jurnal bahindoadengsaputra(5215083411)

7
Kontribusi Sikap Siswa Tentang Keselamatan Kerja Terhadap Hasil Belajar Praktek [ Suatu Studi di SMK Negeri Pembangunan (SMKN 26) Jakarta ] Adeng Saputra (5215083411) Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Reguler Carolina,Deborah (5215921886) Alumni Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektronika, pendidikan teknologi dan kejuruan, IKIP Abstract Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang positif antara sikap siswa terhadap keselamatan kerja dengan hasil belajar praktek teknik pengendalian dan untuk mengetahui apakah terdapat kontribusi sikap keselamatan kerja terhadap hasil belajar praktik teknik pengendali Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 26 Pembangunan Jakarta. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun akademik 1997/1998, dengan populasi penelitian yaitu siswa kelas tiga elektronika industri. Metode yang digunakan adalah metode deskripsi. Kata Kunci : Sikap, Keselamatan, Hasil Belajar, Teknik Pengendali Belajar merupakan bagian yang terpenting dari sekian macam kebutuhan hidup seseorang, Karena tanpa belajar seseorang akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan dan tuntutan hidup yang senantiasa mengalami perubahan. Belajar juga menolong seseorang untuk mengembangkan kemampuan diridan mencapai kebudayaan yang lebih tinggi dalam hidup bermasyarakat. Untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup dimasyarakat seseorang harus mendapatkan pendidikan. Pendidikan yang dimaksud merupakan pendidikan formal, yaitu pendidikan yang dilaksanakan dengan serangkaian kegiatan terencana dan terorganisir, termasuk kegiatan dalam rangkaian proses belajar mengajar didalam kelas. Pelaksanaan pendidikan ini disertai dengan segala sesuatu yang membahas proses pendidikan tersebut, antara lain adanya tenaga pengajar, kurikulum, metode pengajaran, serta sarana dan prasarana lainnya. Hal ini perlu untuk dapat memberikan pengetahuan atas keterampilan sehingga siswa mampu mengembangkan dirinya sendiri. Dalam proses belajar mengajar di SMK, praktik merupakan suatu cara yang praktis, yang diperlukan agar tujuan pemberian suatu materi pelajaran dapat tercapai. Sehingga praktik juga mendukung menyampaikan suatu materi pelajaran agar dapat dimengerti atau diterima oleh siswa. Sebagai contoh SMK Negeri Pembangunan Jakarta, sekolah ini memiliki banyak memiliki pelajaran praktik, antara lain praktik Teknik

Upload: pt-modern-putraindonesia

Post on 14-Nov-2014

1.055 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

  • 1. Kontribusi Sikap Siswa Tentang Keselamatan Kerja Terhadap Hasil Belajar Praktek[ Suatu Studi di SMK Negeri Pembangunan (SMKN 26) Jakarta ]Adeng Saputra (5215083411)Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik ElektronikaReguler Carolina,Deborah (5215921886)Alumni Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektronika, pendidikan teknologi dan kejuruan, IKIPAbstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang positif antara sikapsiswa terhadap keselamatan kerja dengan hasil belajar praktek teknik pengendalian dan untukmengetahui apakah terdapat kontribusi sikap keselamatan kerja terhadap hasil belajar praktikteknik pengendali Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 26 Pembangunan Jakarta. Waktupenelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun akademik 1997/1998, dengan populasipenelitian yaitu siswa kelas tiga elektronika industri. Metode yang digunakan adalah metodedeskripsi.Kata Kunci : Sikap, Keselamatan, Hasil Belajar, Teknik PengendaliBelajar merupakan bagian yang terpenting sesuatu yang membahas proses pendidikandari sekian macam kebutuhan hiduptersebut, antara lain adanya tenagaseseorang, Karena tanpa belajar seseorangpengajar, kurikulum, metode pengajaran,akan mengalamikesulitandalam serta sarana dan prasarana lainnya. Hal inimenyesuaikan diri dengan lingkungan danperlu untuk dapatmemberikantuntutan hidup yang senantiasa mengalami pengetahuan atas keterampilan sehinggaperubahan. Belajar juga menolong siswa mampu mengembangkan dirinyaseseoranguntukmengembangkansendiri.kemampuan diridan mencapai kebudayaanyang lebih tinggidalam hidup Dalam proses belajar mengajar di SMK,bermasyarakat. Untuk dapat memenuhipraktik merupakan suatu cara yang praktis,kebutuhan hidup dimasyarakat seseorang yang diperlukan agar tujuan pemberianharus mendapatkan pendidikan.suatu materi pelajaran dapat tercapai.Pendidikan yang dimaksud merupakan Sehingga praktik juga mendukungpendidikan formal, yaitu pendidikan yang menyampaikan suatu materi pelajaran agardilaksanakan dengan serangkaian kegiatan dapat dimengerti atau diterima oleh siswa.terencana dan terorganisir, termasuk Sebagai contoh SMK Negerikegiatan dalam rangkaian proses belajarPembangunan Jakarta, sekolahinimengajar didalam kelas. Pelaksanaanmemiliki banyak memiliki pelajaranpendidikan ini disertai dengan segalapraktik, antara lain praktik Teknik

2. Pengendali, praktik Komputer, praktikmenengah (untuk tinggkat SMU danmesin listrik, dan lain sebagainya.SMK), dan pendidikan tinggi (untukBerdasarkan pengamatan penulis selamatinggkat perguruan tinggi). Tujuan darimenjalankanProgramPengalaman pendidikan SMK seperti yang tertera padaLapangan (PPL) di SMK Negeri kurikulum 1994, yang memberikanbekalPembangunan Jakarta, ruang kelas untuk kemampuan yang berguna bagi siswamelaksanakan praktikum berbeda denganuntuk menjadi tenaga kerja yang produktif,dengan ruang ruang kelas pemberian adaptif, dan kreatif serta mampumateri atau ruang teori. Ruang kelas mengembangkan sikap profesianal.praktikum digunakan ketika mata pelajaranMelihat tujuan terebut diatas, tersiratkejuruan berlangsung, seperti mata makna pendidikan yang diberikan padapelajaran teknik pengendali, TeknikSMK memiliki kekhususan dibandingkanKomputer, dan lain sebagainya. Ruang dengan pendidikan menengah lainnya.kelas teori digunakan ketika mataKekhususan tersebut antara lain bahwapelajaran umum berlangsung, seperti mata pendidikan yang diberikan pada siswaplajaran Bahasa Inggris, Matematika, dan mengutamakan keterampilan dalam upayalain sebagainya. Penulis mengamati menyiapkan siswa menjadi tenaga kerjabahwa, siswa-siswa yangsedangyang lebih sesuai tuntutan perubahanmelakukanpraktikum lebih pembangunan nasional.memperhatikan kecepatan pengejaan tugasyang diberikan oleh guru dibandingkanMETODEmemperhatikan adanya bahaya kecelakaanyang mungkin terjadi dalam melakukan Hasil Belajarpengerjaan tersebu. Oleh karena ituSetiap orang mempunyai semacam teorisebaiknya sebelum siswa melakukan suatutentang belajar. Belajar merupakan sesuatupekerjaan pada suatu ruang praktik / yang telah menjadi objek penelitian bagibengkel, harus memperhatikan prosedurbanyak ahli ilmu psikologi dan telahkerja yang berlaku ditempat kerja sepertimelahirkan aneka pandangan mengenaicara penggunaan peralatan, kesehatan dan belajar, yang kemudian dikembangkankebersihan tempat kerja atau lingkunganmenjadi teori-teori belajar landasanserta keselamatan kerja, namun dibalik itu penguraian mengenai apa yang dimaksudditekankan dalam kehidupan dan denagn belajar, dibawah ini merupakanlingkungan sekitarnya seperti lingkungan beberapa beberapa definisi belajar menurutkeluarga, lingkungan sekolah, danbeberapa psikologi pendidikan Belajarlingkungan ber masyarakat, terutamaadalahsuatu prosesyang eratlingkungan termpatberkerja yanghubungannya denganperubahandilakukan secaraberkesinambungan seseorang. Karena hal belajar merupakanSekolah Menengah Kejuruan (SMK)seutu yang bersifat pribadi. Menurutmerupakan salah satu pendidikan formal.Witherington yang dikutip Usman EffendiSesuai dengan undang-undang No. 2 tahundan Juhaya S Praja merumuskan bahwa:1989 tentang Sistem Pendidikan NasionalBelajar adalah suatu perubahan didalamIndonesia, Istilah pendidikan formal kepribadian, sebagai mana yangdiganti dengan istilah pendidikan dasardimanifestasikandalam perubahan(untuk tingkat TK dan SD), pendidikanpenguasaan pola-pola respons atau tingkah 3. laku yang bar, yang ternyata dalam suatu perangsang atau situasi yangperubahan keterampilan, sikap, kebiasaan,dihadapi.kesanggupan atau pemahaman. Keselamatan Kerja Istilah keselamatan kerja dapatPengertian Teknik Pengendali didefinisikan dalam dua sudut pandang,Dalam teknik pengendali dikenal suatuyaitu sudut pandangsecara sempit danistilahyang dinamakan sistem sudut pandang secara luas. Jika dipandangpengendalian. Dibawah ini akan dari sudut yang sempit, definisidikemukakandefinisidari sistem keselamatan kerja mencangkuppengendalian secara abstrak kemudian keselamatan kerjayang beradadihubungkan secara khusus dengan dilingkungan kerja, sedangkan jikapustakaan ilmiah. Sistemadalah dipandang dari sudut yang luas, definisiseperangkat unsur yang secara teraturkeselamatan kerja mencangkup semuasaling berkaitan sehingga membentukkegiatan manusia baik di rumah, disuatu totalitas. Dan menurut definisisekolah, di jalan, di tempat rekan maupunlainnya, susunan komponen-komponen ditempat kerja (pabrik). Keselamatan kerjafisik yang dihubungkan atau berhubunganmerupakansuatuusahadalamsedemikian rupa sehingga membentuk,melaksanakan pekerjaan agar dapatmengarahkan atau mengatur diri sendiri terhindar dari bahaya-bahaya kecelakaanatau sistem lain. Dan bertindak sebagaiatau kerugian lain baik bagi si pekerjasatu kesatuan yang disebut sistem. sendiri, orang lain maupun lungkungan, yang mungkin juga dapat mengakibatkanPengertian Sikap datangnya mautataukematian.Banyak pengertian dan rumusan yang Keselamatan kerja menurut Sumamurdiungkapkan oleh beberapa ahli psikologi P.K, dapat dijalankan dengan pembatasanuntuk menjelaskan tentang sikap sesuai dan tujuannya. Pada pembatasan,dengan sudut pandang ahli yang keselamatan kerja adalah keselamatanmerumuskannya. Dalam studi yang telian dengan mesin, pesawat, alatperpustakaan mengenal sikap diuraikankerja, hahaya proses pengolahannya,bahwa sikap merupakan produk darilandasan tempat kerja dan lingkungan sertaproses sosialisasi dimana seseorangcara-cara pengerjaan.bereaksidenganrangsangan yangditerimanya. Jika sikap mengarah padaTujuan Oprasional Penelitianobjek tertentu, berarti bahwa penyesuaianBerdasarkanmasalahyang telahdiri terhadap objek tersebut dipengaruhi dirumuskan, maka penelitian ini bertujuanoleh lingkungan sosial dan kesediaan untuk: Mengetahui ada atau tidak adanyauntuk bereaksi dari orang tersebut terhadaphubungan yang pisitif antara sikap siswa-objek. Seperti yang dikemikakan oleh M.siswa SMK terhadap hasil belajar praktikNgalim Purwanto, bahwa: Sikap adalahTeknik Pengendali.suatu cara bereaksi terhadap suatuperangsang. Suatu kecenderungan untuk Tempat dan Waktu Penelitianbereaksi dengan cara tertentu terhadap Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4. Pembangunan (SMK N 26) Jakarta. Waktuuntuk mengembangkan konsep-konsep danpenelitian dilakukan pada semester ganjilide-ide (kognitif), menguasai perasaan atautahun akademik 1997/1998.emosi (afektif). Dan kecenderungan untuk bertindakdalam melaksanakanMetode Penelitiankeselamatan kerja pada praktik TeknikMetode penelitian yang digunakan pengendali (konasi). Instrument inimerupakan penelitian deskriptif, yaitu melipuri 3 dimensi, yaitu pengetahuan,suatu metode penelitian yang bertujuan perasaan dan kecenderungan bertindak,untuk: (1) dan meliputi 5 aspek yang diukur dalammenggambarkan/mendeskripsikan kondisisikap siswa terhadap keselamatan kerja,atau variasi situasi secara sistematis,antara lain lingkungan kerja/praktik,faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta perlengkapan diri sendiri (pakaian-yang ada subjektif mungkin, dan (2)praktik), peralatan dan komponen yangmengetahui sikap, pendapat, keadaan, serta digunakan dalam melaksanakan praktik,prosedur. Jenis penelitian dari metode kebersihan dan aspek ketepatan waktudeskriptif yang digunakan merupakan studipengerjaan tugas.korelasi, yaitu suatu jenis penelitian yangbertujuan untuk menetapkan besarnyaTeknik Pengambilan Sampelhubungan antara variablevariabel dan Populasi target (populasi penelitian yanguntuk menguji hipotesisnya.ingin dicapai) adalah seluruh siswa SMK Negeri 26 Pembangunan Jakarta, ProgramVariabel PenelitianStudi Teknik Elektronika Industri, yangDari berbagai macam faktor yang dapatpada tahun 1997/1998 terdaftar sebagaimempengaruhi hasil belajar yang telahsiswa. Sedangkan populasi terjangkaudisebutkan dalam bahasan sebelumnya, (yang tercapai) adalah seluruh siswa kelasmaka factor yang akan diteliti adalah3 (tiga) Program Studi Elektronika Industrisikap. SMK Negeri Pembangunan Jakarta.Dalam penelitian ini akan diukur 2 Sampel penelitian diambil dari populasivariabel. Sikap keselamatan kerja siswayang ada, yaitu seluruh siswa kelas 3 (tiga)adalah faktor yang dapat dipengaruhi, danProgram Studi Teknik Elektronika Industridapat disebut variabel bebas. Hasil belajaryang mendapatkan mata pelajaran Teknikpraktik Teknik Pengendali adalah faktorPengendali catur wulan pertama tahunyang dapat dipengaruhi, dan terikat maka pelajaran 1997/1998. Dengan demikiandisebut variabel terikat.sampel penelitian yang digunakan disebut sensus, yaitu pengambilan sampel dariDefinisi Operasional seluruh populasi yang ada.Untukmempermudah pemahamanterhadap variable penelitian yang ada, Teknik Pengumpulan Datamaka diuraikan definisi operasinal dariData yang digunakan adalah skor dari hasilvariable penelitian ini. kuesioner sikap terhadap keselamatanSikap keselamatan kerja siswa, adalahkerja siswa.tanggapan atau respon yang diberikan olehData hasil belajar praktik Tekniksiswa terhadap pernyataan-pernyataan dariPengendali siswa diambil dari nilai tesinstrument sikap, dimana siswa dituntutakhir praktik Teknik Pengendali 5. Intrumen Penelitianmasing-masing yaitu : Sangat setuju = 5,Sikap siswa terhadap keselamatan kerja Setuju = 4, Ragu-ragu =3, Tidak setuju =merupakan suatu kecenderungan untuk2, dan Sangat tidak setuju = 1. Skor inibertingkah laku, baik yang dapat dilihat untuk menyatakan positif, sedangkansecara langsung maupun dalam dalam untukppernyataannegativeadalahbentuk pernyataan atau perkataan , dan kebalikan dari pernyataan positif, yaitu :untuk mengukurnya dapat digunakan alat Sangat setuju = 1, Setuju = 2, Rgu-ragu =yaitu kuesioner sikap sebagai instrument 3, Tidak setuju = 4, sangat tidak setuju = 5.penelitian. Langkah pertama menyusun Jadilah pernyataan instrumen sikapSkala Likert ini dengan mengumpulkan sebanyak 46 butir.sejumlah pernyatan positif dan negativeSebelum kuisioner tersebut digunakansesuai dengan sikap yang hendak diteliti.untuk mengambil data penelitian, terlebihRespon jawaban untuk pernyataan tersebut dahulu dilakukan pemeriksaan dandibagi kedalam lima katagori dengan skor validitas instrument yang digunakan.HASILA. Deskripsi dataA.1 Data Sikap Siswa Tentang Keselamatan KerjaBerdasarkan pengumpulan data tentang sikap siswa terhadap keselamatan kerja diperolehdata berupa skor mentah yang diambil sebanyak 36 orang siswa dengan skor terendah =173, skor tertinggi = 204. Kemudian dari skore mentah tersebut dijadikan nilai bersekala1 10, dengan menggunakan rumus penjabaran nilai, dari penjabaran nilai diperolehnilai terendah = 3, nilai tertinggi = 9, nilai rata-rata = 5.42, modus =3, median =5 dansimpangan baku 2.03.Distribusi frekuensi untuk sikap siswa tentangkeselamatan kerja adalahsebagai berikut:Tabel 1. Distribusi Nilai Sikap Siswa Tentang Keselamatan Kerja. No Nilai X Frek. AbsoluteFrek. Relatif %13 822.2224 616.6735 616.6746 513.8957 411.1168 411.1179 3 8.33 Jumlah 30100.00Pada tabel 1.diperlihatkan bahwa siswa yang memiliki nilai terendah sebesar 22.22 %,siswa yang memiliki nilai tertinggi sebesar 8.33 %. 6. A.2. Data Hasil Belajar Praktik Teknik PengendaliDari data hasil belajar praktik Teknik Pengendali diperoleh nilai terendah = 5, nilaitertinggi = 9, nilai rata-rata = 7.06, modus+ 7 dan 8, mediam = 7, dan simpangan baku =1.37Tabel 2. Distribusi frekuensi untuk nilai hasil belajar praktik Teknik Pengendali adalahsebagai berikut:NoNilai X Frek. Absolute Frek. Relatif % 15719.44 26513.89 37925.00 48925.00 59616.67 Jumlah 36 100Pada tabel 2. Diperlihatkan bahwa siswa yang memiliki nilai terendah sebesar 19.44 %,siswa yang memiliki nilai tertinggi sebesar 16.67 % dan siswa yang paling banyakmemiliki nilai 7 dan 8 sebesar 25 %.Untuk melihat perbandingan antara nilai sikap siswa terhadap keselamatan kerja denganhasil belajar praktik Teknik Pengendali dapat dilihat pada tabel, dibawah ini.Tabel 3. Data Sikap dan Hasil Belajar Praktik Teknik Pengendalian Sikap SiswaHasil BelajarJumlah Responden 36 36Nilai Tertinggi99Nilai Terendah 35Nilai rata-rata5.42 7.06Simpangan Baku 2.03 1.37B. Pengaujian Persyaratan AnalasisUntuk memenuhi persyaratan pengujian analisis, maka sebelum dilakukan pengajuanhipotesis terlebih dahulu dilakukan pengajuan analisis pengujian persyaratan analisis inimeliputi ujian normalitas, uji homogenitas dan uji linieritas.b.1. uji NormalitasAnalisis statistic yang digunakanuntuk menguji normalitas data adalah uji Likkiefors. b.1. a. Uji Normalitas Data Sikap Siswa Tentang Keselamatan Kerja Hasil analisa data yang diperoleh dengan uji Lillifors adalah nilai Lo = 0.1388, berdasarkan tabel nilai kritis uji untuk n =36 dan =0.05 diperoleh dari data nilai L tab = 0.1447, dengan criteria pengujian apabila Lo < Ltab maka data berdistribusi normal. 7. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisa adalah bahwa sikap siswa tentang keselamatan kerja yang diperoleh berdistribusi normal. b.1.b Uji Normalitas Data Hasil Belajar Praktik Teknik Pengendalian Hasil analisa data yang diperoleh dengan uji Lilliefors adalah nilai Lo = 0.1438, berdasarkan tabel nilai kritis untuk n =36 dan = 0.05 diperoleh data nilai L tab = 0.1447 dengan kritis pengujian apabila Lo , L tab maka data berdistribusi normal.Kesimpulan yang diambil dari hasil analisa adalah bahw data hasil belajar praktik dari hasilbelajar praktik Teknik Pengendali.Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang positif antara sikap siswa terhadapkeselamatan kerja dengan hasil belajar praktik teknik pengendali, serta terdapat kontribusisikap siswa tentang keselamatan kerja terhadap hasil belajar praktik teknik pengendalisebesar 33.64 %.DAFTAR PUSTAKAWinkel W.S. psikologi pengajaran. Jakarta : Gramedia, 1987 .Suwarno, Pengantar Umum Pendidikan . Surabaya : Rineke Cipta, 1992 .Suryosubroto B. Psikologi Untuk Pendidikan Disekolah. Jakarta : Bina Askara , 1984 .P.K. Sumamur. Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja. Jakarta : CV Haji Masagung, 1981.Sudjana. Metode Statistik. Bandung :Tarsito, 1989.