jurnal mengembangkan kemampuan sosial...

9
MENGEMBANGKA KEMANDIRIAN M KELOMPOK A RA PR IMPROVING SOCIA OUTBOND ACTI SONOAGENG VILLA 1. PROGRAM STUDI PEN FAKULTAS UNIVER JURNAL AN KEMAMPUAN SOSIAL EMOS MELALUI KEGIATAN OUTBOUND A AT-TAQWA DESA SONOAGENG RAMBON KABUPATEN NGANJUK AL EMOCIONAL ABILITY IN INDE IVITY AT A GROUP STUDENT RA AGE PRAMBON DISTRICT NGAN Oleh: INING RULIANA 14.1.01.11.0191P Dibimbing oleh : Intan Prastihastari Wijaya, M.Pd., M.Ps 2. Widi Wulansari, M.Pd. NDIDIKAN GURU PENDIDIKAN A S KEGURUAN DAN ILMU PENDID RSITAS NUSANTARA PGRI KEDI 2016 SIONAL DALAM D PADA ANAK G KECAMATAN K EPENDENCE BY A AT-TAQWA NJUK REGENCY si. ANAK USIA DINI DIKAN IRI Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 04 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Upload: lyanh

Post on 08-Aug-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SOSIAL …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/c71a1d391ed9f48ea2d... · penelitian anak kelompok A RA At-Taqwa Desa Sonoageng Kecamatan

JURNAL

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL DALAMKEMANDIRIAN MELALUI KEGIATAN OUTBOUND PADA ANAK

KELOMPOK A RA AT-TAQWA DESA SONOAGENG KECAMATANPRAMBON KABUPATEN NGANJUK

IMPROVING SOCIAL EMOCIONAL ABILITY IN INDEPENDENCE BYOUTBOND ACTIVITY AT A GROUP STUDENT RA AT-TAQWA

SONOAGENG VILLAGE PRAMBON DISTRICT NGANJUK REGENCY

Oleh:INING RULIANA

14.1.01.11.0191P

Dibimbing oleh :1. Intan Prastihastari Wijaya, M.Pd., M.Psi.

2. Widi Wulansari, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI2016

JURNAL

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL DALAMKEMANDIRIAN MELALUI KEGIATAN OUTBOUND PADA ANAK

KELOMPOK A RA AT-TAQWA DESA SONOAGENG KECAMATANPRAMBON KABUPATEN NGANJUK

IMPROVING SOCIAL EMOCIONAL ABILITY IN INDEPENDENCE BYOUTBOND ACTIVITY AT A GROUP STUDENT RA AT-TAQWA

SONOAGENG VILLAGE PRAMBON DISTRICT NGANJUK REGENCY

Oleh:INING RULIANA

14.1.01.11.0191P

Dibimbing oleh :1. Intan Prastihastari Wijaya, M.Pd., M.Psi.

2. Widi Wulansari, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI2016

JURNAL

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL DALAMKEMANDIRIAN MELALUI KEGIATAN OUTBOUND PADA ANAK

KELOMPOK A RA AT-TAQWA DESA SONOAGENG KECAMATANPRAMBON KABUPATEN NGANJUK

IMPROVING SOCIAL EMOCIONAL ABILITY IN INDEPENDENCE BYOUTBOND ACTIVITY AT A GROUP STUDENT RA AT-TAQWA

SONOAGENG VILLAGE PRAMBON DISTRICT NGANJUK REGENCY

Oleh:INING RULIANA

14.1.01.11.0191P

Dibimbing oleh :1. Intan Prastihastari Wijaya, M.Pd., M.Psi.

2. Widi Wulansari, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI2016

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 04 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Page 2: JURNAL MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SOSIAL …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/c71a1d391ed9f48ea2d... · penelitian anak kelompok A RA At-Taqwa Desa Sonoageng Kecamatan

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Ining Ruliana | NPM 14.1.01.11.0191PFKIP – Prodi PG-PAUD

simki.unpkediri.ac.id|| 1||

SURAT PERNYATAANARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2016

Yang bertanda tangan di bawah ini:Nama Lengkap : Ining Ruliana

NPM : 14.1.01.11.0191P

Telepun/HP : 081385222324

Alamat Surel (Email) : -

Judul Artikel : Mengembangkan Kemampuan Sosial Emosional Dalam

Kemandirian Melalui Kegiatan Outbound pada Anak

Kelompok A RA At-Taqwa Desa Sonoageng Kecamatan

Prambon Kabupaten Nganjuk

Fakultas – Program Studi : FKIP – PG-PAUD

Nama Perguruan Tinggi : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Alamat Perguruan Tinggi : Jalan K. H. Achmad Dahlan No. 76 Mojoroto Kediri

Dengan ini menyatakan bahwa :

a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan

bebas plagiarisme;

b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari

ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain,

saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Mengetahui Kediri, 18 Juli 2016

Pembimbing I

Intan Prastihastari Wijaya, M.Pd., M.Psi.NIDN 0729078402

Pembimbing II

Widi Wulansari, M.Pd.NIDN 0724038803

Penulis,

Ining RulianaNPM 14.1.01.11.0191P

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Ining Ruliana | NPM 14.1.01.11.0191PFKIP – Prodi PG-PAUD

simki.unpkediri.ac.id|| 1||

SURAT PERNYATAANARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2016

Yang bertanda tangan di bawah ini:Nama Lengkap : Ining Ruliana

NPM : 14.1.01.11.0191P

Telepun/HP : 081385222324

Alamat Surel (Email) : -

Judul Artikel : Mengembangkan Kemampuan Sosial Emosional Dalam

Kemandirian Melalui Kegiatan Outbound pada Anak

Kelompok A RA At-Taqwa Desa Sonoageng Kecamatan

Prambon Kabupaten Nganjuk

Fakultas – Program Studi : FKIP – PG-PAUD

Nama Perguruan Tinggi : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Alamat Perguruan Tinggi : Jalan K. H. Achmad Dahlan No. 76 Mojoroto Kediri

Dengan ini menyatakan bahwa :

a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan

bebas plagiarisme;

b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari

ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain,

saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Mengetahui Kediri, 18 Juli 2016

Pembimbing I

Intan Prastihastari Wijaya, M.Pd., M.Psi.NIDN 0729078402

Pembimbing II

Widi Wulansari, M.Pd.NIDN 0724038803

Penulis,

Ining RulianaNPM 14.1.01.11.0191P

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Ining Ruliana | NPM 14.1.01.11.0191PFKIP – Prodi PG-PAUD

simki.unpkediri.ac.id|| 1||

SURAT PERNYATAANARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2016

Yang bertanda tangan di bawah ini:Nama Lengkap : Ining Ruliana

NPM : 14.1.01.11.0191P

Telepun/HP : 081385222324

Alamat Surel (Email) : -

Judul Artikel : Mengembangkan Kemampuan Sosial Emosional Dalam

Kemandirian Melalui Kegiatan Outbound pada Anak

Kelompok A RA At-Taqwa Desa Sonoageng Kecamatan

Prambon Kabupaten Nganjuk

Fakultas – Program Studi : FKIP – PG-PAUD

Nama Perguruan Tinggi : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Alamat Perguruan Tinggi : Jalan K. H. Achmad Dahlan No. 76 Mojoroto Kediri

Dengan ini menyatakan bahwa :

a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan

bebas plagiarisme;

b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari

ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain,

saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Mengetahui Kediri, 18 Juli 2016

Pembimbing I

Intan Prastihastari Wijaya, M.Pd., M.Psi.NIDN 0729078402

Pembimbing II

Widi Wulansari, M.Pd.NIDN 0724038803

Penulis,

Ining RulianaNPM 14.1.01.11.0191P

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 04 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Page 3: JURNAL MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SOSIAL …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/c71a1d391ed9f48ea2d... · penelitian anak kelompok A RA At-Taqwa Desa Sonoageng Kecamatan

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Ining Ruliana | NPM 14.1.01.11.0191PFKIP – Prodi PG-PAUD

simki.unpkediri.ac.id|| 2||

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL DALAMKEMANDIRIAN MELALUI KEGIATAN OUTBOUND PADA ANAK

KELOMPOK A RA AT-TAQWA DESA SONOAGENG KECAMATANPRAMBON KABUPATEN NGANJUK

Ining RulianaNPM 14.1.01.11.0191PFKIP – Prodi PG-PAUD

-Intan Prastihastari Wijaya, M.Pd., M.Psi1 dan Widi Wulansari, M.Pd.2

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa kemampuansosial emosional dalam kemandirian masih rendah, oleh karena itu peneliti berupaya mengembangkankemampuan sosial emosional dalam kemandirian melalui pembelajaran yang menarik danmenyenangkan yaitu melalui kegiatan outbound.

Permasalahan penelitian ini adalah: “ Apakah kegiatan outbound dapat mengembangkankemampuan sosial emosional dalam kemandirian pada anak kelompok A RA At-Taqwa DesaSonoageng Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk?”.

Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subyekpenelitian anak kelompok A RA At-Taqwa Desa Sonoageng Kecamatan Prambon KabupatenNganjuk. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus, menggunakan instrumen berupa RKM, RKH,lembar observasi aktivitas anak didik, lembar observasi aktivitas guru dan kegiatan pembelajaran.

Hasil penelitian menunjukkan perkembangan kemampuan sosial emosional dalamkemandirian melalui kegiatan outbound yakni prasiklus 29,41%, kemudian siklus I mencapai 47,06%,siklus II mencapai 58,82%, dan siklus III mencapai 82,35%. Berdasarkan data di atas dapat ditarikkesimpulan melalui kegiatan outbound dapat mengembangkan kemampuan sosial emosional dalamkemandirian pada anak kelompok A RA At-Taqwa Desa Sonoageng Kecamatan Prambon KabupatenNganjuk.

KATA KUNCI : kemampuan sosial emosional, kemandirian, metode outbound

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Ining Ruliana | NPM 14.1.01.11.0191PFKIP – Prodi PG-PAUD

simki.unpkediri.ac.id|| 2||

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL DALAMKEMANDIRIAN MELALUI KEGIATAN OUTBOUND PADA ANAK

KELOMPOK A RA AT-TAQWA DESA SONOAGENG KECAMATANPRAMBON KABUPATEN NGANJUK

Ining RulianaNPM 14.1.01.11.0191PFKIP – Prodi PG-PAUD

-Intan Prastihastari Wijaya, M.Pd., M.Psi1 dan Widi Wulansari, M.Pd.2

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa kemampuansosial emosional dalam kemandirian masih rendah, oleh karena itu peneliti berupaya mengembangkankemampuan sosial emosional dalam kemandirian melalui pembelajaran yang menarik danmenyenangkan yaitu melalui kegiatan outbound.

Permasalahan penelitian ini adalah: “ Apakah kegiatan outbound dapat mengembangkankemampuan sosial emosional dalam kemandirian pada anak kelompok A RA At-Taqwa DesaSonoageng Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk?”.

Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subyekpenelitian anak kelompok A RA At-Taqwa Desa Sonoageng Kecamatan Prambon KabupatenNganjuk. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus, menggunakan instrumen berupa RKM, RKH,lembar observasi aktivitas anak didik, lembar observasi aktivitas guru dan kegiatan pembelajaran.

Hasil penelitian menunjukkan perkembangan kemampuan sosial emosional dalamkemandirian melalui kegiatan outbound yakni prasiklus 29,41%, kemudian siklus I mencapai 47,06%,siklus II mencapai 58,82%, dan siklus III mencapai 82,35%. Berdasarkan data di atas dapat ditarikkesimpulan melalui kegiatan outbound dapat mengembangkan kemampuan sosial emosional dalamkemandirian pada anak kelompok A RA At-Taqwa Desa Sonoageng Kecamatan Prambon KabupatenNganjuk.

KATA KUNCI : kemampuan sosial emosional, kemandirian, metode outbound

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Ining Ruliana | NPM 14.1.01.11.0191PFKIP – Prodi PG-PAUD

simki.unpkediri.ac.id|| 2||

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL DALAMKEMANDIRIAN MELALUI KEGIATAN OUTBOUND PADA ANAK

KELOMPOK A RA AT-TAQWA DESA SONOAGENG KECAMATANPRAMBON KABUPATEN NGANJUK

Ining RulianaNPM 14.1.01.11.0191PFKIP – Prodi PG-PAUD

-Intan Prastihastari Wijaya, M.Pd., M.Psi1 dan Widi Wulansari, M.Pd.2

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa kemampuansosial emosional dalam kemandirian masih rendah, oleh karena itu peneliti berupaya mengembangkankemampuan sosial emosional dalam kemandirian melalui pembelajaran yang menarik danmenyenangkan yaitu melalui kegiatan outbound.

Permasalahan penelitian ini adalah: “ Apakah kegiatan outbound dapat mengembangkankemampuan sosial emosional dalam kemandirian pada anak kelompok A RA At-Taqwa DesaSonoageng Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk?”.

Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subyekpenelitian anak kelompok A RA At-Taqwa Desa Sonoageng Kecamatan Prambon KabupatenNganjuk. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus, menggunakan instrumen berupa RKM, RKH,lembar observasi aktivitas anak didik, lembar observasi aktivitas guru dan kegiatan pembelajaran.

Hasil penelitian menunjukkan perkembangan kemampuan sosial emosional dalamkemandirian melalui kegiatan outbound yakni prasiklus 29,41%, kemudian siklus I mencapai 47,06%,siklus II mencapai 58,82%, dan siklus III mencapai 82,35%. Berdasarkan data di atas dapat ditarikkesimpulan melalui kegiatan outbound dapat mengembangkan kemampuan sosial emosional dalamkemandirian pada anak kelompok A RA At-Taqwa Desa Sonoageng Kecamatan Prambon KabupatenNganjuk.

KATA KUNCI : kemampuan sosial emosional, kemandirian, metode outbound

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 04 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Page 4: JURNAL MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SOSIAL …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/c71a1d391ed9f48ea2d... · penelitian anak kelompok A RA At-Taqwa Desa Sonoageng Kecamatan

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Ining Ruliana | NPM 14.1.01.11.0191PFKIP – Prodi PG-PAUD

simki.unpkediri.ac.id|| 3||

I. LATAR BELAKANGRoudhotul Athfal (RA) merupakan

lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan pendidikan anak usia

dini secara terprogam dan terencana

dengan tujuan untuk membantu anak

didik mengembangkan berbagai potensi

baik fisik maupan psikis yang meliputi

moral dan nilai-nilai agama, sosial

emosional,kognitif, bahasa, fisik

motorik, dan seni untuk siap memasuki

pendidikan dasar.

Perkembangan berbagai aspek

tersebut saling berkaitan dan saling

mempengaruhi satu sama lain. Semua

aspek perlu dikembangkan secara

optimal dalam kegiatan pembelajaran

anak usia dini secara keseluruhan tidak

hanya berfokus pada salah satu aspek

perkembangan saja.

Kemandirian anak merupakan salah

satu aspek perkembangan sosial

emosional yang mempunyai peranan

penting, karena aspek kemandirian

dimaksudkan untuk membina anak agar

dapat menolong dirinya sendiri dalam

rangka kecakapan hidup (life skill) serta

memperoleh ketrampilan dasar yang

berguna untuk kelangsungan hidup anak.

Oleh karena itu, melalui pemberian

rangsangan, stimulasi dan bimbingan,

diharapkan akan meningkatkan

perkembangan perilaku dan sikap yang

baik, sehingga akan menjadi dasar utama

dalam pembentukan pribadi anak sesuai

dengan nilai-nilai yang ada di

masyarakat.

Kemandirian menurut Astiati

(dalam Wiyani,2014) merupakan

kemampuan atau ketrampilan yang

dimiliki anak untuk melakukan segala

sesuatunya sendiri, baik yang terkait

dengan aktivitas bantu diri maupun

aktivitas dalam kesehariannya tanpa

tergantung pada orang lain.

Anak yang kurang mandiri

cenderung selalu bergantung pada orang

lain dan selalu butuh bantuan orang lain.

Anak selalu mencari perlindungan dan

dukungan orang lain. Tanpa disadari

bahwa anak sedang merusak

kemampuan dan kepercayaannya sendiri

dalam mencapai segala kebutuhannya

sendiri.

Kemandirian menurut Subroto

(dalam Wiyani, 2014) adalah

kemampuan anak untuk melakukan

aktivitas sendiri atau mampu berdiri

sendiri dalam berbagai hal. Anak

mandiri adalah harapan bagi semua

pihak baik dari pihak sekolah maupun

pihak orangtua atau wali murid, hal ini

dikarenakan anak usia dini akan mampu

mengambil keputusan sendiri,

bertanggung jawab dan memiliki

kepercayaan diri.

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Ining Ruliana | NPM 14.1.01.11.0191PFKIP – Prodi PG-PAUD

simki.unpkediri.ac.id|| 3||

I. LATAR BELAKANGRoudhotul Athfal (RA) merupakan

lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan pendidikan anak usia

dini secara terprogam dan terencana

dengan tujuan untuk membantu anak

didik mengembangkan berbagai potensi

baik fisik maupan psikis yang meliputi

moral dan nilai-nilai agama, sosial

emosional,kognitif, bahasa, fisik

motorik, dan seni untuk siap memasuki

pendidikan dasar.

Perkembangan berbagai aspek

tersebut saling berkaitan dan saling

mempengaruhi satu sama lain. Semua

aspek perlu dikembangkan secara

optimal dalam kegiatan pembelajaran

anak usia dini secara keseluruhan tidak

hanya berfokus pada salah satu aspek

perkembangan saja.

Kemandirian anak merupakan salah

satu aspek perkembangan sosial

emosional yang mempunyai peranan

penting, karena aspek kemandirian

dimaksudkan untuk membina anak agar

dapat menolong dirinya sendiri dalam

rangka kecakapan hidup (life skill) serta

memperoleh ketrampilan dasar yang

berguna untuk kelangsungan hidup anak.

Oleh karena itu, melalui pemberian

rangsangan, stimulasi dan bimbingan,

diharapkan akan meningkatkan

perkembangan perilaku dan sikap yang

baik, sehingga akan menjadi dasar utama

dalam pembentukan pribadi anak sesuai

dengan nilai-nilai yang ada di

masyarakat.

Kemandirian menurut Astiati

(dalam Wiyani,2014) merupakan

kemampuan atau ketrampilan yang

dimiliki anak untuk melakukan segala

sesuatunya sendiri, baik yang terkait

dengan aktivitas bantu diri maupun

aktivitas dalam kesehariannya tanpa

tergantung pada orang lain.

Anak yang kurang mandiri

cenderung selalu bergantung pada orang

lain dan selalu butuh bantuan orang lain.

Anak selalu mencari perlindungan dan

dukungan orang lain. Tanpa disadari

bahwa anak sedang merusak

kemampuan dan kepercayaannya sendiri

dalam mencapai segala kebutuhannya

sendiri.

Kemandirian menurut Subroto

(dalam Wiyani, 2014) adalah

kemampuan anak untuk melakukan

aktivitas sendiri atau mampu berdiri

sendiri dalam berbagai hal. Anak

mandiri adalah harapan bagi semua

pihak baik dari pihak sekolah maupun

pihak orangtua atau wali murid, hal ini

dikarenakan anak usia dini akan mampu

mengambil keputusan sendiri,

bertanggung jawab dan memiliki

kepercayaan diri.

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Ining Ruliana | NPM 14.1.01.11.0191PFKIP – Prodi PG-PAUD

simki.unpkediri.ac.id|| 3||

I. LATAR BELAKANGRoudhotul Athfal (RA) merupakan

lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan pendidikan anak usia

dini secara terprogam dan terencana

dengan tujuan untuk membantu anak

didik mengembangkan berbagai potensi

baik fisik maupan psikis yang meliputi

moral dan nilai-nilai agama, sosial

emosional,kognitif, bahasa, fisik

motorik, dan seni untuk siap memasuki

pendidikan dasar.

Perkembangan berbagai aspek

tersebut saling berkaitan dan saling

mempengaruhi satu sama lain. Semua

aspek perlu dikembangkan secara

optimal dalam kegiatan pembelajaran

anak usia dini secara keseluruhan tidak

hanya berfokus pada salah satu aspek

perkembangan saja.

Kemandirian anak merupakan salah

satu aspek perkembangan sosial

emosional yang mempunyai peranan

penting, karena aspek kemandirian

dimaksudkan untuk membina anak agar

dapat menolong dirinya sendiri dalam

rangka kecakapan hidup (life skill) serta

memperoleh ketrampilan dasar yang

berguna untuk kelangsungan hidup anak.

Oleh karena itu, melalui pemberian

rangsangan, stimulasi dan bimbingan,

diharapkan akan meningkatkan

perkembangan perilaku dan sikap yang

baik, sehingga akan menjadi dasar utama

dalam pembentukan pribadi anak sesuai

dengan nilai-nilai yang ada di

masyarakat.

Kemandirian menurut Astiati

(dalam Wiyani,2014) merupakan

kemampuan atau ketrampilan yang

dimiliki anak untuk melakukan segala

sesuatunya sendiri, baik yang terkait

dengan aktivitas bantu diri maupun

aktivitas dalam kesehariannya tanpa

tergantung pada orang lain.

Anak yang kurang mandiri

cenderung selalu bergantung pada orang

lain dan selalu butuh bantuan orang lain.

Anak selalu mencari perlindungan dan

dukungan orang lain. Tanpa disadari

bahwa anak sedang merusak

kemampuan dan kepercayaannya sendiri

dalam mencapai segala kebutuhannya

sendiri.

Kemandirian menurut Subroto

(dalam Wiyani, 2014) adalah

kemampuan anak untuk melakukan

aktivitas sendiri atau mampu berdiri

sendiri dalam berbagai hal. Anak

mandiri adalah harapan bagi semua

pihak baik dari pihak sekolah maupun

pihak orangtua atau wali murid, hal ini

dikarenakan anak usia dini akan mampu

mengambil keputusan sendiri,

bertanggung jawab dan memiliki

kepercayaan diri.

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 04 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Page 5: JURNAL MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SOSIAL …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/c71a1d391ed9f48ea2d... · penelitian anak kelompok A RA At-Taqwa Desa Sonoageng Kecamatan

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Ining Ruliana | NPM 14.1.01.11.0191PFKIP – Prodi PG-PAUD

simki.unpkediri.ac.id|| 1||

RA At-Taqwa merupakan salah

satu pendidikan Islam yang berada di

Dusun Gading Desa Sonoageng

Kecamatan Prambon Kabupaten

Nganjuk yang memiliki dua rombongan

belajar yaitu kelompok A dan kelompok

B. Khususnya di kelompok A terdapat

17 anak didik yang memiliki

kemampuan hampir sama, karena pada

saat anak-anak masuk ke lembaga

pendidikan memiliki usia yang hampir

sama yakni antara 4-5 tahun. Namun

demikian, bila ditinjau dari kemandirian

anak didik belum sesuai harapan guru

maupun orangtua. Berdasarkan hasil

observasi menunjukkan bahwa

kemandirian anak, khususnya di

kelompok A masih kurang. Kondisi ini

diindikasikan bahwa anak dalam

mengerjakan tugas selalu minta bantuan

guru.

Berdasarkan hasil penilaian

perkembangan anak dari laporan

penilaian semester I diketahui bahwa

dari indikator kemandirian yaitu mampu

mengerjakan tugas sendiri, terdapat

hanya 2 anak didik yang mendapat

bintang 4, sedangkan ada 3 anak didik

yang mendapat nilai bintang 3,selain itu

ada 5 anak didik yang mendapat bintang

2, dan 7 anak mendapatbintang1. Dari

hasil penilaian, menunjukkan bahwa

indikator kemandirian yaitu mampu

mengerjakan tugas sendiri kurang baik,

hal ini dikarenakan kurang tepatnya guru

memilih metode yang sesuai, sehingga

kurang aktifnya anak secara langsung

dalam proses pembelajaran, oleh sebab

itu peneliti berupaya mencari cara untuk

menanamkan kemandirian agar nantinya

anak dapat menjadikan dirinya mampu

berdiri sendiri dan tidak bergantung pada

orang lain. Cara-cara yang dicari

diusahakan yang menarik agar

menyenangkan bagi anak dalam

melakukannya. Cara yang

menyenangkan merupakan cara yang

dapat membuat anak aktif berpartisipasi

dalam berbagai kesempatan aktivitas.

Salah satu aktivitas yang membuat anak

senang adalah bermain. Bermain dapat

dilakukan di dalam ruangan, dan dapat

juga dilakukan di luar ruangan.

Kegiatan bermain di luar ruangan

yang dapat digunakan untuk

membiasakan kemandirian anak adalah

melalui kegiatanoutbound, kegiatan

outbound dapat menstimulasi aspek fisik

hingga psikis anak dengan berbagai

kegiatan yang menyenangkan.

Sayangnya kegiatan outbound belum

familierdi kalangan dunia pendidikan

khususnya pendidikan anak usia dini,

orangtua cenderung mengawatirkan anak

jika jatuh atau kotor karena outbound

dilakukan di alam terbuka. Pengalaman

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Ining Ruliana | NPM 14.1.01.11.0191PFKIP – Prodi PG-PAUD

simki.unpkediri.ac.id|| 1||

RA At-Taqwa merupakan salah

satu pendidikan Islam yang berada di

Dusun Gading Desa Sonoageng

Kecamatan Prambon Kabupaten

Nganjuk yang memiliki dua rombongan

belajar yaitu kelompok A dan kelompok

B. Khususnya di kelompok A terdapat

17 anak didik yang memiliki

kemampuan hampir sama, karena pada

saat anak-anak masuk ke lembaga

pendidikan memiliki usia yang hampir

sama yakni antara 4-5 tahun. Namun

demikian, bila ditinjau dari kemandirian

anak didik belum sesuai harapan guru

maupun orangtua. Berdasarkan hasil

observasi menunjukkan bahwa

kemandirian anak, khususnya di

kelompok A masih kurang. Kondisi ini

diindikasikan bahwa anak dalam

mengerjakan tugas selalu minta bantuan

guru.

Berdasarkan hasil penilaian

perkembangan anak dari laporan

penilaian semester I diketahui bahwa

dari indikator kemandirian yaitu mampu

mengerjakan tugas sendiri, terdapat

hanya 2 anak didik yang mendapat

bintang 4, sedangkan ada 3 anak didik

yang mendapat nilai bintang 3,selain itu

ada 5 anak didik yang mendapat bintang

2, dan 7 anak mendapatbintang1. Dari

hasil penilaian, menunjukkan bahwa

indikator kemandirian yaitu mampu

mengerjakan tugas sendiri kurang baik,

hal ini dikarenakan kurang tepatnya guru

memilih metode yang sesuai, sehingga

kurang aktifnya anak secara langsung

dalam proses pembelajaran, oleh sebab

itu peneliti berupaya mencari cara untuk

menanamkan kemandirian agar nantinya

anak dapat menjadikan dirinya mampu

berdiri sendiri dan tidak bergantung pada

orang lain. Cara-cara yang dicari

diusahakan yang menarik agar

menyenangkan bagi anak dalam

melakukannya. Cara yang

menyenangkan merupakan cara yang

dapat membuat anak aktif berpartisipasi

dalam berbagai kesempatan aktivitas.

Salah satu aktivitas yang membuat anak

senang adalah bermain. Bermain dapat

dilakukan di dalam ruangan, dan dapat

juga dilakukan di luar ruangan.

Kegiatan bermain di luar ruangan

yang dapat digunakan untuk

membiasakan kemandirian anak adalah

melalui kegiatanoutbound, kegiatan

outbound dapat menstimulasi aspek fisik

hingga psikis anak dengan berbagai

kegiatan yang menyenangkan.

Sayangnya kegiatan outbound belum

familierdi kalangan dunia pendidikan

khususnya pendidikan anak usia dini,

orangtua cenderung mengawatirkan anak

jika jatuh atau kotor karena outbound

dilakukan di alam terbuka. Pengalaman

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Ining Ruliana | NPM 14.1.01.11.0191PFKIP – Prodi PG-PAUD

simki.unpkediri.ac.id|| 1||

RA At-Taqwa merupakan salah

satu pendidikan Islam yang berada di

Dusun Gading Desa Sonoageng

Kecamatan Prambon Kabupaten

Nganjuk yang memiliki dua rombongan

belajar yaitu kelompok A dan kelompok

B. Khususnya di kelompok A terdapat

17 anak didik yang memiliki

kemampuan hampir sama, karena pada

saat anak-anak masuk ke lembaga

pendidikan memiliki usia yang hampir

sama yakni antara 4-5 tahun. Namun

demikian, bila ditinjau dari kemandirian

anak didik belum sesuai harapan guru

maupun orangtua. Berdasarkan hasil

observasi menunjukkan bahwa

kemandirian anak, khususnya di

kelompok A masih kurang. Kondisi ini

diindikasikan bahwa anak dalam

mengerjakan tugas selalu minta bantuan

guru.

Berdasarkan hasil penilaian

perkembangan anak dari laporan

penilaian semester I diketahui bahwa

dari indikator kemandirian yaitu mampu

mengerjakan tugas sendiri, terdapat

hanya 2 anak didik yang mendapat

bintang 4, sedangkan ada 3 anak didik

yang mendapat nilai bintang 3,selain itu

ada 5 anak didik yang mendapat bintang

2, dan 7 anak mendapatbintang1. Dari

hasil penilaian, menunjukkan bahwa

indikator kemandirian yaitu mampu

mengerjakan tugas sendiri kurang baik,

hal ini dikarenakan kurang tepatnya guru

memilih metode yang sesuai, sehingga

kurang aktifnya anak secara langsung

dalam proses pembelajaran, oleh sebab

itu peneliti berupaya mencari cara untuk

menanamkan kemandirian agar nantinya

anak dapat menjadikan dirinya mampu

berdiri sendiri dan tidak bergantung pada

orang lain. Cara-cara yang dicari

diusahakan yang menarik agar

menyenangkan bagi anak dalam

melakukannya. Cara yang

menyenangkan merupakan cara yang

dapat membuat anak aktif berpartisipasi

dalam berbagai kesempatan aktivitas.

Salah satu aktivitas yang membuat anak

senang adalah bermain. Bermain dapat

dilakukan di dalam ruangan, dan dapat

juga dilakukan di luar ruangan.

Kegiatan bermain di luar ruangan

yang dapat digunakan untuk

membiasakan kemandirian anak adalah

melalui kegiatanoutbound, kegiatan

outbound dapat menstimulasi aspek fisik

hingga psikis anak dengan berbagai

kegiatan yang menyenangkan.

Sayangnya kegiatan outbound belum

familierdi kalangan dunia pendidikan

khususnya pendidikan anak usia dini,

orangtua cenderung mengawatirkan anak

jika jatuh atau kotor karena outbound

dilakukan di alam terbuka. Pengalaman

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 04 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Page 6: JURNAL MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SOSIAL …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/c71a1d391ed9f48ea2d... · penelitian anak kelompok A RA At-Taqwa Desa Sonoageng Kecamatan

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Ining Ruliana | NPM 14.1.01.11.0191PFKIP – Prodi PG-PAUD

simki.unpkediri.ac.id|| 2||

berinteraksi sosial pada anak usia dini

melalui kegiatan outbound dapat

menentukan kemandirian anak di masa

depan dan anak akan memiliki pola

perilaku terhadap orang lain di masa

yang akan datang. Agar tercapainya

perkembangan kemandirian pada masa

anak-anak secara optimal, maka sarana

dalam kegiatan perkembangan outbound

mempunyai peranan yang sangat penting

dalam kemandirian anak-anak.

Atas dasar uraian di atas, maka

peneliti ingin mengetahui sejauh mana

kegiatan outbound terhadap

perkembangan kemampuan sosial

emosional dalam kemandirian dengan

memanfaatkan lingkungan di sekitar

anak. Oleh karena itu, peneliti tertarik

untuk mengadakan penelitian dengan

judul “Mengembangkan kemampuan

sosial emosional dalam kemandirian

melalui kegiatan outbound pada anakRA At-Taqwa Desa Sonoageng

Kecamatan Prambon KabupatenNganjuk”.

II. METODEPenelitian ini dilakukan di RA At-

Taqwa Desa Sonoageng Kecamatan

Prambon Kabupaten Nganjuk pada anak

kelompok A. Sedangkan waktu

pelaksanaan penelitian adalah pada

semester genap tahun pelajaran

2015/2016, yaitu dengan waktu efektif

selama + 4 bulan.

Subjek penelitian merupakan

komponen dalam sebuah penelitian,

karena subjek tersebut akan diperoleh

subjek penelitian yaitu responden atau

individu yang diteliti tanpa memerlukan

populasi sampel yang diwakili.

Dalam penelitian ini yang menjadi

subjek penelitian adalah anak-anak kelas

A RA At-Taqwa Kecamatan Prambon

Kabupaten Nganjuk tahun ajaran

2015/2016. RA ini memiliki 2 rombel

yaitu kelompok A dan B. Dalam

penelitian ini berfokus pada anak

kelompok A dengan anak didik

berjumlah 17 anak terdiri dari 10 anak

laki-laki dan 7 anak perempuan.

Pemilihan kelompok A ini didasarkan

pada pertimbangan bahwa setelah

dilakukan observasi ternyata anak-anak

di kelompok A tersebut kurang

merespon atau kurang antusias

mengikuti pembelajaran yang diajarkan

oleh guru sehingga perkembangan sosial

emosional dalam kemandirian anak

masing kurang. Berdasarkan kondisi ini,

diperlukan kegiatan pembelajaran yang

lebih menarik bagi anak agar anak lebih

antusias dalam belajar sehingga dapat

mengembangkan sosial emosional dalam

kemandirian.

III. HASIL DAN KESIMPULAN

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Ining Ruliana | NPM 14.1.01.11.0191PFKIP – Prodi PG-PAUD

simki.unpkediri.ac.id|| 2||

berinteraksi sosial pada anak usia dini

melalui kegiatan outbound dapat

menentukan kemandirian anak di masa

depan dan anak akan memiliki pola

perilaku terhadap orang lain di masa

yang akan datang. Agar tercapainya

perkembangan kemandirian pada masa

anak-anak secara optimal, maka sarana

dalam kegiatan perkembangan outbound

mempunyai peranan yang sangat penting

dalam kemandirian anak-anak.

Atas dasar uraian di atas, maka

peneliti ingin mengetahui sejauh mana

kegiatan outbound terhadap

perkembangan kemampuan sosial

emosional dalam kemandirian dengan

memanfaatkan lingkungan di sekitar

anak. Oleh karena itu, peneliti tertarik

untuk mengadakan penelitian dengan

judul “Mengembangkan kemampuan

sosial emosional dalam kemandirian

melalui kegiatan outbound pada anakRA At-Taqwa Desa Sonoageng

Kecamatan Prambon KabupatenNganjuk”.

II. METODEPenelitian ini dilakukan di RA At-

Taqwa Desa Sonoageng Kecamatan

Prambon Kabupaten Nganjuk pada anak

kelompok A. Sedangkan waktu

pelaksanaan penelitian adalah pada

semester genap tahun pelajaran

2015/2016, yaitu dengan waktu efektif

selama + 4 bulan.

Subjek penelitian merupakan

komponen dalam sebuah penelitian,

karena subjek tersebut akan diperoleh

subjek penelitian yaitu responden atau

individu yang diteliti tanpa memerlukan

populasi sampel yang diwakili.

Dalam penelitian ini yang menjadi

subjek penelitian adalah anak-anak kelas

A RA At-Taqwa Kecamatan Prambon

Kabupaten Nganjuk tahun ajaran

2015/2016. RA ini memiliki 2 rombel

yaitu kelompok A dan B. Dalam

penelitian ini berfokus pada anak

kelompok A dengan anak didik

berjumlah 17 anak terdiri dari 10 anak

laki-laki dan 7 anak perempuan.

Pemilihan kelompok A ini didasarkan

pada pertimbangan bahwa setelah

dilakukan observasi ternyata anak-anak

di kelompok A tersebut kurang

merespon atau kurang antusias

mengikuti pembelajaran yang diajarkan

oleh guru sehingga perkembangan sosial

emosional dalam kemandirian anak

masing kurang. Berdasarkan kondisi ini,

diperlukan kegiatan pembelajaran yang

lebih menarik bagi anak agar anak lebih

antusias dalam belajar sehingga dapat

mengembangkan sosial emosional dalam

kemandirian.

III. HASIL DAN KESIMPULAN

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Ining Ruliana | NPM 14.1.01.11.0191PFKIP – Prodi PG-PAUD

simki.unpkediri.ac.id|| 2||

berinteraksi sosial pada anak usia dini

melalui kegiatan outbound dapat

menentukan kemandirian anak di masa

depan dan anak akan memiliki pola

perilaku terhadap orang lain di masa

yang akan datang. Agar tercapainya

perkembangan kemandirian pada masa

anak-anak secara optimal, maka sarana

dalam kegiatan perkembangan outbound

mempunyai peranan yang sangat penting

dalam kemandirian anak-anak.

Atas dasar uraian di atas, maka

peneliti ingin mengetahui sejauh mana

kegiatan outbound terhadap

perkembangan kemampuan sosial

emosional dalam kemandirian dengan

memanfaatkan lingkungan di sekitar

anak. Oleh karena itu, peneliti tertarik

untuk mengadakan penelitian dengan

judul “Mengembangkan kemampuan

sosial emosional dalam kemandirian

melalui kegiatan outbound pada anakRA At-Taqwa Desa Sonoageng

Kecamatan Prambon KabupatenNganjuk”.

II. METODEPenelitian ini dilakukan di RA At-

Taqwa Desa Sonoageng Kecamatan

Prambon Kabupaten Nganjuk pada anak

kelompok A. Sedangkan waktu

pelaksanaan penelitian adalah pada

semester genap tahun pelajaran

2015/2016, yaitu dengan waktu efektif

selama + 4 bulan.

Subjek penelitian merupakan

komponen dalam sebuah penelitian,

karena subjek tersebut akan diperoleh

subjek penelitian yaitu responden atau

individu yang diteliti tanpa memerlukan

populasi sampel yang diwakili.

Dalam penelitian ini yang menjadi

subjek penelitian adalah anak-anak kelas

A RA At-Taqwa Kecamatan Prambon

Kabupaten Nganjuk tahun ajaran

2015/2016. RA ini memiliki 2 rombel

yaitu kelompok A dan B. Dalam

penelitian ini berfokus pada anak

kelompok A dengan anak didik

berjumlah 17 anak terdiri dari 10 anak

laki-laki dan 7 anak perempuan.

Pemilihan kelompok A ini didasarkan

pada pertimbangan bahwa setelah

dilakukan observasi ternyata anak-anak

di kelompok A tersebut kurang

merespon atau kurang antusias

mengikuti pembelajaran yang diajarkan

oleh guru sehingga perkembangan sosial

emosional dalam kemandirian anak

masing kurang. Berdasarkan kondisi ini,

diperlukan kegiatan pembelajaran yang

lebih menarik bagi anak agar anak lebih

antusias dalam belajar sehingga dapat

mengembangkan sosial emosional dalam

kemandirian.

III. HASIL DAN KESIMPULAN

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 04 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Page 7: JURNAL MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SOSIAL …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/c71a1d391ed9f48ea2d... · penelitian anak kelompok A RA At-Taqwa Desa Sonoageng Kecamatan

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Ining Ruliana | NPM 14.1.01.11.0191PFKIP – Prodi PG-PAUD

simki.unpkediri.ac.id|| 3||

Hasil peningkatan kemampuan

sosial emosional dalam kemandirian

dapat dilihat dari prosentase ketuntasan

kemampuan sosial emosional dalam

kemandirian mulai dari Pra Tindakan,

siklus I, siklus II, dan siklus III pada

tabel dibawah ini :

Tabel 4.11Prosentase Ketuntasan

Kemampuan Sosial Emosionaldalam Kemandirian Pra TindakanSampai Dengan Tindakan SiklusIII Pada Anak Kelompok A RAAT-TAQWA Desa Sonoageng

Kecamatan Prambon KabupatenNganjuk

No. HasilPenilaian

PraTindakan

TindakanSiklus I

TindakanSiklus II

TindakanSiklus III

1. 41,18% 23,53% 17,65% -2. 29,41% 29,41% 23,53% 17,65%3. 17,65% 29,41% 23,53% 41,18%

4. 11,76% 17,65% 35,29% 41,18%Jumlah 100% 100% 100% 100%

Berdasarkan tabel 4.11 diatas

hasil yang dicapai pada siklus I yaitu

47,06%. Hasil presentase ini

dikategorikan belum mencapai

ketuntasan kemampuan sosial

emosional dalam kemandirian. Hal ini

terjadi karena dalam kegiatan

pembelajaran belum sepenuhnya

berjalan dengan baik, disebabkan

karena anak masih beradaptasi dengan

pembelajaran dengan kegiatan

outbound, hanya sebagian anak yang

berperan aktif dalam pembelajaran.

Catatan yang belum teratasi pada siklus

I, telah dilakukan perbaikan pada siklus

II agar capaian hasil yang diperoleh

lebih baik.

Hasil penelitian perkembangan

anak pada siklus II, menunjukkan

prosentase 58,82%. Dari data tersebut

maka kegiatan pembelajaran

kemampuan sosial emosional dalam

kemandirian melalui kegiatan outbound

belum mencapai ketuntasan

kemampuan sosial emosional dalam

kemandirian tetapi ada peningkatan

dari siklus I. Pada pertemuan

berikutnya guru melanjutkan kegiatan

dengan membuat rencana perbaikan

pembelajaran.

Untuk mencapai hasil kriteria

ketuntasan minimal pada siklus III

peneliti merancang pembelajaran yang

lebih menantang guna untuk

meningkatkan kemampuan sosial

emosional dalam kemandirian. Hal ini

dimaksudkan untuk membangkitkan

semangat anak. Karena dengan

bermain anak merasakan kesenangan

dan keinginan untuk mencoba. Adapun

hasil penelitian perkembangan

kemampuan sosial emosional dalam

kemandirian melalui kegiatan outbound

pada siklus III menunjukkan prosentase

82,35%. Maka kegiatan pembelajaran

kemampuan sosial emosional dalam

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Ining Ruliana | NPM 14.1.01.11.0191PFKIP – Prodi PG-PAUD

simki.unpkediri.ac.id|| 3||

Hasil peningkatan kemampuan

sosial emosional dalam kemandirian

dapat dilihat dari prosentase ketuntasan

kemampuan sosial emosional dalam

kemandirian mulai dari Pra Tindakan,

siklus I, siklus II, dan siklus III pada

tabel dibawah ini :

Tabel 4.11Prosentase Ketuntasan

Kemampuan Sosial Emosionaldalam Kemandirian Pra TindakanSampai Dengan Tindakan SiklusIII Pada Anak Kelompok A RAAT-TAQWA Desa Sonoageng

Kecamatan Prambon KabupatenNganjuk

No. HasilPenilaian

PraTindakan

TindakanSiklus I

TindakanSiklus II

TindakanSiklus III

1. 41,18% 23,53% 17,65% -2. 29,41% 29,41% 23,53% 17,65%3. 17,65% 29,41% 23,53% 41,18%

4. 11,76% 17,65% 35,29% 41,18%Jumlah 100% 100% 100% 100%

Berdasarkan tabel 4.11 diatas

hasil yang dicapai pada siklus I yaitu

47,06%. Hasil presentase ini

dikategorikan belum mencapai

ketuntasan kemampuan sosial

emosional dalam kemandirian. Hal ini

terjadi karena dalam kegiatan

pembelajaran belum sepenuhnya

berjalan dengan baik, disebabkan

karena anak masih beradaptasi dengan

pembelajaran dengan kegiatan

outbound, hanya sebagian anak yang

berperan aktif dalam pembelajaran.

Catatan yang belum teratasi pada siklus

I, telah dilakukan perbaikan pada siklus

II agar capaian hasil yang diperoleh

lebih baik.

Hasil penelitian perkembangan

anak pada siklus II, menunjukkan

prosentase 58,82%. Dari data tersebut

maka kegiatan pembelajaran

kemampuan sosial emosional dalam

kemandirian melalui kegiatan outbound

belum mencapai ketuntasan

kemampuan sosial emosional dalam

kemandirian tetapi ada peningkatan

dari siklus I. Pada pertemuan

berikutnya guru melanjutkan kegiatan

dengan membuat rencana perbaikan

pembelajaran.

Untuk mencapai hasil kriteria

ketuntasan minimal pada siklus III

peneliti merancang pembelajaran yang

lebih menantang guna untuk

meningkatkan kemampuan sosial

emosional dalam kemandirian. Hal ini

dimaksudkan untuk membangkitkan

semangat anak. Karena dengan

bermain anak merasakan kesenangan

dan keinginan untuk mencoba. Adapun

hasil penelitian perkembangan

kemampuan sosial emosional dalam

kemandirian melalui kegiatan outbound

pada siklus III menunjukkan prosentase

82,35%. Maka kegiatan pembelajaran

kemampuan sosial emosional dalam

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Ining Ruliana | NPM 14.1.01.11.0191PFKIP – Prodi PG-PAUD

simki.unpkediri.ac.id|| 3||

Hasil peningkatan kemampuan

sosial emosional dalam kemandirian

dapat dilihat dari prosentase ketuntasan

kemampuan sosial emosional dalam

kemandirian mulai dari Pra Tindakan,

siklus I, siklus II, dan siklus III pada

tabel dibawah ini :

Tabel 4.11Prosentase Ketuntasan

Kemampuan Sosial Emosionaldalam Kemandirian Pra TindakanSampai Dengan Tindakan SiklusIII Pada Anak Kelompok A RAAT-TAQWA Desa Sonoageng

Kecamatan Prambon KabupatenNganjuk

No. HasilPenilaian

PraTindakan

TindakanSiklus I

TindakanSiklus II

TindakanSiklus III

1. 41,18% 23,53% 17,65% -2. 29,41% 29,41% 23,53% 17,65%3. 17,65% 29,41% 23,53% 41,18%

4. 11,76% 17,65% 35,29% 41,18%Jumlah 100% 100% 100% 100%

Berdasarkan tabel 4.11 diatas

hasil yang dicapai pada siklus I yaitu

47,06%. Hasil presentase ini

dikategorikan belum mencapai

ketuntasan kemampuan sosial

emosional dalam kemandirian. Hal ini

terjadi karena dalam kegiatan

pembelajaran belum sepenuhnya

berjalan dengan baik, disebabkan

karena anak masih beradaptasi dengan

pembelajaran dengan kegiatan

outbound, hanya sebagian anak yang

berperan aktif dalam pembelajaran.

Catatan yang belum teratasi pada siklus

I, telah dilakukan perbaikan pada siklus

II agar capaian hasil yang diperoleh

lebih baik.

Hasil penelitian perkembangan

anak pada siklus II, menunjukkan

prosentase 58,82%. Dari data tersebut

maka kegiatan pembelajaran

kemampuan sosial emosional dalam

kemandirian melalui kegiatan outbound

belum mencapai ketuntasan

kemampuan sosial emosional dalam

kemandirian tetapi ada peningkatan

dari siklus I. Pada pertemuan

berikutnya guru melanjutkan kegiatan

dengan membuat rencana perbaikan

pembelajaran.

Untuk mencapai hasil kriteria

ketuntasan minimal pada siklus III

peneliti merancang pembelajaran yang

lebih menantang guna untuk

meningkatkan kemampuan sosial

emosional dalam kemandirian. Hal ini

dimaksudkan untuk membangkitkan

semangat anak. Karena dengan

bermain anak merasakan kesenangan

dan keinginan untuk mencoba. Adapun

hasil penelitian perkembangan

kemampuan sosial emosional dalam

kemandirian melalui kegiatan outbound

pada siklus III menunjukkan prosentase

82,35%. Maka kegiatan pembelajaran

kemampuan sosial emosional dalam

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 04 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Page 8: JURNAL MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SOSIAL …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/c71a1d391ed9f48ea2d... · penelitian anak kelompok A RA At-Taqwa Desa Sonoageng Kecamatan

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Ining Ruliana | NPM 14.1.01.11.0191PFKIP – Prodi PG-PAUD

simki.unpkediri.ac.id|| 4||

kemandirian melalui kegiatan outbound

telah mencapai ketuntasan kemampuan

sosial emosional dalam kemandirian.

Tabel 4.12Prosentase Ketuntasan Kemanpuan

Sosial Emosional dalamKemandirianmulai Tindakan Siklus

I Sampai Siklus III

No

Jumlah

AnakDidik

Prosentase KetuntasanBelajar

SiklusI

SiklusII

SiklusIII

1 17 47,06%

58,82%

82,35%

Berdasarkan data tabel 4.12

hasil prosentase ketuntasan

kemampuan sosial emosional dalam

kemandirian dengan jumlah peserta

didik 17 anak pada siklus I sebesar

47,06%, pada siklus II sebesar

58,82%, dan pada siklus III sebesar

82,35%.

Berdasarkan hasil analisis data

yang telah dilaksanakan dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Sebelum dilakukan penelitian,

kemampuan sosial emosional

dalam kemandirian masih belum

berkembang, ini dapat terlihat

bahwa dari 17 anak, hanya

29,41% yang mencapai

ketuntasan kemampuan sosial

emosional dalam kemandirian

sehingga perlu dilakukan

perbaikan dalam pembelajaran.

2. Untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran dan kemampuan

sosial emosional dalam

kemandirian, peneliti melakukan

tindakan berupa penerapan

kegiatan outbound.

3. Berdasarkan hasil penelitian yang

telah dilaksanakan, kemampuan

anak dalam kegiatan outbound

dari siklus I, siklus II, siklus III

dapat dilihat bahwa hasil

observasi pada siklus I mencapai

47,06%, siklus II mencapai

58,82%, dan siklus III mencapai

82,35%.

4. Peningkatan prosentase

kemampuan sosial emosional

dalam kemandirianmelalui

kegiatan outbound meningkat dari

pra tindakan sebesar 29,41%,

siklus I sebesar 47,06% dengan

nilai peningkatan17,65%, siklus II

sebesar 58,82% dengan nilai

peningkatan antara siklus I dan

siklus II sebesar 11,76% dan

siklus III sebesar 82,35% dengan

nilai peningkatannya 23,53%,

dengan prosentase ketuntasan

kemampuan sosial emosional

dalam kemandirian mencapai

82,35% sehingga dari pra

tindakan sampai dengan siklus III

terjadi kenaikan 52,94%.

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Ining Ruliana | NPM 14.1.01.11.0191PFKIP – Prodi PG-PAUD

simki.unpkediri.ac.id|| 4||

kemandirian melalui kegiatan outbound

telah mencapai ketuntasan kemampuan

sosial emosional dalam kemandirian.

Tabel 4.12Prosentase Ketuntasan Kemanpuan

Sosial Emosional dalamKemandirianmulai Tindakan Siklus

I Sampai Siklus III

No

Jumlah

AnakDidik

Prosentase KetuntasanBelajar

SiklusI

SiklusII

SiklusIII

1 17 47,06%

58,82%

82,35%

Berdasarkan data tabel 4.12

hasil prosentase ketuntasan

kemampuan sosial emosional dalam

kemandirian dengan jumlah peserta

didik 17 anak pada siklus I sebesar

47,06%, pada siklus II sebesar

58,82%, dan pada siklus III sebesar

82,35%.

Berdasarkan hasil analisis data

yang telah dilaksanakan dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Sebelum dilakukan penelitian,

kemampuan sosial emosional

dalam kemandirian masih belum

berkembang, ini dapat terlihat

bahwa dari 17 anak, hanya

29,41% yang mencapai

ketuntasan kemampuan sosial

emosional dalam kemandirian

sehingga perlu dilakukan

perbaikan dalam pembelajaran.

2. Untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran dan kemampuan

sosial emosional dalam

kemandirian, peneliti melakukan

tindakan berupa penerapan

kegiatan outbound.

3. Berdasarkan hasil penelitian yang

telah dilaksanakan, kemampuan

anak dalam kegiatan outbound

dari siklus I, siklus II, siklus III

dapat dilihat bahwa hasil

observasi pada siklus I mencapai

47,06%, siklus II mencapai

58,82%, dan siklus III mencapai

82,35%.

4. Peningkatan prosentase

kemampuan sosial emosional

dalam kemandirianmelalui

kegiatan outbound meningkat dari

pra tindakan sebesar 29,41%,

siklus I sebesar 47,06% dengan

nilai peningkatan17,65%, siklus II

sebesar 58,82% dengan nilai

peningkatan antara siklus I dan

siklus II sebesar 11,76% dan

siklus III sebesar 82,35% dengan

nilai peningkatannya 23,53%,

dengan prosentase ketuntasan

kemampuan sosial emosional

dalam kemandirian mencapai

82,35% sehingga dari pra

tindakan sampai dengan siklus III

terjadi kenaikan 52,94%.

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Ining Ruliana | NPM 14.1.01.11.0191PFKIP – Prodi PG-PAUD

simki.unpkediri.ac.id|| 4||

kemandirian melalui kegiatan outbound

telah mencapai ketuntasan kemampuan

sosial emosional dalam kemandirian.

Tabel 4.12Prosentase Ketuntasan Kemanpuan

Sosial Emosional dalamKemandirianmulai Tindakan Siklus

I Sampai Siklus III

No

Jumlah

AnakDidik

Prosentase KetuntasanBelajar

SiklusI

SiklusII

SiklusIII

1 17 47,06%

58,82%

82,35%

Berdasarkan data tabel 4.12

hasil prosentase ketuntasan

kemampuan sosial emosional dalam

kemandirian dengan jumlah peserta

didik 17 anak pada siklus I sebesar

47,06%, pada siklus II sebesar

58,82%, dan pada siklus III sebesar

82,35%.

Berdasarkan hasil analisis data

yang telah dilaksanakan dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Sebelum dilakukan penelitian,

kemampuan sosial emosional

dalam kemandirian masih belum

berkembang, ini dapat terlihat

bahwa dari 17 anak, hanya

29,41% yang mencapai

ketuntasan kemampuan sosial

emosional dalam kemandirian

sehingga perlu dilakukan

perbaikan dalam pembelajaran.

2. Untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran dan kemampuan

sosial emosional dalam

kemandirian, peneliti melakukan

tindakan berupa penerapan

kegiatan outbound.

3. Berdasarkan hasil penelitian yang

telah dilaksanakan, kemampuan

anak dalam kegiatan outbound

dari siklus I, siklus II, siklus III

dapat dilihat bahwa hasil

observasi pada siklus I mencapai

47,06%, siklus II mencapai

58,82%, dan siklus III mencapai

82,35%.

4. Peningkatan prosentase

kemampuan sosial emosional

dalam kemandirianmelalui

kegiatan outbound meningkat dari

pra tindakan sebesar 29,41%,

siklus I sebesar 47,06% dengan

nilai peningkatan17,65%, siklus II

sebesar 58,82% dengan nilai

peningkatan antara siklus I dan

siklus II sebesar 11,76% dan

siklus III sebesar 82,35% dengan

nilai peningkatannya 23,53%,

dengan prosentase ketuntasan

kemampuan sosial emosional

dalam kemandirian mencapai

82,35% sehingga dari pra

tindakan sampai dengan siklus III

terjadi kenaikan 52,94%.

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 04 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Page 9: JURNAL MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SOSIAL …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/c71a1d391ed9f48ea2d... · penelitian anak kelompok A RA At-Taqwa Desa Sonoageng Kecamatan

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Ining Ruliana | NPM 14.1.01.11.0191PFKIP – Prodi PG-PAUD

simki.unpkediri.ac.id|| 5||

Dengan melihat hasil dari

prosentase kemampuan sosial

emosional dalam kemandirian melalui

kegiatan outbound menunjukkan

adanya perkembangan kemampuan

sosial emosional dalam kemandirian

yang dilakukan di RA At-Taqwa

Desa Sonoageng Kecamatan Prambon

Kabupaten Nganjuk dan hipotesis

diterima.

IV. DAFTAR PUSTAKAAnggreini, Ria. 2015. Upaya Meningkatkan

Kemampuan Membaca PermulaanMelalui Penggunaan Media PapanFlanel pada Anak Kelompok B1 di TKABA Karangmojo XVII KarangmojoGunungkidul. Skripsi. Tidakdipublikasikan. Yogyakarta. FKIPUNY.

Dewi, Fika Rumpika. 2013. Tersedia:http://fikarumpikadewi.wordpres.com.2013/06/02/outbound-manageman-training-fun-games/, diunduh 30januari 2016.

Hamim, Nur dkk. 2012. Bahan AjarPendidikan dan Latihan ProfesiGuru. Sertifikasi Guru/ PengawasDalam Jabatan Kuota 2012.Surabaya: LPTK IAIN Sunan Ampel.

Husamah. 2015. Kamus Psikologi SuperLengkap. Yogyakarta: Andi Offset.

Kiranagroup. 2015. Tersedia:http/www.Kiranagroup.com/outbound/pengertian.outbound.html, diunduh30 Januari 2016.

Nugraha, Ali.&Yeni Rahmawati. 2011.Metode Pengembangan SosialEmosional. Jakarta UniversitasTerbuka.

Putra, Yasin Eka.2013.Pelaksaan Outboundsebagai Model Pembelajaran untukMelatih Kemandirian Siswa di SMPAlam Ar-Rodho Kota Semarang.Skripsi. Dipublikasikan . Semarang.FIS UNS. Diunduh 19 Desember2015.

Setiawan, Budi.2010. Tersedia:http://budisetiawan-budisetiawan.blogspot.co.id.2011/10/makalah.html?m=1, diunduh 30Januari 2016.

Sunarni, 2011. Upaya MeningkatkanKemandirian Melalui KegiatanOutbound diTK Pertiwi KaranganyarKecamatan Piupuh KabupatenSragen. Skripsi. Dipublikasikan.Surakarta. FKIP UMS, diunduh 22Desember 2015.

Susanta, Agustinus. 2010. OutboundProfesional. Yogyakarta : AndiOffset.

Tim Pusat Bahasa Indonesia. 2008. KamusBesar Bahasa Indonesia. Jakarta:Pusat Bahasa.

Vebianti, Inovia Nurul. 2013.MeningkatkanKreativitas Anak Melalui PermainanKonstruktif pada Siswa Kelompok B2di RA Sunan Pandanaran. Skripsi.Tidak dipublikasikan. Yogyakarta.FIP UNY.

Widyawati, Susiana. 2012. UpayaMeningkatkan Kemandirian MelaluiKegiatan Outbound pada Anak UsiaDini Kelompok Bermain PelangiCeria Jirapan Masaran Sragen tahun2011/2012. Skripsi. Dipublikasikan.Surakarta. FKIP UMS, diunduh 20Desember 2015.

Wiyani, Novan Ardy. 2014. Mengelola &

Mengembangkan Kecerdasan Sosial

&Emosi Anak Usia Dini Panduan

bagi Orangtua & Pendidik PAUD.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Ining Ruliana | NPM 14.1.01.11.0191PFKIP – Prodi PG-PAUD

simki.unpkediri.ac.id|| 5||

Dengan melihat hasil dari

prosentase kemampuan sosial

emosional dalam kemandirian melalui

kegiatan outbound menunjukkan

adanya perkembangan kemampuan

sosial emosional dalam kemandirian

yang dilakukan di RA At-Taqwa

Desa Sonoageng Kecamatan Prambon

Kabupaten Nganjuk dan hipotesis

diterima.

IV. DAFTAR PUSTAKAAnggreini, Ria. 2015. Upaya Meningkatkan

Kemampuan Membaca PermulaanMelalui Penggunaan Media PapanFlanel pada Anak Kelompok B1 di TKABA Karangmojo XVII KarangmojoGunungkidul. Skripsi. Tidakdipublikasikan. Yogyakarta. FKIPUNY.

Dewi, Fika Rumpika. 2013. Tersedia:http://fikarumpikadewi.wordpres.com.2013/06/02/outbound-manageman-training-fun-games/, diunduh 30januari 2016.

Hamim, Nur dkk. 2012. Bahan AjarPendidikan dan Latihan ProfesiGuru. Sertifikasi Guru/ PengawasDalam Jabatan Kuota 2012.Surabaya: LPTK IAIN Sunan Ampel.

Husamah. 2015. Kamus Psikologi SuperLengkap. Yogyakarta: Andi Offset.

Kiranagroup. 2015. Tersedia:http/www.Kiranagroup.com/outbound/pengertian.outbound.html, diunduh30 Januari 2016.

Nugraha, Ali.&Yeni Rahmawati. 2011.Metode Pengembangan SosialEmosional. Jakarta UniversitasTerbuka.

Putra, Yasin Eka.2013.Pelaksaan Outboundsebagai Model Pembelajaran untukMelatih Kemandirian Siswa di SMPAlam Ar-Rodho Kota Semarang.Skripsi. Dipublikasikan . Semarang.FIS UNS. Diunduh 19 Desember2015.

Setiawan, Budi.2010. Tersedia:http://budisetiawan-budisetiawan.blogspot.co.id.2011/10/makalah.html?m=1, diunduh 30Januari 2016.

Sunarni, 2011. Upaya MeningkatkanKemandirian Melalui KegiatanOutbound diTK Pertiwi KaranganyarKecamatan Piupuh KabupatenSragen. Skripsi. Dipublikasikan.Surakarta. FKIP UMS, diunduh 22Desember 2015.

Susanta, Agustinus. 2010. OutboundProfesional. Yogyakarta : AndiOffset.

Tim Pusat Bahasa Indonesia. 2008. KamusBesar Bahasa Indonesia. Jakarta:Pusat Bahasa.

Vebianti, Inovia Nurul. 2013.MeningkatkanKreativitas Anak Melalui PermainanKonstruktif pada Siswa Kelompok B2di RA Sunan Pandanaran. Skripsi.Tidak dipublikasikan. Yogyakarta.FIP UNY.

Widyawati, Susiana. 2012. UpayaMeningkatkan Kemandirian MelaluiKegiatan Outbound pada Anak UsiaDini Kelompok Bermain PelangiCeria Jirapan Masaran Sragen tahun2011/2012. Skripsi. Dipublikasikan.Surakarta. FKIP UMS, diunduh 20Desember 2015.

Wiyani, Novan Ardy. 2014. Mengelola &

Mengembangkan Kecerdasan Sosial

&Emosi Anak Usia Dini Panduan

bagi Orangtua & Pendidik PAUD.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Artikel SkripsiUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Ining Ruliana | NPM 14.1.01.11.0191PFKIP – Prodi PG-PAUD

simki.unpkediri.ac.id|| 5||

Dengan melihat hasil dari

prosentase kemampuan sosial

emosional dalam kemandirian melalui

kegiatan outbound menunjukkan

adanya perkembangan kemampuan

sosial emosional dalam kemandirian

yang dilakukan di RA At-Taqwa

Desa Sonoageng Kecamatan Prambon

Kabupaten Nganjuk dan hipotesis

diterima.

IV. DAFTAR PUSTAKAAnggreini, Ria. 2015. Upaya Meningkatkan

Kemampuan Membaca PermulaanMelalui Penggunaan Media PapanFlanel pada Anak Kelompok B1 di TKABA Karangmojo XVII KarangmojoGunungkidul. Skripsi. Tidakdipublikasikan. Yogyakarta. FKIPUNY.

Dewi, Fika Rumpika. 2013. Tersedia:http://fikarumpikadewi.wordpres.com.2013/06/02/outbound-manageman-training-fun-games/, diunduh 30januari 2016.

Hamim, Nur dkk. 2012. Bahan AjarPendidikan dan Latihan ProfesiGuru. Sertifikasi Guru/ PengawasDalam Jabatan Kuota 2012.Surabaya: LPTK IAIN Sunan Ampel.

Husamah. 2015. Kamus Psikologi SuperLengkap. Yogyakarta: Andi Offset.

Kiranagroup. 2015. Tersedia:http/www.Kiranagroup.com/outbound/pengertian.outbound.html, diunduh30 Januari 2016.

Nugraha, Ali.&Yeni Rahmawati. 2011.Metode Pengembangan SosialEmosional. Jakarta UniversitasTerbuka.

Putra, Yasin Eka.2013.Pelaksaan Outboundsebagai Model Pembelajaran untukMelatih Kemandirian Siswa di SMPAlam Ar-Rodho Kota Semarang.Skripsi. Dipublikasikan . Semarang.FIS UNS. Diunduh 19 Desember2015.

Setiawan, Budi.2010. Tersedia:http://budisetiawan-budisetiawan.blogspot.co.id.2011/10/makalah.html?m=1, diunduh 30Januari 2016.

Sunarni, 2011. Upaya MeningkatkanKemandirian Melalui KegiatanOutbound diTK Pertiwi KaranganyarKecamatan Piupuh KabupatenSragen. Skripsi. Dipublikasikan.Surakarta. FKIP UMS, diunduh 22Desember 2015.

Susanta, Agustinus. 2010. OutboundProfesional. Yogyakarta : AndiOffset.

Tim Pusat Bahasa Indonesia. 2008. KamusBesar Bahasa Indonesia. Jakarta:Pusat Bahasa.

Vebianti, Inovia Nurul. 2013.MeningkatkanKreativitas Anak Melalui PermainanKonstruktif pada Siswa Kelompok B2di RA Sunan Pandanaran. Skripsi.Tidak dipublikasikan. Yogyakarta.FIP UNY.

Widyawati, Susiana. 2012. UpayaMeningkatkan Kemandirian MelaluiKegiatan Outbound pada Anak UsiaDini Kelompok Bermain PelangiCeria Jirapan Masaran Sragen tahun2011/2012. Skripsi. Dipublikasikan.Surakarta. FKIP UMS, diunduh 20Desember 2015.

Wiyani, Novan Ardy. 2014. Mengelola &

Mengembangkan Kecerdasan Sosial

&Emosi Anak Usia Dini Panduan

bagi Orangtua & Pendidik PAUD.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 04 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA