jurnal law review tanggung jawab hukum rumah …repository2.uph.edu/3407/1/publikasi1.pdf · 2021....

67
i Draft JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH SAKIT TERHADAP HAK PASIEN SAAT PANDEMI COVID-19 DITINJAU DARI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI BIDANG KESEHATAN Author : Jovita Irawati Co Author : 1. Asdora Silalahi 2. Andre Scondery 3. Enrico Hamada 4. Steven Johan 5. Mozza Pratidina 6. Nurindah Mayaningrum

Upload: others

Post on 07-May-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

i

Draft

JURNAL LAW REVIEW

TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH SAKIT

TERHADAP HAK PASIEN SAAT PANDEMI COVID-19 DITINJAU DARI

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI BIDANG KESEHATAN

Author : Jovita Irawati

Co Author :

1. Asdora Silalahi

2. Andre Scondery

3. Enrico Hamada

4. Steven Johan

5. Mozza Pratidina

6. Nurindah Mayaningrum

Page 2: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

ii

ABSTRAK

Secara normatif, tanggungjawab hukum rumah sakit dalam pemenuhan

hak pasien tidak dapat dilepaskan dari kewajiban rumah sakit terhadap pasien. Hal

ini diatur dalam UU Kesehatan, UU Rumah Sakit, dan UU Praktik Kedokteran. Saat

pandemi Covid-19 yang dinyatakan sebagai masa kedaruratan kesehatan, berlaku

pula berbagai ketentuan perundang-undangan, seperti: UU Wabah Penyakit

Menular, UU Karantina Kesehatan, Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020

tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019

(Covid-19) serta Permenkes Nomor 4 Tahun 2018 tentang Kewajiban Rumah Sakit

dan Kewajiban Pasien. Dalam pelaksanaannya, meningkatnya jumlah kasus

penderita Covid-19 di Indonesia mengakibatkan rumah sakit tidak mampu

menampung pasien yang membutuhkan perawatan, terutama pasien dengan kondisi

berat dan kritis yang membutuhkan ruang perawatan ICU. Dengan tingkat

keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) diatas 85 persen di hampir

semua rumah sakit, maka perlu ada pemahaman dari masyarakat apabila rumah

sakit harus memprioritaskan perawatan kepada pasien dengan kondisi sedang, berat

dan kritis terlebih dahulu. Batapapun pandemi Covid-19 ini telah menimbulkan

dampak pada kualitas pelayanan rumah sakit kepada pasien.

Dengan metode penelitian yuridis normatif dan dukungan kajian empiris, penelitian

dilakukan untuk mengkaji tanggungjawab hukum rumah sakit dalam memenuhi

hak-hak pasien pada saat pandemi Covid-19 ini. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa walaupun ada keterbatasan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang

prima kepada pasien, rumah sakit tetap harus menjaga hak keamanan dan

keselamatan pasien selama dirawat di rumah sakit. Sejalan dengan itu, perlu

dibentuk payung hukum yang dapat menjamin hak tenaga kesehatan dan rumah

sakit dalam memberikan pelayanan kepada pasien di saat pandemi ini, khususnya

perlindungan terhadap norma kerja, norma Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

serta norma jaminan sosial tenaga kerja. Dari segi sarana dan prasarana, pemerintah

perlu memberikan dukungan dengan menambah jumlah rumah sakit darurat untuk

menampung pasien Covid-19 yang diperkirakan masih akan terus meningkat.

Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien

Page 3: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

iii

ABSTRACT

Normatively, the legal responsibility of the hospital in fulfilling the rights of

patients cannot be separated from the obligations of the hospital to the patient. This

is regulated in the Health Law, the Hospital Law, and the Medical Practice Law.

When the Covid-19 pandemic is declared a period of health emergency, various

statutory provisions also apply, such as: the Infectious Disease Outbreak Law, the

Health Quarantine Law, Presidential Decree No.11 of 2020 concerning the

Determination of the Corona Virus Disease 2019 Public Health Emergency (Covid-

19 ) as well as Permenkes Number 4 of 2018 concerning Hospital Obligations and

Patient Obligations. In its implementation, the increasing number of cases of Covid-

19 sufferers in Indonesia has resulted in hospitals being unable to accommodate

patients who need treatment, especially patients with severe and critical conditions

who need ICU care rooms. With a bed occupancy rate (BOR) above 85 percent in

almost all hospitals, it is necessary to have an understanding from the community

if the hospital must prioritize treatment for patients with moderate, severe and

critical conditions first. Even so, the Covid-19 pandemic has had an impact on the

quality of hospital services to patients.

With the normative juridical research method and the support of empirical studies,

research was conducted to examine the legal responsibility of hospitals in fulfilling

the rights of patients during the Covid-19 pandemic. The results showed that

although there are limitations in providing excellent health services to patients, the

hospital still has to maintain patient safety and security rights while being treated

in the hospital. In line with that, it is necessary to establish a legal umbrella that can

guarantee the rights of health workers and hospitals in providing services to patients

during this pandemic, especially protection of work norms, occupational health and

safety (K3) norms and labor social security norms. In terms of facilities and

infrastructure, the government needs to provide support by increasing the number

of emergency hospitals to accommodate Covid-19 patients, which are estimated to

continue to increase.

Keywords: legal responsibility, hospital, patient rights

Page 4: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

1

A. Pendahuluan

Indonesia merupakan negara hukum yang menjunjung tinggi nilai keadilan

di dalam negaranya. Ketentuan telah diatur dengan cukup memadai di dalam

peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Berdasarkan amanat

Pasal 28H Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD

1945) dinyatakan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,

bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta

berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Tidak ada unsur diskriminasi di dalam

memenuhi pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Dengan kata lain pelayanan

kesehatan merupakan salah satu hak asasi manusia yang harus dipenuhi oleh negara

bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dalam kaitannya dengan pelayanan kesehatan,

masyarakat juga memiliki hak asasi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang

memadai, atau yang dikenal sebagai Hak Pasien. Hak pasien untuk merahasiakan

kondisi kesehatan pribadinya diatur di dalam-Undang-Undang Nomor 36 Tahun

2009 tentang Kesehatan (UU Kesehatan). Pasal 57 ayat 1 UU Kesehatan

menyebutkan bahwa setiap orang berhak atas rahasia kondisi kesehatan pribadinya

yang telah dikemukakan kepada penyelenggara pelayanan kesehatan. Namun Pasal

57 ayat 2 lebih lanjut menjelaskan bahwa hak setiap orang atas rahasia kondisi

kesehatan pribadinya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku dalam

hal- hal tertentu, seperti a)perintah undang-undang;b)perintah pengadilan;c) izin

yang bersangkutan;d)kepentingan masyarakat; atau e)kepentingan orang tersebut. 1

Wabah Covid-19 telah mendatangkan duka yang mendalam bagi seluruh

dunia. Sejak kasus pertama di Wuhan, terjadi peningkatan jumlah kasus yang sangat

signifikan di Cina antara akhir Januari 2020 hingga awal Februari 2020. Tanggal

30 Januari 2020 telah terdapat 7.736 kasus di Cina dan 86 kasus lain dilaporkan

dari berbagai negara seperti Taiwan, Thailand, Vietnam, Malaysia, Nepal, Srilanka,

Kamboja, Jepang, Singapura, Arab Saudi, Korea Selatan, Filipina, India, Australia,

1 beritasatu.com. 2021. Hak Atas Rahasia Kondisi Kesehatan Pasien Bisa Diabaikan. [online]

Available at: <https://www.beritasatu.com/kesehatan/703957/hak-atas-rahasia-kondisi-

kesehatan-pasien-bisa-diabaikan> [Accessed 15 January 2021].

Page 5: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

2

Kanada, Finlandia, Perancis dan Jerman.2Di Indonesia sejak diumumkannya kasus

terkonfirmasi Covid-19 yang pertama oleh Presiden Joko Widodo pada bulan Maret

2020 hingga saat ini jumlah pasien terus meningkat. Pada bulan April 2020,

penyebarannya telah meluas di 34 provinsi di Indonesia. Wilayah DKI Jakarta pun

disebut menjadi episenter penyebaran Covid-19 karena jumlah pasien yang terus

meningkat secara tajam. Masyarakat merasa tidak ada lagi zona aman karena

persebaran Covid-19 yang sangat cepat. Meskipun Pemerintah Indonesia telah

mengeluarkan beberapa kebijakan untuk menekan penyebaran wabah Covid-19,

membludaknya pasien Covid-19 menyebabkan dokter dan sejumlah infrastruktur

Rumah Sakit menjadi kelabakan.3

Perjuangan menyelamatkan bangsa Indonesia dari pandemi Covid-19 masih

belum diketahui kapan akan berakhir dan membutuhkan kerja keras serta kerjasama

dari seluruh masyarakat. Pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu tentu

menjadi harapan dan tujuan utama dari pemerintah, masyarakat/pasien, petugas

kesehatan maupun pengelola layanan kesehatan. Pelayanan kesehatan harus

dilaksanakan dengan mengutamakan keselamatan pasien, tenaga kesehatan dan

seluruh karyawan serta pengunjung fasilitas pelayanan kesehatan. Pelayanan

kesehatan di masa adaptasi kebiasaan baru (new normal) akan sangat berbeda

dengan keadaan sebelum pandemi Covid-19. Penyedia layanan kesehatan perlu

menyiapkan prosedur keamanan dan keselamatan yang lebih ketat dengan

menerapkan protokol Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) sesuai

denganRumah sakit perlu merencanakan dan melaksanakan cara yang aman dalam

merawat pasien Covid-19, agar tetap dapat memberikan pelayanan kepada pasien

umum dengan risiko penularan seminimal mungkin. Langkah yang diambil oleh

rumah sakit ini disebut sebagai balancing act. Beberapa prosedur di rumah sakit

yang telah mengalami perubahan, antara lain: prosedur penerimaan pasien,

penggunaan masker secara universal, prosedur skrining yang lebih ketat,

2 https //infeksiemerging.kemkes.go.id www.covid19.go.id diunduh tanggal 17 Januari 2020 3 http://journal.umpo.ac.id/index.php/LS/article/view/3101/1596 diunduh pada tanggal 17 Januari

2021

Page 6: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

3

pengaturan jadwal kunjungan, pembatasan pengunjung/pendamping pasien bahkan

pemisahan pelayanan kesehatan bagi pasien Covid-19 dan non Covid-19.4

Sejak kasus positif Covid-19 yang meningkat drastis, banyak rumah sakit

yang kewalahan menangani lonjakan pasien yang terinfeksi virus corona. Hal ini

tidak hanya terjadi di Indonesia, namun dialami juga oleh hampir seluruh rumah

sakit di dunia yang mengalami kesulitan baik secara manajemen maupun sarana

prasarana dalam memberikan pelayanan karena jumlah pasien melonjak dalam

waktu singkat. Terlebih Covid-19 merupakan penyakit menular yang beresiko

mematikan jika tidak ditangani dengan baik. Pasien dapat mengalami kegagalan

sistem pernafasan akut dan membutuhkan sarana dan prasarana khusus seperti ICU,

ruangan isolasi khusus, oksigen maupun ventilator. Meningkatnya jumlah pasien

Covid-19 secara tajam jika tidak segera diantisipasi, dapat berdampak pada

ketidakmampuan rumah sakit dalam menampung dan merawat pasien kritis akibat

Covid-19 yang membutuhkan ruang perawatan intensif (ICU) dengan perlengkapan

ventilator. Keadaan ini membawa dampat negatif pada keselamatan pasien, apalagi

jika rumah sakit tidak menegakkan secara ketat rencana penanggulangan bencana

(Hospital Disaster Plan) atau yang disingkat dengan HDP di rumah sakit, yaitu

sebuah mekanisme dan prosedur untuk menghadapi pandemi di layanan rumah

sakit. Kondisi bencana Covid-19 ini telah berdampak pada kualitas dan keamanan

dari pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit kepada pasien. Kesalahan atau

keterlambatan diagnosis penyakit berkontribusi terhadap kematian yang terjadi di

rumah sakit sekitar 10%. Selain itu kegagalan dalam berkomunikasi diantara tenaga

kesehatan dalam memberikan perawatan berkontribusi 70% terhadap insiden yang

menyebabkan pasien meninggal atau menyebabkan pasien mengalami disabilitas.

Pada kondisi pandemi ini, angka-angka tersebut kemungkinan menjadi lebih besar.

Pada dasarnya, keamanan pelayanan di rumah sakit sangat dipengaruhi oleh

kepatuhan petugas kesehatan dan pasien terhadap prosedur, ketersediaan alat

pelindung diri (APD) yang standar, pelatihan yang terstandar, dan pemahaman

petugas kesehatan terhadap protokol penanganan Covid-19. Sedangkan efektifitas

4 https://www.mutupelayanankesehatan.net/19-headline/3542-tingkatkan-mutu-layanan-kesehatan-

selamatkan-bangsa-dari-pandemi-covid-19 diunduh pada tanggal 17 Januari 2021

Page 7: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

4

pelayanan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sarana prasarana, ketepatan

penanganan dan pengobatan untuk kasus Covid-19 yang sangat berkejaran dengan

waktu. Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menunjukkan bahwa

ventilator hanya dimiliki oleh 60% rumah sakit di Indonesia. Terbanyak di Jawa

Barat ada sekitar 1.200 unit, sedangkan paling sedikit di Maluku yang hanya

memiliki ventilator sebanyak 22 unit. Jumlah rata-rata ventilator yang tersedia di

setiap rumah sakit pada umumnya hanya sekitar 3-4 unit, dan jumlah ini dinilai

sangat kurang untuk dapat memenuhi lonjakan pasien.5

Selain itu, kekurangan tempat tidur juga dirasakan oleh hampir seluruh

rumah sakit sehingga rumah sakit berupaya untuk memulangkan pasien non-

Covid-19 lebih cepat, yang menyebabkan pergantian tempat tidur yang tinggi.

Meningkatnya jumlah pasien yang keluar rumah sakit lebih dini juga dapat

membahayakan keselamatan pasien.

B. Pembahasan

B.1. Ruang Lingkup Tanggungjawab Hukum Rumah Sakit

Fasilitas rumah sakit sangat berperan dalam mendukung pelayanan kepada

pasien, terutama ditinjau dari sudut6 keamanan pasien. Perlu dipastikan bahwa

selama berada dalam perawatan di rumah sakit, pasien aman dari hal-hal yang

membahayakan dirinya, seperti: resiko jatuh dan bahaya kebakaran.7 Disamping

faktor keamanan pasien, hal lain yang perlu mendapatkan perhatian penuh dari

rumah sakit saat memberikan pelayanan kepada pasien adalah terjaminnya

keselamatan pasien saat berada di dalam lingkungan rumah sakit. Berbagai

ketentuan terkait dengan standar keamanan peralatan, fasilitas bangunan dan

Standar Prosedur Operasional (SOP) perlu dilakukan oleh rumah sakit untuk

memastikan terhindarnya pasien dari hal- hal yang mengancam keselamatannya.

Semuanya itu perlu dijalankan oleh manajemen rumah sakit dalam mewujudkan

tercapainya kepuasan pasien. Namun dalam pelaksanaannya, bagaimana wujud

5 https://fkm.unair.ac.id/mengapa-rumah-sakit-kewalahan-hadapi-pandemi-covid-19-dan-apa-

dampaknya-bagi-keselamatan-pasien/ diunduh pada tanggal 15 Januari 2021 6 Boy Subirosa Sabarguna, Bangunan Rumah Sakit. (Jakarta: Salemba Medika, 2011), hal. 2. 7 Ibid., hal. 2.

Page 8: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

5

tanggung jawab hukum Rumah Sakit terhadap pemenuhan hak pasien pada saat

pandemi Covid-19 ini jika ditinjau dari berbagai peraturan perundang-undangan di

bidang kesehatan yang berlaku di Indonesia, perlu mendapatkan pemahaman yang

seimbang, baik dari sudut pandang rumah sakit maupun pasien.

Pada prinsipnya, hak-hak pasien Covid-19, secara umum telah diatur dalam

Pasal 32 Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (UU Rumah

Sakit) yang menyatakan bahwa setiap pasien mempunyai hak untuk: a)memperoleh

informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit;

b)memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien; c)memperoleh layanan

yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi; d)memperoleh layanan

kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur

operasional; e)memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien

terhindar dari kerugian fisik dan materi; f)mengajukan pengaduan atas kualitas

pelayanan yang didapatkan; g)memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan

keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit; h)meminta konsultasi

tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai Surat Izin

Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit; h)mendapatkan privasi

dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya;i)mendapat

informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan

medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan

prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan;

j)memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh

tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya; k)didampingi keluarganya

dalam keadaan kritis; l)menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang

dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya; m)memperoleh

keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah Sakit;

n)mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya;

o)menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan

kepercayaan yang dianutnya; p)menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila

Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik

secara perdata ataupun pidana; dan r) mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang

Page 9: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

6

tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Selanjutnya ruang lingkup perbuatan rumah sakit yang dapat

menimbulkan tanggung jawab keperdataan adalah sebagai berikut:8

1. Wanprestasi yang diatur pada Pasal 1239 KUH Perdata

2. Perbuatan melawan hukum yang diatur dalam Pasal 1365 KUH Perdata

3. Kelalaian yang menimbulkan kerugian yang diatur dalam Pasal 1366 KUH

Perdata

Tanggung jawab pidana dalam pelayanan kesehatan oleh rumah sakit yang

terjadi harus diawali dengan adanya bukti kesalahan professional yang dilakukan

oleh tenaga kesehatan sementara memberikan upaya pelayanan kesehatan di rumah

sakit sehingga pertanggungjawaban pidana dibebankan pada tenaga kesehatan yang

melakukan kesalahan pada waktu melaksanakan tugasnya. Tindak pidana harus

dapat dibuktikan dengan adanya kesalahan profesional. Selanjutnya, tanggung

jawab hukum rumah sakit dalam ruang lingkup hukum administrasi dapat dinilai

dari persyaratan pendirian sampai dengan kegiatan penyelenggaraannya.

Persyaratan tersebut meliputi ketentuan pendirian, sumber daya manusia, sarana,

prasarana, dan sebagainya. Pelanggaran atas tanggung jawab hukum administrasi

tentang penyelenggaraan rumah sakit tersebut akan menimbulkan tanggung jawab

administrasi.9

Tanggung jawab pembangunan kesehatan sesungguhnya bukan hanya

merupakan tanggung jawab Pemerintah tetapi juga merupakan tanggung jawab

setiap orang. Setiap orang harus melakukan upaya kesehatan untuk mewujudkan,

mempertahankan, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang

memperhatikan fungsi sosial, nilai dan norma agama, sosial budaya, moral dan

etika profesi.

Pasal 57 UU Kesehatan menyatakan bahwa setiap orang berhak atas rahasia

kondisi kesehatan pribadinya yang telah dikemukakan kepada penyelenggara

8 Yustina, Endang Wahyati, 2012, hlm. 85-88 9 Yustina, Endang Wahyati, 2012, hlm. 95-96

Page 10: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

7

pelayanan Kesehatan, namun tidak berlaku dalam hal: a)perintah undang-undang;

b)perintah pengadilan; c)izin yang bersangkutan; d)kepentingan masyarakat; atau

e) kepentingan orang tersebut.

Pada dasarnya, rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna (meliputi

upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif) yang menyediakan pelayanan

rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.10 Untuk menjamin keselamatan pasien,

penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah sakit harus memenuhi persyaratan

standar keselamatan pasien. Standar keselamatan pasien ini dilaksanakan melalui

pelaporan insiden, menganalisa, dan menetapkan pemecahan masalah dalam rangka

menurunkan angka kejadian yang tidak diharapkan. Keselamatan pasien dilakukan

dengan identifikasi, penilaian, pengelolaan, pelaporan dan analisa kecelakaan dan

tindak lanjut yang dapat mengurangi bahkan mencegah terjadinya resiko.

Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) menetapkan 7 (tujuh)

Standar Keselamatan Pasien Rumah Sakit yang dikenal dengan Tujuh (7) Langkah

Menuju Keselamatan Pasien yang dituangkan dalam KPP-RS Nomor 001-VIII-

2005 yaitu membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien, memimpin dan

mendukung staf, mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko, mengembangkan

sistem pelaporan, melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien dalam pelayanan,

belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien, melakukan

pencegahan terhadap terjadinya cedera melalui sistem keselamatan pasien.11

Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan bertanggung jawab untuk secara berkala

wajib melakukan evaluasi terhadap kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan

oleh fasilitas pelayanan kesehatannya. Rumah sakit bertanggung jawab secara

hukum terhadap semua kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan

oleh tenaga kesehatan di rumah sakit.

10 UU Rumah Sakit, Pasal 1 butir 1 dan Pasal 3

11 Lumenta, Nico, 2006, Standar Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Arsada Semiloka Nasional Patient Safety, BP UNDIP, Semarang, hlm. 18-20 yang dikutip dari Yustina, Endang

Wahyati, 2012, Mengenal Hukum Rumah Sakit, CV Keni Media, Bandung, hlm. 7

Page 11: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

8

Pasal 2 UU Rumah Sakit menyatakan bahwa Rumah Sakit

diselenggarakan berasaskan Pancasila dan didasarkan kepada nilai kemanusiaan,

etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi,

pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi sosial.

Selanjutnya dalam Pasal 13 UU Rumah Sakit dinyatakan bahwa setiap tenaga

kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit harus bekerja sesuai dengan standar profesi,

standar pelayanan Rumah Sakit, standar prosedur operasional yang berlaku, etika

profesi, menghormati hak pasien dan mengutamakan keselamatan pasien.

Secara normatif, tanggungjawab hukum rumah sakit dalam pemenuhan hak

pasien tidak dapat dilepaskan dari kewajiban rumah sakit terhadap pasien. Berbagai

peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan, seperti: Undang-undang

Praktik Kedokteran, Undang-undang Kesehatan dan Undang-undang Rumah Sakit

telah mengatur secara memadai. Khususnya pada saat pandemi Covid-19, yang

dinyatakan sebagai masa kedaruratan kesehatan, berlaku pula berbagai ketentuan

perundang-undangan, seperti: UU Wabah Penyakit Menular, UU Karantina

Kesehatan, Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan

Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) serta

Permenkes Nomor 4 Tahun 2018 tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban

Pasien. Selain itu terdapat pula Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

1501/MENKES/PER/X/2010 terkait dengan penyakit menular yang menimbulkan

wabah. Pasal 1 angka 1 dan angka 2 Permenkes menyebutkan bahwa: wabah

penyakit menular (wabah) merupakan kejadian berjangkitnya suatu penyakit

menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata

melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat

menimbulkan malapetaka dan Kejadian Luar Biasa (KLB). Selanjutnya dalam

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

HK.01.07/MENKES/104/2020 tentang Penetapan Infeksi Novel Coronavirus

(Infeksi 2019-nCoV) Sebagai Penyakit Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan

Upaya Penanggulangannya menetapkan bahwa infeksi novel coronavirus (infeksi

2019-nCoV) sebagai penyakit yang dapat menimbulkan wabah dan melalui Angka

1 Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan

Page 12: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

9

Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disesase 2019 (Covid-19) Sebagai

Bencana Nasional menyatakan bencana nonalam yang diakibatkan oleh penyebaran

Corona Vints Disease 2019 (Covid-19) sebagai bencana nasional.

Pada masa pandemi Covid-19 masing-masing rumah sakit membentuk tim

penanganan Covid-19 dan menjalankan pelayanan medis dengan protokol

kesehatan yang berlaku selama pandemi ini.

Berbagai upaya dilakukan untuk menjaga mutu dan keselamatan pasien di

tengah keterbatasan rumah sakit di Indonesia terhadap sarana dan prasarana yang

diperlukan dalam pelayanan di era Covid-19. World Health Organization (2018)

mendefinisikan mutu pelayanan kesehatan sebagai pelayanan kesehatan yang

efektif, aman, people-centred, tepat waktu, adil, terintegrasi dan efisien.

Pasal 1, Pasal 2 dan Pasal 3 Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 20 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pelayanan

Telemedicine Antar Fasilitas Pelayanan Kesehatan menyatakan Telemedicine

adalah pemberian pelayanan Kesehatan jarak jauh oleh profesional kesehatan

dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, meliputi pertukaran

informasi diagnosis, pengobatan, pencegahan penyakit dan cedera, penelitian dan

evaluasi, dan pendidikan berkelanjutan penyedia layanan kesehatan untuk

kepentingan peningkatan kesehatan individu dan masyarakat. Dan pelayanan

telemedicine antar fasilitas pelayanan kesehatan, yang selanjutnya disebut

pelayanan telemedicine adalah telemedicine yang dilaksanakan antara fasilitas

pelayanan kesehatan satu dengan fasilitas pelayanan kesehatan yang lain berupa

konsultasi untuk menegakkan diagnosis, terapi, dan/atau pencegahan penyakit.

Pelayanan telemedicine dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang memiliki surat

izin praktik di Fasyankes penyelenggara. Pelayanan telemedicine terdiri atas

pelayanan a)teleradiologi; b)teleelektrokardiografi; c)teleultrasonografi;

d)telekonsultasi klinis; dan e)pelayanan konsultasi Telemedicine lain sesuai dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Persyaratan Fasyankes pemberi konsultasi dan Fasyankes peminta

konsultasi yang menyelenggarakan pelayanan telemedicine harus memenuhi

Page 13: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

10

persyaratan yang meliputi sumber daya manusia, sarana, prasarana, peralatan dan

aplikasi.

B.2. Pengaturan Hak Pasien Terkait Dengan Kerahasiaan Pasien

Di dalam Pasal 32 huruf i UU Rumah Sakit menyatakan bahwa setiap pasien

berhak atas privasi dan kerahasiaan penyakit yang dideritanya hal yang serupa juga

dinyatakan dalam Pasal 57 ayat (1) UU Kesehatan dan Pasal 17 huruf h angka 2

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

bahwa setiap orang berhak atas rahasia kondisi kesehatan pribadinya yang telah

dikemukakan kepada penyelenggara pelayanan kesehatan dan setiap badan publik

dapat membuka akses bagi setiap pemohon informasi publik untuk mendapatkan

informasi publik, kecuali, salah satunya, mengenai riwayat, kondisi dan perawatan,

pengobatan kesehatan fisik, dan psikis seseorang, karena bila dibuka dan diberikan

kepada pemohon informasi publik dapat mengungkapkan rahasia pribadi.

Selanjutnya dalam Pasal 48 ayat (1) Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004

tentang Praktik Kedokteran menyatakan bahwa setiap dokter atau dokter gigi dalam

melaksanakan praktik kedokteran wajib menyimpan rahasia kedokteran demikian

pula dilanjutkan dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran

mempunyai kewajiban merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang

pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia. Dalam hal ini Rumah sakit

dapat menolak mengungkapkan segala informasi kepada publik yang berkaitan

dengan rahasia kedokteran. Jadi berkas rekam medis merupakan rahasia kedokteran

yang memuat identitas pasien positif Covid-19 yang harus disimpan dan dijaga

kerahasiannya oleh rumah sakit.

Berikut ini adalah beberapa hal yang berkaitan dengan perlindungan hukum

terhadap identitas pasien Covid-19:

1. Pasien, termasuk di dalamnya pasien Covid-19, mempunyai hak untuk

mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita, termasuk

data-data medisnya. Identitas pasien Covid-19 merupakan privasi pasien,

sehingga identitas pasien Covid-199 harus dijaga kerahasiaannya. (Pasal 32

huruf i UU Rumah Sakit)

Page 14: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

11

2. Dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang

pasien. Artinya, dokter tidak boleh menyebarkan identitas pasien serta

penyakit pasien, termasuk pasien Covid-19. (Pasal 51 huruf c Undang-

Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Praktik Kedokteran)

3. Rumah sakit wajib menghormati dan melindungi hak-hak pasien. Apabila

terdapat rumah sakit yang membocorkan data pasien termasuk pasien

Covid-19, rumah sakit tersebut dapat dijatuhi sanksi berupa teguran, teguran

tertulis, denda, bahkan pencabutan izin rumah sakit. (Pasal 29 ayat (2) UU

Rumah Sakit). Tidak sembarang orang bisa mengakses data dan identitas

pasien. Setiap orang yang dengan sengaja mengakses riwayat, kondisi dan

perawatan, pengobatan fisik dan psikis seseorang akan dikenakan sanksi.

(Pasal 54 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

Keterbukaan Informasi Publik).

Dalam Pasal 57 ayat (2) UU Kesehatan dinyatakan bahwa pengecualian

dalam perlindungan data tersebut, dapat dilakukan salah satunya demi kepentingan

masyarakat, tetapi harus memenuhi prinsip nesesitas dan proporsionalitas yang

harus dilakukan secara ketat dan terbatas. Seluruh penyelenggara layanan kesehatan

untuk menjaga kerahasiaan rekam medik pasien diatur dalam Peraturan Menteri

Kesehatan Nomor 269/MenKes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis, dalam Pasal 10

ayat (2) menyatakan bahwa membuka riwayat kesehatan memungkinkan terjadi

untuk kepentingan kesehatan, memenuhi permintaan aparatur penegak hukum,

permintaan pasien sendiri, dan untuk kepentingan penelitian atau pendidikan

sepanjang tidak menyebut identitas pasien.

Hak pasien dalam rahasia kondisi kesehatan pribadi dalam Pasal 57 UU

Kesehatan menyatakan setiap orang berhak atas rahasia kondisi kesehatan

pribadinya yang telah dikemukakan kepada penyelenggara pelayanan kesehatan

tetapi tidak berlaku dalam hal: a) perintah undang-undang; b) perintah pengadilan;

c) izin yang bersangkutan; d)kepentingan masyarakat; atau e)kepentingan orang

tersebut.

Pasal 21 dan Pasal 22 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40

Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular juga menyatakan

Page 15: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

12

bahwa: setiap orang berperanserta dalam pelaksanaan upaya penanggulangan

wabah. Peranserta dilakukan dengan a)Memberikan informasi adanya penderita

atau tersangka penderita penyakit wabah; b)Membantu kelancaran pelaksanaan

upaya penanggulangan wabah; c)Menggerakkan motivasi masyarakat dalam upaya

penanggulangan wabah; dan d)Kegiatan lainnya (dapat berupa bantuan tenaga,

keahlian, dana atau bentuk lain

Page 16: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

13

Dalam penanganan Covid-19, setiap praktik pengumpulan data pribadi seseorang,

termasuk tracking data lokasi harus dilakukan sesuai dengan prinsip dan hukum

pelindungan data pribadi. Potensi pelanggaran sangat mungkin terjadi dengan

implikasi adanya diskriminasi dan ekslusivitas (pengucilan) terhadap pihak-pihak

yang bersangkutan, termasuk meningkatkan situasi ketakutan berlebih bagi publik.

Sebagai terjadi pada dua kasus pertama positif Covid-19 di Indonesia yang data

pribadinya disebarkan luasnya, justru mengalami diskriminasi dan intimidasi, yang

kemudian berdampak pada keadaan mental kedua pasien tersebut.12

Stigma negatif terhadap penderita Covid-19 berdampak pada upaya penanganan

pandemi terutama dalam upaya tes, telusur, dan tindak lanjut (testing, tracing, dan

treatment/3T). Seluruh dampak stigma negatif itu terjadi lantaran kurangnya

informasi yang diterima masyarakat karena banyaknya berita bohong atau hoaks

yang beredar. Masyarakat diharapkan berempati terhadap pasien Covid-19 yang

harus terisolasi saat menjalani perawatan dan dikucilkan ketika sudah sembuh,

pasien membutuhkan dukungan untuk sembuh dengan tetap berkomunikasi dengan

orang-orang terdekat. Pasalnya, dukungan tersebut sangat berpengaruh pada

kesembuhan pasien.13

Keterbukaan informasi pasien positif Covid-19 masih menjadi pro dan

kontra. Informasi tersebut semula dianggap menganggu privasi pasien dan

berpotensi menimbulkan diskriminasi pada pasien. Namun seiring melonjaknya

jumlah pasien positif, informasi tersebut dirasa perlu sebagai upaya pemutusan

mata rantai penularan virus. Keterbukaan informasi pasien positif Covid-19 dapat

berguna untuk meningkatkan kewaspadaan. Namun, membuka informasi pasien

positif Covid-19 memiliki konsekuensi tersendiri, masih ada orang-orang yang

berada dalam kasus pemantauan ataupun positif Covid-19 yang diperlakukan buruk

dan didiskriminasi di lingkungannya sehingga penyebaran informasi pasien positif

Covid-19 ini harus dilakukan dengan baik dan benar agar tidak menimbulkan

masalah sosial lain. Hasil studi tersebut merekomendasikan bahwa keterbukaan

12 https://elsam.or.id/category/respon-covid19/ 13 https://katadata.co.id/febrinaiskana/berita/5fea15d723867/tes-dan-pelacakan-covid-19-terbentur-

stigma-negatif-di-masyarakat

Page 17: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

14

informasi pasien positif Covid-19 perlu dilakukan, namun informasi yang dapat

dibuka sebatas pada riwayat perjalanan 14 hari pasien positif.14

B.3. Keterbatasan Rumah Sakit Dalam Memenuhi Hak Pasien Saat Pandemi

Covid-19

Terkait dengan hak pasien terhadap rumah sakit khususnya di saat pandemi

Covid-19 ini, perlu dimaknai sebagai adanya keterbatasan rumah sakit jika belum

dapat memenuhinya secara optimal, diantaranya adalah: keterbatasan kapasitas

tempat tidur di rumah sakit untuk menampung pasien Covid-19.

Penambahan kasus Covid-19 di Indonesia terus terjadi. Sistem dan layanan

kesehatan di Indonesia, seperti rumah sakit menghadapi tantangan besar ketika

penanganan pandemi Covid-19 tidak dapat dilaksanakan secara optimal.

Pada awal bulan Januari 2021, rata-rata kasus harian di Indonesia sudah

sekitar tujuh ribu kasus. Setiap harinya ada lebih dari 200 orang di Indonesia yang

meninggal dunia akibat Covid-19. Sungguh sangat memprihatinkan.15

Padahal, jumlah testing Indonesia masih jauh di bawah standar WHO yang

mencapai 38.500 per hari. Penerapan tracing Indonesia juga sangat rendah, dapat

dikatakan bahwa setiap satu orang positif hanya dua orang yang dilacak, sedangkan

standar WHO minimal 30 orang. Jadi sangat mungkin, apabila jumlah testing dan

tracing ditingkatkan, akan lebih banyak kasus Covid-19 yang terungkap. Menurut

Dewi Nur Aisyah, bertambahnya jumlah kasus Covid-19 akhirnya mempengaruhi

fatalitas. Sebab, fatalitas akan bergantung dari kapasitas pelayanan kesehatan dan

akan berpengaruh dari orang serta pasien yang terinfeksi.16

Idealnya rumah sakit harus tetap punya ruang, mengingat standar WHO

untuk Bed Occupancy Ratio (BOR) yakni salah satu indikator yang

menggambarkan tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit

adalah 60 persen. Kalau sekarang kondisinya, sudah terisi 80 persen, bahkan ada

14 http://lipi.go.id/berita/Temuan-Survei-Keterbukaan-Informasi-Pasien-Positif-COVID-19/21983 15 https://www.cnbcindonesia.com/news/20210108121412-4-214463/rumah-sakit-penuh-pasien-

covid-19-sulit-dapat-perawatan diunduh tanggal 23 Januari 2021 16 https://nasional.kompas.com/read/2020/11/04/14540391/satgas-covid-19-perlu-waktu-14-hari-

pastikan-dampak-libur-panjang diunduh pada tanggal 22 Januari 2021

Page 18: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

15

ICU di beberapa rumah sakit sudah mencapai 100 persen. Rata-rata nasional BOR

dari rumah sakit di Indonesia masih sekitar 60 persen, tapi di beberapa rumah sakit

tingkat hunian kamar rawat inap (BOR) nya sudah lebih dari 70 persen sehingga

rumah sakit sudah tidak dapat menerima pasien baru lagi. 17

Belakangan, sejumlah pemerintah daerah berinisiatif membuat Rumah Sakit

Darurat, karena lonjakan kasus Covid-19.18 Pembuatan RS Darurat memang

menjadi inisiatif dari pemerintah daerah masing-masing. Namun munculnya RS

Darurat ini dapat menjadi indikator dari semakin meluasnya penularan Covid-19

dalam masyarakat. Rumah Sakit Darurat awalnya didirikan untuk merawat pasien

yang positif menderita Covid-19 dengan gejala ringan dan sedang tapi ke arah

ringan. Namun seiring berjalannya waktu, Rumah Sakit Darurat akhirnya diisi juga

oleh pasien Covid-19 tanpa gejala yang ingin melakukan isolasi mandiri. Kehadiran

RS Darurat menjadi penting dalam penanganan pandemi ini, demi untuk

menghindari penumpukan pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan. Karena sifatnya

sebagai tempat isolasi, maka Rmah Sakit Darurat tidak dilengkapi dengan intensif

care unit dalam penanganannya.

Perubahan kebiasaan masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan

serta untuk menanggapi kekawatiran masyarakat untuk datang ke rumah sakit

sementara mereka membutuhkan pelayanan kesehatan rumah sakit memberikan

pelayanan dengan telemedicine. Berbagai inovasi di tingkat kesehatan primer dan

rujukan melalui inovasi sosial maupun pemanfaatan teknologi seperti

pengembangan telemedicine dan rumah sakit virtual Covid akan membantu

menetapkan skala prioritas penanganan pasien.19 Hal ini didukung oleh Konsil

Kedokteran Indonesia (KKI) dengan mengeluarkan Peraturan Nomor 74 Tahun

2020 tentang Kewenangan Klinis dan Praktik Kedokteran melalui telemedicine

17 https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/05/135644665/kasus-covid-19-terus-bertambah-

bagaimana-situasi-terkini-rs-di-indonesia?page=all diunduh tanggal 23 Januari 2021

18 https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5ea2a34d40867/aspek-hukum-

pembangunan-rs-darurat-di-pulau-galang/ diunduh tanggal 23 Januari 2021

19 RS dalam Kondisi Genting, Keselamatan Pasien COVID-19 dan Penyakit Lain Terancam - Health

Liputan6.com

Page 19: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

16

pada masa pandemi Covid-19 di Indonesia untuk menjadi acuan bagi tenaga medis

dalam praktek pelayanan telemedicine di fasilitas pelayanan kesehatan.20

Dengan telemedicine pasien dan keluarga tidak harus datang ke Rumah

Sakit untuk memperoleh pelayanan kesehatan sehingga mereka dapat terhindar dari

potensi terpapar penyakit menular sebagaimana mungkin terjadi apabila mereka

datang ke Rumah Sakit. Rumah sakit dapat melakukan inovasi dengan

melaksanakan acara seminar awam secara online mengenai sesuatu penyakit dan

sekaligus mempromosikan fasilitas atau alat medis canggih apa yang dipunya

rumah sakit. Perlu dilakukan pencegahan penularan kepada dokter dan tenaga

kesehatan di rumah sakit, serta pasien yang berkunjung ke rumah sakit. Imbauan

tersebut antara lain:21

1. Rumah sakit memberikan pelayanan pada pasien Covid-19 dan melengkapi

semua kelengkapan penanganan kasus Covid-19 serta alat pelindung diri

(APD). Hal ini berlaku bagi semua petugas Kesehatan sesuai kriteria

masing-masing ruang pelayanan/risiko pelayanan.

2. Rumah sakit menunda pelayanan elektif, dengan tetap memberikan

pelayanan yang bersifat gawat darurat dan membutuhkan perawatan segera

untuk penyakit-penyakit selain Covid-19.

3. Mengembangkan pelayanan jarak jauh (telemedicine) atau aplikasi online

lainnya dalam memberikan pelayanan kepada pasien dan keluarga pasien

yang memerlukan.

4. Dokter, perawat dan tenaga kesehatan lain yang berusia di atas 60 tahun dan

memiliki penyakit penyerta, dianjurkan untuk bekerja di rumah dengan

memanfaatkan fasilitas teknologi informasi (telemedicine).

5. Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota melakukan pemantauan

terhadap pelaksanaan pelayanan rumah sakit agar berjalan sesuai dengan

kondisi masing-masing.

20 www.yankes.kemkes.go.id/read/132/strategi-rumah-sakit-di-masa-pandemi-covid-19 21 https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20200416/0033691/pelayanan-rutin-rumah-

sakit-selama-masa-pandemi-covid-19/

Page 20: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

17

Berbagai perubahan telah dilakukan oleh Rumah Sakit untuk dapat

memenuhi dan meningkatkan keselamatan pasien selama memberi pelayanan

kesehatan kepada masyarakat dimasa pandemic Covid-19. Kerjasama dari

masyarakat dan pasien beserta pendamping pasien juga sangat dibutuhkan untuk

menaati protokol kesehatan demi keselamatan semua pihak.

Page 21: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

18

C. Kesimpulan

Kesimpulan berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Secara normatif, tanggungjawab hukum rumah sakit dalam pemenuhan hak

pasien tidak dapat dilepaskan dari kewajiban rumah sakit terhadap pasien.

Kewajiban rumah sakit telah diatur secara memadai dalam berbagai peraturan

perundang-undangan di bidang kesehatan, seperti: Undang-undang Praktik

Kedokteran, Undang-undang Kesehatan dan Undang-undang Rumah Sakit.

Khusus untuk menyikapi pandemi Covid-19, yang dinyatakan sebagai masa

kedaruratan kesehatan, berlaku pula berbagai ketentuan perundang-undangan

lain, seperti UU Wabah Penyakit Menular, UU Karantina Kesehatan,

Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan

Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Permenkes

Nomor 4 Tahun 2018 tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien.

Berbagai peraturan perundang-undangan tersebut merupakan landasan bagi

pemerintah untuk mengatasi wabah pandemi Covid-19 di Indonesia.

Masalahnya, kewajiban rumah sakit dalam menjaga hak pasien pada saat

pandemi ini tidak sepenuhnya dapat dipenuhi, terutama hak atas privasi pasien.

Pasal 57 ayat (2) UU Kesehatan mengatur ketentuan khusus bahwa hak atas

rahasia kondisi kesehatan pasien tidak berlaku dalam hal adanya perintah

undang-undang, perintah pengadilan, izin yang bersangkutan, kepentingan

masyarakat, atau kepentingan orang tersebut. Atas dasar ketentuan itu,

kewajiban rumah sakit untuk menjaga kerahasiaan privasi dimungkinkan untuk

dilepaskan pada situasi darurat kesehatan, seperti saat pandemi Covid- 19 ini

untuk kepentingan yang sangat mendesak dan demi kepentingan orang banyak,

seperti untuk tujuan pelacakan (tracking) dan penelusuran (tracing) yang

dibutuhkan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Meskipun demikian

sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tenaga kesehatan maupun rumah sakit

tetap tidak dimungkinkan untuk membuka riwayat penyakit, kondisi perawatan

dan pengobatan, kesehatan fisik serta psikis dari pasien. Pada saat pandemi

Covid-19 ini, rumah sakit juga mengalami kendala dalam memberikan

Page 22: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

19

pelayanan yang bermutu serta prima kepada pasien. Lonjakan kasus penderita

Covid-19 menyebabkan rumah sakit kewalahan dalam menampung pasien

yang tentunya berdampak pada kualitas pelayanan yang diberikan. Betapapun,

tanggung jawab hukum rumah sakit kepada pasien terutama ditujukan pada

kewajiban rumah sakit untuk menjaga hak keamanan dan keselamatan pasien.

Namun, dengan semua keterbatasan pelayanan yang diberikan oleh tenaga

kesehatan serta rumah sakit kepada pasien pada saat pandemi Covid-19 ini,

maka tenaga kesehatan dan rumah sakit membutuhkan payung hukum untuk

menjamin hak tenaga kesehatan dan rumah sakit dalam memberikan pelayanan

kepada pasien, khususnya perlindungan terhadap norma kerja, norma

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) serta norma jaminan sosial tenaga

kerja.

2. Lonjakan kasus penderita Covid-19 di Indonesia mengakibatkan hampir semua

rumah sakit tidak mampu menampung pasien yang membutuhkan perawatan,

terutama pasien dengan kondisi berat dan kritis yang membutuhkan ruang

perawatan ICU. Dengan tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy

Rate (BOR) diatas 85 persen di hampir semua rumah sakit, maka harus diakui

bahwa rumah sakit harus memprioritaskan perawatan kepada pasien dengan

kondisi sedang, berat dan kritis terlebih dahulu dibandingkan dengan pasien

positif Covid-19 yang tidak menunjukkan gejala atau bergejala ringan. Yang

pasti, kondisi pandemi Covid-19 ini telah menimbulkan dampak serius pada

kualitas pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit kepada pasien. Dalam

kaitan ini, meskipun rumah sakit memiliki keterbatasan dalam memberikan

pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat, pihak rumah sakit tetap

harus menjaga hak keamanan dan keselamatan selama pasien dirawat di rumah

sakit. Tingginya risiko tenaga kesehatan dan manajemen rumah sakit dalam

memberikan pelayanan kepada pasien, membutuhkan dukungan pemerintah

dalam penyediaan sarana dan prasarana, seperti menambah jumlah rumah sakit

darurat untuk menampung pasien Covid-19 yang diperkirakan masih akan

terus meningkat. Dengan demikian, rumah sakit yang ada saat ini tidak

Page 23: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

20

memiliki beban yang terlalu berlebih dalam menampung peningkatan jumlah

pasien Covid-19 yang dirujuk untuk dirawat di rumah sakit.

Sehubungan dengan pokok-pokok kesimpulan, terdapat beberapa saran sebagai

berikut:

a. Disarankan kepada pemerintah untuk membentuk payung hukum yang dapat

menjamin hak tenaga kesehatan dan rumah sakit dalam memberikan pelayanan

kepada pasien di saat pandemi Covid-19 ini, khususnya perlindungan terhadap

norma kerja, norma Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) serta norma

jaminan sosial tenaga kerja. Hal ini penting agar para tenaga kesehatan dan

rumah sakit sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan dapat memiliki

rasa aman dalam memberikan pelayanan perawatan dan pengobatan kepada

pasien. Tanggungjawab hukum rumah sakit terhadap pemenuhan hak pasien

perlu didukung oleh peraturan perundang-undangan yang memadai, serta

menjamin kemanfaatan dan kepastian hukum.

b. Pemerintah disarankan dapat secara optimal mendukung penyediaan sarana

dan prasarana, seperti menambah jumlah rumah sakit darurat untuk

menampung pasien Covid-19 yang diperkirakan masih akan terus meningkat

mengingat saat ini tingkat keterisian tempat tidur di hampir semua rumah sakit

sudah melebihi kapasitas. Rumah sakit sudah tidak mampu lagi menampung

pasien yang membutuhkan perawatan, terutama pasien dengan kondisi berat

dan kritis yang membutuhkan ruang perawatan ICU. Selain itu, pada rumah

sakit rujukan Covid-19 juga diperlukan dukungan sarana dan prasarana dari

pemerintah untuk melengkapi fasilitas yang sangat dibutuhkan untuk

melindungi keselamatan para tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan

kepada pasien dan juga fasilitas pendukung lainnya yang dapat menunjang

pelayanan optimal kepada penderita Covid-19.

Page 24: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

xiii

A. Buku

Achadiat , Chrisdiono, Dinamika Etika & Hukum Kedokteran, Jakarta: EGC, 2006

Adikoesoemo, Suparto, Manajemen Rumah Sakit, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,

1995

Agustina, Rosa, Perbuatan Melawan Hukum, Jakarta: Program Pascasarjana

Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2003

American College of Legal Medicine, The Medical Malpractice Survival

Handbook, Mosby: Elsevier, 2007

Ayuningtyas, Dumilah, Kebijakan Kesehatan Prinsip Dan Praktik, Jakarta:

Rajagrafindo Persada, 2014

Badrulzaman, Mariam Darus, Sutan Remy Sjahdeini, Heru Soepraptomo,

Faturrahman Djamil dan Tryana Soenandar, Kompilasi Hukum Perikatan,

Bandung: Citra Aditya Bakti, 2001

Burton, Steven J., Andersen, Eric G., Contractual Good Faith (Formation,

Performance, Breach, Enforcement), Boston, New York, Toronto, London:

Little, Brown, and Company, 1995

Budianto, Agus dan Gwendolyn Utama, Aspek Jasa Pelayanan Kesehatan Dalam

Perspektif Perlindungan Pasien, Jakarta: Karya Putra Darwati, 2010

Friedman, Lawrence, American Law, London: W.W. Norton & Company, 1984

Fuller, Lon L., The Morality Of Law, Fredericksburg, Virginia: Yale University,

1964

Guwandi, Dugaan Malpraktek Medik & Draft RPP: Perjanjian Terapetik antara

Dokter dan Pasien, Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2006

Guwandi, Sekitar Gugatan Malpraktek Medik, Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2010

Guwandi, Hukum Rumah Sakit & Corporate Liability, Jakarta: Balai Penerbit

FKUI, 2011

Haeck, Phill, dan Mark Gourney, Risk, Liability and Malpractice (British Library

Catalouging in Publication Data : Elsevier Saunders), 2011

Is, Sadi, Muhamad, Etika Hukum Kesehatan (Teori dan Aplikasinya di Indonesia),

Jakarta: Kencana, 2015

Page 25: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

xiv

Julianta, Eka, Konsekuensi Hukum Dalam Profesi Medik, Bandung: Karya Putra

Darwati, 2012

Kansil C.S.T., et al, Kamus Istilah Aneka Hukum, Jakarta: Jalan Permata, 2009

Kanter E.Y., Sianturi S.R., Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia dan

Penerapannya, Jakarta: Storia Grafika, 2012

Kerbala, Husein, Segi- segi Etis dan Yuridis Informed Consent, Jakarta: Pustaka

Sinar Harapan, 1993

Koeswadji, Hermien Hadiati, Hukum untuk Perumahsakitan,Bandung: Citra

Aditya Bakti, 2002

Lumenta, Benyamin, Dokter, Citra, Peran dan Fungsi, Yogyakarta: Kanisius, 1989

Mangesti, Yovita dan Bernard Tanya, Moralitas Hukum, Yogyakarta: Genta

Publishing, 2014

Moeleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1990

Mohammad, K, Manajemen Pemasaran Untuk Rumah Sakit. (B. Hartono, Trans.)

Jakarta, 2010

Morgan, Derek, Issues in Medical Law and Ethics, London, Sydney: Cavendish

Publishing Limited, 2001

Nasution, Bahder Johan, Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban Dokter,Jakarta:

Rineka Cipta, 2013

Notoatmodjo, Soekidjo, Etika & Hukum Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010

Ohoiwutun, Triana Y.A, Profesi Dokter dan Visum ET Repertum (Penegakan

Hukum dan Permasalahannya), Malang: Dioma, 2006

Ohoiwutun, Triana, Bunga Rampai Hukum Kedokteran, Malang: Bayumedia

Publishing, 2007

Ratman, Desriza, Aspek Hukum Penyelenggaraan Praktek Kedokteran dan

Malpraktek Medik (Dalam Bentuk Tanya-Jawab), Bandung: Keni Media,

2014

Rawls, John Borden, A Theory of Justice, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006

Sabarguna, Boy S., Asuransi Kesehatan Perspektif Rumah Sakit. Jakarta: UI Press,

2012

Page 26: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

xv

Sabarguna, Boy S., Buku Pegangan Mahasiswa Manajemen Rumah Sakit, Jakarta:

Sagung Seto, 2009

Salim, HS dan Erlies Nurbani, Penerapan Teori Hukum Pada Penelitian Disertasi

Dan Tesis, Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2014

Satrianegara, Fais, Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan, Jakarta:

Salemba Medika, 2014

Sciortiono, R, Manajemen Pemasaran Untuk Rumah Sakit. Jakarta, 2010

Siswati, Sri, Etika dan Hukum Kesehatan Dalam Perspektif Undang- Undang

Kesehatan, Jakarta: Rajawali Pers, 2013

Sjahdeini, S Remi, Hukum Kesehatan Tentang Hukum Malpraktik Tenaga Medis,

Bogor: IPB Press, 2020

Soekanto, Soerjono, Aspek Hukum Kesehatan, Jakarta, Ind- Hill-Co, 1989

Soetrisno, S., Malpraktek Medik & Mediasi Sebagai Alternatif Penyelesaian

Sengketa, Tangerang: Telaga Ilmu Indonesia, 2010

Suryadhimirtha, Rinanto, Hukum Malpraktik Kedokteran, Yogyakarta, Total

Media, 2011

Sutarno, Hukum Kesehatan: Eutanasia, Keadilan dan Hukum Positif di Indonesia,

Malang: Setara Press, 2014

Syahrani, Riduan, Seluk-Beluk dan Asas-Asas Hukum Perdata, Bandung: Alumni,

2013

Syahrani, Riduan, Seluk-Beluk dan Asas-Asas Hukum Perdata, Bandung: Alumni,

2013

Wacks, Raymond, Phylosophy of Law, A Very Short Introduction, UK: Oxford

University Press, 2014

Wibowo, D, Meningkatkan Peran RS Swasta Dalam JKN Kedepan. Seminar

Nasional XIII (p. 8). Jakarta: PERSI, 2014

Wulf MD, Hendrik R., et al, Filsafat Kedokteran (Suatu Pengantar), diterjemahkan

oleh: Saut Pasaribu, Yogyakarta: Pallmal, 2015

B. JURNAL ILMIAH

Page 27: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

xvi

Alwy, Sabir, Tanggung Jawab Hukum Dalam Pengelolaan Rumah Sakit,

disampaikan dalam Seminar MKDKI berjudul Aspek Hukum Dalam

Pengelolaan Rumah Sakit, di Central Hotel, Jakarta, 12 November 2014

Bryden, Daniele, Duty of care and medical negligence, Oxford Journals Medicine

& Health on behalf of the British Journal of Anaesthesia, Vol. 11 Issue 4,

2011

Budianto, Agus, Kasus Malpraktek Antara Penegakan Hukum Dengan Rasa

Keadilan Masyarakat, Medicinus, Vol. 3 No. 1 Februari 2009 – Mei 2009

Nemie, Puteri, The Medical Profession, Societal Demands and Developing Legal

Standards, Malayan Journal Articles, 2014, Volume 5

Reksoprodjo, M, Rumah Sakit dan Perusahaan Asuransi. Seminar Nasional VIII (p.

5). Jakarta: PERSI, 2007

C. PERATURAN PERUNDANG – UNDANGAN

Republik Indonesia, Undang- Undang tentang Perlindungan Konsumen, UU

Nomor 8 Tahun 2009, LN Nomor 42 Tahun 2009, TLN Nomor 3821

Republik Indonesia, Undang-Undang tentang Kesehatan, UU Nomor 36 Tahun

2009, LN Nomor 144 Tahun 2009, TLN Nomor 5063

Republik Indonesia, Undang-Undang tentang Praktik Kedokteran, UU Nomor 29

Tahun 2004, LN Nomor 116 Tahun 2004, TLN Nomor 4431

Republik Indonesia, Undang-Undang tentang Rumah Sakit, UU Nomor 44 Tahun

2009, LN Nomor 153 Tahun 2009, TLN Nomor 5072

Republik Indonesia, Undang-Undang tentang Tenaga Kesehatan, UU Nomor 36

Tahun 2014, LN Nomor 298 Tahun 2014, TLN Nomor 5607

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 290 Tahun 2008 tentang Persetujuan

Tindakan Kedokteran

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269 Tahun 2008 tentang Rekam Medis

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 36 Tahun 2012 tentang Rahasia

Kedokteran

Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pelaksanaan Mediasi

di Pengadilan

Page 28: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

xvii

Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 15/KKI/PER/VIII/2006

D. SURAT KABAR

Harian Media Indonesia, Tanggapan Manajemen RS. Yadika Pondok Bambu,

11 Juli 2015 hal. 7

E. WEBSITE

FY Frederiks BJ Legemaate J Alhafaji http://europepmc.org/abstract/

MED/19705640, B Vrije Universiteit Medical Center, Department Public and

Occupational Health, EMGO Institute, Amsterdam, Medicine and law, 2009,

28 (2): page 241-255

Nasser, Muhammad, Sengketa Medis Dalam Pelayanan Kesehatan,Yogyakarta,

Annual Scientific Meeting UGM, 3 Maret 2011

http://www.kebijakankesehatanindonesia.net/sites/default/files/file/2011

(Diakses 27 Agustus 2015)

Radbruch, Gustav, “Kepastian Hukum, Keadilan dan Kemanfaatan”, www.indo-

blogspot.com/2011 (Diakses 28 Mei 2015)

Kronologi Kasus Prita Mulyasari, tanggal 3 Juni 2009 (Diakses 29 Juni 2015)

www.kompasiana.com, Baca pula www.republika.co.id Giliran Prita Gugat

RS. Omni Rp. 1 Triliun, tanggal 27 April 2015 (Diakses 29 Juni 2015);

www.bbc.com/indonesia Koin Prita Untuk Korban

beritasatu.com. 2021. Hak Atas Rahasia Kondisi Kesehatan Pasien Bisa Diabaikan.

[online] Available at: <https://www.beritasatu.com/kesehatan/703957/hak-

atas-rahasia-kondisi-kesehatan-pasien-bisa-diabaikan> [Accessed 15

January 2021].

https //infeksiemerging.kemkes.go.id www.covid19.go.id diunduh tanggal 17

Januari 2020

https://nasional.kompas.com/read/2021/01/17/15264691/update-17-januari-

tambah-11287-kini-ada-907929-kasus-covid-19-di-indonesia diunduh

tanggal 17 Jamuari 2021

Page 29: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

xviii

http://journal.umpo.ac.id/index.php/LS/article/view/3101/1596 diunduh pada

tanggal 17 Januari 2021

Page 30: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan
Page 31: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan
Page 32: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan
Page 33: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan
Page 34: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan
Page 35: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan
Page 36: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan
Page 37: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan
Page 38: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan
Page 39: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan
Page 40: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan
Page 41: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan
Page 42: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan
Page 43: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan
Page 44: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan
Page 45: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan
Page 46: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan
Page 47: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan
Page 48: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan
Page 49: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan
Page 50: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan
Page 51: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan
Page 52: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan
Page 53: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan
Page 54: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan
Page 55: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan
Page 56: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan
Page 57: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan
Page 58: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan
Page 59: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

19%SIMILARITY INDEX

12%INTERNET SOURCES

6%PUBLICATIONS

4%STUDENT PAPERS

1 1%

2 1%

3 1%

4 1%

5 <1%

6 <1%

7 <1%

Similarity Luaran Penelitian LPPM RS Final 09 Feb 21ORIGINALITY REPORT

PRIMARY SOURCES

Khirjan Nahdi, Sandy Ramdhani, Riyana RizkiYuliatin, Yul Alfian Hadi. "ImplementasiPembelajaran pada Masa Lockdown bagiLembaga PAUD di Kabupaten Lombok Timur",Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak UsiaDini, 2020Publication

Submitted to Universitas Negeri JakartaStudent Paper

Submitted to Asia e UniversityStudent Paper

id.berita.yahoo.comInternet Source

Submitted to Auburn University - Liberal ArtsStudent Paper

Submitted to University of SouthamptonStudent Paper

Z Zulisda. "Karakteristik kasus covid-19 klasterreaktif di lokasi non fasilitas kesehatan (Wisma

Page 60: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

8 <1%

9 <1%

10 <1%

11 <1%

12 <1%

13 <1%

Asrama Haji)", Wellness And Healthy Magazine,2020Publication

Hafrida Hafrida, Helmi Helmi, Retno Kusniati."Health Workers' Legal Protection Policy to theCoronavirus Disease 19 (Covid-19)Containment Measures", Fiat Justisia: JurnalIlmu Hukum, 2021Publication

www.bangkalankab.go.idInternet Source

Akhmad Sapri. "Tanggung Gugat PerawatAsisten Operator Bedah dalam MenjalankanProfesinya di Kamar Operasi (Studi di RumahSakit Umum Daerah H.Abdul Moeloek ProvinsiLampung)", Cepalo, 2019Publication

jnc.stikesmaharani.ac.idInternet Source

Hidayati Mukhtar, Nurmaimun Nurmaimun,Jasrida Yunita, Asfeni Asfeni, Henni Djuhaeni."Analisis Pengelolaan Linen di Instalasi LaundryRumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru Tahun2018", Jurnal Kesehatan Komunitas, 2019Publication

media.neliti.comInternet Source

Page 61: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

14 <1%

15 <1%

16 <1%

17 <1%

18 <1%

19 <1%

20 <1%

21 <1%

22 <1%

23 <1%

journal.fh.unsri.ac.idInternet Source

geotimes.co.idInternet Source

nolvian-midwifery.blogspot.comInternet Source

123dok.comInternet Source

Baiq Setiani. "Pertanggungjawaban HukumPerawat Dalam Hal Pemenuhan Kewajiban danKode Etik Dalam Praktik Keperawatan", JurnalIlmiah Ilmu Keperawatan Indonesia, 2018Publication

andalannews.comInternet Source

Submitted to Universitas MuhammadiyahSurakartaStudent Paper

digilib.uinsby.ac.idInternet Source

Submitted to Universitas NasionalStudent Paper

library.palcomtech.comInternet Source

Page 62: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

24 <1%

25 <1%

26 <1%

27 <1%

28 <1%

29 <1%

30 <1%

balkisanugrahsari.blogspot.comInternet Source

brainly.co.idInternet Source

Achmad Fikri Rasyidi. "LEGALITAS PENYIDIKSEBAGAI SAKSI DALAM PEMERIKSAANPERSIDANGAN TINDAK PIDANA NARKOTIKA(ANALISIS PERTIMBANGAN HAKIM DALAMPUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR: 454K/PID.SUS/2011, 1531 K/PID.SUS/2010, DAN2588 K/PID.SUS/2010)", Jurnal PenelitianHukum De Jure, 2017Publication

Eko Noer Kristiyanto. "Urgensi KeterbukaanInformasi dalam Penyelenggaraan PelayananPublik (Urgency of Disclosure of InformationinThe Implementation of Public Service)", JurnalPenelitian Hukum De Jure, 2016Publication

journal.uinjkt.ac.idInternet Source

www.portalkaltara.comInternet Source

lib.ui.ac.idInternet Source

Page 63: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

31 <1%

32 <1%

33 <1%

34 <1%

35 <1%

36 <1%

37 <1%

38 <1%

39 <1%

Henry Donald, Jamilus Jamilus. "Quo VadisResi Gudang Surat Berharga Jaminan Kredit",Jurnal Penelitian Hukum De Jure, 2019Publication

law.uph.ac.idInternet Source

republika.co.idInternet Source

Faisal Riza, Zainuddin Zainuddin. "PemenuhanHak Masyarakat Nelayan di Masa PandemiCorona Virus Disease 2019 (COVID-19)", JurnalPenelitian Hukum De Jure, 2020Publication

Submitted to Sekolah Global JayaStudent Paper

fmi.or.idInternet Source

www.nerc.comInternet Source

jurnal.unswagati.ac.idInternet Source

Indah Puspasari Kiay Demak, Diah Mutiarasari,Elli Yane Bangkele. "Does the Payment MethodAffect Patient Satisfaction? An Analytical Studyin 10 Hospitals in Central Sulawesi", Global

Page 64: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

40 <1%

41 <1%

42 <1%

43 <1%

44 <1%

45 <1%

46 <1%

47 <1%

48 <1%

Journal of Health Science, 2019Publication

denverteachers.orgInternet Source

Elias Zadrack Leasa. "Eksistensi AncamanPidana Mati Dalam Tindak Pidana Korupsi PadaMasa Pandemik Covid-19", Jurnal Belo, 2020Publication

uyunariasalsaputri.blogspot.comInternet Source

www.ci.damascus.or.usInternet Source

jih.fh.unsoed.ac.idInternet Source

repository.upstegal.ac.idInternet Source

eventsportsid.wordpress.comInternet Source

www.countyofnapa.orgInternet Source

Muhammad Alvi Syahrin. "Menakar KedaulatanNegara dalam Perspektif Keimigrasian", JurnalPenelitian Hukum De Jure, 2018Publication

ejournal3.undip.ac.id

Page 65: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

49 <1%

50 <1%

51 <1%

52 <1%

53 <1%

54 <1%

55 <1%

56 <1%

Internet Source

Submitted to University of New EnglandStudent Paper

medukdw17.blogspot.comInternet Source

Hanoch Dagan. "Bibliography", CambridgeUniversity Press (CUP), 2004Publication

César Lares dos Santos, Rosa Henriques deGouveia, Duarte Nuno Vieira. "Unusual case ofa fatal upper esophageal trauma caused by atoothpick", Journal of Forensic and LegalMedicine, 2019Publication

Yiska Marva Rohi, Thea Yori Mataheru, EvitaMonica Chrysan. "Penyebaran Jawaban UjianNasional Tahun 2014 di Satuan PendidikanDitinjau dari Undang-Undang Nomor 14 Tahun2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik",DIVERSI : Jurnal Hukum, 2020Publication

doku.pubInternet Source

repository.unika.ac.idInternet Source

Page 66: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

57 <1%

58 <1%

59 <1%

60 <1%

61 <1%

62 <1%

63 <1%

64 <1%

65 <1%

66 <1%

67 <1%

www.kompas.comInternet Source

Mohamad Intan Sabrina, Irma Ruslina Defi."Telemedicine Guidelines in South East Asia—AScoping Review", Frontiers in Neurology, 2021Publication

nasional.kompas.comInternet Source

kesga.kemkes.go.idInternet Source

jurnal.untad.ac.idInternet Source

www.batamnews.co.idInternet Source

repository.uph.eduInternet Source

irep.iium.edu.myInternet Source

journals.ums.ac.idInternet Source

gencil.newsInternet Source

journal.unair.ac.idInternet Source

Page 67: JURNAL LAW REVIEW TANGGUNG JAWAB HUKUM RUMAH …repository2.uph.edu/3407/1/Publikasi1.pdf · 2021. 2. 16. · Kata kunci: Tanggungjawab hukum, Rumah Sakit, Hak Pasien . iii ... menerapkan

68 <1%

69 <1%

70 <1%

71 <1%

72 <1%

73 <1%

74 <1%

75 <1%

76 <1%

Exclude quotes On

Exclude bibliography On

Exclude matches < 10 words

iqra.idInternet Source

repositori.uin-alauddin.ac.idInternet Source

laboratoriumstudial-quran.blogspot.comInternet Source

www.danandmary.comInternet Source

repository.uinsu.ac.idInternet Source

smartplusconsulting.comInternet Source

ejurnal.mithus.ac.idInternet Source

jurnal.unimed.ac.idInternet Source

www.southislandmsa.caInternet Source