jurnal ilmiah teknologi dan informasi volume 2 mei 2011 4...
TRANSCRIPT
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi Volume 2 – Mei 2011
1
RANCANG BANGUN DATABASE NILAI SISWA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH
Oleh : Dahlia Widhyaestoeti
ABSTRAK
Di bidang pendidikan, peranan teknologi informasi sudah tidak dapat dipisahkan lagi. Hampir seluruh sekolah baik pemerintah maupun swasta saat ini sedang menerapkan sistem berbasis komputer dalam mengelola data-data yang berhubungan dengan pendidikan seperti data siswa, administrasi, nilai, jadwal pelajaran dan lain sebagainya. Dengan adanya sistem yang terkomputerisasi maka dapat memberikan pelayanan yang baik dan cepat untuk pihak internal maupun eksternal.
Untuk meraih prestasi belajar yang baik dapat dilihat dari nilai yang dihasilkan seorang siswa dari hasil proses belajar yang telah dijalaninya. Dari proses pembelajaran kemudian dilakukan tes atau ulangan dan hasilnya akan diproses untuk menghasilkan sebuah nilai, baik untuk nilai kognitif maupun nilai afektif. Mengingat pentingnya data nilai siswa, maka data tersebut perlu dikelola dengan baik. Untuk itu diperlukan sebuah sistem informasi manajemen yang baik pula agar data nilai siswa lebih terorganisir.
Database digunakan untuk pengelolaan data agar pengolahan data dan dokumentasi data menjadi lebih baik sehingga data-data tersebut lebih terintegrasi. Selain itu juga dapat memberikan kemudahan bagi pihak yang berkepentingan dalam melakukan pencarian data. Pokok pemikiran dalam merancang database adalah bagaimana merancang database sehingga dapat memenuhi kebutuhan saat ini dan kemudahannya untuk dikembangkan dimasa yang akan datang.
Kata kunci : Teknologi Informasi, data, database, dan dokumentasi.
PENDAHULUAN Dalam kehidupan suatu negara,
pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Seiring dengan perkembangan teknologi komputer dan teknologi informasi, sekolah-sekolah di Indonesia sudah waktunya mengembangkan Sistem Informasi Manajemennya agar mampu mengikuti perubahan jaman. Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia. Dalam hal ini teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses. Alasan yang paling umum adalah adanya kebutuhan untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi kompetitif, mengurangi biaya, meningkatkan fleksibilitas dan tanggapan.
Pemanfaatan teknologi informasi ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas bagi manajemen pendidikan. Keberhasilan dalam
peningkatan efisiensi dan produktivitas bagi manajemen pendidikan akan ikut menentukan kelangsungan hidup institusi pendidikan itu sendiri. Dengan kata lain menunda penerapan teknologi informasi dalam institusi pendidikan berarti menunda kelancaran pendidikan dalam menghadapi persaingan global.
Selain itu, pemanfaatan teknologi informasi diperuntukkan bagi peningkatan kinerja institusi pendidikan dalam upayanya meningkatkan sumber daya manusia. Guru dan pengurus sekolah tidak lagi disibukkan oleh pekerjaan-pekerjaan operasional, yang sesungguhnya dapat digantikan oleh komputer. Dengan demikian dapat memberikan keuntungan pada efisiensi waktu dan tenaga. Penghematan waktu dan kecepatan penyajian informasi akibat penerapan teknologi informasi tersebut akan memberikan kesempatan kepada guru dan pengurus sekolah untuk meningkatkan kualitas komunikasi dan pembinaan kepada siswa. Dengan demikian siswa akan merasa lebih diutamakan dalam
4
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi Volume 2 – Mei 2011
2
upaya mengembangkan kepribadian dan pengetahuannya.
Sistem Informasi Manajemen merupakan salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas pendidikan. Berbicara tentang pendidikan maka tidak akan pernah lepas dari kegiatan belajar mengajar yang dilakukan antara siswa dengan pengajar. Hasil kegiatan belajar mengajar tersebut biasanya dievaluasi oleh pengajar dengan memberikan ujian terhadap siswa. Hasil ujian tersebut berupa nilai baik untuk nilai kognitif maupun nilai afektif yang biasanya diisi pada sebuah buku laporan kemajuan belajar siswa atau raport setiap semester. Buku raport digunakan untuk melaporkan hasil kemajuan siswa selama mengikuti kegiatan belajar – mengajar. Hasil dari prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai yang dihasilkan seorang siswa dari proses belajar mengajar yang telah dijalaninya. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah batas ketuntasan setiap mata pelajaran yang ditetapkan oleh pihak sekolah melalui analisis indikator dan kondisi satuan pendidikan. Nilai yang telah diperoleh oleh siswa digunakan oleh pengajar ataupun pihak sekolah untuk melihat sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran yang diperoleh di sekolah. Proses pengolahan data ini mempunyai peran yang penting. Data nilai yang dihasilkan tersebut tidak bisa disajikan begitu saja, akan tetapi harus diolah terlebih dahulu. Dengan adanya proses pengolahan ini akan menghasilkan informasi yang mudah dipahami oleh para pengguna informasi. Untuk itu pihak sekolah perlu mengelola data-data tersebut dengan baik sehingga data-data tersebut menghasilkan informasi yang baik dan lebih terorganisir.
Demikian pentingnya kedudukan informasi ini sehingga dipandang penting untuk dapat memiliki sebuah sistem informasi yang tidak hanya dapat membantu tugas guru, wali kelas dan kurikulum diatas bahkan lebih jauh lagi dapat memberikan input kepada pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah tentang arah kebijakan dan metode pembelajaran yang dianggap paling sesuai untuk beradaptasi dengan perkembagan lingkungan sekolah baik internal maupun
eksternal, pada saat ini maupun masa yang akan datang.
Fakta yang terjadi dilapangan yaitu belum semua institusi pendidikan dapat mengelola data-data secara terintegrasi dengan baik melalui pemanfaatan teknologi informasi.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut
di atas, dapat diketahui pokok permasalahan yang terjadi yaitu belum semua institusi pendidikan dapat mengelola data yang terintegrasi dengan baik melalui pemanfaatan teknologi informasi. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut : Apa yang menjadi persoalan sehingga pemanfaatan teknologi tidak optimal?, Mengapa disaat teknologi sudah semakin berkembang pesat, tetapi penggunaan teknologi masih terbatas?, Bagaimana pengelolaan data institusi pendidikan yang terintegrasi dengan baik melalui pemanfaatan teknologi informasi?
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui mengapa
pemanfaatan teknologi tidak optimal dan merancangbangun database nilai siswa dengan memanfaatkan teknologi informasi guna meningkatkan pengelolaan data agar dapat terintegrasi dengan baik.
Manfaat Penelitian Pemanfaatan teknologi informasi di
bidang pendidikan dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan pengelolaan data bagi manajemen pendidikan. Terbentuknya sebuah pangkalan data nilai siswa. Pengelolaan data nilai siswa menjadi terintegrasi dan lebih terorganisir dengan baik. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan sehubungan dengan masalah rancangbangun database dan nilai siswa.
LANDASAN PUSTAKA http://www.kamadeva.com/index-menu-news-newsid-tiduniapendidikan.htm 05-11-09
Pemanfaatan teknologi informasi diperuntukkan bagi peningkatan kinerja lembaga pendidikan dalam upayanya meningkatkan Sumber Daya Manusia. Guru dan pengurus sekolah tidak lagi disibukkan oleh pekerjaan-pekerjaan
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi Volume 2 – Mei 2011
3
operasional, yang sesungguhnya dapat digantikan oleh komputer. Dengan demikian dapat memberikan keuntungan pada efisiensi waktu dan tenaga. ”Penghematan waktu dan kecepatan penyajian informasi akibat penerapan teknologi informasi tersebut akan memberikan kesempatan kepada guru dan pengurus sekolah untuk meningkatkan kualitas komunikasi dan pembinaan kepada siswa. Dengan demikian siswa akan merasa lebih diutamakan dalam upaya mengembangkan kepribadian dan pengetahuannya”.
Keterkaitan data dan informasi sangatlah erat sebagaimana hubungan antara sebab dan akibat. Data merupakan bentuk dasar dari sebuah informasi, sedangkan informasi merupakan elemen yang dihasilkan dari suatu bentuk pengolahan data. Untuk menghasilkan sebuah informasi, terlebih dahulu perlu mengumpulkan data-data agar menghasilkan informasi yang objektif. Informasi diperoleh setelah data-data mentah diproses atau diolah. Al-Bahra bin Ladjamudin
Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Informasi digunakan tidak hanya oleh satu orang pihak di dalam organisasi. Nilai sebuah informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut. Suharsimi Arikunto
Yang membedakan antara pengukuran, penilaian, dan evaluasi. Arikunto menyatakan bahwa ”mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran bersifat kuantitatif. Sedangkan menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian dapat diklasifikasikan kedalam penilaian eksternal dan penilaian internal. Penilaian eksternal merupakan penilaian yang dilakukan oleh pihak lain yang tidak melaksanakan proses pembelajaran. Penilaian eksternal dilakukan oleh suatu lembaga, baik dalam maupun luar negeri,
dimaksudkan antara lain untuk pengendali mutu. Sedangkan penilaian internal adalah penilaian yang dilakukan dan direncanakan oleh guru pada saat proses pembelajaran berlangsung dalam rangka penjaminan mutu. Penilaian kelas merupakan penilaian internal (internal assessment) terhadap hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru di kelas atas nama sekolah untuk menilai kompetensinya pada tingkat tertentu pada saat dan akhir pembelajaran, sehingga dapat diketahui perkembangan dan ketercapaian berbagai kompetensi peserta didik. Firdaus
Database merupakan tempat penyimpanan data yang dapat menampung satu atau lebih tabel dan kueri. Basis data yang diperlukan oleh sistem harus dirancang terlebih dahulu, perancangan basis data diperlukan agar kita bisa memiliki basis data yang lengkap dan efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan mudah dalam pemanipulasian (tambah, ubah, hapus) data. Sri Widianti
Entity Relationship Diagram merupakan jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dari sistem secara abstrak. Tujuan dari Entity Relationship ini adalah untuk menunjukkan objek data dan relationship yang ada pada objek tersebut.
Disamping itu model ER ini merupakan salah satu alat untuk perancangan dalam basis data. a. Cardinallity Rasio
Cardinallity Rasio yaitu menjelaskan batasan pada jumlah entity yang berhubungan melalui suatu relationship. Jenis-jenis cardinality rasio adalah sebagai berikut : (1) one to one ( 1 : 1 )
Perbandingan antara entiti pertama dengan entiti kedua berbanding satu berbanding satu. Suatu entiti yang berada di himpunan A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entiti pada himpunan B, dan entiti pada himpunan B berhubungan dengan paling banyak satu entiti di himpunan A. Jika satu entitas A
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi Volume 2 – Mei 2011
4
hanya berhubungan dengan satu entitas B. Atribut kunci pada derajat relasi ini dapat ditempatkan pada salah satu entitas
(2) one to many / many to one ( 1 : M / M : 1) Perbandingan antara entiti pertama dengan entiti kedua berbanding satu berbanding banyak atau sebaliknya. Suatu entiti pada himpunan A dapat berhubungan dengan sejumlah entiti pada himpunan B, tetapi entiti yang berada pada himpunan B hanya dapat berhubungan dengan hanya satu entiti dari himpunan A atau sebaliknya. Jika satu entiti A berhubungan dengan sejumlah entity B, atau sebaliknya. Atribut kunci pada derajat relasi ini hanya dapat dimasukkan sebagai atribut dari tipe entiti pada sisi M
(3) many to many ( M : M ) Perbandingan antara entiti pertama dengan entiti kedua berbanding banyak berbanding banyak. Jika sejumlah entiti berhubungan dengan sejumlah entiti B. Atribut tersebut harus tetap dinyatakan sebagai atribut relationship tidak dapat digabungkan pada salah satu entitas yang terlibat.
Kerangka Penelitian Penilaian dilakukan selama proses
pembelajaran dan/atau pada akhir pembelajaran. Hasil dari proses penilaian yang diberikan kepada siswa yang telah diperoleh memerlukan pengolahan lebih lanjut, pengolahan yang berkelanjutan untuk dapat memberikan masukan kepada guru tentang seberapa besar keberhasilan proses pembelajaran tersebut. Sistem pengolahan nilai harian dan sumatif menjadi nilai rapot selama ini telah berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Nilai yang diangkat disini adalah nilai rapot yang berasal dari nilai harian, mid semester dan ulangan semester. Data nilai tersebut akan diberikan kepada siswa untuk memenuhi kebutuhan akan informasi terhadap siswa dan sebagai bahan informasi untuk melihat tingkat
keberhasilan siswa dalam menyerap materi pembelajaran di kelas serta dapat dijadikan acuan bagi para guru bidang studi untuk mengetahui sampai sejauh mana pembelajaran yang telah dilakukan untuk mengarahkan anak didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh pencapaian tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang diharapkan, serta untuk mempermudah mengetahui perkembangan nilai siswa.
Nilai harian, mid semester dan ulangan semester tersebut membutuhkan pengolahan lebih lanjut, maka diperlukan sistem pengolahan nilai yang terorganisir dengan baik karena menyangkut perkembangan nilai siswa dan tingkat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran di sekolah, dan bagi pihak sekolah dapat bermanfaat untuk mengambil keputusan, baik keputusan tentang metode mengajar maupun kurikulum yang digunakan.
Berdasarkan hal tersebut, maka dipandang perlu merancangbangun database dalam kegiatan pengelolaan data nilai siswa untuk memenuhi kebutuhan akan informasi tentang nilai siswa dan untuk mempermudah dalam mengetahui perkembangan siswa berdasarkan nilai yang diperoleh, laporan data nilai siswa akan dipresentasikan dalam bentuk grafik. Untuk merealisasikan rancang bangun database nilai siswa, terlebih dahulu harus merancang data-data menjadi sebuah database yang terintegrasi. Karena apa yang akan dikumpulkan, apa yang akan disajikan, apa yang akan diolah, disimpulkan, dan diuji adalah kumpulan data, sehingga keberadaan data menjadi mutlak.
Adapun alat yang digunakan dalam perancangan database yaitu menggunakan ERD (Entity Relationship Diagram). Entity Relationship Diagram merupakan jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dari sistem secara abstrak, tabel-tabel ditunjukkan sebagai entitas atau relasi. Keterhubungan atau relasi diimplementasikan melalui kolom-kolom biasa dalam dua atau lebih tabel, menggunakan atribut yang dikenal sebagai primary key dan foreign key. Atribut-atribut dari sebuah model database
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi Volume 2 – Mei 2011
5
relasional diturunkan dari sebuah domain tipe data.
Setelah database yang terintegrasi selesai dibangun, tahap selanjutnya adalah implementasi sistem database melalui pemanfaatan teknologi informasi untuk software maupun arsitektur jaringan yang akan digunakan. Pada implementasi database nilai siswa ini perangkat lunak yang digunakan yaitu Visual Basic 6.0 dengan menggunakan konsep two tier dengan teknik client server. “Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan bahasa pemrograman yang bekerja dalam ruang lingkup MS-Windows. Microsoft Visual Basic hampir dapat memanfaatkan seluruh kemudahan dan kecanggihan yang dimiliki oleh sistem operasi Windows”. Secara umum kemampuan Visual Basic adalah menyediakan komponen-komponen yang memungkinkan membuat program aplikasi yang sesuai dengan tampilan dan cara kerja Windows. Sedangkan untuk mengelola dan mengorganisasikan database yang dibangun dalam suatu Sistem dibutuhkan suatu pengelolaan database yang di sebut dengan sistem manajemen basis data (Database management system - DBMS). DBMS
merupakan software yang akan menentukan bagaimana data diorganisasikan, disimpan, diubah, diambil kembali, pengaturan mekanisme pengamanan data, mekanisme pemakaian
data secara bersama. DBMS yang
digunakan adalah SQL Server 2000 sebagai program pembuat dan pengelola database.
Sedangkan untuk topologi jaringan yang digunakan adalah topologi star. ”Topologi star merupakan jenis topologi yang berbeda dari topologi bus dan ring hanya menggunakan satu bus untuk berkomunikasi, dalam topologi star ini masing-masing komputer dalam jaringan dihubungkan kepusat atau sentral dengan menggunakan bus yang berbeda”. Digunakannya topologi ini dikarenakan, dengan digunakannya jalur yang berbeda untuk masing-masing komputer, maka jika terjadi gangguan atau masalah pada salah satu titik jaringan tersebut tidak akan mempengaruhi bagian jaringan yang lain. Arsitektur jaringan yang akan dibangun dalam tahap implementasi ditunjukkan pada gambar 1 :
Dari gambar 1 dapat dilihat bahwa ada pembagian tugas antara komputer
client dan komputer server, dimana database disimpan pada komputer server
Database
Nilai Siswa
(SQL Server)
Server Printer
Client 1
HUB
Client 2
Gambar 1. Arsitektur jaringan
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi Volume 2 – Mei 2011
6
agar pada saat client melakukan permintaan data ke server maka server bertugas melayani dan memenuhi permintaan dari client. Sedangkan pada masing-masing komputer client terdapat sebuah aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan permintaan kepada komputer server.
METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian
1. Pengumpulan Data Merupakan suatu tahap dimana dilakukan proses indentifikasi kebutuhan-kebutuhan data, dan ini disebut pengumpulan data. Pada tahap ini dikumpulkan data-data untuk keperluan analisis. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan observasi langsung ke objek penelitian dan melakukan wawancara dengan pihak yang bersangkutan, data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara antara lain mengenai bagaimana pemanfaatan teknologi pada institusi pendidikan, proses pengolahan data nilai siswa, dari mana nilai tersebut diperoleh, siapa saja yang terlibat dalam pengolahan data nilai, dan bagaimana cara penghitungan nilai dilakukan. Selain itu, juga melakukan studi dokumentasi. Data yang diperoleh dari hasil studi dokumentasi antara lain : form data siswa, form data guru, form laporan nilai siswa/rapot dan panduan penilaian. Tahap ini bertujuan untuk menjamin perhatian lebih lanjut dan perhatian apa saja yang perlu untuk dilakukan selanjutnya.
2. Analisis, Pembahasan Analisis dan Hasil Analisis Analisis yang dilakukan terdiri dari analisis prosedur pada pengolahan nilai siswa di SMP Bina Ummah dan analisis dokumen yang terdiri dari biodata guru, biodata siswa dan laporan nilai siswa atau rapot sebagai bahan untuk
perancangan database yang akan dibangun. Sedangkan hasil analisis dapat diperoleh setelah tahap analisis selesai dilakukan. Hasil analisis terdiri dari hasil analisis prosedur pada pengolahan nilai siswa dan hasil analisis dokumen-dokumen.
3. Rancangbangun Database Rancangbangun Database Nilai Siswa dilakukan untuk membangun sebuah pangkalan data agar data-data nilai siswa lebih terintegrasi dengan baik dan meningkatkan pelayanan dalam pemberian nilai siswa serta mempermudah dalam mengelola data nilai siswa
4. Hasil Penelitian Tahap ini merupakan tahap terakhir dari design penelitian. Setelah semua langkah-langkah penelitian dilakukan maka akan diperoleh hasil dari sebuah penelitian.
B. Metode Pengumpulan Data 1. Observasi
Observasi atau yang disebut juga pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengamati secara langsung kepada objek penelitian, terutama pada bagian penanganan data nilai siswa, sehingga didapat data dan fakta yang sesuai dengan kejadian yang ada.
2. Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam. Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur, dimana pewawancara menggunakan atau mempersiapkan daftar pertanyaan, atau daftar isian sebagai pedoman saat melakukan wawancara. Pertanyaan yang diajukan adalah tentang proses pengolahan data
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi Volume 2 – Mei 2011
7
nilai siswa dan cara perhitungan nilai yang ada pada sekolah tersebut.
C. Metode Analisis Data Dalam rancangbangun database nilai siswa ini digunakan metode analisis kualitatif. Analisis kualitatif adalah analisis yang tidak menggunakan model-model. Analisis data yang dilakukan terbatas pada teknik pengolahan datanya, seperti pada pengecekan data dan tabulasi, dalam hal ini sekedar membaca tabel-tabel, grafik-grafik yang tersedia, kemudian melakukan uraian dan penafsiran.
ANALISIS DAN PERANCANGAN
Rancangbangun Database Nilai Siswa dilakukan untuk membangun sebuah database agar data-data nilai siswa lebih terorganisir dengan baik dan meningkatkan pelayanan dalam pemberian nilai siswa serta mempermudah dalam mengelola data nilai siswa pada bagian Kurikulum Sekolah Menengah. Database ini berisi semua data-data tentang nilai siswa yang terdiri dari nilai harian, nilai sumatif dan nilai rapot. Rancangbangun database nilai siswa adalah sebagai berikut : 1. Pengumpulan Data
Sebelum merancang suatu database, tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui. Tahap ini bertujuan untuk menjamin perhatian lebih lanjut dan perhatian apa saja yang perlu untuk dilakukan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan observasi langsung ke objek penelitian dan melakukan wawancara dengan pihak yang bersangkutan, data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara antara lain mengenai proses pengolahan data nilai siswa, dari mana nilai tersebut diperoleh, siapa saja yang terlibat dalam pengolahan data nilai, dan bagaimana cara penghitungan nilai dilakukan dan lain-lain. Selain itu, juga melakukan studi dokumentasi. Data yang diperoleh dari hasil studi dokumentasi antara lain : form data siswa, form data guru, form laporan nilai siswa/rapot dan panduan. Adapun pihak-pihak yang terlibat
dalam hal ini antara lain: Guru, Siswa, Wali Kelas, Kepala Sekolah dan Kurikulum.
2. Analisis, Pembahasan Analisis dan Hasil Analisis
(a) Analisis Untuk analisis yang dilakukan
terdiri dari analisis prosedur pada pengolahan nilai siswa di SMP Bina Ummah Cirangkong Cibungbulang Bogor dan analisis dokumen. Analisis yang pertama dilakukan yaitu terhadap prosedur pada pengolahan nilai siswa di SMP Bina Ummah dengan mempelajari proses bisnis yang ada pada sekolah tersebut. Proses bisnis yang sedang berjalan di SMP Bina Ummah diawali dengan seorang guru mata pelajaran setelah mendapatkan data nilai harian dan sumatif siswa, guru mata pelajaran yang bersangkutan mengisikan data nilai harian dan nilai sumatif ke dalam buku nilai siswa, selanjutnya memproses nilai tersebut dengan melakukan perhitungan terhadap nilai harian dan nilai sumatif. Perhitungan nilai harian yaitu dengan menjumlahkan seluruh nilai harian yang ada, kemudian membagi nilai harian tersebut dengan banyaknya nilai harian yang sudah ditentukan. Untuk perhitungan nilai sumatif yaitu dengan menjumlahkan seluruh nilai sumatif kemudian membagi nilai sumatif dengan banyaknya nilai sumtif yang ada sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jika proses perhitungan nilai harian dan sumatif telah selesai dilakukan, hasil perhitungan tersebut akan diserahkan kepada wali kelas masing-masing untuk proses selanjutnya. Proses selanjutnya adalah wali kelas memproses data nilai harian dan sumatif untuk mendapatkan nilai rapot. Untuk memperoleh nilai rapot dilakukan dengan cara menjumlahkan nilai total harian dengan total nilai sumatif kemudian dibagi 2, maka akan diperoleh nilai rapot siswa. Setelah nilai rapot diperoleh, maka dilakukan penginputan data nilai ke dalam buku rapot. Selanjutnya wali kelas menyerahkan rekapitulasi laporan nilai
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi Volume 2 – Mei 2011
8
siswa kepada bagian kurikulum untuk bahan dokumentasi data. Kemudian kurikulum menyimpan data-data tersebut ke dalam sebuah loker sebagai media penyimpanan yang digunakan. Untuk kepala sekolah, jika ingin mengetahui perkembangan nilai siswa maka harus menghubungi pihak kurikulum atau dengan melihat langsung data-data yang ada pada
bagian kurikulum. Selain untuk mengetahui perkembangan siswa juga untuk pengambilan keputusan dan kebijakan bagi para guru tentang metode pembelajaran maupun kurikulum yang digunakan.
Adapun proses bisnis yang sedang berjalan atau proses bisinis lama dapat dilihat pada gambar 2 :
Guru Wali Kelas Kurikulum Kepala Sekolah
Mengisi nilai harian dan
nilai siswa ke dalam
buku nilai
Gambar 2. Proses bisnis lama
Sedangkan untuk analisis dokumen, analisis dilakukan pada dokumen-dokumen yang telah diperoleh selama melakukan penelitian pada objek
penelitian. Dokumen tersebut terdiri dari dokumen biodata guru, dokumen biodata siswa, panduan penilaian baik untuk penilaian kuantatif maupun penilaian
Menginputkan nilai
rapot siswa ke
dalam buku rapot
Menyimpan laporan
data nilai siswa
Melihat data
perkembangan
nilai siswa
Menghitung nilai
harian dengan nilai
sumatif untuk
memperoleh nilai
rapot
Menyerahkan nilai
harian dan nilai
sumatif siswa
Menyerahkan
laporan nilai siswa
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi Volume 2 – Mei 2011
9
kualitatif sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan laporan nilai siswa atau rapot sebagai bahan untuk perancangan database yang akan dibangun. Analisis pada dokumen biodata guru dilakukan untuk mendapatkan data atau keterangan tentang data diri guru untuk dimasukkan ke dalam perancangan database, pada biodata guru ini dilakukan penambahan field antara lain jabatan dan no.telp.
Pada dokumen biodata siswa dilakukan analisis untuk mengetahui keterangan tentang data diri peserta didik. Sedangkan pada dokumen laporan nilai siswa atau rapot dilakukan analisis untuk mengetahui tentang bagaimana aturan yang berlaku untuk nilai kelulusan pada masing-masing mata pelajaran serta apakah penilaian yang lain atau penilaian kualitatif berpengaruh terhadap penilaian kuantitatif.
(b) Pembahasan Analisis Salah satu peran database,
yaitu sebagai sumber informasi bagi SIM (Sistem Informasi Manajemen), hal ini mengimplikasikan bahwa database yang digunakan harus mampu memenuhi kebutuhan berbagai informasi bagi para penggunanya, baik untuk saat ini maupun masa yang akan datang. Tanpa mengabaikan sumber daya informasi yang lainnya, khususnya rancangan schema database akan sangat mempengaruhi keberhasilan implementasi SIM. Rancangan schema database yang berkualitas akan meningkatkan kwalitas SIM, sebaliknya rancangan schema database yang kurang berkualitas akan berpotensi menimbulkan permasalahan-permasalahan dan bahkan ke gagalan implementasi SIM pada suatu organisasi, termasuk institusi pendidikan. Dengan demikian, schema database seharusnya dirancang sedemikian rupa sehingga mempunyai kualitas yang baik/tinggi.
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan untuk pengukuran kualitas schema suatu database meliputi 9 (sembilan) kriteria, yaitu kebenaran (correctness), konsistensi (consistency), relevansi (relevance),
jangkauan (scope), tingkat detail (level of detail), kelengkapan (completeness), minimalitas (minimality), kemampuan untuk diintegrasikan (ability of integration), serta kemampuan untuk dibaca (readability).
Untuk meningkatkan integrasi data, kegiatan pengelolaan data dirancang dalam bentuk kegiatan yang partisipatif. Pada semua kegiatan, stakeholder instansi pendidikan akan merupakan nara sumber yang aktif yang didorong untuk menuangkan pengalaman dan gagasannya dalam membangun sistem pengelolaan data nilai siswa yang terintegrasi dengan baik. Untuk menjamin tercapainya tujuan tersebut, baik tujuan umum maupun tujuan khusus, kegiatan dimulai dengan penyadaran tentang urgensi pengelolaan data melalui pemahaman kondisi pengelolaan data saat ini. Setelah itu dilakukan identifikasi pengelolaan data yang dibutuhkan, yang dilanjutkan dengan penyepakatan pengelolaan data, serta rencana implementasi pengelolaan data. Pembenahan dan pengumpulan data nilai siswa ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman bahwa salah satu bentuk nyata dari pengelolaan data yang baik adalah dengan membenahi masalah integrasi data, untuk memperbaiki proses pengolahan dan monitoring perkembagan siswa. Sistem pengelolaan data yang baik dapat membantu dalam mengukur kinerja, khususnya dalam monitoring pencapaian target pembelajaran. Dengan demikian, hasil yang ingin dicapai dalam peningkatan pengelolaan data nilai siswa ini akan tercapai dengan mengambil tindakan dalam memperbaiki pengelolaan data nilai siswa.
Sedangkan untuk meningkatkan pengelolaan data nilai siswa tersebut, harus di tunjang dengan memanfaatkan teknologi informasi yang baik dan sesuai dengan kebutuhan. Pemanfaatan teknologi informasi diperuntukkan
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi Volume 2 – Mei 2011
10
bagi peningkatan kinerja lembaga pendidikan dalam upayanya meningkatkan Sumber Daya Manusia. Selain itu, juga dapat memberikan keuntungan pada efisiensi waktu dan tenaga.
(c) Hasil Analisis Hasil dari analisis prosedur
melalui proses bisnis yang berjalan pada Sekolah Menengah Pertama, dari hasil analisis yang telah dilakukan diketahui bahwa terdapat beberapa hal yang menjadi persoalan pada proses pengolahan data nilai siswa tersebut antara lain yaitu : tidak adanya pangkalan data untuk data nilai siswa sehingga data-data berceceran dimana-dimana atau tidak berada dalam satu tempat, hal ini dapat mengakibatkan hilangnya data ataupun kerusakan data karena data hanya berupa lembaran-lembaran kertas. Waktu proses pengolahan data kurang efisien karena untuk menyelesaikan perhitungan nilai harian dan nilai sumatif untuk satu kelas saja membutuhkan banyak waktu untuk penyelesaiannya. Persoalan yang lainnya yaitu pada penyimpanan data yang membutuhkan banyak tempat mengingat data-data tersebut disimpan dalam bentuk berkas atau tumpukkan kertas yang disimpan dalam sebuah loker, hal ini perlu dipertimbangkan bagaimana jika semakin lama semakin bertumpuk dan bertambah banyak data harus disimpan. Persoalan lainnya yaitu pada pencarian data yang sangat sulit karena harus melihat lembar demi lembar berkas yang telah disimpan, selain itu juga mengalami kesulitan dalam mengetahui sejauh mana perkembangan siswa jika dilihat dari nilai yang telah diperoleh oleh siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dibangunlah proses bisnis baru yang lebih efisien agar persoalan-persoalan tersebut dapat teratasi. Proses bisnis baru yang akan dibangun dapat dilihat pada gambar 3 .
Sedangkan hasil yang diperoleh dari analisis dokumen yaitu pada dokumen biodata guru terdapat kekurangan field, sehingga dilakukan penambahan field pada data tersebut untuk melengkapi pada saat perancangan database dilakukan. Data field yang ditambahkan pada biodata data guru yaitu jabatan dan no.telp. penambahan field ini dilakukan karena dalam aspek untuk pengukuran kualitas skema suatu database salah satunya adalah kelengkapan data. Rancangan skema database yang kurang berkualitas akan berpotensi menimbulkan permasalahan-permasalahan dan bahkan ke gagalan implementasi SIM. Sedangkan pada dokumen laporan nilai siswa atau rapot dilakukan analisis untuk mengetahui tentang bagaimana aturan yang berlaku untuk nilai kelulusan pada masing-masing mata pelajaran serta apakah penilaian yang lain atau penilaian kualitatif berpengaruh terhadap penilaian kuantitatif. Dari dokumen tersebut diketahui nilai batas kelulusan (KKM) untuk masing-masing mata pelajaran yang diajarkan. Selain itu diketahui juga keterangan bahwa penilaian kualitatif (penilaian pengembangan diri dan perilaku) berpengaruh pada penilaian kuantitatif. Dalam hal ini, walaupun seorang siswa memperoleh nilai yang tinggi sekalipun, tetapi jika siswa tersebut mendapat nilai yang jelek pada penilaian kualitatif, hal tersebut akan berdampak pada keputusan tentang lulus atau tidaknya siswa yang bersangkutan. Hal yang dapat terjadi adalah seorang siswa yang mendapatkan nilai kuantitatif tinggi bisa saja siswa tersebut tidak lulus sekolah jika siswa tersebut memiliki predikat buruk pada perilakunya. Sebagai contoh seandainya siswa yang bersangkutan terlibat penggunaan narkoba atau terlibat perbuatan kriminal, walaupun nilai kuantitatifnya tinggi tetapi karena hal tersebut bisa mengakibatkan siswa tersebut menjadi tidak lulus.
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi Volume 2 – Mei 2011
11
Gambar 3. Proses Bisnis Baru
3. Perancangan Database Secara Konseptual
Tahap ini menggambarkan data apa yang sebenarnya disimpan dalam basis data dan hubungannya dengan data yang lain. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menghasilkan skema konseptual untuk database. Pada perancangan database ini, alat yang digunakan adalah ERD (Entity Relationship Diagram) untuk memperlihatkan himpunan hubungan entitas-entitas dan hubungannya satu sama lain. a. ERD
1) Mengidentifikasi dan menetapkan semua himpunan entitas yang terlibat
Guru
Siswa
Matapelajaran
Kelas
Gambar 4. Himpunan entitas yang
terlibat
2) Menentukan primary key dari masing-masing himpunan entitas
Guru Wali Kelas Sistem Kurikulum Kepala Sekolah
Login
Input nilai harian
Input nilai sumatif
Mencocokkan data nilai siswa
Mencetak data nilai harian & sumatif
siswa
Login
Melihat data nilai
siswa
Merekapitulasi data nilai rapot
siswa
Validasi User
Validasi Authentikasi
User
Validasi Otorisasi
Merekam Data
Database
Login
Input data siswa
Input data matapelajaran
Login
Melihat Laporan dan Grafik Nilai
Siswa
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi Volume 2 – Mei 2011
12
Matapelajaran
Sisw
a
Nis
Kd_matpel
Kela
s
Kd_kela
s
Guru
Nig
1 1
1
N
N
1
Matapelajaran
Siswa
Guru
Nis
Kd_matpelNig
Kelas
Kd_kelas
Gambar 5. Himpunan entitas dengan atribut key
3) Mengidentifikasi dan
menetapkan seluruh himpunan relasi diantara himpunan entitas.
Gambar 6. Himpunan relasi diantara
entitas
4) Melengkapi himpunan entitas dan relasi dengan atribut-atribut.
Matapelajaran
Siswa
Nis
Kd_matpel
Kelas
Nm_kelas
Guru1
1
N
memiliki
mempelajari
1
N
mengajar
1
Kd_matpelnis
ttl
Kd_kelas
….
alamatjk
Nm_matpel
deskripsi
Nig
Nm_guruttl
agama
jk
pendidikan_terakhir….
nis
Kd_matpelNig
Gambar 7. Himpunan entitas dan relasi 4. Pemilihan Sistem Manajemen
Database Pemilihan sistem manajemen
database ditentukan oleh beberapa faktor antara lain: Teknik, Ekonomi, dan Organisasi
a. Faktor Teknik : (1) Tipe model data ( hirarki,
jaringan atau relasional ) (2) Struktur penyimpanan dan
jalur pengaksesan yang
didukung sistem manajemen database
(3) Tipe interface dan programmer
(4) Tipe bahasa kueri b. Faktor Ekonomi :
(1) Biaya penyiadaan hardware dan software
(2) Biaya konversi pembuatan database
(3) Biaya personalia (4) Biaya pelatihan (5) Biaya pengoperasian (6) Biaya pemeliharaan
c. Faktor Organisasi : (1) Struktur data
Jika data yang disimpan dalam database mengikuti struktur hirarki, maka suatu jenis hirarki dari sistem manajemen database harus dipikirkan.
(2) Personal yang terbiasa dengan sistem yang terdahulu. Jika staff programmer dalam suatu organisasi sudah terbiasa dengan suatu sistem manajemen database maka hal ini dapat mengurangi biaya latihan dan waktu belajar.
Berdasarkan hal tersebut, untuk
program pembuat dan pengelola database atau RDBMS yang digunakan adalah SQL. Server Sebagai program pengakses database yang bersifat jaringan, sehingga dapat digunakan untuk aplikasi multi user (banyak pengguna).
Sedangkan untuk bahasa pemrograman yang digunakan adalah Visual Basic 6.0. Sebagai bahasa yang sudah sangat populer dan banyak digunakan dalam dunia pemrograman, Microsoft Visual Basic dan database SQL Server adalah pasangan yang sangat ideal untuk membuat sebuah program berbasis database Client Server.
5. Perancangan Database Secara Logika
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi Volume 2 – Mei 2011
13
Merupakan tahapan untuk memetakan model konseptual kemodel basis data yang akan dipakai (model relasional, hirarkis, atau jaringan). a. Relasi tabel
Relasi antar tabel menggambarkan bagaimana hubungan antar tabel dalam sistem, dapat dilihat pada gambar 8.
6. Perancangan Database Secara Fisik
Merupakan tahapan untuk menuangkan perancangan basis data yang bersifat logis menjadi basis data fisik yang menunjukkan bagaimana sesungguhnya suatu data disimpan. Data dapat dilihat sebagai teks, angka atau himpunan bit data.
a. Spesifikasi tabel-tabel di dalam database
siswa
nis *
nm_siswa
tempat_lahir
tgl_lahir
jenis_kelamin
agama
status_dim_keluarga
anak_ke
alamat
tlp
sekolah_asal
diterima_dikelas
pada_tgl
nm_ayah
nm_ibu
alamat_ortu
tlp_ortu
pekerjaan_ayah
pekerjaan_ibu
nm_wali
alamat_wali
tlp_wali
pekerjaan_wali
status
pengembangan_diri
nilai
id_nilai
kd_matpel **
nis **
nig **
harian1
harian2
harian3
harian4
harian5
rata_rata_harian
sumatif1
sumatif2
rata_rata_sumatif
keterangan
mata_pelajaran
kd_matpel *
nm_matpel
deskripsi
kelas
kd_kelas *
nm_kelas
nis **
guru
nig *
nm_guru
ttl
jk
agama
pendidikan_terakhir
status_guru
jabatan
TMT_tahun
tlp
alamat
Gambar 8. Relasi antar tabel
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi Volume 2 – Mei 2011
14
Tabel 1. Spesifikasi tabel siswa Nama Atribut Type Lebar nis nm_siswa tempat_lahir tgl_lahir jenis_kelamin agama status_dlm_keluarga anak_ke alamat tlp sekolah_asal diterima_dikelas pada_tgl nm_ ayah nm_ ibu alamat_ortu tlp_ortu pekerjaan_ayah pekerjaan _ibu nm_wali alamat_wali
varchar() varchar() varchar() varchar() char() varchar() varchar() char() char() varchar() varchar() char() varchar() varchar() varchar() char() varchar() varchar() varchar() varchar() char()
12 50 30 10 1 10 15 2 200 15 50 1 10 50 50 200 15 30 30 50 200
Telp_wali pekerjaan_wali status
varchar() varchar() char()
15 30 1
Tabel 2. Spesifikasi tabel matapelajaran Nama Atribut Type Lebar kd_matpel nm_matpel deskripsi
varchar() varchar() char()
4 50 10
Tabel 3. Spesifikasi tabel kelas
Nama Atribut Type Lebar kd_kelas nm_kelas nis
char() char() varchar()
1 2 12
Tabel 4. Spesifikasi tabel nilai
Nama Atribut Type Lebar Id_nilai kd_matpel nis nig harian1 harian2 harian3 harian4 harian5 rata_rata_harian sumatif1 sumatif rata_rata_sumatif keterangan
Int() varchar() varchar() varchar() Int() Int() Int() Int() Int() Int() Int() Int() Int() char()
10 4 12 20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 15
Tabel 5. Spesifikasi tabel guru
Nama Atribut Type Lebar nig nm_guru ttl jk agama pendidikan_terakhir status_guru jabatan tmt_tahun alamat tlp
varchar() varchar() varchar() char() varchar() varchar() varchar() varchar() varchar() char() varchar()
20 20 20 1 10 50 3 15 20 200 12
7. Implementasi Sistem Database a. Skenario
Pada sistem pengolahan data nilai siswa, nilai diperoleh dari nilai harian dan nilai sumatif sehingga menghasilkan nilai rapot setelah melalui proses perhitungan. Sistem pengolahan data nilai siswa dimulai pada saat masing-masing aktor melakukan login terlebih dahulu dengan memasukkan User ID dan Password dengan benar pada terminal komputer sistem informasi pengolahan nilai siswa. Setelah melakukan login, sistem akan memeriksa validasi user yang terdiri dari authentikasi dan otorisasi user. Adapun aktor-aktor yang terlibat dalam sistem pengolahan data nilai siswa terdiri dari Wali Kelas, Guru, Kepala Sekolah dan Bagian Kurikulum.
Guru setelah melakukan login, memililh mata pelajaran dan kelas yang akan dimasukkan nilainya, nilai yang dimasukkan terdiri dari nilai harian dan nilai sumatif. Maka akan tampil form input data nilai siswa. Selanjutnya Guru memasukkan nilai tersebut dan setelah selesai, sistem akan merekamnya ke dalam database. Guru juga dapat mencetak data nilai harian dan nilai sumatif siswa untuk bahan dokumentasi. Wali Kelas setelah melakukan login dapat melihat laporan data nilai siswa pada layar komputer terminal untuk mengetahui perkembangan siswa dalam
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi Volume 2 – Mei 2011
15
mengikuti pelajaran yang diberikan oleh masing-masing Guru mata pelajaran, serta dapat merekapitulasi data nilai rapot siswa yang diperoleh dari hasil perhitungan antara nilai harian dengan nilai sumatif siswa. Kepala Sekolah setelah melakukan login dapat melihat laporan nilai rapot
siswa dan grafiknya. Sedangkan Bagian Kurikulum setelah melakukan login dapat menginputkan data siswa dan data matapelajaran. Selain itu juga dapat mencetak data siswa dan data matapelajaran untuk dokumentasi data.
b. Pelaku Sistem
Nama Aktor Deskripsi Pelaku
Guru Orang yang berhak untuk memasukkan data nilai harian dan nilai sumatif siswa
Wali Kelas Orang yang berhak melihat laporan data nilai siswa dan mencetak nilai rapot siswa
Kurikulum Orang yang berhak memasukkan data siswa, data matapelajaran dan merekap data nilai siswa untuk bahan dokumentasi
Siswa Orang yang berhak menerima laporan nilai siswa atau rapot
Kepala Sekolah Orang yang berhak memberikan kebijakan-kebijakan di sekolah
Tabel 6. Daftar nama aktor
c. Daftar Prioritas Use Case
Nama Use Case
Kriteria Rangking 1 sampai 5 Skor Prioritas
Siklus Pembangunan
1 2 3 4 5
Login 5 5 5 5 5 25 Tinggi 1
Validasi Authentikasi 5 5 5 5 5 25
Tinggi 1
Validasi Otorisasi 5 5 5 5 5 25 Tinggi 1
Input Data Siswa 5 5 5 5 5 25 Tinggi 1
Merekam Data Siswa 4 5 4 4 5 22
Tinggi 4
Input Data Matapelajaran 5 5 5 5 5 25
Tinggi 1
Merekam Data Matapelajaran 4 4 4 5 5 22
Tinggi 4
Memilih Matapelajaran 5 5 5 5 5 25
Tinggi 1
Memilih Kelas 5 5 5 4 4 23 Tinggi 3
Input Data Nilai Harian Siswa 5 5 5 5 5 25
Tinggi 1
Input Data Nilai Sumatif Siswa 5 5 5 5 5 25
Tinggi 1
Mencocokkan Data Nilai Siswa 4 5 5 4 5 23
Tinggi 3
Merekam Data Nilai Harian & Sumatif Siswa
4 3 5 5 5 22 Tinggi 4
Mencetak Laporan Nilai Harian
5 5 3 4 4 21 Tinggi 5
Mencetak Laporan Nilai Sumatif Siswa
5 4 3 5 4 21 Tinggi 5
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi Volume 2 – Mei 2011
16
Melihat Data Nilai Siswa
5 5 4 5 5 24 Tinggi 2
Melihat Grafik Nilai Rapot Siswa
5 4 5 5 4 23 Tinggi 3
Merekapitulasi Laporan Nilai Siswa
2 1 3 1 2 9 Rendah 6
Logout 5 5 5 5 4 24 Tinggi 2
Tabel 7. Daftar prioritas use case
Keterangan Rangking :
1. Dampak signifikan pada disain arsitektur 2. Mudah diimplementasikan tetapi berisi fungsi signifikan 3. Mencantumkan resiko waktu kritis atau fungsi kompleks 4. Melibatkan penyelidikan yang signifikan, baru atau teknologi yang
beresiko 5. Menyertakan Fungsi bisnis utama
d. Diagram Konteks
Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil dari penelitian ini yaitu sebagai berikut : a. Dengan dilakukannya rancangbangun
database nilai siswa, data-data administrasi nilai siswa menjadi lebih terintegrasi dan terorganisir dengan baik karena memiliki pangkalan data.
b. Terdapat hubungan antara database, pengelolaan data nilai siswa dan teknologi informasi. Database yang dirancang dengan baik akan menghasilkan pengelolaan data yang baik pula, dengan di dukung
menggunakan teknologi informasi yang baik sehingga menghasilkan pengolahan data yang baik. Sedangkan database yang di bangun tanpa memperhatikan kaidah-kaidah dalam perancangan suatu database yang baik dan/atau rancangan schema database yang kurang berkualitas akan berpotensi menimbulkan permasalahan-permasalahan dan bahkan ke gagalan implementasi SIM. Sehingga akan mempengaruhi terhadap pengelolaan data walaupun didukung dengan teknologi informasi yang baik, pada akhirnya tidak akan
- Laporan Data Nilai Harian Siswa - Laporan Data Nilai Sumatif Siswa
Guru
- Login - Input Nilai Harian Siswa - Input Nilai Sumatif Siswa - Mencocokkan Data Nilai Siswa - Mencetak Data Nilai Harian Siswa - Mencetak Data Nilai Sumatif Siswa
- Laporan Data Siswa - Laporan Data Matapelajaran
Kurikulum
Wali Kelas
- Login - Melihat Data Nilai Siswa - Merekapitulasi Data Nilai Rapot
Siswa
- Laporan Data Nilai Rapot Siswa
- Login - Input Data Siswa - Input Data Matapelajaran
- Login
- Melihat Laporan Grafik Nilai Rapot Siswa Kepala Sekolah
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi Volume 2 – Mei 2011
17
menghasilkan pengolahan data yang baik
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Pemanfaatan teknologi informasi di
bidang pendidikan dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan pengelolaan data bagi manajemen pendidikan. Dalam hal ini teknologi yang digunakan adalah teknologi database, sehingga dengan adanya database nilai siswa data-data menjadi terintegrasi dengan baik.
2. Model data yang baik harus fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masa depan.
3. Dalam mendisain logical data model harus memperhatikan database yang akan digunakan, proses bisnis pada sistem dan mempersiapkan desain yang dapat digunakan pada perkembangan sistem di masa yang akan datang.
4. Kesalahan yang sering terjadi dalam melakukan desain suatu database adalah (1) tidak mempersiapkan desain yang dapat digunakan pada perkembangan sistem di masa yang akan datang, (2) pembuatan relasi yang salah, (3) pembuatan relasi yang redundansi, (4) adanya redundansi data, (5) pemilihan primary key untuk suatu tabel dan (6) pemilihan tipe data.
Saran Adapun saran yang dapat diberikan
berkaitan dengan sistem pengolahan data nilai siswa yaitu : untuk masa yang akan datang, rancangan sistem ini dapat dikembangkan dengan menggunakan
konsep three-tier. Selanjutnya diimplementasikan ke dalam aplikasi yang berbasis web. Hal ini agar pihak-pihak yang berkepentingan terhadap data tersebut dapat mengakses data tanpa harus selalu hadir ke sekolah. Tetapi dapat diakses kapanpun dan dimanapun melalui akses internet.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Prof. Dr. Suharsini. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta : Penerbit PT Rineka Cipta, 1998).
Firdaus. SQL Server Dengan Visual Basic 6.0 Untuk Orang Awan (Palembang : Penerbit Maxikom, 2006).
Hasan, Ir. M. Iqbal. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya (Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia, 2002).
Ladjamudin, bin Al-Bahra. Analisis dan Desain Sistem Informasi (Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu, 2005).
Perpustakaan nasional, Buku Pintar Penanganan Jaringan Komputer (Yogyakarta : Andi, Semarang : Wahana Komputer, 2001).
Rizky, Abdul Razak. Aplikasi Database dengan Microsoft Visual Foxpro 9.0 (Bandung : Penerbit CV. Yrama Widya, 2006).
Widianti, Sri. Pengantar Basis Data (Jakarata : Penerbit LP3I, 2000)
http://blogs.unpad.ac.id/smanraja/?p=3 26-01-2009
http://www.kamadeva.com/index-menu-news-newsid-tiduniapendidikan.htm 05-11-09
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi Volume 2 – Mei 2011
18