jurnal kapolri nomor 8 tahun 2012 tentang … · berdasarkan pasal 4 ayat (1) peraturan kepala...

10
JURNAL PENGAWASAN TERHADAP PELAKSANAAN PASAL 40 PERATURAN KAPOLRI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN SENJATA API UNTUK KEPENTINGAN OLAHRAGA KHUSUSNYA TENTANG AIRSOFT GUN Diajukan oleh: GUNANDA RENALDO PARDAMEAN MARBUN NPM : 120511015 Program Studi : Ilmu Hukum Program Kekhususan : Peradilan Pidana UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA FAKULTAS HUKUM 2016

Upload: phamphuc

Post on 28-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL KAPOLRI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG … · Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia ... positif, analisis hukum positif, interpretasi hukum

JURNAL

PENGAWASAN TERHADAP PELAKSANAAN PASAL 40 PERATURANKAPOLRI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENGAWASAN DAN

PENGENDALIAN SENJATA API UNTUK KEPENTINGAN OLAHRAGAKHUSUSNYA TENTANG AIRSOFT GUN

Diajukan oleh:

GUNANDA RENALDO PARDAMEAN MARBUN

NPM : 120511015

Program Studi : Ilmu Hukum

Program Kekhususan : Peradilan Pidana

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

FAKULTAS HUKUM

2016

Page 2: JURNAL KAPOLRI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG … · Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia ... positif, analisis hukum positif, interpretasi hukum
Page 3: JURNAL KAPOLRI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG … · Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia ... positif, analisis hukum positif, interpretasi hukum

PENGAWASAN TERHADAP PELAKSANAAN PASAL 40 PERATURAN

KAPOLRI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENGAWASAN DANPENGENDALIAN SENJATA API UNTUK KEPENTINGAN OLAHRAGA

KHUSUSNYA TENTANG AIRSOFT GUN

Gunanda Renaldo Pardamean Marbun

Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya YogyakartaE-mail: [email protected]

ABSTRACT

People who has interest with military and guns usully get a tendency to collect guns orthe replica of guns. The replica of guns that usually used the Airsoft Gun and Airgun.Refers to Article 40 verse (1) Police Principal Regulation Number 8/2012, airsoft gunsis classified as a gun that used in sport activity. This caused the way of handling andsecurity of airsoft gun are diffrent, becouse in this article, airsoft gun is not a toy likepeople belives. The legal issues that arise are what is the kind of control that policedoes as an implemmentation of the Police Principle Regulation Number 8/2012? Isthere any problem in implemmentation of Article 40 verse (1) Police PrincipalRegulation Number 8/2012? The method of this research is normative law researchwhich is focused on norm of positive law in the form of supporting laws andregulations. This source of this research uses secondary data which consist of primary,secondary, and tertiary law. The result of this research are that police has done thecontrol refers to Article 40 verse (1) Police Principal Regulation Number 8/2012 butthe transmission of airsoft gun through online becomes the problem.

Keywords : control, gun, airsoft gun.

1. PENDAHULUANSetiap manusia pasti memiliki

kegemaran yang sering juga disebutdengan hobi, salah satu jenis hobi tersebutadalah kegemaran pada dunia militer dansenjata api. Orang-orang yang memilikikegemaran atau hobi di dunia militer dansenjata api sering menuangkanketertarikan atau hobi mereka denganmengoleksi dan menggunakan replikasenjata api. Replika Senjata api yangbiasa digunakan ialah airsoftgun.

Airsoft gun adalah replika senjatakhusus dan termasuk dalam golonganringan yang memakai jenis amunisiberbahan dasar plastik. Airsoft gun adalahmodel senjata yang memiliki bentukhampir mirip dengan jenis senjata yangmematikan seperti model pistol dan modelsenjata dengan laras panjang. Jenis senjataini paling banyak digunakan untukpermainan seperti permainan paintball,latihan dasar menembak, latihan dasaruntuk mendapatkan sertifikasi menembakdan kepemilikan senjata, serta sebagai

Page 4: JURNAL KAPOLRI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG … · Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia ... positif, analisis hukum positif, interpretasi hukum

senjata yang digunakan untuk keperluanhiburan seperti film.

Seiring berkembangnya zaman,peminat airsoft gun semakin banyak. Halini membuat airsoft gun diciptakan untukmemenuhi keinginan penggemar senjataapi agar tetap dapat merasakanpengalaman atau sensasi menembakkandengan menggunakan senjata api replikayang aman dalam sebuah permainansimulasi perang (war game) yang biasadimainkan oleh suatu komunitas atau clubairsoft. Selain untuk permainan simulasiperang airsoft gun juga digunakan untukolahraga tembak reaksi. Tembak reaksiadalah olahraga menembak target plat besidan kertas target yang waktu atau durasimenembaknya dihitung dengan timer yangnantinya jumlah nilai yang didapatkanoleh penembak akan di bagi dengan waktutersebut.

Airsoft gun memiliki bentuk luar yangmerupakan replika dari senjata api danberskala 1:1 dengan senjata asli, namunsistem kerja airsoft gun tidak sama dengansenjata api. Peluru yang dipergunakanberbentuk bulat berbahan plastik padat danbiasa disebut BB (Ball Bearing). sebenarnyapeluru atau BB airsoft gun yang boleh dipakaihanyalah yang berukuran 6mm dan terbuatdari plastik sehingga membuat airsoft guntidak berbahaya.

Sebagaimana layaknya mainan replikamaka airsoft gun tidak dapat diubahmenjadi senjata api yang dapat meledakanmesiu dan dapat mengeluarkan proyektiltimah. Airsoft gun hanya dapat digunakanuntuk kepentingan rekreasi dan olahraga.Material yang digunakan untuk amunisiairsoft gun dengan senpi juga sudah jelasberbeda, jika senjata api sudah jelaspeluru atau amunisinya berbahan timahdan berbentuk tajam atau setengahlingkaran tetapi peluru atau amunisiairsoft gun bentuk dari peluru atauamunisinya berbentuk bulat.1

1http://wartakota.tribunnews.com/2013/08/15/persamaan-dan-perbedaan-airsoft-gun-dengan-senpi-asli,diakses pada tanggal 19 Maret 2016.

Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) PeraturanKepala Kepolisian Republik IndonesiaNomor 8 Tahun 2012 tentang Pengawasandan Pengendalian Senjata Api UntukKepentingan Olahraga, airsoft gundigolongkan sebagai senjata api yangdigunakan untuk olahraga. Hal inimenyebabkan cara penanganan dan carapenyimpanan airsoft gun menjadiberbeda, karena di Pasal ini ditegaskanbahwa airsoft gun bukan lagi mainanseperti pemahaman para penggemar hobiini tetapi sudah digolongkan sebagaisenjata api.

Berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor8 Tahun 2012 tentang Pengawasan danPengendalian Senjata Api UntukKepentingan Olahraga, juga ditegaskanbahwa pemilik senjata api untukkepentingan olahraga berkewajibanmenyimpan senjata api di gudangPerbakin saat tidak dipergunakan. Hampirseluruh atlet olahraga tembak reaksiairsoft tidak ada yang mematuhi peraturanini, mereka menyimpan unit airsoftmiliknya di rumah masing-masing.

Berdasarkan latar belakang tersebut,menimbulkan pertanyaan mengenaibentuk pengawasan yang dilakukan Polridan kendala yang dihadapi Polri dalampelaksanaan Pasal 40 Peraturan KapolriNomor 8 Tahun 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui bentuk pengawasan yangdilakukan Polri dan kendala yang dihadapiPolri dalam pelaksanaan Pasal 40Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2012.

2. METODEMetode Penelitian yang digunakan adalah

metode penelitian hukum normatif, yaitupenelitian yang dilakukan/berfokus padanorma hukum positif berupa peraturanperUndang-Undangan. Dalam penelitianhukum normatif data utama yang digunakanberupa data sekunder, meliputi:a. Bahan Hukum Primer

1) Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945.

Page 5: JURNAL KAPOLRI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG … · Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia ... positif, analisis hukum positif, interpretasi hukum

2) Undang-Undang Nomor 2 Tahun

2002 Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2002 Nomor 2tentang Kepolisian NegaraRepublik Indonesia.

3) Peraturan Kepala KepolisianNegara Republik Indonesia Nomor8 Tahun 2012 tentang Pengawasandan Pengendalian Senjata ApiUntuk Kepentingan Olahraga.

4) Undang-Undang Negara RepublikIndonesia Nomor 8 Tahun 1948tentang Mencabut PeraturanDewan Pertanahan Negara Nomor14 dan Menetapkan Peraturantentang Pendaftaran danPemberian Ijin pemakaian SenjataApi.

5) Undang-Undang Darurat NegaraRepublik Indonesia Nomor 12Tahun 1951 tentang Mengubah“Ordonnantietijdelijke BijzondereStrafbepalingen” (STBL. 1948Nomor 17) dan Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 8Tahun 1948.

b. Bahan Hukum SekunderYaitu bahan hukum sekunder berupa

pendapat hukum yang diperoleh melaluibuku-buku, makalah, hasil penelitian,internet, opini para sarjana hukum,praktisihukum dan surat kabar yangrelevan dengan permasalahan yangditeliti oleh penulis.

Metode pengumpulan data dilakukandengan 2 (dua) cara yaitu:a. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dengan mempelajaribahan hukum primer dan bahan hukumsekunder. Studi kepustakaan dilakukandengan tujuan untuk menunjangwawancara dengan narasumber yaitudengan cara membaca, mempelajari,dan memahami buku-buku, peraturanperundang-undangan, pendapat hukum,dan non-hukum yang erat kaitannyadengan materi yang diteliti.

b. WawancaraYaitu melakukan wawancara dengannarasumber yang bersangkutanmengenai data yang akan mendukungpenelitian, yaitu: Komisaris PolisiSuwanto dari unit Pengawasan SenjataApi dan Bahan Peledak, DirektoratIntelijen Keamanan Polda DIY.

Analisis data dilakukan dengan caramenganalisis bahan hukum primer, yaitudeskripsi hukum positif, sistematis hukumpositif, analisis hukum positif, interpretasihukum positif, dan menilai hukum positif,serta menganalisis bahan hukum sekunderberupa data yang diperoleh darinarasumber. Setelah itu dengan pemikiranlogis dan sistematis akan ditaris suatukesimpulan dengan menggunakan metodeberpikir deduktif, yaitu pengambilankesimpulan dimulai dari pernyataan ataufakta-fakta umum menuju kesimpulanyang bersifat khusus.

3. HASIL DAN PEMBAHASANA. Tinjauan Umum Tentang Kepolisian

Berdasarkan Pasal 5 ayat (1)Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002tentang Kepolisian Negara RepublikIndonesia ini menjelaskan bahwaKepolisian Negara Republik Indonesiamerupakan alat negara yang berperandalam memelihara keamanan danketertiban masyarakat, menegakkanhukum, serta memberikanperlindungan, pengayoman, danpelayanan kepada masyarakat dalamrangka terpeliharanya keamanan dalamnegeri.

Berdasarkan Pasal 2 Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 TentangKepolisian Negara Republik Indonesiafungsi kepolisian sebagai salah satufungsi pemerintahan negara dibidangpemeliharaan keamanan dan keteribanmasyarakat, penegakan hukum,pelindung, pengayom dan memberikanpelayanan kepada masyarakat.

Page 6: JURNAL KAPOLRI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG … · Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia ... positif, analisis hukum positif, interpretasi hukum

Berdasarkan Pasal 4 Undang-

undang Nomor 2 Tahun 2002Kepolisian Negara Republik Indonesiabertujuan untuk mewujudkankeamanan dalam negeri yang meliputiterpeliharanya keamanan danketertiban masyarakat, tertib dantegaknya hukum, terselenggaranyaperlindungan, pengayoman, danpelayanan kepada masyarakat, sertaterbinanya ketentraman masyarakatdengan menjunjung tinggi hak asasimanusia.

Berdasarkan pasal 8 Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002Kepolisian Negara Republik Indonesiadipimpin oleh Kapolri yang dalampelaksanaan tugasnya bertanggungjawab kepada Presiden sesuai denganperaturan perundang-undangan.

B. Tinjauan Terhadap Senjata ApiBerdasarkan Kamu Besar Bahasa

Indonesia senjata api adalah senjatayang dipakai untuk berperang,berkelahi dan untuk mempertahankandiri dari suatu keadaan yangmembahayakan diri sendiri yangmenggunakan mesiu sebagai tenagapeledaknya untuk melontarkan sebuahproyektil.2

Senjata api secara umum dibagimenjadi 2 (dua) bagian yaitu pistol dansenapan, senjata api jenis pistolmerupakan senjata api yang berukurankecil dan biasa disebut juga senjata apilaras pendek atau handgun. Sedangkansenjata api jenis senapan merupakansenjata api yang berukuran bersar danbiasa disebut juga senjata api laraspanjang atau riffle.

Senjata api jenis laras pendekdibagi lagi menjadi 2 (dua) bagianyaitu pistol dan revolver, senjata apijenis pistol menggunakan magazinesebagai tempat menyimpan persediaan

2 http://kbbi.web.id/senjata, diakses pada tanggal 12Juni 2016.

peluru. Magazine pada senjata api jenispistol dapat memuat 10 (sepuluh)sampai 22 (dua puluh dua) butir peluru.Sedangkan senjata api jenis revolvermenggunakan penyimpanan pelurudengan sistim putar (revolve) yangmemutar peluru ke ruang picu.3

Senjata api jenis laras panjangsecara umum dibagi menjadi 5 (lima)yaitu Shotgun, Sub MachineGun,Machine Gun, Assault Riffle,Sniper. Shotgun adalah senjata api laraspanjang dengan kaliber yang cukupbesar dan sekali menembak akan keluarlebih dari 1 (satu) proyektil. SubMachine Gun adalah senapan semiotomatis senapan yang akanmelontarkan proyektil bila pelatukditarik dan senapan ini menggunakanpeluru dengan kaliber yang samadengan senjata laras pendek atauhandgun yaitu 9mm. Machine Gunatau senapan otomatis adalah senapanyang akan terus menembak bila pelatukditarik dan tidak dilepaskan, senapanotomatis ini yang memiliki kaliberbesar biasanya dipasang padakendaraan perang seperti Tank danHelicopter. Assault Riffle atau senapanserbu adalah senapan yang biasadigunakan oleh prajurit militer,biasanya memiliki semacam saklaryang dapat memilih mode semiotomatis atau otomatis penuh. Padapilihan otomatis penuh senapan serbuini akan menembakan peluru danmengeluarkan proyektil secaraotomatis sampat peluru yang ada dimagazine atau kamar penyimpananpersediaan peluru habis. Sniper adalahsenjata api yang memiliki laras palingpanjang diantara senjata api laraspanjang lainnya, hal ini berfungsi

3 http://irwan.net/perbedaan-pistol-dan-revolver/,diakses pada tanggal 12 Juni 2016.

Page 7: JURNAL KAPOLRI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG … · Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia ... positif, analisis hukum positif, interpretasi hukum

karena sniper biasanya digunakanuntuk menembak sasaran jarak jauh.4

Berdasarkan Pasal 4 ayat (1)Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun2012 Tentang Senjata Api UntukKepentingan Olahraga yang dimaksudsenjata api untuk kepentingan olahragameliputi:

a. Senjata Api.b. Senapan Angin.c. Airsoft Gun.Dalam menggunakan senjata api

terdapat regulasi atau standratpenggunaan senjata api, di Indonesiasecara garis besar dapat dibagi menjadi2 (dua) bagian, bagian yang pertamayaitu regulasi atau standart penggunaansenjata api oleh polisi dan regulasi ataustandart penggunaan senjata api olehwarga sipil.

Standart atau regulasi penggunaansenjata api oleh polisi diatur dalamPeraturan Kapolri Nomor 8 Tahun2009 tentang Implementasi Prinsip danStandar hak Asasi Manusia dalampenyelenggaraan Tugas KepolisianNegara Republik Indonesia, serta didalam Peraturan Kapolri Nomor 1Tahun 2009 tentang PenggunaanKekuatan dalam Tindakan Kepolisian.5

Pada dasarnya di Indonesia wargasipil tidak diperkenankan memiliki danmenggunakan senjata api, hal ini sesuaidengan ketentuan Pasal 2 ayat (1)Undang-Undang Dasurat Nomor 12Tahun 1951 tentang Mengubah“Ordinnantietijdelijke BijizondereStrafbepelingen” (STBL. 1948NOMOR 17) dan Undang-UndangRepublik Indonesia Dahulu Nomor 8Tahun 1948, pada dasarnya seseorangtidak dapat memiliki, menyimpan,menggunakan senjata api, senjatapemukul, senjata penikam, atau senjata

4 http://michaelhendropurwoko.blogspot.co.id/,diakses pada 12 Juni 2016.5 A. Joesias Simon Runturambi dan Atin Sri Pujiastuti,Op. Cit., hlm. 48.

penusuk. Tetapi dalam PeraturanKapolri Nomor 8 Tahun 2012 tentangPengawasan dan Pengendalian SenjataApi Untuk Kepentingan Olahragamengatur bahwa senjata api dapatdipergunakan untuk kepentinganolaharaga menembak sasaran atauterget, menembak reaksi, dan berburu.

Selain untuk kegiatan olahragawarga sipil juga dapat memiliki senjataapi untuk alat bela diri bila benar-benardiperlukan. Mengenai perizinan danpendaftaran senjata api diatur lebihlanjut dalam Pasal 5 Undang-UndangNomor 8 Tahun 1948 tentangMencabut Peraturan Dewan PertahananNegara Nomor 14 dan MenetapkanPeraturan Tentang Pendaftaran danPemberian Izin Pemakaian Senjata Api,senjata api yang berada di tanganbukan anggota tentara atau polisi harusdidaftarkan oleh Kepala KepolisianKarasidenan (atau Kepala KepolisianDaerah Istimewa selanjutnya disebutKepala Kepolisian Karesidenan) atauorang yang ditunjuknya.

C. Pelaksanaan Pengawasan TerhadapPelaksanaan Pasal 40 PeraturanKapolri Nomor 8 Tahun 2012Khususnya Tentang Airsoft Gun

Berdasarkan pasal 40 huruf aPeraturan Kepala Kepolisian NegaraRepublik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012tentang Pengawasan dan PengendalianSenjata Api Untuk Kepentingan Olahraga,ditegaskan bahwa pemilik senjata apiwajib menyimpan senjata api untukkepentingan olahraga miliknya di gudangPerbakin saat tidak dipergunakan. Tetapiberdasarkan wawancara yang dilakukanoleh penulis dengan Komisaris Polisi(Kom Pol) Suwanto selaku Kepala UnitPengawasan Senjata Api dan BahanPeledak Direktorat Intelijen Keamananpada hari Senin tanggal 20 Juni 2016, bagisenjata api jenis airsoft gun penggudangantidak dilakukan di gudang Perbakinmelainkan gudang senjata Polda (PolisiDaerah) maupun gudang yang telah

Page 8: JURNAL KAPOLRI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG … · Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia ... positif, analisis hukum positif, interpretasi hukum

disepakati oleh club airsoft gun dan harusdilaporkan dan disetujui oleh poldasetempat.

Hal ini diperjelas oleh Bapak KompolSuwanto bahwa senjata api untukkepentingan olahraga wajib digudangkanagar tidak dipergunakan diluar lokasilatihan dan pertandingan menembak. Jikasenjata api dikeluarkan dari gudangnyauntuk kepentingan latihan ataupertandingan maka setelah selesaidipergunakan senjata api tersebut harusdikembalikan ke gudang penyimpanansenjata api tersebut.

Menurut Bapak Kompol Suwantopenggudangan senjata api untukkepentingan olahraga tersebut diawasi olehPolri dengan melakukan pengecekan danpenghitungan terhadap senjata api untukkepentingan olahraga ke gudangpenyimpan senjata api baik yang disimpandi Polda maupun yang disimpan di gudangclub. Pengecekan dan penghitunganjumlah senjata api untuk kepentinganolahraga secara rutin dilakukan oleh unitWasendak (pengawasan senjata api danbahan peledak) dalam 3 bulan sekali.Pengawasan ini bertujuan untukmencocokan senjata api sesuai dengan datayang terdaftar apakah masih tersimpan didalam gudang. Apabila ada data yang tidaksesuai maka pihak Polri akan melakukanpemanggilan terhadap orang yangmemiliki izin senjata api yang senjata apimiliknya tidak berada di gudangpenyimpanan senjata.

Airsoft gun sekarang ini digolongkanmenjadi senjata api menurut hasilwawancara dengan narasumber meskipunairsoft gun merupakan senjata mainan danpelurunya pelastik tetapi mekanismesenjata airsoft gun secara keseluruhan dankomponennya sama seperti senjata apiorganik non TNI/Polri, sebagaimana bunyiPasal 1 Undang-Undang Senjata api Tahun1936 (STBL 1937 Nomor 170 diubahdengan LN 1939 Nomor 278) yangditetapkan dalam Undang-Undang Daruratmengenai hukuman istimewa sementaratanggal 1 September 1951, tentangordonansi peraturan hukum istimewasementara (LN 1948 Nomor 17) danUndang-Undang Republik Indonesia

dahulu Nomor 8 Tahun 1948 Pasal 1 Aayat (1) yang bunyinya sebagai berikut:barangsiapa, yang tanpa hak memasukkanke Indonesia, membuat, menerima,mencoba memperoleh, menyerahkan ataumencoba menyerahkan, menguasai,membawa, mempunyai persediaanpadanya atau mempunyai dalam miliknya,menyimpan, mengangkut,menyembunyikan, mempergunakan ataumengeluarkan dari Indonesia sesuatusenjata api, amunisi atau sesuatu bahanpeledak, dihukum dengan hukuman matiatau hukuman penjara seumur hidup atauhukuman penjara sementara setinggi-tingginya dua puluh tahun.

Menurut hasil wawancara yangdilakukan dengan narasumber yaitu BapakKompol Suwanto kendala yang dihadapiPolri dalam penegakan Pasal 40 PeraturanKapolri Nomor 8 Tahun 2012 tentangPengawasan dan Pengendalian Senjata ApiUntuk Kepentingan Olahraga adalah:a.Maraknya persebaran senjata api jenis

airsoft gun melalui media onlinemerupakan kendala terbesar yangdihadapi Polri dalam melakukanpengawasan terhadap ketentuan pasal 40huruf a Peraturan Kapolri Nomor 8Tahun 2012 Tentang Senjata Api UntukKepentingan Olahraga. Hal ini didukungdengan belum ketatnya pengawasan yangdilakukan oleh perusahaan ekspedisiyang menjadi media pengiriman barangdalam hal ini khususnya pengirimansenjata api jenis airsoftgun. Untukmenanggulangi hal ini Polda DaerahIstimewa Yogyakarta sudah melakukankoordinasi dengan pihak ekspedisi danpihak imigrasi. Menurut Bapak KompolSuwanto kurang memadainya peralatanmenjadi alasan terbesar dalam masalahini. Menurut Bapak Kompol Suwantokedepannya setiap kantor maupun kantorcabang ekspedisi dan imigrasi harusdilengkapi dengan mesin scan x-ray yangberguna untuk memeriksa isi paket yangakan di kirimkan. Bila hasil pemeriksaanterdapat barang yang mencurigakanpetugas ekspedisi berhak menolak danmengembalikan paket tersebut.

b. Polri mengalami kesulitan dalam prosespengumpulan data pemilik dan jenis

Page 9: JURNAL KAPOLRI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG … · Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia ... positif, analisis hukum positif, interpretasi hukum

airsoft gun yang tersebar di Indonesiakhususnya di daerah Daerah IstimewaYogyakarta. Menurut keterangannarasumber yaitu Bapak KompolSuwanto untuk menanggualngi hal iniPolda Daerah Istimewa Yogyakartasudah mengirimkan surat kepadapengurus masing-masing club airsoft gundi Daerah Istimewa Yogyakarta yangberisi himbauan untuk segera melakukanpelaporan dan melakukan pendataanterhadap semua jenis airsoft gun yangdimiliki oleh setiap anggota yangbernaung dibawah club tersebut. Hal inibertujuan untuk memudahkan Polri untukmelakukan pengawasan terhadappengawasaan kepemilikan airsoft gun diDaerah Istimewa Yogyakarta.

c.Penggudangan yang dilakukan diluarPolda Daerah Istimewa Yogyakarta jugamerupaka kendala dalam melakukanpengawasan terhadap Pasal 40 huruf aPeraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2012Tentang Senjata Api Untuk KepentinganOlahraga. Hal ini dikarenakan banyakclub airsoft gun yang melakukanpenggudangan terhadap senjata api jenisairsoft gun di sekertariat club, dan tidakmelaporkan kegiatan penggudangan inike Polda Daerah Istimewa Yogyakarta.Hal ini telah mendapat perhatian olehunit pengawasan Senjata Api dan BahanPeledak Polda Daerah IstimewaYogyakarta dengan mengirimkan suratke masing-masing pengurus club,sehingga setelah Polda melakukanpendataan terhadap unit senjata api jenisairsoft gun juga mendapatkan informasitentang lokasi penggudangan yangdilakukan di sekertariat club airsoft gunsehingga nantinya dapat mempermudahPolda Daerah Istimewa Yogyakartauntuk melakukan pengecekan danpengawasan terhadap gudang tersebut.

4. KESIMPULANSetelah dilakukan pembahasan terhadap

Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Pasal 40Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2012tentang Senjata Api Untuk KepentinganOlahraga, maka dapat ditarik kesimpulansebagai berikut:

a. Polri telah melakukan pengawasanterhadap ketentuan Pasal 40 huruf aPeraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2012tentang Senjata Api Untuk KepentinganOlahraga, dengan melakukanpengawasan berupa:1) Pengecekan yang dilakukan oleh

bagian Direktorat Intelijen KeamananUnit Pengawasan Senjata Api danBahan Peledak, pengawasan ini rutindilakukan 3 (tiga) bulan sekali.

2) Polda Daerah Istimewa Yogyakartakhususnya unit Pengawasan SenjataApi dan Bahan Peledak telahmengirimkan surat yang berisihimbauan kepada seluruh club airsoftgun untuk melakukan pendataan danmelaporkan gudang yang menjaditempat penyimpanan senjata api jenisairsoft gun.

b. Kendala yang dihadapi polri dalampenegakan terhadap ketentuan Pasal Pasal40 huruf a Peraturan Kapolri Nomor 8Tahun 2012 tentang Senjata Api UntukKepentingan Olahraga adalah:1) Persebaran airsoft gun melalui media

online membuat Polri mengalamikesulitan dalam proses pengawasanpengendalian kepemilikan airsoft gunsehingga sulitnya mengumpulkan datapemilik dan jenis airsoft gun yangberedar di Indonesia.

2) Penyimpanan airsoft gun di gudangyang berada diluar Polda yang dikelolaoleh club airsoft gun tanpa seijin dariPolda setempat juga mempersulit Polriuntuk melakukan pengecekan terhadapgudang tersebut.

Berdasarkan kesimpulan penelitian, makapenulis merekomendasikan beberapa saransebagai berikut:

a. Polri sebaiknya melakukan sosialisasiterhadap atlet dan club airsoft guntentang ketentuan untukmenggudangkan seluruh senjata apijenis airsoft gun untuk kepentinganolahraga.

b. Polri sebaiknya memperketatpengawasan terhadap ketentuanpenggudangan senjata api untukkepentingan olahraga.

c. Polri sebaiknya memberikan sanksiyang tegas bagi atlet yang melanggar

Page 10: JURNAL KAPOLRI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG … · Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia ... positif, analisis hukum positif, interpretasi hukum

ketentuan penggudangan senjata apiuntuk kepentingan olahraga.

d. Polri sebaiknya menegeluarkanperaturan yang tegas dalam halperedaran senjata api untukkepentingan olahraga khususnya airsoftgun.

5. DAFTAR PUSTAKABukuA. Joesias Simon Runturambi dan Atin Sri

Pujiastuti, 2015, Senjata Api danPenanganan Tindak Kriminal, YayasanPustaka Obor Indonesia, Jakarta.

Internet

http://wartakota.tribunnews.com/2013/08/15/persamaan-dan-perbedaan-airsoft-gun-dengan-senpi-asli, diakses pada tanggal 19 Maret2016.

http://kbbi.web.id/senjata, diakses pada tanggal 12Juni 2016.

http://irwan.net/perbedaan-pistol-dan-revolver/,diakses pada tanggal 12 Juni 2016.

http://michaelhendropurwoko.blogspot.co.id/,diakses pada 12 Juni 2016.