jurnal ilmiah konservasi hayati - core.ac.uk · bangan yaitu fase perkembangan embrionik...

17
Vol. 08 No. 02 Oktober 2012 ISSN 0216-9487 Jurnal Ilmiah Konservasi Hayati Kemangi (Ocimum basillicum L.) doc. Rosy

Upload: ngothuan

Post on 12-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Vol. 08 No. 02 Oktober 2012 ISSN 0216-9487

Jurnal Ilmiah

KonservasiHayati

Kemangi (Ocimum basillicum L.) doc. Rosy

DAFTAR ISI

Halaman

Efektivitas Ekstrak Akar dan Daun Pecut Kuda Stachytarpetha jamaicensis (L)Vahl Dalam Menghambat Pertumbuhan Jamur Candida albicans PenyebabKandidiasis Vaginalis

1-6

Welly Darwis, Marika Hafiedzani, R.R. Sri Astuti 7-17

Jenis-Jenis Tumbuhan di Kawasan Hutan Lindung Bukit Daun YangDimanfaatkan oleh Masyarakat Desa Tebat Monok Kepahiang Propinsi Bengkulu

Rochmah Supriati, Steffanie Nurliana, Marina Susyanti

Peran Populasi Cacing Tanah (Pontoscolex corethrurus Fr. Mull) TerhadapPertumbuhan dan Produksi Tanaman Kangkung (Ipomoea reptans Poir) Organik

18-26

Darmi, Rochmah Supriati, Melati Purnama Sari

Efektivitas Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basillicum L.) Sebagai BahanAktif Losion Antinyamuk Aedes aegypti L.

27-32

Syalfinaf Manaf, Helmiyetti, Ely Gustiyo

Karakteristik Populasi Keong Kere (Parmarrion pupillaris) Pada PembibitanKayu Afrika (Maesopsis eminii Engl) di Desa Tempel Rejo Curup

33-40

Nanna Okta R. Walyana, Darmi, Rizwar, Syarifuddin

Siklus Hidup Jenis Kupu-Kupu Papilionidae yang Dipelihara Pada TanamanInang Jeruk Purut (Citrus hystrix)

41-55

Helmiyetti, Rosa Dewa Maya Praja, Syalfinaf Manaf

41Jurnal Ilmiah Konservasi Hayati Vol. 08 No. 02 Oktober 2012 ISSN 0216-9487

SIKLUS HIDUP JENIS KUPU-KUPU PAPILIONIDAE YANGDIPELIHARA PADA TANAMAN INANG JERUK PURUT (Citrus hystrix)

Helmiyetti1, Rosa Dewa Maya Praja1, Syalfinaf Manaf1

1)Jurusan Biologi FMIPA Universitas Bengkulue-mail: [email protected]

Accepted, August 6th 2012; Revised, September 12th 2012

ABSTRACT

This research has been done on January-May 2010 at Entomology Laboratory, Faculty ofMathematics and Natural Science, Bengkulu University. The eggs of Papilionidae werecollected by exploration method, and kept into laboratory. The result showed that immaturestages duration of Papilio demoleus was 26-29 days (eggs stadia = 3 days, larvae instar 1stadia = 2-3 days, larvae instar 2 stadia = 2 days, larvae instar stadia 3 = 2-3 days, larvaeinstar 4 stadia = 2-3 days, larvae instar 5 stadia = 4-5 days, prepupa = 1 day, dan pupa 9-11days). Papilio polytes was 24-27 days (eggs stadia = 3 days, larvae instar 1 stadia = 2 days,larvae instar 2 stadia = 1-2 days, larvae instar stadia 3 = 2 days, larvae instar 4 stadia = 2-3days, larvae instar 5 stadia = 4-6 days, prepupa = 1 day, dan pupa 8-10 days), and Papiliomemnon was 30-32 days (eggs stadia = 3-4 days, larvae instar 1 stadia = 2-3 days, larvaeinstar 2 stadia = 1-2 days, larvae instar stadia 3 = 2-3 days, larvae instar 4 stadia = 2-4 days,larvae instar 5 stadia = 5-7 days. Prepupa took 1 day, and pupa 10-12 days at the temperatureof 29-320C and humidity 5-83%.

Key words : Papilionidae, life cycle, Citrus hystrix

PENDAHULUANKupu-kupu merupakan serangga yangumumnya melakukan aktivitas pada sianghari. Pada malam hari, kupu-kupu akanberistirahat dan berlindung di bawah daunpepohonan. Kupu-kupu seperti seranggalainya mempunyai banyak manfaat. Manfaatutamanya adalah sebagai serangga polinatordalam membantu penyerbukan bunga(Borror, et al., 1992), dan sebagai indikatorkualitas lingkungan (Holloway, et al., 1987dalam Efendi, 2010). Dalam perkembangan-nya, kupu-kupu mengalami siklus hidup.Lamanya siklus hidup antara satu spesiesdengan spesies lainnya bervariasi meskipundalam satu famili. Selama siklus hidupnyakupu-kupu mengalami dua fase perkem-bangan yaitu fase perkembangan embrionik(perkembangan telur) dan fase perkem-

bangan post embrionik (perkembanganlarva, pupa, dan dewasa) yang lebih dikenaldengan metamorfosis, dimana kupu-kupuberkembang menjadi stadia berikutnyadengan serangkaian pergantian kulit danpertambahan ukurantubuh (Elzinga, 2004).

Untuk melangsungkan siklus hidupnyakupu-kupu memerlukan tanaman inang.Masing-masing kupu-kupu Papilionidaememiliki tanaman inang yang spesifik untukmeletakkan telurnya, salah contohnya yaitudari famili Rutaceae seperti Citrus sinensis,Citrus aurantifolia, dan Citrus hystrix

(Dahelmi, 2000). Larva kupu-kupuPapilionidae adalah pemakan tumbuhan,sedangkan kupu-kupu dewasa pakannyaadalah nektar bunga (Boror, et al., 1992).Adapun hubungan Papilionidae dengan

Konservasi Hayati Vol. 08 No. 02 Oktober 2012, hlm. 41-55ISSN 0216-9487

42Jurnal Ilmiah Konservasi Hayati Vol. 08 No. 02 Oktober 2012 ISSN 0216-9487

tanaman inangnya menunjukkan polaketerkaitan terutama pada fase larva. Faselarva kupu-kupu Papilionidae membutuhkanpakan dari tumbuhan inang yang spesifik(Soekardi, 2005). Terdapat beberapa familitumbuhan inang bagi spesies Papilionidaeyaitu family Aristolochiaceae yang menjaditanaman inang dari larva Papilio

aristolociace, famili Rutaceae yang menjaditanaman inang dari kupu-kupu Papilio

demoleus, Papilo polytes, Papilio memnon,Papilio helenus, Papilio nepheleus danPapilio karna, famili Lauraceae yangmenjadi tanaman inang dari G. sarpedon,famili Annonaceae yang menjadi tanamaninang dari kupu-kupu G. agamemnon, danPiperaceae yang menjadi tanaman inang darikupu-kupu Trogonoptera brookiana.Ketersediaan tanaman inang sebagai pakanlarva di alam menentukan kelangsunganhidup spesies kupu-kupu Papilionidae(Salmah, et al., 2000).

Jeruk Purut diketahui adalah salah satudari berbagai macam famili Rutaceae yangmenjadi tanaman inang dari kupu-kupuPapilionidae. Tanaman ini berbentuk pohon.Daun berbentuk bulat, bulat telur sampaibulat panjang. Ujung daun meruncing(Salmah, et al., 2002). Penelitian Astuti(2005) di Universitas Bengkulu melaporkansiklus hidup Papilio demoleus 31-32 haridan Papilio polytes 33-38 hari dengantanaman inang Citrus aurantifolia padakondisi suhu 27-290C. Suwarno, et al.(2007) melaporkan siklus hidup Papiliopolytes Cramer dengan empat tanaman inangRutaceae memiliki perbedaan lama faselarva dan ukuran imago. Papilio polytes

yang dipelihara pada tanaman inang Citrusreticulata memiliki fase larva yang lebihsingkat rata-rata 14,63 hari bila diban-dingkan dengan fase larva dari ketiga jenistanaman inang lainnya. Sedangkan Papiliopolytes yang dipelihara pada tanaman inangCitrus hystrix memiliki ukuran imago yang

lebih besar, panjang tubuh rata-rata 2,65 cmbila dibandingkan dengan ukuran imago dariketiga tanaman inang lainnya.

Informasi mengenai siklus hidup jeniskupu-kupu yang dipelihara pada tanamaninang masih sangat terbatas dan untukwilayah Bengkulu. Penelitian tentang siklushidup pada tanaman inang Jeruk Purutbelum dilakukan, dari latar belakangtersebut perlu dilakukan penelitian inidengan tujuan untuk mengetahui siklushidup jenis kupu-kupu Papilionidae yangdipelihara pada tanaman inang Jeruk Purut(Citrus hystrix).

BAHAN DAN METODEAlat yang digunakan dalam penelitian iniadalah kandang pemeliharaan denganukuran 96x50x50 cm, pinset, cawan petri,gunting tanaman, kapas, botol plastik, kotakplastik, plastik, kertas minyak, jarumpenusuk /jarum pentul, papan perentang,termometer ruangan, jangka sorong,psycrometer, timbangan digital, oven, kertaslabel dan kamera. Adapun bahan yangdigunakan pada penelitian ini adalah telurPapilionidae dan makanannya yaitu daunCitrus hystrix, air, kapur barus dan alkohol70 %.

Penyediaan telurTelur kupu-kupu beserta tanaman inangnyadiambil langsung dari hasil pengamatan dilapangan, dikoleksi dari pucuk tanamanCitrus hystrix di kelurahan Sawah LebarUjung Kota Bengkulu dengan menggunakangunting tanaman. Pucuk tananamandipotong kemudian dimasukkan pada plastikyang telah beisi air, lalu diikat sertadiletakkan dalam kotak plastik. Selain itujuga dilakukan penyediaan telur denganmenyediakan tanaman Citrus hystrix padapolibag-polibag kecil. Telur yang ditemukankemudian dibawa ke laboratoriumEntomologi FMIPA Universitas Bengkulu

43Jurnal Ilmiah Konservasi Hayati Vol. 08 No. 02 Oktober 2012 ISSN 0216-9487

untuk dipelihara dan diamati. Telur yangdiambil merupakan telur yang baruditelurkan dari induknya (T0).

Pengamatan siklus hidupTelur yang dikoleksi dari lapangandiletakkan pada cawan petri dan diberi label.Dilakukan pendataan telur yang meliputijumlah, ciri-ciri telur, dan tanggalpengambilan telur. Dilakukan jugapencatatan lama telur menetas. Telur yangtelah menetas menjadi larva dipelihara dandiamati perkembangannya. Larva inikemudian diberi makanan berupa daunmuda, terutama untuk larva instar 1 daninstar 2. Apabila makanannya habis makadiganti dengan potongan tanaman Citrushystrix yang baru dan bila keadaan daunlayu, maka larva dipindahkan ke potongantanaman segar yang telah disediakan.Potongan tanaman tersebut dimasukkan kedalam botol yang telah diisi dengan air.Biasanya pergantian pakan dilakukan setiap1-2 hari sekali. Dilakukan juga pencatatanlamanya stadia larva berlangsung.Perubahan setiap instar pada larva ditandaidengan pergantian kulit. Larva instar 1dihitung setelah larva keluar dari telursampai mengalami pergantian kulit pertama.Larva instar 2 dihitung mulai dari terjadinyapergantian kulit pertama sampai mengalamipergantian kulit kedua demikian seterusnyahingga larva instar terakhir selesai. Setelahlarva instar terakhir selesai maka larvamemasuki stadium prepupa yang dihitungmulai dari menggantungnya tubuh larvapada substrat (ranting atau daun) tanamanjeruk sampai terjadi pergantian kulit menjadipupa, sedangkan stadium pupa dihitung dari

saat terbentuknya pupa hingga munculnyakupu-kupu dewasa.

Pengukuran faktor fisis di laboratoriumFaktor fisis yang diukur yaitu kelembabanudara dan suhu harian ruangan penelitian dilaboratorium. Adapun pengukuran dilakukansetiap hari selama penelitian iniberlangsung. Pengukuran faktor fisis inisebagai faktor pendukung untuk menjadiinformasi keadaan lingkungan. Pengukurankadar air daun Citrus hystrix dengan metodeGravimetri atau metode penimbangan.Kadar air adalah selisih pengurangan antaraberat daun segar dengan berat daun kering.

Analisis dataData siklus hidup kupu-kupu dari setiapstadia beberapa jenis kupu-kupu yangdiperoleh dianalisis secara deskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASANBerdasarkan hasil penelitian yang telahdilakukan tentang siklus hidup beberapajenis kupu-kupu Papilionidae dengantanaman inang jeruk purut (Citrus hystrix)maka didapatkan 3 jenis kupu-kupuPapilionidae yaitu Papilio demoleus, Papiliopolytes dan Papilio memnon dengan lamamasing-masing stadia seperti yang terlihatpada Tabel 1. Berdasarkan Tabel 1 terlihatbahwa Siklus hidup Papilio demoleus daristadia telur hingga menjadi kupu-kupudewasa berkisar antara 26-29 hari, Papiliopolytes berkisar antara 24-27 hari danPapilio memnon berkisar antara 30-32 haridengan tanaman inang Citrus hystrix padakondisi suhu 29-320C dan kelembaban udara65-83%.

44Jurnal Ilmiah Konservasi Hayati Vol. 08 No. 02 Oktober 2012 ISSN 0216-9487

Tabel 1. Siklus hidup masing -masing stadia kupu-kupu Papilionidae yang terdapat padatanaman inang jeruk purut (Citrus hystrix)

Stadia n Papilio demoleus n Papilio polytes n Papilio memnon

Kisaran(hari)

Rata-rata ±SD (hari)

Kisaran(hari)

Rata-rata ±SD (hari)

Kisaran(hari)

Rata-rata ±SD (hari)

Telur 13 3 3,00±0,00 14 3 3,00±0,00 9 3-4 3,44±0,49

LarvaInstar 1 13 2-3 2,15+0,26 14 2 2,00±0,00 9 2-3 2,88±0,19Instar 2 11 2 2,00+0,00 14 1-2 1,85±0,24 9 2-3 2,11±0,19Instar 3 11 2-3 2,65+0,46 12 2 2,00±0,00 9 2-3 2,22±0,34Instar 4 11 2-3 2,63+0,46 12 2-3 2,50±0,50 9 2-4 2,88±0,39Instar 5 11 4-5 4,27+0,39 12 4-6 4,66± 0,66 9 5-7 5,77± 0,51

Prepupa 11 1 1,00±0,00 12 1 1,00±0,00 9 1 1,00±0,00

Pupa 11 9-11 9,90±0,33 12 8-10 8,83±0,83 9 10-12 8,83±0,83

Total 11 27,72±0,89 12 24-27 25,83±0,88 9 30-32 10,55±0,74Keterangan : SD= Standar Deviasi

Siklus hidup Papilio demoleus 26-29hari pada tanaman inang Citrus hystrixsiklus hidupnya lebih pendek dibandingkanpenelitian Astuti (2005) dilaporkan lamasiklus hidup papilio demoleus 31-38 haripada kondisi suhu 27-290C , dan penelitianDahelmi, et al. (2008) diketahui lama siklushidup Papilio demoleus 29-38 hari padatanaman inang Citrus aurantifolia padakondisi suhu 24-320C. Begitu juga untukPapilio polytes memiliki lama siklus hidup24-27 hari dan Papilio memnon memilikisiklus hidup 30-32 hari yang dipelihara padatanaman inang Citrus hystrix memiliki siklushidup yang lebih pendek dibandingkanpenelitian Dahelmi, et al., 2008 (dilaporkanlama siklus hidup Papilio polytes 33-36 haripada tanaman Clausena exsavanta dan 30-35 hari pada tanaman Citrus sinensis padakondisi suhu 24-320C dan Papilio memnon

34-37 hari pada kondisi suhu 24-320C).Lebih pendeknya siklus hidup Papilio

demoleus, Papilio polytes dan Papiliomemnon. Hal ini diduga karena perbedaansuhu penelitian dengan penelitian-penelitianyang telah dilakukan sebelumnya. Seranggamemiliki kisaran suhu tertentu dimana iadapat hidup. Serangga yang hidup pada suhu

yang lebih tinggi memiliki masa perkem-bangan yang lebih singkat dibandingkanserangga yang hidup pada suhu rendah,sesuai dengan Jumar (2000) yang menyata-kan bahwa suhu yang lebih tinggi akanberpengaruh terhadap aktivitas metabolisme,hormonal dan kontrol suhu tubuh.

Selain itu tanaman pakan juga dapatmempengaruhi lama siklus hidup serangga.Hal ini diduga karena tanaman pakan yangberbeda memiliki kandungan nutrisi yangberbeda. Dari penelitian Diana (2009)melaporkan lama siklus hidup Papilio

demoleus 22-24 hari, Papilio polytes 22-26hari dan Papilio memnon 31-34 hari dengantanaman inang Citrus maxima Merr. Airmerupakan salah satu faktor yang sangatpenting dalam proses metabolisme tubuh.Wijaya (2007) melaporkan bahwa daunCitrus maxima mengandung kadar air 71,56% sedangkan daun Citrus aurantifoliamengandung kadar air 72,54 %. Untuk daunCitrus hystrix yang diukur selama penelitianmengandung kadar air 69,7 % ± 0,1.

Stadia TelurTelur kupu-kupu yang didapatkan dalampenelitian ini berbentuk bola, baik itu untuk

45Jurnal Ilmiah Konservasi Hayati Vol. 08 No. 02 Oktober 2012 ISSN 0216-9487

Papilio demoleus, Papilio polytes danPapilio memnon. Lama stadia telur Papilio

demoleus dan Papilio polytes yaitu 3 hariterhitung sejak telur ini ditelurkan dandiletakkan pada tanaman inang hinggamenetas, hal ini ternyata lebih singkatdibandingkan dengan penelitian Astuti 2005(lama stadia telur Papilio demoleus 2-5 haridan Papilio polytes 3-5 hari) dan penelitianDiana (2009) (lama stadia telur Papilio

demoleus 2-4 hari dan Papilio polytes 2-3hari). Sedangkan telur Papilio memnon

memiliki lama stadia 3-4 hari ternyata jugalebih singkat dibandingkan penelitianDahelmi, et al. (2008) yang melaporkanlama stadia telur Papilio memnon 5 hari.Adanya perbedaan ini diduga karenaperbedaan waktu pengkoleksian telur. Padapenelitian Astuti (2005), Dahelmi, et al.(2008) dan Diana (2009) telur yangdikoleksi sudah ada pada tanaman inangsehingga tidak diketahui kapan telurdiletakkan pada tanaman inang tersebutsedangkan untuk telur pada penelitian initelur yang dikoleksi adalah telur yang ditelurkan langsung oleh induk kupu-kupu(T0). Selain itu diduga faktor lingkunganyaitu suhu juga mempengaruhi perbedaanlama waktu telur menetas, lokasi yangberbeda maka suhu juga berbeda.

LarvaBerdasarkan hasil dari penelitian yang telahdilakukan, larva dari ketiga jenis kupu-kupuyang didapat kesemuanya mengalami limainstar. Lama stadia larva instar 1 sampaiinstar 4 untuk Papilio demoleus 2-3 hari halini lebih singkat daripada penelitian Astuti(2005) yaitu 3-4 hari namun sejalan denganpenelitian Budiman (2001). Pada penelitianDahelmi, et al. (2008) dan penelitian Diana(2009) dilaporkan lamanya stadia larvainstar 1 sampai instar 4 yaitu 2-3 hari.Sedangkan untuk larva instar 5 berlangsungselama 4-5 hari, hal ini sejalan

dengan penelitian Dahelmi, et al. (2008) danpenelitian Astuti (2005) tetapi lebih lamadari penelitian Diana (2009) yangmelaporkan singkat stadia larva instar 5yaitu 2-3 hari. Lama stadia larva instar 1sampai instar 4 untuk Papilio polytes yaitu1-3 hari, hal ini lebih singkat dibandingkanpenelitian Astuti (2005) yaitu 3-5 harinamun sejalan dengan penelitian Suwarno,et al. (2007) yaitu 2-3 hari. dan penelitianDahelmi, et al. (2008) yang melaporkn lamastadia larva instar 1 sampai instar 4 yaitu 2-4hari. Sedangkan lama stadia larva instar 5yaitu 4-6 hari, lebih singkat dari penelitianDahelmi, et al. (2008) yaitu 5-8 hari danpenelitian. Adapun untuk larva Papiliomemnon lama stadia larva instar 1 sampaiinstar 4 yaitu 2-4 hari, hal ini ternyata lebihsingkat daripada penelitian Dahelmi, et al.(2008) yaitu 2-6 hari. Namun sejalan denganpenelitian Diana (2009) yang melaporkanlama stadia larva instar 1 sampai instar 4yaitu 2-3 hari. Untuk larva instar 5 lamastadia yaitu 5-7 hari hal ini lebih singkatdibandingkan penelitian Dahelmi, et al.(2008) yaitu 4-10 hari dan penelitian Diana(2009) yaitu 7-8 hari. Adanya perbedaanlama masing-masing stadia larva didugadikarenakan perbedaaan lokasi penelitian,lokasi yang berbeda menyebabkan perbe-daan faktor lingkungan fisik seperti suhudan kelembaban yang menjadi salah satufactor pendukung dalam siklus hidup jugaberbeda. Faktor biologi kuntitas dankwalitas makanan dapat mempengaruhilama siklus hidup.

Lama stadia larva instar 5 yaitu 4-6hari, lebih singkat dari penelitian Dahelmi,et al. (2008) yaitu 5-8 hari. Adapun untuklarva Papilio memnon lama stadia larvainstar 1 sampai instar 4 yaitu 2-4 hari, hal initernyata lebih singkat daripada penelitianDahelmi, et al. (2008) yaitu 2-6 hari. Namunsejalan dengan penelitian Diana (2009) yangmelaporkan lama stadia larva instar 1

46Jurnal Ilmiah Konservasi Hayati Vol. 08 No. 02 Oktober 2012 ISSN 0216-9487

sampai instar 4 yaitu 2-3 hari. Untuk larvainstar 5 lama stadia yaitu 5-7 hari hal inilebih singkat dibandingkan penelitianDahelmi, et al. (2008) yaitu 4-10 hari danpenelitian Diana (2009) yaitu 7-8 hari.Adanya perbedaan lama masing-masingstadia larva diduga dikarenakan perbedaaanlokasi penelitian, lokasi yang berbedamenyebabkan perbedaan faktor lingkunganfisik seperti suhu dan kelembaban yangmenjadi salah satu factor pendukung dalamsiklus hidup juga berbeda. Di samping itufaktor biologi kuntitas dan kwalitas makananjuga mempengaruhi lama siklus hidup.

Dari Tabel 2 terlihat bahwa panjangmasing-masing larva akan sangat berbeda

dari jenis kupu-kupu yang berbeda, hal inididuga karena perbedaan jumlah pakan yangdikonsumsi pada masing-masing stadialarva. Pada awal menetas, larva instar 1 yangdiamati memakan cangkang telur, kemudianlarva mencari dan memakan daun mudapada tanaman inangnya. Sebelummemasuki, instar 2, instar 3, instar 4, instar5, larva mengalami moulting atau pergantiankulit, hal ini dibuktikan dengan adanyaeksuvia (kulit yang lepas saat melakukanmoulting). Larva instar 1 hanya sedikitmemakan pakannya tidak seperti pada instar5 yang sangat rakus memakan pakannyauntuk persiapan pupa.

Tabel 2. Ukuran (mm) masing-masing stadia pradewasa ketiga jenis Papilionidae padatanaman jeruk purut (Citrus hystrix)

Ukuran Stadia/instar Papilio demoleus Papilio polytes Papilio memnon

Kisaran(mm)

Rata-rata±SD (mm)

Kisaran(mm)

Rata-rata±SD (mm)

Kisaran(mm)

Rata-rata±SD (mm)

TelurTinggi Telur 10,50 0,05+0,00 0,50-1,00 0,45+0,46 1,25-1,35 1,30±0,02

Diameter telur 0,50-1,00 0,78+0,33 0,50-1,15 1,78+0,42 1,25-1,30 1,27±0,02

Larva 1Panjang tubuh larva 2,10-2,35 2,25+0,07 2,50-3,25 2,87+ 0,33 2,50-4,10 3,69±0,53Diameter cangkangkepala

0,35-1,00 0,75+ 0,30 0,40 0,40+ 0,00 1,00 1,00±0,00

Larva 2Panjang tubuh larva 4,30-8,30 5,99+01,19 5,40-7,25 6,33+0,68 8,00-9,25 8,65±0,56Diameter cangkangkepala

1,00 1,00+0,00 1,00 1,00+0,00 1,35 1,35±0,00

Larva 3Panjang tubuh larva 6,00-10,50 8,30±1,66 8,15-12,00 10,59±1,13 11,50-18,3014,65±1,96Diameter cangkangkepala

1,40-1,50 1,45±0,04 1,50 1,50±0,00 2,00-2,30 2,16±0,14

Larva 4Panjang tubuh larva 17,00-24,3020,23+2,22 19,00-24,0010,59+1,13 19,15-30,0022,68±2,34Diameter cangkangkepala

2,00-2,25 2,13+0,12 3,40 3,40+0,00 3,40-3,50 3,45±0,04

Larva 5Panjang tubuh larva 27,00-39,0032,30+4,92 25,00-28,0031,00+4,33 32,35-45,0037,53±3,14Diameter cangkangkepala

4,00-4,20 4,09+0,09 4,00-4,25 4,15+0,08 5,30-6,35 5,68±0,44

Prepupa 26,30-28,2026,89 ±0,71 25,00-28,0026,50+1,00 35,00-37,0036,00±0,66

Pupa 29,00-30,0029,54± 0,49 28,00-30,0029,16±20,69 40,00-44,0041,77±1,13

Keterangan : SD= Standar Deviasi

47Jurnal Ilmiah Konservasi Hayati Vol. 08 No. 02 Oktober 2012 ISSN 0216-9487

Tabel 3. Ukuran (mm) imago dari tiga jenis kupu -kupu Papilionidae yang dipelihara padatanaman inang jeruk purut (Citrus hystrix)

Ukuran (mm) Papilio demoleus Papilio polytes Papilio memnon

Betina (n=11)±SD (mm)

Betina (n=12)±SD (mm)

Betina (n=4)±SD (mm)

Jantan (n=5)±SD (mm)

Panjang antena 17,12±0,60 17,27±0,72 21,75±0,75 22,07±0,50Panjang tubuh 27,56±1,81 25,52±2,39 34,83±1,08 34,97±3,01Panjang sayap depan 42,30±1,39 42,95±1,10 60,47±1,65 60,89±1,03Lebar sayap depan 28,63±2,27 25,48±2,72 35,00±2,00 34,50±1,20Panjang sayap belakang 31,62±2,20 33,24±1,34 41,57±2,21 43,28±0,97Lebar sayap belakang 27,10±1,47 26,12±2,10 35,12±1,00 43,28±0,97Lebar rentang sayap 82,56±2,53 90,09±1,44 122,30±1,30 122,66±1,72

Keterangan : SD= Standar Deviasi

Tabel 4. Data kelulushidupan telur dan larva yang dipelihara (hari)

Jenis Jumlah telur(butir)

Telur menjadilarva (%)

Larva menjadipupa (%)

Pupa menjadiimago (%)

Papilio demoleus 14 100 85 85Papilio polytes 13 100 84 84Papilio memnon 9 100 100 100

Prepupa, pupa dan imagoDari hasil penelitian, lama stadia prepupadari ketiga jenis kupu-kupu yang didapatsama yaitu 1 hari hal ini sejalan denganpenelitian Dahelmi, et al. (2008) danpenelitian Diana (2009) dengan lama stadiaprepupa yaitu 1 hari. Lama stadia pupauntuk Papilio demoleus yaitu 9-11 hari yanglebih singkat daripada penelitian Diana(2009) dan penelitian Dahelmi, et al. (2008)yaitu 11-13 hari serta penelitian Astuti(2005) yang melaporkan lama stadia pupayaitu 13-15 hari. Lama stadia pupa Papilio

polytes lebih singkat yaitu 8-10 hari, jikadibandingkan dengan hasil penelitianDahelmi, et al. (2008) dan penelitian Astuti(2005) yaitu 11-13 hari. Untuk Papilio

memnon lama stadia pupa yaitu 10-12 hari,hal ini sejalan dengan penelitian Diana(2009) yaitu 12 hari tetapi lebih singkatdaripada penelitian Dahelmi, et al. (2008)yaitu 13-15 hari. Sesaat sebelum prepupa,larva diam beberapa saat pada ranting

tanaman ataupun pada kandang pemeliha-raan, kemudian sesaat setelah itu larva mulaimelengkungkan badannya, dan 1 hari setelahitu prepupa berubah menjadi pupa.

Ukuran pupa yang didapat sangatbergantung dari ukuran larva, semakin besarlarvanya maka akan semakin besar pulaukuran pupanya nanti sehingga kupu-kupudewasa nanti juga berukuran besar. Kupu-kupu dewasa Papilio demoleus yangdidapatkan berjumlah 11 ekor dan semuanyaberjenis kelamin betina, sedangkan imagoPapilio polytes berjumlah 12 ekor dansemuanya juga berjenis kelamin betina. PadaPapilio memnon didapatkan 4 ekor betinadan 5 ekor jantan dengan total imago yangdidapatkan yaitu 9 ekor.

Dari Table 4 terlihat bahwa berdasarkanjumlah telur kupu-kupu Papilio demoleus,

Papilio polytes dan Papilio memnon yangdidapatkan dan dipelihara semuanyamenetas menjadi larva (100%). Kupu-kupuPapilio demoleus dari 13 telur yang

48Jurnal Ilmiah Konservasi Hayati Vol. 08 No. 02 Oktober 2012 ISSN 0216-9487

didapatkan semuanya menetas menjadi larva(100%), larva tersebut tidak semuanya dapathidup menjadi pupa (2 larva mati yaitu 1larva mati pada instar 2 dan 1 larva padainstar 3), hanya 85% pupa berhasil menjadiimago sehingga yang didapatkan berjumlah11 ekor. Imago yang didapat semuanyabetina. Pada Papilio polytes, dari 14 teluryang diperoleh, semuanya berhasil menetasmenjadi larva (100%). Tetapi tidaksemuanya berhasil menjadi pupa, hanya84% yang berhasil menuju pupa (2 larvamati pada instar 3) dan semuanya berhasilmenjadi imago. Imago yang diperolehberjumlah 12 ekor dan semuanya adalahbetina. Pada Papilio memnon dari 9 teluryang ditemukan, semuanya menetas menjadilarva (100%). Dari larva yang diperliharasemuanya berhasil menjadi prepupa danpupa. Pupa yang dipelihara semuanya jugaberhasil menjadi imago (100%). Dari imagoyang diperoleh didapatkan 4 ekor betina dan5 ekor jantan (Perbandingan jantan danbetina = 1: 1). Hal ini sesuai dengan Jumar(2000) yang menyatakan bahwa perban-dingan jenis kelamin serangga padaumumnya yaitu 1 : 1, dengan syarat bahwaketersediaan makanan cukup dan kondisilingkungan mendukung. Akan tetapi padakondisi tertentu baik itu faktor luar danfaktor dalam seperti keadaan musimbereproduksi dan kepadatan populasi, makaperbandingan jenis kelamin akan berubah.Hal ini tampak pada Papilio demoleus, danPapilio polytes karena yang didapatkansemuanya berjenis kelamin betina. Papilio

memnon memiliki kemampuan hidup yanglebih baik (100%) dibandingkan Papilio

demoleus (85%) dan Papilio polytes (84%)dalam berkembang biak.

Morfologi pradewasa dan kupu-kupudewasa (imago)a. Papilio demoleusTelur berbentuk bola, bewarna kuning pucat,Telur diletakkan di atas dan di bawahpermukaan daun, tangkai daun dan batangtanaman inangnya. Larva instar 1 memilikitubuh dan kepala bewarna coklat tua, duri-duri tubuh terlihat jelas dan bewarna samadengan warna tubuh. Pada bagian dorsalperut terdapat bercak-bercak bewarna putih.Larva instar 2 memiliki kepala bewarnacoklat tua dan tubuh bewarna lebih gelapdibandingkan larva instar 1. Pada bagianperut bewarna coklat muda. Bercak putihyang semula telah terdapat pada larva instar1 maka semakin jelas kelihatan. Larva instar3 memiliki warna tidak jauh berbeda denganlarva instar 2 yang membedakan hanyaukuran tubuh saja. Larva instar 4 memilikitubuh bewarna coklat kehitaman, duri-duritubuh semakin memendek, bercak-bercakputih yang menyerupai huruf ”v” tampakmelebar dan semakin jelas terlihat. Setelahmencapai bobot maksimal maka larva akanmelakukan molting (ganti kulit) menujuinstar 5. Larva instar 5 dengan ciri tubuh dankepala bewarna hijau. Selama melakukanpenelitian lama stadia larva yaitu 14 hari.Prepupa memiliki bentuk melengkung dandiikat oleh benang sutera tipis bewarna putihdan melengkungkan tubuhnya dimana iaakan menempel, prepupabewarna hijau senada dengan warna larvainstar 5. Lama stadia prepupa yaitu 1 hari.Pupa bewarna hijau atau coklat, tergantungdimana tempat ia melekat. Lama stadia pupayaitu 9-11 hari.

49Jurnal Ilmiah Konservasi Hayati Vol. 08 No. 02 Oktober 2012 ISSN 0216-9487

Gambar 1. Pradewasa kupu-kupu Papilio demoleus, A). Telur, B). larva instar 1, C). larvainstar 2, D). larva instar 3, E). larva instar 4, F). larva instar 5, G). prepupa, H).pupa

b. Papilio polytesTelur berbentuk bola, bewarna kuning.Biasanya telur diletakkan di permukaan dandi bawah dedaunan, di tangkai dan di rantingtanaman inang. Larva instar 1 memilikikepala dan tubuh bewarna coklat mudakekuningan dan terdapat duri-duri halus.Pada bagian tengah tubuh terdapat corak

bewarna kuning muda keputihan. Larvainstar 2 memiliki kepala bewarna coklatkekuningan dan corak pada bagian tubuhterlihat semakin jelas bewarna putihkekuningan dibandingkan saat larva instar 1dan duri-duri pada bagian tubuh semakinmemendek.

50Jurnal Ilmiah Konservasi Hayati Vol. 08 No. 02 Oktober 2012 ISSN 0216-9487

Gambar 2. Pradewasa kupu-kupu Papilio polytes, A). telur, C) larva instar 1, B). larva instar2, D). larva instar 3, E). larva instar 4, F). larva instar 5, G). prepupa, H). pupa

Larva instar 3 dengan ciri kepalabewarna coklat kekuningan dan pada bagiantubuh belakang kepala semakin membesar.Duri tubuh semakin memendek dan terlihatjelas. Pada bagian tubuh terdapat corakseperti huruf ”v” bewarna putih. Larva instar4 kepala bewarna coklat, berkas warna padatubuh semakin terlihat jelas dan duri-durisemakin memendek. Larva instar 5 dengankepala yang bewarna coklat kehijauan dantubuh bewarna hijau senada dengan daun.Pada bagian belakang kepala terjadi

pembesaran dan mempunyai dua corakmelingkar bewarna coklat yang diliputiwarna putih, pada bagian tengah tubuhterdapat juga corak bewarna coklat sepertihuruf ”v”. Lama stadia larva secarakeseluruhan yaitu 12–14 hari. Adanyaperbedaaan lama masing-masing stadiadiduga dikarenakan tanaman pakan yangberbeda. Tanaman pakan yang berbedamemiliki kandungan nutrisi yang berbedapula. Prepupa bewarna hijau senada denganwarna larva instar 5, tubuh melengkung di

51Jurnal Ilmiah Konservasi Hayati Vol. 08 No. 02 Oktober 2012 ISSN 0216-9487

tempat ia menempel dengan diikat seutasbenang bewarna putih. Lama stadia prepupayaitu 1 hari. Setelah itu berlanjut ketahappupa. Warna pupa akan disesuaikan dengantempat dimana ia menempel. Warna hijauapabila ia menempel diranting tanaman danbewarna coklat keabuan apabila iamenempel di kandang pemeliharaan. Lamastadia pupa yaitu 8-10 hari.

c. Papilio memnonTelur berbentuk bola dan bewarna kuningmuda pucat. Telur pada umumnyadiletakkan di atas permukaan daun. Larva

instar 1 memiliki kepala bewarna coklat tuadan tubuh bewarna putih keabu-abuan.Larva instar 2 memiliki kepala dan tubuhbewarna semakin agak gelap. Pada bagianbelakang kepala, bagian tengah dorsal tubuhdan bagian ujung abdomen terdapat corakbewarna putih dan duri pada tubuh semakinterlihat memendek. Larva instar 3 denganciri kepala bewarna hijau kekuningan dantubuh bewarna hijau hampir menyerupaiwarna daun. Tubuh mengkilat sepertiberlendir dengan duri-duri semakinmemendek hampir tidak kelihatan.

Gambar 3. Pradewasa kupu-kupu Papilio memnon, A).telur, B). larva instar 1, C), larvainstar 2, D). larva instar 3, E), larva instar 4, F). larva instar 5, G), prepupa, H).pupa

52Jurnal Ilmiah Konservasi Hayati Vol. 08 No. 02 Oktober 2012 ISSN 0216-9487

Larva instar 4 memiliki ciri bewarnahampir menyerupai instar 3 tapi berkaswarna semakin jelas terlihat. Pada bagiandorsal mulai terlihat bintik-bintik yangberjumlah 4 pasang dengan warna hijaukebiruan dan pada bagian tengahnyaterdapatcorak bewarna putih. Larva instar 5memiliki kepala dan tubuh bewarna hijaumenyerupai warna daun, hal ini dikarenakanuntuk penyamaran yang bergunamenghindari diri dari mangsa. Pada bagianbelakang kepala terjadi pembesaran danpada sisi kanan dan kiri terdapat corakberbintik bewarna hitam kebiruan. Padabagian tengahdorsal tubuh terdapat corakmenyerong bewarna putih dan hitam. Bintik-bintik hijau kebiruan pada bagian dorsal

tubuh semakin jelas terlihat dan jumlahnyapun semakin banyak, duri-duri hampir tidakkelihatan sama sekali. Adapun lama stadialarva yaitu 15-17 hari. Setelah mencapaibobot maksimal, maka larva menjadiprepupa. Prepupa bewarna sama denganwarna larva instar 5, dengan tubuhmelengkung diikat dengan benang sutra tipisbewarna putih yang berada pada segmenkedua danketiga dari tubuh. Lama stadiaprepupa yaitu 1 hari. Setelah prepupa makaakan berlanjut ketahap pupa, pupa bewarnahijau dan coklat keabuan sesuai dengantempat di mana ia menempel. Pada bagiananterior terdapat semacam tonjolan. Lamastadia pupa yaitu 10-12 hari.

ImagoA. Papilio demoleus L.

C DGambar 4. Imago Papilio demoleus, A). betina tampak dorsal, B). betina tampak ventral,

C). jantan tampak Dorsal, D). jantan tampak ventral (Diana, 2009)

53Jurnal Ilmiah Konservasi Hayati Vol. 08 No. 02 Oktober 2012 ISSN 0216-9487

Papilio demoleus memiliki sayapbagian dorsal bewarna hitam dengan bercak-bercak besarbewarna kuning keputihan.Bercak besar bewarna kuning keputihan inihampir ditemukan disepanjang sayap,dimulai dari ujung sayap depan sampaidengan sayap belakang. Terdapat pulabulatan seperti mata pada bagian costa dandorsal yang bewarna putih. Pada bagiancosta, bulatan tersebut bewarna biru metalikdengan warna hitam melingkardisekelilingnya. Pada bagian ventral sayapterdapat juga bercak bewarna orange selainwarna kuning pada bagian subapical dansubmarginal. Pada bagian ventral sayapbelakang lebih banyak warna orange.Menurut Salmah ,et. al (2002) warna sayapdorsal hitam dengan bercak-bercak besarbewarna kuning, mulai dari ujung sayapdepan sampai ke bagian middorsum sayapbelakang. Pada bagian submarginal sayapdepan dan sayap belakang ditemukan bintik-bintik kuning. Pada sayap belakangditemukan bintik merah yang pada bagianatasnya terdapat lengkungan (lunule)bewarna biru. Pada tornus sayap belakangpada kupu-kupu jantan terdapat bintik merahdan pada betina bintik merah dilengkapidengan lengkungan (lunule) biru. Bagian

ventral sayap bewarna kuningdengan bercakoranye pada postdiscal sayap belakang.Warna sayap kupu-kupu betina lebih pudardaripada jantan. Papilio demoleus yangdidapat berjumlah 11 ekor dan semuanyabetina.

B. Papilio polytes CramerPapilio polytes memiliki permukaan sayapbewarna hitam, terdapat bintik bewarnakuning pada daerah marginal sayap atas dandiscal sayap belakang. Pada daerahsubmarginal permukaan bawah sayapbelakang terdapat bintik merah bewarnaorange. Terdapat perpanjangan sayapbelakang pada vena ke empat sehinggatampak menyerupai ekor. Menurut Salmah,et. al. (2002) permukaan sayap bewarnacoklat kehitaman, daerah marginal sayapatas dan daerah discal sayap belakangmempunyai sederet bintik kuning. Padapermukaan bawah sayap belakang terdapatbintik bewarna oranye. Vena keempat sayapbelakang mengalami perpanjangan sepertiekor. Kupu-kupu Papilio polytes yangdidapat dari hasil penelitian berjumla 12ekor dan semuanya berjenis kelamin betina.

Gambar 5. Imago Papilio polytes, A). betina, B). jantan

54Jurnal Ilmiah Konservasi Hayati Vol. 08 No. 02 Oktober 2012 ISSN 0216-9487

C. Papilio memnon L

Gambar 6. Imago Papilio memnon, A). jantan, B). betina

Papilio memdon jantan memiliki sayapdominan bewarna hitam baik itu permukaanatas dan belakang sayap dan pada bagian subapical, sub marginal, dan tornus terdapatsisik-sisik bewarna bewarna kebiruan yangberkilau. Pada bagian basal terdapat warnamerah. Terdapat bercak bergaris bewarnaabu-abu pada bagian discal hingga submarginal sayap bagian depan danterdapatpula bintik-bintik hitam.Kupu-kupu betinamemiliki beberapa tipe, venasi sayapbewarna hitam pada daerah basal sayapbewarna merah, putih dan hitam. Terdapatsisik-sisik putih dan hitam disepanjangvenasi sayap daerah discal sampai marginaldanapical. Pada sayap belakang daerah basalbewarna merah dan hitam, daerah discalbewarna merah, putih, dan kuningsedangkan daerah sub marginal bewarnahitam. Menurut Salmah, et. al (2002) kupu-kupu jantan permukaan sayap bewarnahitam, pada daerah sub marginal, sub apical,sampai ke marginal dan apical terdapat sisikhalus berbentuk garis bewarna kebiruanyang menyebar disepanjangvena.Permukaan sayap bawah bewarna hitam,pada daerah basal terdapat warnamerah.Bagian discal sampai marginal dan apicalsayap depan mempunyai sisikhalus nergarisbewarna abu-abu. Kupu-kupu betinamengalami polimorfisme. Venasi sayapbewarna hitam, pada daerah basal sayap atasbewarna merahputihdan hitam sayapbelakang daerah basal bewarna hitam dan

merah, daerah discal bewarna putih, kuningdan merah. Untuk Papilio memnon,berdasarkan hasil penelitian didapatkan 4ekor betina dan 5 ekor jantan.

KESIMPULAN DAN SARANKesimpulanBerdasarkan penelitian yang telah dilakukantentang siklus hidup beberapa jenis kupu-kupu Papilionidae pada tanaman inang jerukpurut (Citrus hystrix) pada kondisi suhu 29-32 ºC dengan kelembapan udara 67-83%didapatkan 3 jenis kupu-kupu yaitu Papiliodemoleus, Papilio polytes, dan Papilio

memnon. Siklus hidup kupu-kupu Papiliodemoleus yaitu 26-29 hari ( telur = 3 haritelur = 3 hari, larva instar 1 = 2-3 hari, larvainstar 2 = 2 hari, larva instar 3 = 2-3 hari,larva instar 4 = 2-3 hari, larva instar 5 = 4-5hari, prepupa = 1 hari, dan pupa 9-11 hari) ,Siklus hidup kupu-kupu Papilio polytesyaitu 24-27 hari (telur = 3 hari, larva instar 1= 2 hari, larva instar 2 = 1-2 hari, larva instar3 = 2 hari, larva instar 4 = 2-3 hari, larvainstar 5 = 4-6 hari, prepupa = 1 hari, danpupa 8-10 hari ) dan Siklus hidup kupu-kupuPapilio memnon yaitu 30-32 hari (telur = 3 -4 hari, larva instar 1 = 2-3 hari, larva instar2-3 = 1-2 hari, larva instar 3 = 2-3 hari, larvainstar 4 = 2-4 hari, larva instar 5 = 5-7 hari,prepupa = 1 hari, dan pupa 10-12 hari).

55Jurnal Ilmiah Konservasi Hayati Vol. 08 No. 02 Oktober 2012 ISSN 0216-9487

SaranSebaiknya dilakukan penelitian lanjutanmengenai parameter jumlah konsumsi pakanlarva kupu-kupu Papilionidae yangdibutuhkan untuk setiap stadium danpengaruh suhu dan kelembapan terhadapsiklus hidup.

DAFTAR PUSTAKAAstuti, H. 2005. Siklus Hidup Beberapa

Kupu-Kupu Papilionidae yang Terdapatdi Kampus UNIB. Skripsi Sarjana (S1)FKIP Biologi UNIB. Bengkulu.

Borror, D.J, C.A Triplehorn dan N.F.Jhonson. 1992. Pengenalan PelajaranSerangga. Terjemahan S. Partosoedijo.Edisi keenam. Gadjah Mada UniversityPress. Yokyakarta.

Dahelmi, S. Salmah, I. Abbas, N. Fitriana,S.N. Nakamura. 2008. Duration OfImmature Stages of Eleven SwallowtailButterflies (Lepidoptera: Papilionidae)In West Sumatra, Indonesia. FarEastern Entomologis. 182: 1-9.

Diana, S.Y. 2009. Siklus Hidup BeberapaJenis Kupu-Kupu Papilionidae yangDipelihara Pada Tanaman Inang JerukBali (Citrus maxima Merr). Skripsi

Sarjana (S1) FMIPA Biologi UNIB.Bengkulu.

Efendi, M.A. 2010. Teknik Pelepasan SisikSayap Kupu-Kupu Dalam Proses

Penentuan Famili Berdasarkan VenasiSayap.http://biologi.co.id/2010/01/dunia-insecta. (4 Januari 2010).

Elzinga RJ. 2004. Fundamentals ofEntomology. Sixth Edition. PearsonEducation Inc. USA

Jumar, 2000. Entomologi Pertanian. PT.Rineka Cipta. Jakarta.

Salmah, S. Abbas dan Dahelmi. 2002. Kupu-

kupu Papilionidae Taman NasionalKerinci Seblat. KEHATI. DepartemenKehutanan. Taman Nasional KerinciSeblat. Jakarta.

Soekardi, H. 2005. KeanekaragamanPapilionidae di Hutan Gunung Betung,

Lampung, Sumatra, Penangkaran SertaRekayasa Habitat Sebagai Dasar

Konservasi. http://digilib.sith.itb.ac.id.(9 Januari 2010).

Suwarno, S. Salmah, A. Hassan, Norani.2007. Effect of Different Host PlantsOn the Life Cycle of Papilio PolytesCramer (Lepidoptera: Papilionidae)(Common Mormon Butterfly). Journalof Bioscience. 18 (1) : 35-44.

Wijaya, I. 2007. Preferensi Diaphorina citri(Homoptera:Psyllidae) Pada BeberapaJenis Tanaman Jeruk. Agritrop. Vol26(3): 110-116.