jurnal pengembangan materi dilatasi
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN MATERI DILATASI
MENGGUNAKAN POWERPOINT
Dia Cahyawati
Mahasiswa S1 FKIP Unsri
E-mail: [email protected]
Zulkardi
Dosen S1 FKIP Unsri
E-mail: [email protected]
Haris Kurniawan
Dosen S1 FKIP Unsri
E-mail: [email protected]
Abstrak
Di zaman era globalisasi ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (TIK)
semakin pesat dilihat dari kebutuhan dan kesempatan.Pada bidang
matematika,misalnya.TIK mampu memberikan kesempatan kemampuan literasi
bagi pendidik.Sudah tidak heran lagi siswa memakai gadget mahal dan mengotak-
atik komputer dizaman era globalisasi ini .Untuk tidak diluar batas ,TIK mampu
memberikan kesempatan untuk generasi muda.Kemampuan berkreasi sangatlah
penting bagi pendidik kelak .Untuk dapat berkreasi,pendidik biasanya memulai
dari sesuatu sederhana dan informal misalnya membuat animasi gambar bergerak
,membuat kreasi lagu dalam animasi yang mereka buat,dan lain hal.Namun,
pembelajaran saat ini masih dirasakan konvensional dimana pengajar masih sering
menyuruh pendidik menjawab soal,seperti soal dilatasi. Seringkali mereka selalu
terpaku pada contoh soal yang akan mereka jawab sehingga kurang menarik, tidak
menantang eksplorasi, kehilangan unsur inovasi dan kreasi. Bahkan, pengajarlah
yang sering, selama ini, menjadi satu-satunya penjawab soal tanpa mengetahui
kejelasan siswa untuk memahami soal tersebut, sehingga kurangnya umpan balik
dan interaksi dalam proses. Salah satu cara yang bisa digunakan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran dan kemampuan kreasi pendidik dengan
memanfaatkan TIK adalah dengan PowerPoint. PowerPoint adalah sebuah
program Komputer yang digunakan untuk persentasi dimana pendidik dapat
menulis point persentasi yang akan mereka paparkan dan dapat memberikan
manfaat bagi audiens yang terlibat dalam persentasi tersebut . Dipercaya bahwa
dengan memanfaatkan PowerPoint dapat memberikan audiens yang nyata dan
potensial untuk perbaikan kreasi pembelajar, inovasi, eksplorasi, dan kreasi yang
lebih baik, memberikan interaksi yang lebih dinamis, kemampuan literasi yang
lebih baik, bahkan perkembangan bekerja dalam tim.
Kata kunci: PowerPoint,Pengembangan materi dilatasi
1. PENDAHULUAN
Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Perubahan kurikulum
telah dilakukan oleh pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional
(Depdiknas). Dasar perubahan kurikulum adalah kompetensi sikap, sosial,
pengetahuan dan keterampilan. Kurikulum pasti diubah, karena akademik,
industri, dan sosial budaya terus berkembang (Nuh;Surat harian kompas, Selasa
(14/1/2014)).
Perkembangan itu terjadi karena manusia selalu dihadapkan pada tantangan alam,
situasi dan kondisi yang memacu daya kreativitasnya.Selalu terdapat dorongan
untuk membuat manusia melangkah ke arah kemajuan dan dorongan tersebut
adalah rasa ingin tahu (curiousity) (Mutansyir, 2002: 63).
Pesatnya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan tersebut telah menghadirkan
tantangan dan kesempatan bagi seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk dunia
pendidikan. Pendidikan saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan yang sangat
kompleks, salah satunya adalah peningkatan sumber daya manusia yang mampu
bersaing dan berkiprah di era globalisasi ini. Untuk itu, lembaga pendidikan
sebagai suatu institusi yang bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia
diharapkan mampu memberikan yang terbaik dengan melakukan terobosan
berikut upaya perbaikan dengan tujuan untuk peningkatan kualitas proses dan
produk pendidikan.Untuk membangun sistem pendidikan Indonesia yang
berkualitas diperlukan adanya dukungan seluruh komponen secara menyeluruh
dan berkesinambungan. Perkembangan global saat ini menuntut adanya
perkembangan dari segi kualitas sumber daya manusia (Nurkolis, 2002: 1). Dunia
pendidikan Indonesia telah mengalami banyak transformasi, mulai dari metode,
fokus, kurikulum, dan lainnya.
Pembelajaran matematika,khususnya. Menurut Zulkardi (2002), masalah utama
yang sering dihadapi dalam pembelajaran matematika di sekolah yaitu matematika
dirasakan sulit oleh siswa karena banyak guru yang mengajarkan Matematika
dengan materi dan metode yang tidak menarik,dimana guru menerangkan
,sementara siswa hanya mencatat. Senada dengan pendapat di atas, Russefendi
(1989:15) mengemukakan bahwa pelajaran matematika pada umumnya
merupakan pelajaran yang tidak disenangi oleh anak-anak. Disamping kurangnya
kegemaran anak-anak terhadap matematika adapun hal yang mempengaruhi
keberhasilan pembelajaran matematika. Beberapa diantaranya adalah faktor-faktor
berikut yang satu sama lain saling berhubungan.
Pertama, dari faktor pengajar (guru). Banyak pengajar yang belum paham dengan
pembelajaran matematika yang menekankan pada aspek penguasaan kompetensi
akan keterampilan dan komponen lainnya serta kreativitas dan kearifan lokal
.Kurangnya kesempatan untuk berkreasi, kurangnya pemahaman dan kegiatan
pelatihan yang menunjang mungkin menjadi penyebab rendahnya mutu
pendidikan yang disebabkan oleh mutu guru sehingga mempengaruhi kualitas
pembelajaran matematika.
Kedua, dari faktor kemampuan siswa. Kualitas kemampuan siswa semakin tahun
semakin menurun, khususnya yang terlihat dalam tes PISA negara Indonesia
masih berada pada level yang paling bawah. Hasil dari PISA 2009 semakin
melengkapi rendahnya kemampuan siswa–siswa Indonesia dibandingkan dengan
negara-negara lain.Semakin jelas bahwa kemampuan siswa Indonesia dalam
menyelesaikan soal-soal yang menuntut kemampuan untuk menelaah, memberi
alasan dan mengomunikasikannya secara efektif, serta memecahkan dan
menginterpretasikan permasalahan dalam berbagai situasi masih sangat kurang.
Dari 65 negara peserta PISA 2009, Indonesia menempati posisi ke 61 untuk PISA
Matematika.. Hal ini dipicu dalam pembelajaran di kelas, mereka lebih sering
cenderung untuk bersikap santai dan tidak tekun dalam belajar sehingga kualitas
pembelajaran menjadi kurang optimal. Kenyataan tersebut dapat dilihat pada
grafik berikut ini:
Gambar 1.0 Rata-rata PISA Indonesia untuk Matematika, IPA, dan Bahasa
(Stacey, 2010)
Faktor ketiga adalah dari hal-hal di luar yang tadi disebutkan, misalnya
lingkungan, sumber belajar, staf pendukung pembelajaran, fasilitas dan lainnya.
Hal-hal ini tidak dapat dipungkiri ,dapat memberikan pengaruh terhadap
kesuksesan proses belajar mengajar. Sudah seharusnya hal-hal tersebut
mendukung secara positif kualitas pembelajaran sehingga kemampuan siswa
dapat meningkat. Akan tetapi, seiring hal-hal tersebut tidak optimal dalam
mendukung kesuksesan pembelajaran matematika sehingga perlu dicarikan
solusinya.
Seluruh komponen pembelajaran diharapkan harus dapat bekerja sama untuk
mencapai hasil efektif untuk peningkatan pembelajaran. Misalnya, seorang guru
harus memiliki kompetensi dasar dalam hal pengelolaan dan pengaturan untuk
menciptakan iklim belajar dan mengajar yang kondusif sehingga memungkinkan
dilaksanakannya kegiatan proses belajar mengajar yang sesuai dengan kompetensi
siswa masing-masing. Kompetensi dasar profesional ini tentunya harus ditunjang
dengan strategi khusus mengingat kondisi setiap kelas berbeda-beda. Ada kalanya,
suatu strategi tertentu di kelas A mungkin tidak bisa berlaku efektif sama jika
strategi tersebut diaplikasikan di kelas B. Itu berarti untuk memiliki kompetensi
ini seorang guru harus memiliki pengetahuan awal tentang hal-hal yang berkaitan
dengan pembelajaran seperti hakekat belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi
aktivitas belajar, ciri-ciri belajar dalam suatu bidang tertentu, minat dan sikap
pendidik, serta latar belakang pendidik.
Berdasarkan penjelasan tersebut ,maka pembelajaran matematika dikelas yang
diharapkan adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa (Mengamati ,
Menanya, Mencoba, Menalar, Menyaji, Mencipta) proses pembelajaran
melibatkan siswa dengan siswa ,siswa dengan guru,dan siswa dengan
media.Pemilihan media yang tepat akan sangat membantu proses pembelajaran
matematika dikelas.
Dari sekian banyak media pembelajaran yang bisa kita gunakan, rasanya belum
ada yang bisa mengalahkan kepopuleran Media Ms PowerPoint dalam hal
kesederhanaan dalam pembuatannya. Meski banyak yang menganggap bahwa
Media presentasi menggunakan Ms PowerPoint adalah sesuatu
yang biasa dan tidak terlalu menarik,dibanding dengan menggunakan Macromedia
Flash. Namun, dengan gaya penyajian yang „berbeda„, dengan memanfaatkan
berbagai fasilitas yang ada di Ms Powerpoint, ditambah dengan sedikit sentuhan
kreatifitas yang unik, akan membuat media presentasi yang biasa, menjadi luar
biasa.(Amiroh Adnan:2012)
PowerPoint memiliki karakteristik dan prinsip yang memungkinkan siswa dapat
berkembang secara optimum, seperti kebebasan siswa untuk menyampaikan
pendapatnya, adanya masalah kontekstual yang dapat mengaitkan konsep
matematika dengan kehidupan nyata, dan pembuatan model yang dapat
memudahkan siswa dalam menyelesaikan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dilakukan sebelumnya, materi
pembelajaran berbasis PowerPoint masih langka. Oleh karena itu penulis tertarik
untuk mengembangkan materi ajar dilatasi dengan PowerPoint .Pertanyaan dalam
penulisan ini adalah : (1) Bagaimana materi ajar dilatasi yang valid dan praktis
dikembangkan melalui PowePoint? (2) Apa saja harapan dan pengaruh dari
pengembangan materi ajar dilatasi terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa?.
Penulisan ini bertujuan: (1) Menghasilkan materi ajar dilatasi yang valid dan
praktis yang dikembangkan melalui PowerPoint (2) Mengetahui harapan dan
pengaruh dari pengembangan materi ajar dilatasi terhadap hasil belajar dan
aktivitas siswa.
2. PEMBAHASAN
2.1 LANDASAN TEORI
2.1.1 MEDIA PEMBELAJARAN
Kata “Media” berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari
“medium”, secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Association for
Education and Communication Technology (AECT), mengartikan kata media
sebagai segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses informasi.
National Education Association (NEA) mendefinisikan media sebagai segala
benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan
beserta instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut. Sedangkan
Heinich,dkk (1982) mengartikan istilah media sebagai “the term refer to anything
that carries information between a source and a receiver”.
Perlu dikemukakan pula bahwa kegiatan pembelajaran adalah suatu proses
komunikasi. Dengan kata lain, kegiatan belajar melalui media terjadi bila ada
komunikasi antar penerima pesan (P) dengan sumber (S) lewat media (M)
tersebut. Namun proses komunikasi itu sendiri baru terjadi setelah ada reaksi balik
(feedback). Berdasarkan uraian di atas maka secara singkat dapat dikemukakan
bahwa media pembelajaran itu merupakan wahana penyalur pesan atau informasi
belajar.
2.2.2 MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN
Manfaat media pembelajaran yaitu (1) Menyamakan Persepsi Siswa. Dengan
melihat objek yang sama dan konsisten maka siswa akan memiliki persepsi yang
sama.(2) Mengkonkritkan konsep-konsep yang abstrak. Misalnya pada materi
dilatasi ,mengambil suatu contoh yang mungkin dijumpai oleh siswa salah
satunya foto yang berukuran 3x4 dan 4x6 (3) Menghadirkan objek-objek yang
terlalu berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan belajar. Misalnya guru
menjelaskan dengan menggunakan animasi gambar atau video melalui powerpoint
dan mengajak diskusi quiz yang menantang agar dapat menghargai prestasi suatu
anak dan dapat memotivasi anak dalam proses pengajaran (4) Memperlihatkan
gerakan yang terlalu cepat atau lambat. Dengan menggunakan teknik gerakan
lambat (slow motion) dalam media film bisa memperlihatkan tentang lintasan
peluru, melesatnya anak panah, atau memperlihatkan suatu ledakan. Demikian
juga gerakan-gerakan yang terlalu lambat seperti kedukan antara titik garis ,dan
bidang yang dihubungkan antara mediaPowerPoint dan geogebra.
2.2 METODE
Penulisan ini menggunakan pengembangan atau development untuk mengetahui
validalitas dalam kegiatan proses pengajaran dengan menggunakan media
PowerPoint.
Gambar 2.0 mengenai validalitas dan kepraktisan dalam menggunakan
PowerPoint
Mendefinisikan Suatu Masalah
Studi Kelayakan
Analisis Kebutuhan
Merancang Konsep
Merancang Isi
Memproduksi Sistem
Tes Uji coba Quiz dalam PowerPoint
Menggunakan dan Memberikan Manfaat
2.3 PROSEDUR PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
Pengembangan media pembelajaran dilakukan dengan cara metode yang
sudah dipaparkan diatas.Berikut Penjelasannya :
2.3.1 Mendefinisikan Suatu Masalah
Proses pembelajaran matematika keseluruhan yang menggunakan buku
dan alat tulis lainnya dirasa kurang diserap dan dipahami siswa. Dengan
menggunakan peran multimedia, berupa PowerPoint pembelajaran interaktif
sebagai media pelengkap dan penunjang dalam penyampaian ilmu pendidikan
sesuai kurikulum yang diterapkan, dapat memuat berbagai pengenalan animasi
gambar dan menarik pengetahuan siswa.
Aplikasi multimedia ini diharapkan dapat mengatasi kebosanan para siswa
.Tidak hanya siswa saja aplikasi ini pun dapat mempermudah guru dalam
menjelaskan materi pelajaran melihat permasalahan-permasalahan penyediaan
akan sebuah media pembelajaan secara interaktif menjadi sangat penting sebab
kemudahan siswa dalam mendapatkan pembelajaran akan meningkatkan sumber
daya manusia yang kreatif, inovatif, dan berintelektualitas tinggi bagi bangsa
Indonesia di kemudian hari.
Dengan aplikasi multimedia yang menggabungkan gambar, teks, suara dan
animasi maka materi pembelajaran bisa disampaikan lebih menarik perhatian
anak-anak sehingga akan memberi kemudahan untuk mendapatkan pembelajaran.
Aplikasi multimedia pembelajaran untuk anak-anak akan dibuat lebih menarik
apabila memanfaatkan perkembangan multimedia yaitu salah satu yang
berkembang saat ini adalah PowerPoint.
2.3.2 Studi Kelayakan
Kembali pada mendefinisikan suatu masalah ,pembelajaran yang akan
diajarkan terlebih dahulu diperiksa apakah layak atau tidak digunakan dalam
proses pembelajaran.
2.3.3 Merancang Konsep
Pengembangan suatu system dalam proses pembelajaran akan lebih mudah
apabila memiliki rancangan konsep, karena proses pembelajaran akan lebih
terarah dan terkoordinir. Hal ini sangat berguna untuk memberikan gambaran,
urutan proses mengajar, isi dari aplikasi multimedia pembelajaran yang akan
dibuat. Penulis disini menggunakan konsep multimedia pembelajaran yang
sederhana dan berurutan dengan pengguna adalah siswa.
2.3.4 Merancang Isi
Merancang isi merupakan sosialisasi dari merancang konsep atau implementasi
dari strategi kreatif.
Gambar 2.3.4 isi mengenai materi dilatasi
2.3.5 Memproduksi Sistem
Suatu pengajaran dijelaskan sesuai dengan konsep dan isi yang dibuat terlebih
dulu agar pengajaran yang akan diajarkan dapat menarik keingin tahuan siswa .
Gambar 2.3.5 (1) dengan model pembelajaran melalui PMRI yang akan
diterapkan dalam media PowerPoint
PowerPoint adalah sebuah program Komputer yang digunakan untuk
persentasi dimana pendidik dapat menulis point persentasi yang akan mereka
paparkan dan dapat memberikan manfaat bagi audiens yang terlibat dalam
persentasi tersebut.
Dengan definisi tersebut sebelum pendidik memaparkan apa yang mereka
pahami terlebih dulu seorang pengajar mengarahkan kepada contoh yang
berorintasikan nonformal agar terciptanya proses Mengamati , Menanya,
Mencoba, Menalar, Menyaji, Mencipta dalam proses pembeljaran melalui
Gambar 2.3.5 (2) mengenai materi dilatasi
Melalui gambar (2.3.5 (2)) hasil PowerPoint yang dipaparkan adalah
proses mengamati pada siswa ,dimana tidak ada tulisan .Persentasi yang
dipaparkan hanya sebuah masalah dan angka dalam materi dilatasi tersebut .
Secara tidak langsung siswa dapat mengetahui konsep dari dilatasi dan
menanyakan kebenaran dari dilatasi.Kemudian
Gambar 2.3.5 (3) mengenai materi dilatasi
Melalui gambar (2.3.5 (3)) hasil PowerPoint yang dipaparkan adalah
proses mencoba pada siswa ,dimana siswa diminta untuk membuat ukuran 3x3
dengan 12 persegi dan dengan hasil potongan yang mereka buat bentuklah persegi
dengan ukuran besar .Secara tidak langsung siswa akan menyimpulkan sendiri
mengenai dilatasi dengan faktor skala k melalui bentukan persegi ukuran besar
tersebut dan setelah dari diskusi kembali menuju pada masalah formal .Seperti
Gambar 2.3.5 (4) mengenai materi dilatasi contoh formal
Melalui gambar (2.3.5 (4)) hasil PowerPoint yang dipaparkan adalah
proses menalar ,dimana siswa diminta mengerjakan sendiri sesuai penalaran
masing-masing .Dan pada akhirnya guru sebagai mediator mengarahkan jawaban
dari masing-masing siswa.
Dari persentasi yang dipaparkan ,guru mengajak siswa untuk
mengapresiasikan persentasi secara individu agar siswa juga dapat mengetahui
kemampuan kreasi yang dimiliki dari PowerPoint .Terlebih dulu untuk menguasai
materi ,siswa diminta berinovatif menguasai materi dengan soal dan Quiz yang
dibuat oleh guru melalui PowerPoint yang dikaitkan dengan software Microsoft
Visual Basic dan hasil jawaban siswa dinilai sendiri melalui PowerPoint .
Tidak asing lagi di era globalisasi saat ini siswa mungkin sudah
mempunyai facebook atau email ,dengan penggunaan TIK lah ,guru mengupload
PowerPoint agar dapat diupload oleh siswa supaya mereka dapat mengerjakan
Quiz secara mandiri dan dapat berkreasi langsung melalui PowerPoint ,mengenai
animasi gambar ,suara,video,membuat quiz,bahkan berhubungan langsung dengan
geogebra (software dinamis yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam
pembelajaran matematika).
4.2 Tes Uji Coba Quiz melalui PowerPoint
Digunakan agar dapat menarik keingin tahuan siswa untuk belajar dan lebih
menumbuhkan rasa semangat siswa.Berikut petunjuk untuk membuat tes pada
PowerPoint :
Bukalah program aplikasi Power Point
Pada slide pertama tuliskan ucapan selamat datang dan sedikit informasi
tentang cara mengerjakan tes
Masih pada slide pertama, siapkan tombol yang bertuliskan “Start” /
“Mulai”
Buka slide baru, pada slide kedua dan seterusnya, buatlah soal dan pilihan
jawabannya.
Satu slide berisi satu soal, jadi jika tes terdiri dari 10 soal, maka kita akan
membuat soal dari slide ke 2 hingga slide ke 11.
Selanjutnya buatlah satu lagi slide untuk penutup dan jangan lupa siapkan
tombol untuk mengecek skor.
Setelah itu tekan Alt + F11 untuk memunculkan Jendela Macro
Setelah jendela macro terbuka, pilih Insert > Module, kemudian Copy-
Paste script berikut
Dim nilai As Integer
Dim konfirmasi As String
Sub mulai_kuis()
nilai = 0
ActivePresentation.SlideShowWindow.View.Next
End Sub
Sub benar()
konfirmasi = MsgBox("Yakin dengan jawaban anda?", vbYesNo, " Cek
Jawaban!")
If konfirmasi = vbYes Then
nilai = nilai + 10
ActivePresentation.SlideShowWindow.View.Next
End If
End Sub
Sub salah()
konfirmasi = MsgBox("Yakin dengan jawaban anda?", vbYesNo, " Cek
Jawaban!")
If konfirmasi = vbYes Then
ActivePresentation.SlideShowWindow.View.Next
End If
End Sub
Sub cek_skor()
MsgBox (" skor anda adalah " & nilai)
konfirmasi = MsgBox(" Ingin Mengulangi kuis? ", vbYesNo)
If konfirmasi = vbYes Then
ActivePresentation.SlideShowWindow.View.First
End If
If konfirmasi = vbNo Then
ActivePresentation.SlideShowWindow.View.Next
End If
End Sub
Jika sudah, tutup jendela macro, kemudian
o Pada slide pertama : Kilik Tombol “Start” kemudian pilih Insert
> Action, klik Run Macro > mulai_kuis
o Pada slide ke 2 hingga slide ke 11 : setiap tombol jawaban (teks
juga bisa), berilah action dengan cara : Pilih tombol > Klik Menu
Insert > Klik Icon Action > Run Macro > Pilih “Benar” untuk
jawaban benar dan “salah” untuk jawaban salah.
o Pada slide penutup : pilih tombol “Cek Jawaban” lalu klik Insert
> Action > Run Macro > cek_skor
Agar peserta tes tidak menekan tombol selain yang di sediakan, lebih baik
non aktifkan klik pada semua slide
Terakhir simpan file anda. Untuk PowerPoint (2007 dan 2010) simpan
dengan format PPTM (PowerPoint Macro – Enabled Presentation)
Berikut paparan hasilnya :
4.3 Menggunakan dan memberikan manfaat
Setelah proses pembelajaran ,siswa akan bertanya mengenai animasi yang
dijelaskan pada PowerPoint dan quiz yang guru buat mengenai pertanyaan yang
berhubungan dengan materi yang diajarkan.Pada proses itulah guru memberikan
suatu evaluasi dan diskusi (Tanya jawab) antara siswa dengan siswa ,siswa
dengan guru dan siswa dengan media dengan media melalui PowerPoint yang
dihubungkan dengan software Microsoft Visual Basic .
3. KESIMPULAN
Dalam era globalisasi dewasa ini, TIK berkembang dengan pesat di
berbagai bidang, salah satunya pada bidang pendidikan. Seiring dengan
perkembangan dan tuntutan jaman, seseorang dituntut untuk mampu dan memiliki
kualitas serta kemampuan kompetitif dalam hidupnya. Dalam bidang pendidikan,
tuntutan semacam ini membuat berbagai hal, tantangan sekaligus kesempatan
untuk berkembang dan berkreasi. Pembelajaran Matematika adalah salah satu
dalam bidang pendidikan yang menuntut hal seperti ini.Matematika sebagai ilmu
dasar memegang peranan yang sangat penting dalam pengembangan sains dan
teknologi, karena matematika merupakan salah satu sarana berpikir ilmiah yang
sangat diperlukan untuk menumbuh kembangkan daya nalar, cara berpikir logis,
sistematis dan kritis. Ini menunjukkan bahwa matematika sangat penting dan
dibutuhkan oleh semua manusia karena memiliki manfaat yang sangat besar
dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan Penulisan yang dibuat maka penulis dapat menyimpulkan :
1. Materi ajar dikategorikan valid dan praktis. Valid tergambar dari
PowerPoint interaktif pembelajaran dilatasi yang dibuat, diharapkan siswa
tertarik untuk belajar kembali dirumah. Sehingga proses belajar akan lebih
efektif dan efisien dan mempunyai nilai lebih menarik.
2. Materi ajar yang dikembangkan efektif meningkatkan aktivitas belajar
siswa, terlihat dari hasil PowerPoint yang dapat dimanfaatkan oleh siswa
agar lebih mudah dalam penalaran dan tidak menjadi momok menakutkan
dari istilah matematika itu sendiri dan guru untuk lebih mudah
menjelaskan materi di sekolah. Karena dengan PowerPoint siswa dapat
berkreasi, inovasi, eksplorasi, dan mengenai isi materi yang telah diringkas
dan tampilan yang membuat siswa tertarik untuk belajar .
3. Berdasarkan proses pengembangan diperoleh juga bahwa PowerPoint ini
menggunakan menu-menu navigasi yang sederhana dan menarik sehingga
pamakai tidak akan mengalami kesulitan dalam mengakses aplikasi.
4. SARAN
Berdasarkan Penulisan yang dibuat ,maka Penulis menyarankan :
1. Bagi siswa dalam belajar menggunakan PowerPoint diharapkan dapat
meningkatkan keterlibatan dalam pembelajaran sehingga tidak menjadi
momok menakutkan dari istilah „matematika‟ serta termotivasi untuk
memperkaya pengalaman belajarnya.
2. Bagi guru matematika, dapat menggunakan PowerPoint yang telah dibuat
pada materi dilatasi, sebagai alternatif dalam memperkaya variasi
pembelajaran dan dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran
matematika di sekolah
3. Bagi penulis lain, diharapkan supaya dapat mendesain materi ajar yang
lebih baik lagi sehingga aktivitas yang belum efektif dapat menjadi efektif.
Demikianlah kekurangan-kekuranganya dalam pembuatan ”
Pengembangan Materi dilatasi dengan PowerPoint”. Diharapkan agar temen-
temen dan pembaca sekalian dapat memberikan saran serta kritik yang
sifatnya membangun dalam upaya menyempurnakan media pembeljaran
Interaktif selanjutnya. Semoga PowerPoint Interaktif ini dapat berguna bagi
pendidikan dan kemajuan generasi muda selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Amiroh Adnan.2012. Mengoptimalkan Bahan Ajar PowerPoint.
Tersedia: http://amiroh.web.id/10-item-pada-bahan-ajar-powerpoint/.(diakses
pada 26 Mei 2012)
Departemen Pendididikan Nasional. 2003. Kurikulum Berbasisi
Kompetensi.Jakarta: Diknas.
Heinich, Robert, Michael Molenda, James D. Russel, (1982) Instructional Media:
and the New Technology of Instruction, New York: Jonh Wily and Sons.
Mutansyir, R. 2002. Sejarah Perkembangan Ilmu. Yogyakarta: Liberty
Yogyakarta.
Nuh, Mohammad.‟ Kurikulum Berubah Sesuai Perkembangan Zaman‟.Harian
Kompas ,14 Januari 2014, Bambang Priyo Jatmiko.
Nurkolis. 2002. Sekolah Unggulan yang Tidak Unggul.
Tersedia:http://www.pendidikannetwork.com/.(diakses pada 31 Oktober 2003).
Russefendi, E.T.1989. Pengajaran Matematika Modern untuk Orang Tua Murid.
Bandung: Tarsito.
Stacey, Kaye. 2010. The PISA View of Mathematical Literacy in
Indonesia.Journal on Mathematics Education (IndoMS-JME). July, 2011, Volume
2.(online)
UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS.
Vilanata.2012.Membuat Soal Pilihan Ganda.
Tersedia: http://id.4presentation.net/membuat-soal-pilihan-ganda/.(diakses pada
21 mei 2012)
Zulkardi. 2005. Pendidikan Matematika di Indonesia: Beberapa Permasalahan
dan Upaya Penyelesaiannya. Makalah disampaikan pada pengukuhan guru Besar
FKIP Universitas Sriwijaya.