jurnal skripsi

37
PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT WAHANA WIRAWAN NISSAN TB SIMATUPANG Oleh : Yudho Wibowo ABTRAK PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (dibawah bimbingan Dr. Ir. R. Boedi Hasmanto, M.S.) Penelitian ini mengkaji tentang masalah kinerja karyawan yang ditemukan mengalami penurunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kasus dan memperoleh bukti yang empiris serta kesimpulan berkaitan dengan pengaruh kompensasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT Wahana Wirawan Nissan TB Simatupang. Penelitian ini menggunakan disain Kuantitatif dengan pengujian hipotesis teknik survei, kuesioner memakai skala likert dengan skor 1-5. Populasi adalah 123 karyawan, penentuan sampel dengan mengunakan rumus slovin sehingga sampel yang diperoleh adalah 95. Teknik analisa data: (1) uji validitas dan reliabilitas; (2) model korelasi sederhana dan berganda (R); (3) koefisien determinasi (R 2 ); (4) model regresi sederhana dan berganda; (5) pengujian hipotesis dengan uji parsial (uji-t) dan uji simultan (uji-F). Hasil pengujian hipotesis dan analisa sebagai berikut: 1. Variabel kompensasi (X 1 ) berpengaruh positif terhada kinerja karyawan (Y). Berdasarkan uji-t diperoleh hasil t hitung sebesar 4,123 dan t tabel sebesar 1,986. Dari hasil uji-t , maka Hipotesis awal adanya pengaruh positif dan signifikan antara kompensasi (X 1 ) dan kinerja karyawan (Y) dapat diterima. dari pengujian regresi secara parsial, maka persamaan antara variabel kompensasi (X 1 ) dan kinerja karyawan (Y) adalah Y = 50,817 + 0,372 X 1 . 2. Variabel motivasi (X 2 ) berpengaruh positif terhada kinerja karyawan (Y). Berdasarkan uji-t diperoleh hasil t hitung sebesar 6,551 dan t tabel sebesar 1,986. Dari hasil uji-t , maka Hipotesis awal adanya pengaruh positif dan signifikan antara motivasi (X2) dan kinerja karyawan (Y) dapat diterima. dari pengujian regresi secara parsial, maka persamaan antara variabel motivasi (X 2 ) dan kinerja karyawan (Y) adalah Y = 43,101 + 0,466 X 2. 3. Variabel kompensasi (X 1 ) dan variabel motivasi (X 2) secara bersama-sama berpengaruh positif terhada kinerja karyawan (Y). Berdasarkan uji-F diperoleh hasil F hitung sebesar 23,239 dan F tabel sebesar 3,905. Dari hasil uji-F , maka Hipotesis awal adanya pengaruh positif dan signifikan antara kompensasi (X 1 ) dan motivasi (X2) dan kinerja karyawan (Y) dapat diterima. Dari pengujian regresi secara simultan, maka persamaan antara variabel kompensasi (X 1 ) dan variabel motivasi (X 2 ) dan kinerja karyawan (Y) adalah Y = 42,715 + 0,014 X 1 + 0,458 X 2 . Dari hasil penelitian ini disaran kan agar PT Wahana Wirawan Nissan TB Simatupang , untuk mengkaji ulang pemberian gaji dan insentif kepada karyawan yang masih dirasa masih kurang, memberikan penghargaan kepada karyawan yang mencapai target kerja baik berupa materiil maupun non materiil, serta membentuk sebuah forum yang tujuannya untuk meningkatkan kerjasama antara karyawan. Kata kunci : kompensasi, motivasi dan kinerja

Upload: yudho-wibowo-04smsma

Post on 07-Aug-2015

220 views

Category:

Education


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal skripsi

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI

TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT WAHANA WIRAWAN

NISSAN TB SIMATUPANG

Oleh : Yudho Wibowo

ABTRAK

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(dibawah bimbingan Dr. Ir. R. Boedi Hasmanto, M.S.)

Penelitian ini mengkaji tentang masalah kinerja karyawan yang ditemukan mengalami

penurunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kasus dan memperoleh bukti yang

empiris serta kesimpulan berkaitan dengan pengaruh kompensasi dan motivasi terhadap kinerja

karyawan pada PT Wahana Wirawan Nissan TB Simatupang.

Penelitian ini menggunakan disain Kuantitatif dengan pengujian hipotesis teknik survei,

kuesioner memakai skala likert dengan skor 1-5. Populasi adalah 123 karyawan, penentuan sampel

dengan mengunakan rumus slovin sehingga sampel yang diperoleh adalah 95. Teknik analisa data:

(1) uji validitas dan reliabilitas; (2) model korelasi sederhana dan berganda (R); (3) koefisien

determinasi (R2); (4) model regresi sederhana dan berganda; (5) pengujian hipotesis dengan uji

parsial (uji-t) dan uji simultan (uji-F). Hasil pengujian hipotesis dan analisa sebagai berikut:

1. Variabel kompensasi (X1) berpengaruh positif terhada kinerja karyawan (Y). Berdasarkan

uji-t diperoleh hasil t hitung sebesar 4,123 dan ttabel sebesar 1,986. Dari hasil uji-t , maka

Hipotesis awal adanya pengaruh positif dan signifikan antara kompensasi (X1) dan kinerja

karyawan (Y) dapat diterima. dari pengujian regresi secara parsial, maka persamaan antara

variabel kompensasi (X1) dan kinerja karyawan (Y) adalah Y = 50,817 + 0,372 X1.

2. Variabel motivasi (X2) berpengaruh positif terhada kinerja karyawan (Y). Berdasarkan uji-t

diperoleh hasil t hitung sebesar 6,551 dan ttabel sebesar 1,986. Dari hasil uji-t , maka Hipotesis

awal adanya pengaruh positif dan signifikan antara motivasi (X2) dan kinerja karyawan (Y)

dapat diterima. dari pengujian regresi secara parsial, maka persamaan antara variabel

motivasi (X2) dan kinerja karyawan (Y) adalah Y = 43,101 + 0,466 X2.

3. Variabel kompensasi (X1) dan variabel motivasi (X2) secara bersama-sama berpengaruh

positif terhada kinerja karyawan (Y). Berdasarkan uji-F diperoleh hasil F hitung sebesar

23,239 dan Ftabel sebesar 3,905. Dari hasil uji-F , maka Hipotesis awal adanya pengaruh

positif dan signifikan antara kompensasi (X1) dan motivasi (X2) dan kinerja karyawan (Y)

dapat diterima. Dari pengujian regresi secara simultan, maka persamaan antara variabel

kompensasi (X1) dan variabel motivasi (X2) dan kinerja karyawan (Y) adalah Y = 42,715 +

0,014 X1 + 0,458 X2.

Dari hasil penelitian ini disaran kan agar PT Wahana Wirawan Nissan TB Simatupang ,

untuk mengkaji ulang pemberian gaji dan insentif kepada karyawan yang masih dirasa masih

kurang, memberikan penghargaan kepada karyawan yang mencapai target kerja baik berupa

materiil maupun non materiil, serta membentuk sebuah forum yang tujuannya untuk meningkatkan

kerjasama antara karyawan.

Kata kunci : kompensasi, motivasi dan kinerja

Page 2: Jurnal skripsi

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Latar Belakang Masalah

Perusahaan atau organisasi memiliki

berbagai macam instrumen dalam mencapai

tujuannya. Instrumen-instrumen tersebut

antara lain sumber daya manusia, bahan baku,

teknologi dan modal. Dari berbagai macam

instrumen tersebut yang paling penting adalah

sumber daya manusia. Dimana manusia

berperan penting dalam menjalankan roda

perusahaan atau organisasi. Dalam

menjalankan sebuah perusahaan atau

organisasi harus didukung dengan sumber

daya manusia yang berkompeten dan

berkualitas. Dengan sumber daya manusia

yang kompeten dan berkualitas membantu

perusahaan atau organisasi beradaptasi dan

memperkuat diri untuk bersaing serta dapat

menjawab tantangan dimasa yang akan

datang.

Keberhasilan suatu perusahaan atau

organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja

individu karyawannya. Setiap perusahaan atau

organisasi akan berusaha untuk selalu

meningkatkan kinerja karyawannya, dengan

harapan tercapainya tujuan perusahaan atau

organisasi secara optimal. Salah satu cara

yang dilakukan perusahaan dalam

meningkatkan kinerja karyawan, misalnya

dengan melalui pendidikan, pelatihan,

pemberian kompensasi yang layak, motivasi

dan menciptakan lingkungan kerja yang baik

dan nyaman.

Salah satu hal yang mempengaruhi

kinerja adalah kompensasi terhadap

karyawan. Hasibuan (2007:118), berpendapat

kompensasi adalah semua pendapatan yang

berbentuk uang, barang langsung atau tidak

langsung yang diterima karyawan sebagai

imbalan atas jasa yang diberikan kepada

perusahaan. Sebuah perusahaan atau

organisasi memberikan kompensasi kepada

karyawan dengan harapan prestasi dan kinerja

karyawan serta tujuan perusahaan atau

organisasi bisa tercapai secara optimal.

Kompensasi sangat diharapkan oleh seorang

karyawan untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya. Selain penting buat karyawan,

pemberian kompensasi juga penting untuk

kelangsungan hidup suatu perusahaan atau

organisasi. Sebab dengan pemberian

kompensasi yang sesuai, sumber daya

manusia dalam perusahaan akan merasa puas

dan nyaman bekerja diperusahaan tersebut.

Kompensasi juga sebagai pengikat karyawan

untuk bertahan dalam perusahaan atau

organisasi. Jika perusahaan tidak

memperhatikan dengan baik pemberian

kompensasi kepada karyawan, tidak mustahil

karyawan akan meninggalkan perusahaan

atau organisasi dan mencari perusahaan yang

bisa memberikan kompensasi yang sesuai

dengan yang diharapkan.

Tidak hanya faktor kompensasi saja

yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan

kinerja karyawan akan tetapi faktor lain

seperti motivasi harus diperhatikan oleh

sebuah perusahaan. Sumber daya terpenting

Page 3: Jurnal skripsi

dalam perusahaan adalah sember daya

manusia atau karyawan, karena karyawan

memiliki bakat, tenaga dan kreativitas yang

sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan

perusahaan. Sebaliknya karyawan mempunyai

berbagai kebutuhan yang ingin dipenuhinya.

Keinginan para karyawan untuk memenuhi

kebutuhan inilah yang menjadi motivasi

seseorang untuk melakukan sesuatu termasuk

pekerjaan.

Motivasi merupakan sesuatu

kekuatan yang pontensial yang dimiliki oleh

setiap manusia, yang dapat berkembang

sendiri atau dikembangkan oleh faktor luar.

Bilamana sebuah perusahaan dapat

mengoptimalkan motivasi kepada karyawan,

maka kinerja yang akan dihasilkan oleh

karyawan akan lebih baik. Motivasi seorang

karyawan untuk bekerja biasanya merupakan

hal yang rumit, karena motivasi itu

melibatkan faktor-faktor individual dan

organisasional. Motivasi setiap karyawan

akan berbeda tergantung tingkat pendidikan

dan kondisi ekonominya. Orang yang tingkat

pendidikannya lebih tinggi maka sumber

motivasinya pun berbeda, tidak semata-mata

ditentukan oleh sarana motivasi tradisional,

seperti otoritas formal dan negative,

melainkan dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Terpenuhinya kompensasi dan

pemberian motivasi yang baik terhadap

karyawan akan meningkatkan kinerja para

karyawan. Kinerja merupakan hasil kerja atau

prestasi kerja yang telah dilakukan oleh

seseorang. Namun sebenarnya kinerja

memiliki makna yang luas, bukan hanya hasil

kerja, tetapi bagaimana proses pekerjaan itu

berlangsung. Menurut Hasibuan dalam Hadari

Nawawi (2006:64) kinerja adalah hasil kerja

yang dicapai seseorang dalam melaksanakan

tugas-tugas yang dibebankan kepadanya,

berdasarkan kecakapan, pengalaman,

kesungguhan dan waktu. Oleh karena itu,

salah satu cara untuk meningkatkan kinerja

karyawan adalah dengan menghubungkan

antara kompensasi dan motivasi karyawan.

Di era-globalisasi saat ini, persaingan

antara perusahaan satu dengan yang lainnya

semakin ketat. Perusahaan dihadapkan pada

tantangan untuk dapat mempertahankan dan

meningkatkan bisnis yang dijalaninnya. PT

Wahana Wirawan Nissan TB Simatupang

salah satu anak perusahaan PT Indomobil

Group Tbk, dan merupakan dealer authorize

terbesar di JABODETABEK. Perusahaan ini

bergerak dalam bidang penjualan kendaraan

sedang dan perbaikan serta perawatan

kendaraan. Berdasarkan kondisi saat ini, di

PT Wahana Wirawan Nissan TB Simatupang

diduga terdapat permasalahan yang berkaitan

dengan kompensasi dan motivasi kerja

terhadap karyawannya. Kompensasi dan

motivasi kepada karyawan oleh PT Wahana

Wirawan Nissan TB Simatupang masih

kurang dan kinerja yang dicapai juga sedikit

menurun. Oleh sebab itu, saya ingin

melakukan penelitian yang berkaitan uraian

diatas dengan judul β€œ PENGARUH

KOMPENSASI DAN MOTIVASI

TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT

Page 4: Jurnal skripsi

WAHANA WIRAWAN NISSAN TB

SIMATUPANG β€œ.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang

dikemukakan diatas , maka penulis dapat

mengidentifikasikan bahwa permasalahan

yang terjadi pada PT Wahana Wirawan

Nissan TB Simatupang adalah sebagai

berikut:

1. Kedisiplinan karyawan terhadap waktu

kerja masih kurang.

2. Kurangnya motivasi oleh PT Wahana

Wirawan Nissan TB Simatupang kepada

karyawan.

3. Kinerja yang ditunjukan karyawan masih

belum optimal.

4. Kurangnya penghargaan yang diberikan

oleh PT Wahana Wirawan Nissan TB

Simatupang kepada karyawan yang

kinerjanya baik.

5. Diduga adanya kompensasi yang tidak

sesuai harapan karyawan terhadap kinerja

yang diberikan kepada perusahaan.

6. Rendahnya tingkat tanggung jawab

karyawan kepada tugas yang dibebankan.

Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka

penyusunan skripsi ini dibatasi dalam

pembahasannya. Hal tersebut dalam

pembatasan ini agar tidak melebar kearah

yang tidak jelas. Pembatasan masalah tersebut

dapat dilihat pada uraian dibawah ini.

1. Menurur Hadari Nawawi (2001:61),

kompensasi adalah kegiatan untuk

menghargai usaha, jasa dan/atau prestasi

sumber daya manusia yang telah

memberikan kontribusi melalui

pelaksanaan pekerjaannya dalam mencapai

tujuan organisasi atau perusahaan.

2. Menurut Sedarmayanti (2008:233),

motivasi adalah kesediaan mengeluarkan

tingkat upaya tinggi kerah tujuan

organisasi yang dikondisikan oleh

kemampuan upaya itu untuk memenuhi

kebutuan individual.

3. Menurut Hasibuan (2003:94) kinerja

adalah suatu hasil kerja yang dicapai

seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas

yang dibebankan kepadanya yang

didasarkan atas kecakapannya,

pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.

4. Penelitian ini dilakukan di PT Wahana

Wirawan Nissan TB Simatupang yang

beralamat di jalan RA. Kartini Kav II Blok

S No. 7 Jakarta Selatan. Sebagai responden

dalam penelitian ini adalah semua

karyawan PT Wahana Wirawan. Periode

pengambilan data penelitian ini dilakukan

selama tiga bulan, terhitung dari 1

November 2014 sampai dengan 30 Januari

2014.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah

dan identifikasi masalah, maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh kompensasi terhadap

kinerja karyawan?

2. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap

kinerja karyawan?

Page 5: Jurnal skripsi

3. Bagaimana pengaruh kompensasi dan

motivasi secara simultan terhadap kinerja

karyawan?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian

ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh

kompensasi terhadap kinerja karyawan.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh

motivasi tehadap kinerja karyawan.

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh

kompensasi dan motivasi secara simultan

terhadap kinerja karyawan.

Manfaat penelitian ini dikategorikan

menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan

manfaat praktis. Secara teoritis manfaat

penelitian ini dapat menambah ilmu

pengetahuan tentang manajemen sumber daya

manusia pada umumnya dan secara khusus

tentang kompensasi, motivasi dan kinerja

karyawan. Sedangkan manfaat secara praktis

adalah dapat diperolehnya informasi

mengenai pengaruh kompensasi dan motivasi

terhadap kinerja karyawan PT Wahana

Wirawan Nissan TB Simtupang serta

memberikan saran-saran untuk membuat

sebuah kebijakan.

Kerangka Berfikir

Dalam mewujudkan tujuan-

tujuannya setiap perusahaan berupaya

mengembangkan sumber daya manusiauntuk

meningkatkan kinerja. Dalam konteks

pengembangan sumber daya manusia,

kompensasi dan motivasi adalah salah satu

faktor dalam pengembangan sumber daya

manusia terutama dalam pengembangan

kemampuan intelektual dan kepribadian

manusia.

Kompensasi adalah kegiatan untuk

menghargai usaha, jasa dan/atau prestasi

sumber daya manusia yang telah memberikan

kontribusi melalui pelaksanaannya dalam

mencapai tujuan organisasi atau perusahaan,

Nawawi (2001:61). Adapun komponen-

komponen dari kompensasi yaitu, gaji,

insentif, tunjangan, dan fasilitas, Herman

Sofyandi (2008:215).

Stephen P. Robbins dalam Candra

Sadewa menyatakan motivasi sebagai proses

yang menyebabkan intensitas (intensity), arah

(direction) dan usaha terus menerus

(persistence) individu menuju pencapaian

tujuan. Adapun indikator-indikator motivasi

sesuai dengan teori Frederick Herzberg adalah

sebagai berikut prestasi (achievment),

pengakuan (recognotion), pekerjaan itu

sendiri (the work it self), tanggung jawab

(responsibilities), pengembangan

(advencement).

Kinerja adalah hasil kerja yang telah

diselesaikan oleh individu sesuai tanggung

jawab pekerjaan itu sendiri. Indikator kinerja

dikutip dari Sudarmanto (2009:12) yaitu

kualitas, kuantitas, waktu, dan kerjasama.

Page 6: Jurnal skripsi

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian manajemen

Manajemen berasal dari kata to

manage yang berarti mengatur. Manajemen

hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan

yang diinginkan. Manajemen yang baik akan

memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan,

karyawan, dan masyarakat. Pengaturan untuk

pencapaian tujuan perusahaan dilakukan

melalui proses dan diatur sesuai urutan

fungsi-fungsi manajemen, yaitu perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan

penggendalian. Adapun unsur-unsur

manajemen terdiri dari : man, money,

methode, machine, materials, dan market,

biasa disingkat 6M. Untuk lebih jelas tentang

pengertian manajemen, penulis mengutip

beberapa definisi manajemen dari para ahli

sebagai berikut:

a. Menurut Hasibuan (2010:1-2), manajemen

merupakan ilmu dan seni mengatur proses

pemanfaatan sumber daya manusia dan

sumber-sumber lainnya secara efektif dan

efisien untuk mencapai tujuan tertentu.

b. Menurut G.R. Terry dalam Hasibuan

(1996:2), mendefinisikan manajemen

sebagai berikut:

Manajemen adalah suatu proses yang khas

yang terdiri dari tindakan-tindakan

perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, dan pengendalian yang

dilakukan untuk menentukan serta

mencapai sasaran yang telah ditentukan

melalui pemanfaatan sumber daya manusia

dan sumber daya lainnya.

Pengertian manajemen sumber daya

manusia

Berdasarkan asal katanya, manajemen asal

dari kata management yang merupakan

bentuk nouns dari kata kerja to manage yang

bermakna mengatur, mengurus,

melaksanakan, dan mengelola, sehingga

manajemen adalah pengurusan, pengaturan,

pelaksanaan, dan pengelolahan. Kata sumber

daya manusia merujuk pada manusia sebagai

sumber daya. Apabila keduanya digabungkan,

maka manajemen sumber daya manusia dapat

dijabarkan sebagai pengelola manusia sebagai

sumber daya. Menurut Hasibuan (2010:10)

menyatakan definisi manajemen sumber daya

manusia sebagai berikut: Manajemen sumber

daya mausia adalah ilmu dan seni mengatur

hubungan dan peranan tenaga kerja agar

efektif dan efisien membantu terwujudnya

tujuan perusahaan, karyawan, dan

masyarakat. Menurut Hasibuan (2010:10)

menyatakan definisi manajemen sumber daya

manusia sebagai berikut: Manajemen sumber

daya mausia adalah ilmu dan seni mengatur

hubungan dan peranan tenaga kerja agar

efektif dan efisien membantu terwujudnya

tujuan perusahaan, karyawan, dan

masyarakat.

Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya

Manusia

Setiap fungsi-fungsi manajemen

sumber daya manusia selalu berkaitan antara

fungsi satu dengan yang lainnya. Berdasarkan

tugas dari MSDM tersebut, maka MSDM

memiliki tugas-tugas yang dikelompokkan ke

Page 7: Jurnal skripsi

dalam tiga fungsi , yaitu fungsi manejerial,

fungsi operasional, dan fungsi kedudukan

MSDM dalam pencapaian tujuan organisasi

secara terpadu.

a. Fungsi manajerial MSDM memiliki

keterkaitan erat dengan kegiatan sebagai

berikut:

1) Perencanaan

Perencanaan adalah merencanakan tenaga

kerja secara efektif serta efisien agar sesuai

dengan kebutuhan perusahaan dalam

membantu terwujudnya tujuan.

2) Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah kegiatan untuk

mengorganisasi semua karyawan dengan

menetapkan pembagian kerja, hubungan

kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan

koordinasi dalam bagan organisasi.

3) Pengarahan

Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan

semua karyawan agar mau bekerjasama

dan bekerja efektif serta efesien dalam

membantu tercapainya tujuan perusahaan.

4) Pengendalian

Pengendalian adalah kegiatan

mengendalikan semua karyawan agar

mentaati peraturan-peraturan perusahaan

dan bekerja sesuai dengan rencana.

b. Fungsi operasional MSDM memiliki

keterkaitan dengan kegiatan sebagai

berikut:

1) Pengadaan

Pengadaan adalah proses penarikan,

seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi

untuk mendapatkan karyawan yang sesuai

dengan kebutuhan perusahaan. Pengadaan

yang baik akan membantu terwujudnya

tujuan.

2) Pengembangan

Pengambangan adalah proses peningkatan

keterampilan teknis, teoritis, konseptual,

dan moral karyawan melalui pendidikan

dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan

yang diberikan harus sesuai dengan

kebutuhan pekerjaan masa kini maupun

masa depan.

3) Kompensasi

Kompensasi adalah pemberian balas jasa

langsung dan tidak langsung, uang atau

barang kepada karyawan sebagai imbalan

jasa yang diberikan kepada perusahaan.

4) Pengintegrasian

Pengintegrasian adalah kegiatan untuk

mempersatukan kepentingan perusahaan

dan kebutuhan karyawan, agar tercipta

kerjasama yang serasi dan saling

menguntungkan.

5) Pemeliharaan

Pemeliharaan adalah kegiatan untuk

memelihara atau meningkatkan kondisi

fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar

mereka tetap mau bekerja sama sampai

pensiun.

6) Kedisiplinan

Kedisiplinan merupakan fungsi

manajemen sumber daya manusia yang

terpenting dan kunci terwujudnya tujuan

karena tanpa disiplin yang baik sulit

terwujud tujuan yang maksimal.

Page 8: Jurnal skripsi

Kedisiplinan adalah keinginan dan

kesadaran untuk mentaati peraturan-

peraturan dan norma-norma sosial.

7) Pemberhentian

Pemberhentian adalah putusnya hubungan

kerja seseorang dari suatu perusahaan.

c. Fungsi kedudukan MSDM dalam

pencapaian tujuan organisasi perusahaan

secara terpadu, merupakan upaya-upaya

yang bersifat intergratif sebagai bagian

dari strategi MSDM dalam rangka untuk

tujuan-tujuan organisasi.

Tujuan Manajemen Sumber Daya

Manusia

Tujuan manajemen sumber daya

manusia secara tepat sangatlah sulit untuk

dirumuskan karena sifatnya bervariasi dan

tergantung pada tahap perkembangan yang

terjadi masing-masing organisasi. Menurut

Chwayus dalam Jusuf Irianto (2001:6-7)

tujuan manajemen sumber daya manusia

sebagai berikut:

a. Memberi pertimbangan manajemen dalam

membuat kebijakan SDM untuk

memastikan bahwa organisasi memiliki

pekerja yang bermotivasi dan berkinerja

tinggi, memiliki pekerja yang selalu siap

mengatasi perubahan dan memenuhi

kewajiban pemekerjaan secara legal.

b. Mengimplementasikan dan menjaga semua

kebijakan dan prosedur SDM yang

memungkinkan organisasi mampu

mencapai tujuannya.

c. Membantu dalam pengembangan arah

keseluruhan organisasi dan strategi,

khususnya yang berkaitan dengan

implikasi SDM.

d. Memberi dukungan dan kondisi yang akan

membantu manajer lini mencapai

tujuannya.

Pengertian kompensasi

Kompensasi telah menjadi isu sentral dalam

manajemen sumber daya manusia. Sistem

kompensasi ini harus dikelola secara serius

dan tepat oleh perusahaan. Apabila tidak

dikelola secara baik bisa mengakibatkan pay

dissatisfaction yaitu perasaan ketidakpuasan

karyawan atas balas jasa yang diterimanya.

Sebaliknya apabila dikelola secara baik maka

sistem kom-pensasi akan membantu

perusahaan untuk mempertahankan

produktivitas, dan membantu perusahaan

mewujudkan tujuan-tujuan dan visi yang

ingin diraih. Menurut, Hasibuan (2010:118)

mengemukakan bahwa kompensasi sebagai

berikut, Kompensasi adalah semua

pendapatan yang berbentuk uang, barang

langsung atau tidak langsung, yang diterima

karyawan sebagai imbalan atas jasa yang

diberikan kepada perusahaan. Berikut ini

adalah penjelasan tentang indikator-indikator

tentang kompensasi baik kompensasi

langsung maupun tidak langsung.

1) Gaji

Menurut Rivai dalam Kadarisman (2012:316),

gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang

diterima karyawan/pegawai sebagai

konsekuensi dari statusnya sebagai seorang

pegawai yang memberikan kontribusi dalam

pencapaian tujuan perusahaan/ organisasi.

Page 9: Jurnal skripsi

2) Insentif

Menurut Hariandja dalam Kadarisman

(2012:184), menjelaskan pengertian insentif

sebagai berikut: Insentif diartikan sebagai

bentuk pembayaran yang dikaitkan kinerja

dan gainsharing, sebagai pembagian

keuntungan bagi karyawan akibat

peningkatan produktivitas atau penghematan

biaya.

3) Tunjangan

Menurut Wungu dan Brotoharsojo dalam

Kadarisman (2012:229), menyatakan bahwa

tunjangan adalah komponen imbalan jasa atau

penghasilan yang tidak terkait langsung

dengan berat ringannya tugas jabatan dan

prestasi kerja pegawai atau merupakan

indirect compensation.

4) Fasilitas

Fasilitas disini mengenai hal-hal yang

diberikan oleh perusahaan kepada karyawan

diluar dari gaji, upah, insentif, dan tunjangan,

misalnya keamanan dan kesehatan lingkungan

kerja.

Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari kata latin movere yang

berarti dorongan atau menggerakan. Menurut

arti katanya, motivasi atau motivation berarti

pemberian motif, penimbulan motive atau hal

yang menimbulkan dorongan atau keadaan

yang menimbulkan dorongan. Motivasi dapat

pula diartikan faktor yang mendorong orang

untuk bertindak dengan cara tertentu.

Menurut Hasibuan (2010:143), definisi

motivasi sebagai berikut: Motivasi adalah

pemberian daya penggerak yang menciptakan

kegairahan kerja seseorang agar mereka mau

bekerjasama, bekerja efektif, dan terintegrasi

dengan segala daya upayanya untuk mencapai

kepuasan.

Sebagai indikator Motivasi sebagai berikut:

1) Prestasi

Agar karyawan berprestasi dalam bekerja,

maka pemimpin harus mempelajari

bawahannya dan pekerjaannya dengan

memberikan kesempatan kepadanya agar

bawahan dapat berusaha mencapai hasil.

Kesempatan tersebut harus sedemikian rupa

sehingga orang-orang berkembang sendiri.

Selanjutnya agar pemimpin memberi

semangat pada para bawahannya sehingga

bawahan mau berusaha mengerjakan sesuatu

yang dirasa bawahan tidak dapat dikuasainya.

Bila bawahan telah berhasil mengerjakan

pekerjaannya, pemimpin harus menyatakan

keberhasilan itu.

2) Pengakuan

Sebagai lanjutan keberhasilan pelaksanaan

pemimpin harus memberi pernyataan

pengakuan akan keberhasilan tersebut.

Pengakuan terhadap keberhasilan bawahan

dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu:

3) Pekerjaan itu sendiri

Pemimpin membuat usaha-usaha yang nyata

dan meyakinkan agar bawahan mengerti akan

pentingnya pekerjaan yang dilakukannya dan

berusaha menghindarkan kebosanan dalam

pekerjaan serta mengusahakan agar setiap

bawahaan sudah tepat dalam pekerjaannya.

4) Tanggung jawab

Page 10: Jurnal skripsi

Agar tanggung jawab benar-benar menjadi

faktor motivator bagi bahawan, maka

pemimpin harus menghindari supervisi ketat

dengan membiarkan bawahan bekerja sendiri

sepanjang pekerjaan itu memungkinkan dan

menerapkan prinsip partisipasi.

Diterapkannya prinsip partisipasi membuat

bawahan sepenuhnya merncanakan dan

melaksanakan pekerjaannya.

5) Pengembangan potensi individu

Pengembangan merupakan salah satu faktor

motivator bagi bawahan. Agar faktor ini

benar- benar berfungsi sebagai motivator

maka pemimpin dapat memulainya dengan

melatih bawahannya untuk pekerjaan yang

lebih bertanggung jawab. Bila ini sudah

dilakukan, selanjutnya pemimpin memberi

rekomendasi tentangan bawahan yang siap

untuk pengembangan, untuk menaikan

pangkatnya atau dikirim mengikuti

pendidikan dan pelatihan.

Pengertian kinerja

Kinerja akan selalu menjadi isu aktual dalam

organisasi karena apapun organisasinya

kinerja merupakan pertanyaan kunci terhadap

efektivitas atau keberhasilan dari suatu

organisasi atau perusahaan. Organisasi atau

perusahaan yang berhasil dan efektif

merupakan organisasi dengan individu yang

didalamnya memiliki kinerja baik. Banyak

organisasi atau perusahaan yang berhasil

ditopang oleh kinerja sumber daya manusia.

Sebaliknya, tidak sedikit organisasi yang

gagal karena faktor kinerja sumber daya

manusia. Menurut Payaman J. Simanjuntak

(2011:1), kinerja adalah tingkat pencapaian

atas pelaksanaan tugas tertentu. Indikator

kinerja sebagai berikut:

a) Kualitas, yaitu; tingkat kesalahan,

kerusakan, kecermatan.

b) Kuantitas, yaitu; jumlah pekerjaan yang

dihasilkan.

c) Waktu, yaitu; tingkat ketidakhadiran,

waktu kerja efektif/ jam kerja hilang.

d) Kerjasama dengan orang lain dalam

bekerja.

HIPOTESIS PENELITIAN

Menurut Sugiono (2002:64),

hipotesis merupakan jawaban sementara

berdasarkan teori-teori terhadap yang masih

bersifat pra-duga yang masih harus dibuktikan

kebenarannya. Dikatakan sementara, karena

jawaban yang diberikan baru berdasarkan

pada teori yang relevan, belum didasarkan

pada fakta-fakta empiris yang diperoleh

melalui pengumpulan data.

Berdasarkan uraian diatas maka

dapat dinyatakan bahwa hipotesis penelitian

sebagai berikut:

1. π»π‘œ1= 0, artinya tidak ada pengaruh yang

signifikan antara kompensasi terhadap kinerja

karyawan.

π»π‘Ž1 β‰  0, artinya adanya pengaruh yang

signifikan antara kompensasi terhadap kinerja

karyawan.

2. Ho2 = 0, artinya tidak ada pengaruh yang

signifikan antara motivasi kerja terhadap

kinerja karyawan.

Page 11: Jurnal skripsi

Ha2 β‰  0, artinya adanya pengaruh yang

signifikan antara motivasi kerja terhadap

kinerja karyawan.

3. Ho3= 0, artinya tidak ada pengaruh yang

signifikan antara kompensasi dan motivasi

kerja secara bersama-sama terhadap kinerja

karyawan.

Ha3 β‰  0, artinya adanya perngaruh yang

signifikan antara kompensasi dan motivasi

kerja secara besama-sama terhadap kinerja

karyawan.

METODOLOGI PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT.

Wahana Wirawan Nissan TB. Simatupang

yang berlokasi di jalan RA. Kartini Kav II

Blok S No. 7 Jakarta Selatan 12310. Telepon

Showroom (021) 7654211 dan Workshop

(021) 7653681. Periode penelitian ini

dilakukan pada tanggal 1 November 2014

sampai dengan tanggal 31 Januari 2015

hingga informasi yang berkaitan dengan

penelitian ini terpenuhi.

Populasi dan Sampel

Menurut sugiyono (2011:80),

populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi

dalam penelitian ini adalah semua karyawan

PT Wahana Wirawan Nissan TB Simatupang

dengan jumlah karyawan 123 orang.

Menurut sugiyono (2011:81),

menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Dengan menggunakan rumus slovin

maka sampel yang didapat untuk penelitian

ini sebanyak 95 orang/responden dengan

tingkat kesalahan 5%.

Metode Pengumpulan Data

a. Wawancara

Menurut Dominikus (2013:136), wawancara

adalah cara pengumpulan data yang

digunakan untuk memperoleh informasi

langsung dari sumbernya.

b. Kuesioner (Angket)

Menurut Sugiyono (2011:142), kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberikan

seperangkat pertanyaan atau penyataan

tertulis kepada responden untuk

menjawabnya.

c. Observasi

Menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono

(2011:145), observasi merupakan suatu proses

yang kompleks, suatu proses yang tersusun

dari berbagai proses biologis dan psikologis.

d. Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditujukan untuk

memperoleh data langsung dari tempat

penelitian.

Metode Analisis Data

a. Pengujian validitas

Menurut Arikunto dalam Dominikus

(2013:164), menjelaskan bahwa validitas

adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat

keandalan atau kesahihan suatu alat ukur.

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila

mampu mengukur dan mengungkap data dari

Page 12: Jurnal skripsi

variabel yang diteliti secara tepat. Untuk

menguji validitas instrumen menggunakan

rumus Pearson Product Moment.

π‘Ÿπ‘₯𝑦 =𝑛 Ξ£π‘‹π‘Œ βˆ’ Σ𝑋 . (Ξ£π‘Œ)

{𝑛. Σ𝑋2 βˆ’ (Σ𝑋)2}. {𝑛. Ξ£π‘Œ2 βˆ’ (Ξ£π‘Œ)2

π‘Ÿπ‘₯𝑦 =Ξ£π‘‹π‘Œ

Σ𝑋2 (Ξ£π‘Œ2)

Dimana:

π‘Ÿπ‘₯𝑦 = koefisien korelasi

Σ𝑋 = jumlah skor item

Ξ£Y = jumlah skor total

n = jumlah responden

b. Pengujian reliabilitas

Pengujian realibilitas adalah tingkat

konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur

gejala yang sama. Jika suatu alat ukur dua kali

atau lebih untuk mengukur gejala yang sama

dan hasilnya relatif konsisten, maka alat ukur

tersebut reliabel. Reliabilitas menunjukan

pada suatu pengertian bahwa instrument dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena intrumen tersebut

sudah baik. Cara yang digunakan untuk

menguji reliabilitas menggunakan rumus

Alpha sebagai berikut:

π‘Ÿ11 = π‘˜

π‘˜ βˆ’ 1 1 βˆ’

Σ𝑆𝑖

𝑆𝑑

Dimana:

π‘Ÿ11= nilai reliabilitas

𝑆𝑖= jumlah varian skor tiap item

𝑆𝑑= varian total

π‘˜= jumlah item

Untuk menghitung varians skor tiap item

dengan mengunakan rumus:

𝑆𝑖 =𝑆𝑋𝑖

2 βˆ’ 𝑆𝑋𝑖

2

𝑁𝑁

Dimana:

𝑆𝑖 = π‘£π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘Žπ‘› π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘‘π‘–π‘Žπ‘ π‘–π‘‘π‘’π‘š

𝑆𝑋𝑖2 = π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘˜π‘’π‘Žπ‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘‘ π‘–π‘‘π‘’π‘š 𝑋𝑖

𝑆𝑋𝑖 2 = π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘–π‘‘π‘’π‘š 𝑋𝑖 π‘‘π‘–π‘˜π‘’π‘Žπ‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘˜π‘Žπ‘›

𝑁 = π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘Ÿπ‘’π‘ π‘π‘œπ‘›π‘‘π‘’π‘›

Kaidah keputusan: jika π‘Ÿ11>π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ berarti

reliable

Jika π‘Ÿ11<π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ berarti tidak reliable.

TEKNIK ANALISIS DATA

Korelasi dan Regresi sederhana

1) Korelasi Pearson Product Moment

(PPM)

Kegunaanya untuk mengetahui

derajat hubungan antara variabel bebas

dengan variabel terikat. Teknik ini

mengunakan data interval dan rasio dengan

ketentuan tertentu. Rumus yang digunakan

korelasi PPM sebagai berikut:

π‘Ÿπ‘₯𝑦 =𝑛 Ξ£π‘‹π‘Œ βˆ’ Σ𝑋 . (Ξ£π‘Œ)

{𝑛. Σ𝑋2 βˆ’ (Σ𝑋)2}. {𝑛. Ξ£π‘Œ2 βˆ’ (Ξ£π‘Œ)2

Dimana:

π‘Ÿπ‘₯𝑦 = koefisien korelasi

Σ𝑋 = jumlah skor item

Ξ£Y = jumlah skor total

n = jumlah responden

2) Regresi sederhana

Regresi adalah suatu proses

memperkirakan secara sistematis tentang apa

yang paling mungkin terjadi di masa yang

akan datang berdasarkan informasi masa lalu

dan sekarang yang dimiliki untuk mempekecil

kesalahan. Setiap analisa regresi pasti ada

Page 13: Jurnal skripsi

analisa korelasinya, tetapi sebaliknya analisa

korelasi belum tentu diuji regresi atau

diteruskan dengan analisis regresi. Persamaan

regresi sederhana sebagai berikut:

Ε· = π‘Ž + 𝑏π‘₯

Mencari a dan b:

𝑏 =𝑛Σπ‘₯𝑦 βˆ’ Ξ£π‘₯Σ𝑦

𝑛Σπ‘₯2 βˆ’ Ξ£π‘₯ 2

π‘Ž =Σ𝑦 βˆ’ 𝑏Σπ‘₯

𝑛

Dimana:

Ε· = subyek variabel terikat yang

diproyeksikan

π‘Ž = nilai konstanta y jika x = 0

𝑏 = nilai arah sebagai penentu ramalan yang

menunjukan nilai dari y

π‘₯ = variabel bebas

Korelasi dan Regresi berganda

1) Korelasi berganda

Analisa korelasi berganda berfungsi

untuk mencari besarnya pengaruh atau

hubungan antara dua veriabel bebas atau lebih

secara simultan dengan variabel terikat.

rumus korelasi berganda sebagai berikut:

𝑅π‘₯1π‘₯2𝑦

= π‘Ÿπ‘₯1𝑦

2 + π‘Ÿπ‘₯2𝑦2 βˆ’ 2 π‘Ÿπ‘₯1𝑦 π‘Ÿπ‘₯2𝑦 π‘Ÿπ‘₯1π‘₯2

1 βˆ’ π‘Ÿπ‘₯1π‘₯22

Dimana:

𝑅π‘₯1π‘₯2𝑦 = koefisien korelasi π‘₯1π‘₯2𝑦

π‘Ÿπ‘₯1𝑦 = koefisien korelasiπ‘₯1𝑦

π‘Ÿπ‘₯2𝑦 = koefisien korelasiπ‘₯2𝑦

π‘Ÿπ‘₯1π‘₯2 = koefisien korelasiπ‘₯1π‘₯2

2) Regresi berganda

Analisis regresi berganda ialah suatu

alat analisis peramalan nilai pengaruh dua

variabel bebas atau lebih terhadap variabel

terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya

hubungan fungsi atau hubungan kausal antara

dua variabel bebas atau lebih. Persamaan

regresi berganda sebagai berikut:

Ε· = π‘Ž + 𝑏1π‘₯1 + 𝑏2π‘₯2

Dimana:

Ε· = variabel terikat

π‘Ž = konstanta y jika x = 0

𝑏1 = nilai arah sebagai penentu ramalan yang

menunjukan nilai dari y yang dipengaruhi

oleh π‘₯1

𝑏2 = nilai arah sebagai penentu ramalan yang

menunjukan nilai dari y yang dipengaruhi

oleh π‘₯2

Nilai kuadrat terkecil π‘Ž, 𝑏1, π‘‘π‘Žπ‘› 𝑏2 dapat

diperoleh dengan memecahkan persamaan

linear simultan.

Σ𝑦 = π‘Žπ‘› + 𝑏1Ξ£π‘₯1 + 𝑏2Ξ£π‘₯2

Ξ£x1y = aΞ£x1 + b1Ξ£x12 + b2Ξ£x1x2

Ξ£π‘₯2𝑦 = π‘ŽΞ£π‘₯2 + 𝑏1Ξ£π‘₯1π‘₯2 + 𝑏2Ξ£π‘₯22

Mencari π‘Ž, 𝑏1, π‘‘π‘Žπ‘› 𝑏2 adalah:

𝑏1 = Ξ£π‘₯2

2 Ξ£π‘₯1𝑦 βˆ’ Ξ£π‘₯1π‘₯2 Ξ£π‘₯2𝑦

Ξ£π‘₯12 Ξ£π‘₯2

2 βˆ’ Ξ£π‘₯1π‘₯2 2

𝑏2 = Ξ£π‘₯1

2 Ξ£π‘₯2𝑦 βˆ’ Ξ£π‘₯1π‘₯2 Ξ£π‘₯1𝑦

Ξ£π‘₯12 Ξ£π‘₯2

2 βˆ’ Ξ£π‘₯1π‘₯2 2

π‘Ž =Σ𝑦

π‘›βˆ’ 𝑏1

Ξ£π‘₯1

𝑛 βˆ’ 𝑏2

Ξ£π‘₯2

𝑛

Penghitungan nilai Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi

variabel bebas terhadap variabel terikat, maka

digunakan koefisien determinasi atau

koefisien penentu sebagai berikut:

Page 14: Jurnal skripsi

𝐾𝑑 = π‘Ÿ2 βˆ— 100%

Dimana:

𝐾𝑑 = koefisien determinasi

π‘Ÿ = koefisien korelasi

Besar kecil nilai koefisien determinasi ini

menunjukkan kontribusi variabel bebas

terhadap variabel terikat.

Pengujian hipotesis

a. Uji F-test

Rumus mencari πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” sebagai berikut:

πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” =𝑅2 𝑛 βˆ’ π‘š βˆ’ 1

π‘š 1 βˆ’ 𝑅2

Dimana:

R = nilai koefisien korelasi berganda

m = jumlah variabel bebas

n = jumlah sampel

πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” = nilai F yang dihitung

Kaidah pengujian signifikansi:

Jika πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” β‰₯ πΉπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ , maka tolak Ho artinya

signifikan

πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” ≀ πΉπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ , maka terima Ho artinya

tidak signifikan.

b. Uji t-test

Rumus mencari π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” sebagai berikut:

π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” =π‘₯ 1 βˆ’ π‘₯ 2

𝑆1

𝑛1+

𝑆2

𝑛2βˆ’ 2π‘Ÿ

𝑠1

𝑛1 +

𝑠2

𝑛2

Dimana:

π‘Ÿ = nilai korelasi

𝑛 = jumlah sampel

π‘₯ 1 = rata-rata π‘₯1

π‘₯ 2 = rata-rata π‘₯2

𝑠1 = standar deviasi π‘₯1

𝑠2 = standar deviasi π‘₯2

𝑆1 = varians π‘₯1

𝑆2 = varians π‘₯2

Kaidah pengujian signifikasi:

jika π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” >π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ berarti valid

Jika π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” <π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ berarti tidak valid.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini

sebanyak 95 orang karyawan disemua level

manajemen dan staf yang representative untuk

dikemukakan sebagai kelayakan responden

dalam memberikan informasi mengenai

identitas diri mulai dari jenis kelamin, usia,

pendidikan, status perkawinan dan lama

bekerja. Lebih jelasnya akan diuraikan

sebagai berikut:

a. Jenis Kelamin

Data Responden Berdasarkan Jenis

Kelamin

Jenis

Kelamin Frekuensi

Persentase

( % )

Pria 81 85,26%

Wanita 14 14,74%

Jumlah 95 100%

Sumber : Data primer yang telah diolah

Berdasarkan data yang dikumpulkan

peneliti, telah didapat jumlah

karyawan/responden menurut jenis kelamin

yaitu, 14 orang berjenis kelamin wanita

dengan presentase 14,74% dan 81 orang

berjenis kelamin pria dengan presentase

85,26%

b. Usia

Page 15: Jurnal skripsi

Data Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Persentase (

% )

≀ 30 79 83,16%

31-40 15 15,79%

41-50 1 1,05%

> 50 0 0,00%

Jumlah 95 100%

Sumber : Hasil pengolahan data

Berdasarkan data yang dikumpulkan

peneliti, telah didapat jumlah

karyawan/responden menurut usia yaitu, yang

berusia ≀ 30 tahun berjumlah 79 orang

dengan presentase 83,16%, yang berusia 31-

40 tahun berjumlah 15 orang dengan

presentase 15,79%, yang berusia 41-50 tahun

berjumlah 1 orang dengan presentase 1,05%,

dan tidak ada responden/karyawan yang

umurnya >50 tahun sehingga presentasenya

adalah 0,00%.

c. Pendidikan

Data Responden Berdasarkan

Pendidikan

Pendidikan Frekuensi Persentase

( % )

SMA/SMK 51 53,68%

Diploma 22 23,16%

S1 21 22,11%

S2 1 1,05%

Jumlah 95 100 %

Sumber : Hasil pengolahan data

Berdasarkan data yang dikumpulkan

peneliti, telah didapat jumlah

karyawan/responden menurut pendidikan

yaitu, 51 orang berpendidikan SMA/SMK

dengan presentase 53,68%, 22 orang

berpendidikan Diploma dengan presentase

23,16%, 21 orang berpendidikan S1 dengan

presentase 22,11% dan 1 orang berpendidikan

S2 dengan presentase 1,05%

d. Status Perkawinan

Data Responden Berdasarkan Status

Perkawinan

Status

Perkawinan Frekuensi

Presentase

( % )

Nikah 32 33,68%

Belum

Nikah

63 66,32%

Jumlah 95 100%

Sumber : Hasil pengolahan data

Berdasarkan data yang dikumpulkan

peneliti, telah didapat jumlah

karyawan/responden menurut status

perkawinan yaitu, 32 orang berstatus nikah

dengan presentase 33,68% dan 63 orang

berstatus belum nikah dengan presentase

66,32%.

e. Masa Kerja

Tabel 4.5

Data Responden Berdasarkan Masa

Kerja

Masa Frekuensi Presentase

Page 16: Jurnal skripsi

Kerja ( % )

≀ 5 th 61 64,21%

6-10 th 30 31,58%

11-15 th 4 4,21%

16-20 th 0 0,00%

> 20 th 0 0,00%

Jumlah 95 100%

Sumber : Hasil pengolahan data

Berdasarkan data yang dikumpulkan

peneliti, telah didapat jumlah

karyawan/responden menurut masa kerja

yaitu, masa kerja ≀ 5 tahun berjumlah 61

orang dengan presentase 64,21%, masa kerja

6-10 tahun berjumlah 30 orang dengan

presentase 31,58%, masa kerja 11-15 tahun

berjumlah 4 orang dengan presentase 4,21%,

masa kerja 16-20 tahun dan > 20 tahun

berjumlah 0 orang/tidak ada dengan

presentase masing-masing 0,00%.

Analisis Data Hasil Kuesioner

Sesuai dengan tujuan deskriptif

yaitu memberikan gambaran hasil penelitian

secara umum, bagaimana karakteristik subyek

penelitian sehubungan dengan variabel-

variabel yang diteliti.Sebelum melakukan

analisa statistik terlebih dahulu dilakukan

pembobotan terhadap skor masing-masing

variabel. Pembobotan ini dilakukan dengan

memberikan skor total dengan jumlah item

dari variabel yang diberi bobot, melalui

penyataan yang diberikan penulis dalam

kuesioner maka dapat dideskriptifkan setiap

variabel yang diteliti. Dalam pemberian bobot

peneliti menggunakan pembobotan dengan

Skala likert seperti pada table dibawah ini:

Skor Interpretasi Abreviasi

1 Sangat Tidak

Setuju

STS

2 Tidak Setuju TS

3 Ragu-ragu R

4 Setuju S

5 Sangat Setuju SS

a. Analisis Item-Item Variabel

Kompensasi (X1)

Untuk variabel Kompensasi (X1)

peneliti membagikan kepada 95 responden

pada PT Wahana Wirawan Nissan TB

Simatupang, adapun hasil jawaban dari

penyataan-penyataan sebagai berikut:

Tabulasi Presentase Jawaban Responden

Variabel Kompensasi (X1)

No Pernyataan Alternatif Jawaban

TOTAL

SS S R TS STS

1

Pembayaran gaji disesuaikan

dengan Upah Minimum Regional

(UMR)

23 57 8 5 2 95

24.2% 60.0% 8.4% 5.3% 2.1% 100%

2 Gaji yang saya terima cukup untuk 4 58 22 11 0 95

Page 17: Jurnal skripsi

memenuhi kebutuhan sehari-hari 4.2% 61.1% 23.2% 11.6% 0.0% 100%

3 Insentif yang diberikan sesuai

dengan beban pekerjaan

2 58 24 10 1 95

2.1% 61.1% 25.3% 10.4% 1.1% 100%

4

Tunjangan kesehatan ( BPJS )

yang diberikan membantu dalam

kesehatan karyawan

6 52 30 6 1 95

6.3% 54.7% 31.6% 6.3% 1.1% 100%

5 Pemberian insentif sudah cukup

adil

3 55 31 6 0 95

3.2% 57.9% 32.6% 6.3% 0.0% 100%

6 THR selalu diberikan setiap tahun

sekali

45 43 4 3 0 95

47.4% 45.3% 4.2% 3.2% 0.0% 100%

7

Fasilitas yang disediakan oleh

perusahaan sangat membantu saya

dalam bekerja

5 73 15 2 0 95

5.3% 76.8% 15.8% 2.1% 0.0% 100%

8 Saya merasa puas dengan fasilitas

yang ada di tempat kerja.

2 56 29 8 0 95

2.1% 58.9% 30.5% 8.4% 0.0% 100%

9 Gaji yang diberikan belum sesuai

dengan yang saya harapkan

9 40 25 19 2 95

9.5% 42.1% 26.3% 20.0% 2.1% 100%

10 Pemberian gaji sesuai dengan

jadwalnya dan selalu tepat waktu

23 62 10 0 1 95

24.2% 65.3% 10.5% 0.0% 1.1% 100%

11

Perusahaan selalu memberikan

bonus apabila mencapai target

yang ditentukan

6 18 37 17 17 95

6.3% 18.9% 38.9% 17.9% 17.9% 100%

12 Saya sering mendapatkan bonus

dari perusahaan

0 12 32 28 23 95

0.0% 12.6% 33.7% 29.5% 24.2% 100%

13 Biaya pengobatan selalu

ditanggung oleh perusahaan

18 49 22 5 1 95

18.9% 51.6% 23.2% 5.3% 1.1% 100%

14

Saya mendapatkan tunjangan

jabatan, uang transportasi, uang

makan diri perusahaan

30 51 11 3 0 95

31.6% 53.7% 11.6% 3.2% 0.0% 100%

15

Tunjangan yang diberikan oleh

perusahaan sudah sesuai dengan

harapan.

1 47 29 18 0 95

1.1% 49.5% 30.5% 18.9% 0.0% 100%

16 Pembagian insentif sesuai dengan

jabatan dan beban pekerjaan

6 64 18 7 0 95

6.3% 67.4% 18.9% 7.4% 0.0% 100%

17

Tunjangan-tunjangan yang

diberikan oleh perusahaan

membuat saya lebih semangat

untuk bekerja

6 55 24 9 1 95

6.3% 57.9% 25.3% 9.5% 1.1% 100%

18 Gaji yang diberikan oleh 3 56 28 8 0 95

Page 18: Jurnal skripsi

perusahaan membuat saya lebih

semangat bekerja 3.2% 58.9% 29.5% 8.4% 0.0% 100%

19

Fasilitas yang ada di perusahaan

membuat saya merasa nyaman dan

aman.

4 57 27 7 0 95

4.2% 60.0% 28.4% 7.4% 0.0% 100%

20

Pemberian insentif dapat

mendorong motivasi saya dalam

bekerja

16 65 8 5 0 95

16.8% 68.4% 8.4% 5.3% 0.0% 100%

TOTAL 212 1028 434 177 49 1900

11.2% 54.1% 22.8% 9.3% 2.6% 100%

Untuk mengetahui presentase setiap jawaban

peneliti menghitungnya dengan cara sebagai

berikut:

π‘π‘Ÿπ‘’π‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ π‘π‘œπ‘π‘œπ‘‘

=π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘šπ‘Žπ‘ π‘–π‘›π‘” π‘šπ‘Žπ‘ π‘–π‘›π‘” π‘π‘œπ‘π‘œπ‘‘ π‘π‘’π‘›π‘¦π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘Žπ‘›

π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘˜π‘’π‘ π‘’π‘™π‘’π‘Ÿπ‘’β„Žπ‘Žπ‘› π‘π‘œπ‘π‘œπ‘‘ π‘π‘’π‘›π‘¦π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘Žπ‘›π‘₯ 100%

Presentase SS = (212 / 1900) x 100% = 11.2%

Presentase S = (1028 / 1900) x 100% =

54.1%

Presentase R = (434 / 1900) x 100% = 22.8%

Presantase TS = (177 / 1900) x 100% = 9.3%

Presentase STS = (49 / 1900 ) x 100% = 2.6%

Berdasarkan jawaban dari seluruh

responden yang berjumlah 95 orang dengan

20 pernyataan didapat 212 menjawab β€œSangat

Setuju” dengan presentase 11.2%, 1028

menjawab β€œSetuju” dengan presentase 54.1%,

434 menjawab β€œRagu-Ragu” dengan

presentase 22.8 %, 177 menjawab β€œTidak

Setuju” dengan presentase 9.3% dan 49

menjawab β€œSangat Tidak Setuju” dengan

presentase 2.6%. Maka disimpulkan bahwa

karyawan pada PT Wahana Wirawan Nissan

TB Simatupang menyatakan kepuasan

terhadap Kompensasi yang diberikan oleh

perusahaan. Dari 20 pernyataan diatas yang

mendapatkan respon positif yaitu, item

pernyataan nomor 6 dengan 45 responden

atau 47,4% menyatakan sangat setuju dan

item pernyataan nomor 7 dengan 73

responden atau 76,8% menyatakan setuju.

Sedangkan yang mendapatkan respon negatif

yaitu, item pernyataan nomor 9 dengan 40

responden atau 42,1% menyatakan setuju.

b. Analisis Item-Item Variabel

Motivasi(X2)

Untuk variabel Motivasi (X2)

peneliti membagikan kepada 95 responden

pada PT Wahana Wirawan Nissan TB

Simatupang, adapun hasil jawaban dari

penyataan-penyataan sebagai berikut:

Tabulasi Presentase Jawaban Responden

Variabel Motivasi (X2)

No Pernyataan Alternatif Jawaban

TOTAL SS S R TS STS

Page 19: Jurnal skripsi

1

Saya bekerja dengan baik dan keras

disertai bekerja keras agar tercapai

prestasi yang terbaik

34 57 4 0 0 95

35.8% 60.0% 4.2% 0.0% 0.0% 100%

2

Perusahaan memberikan peluang

untuk maju kepada seluruh pegawai

yang potensial

21 54 16 4 0 95

22.1% 56.8% 16.8% 4.2% 0.0% 100%

3

Pimpinan menghargai setiap saran

yang diajukan karyawan untuk

kemajuan bersama

17 56 17 4 1 95

17.9% 58.9% 17.9% 4.2% 1.1% 100%

4

Saya merasa pekerjaan saya tidak

lebih menarik dari kegiatan-kegiatan

saya yang lain

4 28 33 27 3 95

4.2% 29.5% 34.7% 28.4% 3.2% 100%

5

Karyawan diikutsertaakan dalam

penentuan target dan tujuan

perusahaan

3 64 22 6 0 95

3.2% 67.4% 23.2% 6.3% 0.0% 100%

6 Perusahaan mengadakan promosi

kepada karyawan yang berprestasi

19 52 19 5 0 95

20.0% 54.7% 20.0% 5.3% 0.0% 100%

7

Karyawan mendapatkan

pengembangan diri melalui diklat

secara kontinyu

14 46 24 11 0 95

14.7% 48.4% 25.3% 11.6% 0.0% 100%

8 Penghargaan selalu diberikan kepada

karyawan yang berprestasi

12 50 22 10 1 95

12.6% 52.6% 23.2% 10.5% 1.1% 100%

9 Keberhasilan karyawan mendapatkan

pengakuan dari perusahaan

11 49 23 12 0 95

11.6% 51.6% 24.2% 12.6% 0.0% 100%

10

Pimpinan selalu memberikan reward

(penghargaan) kepada karyawan

yang berhasil mencapai targetnya.

9 43 24 18 1 95

9.5% 45.3% 25.3% 18.9% 1.1% 100%

11 Pekerjaan saya tidak penting bagi

kesuksesan perusahaan

5 17 26 37 10 95

5.3% 17.9% 27.4% 38.9% 10.5% 100%

12

Pekerjaan saya memberikan peluang

mempersiapkan kemajuan saya

dimasa depan

18 62 14 1 0 95

18.9% 65.3% 14.7% 1.1% 0.0% 100%

13 Menunjukan kesediaan melakukan

pekerjaan tanpa diperintah atasan

13 70 9 3 0 95

13.7% 73.7% 9.5% 3.2% 0.0% 100%

14 Saya lembur guna menyelesaikan

pekerjaan yang belum selesai

5 66 15 8 1 95

5.3% 69.5% 15.8% 8.4% 1.1% 100%

15 Saya sungguh tertarik kepada

pekerjaan saya

8 64 21 2 0 95

8.4% 67.4% 22.1% 2.1% 0.0% 100%

16

Perusahaan memberikan kesempatan

liburan bersama atau makan bersama

apabila mencapai target yang

18 39 18 19 1 95

18.9% 41.1% 18.9% 20.0% 1.1% 100%

Page 20: Jurnal skripsi

ditentukan

17

Saya bertanggung jawab atas

pekerjaan saya meskipun tidak ada

pimpinan

31 58 5 1 0 95

32.6% 61.1% 5.3% 1.1% 0.0% 100%

18 Saya tidak bosan dengan pekerjaan

saya saat ini

6 59 25 5 0 95

6.3% 62.1% 26.3% 5.3% 0.0% 100%

19

Pimpinan mengucapkan terimakasih

dan memberikan pujian terhadap

keberhasilan karyawannya

13 60 12 9 1 95

13.7% 63.2% 12.6% 9.5% 1.1% 100%

20 Perusahaan selalu memperhatikan

prestasi karyawannya.

11 49 23 11 1 95

11.6% 51.6% 24.2% 11.6% 1.1% 100%

TOTAL 272 1043 372 193 20 1900

14.3% 54.9% 19.6% 10.2% 1.1% 100%

Untuk mengetahui presentase setiap jawaban

peneliti menghitungnya dengan cara sebagai

berikut:

π‘π‘Ÿπ‘’π‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ π‘π‘œπ‘π‘œπ‘‘

=π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘šπ‘Žπ‘ π‘–π‘›π‘” π‘šπ‘Žπ‘ π‘–π‘›π‘” π‘π‘œπ‘π‘œπ‘‘ π‘π‘’π‘›π‘¦π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘Žπ‘›

π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘˜π‘’π‘ π‘’π‘™π‘’π‘Ÿπ‘’β„Žπ‘Žπ‘› π‘π‘œπ‘π‘œπ‘‘ π‘π‘’π‘›π‘¦π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘Žπ‘›π‘₯ 100%

Presentase SS = (272 / 1900) x 100% = 14.3%

Presentase S = (1043 / 1900) x 100% =

54.9%

Presentase R = (372 / 1900) x 100% = 19.6%

Presantase TS = (193 / 1900) x 100% =

10.2%

Presentase STS = (20 / 1900 ) x 100% = 1.1%

Berdasarkan jawaban dari seluruh

responden yang berjumlah 95 orang dengan

20 pernyataan didapat 272 menjawab β€œSangat

Setuju” dengan presentase 14.3%, 1043

menjawab β€œSetuju” dengan presentase 54.9%,

372 menjawab β€œRagu-Ragu” dengan

presentase 19.6 %, 193 menjawab β€œTidak

Setuju” dengan presentase 10.2% dan 20

menjawab β€œSangat Tidak Setuju” dengan

presentase 1.1%. Maka disimpulkan bahwa

Motivasi pada PT Wahana Wirawan Nissan

TB Simatupang terhadap karyawannya sudah

cukup baik. Dari 20 pernyataan diatas yang

mendapatkan respon paling positif yaitu, item

pernyataan nomor 1 dengan 34 responden

atau 35,8% menyatakan sangat setuju dan

item pernyataan nomor 13 dengan 70

responden atau 73,7% menyatakan setuju.

Sedangkan yang mendapatkan respon negatif

yaitu, item pernyataan nomor 16 dengan 19

atau 20,0% menyatakan tidak setuju.

c. Analisis Item-Item Variabel Kinerja

Karyawan (Y)

Untuk variabel Kinerja Karyawan

(Y) peneliti membagikan kepada 95

responden pada PT Wahana Wirawan Nissan

TB Simatupang, adapun hasil jawaban dari

penyataan-penyataan sebagai berikut:

Tabulasi Presentase Jawaban Responden

Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Page 21: Jurnal skripsi

No Pernyataan Altrnatif Jawaban

TOTAL SS S R TS STS

1

Saya mampu menyelesaikan

pekerjaan lebih banyak dari rekan

kerja yang lain

7 68 19 1 0 95

7.4% 71.6% 20.0% 1.1% 0.0% 100%

2 Pekerjaan yang banyak tidak

membuat kualitas pekerjaan menurun

5 65 19 5 1 95

5.3% 68.4% 20.0% 5.3% 1.1% 100%

3 Saya menggunakan waktu secara

efektif dalam bekerja

5 80 9 1 0 95

5.3% 84.2% 9.5% 1.1% 0.0% 100%

4 Saya selalu mengerjakan pekerjaan

rutin tepat waktu

7 63 18 6 1 95

7.4% 66.3% 18.9% 6.3% 1.1% 100%

5

Karyawan selalu berusaha

meningkatkan mutu dalam bekerja

dengan kemampuan yang dimiliki

untuk mencapai hasil yang terbaik

20 66 7 2 0 95

21.1% 69.5% 7.4% 2.1% 0.0% 100%

6 Selalu mengerjakan sesuai dengan

waktu ditentukan

13 66 12 4 0 95

13.7% 69.5% 12.6% 4.2% 0.0% 100%

7 Rekan kerja saya selalu membantu

ketika saya mengalami kesulitan

14 63 12 6 0 95

14.7% 66.3% 12.6% 6.3% 0.0% 100%

8 Rekan kerja selalu membantu ketika

pekerjaan mereka sudah selesai

11 43 26 10 5 95

11.6% 45.3% 27.4% 10.5% 5.3% 100%

9 Kerjasama antar karyawan

diperusahaan ini sangat kental.

14 37 31 10 3 95

14.7% 38.9% 32.6% 10.5% 3.2% 100%

10 Faktor ketelitian dan kesabaran sangat

menunjang kualitas pekerjaan

28 61 5 0 1 95

29.5% 64.2% 5.3% 0.0% 1.1% 100%

11

Saya bersedia membantu mengerjakan

tugas rekan kerja yang berhalangan

hadir

12 66 13 3 1 95

12.6% 69.5% 13.7% 3.2% 1.1% 100%

12

Kerjasama dalam tim kerja

merupakan cara yang terbaik dalam

menyelesaikan pekerjaan

27 61 5 1 1 95

28.4% 64.2% 5.3% 1.1% 1.1% 100%

13

Saya menggunkan waktu luang untuk

bekerja, bukan untuk melakukan hal

lain

4 56 26 7 2 95

4.2% 58.9% 27.4% 7.4% 2.1% 100%

14 Kualitas kerja yang baik menurut saya

adalah harga mati dalam bekerja

25 59 9 1 1 95

26.3% 62.1% 9.5% 1.1% 1.1% 100%

15

Semakin banyak pekerjaan yang saya

selesaikan, maka kompensasi yang

saya terima akan bertambah

14 38 31 5 7 95

14.7% 40.0% 32.6% 5.3% 7.4% 100%

16 Kualitas kerja yang baik akan 35 52 7 0 1 95

Page 22: Jurnal skripsi

membuat pelanggan merasa puas dan

akan kembali lagi 36.8% 54.7% 7.4% 0.0% 1.1% 100%

17 Saya jarang melakukan kesalahan

dalam bekerja

3 46 41 4 1 95

3.2% 48.4% 43.2% 4.2% 1.1% 100%

18 Dalam bekerja saya senang membantu

rekan kerja yang mengalami kesulitan

9 71 13 1 1 95

9.5% 74.7% 13.7% 1.1% 1.1% 100%

19

Melakukan pekerjaan dengan teliti

dan cermat untuk menghindari

kesalahan yang terjadi

26 63 5 0 1 95

27.4% 66.3% 5.3% 0.0% 1.1% 100%

20 Saya selalu menjaga kualitas kerja 31 63 1 0 0 95

32.6% 66.3% 1.1 0.0% 0.0% 100%

TOTAL 310 1187 309 67 27 1900

16.3% 62.5% 16.3% 3.5% 1.4% 100%

Untuk mengetahui presentase setiap

jawaban peneliti menghitungnya

dengan cara sebagai berikut:

π‘π‘Ÿπ‘’π‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ π‘π‘œπ‘π‘œπ‘‘

=π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘šπ‘Žπ‘ π‘–π‘›π‘” π‘šπ‘Žπ‘ π‘–π‘›π‘” π‘π‘œπ‘π‘œπ‘‘ π‘π‘’π‘›π‘¦π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘Žπ‘›

π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘˜π‘’π‘ π‘’π‘™π‘’π‘Ÿπ‘’β„Žπ‘Žπ‘› π‘π‘œπ‘π‘œπ‘‘ π‘π‘’π‘›π‘¦π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘Žπ‘›π‘₯ 100%

Presentase SS = (310 / 1900) x 100%

= 16.3%

Presentase S = (1187 / 1900) x 100%

= 62.5%

Presentase R = (309 / 1900) x 100% =

16.3%

Presantase TS = (67 / 1900) x 100% =

3.5%

Presentase STS = (27 / 1900 ) x 100%

= 1.4%

Berdasarkan jawaban dari seluruh

responden yang berjumlah 95 orang dengan

20 pernyataan didapat 310 menjawab β€œSangat

Setuju” dengan presentase 16.3%, 1187

menjawab β€œSetuju” dengan presentase 62.5%,

309 menjawab β€œRagu-Ragu” dengan

presentase 16.3 %, 67 menjawab β€œTidak

Setuju” dengan presentase 3.5% dan 27

menjawab β€œSangat Tidak Setuju” dengan

presentase 1.4%. Maka disimpulkan bahwa

Kinerja Karyawan pada PT Wahana Wirawan

Nissan TB Simatupang terhadap karyawannya

sudah cukup baik. Dari 20 pernyataan diatas

yang mendapatkan respon positif yaitu, item

pernyataan nomor 16 dengan 35 responden

atau 36,8% menyatakan sangat setuju dan

item pernyataan nomor 3 dengan 80

responden atau 84.2% menyatakan setuju.

Sedangkan yang mendapatkan respon negatif

yaitu, item pernyataan nomor 8 dan 9 dengan

10 responden atau 10,5% menyatakan tidak

setuju dan item nomor 15 dengan 7 responden

atau 7,4% menyatakan sangat tidak setuju.

Uji Validitas

Berkaitan dengan pengujian

validitas intrumen Arikunto dalam

Dominikus (2013:164) menjelaskan bahwa

validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukan tingkat keandalan atau

kesahihan suatu alat ukur. Guna untuk

Page 23: Jurnal skripsi

mengetahui hasil analisis uji validitas dari

variabel-variabel penelitian, peneliti

menggunakan komputer program microsoft

office excel 2007 yaitu dengan

mengorelasikan skor item dengan skor

total sehingga diperoleh r hitung kemudian

dilakukan perbandingan dengan r table. Jika

r hitung> r tabel dan nilainya positif maka

dikatakan valid.

1) Uji Validitas Variabel Kompensasi

(X1)

Guna untuk mengetahui kevalidan penyataan-

pernyataan dari instrumen variabel

Kompensasi, peneliti menggunakan komputer

program microsoft office excel 2007 dengan

sampel berjumlah 95 dan pernyataan

berjumlah 20 soal. Adapun hasil uji validitas

instrumen Kompensasi dapat dilihat pada

table sebagai berikut:

Uji Validitas Kompensasi

Pernyataan

Kompensasi

r hitung

r table

n = 95

Ξ± = 0.05

Keterangan

1 0.406 0.202 valid

2 0.474 0.202 valid

3 0.556 0.202 valid

4 0.628 0.202 valid

5 0.466 0.202 valid

6 0.221 0.202 valid

7 0.578 0.202 valid

8 0.640 0.202 valid

9 0.207 0.202 valid

10 0.384 0.202 valid

11 0.625 0.202 valid

12 0.539 0.202 valid

Page 24: Jurnal skripsi

13 0.319 0.202 valid

14 0.313 0.202 valid

15 0.718 0.202 valid

16 0.700 0.202 valid

17 0.688 0.202 valid

18 0.709 0.202 valid

19 0.613 0.202 valid

20 0.501 0.202 valid

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa

untuk masing-masing penyataan pada variabel

Kompensasi (X1) seluruh item terbukti Valid,

karena nilai rhitung lebih besar daripada rtabel.

Dengan nilai rtabel adalah 0.202 yang ada

untuk 95 responden dengan taraf signifikasi

0.05.

2) Uji Validitas Variavel Motivasi (X2)

Guna untuk mengetahui kevalidan penyataan-

pernyataan dari instrumen variabel Motivasi,

peneliti menggunakan komputer program

microsoft office excel 2007 dengan sampel

berjumlah 95 dan pernyataan berjumlah 20

soal. Adapun hasil uji validitas instrumen

Kompensasi dapat dilihat pada table sebagai

berikut:

Uji Validitas Motivasi

Pernyataan

Motivasi

r hitung

r table

n = 95

Ξ± = 0.05

Keterangan

1 0.398 0.202 valid

2 0.722 0.202 valid

3 0.738 0.202 valid

4 0.212 0.202 Valid

5 0.571 0.202 Valid

6 0.733 0.202 Valid

7 0.640 0.202 Valid

8 0.761 0.202 Valid

Page 25: Jurnal skripsi

9 0.762 0.202 Valid

10 0.722 0.202 Valid

11 0.207 0.202 Valid

12 0.584 0.202 Valid

13 0.500 0.202 Valid

14 0.381 0.202 Valid

15 0.415 0.202 Valid

16 0.700 0.202 Valid

17 0.484 0.202 Valid

18 0.507 0.202 Valid

19 0.752 0.202 Valid

20 0.758 0.202 Valid

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa

untuk masing-masing penyataan pada variabel

Motivasi (X2) seluruh item terbukti Valid,

karena nilai rhitung lebih besar daripada rtabel.

Dengan nilai rtabel adalah 0.202 yang ada

untuk 95 responden dengan taraf signifikasi

0.05.

3) Uji Validitas Variabel Kinerja

Karyawan (Y)

Guna untuk mengetahui kevalidan penyataan-

pernyataan dari instrumen variabel Kinerja

Karyawan, peneliti menggunakan komputer

program microsoft office excel 2007 dengan

sampel berjumlah 95 dan pernyataan

berjumlah 20 soal. Adapun hasil uji validitas

instrumen Kompensasi dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut:

Uji Validitas

Variabel Kinerja Karyawan

Pernyataan Kinerja Karyawan

Page 26: Jurnal skripsi

r hitung

r table

n = 95

Ξ± = 0.05

Keterangan

1 0.266 0.202 Valid

2 0.294 0.202 Valid

3 0.365 0.202 Valid

4 0.257 0.202 Valid

5 0.450 0.202 Valid

6 0.516 0.202 Valid

7 0.472 0.202 Valid

8 0.710 0.202 Valid

9 0.686 0.202 Valid

10 0.621 0.202 Valid

11 0.700 0.202 Valid

12 0.686 0.202 Valid

13 0.530 0.202 Valid

14 0.568 0.202 Valid

15 0.443 0.202 Valid

16 0.747 0.202 Valid

17 0.500 0.202 Valid

18 0.747 0.202 Valid

19 0.673 0.202 Valid

20 0.300 0.202 Valid

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa

untuk masing-masing penyataan pada variabel

Kinerja Karyawan (Y) seluruh item terbukti

Valid, karena nilai rhitung lebih besar daripada

rtabel. Dengan nilai rtabel adalah 0.202 yang ada

untuk 95 responden dengan taraf signifikasi

0.05.

Uji Reliabilitas

Reliabilitas instrumen merupakan

syarat untuk pengujian validitas instrumen.

Instrumen yang valid umumnya reliable,

tetapi reliabilitas perlu dilakukan. Suatu

kuesioner dikatakan reliable atau handal juga

jawaban responden terhadap pernyataan

adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu. Menurut Imam Gojali (2007:132),

Reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu

alat pengukuran suatu gejala/kejadian.

Adapun hasil reliabilitas instrumen sebagai

berikut:

Page 27: Jurnal skripsi

Uji Reliabilitas

Variabel

Uji Reliabilitas

r hitung

r tabel

n = 95

Ξ± = 0.05

Keterangan

Uji Reliabilitas Variabel

Kompensasi (X1)

0.843 0.202 Reliabel

Uji Reliabilitas Variabel

Motivasi (X2)

0.891 0.202 Reliabel

Uji Reliabilitas Variabel

Kinerja Karyawan (Y)

0.861 0.202 Reliabel

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa

masing-masing variabel dikatakan reliable,

karena nilai r hitung lebih besar daripada rtabel

dengan taraf signifikan 0.05. Untuk uji

reliabilitas variabel Kompensasi (X1)

dinyatakan Reliabel karena nilai rhitung > rtabel

dengan nilai 0.843 > 0.202, uji reliabilitas

variabel Motivasi (X2) dinyatakan Reliabel

karena nilai rhitung > rtabel dengan nilai 0.891

> 0.202, dan uji reliabilitas variabel Kinerja

Karyawan (Y) dinyatakan Reliabel karena

nilai rhitung > rtabel dengan nilai 0.861 > 0.202.

Adapun tolak ukur untuk

menginterpretasikan Uji Reliabilitas suatu

instrumen. Tabel Interpretasi Reliabilitas

dikutip dari Arikuntoro (2007:75). Berikut

tabel interpretasi uji reliabilitas:

Interpretasi Reliabilitas

Koefisien

Korelasi

Kriteria

Reliabilitas

0.81 < r ≀ 1.00 Sangat Tinggi

0.61 < r ≀ 0.80 Tinggi

0.41 < r ≀ 0.60 Cukup

0.21 < r ≀ 0.40 Rendah

0.00 < r ≀ 0.20 Sangat Rendah

Dari tabel 4.14 dapat dinyatakan

bahwa instrumen variabel

penelitian dalam kriteria Sangat

Tinggi karena nilai reliabilitas

masing-masing variabel diantara

0.81 < r ≀ 1.00.

Korelasi

Dari pengolahan data mengunakan Komputer

dengan microsoft office excel 2007 , maka

hasil dari korelasi antara variabel sebagai

berikut:

Uji Korelasi

Page 28: Jurnal skripsi

Variabel Kompensasi

(X1)

Motivasi

(X2)

Kinerja

Karyawan (Y)

Kompensasi (X1) 1 0.686 0.393

Motivasi (X2) 0.686 1 0.562

Kinerja Karyawan

(Y) 0.393 0.562 1

Rx1x2y 0.562

N 95 95 95

Dari tabel diatas, dapat dilihat

hubungan atau korelasi antara variabel

Kompensasi (X1) dengan variabel Kinerja

Karyawan (Y) adalah 0.393. Hal ini

menunjukan bahwa hubungan antara kedua

variabel tersebut Rendah, karena nilai

korelasinya berada dalam range 0.20 – 0.399

dilihat dari tabel 3.2. Sedangkan angka

korelasinya menunjukan nilai positif, artinya

hubungan yang terjadi adalah searah. Apabila

nilai variabel Kompensasi (X1) naik, maka

nilai variabel Kinerja Karyawan (Y) juga

naik. Begitu pula sebaliknya, jika nilai

variabel Kompensasi (X1) turun, maka nilai

variabel Kinerja Karyawan (Y) juga turun.

Untuk nilai hubungan atau korelasi

antara variabel Motivasi (X2) dengan variabel

Kinerja Karyawan (Y) adalah 0.562. Hal ini

menunjukan bahwa hubungan antara kedua

variabel tersebut adalah Sedang, karena nilai

korelasinya berada dalam range 0.40 – 0.599

dilihat dari tabel 3.2. Sedangkan angka

korelasinya menunjukan nilai positif, artinya

hubungan yang terjadi adalah searah. Apabila

nilai variabel Motivasi (X2) naik, maka nilai

variabel Kinerja Karyawan (Y) juga naik.

Begitu pula sebaliknya, jika nilai variabel

Kompensasi (X1) turun, maka nilai variabel

Kinerja Karyawan (Y) juga turun.

Sedangkan untuk hubungan atau

korelasi dari ketiga variabel penelitian yaitu

Kompensasi (X1), Motivasi (X2) dan Kinerja

Karyawan (Y) adalah 0.562. Hal ini

menunjukan bahwa hubungan antara ketiga

variabel tersebut adalah Sedang, karena nilai

korelasinya berada dalam range 0.40 – 0.599

dilihat dari tabel 3.2.

Koefisien Regresi

1) Kompensasi (X1) terhadap Kinerja

Karyawan (Y)

Koefisien Regresi Kompensasi (X1)

terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

Page 29: Jurnal skripsi

B Std.

Error Beta

(Constant) 50,817 6,570 7,735 ,000

Kompensasi ,372 ,090 ,393 4,123 ,000

Dari tabel 4.15 dapat ditentukan persamaan

regresi antara variabel Kompensasi (X1)

terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y).

Persamaan regresi ini digunakan untuk

melakukan prediksi seberapa tinggi nilai

variabel dependen bila nilai variabel

independen dimanupulasi. Adapun persamaan

regresi antara variabel Kompensasi (X1)

terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y)

adalah Y = 50,817 + 0,372X1. Persamaan ini

memiliki arti bahwa besarnya nilai Kinerja

Karyawan saat nilai Kompensasi sama dengan

0 adalah 50,817. Apabila nilai Kompensasi

bertambah 1, maka nilai Kinerja Karyawan

meningkat 0,372.

2) Motivasi (X2) terhadap Kinerja

Karyawan (Y)

Koefisien Regresi Motivasi (X2)

terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std.

Error Beta

(Constant) 43,101 5,327 8,091 ,000

Motivasi ,466 ,071 ,562 6,551 ,000

Dari tabel 4.16 dapat ditentukan persamaan

regresi antara variabel Motivasi (X2) terhadap

variabel Kinerja Karyawan (Y). Persamaan

regresi ini digunakan untuk melakukan

prediksi seberapa tinggi nilai variabel

dependen bila nilai variabel independen

dimanupulasi. Adapun persamaan regresi

antara variabel Motivasi (X2) terhadap

variabel Kinerja Karyawan (Y) adalah Y =

43,101 + 0,466X2. Persamaan ini memiliki

arti bahwa besarnya nilai Kinerja Karyawan

saat nilai Kompensasi sama dengan 0 adalah

43,101. Apabila nilai Kompensasi bertambah

1, maka nilai Kinerja Karyawan meningkat

0,466.

3) Kompensasi (X1) dan Motivasi (X2)

terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Page 30: Jurnal skripsi

Koefisien Regresi Kompensasi (X1) dan Motivasi (X2)

terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std.

Error Beta

(Constant) 42,715 6,192 6,899 ,000

Motivasi ,458 ,098 ,552 4,658 ,000

Kompensasi ,014 ,112 ,015 ,124 ,000

Dari tabel 4.15 dapat ditentukan persamaan

regresi antara variabel Kompensasi (X1) dan

variabel Motivasi (X2) terhadap Kinerja

Karyawan (Y). Persamaan regresi ini

digunakan untuk melakukan prediksi seberapa

tinggi nilai variabel dependen bila nilai

varibel independen dimanupulasi. Adapun

persamaan regresi antara Variabel

Kompensasi (X1) dan variabel Motivasi (X2)

terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y)

adalah Y = 42,715 + 0,014 X1 + 0,458X2.

Persamaan ini memiliki arti bahwa besarnya

nilai Kinerja Karyawan saat nilai Kompensasi

dan Motivasi sama dengan 0 adalah 42,715.

Apabila nilai Kompensasi bertambah 1 dan

Motivasi sama dengan 0, maka nilai Kinerja

Karyawan meningkat 0,014. Jika nilai

Kompensasi sama dengan 0 dan nilai

Motivasi bertambah 1, maka nilai Kinerja

Karyawan adalah 0,458. Dan jika kedua

variabel nilainya bertambah 1, maka nilai

Kinerja Karyawan adalah 0,462.

Uji Koefisien Determinasi

1) Pengaruh Kompensasi (X1) terhadap

Kinerja Karyawan (Y)

Koefisien Determinasi Kompensasi (X1)

terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 ,393a ,155 ,145 6,94124 1,789

Berdasarkan Tabel diatas, untuk melihat

pengaruh Kompensasi (X1) terhadap Kinerja

Karyawan (Y) ditentukan oleh nilai R2 (R

Square) menunjukan nilai 0.155, berarti

pengaruh variabel Kompensasi (X1) terhadap

Kinerja Karyawan hanya sebesar 0,155 atau

Page 31: Jurnal skripsi

15.5% sedangkan sisanya 0,845 atau 84.5%

dipengaruhi oleh variable lain yang tidak ada

dalam penelitian.

2) Pengaruh Motivasi (X2) terhadap

Kinerja Karyawan (Y)

Berdasarkan Tabel diatas, untuk melihat

pengaruh Motivasi (X2) terhadap Kinerja

Karyawan (Y) ditentukan oleh nilai R2 (R

Square) menunjukan nilai 0.316, berarti

pengaruh variabel Motivasi (X2) terhadap

Kinerja Karyawan hanya sebesar 0,316 atau

31.6% sedangkan sisanya 0,684 atau 68.4%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada

dalam penelitian.

3) Pengaruh

Kompensasi (X1) dan

Motivasi (X2) terhadap

Kinerja Karyawan (Y)

Tabel 4.21

Koefisien Determinasi Kompensasi (X1) dan Motivasi (X2)

terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 ,562a ,316 ,301 6,27784 1,731

Berdasarkan Tabel diatas, untuk melihat

pengaruh Kompensasi (X1) dan Motivasi (X2)

terhadap Kinerja Karyawan (Y) ditentukan

oleh nilai adjusted R2 (R Square)

menunjukan nilai 0.301, berarti pengaruh

variabel Kompensasi (X1) dan Motivasi (X2)

secara bersama-sama terhadap Kinerja

Karyawan hanya sebesar 0,301 atau 30,1%

sedangkan sisanya 0,699 atau 69,9%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada

dalam penelitian.

Uji Hipotesis

a. Uji t

Untuk mengetahui signifikan variabel

independen dan dependen menggunakan

persyaratan Uji t. Persyaratan sebagai berikut:

1) Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan

Ha diterima.

2) Jika thitung < ttabel maka Ha ditolak dan Ho

diterima.

Lebih lanjut untuk mengetahui hasil dari Uji t

dapat dilihat tabel dibawah ini:

Uji t Variabel

Tabel 4.20

Koefisien Determinasi Motivasi (X2)

terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 ,562a ,316 ,308 6,24452 1,735

Page 32: Jurnal skripsi

Variabel thitu

ng

ttabel Interpret

asi

Kompens

asi (X1)

terdadap

Kinerja

Karyawa

n (Y)

4,1

23

1,9

86

thitung >

ttabel

Motivasi

(X2)

terdadap

Kinerja

Karyawa

n (Y)

6,5

51

1,9

86

thitung >

ttabel

Dari hasil tabel diatas dapat dijelaskan bahwa

pengaruh antara variabel Kompensasi (X1)

terhadap Kinerja Karyawan (Y) adalah

signifikan karena thitung > ttabel yaitu sehingga

Ha diterima dan Ho ditolak, berarti adanya

pengaruh yang signifikan antara Kompensasi

terhadap Kinerja Karyawan. Variabel

Motivasi (X2) terhadap Kinerja Karyawan

adalah signifikan karena thitung > ttabel yaitu

sehingga Ha diterima dan Ho ditolak, berarti

adanya pengaruh yang signifikan antara

Motivasi terhadap Kinerja Karyawan

b. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui signifikan

dua variabel independen secara simultan

terhadap variabel dependen. Dalam penelitian

ini variabel tersebeut adalah Kompensasi (X1)

dan Motivasi (X2) terhadap Kinerja Karyawan

(Y). Persyaratan Uji F sebagai berikut:

1) Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan

Ha diterima.

2) Jika Fhitung < Ftabel, maka Ha ditolak dan

Ho diterima.

Uji F Variabel

Variabel Fhitu

ng

Ftab

el

Interpre

tasi

Kompen

sasi (X1)

dan

Motivasi

(X2)

secara

simultan

terdadap

Kinerja

Karyawa

n (Y)

21,2

39

3,0

95

Fhitung >

Ftabel

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa

pengaruh antara variabel Kompensasi (X1)

dan variabel Motivasi (X2) secara simultan

terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y)

adalah signifikan, karena Fhitung > Ftabel yaitu

21,239 > 3,095. Berdasarkan persyaratan uji

F, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti

adanya pengaruh yang signifikan antara

Kompensasi dan Motivasi secara bersama-

sama terhadap Kinerja Karyawan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh kompensasi terhadap

Page 33: Jurnal skripsi

kinerja karyawan, untuk mengetahui pengaruh

motivasi terhadap kinerja karyawan, dan

untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan

motivasi bersama-sama terhadap kinerja

karyawan. Dari bab-bab sebelumnya telah

dilakukan berbagai analisis terhadap variabel-

variabel penelitian. Setelah melakukan

analisis, maka didapatkan hasil penelitian

yang dilakukan pada PT Wahana Wirawan

Nissan TB Simatupang. Berdasarkan

pembahasan hasil penelitian tersebut dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara parsial variabel Kompensasi (X1)

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y)

dengan nilai thitung sebesar 4,123. Jika

dibandingakan dengan ttabel dari sampel

95 dan tingkat signifikan 5% sebesar

1,986, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa thitung > ttabel dengan nilai 4,123 >

1,986, berarti hipotesis awal yaitu,

adanya pengaruh yang signifikan antara

kompensasi terhadap kinerja karyawan

dapat diterima.

Dari uji korelasi diperoleh nilai dari R2

sebesar 0.155, berarti pengaruh variabel

Kompensasi (X1) terhadap Kinerja

Karyawan hanya sebesar 0,155 atau

15.5% sedangkan sisanya 0,845 atau

84.5% dipengaruhi oleh variabel lain

yang tidak ada dalam penelitian.

Uji regresi secara parsial, maka diperoleh

persamaan regresi sebagai berikut: Y =

50,817 + 0,372 X1. Persamaan ini

memiliki arti yaitu, jika kompensasi tidak

memiliki pengaruh terhadap kinerja

karyawan atau nilai kompensasi sama

dengan 0, maka kinerja karyawan masih

memiliki nilai sebesar 50,817. Dan jika

kompensasi mengalami peningkatan

sebesar 1 maka, kinerja karyawan akan

bertambah secara proposional sebesar

0,372.

2. Secara parsial variabel Motivasi (X2)

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y)

dengan nilai thitung sebesar 6,551. Jika

dibandingakan dengan ttabel dari sampel

95 dan tingkat signifikan 5% sebesar

1,986, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa thitung > ttabel dengan nilai 6,551 >

1,986, berarti hipotesis awal yaitu,

adanya pengaruh yang signifikan antara

kompensasi terhadap kinerja karyawan

dapat diterima.

Dari uji korelasi diperoleh nilai dari R2

sebesar 0,316, berarti pengaruh variabel

Motivasi (X2) terhadap Kinerja

Karyawan hanya sebesar 0,316 atau

31,6% sedangkan sisanya 0,684 atau

68,4% dipengaruhi oleh variabel lain

yang tidak ada dalam penelitian.

Uji regresi secara parsial, maka diperoleh

persamaan regresi sebagai berikut: Y =

43,101 + 0,466 X2. Persamaan ini

memiliki arti yaitu, jika motivasi tidak

memiliki pengaruh terhadap kinerja

karyawan atau nilai motivasi sama

dengan 0, maka kinerja karyawan masih

memiliki nilai sebesar 43,101. Dan jika

Page 34: Jurnal skripsi

motivasi mengalami peningkatan sebesar

1 maka, kinerja karyawan akan

bertambah secara proposional sebesar

0,466.

3. Secara simultan variabel Kompensasi

(X1) dan Motivasi (X2) berpengaruh

positif dan signifikan terhadap variabel

Kinerja Karyawan (Y) dengan nilai Fhitung

sebesar 21,239. Jika dibandingakan

dengan Ftabel dari sampel 95 dan tingkat

signifikan 5% sebesar 3,905, maka dapat

diambil kesimpulan bahwa Fhitung > Ftabel

dengan nilai 21,239 > 3,905, berarti

hipotesis awal yaitu, adanya pengaruh

yang signifikan antara kompensasi dan

motivasi secara bersama-sama terhadap

kinerja karyawan dapat diterima.

Dari uji korelasi, maka diperoleh nilai

dari adjusted R2 sebesar 0,301, berarti

pengaruh variabel Kompensasi (X1)

terhadap Kinerja Karyawan hanya

sebesar 0,301 atau 30,1% sedangkan

sisanya 0,699 atau 69,9% dipengaruhi

oleh variabel lain yang tidak ada dalam

penelitian.

Uji regresi secara simultan maka

diperoleh persamaan regresi sebagai

berikut: Y = 42,715 + 0,014 X1 + 0,458

X2. Persamaan ini memiliki arti yaitu,

jika kompensasi dan motivasi tidak

memiliki pengaruh terhadap kinerja

karyawan atau nilai kompensasi dan

motivasi sama dengan 0, maka kinerja

karyawan masih memiliki nilai sebesar

42,715. Dan jika kompensasi mengalami

peningkatan sebesar 1 sedangkan

motivasi tidak mengalami peningkatan

atau nilainya adalah 0, maka kinerja

karyawan akan bertambah secara

proposional sebesar 0,014. Dan apabila

yang mengalami peningkatan adalah

motivasi, maka kinerja karyawan akan

bertambah secara proposional sebesar

0,458. Dan jika kedua-duanya mengalai

peningkatan, maka nilai dari kinerja

karyawan bertambah 0,472.

Saran

Berdasarkan hasil analisa data kuesioner yang

telah diolah, maka beberapa saran yang dapat

dipertimbangkan adalah:

1. Variabel Kompensasi (X1)

Berdasarkan hasil analisa

kuesioner variabel Kompensasi (X1) yang

mendapatkan respon negatif yaitu

pernyataan β€œgaji yang diberikan belum

sesuai dengan yang diharapkan oleh

karyawan”. Pernyataan ini mendapatkan

respon 42,1 % menyatakan setuju, ini

menunjukan bahwa karyawan tidak puas

dengan gaji yang mereka terima. Selain

itu pernyataan β€œ saya sering mendapatkan

bonus dari perusahaan” mendapatkan

respon 53,7% tidak setuju dan sangat

tidak setuju. Berarti karyawan merasa

kurang puas terhadap insentif yang

mereka terima terutama hal bonus yang

diberikan. Untuk itu perusahaan perlu

mengaji ulang tentang gaji dan bonus

yang diberikan kepada karyawan.

Sehingga kinerja yang dicapai oleh

Page 35: Jurnal skripsi

karyawan bisa optimal dan berdampak

baik terhadap perusahaan.

2. Variabel Motivasi (X2)

Berdasarkan hasil analisa

kuesioner variabel Motivasi (X2) yang

mendapatkan respon negatif yaitu,

pernyataan β€œpimpinan selalu memberikan

reward (penghargaan) kepada karyawan

yang berhasil mencapai targetnya”,

pernyataan ini mendapatkan respon

48,9% menyatakan tidak setuju.

Menunjukan bahwa perusahaan terutama

pimpinan jarang memberikan

penghargaan kepada karyawan yang telah

mencapi target kerjanya. Dan pernyataan

β€œperusahaan memberikan liburan

bersama apabila mencapai target yang

ditentukan”, pernyataan ini mendapatkan

respon 20% menyatakan tidak setuju.

Menunjukan bahwa perusahaan jarang

memberikan liburan kepada karyawan

meskipun target perusahaan

tercapai.Untuk memperbaiki motivasi

terhadap karyawan sebaiknya perusahaan

memberikan penghargaan terhadap

karyawan yang berprestasi, yang dapat

mencapai target. Penghargaan itu bisa

berupa karyawan teladan dan liburan

bersama-sama. Sehingga karyawan

mendapatkan motivasi untuk lebih baik

bekerja mencapai target perusahaan.

3. Kinerja Karyawan (Y)

Berdasarkan hasil analisa

kuesioner variabel kinerja karyawan (Y)

yang mendapatkan respon negatif yatiu,

pernyataan β€œ kerjasama antara karyawan

diperusahaan ini sangat kental”,

pernyataan ini mendapatkan respon

10.5% menyatakan tidak setuju.

Menunjukan bahwa kerjasama di PT

Wahana Wirawan Nissan TB Simatupang

masih belum baik. Dan pernyataan

β€œsemakin banyak pekerjaan yang saya

selesaikan, maka kompensasi yang saya

terima akan bertambah”, pernyataan ini

mendapatkan respon 7.4% menyatakan

sangat tidak setuju. Menunjukan bahwa

karyawan mengerjakan banyak pekerjaan

tetapi hasil yang diterima tidak

bertambah, sehingga mereka akan

bermalas-malasan untuk bekerja yang

berdampak pada kinerja mereka yang

menurun. Demi meningkatkan kinerja

karyawan, maka perusahaan harus

memperat kerjasama karyawan seperti

mengadakan forum berbagai bagi semua

karyawan sehingga tercipta suatu

kerjasama. Selain itu, perusahaan harus

memperbaiki sistem kompensasi

sehingga karyawan akan berlomba-lomba

untuk menyelesaikan pekerjaan

sebanyak-banyaknya.

Berdasarkan hasil uji regresi

secara simultan antara kompensasi dan

motivasi terhadap kinerja karyawan,

penulis menyarankan untuk

meningkatkan kinerja karyawan maka

kompensasi dan motivasi harus

ditingkatkan, apabila kedua variabel

tersebut mendukung untuk di tingkatkan.

Page 36: Jurnal skripsi

Tetapi bila hanya salah satu variabel yang

mendukung untuk ditingkatkan nilainya,

maka variabel motivasi yang lebih baik

untuk ditingkatkan dari pada kompensasi

dalam meningkatkan kinerja karyawan.

Sesuai dengan hasil regresi sebagai

berikut : Y = 42,715 + 0,014 X1 + 0,458

X2.

DAFTAR PUSTAKA

Cardoso, G. F. 2003. Manajemen Sumber

Daya Manusia. Yogjakarta: Andi

Offset.

Fahmi, Irham. 2010. Manajemen Kinerja

Teori dan Aplikasi. Bandung:

Alfabeta.

Hanggraeni, Dewi. 2012. Manajemen Sumber

daya Manusia. Jakarta: LPFEUI.

Hariandja, Efendi. 2002. Manajemen Sumber

Daya Manusia. Jakarta: Grasindo.

Hasibuan, Malayu S.P. 1996. Manajemen

Dasar, Pengertian dan Masalah Edisi

Kedua. Jakarta: Gunung Agung.

Hasibuan, Malayu S.P. 2010. Manajemen

Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi.

Jakarta: Bumi Aksara.

Herman, Sofyandi. 2008. Manajemen Sumber

Daya Manusia. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Irianto, Jusuf. 2001. Tema-tema Pokok

Manajemen Sumber Daya Manusia.

Surabaya: Insan Cendekia.

Istujanto. 2008. Riset Sumber Daya Manusia

(cara prakris mendeteksi dimensi-

dimensi kerja karyawan). Jakarta:

Gramedia.

Kadarisman, M. 2012. Manajemen

Kompensasi. Jakarta: Rajawali Pers.

Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor

Publik. Yogyakarta: UPP AMP

YKPN.

Manullang, Mariot. 2006. Manajemen

Personalia edisi ke-3. Yogjakarta:

UGM Press.

Moeheriono. 2012. Perencanaan, Aplikasi

dan Pengembangan Bisnis Publik

(indikator kinerja utama). Jakarta:

Rajawali Press.

Mondy, wayne. 2008. Manjemen Sumber

Daya Manusia, Jilid 2 Edisi 10.

Jakarta: Erlangga.

Mondy,Wayne. 2008. Manajemen Sumber

Daya Manusia, Jilid 1 Edisi 10.

Jakarta: Erlangga.

Pangabean, Mutiara. 2002. Manajemen

Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Ghallia Indonesia.

Prasetyo, Bambang dan Lina M. Jannah.

2005. Metode Penelitian Kuantitatif.

Jakarta: Rajawali Pers.

Priyatno, Duwi. 2013. Analisis Korelasi,

Regresi, dan Multivariate dengan

SPSS. Yogyakarta: Gava Media.

Robbins, Stephen P. 2007. Perilaku

Organisasi. Jakarta: Indeks.

Sadewa, Candra. 2013. Tesis, Pengaruh

Kompensasi dan Motivasi Terhadap

Kinerja Karyawan PT Kencana

Unggul Sukses Jakarta.

Sastrohadiwiryo, Siswanto. 2003. Manajemen

Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan

Page 37: Jurnal skripsi

Administrative dan Operasional.

Jakarta: Bumi Akasara.

Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber

Daya Manusia. Yogyakarta: SIE

YKPN.

Simanjuntak, Payaman J. 2011. Manajemen

dan Evaluasi Kinerja. Jakarta:

LPFEUI.

Siswandi. 2011. Pengantar Manajemen.

Jakarta: Bumi Aksara.

Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional.

Yogyakarta: Andi Offset.

Sudarmanto. 2009. Kinerja dan

Pengembangan SDM (Teori, Dimensi

Pengukuran, dan Implementasi dalam

Organisasi). Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.

Bandung: CV Alfabeta.

Supranto, J. 2008. Statistika: Teori dan

Aplikasi Edisi Ketujuh. Jakarta:

Erlangga.

Tripton. 2010. Manajemen Sumber Daya

Manusia: Perspektif Partnership dan

Kolektivitas. Jakarta: Oryza.

Unaradjan, Dominikus Dolet. 2013. Metode

Penelitian Kuantitatif. Jakarta:

Universitas Atma Jaya Jakarta.

Walpole, Ronald E. 1995. Pengantar

Statistika Edisi Ketiga. Jakarta:

Gramedia.

Wibowo. 2012. Manajemen Kinerja. Jakarta:

Rajawali Press.