jurnal ilmiah perjanjian penetapan harga gula impor … · perjanjian penetapan harga gula impor...

16
JURNAL ILMIAH PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR DALAM UPAYAH MENCEGAH PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT DI INDONESIA (STUDI PUTUSAN PERKARA NOMOR: 08/KPPU- I/2005) Untuk memenuhi sebagai persyaratan Untuk mencapai derajat S-1 pada Program Studi Ilmu Hukum Oleh ENDANG ANDRIANTI D1A014092 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM 2018

Upload: others

Post on 03-Nov-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL ILMIAH PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR … · PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR DALAM UPAYAH MENCEGAH PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT DI INDONESIA

JURNAL ILMIAH

PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR DALAM UPAYAH

MENCEGAH PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK

SEHAT DI INDONESIA (STUDI PUTUSAN PERKARA NOMOR: 08/KPPU-

I/2005)

Untuk memenuhi sebagai persyaratan

Untuk mencapai derajat S-1 pada

Program Studi Ilmu Hukum

Oleh

ENDANG ANDRIANTI

D1A014092

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MATARAM

2018

Page 2: JURNAL ILMIAH PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR … · PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR DALAM UPAYAH MENCEGAH PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT DI INDONESIA

HALAMAN PENGESAHAN JURNAL ILMIAH

PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR DALAM UPAYA MENCEGAH

PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT DI

INDONESIA (STUDI PUTUSAN NOMOR: 08/KPPU-I/2005)

OLEH :

ENDANG ANDRIANTI

D1A014092

Menyetujui,

Pembimbing pertama,

Dr. H. Hirsanuddin, SH. M.Hum

NIP. 19621231 198803 1 011

Page 3: JURNAL ILMIAH PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR … · PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR DALAM UPAYAH MENCEGAH PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT DI INDONESIA

ABSTRAK

JUDUL: “PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR DALAM UPAYA

MENCEGAH PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT DI

INDONESIA ( STUDI PUTUSAN PERKARA NOMOR: 08/KPPU-I/2005 )”.

Skripsi ini membahas tentang perjanjian penetepan harga gula impor dalam upaya

mencegah praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat di Indonesia ( studi putusan

perkara nomor: 08/KPPU-I/2005), yang dilakukan oleh PT Surveyor Indonesia dan PT

Scofindo. Dugaan tersebut dperkuat dengan ditemukannya indikasi terjadinya pelanggaran

terhadap Pasal 15 ayat (1), Pasal 17 dan Pasal 19 huruf a Undang-Undang Nomor 5 Tahun

1999 yang dilakukan oleh Tim Pemeriksa KPPU dalam Pemeriksaan Pendahuluan.

Berdasarkan Pemeriksaan Lanjutan oleh KPPU, dugaan terhadap pelanggaran Pasal 5 ayat

(1), Pasal 17 dan Pasal 19 huruf a yang dilakukan oleh PT Surveyor Indonesia dan PT

Scofindo terbukti dan meyakinkan. Adapun dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan

Metode Normatif Yuridis dengan tujuan Menganalisa Putusan KPPU Nomor: 08/KPPU-

I/2005.

Kata Kunci : perjanjian penetapan harga, kegiatan monopoli, penguasaan pasar,

KPPU, putusan.

ABSTRACT

TITTLE: “PRICING DETERMINATION AGREEMENTS OF IMPORTS SUGAR IN AN

EFFORT TO PREVENT THE PRACTICE OF MONOPOLY AND COMPETITION OF

UNFAIRNESS BUSINESSES IN INDONESIA (THE STUDY OF CASE

VERDICT NUMBER : 08/KPPU-I/2005)

This thesis discusses the determination agreement the price fixing of imports

sugar in an effort to prevent the practice of monopoly and competition of unhealthy

businesses in Indonesia (study the verdict for case number: 08/KPPU-I/2005), conducted by

PT Surveyor Indonesia and PT Scofindo. These allegations with the discovery in indication of

the occurrence of a violation of Article 15 paragraph (1), article 17 and article 19 letter a of

law Number 5 of year 1999 conducted by the team of Examiners KPPU in the preliminary

examination. Based on examination of Advanced by KPPU, alleged against the breach of

article 5 paragraph (1), article 17 and article 19 letter a conducted by PT Surveyor

Indonesia and PT Scofindo proven and convincing. As for this thesis in the writing of authors

using Normative Juridical Methods with the aim of Analyzing the verdict Number:

08/KPPU-I/2005.

Keywords: pricing agreements, monopoly, market domination, KPPU, the verdict.

Page 4: JURNAL ILMIAH PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR … · PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR DALAM UPAYAH MENCEGAH PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT DI INDONESIA

A. PENDAHULUAN

Pada umumnya, masyarakat menganggap penetapan harga adalah hal yang

sudah biasa terjadi dikalangan para pelaku usaha, mereka tumbuh dan berkembang

dengan praktik yang memang menjadi kebiasaan yang buruk disekitarnya. Jadi tidak

heran, ketika Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek

Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat disahkan pemerintah Republik

Indonesia. Jenis perjanjian ini sering terjadi dalam praktek kegiatan usaha, yang

ditentukan oleh pelaku usaha di bidang tertentu, dengan maksud mencari

keuntungan secara mudah, sehingga mengakibatkan terjadinya persaingan usaha

tidak sehat. Idealnya harga suatu barang/jasa terbentuk melalui mekanisme pasar.

Harga melaui mekanisme pasar disini adalah harga barang/jasa yang terbentuk

bukan ditentukan oleh kesepakatan sesama pelaku usaha, tetapi terbentuk karna

kekuatan penawaran dan permintaan.

Seperti contoh perjanjian penetapan harga dalam putusan Nomor: 08/KPPU-

I/2005 tentang Penyediaan Jasa Survey Gula Impor oleh PT. Scofindo dan PT.

Surveyor Indonesia. Bahwa dalam putusan Komisi Persaingan Usaha Nomor:

08/KPPU-I/2005, menyatakan terlapor I PT Surveyor Indonesia dan terlapor II PT

Scofindo terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 5 ayat (1), Pasal 17,

dan Pasal 19 huruf a Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan

Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Komisi telah melakukan

monitoring terhadap terlapor I dan terlapor II berkitan dengan penerimaan jasa

Page 5: JURNAL ILMIAH PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR … · PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR DALAM UPAYAH MENCEGAH PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT DI INDONESIA

verifikasi atau penelusuran teknis gula impor, dalam hal ini komisi memperoleh

fakta-fakta sebagai berikut :1

a. Bahwa kebijakan Pemerintah yang tertuang dalam Keputusan Menteri

Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor:

527/MPP/Kep/9/2004 tanggal 17 September 2004 tentang Ketentuan Impor

Gula (selanjutnya disebut SK Menperindag No. 527/2004) Juncto Keputusan

Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia No:

594/MPP/Kep/9/2004 tanggal 23 September 2004 tentang Penunjukan Surveyor

sebagai Pelaksana Verifikasi atau Penelusuran Teknis Impor Gula (selanjutnya

disebut SK Menperindang No. 594/2004) yaitu terlapor I dan terlapor II,

berpotensi melanggar Pasal 17 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999; yakni

larangan melakukan penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan

atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan persaingan

usaha tidak sehat.

b. Bahwa kerjasama operasi (selanjutnya disebut KSO) antara terlapor I dan

terlapor II dalam operasional pelaksanaan verifikasi atau penelusuran teknis

impor gula berpotensi melanggar Pasal 11 Undang-Undang Nomor 5 Tahun

1999; yakni perjanjian yang bermaksud untuk mempengaruhi harga dengan

mengatur produksi dan atau pemasaran suatu barang dan atau jasa.

1Indonesia, Putusan KPPU Nomor: 08/KPPU-I/2005, Tertanggal 30 Desember 2005 perihal

Perkara dalam Pelanggaran pasal 5 ayat (1), pasal 17, dan pasal 19 huruf a Undang-Undang Nomor 5

Tahun 1999 Perihal Penyediaan Barang Jasa Survey Gula Impor Oleh PT Sucofindo dan PT surveyor

indonesia.

Page 6: JURNAL ILMIAH PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR … · PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR DALAM UPAYAH MENCEGAH PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT DI INDONESIA

c. Bahwa penetapan harga jasa verifikasi atau penelusuran teknis impor gula yang

dilakukan oleh terlapor I dan Terlapor II berpotensi melanggar Pasal 5 Undang-

Undang Nomor 5 Tahun 1999; yakni perjanjian penetapan harga barang dan atau

jasa.

d. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka dalam Laporan Hasil

Monitoring Tanggal 18 Mei 2005, Tim monitoring merekomendasikan agar

Komisi melakukan pemeriksaan pendahuluan.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaturan tentang larangan penetapan

harga dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 dan Peraturan Komisi

Pengawas Persaingan Usaha Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pasal 5 (

Penetapan Harga ) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999?; 2. Bagaimana

bentuk perjanjian penetapan harga yang dilakukan terlapor I dan terlapor II,

sehingga dinyatakan secara sah melanggar Pasal 5 ayat(1), Pasal 17, dan Pasal

19 huruf a dalam putusan perkara Nomor 08/KPPU-I/2005 tentang Penyediaan

Jasa Survey Gula Impor oleh PT Scofindo dan PT Surveyor Indonesia ?.

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk: a. Untuk mengetahui

pengaturan penetapan harga dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999

tentang praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat dan dalm Peraturan

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Pedoman

Pasal 5 ( Penetapan Harga ) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. b. Untuk

mengetahui bentuk pelanggaran yang dilakukan terlapor I dan terlapor II

Page 7: JURNAL ILMIAH PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR … · PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR DALAM UPAYAH MENCEGAH PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT DI INDONESIA

sehingga dinyatakan terbukti secara sah melanggar Pasal 5, Pasal 17, dan Pasal

19 huruf a dalam putusan perkara Nomor 08/KPPU-I/2005 tentang penyediaan

jasa survey gula impor oleh PT Scofindo dan PT Surveyor Indonesia. Manfaat

yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: a. Manfaat Akademis, untuk

menambah bahan ilmu pengetahuan dalam bidang Hukum Bisnis terutama

mengenai hukum larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat

dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 1999 dan menambah pustaka bagi siapa

saja khususnya mahasiswa/akademisi yang ingin mengetahui, mempelajari dan

menganalisa secara lebih mendalam mengenai praktek penetapan harga. b.

Manfaat Praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi

pelaku usaha, pemerintah, lembaga legislative dan steak holder lainnya untuk

dapat dijadikan pedoman atau penyempurnaan peraturan bidang bisnis

khususnya menyangkut larangan praktek monopoli dalam prespektif Undang-

Undang Nomor 5 tahun 1999.

Jenis penelitian ini adalah yuridis normatif, yakni dilakukan berdasarkan

bahan hukum utama dengan cara menelaah teori-teori, konsep-konsep, asas-asas

hukum serta Peraturan Perundang-Undangan yang berhubungan dengan

penelitian ini. Sumber dan Jenis Data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data primer dan sekunder. Teknik dan alat pengumpulan data yaitu

dengan studi kepustakaan, media elektronik dan memadukan, mengumpulkan,

seta mempelajari buku-buku dan artikel yang berhubungan dengan judul

Page 8: JURNAL ILMIAH PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR … · PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR DALAM UPAYAH MENCEGAH PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT DI INDONESIA

penelitian ini. Dan analisis data yang digunakan adalah menggunakan analisis

metode kualitatif.

B. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengaturan Tentang Larangan Penetapan Harga dalam Undang-Undang

Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan

Usaha Tidak Sehat dan Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha

Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pasal 5 (Penetapan Harga )

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999.

Berbagai literatur tentang hukum persaingan usaha sering disinggung

mengenai rule of reason dan per se illegal tersebut. Dalam literatur tersebut rule

of reason dan per se illegal dibahas serba sedikit untuk memberikan pemahaman

perbandingan hukum persaingan usaha yang berlaku di Amerika. Bahwa kedua

prinsip tersebut merupakan pendekatan untuk menilai terhadap perbuatan-

perbuatan yang dilarang oleh Sherman Act, Clyton Act, Federal Trade

comission Act-Antitrust Law (Asril Sitompul, 1999; 9, Elyta Ryas Ginting,

2000; 28). Elyta Ryas Ginting (2001; 23) menjelaskan per se illegal merupakan

suatu perbuatan itu dengan sendirinya telah melanggar ketentuan yang diatur

jika perbuatan itu telah memenuhi rumusan dari Undang-Undang tanpa adanya

alasan pembenar dan menyinggung keberadaan rule of reason.

Susanti Adi Nugroho mendefinisikan pendekatan rule of reason adalah

suatu pendekatan yang menentukan meskipun suatu perbuatan telah memenuhi

Page 9: JURNAL ILMIAH PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR … · PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR DALAM UPAYAH MENCEGAH PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT DI INDONESIA

rumusan Undang-Undang, namun jika ada alasan objektif yang dapat

membenarkan perbuatan tersebut, maka perbuatan itu bukan merupakan suatu

pelanggaran. Artinya, penerapan hukumnya tergantung pada akibat yang

ditimbulkannya, apakah perbuatan itu telah menimbulkan praktik monopoli atau

persaingan usaha tidak sehat, karena titik beratnya adalah unsur materiel dari

perbuatannya.2

Di dalam Bab III Pasal 4 sampai dengan Pasal 16 mengatur mengenai

perjanjian yang dilarang oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 yaitu

perjanjian tertentu yang dianggap dapat menimbulkan monopoli dan atau

persaingan usaha tidak sehat. Black’s Law Dictionary mendefinisikan perjanjian

sebagai “an agreement two or more persons which creates on obligation to do

or not to do a particular thing”.

Perjanjian penetapan harga merupakan perjanjian yang dilarang dalam

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan

persaingan Usaha Tidak Sehat. Undang-Undang melarang pelaku usaha untuk

membuat perjanjian tertentu dengan pelaku usaha pesaingnya. Larangan tersebut

merupakan larangan terhadap keabsahan objek perjanjian. Dengan demikian

berarti setiap perjanjian yang dibuat dengan objek perjanjian berupa hal-hal

dilarang oleh Undang-Undang adalah batal demi hukum, dan karenanya tidak

dapat dilaksanakan oleh para pelaku usaha yang menjadi subjek perjanjian

2 Susanti Adi Nugroho, Pengantar Hukum Persaingan Usaha di Indonesia,Puslitbang/Diklat

Mahkamah Agung, 2002, hlm, 28-29.

Page 10: JURNAL ILMIAH PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR … · PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR DALAM UPAYAH MENCEGAH PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT DI INDONESIA

tersebut. Dalam Undang-Undang obyek perjanjian yang dilarang unutk dibuat

antara pelaku usaha

Dalam penjelasan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang

Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Apabila diteliti

perumusan dari Pasal 5, 6, 7 dan 8 diatas yang termasuk dalam pengaturan

mengenai penetapan harga itu sendiri terdapat didalam Pasal 5 Undang-Undang

Anti monopoli bahwa yang dilarang dalam Pasal tersebut yaitu meliputi

perjanjian yang dibuat pelaku usaha dengan pelaku usaha pesaingnya untuk

menetapkan harga atas suatu barang dan atau jasa yang harus dibayar konsumen

atau pelanggan pada pasar bersangkutan yang sama.

Berdasarkan Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 4

Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Pasal 5 tentang Penetapan Harga

berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang larangan Praktek

Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, bahwa dalam kondisi persaingan,

penetapan harga merupakan konsekuensi dari penetapan jumlah produksi atau

output. Aturan pelarangan penetapan harga sendiri terdapat dalam Bab IV yakni

Larangan Penetapan Harga dan Contoh Kasus dalam Peraturan Komisi

Pengawas Persaingan Usaha Nomor 4 Tahun 2011 tentang Pedoman Pasal 5

penetapan harga berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999.

B. Bentuk perjanjian penetapan harga yang dilakukan terlapor I dan terlapor

II dalam putusan perkara Nomor: 08/KPPU-I/2005 tentang penyediaan

Jasa Survey Gula Impor Oleh PT Scofindo Dan PT Surveyor Indonesia.

Page 11: JURNAL ILMIAH PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR … · PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR DALAM UPAYAH MENCEGAH PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT DI INDONESIA

Dalam putusan perkara KPPU perkara dengan Nomor registrasi

08/KPPU-I/2005, komisi telah menerima laporan dari dua pelaku usaha,

yang dalam putusan tersebut selanjutnya disebut dengan para terlapor

mengenai adanya dugaan pelanggaran terhadap Pasal 5 ayat (1), Pasal 17

dan Pasal 19 huruf a Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang

Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat terkait

dengan Penyediaan Jasa Survey Gula Impor yang dilakukan oleh:3

1. PT Surveyor Indonesia (persero), yang beralamat kantor di Gedung

Adhi Graha Lantai 4-11, Jalan Jendral Gatot Subroto Kavling 56,

Jakarta 12950, selanjutnya disebut sebagai Terlapor I;

2. PT Superintending Company Of Indonesia (persero), yang beralamat

kantor di Graha Sucofindo, Jalan Raya Pasar Minggu Kavling 34,

Jakarta 12780, selanjutnya disebut Terlapor II.

Sebelum komisi menjatuhkan putusan, Majelis Komisi melakukan

musyawarah dalam siding majelis komisidan mempertimbangkan hal seperti

apakah dalam pemeriksaan, para terlapor menunjukkan sikap tindakan yang

kooperatif. bahwa setelah melakukan Pemeriksaan Pendahuluan, Tim Pemeriksa

mendapat informasi, melakukan penilaian, serta telah mengambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Bahwa kewajiban pelaksanaan verifikasi atau penelusuran teknis impor gula

telah menciptakan pasar baru yaitu pasar jasa verifikasi atau penelusuran

3Indonesia, Putusan KPPU Perkara Nomor: 08/KKPU-I/2005 Perihal Penyediaan Jasa Survey

Gula Impor

Page 12: JURNAL ILMIAH PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR … · PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR DALAM UPAYAH MENCEGAH PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT DI INDONESIA

tehnis impor gula dalam wilayah Hukum Republik Indonesia. Dalam hal

ini, para importir gula adalah pengguna atau konsumen jasa tersebut,

sedangkan perusahaan survey atau surveyor adalah penjual jasa tersebut.

2. Bahwa pembentukan KSO yang dilakukan sebagaimana

dilakukan Terlapor I dan Terlapor II berpotensi menciptakan praktek monopoli

sebagaimana dilarang pada Pasal 17 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999.

3. Bahwa pada pembentukan KSO yang dilakukan Terlapor I

dan Terlapor II berpotensi menghalangi surveyor lain untuk

masuk dalam pasar jasa verifikasi atau penelusuran teknis

impor gula tersebut sebagaimana dilarang dalam Pasal 19

huruf a Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999.

4. Bahwa dalam penetapan harga yang dilakukan oleh KSO

merupakan bukti awal adanya penetapan harga sebagaimana

dilarang dalam Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5

Tahun 1999.

5. Bahwa dengan demikian terdapat indikasi kuat adanya

pelanggaran Pasal 5 ayat (1), Pasal 17 dan Pasal 19 huruf a

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999.

6. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, dalam Laporan

Hasil Pemeriksaan Pendahuluan, Tim Pemeriksa

merekomendasikan pemeriksaan dilanjutkan ke tahap

Pemeriksaan Lanjutan (vide A12).

Page 13: JURNAL ILMIAH PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR … · PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR DALAM UPAYAH MENCEGAH PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT DI INDONESIA

Berdasarkan SK Memperindang No. 594/2004 terlapor I dan

terlapor II tidak diberikan wewenang atau dasar hukum untuk

membentuk KSO, serta fakta yang diuraikan dalam butir 1.6

putusan perkara Nomor: 08/KPPU-I/2005 terlapor I dan terlapor

II yang ditunjuk sebagai surveyor pelaksana verifikasi atau

penelusuran teknis impor gula tidak menawarkan surveyor fee

masing-masing. Tetapi justru membentuk KSO dengan

menawarkan surveyor fee hasil kesepakatan terlapor I dan

terlapor II kepada para importir gula. Surveyor fee itu sendiri

adalah harga yang harus dibayar oleh para importir gula atas yang

dilakukan oleh KSO. Secara tidak langsung terbentuknya KSO

telah mengakibatkan terjadinya pemusatan kekuatan dan

penguasaan penyediaan jasa verifikasi impor gula, dan oleh

karenanya meniadakan persaingan dalam penyediaan jasa

verifikasi atau penelusuran teknis impor gula. Terlapor I dan

terlapor II membentuk KSO dan membuat kesepakatan dengan

SGS Geneva yang memuat ketentuan pelaksanaan verifikasi atau

penelusuran teknis impor gula di Negara asal barang dilakukan

SGS Geneva dan atau ditunjuk oleh SGS Geneva.

C. PENUTUP

A. Simpulan

Page 14: JURNAL ILMIAH PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR … · PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR DALAM UPAYAH MENCEGAH PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT DI INDONESIA

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat di simpulkan

di bawah: 1. Pengaturan tentang larangan penetapan harga diatur dalam

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek

Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, Undang-Undang melarang

pelaku usaha untuk membuat perjanjian tertentu dengan pelaku usaha

lainnya. Akan tetapi untuk pengaturan penetapan harga sendiri terdapat

dalam Pasal 5 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 yakni pelaku usaha

dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya dalam

menetapkan harga barang dan atau jasa yang harus dibayar konsumen

atau pelanggan pada pasar bersangkutan yang sama dan Bab IV

Peraturan Pengawas Persaingan Usaha Nomor 4 Tahun 2011 tentang

Penetapan Harga sebagai Pedoman Pelaksanaan Pasal 5 Undang-Undang

Nomor 5 Tahun 1999. 2. Bentuk perjanjian penetapan harga dari para

Terlapor, yakni Terlapor I: PT Surveyor Indonesia, Terlapor II: PT

Superintending Company Of Indonesia (PT Scofindo) adalah Terlapor I

dan Terlapor II membentuk KSO. Mengadakan pertemuan sebanyak 4

kali antara KSO dan para importir gula. Dalam pertemuan tersebut

Terlapor I dan Terlapor II telah menetapkan surveyor fee secara sepihak

yang harus dibayar oleh para importir gula sebagai imbalan atas jasa

verifikasi atau penelusuran teknis impor gula yang dilakukan Terlapor I

dan Terlapor II melalui KSO yang dalam hal ini melanggar ketentuan

Page 15: JURNAL ILMIAH PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR … · PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR DALAM UPAYAH MENCEGAH PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT DI INDONESIA

Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 tahun 1999 tentang Larangan

Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

B. Saran

Dari kesimpulan di atas, maka penyusun akan menyampaikan saran

sebagai berikut: 1. Untuk menyalesaikan masalah Perjanjian Penetapan

Harga Untuk Mencegah Terjadinya Praktek Monopoli dan Persaingan

Usaha Tidak Sehat di Indonesia (Studi Putusan Perkara Nomor:

08/KPPU-I/2005) akan sangat baik mengacu pada dua peraturan yakni

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 dan Peraturan Pengawas

Persaingan Usaha Nomor 4 Tahun 2011 tentang Pedoman Pasal 5.

2. Pemerintah dalam hal ini adalah Menteri Perindustrian dan

Perdagangan dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha dalam

melaksanakan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan Undang-Undang

Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan

Persaingan Usaha Tidak Sehat secara tepat. Kemudian kedua lembaga ini

harus bekerjasama secaraaktif untuk meminimalisir praktek monopoli

dan persaingan usaha tidak sehat sehingga mencapai hasil yang

maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-Buku

Andi Fahmi Lubis et,all., Hukum Persaingan Usaha Antara Teks dan Konteks, Jakarta

Page 16: JURNAL ILMIAH PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR … · PERJANJIAN PENETAPAN HARGA GULA IMPOR DALAM UPAYAH MENCEGAH PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT DI INDONESIA

Black, Henry Campbell, Black’s Law Dictionary, Definision Of the Terms and Phrares

Of American and English Jurisprudence, Ancient and Modern, St. Paul,

Minnesota, West Publishing Co., 1990.

Mustafa Kamal Rokan, Hukum Persaingan Usaha, PT Raja GrafindoPersada, Jakarta,

B. Putusan dan Peraturan

Indonesia, Putusan KPPU Nomor: 08/KPPU-I/2005, Tertanggal 30 Desember 2005

perihal Perkara dalam Pelanggaran pasal 5 ayat (1), pasal 17, dan pasal 19

huruf a Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Perihal Penyediaan Barang Jasa

Survey Gula Impor Oleh PT Sucofindo dan PT surveyor indonesia.

Indonesia, Undang-Undang Tetang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan

Usaha Tidak Sehat No. 5 Tahun 1999, Pasal 35, LN No. 33, TLN No. 3817.