jurnal perekonomian indonesia

7
Jurnal Perekonomian Indonesia ANALISIS MENGENAI EKSPOR KELAPA SAWIT ATAS PERUBAHAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AS DI INDONESIA PADA TAHUN 2006- 2010 Barep Prajitno dan Novanda Dwi Saputra Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Website: barepprayitno.wordpress.com Abstrak Indonesia merupakan salah satu penghasil komoditas kelapa sawit terbesar di dunia. Di Indonesia itu sendiri banyak berkembang bermacam proyek pertanian khususnya perkebunan yaitu salah satunya adalah perkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh pihak swasta dan BUMN. Kegiatan ekspor kelapa sawit akan dipengaruhi oleh berbagai macam elemen salah satunya yaitu nilai tukar kurs rupiah terhadap Dollar AS. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana perkembangan ekspor minyak kelapa sawit dan kurs rupiah atau Dollar AS serta untuk mengetahui pengaruh kurs rupiah dn dollar AS terhadap ekspor minyak kelapa sawit di Indonesia. Penelitian ini sepenuhnya menggunakan data sekunder, antara lain: nilai tukar kurs, data ekspor kelapa sawit, produksi kelapa sawit. Untuk mengetahui seberapa berpengaruhnya tingkat kurs rupiah dan dollar AS terhadap ekspor minyak kelapa sawit Indonesia dilakukan dengan analisi regeresi. Tingkat kurs yang berlaku akan sangat berdampak terhadap ekspor minyak kelapa sawit Indonesia. Kata kunci: Kelapa sawit, ekspor kelapa sawit, Kurs. PENDAHULUAN Setiap negara dalam kehidupan di dunia ini pasti akan melakukan interaksi dengan negara- negara lain di sekitarnya. Biasanya bentuk kerjasama atau interaksi itu berbentuk perdagangan antar negara atau yang lebih dikenal dengan istilah perdagangan internasional. Beberapa alasan yang menyebabkan terjadinya perdagangan antar negara (perdagangan internasional) antara lain: 1). Revolusi Informasi dan Transportasi ditandai dengan berkembangnya era informasi teknologi, pemakaian sistema berbasis komputer serta kemajuan dalam bidang informasi, penggunaan satelit serta digitalisasi pemrosesan data, berkembangnya peralatan komunikasi serta masih banyak lagi. 2). Interdependensi kebutuhan, masing-masing negara memiliki keunggulan serta kelebihan di masing-masing aspek, bisa di tinjau dari sumber daya alam, manusia, serta teknologi. Kesemuanya itu akan berdampak pada ketergantungan antara negara yang satu dengan yang lainnya. 3). Liberalisasi ekonomi, kebebasan dalam melakukan transaksi serta melakukan kerjasama memiliki implikasi bahwa masing-masing negara akan mencari peluang dengan berinteraksi melalui perdagangan antar negara. 4). Asas keunggulan komparatif, Keunikan suatu negara tercermin dari apa yang dimiliki oleh negara tersebut yang tidak dimiliki oleh negara lain. Hal ini akan membuat negara memiliki keunggulan yang dapat diandalkan sebagai sumber pendapatan bagi negara tersebut. 5). Kebutuhan devisa, perdagangan internasional juga dipengaruhi oleh faktor kebutuhan akan devisa suatu Negara. Dalam memenuhi segala kebutuhannya setiap negara harus memiliki cadangan devisa yang digunakan dalam melakukan pembangunan, salah satu sumber devisa adalah pemasukan dari perdagangan internasional. Perdagangan internasional tentunya tidak terlepas dari pembicaraan mengenai kegiatan ekspor impor. Dalam melakukan kegiatan ekspor impor tersebut perlu diperhatikan ketentuan- ketentuan yang berlaku di bidang tersebut. Ketentuan umum di bidang ekspor biasanya meliputi hal-hal yang berhubungan denga proses pengiriman barang keluar negeri serta ketentuan umum di bidang impor biasanya meliputi hal-hal yang berhubungan dengan proses pengiriman barang ke dalam negeri. Setiap negara yang melakukan perdagangan dengan negara lain tetntu akan memperoleh manfaat bagi negara tersebut. Manfaat tersebut antara lain: 1). Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri. Banyak faktor- faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut

Upload: barep-prajitno

Post on 05-Aug-2015

1.777 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Perekonomian Indonesia

Jurnal Perekonomian Indonesia

ANALISIS MENGENAI EKSPOR KELAPA SAWIT ATAS PERUBAHAN KURS RUPIAH TERHADAPDOLLAR AS DI INDONESIA PADA TAHUN 2006- 2010

Barep Prajitno dan Novanda Dwi Saputra

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Website: barepprayitno.wordpress.com

Abstrak

Indonesia merupakan salah satu penghasil komoditas kelapa sawit terbesar di dunia. Di Indonesia itu sendiribanyak berkembang bermacam proyek pertanian khususnya perkebunan yaitu salah satunya adalahperkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh pihak swasta dan BUMN. Kegiatan ekspor kelapa sawit akandipengaruhi oleh berbagai macam elemen salah satunya yaitu nilai tukar kurs rupiah terhadap Dollar AS.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana perkembangan ekspor minyak kelapa sawit dan kursrupiah atau Dollar AS serta untuk mengetahui pengaruh kurs rupiah dn dollar AS terhadap ekspor minyakkelapa sawit di Indonesia. Penelitian ini sepenuhnya menggunakan data sekunder, antara lain: nilai tukar kurs,data ekspor kelapa sawit, produksi kelapa sawit. Untuk mengetahui seberapa berpengaruhnya tingkat kursrupiah dan dollar AS terhadap ekspor minyak kelapa sawit Indonesia dilakukan dengan analisi regeresi. Tingkatkurs yang berlaku akan sangat berdampak terhadap ekspor minyak kelapa sawit Indonesia.

Kata kunci: Kelapa sawit, ekspor kelapa sawit, Kurs.

PENDAHULUAN

Setiap negara dalam kehidupan di dunia inipasti akan melakukan interaksi dengan negara-negara lain di sekitarnya. Biasanya bentukkerjasama atau interaksi itu berbentuk perdaganganantar negara atau yang lebih dikenal dengan istilahperdagangan internasional. Beberapa alasan yangmenyebabkan terjadinya perdagangan antar negara(perdagangan internasional) antara lain: 1).Revolusi Informasi dan Transportasi ditandaidengan berkembangnya era informasi teknologi,pemakaian sistema berbasis komputer sertakemajuan dalam bidang informasi, penggunaansatelit serta digitalisasi pemrosesan data,berkembangnya peralatan komunikasi serta masihbanyak lagi. 2). Interdependensi kebutuhan,masing-masing negara memiliki keunggulan sertakelebihan di masing-masing aspek, bisa di tinjaudari sumber daya alam, manusia, serta teknologi.Kesemuanya itu akan berdampak padaketergantungan antara negara yang satu denganyang lainnya. 3). Liberalisasi ekonomi, kebebasandalam melakukan transaksi serta melakukankerjasama memiliki implikasi bahwa masing-masingnegara akan mencari peluang dengan berinteraksimelalui perdagangan antar negara. 4). Asaskeunggulan komparatif, Keunikan suatu negaratercermin dari apa yang dimiliki oleh negaratersebut yang tidak dimiliki oleh negara lain. Hal ini

akan membuat negara memiliki keunggulan yangdapat diandalkan sebagai sumber pendapatan baginegara tersebut. 5). Kebutuhan devisa,perdagangan internasional juga dipengaruhi olehfaktor kebutuhan akan devisa suatu Negara. Dalammemenuhi segala kebutuhannya setiap negaraharus memiliki cadangan devisa yang digunakandalam melakukan pembangunan, salah satusumber devisa adalah pemasukan dariperdagangan internasional.

Perdagangan internasional tentunya tidakterlepas dari pembicaraan mengenai kegiatanekspor impor. Dalam melakukan kegiatan eksporimpor tersebut perlu diperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku di bidang tersebut.Ketentuan umum di bidang ekspor biasanyameliputi hal-hal yang berhubungan denga prosespengiriman barang keluar negeri serta ketentuanumum di bidang impor biasanya meliputi hal-halyang berhubungan dengan proses pengirimanbarang ke dalam negeri.

Setiap negara yang melakukan perdagangandengan negara lain tetntu akan memperolehmanfaat bagi negara tersebut. Manfaat tersebutantara lain: 1). Memperoleh barang yang tidakdapat diproduksi di negeri sendiri. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasilproduksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut

Page 2: Jurnal Perekonomian Indonesia

Jurnal Perekonomian Indonesia

diantaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkatpenguasaan IPTEK dan lain-lain. Dengan adanyaperdagangan internasional, setiap negara mampumemenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.2). Memperoleh keuntungan dari spesialisasi.Sebab utama kegiatan perdagangan luar negriadalah untuk memperoleh keuntungan yangdiwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatunegara dapat memproduksi suatu barang yangsama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negaralain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negaratersebut mengimpor barang tersebut dari luarnegri.Sebagai contoh : Amerika Serikat dan Jepangmempunyai kemampuan untuk memproduksi kain.Akan tetapi, Jepang dapat memproduksi denganlebih efesien dari Amerika Serikat. Dalam keadaanseperti ini, untuk mempertinggi keefisienanpenggunaan faktor-faktor produksi, Amerika Serikatperlu mengurangi produksi kainnya dan mengimporbarang tersebut dari Jepang. 3). Memperluas pasardan menambah keuntungan. Terkadang, parapengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alatproduksinya) dengan maksimal karena merekakhawatir akan terjadi kelebihan produksi, yangmengakibatkan turunnya harga produk mereka.Dengan adanya perdagangan internasional,pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnyasecara maksimal, dan menjual kelebihan produktersebut keluar negri. 4). Transfer teknologi modern.Perdagangan luar negri memungkinkan suatunegara untuk mempelajari teknik produksi yanglebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebihmoderen.

Kemudian terkait pada manfaat melakukanperdagangan internasional poin pertama, yaitumemperoleh barang yang tidak dapat diproduksi dinegeri sendiri hubungannya sangatlah erat dengankegiatan apa itu yang disebut ekspor dan impor.Dalam melakukan kegiatan ekspor impor, dasaryang dijadikan mungkin adalah adanya salingmembutuhkan antar negara dengan mereka melaluikerjasama. Keadaan dimana adanya salingmembutuhkan ini disebabkan karena adanyaperbedaan hasil produksi di setiap negara yangdisebabkan oleh beberapa faktor diantaranyaadalah kondisi geografi, iklim, tingkat pengusaanIPTEK dan lain-lain. Sebagai contoh adalah hasilperkebunan indonesia dengan nagara lain yangbeda dikarenakan kondisi geografi dan iklim.

Dan Komoditas kelapa sawit salah satukomoditas perkebunan yang merupakan kontributorpenerimaan devisa Negara yang dapat diandalkan.Kebutuhan buah kelapa sawit meningkat tajamseiring dengan meningkatnya kebutuhan CPOdunia, seperti yang terjadi beberapa tahun terahirini. Selain itu juga dengan meningkatnya harga

minyak mentah dunia, menjadikan CPO sebagaipilihan untuk bahan baku pembuatan bio energysebagai alternatif bahan bakar. Diperkirakanbeberapa tahun ke depan investasi terbesar subsektor perkebunan masih didominasi oleh kelapasawit. Tujuan Negara ekspor minyak sawit antaralain : China, Belanda, India, Malaysia, Amerika,Italia, Jerman dan lainnya.

Kemudian terkait kegiatan ekspor importersebut, indikator tentang perubahan kurssangatlah berpengaruh. Untuk mendukungterlaksananya kegiatan bisnis antar negaradiperlukan suatu instrumen hukum dalam bentukregulasi baik nasional maupun internasional sepertipengaturan dalam hukum perdaganganinternasional. Dalam menggiatkan kegiatanpergadangan internasional terutama ekspor imporpemerintah mengeluarkan berbagai kebijakansebagai dasar pengaturan. Bentuk kebijaksanaanpemerintah tersebut diantaranya : 1). Inpres No.4/1985 (April 1945), Tentang penyempurnaandalam tata cara pelaksanaan ekspor impor terutamatentang pemeriksaan barang ekspor impor. 2).PAKEM 1986, Tentang tata cara permohonanpengembalian bea masuk atau pembebasan beamasuk tambahan. 3). PAKDES/1987, Tentangkelonggaran yang di berikan berkaitan denganekspor impor. 4). PAKNO/1988, Tentang perubahandalam tata cara dan kemudahan ekspor impor.Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian inihanya mengkaji pengaruh perubahan kurs rupiahterhadap dollar AS terkait ekspor minyak kelapasawit indonesia.

KAJIAN PUSTAKA

1. Ekspor

Ekspor adalah proses transportasi barang ataukomoditas dari suatu negara ke negara lain secaralegal, umumnya dalam proses perdagangan.Proses ekspor pada umumnya adalah tindakanuntuk mengeluarkan barang atau komoditas daridalam negeri untuk memasukannya ke negara lain.Ekspor barang secara besar umumnyamembutuhkan campur tangan dari bea cukai dinegara pengirim maupun penerima. Ekspor adalahbagian penting dari perdagangan internasional.

Kegiatan ekspor terbagi menjadi 2, yaitu:

Ekspor langsung, Ekspor langsung adalahcara menjual barang atau jasa melaluiperantara/ eksportir yang bertempat di negaralain atau negara tujuan ekspor. Penjualandilakukan melalui distributor dan perwakilan

Page 3: Jurnal Perekonomian Indonesia

Jurnal Perekonomian Indonesia

penjualan perusahaan. Keuntungannya,produksi terpusat di negara asal dan kontrolterhadap distribusi lebih baik. Kelemahannya,biaya transportasi lebih tinggi untuk produkdalam skala besar dan adanya hambatanperdagangan serta proteksionisme.

Ekspor tidak langsung, Ekspor tidak langsungadalah teknik dimana barang dijual melaluiperantara/eksportir negara asal kemudiandijual oleh perantara tersebut. Melalui,perusahaan manajemen ekspor ( exportmanagement companies ) dan perusahaanpengekspor ( export trading companies ).Kelebihannya, sumber daya produksiterkonsentrasi dan tidak perlu menanganiekspor secara langsung. Kelemahannya,kontrol terhadap distribusi kurang danpengetahuan terhadap operasi di negara lainkurang.

2. Minyak Kelapa Sawit Sebagai KomoditiEkspor

Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barangdari dalam negeri ke luar negeri, dimana barangyang dimaksud terdiri dari barang dari dalam negeri,barang dari luar negeri, barang bekas atau baru.Barang-barang yang diperdagangkan ke luar negeriatau diekspor terdiri dari bermacam-macam jenishasil bumi seperti karet, kopi, lada, rotan, kayu,tapioka di samping hasil-hasil tambang dan hasil-hasil laut seperti minyak mentah, timah, udang,ikan, agar-agar laut, kulit kerang dan lain-lainnya.Minyak kelapa sawit merupakan salah satu komoditiyang sangat penting dalam perekonomianIndonesia. Pentingnya kelapa sawit bagi ekonomiIndonesia bukan saja disebabkan karena kelapasawit merupakan salah satu sumber pendapatannegara tetapi kelapa sawit juga merupakan sumbermakanan bagi rakyat Indonesia yaitu sebagai bahanbaku industri minyak goreng. Untuk menjaminketersediaan bahan baku industry minyak gorengdalam negeri, pajak ekspor terhadap minyak kelapasawit digunakan sebagai instrumen untukmemonitor keluar masuknya minyak kelapa sawit kepasar ekspor yang relative lebih menguntungkansetiap saat.

3. Kurs

3.1. Pengertian Kurs Valuta Asing

Pertukaran suatu mata uang denganmata uang lainnya disebut transaksi valas,foreign exchange transaction (Kuncoro,1996). Harga suatu mata uang terhadapmata uang lainnya disebut kurs atau nilai

tukar mata uang/exchange rate (Salvatore,1997). Kurs valuta asing juga dapatdidefinisikan sebagai harga mata uangsuatu negara dalam suatu negara dalamunit komoditas (seperti mata uang dapatdiartikan sebagai perbandingan nilai matauang. Kurs menunjukkan harga suatu matauang, jika dipertukarkan dengan matauang lain. Sebagai contoh, nilai kursRp/USD sebesar 8000, berarti bahwauntuk membeli 1 USD diperlukanRp.8000 (Yulianti dan Prasetyo, 1998).

Penurunan kurs antara Rupiahdan USD (misalnya, dari Rp.8000/USDmenjadi Rp.9000/USD) berarti Dollarmenjadi lebih mahal dalam nilai Rupiah. Inimencerminkan bahwa nilai Dollar naikkarena jumlah Rupiah yang diperlukan untukmembeli Dollar meningkat. Dengan katalain, Dollar mengalami apresiasi terhadapRupiah. Dari sisi lain, Rupiah menjadilebih murah dinilai dalam Dollar, artinyaRupiah mengalami depresiasi terhadapDollar. Untuk menghindari kebingungan,harus diingat bahwa kurs antara mata uangdomestik dan mata uang asing diartikansebagai jumlah mata uang domestik yangdiperlukan untuk membeli mata uang asing.Bila kurs meningkat berarti mata uangdomestik mengalami depresiasi dan matauang asing mengalami apresiasi.Sebaliknya penurunan kursmencerminkan terjadinya apresiasi matauang domestik dan depresiasi mata uangasing (Kuncoro, 1996)

Kebijakan kurs tukar di manapemerintah suatu negara mengatur nilaitukar mata uangnya, maka diklasifikasikansebagai kurs tetap (fixed exchange rate).Sedangkan jika besarnya nilai kurs tukardiserahkan kepada mekanisme pasar tanpacampur tangan pemerintah, diklasifikasikansebagai sebagai systemkurs mengambang,floating exchange rate (Yuliati dan Prasetyo,1998).

Suatu mata uang dikatakankonvertibel (convertible currency) apabilamata uang tersebut bisa dipertukarkansecara bebas dengan mata uang negaralain. Tidak adanya mata uang yangkonvertibel akan menyulitkanperdagangan antar negara, karena masing-masing tidak akan mau menerima matauang mitra dagangnya. Dalam keadaanseperti ini yang terjadi adalahperdagangan barter, yaitu menukar

Page 4: Jurnal Perekonomian Indonesia

Jurnal Perekonomian Indonesia

barang secara langsung, tetapi jika matauang semua negara konvertibel makaperdagangan multinasional yang terjadiakan lebih efektif (Yuliati dan Prasetyo,1998). Konvertibilitas penuh dari suatu matauang yang dihambat, akan memunculkanpasar gelap (black market) dan beroperasidi luar kontrol pemerintah. Pada dasarnyapasar gelap adalah suatu pasar bebas yangberdampingan dengan pasar resmi danmenawarkan konversi penuh dalam matauang lokal kendati ditambah premi yangcukup substansial di atas tarif resmi(Kuncoro, 1996).

3.2. Manifestasi Berlakunya Hukum Satu Harga

Hukum satu harga menjelaskanhubungan antara kurs tukar dan hargakomoditas. Hukum ini menyatakan bahwakomoditas yang sama akan memiliki hargayang (relatif) sama pula, meskipun dijual ditempat yang berbeda. Adanya perbedaanharga komoditas akan menciptakan peluanguntuk melakukan arbitrase. Arbitrasedilakukan dengan membeli komoditas ditempat yang lebih murah dan menjualnyadi tempat yang lebih mahal. Adanyaarbitrase pada akhirnya akan menaikkanharga komoditas di tempat yang lebih murahdan menurunkan harga di tempat yang lebihmahal. Pada akhirnya, harga-harga diberbagai tempat akan relatif sama.Setiap perbedaan harga komoditashanya disebabkan oleh adanya biayatransportasi, proteksi, dan biaya biayatransaksi lainnya (Yulianti dan Prasetyo,1998).

Dua pasar dalam unit mata uangyang berbeda, tetapi harga produk yangsama pada barang dalam unit mata uangyang berbeda dan kedua pasar yangberbeda tersebut akan sama. Dengan katalain, unit mata uang domestik setiap negaraakan mempunyai daya beli yang sama.Karena itu juga satu Dollar dapat dipakaiuntuk membeli satu bungkus roti di AmerikaSerikat, maka satu Dollar tersebut harusdapat dipakai untuk membeli satu bungkusroti yang sama di Indonesia. Berdasarkanperistiwa tersebut, valuta asing akanberubah berdasarkan perbedaan inflasidomestik dan luar negeri. Hubungan inidikenal dengan istilah Purcahsing Power

Parity (PPP). Salah satu contohpenggunaan hukum satu harga adalahëhamburger standardí yang digunakan olehBig Mac. Sebagai contoh, harga Big Mac diThailand bath 48, dan harga Big Mac yangsama di Amerika Serikat adalah 2,3 USD.Kondisi ini menunjukkan kurs paratis dayabeli besar.

Jika kurs bath terhdap USD yangterjadi adalah bath 25,3/USD (lebih besardari kurs paratis daya beli), maka bathThailand mengalami undervalued (Yuliatidan Prasetyo,1996).

METODOLOGI

Jenis data penelitian termasuk ke dalamdata kuantitatif dengan periode pengamatan daritahun 2006 sampai tahun 2010. Sumber datayang digunakan dalam penelitian ini adalah datasekunder berupa data yang mendukung variableindependen dalam penelitian ini yaitu nilai tukarkurs rupiah terhadap dollar AS. Data darivariabel dependen adalah nilai ekspor minyakkelapa sawit. Objek penelitian, yaituperdagangan internasional terkait kegiatanekspor-impor. Periode penelitian dari tahun 2006sampai tahun 2010. Data diperoleh dariinformasi dan laporan dari Bank Indonesia danDirektorat Jenderal Perkebunan KementerianPerkebunan.

Penelitian ini melibatkan satu variabeldependen yaitu nilai ekspor minyak kelapa sawityang merupakan perubahan atau pergerakanjumlah nilai harga yang dihasilkan dari total nilaiekspor komoditas tersebut yaitu minyak kelapasawit di Direktorat Jenderal PerkebunanKementrian Perkebunan yang diukur pada setiapakhir tahun. Sedangkan variabel independennyaadalah kurs rupiah terhadap Dollar Amerika yaitudari data Bank Indonesia.

PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini menggunakanmodel regresi linear dengan konsep simpleregresi.Berikut ini adalah penjelasan mengenaihubungan dampak perubahan kurs Indonesiaterhadap Dollar Amerika terkait ekspor minyakkelapa sawit berdasarkan data tahun 2006sampai 2010. Berikut adalah data mengenaijumlah nilai ekspor kelapa sawit dan nilai tukarkurs rupiah terhadap Dollar amerika.

Page 5: Jurnal Perekonomian Indonesia

Jurnal Perekonomian Indonesia

Tabel 2. Nilai Tukar Kurs (Jual) RupiahTerhadap Dollar Pada Tahun 2006-2010

Tahun Nilai(Dollar

AS)

Kurs Jual(Rupiah)

2006 1.00 9036.002007 1.00 9447.002008 1.00 11005.002009 1.00 9466.002010 1.00 9065.00

Sumber: Bank Indonesia

Berikut ini adalah hasil regresi dari kedua tabeltersebut:

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Ekspor_Kelapa_Sawit

$1.03E7 $3.908E6 5

Kurs_Jual 9603.80 809.265 5

Correlations

Ekspor_Kelapa_Sawit Kurs_Jual

Pearson Correlation Ekspor_Kelapa_Sawit

1.000 .600

Kurs_Jual .600 1.000

Sig. (1-tailed) Ekspor_Kelapa_Sawit

. .142

Kurs_Jual .142 .

N Ekspor_Kelapa_Sawit

5 5

Kurs_Jual 5 5

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Kurs_Juala . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Ekspor_Kelapa_Sawit

Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate

1 .600a .361 .147 $3.608E6

a. Predictors: (Constant), Kurs_Jual

b. Dependent Variable: Ekspor_Kelapa_Sawit

Page 6: Jurnal Perekonomian Indonesia

Jurnal Perekonomian Indonesia

ANOVAb

ModelSum of

Squares dfMean

Square F Sig.

1 Regression

2.202E13 1 2.202E13 1.692 .284a

Residual

3.905E13 3 1.302E13

Total 6.108E13 4

a. Predictors: (Constant), Kurs_Jual

b. Dependent Variable: Ekspor_Kelapa_Sawit

Coefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -1.753E7 2.147E7 -.817 .474

Kurs_Jual 2899.481 2229.195 .600 1.301 .284

a. Dependent Variable: Ekspor_Kelapa_Sawit

Coefficientsa

Model

95.0% Confidence Interval for B

Lower Bound Upper Bound

1 (Constant) -8.586E7 5.079E7

Kurs_Jual -4194.814 9993.776

a. Dependent Variable: Ekspor_Kelapa_Sawit

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum MeanStd.

Deviation N

PredictedValue

$8.67E6 $1.44E7 $1.03E7 $2.346E6

5

Residual $-4.526E6

$3.876E6 $.000 $3.125E6

5

Std.PredictedValue

-.702 1.731 .000 1.000 5

Std.Residual

-1.254 1.074 .000 .866 5

a. Dependent Variable: Ekspor_Kelapa_Sawit

Charts

Page 7: Jurnal Perekonomian Indonesia

Jurnal Perekonomian Indonesia

Berdasarkan hasil perhitunganmenggunakan SPSS, didapatkan hasil korelasiantara dua hubungan yaitu antara variabel nilaiekspor kelapa sawit dengan kurs jual dari tablecorrelation. Pearson correlation menunjukkanhubungan kurs jual dengan nilai ekspor kelapasawit menunjukkan angka 1000 atau 10%.Sedangkan hubungan kurs jual dengan kurs jualmenunjukkan angka 600 atau 6% dengan sampelpopulasi berjumlah 5 tahun. Artinya jika nilai eksporkelapa sawit naik sebesar satu persen maka kursjual akan naik sebesar 60% dan jika kurs jual turunsatu persen maka nilai ekspor kelapa sawit akanturun 10%

Dari tabel Model Summaryb , besarnyakoefisien determinasi dari tahun 2006 sampai 2010adalah sebesar 0,361 atau sebesar 36,1% variabeltotal kurs jual dapat dijelaskan oleh variabel kursjual, sedangkan sisanya 63,9% dijelaskan olehselain kurs jual.

Dari tabel ANOVAb (Uji F), dapat dilihatbahwa secara simultan atau bersama-samavariabel independent memiliki tingkat signifikansebesar 0,284, angka signifikan ini lebih kecil darialpha 4% atau Fhitung sebesar 1.692 dimanadiperoleh tabel ANOVAb dengan alpha 4% dandf1=1 , df2=3 sebesar ± 3,90 , maka dapatdisimpulkan secara signifikan variabel independent(kurs jual) berpengaruh secara signifikan terhadapvariabel dependent (nilai ekspor kelapa sawit).

KESIMPULAN

Penelitian ini menemukan bahwa tingkatkurs jual memiliki pengaruh yang signifikanterhadap ekspor kelapa sawit. Riset inimembuktikan bahwa variabel kurs jualmempengaruhi secara negative signifikan terhadapnilai ekpor kelapa sawit yang artinya semakin kuatkurs rupiah terhadap US $ maka akanmeningkatkan nilai ekspor kelapa sawit dansebaliknya. Hal ini memberikan implikasi teoritisbahwa secara empiris temuan ini semakinmemperkuat teori menguatnya kurs mata uangsuatu Negara memberikan sinyal positif bagiperekonomian Negara tersebut. Sehingga secarapraktis temuan ini mengimplikasikan bahwapemerintah harus selalu mengambil langkah-langkah strategis untuk memperkuat tingkat kursmata uangnya.

DAFTAR PUSTAKA

Prathama Rahardja and Mandala Manurung (2008)Pengantar Ilmu Ekonomi: Mikroekonomi danmakroekonomi). Edisi Tiga. Jakarta: Lembagapenerbit FEUI, 2008.

https://www.bi.go.id/

http://ditjenbun.deptan.go.id/

Bahan ajar (Diktat), ekonomi makro, Jakarta, 2010