jurnal richy

8
Penguasaan Teoritik Dasar Elektronika Melalui Hasil Praktik Pd Mata Pelajaran Teori Dasar Elektronika di SMKN 39 Jkt 1 Penguasaan Teoritik Dasar Elektronika Melalui Hasil Praktik Pada Mata Pelajaran Teori Dasar Elektronika di SMKN 39 Jakarta Putri Debby Pratiwi Alumni Angkatan 2006 Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Budjari Dosen Teknik Elektro FT-UNJ Richy Maryadi (Editor) Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika (2008) This study uses a quantitative approach to obtain data and analysis through reflective studies, parsitipatif and collaborative. Program's development was based on data and information from students, teachers and classes are naturally social settings through the four stages of classroom action research cycle to improve the student learning outcomes and activities carried Classroom Action Research (CAR) using the method of theoretical mastery of basic electronics through results practice. Kata kunci : penguasaan teori dasar elektronika bagi siswa SMK, karakteristik belajar siswa SMK, peningkatan kualitas pembelajaran siswa SMK. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan suatu lembaga pendidikan yang bertanggung jawab dalam mencetak sumber daya manusia yang memiliki kemampuan akademis sekaligus keahlian khusus. Dengan menguasai teori dan praktik, setiap lulusan SMK diharapkan mampu bersaing didunia industri. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di Indonesia khususnya di Jakarta yaitu SMKN 39 Jakarta Pusat adalah salah satu lembaga pendidikan formal yang banyak mencetak tenaga kerja dan telah menerapkan program pemertintah dalam meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Secara khusus pemerintah telah merancang struktur kurikulum tersebut menjadi tiga komponen yang bersifat : 1. Normatif ; berperan dalam pembentukan watak manusia Indonesia. 2. Adaptif ; berperan dalam penamaan dasar dan pengembangan kemampuan profesi. 3. Produktif ; berperan dalam pembekalan keterampilan produktif sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Lembaga pendidikan ini senantiasa berusaha meningkatkan mutu lulusannya agar dapat memiliki kesiapan dan kemampuan untuk memasuki dunia kerja dengan membekali siswa seperangkat kemampuan yang harus dipelajari dan dikuasai siswa sesuai dengan tuntuan lapangan kerja. Keterampilan praktik elektronika merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang melalui proses belajar yang melibatkan kemampuan kognitif dan sikap yang diekspresikan dalam kegiatan praktek elektronika dengan fasilitas dan peralatan yang tersedia. Dengan demikian untuk mencapai kemampuan praktek elektronika melibatkan koordinasi antara kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik dengan kondisi fisik lingkungan kerja secara interaktif. Berdasarkan pemasalahan yang telah dikemukakan, peneliti bermaksud untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dalam penguasaan teoritik dasar elektronika melalui hasil praktik sehingga dalam kesempatan sekali praktik bisa mengembangkan teori seputar materi yang terkait. Guru memberikan dua Job Sheet setiap praktik berlangsung, Job Sheet kedua dibuat untuk pengamatan

Upload: richimaryadi

Post on 12-Jul-2015

342 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Richy

Penguasaan Teoritik Dasar Elektronika Melalui Hasil Praktik Pd Mata Pelajaran Teori Dasar Elektronika di SMKN 39 Jkt 1

Penguasaan Teoritik Dasar Elektronika Melalui Hasil Praktik Pada Mata Pelajaran Teori

Dasar Elektronika di SMKN 39 Jakarta

Putri Debby Pratiwi

Alumni Angkatan 2006 Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika

Budjari

Dosen Teknik Elektro FT-UNJ

Richy Maryadi (Editor)

Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika (2008)

This study uses a quantitative approach to obtain data and analysis through reflective studies,

parsitipatif and collaborative. Program's development was based on data and information from

students, teachers and classes are naturally social settings through the four stages of classroom

action research cycle to improve the student learning outcomes and activities carried Classroom

Action Research (CAR) using the method of theoretical mastery of basic electronics through

results practice.

Kata kunci : penguasaan teori dasar elektronika bagi siswa SMK, karakteristik belajar siswa SMK,

peningkatan kualitas pembelajaran siswa SMK.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

merupakan suatu lembaga pendidikan

yang bertanggung jawab dalam mencetak

sumber daya manusia yang memiliki

kemampuan akademis sekaligus keahlian

khusus. Dengan menguasai teori dan

praktik, setiap lulusan SMK diharapkan

mampu bersaing didunia industri.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang

ada di Indonesia khususnya di Jakarta

yaitu SMKN 39 Jakarta Pusat adalah salah

satu lembaga pendidikan formal yang

banyak mencetak tenaga kerja dan telah

menerapkan program pemertintah dalam

meningkatkan hasil belajar dengan

menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Secara khusus

pemerintah telah merancang struktur

kurikulum tersebut menjadi tiga

komponen yang bersifat :

1. Normatif ; berperan dalam

pembentukan watak manusia

Indonesia.

2. Adaptif ; berperan dalam penamaan

dasar dan pengembangan kemampuan

profesi.

3. Produktif ; berperan dalam

pembekalan keterampilan produktif

sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

Lembaga pendidikan ini senantiasa

berusaha meningkatkan mutu lulusannya

agar dapat memiliki kesiapan dan

kemampuan untuk memasuki dunia kerja

dengan membekali siswa seperangkat

kemampuan yang harus dipelajari dan

dikuasai siswa sesuai dengan tuntuan

lapangan kerja.

Keterampilan praktik elektronika

merupakan kemampuan yang dimiliki

seseorang melalui proses belajar yang

melibatkan kemampuan kognitif dan sikap

yang diekspresikan dalam kegiatan praktek

elektronika dengan fasilitas dan peralatan

yang tersedia. Dengan demikian untuk

mencapai kemampuan praktek elektronika

melibatkan koordinasi antara kemampuan

kognitif, afektif dan psikomotorik dengan

kondisi fisik lingkungan kerja secara

interaktif.

Berdasarkan pemasalahan yang telah

dikemukakan, peneliti bermaksud untuk

mengadakan penelitian tindakan kelas

dalam penguasaan teoritik dasar

elektronika melalui hasil praktik sehingga

dalam kesempatan sekali praktik bisa

mengembangkan teori seputar materi yang

terkait. Guru memberikan dua Job Sheet

setiap praktik berlangsung, Job Sheet

kedua dibuat untuk pengamatan

Page 2: Jurnal Richy

2 Pevote, Vol. 5, No. 9, September 2010 : 1-8

mnggunakan alat ukur. Hal ini disebabkan

karena fasilitas praktik yang kurang,

dalam hal ini penggunaan alat ukur AVO

meter, sehingga bisa di gunakan secara

bergantian. Didalam Job Sheet terdapat

teori singkat, langkah kerja, pengisian

tabel dan pertanyaan yang harus dijawab

oleh siswa untuk mengembangkan

kemampuan teori siswa.

Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah

tersebut, maka perumusan masalah dapat

disimpulkan yaitu: Apakah penguasaan

teori siswa tentang dasar elektronika

dapat meningkat berdasarkan berbagai

pendekatan praktik?

Kajian Teoritik

Kemampuan Penguasaan Teori Dasar

Elektronika

Kemampuan penguasaan teori

merupakan kemampuan seseorang dalam

ranah kognitif. Menurut MC Ashan

(1981, dalam Ma'sum, 1998) membagi

menjadi enam peringkat, keenam

peringkat tersebut berturut-turut dari

yang paling sederhana sampai yang

paling komplek adalah : (1) pengetahuan

; (2) komprehensi; (3) aplikasi ; (4)

analisis ; (5) sintesis ; (6) evaluasi.

Selanjutnya keenam peringkat itu dapat

dibagi menjadi dua kategori yaitu :

memory (pengetahuan) dan skills and

abilities (komprehensi, aplikasi, analisis,

sintesis, dan evaluasi). Memory termasuk

kategori sederhana, sebab secara

tradisional peringkat ini menjadi tujuan

pendidikan yang paling umum, untuk

mengingat atau memanggil sesuatu. Skills

and abilities mengarah pada keterampilan

dan kemampuan yang komplek, dimana

tidak hanya memerlukan pengetahuan

saja tetapi juga pengalaman dalam

memecahkan masalah baru dalam situasi

baru.

Kemampuan penguasaan teori dasar

elektronika termasuk dalam kawasan

kognitif, karena untuk mendalami dasar-

dasar elektronika diperlukan

pengetahuan, keterampilan dan

kecakapan yang memadai. Oleh karena

itu seseorang harus dapat menguasai

setiap peringkat dalam kawasan kognitif

mulai dari yang sederhana sampai yang

kompleks.

Kemampuan dalam menguasai teori

tertentu akan mempengaruhi seseorang

dalam beradaptasi dengan

lingkungannya, termasuk kemampuan

menyerap informasi atau gejala-gejala

yang dihadapinya sehingga berpengaruh

pula terhadap kemampuan dalam

menangani pekerjaan, sebab setiap

pekeijaan yang berbasis teknologi pada

dasarnya memerlukan landasan teori

yang baik dari dasar atau yang sudah

khusus.

Keterampilan Praktik Elektronika

Keterampilan praktik adalah kemampuan

dasar dalam kawasan psikomotor.

Harrow dalam Mc Ashan (1981) secara

operasional mendefinisikan istilah

psikomotor untuk mengacu pada gerakan

manusia yang dapat diamati atau

disengaja. Lebih lanjut dikatakan bahwa

gerakan sengaja yang termasuk dalam

psikomotor terdiri dari lima peringkat

yaitu : (1) gerakan dasar (basic

fundamental movement); (2) kecakapan

persepsi (perceptual abilities); (3)

kecakapan fisik (physical abilities); (4)

gerakan keterampilan (skilled movement);

(S) hubungan berkomunikasi (Non-

discursive communication).

Menurut Poerwodarminto (1985) praktek

adalah cara untuk melakukan sesuatu

yang terdapat dalam teori. Ini berarti

bahwa praktik perwujudan dari suatu

teori dalam bentuk nyata atau dapat juga

dikatakan bahwa praktik adalah

pelaksanaan suatu pekerjaan yang landasi

suata teori tertentu. Nolker dan

Schoenfield (1983) mengatakan bahwa

praktik adalah suatu kegiatan yang

memberikan keanekaraganan peluang

untuk melakukan penyelidikan dan

Page 3: Jurnal Richy

Penguasaan Teoritik Dasar Elektronika Melalui Hasil Praktik Pd Mata Pelajaran Teori Dasar Elektronika di SMKN 39 Jkt 3

percobaan keterampilan. Lebih lanjut

disebutkan juga bahwa kegiatan praktik

berorientasi pada tugas-tugas seperti

perbaikan dan perawatan , pengoperasian

suatu alat, pengamatan dan sebagainya,

sehingga seseorang akan memperoleh

wawasan dalam praktik kerja.

Menurut Leighbody dan Kidd (1968),

hasil belajar keterampilan dapat diukur

dari: (a) kualitas hasil pekerjaan yang

dapat dilihat dari kecermatan, ketelitian,

kecepatan dalam menyelesaikan

pekerjaan dan hasil kerjanya, (b)

keterampilan menggunakan alat dan

mesin-mesin yang diukur dari

efisiensinya, ketepatan dalam

menggunakan alat, menjaga keselamatan

alat dan mesin, (c) kemampuan

menganalisa pekerjaan dan langkah-

langkah mulai dari saat dikerjakan

sampai selesai, (d) kemampuan

menggunakan informasi ancak

pertimbangan dalam bekerja, (e) Waktu

yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

tugas, dan (f) kemampuan membaca

gambar dan simbol teknik.

Dari uraian dialas dapat disimpulkan

bahwa keterampilan praktik seseorang

dapat diukur, adapun aspek-aspek yang

diukur seperti prooses kerja dan hasil

kerja. Kemampuan praktik sering juga

disebut keterampilan kerja. Keterampilan

praktik elektronika merupakan

kemampuan yang dimiliki seseorang

melalui proses belajar yang melibatkan

kemampuan kognitif dan sikap yang

diekspresikan dalam kegiatan praktik

elektronika dengan fasilitas atau

peralatan yang tersedia. Dengan

demikian untuk mencapai kemampuan

praktik dasar elektronika melibatkan

koordinasi antara kemampuan kognitif,

afektif, dan psikomotor dengan kondisi

fisik lingkungan kerja secara interaktif.

Hakikat Mata Pelajaran Menguasai

Teori Dasar Elektronika di SMKN 39

Jakarta

Undang Undang Sistem Pendidikan

Nasional (UU SPN) No 20 tahun 2003

pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan

Nasional dan penjelasan pasal 15 yang

menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan

merupakan pendidikan menengah yang

mempersiapkan peserta didik terutama

untuk bekeija dalam bidang tertentu.

Selain itu merujuk pada Peraturan

Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan bahwa

lingkup standar nasional pendidikan

meliputi : Standar M, Standar Proses,

Standar Kompetensi Lulusan, Standar

Pendidik dan Tenaga Kependidikan,

Standar Sarana dan Prasarana, Standar

Pengelolaan, Standar Pembiayaan; dan

Standar Penilaian Pendidikan.

Tujuan pendidikan SMK adalah

meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, akhlak mulia, serta

ketrampilan untuk hidup mandiri dan

mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai

dengan kejuruannya.

SMK Negeri 39 Jakarta merupakan

lembaga diklat yang terpadu, mandiri dan

profesional dalam bidang teknologi dan

industri terstandar Nasional menuju

Sekolah Bertaraf Internasional (SBI)

dengan tidak meninggalkan jati diri

bangsa.

Pada Struktur Kurikulum Pendidikan

Dasar dan Menengah berisi sejumlah

mata pelajaran yang harus disampaikan

kepada peserta didik. Mengingat

perbedaan individu sudah barang tentu

keluasaan dan kedalamannya akan

berpengaruh terhadap peserta didik pada

setiap satuan pendidikan.

Pada Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) Menguasai Teori Dasar

Elektronika merupakan salah satu mata

pelajaran kelompok produktif. Mata

pelajaran ini mulai di implementasikan

pada kurikulum SMK edisi 2004 sampai

diterapkannya Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Nasional Republik Indonesia.

Mata pelajaran dengan kode ELKA-

MR.UMJ.001.A ini berisi materi dan

informasi tentang dasar-dasar elektronika

terutama yang terkait dengan penggunaan

kompone elektronika yang dapat diukur

Page 4: Jurnal Richy

4 Pevote, Vol. 5, No. 9, September 2010 : 1-8

dengan menggunakan alat ukur

multimeter. Mata pdajarm ini memiliki

kompetensi dasar diantaranya yaitu:

Penggunaan alat ukur multimeter

dijelaskan sesuai dengan fungsi utamanya,

menganalisis komponen elektronika

dijelaskan dengan penggunaan

komponen elektronika dalam teknologi

bidang elektronika, mengidentifikasi

troubleshooting elektronika dijelaskan

dengan berbagai masalah dalam

rangkaian, mengidentifikasi rangkaian

elektronika dijelaskan sesuai dengan

prinsip rangkaian yang disusun secara

seri dan paralel dalam rangkaian dan

mengidentifikasi karakteristik komponen

elektronika berbasis optik dijelaskan

sesuai dengan jenis dan fungsi

komponen.

Maka dapat disimpulkan bahwa hakikat

mata pelajaran menguasai teori dasar

elektronika adalah memberikan bekal

kemampuan dasar dibidang keterampilan

dasar elektronika rnusk materi tingkat

lanjutan di SMK, memupuk daya kreasi

dan kemampuan bernalar siswa dengan

praktik-praktik yang dilakukan serta

membantu siswa memahami gagasan

atau informasi baru yang terdapat dalam

teori melalui praktik.

Metodologi Penelitian

Sasaran Meningkatkan kualitas

pembelajaran guna memperbaiki dan

meningkatkan mutu proses belajar

mengajar antara guru dengan siswa kelas

X EI 2 melalui penugasan dalam Job Sheet

agar siswa bisa berpikir secara

konstruktivisme yaitu membangun struktur

pengetahuannya sendiri.

Suharsimi (2007) mengembangkan satu

siklus terdiri dari perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

Setelah satu siklus dilalui, yakni setelah

satu indikator tercapai, maka guru

melakukan refleksi dari hasil yang

diperolehnya. Program yang dilaksanakan

dalam proses pembelajaran Mata Pelajaran

Menguasai Teori Dasar Elektronika di

tingkat SMK direncanakan dalam empat

kali pertemuan (empat siklus) untuk setiap

indikator. Terdapat empat tahapan

Penelitian Tindakan Kelas, yaitu tahap :

(1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)

pengamatan, dan (4) refleksi. Namun perlu

diketahui bahwa tahapan pelaksanaan dan

pengamatan sesungguhnya dilakukan

secara bersamaan. Adapun model dan

penjelasan untuk masing-masing tahap

adalah sebagai berikut.

Tahap 1: Perencanaan Tindakan

Dalam tahap ini peneliti membuat

perencanakan tindakan meliputi

perencanaan tindakan umum dan tindakan

khusus. Perencanaan umum merupakan

perencanaan yang disusun untuk

keseluruhan aspek, sedangkan perencanaan

khusus merupakan perencanaan yang

disusun untuk masing-masing siklus.

Keseluruhan perencanaan disusun

berdasarkan hasil diskusi antara peneliti

dan guru pamong sebagai kolabolator.

Perencanaan umum disusun berdasarkan

permasalahan peneiti sebagaiman

dipaparkan pada BAB I, yakni terkait

dengan penguasaan teoritik dasar

elektronika melalui hasil praktik di SMK

Negeri 39 Jakarta. Pada tahapan ini

peneliti merancang kegiatan belajar

berdasarkan Silabus dan RPP yang telah

dirancang menurut permasalahan yang ada

dalam kelas tersebut. Silabus adalah suatu

rencana yang mengatur kegiatan

pembelajaran dan pengelolaan kelas, serta

penilaian hasil belajar dari suatu mata

pelajaran.

Silabus merupakan bagian dari kurikulum

sebagai penjabaran Standar Kompetensi

dan Kompetensi Dasar ke dalam materi

pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan

indikator pencapaian kompetensi untuk

penilaian hasil belajar.

Silabus dalam penelitian tindakan kelas ini

dirancang berdasarkan matrik yang

Page 5: Jurnal Richy

Penguasaan Teoritik Dasar Elektronika Melalui Hasil Praktik Pd Mata Pelajaran Teori Dasar Elektronika di SMKN 39 Jkt 5

diambil dari acuan Permendiknas No. 41

tahun 2007. Silabus akan sangat

bermanfaat sebagai pedoman bagi pengajar

karena berisi petunjuk secara keseluruhan

mengenai tujuan dan ruang lingkup materi

yang harus dipelajari oleh peserta didik.

Selain itu, Silabus juga menerangkan

tentang kegiatan belajar mengajar, media,

dan evaluasi yang harus digunakan dalam

proses pembelajaran kepada peserta didik.

Tahap 2 : Pelaksanaan Tindakan

Pada langkah ini peneliti melaksanakan

proses pembelajaran sesuai dengan

perencanaan yang telah dibuat dengan

menggunakan dua Job Sheet yang sudah

dirancang oleh peneliti. Job Sheet satu

digunakan secara manual dan Job Sheet

dua digunakan dengan menggunakan alat

ukur. Setiap kelompok dibagi menjadi

kelompok kecil dengan dua sampai tiga

orang pada masing-masing kelompok.

Pelaksanaan tindakan direncanakan selama

4 siklus yang dilakukan dalam 4

pertemuan, setiap pertemuan dilakukan 4

jam pelajaran (180 menit) yang

disesuaikan dengan waktu belajar yang

telah dijadwalkan pihak sekolah.

Tahap 3: Pengamatan Terhadap Tindakan

Pada tahap ini dilaksanakan tahap

pengamatan terhadap pelaksanaan

tindakan, Kegiatan pengamatan sekaligus

melaksanakan tindakan. Peneliti

mengumpulkan data dengan menggunakan

lembar pengamatan tindakan guru, lembar

pengamatan guru kolaborator, penugasan

dalam Job Sheet dan laporan hasil praktik.

Pendekatan pengamatan tindakan

(observing yang digunakan adalah

observasi peer (pengamatan sejawat),

yakni observasi yang dilakukan oleh guru

kolabolator terhadap pelaksanaan

pembelajaran.

Tahap 4: Refleksi

Setelah melakukan observasi, peneliti

melakukan evaluasi dengan cara

memproses data yang telah diperoleh,

mendiskusikannya dengan guru

kolaborator, apakah tindakan yang

dilakukan sesuai dengan rencana yang

telah dibuat, apa kelebihan dan apa

kekurangan perencanaan serta tindakan

yang telah dilakukan, serta bagaimana

rata-rata hasil belajar Mata Pelajaran

Menguasai Teori Dasar Elektronika siswa

setelah diberikan tindakan pada siklus I.

Tujuan dilaksanakannya refleksi adalah

mengingat dan merenungkan kembali

suatu tindakan persis sama seperti yang

telah dicatat dalam observasi. Refleksi

yang sudah dilakukan berguna untuk siklus

berikutnya, agar bisa menyusun

perencanaan tindakan dari kekurangan

siklus yang sebelumnya.

Siswa juga diberikan kuesioner setelah 1

indikator selesai untuk mengetahui

kepuasan siswa dalam praktikum

komponen dasar elektronika, dan

pengamatan terhadap cara guru mengajar,

bila hasil koesioner tidak memuaskan

maka guru harus merenungkan metode apa

yang tepat untuk agar dapat digunakan

pada siklus berikutnya. Dan jika ada siswa

yang mendapatkan nilai kurang dari

ketentuan KKM maka guru harus

memberikan remedial diluar jam pelajaran

yaitu berupa penugasan.

Data dan Cara Pengambilan Data

Pengambilan Data merupakan suatu cara

atau jalan yang ditempuh untuk

mendapatkan data. Pengambilan data yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

a. Data aktivitas kelas diambil

melalui observasi pada saat

pelaksanaan tindakan berlangsung

dengan menggunakan lembar

pengamatan.

b. Data hasil belajar siswa diambil

ketika praktik siklus berlangsung.

c. Data tentang kepuasaan siswa

dalam praktikum dan cara guru

Page 6: Jurnal Richy

6 Pevote, Vol. 5, No. 9, September 2010 : 1-8

mengajar diambil melalui

kuesioner setelah KBM

berlangsung.

Analisis Data

Analisis data penelitian dilakukan melihat

peningkatan nilai rata-rata hasil belajar

siswa dan Job Sheet hasil praktik belajar

Menguasai Teori Dasar Elektronika

(MTDE) dengan penugasan yang ada

dalan Job Sheet serta laporan praktik pada

setiap siklusnya. Adapun untuk melihat

signifikan kepuasaan dan ketertarikan hasil

belajar Menguasai Teori Dasar Elektronika

maka, digunakan kuesioner untuk

mengetahui kepuasan siswa dalam

praktikum. Hal ini berarti bahwa dalam

penelitian dianggap berhasil apabila terjadi

kenaikan nilai rata- rata dan kepuasan

siswa dalam praktikum pada hasil belajar

Menguasai Teori Dasar Elektronika di

SMK Negeri 39 Jakarta dibandingkan

dengan yang terdahulu.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Siklus I :

pada siklus ini guru masih belum terbiasa

menghadapi situasi dalam kelas sehingga

dalam pembelajaran pada saat praktikum

masih kurang merespon siswa- siswa yang

bermasalah dalam pembelajaran.

Dari hasil diskusi dengan guru kolaborator

untuk merancang tindakan siklus II, hal-

hal yang perlu dilakukan oleh peneliti

antara lain:

1. Merancang rencana program

pembelajaran, mempertimbangkan

dan menetapkan sikap dan

keterampilan yang diharapkan

dapat dikembangkan oleh siswa

selama berlangsung nya

pembelajaran.

2. Membiasakan siswa untuk belajar

secara bersama-sama dalam

kelompok untuk menggali motivasi

belajar siswa tentang materi dengan

mengurangi bantuan guru.

3. Guru memberikan arahan kepada

siswa yang kurang puas dalam

kegiatan praktikum yang terlihat

dalam kousioner.

pada siklus II guru lebih memberikan

motivasi kepada siswa untuk mempelajari

bahan ajar dan mencari sumber belajar

yang ada, guru juga menjelaskan tujuan

pembelajaran yang terkait dengan materi

agar siswa tertarik setelah mengetahui

manfaat dari apa yang di pelajari dengan

mengembangkan penalarannya.

Siklus II :

Guru sudah terbiasa dalam mengahadapi

situasi dalam kelas, sudah bisa melihat

siswa-siswa yang mengalami kesliatan

dalam pembelajaran, setiap kelompok

dapat berdikusi dengan baik dalam

mengerjakan penugasan yang ada dalam

jobshet.

Dari hasil diskusi dengan guru kolaborator

untuk merancang tindakan siklus II, hal-

hal yang perlu dilakukan oleh peneliti

antara lain:

1. Merancang rencana program

pembelajaran, agar siswa lebih

tertarik pada pembelajaran yaitu

menghubungkan dengan dunia

kerja.

2. Mengumpulkam Job Sheet

pertama yang telah dikerjakan oleh

kelompok, setelah selesai

barudiberikan Job Sheet kedua

sehingga tidak terjadi kecurangan

lagi.

3. Menyampaikan materi dengan

tenang dan tidak terlalu cepat.

4. Memperluas kesempatan bagi

siswa untuk aktif mencari

informasi diluar tentang yang akan

dipelajari untuk siklus III

Siklus III

Dengan adanya aspresiasi maka siswa di

uji tingkat kepahamannya mengenai materi

sebelumnya dengan diberikan pengayaan

Page 7: Jurnal Richy

Penguasaan Teoritik Dasar Elektronika Melalui Hasil Praktik Pd Mata Pelajaran Teori Dasar Elektronika di SMKN 39 Jkt 7

didalamnya. Kegiatan praktikum

dapatdilaksanakan dengan baik, karena

masing-masing siswa merasa tertarik

mengenai praktik yang dilakukan. Masing-

masing kelompok dapat mengerjakan

penguasaan yang ada dalam Job Sheet

dengan berdiskusi.

Dengan demikian untuk merancang siklus

IV hal-hal yang perlu dilakukan oleh

peneliti antara lain :

1. Merancang rencana program

pembelajaran, agar siswa mencari

informasi untuk pelajaran yang

berikutnya.

2. Membiasakan siswa untuk belajar

secara bersama-sama dalam

kelompok untuk menggali motivasi

belajar siswa tentang materi dan

guru hanya sebagai memonitoring.

3. Mengawasi jalannya praktikum

dengan baik sehingga

meminimalisasi tindak kecurangan

siswa

Siklus IV

Terjadinya peningkatan cara mengajar

guru dari siklus I,II, III sampai IV. LPGK

yang diamati oleh pengamat mendapat

nilai 96% untuk cara mengajar guru. Nilai

dari hasil rata-rata kelas adalah 77 dengan

tingkat kelulusan 87%. Hasil penelitian

tindakan kelas ini di nyatakan berhasil

karena terjadinya perbaikan nilai dan

minat siswa untuk memperlajari materi-

materi yang telah diberikan pengajar

dibandingkan dengan nilai pada semester

sebelumnya. Guru menilai keberhasilan itu

dari tercapainya kompetensi dasar dalam

RPP. Jika dari semua siklus yang

mengukur indicator telah tercapai,

kompetensi dasar dapat disimpulkan

berhasil. Akan tetapi nilai siswa akan

kembali menurun jika guru tidak konsisten

dalam menjalankan cara mengajar, guru

kembali dengan cara lama yaitu dengan

ceramah dan mencatat yang membuat para

siswa menjadi bosan.

Kesimpulan

Pembelajaran dengan menggunakan

metode penguasaan teoritik dasar

elektronika melalui hasil praktik dapat

menghasilkan pengingkatan kemampuan

akademika, meningkatkan kemampuan

kognitif dan psikomotorik siswa dan

menuntut siswa untuk dapat menguasai

kompetensi yang akan dicapai.

Dalam pembelajaran Menguasai Teori

Dasar Elektronika dengan pendekatan

kontruktivisme dan belajar tuntas maka

siswa dapat mencari berbagai informasi

untuk meningkatkan kemampuan

teoritiknya, sedangkan dengan metode

belajar tuntas maka bahan ajar

diharapkan dapat sepenuhnya dikuasai

oleh semua siswa secara tuntas dengan

seluruh standar kompetensi dan

kompetensi dasar mata pelajaran.

Penerapan penguasaan teoritik dasar

elektronika melalui hasil praktik di kelas

X EI 2 (satu elektronika industri dua)

SMK Negeri 39 Jakarta selama

pelaksanaan dari sikus I sampai siklus IV

memperlihatkan adanya peningkatan

hasil belajar Menguasai Teori Dasar

Elektronika.

Kepustakaan

Akhmad Sudrajat. 2008. "Teori-teori

Belajar", Jurnal Ilmu Pendidikan,

(Online),

http://akhmadsudrajat.wordpress.com

(diakses 15 Agustus 2009).

Bambang Dharmaputra, "Penyusunan

Silabus dalam KTSP SMK," Jurnal

Pendidikan, vol.3, No.4, 1-10 (Jakarta,

April 2008).

Bobbi Deporter dan Mike Hernacri.

(2005) Quantum Learning. Bandung:

Kaifa PT. Mizan Pustaka.

Page 8: Jurnal Richy

8 Pevote, Vol. 5, No. 9, September 2010 : 1-8

Ella Yulaelawati. (2004) Kurikulum dan

Pembelajaran: Filosofi, Teori dan

Aplikasi. Jakarta: Pakar Raya.

Nana Sudjana. (2005) Penilaian Hasil

Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Rosda Karya.

Suharsimi Arikunto dkk (2007)

Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:

Bumi Aksara.