jurnal kestabilan armor block lock

13
STABILITAS ARMOR BLOCK LOCK PADA BREAKWATER TENGGELAM TAMRIN HUSAEN Dosen Fak. Teknik Universitas Nuku Tidore ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kestabilan dari Armor Block Lock pada Breakwater dalam kondisi tenggelam, dimana factor yang mempengaruhi kestabilan dari armor adalah tinggi gelombang (H), berat dari armor (W) parameter tinggi breakwater (d/h) dan lamanya durasi serangan gelombang (t), kemiringan talud Breakwater (θ), dan cara penempatan dari armor. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. dengan uji model eksperimental dengan variasi 3 berat model armor, variasi 3 kedalaman air (h) , 2 kemiringan sudut struktur talud (θ). Periode gelombang (T) sebesar 1,08 detik. Durasi serangan gelombang selama 5 menit dan dilakukan sebanyak 4 kali. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh dan parameter ketinggian breakwater terhadap kestabilan dari armor sangat signifikan dimana kerusakan yang terjadi pada armor sangat besar terjadi pada parameter ketinggian breakwater mendekati 1 dan semakin berkurang pada parameter ketinggian breakwater yang lebih kecil dari 1, sedangkan durasi serangan gelombang terlihat pengaruhnya dimana semakin lama serangan gelombang semakin besar kerusakan yang ditimbulkan. Faktor kemiringan sudut juga besar pengaruhnya, terlihat dari semakin curam sudut, semakin besar kerusakan yang terjadi. Kata kunci : Kestabilan Armor, Koefisien Stabilitas, Breakwater Tenggelam. THE STABILITY OF ARMOR BLOCK LOCK IN SUBMERGED BREAKWATER TAMRIN HUSAEN Dosen Fak. Teknik Universitas Nuku Tidore ABSTRACT This study aims to determine the stability of the Breakwater Armor Block Lock in submerged condition, where the factors that influence the stability of the armor is the wave height (H), weigh of armor (W), high breakwater parameters (d / h), the length of duration of wave attack (t), the angle of breakwater (θ) The research was conducted at the Marine Laboratory , University of Hasanuddin Makassar. to test an experimental model with 3 variations of heavy armor model, three variations of water depth (h), 2 tilt angle structure (θ), with placement and armor randomized set. Wave period (T) of 1.08 seconds. Duration of wave attack for 20 minutes These results indicate that the influence and height parameters to the stability of breakwater armor which is very significant damage on the armor is very large place in breakwater height parameters are close to one and reduced in height which is smaller than 1, whereas the duration of the effect seen a wave of attacks in which the longer the wave of the attack the greater the damage caused. Factors influence the slope angle is also large, visible from the steep angle, the greater the damage. Keywords Armor Stability, Coeficient Stability, Breakwater.

Upload: tamrin-husaen

Post on 17-Jan-2016

81 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Kestabilan Armor Block Lock

STABILITAS ARMOR BLOCK LOCK PADA BREAKWATER TENGGELAM

TAMRIN HUSAEN Dosen Fak. Teknik Universitas Nuku Tidore

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kestabilan dari Armor Block Lock pada Breakwater dalam kondisi tenggelam, dimana factor yang mempengaruhi kestabilan dari armor adalah tinggi gelombang (H), berat dari armor (W) parameter tinggi breakwater (d/h) dan lamanya durasi serangan gelombang (t), kemiringan talud Breakwater (θ), dan cara penempatan dari armor.

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. dengan uji model eksperimental dengan variasi 3 berat model armor, variasi 3 kedalaman air (h) , 2 kemiringan sudut struktur talud (θ). Periode gelombang (T) sebesar 1,08 detik. Durasi serangan gelombang selama 5 menit dan dilakukan sebanyak 4 kali.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh dan parameter ketinggian breakwater terhadap kestabilan dari armor sangat signifikan dimana kerusakan yang terjadi pada armor sangat besar terjadi pada parameter ketinggian breakwater mendekati 1 dan semakin berkurang pada parameter ketinggian breakwater yang lebih kecil dari 1, sedangkan durasi serangan gelombang terlihat pengaruhnya dimana semakin lama serangan gelombang semakin besar kerusakan yang ditimbulkan. Faktor kemiringan sudut juga besar pengaruhnya, terlihat dari semakin curam sudut, semakin besar kerusakan yang terjadi.

Kata kunci : Kestabilan Armor, Koefisien Stabilitas, Breakwater Tenggelam.

THE STABILITY OF ARMOR BLOCK LOCK IN SUBMERGED BREAKWATER

TAMRIN HUSAEN Dosen Fak. Teknik Universitas Nuku Tidore

ABSTRACT

This study aims to determine the stability of the Breakwater Armor Block Lock in submerged condition, where the factors that influence the stability of the armor is the wave height (H), weigh of armor (W), high breakwater parameters (d / h), the length of duration of wave attack (t), the angle of breakwater (θ)

The research was conducted at the Marine Laboratory , University of Hasanuddin Makassar. to test an experimental model with 3 variations of heavy armor model, three variations of water depth (h), 2 tilt angle structure (θ), with placement and armor randomized set. Wave period (T) of 1.08 seconds. Duration of wave attack for 20 minutes

These results indicate that the influence and height parameters to the stability of breakwater armor which is very significant damage on the armor is very large place in breakwater height parameters are close to one and reduced in height which is smaller than 1, whereas the duration of the effect seen a wave of attacks in which the longer the wave of the attack the greater the damage caused. Factors influence the slope angle is also large, visible from the steep angle, the greater the damage.

Keywords Armor Stability, Coeficient Stability, Breakwater.

Page 2: Jurnal Kestabilan Armor Block Lock

PENDAHULUAN

Dalam pembuatan bangunan

pengaman pantai seperti breakwater atau

bangunan perlindungan pantai lainnya,

diprlukan berbagai jenis armor, yaitu suatu

benda cetak dari beton. Dalam

penggunaannya diperlukan sifat-sifat armor

tersebut, seperti koefisien stabilitas KD,

porositas bangunan yang dibentuknya, dan

lain-lain.

Bangunan Breakwater dibuat untuk

melindungi pantai dari serangan gelombang

yang berpotensi menimbulkan erosi, juga

melindungi daerah tertentu agar tidak

mengalami fluktuasi muka air laut dengan

periode pendek. Breakwater tumpukan batu

(Rubble mound) merupakan konstruksi yang

fleksibel dimana lapisan paling luarnya disebut

lapis lindung (armour layer) yang berguna

untuk melindungi Breakwater dari serangan

gelombang. Lapis lindung bisa dari batu alam

atau material buatan yang terbuat dari beton.

Sebagai lapis lindung, material yang

digunakan harus stabil terhadap serangan

gelombang. Salah satu syarat agar stabil di

dapat dari berat armour dan berat jenis

armour, sehingga tebal lapis lindung

tergantung dari bahang material yang

digunakan yang pada akhirnya mempengaruhi

volume lapis lindungnya.

Stabilitas lapis lindung juga tergantung

pada peletakan material yang berpengaruh

terhadap sifat saling kunci (sifat saling

menahan antar material saat material

terangkat berpindah dari tempatnya).

Stabilitas lapis lindung struktur Breakwater

tergantung pada bentuk dan kekasaran butir,

tata letak material, kemiringan sisi bangunan,

berat material, berat jenis material, porositas

bangunan, gaya external dan lainnya. Lapis

lindung pada Breakwater dapat diatur dari

batu alam maupun batu buatan.

Kendala penggunaan batu alam

sebagai material lapis lindung antara lain

bentuk dan kekasarannya memberikan

interlocing yang rendah sehingga kurang

stabil, juga dibeberapa daerah terkadang sulit

mendapatkan batu alam dengan ukuran dan

berat dalam jumlah yang mencukupi. Solusi

untuk mengatasi masalah tersebut, adalah

dengan penggunaan material lapis lindung

buatan dari beton.

Bentuk armour A-jack salah satu

material lapis lindung buatan dari beton

mengilhami peneliti untuk mencoba

memodifikasi kembali dengan membuat

bentuk baru, dengan harapan akan didapat

saling kunci (interloking) yan lebih baik lagi,

sehingga mempunyai angka stabilitas yang

cukup tinggi.

Angka stabilitas yang tinggi akan

mengakibatkan kebutuhan berat satuan

material menjadi berkurang sehingga

volumenya juga menjadi berkurang yang

Page 3: Jurnal Kestabilan Armor Block Lock

mengakibatkan harga bangunan menjadi lebih

murah. Berat satuan yang berkurang dari

Armour buatan yang dapat dibuat secara

masal dengan bahan semen yang mudah

didapat akan memudahkan pelaksanaan.

Bentuk modifikasi ini dinamakan Block

Lock dengan pertimbangan faktor bentuk yang

menyerupai balok balok yang saling

mengunci. Adapun yang menjadi judul dalam

penelitian ini adalah “ Stabilitas Armor Block

Lock pada Breakwater Tenggelam”.

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui persentase

kerusakan lapis lindung(S), pada

variabilitas ketinggian breakwater

(d/h), karakteristik gelombang,

kedalaman air, kemiringan talud

breakwater (θ).

2. Untuk mendapatkan nilai koefisien

Stabilitas lapis lindung KD Block Lock

pada lereng depan struktur

breakwater tenggelam.

Manfaat dari penelitian ini adalah :

Diharapkan penelitian ini dapat

memberikan suatu hasil yang bermanfaat

sebagai alternatif rancangan lapis lindung

pada struktur breakwater fleksibel yang ramah

lingkungan berupa breakwater tenggelam

dengan menggunakan material lapis lindung

Block Lock, karena pada pantai yang

merupakan obyek wisata, breakwater tidak

tenggelam dianggap menghilangkan kesan

alamiah pantai tersebut oleh wisatawan.

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Penelitian Terdahulu

Untuk Struktur Breakwater Tenggelam , studi

telah dilakukan oleh antara lain:

Van der Meer (1991) melakukan studi rock

submerged breakwater, dengan model fisik

struktur 2 lapis dan menggunakan gelombang

irreguler. Hasilnya grafik hubungan N*S

versus d/h; sebagai berikut.

Gambar 1. Grafik N*S pada rock

submerged breakwater (van der Meer, l99l)

Vidal et al. (1992), melakukan studi

stabilitas armor pada submerged

breakwater, dengan gelombang

irregular . Parameter dimensionless

free board F/Dn50 stabitity number

NS = HS/ΔDn50 dan tingkat

kerusakan ,S. Hasilnya berupa grank

F/Dn50 versus NS seperti berikut ini:

Page 4: Jurnal Kestabilan Armor Block Lock

Gambar 2. Grafik NS pada rock submerged

breakwater(Vidal et al.,l99l)

Losada et al. (1992) melakukan studi

stabilitas armor pada breakwater

tenggelam dengan puncak sempit.

Dasarnya adalah hasil studi Losada et

al. (1979), yang merumuskan untuk

struktur non overtopping,yaitu bahwa

berat :armor yang diperlukan adalah:

…(7)

B. Interaksi Gelombang dengan Armor

pada Breakwater

Gaya gelombang yang

membahayakan lapis lindung Breakwater

menurt Jansen,1984, adalah adalah gaya

hidrodinamik berupa gaya seret (drag force)

dan gaya angkat (lift force) . Agar tercapai

stabilitas pada lapis lindung maka gaya seret

dan gaya angkat harus dilawan oleh gaya

grafitasi, gaya gesek antar butir lapis lindung

dan sifat saling kunci antar material. Bila

material disusun sedemikian rupa sehingga

semua dapat saling mengunci maka gaya

yang diperlukan untuk menggeser material

tersebut harus lebih besar. Persamaan

stabilitas dengan menggunakan model dua

dimensi sebagai berikut :

Gambar 3. Gaya yang bekerja pada

material lapis lindung

FL = CL ½ ρw A u2 ……………(8)

FD = CD ½ ρw A u2 …………...(9)

Dengan CD = koefisian seret , CL = koefisien

angkat , ρw = masa jenis air, u = kecepan

aliran,

A = luas bidang permukaan armor yang

diserang gelombang.

Gabungan dari gaya angkat dan gaya seret

disebut resultan gaya hidrodinamik, yang

dirumuskan sebagai berikut :

FR = C ½ ρw A u2 ……………………….(10)

Kecepatan partikel air pada saat run down

pada dinding lereng dapat didekati dengan

rumus: (Jansen, 1984)

u = α 2gH……………………………….(11)

Page 5: Jurnal Kestabilan Armor Block Lock

Dengan α = koefisien kecepatan, g =

percepatan grafitasi bumi, H = tinggi

gelombang. Dengan mensubstitusikan

persamaan (10) ke persamaan (11)

FR = C ρw α2gHD2

π/4 ………….…(12)

Sedangkan kriteria stabilitas terhadap guling

yaitu dengan mengambil keseimbangan

terhadap bidang sentuh antara 2 unit lapis

lindung gambar 3 menghasilkan :

FR sinφ ≤ W.cos θ (13)

W = . D3. ( s - w)g

1. Koefisien Stabilitas(Kd).

Didalam perencanaan pemecah

gelombang sisi miring, untuk menentukan berat

armor dapat dihitung dengan menggunakan

rumus Hudson.

W = …… (14)

Δ =

, a = massa jenis armor

w = massa jenis air laut

Dengan mengeleminasi rumus diatas didapat

rumus koefisien stailitas sebagai berikut :

KD = (15)

Sedangkan nilai stabilitas adalah:

Ns = H/ Δ Dn …… …… (16)

Untuk gelombang yang sudah dipengaruhi oleh

pendangkalan pantai, Triatmaja memodifikasi

rumus Hudson sebagai berikut :

Ws = (17)

Dimana d adalah kedalaman air pada kaki

struktur.

Gambar 4. Sketsa definisi untuk struktur

Breakwater tenggelam

2. Tingkat Kerusakan

Tingkat kerusakan yangterjadi pada lapis

lindung breakwater (S) dapat dijelaskan dengan

rumus sebagai berikut ::

S = 100 %

(18)

Dimana S = tingkat kerusakan ( Hudson, 1958)

Jumlah material lapis lindung yang terkena

serangan gelombang diasumsikan pada material

yang berada pada luasan antara + 1,5 sampai – 1,5

Hs di ukur dari muka air tenang.

Gambar. 5 Ilustrasi serangan gelombang

pada breakwater enggelam

Page 6: Jurnal Kestabilan Armor Block Lock

C. Konsep Dasar Pemodelan

Konsep dasar pemodelan dengan

bantuan skala model adalah membentuk

kembali masalah atau fenomena yang ada di

prototipe dalam skala yang lebih kecil,

sehingga fenomena yang terjadi di model akan

sebangun dengan yang ada di prototipe.

Kesebangunan yang dimaksud adalah

sebangun geometrik, sebangun kinematik dan

sebangun dinamik (Yuwono, 1996). Pada

penelitian ini, bentuk dan desain geometric

armor Block lock seperti terlihat pada gambar

6.

Gambar 6. Desain Geometric Armor

Block lock

Panjang lebar dan tinggi dari Armor

Block lock adalah sama maka pada desain

geometrik ini, diambil satu bilangan

pembanding yaitu tinggi (H) sebagai penentu

untuk menentukan dimensi keseluruhan dari

bentuk Armor Block lock sebagai berikut: T =

Ketebalan lengan, H = Tinggi Armor Untuk

ketebalan lengan diambilT = 0,285 H F =

Panjang fillet = 0,15 H C = Panjang Lengan =

0,3575 H Volume dari armor block lock adalah :

V= 0,365 H3 (Rumus desain). Desain

geometrik model dari armor block lock dapat

dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Desain Geometrik Model Armor

Block Lock

Pada penelitian ini menggunakan

sebangun geometrik sempurna (tanpa distorsi)

sehingga model mempunyai skala horizontal

sama dengan skala vertical yang dapat

dinyatakan sebagai berikut : nh = nd = nL

Dalam penelitian Kajian Stabilitas Lapis

Lindung Block Lock pada Bangunan

Breakwater tenggelam, kesebangunan

(similaritas) dinamik antara model dan prototipe

banyak dipengaruhi oleh gaya gravitasi, maka

yang digunakan adalah bilangan Froude

(19)

(20)

Dimana: bilangan Froude, Kecepatan (m/dt),

= percepatan gravitasi (m/dt) , panjang

spesifik (m), ρ rapat massa (kg/m3).

Dalam penelitian ini tinggi gelombang

maksimum (Hsig) yang mampu dihasilkan flume

wave di laboratorium adalah 0.10 m. sehingga

didapatkan skala ideal untuk model 1 : 30

Page 7: Jurnal Kestabilan Armor Block Lock

Tabel 2 Skala model

D. Kerangka Pikir

Alternatif lapis lindung

Gambar 7. Kerangka Pikir Penelitian

E. Metode Penelitian

Tempat dan Waktu Penelitian Metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimen laboratorium. Penelitian ini

dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan yaitu mulai

bulan Juli sampai dengan September 2011,

dengan lokasi bertempat di Laboratorium

Kelautan Fakultas Teknik Universitas

Hasanuddin. Alat dan Bahan Penelitian Alat-

alat yang digunakan adalah :

1. Saluran gelombang yang dilengkapi

dengan alat pembangkit gelombang

dan peredaman gelombang miring

pada ujung saluran. Saluran

gelombang terbuat dari baja dengan

panjang 1.845 cm, lebar 122 cm dan

tinggi efektif 122 cm.

2. Mistar ukur digunakan untuk mengukur

kedalaman,

3. Meteran untuk mengukur tinggi

gelombang,

4. Stopwacth untuk mengukur periode

gelombang,

5. Kamera untuk dokumentasi,

6. Tabel dan Alat tulis

F. Variabel yang Diteliti

Sesuai dengan tujuan penelitian yang

telah dikemukakan sebelumnya, maka variabel

yang diamati pada penelitian ini adalah :

1. Tinggi gelombang datang (hi) dan tinggi

gelombang depan bangunan Breakwater

Item SImbol Skala Panjang spesifik nL 1:30 Kedalaman Air Nd 1:30 Tinggi nh 1:30 Percepatan na = ng 1:30

Kecepatan nv = nL 1 : 5,5

Waktu nt = nv = nL 1 : 5,5 Periode gelombang nt = nv = nL 1 : 5,5 Berat Armor nw = nL3 27000 Volume Armor nv = nL3 27000

Alternatif armor Block Lock untuk melindungi

breakwater tenggelam dengan menghitung nilai

koefisien stabilitasnya

Stabilitas Armor dipengaruhi oleh : parameter Variasi Berat Armor (W) Kemiringan Struktur bangunan (θ)

Parameter ketinggian Breakwater (d/h)

Durasi serangan gelombang (N) Parameter amatan : Tinggi gelombang signifikan (Hs)

Perpindahan armor dari posisi semula (S)

Analisa kerusakan armor Block Lock akibat serangan gelombang pada lereng struktur bangunan

Analisa angka stabilitas .

Armor Block Lock yang memiliki angka

stabilitas yang baik

Page 8: Jurnal Kestabilan Armor Block Lock

(Hs) yang diukur dengan menggunakan

alat mistar ukur.

2. Periode gelombang (T) yang diukur

dengan menggunakan alat stopwatch.

3. Jumlah prosentase kerusakan unit armor

(S)

G. Analisa dan Pembahasan

1. Hubungan Kemiringan Sudut Talud

Breakwater (θ) dengan Kerusakan (S)

Hubungan antara kemiringan sudut

talud breakwater (θ) dengan persentase

kerusakan yang terjadi (S) dalam peelitian ini,

disajikan dalam table 10 berikut ini :

Tabel 3. Hubungan Berat Armor (W),

Kemiringan Sudut Talud Breakwater (θ),

Kedalaman air (h) dengan Persentase

Kerusakan (S).

Pada table 3, terlihat persentase

kerusakan yang terjadi pada ketiga berat armor

untuk ketiga kedalaman air , untuk armor

dengan berat 54 gram dan 80 gram pada

kemiringan 1 : 1,5 kerusakan maksimum

sebesar 30,16 % dan 24 % sedangkan armor

dengan berat 100 gram cenderung stabil. Pada

kemiringan 1 : 2 persentase kerusakan

maksimum yang terjadi sebesar 10,35 % dan

1,09 % untuk berat armor 54 gram dan 80

gram, sedangkan armor dengan berat 100

tidak terjadi kerusakan. Fenomena ini

memberikan gambaran bahwa kemiringan

semakin curam armor semakin labil dan untuk

kemiringan yang landai armor cenderung stabil,

karena gaya hidrodinamis dari gelombang akan

semakin berkurang pada kemiringa yang

landai.

3. Hubungan Banyaknya Serangan

Gelombang (N) dengan Kerusakan (S).

Pada pengujian kestabilan armor Block Lock

dalam penelitian ini, dikaji hubungan antara

kerusakan yang terjadi pada armor dalam

durasi serangan gelombang, berupa

persentase kerusakan (S) dan banyaknya

gelombang (N) dalam setiap durasi serangan

(t). Persentase kerusakan yang terjadi pada

ketiga berat armor yang diteliti pada setiap

durasi tertentu, pada ketiga kedalaman air (h),

yaitu h = 30 cm, h = 27,5 cm dan h = 25 cm.

Durasi serangan gelombang dimulai dari 5

menit , 10 menit, 15 menit dan 20 menit.

Periode gelombang yang digunakan (T) = 1,08

detik, maka jumlah gelombang yang

menyerang untuk durasi 5 menit sebesar 278

gelombang , 10 menit sebesar 556 gelombang,

15 menit sebesar 833 gelombang dan 20 menit

sebesar 1111 gelombang. Persentase

kerusakan pada sudut cot 1,5, maupun cot 2

Page 9: Jurnal Kestabilan Armor Block Lock

diperlihatkan dalam grafik 8, 9, 10, 11, 12, 13

berikut ini :

Sesuai hasil pengujian Armor Block

Lock yang diperlihatkan pada gambar grafik 8,

9, 10, 11, 12, 13, terlihat bahwa durasi

serangan gelombang berpengaruh terhadap

tingkat kerusakan dari armor yang diuji. Hal

tersebut bisa dilihat dari peningkatan

Page 10: Jurnal Kestabilan Armor Block Lock

kerusakan yang terjadi pada armor mengikuti

lamanya waktu serangan gelombang .

Fenomena lain yang terlihat adalah

pengaruh dari berat armor, semakin berat

armor kerusakan semakin sedikik, karena berat

dari armor mengurangi gaya angkat dari

gelombang ( up lift), hal ini bisa dilihat pada

gambar grafik 23, 24 terlihat tidak terjadi

kerusakan pada berat armor 100 gram.

Pengaruh kemiringan sudut juga

terlihat pada grafik diatas, dimana untuk sudut

yang lebih curam 1 : 1.5 terlihat persentase

kerusakan lebih besar disbanding kemiringan

yang lebih landai 1 : 2.

4. Hubungan Kerusakan (S) Dengan

Parameter Ketinggian Breakwater (d/h).

Persentase kerusakan (S) dan

hubungannya dengan parameter ketinggian

breakwater (d/h) ditunjukkan oleh gambar 14,

15 berikut ini.

Gambar 14. Grafik Persentase Kerusakan (S) dan

Hubungannya dengan parameter

tinggi breakwater (d/h). sudut 1 : 1,5

Gambar 15. Grafik Persentase Kerusakan

(S) dan Hubungannya dengan

parameter tinggi breakwater

(d/h). sudut 1 : 2

Pada gambar grafik 14 dan 15,

memperlihatkan fenomena bila parameter

tinggi breakwater (d/h) mndekati angka 1,

semakin besar kerusakan yang terjadi, hal ini

sesuai dengan teori dalam SPM (1984), bahwa

interaksi antara gelombang dengan struktur

akan semakin besar bila parameter tinggi

breakwater semakin mendekati 1, kondisi ini

menyebabkan kestabilan dari armor semakin

kecil.

G. Koefisien Stabilitas (Kd) Armor Block

Lock

Perhitungan koefisien stabilitas (Kd)

untuk lapis lindung Block Lock menggunakan

persamaan Hudson (persamaan 14). Formula

ini menggunakan tinggi gelombang rata-rata.

Niai koefisien stabilitas yang diambil untuk

kerusakan 0-5% dimana amour Block Lock

dalam keadaan tidak mengalami kerusakan.

Page 11: Jurnal Kestabilan Armor Block Lock

Tabel.13. Koefisien stabilitas KdBlock Lock

Sumber : Hasil analisa

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dalam penelitian

ini dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Besar kerusakan yang terjadi pada

sudut curam 1 : 1,5, kerusakan

maksimum pada kedalaman 25 cm

yang terjadi pada armor dengan berat

54 gram sebesar 30,16 % , untuk

armor dengan berat 80 gram sebesar

24,32 %, dan untuk armor dengan

berat 100 gram 0 %. Sedangkan pada

sudut 1 : 2. Untuk armor dengan berat

54 gram sebesar 10,35 %, untuk armor

degan berat 80 gram sebasar 7,09 %,

dan untuk armor dengan berat 100

gram 0 % . Menganalisa fenomenna

yang terjadi dimana kerusakan lebih

besar terjadi pada sudut yang lebih

curam, hal ini disebabkan karena gaya

hidrodinamis dari gelombang semakin

berkurang pada sudut yang lebih

landai.

2. Pengruh durasi serangan gelombang

terhadap stabilitas armor, sesuai

dengan analisa hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa kerusakan yang

terjadi pada armor cenderung

meningkat mengikuti lamanya durasi

serangan gelombang.

3. Parameter ketinggian breakwater (d/h)

dan pengaruhnya terhadap stabilitas

armor dalam penelitian ini menujukan

fenomena diman semakin besar

kerusakan yang terjadi pada armor

ketika d/h mendekati angka 1. Hal ini

disebabkan gaya gelombang yang

menyerang breakwater akan semakin

besar tertahan pada breakwater saat

d/h mendekati angka 1.

4. Koefisien stabilitas yang didapat

adalah sebagai berikut :

Nilai KdBlock Lock 10.61-12,39 untuk

Cot θ = 1,5

Nilai KdBlock Lock 9.55- 10,1 untuk

cot θ = 2

SARAN

Berdasarkan hasil dari penelitian dan

pengamatan fenomena yang terjadi selama

penelitian berlangsung, maka kami sarankan

beberapa hal sebagai berikut :

1. Untuk armor dengan berat 100 gram

dapat digunakan sebagai material

armor alternative untuk perlindungan

pantai, karena hasil pengujian

Page 12: Jurnal Kestabilan Armor Block Lock

memperlihatkan fenomena lebih stabil

dalam berbagai kondisi perlakuan.

2. Perlu kajian lanjutan untuk optimalisasi

dimensi, karena pada penelitian ini

umumnya terjadi kerusakan armor

pada bagian tengah ( patah pada

bagian tengah).

3. Perlu kajian kestabilan armor Block

Lock pada puncak breakwater dan

pada bagian belakang struktur, karena

pada penelitian ini dibatasi hanya pada

bagian depan dari struktur Breakwater.

4. Untuk penelitian sejenis kedepan

diperlukan peralatan pencatat tinggi

gelombang (Wave Probe) untuk

mendapatkan hasil yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Ahrens, J., (1987). Characteristics of Reef

Breakwaters, Technical Report, CERC

- 87-17, U.S. Army Coastal

Engineering Research Center,

Vicksburg, Mississippi, USA.

Burcharth, H.F., Dangremond, K., Van der

Meer,J.W., Liu, Z., 2000, “Empirical

Formula for Breakage of Dolosse and

Tetrapods”, CoastalEngineering-

Elsevier-40, 183-206.

Carver, R.D., Wright B.J., 1994, “Investigation

of Wave Grouping Effects on the

Stability of Stone- Armored, Rubble-

Mound Breakwaters”, CERC-94-13,

US Army Coastal Engineering

Research Center, Vicksburg,

Mississippi.

Carver, R.D., Heimbaugh, M.S., 1989, “Stability

of Stone and Dolos-Armore, Rubble-

Mound Breakwaters Heads Subjected

to Breaking and Nonbreaking Waves

With no Overtopping”, CERC-89-4, US

Army.

Coastal Engineering Research Center,

Vicksburg, Mississippi. Coastal

Enginering Research Centre (CERC),

(1984),

Shore Protection Manual, Vol 1and II, U.S.

Army Coastal Engineering Research

Center, Vicksburg, Mississippi,USA.

Dean, R.G., Chen, R., Browder, A.E., 1997,

“Full Scale Monitoring Study of a

Submerged Breakwater, Palm Beach,

Florida, USA”, Coastal.

Goda, Y. and Takagi, H., (1998). "Lateral

Versus Longitudinal Artificial

ReefSystem", Proceeding of 26th

International Conference of Coastal

Engineering,American Society of Civil

Engineers, New York, USA, pp. 2152-

2165.

Harris, L.E. (2001) Submerged Reef Structure

for Habitat Enhancement and

Shoreline Erosion Abatement, Cosatal

Engineering Technical Note, CETN-III-

xx, USACE.

Hughes, S.A., 1993, “Phisical Models and

Laboratory Techniques in Coastal

Engineering”, Advanced Series on

Page 13: Jurnal Kestabilan Armor Block Lock

Ocean Engineering vol. 7,World

Scientific Publishing Co., Singapore.

Japan International Cooperation Agency, 1989,

“The Feasibility on the Urgent Bali

Beach Consevation Project”,

Directorate General of Water

Resources Development, Ministry on

Public Work, Government of the

Republic of Indonesia.

Kinong, K., 2000, “Rehabilitasi Pantai Dengan

Beach Nourishment”, Tesis Magister

pada Program Studi Teknik Sipil,

Program Pasca Sarjana ITB, Bandung.

Kinong, K., 2000, “Transmisi Gelombang dan

Stabilitas Armor pada Breakwater

Tenggelam”, Disertasi pada Program

Studi Teknik Sipil, Program Pasca

Sarjana ITB, Bandung.

Losada, I.J., Silva, R., Losada, M.A., 1996,“3-D

Non-Breaking Regular Wave

Interaction With Submerged

Breakwater”, Coastal Engineering-28,

Elsevier, 229-248.

Van der Meer, J.W., 1988, “Rock Slope and

Gravel Beaches under Wave Attack”,

Grafische verzorging Waterloopkundig

Laboratorium/ WL.

Van der Meer, J.W., Daemen, I.F.R., 1994,

“Stability and Wave Transmission at

Low-Crested Rubble-Mound

Structures”, Journal of Waterway, Port,

Coastal and Ocean Engineering,

ASCE, 120(1) 19.

Yuwono Nur ,Nizam, Mundra IW (1996), Studi

model fisis Stablitas dan unjuk kerja

Reef Buatan pada Perlindungan Pantai

, MEDIA TEKNIK no.2 edisi Agustus .