jurnal praktikum
DESCRIPTION
kelapa dan kopiTRANSCRIPT
JURNAL PRAKTIKUM
AGRONOMI KELAPA DAN KOPI
IDENTIFIKASI KELAPA
O
L
E
H
NAMA : Rian Afrian Syahputra
NIM : 0135-08
PROG. STUDI : Agronomi
ASISTEN : 1. Nicky Nuary Harahap
2. Piki Afriandi
LABORATORIUM AGRONOMI KELAPA DAN KOPI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
M E D A N
2011
JURNAL PRAKTIKUM
AGRONOMI KELAPA DAN KOPI
IDENTIFIKASI KELAPA
O
L
E
H
NAMA : Rian Afrian Syahputra
NIM : 0135-08
PROG. STUDI : Agronomi
ASISTEN : 1. Nicky Nuary Harahap
2. Piki Afriandi
Jurnal ini Merupakan Salah Satu Syarat Masuk Untuk Mengikuti PraktikumAgronomi Kelapa dan Kopi Fakultas Pertanian
Universitas Islam Sumatera UtaraMedan
Asisten Nilai1. Nicky Nuary Harahap
2. Piki Apriandi
KOORDINATOR
( Ir. Indra Gunawan, MP )
LABORATORIUM AGRONOMI KELAPA DAN KOPI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
M E D A N
2011
I. Judul Praktikum : Identifikasi Kelapa
II. Tanggal Praktikum : 1 Mei 2011
III. Tujuan Praktikum : Untuk mengetahui perbedaan beberapa varietas kelapa
IV. Bahan dan Alat :
Bahan : 1. Kelapa varietas genjah
2. Kelapa varietas dalam
3. Kelapa varietas hibrid
Alat : 1. Parang
2. Penggaris
3. Gelas ukur ( aqua gelas )
V. Prosedur : 1. Ambil buah kelapa, belah dengan parang menjadi dua
bagian yang sama besar.
2. Tampung air kelapa kedalam gelas ukur dan catat hasil
pengukuran.
3. Ambil penggaris kemudian ukur diameter batok
kelapa, tebal kulit keras, kulit lunak, tebal daging
buah dan catat hasil pengukuran.
4. Lakukan cara yang sama pada buah kelapa yang lain
yang akan di identifikasi.
VI. Tinjauan Pustaka
Kelapa dalam adalah satu jenis tumbuhan dari suku aren-arenan atau Arecaceae dan
adalah anggota tunggal dalam marga Cocos. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua
bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi
masyarakat pesisir. Kelapa juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini.
(Anonimus, 2011)
Kelapa genjah adalah golongan kelapa yang memiliki umur mulai berbunga relatif muda,
yaitu sekitar 3-4 tahun. Umur dapat mencapai 50 tahun dengan masa produktif dapat mencapai
25 tahun, namun hasil buah pertahun tidak mantap. Warna buah bervariasi : hijau, kuning atau
jingga. Buah memiliki ukuran yang kecil, yaitu 1,5 kg-2 kg (bahkan adayang kurang dari 1,5kg),
daging buah 0,4 kg, dan air 200 cc. Setiap butir kelapa genjah dapat menghasilkan kopra sekitar
150 g per butir dan minyak sekitar 68%. (Warisno, 2003).
Air kelapa sebagai cadangan makanan yang mengandung vitamin dan zat tumbuh,
sehingga dapat menstimulir perkecambahan. Air kelapa mengandung zat atau bahan seperti;
vitamin, asam amino, asam nukleat fosfor, dan zat tumbuh auksin dan asam giberelat. Yang
berfungsi sebagai penstimulir dalam proliferasi jaringan, memperlancar metabolisme dan
respirasi. Oleh karena itu air kelapa mempunyai kemampuan besar untuk mendorong
pembelahan sel dan proses deferensiasi. Konsentrasi optimum air kelapa yang diberikan 15%
(Edy, 2009).
Endosperma buah kelapa yang berupa cairan serta endapannya yang melekat di dinding
dalam batok ("daging buah kelapa") adalah sumber penyegar populer. Daging buah muda
berwarna putih dan lunak serta biasa disajikan sebagai es kelapa muda atau es degan. Cairan ini
mengandung beraneka enzim dan memilki khasiat penetral racun dan efek penyegar/penenang.
Beberapa kelapa bermutasi sehingga endapannya tidak melekat pada dinding batok melainkan
tercampur dengan cairan endosperma. Mutasi ini disebut (kelapa) kopyor. Daging buah tua
kelapa berwarna putih dan mengeras. Sarinya diperas dan cairannya dinamakan santan. Daging
buah tua ini juga dapat diambil dan dikeringkan serta menjadi komoditi perdagangan bernilai,
disebut kopra. Kopra adalah bahan baku pembuatan minyak kelapa dan turunannya. Cairan buah
tua kelapa biasanya tidak menjadi bahan minuman penyegar dan merupakan limbah industri
kopra. Namun demikian dapat dimanfaatkan lagi untuk dibuat menjadi bahan semacam jelly
yang disebut nata de coco dan merupakan bahan campuran minuman penyegar. Daging kelapa
juga dapat dimanfaatkan sebagai penambah aroma pada daging serta dapat dimanfaatkan sebagai
obat rambut yang rontok dan mudah patah.(Anonimus, 2011)
VII. Hasil Praktikum dan Pembahasan
Hasil
Gambar buah kalapa
Keterangan:
1. Epikarp.
2. Mesokarp.
3. Endocarp.
4. Daging buah.
5. Air.
6. Lembaga.
1. Kelapa Hibrida.
Parameter Pengukuran Hasil Pengukuran
Diameter 10,2 cm
Ketebalan kulit keras 0,1 cm
Ketebalan kulit serabut 2,3 cm
Ketebalan batok 0,3 cm
Ketebalan daging buah 1,1 cm
Air kalapa 210 ml
2. Kelapa Dalam
Parameter Pengukuran Hasil Pengukuran
Diameter 12,2 cm
Ketebalan kulit keras 0,1 cm
Ketebalan kulit serabut 2,3 cm
Ketebalan batok 0,5 cm
Ketebalan daging buah 1,2 cm
Air kalapa 420 ml
3. Kelapa Genjah
Parameter Pengukuran Hasil Pengukuran
Diameter 11,9 cm
Ketebalan kulit keras 0,1 cm
Ketebalan kulit serabut 1,1 cm
Ketebalan batok 0,3 cm
Ketebalan daging buah 1,3 cm
Air kalapa 235 ml
Pembahasan
Dari hasil identifikasi, kelapa dalam memiliki diameter paling paling besar yaitu: 12,2 cm
dan batok yang paling tebal yaitu : 0,5 cm, dengan ketebalan kulit keras yang sama diantara
ketiganya. Kelapa genjah memiliki kulit serabut yang paling tipis yaitu: 1,1 cm. Varietas yang
memiliki daging yang paling tebal adalah kelapa genjah dengan tebal 1,3 cm. Sedangkan yang
memiliki air kelapa paling banyak adalah pada kelapa varietas genjah.
Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa yang mempunyai kualitas yang baik adalah
varietas genjah.
VIII. Kesimpulan
1.Kelapa merupakan tumbuhan yang semua bagiannya dapat di manfaatkan.
2.Kelapa dalam memiliki diameter yang paling besar.
3.Air kelapa sebagai cadangan makanan yang mengandung vitamin dan zat tumbuh,
sehingga dapat menstimulir perkecambahan.
4.Kelapa Dalam adalah varietas kelapa yang memiliki kualitas yang paling baik.
5.Tanaman kelapa tidak memiliki cabang pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus. 2011. Kelapa. Serial online : http://www.disbunbali.info/ komoditi_unggulan .php? id_komoditi_ unggulan=5# diakses tanggal 5 juni 2011.
Anonimus, 2011. Kelapa. Serial online : http://id.wikipedia.org/wiki/Kelapa, diakses tanggal 5 Juni 2011.
Harjdi Setyati Sri. 2001. Pengantar Agronomi. Gramedia. Jakarta.
Suryanto, edy 2009. kelapa dalam. Serial onlinhttp://wawaorchid.wordpress .com/2009/05/05/ air- kelapa-dalam-media-kultur- pembibitan-anggrek/, diakses tanggal 5 Juni 2011.
Warisno. 2003. Budi Daya Kelapa Genjah. Kanisius, Yogyakarta