jurnal msdm - ecampus.pelitabangsa.ac.id
TRANSCRIPT
JURNAL MSDM PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PELITA BANGSA
Jurnal Ilmiah Manajemen MSDM 12 Desember 2019
Fakultas Ekonomi Bisnis Dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa | www.pelitabangsa.ac.id Page 1
PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN
(STUDY KASUS PT. INDOMARCO ADI PRIMA BAGIAN DELIVERY)
SELVI YULIANTI 1), Rismawati, S.E, M.M.2)
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis dan Ilmu Sosial Universitas Pelita
Bangsa
E-mail: [email protected]), [email protected])
ABSTRAK
Dewasa ini era globalisasi persingan di dunia indusrti saat ini semakin kompetitif, hal ini mendorong
perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya, tak terkecuali PT.Indomarco Adi Prima, salah satu usaha
yang dapat dilakukan adalah dengan meningkat kan kinerja karyawan dengan meningkatkan
kepuasan kerja. Penelitian ini menganalisa pengaruh kepuasan kerja dan motivasi karja yang
mempengaruhi kinerja karkaryawan. Untuk menguji permasalahan ini maka disebar 50 kuesioner
dari 50 populasi dibagian delivery dengan menggunakan metode Non-probability sampling yaitu
sampling jenuh. Pendekatan Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, data untuk penelitian
ini diperoleh melalui angket penelitian yang telah diisi oleh responden yang sudah ditentukan.
Metode analisis data yang digunakan adalah Metode: Analisa Regresi Berganda,Uji Koefisien
Determinasi (R2), dan Uji T-test dengan bantuan software SPSS 22.0 for windows.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan. Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Sementara itu variabel kepuasan kerja dan motivasi kerja berpengaruh positif dan
signifikan bersama-sama terhadap kinerja karyawan PT.Indomarco Adi Prima, Korelasi atau
hubungan antara Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja dengan Kinerja Karyawan PT.Indomarco Adi
Prima adalah cukup kuat sebesar R square 0,617 atau 61,7% sedangkan sisanya sebesar 38%
merupakan konstribusi variabel lain.
Kata Kunci : Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja, Kinerja Karyawan.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya manusia (SDM)
memilikki peran penting dalam menentukan
keberhasilan dan mencapai tujuan perusahaan.
Dalam mencapai tujuan tersebut, sumberdaya
selalu dituntut untuk mampu meningkatkan
produktifitas kerjanya demi kelangsungan dan
peningkatan kerja, bila perusahaan dengan
Jurnal Ilmiah Manajemen MSDM 12 Desember 2019
Fakultas Ekonomi Bisnis Dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa | www.pelitabangsa.ac.id Page 2
banyak karyawan mengalami
gangguan produktifitas dan kesehatan, maka
kinerja perusahaan dapat terganggu, gangguan
yang dimaksud meliputi beberapa hal,
diantaranya tidak ada gairah kerja karyawan
yang dapat menyebabkan kinerja kerja
menurun, sebagai akibat sistem kerja dan
kebijakan perusahaan yang tidak sesuai dengan
karyawan, yang mengakibatkan ketidakpuasan
kerja karyawan. Karyawan dengan kepuasan
kerja yang tinggi tentu memiliki semangat
kerja yang tinggi, sehingga prestasi kerjanya
akan maksimal pula. Sebaliknya karyawan
dengan kepuasan kerja yang rendah,
menyebabkan prestasi kerjanya menjadi buruk.
Mereka menjadi tidak bersemangat dalam
bekerja, dan ini akan sangat berdampak bagi
perusahaan Selain itu motivasi menjadi hal
penting bagi karyawan. Karyawan yang
termotivasi akan merasa lebih bahagia, sehat,
dan ingin untuk datang bekerja. Kurangnya
motivasi kerja karyawan dapat berdampak
serius bagi tingkat kinerja karyawan di
perusahaan.:
PT.Indomarco Adi Prima ingin
meningkatkan kinerja karyawan yang
berkualitas. Perusahaan akan sulit mencapai
tujuannya jika para karyawan diperusahaan
tersebut tidak memilikki kinerja yang baik,
faktor kedisiplinan juga menjadi penentu untuk
meningkatkan kinerja karyawan,berdasarkan
hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Nova Syafrina dalam jurnal Eko dan Bisnis:
Riau Economic and Business Review Vol 8,
No 4 (2017) dengan judul PENGARUH
DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PADA PT. SUKA FAJAR
PEKANBARU menyatakan bahwa adanya
pengaruh yang signifikan antara disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan pada PT. Suka Fajar
Pekanbaru. Tapi masih ada beberapa
karyawan yang datang terlambat, izin/sakit,
bahkan tidak hadir. Dapat dilihat data absensi
karyawan PT. Indomarco Adi Prima bagian
Delivery dari Januari – Desember 2019:
Tabel 1.1
Sumber : Hrd PT. Indomarco Adi Prima
Berdasarkan data diatas terlihat bahwa
fenomena hasil rata- rata absensi belum
memenuhi kategori disiplin, karena tiap
pekerja diwajibkan masuk kerja tepat waktu.
Keterlambatan tanpa alasan yang layak
merupakan pelanggaran yang akan diberikan
sanksi sesuai ketentuan yang diatur dalam
perjanjian kerja bersama (PKB). Bagi pekerja
yang melakukan dinas diluar dan atau untuk
jabatan tertentu, maka pengaturan jam
kerjanya diatur tersendiri oleh pengusaha
sesuai kebutuhan perusahaan;sepanjang tidak
bertentangan dengan ketentuan
ketenagakerjaan.
Selain kepuasan kerja, perusahaan juga
harus memperhatikan mengenai bagaimana
menjaga dan mengelola motivasi pegawai
dalam bekerja agar selalu tinggi dan fokus
pada tujuan perusahaan. Menjaga motivasi
karyawaan itu sangatlah penting karena
motivasi itu adalah motor penggerak bagi
setiap individu yang mendasari mereka untuk
bertindak dan melakukan Berdasarkan uraian
di atas mengingat betapa pentingnya pengaruh
kepuasan dan motivasi terhadap kinerja
karyawan maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai :“Pengaruh
Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan PT. Indomarco Adi Prima
(Bagian Delivery)”.
NO Bulan Tepat
Waktu
Tidak
hadir
Izin/
sakit
Terlamba
t
Jumlah
Karyawan
1
Januari 43
Orang -
4
Oran
g
3 Orang 50 orang
2
Februari 40
Orang
4
Oran
g
1
Oran
g
5 Orang 50 Orang
3 Maret
47
Orang - 3 Orang 50 Orang
4
April 42
Orang -
2
Oran
g
6 Orang 50 Orang
5 Mei
50
Orang - - - 50 Orang
6
Juni 46
Orang
2
Oran
g
- 2 Orang 50 Orang
7 Juli
50
Orang - - - 50 Orang
8
Agustus 42
Orang
6
Oran
g
- 2 Orang 50 Orang
9
September 39
Orang
4
Oran
g
3
Oran
g
4 Orang 50 Orang
10 Oktober
50
Orang - - - 50 Orang
11
November 48
Orang
2
Oran
g
- - 50 Orang
12 Desember
50
Orang - - 50 Orang
Jurnal Ilmiah Manajemen MSDM 12 Desember 2019
Fakultas Ekonomi Bisnis Dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa | www.pelitabangsa.ac.id Page 3
B. Rumusan Masalah
Dari uraian yang di jabarkan di latar
belakang dengan berdasarkan pengamatan
serta pengalaman yang dialami, maka
penulis mencoba merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan pada PT.
Indomarco Adi Prima ?
2. Apakah ada pengaruh motivasi kerja
terhadap kinerja karyawan pada PT.
Indomarco Adi Prima?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di
atas, tujuan penelitian ini adalah : Untuk
mengetahui apakah kepuasan kerja
berpengaruh terhadap kinerja karyawan
PT.Indomarco Adi Prima. Untuk
mengetahui apakah motivasi kerja
berpengaruh terhadap kinerja karyawan
PT.Indomarco Adi Prima.
II. TINJAUAN PUSTAKA
1. Kepuasan Kerja
Ricahard, Robert dan Gordon
(2012:312,337) menegaskan bahwa
kepuasan kerja berhubungan dengan
perasaan atau sikap seseorang mengenai
pekerjaan itu sendiri, gaji, kesempatan
promosi atau pendidikan, pengawasan,
rekan kerja, beban kerja dan lain-lain. Ia
melanjutkan pernyataanya bahwa
kepuasan kerja berhubungan dengan sikap
seeorang mengenai kerja, dan ada
beberapa alasan praktis yang membuat
kepuasan kerja merupakan konsep yang
penting bagi pemimpim. Menurut As’ad
indikator yang mempengaruhi kepuasan
kerja (Supriyanto & Machfudz, 2010),
yaitu :
1) Finansial
Merupakan faktor yang memiliki
hubungan dengan jaminan serta
kesejahteraan karyawan yang meliputi
sistem dan besarnya gaji/ upah, berbagai
macam tunjangan, jaminan sosial,
promosi, fasilitas yang diberikan, dan lain
sebagainya.
2) Fisik
Merupakan indikator yang berkaitan
dengan kondisi fisik karyawan. Hal ini
mencakup jenis pekerjaan yang
digeluti,pengaturan waktu antara bekerja
dan istirahat, keadaan suhu ruangan,
sirkulasi udara, penerangan, perlengkapan
kerja, kondisi kesehatan dan umur
karyawan.
3) Sosial
Merupakan indikator yang berkaitan
dengan interaksi sosial yang terjalin antara
sesama karyawan, dengan atasan maupun
antar karyawan yang berbeda (jenis
pekerjaan atau tingkatan jabatan), dan
dengan lingkungan sekitar perusahaan.
Hubungan antar karyawan menjadi aspek
penting dalam memenuhi kebutuhan
spiritualnya. Karyawan akan terdorong
dan termotivasi untuk bekerja secara
optimal apabila kebutuhan spiritual ini
dapat terpenuhi.
4) Psikologi
Merupakan indikator yang berkaitan
dengan keadaan jiwa karyawan. Hal ini
mencakup ketentraman/ kedamaian dalam
bekerja, sikap terhadap kerja, tingkat
stress kerja serta keterampilan dan
bakatan.
2. Motivasi Kerja
Menurut Pamela & Oloko (2015)
Motivasi adalah kunci dari organisasi yang
sukses untuk menjaga kelangsungan
pekerjaan dalam organisasi dengan cara dan
bantuan yang kuat untuk bertahan hidup.
Motivasi adalah memberikan bimbingan
yang tepat atau arahan, sumber daya dan
imbalan agar mereka terinspirasi dan
tertarik untuk bekerja dengan cara yang
anda inginkan. Motivasi adalah suatu proses
yang dimulai dengan kebutuhan dalam diri
manusia yang menciptakan kekosongan
dalam diri seseorang (Chukwuma &
Obiefuna, 2014). Motivasi adalah suatu
proses dimana kebutuhan-kebutuhan
Jurnal Ilmiah Manajemen MSDM 12 Desember 2019
Fakultas Ekonomi Bisnis Dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa | www.pelitabangsa.ac.id Page 4
mendorong seseorang untuk melakukan
serangkaian kegiatan yang mengarah ke
tercapainya tujuan tertentu. Tujuan yang
jika berhasil dicapai akan memuaskan atau
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut
(Munandar,2001).
Menurut Maslow yang dikutip
Hasibuan (2003) ada beberapa indikator
motivasi kerja karyawan, yaitu:
1. Fisiologis atau kebutuhan fisik,
ditunjukan dengan pemberian gaji yang
layak kepada pegawai, pemberian
bonus, uang makan, uang transportasi,
fasilitas perumahan dan lain
sebagainya.
2. Keamanan, ditunjukan dengan
fasilitas keamanan dan keselamatan
kerja yang diantaranya seperti
adanya jaminan sosial tenaga kerja,
dana pensiun, tunjangan kesehatan,
asuransi kesehatan, dan
perlengkapan keselamatan kerja.
3. Sosial, ditunjukan dengan melakukan
interaksi dengan orang lain yang
diantaranya dengan menjalin hubungan
kerja yang harmonis, kebutuhan untuk
diterima dalam kelompok dan
kebutuhan untuk mencintai dan
dicintai.
4. Penghargaan, ditunjukan dengan
pengakuan dan penghargaan
berdasarkan kemampuan, yaitu
kebutuhan untuk dihormati dan
dihargai oleh karyawan lain dan
pimpinan terhadap prestasi kerjanya.
3. Kinerja Karyawan
Moeherionto ( 2012: 69 ).Menurut
Moeheriono (dalam Rosyida 2010: 11)
Dalam bukunya menyimpulkan pengertian
kinerja karyawan atau defisi kinerja atau
performance sebagai hasil kinerja yang
dapat dicapai oleh seseorang aau kelompok
orang dalam suatu organisasi baik secara
kualitatif maupun secara kuantitatif, sesuai
dengan kewewenangan, tugas dan tanggung
jawab masing-masing dalam upaya
mencapai tujmuan organisasi bersangkutan
secara legal, tidak melanggar hukum dan
sesuai dengan moral ataupun etika. Menurut
Yuwalliatin (dalam mangkuenegara. 2006:
67) mengatakan bahwa kinerja diukur
dengan instrumen yang dikembangkan
dalam studi yang tergabung dalam ukuran
kinerja secara umum kemudian
diterjemahkan kedalam penilaian perilaku
secara mendasar, meliputi:
1) Kuantitas kerja
2) Kualitas kerja
3) Pengetahuan tentang pekerjaan
4) Perencanaan kegiatan
Indikator kerja adalah ukuran
kuantitatif dan kualitatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu
sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Mitchel dalam buku
Sedarmayanti (2009:319) indikator
kinerja karywan adalah sebagai berikut:
1. Kualitas kerja
Adalah kualitas kerja yang dicapai
berdasarkan syarat- syarat kesesuaian dan
kesiapan yang tinggi pada gilirannya akan
melahirkan penghargaan dan kemajuan
serta perkembangan organisasi melalui
peningkatan pengetahuan dan
keterampilan secara sistematis sesuai
tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang semakin berkembang pesat.
2. Disiplin
Yaitu berkaitan dengan sesuai atau
tidaknya waktu penyelesaian pekerjaan
dengan waktu yang direncanakan. Setiap
pekerjaan diusahakan untuk selesai
dengan rencana agar tidak mengganggu
pada pekerjaan lain.
3. Inisiatif
Yaitu mempunyai kesadaran diri
untuk melakukan suatu dalam
melaksanakan tugas-tugas dan tanggung
jawab tanpa harus terus menerus
bergantung pada atasan.
4. Kemampuan
Jurnal Ilmiah Manajemen MSDM 12 Desember 2019
Fakultas Ekonomi Bisnis Dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa | www.pelitabangsa.ac.id Page 5
Yaitu beberapa faktor yang
mempengaruhi kinerja seseorang, ternyata
yang dapat diintervensi atau diterapi
melalui pendidikan dan latihan adalah
faktor yang dapat dikembangkan.
5. Komunikasi
Merupakan interaksi yang dilakukan
oleh atasan kepada bawahan
mengemukakan saran dan pendapatnya
dalam memecahkan masalah yang
dihadapi.
III. Penelitian Terdahulu
Terdapat penelitian terdahulu yang
relevan dalam penelitian ini yaitu:
1. Danica, dalam artikel yang bejudul “
Influence of job satisfaction on
performance at the university splite”.
Terbit di jurnal Kroasia ekonomi
Istraziva Volume 29 No 1, tahun 2016,
tujuan dari penelitan ini adalah
mengetahui pengaruh kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan di
universitas split , metode pengumpulan
data melalui koesioner dan literatur
kepustakaan. Populasi penelitian ini
yaitu 120 karyawan di Uneveritas
Spilte dengan mengambil sampel 92
orang (metode purposive sampling
memakai rumus slovin). Hasil dari
penelitian tersebut menyatakan bahwa
kepuasan kerja berpengaruh terhadap
kinerja secara parsial.
2. Salimu dalam jurnal “Influence of
employee satisfaction on teacher
performence in Thanzania Goverment
Shools “ . terbit di Eropa jurnal Bisnis
Volume 5 No 25 tahun 2013. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh kepuasan kerja terhadap guru
di tanzania ,metode pengumpulan data
melalui metode wawancra dan
koesioner,populasi penelitian ini 100
guru di thanzania goverment shools
dengan pengambilan sampel 80orang (
metode purposive sampling memakai
rumus slovin). Hasil penelitian tersebut
menyatakan bahwa kepuasan kerja
berpengaruh terhadap kinerja guru di
Thanzania goverment schools secara
persial.
3. Hendra indri H, dalam jurnal psikologi
dan industri vol 2 no 2, Agustus 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah terdapat hubungan
kepuasan kerja dengan motivasi kerja
pada karyawan bank BTPN Madiun.
hasil analisis data penelitian diperoleh
nilai z -5,512 dengan signifkansi
sebesar 0. Nilai tersebut lebih kecil dari
p 0,05 yang artinya kepuasan kerja
memiliki hubungan yang signifkan
dengan motivasi kerja.Sehingga
hipotesis kerja dalam penelitian ini
diterima, yaitu ada hubungan antara
kepuasan kerja dengan motivasi kerja
pada karyawan bank BTPN Madiun.
4. Wanda Febriyana (Jurnal 2015)
pengaruh kepuasan kerja terhadap
kinerja karyawan PT. KABEPE
CHAKRA 2015, terbit dalam e-
Proceeding of Management : Vol.2,
No.3 Desember 2015 | Page 2954.
Penelitian ini melibatkan dua variabel,
yaitu variabel independen atau variabel
bebas yaitu kepuasan kerja (X) dari
teori Sutrisno dan variabel dependen
atau variabel terikat yaitu kinerja
karyawan (Y) dari teori Benardin.
5. Ida bagus dalam junal pengaruh
kepuasan kerja terhadap kinerja
Pegawai di UPT. Pengujian kendaraan
bermotor dinas perhubungan kota
denpasar, dalam jurnal E-jurnal
manajemen Unud Volume 4,No,9 2015
penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui adanya pengaruh kepuasan
kerja terhadap kinerja pegawai di UPT,
metode pengumpulan data melalui
metode slovin dan koesioner, populasi
penelitian ini menggunakan 48 orang
dengan pengambilan sampel 32 orang (
metode purposive sampling memakai
rumus slovin). Hasil dari penelitian ini
menyatakan bahwa adanya pengruh
Jurnal Ilmiah Manajemen MSDM 12 Desember 2019
Fakultas Ekonomi Bisnis Dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa | www.pelitabangsa.ac.id Page 6
kepuasan kerja positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai di UPT,
pengujian kendaraan bermotor dinas
perhubungan kota denpasar secara
parsial.
6. Aurelia Potu dalam Junal EMBA
Jurnal Riset Ekonomi, Majemen,
Bisnis, dan Akuntansi 1 (4), (2013).
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh Kepemimpinan,
Motivasi, dan lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan pada
Kanwil Ditjen Kekayaan Negara
Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo,
Dan Maluku Utara di Manado.
Populasi penelitian sebanyak 48
karyawa. Penelitian menggunakan
analisis regresi berganda. Hasil
penelitian menunjukan kepemimpinan,
motivasi, dan lingkungan kerja
berpengaruh positif dan sinifikan
terhadap kinerja karyawan.
7. Khairiyah dan Nur Syaima Annisa
PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra,
Arsitektur & Teknik Sipil) Vol. 5
Oktober 2013 Bandung, 8-9 Oktober
2013 ISSN: 1858255 PENGARUH
KEPUASAN KERJA, GAYA
KEPEMIMPINAN, DAN MOTIVASI
KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PADA PT NUTRICIA
INDONESIA SEJAHTERA. Hasil
kesimpulan menynjukkan nilai R2
sebesar 0,893 yang artinya 89,3%
variasi dari kinerja karyawan dapat
dijelaskan oleh variabelvariabel
independen seperti kepuasan kerja,
gaya kepemimpinan serta motivasi
kerja, sedangkan sisanya sebesar
10,7% dijelaskan oleh faktorfaktor
lainnya.
8. Titiek Rosita(Jurnal 2016) Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
(STIESIA) Surabaya PENGARUH
KEPUASAN KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN DENGAN
KOMITMEN ORGANISASIONAL
SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING. Hasil kesimpulan
menunjukkan Kepuasan kerja juga
memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap variabel kinerja
karyawan. Jadi, kinerja karyawan PT
Pharos Indonesia Surabaya, semakin
baik apabila kepuasan kerja yang
dirasakan oleh karyawan semakin baik.
9. Leonando Agusta Vol 1, No 3 (2013)
PENGARUH PELATIHAN DAN
MOTIVASI KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN CV
HARAGON SURABAYA. Hasil dari
penelitian ini menunjukan bahwa
pelatihan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Motivasi kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Sementara itu variabel pelatihan, dan
motivasi kerja berpengaruh positif dan
signifikan bersama-sama terhadap
kinerja karyawan operator alat berat
CV Haragon Surabaya.
10. Agripa Toar Sitepu Vol 1, No 4 (2013)
Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis dan Akuntansi
BEBAN KERJA DAN MOTIVASI
PENGARUHNYA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PADA PT.
BANK TABUNGAN NEGARA TBK
CABANG MANADO, Hasil penelitian
menunjukan bahwa beban kerja dan
motivasi kerja secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan dan motivasi kerja
berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan. Sementara beban
kerja berpengaruh terhadap kinerja
karyawan tetapi tidak signifikan. Hasil
ini menunjukkan bahwa terjadi
ketidakmerataan pembagian beban
kerja di BTN. Sebagian karyawan
mengalami kelebihan beban kerja dan
sebagian lagi kekurangan beban
kerja.Kinerja Karyawan Pada Dinas
Kebudayaan Dan Pariwisata Kota
Semarang”, yang dipublikasikan pada
Journal of Management Vol.02 No.02 ,
Jurnal Ilmiah Manajemen MSDM 12 Desember 2019
Fakultas Ekonomi Bisnis Dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa | www.pelitabangsa.ac.id Page 7
Maret 2016, menghasilkan kesimpulan
bahwa Hasil penelitian menunjukkan
bahwa variabel motivasi, kerja variabel
kepemimpinan dan variabel iklim
organisasi mempunyai pengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja
karyawan pada Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Semarang.
Berdasarkan hasil uji F bahwa
penelitian ini dapat digunakan untuk
mengukur ketepatan fungsi regresi
dalam menaksir nilai aktual, sedangkan
hasil uji F hitung (43.869) > F tabel
(2,83). Berdasarkan hasil uji koefisien
determinasi (R2) dapat dijelaskan
bahwa besarnya pengaruh antara
independen variabel iklim organisasi
kepemimpinan dan motivasi kerja
secara bersama – sama terhadap
dependen variabel kinerja karyawan
adalah sebesar 70,0 % sedangkan
sisanya sebesar 30,0 % dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak termasuk di
dalam penelitian di atas.
IV. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah , tujuan
masalah, landasan teori dan kerangka
pemikiran , maka di ajukan hipotesis
sebagai berikut:
Hipotesis Pertama: Diduga bahwa kepuasan
kerja berpengaruh terhadap kinerja karywan
pada PT Indomarco Adi Prima. Hipotesis ini di
dukung oleh kajian dan hasil peneliti:
1. Danica, dalam artikel yang bejudul “
Influence of job satisfaction on
performance at the university splite”.
(Terbit di jurnal Kroasia ekonomi
Istraziva Volume 29 No 1, tahun 2016),
Menyatakan bahwa kepuasan kerja
berpengaruh terhadap kinerja karyawan
di universitas Split.
2. Wanda Febriyana (Jurnal 2015)
pengaruh kepuasan kerja terhadap
kinerja karyawan PT. KABEPE
CHAKRA 2015, terbit dalam e-
Proceeding of Management : Vol.2,
No.3 Desember 2015 | Page 2954.
Menyatakan bahwa kepuasan kerja
berpengaruh terhadap kinerja PT
KABEPE CHAKRA.
3. Titiek Rosita (Jurnal 2016) Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
(STIESIA) Surabaya PENGARUH
KEPUASAN KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN DENGAN
KOMITMEN ORGANISASIONAL
SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING. Hasil kesimpulan
menunjukkan Kepuasan kerja juga
memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap variabel kinerja
karyawan. Jadi, kinerja karyawan PT
Pharos Indonesia Surabaya, semakin
baik apabila kepuasan kerja yang
dirasakan oleh karyawan semakin baik.
HIPOTESIS ini juga didukung pula oleh kajian
teori hal 10, buku Luthas ,2005,dengan judul
Manajemen ekonomi, Alfabeta.
Hipotesis Kedua : Diduga bahwa motivasi
kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan
pada PT.Indomarco Adi Prima. Hipotesis di
dukung oleh kajian hasil penelitian :
1. Aurelia Potu dalam Junal EMBA Jurnal
Riset Ekonomi, Majemen, Bisnis, dan
Akuntansi 1 (4), (2013). Hasil
penelitian menunjukan kepemimpinan,
motivasi, dan lingkungan kerja
berpengaruh positif dan sinifikan
terhadap kinerja karyawan. .
2. Leonando Agusta Vol 1, No 3 (2013)
PENGARUH PELATIHAN DAN
MOTIVASI KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN CV
HARAGON SURABAYA. Hasil dari
penelitian ini menunjukan bahwa
pelatihan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Motivasi kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Sementara itu variabel pelatihan, dan
motivasi kerja berpengaruh positif dan
signifikan bersama-sama terhadap
kinerja karyawan operator alat berat
CV Haragon Surabaya.
Jurnal Ilmiah Manajemen MSDM 12 Desember 2019
Fakultas Ekonomi Bisnis Dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa | www.pelitabangsa.ac.id Page 8
3. Agripa Toar Sitepu Vol 1, No 4 (2013)
Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis dan Akuntansi
BEBAN KERJA DAN MOTIVASI
PENGARUHNYA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PADA PT.
BANK TABUNGAN NEGARA TBK
CABANG MANADO, Hasil penelitian
menunjukan bahwa beban kerja dan
motivasi kerja secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan dan motivasi kerja
berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan. Sementara beban
kerja berpengaruh terhadap kinerja
karyawan tetapi tidak signifikan. Hasil
ini menunjukkan bahwa terjadi
ketidakmerataan pembagian beban
kerja di BTN. Sebagian karyawan
mengalami kelebihan beban kerja dan
sebagian lagi kekurangan beban kerja.
HIPOTESIS Hipotesis ini juga didukung oleh
kajian teori hal. 14, Buku Mangkunegara A,P.
2014, Dengan judul manajemen sumberdaya
manusia, remaja rosdakarya ,Bandung.
V. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan peneliti
merupakan jenis penelitian kuantitatif
yang lebih cenderung kepada
pendistribusian angket koesioner kepada
responden dan mengunakan analisis
peneliti . pendekatan yang dilakukan
adalah dengan cara menyebar angket
kuesioner kepada responden yang akan
menjadi sampel dari penelitian dan juga
dilakukan wawancara secara singkat karna
penelitian mengumpulkan data dengan
cara bertatap muka langsung dengan
orang-orang di tempat penelitian , dalam
kepuasan dan motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan mengunakan
pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian
berupa angka-angka dan analisis
mengunakan statistik .(Sugiono,2012).
ukan dalam pengumpulan data misalnya
dengan melakukan kuesioner, tes,
wawancara terstruktur, dan sebagainya.
1. Desain penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan
Maret dan berakhir pada bulan Desember
2019. Dan peneltian akan di lakukan di
PT. INDOMARCO ADI PRIMA yang
berada di Kawasan indrustri Jababeka 1,
Jalan Jababeka Raya No.Kav A-2,
Pasirsari, Cikarang Selatan, Pasirsari,
Cikarang Sel., Bekasi, Jawa Barat
17530,Tlpn 02157958822.
Gambar 1.1
Desain Penelitian
H1
H2
2. Populasi
Menurut Sugiyono (2003:72) Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
KEPUASAN
KERJAJA
(X1
MOTIVASI
KERJA
(X1)
KINERJA
KARYAWAN
(Y)
Jurnal Ilmiah Manajemen MSDM 12 Desember 2019
Fakultas Ekonomi Bisnis Dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa | www.pelitabangsa.ac.id Page 9
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2003: 72)
keseluruhan objek psikologis yang
memiliki kesamaan ciri berdasarkan kriteria
tertentu. Populasi dalam penelitian ini
adalah karyawan PT. Indomarco Adi Prima
bagian Delivery yang berjumlah 50 orang
karyawan.
3. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2003: 73).Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah
teknik sampling jenuh. Sampling jenuh adalah
teknik pengambilan sampel yang tidak
memerlukan prosedur seleksi terlebih dahulu,
tetapi menggunakan penilaian personal dari
penelitian (Sugiyono, 2012). Penelitian ini
merupakan penelitian populasi dari karyawan
PT. Indomarco Adi Prima bagian Delivery
sebanyak 50 orang akan dijadikan sampel.
GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN.
1. Sejarah Obyek Penelitian
PT Indomarco Adi Prima merupakan
salah satu distributor yang mempunyai
jaringan distribusi yang paling ekstensif di
indonesia. Selain mendistribusikan
produk, PT Indomarco Adi Prima juga
menjalankan bisnis di bidang logistik
sebagai 3PL (3rd Party Logistics) bagi
grup maupun non grup. Sejak diterapkan
proyek Stock Point di tahun 2005, total
Stock Point meningkat empat kali lipat,
sistem pasokan & pengiriman menjadi
efisien, sehingga memperluas dan
memperdalam penetrasi pasar. Stock Point
berada pada radius tertentu di lokasi yang
padat dengan outlet ritel dan dekat pasar
tradisional. PT Indomarco Adi Prima
mencatat penjualan pihak ketiga (non
grup) sebesar Rp 3,13 triliun di tahun
2006, meningkat 32,3% dari tahun 2005
dan memberikan kontribusi 14% terhadap
penjualan bersih konsolidasi PT Indofood
Sukses Makmur. Peningkatan ini terjadi
karena kenaikan volume produk yang
didistribusikan melalui Stock Point dan
pendekatan proaktif yang dilakukan oleh
personil grup distribusi dengan
meningkatkan kunjungan ke outlet-outlet
ritel. Koordinasi dengan para prinsipal
diperkuat melalui aktifitas promosi
bersama seperti bundling sales dan
kegiatan promosi setempat lainnya.
Informasi mengenai persaingan dan hal-
hal yang berkaitan dengan produk,
dilaporkan kepada prinsipal secara tepat
waktu, sehingga memungkinkan mereka
menanggapinya dengan cepat.
VII. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Karakteristik Responden
Penelitian ini mengurai kepuasan kerja
dan motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan PT.Indomarco Adi Prima Bagian
Delivery. Responden dalam penelitian ini
berjumlah 50 orang karyawan. Kemudian
dikelompak berdasarkan jenis kelamin,
usia, pendidikan terakhir, lama bekerja.
Tabel 1.3
Karakteristik Responden Berdasarkan
Jenis kelamin.
Sumber:Pengolahan SPSS Versi 22.0
Berdasrkan dari jenis kelamin, karyawan di
bagi menjadi dua (2) yaitu laki-laki dan
perempuan. Dari hasil kusioner yang di
sebarkan merupakan di temukan bahwa
karyawan laki-laki lebih dominan di
bandingkan karyawan permpuan. Dari hasil
pengolahan data dapat dilihat bahwa karyawan
berjenis laki-laki sebanyak 40 orang dengan
tingkat presentase 80% dan karyawan
Jenis
Kelamin Frequency %
Laki-Laki 40 80%
Perempuan 10 20%
Total 50 100%
Jurnal Ilmiah Manajemen MSDM 12 Desember 2019
Fakultas Ekonomi Bisnis Dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa | www.pelitabangsa.ac.id Page 10
perempuan sebanyak 10 orang dengan tingkat
presentase 20%.
Tabel 1.4
Karakteristik Responden Berdasarkan
Usia
Sumber:Pengolahan SPSS Versi 22.0
Berdasarkan tabel diatas diketahui
bahwa responden berumur 18-24Tahun yaitu
sebanyak 48% , sedangkan responden umur 25
- 30 sebanyak 32% dan umur >31 Tahun
sebanyak 20%. Hal ini menunjukkan bahwa
responden berdasarkan usia dalam penelitian
ini kebanyakan berusia 18-24 tahun dari 50
responden. Orang (80%), sedangkan pegawai
usia lebih 40 tahun sebanyak 7 orang (15%).
Tabel 1.5
Karakteristik Responden Berdasarkan
Masa Kerja
Sumber:Pengolahan SPSS Versi 22.0
Berdasarkan tabel dan gambar diatas,
dari 50 responden yang menjadi subjek
penelitian, mayoritas responden memiliki
masa kerja 1-2 tahun yaitu sebanyak 38 orang
atau 76%. Sedangkan responden lainnya
memiliki masa kerja 3-5 tahun sebanyak 9
orang atau 18% dan yang terakhir memiliki
masa kerja >6 tahun sebanyak 3 orang atau 6%.
Tabel 1.6
Karakteristik Responden Berdasarkan
Pendidikan
Pendidikan Frequency Percent
SMA/Sederajat 50 100%
Total 50 100%
Sumber:Pengolahan SPSS Versi 22.0
Berdasar kan pendidikan semua karyawan
di PT.Indomarco Adi Prima bagian Injecton
mililiki pendidikan SMA/Sederajat sebanyak
50 orang
dengan persentase 100%.
2. Uji instrumen
1) Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan
membandingkan antara r hitung dan r tabel
dengan mengunkan rumus koefisien
kolerasi product moment yang di
kemukakan Parson yaitu apabila r hitung
lebih besar dari r tabel , maka dapat
dinyatakan valid dan sebalik nya, untuk
mendapatkan r tabel dilakukan denga r tabel
product moment yang menentukan alpha =
0,05 kemudian n (sample) = 50 orang
Berdasarakan data di ketahui bahwa 9
butir pernyataan kepuasan kerja (X1) dapat
dinyatakan valid .karena r hitung > r tabel
sehingga peryataan tersebut dapat di
gunakan dalam penelitian. Berdasarakan
data di ketahui bahwa 6 butir pernyataan
motivasi kerja (X2) dapat dinyatakan valid
.karena r hitung> r tabel sehingga peryataan
tersebut dapat di gunkan dalam penelitian.
Berdasarakan data di atas dapat di ketahui
bahwa 6 butir pernyataan kinerja karyawn
(Y) dapat dinyatakan valid .karena r hitung
> r tabel sehingga peryataan tersebut dapat
di gunkan dalam penelitian.
2) Uji Reliabilitas
Uji reabilitas digunakan untuk menentukan
suatu koesioner realibel atau tidak dapat
digunakan batas nilai alpha 0,6 dan
mengunakan rumus Cronbach
Alpha.berikut ini adalah tabel hasil
penyebaran kuesioner yang dilakukan oleh
hasil peneliti sebagai berikut :
Umur Frequency %
18-24
Tahun 24 48%
25-31
Tahun 16 32%
>32
Tahun 10 20%
Total 50 100%
Masa_Kerja F %
1-2 Tahun 38 76%
3-5 Tahun 9 18%
>6 Tahun 3 6%
Total 50 100%
Jurnal Ilmiah Manajemen MSDM 12 Desember 2019
Fakultas Ekonomi Bisnis Dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa | www.pelitabangsa.ac.id Page 11
Tabel 1.7
Uji Reliabilitas No Variabel Cronbach
Alpha (0.6)
keterangan
1 Kepuasan 0.803 Reliabel
2 Motivasi 0.741 Reliabel
3 Kinerja 0.745 Reliabel
Sumber:Pengolahan SPSS Versi 22.0
Dari hasil uji reabilitas seperti di tabel
1.7 menunjukan bahwa hasil Cronbach’s
Alpha lebih besar dari 0.6, dengan demikian
dapat disimpilkan bahwa indikator dari
masing-masing variabel dinyatakan reliabel
(konsisten). Hal ini menunjukan bahwa
variabel yang digunakan dalam penelitian ini
reliabel untuk mengukur dan penelitian
selanjutnya.
3) Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk Uji
normalitas data digunakan untuk mengukur
sebaran data residual terdistribusi normal
atau tidak. Model Regresi yang baik adalah
model regresi yang memiliki distribusi
normal. Dikatakan normal jika Grafik
Histogram membentuk gunung atau
lonceng dan Grafik Normal P-P Plot terlihat
titik-titiknya menyebar disekitar garis
diagonal serta menggunakan metode Test of
Normality Kolmogorov-Smirnov, nilai
signifikansinya harus diatas 0.05, maka data
residual terdistribusi secara normal. Santosa
(2006) yang dikutip oleh (Wulandari and
Mulyanto 2017). Dengan menggunakan
Metode Grafik Histogram dan Normal P-P
Plott.
Gambar 1.1 Grafik Histogram Normalitas
Data
Sumber: Pengolahan SPSS Versi 22
Gambar 1.2 Grafik Normal P – P Plot of
Regression
Sumber: Pengolahan SPSS Versi 22
Pada Grafik Histogram diatas
menunjukkan bahwa Grafik membentuk
Gunung atau Lonceng, ini menandakan bahwa
data Residual terdistribusi dengan normal.
Sedangkan dari Grafik Normal P-P Plot terlihat
bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis dan
mengikuti garis diagonal, sehingga ini
menandakan bahwa data Residual terdistribusi
secara normal.
Gambar 1.3
Hasil Uji Metode Uji Kolmogorov-Smirnov
Sumber: Pengolahan SPSS Versi 22
Tabel di atas merupakan hasil uji
normalitas dengan metode Kolmogorov
Smirnov, nilai sig yang di peroleh dari variabel
kepuasan kerja (X) adalah 0,200. Karena nilai
sig nya (0,200) lebih besar dari 0,05 artinya
data berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 50
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std.
Deviation 1,58453463
Most Extreme
Differences
Absolute ,075
Positive ,068
Negative -,075
Test Statistic ,075
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
Jurnal Ilmiah Manajemen MSDM 12 Desember 2019
Fakultas Ekonomi Bisnis Dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa | www.pelitabangsa.ac.id Page 12
Uji Multikolinearitas ini untuk menguji
apakah model regresi yang ditemukan
ada korelasi yang tinggi atau tidak antar
variabel independent.Caranya dengan
melihat nilai Inflation Factor (VIF),
dan tolerance pada model regresi. Nilai
VIF nya disekitar angka 1 dan kurang
dari 10 dengan Tolerance mendekati
angka 1. (Priyatno 2016) Data yang
didapat adalah sebagai berikut:
Tabel 1.8
Hasil Uji Multikolinearitas
Sumber: Pengolahan SPSS Versi 22
Dari output di atas dapat dilihat bahwa nilai
VIF disekitar angka 1 dan Tolerance nya >
0,1, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat multikolinearitas dalam data.
c. Uji heterokedastitas
Pengujian ini dimaksudkan untuk
mengetahui apakah model regresi tersebut
terjadi ketidaksamaan varian (residual) pada
satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Dengan metode Uji Korelasi Spearman dengan
SPSS 22. Data dikatakan tidak terjadi
Heteroskedastisitas jika nilai signifikansi
antara Variabel Independent dengan Absolut
Residual lebih dari 0.05.(Priyatno 2016).
Menggunakan Metode Uji scarplot:
Sumber: Pengolahan SPSS Versi 22.0
Berdasarkan hasil Grafik Scatterplot di atas,
titik-titik menyebar secara acak, dan tersebar
baik diatas dan dibawah angka nol pada sumbu
Y, sehingga disimpulkan bahwa tidak terdapat
heteroskedastisitas dalam model regresi.
4) Uji Linear Berganda
1. Regresi Linear Berganda
Untuk melihat pengaruh kepuasan kerja
(X1) dan motivasi kerja (X2) terhadap kinerja
karyawan (Y) digunakan analisis regresi linier
berganda dengan persamaan sebagai berikut:
Tabel 1.9 Hasil Uji Linier
Berganda_Uji Model Regresi
Sumber: Pengolahan SPSS Versi 22.0
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel
di atas, diperoleh bentuk persamaan regresi
linier berganda sebagai berikut :
Y = 1,599 + 0,313 X1 + 0,573 X2
Dimana :
Y = Kinerja Karyawan
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Kepuasa
n Kerja ,854 1,170
Motivasi
Kerja ,854 1,170
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,599 2,802
,570 ,571
Kepuasan
Kerja
,313 ,084 ,364 3,725 ,001
Motivasi Kerja ,573 ,098 ,571 5,854 ,000
Jurnal Ilmiah Manajemen MSDM 12 Desember 2019
Fakultas Ekonomi Bisnis Dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa | www.pelitabangsa.ac.id Page 13
X1 = Kepuasan Kerja
X2 = Motivasi Kerja
b1
= koefisien Kepuasan Kerja
b2 = koefisien Motivasi Kerja
a = konstanta
a. Konstanta sebesar 1,599 berarti jika
variabel Kinerja Karyawan (Y) tidak
dipengaruhi oleh kedua variabel
independennya yaitu Kepuasan Kerja
(X1) dan Motivasi Kerja (X2) akan
bernilai 1,599.
b. Kepuasan Kerja (X1) dengan Kinerja
Karyawan (Y). Koefisien regresi
variabel X1 sebesar 0,313 mengandung
arti untuk setiap pertambahan
Kepuasan Kerja (X1) sebesar satu
satuan akan menyebabkan
meningkatnya Kinerja Karyawan (Y)
sebesar 0,313.
c. Koefisien regresi variabel X2 sebesar
0,573 mengandung arti untuk setiap
pertambahan Motivasi Kerja (X2)
sebesar satu satuan akan menyebabkan
meningkatnya Kinerja Karyawan (Y)
sebesar 0,573.
2. Analisis Koefisien
Determinasi R2
Besarnya pengaruh Kepuasan Kerja (X1)
dan Motivasi Kerja (X2) terhadap Kinerja
Karyawan (Y) dapat ditunjukkan oleh nilai R
square (koefisien determinasi) berdasarkan
tabel di bawah ini:
Tabel 1.10 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Berdasarkan tabel diatas, nilai R
square adalah 0,617 atau 61,7%. Artinya
variabel Kepuasan Kerja (X1) dan
Motivasi Kerja (X2) memberikan
pengaruh sebesar 61,7% terhadap
Kinerja Karyawan (Y). Sedangkan
sisanya sebesar 38,3% merupakan
kontribusi variabel lain selain Kepuasan
Kerja (X1) dan Motivasi Kerja (X2).
3. Uji Hipotesis
Tabel 5.20 Hasil Uji Regresi
Linier Berganda_Uji T
Sumber: Pengolahan SPSS Versi 22.0
Uji t pada Regresi Linier Berganda untuk
mengetahui Pengaruh Variabel Independen
secara parsial terhadap Variabel Dependen.
Karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel,
(3.725 > 1.677) maka Ho ditolak, artinya
bahwa kepuasan secara parsial berpengaruh
terhadap Kinerja. Nilai t hitung positif, artinya
pengaruhnya positif.
Karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel,
(5.854 > 1.677) maka Ho ditolak, artinya
bahwa Motivasi secara parsial berpengaruh
terhadap Kinerja. Nilai t hitung positif, artinya
pengaruhnya positif.
4. PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini membahas tentang
pengaruh kepuasan kerja dan motivasi kerja
terhadap kinerja karyawan PT.Indomarco
Adi Prima Bagian Delivery. Setelah
dilakukan uji regresi terhadap masing –
masing variabel menggunakan program
Model Summaryb
Mod
el R
R
Squar
e
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
1 ,786a ,617 ,601 1,61790
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja,
Kepuasan Kerja
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Pengolahan SPSS Versi
22.0
Model
Unstandardized
Coefficients
Standar
dized
Coeffici
ents
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constan
t) 1,599 2,802 ,570 ,571
Kepuasa
n Kerja ,313 ,084 ,364
3,72
5 ,001
Motivasi
Kerja ,573 ,098 ,571
5,85
4 ,000
Jurnal Ilmiah Manajemen MSDM 12 Desember 2019
Fakultas Ekonomi Bisnis Dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa | www.pelitabangsa.ac.id Page 14
SPSS didapat hasil yang signifikan dan
berpengaruh :
1. Pengaruh kepuasan kerja terhadap
kinerja karyawan.
Penelitian ini menguji kepuasan
kerja terhadap kinerja karyawan.
Karena nilai t hitung lebih besar dari t
tabel, (3.725 > 1.677) maka Ho
ditolak, artinya bahwa kepuasan secara
parsial dan signifikan berpengaruh
terhadap Kinerja. Jika kepuasan
karyawan ditingkatkan kembali maka
kinerja karyawan akan meningkat juga
2. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan.
Penelitian ini menguji pengaruh
motivasi keerja terhadap kinerja
karyawan. Diketahui nilai t hitung lebih
besar dari t tabel motivasi kerja X2 5.854
> 1.677) yang berarti budaya organisasi
berpengaruh secara parsial dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Jika motivasi oragnisasi ditingkatkan
kembali maka kinerja karyawan akan
meningkat juga.
VIII . PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan mengenai pengaruh Kepuasan
Kerja (X1) dan Motivasi Kerja (X2)
terhadap Kinerja Karyawan (Y) maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara parsial kepuasan kerja dan
motivasi kerja berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan pada
PT. Indomarco Adi Prima.
2. Secara bersama-sama kepuasan kerja
dan motivasi kerja berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan
pada PT. Indomarco Adi Prima.
3. Variabel kepuasan kerja dan
motivasi kerja koefisien regresi
bertanda positif (+) menandakan
hubungan yang searah, dengan kata
lain kepuasan kerja dan motivasi
kerja akan meningkatkan kinerja
karyawan pada PT. Indomarco Adi
Prima.
4. Korelasi / hubungan antara
kepuasan kerja dan motivasi kerja
dengan kinerja karyawan PT.
Indomarco Adi Prima bagian delivery
adalah sangat kuat sebesar (r = 0,786)
dan Koefisien determinasi atau angka
R square adalah sebesar 0,617. hal ini
berarti 61,7% dari variasi variable
dependent kinerja karyawan Pada PT.
Indomarco Adi Prima yang dapat
dijelaskan oleh variabel independent
kepuasan kerja dan motivasi kerja,
sedangkan sisanya sebesar 0,383
atau 38.3% (1 - 0,617 atau 100% -
61.7%) dijelaskan oleh Variabel-
variabel lain diluar variabel yang ada.
Tetapi nilai variabel lain ini kecil
yaitu sebesar 38.3%.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas maka
penulis dapat memberikan saran/masukan
bagi pembaca karya tulis ini sebagai
berikut:
1. Untuk penelitian dimasa yang akan
datang sebaiknya memperluas
variabel dan pengukuran variabel
penelitian sehingga dapat lebih jauh
dalam meningkatkan kinerja
karyawan di PT.Indomarco Adi
Prima.
2. Diharapkan penelitian selnjutnya
akan mengkaji lebih dalam tentang
kepuasan kerja dan motivasi kerja
terhadap kinerja karyawan agar di
peroleh gambaran yang lebih baik.
C. DAFTAR PUSTAKA
Arianty, Nel. 2014. Pengaruh Budaya
Organisasi Terhadap Kinerja
Pegawai. Jurnal Manajemen & Bisnis
Vol. 14, No. 02, Oktober.
Jurnal Ilmiah Manajemen MSDM 12 Desember 2019
Fakultas Ekonomi Bisnis Dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa | www.pelitabangsa.ac.id Page 15
Ardiani. 2017. Analisis Pengaruh Budaya
Organisasi dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi
pada Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Daerah Propinsi Jawa
Tengah). Diponegoro Journal Of
Management Vol. 6, No. 4, Tahun.
Damayanti Riski, Agustina Hanafi dkk.
2018. Pengaruh Kepuasan Kerja
Karyawan (Studi Kasus Karyawan
Non Medis RS Islam Siti Khadijah
Palembang. Jurnal Ilmiah
Manajemen Bisnis dan Terapan XV
No 2, Oktober.
Djuremi, D., Hasiholan, L. B., & Minarsih,
M.M.(2016).Pengaruh Lingkungan
Kerja, Budaya Organisasi, dan
Kepemimpinan terhadap Kinerja
Pegawai Pada Dinas Pasar Kota
Semarang. Journal of Management,
2(2).
Eka, Ade dan Gusti Ayu Adnyani, 2017.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan
Budaya Organisasi Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan. Jurnal
Manajemen Unud Vol. 6, No. 12.
Jaya, A. S., Rimbano, D., & Gunadi, G. (2019).
Gaya Kepemimpinan Dan Budaya
Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Kelurahan di Kota Lubuklinggau.
Interprof (Jurnal Manajemen), 3(02).
Maya, A. (2016). Pengaruh Budaya Organisasi
Terhadap Kinerja Pegawai di Kantor
Kecamatan Muara Lawa Kabupaten
Kutai Barat. Jurnal Administrasi
Negara, 4: 4002-4012.
Rismawanti. (2016). Pengaruh Budaya
Organisasi Dengan Gaya
Kepemimpinan Terhadap Kinerja
Karyawan. Jurnal Supremasi Vol. XI,
No. 2, Oktober.
Wahyuni, E. (2015). Pengaruh Budaya
Organisasi dan Gaya Kepemimpinan
Terhadap Kinerja Pegawai Bagian
Keuangan Organisasi Sektor Publik
dengan Motivasi Kerja Sebagai
Variabel Intervening (Studi Kasus
Pada Pegawai Pemerintah Kota
Tasikmalaya). Nominal, Barometer
Riset Akuntansi dan
Manajemen, 4(1).
Widodo, T. T., Alamsyah, N., & Utomo, C. B.
(2018). Analisis Pengaruh Gaya
Kepemimpinan, Disiplin Kerja Dan
Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Di PT Telkom Indonesia
Cabang Batam. Jurnal Industri
Kreatif (JIK), 2(1), 97-104.