jurnal reading

6
PERBANDINGAN AKTIVITAS BAKTERISIDA GOLONGAN FLOURQUINOLON TERHADAP PSEUDOMONAS AERUGINOSA YANG TERISOLASI PADA OMSK Abstrak Latar belakang : tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi aktivitas bakterisida pada empat tipe flourquinolon yang baru terhadap pseudomonas aeruginosa yang terisolasi pada pasien dengan OMSK. Metode : menguji aktivitas ke empat bakterisida golongan flourquinolon yaitu garenoxacin (GRNX), levofloxacin (LVFX), ciprofloxacin (CPFX) and sitafloxacin (STFX) terhadap P. Aeruginosa yang terisolasi (50 strain). Hasil : STFX menunjukan hasil yang paling poten pada MIC 50 dan MIC 90 , diikuti oleh CPFX, LVFX, GRNX; jumlah starin yang resisten terhadap GRNX lebih banyak dibandingkan LVFX, CPFX, dan STFX (p 0.05). Kesimpulan : STFX menunjukan aktifitas yang paling poten melawan P. Aeruginosa pada pathogen yang baru dari OMSK dibandingkan dengan yang lain. Hasil ini menunjukan penggunaan STFX topical dapat bermanfaat untuk mencegah munculnya P. aeruginosa yang resisten. Latar belakang OMSK adalah perforasi membrane timpani dengan secret telinga atau othore yang berlangsung selama 2 minggu dan dapat menyebabkan penebalan dari mukosa telinga tengan dan mukosa

Upload: amazing

Post on 13-Jul-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

antibakteri

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Reading

PERBANDINGAN AKTIVITAS BAKTERISIDA GOLONGAN FLOURQUINOLON

TERHADAP PSEUDOMONAS AERUGINOSA YANG TERISOLASI PADA OMSK

Abstrak

Latar belakang : tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi aktivitas bakterisida pada

empat tipe flourquinolon yang baru terhadap pseudomonas aeruginosa yang terisolasi pada

pasien dengan OMSK.

Metode : menguji aktivitas ke empat bakterisida golongan flourquinolon yaitu garenoxacin

(GRNX), levofloxacin (LVFX), ciprofloxacin (CPFX) and sitafloxacin (STFX) terhadap P.

Aeruginosa yang terisolasi (50 strain).

Hasil : STFX menunjukan hasil yang paling poten pada MIC50 dan MIC90, diikuti oleh CPFX,

LVFX, GRNX; jumlah starin yang resisten terhadap GRNX lebih banyak dibandingkan LVFX,

CPFX, dan STFX (p 0.05).

Kesimpulan : STFX menunjukan aktifitas yang paling poten melawan P. Aeruginosa pada

pathogen yang baru dari OMSK dibandingkan dengan yang lain. Hasil ini menunjukan

penggunaan STFX topical dapat bermanfaat untuk mencegah munculnya P. aeruginosa yang

resisten.

Latar belakang

OMSK adalah perforasi membrane timpani dengan secret telinga atau othore yang

berlangsung selama 2 minggu dan dapat menyebabkan penebalan dari mukosa telinga tengan dan

mukosa polip. OMSK yang berlanjut selama berbulan - bulan atau bertahun – tahun dengan

fungsi pendengaran yang semakin terganggu dapat meneyebabkan komplikasi yang mengancam

jiwa. Mikroorganisme yang umumnya menjadi penyebak OMSK adalh Pseudomonas

Aeruginosa, Staphylococcus Aureus; P. Aeruginosa terutama menyebabkan nekrosis tulang dan

kelainan pada mukosa telinga. Generasi ke 3 dan 4 golongan flourquinolon yang terbaru

memiliki aktivitas in vitro yang baik melawan pathogen saluran pernafasan.

Pada penelitian ini, penulis mengevaluasi aktivitas bakterisida dari empat bakterisida

golongan flourquinolon terbaru dalam melawan P. Aeruginosa pada OMSK.

Metode

Page 2: Jurnal Reading

Peneliti mengumpulkan P. Aeruginosa yang diisolasi dari sample klinis telinga tengah yang

sudah perforasi pada pasien OMSK di Departemen Otorhinolaryngology Tuntendo University

Hospital dari januari 2010 sampai Maret 2013. Sampel diambil secara acak dan kontinu dengan

kriteria ekslusi pasien yang emnggunakan antibiotic local atau sistemik. Sampel dari seluruh

kultur bakteri segera ditempatkan pada tabung kultur agar tetap lembab dengan medium transport

Stuart’s Bacterial. Penelitian disetujui oleh komite Etik Jutendo University Faculty of Medicine.

Informed consent tidak digunakan karena semua data yang dikumpulkan merupakan bagian dari

tata cara diagnosis dan terapi dan merupakan analisis retrospektif. Total strain P. Aeruginosa

adalah 50. Subjek terdiri dari laki – laki 32 orang dan perempuan 18 orang dengan rentang usia 1

– 90 tahun (±51.7 tahun).

Untuk menguji resistensi antimikroba, kami mengukur minimum inhibitory concentration

(MIC) dengan metode broth microdilution, sesuai dengan Standards Institute Laboratorium

Klinik dan (CLSI) standar. Antimikroba yang mengandung preparat agar diinokulasi dengan 5

ml spesimen dan preparat diinkubasi selama 16-20 jam pada suhu 35 ± 2 ° C. MIC didefinisikan

sebagai konsentrasi obat yang terendah yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri. MIC50 dan

MIC90 didefinisikan sebagai MIC di mana 50% dan 90% dari masing – masing isolat dihambat.

Strain diklasifikasikan berdasarkan kriteria CLSI. Sensitivitas dari keempat tipe flourquinolon,

garenoxacin (GRNX), levofloxacin (LVFX), Ciprofloxacin (CPFX), dan sitafloxacin (STTFX)

sudah di periksa dan hasilnya diklasifikasikan berdasarkan kriteria CLSI. Strain P.aeruginosa

digolongkan sebagai GRNX-sensitive(MIC ≤ 1 μg/ml), -intermediate (MIC = 2 μg/ml), resistant

(M IC ≥ 4 μg/ml); LVFX-sensitive (MIC ≤ 2 μg/ml), -intermediate (MIC = 2 μg/ml), resistant

(MIC ≥ 8 μg/ml); CPFX-sensitive (MIC ≤ 1 μg/ml), -intermediate (MIC = 2 μg/ml), resistant

(MIC ≥ 4 μg/ ml); STFX-sensitive (MIC ≤ 1 μg/ml), -intermediate (MIC = 2 μg/ml), resistant

(MIC ≥ 4 μg/ml).

Data statistic dianalisis menggunakan StatMate IV untuk Windows. Uji chi-square

digunakan untuk membandingkan kerentanan empat tipe fluoroquinolon. Hasil dianggap

signifikan jika nilai P kurang dari 0,05.

Hasil

STFX menunjukkan aktivitas yang paling poten di kedua MIC50 dan MIC90, diikuti oleh

CPFX, LVFX, dan GRNX.

Page 3: Jurnal Reading

Tabel 2 menunjukkan kesimpulan hasil uji sensitivitas P. aeruginosa terhadap

fluorokuinolon. Jumlah strain yang resisten terhadap GRNX secara signifikan lebih besar

daripada LVFX, CPFX, dan STFX (P <0,05).

Diskusi

Studi ini adalah laporan pertama yang membandingkan aktivitas bakterisidal dari 4 tipe

fluoroquinolon, yaitu GRNX, LVFX, CPFX, dan SIFX, terhadap P. aeruginosa yang diperoleh

dari OMSK. Sebuah badan pengawasan kepekaan antimikroba terhadap bakteri saluran

pernafasan bawah nasional pada pasien di Jepang pada tahun 2006 dan 2007 melaporkan bahwa

pada total 103 strain P. aeruginosa, CPFX menunjukkan aktivitas yang paling ampuh

dibandingkan dengan 6 tipe fluoroquinolon lain. Tipe fluoroquinolon lain menunjukkan aktivitas

yang kuat tetapi disarankan digunakan pada pasien yang sudah resisten sebagian. Namun,

laporan ini tidak memasukan hasil kepekaan antimikroba terhadap STFX. Sensitivitas tinggi

CPFX terhadap P. aeruginosa dalam penelitian ini memberikan hasil yang baik dibandingkan

Page 4: Jurnal Reading

dengan yang dilaporkan dalam studi terbaru, namun tidak ada data sebelumnya yang

menunjukan hasil kerentanan P. aeruginosa yang diisolasi dari OMSK terhadap GRNX, LVFX,

dan STFX. Penelitian ini jelas menunjukkan bahwa STFX memiliki aktivitas paling poten

melawan P. aeruginosa pada patogen baru yang diperoleh dari OMSK dibandingkan dengan

GRNX, LVFX, dan CPFX.

Tingkat resistensi strain P. aeruginosa terhadap antibiotik telah meningkat akhir – akhir

ini, sehingga lebih sulit untuk memilih antibiotik yang adekuat. Resistensi terhadap

fluoroquinolones dalam penelitian ini berkisar antara 12 sampai 28%, meskipun MIC dari STFX

kurang dari 32 ug / ml. Dua mekanisme utama yang dapat menyebabkan P. aeruginosa resisten

terhadap fluorokuinolon adalah i) modifikasi target primer (DNA girase) dan target sekunder

(topoisomerase IV) oleh mutasi pada gyrA / gyrB dan gen ParC/par dan ii) terdapat empat sistem

efluks pada P. aeruginosa.

Tidak adanya infeksi sistemik atau infeksi serius yang mendasari penyakit, lini pertama

pengobatan farmakologis untuk sebagian besar pasien dengan OMSK biasanya memerlukan

ototopical fluoroquinolones seperti ofloksasin dan CPFX. Konsentrasi fluoroquinolones topikal

tampaknya jauh diatas MIC pada P. aeruginosa, sehingga munculnya resistensi bakteri sangat

tidak mungkin. Selain itu, penelitian ini dapat mendorong penerapan klinis antimikroba STFX

topikal sebagai pengobatan untuk OMSK guna mencegah munculnya mutan P. aeruginosa yang

resisten.

Kesimpulan

STFX menunjukkan aktivitas paling poten melawan P. aeruginosa untuk patogen baru

yang diperoleh dari OMSK jika dibandingkan dengan empat tipe flourquinolon lainnya, sehingga

mendukung aplikasi klinis STFX topikal guna mencegah munculnya mutan P. aeruginosa yang

resisten.