jurnal skripsi " analisis stabilitas sistem keuangan dengan indikator utama financial ratios...
TRANSCRIPT
ANALISIS STABILITAS SISTEM KEUANGANDENGAN INDIKATOR UTAMA FINANCIAL RATIOS BANK:
CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), LOAN TO DEPOSITE RATIO (LDR) DANDANA PIHAK KETIGA (DPK)
YANGMEMPENGARUHI GROWTH PERBANKAN
Bisowarno Sejati
Jurusan Manajemen, Universitas Islam [email protected]
Abstrak
Riset ini bertujuan untuk menguji hubungan rasio-rasio keuangan pada StabilitasSistem Keuangan dengan Indikator Utama Financial Ratios Bank: Capital Adequacy Ratio(CAR), Loan to Deposite Ratio (LDR) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap GrowthPerbankan. Data yang digunakan bank yang go public dan terdaftar (listing) di BankIndonesia (BI) dalam kurun waktu 7 tahun periode 2008-2015 dalam bentuk data bulanan.Metode analisis yang digunakan metode analisis kuantitatif dan analisis diskriptif yaitu ujiasumsi klasik yang dilanjutkan dengan regresi linear berganda dengan tingkat signifikansisebesar 5%. Hasil pengujian menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel CAR, LDRdan DPK yang telah diuji dengan uji F secara simultan berpengaruh positif dan signifikanterhadap Growth Perbankan. Hasil secara parsial dengan uji t menunjukkan bahwa variabeldalam riset yaitu CAR mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap GrowthPerbankan sedang LDR dan DPK mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadapGrowth Perbankan. Berdasarkan uji koefisien determinasi dapat diketahui bahwa model risetdapat menerangkan variabel dependen dengan baik yang dapat dilihat dari nilai Adjusted RSquare sebesar 0,080 atau sebesar 8,0%.
Kata kunci: CAR, LDR, DPK dan Growth Perbankan
1. Pendahuluan
Sistem keuangan memegang peranan
penting dalam perekonomian. Sebagai
bagian dari sistem perekonomian, sistem
keuangan berfungsi mengalokasikan dana
dari pihak yang mengalami surplus kepada
yang mengalami defisit.
Stabilitas sistem keuangan pada mekanisme
ekonomi dalam penetapan harga, alokasi
dana dan pengelolaan risiko berfungsi
secara baik mendukung growth perbankan.
Industri perbankan masih mampu menjaga
profitabilitas tetap tumbuh. Pada rasio
modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) yang
tinggi dan risiko yang terjaga, peningkatan
CAR merupakan cerminan upaya bank
untuk memperkuat struktur permodalannya.
Langkah antisipatif Bank Indonesia dengan
menerbitkan kebijakan tentang pengaturan
Giro Wajib Minimum (GWM) sesuai Loan
to Deposit Ratio (LDR) berhasil
memperlambat laju pertumbuhan kredit dan
kemampuan bank yang baik dalam
membayar hutang-hutangnya memberikan
kepercayaan pada masyarakat yang
menyebabkan peningkatan likuiditas bank.
Keseluruhan dana yang dialokasikan oleh
bank, berarti menjadi kekayaan bank, dana
yang dihimpun dalam bentuk giro, tabungan
dan deposito.
1.1 Perumusan Masalah
1. Apakah indikator utama CAR
mempengaruhi Growth Perbankan?
2. Apakah indikator utama LDR
mempengaruhi Growth Perbankan?
3. Apakah indikator utama DPK
mempengaruhi Growth Perbankan?
1.2 Tujuan Riset
1. Untuk mengetahui Financial Ratios
Bank dengan Indikator Utama CAR
mempunyai pengaruh terhadap growth
perbankan.
2. Untuk mengetahui Financial Ratios
Bank dengan Indikator Utama LDR
mempunyai pengaruh terhadap growth
perbankan.
3. Untuk mengetahui Financial Ratios
Bank dengan Indikator Utama DPK
mempunyai pengaruh terhadap growth
perbankan.
4. Untuk memberikan penjelasan kepada
masyarakat luas mengenai berbagai
pertimbangan yang melandasi
keputusan kebijakan moneter yang
ditempuh Bank Indonesia serta
meningkatkan wawasan publik dalam
memahami stabilitas sistem keuangan.
1.3 Manfaat Riset
1. Sangat relevan bagi
shareholders/investor karena dapat
dijadikan dasar untuk penyusunan
kebijakan perbankan dan pengambilan
keputusan strategis.
2. Sebagai bahan pertimbangan dan
pengendalian bagi bankir.
3. Sebagai referensi riset selanjutnya
khususnya mengenai Growth
Perbankan.
2. Financial Ratios Bank
Industri perbankan mempunyai indikator
utama rasio keuangan yang mempunyai
peran penting pada kinerja Growth
perbankan pada umumnya.
a. Capital Adequacy Ratio (CAR)
CAR merupakan rasio kecukupan modal
proporsi pembentuk modal perbankan
berasal dari modal pinjaman. Semakin
meningkat CAR maka bank cenderung lebih
memperhatikan nasabah, CAR tinggi berarti
kecukupan modal untuk nasabah baik dan
bank cenderung melindungi investor, aset
tidak tumbuh sehingga growth perbankan
turun.
b. Loan to Deposite Ratio (LDR)
Kemampuan perbankan dalam menyalurkan
dana kepada kreditur. Semakin tinggi LDR
memberikan indikasi menurun kemampuan
likuiditas growth perbankan, karena jumlah
dana yang diperlukan menjadi semakin
besar.
c. Dana Pihak Ketiga (DPK)
DPK sebagai sumber dana selain dana
utama bank, meningkatnya dana yang
dialokasikan untuk pemberian kredit, maka
profitabilitas atau laba mengalami
pertumbuhan yang berpengaruh pada
meningkatnya Growth Perbankan.
2.1 Hipotesis
Ho1 : β1>0, CAR berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap growth
perbankan.
Ho2 : β2>0, LDR berpengaruh positif dan
signifikan terhadap growth
perbankan.
Ho3 : β3>0, DPK berpengaruh positif dan
signifikan terhadap growth
perbankan.
3. Objek Riset
Bank Umum berjumlah 120 bank, dengan
komposisi 109 Bank Umum Konvensional
(BUK) dan 11 Bank Umum Syariah (BUS).
3.1 Data Periode Observasi
Data periode observasi tahun 2008 s.d 2015
variabel besaran perbankan sebanyak data
Growth (%) dan data DPK (%) sebanyak 95
data observasi yang telah diolah, data CAR
(%) dan data LDR (%) sebanyak 96 data
mentah observasi.
3.2 Definisi Oprasional
1. Variabel Y Growth Perbankan
Growth perbankan merupakan keadaan
dimana data total aset awal bulan
observasi lebih rendah atau lebih tinggi dari
data total aset bulan selanjutnya sehingga
terdapat selisih dalam % yang akan
berlanjut pada masa berikutnya.
2. Variabel X1 - CAR
Pendapatan non bunga yaitu mendapatkan
tingkat kerugian operasional yang wajar
yang ditimbulkan dari operasional bank.
3. Variabel X2 - LDR
Pendapatan bunga bersih perbandingan
antara pembiayaan yang terjadi di suatu
bank dengan dana yang dimiliki bank.
4. Variabel X3 - DPK
Utuk mengukur seberapa besar modal
perbankan
3.3 Metode Analisis Data
a. Analisis Deskriptif
Mendikripsikan data variabel sampel riset
tanpa uji signifikansi pada hasil grafik.
b. Uji Kualitas Data
Menggunakan Uji Normalitas, Uji
Multikolineaitas, Uji Autokorelasi dan Uji
Heterokedastisitas/Homokedastisitas.
c. Uji Regresi Linear Berganda
Untuk menganalisis hubungan asosiatif
antara variabel independen dan dependen
menggunakan model regresi linier berganda
sebagai berikut:
Yt = β0+ β1X1t + β2 X2t + β3 X3t +U
Sumber: Gujarati (2004:169).
Dimana:
Yt = Growth perbankan periode tertentu.
β0 = konstanta.
β1, β2, β3 = koefisien parameter (koefisien
regresi).
X1t = variabel CAR pada periode tertentu.
X2t = variabel LDR pada periode tertentu.
X3t = variabel DPK pada periode tertentu.
U = disturbance error (error term waktu
t/variabel residual).
Dan Koefisien Determinasi
Regresi Berganda digunakan untuk
mengukur seberapa besar variabel bebas
dapat mempengaruhi variabel terikat.
d. Uji Hipotesis
Uji F-hitung untuk mengetahui dan
menganalisa pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen secara
bersamaan (simultan).
Uji t-hitung untuk mengetahui dan
menganalisa pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen secara individu
(parsial) dalam model riset.
4. Hasil dan Pembahasan
a. Uji Deskriptif
Growth dan DPK relatif stabil sedangkan
CAR mengalami pertumbuhan ini
mencerminkan daya tahan perbankan cukup
tinggi dalam mengatasi tekanan dan gejolak
perekonomian dan LDR di tahun 2008
mengalami pertumbuhan hingga mencapai
80.00% sedangkan pada tahun 2009
mengalami perlambatan pertumbuhan
hingga tahun 2010, tahun 2010 s.d 2013
beranjak meningkat melewati batas 80.00%,
pada tahun 2013 s.d 2015 stabil di sekitar
90.00%.
b. Uji Kualitas Data
1. Uji Normalitas
1.a One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Data terdistribusi normal karena data > 0.05.
1.b P-P Plot
Sebaran data berada di sekitar garis dan
mengikuti garis diagonal (quadrat) sehingga
asumsi normalitas nilai residual dapat
dipenuhi.
1.c Histogram
Jumlah data riset observasi sebanyak 95,
dengan standart deviasi sebesar 0,984
daerah penolakan H nol dan Mean sesuai t
hitung sebesar 3.96E-16 daerah yang
penerimaan H nol mengindikasikan bahwa
data berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
Secara berurutan untuk melihat nilai VIF
yaitu 1 dibagi CAR sebesar 0.586, 1 dibagi
LDR sebesar 0.639 dan 1 dibagi DPK
sebesar 0.896 sehingga hasil nilai Tolerance
CAR sebesar 1.706, LDR sebesar 1.564 dan
DPK sebesar 1.116 tidak ada variabel
independen yang memiliki VIF lebih dari 10.
Jadi tidak ada multikolinearitas antar
variabel independen dalam model regresi.
3. Uji Asumsi Autokorelasi
Hasil uji Durbin-Watson menunjukkan nilai
sebesar 2.234 dengan pengaruh signifikan α
= 5%, k = jumlah parameter sebanyak 3 dan
n = jumlah observasi sebanyak 95,
berdasarkan nilai tabel Durbin-Watson
diperoleh dl sebesar 1.6015 dan du sebesar
1.7316.
Nilai d sebesar 2.234 tersebut terletak
diantara du sebesar 1.7316 dan 4 - du
sebesar 2.2684 maka koefisien autokorelasi
sama dengan nol maka dapat disimpulkan
tidak terjadi autokorelasi baik positif atau
negatif, hasil estimasi du < d < 4 - du yang
berarti diterima karena tidak ada
autokorelasi.
4. Uji Heterokedastisitas/Homokedastisitas
Noktah-noktah terpencar tidak membentuk
pola, di atas dan di bawah angka 0 pada
sumbu Y sehingga dinyatakan bahwa pada
model regresi dalam riset ini terjadi
heteroskedastisitas.
c. Uji Regresi Linear Berganda
Kuadrat dari R sebesar 0.330 x 0.330 =
0.109, jadi R² adalah 0.109, yang berarti
nilai jauh dari angka 1 berarti variabel
independen memberikan informasi untuk
memprediksi variasi variabel dependen
sangat lemah. R² sama dengan 0.109 atau
Growth dapat dijelaskan oleh ketiga
variabel independen CAR, LDR dan DPK
sebesar 10,9% sedangkan 80,1% sisanya
dijelaskan oleh variabel lainnya, untuk
menghilangkan bias jumlah data observasi
maka meggunakan Adjusted R² yaitu
sebesar 0.080, yang berarti Growth
terdeteksi dapat dijelaskan oleh variabel
independen sebesar 8,0% sedangkan 92,0%
dijelaskan oleh variabel lain.
c. Uji Hipotesis
1. Uji F
F = Mean Square Regression dibagi Mean
Square Residual yaitu 6.998/1.882 diperoleh
nilai F-hitung sebesar 3.718, sedang F-tabel
dengan derajat bebas (df) Residual (sisa)
yaitu 91 sebagai df penyebut dan df
Regression (perlakuan) yaitu 3 sebagai df
pembilang dengan tarap siginifikan 0,05,
sehingga diperoleh nilai F-tabel yaitu 2,70.
Nilai F-hitung 3.718 lebih besar dari F-tabel
2,70, dengan nilai probabilitas (sig) sama
dengan 0,014 lebih kecil dari 0,05 karena
probabilitas lebih kecil maka model regresi
dapat digunakan untuk memprediksi nilai
Growth Perbankan, maka:
Ho: ditolak karena F-hitung > F-tabel
Ho: ditolak dan H1: diterima yang berarti
variabel bebas mempengaruh variabel tidak
bebas, secara bersama-sama (simultan)
CAR, LDR dan DPK berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Growth perbankan.
2. Uji t
Y = 2.581 - 0.306X1 + 0.049X2 +
0.146X3 + 1.37202
1. CAR: Berdasarkan tabel diatas, dapat
dilihat bahwa nilai t hitung untuk CAR
yaitu -2.306, pada t tabel dengan df 91
dan taraf signifikan 0,05 diperoleh
1.662, karena -2.306 < 1.662 maka Ho
diterima, H1 ditolak berarti variabel
bebas memengaruhi negatif variabel
tidak bebas. Sedangkan sig pada tabel
B adalah 0.023 yang berarti
probabilitas 0.023, karena probabilitas
lebih kecil dari 0,05 maka ditolak
artinya B diramalkan tidak melalui titik
(0,0).
2. LDR: Berdasarkan tabel diatas, dapat
dilihat bahwa nilai t-hitung untuk LDR
yaitu 1.611, pada t-tabel dengan df 91
dan taraf signifikan 0,05 diperoleh
1,662, karena 1.611 < 1.662 maka Ho
diterima, H1 ditolak berarti variabel
bebas memengaruhi positif variabel
tidak bebas. Sedangkan sig pada tabel
B adalah 0,111 yang berarti
probabilitas 0,111, karena probabilitas
lebih besar dari 0,05 maka diterima
artinya B diramalkan melalui titik (0,0).
3. DPK: Berdasarkan tabel diatas, dapat
dilihat bahwa nilai t-hitung untuk DPK
yaitu 1.564, pada t-tabel dengan df 91
dan taraf signifikan 0,05 diperoleh
1,662, karena 1.564 < 1.662 maka Ho
diterima, H1 ditolak berarti variabel
bebas memengaruhi positif variabel
tidak bebas. Sedangkan sig pada tabel
B adalah 0,121 yang berarti
probabilitas 0,121, karena probabilitas
lebih besar dari 0,05 maka diterima
artinya B diramalkan melalui titik (0,0).
5. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan riset ini
menunjukkan bahwa variabel financial
ratios bank dengan indikator utama LDR
dan DPK yang paling berpengaruh
signifikan positif terhadap Growth
Perbankan sedangkan CAR berpengaruh
signifikan negatif. Berdasarkan hal tersebut
maka:
1. Hipotesis pertama dalam riset ini
diterima dikarenakan indikator utama
financial ratios bank yaitu CAR
(Capital Adequacy Ratio) berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap Growth
Perbankan hasil tersebut sejalan dengan
riset yang dilakukan oleh T.
Thirunavukkarasu (2015) yang
menggunakan analisis Camel (posisi
peringkat).
2. Hipotesis kedua dalam riset ini diterima
dikarenakan indikator utama financial
ratios bank yaitu LDR berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Growth
Perbankan hasil tersebut sejalan dengan
riset yang dilakukan oleh Almazari
(2014) yang terkait dengan LDR (Loan
to Deposit Ratio) yaitu CDR (Net
Credit Facilities to Total Deposits
Ratio) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Growth Perbankan
3. Hipotesis ketiga dalam riset ini
diterima dikarenakan indikator utama
yaitu DPK berpengaruh positif
terhadap Growth Perbankan akan tetapi
hasil tersebut tidak sejalan dengan riset
yang dilakukan oleh T.
Thirunavukkarasu (2015) yang terkait
dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) yaitu
Liquidity Asset to Total Deposit yang
menggunakan analisis Camel (posisi
peringkat).
5.2 Saran:
1. Disarankan CAR pada rasio
permodalan, harus ditingkatkan dengan
cara memberikan kridit lunak pada
Usaha Kecil Menengah (UMK) dan
investor agar perbankan mendapat
tingkat kerugian oprasional yang wajar.
2. Disarankan meningkatkan penyerapan
dana pihak ketiga sehingga LDR
perbankan dapat menjadi lebih baik
lagi.
3. Disarankan sosialisasi strategi
manajemen industri perbankan untuk
menarik minat nasabah dan Dana Pihak
Ketiga (DPK).
4. Disarankan agar perbankan mampu
meningkatkan pendapatan bunga
sebagai pendapatan utama dengan
mengelola aset yang merupakan growth
perbankan.
DAFTAR PUSTAKA
Ang. Robert, 1997 Buku Pintar: PasarModal Indonesia, Jakarta:Mediasoft Indonesia.
Almazari. Ahmed A, 2012. FinancialPerformance Analysis of theJordanian Arab Bank by Usingthe DuPont System ofFinancial Analysis. Riyadh:King Saud University-RCC.ISSN: 1916-971X E-ISSN1916-9728.
Almazari. Ahmed A, 2014. Impact ofInternal Factor on BankProfitability: ComparativeStudy between Saudi Arabiaand Jordan. Riyadh: KingSaud University-RCC. ISSN:1792-6580 (print version),1792-6599 (online).
Bank Indonesia. 2001. PedomanPerhitungan Rasio Keuangan.Lampiran 14 Surat EdaranNomer 3/30/DPNP. Jakarta:Bank Indonesia.
Bank Indonesia. 2013. LaporanPengawasan Perbankan.Jakarta: Bank Indonesia.
Baridwan, Zaki. 1997. IntermediateAccouting. edisi 7, Yokyakarta:BPFE.
Bastian, S. 2006. Akuntansi Perbankan 1.Jakata: Salemba Empat.
Dendawijaya, Lukman. 2005. ManajemenPerbankan, Edisi Kedua.Bogor: Ghalia Indonesia.
Firdaus, Rachmat. (2004). ManajemenPerkreditan, Bank Umum,Teori, Masalah, Kebijakan danAplikasinya Lengkap denganAnalisis Kredit. Bandung:Alfabeta.
Gitman, Lawrence J. 1997. Principles ofManagerial Finance. 8thEdition, Addison WesleyLongman, Inc.
Gujarati, Damodar. 2004. BasicEconometrics, Fourth Edition,The McGraw−Hill Companies.
Jumingan, 2006. Analisis LaporanKeuangan, Jakarta: BumiAksara.
Kasmir. 2002. Manajemen Perbankan.Jakarta: PT. Ghalia Indonesia.
Kuncoro, Mudrajad. & Suhardjono. 2011.Manajemen Perbankan.Yogyakarta: BPFE.
Kuncoro, Mudrajad. & Suhardjono. 2002.Manajemen Perbankan. Teoridan Aplikasi. Yogyakarta:BPFE.
Latumaerissa, Julius R. 2011. Bank danLembaga Keuangan Lain.Jakarta: Salemba Empat.
Latumaerissa, Julius R. 1999. MengenaiAspek-aspek Operasi BankUmum. Jakarta : Bumi Akasra.
Muljono, 1996. Bank Bageting ProfitPlanning and Control, BukuPetunjuk Tentang PenyusunanAnggaran Bank TerutamaDalam Rangka PerencanaanLaba Serta Pengendaliannya.Yogyakarta: BPFE.
Naja, H. R. Daeng. 2005. Hukum Kredit dan
Bank Garansi, Bandung: PT.
Citra Aditya Bakti.
Sundjaja, Ridwan S. dan Inge Barlian. 2003.Manajemen Keuangan 2.Bandung: Literatas LintasMedia.
Sutarno. 2005. Aspek-aspek Hukum
Perkreditan Pada Bank.
Bandung: Penerbit Alfabeta.
Santoso, Singgih. 1999. SPSS (StatisticalProdust and Service Solutions).Jakarta: Kelompok Gramedia,Penerbit PT Elex MediaKomputindo.
Sinungan, Muchdarsyah. 2000. ManajemenDana Bank. Jakarta: PT BudiAksara.
Soumadi, Mustafa M. and Bassam FathiAldaibat. 2013. GrowthStrategy and bankProfitability : Case of HousingBank for Trade and Finance.Jordan: Al-Balqa AlpliedUniversity. ISSN 1857-7881(print), ISSN 1857-7431.
Stice, Earl K. James D. Stice and K. FredSkousen. 2004. IntermediateAccounting. 15th Edition.South-Western: ThomsonLearning.
Thirunavukkarasu. T, and E. Parthiban.2015. A Comel Model Analysisof Selected Public andPrivate Sector Banks. TamilNadu: Kalaignar KarunanidhiInstitute of Technology. ISSN:3394-5702.
Zikmund, William G. 2003. BusinessResearch Methods. 7th Edition.South-Western: Thomson.
Website:
http.narotama.ac.idwp-contentuploads2013Chapter-9-Ratio-Analysis1