jurnal penelitian, pengembangan ilmu manajemen dan ... 7.-la-ode.pdfkeseluruhan aktiva lancar yang...

26
STIE Putra Perdana Indonesia STIE Putra Perdana Indonesia STIE Putra Perdana Indonesia STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia Nopember 09 InoVasi Volume 2; Nopember 2009 Page 71 Pengaruh Modal Kerja Netto Terhadap Rasio Rentabilitas PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce (SUCACO) Tbk La Ode Muhamad Nafsahu, S.Pd. (Dosen Tetap STIE PPI) Abstraksi Modal perusahaan pada dasarnya dapat berasal dari pemilik perusahaan (modal sendiri) dan dari para kreditur (modal asing). Sehubungan dengan adanya dua sumber modal tersebut, maka rentabilitas suatu perusahaan (modal sendiri) dapat dihitung dengan dua cara, yaitu 1) perbandingan antara laba usaha dengan seluruh modal yang digunakan (modal sendiri dan modal asing) yang disebut dengan rentabilitas ekonomis dan 2) perbandingan antara laba yang tersedia untuk pemilik perusahaan dengan jumlah modal sendiri yang dimasukkan oleh pemilik perusahaan tersebut, yang disebut rentabilitas modal sendiri atau rentabilitas usaha. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh modal kerja netto terhadap rentabilitas PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce (SUCACO) Tbk. Metode penelitaan yang digunakan deskriptif analisis dengan tujuan untuk memberikan gambaran yang jelas secara sistematik, faktual, dan akurat mengenai kinerja PT SUCACO Tbk dalam menggunakan modal kerja pengaruhnya terhadap rentabilitas. Data yang digunakan adalah laporan keuangan PT Sucaco Tbk selama period yang diteliti. Teknis analisis data yang digunakan terdiri dari Analisa Rasio Keuangan dan Uji Statistik regresi sederhana. Berdasarkan analisa, membuktikan Rasio perputaran modal kerja netto (net working capital ratio turnover) selama tahun 2003 sampai dengan 2007 menunjukkan kecenderungan penurunan. Sebaliknya rasio modal kerja netto menunjukkan peningkatan dari tahun 2003 sampai dengan 2007. Rasio laba operasi (Operating profit margin) selama tahun 2003 sampai dengan 2007 memiliki kecendrungan berfluktuasi, sedangkan rasio usaha menunjukan kecenderungan penurunan , dan rasio laba bersih menunjukkan kecendrungan berfluktuasi. Dari hasil uji statistik menunjukkan persamaan regresi Y=3,547+0,0164 X, nilai r = 0,98 yang berarti hubungan antara rasio modal kerja netto terhadap rasio laba usaha (operating profit margin) sangat kuat dan positif, dan nilai koefisien determinasi sebesar 0,010, diman rasio laba usaha dipengaruhi oleh rasio modal kerja netto sebesar 1 %, sisanya sebesar 99 % dipengaruhi oleh faktor lain. Dari hasil hipotensa nilai t hitung < nilai t tabel , hal ini membuktikan antara modal kerja netto memiliki tidak berpengaruh secara signifikan. Kata Kunci : Modal Kerja Netto, Rasio Rentabilitas

Upload: others

Post on 19-Jan-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 7.-La-Ode.pdfkeseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

Nopember 09

InoVasi Volume 2; Nopember 2009 Page 71

Pengaruh Modal Kerja Netto Terhadap Rasio RentabilitasPT Supreme Cable Manufacturing & Commerce (SUCACO) Tbk

La Ode Muhamad Nafsahu, S.Pd.(Dosen Tetap STIE PPI)

Abstraksi

Modal perusahaan pada dasarnya dapat berasal dari pemilik perusahaan (modalsendiri) dan dari para kreditur (modal asing). Sehubungan dengan adanya dua sumbermodal tersebut, maka rentabilitas suatu perusahaan (modal sendiri) dapat dihitungdengan dua cara, yaitu 1) perbandingan antara laba usaha dengan seluruh modal yangdigunakan (modal sendiri dan modal asing) yang disebut dengan rentabilitas ekonomisdan 2) perbandingan antara laba yang tersedia untuk pemilik perusahaan dengan jumlahmodal sendiri yang dimasukkan oleh pemilik perusahaan tersebut, yang disebutrentabilitas modal sendiri atau rentabilitas usaha.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh modal kerja nettoterhadap rentabilitas PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce (SUCACO) Tbk.Metode penelitaan yang digunakan deskriptif analisis dengan tujuan untuk memberikangambaran yang jelas secara sistematik, faktual, dan akurat mengenai kinerjaPT SUCACO Tbk dalam menggunakan modal kerja pengaruhnya terhadap rentabilitas.Data yang digunakan adalah laporan keuangan PT Sucaco Tbk selama period yangditeliti. Teknis analisis data yang digunakan terdiri dari Analisa Rasio Keuangan danUji Statistik regresi sederhana.

Berdasarkan analisa, membuktikan Rasio perputaran modal kerja netto (networking capital ratio turnover) selama tahun 2003 sampai dengan 2007 menunjukkankecenderungan penurunan. Sebaliknya rasio modal kerja netto menunjukkanpeningkatan dari tahun 2003 sampai dengan 2007. Rasio laba operasi (Operating profitmargin) selama tahun 2003 sampai dengan 2007 memiliki kecendrungan berfluktuasi,sedangkan rasio usaha menunjukan kecenderungan penurunan , dan rasio laba bersihmenunjukkan kecendrungan berfluktuasi. Dari hasil uji statistik menunjukkanpersamaan regresi Y=3,547+0,0164 X, nilai r = 0,98 yang berarti hubungan antararasio modal kerja netto terhadap rasio laba usaha (operating profit margin) sangat kuatdan positif, dan nilai koefisien determinasi sebesar 0,010, diman rasio laba usahadipengaruhi oleh rasio modal kerja netto sebesar 1 %, sisanya sebesar 99 % dipengaruhioleh faktor lain. Dari hasil hipotensa nilai thitung < nilai ttabel, hal ini membuktikan antaramodal kerja netto memiliki tidak berpengaruh secara signifikan.

Kata Kunci : Modal Kerja Netto, Rasio Rentabilitas

Page 2: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 7.-La-Ode.pdfkeseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

Nopember 09

Page 72 Inovasi Volume 2 ; Nopember 2009

A. Latar Belakang MasalahPT Supreme Cable Manufacturing & Commerce atau disingkat PT SUCACO,

merupakan salah satu industri produksi kabel, selalu berusaha untuk mencapai yangterbaik dan kualitas yang tinggi akan hasil produksinya. Namun disisi lain untukmembiayai kegiatan produksi dan operasional dibuthkan modal kerja yang cukuptinggi. Dengan demikian adanya modal kerja yang cukup sangat penting bagi suatuperusahaan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan, sehingga perusahaantidak mengalami kesulitan atau menghadapi bahaya-bahaya yang mungkin timbulkarena adanya kekurangan modal kerja.

Modal perusahaan pada dasarnya dapat berasal dari pemilik perusahaan (modalsendiri) dan dari para kreditur (modal asing). Sehubungan dengan adanya dua sumbermodal tersebut, maka rentabilitas suatu perusahaan (modal sendiri) dapat dihitungdengan dua cara, yaitu 1) perbandingan antara laba usaha dengan seluruh modal yangdigunakan (modal sendiri dan modal asing) yang disebut dengan rentabilitas ekonomisdan 2) perbandingan antara laba yang tersedia untuk pemilik perusahaan dengan jumlahmodal sendiri yang dimasukkan oleh pemilik perusahaan tersebut, yang disebutrentabilitas modal sendiri atau rentabilitas usaha.

Jumlah keuntungan (laba) yang diperoleh secara teratur serta kecenderunganatau trend keuntungan yang meningkat merupakan suatu faktor yang sangat pentingyang perlu mendapat perhatian penulis di dalam menilai profitability atau rentabilitassuatu perusahaan. Rentabilitas sering digunakan untuk mengukur effisiensi penggunaanmodal modal kerja dalam suatu perusahaan dengan memperbandingkan antara labadengan modal kerja yang digunakan dalam operasi, oleh karena itu keuntungan yangbesar tidak menjamin atau bukan merupakan ukuran bahwa perusahaan tersebutrentabel.

B. Tinjauan Teoritis

1. Pengertian Modal Kerja

Pengertian modal kerja menurut Agnes Sawir (2005 : 129) adalahkeseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkansebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasionalperusahaan sehari-hari. Menurut J. Fred Weston dan Eugene F. Brigham yangdikutip oleh Agnes Sawir (2005 : 129) ” Modal kerja adalah investasi perusahaandi dalam aktiva jangka pendek seperti kas, sekuritas (surat-surat berharga), piutangdagang, dan persediaan.”

Sedangkan menurut Lukas Setia Atmajaya (2006 : 365) yaitu :” Modalkerja adalah item-item pada aktiva lancar, yakni : kas (cash), surat berharga

Page 3: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 7.-La-Ode.pdfkeseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

Nopember 09

InoVasi Volume 2; Nopember 2009 Page 73

(inventory). ”Sedangkan modal kerja bersih atau net capital working adalah ”aktiva lancar setelah dikurangi hutang lancar. Hutang lancar terdiri atas : hutangdagang, hutang wesel, hutang jangka pendek berasal dari hutang jangka panjang,gaji terhutang serta pajak terhutang.”

Perusahaan memiliki tujuan yang diantaranya yaitu selama melakukankegiatan operasinya selalu menghasilkan keuntungan tentunya sebelummendapatkan keuntungan yang dimaksud maka dibutuhkan yang namanya modalkerja. Modal kerja itu sendiri dapat diperoleh dari tiga sumber, yaitu : modalsendiri atau pribadi, modal yang berasal dari keuntungan operasi dan modal daripihak lain. Pihak lain yang dimaksud yaitu : para pemegang saham, bank dan lainsebagainya

2. Jenis-Jenis Modal Kerja

Menurut W.B. Taylor yang dikutip oleh Agnes Sawir (2005 : 132)mengenai jeni-jenis modal kerja, dapat digolongkan menjadi dua yaitu :

a. Modal kerja yang relatif permanen, yaitu jumlah modal kerja minimal yangharus tetap ada dalam perusahaan dalam melaksanakan operasinya atausejumlah modal kerja yang secara terus menerus diperlukan untukkelancaran usaha perusahaan. Modal kerja permanen dibedakan menjadidua :1) Modal kerja primer yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada

pada perusahaan untuk menjamin kontinutitas usaha perusahaaan.2) Modal kerja sekunder yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk

menyelenggarakan luas produksi yang normal.b. Modal kerja yang bersifat variabel yaitu modal kerja yang jumlahnya

berubah-ubah tergantung pada perubahan keadaan. Modal kerja variabel inidapat dibedakan menjadi :1) Modal kerja musiman yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah

menurut fluktuasi musim.2) Modal kerja siklis yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah

disebabkan karena fluktuasi konjungtur.3) Modal kerja darurat yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah

karena adanya keadaan darurat atau mendadak datangnya tidakdiketahui sebelumnya misalnya : pemogokan buruh, banjir, perubahanekonomi secara mendadak.

3. Pentingnya Modal Kerja dan Manajemen Modal Kerjaa. Pentingnya Modal Kerja

Modal kerja memiliki nilai urgensitas bagi seluruh perusahaan hal inidikarenakan modal kerja mempunyai peranan dalam hal kegiatan operasiperusahaan sehari-hari. Tersedianya modal kerja yang cukup akan

Page 4: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 7.-La-Ode.pdfkeseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

Nopember 09

Page 74 Inovasi Volume 2 ; Nopember 2009

menguntungkan bagi perusahaan, di samping memungkinkan bagi perusahaanuntuk beroperasi secara ekonomis atau efisien juga menghindari perusahaan darimasalah kesulitan keuangan. Hal ini tergantung pada sifat atau tipe aktiva yangdimiliki.

Menurut S. Munawir (2008 : 116-117), ada beberapa peranan pentingatau keuntungan bagi perusahaan apabila memiliki modal kerja yang cukup,yaitu :1) Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai

dari aktiva lancar.2) Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban

tepat pada waktunya.3) Menjamin dimiliknya credit standing perusahaan semakin besar dan

memungkinkan bagi perusahaan untuk menghadapi bahaya-bahaya ataukesulitan keuangan yang mungkin akan terjadi.

4) Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukupuntuk melayani para konsumennya.

5) Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yanglebih menguntungkan kepada para langganannya.

6) Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebihefisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang ataupun jasayang dibutuhkan.

Sedangkan menurut Sofyan Syafri Harahap (2008 : 288) kenaikan dalammodal kerja terjadi apabila aktiva menurun atau karena kenaikan dalam utangjangka panjang atau modal. Sedangkan penurunan dalam modal kerja timbulakibat aktiva tidak lancar naik atau dibeli atas utang jangka panjang dan modalnaik.

b. Manajemen Modal KerjaBagi perusahaan ketersediaan dana yang cukup merupakan suatu syarat

mutlak, agar perusahaan dapat melaksanakan berbagai kegiatan sehari-haridengan lancar. Dalam hal ini pihak manajemen mempunyai tanggung jawab ataspengambilan keputusan penting mengenai kegiatan dan pendanaan. Semakintepat penentuan sumber dana dan semakin efisien pengelolaan dana berartisemakin baik bagi perusahaan.

Pengertian manajemen modal kerja menurut Agnes Sawir (2005 : 133)adalah ”kegiatan yang mencakup semua fungsi manajemen atas aktiva lancardan kewajiban jangka pendek perusahaan”.

Adapun sasaran yang ingin dicapai dari manajemen modal kerja adalah :1) Memaksimalkan nilai perusahaan dengan mengelola aktiva lancar

sehingga tingkat pengembalian investasi marjinal adalah sama atau lebihbesar dari biaya modal yang digunakan untuk membiayai aktiva-aktivatersebut.

Page 5: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 7.-La-Ode.pdfkeseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

Nopember 09

InoVasi Volume 2; Nopember 2009 Page 75

2) Meminimalkan dalam aktiva jangka panjang biaya modal yangdigunakan untuk membiayai aktiva lancar.

3) Pengawasan terhadap arus kas dana dalam aktiva lancar dan ketersediaandana dari sumber utang, sehingga perusahaan selalu dapat memenuhikewajiban keuangannnya ketika jatuh tempo.

Pada dasarnya tujuan yang ingin dicapai dalam manajemen modal kerjaadalah mencari tingkat dari susunan aktiva lancar dan kewajiban lancar yangoptimal. Di samping itu masalah pembiayaan aktiva lancar dengan campuranantara kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang perlu dipertimbangkanoleh pihak manajemen.

4. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

a. Sumber Modal KerjaSecara umum sumber modal kerja bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan

modal kerja. Idealnya ketika sumber modal kerja berasal dari hasil operasi makaakan dinilai baik namun sebaliknya apabila sumber modal kerja berasal darihutang maka bisa dikatakan kurang baik karena perusahaan nantinya akanmengalami kesulitan di kemudian hari.

Menurut Suad Husnan (2006 : 89) sumber dana atau modal kerjaperusahaan berasal dari :

1) Penurunan bersih aktiva, kecuali aktiva tetap dan kas,2) Penurunan bruto aktiva tetap,3) Kenaikan bersih kewajiban dan hutang,4) Penambahan modal sendiri,5) Dana yang diperoleh dari operasi.

Sedangkan menurut S. Munawir (2008 : 120) sumber-sumber modal kerjadapat berasal dari :

1) Hasil Operasi PerusahaanAdalah jumlah net income yang nampak dalam laporan perhitungan

rugi laba ditambah dengan depresiasi dan amortisasi, jumlah inimenunjukkan jumlah modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan.Jadi jumlah modal kerja yang berasal dari modal kerja yang berasal dari hasiloperasi perusahaan dapat dihitung dengan menganalisa laporan perhitunganrugi laba perusahaan tersebut. Dengan adanya keuntungan atau laba dariusaha perusahaan, dan apabila laba tersebut tidak diambil oleh pemilikperusahaan maka laba tersebut akan menambah modal perusahaan yangbersangkutan.

2) Keuntungan dari Penjualan Surat-surat Berharga (Investasi JangkaPendek).

Surat berharga yang dimiliki perusahaan untuk jangka pendek(Marketable Securities atau Effek) adalah salah satu elemen aktiva lancar

Page 6: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 7.-La-Ode.pdfkeseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

Nopember 09

Page 76 Inovasi Volume 2 ; Nopember 2009

yang segera dapat dijual dan akan menimbulkan keuntungan bagiperusahaan. Dengan adanya penjualan surat berharga ini menyebabkanterjadinya perubahan dalam unsur modal kerja yaitu dari bentuk suratberharga berubah menjadi uang kas. Keuntungan yang diperoleh daripenjualan surat berharga ini merupakan suatu sumber untuk bertambahnyamodal kerja, sebaliknya apabila dalam penjualan tersebut terjadi kerugiaanakan menyebabkan berkurangnya modal kerja.

3) Penjualan Aktiva Tidak LancarSumber lain yang dapat menambah modal kerja adalah hasil penjualan

aktiva tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainnya yangtidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahan dari aktiva ini menjadi Kasatau Piutang akan menyebabkan bertambahnya modal kerja sebesar hasilpenjualan tersebut.

4) Penjualan Saham atau ObligasiUntuk menambah dana atau modal kerja yang dibutuhkan perusahaan

dapat pula mengadakan emisi saham baru atau meminta kepada para pemilikperusahaan untuk menambah modalnya, di samping itu perusahaan dapatjuga mengeluarkan obligasi atau bentuk hutang jangka panjang lainnya gunamemenuhi kebutuhan modal kerjanya.

Dari uraian tentang sumber-sumber modal kerja tersebut dapatdisimpulkan bahwa modal kerja akan bertambah apabila :1) Adanya kenaikan sektor modal baik yang berasal dari laba maupun

adanya pengeluaran modal saham atau tambahan investasi dari pemilikperusahaan.

2) Ada pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi denganbertambahnya aktiva lancar karena adanya penjualan aktiva tetapmaupun melalui proses depresiasi.

3) Ada penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasihipotek atau hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi denganbertambahnya aktiva lancar.

b. Penggunaan Modal KerjaPenggunaan modal kerja akan menyebabkan perubahan bentuk maupun

penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan, tetapipenggunaan aktiva lancar tidak selalu diikuti dengan berubahnya atau turunnyajumlah modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Suad Husnan(2006 : 89) penggunaan dana atau modal kerja perusahaan berasal dari :

1) Kenaikan bersih aktiva, kecuali aktiva tetap dan kas,2) Penambahan bruto aktiva tetap,3) Penurunan kewajiban dan hutang,4) Pengurangan modal sendiri,5) Pembayaran deviden.

Page 7: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 7.-La-Ode.pdfkeseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

Nopember 09

InoVasi Volume 2; Nopember 2009 Page 77

Sedangkan menurut S.Munawir (2008 : 127) penggunaan-penggunaanaktiva lancar yang mengakibatkan turunnya modal kerja sebagai berikut :

1) Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos operasi perusahaan, meliputipembayaran upah, gaji, pembelian bahan atau barang dagangan,supplies kantor dan pembayaran biaya-biaya lainnya.

Pembayaran biaya operasi ini akan mengakibatkan terjadinya penjualanatau penghasilan perusahaan yang bersangkutan. Penggunaan aktivalancar untuk pembayaran biaya operasi ni baru merupakan penggunaanmodal kerja kalau jumlah biaya suatu periode lebih besar daripadajumlah penghasilannya (timbul kerugiaan). Besarnya penggunaanmodal kerja untuk biaya operasi ini akan dapat ditentukan denganmenganaliasa laporan perhitungan rugi laba perusahaan tersebut, yaitujumlah kerugiaan netto yang nampak dalam laporang perhitungan rugilaba dikurangi dengan jumlah depresiasi dan amortisasi periodetersebut.

2) Kerugiaan-kerugiaan yang diderita oleh perusahaan karena adanyapenjualan surat berharga atau effek maupun kerugiaan yang insidentillainnya.

3) Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-tujuan tertentu dalam jangka panjang, misalnya Dana PelunasanObligasi, Dana Pensiun Pegawai, Dana Expansi ataupun dana-danalainnya. Adanya pembentukan dana ini berarti adanya perubahanbentuk aktiva dari aktiva lancar menjadi aktiva tetap.

4) Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangkapanjang atau aktiva tidak lancar lainnya yang mengakibatkanberkurangnya aktiva lancar atau timbulnya hutang lancar yangberakibat berkurangnya modal kerja.

5) Pembayaran hutang-hutang jangka panjang yang meliputi hutanghipotik, hutang obligasi maupun bentuk hutang jangka panjang lainnya,serta penarikan atau pembelian kembali (untuk sementara maupununtuk seterusnya) saham perusahaan yang beredar, atau adanyapenurunan hutang jangka panjang diimbangi berkurangnya aktivalancar.

6) Pengambilan uang atau barang dagangan oleh pemilik perusahaanuntuk kepentingan pribadinya (prive) atau adanya pengambilan bagiankeuntungan oleh pemilik dalam perusahaan perseorangan danpersekutuan atau adanya deviden dalam perseroan terbatas.

Di samping penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkanberkurangnya modal kerja tersebut, ada pula pemakaian aktiva lancar yangtidak merubah jumlahnya baik jumlah modal kerja maupun jumlah aktiva

Page 8: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 7.-La-Ode.pdfkeseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

Nopember 09

Page 78 Inovasi Volume 2 ; Nopember 2009

lancarnya itu sendiri, yaitu penggunaan modal kerja / aktiva lancar yanghanya menyebabkan atau mengakibatkan berubahnya bentuk aktiva lancar(modal kerja tidak berkurang), misalnya :

1) Pembelian effek (marketable security) secara tunai.2) Pembelian barang dagangan atau bahan/bahan lainnya secara tunai.

Jadi mengeluarkan kas tetapi di pihak lain persediaan bertambahdengan jumlah yang sama, kedua-duanya adalah aktiva lancar.

3) Adanya perubahan dari bentuk piutang yang lain, dari piutang dagangmenjadi piutang wesel dan seterusnya. Dengan demikian tetapmerupakan satu bagian modal kerja.

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Modal Kerja

Modal kerja yang cukup sangatlah penting bagi sebuah perusahaan gunamembiayai kebutuhan operasional, untuk itu agar dapat merencanakan danmenentukan kebutuhan modal kerja, kita harus tahu faktor-faktor yangmempengaruhi modal kerja. Menurut S. Munawir (2008 : 117-119). Faktor-faktoryang mempengaruhi modal kerja tersebut adalah :

a. Sifat atau Tipe dari PerusahaanModal kerja dari suatu perusahaan jasa relatif akan lebih rendah biladibandingkan dengan kebutuhan modal kerja perusahaan industri. Karenauntuk perusahaan jasa tidak memerlukan investasi yang besar dalam kas,piutang maupun persediaan. Apabila dibandingkan dalam perusahaan industriharus mengadakan investasi yang cukup besar dalam aktiva lancar agarperusahaannya tidak mengalami kesulitan di dalam operasinya sehari-hari.

b. Waktu yang dibutuhkan untuk Memproduksi atau Memperoleh Barang yangakan dijual Harga Persatuan dari Barang tersebut.Kebutuhan modal kerja suatu perusahaan berhubungan langsung denganwaktu yang dibutuhkan untuk memperoleh barang tersebut dijual. Makinpanjang waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau untuk memperolehbarang tersebut makin besar pula modal kerja yang dibutuhkan.

c. Syarat Pembelian Bahan atau Barang DaganganSyarat pembelian barang dagangan atau bahan dasar yang akan digunakanuntuk memproduksi barang sangat mempengaruhi jumlah modal kerja yangdibutuhkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Jika syarat kredit yangditerima waktu pembelian menguntungkan, makin sedikit uang yang kasyang harus diinvestasikan dalam persediaan bahan ataupun barang dagangan,sebaliknya bila pembayaran atau bahan atau barang yang dibeli tersebutharus dilakukan dalam jangka waktu pendek maka uang kas yang diperlukanuntuk membiayai persediaan semakin besar pula.

d. Syarat PenjualanSemakin lunak kredit yang diberikan oleh perusahaan kepada pembeli akanmengakibatkan semakin besarnya jumlah modal kerja yang harus

Page 9: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 7.-La-Ode.pdfkeseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

Nopember 09

InoVasi Volume 2; Nopember 2009 Page 79

diinvestasikan dalam sektor piutang. Untuk memperendah dan memperkeciljumlah modal kerja yang harus diinvestasikan dalam piutang dan untukmemperkecil resiko adanya piutang yang tak dapat ditagih, sebaiknyaperusahaan memberikan potongan tunai kepada pembeli. Karena dengandemikian para pembeli akan tertarik untuk segera membayar hutangnyadalam periode diskonto tersebut.

e. Tingkat Perputaran PersediaanTingkat Perputaran Persediaan (Inventory Turnover), menunjukkan beberapakali persediaan tersebut diganti dalam arti dibeli dan dijual kembali. Semakintinggi tingkat perputaran persediaan tersebut maka jumlah modal kerja yangdibutuhkan (terutama yang harus diinvestasikan dalam persediaan) semakinrendah.

Untuk dapat mencapai tingkat perputaran yang tinggi, maka harus diadakanperencanaan dan pengawasan persediaan secara teratur dan efisien. Semakin cepatatau semakin tinggi tingkat perputaran akan memperkecil resiko terhadap kerugianyang disebabkan itu akan menghemat ongkos penyimpanan dan pemeliharaanpersediaan terhadap persediaan tersebut.

a. Faktor MusimanPerusahaan yang dipengaruhi musim memerlukan modal kerja yangmaksimum pada saat musim tiba dan hal ini biasanya berlangsung padaperiode yang pendek. Modal kerja yang ditanamkan dalam bentuk persediaanbarang dagangan akan meningkat dalam bulan-bulan menjelang puncakpenjualan.

b. Tingkat Perputaran PiutangPiutang yang terkumpul dalam waktu pendek membuat kebutuhan modalkerja makin rendah. Untuk mencapai tingkat piutang yang tinggi diperlukanpengawasan terhadap piutang dan kebijaksanaan yang berhubungan denganpiutang sehingga akan lebih efisien.

c. Volume Penjualan

d. Jumlah rata-rata pengeluaran uang setiap harinya

6. Pengertian RentabilitasMenurut S.Munawir (2008 : 13) pengertian rentabilitas merupakan

kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu,dimana dengan rentabilitas suatu perusahaan akan menunjukkan kemampuanperusahaan dalam mempergunakan aktivanya secara produktif, yaitu dengan caramemperbandingkan antara laba yang diperoleh dengan aktiva atau modal yangdipergunakan dalam suatu periode tertentu. Laba bagi suatu perusahaan dipandangsebagai ukuran tingkat efisiensi dan efektifitas.

Page 10: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 7.-La-Ode.pdfkeseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

Nopember 09

Page 80 Inovasi Volume 2 ; Nopember 2009

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2005 : 273) laba akuntansi adalahperbedaan antara revenue yang direalisasi yang timbul dari transaksi pada periodetertentu dihadapkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan pada periode tersebut.Kemudian menurut Edward dan Belt yang dikutip oleh Sofyan Syafri Harahap(2005 : 286) definisi laba dari current operating adalah kelebihan nilai sekarangdari barang dan jasa yang dijual dengan harga pokoknya.

Laba bersih sesudah pajak penghasilan (EAT) merupakan laba operasi(operating expenses) dikurangi dengan laba rugi lain-lain dan pajak penghasilan.Laba bersih (Net Profit) mencerminkan laba yang tersisa bagi pemegang saham,sebagian dari laba bersih ini akan dibayarkan kepada pemegang saham dalambentuk deviden, dan sisanya akan ditanamkan atau diinvestasikan kembali kedalam perusahaan untuk pertumbuhan di masa depan. Sisa yang ditanamkankembali tersebut dipindahkan ke neraca sebagai saldo laba yang ditahan.

7. Analisa Rasio Keuangana. Pengertian Rasio Keuangan

Arti rasio menurut S. Munawir (2008 : 64) yaitu Rasio menggambarkansuatu hubungan atau pertimbangan (mathematical relationship) antara suatujumlah tertentu dengan jumlah yang lain dan dengan menggunakan alat analisaberupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepadapenganalisa tentang baik buruknya keadaan atau posisi keuangan suatuperusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan rasiopembanding yang digunakan sebagai standar.

Tidak semua rasio keuangan dikemukakan dalam bab ini, namun hanyarasio keuangan yang berhubungan dengan objek yang diteliti.

b . Jenis-jenis Rasio KeuanganJenis-jenis rasio yang peneliti gunakan terdiri dari :

1) Rasio AktivitasMenurut Sofyan Syafri Harahap (2008 : 308) Rasio ini

menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalammenjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian,dan kegiatan lainnya. Jenis rasio aktivitas terdiri dari :

a) Rasio Perputaran Aktiva (Total Asset Turnover Ratio)Rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari

volume penjualan dengan kata lain seberapa jauh kemampuansemua aktiva menciptakan penjualan. Semakin tinggi rasio inisemakin baik. Untuk menghitung rasio perputaran aktivadigunakan rumus :

Rasio Perputaran Aktiva = Penjualan .Total Aktiva

Page 11: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 7.-La-Ode.pdfkeseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

Nopember 09

InoVasi Volume 2; Nopember 2009 Page 81

b) Rasio Perputaran Persediaan (Inventory turn over ratio)Menurut S. Munawir (2008 : 77) Rasio yang mengukur

efisiensi pengelolaan persediaan barang dagang. Rasio inimerupakan indikasi yang cukup populer untuk menilai efisiensioperasional, yang memperlihatkan seberapa baiknya manajemenmengontrol modal yang ada pada persediaan. Semakin tinggiperputaran persediaan, semakin efisien manajemen persediaan.Untuk menghitung rasio perputaran persediaan digunakan rumus :

Rasio Perputaran Persediaan = Harga Pokok PenjualanRata-rata persediaan barang

c) Rasio Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover Ratio)Menurut A.M. Sumanti dan Mia Laksmiwati (2008 : 82)

Rasio ini mengukur seberapa besar dari modal kerja dapatmemperoleh penjualan. Atau bagaimana penjualan dapat dicapaikarena dari penggunaan modal kerja bersih. Semakin tinggi rasioini semakin efisien, tepat dalam menggunakan modal kerjanya.Untuk menghitung rasio perputaran modal kerja digunakan rumus :

Penjualan Netto

Rasio Perputaran Modal Kerja =AL - HL

Rasio yang digunakan dalam penelitian ini hanya rasioperputaran modal kerja sesuai dengan permasalahan yang akan ditelitidalam penelitian ini.

2) Rasio RentabilitasMenurut Sofyan Syafri Harahap (2008 : 304), Rasio

Rentabilitas ”Merupakan rasio yang menunjukkan kemampuanperusahaan dalam menghasilkan laba melalui tingkat penjualan yangdicapainya.”

Berikut merupakan beberapa rasio yang dipergunakan untukmengetahui rentabilitas disuatu perusahaan, yaitu :a) Rasio Rentabilitas Modal Sendiri (Rate of Return on Equity

/ROE)Rasio rentabiltas modal sendiri adalah rasio laba bersih

setelah pajak terhadap modal sendiri yang mengukur tingkat hasilpengembalian investasi kepada para pemegang saham. Rasiorentabilitas modal sendiri dipergunakan sebagai pengukurrentabilitas modal sendiri atau disebut rentabilitas modal usaha.

Page 12: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 7.-La-Ode.pdfkeseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

Nopember 09

Page 82 Inovasi Volume 2 ; Nopember 2009

Rentabilitas modal sendiri merupakan perbandinganantara jumlah modal yang tersedia bagi pemilik modal sendiri disatu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan labatersebut di lain pihak. Dengan kata lain rentabilitas modal sendiriadalah kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yangbekerja di dalamnya untuk menghasilkan keuntungan.

Untuk menghitung rasio rentabilitas modal sendiridigunakan rumus :

E A TRasio rentabilitas modal Sendiri =

Modal Sendiri

b) Rasio Rentabilitas EkonomisMenurut Agnes Sawir (2005 : 19) pengertian rasio

rentabilitas ekonomis adalah salah satu bentuk rasio rentabilitasyang bertujuan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalammemanfaatkan seluruh sumber dayanya.

Untuk menghitung rasio rentabilitas ekonomis digunakanrumus :

E B I TRasio rentabilitas modal Sendiri =

Total Aktiva

c) Rasio Margin Laba Usaha (Operating Income Ratio)Menurut Budi Rahardjo (2001 : 102) pengertian

Operating Income Ratio atau Operating Profit Margin inimenunjukkan laba operasi sebelum bunga dan pajak yangdihasilkan oleh setiap rupiah penjualan. Untuk menghitung rasiomargin laba usaha digunakan rumus :

E B I TOperating Profit Mafrgi =

Net Sales

d) Rasio Usaha (Operating Ratio)Menurut S. Munawir (2008 : 100) pengertian Operating

Ratio “ Rasio yang menunjukkan persentase dari hasil penjualanyang telah dipakai untuk biaya operasi. Semakin rendah rasio inisemakin efisien operasional kerja perusahaan”. Untukmenghitung rasio usaha digunakan rumus :

Page 13: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 7.-La-Ode.pdfkeseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

Nopember 09

InoVasi Volume 2; Nopember 2009 Page 83

Harga Pokok Penjualan + Biaya OperasiRasio Usaha =

Penjualan Bersih

e) Rasio Margin Laba Bersih (Net Profit Marjin Ratio)Menurut Budi Rahardjo (2001 : 105) pengertian Net Profit

Margin Ratio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadappenjualan . Untuk menghitung rasio rentabilitas modal sendiridigunakan rumus :

Laba Bersih Setelah PajakMargin Laba Bersih =

Penjualan Bersih

3) Rasio Modal KerjaBesarnya modal kerja sebuah perusahaan berhubungan dengan

berbagai operasional dan finansial. Tanpa modal kerja yang cukupaktivitas bisnis perusahaan dapat terancam.a) Modal Kerja Netto

Menurut Budi Rahardjo (2001 : 100) Rasio ini digunakan untukmenghitung likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja(netto), semakin tinggi rasio ini, maka proporsi modal kerjacukup besar.

Aktiva Lancar - Kewajiban LancarModal Kerja Netto =

Jumlah Aktiva

C. Metodologi Penelitian

1. Deskripsi Objek Penelitian

Bagi setiap perusahaan, kinerja keuangan merupakan suatu prestasi yangtercermin dari setiap usaha yang dilakukan berdasarkan keputusan-keputusan yangmayoritas diambil oleh manajer keuangan, walaupun tidak menutup kemungkinanbanyak faktor-faktor lain yang ikut mempengaruhinya.

Alat yang digunakan oleh pihak manajemen untuk menyampaikan informasimengenai kondisi atau kinerja perusahaan yaitu dengan menggunakan laporankeuangan. Tetapi laporan keuangan tersebut bersifat historis yang menyajikan datadan informasi yang terjadi di masa lalu, hal ini bisa menimbulkan suatukesenjangan informasi. Analisa laporan keuangan merupakan alat bantu untukmelakukan analisa terhadap laporan keuangan sehinga dapat menghasilkaninformasi yang dibutuhkan oleh para pemakai laporan keuangan untuk menilaikinerja perusahaan, membuat keputusan sesuai dengan kepentingan pemakailaporan keuangan tersebut.

Page 14: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 7.-La-Ode.pdfkeseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

Nopember 09

Page 84 Inovasi Volume 2 ; Nopember 2009

Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaanyaitu mengenai ketersediaan dari modal kerja, yang nantinya secara langsung akanberdampak pada rentabilitas perusahaan, atau dengan kata lain bahwa modal kerjaakan mempengaruhi rentabilitas dan nantinya akan menunjukkan kinerja keuanganperusahaan.

2. Variabel Penelitian

Variabel merupakan segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatandalam penelitian yang berupa suatu konsep yang mempunyai variasi nilai.Variabel penelitian ini terdiri dari variabel X sebagai variabel Independen(variabel bebas) yang dalam hal ini diwakili oleh rasio modak kerja netto (networking capital) dan variabel Y sebagai variabel dependen (variabel terikat)dalam hal ini diwakili oleh rasio laba operasi.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini mengunakanstudi referensi yang dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jenis – jenis datayang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Data sekunder ; yaitu data yang peroleh peneliti dari Bursa Efek Jakartayang terdiri dari Annual Report dan Prospektus tahun 2005 – 2008.

b. Data primer ; yaitu data yang peneliti dapatkan dari Pustaka sebagai acuanatau landasan teori yang berkaitan dengan penelitian, juga sebagai dasarpedoman yang peneliti gunakan untuk menganalisis modal kerja netto danprofitabilitas PT SUCACO Tbk.

Untuk mendukung data dan keterangan – keterangan yang diperlukan gunamendukung penelitian ini digunakan metode pengumpulan adalah penelitiankepustakaan (Library Research), yaitu suatu cara mengumpulkan data denganmenggunakan literatur serta buku-buku yang berhubungan dengan skripsi yangoleh peneliti, yang berguna sebagai tambahan perbandingan dengan pelaksanaanyang benar-benar terjadi.

4. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptifanalisi, yaitu dengan memberikan gambaran yang jelas secara sistematik, faktual,dan akurat mengenai kinerja PT SUCACO Tbk dalam menggunakan modal kerjapengaruhnya terhadap rentabilitas. Penelitian dilakukan atas PT SUCACO Tbk.dengan cara melakukan analisa laporan keuangan periode 2005 – 2008 denganmenggunakan dua metode, yaitu :

a. Analisa Laporan Keuangan yang digunakan terdiri dari ; Analisa rasiokeuangan dan Analisa Trend.

Page 15: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 7.-La-Ode.pdfkeseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

Nopember 09

InoVasi Volume 2; Nopember 2009 Page 85

1) Analisa rasio keuanganMenggambarkan rasio – rasio keuangan yang digunakan oleh

perusahaanseperti rasio modal kerja netto selama 4 (empat) tahun, yaituperiode 2005-2008, sehingga akan diketahui perkembangannya. Dalampenelitian ini rasio keuangan yang digunakan dalam ini adalah rasio modalkerja netto dan rasio rentabilitas.

2) Analisa TrendMenggambarkan kecendrungan perubahan suatu pos laporan

keuangan selama beberapa periode (2005 – 2008) dinyatakan dalam satuanprosentase atas dasar tahun dasar. Dalam analisa trend data yangdigunakan untuk mengetahui adanya kecenderungan perubahan adalahrasio modal kerja netto dan rasio rentabilitas.

b. Uji StatistikTeknik analisis data dilakukan dengan uji regresi dan korelasi dengan

langkah-langkah sebagai berikut ;

1) Mencari persamaan regresi

Dimana :

Y = nilai variabel bebasX = nilai variabel pengaruh

Koefisien a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :

Sumber : Dr, Sugiyono, 2006,

2) Uji kofiien korelasiMenghitung rxy menggunakan rumus product moment dari Pearsonsebagai berikut :

)y)(x(

xyr

22xy

Keterangan :rxy : tingkat keterkaitan hubungan

bXaΥ

22 )(-)n( Σ)()()n(

b

22

2

ΣΧΣΧn

ΣΧΥΣΧΧΥΣΥa

Page 16: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 7.-La-Ode.pdfkeseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

Nopember 09

Page 86 Inovasi Volume 2 ; Nopember 2009

x : jumlah skor dalam sebaran variabel xy : jumlah skor dalam sebaran variabel y

3) Mencari koefisien determinasiUntuk mengetahui berapa besarnya variansi Y ditentukan oleh variabelX maka dilakukan perhitungan koefisien determinasi. Rumus koefisiendeterminasi adalah sebagai berikut :

KD = r2xy x 100%

Keterangan :KD : koefisien determinasirxy : koefisien korelasi product moment

4) Uji keberartian koefisien korelasi (uji t)Untuk mengetahui signifikan koefisien korelasi digunakan uji t denganrumus :

2hitung

r1

2nrt

Keterangan :thitung : skor signifikan koefisien korelasir : koefisien korelasi product momentn : banyaknya sampel

5) Hipotesis statistik :H0 = 0Hi 0

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut :

Terima H0 bila thitung ≤ ttabel

Tolak H0 bila thitung ≥ ttabel

Hal ini dilakukan pada taraf signifikan 0,05 dengan derajat kebebasan(dk) = n – 2. Jika thitung > ttabel maka tolak H0 dan berarti koefisienkorelasi signifikan sehingga dapat disimpulkan antara variabel X dan Yterdapat hubungan yang positif.

5. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan pengubahan konsep – konsep yang berupakerangka dengan kata – kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat

Page 17: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 7.-La-Ode.pdfkeseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

Nopember 09

InoVasi Volume 2; Nopember 2009 Page 87

diamati, diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain. Adapun definisioperasional yang digunakan oleh peneliti sebagai berikut :

1. Analisa RasioBerikut ini rasio – rasio yang digunakan peneliti sebagai berikut :

a. Rasio AktivitasRasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mengukurseberapa efektif perusahaan menggunakan sumber-sumber dananya.

b. Rasio RentabilitasRasio ini menggambarkan margin laba yang diperoleh perusahaan darioperasi perusahaan.

c. Modal KerjaModal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan,atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang tersedia untuk membiayaikegiatan operasi perusahaan sehari-hari. Menurut J. Fred Weston danEugene F. Brigham yang dikutip dari Agnes Sawir (2005:129) modal kerjaadalah investasi perusahaan di dalam aktiva jangka pendek seperti kas,sekuritas (surat-surat berharga), piutang dagang, dan persediaan.

Faktor-faktor Modal Kerja menurut Agnes Sawir (2005 : 134) prosespelaksanaan modal kerja dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :1) Sifat atau tipe perusahaan2) Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau memperoleh barang

yang akan dijual serta harga barang tersebut.3) Syarat pembelian bahan atau barang dagangan.4) Syarat penjualan5) Tingkat perputaran persediaan

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :a. Analisa Rasio Keuangan terdiri dari :

1) Rasio AktivitasRasio aktivitas yang digunakan dalam penelitian rasio Perputaran ModalKerja Netto.

2) Rasio Rentabilitasa) Rentabilitas Modal Sendirib) Rentabilitas Ekonomisc) Margin Laba Usahad) Margin Laba Bersih

b. Analisa TrendMenunjukkan kecenderungan atau perkembangan perusahaan selama

beberapa periode dengan melihat trend, para pemakai laporan keuangandapat lebih mudah dalam menarik kesimpulan mengenai kesehatan keuanganperusahaan. Karena garis trend dapat menyingkirkan perbedaan-perbedaandalam perusahaan dan industri. Analisa trend digunakan untuk mengetahui

Page 18: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 7.-La-Ode.pdfkeseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

Nopember 09

Page 88 Inovasi Volume 2 ; Nopember 2009

tendensi daripada keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naikatau bahkan turun.

2. Kinerja PerusahaanAdalah suatu hasil yang telah dicapai melalui proses yang berulang danberkesinambungan dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan olehperusahaan.

D. Analisis dan Pembahasan

1. Analisis RasioAnalisa rasio keuangan digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan

suatu perusahaan sebab dalam rasio ini memperlihatkan hubungan antara perkiraanyang ada di dalam neraca dengan laporan laba rugi. Rasio-rasio yang digunakanpenulis dalam memecahkan masalah dalam skripsi ini, yaitu rasio likuiditas, rasioaktivitas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas. Dalam menganalisa rasio inipenulis mengunakan analisa horizontal yaitu membandingkan rasio keuanganbeberapa tahun dalam perusahaan itu sendiri.

a. Rasio Leverage

Rasio leverage yang digunakan dalam penelitian adalah Rasioperputaran modal kerja netto (net working capital). Rasio ini digunakan untukmenilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan modal kerja netto yangdimiki untuk memperoleh penjulan netto. Perhitungan terhadap rasioperputaran modal kerja netto selama tahun 2008 s.d 2008 seperti nampak padatabel berikut ini :

Tabel 5Rasio Perputaran Modal Kerja Netto (Net Working Capital RatioTurnover)

Untuk Periode yang berakhir 31 Desember

Keterangan 2008 2005 2006 2007 2008

Rasio Perputaran ModalKerja Netto

22,45 X 6,46 X 7,18 X 9,74 X 3, 20 X

Sumber data : Data yang telah diolah.

Berdasarkan table 5 diatas dengan menggunakan tahun dasar 2008diketahui dari selama tahun 2008-2008 perputaran modal kerja nettomengalami kecenderungan penurunan. Dengan semakin rendahnya rasioperputaran modal kerja netto dapat disimpulkan kinerja perusahaanmenggunakan modal kerja yang dimiliki kurang efektif jika dibandingkandengan tahun 2005.

Page 19: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 7.-La-Ode.pdfkeseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

Nopember 09

InoVasi Volume 2; Nopember 2009 Page 89

b. Rasio Modal Kerja NettoRasio modal kerja netto digunakan dalama penelitian untuk

menghitung tingkat likuiditas total aktiva dan posisi modal kerja (netto) yangdimiliki perusahaan. , semakin tinggi rasio ini, maka proporsi modal kerjacukup besar. Hasil perhitungan terhadap rasio modal kerja netto selama tahun2008 s.d 2008 adalah sbb :

Tabel 6Rasio Modal Kerja Netto (Net Working Capital Ratio)

Untuk Periode yang berakhir 31 Desember

Keterangan 2008 2005 2006 2007 2008

Rasio Modal Kerja Netto 4,68 % 15,79 % 24,40 % 20,5% 54,84 %

Sumber data : Data yang telah diolah.

Berdasarkan table 6 diatas dengan menggunakan tahun dasar 2008diketahui dari selama tahun 2008-2008 modal kerja netto yang dimilikiperusahaan untuk digunakan memperoleh penjualan/pendapatan mengalamikecenderungan peningkatan. Hal ini dapat disimpulkan kemampuan modalkerja yang dimiki PT SUCACO Tbk sudah cukup baik, atau dengan kata lainPT SUCACO Tbk penempatan aktiva yang dimiliki dari lebih banyak padaaktiva lancar dibandingkan aktiva tidak lancar.

c. Rasio Rentabilitas

Rasio rentabilitas akan memberikan jawaban akhir tentang efektivitasmanajemen perusahaan. Rasio ini memberikan gambaran tentang tingkatefektivitas pengelolaan perusahaan. Hasil perhitungan terhadap rasio modalkerja netto selama tahun 2008 s.d 2008 adalah sbb :

Tabel 7Rasio Retabilitas

Untuk Periode yang berakhir 31 Desember

Keterangan 2008 2005 2006 2007 2008

Operating Profit Margin 4,73 % -1,10 % 7,42 % 5,30 % 3,72 %

Rasio Usaha 7,68 % 4,74 % 3,75 % 4,64 % 5,66 %

Net Profit Margin 2,34 % -1,81 % 4,18 % 3,48 % 2,38 %

Sumber data : Data yang telah diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat dilakukan analisis terhadap rasio rentabilitassbb :

Page 20: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 7.-La-Ode.pdfkeseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

Nopember 09

Page 90 Inovasi Volume 2 ; Nopember 2009

1) Rasio Laba Operasi (Operating Profit Margin Ratio)Jika rasio laba operasi tahun 2008 dijadikan sebagai tahun dasar

dapat diketahui pada tahun 2006 dan 2007 rasio laba operasi mengalamipeningkatan. Peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada tahun 2006,yaitu sebesar 2,69 % (7,42 % - 4,73 %), sedangkan pada tahun 2005 dantahun 2008 terjadi penurunan terhadap rasio laba operasi. Penurunan yangcukup signifikan terjadi pada tahun 2005, yaitu sebesar -5,83 (4,73 % -(1,10). Dari hasil analisis tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa padatahun 2006 dan 2007 PT SUCACO Tbk sudah mampu melakukan efisiensiterhadap Biaya produksi (HPP) dan beban operasional, sedangkan padatahun 2005 dan 2008 perusahaan belum mampu melakukan effisiensiterhadap Biaya produksi (HPP) dan beban operasional.2) Rasio Usaha

Jika rasio usaha tahun 2008 dijadikan sebagai tahun dasar dapatdiketahui pada tahun 2005 s.d 2008 rasio usaha mengalami penurunan.Penurunan yang cukup signifikan terjadi pada tahun 2006, yaitu sebesar3,93 (7,68 % - 3,75). Hal ini dapat dismpulkan biaya produksi (HPP) danbeban operasional yang dikeluarkan PT SUCACO Tbk mengalamikecenderungan peningkatan atau dengan kata lain PT SUCACO Tbk belummampu melakukan effisiensi.

3) Rasio Laba Bersih (Net Profit Margin)Jika rasio laba bersih tahun 2008 dijadikan sebagai tahun dasar

dapat diketahui pada tahun 2006, 2007 dan 2008 rasio laba bersihmengalami peningkatan, sedangkan pada tahun 2005 rasio laba bersihmengalami penurunan. Berdasarkan hasil analisis terhadap rasio laba nettosecara umum dapat dikatan selama tahun 2008 s.d tahun 2008 beban luarusaha yang dikeluarkan perusahaan mengalami kecederungan peningkat.Hali ini dapat dilihat perbandingan antara rasio laba operasi dengan labanetto. Seperti Nampak pada rasio laba operasi pada tahun 2006 sebesar7,42 %, namun rasio laba netto turum menjadi sebesar 4,18.%

2. Analisia TrendAnalisis trend digunakan dalam penelitian ini untuk melihat hubungan

antara modal kerja dengan rentabilitas. Hal ini dapat dilihat kecenderungan grafikmodal kerja netto dengan rentabilitas. Berikut ini akan disajikan rasio perputaranmodal kerja netto, rasio modal kerja netto, dan rasio rentabilitas seperti nampa padatabel 8 dan gambar grafik 1 berikut ini :

Page 21: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 7.-La-Ode.pdfkeseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

Nopember 09

InoVasi Volume 2; Nopember 2009 Page 91

Tabel 8.Rasio Modak Kerja dan Rasio Rentabilitas PT SUCACO Tbk

Untuk Periode yang berakhir 31 Desember( %)

Jenis Rasio KeuanganTAHUN

2005 2008 2005 2008 2007

Rasio Perputaran Modal Kerja Netto 22,45 6,46 7,18 9,74 3,20

Rasio Modal Kerja Netto 4,68 15,79 24,40 20,58 54,84

Operating Profit Magin 4,73 -1,10 7,42 5,30 4,72

Rasio Usaha 7,68 4,74 3,75 4,64 5,66

Net Profit Margin 2,34 -1,81 4,18 3,48 2,38Sumber : Data yang dilah

GAMBAR

-10,00

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

2003 2004 2005 2006 2007

TAHUN

PE

RS

EN

TA

SE

( %

)

Rasio PerputaranModal Kerja Netto

Rasio Modal KerjaNetto

Operating ProfitMagin

Rasio Usaha

Net Profit Margin

Sumber : data yang diolah

3. Uji Statistik

a. Analisis Regresi

Teknik analisa yang mencoba menjelaskan bentuk hubungan antara duavariabel disebut analisa regresi. Dalam analisa regresi dihubungkan dalam duajenis variabel, karena variabel y merupakan variabel tergantung dari variabel xmerupakan variabel pengaruh, maka nilai variabel y dapat ditentukan dari hargax, bila variabel itu mempunyai derajat hubungan yang signifikan. Regresisendiri juga menentukan hubungan fungsional yang diharapkan berlaku untukpopulasi berdasarkan sampel yang diambil dari populasi bersangkutan.

Page 22: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 7.-La-Ode.pdfkeseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

Nopember 09

Page 92 Inovasi Volume 2 ; Nopember 2009

Hubungan yang fungsional dituliskan dalam persamaan matematis(persamaan regresi), variebal pengaruh (x) dan variabel tergantung (y)mempunyai hubungan yang linier jika kedua variabel ditunjukkan olehpersamaan regresi sebagai berikut :

y = a + bx

Dimana :y = Harga variabel tergantungx = harga variabel pengaruh

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPP maka, dapatdiperoleh model persamaan regresi : Y = 3,547 + 0,0164 X. Dari modelpersamaan regresi diatas dapat diintepresttasikan sebagai berikut :

1) Nilai konstanta sebesar 3,547 menunjukkan Rasio Laba Operasi (Y),apabila asumsi variabel independen yaitu Rasio Modal Kerja Netto (X)tidak ada atau bernilai sama dengan nol.

2) Koefisien regresi Rasio Modal Kerja Netto (X) sebesar 0,016menunjukkan setiap perubahan rasio modal kerja netto sebesar 1 akanmemberikan pengaruh yang searah terhadap harga saham (Y) sebesar0,016 dengan asumsi faktor-faktor lainnya tidak berubah.

b. Analisa Korelasi

Analisa Kolelasi dipergunakan untuk mengetahui hubungan kuat tidaknyaantara variabel X dan variabel Y secara bersama-sama. Dari hasil perhitungandiperoleh hasil seperti nampak pada tabel summary berikut ini,

Model Summaryb

,098a ,010 -,321 3,6156 ,010 ,029 1 3 ,876Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

R SquareChange F Change df1 df2 Sig. F Change

Change Statistics

Predictors: (Constant), Modal Kerja Nettoa.

Dependent Variable: Operating Profit Marginb.

Berdasarkan model summary diatas diperoleh koefisien korelasi (r)sebesar 0,098, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan positif antarakompensasi dengan kepuasan kerja karyawan.

22 )(-)n(Σ)()()n(

b

22

2

ΣΧΣΧn

ΣΧΥΣΧΧΥΣΥa

Page 23: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 7.-La-Ode.pdfkeseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

Nopember 09

InoVasi Volume 2; Nopember 2009 Page 93

2. Koefisien Determinan

Untuk mengetahui sejauh mana kontribusi motivasi (x) terhadap naikturunnya produktivitas kerja (y) dilakukan perhitungan atas koefisien penentu(coefficient of determination) diperoleh 0,96 %. Dari perhitungan koefisiendeterminasi diatas, diperoleh nilai KP sebesar 0,96 %, sedangkan sisanyasebesar 99,04 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dibicarakandalam penelitian ini. Hal ini dapat disimpulkan bahwa operating profit marginratio dipengaruh oleh rasio modal kerja netto sebesar 0,96 %, sisanya sebesar99,04% dipengaruhi oleh faktor lain.

3. Pengujian Hipotesis

Selanjutnya untuk membuktikan hipotesis maka dilakukan uji-t yangformulanya sebagai berikut :

r √ n – 2to =

√ 1 – r2

Hasil perhitungan pengujujian hipotesis diperoleh hasil, sepertinampak pada tabel coeffcients sbb :

Coefficientsa

3,547 2,829 1,254 ,2991,640E-02 ,097 ,098 ,170 ,876 1,000 1,000

(Constant)Modal Kerja Netto

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: Operating Profit Margina.

Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan uji-t, dimanahasil perhitungan yang diperoleh nilai thitung akan dibandingkan dengan nilaittabel dari t-Disriobution untuk α = 5 %, dengan degree of freedom (df = n-2)dengan pengujian dua sisi, (α/2) = 0,05/2= 0,025, maka diperoleh nilai ttabel

distribusi = 2,776, setelah diperoleh ttabel selanjutnya akan dibandingkandengan thitung. Dari perhitungan dengan menggunakan SPSS Vesi 12 diperolehthitung sebesar 0,170 hasil pengujian hipotesa ternyata thitung lebih kecil daripada ttabel, dimana thitung = 0,170 < ttabel 2,776, artinya Ho diditerima danHa ditolak. Hal ini berarti tidak terdapat pengaruh yang significant antar modalkerja netto dengan margin laba operasi (operating profit marjin).

Page 24: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 7.-La-Ode.pdfkeseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

Nopember 09

Page 94 Inovasi Volume 2 ; Nopember 2009

E. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya penelitiakan memberikan kesimpulan sebagai berikut :

a. Dari hasil analisa terhadap rasio keuangan dan trend dapat disimpulkansebagai berikut :1) Rasio modal kerja menunjukkan kecenderungan peningatan yang cukup

signifikan terjadi pada tahun 2007. Sebaliknya rasio perputaran modalkerja netto menunjukkan kecenderungan penurunan dari tahun 2008sampia dengan 2007.

2) Rasio laba usaha (Operating profit margin) selama tahun 2005 dan2008 menunjukkan kecenderungan peningkatan, sedangkan pada tahun2008 dan 2008 mengalami kecenderungan penurunan. Rasio usahapada tahun 2008 mengalami kecenderungan penurunan. Net profitmargin ratio pada tahun 2007 mengalami kecenderungan peningkatan,namun tahun 2005 mengalami kecenderungan penurunan.

Berdasarkan analisa trend peningkatan rasio modal kerja netto tidakmemiliki pengaruh terhadap rasio rentabilitas, namun kenaikan dan penurunanrasio rentabilitas lebih berhubungan dengan rasio perputaran modal kerja netto(working capital turnover).

b. Dari hasil uji statistik menunjukkan persamaan regresi Y=5,939+0,613 X,nilai r sebesar 0,891 yang berarti tidak terdapat hubungan antara rasio modalkerja netto terhadap rasio laba usaha (operating profit margin) dan nilaikoefisien determinasi sebesar 0,795, diman rasio laba usaha dipengaruhioleh rasio modal kerja netto sebesar 79%, sisanya sebesar 21% dipengaruhioleh factor lain.

c. Dari hasil hipotensa nilai t hitung > nilai t table, hal ini membuktikan antaramodal kerja netto memiliki pengaruh secara signifikan. Hal ini dapat dilihatpada kurva distribusi t, dimana t hitung berada di daerah terima.

2. Saran

a. Bagi perusahaan untuk melihat pengaruh rasio modal netto terhadaprentabilitas tidak dapat dijadikan sebagai ukuran, karena hasil penelitianmembuktikan bahwa tidak ada hubungan antara rasio modal kerja nettoterhadap rasio laba operasional (operating profit margin).

b. Bagi pihak akademisi dan analis keuangan dapat dijadikan sebagai informasirasio modal kerja netto tidak dapat dijadikan sebagai ukuran untuk menilaikinerja perusahaan. Karena hasil penelitian membuktikan bahwa antara

Page 25: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 7.-La-Ode.pdfkeseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

Nopember 09

InoVasi Volume 2; Nopember 2009 Page 95

rasio modal kerja netto terhadap rasio laba operasional tidak memilikipengaruh yang signifikan.

c. Bagi peneliti selanjutnya, peneliti ini memiliki keterbatasan, diaman sampelpenelitian hanya menggunakan satu perusahaan dan parameter yangdigunakan hanya menggunakan rasio modal kerja netto sebagai variabelbebas dan rasio laba usaha sebagai variable terikat, sehingga hasil penelitiantidak dapat digunakan sebagai dasar untuk mengeneralisasi. Diharapkanbagi peneliti selanjutnya untuk menambah jumlah sampel dan variabel yangdigunakan sehingga mampu memberikan onformasi yang lebih akurat.

Page 26: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ... 7.-La-Ode.pdfkeseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia

Nopember 09

Page 96 Inovasi Volume 2 ; Nopember 2009

DAFTAR PUSTAKA

Atamaja, Drs. Lukas Setia (1999), Manajemen Keuangan edisi revisi.Atmaja, Lukas Setia (2202), Manajemen Keuangan, edisi revisi.Darsono, dan Ashari (2005), Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan, Andi,

Yogyakarta.Harahap, Sofyan Syarif (2008), Analisa Kritis atas Laporan Keuangan, PT. Raja

Grafindo Persada, Jakarta.Husnan, Suad & Enny Pudjiastuti (2006), Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Akademi

Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta.Ikatan Akuntan Indonesia (2008), Standar Akuntansi Keuangan (SAK), Jakarta

Salemba Empat, Jakarta.Munawir S (2008), Analisa Laporan Keuangan, Liberty, Yogyakarta.Raharjo Budi (2005), Laporan Keuangan Perusahaan, Membaca, Memahami dan

Menganalisa, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.Sawir, Agnes (2005), Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan, Jakarta, PT Gramedia Pustaka.Sudjana (1996), Metoda Statistika, Edisi ke, Tarsito, Bandung.Weston J. Fred and Thomas E. Thomas Copeland (1995), Manajemen Keuangan Edisi

ke Sembilan, Jakarta.Wild, John J., et. Al. (2005), financial Statement Analysis, Salemba Empat, Jakarta.