jurnal reviewmzkkkxm:als

2
Michele Hubli*, dan Volker Dietz DASAR FISIOLOGIS DARI NEUROREHABILITASI – PELATIHAN LOCOMOTOR SETELAH CEDERA MEDUL A SPINALIS ABSTRAK Kemajuan akan pemahaman dasar fisiologis dari locomotion membantu kita mengoptimalkan rehabilitasi bagi pasien saraf dengan lesi pada system saraf pusat, seperti stroke atau cedera medulla spinalis (Spinal Cord Injury/SCI). Secara umum telah diterima, berdasarkan percobaan pada hewan, machinery saraf spinal dapat menghasilkan _stepping-like output. Pada pasien cedera medulla spinal komplit dan inkomplit, sirkuit lokomotor spinal dapat diaktifkan dengan latihan fungsional yang menyediakan umpan-balik aferen yang sesuai. Pada pasien cedera spinal motorik komplit, bagaimanapun fungsi motorik dari caudal menuju spinal akibat lesi tidak dapat lagi dipergunakan diakibatkan disfungsi neuron. Sebaliknya, pasien dengan inkomplit SCI dilakukan latihan locomotor dapat meningkatkan kemampuan locomotorik. Latihan fungsional yang sesuai membutuhkan fasilitas dan asisten dari stepping-like movement dengan kaki pasien dan disediakan treadmill suportif berat badan dengan pergerakan kaki baik itu dibantu secara manual maupun dengan orthosis gait . Load dan pergerakan panggul berhubungan dengan input aferen yang paling penting selama masa latihan locomotor karena akan mengaktifkan otot tungkai dan meningkatkan efektifitas dari rehabilitasi. Penyembuhan lokomotor akan berhasil setelah SCI bergantung pada kemampuan spinal sirkuit locomotor menghantarkan informasi multisensor spesifik untuk menghasilkan bentuk lokomotor. Tampaknya

Upload: yuli-dwiharyani

Post on 29-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

.k. ;sk c

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Reviewmzkkkxm:ALS

Michele Hubli*, dan Volker Dietz

DASAR FISIOLOGIS DARI NEUROREHABILITASI – PELATIHAN LOCOMOTOR SETELAH CEDERA MEDUL A SPINALIS

ABSTRAK

Kemajuan akan pemahaman dasar fisiologis dari locomotion membantu kita mengoptimalkan rehabilitasi bagi pasien saraf dengan lesi pada system saraf pusat, seperti stroke atau cedera medulla spinalis (Spinal Cord Injury/SCI). Secara umum telah diterima, berdasarkan percobaan pada hewan, machinery saraf spinal dapat menghasilkan _stepping-like output. Pada pasien cedera medulla spinal komplit dan inkomplit, sirkuit lokomotor spinal dapat diaktifkan dengan latihan fungsional yang menyediakan umpan-balik aferen yang sesuai. Pada pasien cedera spinal motorik komplit, bagaimanapun fungsi motorik dari caudal menuju spinal akibat lesi tidak dapat lagi dipergunakan diakibatkan disfungsi neuron. Sebaliknya, pasien dengan inkomplit SCI dilakukan latihan locomotor dapat meningkatkan kemampuan locomotorik. Latihan fungsional yang sesuai membutuhkan fasilitas dan asisten dari stepping-like movement dengan kaki pasien dan disediakan treadmill suportif berat badan dengan pergerakan kaki baik itu dibantu secara manual maupun dengan orthosis gait. Load dan pergerakan panggul berhubungan dengan input aferen yang paling penting selama masa latihan locomotor karena akan mengaktifkan otot tungkai dan meningkatkan efektifitas dari rehabilitasi. Penyembuhan lokomotor akan berhasil setelah SCI bergantung pada kemampuan spinal sirkuit locomotor menghantarkan informasi multisensor spesifik untuk menghasilkan bentuk lokomotor. Tampaknya kombinasi penting dari terapi sensoris dibutuhkan untuk menghasilkan dan meningkatkan pola lokomotor setelah SCI. pelatihan fungsionial locomotor berdasarkan beberapa penelitian eksperimental seperti tonic epidural electrical atau stimulasi magnetic saraf spinalis menunjukkan output locomotor trkoordinasi. Olwh karena itu, kombinasi latihan fungsional dan aktivasi sirkuit lokomotor tulang belakang, sebagai contoh epidural.flexor reflex electric stimulasi atau aplikasi obat (contoh: noradrenergic agonis), merupakan strategi efektif untuk meningkatkan plastisitas saraf setelah cedera medulla spinalis dikemudian hari.

Kata Kunci: Locomotion, Neurorehabilitasi, Plastisital neuronal, Spinal cord injury

Page 2: Jurnal Reviewmzkkkxm:ALS