jurnal kasus kecelakaan putra hatta rajasa, rasyid … skripsi aulia citra _ilmu... · jurnal kasus...

21
JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa, dalam Pemberitaan Harian Kompas (Analisis Wacana tentang Berita Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa, pada Harian Kompas Periode Januari – Februari 2013) Oleh: AULIA CITRA HAPSARI D0209010 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

Upload: phamtuyen

Post on 31-Jan-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid … SKRIPSI AULIA CITRA _ILMU... · JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa, dalam Pemberitaan Harian Kompas (Analisis

JURNAL

Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa, dalam Pemberitaan

Harian Kompas (Analisis Wacana tentang Berita Kasus Kecelakaan Putra

Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa, pada Harian Kompas

Periode Januari – Februari 2013)

Oleh:

AULIA CITRA HAPSARI

D0209010

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

Page 2: JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid … SKRIPSI AULIA CITRA _ILMU... · JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa, dalam Pemberitaan Harian Kompas (Analisis

1

Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa, dalam Pemberitaan

Harian Kompas (Analisis Wacana tentang Berita Kasus Kecelakaan Putra

Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa, pada Harian Kompas

Periode Januari – Februari 2013)

Aulia Citra Hapsari

Kandyawan

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstract

Traffic accident causing death case is not new and uncommon in everyday life. Yet another story if the perpetrator is someone extraordinary. Deadly accident in which two people were killed occurred in Jagorawi Toll road, Tuesday, January 1st, 2013, at around 5.45 AM. Accident involved M Rasyid Amrullah, the youngest son of Coordinating Minister for the Economy, Hatta Rajasa. Therefore, it is interesting to know “How case of Rasyid Rajasa is constructed in the Kompas Daily for the period of January – February 2013?” Kompas Daily news chosen as the research object because it is a neutral national daily newspaper. This research is conducted to determine how the case of Rasyid Rajasa is constructed by Kompas daily news for the period of January – February 2013. Data collection technique that researcher using is by clipping or collecting news texts and other information sources that reports the case of Rasyid Rajasa in Kompas daily for the period of January – February 2013. This study uses a model of discourse analysis technique Teun A. Van Dijk qualitative which emphasis on the meaning of the text. Although the model of Van Dijk has three dimensions, here the author only focus on texts analyzing only. Van Dijk discourse element has three components of discourse structure, namely: the macro structure, superstructure and microstructure. Then the data obtained will be analyzed textually through word choice, word placement, use or selection of language and elements contained in the table element Van Dijk discourse by referring to the table in order to obtain a conclusion. The conclusion of how Kompas daily constructs reality in the text of Rasyid Rajasa accident case is it delivers the news straightforwardly. The chronology of events ranging from accident to the proceeding delivered coherently. Data and information displayed complete enough to include statements from several speakers. Kompas daily takes more standpoint of the public rather than from

Page 3: JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid … SKRIPSI AULIA CITRA _ILMU... · JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa, dalam Pemberitaan Harian Kompas (Analisis

2

Rasyid’s side. Kompas daily presents the facts and tucking some minor without a provocative satire. Keywords: discourse analysis, Van Dijk, Rasyid Rajasa, Kompas

Pendahuluan

Manusia dalam kehidupannya tidak pernah lepas dari komunikasi. Sarah

Trenholm dan Arthur Jensen mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses

dimana sumber mentransmisikan pesan kepada penerima melalui berbagai

saluran.1 Sekarang ini, proses penyampaian dan penerimaan pesan sangat penting,

terutama komunikasi massa. Komunikasi massa adalah pesan yang

dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah orang. Maka dapat

diketahui bahwa komunikasi massa harus menggunakan media massa.2

Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan, dan sikap kepada

komunikan yang beragam dan dalam jumlah banyak melalui media massa.

Komunikasi massa berhubungan dengan khalayak luas atau masyarakat. Seorang

komunikator media massa harus menyampaikan pesan kepada ribuan orang yang

bersifat heterogen dengan latar belakang pendidikan, tingkat ekonomi, dan

pemikiran yang berbeda pada waktu yang sama. Oleh karena itu seorang

komunikator massa harus mahir menemukan metode yang tepat untuk

menyampaikan pesan guna membina empati dengan jumlah terbanyak

komunikannya. Jadi ada dua tugas komunikator dalam komunikasi massa, yaitu

mengetahui apa yang ingin dikomunikasikan dan mengetahui bagaimana harus

menyampaikan pesannya untuk melancarkan penetrasi kepada komunikan.

Selain komunikator yang cerdas, dibutuhkan juga berita yang dapat menarik

perhatian masyarakat luas. Berita adalah suatu penuturan secara benar dan tidak

memihak dari fakta yang punya arti penting dan baru terjadi, yang dapat menarik

perhatian pembaca surat kabar yang memuat berita tersebut.3 Dalam proses

memahami berita, tentu harus memahami unsur dalam berita. Menurut Inung

1 Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta, Grasindo, 2004, hal. 6. 2 Elvinaro Ardianto, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Bandung, Simbiosa Rekatama Media, 2004, hal. 3. 3 Asep S. M. Romli, Jurnalistik Praktis, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2009, hal. 35.

Page 4: JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid … SKRIPSI AULIA CITRA _ILMU... · JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa, dalam Pemberitaan Harian Kompas (Analisis

3

Cahya, unsur dalam berita adalah who (siapa), what (apa), when (kapan), where

(dimana), why (mengapa), dan how (bagaimana).4

Salah satu unsur berita seperti yang disebutkan diatas adalah siapa. Dapat

juga disebut dengan istilah man makes news atau name makes news. Berita

menjadi menarik jika subjeknya adalah seorang public figure, orang terkenal, baik

artis maupun politisi.

Selain itu diketahui juga istilah bad news makes good news. Dapat diartikan

bahwa masyarakat, baik sadar maupun tidak, lebih tertarik dengan berita negatif

daripada berita positif. Dengan demikian, berita negatif memiliki nilai berita yang

lebih. Penjelasan psikologi evolusioner menyebutkan mengapa berita negatif

memiliki nilai lebih dimulai dengan pengamatan empiris bahwa sistem tanggap

manusia dan fungsi otak yang lebih rendah mengalami kesulitan membedakan

antara rangsangan media dan rangsangan nyata. Mekanisme otak level bawah ini

berfungsi pada tingkat bawah sadar membuat evaluasi dasar rangsangan

perspektif, memusatkan perhatian pada rangsangan yang penting, dan memulai

reaksi emosional dasar. Penelitian juga menemukan bahwa otak membedakan

antara rangsangan negatif dan positif serta bereaksi lebih cepat dan lebih otomatis

kepada rangsangan negatif yang juga diingat lebih baik. Ini mungkin memiliki

penjelasan mengapa penting untuk cepat memusatkan perhatian, mengevaluasi,

dan merespon cepat terhadap ancaman. Sementara reaksi untuk rangsangan

negatif yang kuat adalah untuk menghindari, rangsangan negatif yang lebih

rendah menyebabkan rasa ingin tahu dan mencari tahu lebih lanjut. Itulah

mengapa berita negatif lebih popular daripada berita positif.5

Kasus kecelakaan lalu lintas bukanlah hal yang baru dan luar biasa dalam

kehidupan sehari-hari. Sejak tahun 2007-2011 jumlah kecelakaan lalu lintas terus

bertambah. Kerugian yang dialami pun tidak hanya secara material, namun juga

tidak jarang hingga menyebabkan kematian. Tercatat dari 108.696 kecelakaan

4 Inung Cahya, Menulis Berita di Media Massa, Yogyakarta, PT Citra Aji Parama, 2012, hal. 17. 5 Roberts, S. Craig, Applied Evolutionary Psychology, New York, Oxford University Press, 2011.

Page 5: JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid … SKRIPSI AULIA CITRA _ILMU... · JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa, dalam Pemberitaan Harian Kompas (Analisis

4

yang terjadi pada 2011, 31.195 nyawa melayang dan kerugian material yang

diderita mencapai Rp 217.435.000,00.6

Pada Selasa 1 Januari 2013 sekitar pukul 05.45 WIB kecelakaan maut yang

mengakibatkan dua orang tewas terjadi di dalam Tol Jagorawi, KM 3+350.

Kecelakaan melibatkan mobil BMW B 272 HR berwarna hitam yang

dikemudikan M Rasyid Amrullah, putra bungsu Menko Perekonomian Hatta

Rajasa dengan Daihatsu Luxio hitam F 1622 CY. Peristiwa itu bermula ketika

kedua mobil berada di jalur paling kanan. Mobil Luxio berada di depan, lalu tiba-

tiba ditabrak mobil BMW hingga pintu samping mobil Luxio terbuka dan

penumpang jatuh hingga kedua penumpang tewas. Korban tewas adalah Harun

(57 tahun), pria beralamat Jalan Semangka 1 N0.99 Cibodas Sari, Tangerang dan

M Raihan (14 bulan), bocah laki-laki, beralamat Kampung Ciaul RT 8/2

Mekarjaya, Kababungan, Sukabumi, Jawa Barat. Sementara korban luka ringan

adalah Nung (30 tahun), perempuan beralamat Mekarjaya, Sukabumi, yang luka

lecet pada wajah dan kaki. Moh Rifan, laki-laki luka pada kaki dan tangan lecet

yang dirawat di RS Polri. Lalu, Supriyati (30 tahun), beralamat di Jalan Swadaya

III No 8 Rawabuaya Jatinegara, Jakarta Timur.7

Hal yang tidak biasa dari kecelakaan diatas yang menyebabkan masyarakat

ramai memperbincangkan adalah pelaku kecelakaan yang bukan orang biasa, M

M Rasyid Amrullah, putra bungsu Menko Perekonomian Hatta Rajasa. Dan

seperti yang diketahui masyarakat bahwa Hatta Rajasa merupakan besan dari

orang nomor satu di Indonesia kala itu yaitu mantan presiden Susilo Bambang

Yudhoyono. Selain itu, masyarakat mencium adanya diskriminasi dalam kasus ini

karena hingga saat ini Rasyid Rajasa tidak ditahan.

Masyarakat dapat melihat langsung, bukan hanya tidak ditahan,

penyelesaian kasusnya pun begitu cepat. Dalam kasus yang menghilangkan nyawa

orang lain ini, ancaman hukuman Rasyid di atas lima tahun sehingga ia

6 Diakses dari http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=17&notab=14 / 10 Februari 2013 7vvn/CN34, Kronologi Kecelakaan Maut Putra Hatta Rajasa, http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/01/02/139981/Kronologi-Kecelakaan-Maut-Putra-Hatta-Rajasa, 2013, (diakses 11 Februari 2013)

Page 6: JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid … SKRIPSI AULIA CITRA _ILMU... · JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa, dalam Pemberitaan Harian Kompas (Analisis

5

seharusnya ditahan. Ini demi mempermudah proses hukum, memenuhi rasa

keadilan di masyarakat sehingga tidak ada rasa diskriminatif.

Melihat bahwa Hatta Rajasa adalah salah seorang pejabat tinggi negara dan

dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia, maka penulis memilih untuk meneliti

Harian Kompas. Harian Kompas merupakan salah satu surat kabar nasional yang

dapat didistribusikan ke seluruh Indonesia.

Pemberitaan mengenai kecelakaan yang menimpa Rayid Rajasa di berbagai

macam media memiliki berbagai macam sudut pandang. Tergantung bagaimana

penulis berita atau wartawan tersebut menyusun kasus Rasyid Rajasa ini menjadi

suatu berita. Berbagai macam sudut pandang diambil untuk dapat menghasilkan

berita yang paling menarik, dengan news value yang paling tinggi.

Proses pengkonstruksian dalam media ini dapat dilakukan dengan berbagai

cara, antara lain pemilihan kata dan tata bahasa, penonjolan unsur yang dianggap

paling menarik, dan pemilihan narasumber yang kompeten. Penelitian ini

dimaksudkan untuk melihat bagaimana media Indonesia, disini harian Kompas

memandang kasus Rasyid Rajasa ini dari sudut pandang media.

Rumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang diatas, peneliti merumuskan masalah penelitian

sebagai berikut:

Bagaimana berita kasus putra Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa dikonstruksikan

dalam Harian Kompas periode Januari – Februari 2013?

Tinjauan Pustaka

1. Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

dari kata Latin communication, dan berasal dari kata communis yang berarti

sama. Sama disini diartikan sebagai sama makna. Definisi ringkas dari

komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan yang diajukan Harold

Lasswell yaitu Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect

Page 7: JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid … SKRIPSI AULIA CITRA _ILMU... · JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa, dalam Pemberitaan Harian Kompas (Analisis

6

atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan

Pengaruh Bagaimana?.8

Mengingat bahwa setiap tindakan komunikasi senantiasa mengandung

kepentingan, apalagi komunikasi melalui media massa, seperti surat kabar,

maka layaklah jika dikatakan bahwa setiap tindakan komunikasi adalah suatu

pembentukan wacana dari sang komunikator. Dalam pandangan komunikasi

sebagai analisis wacana ini komunikasi dilakukan dalam rangka menciptakan

“kenyataan lain” atau “kenyataan kedua” melalui pembentukan sebuah

wacana sebagai pengganti dari realitas atau kenyataan pertama. Cara yang

ditempuh dalam pembentukan wacana itu adalah proses yang disebut

konstruksi realitas, sehingga realitas yang diwacanakan itu boleh kita sebut

dengan realitas yang telah dikonstruksikan.9

2. Pers dan Berita

Pers mempunyai daya pengaruh yang hebat, baik terhadap individual

maupun kelompok. Pers dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak

langsung. Pengaruh tidak langsung dapat dirasakan melalui dan terhadap

tokoh-tokoh (formal maupun informal) masyarakat, di tingkat nasional

maupun lokal. Sedangkan secara langsung pers dapat memberikan sejumlah

pengetahuan, alternatif, dan sosial kontrol pada para pembacanya.10

Berita menurut Kusumaningrat adalah informasi aktual tentang fakta-

fakta dan opini yang menarik perhatian orang..11 Sedangkan berita menurut

Charnely adalah laporan yang hangat, padat, dan cermat, mengenai suatu

kejadian, bukan kejadiannya itu sendiri.12 Jakoeb Oetama mendefinisikan

berita sebagai laporan tentang kejadian yang aktual, bermakna, menarik.

Setiap hari selalu lebih banyak kejadian daripada jumlah berita dalam media

8 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung, Remadja Rosdakarya, 2005, hal. 62-65. 9 Hamad, Ibnu. “Komunikasi Sebagai Wacana”, Jurnal Mediator, Nomer 2, Vol 7, Desember 2006, hal. 263 10 Wina Armada, Wajah Hukum Pidana Pers, Jakarta, Pustaka Kartini, 1989, hal. 16. 11 Totok Djuroto, Teknik Mencari & Menulis Berita, Semarang, Dahara Prize, 2003, hal.6. 12 Mursito BM, Penulisan Jurnalistik: Konsep dan Teknik Penulisan Berita, Solo, SPIKOM, 1997,

hal.37.

Page 8: JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid … SKRIPSI AULIA CITRA _ILMU... · JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa, dalam Pemberitaan Harian Kompas (Analisis

7

massa, termasuk dalam pers. Karena kejadian hanya menjadi berita setelah

diangkat oleh wartawan, maka terjadilah proses seleksi. Surat kabar, melalui

wartawan, memilih, atau melakukan seleksi, sejumlah kejadian.13

3. Hukum

Menurut Van Kan hukum ialah keseluruhan peraturan hidup yang

bersifat memaksa untuk melindungi kepentingan manusia di dalam

masyarakat. Peraturan dalam menjalankan kehidupan diperlukan untuk

melindungi kepentingan dengan tertib. Sedangkan Utrecht berpendapat bahwa

hukum adalah himpunan peraturan (baik berupa perintah maupun larangan)

yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat dan seharusnya ditaati oleh

anggota masyarakat yang bersangkutan. Oleh karena itu, pelanggaran petunjuk

hidup tersebut dapat menimbulkan tindakan dari pihak pemerintah. Wiryono

Kusumo mengemukakan bahwa hukum adalah keseluruhan peraturan baik

yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur tata tertib dalam masyarakat

dan terhadap pelanggarnya umumnya dikenakan sanksi. Sedangkan tujuan dari

hukum adalah untuk mengadakan keselamatan, kebahagiaan, dan ketertiban

dalam masyarakat. Sedangkan Mochtar Kusumaatmadja berpendapat bahwa

hukum merupakan keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah yang mengatur

kehidupan manusia dalam masyarakat, dan juga mencakupi lembaga-lembaga

(institutions) dan proses-proses (processes) yang mewujudkan berlakunya

kaidah-kaidah itu dalam kenyataan.14

4. Jurnalisme Hukum

Jurnalisme hukum (law journalism) adalah jurnalisme yang khusus

mengupas semua persoalan-persoalan yang berkaitan dengan bidang hukum.

Karena masalah hukum adalah sesuatu yang sangat luas, maka cakupan

jurnalisme hukum ini memang sangat luas pula, tidak sekedar perkara saling

13 Jakob Oetama, Pers Indonesia Berkomunikasi Dalam Masyarakat Tidak Tulus, Jakarta, Penerbit

Buku Kompas, 2001, hal.4. 14 Bernadus, Pengertian Hukum dan Tujuan Hukum, http://bernaduscarl.blogspot.com/, 2012, (diakses 10 September 2013).

Page 9: JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid … SKRIPSI AULIA CITRA _ILMU... · JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa, dalam Pemberitaan Harian Kompas (Analisis

8

gugat antara dua pihak, melaporkan persidangan kasus korupsi, memberitakan

kasus pencemaran nama baik, melaporkan kejanggalan pengusutan, hingga

persidangan kasus pembalakan kayu, tapi juga mengupas tata cara pemilihan

hakim agung, perdebatan dan apa yang terjadi dibalik disahkannya sebuah

rancangan undang-undang, masalah hukum yang muncul dari penerapan

sebuah undang-undang dan sebagainya.

Dengan demikian, pada akhirnya jurnalisme hukum memang menuntut

wartawan hukum mengerti dan memahami istilah-istilah hukum. Menuntut

wartawan hukum membaca dan memahami setiap undang-undang yang

mempunyai hubungan dengan berita atau persoalan hukum yang ditulisnya,

serta menuntut wartawan hukum untuk panjang akal: memiliki ide dan cara

mendapatkan informasi dan menemui narasumber, sekali pun narasumber

tersebut berada di balik jeruji penjara.

5. Sosiologi Hukum

Manusia sebagai makhluk sosial memiliki naluri untuk selalu hidup

bersama dengan orang lain. Naluri tersebut kemudian mengakibatkan

munculnya hasrat yang kuat untuk dapat hidup teratur. Akan tetapi, apa yang

dianggap teratur oleh seseorang belum tentu teratur pula bagi orang lain.

Dengan adanya perbedaan sudut pandang tersebut, maka besar kemungkinan

terjadinya bentrokan kepentingan di dalam masyarakat. Keadaan tersebut

harus dicegah untuk mempertahankan integrasi dan integritas masyarakat.

Proses terjadinya pola perilaku yang kemudian menjadi norma atau

kaedah, dipelajari oleh sosiologi. Lama kelamaan, dengan adanya proses

pengkhususan atau spesialisasi di dalam berbagai ilmu sosial, maka tumbuh

pula suatu cabang sosiologi yang dinamakan sosiologi hukum. Sosiologi

hukum yaitu suatu cabang ilmu pengetahuan yang secara analitis dan empiris

mempelajari hubungan timbal balik antara hukum dengan gejala-gejala sosial

lainnya.15

15 Soerjono Soekanto, Mengenal Sosiologi Hukum, Bandung, Penerbit Alumni, 1982, hal. 10-11.

Page 10: JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid … SKRIPSI AULIA CITRA _ILMU... · JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa, dalam Pemberitaan Harian Kompas (Analisis

9

6. Konstruksivisme

Konstruktivisme sendiri lahir dari adanya titik temu dari dua aliran

sosiologi besar. Aliran sosiologi tersebut adalah aliran sosiologi pengetahuan

(sociology of knowledge) dan sosiologi ilmu pengetahuan/sains (sociology of

science). Max, Markheim dan Durkheim merupakan tokoh dibalik sosiologi

pengetahuan, mereka menekankan pada peran saling memberi akibat dari

faktor-faktor sosial dalam membentuk kepercayaan individu. Sedangkan

Robert Merton (1973) menjadi penggagas dari sosiologi sains atau juga

disebut sosiologi mertonian yang merupakan kajian sosial terhadap ilmu

pengetahuan. Sosiologi sains bertolak pada bagaimana institusi ilmu terbentuk

dan berusaha menjelaskan peran sosial yang diciptakan profesi ilmuan, dan

sistem penghargaan yang mengarahkan aktivitas ilmiah, dan seterusnya.16

Kaum konstruktivisme memiliki asumsi mendasar, Sasa dalam

bukunya menguraikan asumsi tersebut sebagai berikut,

1. Suatu kejadian tidak hadir begitu saja secara objektif, tapi

diketahui/dipahami melalui pengalaman.

2. Realitas dipahami melalui kategori, kategori bahasa secara situasional

yang tumbuh dari interaksi sosial di dalam suatu kelompok sosial pada

saat dan tempat tertentu.

3. Bagaimana suatu realitas dapat dipahami, ditentukan oleh konversi-

konversi komunikasi yang dilakukan saat itu.

Pemahaman terhadap realitas yang tersusun secara sosial membentuk

banyak aspek penting lain dari kehidupan.17

7. Pendekatan Analisis Wacana

Analisis wacana dan analisis wacana kritis merupakan salah satu metode

penelitian kualitatif. Wacana sendiri berasal dari bahasa Latin discursus yang

16 Andre Kukla, Konstruktivisme Sosial dan Filsafat Ilmu, Yogyakarta, Jendela, 2003, hal.11-13. 17 Sasa Sendjaya, Teori Komunikasi, Jakarta, Universitas Terbuka, 1994, hal.325-326.

Page 11: JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid … SKRIPSI AULIA CITRA _ILMU... · JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa, dalam Pemberitaan Harian Kompas (Analisis

10

berarti lari kian kemari, yang diturunkan dari dis (berarti dari arah yang

berbeda) dan curere (berarti lari). Wacana (discourse) dapat berarti :18

a. Komunikasi pikiran dengan kata-kata, ekspresi, ide-ide atau gagasan-gagasan,

konversasi, atau percakapan.

b. Komunikasi secara umum, terutama sebagai suatu objek studi atau pokok

telaah.

c. Risalat tulis; disertasi formal; kuliah; ceramah; khotbah.

Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa wacana adalah

pemakaian bahasa dalam komunikasi, baik disampaikan secara lisan

(percakapan, ceramah, dll) maupun secara tertulis (bahasa yang dipakai dalam

tulisan ilmiah, surat, dll). Alex Sobur memberikan pengertian wacana sebagai

rangkaian ujar atau rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal

(subjek) yang disajikan secara teratur, sistematis, dalam satu kesatuan yang

koheren, dibentuk oleh unsur segmental maupun non segmental bahasa.19

Sedangkan analisis wacana dirumuskan sebagai studi tentang struktur pesan

dalam komunikasi.20

Dari sekian banyak model analisis wacana yang diperkenalkan dan

dikembangkan oleh beberapa ahli, model Van Dijk adalah model yang

paling banyak dipakai. Analisis wacana kritis model van Dijk bukan hanya

semata-mata mengalisis teks, tapi juga melihat bagaimana struktur sosial,

dominasi dan kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat, dan

bagaimana kognisi atau pikiran dan kesadaran yang membentuk dan

berpengaruh terhadap teks yang dianalisis. Van Dijk menggambarkan

wacana dalam tiga dimensi atau bangunan yaitu : teks, kognisi sosial dan

konteks sosial.

Analisis teks terdiri atas beberapa struktur/ tingkatan yang masing-

masing bagian saling mendukung. Ada tiga tingkatan dalam analisis teks:

struktur makro, superstruktur dan struktur mikro.

18 Sumarlan, Teori dan Praktek: Analisis Wacana, Surakarta, Pustaka Cakra, 2003, hal. 3. 19 Alex Sobur, Analisis Teks Media, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2004, hal.11. 20 ibid, hal. 48

Page 12: JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid … SKRIPSI AULIA CITRA _ILMU... · JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa, dalam Pemberitaan Harian Kompas (Analisis

11

Metodologi

Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif-kualitatif dengan dasar

penelitian mengunakan metode analisis wacana kritis Teun A. van Dijk. Data

deskriptif adalah data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan

angka-angka. Dengan demikian laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan

data untuk memberi gambaran laporan penyajian. Oleh karena sifatnya

berhubungan dengan kata-kata dan perilaku orang, maka pendeskripsian menjadi

sangat penting untuk memperoleh gambaran dan pemahaman yang lebih jelas atas

masalah yang dibahas. Proses interpretasi dilakukan, yaitu menafsirkan data guna

mengungkapkan makna-maknanya sebagai bagian dari analisis. Penelitian ini

mengandalkan pemahaman interpretasi teks dan penafsiran oleh peneliti.

Sajian dan Analisis Data

Pada bagian ini akan disajikan data-data yang telah didapatkan dan akan

langsung dianalisis terkait permasalahan yang menjadi fokus penelitian. Data

didapat dari teks berita kasus kecelakaan Rasyid Rajasa yang dimuat Harian

Kompas periode Januari – Februari 2013.

1. Teks berita “Dua Tewas dalam Kecelakaan di Tol Salah Satu Pengemudi

Putra Hatta Rajasa”

Tematik : Tema utama teks berita ini adalah kecelakaan yang menewaskan

dua orang dan melibatkan putra Hatta Rajasa.

Skematik : Penulis menjelaskan kejadian kecelakaan serta identitas pelaku dan

korban. Kemudian penulis mengambil sudut pandang dari pihak pelaku, yaitu

Rasyid Rajasa.

Semantik : Elemen detil berisi tentang identitas pelaku dan korban, serta

penjelasan dari pihak Rasyid. Elemen wacana praanggapan terdapat pada

keterangan dari Kombes Rikwanto, Bima Arya Sugiarto, Dradjad Wibowo, dan

Hatta Rajasa. Elemen maksud terdapat pada par. 8 dan 9 dimana penulis seakan

mengarahkan pembaca bahwa Rasyid menghindari proses hukum dengan alasan

sakit.

Page 13: JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid … SKRIPSI AULIA CITRA _ILMU... · JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa, dalam Pemberitaan Harian Kompas (Analisis

12

Sintaksis : Bentuk koherensi terdapat pada par.3 dimana penulis menyebut

Rasyid sebagai anak Hatta Rajasa yang dapat menambah nilai berita. Kata

“namun” pada par.8 menjelaskan niatan Rasyid untuk mengikuti proses hukum

walaupun prosesnya akan sedikit tersendat karena Rasyid masih dirawat.

Leksikon : Kalimat “menemui keluarga korban” pada par.10 dirasa kurang

tepat karena menurut KBBI, temu memiliki arti sua atau jumpa. Kata menemui

dapat diganti dengan mengunjungi yang memiliki arti mendatangi untuk

menjumpai, mengunjungi, melawat, dll.

Stailistik : Majas personifikasi terdapat pada kalimat “mengikuti proses

hukum” atau “menghadapi proses hukum”. Proses hukum bukan merupakan

benda hidup yang seharusnya tidak dapat diikuti atau dihadapi. Ini berfungsi

untuk menggambarkan bahwa proses hukum merupakan rangkaian peraturan yang

harus dipatuhi sebagai akibat dari tindakan pelanggaran hukum.

2. Teks berita “Rasyid Amrullah Tersangka Kelalaian”

Tematik : Teks berita ini mengangkat tema penetapan Rasyid Rajasa menjadi

tersangka pada peristiwa kecelakaan yang menewaskan dua orang.

Skematik : Penulis membagi teks berita ini dalam beberapa isu. Yang pertama

penetapan Rasyid menjadi tersangka walaupun pemeriksaan belum selesai. Yang

kedua, penulis menjelaskan alasan pemeriksaan yang belum tuntas. Kemudian

disebutkan jumlah santunan dan perasaan keluarga korban.

Semantik : Latar pada teks berita ini adalah penetapan Rasyid sebagai

tersangka pada kasus kecelakaan yang menewaskan dua orang. Elemen detil berisi

penjelasan Rikwanto mengenai penetapan Rasyid sebagai tersangka dan proses

BAP. Elemen wacana praanggapan mengambil pendapat dari Kombes Rikwanto

dan Eman, ayah salah satu korban meninggal. Elemen maksud terdapat pada par.5

dimana Rikwanto menyatakan Rasyid masih dirawat. Penulis seolah

menyampaikan bahwa walaupun Rasyid dalam kondisi sakit tapi masih menjalani

proses BAP.

Sintaksis : Pada par.1 terdapat kalimat “Rasyid sudah menjalani pemeriksaan,

tetapi belum tuntas karena tersangka harus menjalani perawatan dirumah sakit”.

Page 14: JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid … SKRIPSI AULIA CITRA _ILMU... · JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa, dalam Pemberitaan Harian Kompas (Analisis

13

Kalimat tersebut sudah menjelaskan sebab akibat tertundanya pemeriksaan

Rasyid. Pada par.5 terdapat koherensi penjelas yang menyebutkan kondisi Rasyid

tidak mungkin melanjutkan pemeriksaan. Pada par.7 terdapat pengulangan kata

“juga” sehingga kalimatnya menjadi kurang efektif.

Leksikon : Penulis memilih menggunakan kata “kelalaian” yang dalam KBBI

berarti kurang hati-hati, tidak mengindahkan, lengah. Pemilihan kata sudah tepat,

namun bagi pembaca yang tidak mengikuti berita ini dari awal menjadi kurang

mengerti isi dari teks berita ini.

Stailistik : Majas personifikasi terdapat pada par. 6 kalimat “… jiwanya

terguncang…”. Jiwa yang sesungguhnya bukan benda hidup itu diibaratkan

terguncang atau tergoyang cepat-cepat, terganggu keseimbangan- nya.

Perumpamaan ini dibuat untuk menggambarkan kondisi Rasyid yang tidak stabil

akibat perasaan bersalah kepada keluarga korban kecelakaan.

3. Teks berita “Penyerahan Rasyid ke Polda Ditunda”

Tematik : Tema utama teks berita ini adalah penundaan penyerahan Rasyid

Rajasa ke Polda Metro Jaya. Terdapat pula penjelasan mengenai penyakit Rasyid

pasca terjadinya kecelakaan.

Skematik : Pertama, teks berita membahas jumpa pers yang digelar RSPP

mengenai kondisi Rasyid. Beberapa dokter spesialis yang menangani Rasyid

memberikan keterangan. Selanjutnya terdapat pernyataan Hatta Rajasa yang

menyerahkan semua proses hukum kepada pihak berwajib. Terakhir dicantumkan

juga tanggapan dari pihak Polda Metro Jaya mengenai penundaan ini.

Semantik : Latar yang disampaikan adalah penundaan penyerahan Rasyid

Rajasa ke Polda Metro Jaya karena kondisinya yang masih sakit. Elemen detil

berisi penjelasan rinci dari dokter spesialis yang menangani Rasyid mengenai

sakit yang dideritanya. Elemen wacana praanggapan melibatkan dokter spesialis

yaitu Abdul Haris dan Endah Rona Wulan. Terdapat pula pernyataan dari Hatta

Rajasa dan Kombes Rikwanto. Elemen maksud terdapat pada par.9 dimana pihak

Rasyid sudah ingin menyerahkan Rasyid tetapi tidak diperbolehkan pihak RSPP.

Page 15: JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid … SKRIPSI AULIA CITRA _ILMU... · JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa, dalam Pemberitaan Harian Kompas (Analisis

14

Pernyataan itu seolah ingin menegaskan bahwa yang menghambat proses hukum

bukan dari pihak Rasyid.

Sintaksis : Pada par.3 penulis menyertakan identitas Hatta Rajasa sebagai

Menko Perekonomian yang bisa menambah nilai berita. Koherensi sebab akibat

terdapat pada par.9 yang menyatakan bahwa penyebab terjadinya penundaan

penyerahan Rasyid ke Polda adalah pihak RSPP yang belum mengijinkan Rasyid

keluar dari RSPP karena kondisinya masih belum stabil.

Leksikon : Terdapat kata “pasien” dalam par.1 yang digunakan untuk

menegaskan kondisi Rasyid yang masih sakit dan dirawat. Penggunaan kata

“menegaskan” pada par.8 digunakan untuk menekankan bahwa penyebab

penundaan penyerahan Rasyid adalah pihak RSPP yang tidak mengijinkan

dikarenakan kondisi Rasyid masih belum stabil.

Stailistik : Saat mengutip pernyataan pada par.7 dan 8, penulis menggunakan

kata menegaskan yang digunakan untuk menekankan makna atau ketegasan

dibalik pernyataan yang dikutip tersebut. Pada par.10 terdapat majas personifikasi

yang berbunyi “…RSPP melayangkan…” Dalam kalimat tersebut seolah

bangunan RSPP yang mengirim surat, padahal hanya beberapa orang saja.

4. Teks berita “Rasyid Rajasa Sempat Pingsan”

Tematik : Tema utama teks berita ini adalah Rasyid Rajasa yang menjalani

proses BAP lanjutan setelah sempat tertunda. Disebutkan juga bahwa Rasyid

sempat pingsan dan dibawa ke RS Polri.

Skematik : Penulis menjelaskan kejadian pingsannya Rasyid saat proses BAP

lanjutan. Pihak Polda juga menjelaskan mengenai pingsannya Rasyid dan alasan

Rasyid harus dilarikan ke RS Polri. Penulis juga mendeskripsikan hadirnya Hatta

Rajasa dan istrinya yang mendampingi Rasyid.

Semantik : Latar teks berita ini adalah kejadian pingsannya Rasyid saat

menjalani BAP lanjutan di Polda Metro Jaya karena kondisinya yang belum stabil.

Elemen detil berisi penggambaran penulis mengenai detil kejadian yang didapat

dari keterangan pihak yang terlibat serta pengamatan penulis sendiri. Elemen

wacana praanggapan menyertakan pernyataan dari kuasa hukum Rasyid, Ajun

Page 16: JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid … SKRIPSI AULIA CITRA _ILMU... · JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa, dalam Pemberitaan Harian Kompas (Analisis

15

Kombes Sudarmanto, dan Hatta Rajasa. Elemen maksud pada par.10

mengisyaratkan bahwa pihak Rasyid yang ingin menjalani proses hukum

secepatnya tetapi kondisi Rasyid belum stabil dan RSPP meminta waktu untuk

perawatan pemulihan.

Sintaksis : Koherensi pada par.2 yang menyertakan keterangan tambahan

mengenai ambulan milik PT Jasa Raharja sebenarnya tidak diperlukan karena

tidak mengubah inti berita. Pada par.6 menegaskan kondisi Rasyid yang masih

belum sembuh total sehingga harus dilarikan ke rumah sakit. Menjaga

keselamatan Rasyid demi kelancaran proses hukum juga merupakan tanggung

jawab polisi.

Leksikon : Pada par.9 penulis menggunakan kata “dibimbing” untuk

menegaskan kondisi Rasyid yang belum pulih baik secara fisik maupun psikis

sehingga masih membutuhkan bimbingan atau tuntunan.

Stailistik : Majas tropen terlihat beberapa kali dalam teks ini, salah satunya

pada par.1 yang berbunyi “Rasyid akhirnya dilarikan ke rumah sakit” yang berarti

Rasyid dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulan. Penggunaan elemen grafis

menggunakan foto yang menampilkan Rasyid, Hatta dan istri, dan seorang polisi

wanita. Foto tersebut diambil saat Hatta dan istrinya mengantarkan Rasyid ke

Polda Metro Jaya.

5. Teks berita “Rasyid Kembali Tidak Ditahan”

Tematik : Tema yang diangkat adalah Rasyid Rajasa yang kembali tidak

ditahan meski sudah ditetapkan sebagai tersangka. Rasyid hanya datang ke

Kejaksaan Negeri Jakarta Timur untuk menyerahkan berkas tahap kedua.

Penyidik Polda sudah melimpahkan berkas ke Kejaksaan Negeri Jakarta Timur.

Skematik : Isi teks membahas mengenai Rasyid yang tidak ditahan meski

sudah ditetapkan sebagai tersangka. Terdapat keterangan dari pihak kejaksaan

yang telah menerima berkas kasus Rasyid. Disampaikan juga pertimbangan yang

menyebabkan Rasyid tidak ditahan.

Semantik : Latar teks ini adalah tidak ditahannya Rasyid meski sudah

ditetapkan sebagai tersangka. Elemen detil berisi keterangan dari pihak kejaksaan

Page 17: JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid … SKRIPSI AULIA CITRA _ILMU... · JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa, dalam Pemberitaan Harian Kompas (Analisis

16

mengenai penyerahan berkas dari pihak Rasyid dan Polda. Elemen wacana

praanggapan melibatkan pernyataan dari Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Timur,

Andi Herman. Elemen maksud pada par.6 dimana penulis seolah ingin

menegaskan apakah tidak ditahannya Rasyid karena mendapat keistimewaan

sebagai anak menteri.

Sintaksis : Pada par.1 penulis kembali menegaskan identitas Hatta Rajasa

yang adalah seorang menteri. Pembaca diajak berspekulasi apakah tidak

ditahannya Rasyid juga ada hubungannya dengan statusnya sebagai anak pejabat

tinggi negara.

Leksikon : Pada par.6 penulis memilih menggunakan kata “disinggung” yang

cenderung memiliki makna negatif. Isu penangguhan penahanan Rasyid memang

dipertanyakan karena jabatan ayahnya, Hatta Rajasa.

Stailistik : Tidak terdapat elemen stailistik (retoris) dalam teks berita ini.

6. Teks berita “Rasyid Mendapat Dakwaan Kombinasi”

Tematik : Tema utama teks berita ini adalah sidang perdana kasus kecelakaan

Rasyid Rajasa. Agenda sidang adalah pembacaan dakwaan. Jaksa penuntut umum

mengajukan dakwaan kombinasi karena menyebabkan korban luka hingga

meninggal. Selain itu, hingga sidang berlangsung, penahanan Rasyid masih

ditangguhkan.

Skematik : Penulis menjelaskan jalannya sidang perdana tersebut. Dakwaan

kombimasi yang didapat Rasyid juga dijabarkan oleh penulis. Isu lain yang

diangkat yaitu penangguhan penahanan Rasyid. Jika sebelumnya kondisi Rasyid

belum pulih, kali ini Rasyid dinilai kooperatif sehingga tidak perlu ditahan.

Semantik : Latar teks ini adalah sidang perdana kasus kecelakaan Rasyid

Rajasa. Pada sidang tersebut Rasyid mendapatkan dakwaan kombinasi. Elemen

detil berisi tentang sedikit penjelasan kecelakaan yang terjadi dan juga detil pasal-

pasal yang menjadi dasar dakwaan Rasyid. Disebutkan pula keterangan dari pihak

pengacara Rasyid tentang dakwaan tersebut. Selain itu penulis juga menuliskan

agenda sidang selanjutnya yaitu pemeriksaan saksi. Disebutkan beberapa saksi

yang akan dihadirkan dalam sidang berikutnya. Elemen wacana praanggapan

Page 18: JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid … SKRIPSI AULIA CITRA _ILMU... · JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa, dalam Pemberitaan Harian Kompas (Analisis

17

dalam teks ini melibatkan pernyataan dari jaksa penuntut umum, Emilwan

Ridwan, pengacara Rasyid, Riri Purbasari Dewi, dan Humas Pengadilan Negeri

Jakarta Timur, Djaniko MH Girsang. Elemen maksud dapat dilihat dari par.11-13

dimana isu penangguhan penahanan Rasyid masih terus dipertanyakan.

Sintaksis : Tidak terdapat elemen sintaksis dalam teks berita ini.

Leksikon : Tidak terdapat elemen leksikon dalam teks berita ini.

Stailistik : Penggunaan elemen grafis dalam teks ini menggunakan foto Rasyid

saat menjalani sidang. Terlihat Rasyid sedikit menunduk dalam foto tersebut.

Pada par.3 penulis menggunakan kata “menghantam” untuk menjelaskan bahwa

tabrakan atau kecelakaan yang terjadi cukup keras sehingga menyebabkan korban

tewas.

7. Teks berita “Saksi Dengar Rasyid Akui Bersalah dan Mengantuk”

Tematik : Tema utama yang diangkat teks berita ini adalah sidang kedua kasus

kecelakaan Rasyid Rajasa. Agenda sidang adalah pemeriksaan saksi. Saksi yang

dihadirkan berjumlah lima orang.

Skematik : Penulis membuka dengan menyampaikan kesimpulan sidang.

Dilanjutkan dengan pernyataan Rasyid yang tidak sesuai dengan pertanyaan

hakim maupun pernyataan saksi. Setelah itu penulis mengutip pernyataan dari

saksi berikutnya yang menyatakan bahwa Rasyid mengakui kepada dirinya sedang

mengantuk saat mengemudi. Rasyid menolak memberikan keterangan tentang hal

tersebut. Kemudian penulis juga mengutip pernyataan dari saksi ketiga yang

menyatakan mendengar Rasyid mengaku bersalah dan akan bertanggung jawab.

Berita ditutup dengan informasi mengenai sidang lanjutan.

Semantik : Latar pada teks berita ini adalah sidang kedua dari kasus

kecelakaan Rasyid Rajasa dengan agenda mendengarkan keterangan lima saksi.

Elemen detil dapat dilihat pada par.2 dimana penulis menambahkan detil peristiwa

kecelakaan. Pada par.6, 8, 9, 10, dan 11 penulis mengutip pernyataan para saksi.

Elemen wacana praanggapan melibatkan pernyataan dari para saksi yaitu Unggul

Budi Raharja, Rangga Ikra Nugraha, dan Inspektur Dua Sumadi. Selain itu

penulis juga mengutip Rasyid Rajasa dan Ketua Majelis Hakim Suharjono.

Page 19: JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid … SKRIPSI AULIA CITRA _ILMU... · JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa, dalam Pemberitaan Harian Kompas (Analisis

18

Elemen maksud dapat dilihat pada par.6 dimana disebutkan saat dimintai

tanggapan, jawaban Rasyid tidak sesuai dengan keterangan saksi. Sangkalan dari

Rasyid mengenai mengantuk saat mengemudi padahal tidak ada yang

menyinggung hal tersebut justru menimbulkan kecurigaan bagi yang mendengar.

Sintaksis : Pada par.5 berisi keterangan yang kurang relevan. Jika dihilangkan

pun tidak akan mengganggu keseluruhan isi berita. Pada par.6, identitas Rasyid

sebagai anak dari Hatta Rajasa menjadi kekuatan dalam teks berita ini sehingga

hal tersebut diselipkan pada setiap teks berita.

Leksikon : Tidak terdapat elemen leksikon dalam teks berita ini.

Stailistik : Pada par.2 penulis menggunakan kata “menghantam” untuk

menjelaskan bahwa tabrakan atau kecelakaan yang terjadi cukup keras sehingga

menyebabkan korban tewas.

Kesimpulan

Kesimpulan dari bagaimana Harian Kompas mengkonstruksi realitas dalam

teks berita kasus kecelakaan Rasyid Rajasa adalah Kompas menyampaikan berita

dengan lugas. Kronologis peristiwa mulai dari kecelakaan hingga jalannya

persidangan disampaikan secara runtut. Data dan informasi yang ditampilkan

cukup lengkap dengan menyertakan beberapa narasumber.

Beberapa kali pembaca diajak untuk bersimpati kepada keluarga korban

dengan menyampaikan kondisi dan kesedihan keluarga korban tewas. Pembaca

juga diperlihatkan bahwa pihak Rasyid sangat menyesal dan bertanggung jawab

dengan memberikan santunan kepada keluarga korban tewas dan luka-luka.

Dengan mengambil simpati pembaca bagi kedua pihak dapat dilihat bahwa

Kompas bersikap cukup netral dalam pemberitaan kasus ini pada saat itu.

Isu berikutnya mengenai proses pemeriksaan dan penangguhan penahanan

Rasyid. Pihak Rasyid memilih untuk lebih banyak bungkam ketika disinggung

mengenai hal ini. Hal tersebut menyebabkan Kompas mencari informasi dari

pihak kepolisian yang menyatakan beberapa alasan penahanan Rasyid

ditangguhkan. Kompas mengajak pembaca untuk ikut berspekulasi mengenai hal

tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan pemilihan kata yang digunakan penulis.

Page 20: JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid … SKRIPSI AULIA CITRA _ILMU... · JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa, dalam Pemberitaan Harian Kompas (Analisis

19

Rasyid akhirnya ditetapkan sebagai tersangka, dan kemudian sebagai

terdakwa. Namun demikian Rasyid tetap tidak ditahan. Beberapa kali Kompas

menggunakan pemilihan kata yang menyindir atau menyinggung halus mengenai

fakta bahwa Rasyid adalah putra dari Hatta Rajasa. Pembaca diajak berfikir lebih

jauh mengenai fakta tersebut tanpa diungkapkan terlalu jelas.

Masyarakat banyak yang berspekulasi bahwa Rasyid mendapat keistimewaan

hukum karena statusnya sebagai anak pejabat tinggi negara. Kompas lebih banyak

mengambil sudut pandang dari masyarakat daripada dari pihak Rasyid. Harian

Kompas menyajikan fakta dan menyelipkan beberapa sindiran kecil tanpa bersifat

provokatif.

Saran

1. Bagi mahasiswa

Meneliti atau mengkonstruksi teks berita dengan menggunakan analisis

wacana metode Van Dijk sangat detil dan menarik. Setiap kata dan kalimat yang

ada diteliti, dicari maksud tersembunyinya, mengupas bagaimana penulis

memandang realitas tersebut. Beberapa kalimat tidak dapat dimasukkan dalam

elemen analisis. Maksudnya, tidak semua kalimat bisa dianalisis. Untuk meneliti

suatu teks sebaiknya dilihat terlebih dahulu jenis teks dan analisis apa yang akan

dipakai untuk bisa mendapat hasil maksimal.

2. Bagi peneliti

Penulis menyadari penelitian ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata

sempurna. Untuk bisa mendapatkan hasil yang mendalam, harus dilakukan

penelitian lain selain melalui penelitian dalam teks saja. Untuk penelitian

selanjutnya, diharapkan mampu menggunakan metode yang lebih mendalam

untuk dapat meningkatkan kualitas penelitian bidang ilmu komunikasi.

3. Bagi media massa

Media massa sebagai salah satu sumber berita dan informasi bagi mayarakat

sebaiknya tidak melupakan etika pers baik dalam meliput maupun menyampaikan

berita. Diharapkan media massa selalu bersikap netral dan dapat memberikan

berita dan informasi yang lebih bermutu bagi masyarakat di segala kalangan usia.

Page 21: JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid … SKRIPSI AULIA CITRA _ILMU... · JURNAL Kasus Kecelakaan Putra Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa, dalam Pemberitaan Harian Kompas (Analisis

20

Daftar Pustaka

Ardianto, Elvinaro, (2004), Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Bandung, Simbiosa Rekatama Media.

Cahya, Inung S., (2012), Menulis Berita di Media Massa, Yogyakarta, PT Citra Aji Parama.

Craig, Robert S., (2011), Applied Evolutionary Psychology, New York, Oxford University Press.

Hamad, Ibnu. (2006), “Komunikasi Sebagai Wacana”, Jurnal Mediator, Nomer 2, Vol 7, Desember.

Kukla, Andre, (2003), Konstruktivisme Sosial dan Filsafat Ilmu, Yogyakarta, Jendela.

Mulyana, Deddy, (2005), Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung, Remadja Rosdakarya.

Mursito BM, (1999), Penulisan Jurnalistik, Konsep dan Teknik Penulisan Berita, Solo, Spikom.

Romli, Asep S. M., (2009), Jurnalistik Praktis, Bandung, Remaja Rosdakarya. Sendjaya, Sasa, (1994), Teori Komunikasi, Jakarta, Universitas Terbuka. Sobur, Alex, (2004), Analisis Teks Media, Bandung, Remaja Rosdakarya. vvn/CN34, Kronologi Kecelakaan Maut Putra Hatta Rajasa,

http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/01/02/139981/Kronologi-Kecelakaan-Maut-Putra-Hatta-Rajasa, 2013, (diakses 11 Februari 2013).

Wiryanto, (2004), Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta, Grasindo.