jurnal - analisis penentuan harga pokok produksi - 3
TRANSCRIPT
ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSIPADA PKS RAMBUTAN TEBING TINGGI
Ir. Hj.Ninny Siregar, MSiStaf Pengajar Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik Universitas Medan Area
Abstrak
PKS Rambutan adalah salah satu dari II PKS milik PT. Perkebunan Nusantara III dengan kapasitas olah 30 ton/jam. Dengan produk yang dihasilkan adalah Crude Palm Oil (CPO) dan inti sawit (kernel), dimana pada skripsi ini biaya untuk pengolahan CPO dan kernel telah disatukan.
Perhitungan harga pokok produksi pada suatu perusahaan adalah hal yang sangat penting. Kesalahan dalam perhitungan harga pokok produksi dapat berakibat buruk bagi perusahaan, karena harga produksi inilah yang akan dijadikan dasar untuk analisa rencana dan kekuatan pemasaran, penentuan harga jual dan penentuan nilai persediaan. Informasi mengenai harga pokok produksi ini akan sangat membantu manajemen untuk mengevaluasi kinerja produksi perusahaan.
Analisa Break Even Point dapat digunakan sebagai alat perencanaan dan pengawasan dalam pengambilan keputusan. Analisa Break Even Point merupakan salah satu bentuk analisa biaya, harga jual, dan volume penjualan yang mempunyai hubungan yang erat dan bahkan saling berkaitan. Biaya akan menentukan harga jual dan harga jual akan mempengaruhi volume penjualan. Sedangkan volume penjualan akan mempengaruhi volume produksi dan volume produksi akan mempengaruhi biaya per unit. Jumlah produksi yang besar akan menghasilkan harga pokok produksi yang kecil, sebaliknya semakin sedikit jumlah produksi yang dihasilkan maka harga pokok produksi akan semakin besar. Harga pokok produksi tiap bulan dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :
Bulan Harga pokok/kgJanuari Rp. 4.281,41/kgFebruari Rp. 4.220,30/kgMaret Rp. 4.224,00/kgApril Rp. 4.254,30/kgMei Rp. 4.229,00/kgJuni Rp. 4.250,30/kgJuli RP. 4.265,65/kgAgustus Rp. 4.318,41/kgSeptember RP. 4.264,29/kgOktober Rp. 4.263,99/kgNopember Rp. 4.212,00/kgDesember Rp. 4.255,39/kg
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa harga pokok produksi tertinggi adalah Rp.4.318,41/kg pada bulan Agustus dan harga pokok terendah adalah Rp.4.212,00/kg pada bulan Nopember.
Tingkat Break Even Point tiap bulan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
Bulan Break Even PointJanuari Rp. 17.375.340.660,-Februari Rp. 17.821.900.060,-Maret RP. 20.307.448.170,-April Rp. 19.207.315.740,-Mei Rp. 22.877.313.900,-Juni Rp. 22.903.824.440,-Juli Rp. 25.360.742.650,-Agustus Rp. 25.518.089.050,-September Rp. 24.444.502.440,-Oktober Rp. 22.284.549.960,-Nopember Rp. 24.390.760.760,-Desember Rp. 23.839.623.490,-
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat Break Even Point tertinggi dicapai pada bulan Agustus sebesar Rp.25.518.089.050,- dan terendah pada bulan Januari sebesar Rp.17.375.340.660,-.
Harga pokok produksi rata-rata untuk tiap kilogram produk pada tahun 2009 adalah Rp.4.253,25/kg dengan total biaya Rp.265.916.878.506,-.
Perhitungan profit contribution analysis dengan menaikkan harga pokok sebesar 75% telah menunjukkan perubahan terhadap Break Even Point yaitu Rp.22.722.072.330,- atau 3.490.301 kg dan total penjualan Rp.495.755.028.400,-
1
PENDAHULUANTujuan utama suatu perusahaan didirikan,
selain untuk memenuhi kebutuhan manusia adalah untuk mendapatkan keuntungan yang layak. Dengan adanya keuntungan yang layak maka dimungkinkan suatu perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya bahkan dapat mengembangkan usahanya untuk lebih maju dan berkembang. Untuk itu perusahaan harus selalu berusaha menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas tinggi namun harganya relatif rendah. Agar hal tersebut dapat tercapai maka perusahaan harus menggunakan biaya yang efektif.
Biaya produksi sangat diperlukan untuk menentukan harga pokok produksi suatu produk. Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk harus jelas, sehingga penentuan harga pokok produksinya akan tepat. Ketidaktepatan dalam perhitungan harga pokok produksi akan menyesatkan manajemen dalam mengambil keputusan. Karena harga pokok berfungsi sebagai dasar untuk menentukan harga jual dan laba, serta sebagai alat untuk mengukur efisiensi pelaksanaan proses produksi. Harga pokok produksi merupakan kumpulan dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi.
PKS Rambutan di dalam menentukan harga pokok produksi, semua biaya yang terjadi diperlakukan sebagai biaya produksi, belum diadakan penggolongan biaya-biaya itu dengan jelas, terutama untuk biaya non produksi sehingga terdapat unsur biaya non produksi yang dimasukkan dalam elemen harga pokok produksi. Hal ini akan mengakibatkan ketidaktepatan dalam perhitungan harga pokok produksi dan biaya produksi sesungguhnya terjadi. Karena adanya unsur biaya yang seharusnya tidak dimasukkan dalam perhitungan harga pokok produksi. Kondisi tersebut akan berpengaruh
terhadap penetapan harga jual dan laba yang akan diperoleh perusahaan. Untuk menanggulangi ketidaktepatan harga pokok produksi maka harus diusahakan penggolongan biaya-biaya sesuai dengan fungsi pokok perusahaan. Perusahaan hendaknya mampu menetapkan harga pokok produksi yang tepat sehingga nantinya dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis.
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka penulis membuat karya ilmiah dengan judul “Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Pada PKS Kebun Rambutan Tebing Tinggi”.
AsumsiAdapun asumsi dari Tugas Akhir ini adalah
sebagai berikut:1. Aktivitas perusahaan tetap berjalan seperti biasa
dalam menjalankan penelitian2. Biaya untuk pengolahan CPO dan kernel sudah
digabung
PENGUMPULAN DATATeknik Pengumpulan Data
Dalam menyelesaikan penelitian ini penulis berpedoman pada teknik pengumpulan data yaitu :1. Observasi, yaitu melakukan penelitian terhadap
data yang diperoleh dari perusahaan yang berkaitan dengan pokok bahasan.
2. Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab langsung kepada pekerja di bagian produksi yang berwenang memberi keterangan.
Data Volume Produk JadiUntuk menentukan harga penjualan,
diperlukan data yang berhubungan dengan pokok permasalahan di atas. Data yang diambil adalah data dalam jangka waktu satu tahun. Data tersebut meliputi data produksi dan data-data biaya produksi.
Tabel 1Data TBS yang diolah, Minyak Sawit dan Inti Sawit Tahun 2009
BulanJumlah TBS
(Kg)Minyak Sawit
(Kg)Inti Sawit
(Kg)Minyak sawit+ Inti sawit
Januari 13.785.000 3.431,986 665.485 4.097.471Februari 14.115.000 3.552.453 697.125 4.249.578MqI-Pt 16.110.000 4.052.463 789.286 4.841.749April 15.142.500 3.808.793 726.230 4.535.023Mel 18.145.000 4.569.051 844.108 5.413.159juni 18.095.000 4.542.973 825.561 5.368.534Jull 20.382.500 5.097.564 897.555 5.995.119Agustus 18.762.500 4.644.878 836.280 5.481.158September 19.645.000 4917.648 878.369 5-795.418Oktober 17.680.000 4.424.343 831.809 5.256.152November 19.410.000 4.861093 950.289 5-912,382December 19.156.400 4.718.680 950.873 5.669.523
Jumlah 210.428.900 56.622.295 9.982.977 66.605.272
2
Biaya Langsung dan Tidak LangsungData produksi atas dua macam yaitu :
1. Biaya langsung :- Biaya bahan baku- Gaji dan tunjangan karyawan pelaksana- Biaya air- Biaya bahan bakar dan pelumas- Biaya listrik- Biaya bahan kimia- Biaya pengepakan
2. Biaya tidak langsung :- Gaji dan tunjangan karyawan pimpinan- Biaya penyusutan- Biaya asuransi
- Biaya sosial- Biaya langsir- Biaya perlengkapan kantor- Biaya pemeliharaan bangunan pabrik- Biaya perawatan dan reparasi mesin- Biaya alat dan perlengkapan- Biaya lain-lain
Dalam menentukan harga pokok produksi dibutuhkan data tentang biaya langsung dan biaya tidak langsung dalam pabrik tersebut. Dan untuk menentukan Break Even Point dibutuhkan data biaya tetap dan biaya variabel. Adapun biaya langsung, tidak langsung, biaya tetap dan biaya variabel untuk tiap bulan dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 2 Data Biaya Langsung dan Tidak Langsung Pada Bulan Januari
Biaya Langsung Jumlah Biaya Biaya Tidak Langsung Jumlah Biaya1. Bahan baku 16.542.000.000 1. Gaji dan tunjangan karyawan pimpinan 94.042.8172. Gaji dan tunjangan karyawan pelaksana 385.743.487 2. Biaya penyusutan 152.519.2293. Biaya air 5.357.495 3. Biaya asuransi 37.272.6494. Biaya bahan bakar dan pelumas 6.902.629 4. Biaya sosial 50.670.0425. Biaya listrik 4.967.466 5. Biaya langsir 46.682.1636. Biaya bahan kimia 56.252.551 6. Perlengkapan kantor 12.976.4787. Biaya pengepakan 7.635.675 7. Pemeliharaan bangunan pabrik dan reparasi
mesin14.437.608
8. Biaya perawatan dan reparasi mesin 103.206.0489. Biaya alat dan perlengkapan 10.263.00010.Biaya lain-lain 11.994.567
Jumlah 17.088.859.303 Jumlah 534.064.601Total keseluruhan biaya adalah : Rp.17.542.923.904.-
Tabel 3Data Biaya Tetap dan Biaya Variabel Pada Bulan Januari
Biaya Tetap Jumlah Biaya Biaya Variabel Jumlah Biaya1. Gaji dan tunjangan karyawan pelaksana 385.743.487 1. Bahan baku 16.542.000.0002 Gaji dan tunjangan karyawan pimpinan 94.042.817 2. Biaya bahan kimia 56.252.5513. Pemeliharaan bangunan pabrik 14.437.608 3. Biaya bahan bakar dan pelumas 6.902.6294. Biaya penyusutan 152.519.229 4. Biaya air 5.357.4955. Biaya Asuransi 37.272.649 5. Biaya listrik 4.967.4666. Biaya sosial 50.670.042 6. Biaya langsir 46.682.1637. Perlengkapan kantor 12.976.478 7. Biaya lain-lain 11.994.5678. Biaya perawatan & reparasi mesin 103.206.0489. Biaya alat dan perlengkapan 10.263.00010.Biaya pengepakan 7.635.675
Jumlah 868.767.033 Jumlah 16.674.156.871Total keseluruhan biaya adalah : Rp 17.542.923.904
Tabel 4Data Biaya Langsung dan Tidak Langsung Pada Bulan Februari
Biaya Langsung Jumlah Biaya Biaya tidak Langsung Jumlah Biaya1. Bahan baku 16.938.000.000 1. Gaji dan tunjangan karyawan pimpinan 95.021.0002. Gaji dan tunjangan karyawan pelaksana 386.025.000 2. Biaya penyusutan 142.969.2803. Biaya air 4.640.250 3. Biaya Asuransi 37.272.6494. Biaya bahan bakar dan pelumas 476.703 4. Biaya sosial 52.021.0005. Biaya listrik 4.898.408 5. Biaya langsir 47.742.7066. Biaya bahan kimia 65.076.621 6. Perlengkapan kantor 17.840.2307. Biaya pengepakan 7.857.250 7. Pemeliharaan bangunan pabrik 14.487.908
8. Biaya perawatan & reparasi mesin 91.710.9869. Biaya alat dan perlengkapan 10.245.90010. Biaya lain-lain 18.156.627
Jumlah 17.406.974.232 Jumlah 527.468.286Total keseluruhan biaya adalah : Rp. 17.934.442.518
3
Tabel 5Data Biaya Tetap dan Biaya Variabel Pada Bulan Februari
Biaya Tetap Jumlah Biaya Biaya Variabel Jumlah Biaya1. Gaji dan tunjangan karyawan pelaksana 386.025.000 1. Bahan baku 16.938.000.0002. Gaji dan tunjangan karyawan pimpinan 95.021.000 2. Biaya bahan kimia 65.076.6213. Pemeliharaan bangunan pabrik 14.487.908 3. Biaya bahan bakar dan pelumas 476.7034. Biaya penyusutan 142.969.280 4. Biaya air 4.640.2505. Biaya Asuransi 37.272.649 5. Biaya listrik 4.898.4086. Biaya sosial 52.021.000 6. Biaya langsir 47.742.7067. Perlengkapan kantor 17.840.230 7. Biaya lain-lain 18.156.6278. Biaya perawatan & reparasi mesin 91.710.9869. Biaya alat dan perlengkapan 10.245.90010.Biaya pengepakan 7.857.250
Jumlah 855.451.203 Jumlah 17.078.991.315Total keseluruhan biaya adalah : Rp 17.934.442.518
Tabel 6Data Biaya Langsung dan Tidak Langsung Pada Bulan Maret
Biaya Langsung Jumlah Biaya Biaya tidak Langsung Jumlah Biaya1. Bahan baku 19.332.000.000 1. Gaji dan tunjangan karyawan pimpinan 96.075.0702. Gaji dan tunjangan karyawan pelaksana 386.047.453 2. Biaya penyusutan 126.728.8273. Biaya air 4.978.056 3. Biaya Asuransi 37.272.6494. Biaya bahan bakar dan pelumas 16.090.074 4. Biaya sosial 52.720.0525. Biaya listrik 4.287.000 5. Biaya langsir 49.676.4466. Biaya bahan kimia 81.079.854 6. Perlengkapan kantor 11.875.0767. Biaya pengepakan 7.857.250 7. Pemeliharaan bangunan pabrik 19.347.343
8. Biaya perawatan & reparasi mesin 196.626.3449. Biaya alat dan perlengkapan 9.900.00010. Biaya lain-lain 18.493.205
Jumlah 19.832.339.687 Jumlah 618.715.012Total keseluruhan biaya adalah : Rp 20.451.054.699
Tabel 7Data Biaya Tetap dan Biaya Variabel Pada Bulan Maret
Biaya Tetap Jumlah Biaya Biaya Variabel Jumlah Biaya1. Gaji dan tunjangan karyawan pelaksana 386.047.453 1. Bahan baku 19.322.000.0002. Gaji dan tunjangan karyawan pimpinan 96.075.070 2. Biaya bahan kimia 81.079.8543. Pemeliharaan bangunan pabrik 19.347.343 3. Biaya bahan bakar dan pelumas 16.090.0744. Biaya penyusutan 126.728.827 4. Biaya air 4.978.0565. Biaya Asuransi 37.272.649 5. Biaya listrik 4.287.0006. Biaya sosial 52.720.052 6. Biaya langsir 49.676.4467. Perlengkapan kantor 11.875.076 7. Biaya lain-lain 18.493.2058. Biaya perawatan & reparasi mesin 196.626.3449. Biaya alat dan perlengkapan 9.900.00010.Biaya pengepakan 7.857.250
Jumlah 954.450.064 Jumlah 19.496.604.635Total keseluruhan biaya adalah : Rp 20.451.054.699
Tabel 8Data Biaya Langsung dan Tidak Langsung Pada Bulan April
Biaya Langsung Jumlah Biaya Biaya tidak Langsung Jumlah Biaya1. Bahan baku 18.171.000.000 1. Gaji dan tunjangan karyawan pimpinan 95.076.8002. Gaji dan tunjangan karyawan pelaksana 386.025.7053. Biaya air 5.357.490 2. Biaya penyusutan 137.555.8554. Biaya bahan bakar dan pelumas 2.142.430 3. Biaya Asuransi 37.272.6495. Biaya listrik 4.988.760 4. Biaya sosial 52.670.0756. Biaya bahan kimia 77.198.940 5. Biaya langsir 48.451.7587. Biaya pengepakan 9.883.903 6. Perlengkapan kantor 13.578.700
7. Pemeliharaan bangunan pabrik 19.500.0008. Biaya perawatan & reparasi mesin 189.500.0009. Biaya alat dan perlengkapan 24.302.50010. Biaya lain-lain 18.738.044
Jumlah 18.656.597.228 Jumlah 636.646.381Total keseluruhan biaya adalah : Rp 19.293.243.209
4
Tabel 9Biaya Tetap dan Biaya Variabel Pada Bulan April
Biaya Tetap Jumlah Biaya Biaya Variabel Jumlah Biaya1. Gaji dan tunjangan karyawan pelaksana 386.025.705 1. Bahan baku 18.171.000.0002. Gaji dan tunjangan karyawan pimpinan 95.076.800 2. Biaya bahan kimia 77.198.9403. Pemeliharaan bangunan pabrik 19.500.000 3. Biaya bahan bakar dan pelumas 2.142.4304. Biaya penyusutan 137.555.855 4. Biaya air 5.357.4905. Biaya Asuransi 37.272.249 5. Biaya listrik 4.988.7606. Biaya sosial 52.670.075 6. Biaya langsir 48.451.7587. Perlengkapan kantor 13.578.700 7. Biaya lain-lain 18.738.0448. Biaya perawatan & reparasi mesin 189.500.0009. Biaya alat dan perlengkapan 24.302.50010.Biaya pengepakan 9.883.903
Jumlah 965.365.787 Jumlah 18.327.877.422Total keseluruhan biaya adalah : Rp 19.293.243.209
Tabel 10Data Biaya Langsung dan Tidak Langsung Pada Bulan Mei
Biaya Langsung Jumlah Biaya Biaya tidak Langsung Jumlah Biaya1. Bahan baku 21.774.000.000 1. Gaji dan tunjangan karyawan pimpinan 93.050.6002. Gaji dan tunjangan karyawan pelaksana 383.560.740 2. Biaya penyusutan 137.555.8553. Biaya air 4.882.407 3. Biaya Asuransi 37.272.6494. Biaya bahan bakar dan pelumas 2.170.215 4. Biaya sosial 51.070.2005. Biaya listrik 4.840.516 5. Biaya langsir 51.046.0976. Biaya bahan kimia 80.798.773 6. Perlengkapan kantor 19.180.8437. Biaya pengepakan 7.328.685 7. Pemeliharaan bangunan pabrik 18.421.612
8. Biaya perawatan & reparasi mesin 198.231.0009. Biaya alat dan perlengkapan 15.175.00010. Biaya lain-lain 13.615.000
Jumlah 22.257.581336 Jumlah 634.618.856Total keseluruhan biaya adalah : Rp 22.892.200.192
Tabel 11Data Biaya Tetap dan Biaya Variabel Pada Bulan Mei
Biaya Tetap Jumlah Biaya Biaya Variabel Jumlah Biaya1. Gaji dan tunjangan karyawan pelaksana 383.560.740 1. Bahan baku 21.774.000.0002. Gaji dan tunjangan karyawan pimpinan 93.050.600 2. Biaya bahan kimia 80.798.7733. Pemeliharaan bangunan pabrik 18.421.612 3. Biaya bahan bakar dan pelumas 2.170.2154. Biaya penyusutan 137.555.855 4. Biaya air 4.882.4075. Biaya Asuransi 37.272.649 5. Biaya listrik 4.840.5166. Biaya sosial 51.070.200 6. Biaya langsir 51.046.0977. Perlengkapan kantor 19.180.843 7. Biaya lain-lain 13.615.0008. Biaya perawatan & reparasi mesin 198.231.0009. Biaya alat dan perlengkapan 15.175.00010.Biaya pengepakan 7.328.685
Jumlah 960.847.184 Jumlah 21.931.353.00822.892.200.192
Tabel 12Data Biaya Langsung dan Tidak Langsung Pada Bulan Juni
Biaya Langsung Jumlah Biaya Biaya tidak Langsung Jumlah Biaya1. Bahan baku 21.714.000.000 1. Gaji dan tunjangan karyawan pimpinan 94.050.6002. Gaji dan tunjangan karyawan pelaksana 384.360.740 2. Biaya penyusutan 128.035.5403. Biaya air 5.582.400 3. Biaya Asuransi 37.272.6494. Biaya bahan bakar dan pelumas 2.291.250 4. Biaya sosial 51.070.2005. Biaya listrik 4.987.500 5. Biaya langsir 52.509.3716. Biaya bahan kimia 91.773.353 6. Perlengkapan kantor 13.381.5207. Biaya pengepakan 8.243.583 7. Pemeliharaan bangunan pabrik 18.421.612
8. Biaya perawatan & reparasi mesin 189.750.0439. Biaya alat dan perlengkapan 4.950.000
10. Biaya lain-lain 17.425.828Jumlah 22.211.238.826 Jumlah 606.867.363
Total keseluruhan biaya adalah : Rp 22.818.106.189
5
Tabel 13Data Biaya Tetap dan Biaya Variabel Pada Bulan Juni
Biaya Tetap Jumlah Biaya Biaya Variabel Jumlah Biaya1. Gaji dan tunjangan karyawan pelaksana 383.360.740 1. Bahan baku 21.714.000.0002. Gaji dan tunjangan karyawan pimpinan 94.050.600 2. Biaya bahan kimia 91.773.3533. Pemeliharaan bangunan pabrik 18.421.612 3. Biaya bahan bakar dan pelumas 2.291.2504. Biaya penyusutan 128.035.540 4. Biaya air 5.582.4005. Biaya Asuransi 37.272.649 5. Biaya listrik 4.987.5006. Biaya sosial 51.070.200 6. Biaya langsir 52.509.3717. Perlengkapan kantor 13.381.520 7. Biaya lain-lain 17.425.8288. Biaya perawatan & reparasi mesin 189.750.0439. Biaya alat dan perlengkapan 4.950.00010.Biaya pengepakan 8.243.583
Jumlah 929.536.487 Jumlah 21.888.569.702Total keseluruhan biaya : Rp.22.919.106.189
Tabel 14Data Biaya Langsung dan Tidak Langsung Pada Bulan Juli
Biaya Langsung Jumlah Biaya Biaya tidak Langsung Jumlah Biaya1. Bahan baku 24.459.000.000 1. Gaji dan tunjangan karyawan pimpinan 94.050.6002. Gaji dan tunjangan karyawan pelaksana 385.340.620 2. Biaya penyusutan 137.555.8553. Biaya air 5.630.200 3. Biaya Asuransi 37.272.6494. Biaya bahan bakar dan pelumas 6.431.575 4. Biaya sosial 50.980.4005. Biaya listrik 4.991.600 5. Biaya langsir 53.080.4536. Biaya bahan kimia 84.389.491 6. Perlengkapan kantor 14.981.6207. Biaya pengepakan 5.756.478 7. Pemeliharaan bangunan pabrik 18.925.715
8. Biaya perawatan & reparasi mesin 190.503.0419. Biaya alat dan perlengkapan 2.980.50010. Biaya lain-lain 21.011.713
Jumlah 24.951.539.964 Jumlah 621.342.546Total keseluruhan biaya adalah : Rp 25.572.882.510
Tabel 15Data Biaya Tetap dan Biaya Variabel Pada Bulan Juli
Biaya Tetap Jumlah Biaya Biaya Variabel Jumlah Biaya1. Gaji dan tunjangan karyawan pelaksana 385.340.620 1. Bahan baku 24.459.000.0002. Gaji dan tunjangan karyawan pimpinan 94.050.600 2. Biaya bahan kimia 84.389.4913. Pemeliharaan bangunan pabrik 18.925.715 3. Biaya bahan bakar dan pelumas 6.431.5754. Biaya penyusutan 137.555.855 4. Biaya air 5.630.2005. Biaya Asuransi 37.272.649 5. Biaya listrik 4.991.6006. Biaya sosial 50.980.400 6. Biaya langsir 53.080.4537. Perlengkapan kantor 14.981.620 7. Biaya lain-lain 21.011.7138. Biaya perawatan & reparasi mesin 190.503.0419. Biaya alat dan perlengkapan 2.980.50010.Biaya pengepakan 5.756.478
Jumlah 938.347.478 Jumlah 24.634.535.032Total keseluruhan biaya adalah : Rp 25.572.882.510
Tabel 16Data Biaya Langsung dan Tidak Langsung Pada Bulan Agustus
Biaya Langsung Jumlah Biaya Biaya tidak Langsung Jumlah Biaya1. Bahan baku 22.515.000.000 1. Gaji dan tunjangan karyawan pimpinan 94.050.6002. Gaji dan tunjangan karyawan pelaksana 387.380.520 2. Biaya penyusutan 158.555.3753. Biaya air 5.720.150 3. Biaya Asuransi 37.272.6494. Biaya bahan bakar dan pelumas 1.976.307 4. Biaya sosial 51.803.2315. Biaya listrik 4.993.700 5. Biaya langsir 4.587.0456. Biaya bahan kimia 106.748.190 6. Perlengkapan kantor 14.990.7007. Biaya pengepakan 8.400.303 7. Pemeliharaan bangunan pabrik 18.950.720
8. Biaya perawatan & reparasi-mesin 190.601.5319. Biaya alat dan perlengkapan 49.272.20010. Biaya lain-lain 19.548.229
Jumlah 23.030.219.170 Jumlah 639.632.280Total keseluruhan biaya adalah : Rp 23.669.851.450
6
Tabel 17Data Biaya Tetap dan Biaya Variabel Pada Bulan Agustus
Biaya Tetap Jumlah Biaya Biaya Variabel Jumlah Biaya1. Gaji dan tunjangan karyawan pelaksana 387.380.520 1. Bahan baku 22.515.000.0002 Gaji dan tunjangan karyawan pimpinan 94.050.600 2. Biaya bahan kimia 106.748.1903. Pemeliharaan bangunan pabrik 18.950.720 3. Biaya bahan bakar dan pelumas 1.976.3074. Biaya penyusutan 158.555.375 4. Biaya air 5.720.1505. Biaya Asuransi 37.272.649 5. Biaya listrik 4.993.7006. Biaya sosial 51.803.231 6. Biaya langsir 4.587.0457. Perlengkapan kantor 14.990.700 7. Biaya lain-lain 19.548.2298. Biaya perawatan & reparasi mesin 190.601.5319. Biaya alat dan perlengkapan 49.272.20010.Biaya pengepakan 8.400.303
Jumlah 1.011.277.829 Jumlah 22.658.573.621Total keseluruhan biaya adalah Rp 23.669.851.450
Tabel 18Data Biaya Langsung dan Tidak Langsung Bulan September
Biaya Langsung Jumlah Biaya Biaya tidak Langsung Jumlah Biaya1. Bahan baku 23.574.000.000 1. Gaji dan tunjangan karyawan pimpinan 94.050.6002. Gaji dan tunjangan karyawan pelaksana 388.431.420 2. Biaya penyusutan 160.202.6713. Biaya air 5.810.250 3. Biaya Asuransi 25.591.8564. Biaya bahan bakar dan pelumas 5.274.001 4. Biaya sosial 51.913.1425. Biaya listrik 4.995.820 5. Biaya langsir 47.018.9236. Biaya bahan kimia 67.984.193 6. Perlengkapan kantor 14.992.2317. Biaya pengepakan 6.835.855 7. Pemeliharaan bangunan pabrik 18.961.731
8. Biaya perawatan & reparasi mesin 191.201.2519. Biaya alat dan perlengkapan 35.000.00010. Biaya lain-lain 21.069.161
Jumlah 24.053.331.539 Jumlah 660.001.566Total keseluruhan biaya adalah : Rp 24.713.333.105
Tabel 19Data Biaya Tetap dan Biaya Variabel Pada Bulan September
Biaya Tetap Jumlah Biaya Biaya Variabel Jumlah Biaya1. Gaji dan tunjangan karyawan pelaksana 388.431.420 1. Bahan baku 23.574.000.0002. Gaji dan tunjangan karyawan pimpinan 94.050.600 2. Biaya bahan kimia 67.984.1933. Pemeliharaan bangunan pabrik 18.961.731 3. Biaya bahan bakar dan pelumas 5.274.0014. Biaya penyusutan 160.202.671 4. Biaya air 5.810.2505. Biaya Asuransi 25.591.856 5. Biaya listrik 4.995.8206. Biaya sosial 51.913.142 6. Biaya langsir 47.018.9237. Perlengkapan kantor 14.992.231 7. Biaya lain-lain 21.069.1618. Biaya perawatan & reparasi mesin 191.201.2519. Biaya alat dan perlengkapan 35.000.00010.Biaya pengepakan 6.835.855
Jumlah 660.001.566 Jumlah 24.053.331.539Total keseluruhan biaya adalah : Rp 24.713.333.105
Tabel 20Data Biaya Langsung dan Tidak Langsung Pada Bulan Oktober
Biaya Langsung Jumlah Biaya Biaya tidak Langsung Jumlah Biaya1. Bahan baku 21.216.000.000 1. Gaji dan tunjangan karyawan pimpinan 94.050.6002. Gaji dan tunjangan karyawan pelaksana 390.451.432 2. Biaya penyusutan 137.555.8553. Biaya air 5.825.340 3. Biaya Asuransi 57.273.0004. Biaya bahan bakar dan pelumas 8.053.204 4. Biaya sosial 51.924.1365. Biaya listrik 4.996.361 5. Biaya langsir 58.085.3586. Biaya bahan kimia 101.405.483 6. Perlengkapan kantor 14.994.2157. Biaya pengepakan 8.932.063 7. Pemeliharaan bangunan pabrik 18.963.816
8. Biaya perawatan & reparasi mesin 191.213.6319. Biaya alat dan perlengkapan 37.446.00010. Biaya lain-lain 14.968.722
Jumlah 21.735.663.883 Jumlah 676.475.333Total keseluruhan biaya adalah : Rp 22.412.139,216
7
Tabel 21Data Biaya Tetap dan Biaya Variabel Pada Bulan Oktober
Biaya Tetap Jumlah Biaya Biaya Variabel Jumlah Biaya1. Gaji dan tunjangan karyawan pelaksana 390.451.432 1. Bahan Baku 21.216.000.0002. Gaji dan tunjangan karyawan pimpinan 94.050.600 2. Biaya bahan kimia 101.405.4833. Pemeliharaan bangunan pabrik 18.963.816 3. Biaya bahan bakar dan pelumas 8.053.2044. Biaya penyusutan 137.555.855 4. Biaya air 5.825.3405. Biaya Asuransi 57.273.000 5. Biaya listrik 4.996.3616. Biaya sosial 51.924.136 6. Biaya langsir 58.085.3587. Perlengkapan kantor 14.994.215 7. Biaya lain-lain 14.968.7228. Biaya perawatan reparasi mesin 191.213.6319. Biaya alat dan perlengkapan 37.446.00010.Biaya pengepakan 8.932.063
Jumlah 1.002.804.748 Jumlah 21.409.334.468Total keseluruhan biaya adalah : Rp. 22.412.139.216
Tabel 22Data Biaya Langsung dan Tidak Langsung Bulan November
Biaya Langsung Jumlah Biaya Biaya tidak Langsung Jumlah Biaya1. Bahan baku 23.92.000.000 1. Gaji dan tunjangan karyawan pimpinan 94.050.6002. Gaji dan tunjangan karyawan pelaksana 392.471.416 2. Biaya penyusutan 169.799.0003. Biaya air 5.843.527 3. Biaya Asuransi 25.591.8564. Biaya bahan bakar dan pelumas 7.151.887 4. Biaya sosial 52.065.1155. Biaya listrik 4.998.431 5. Biaya langsir 47.495.2876. Biaya bahan kimia 103.787.744 6. Perlengkapan kantor 15.021.2107. Biaya pengepakan 8.063.061 7. Pemeliharaan bangunan pabrik 19.961217
8. Biaya perawatan & reparasi mesin 192.415.3169. Biaya alat dan perlengkapan 30.582.40010. Biaya lain-lain 20.034.303
Jumlah 23.814.316.066 Jumlah 667.016.304Total keseluruhan biaya adalah : Rp 24.481.332.370
Tabel 23Data Biaya Tetap dan Biaya Variabel Pada Bulan November
Biaya Tetap Jumlah Biaya Biaya Variabel Jumlah Biaya1. Gaji dan tunjangan karyawan pelaksana 392.471.416 1. Bahan baku 23.92.000.0002. Gaji dan tunjangan karyawan pimpinan 94.050.600 2. Biaya bahan kimia 103.787.7443. Pemeliharaan bangunan pabrik 19.961217 3. Biaya bahan bakar dan pelumas 7.151.8874. Biaya penyusutan 1,69. 799. 000 4. Biaya air 5.843.5275. Biaya Asuransi 25.591.856 5. Biaya listrik 4.998.4316. Biaya sosial 52.065.115 6. Biaya langsir 47.495.2877. Perlengkapan kantor 15.021.210 7. Biaya lain-lain 20.034.3038. Biaya perawatan & reparasi mesin 192.415.3169. Biaya alat dan perlengkapan 30.582.40010.Biaya pengepakan 8.063.061
Jumlah 1.000.021.191 Jumlah 23.481.311.179Total keseluruhan biaya adalah : Rp 24.481.332.370
Tabel 24Data Biaya Langsung dan Tidak Langsung Bulan Desember
Biaya langsung Jumlah Biaya Biaya tidak Langsung Jumlah Biaya1. Bahan baku 22.987.680.000 1. Gaji dan tunjangan karyawan pimpinan 94.050.6002. Gaji dan tunjangan karyawan pelaksana 389.452.452 2. Biaya penyusutan 152.219.2513. Biaya air 4.989.000 3. Biaya Asuransi 25.591.8564. Biaya bahan bakar dan pelumas 12.711.758 4. Biaya sosial 52.070.200
5. Biaya langsir 50.392.8365. Biaya listrik 4.589.725 6. Perlengkapan kantor 15.032.0056. Biaya bahan kimia 70.954375 7. Pemeliharaan bangunan pabrik 19.250.0437. Biaya pengepakan 6.451.356 8. Biaya perawatan reparasi mesin 192.035.200
9. Biaya alat dan perlengkapan 31.471.60010. Biaya lain-lain 17.106.572
Jumlah 23.476.828.666 Jumlah 649.220.163Total keseluruhan biaya adalah : Rp 24.126.048.829
8
Tabel 25Data Biaya Tetap dan Biaya Variabel Pada Bulan Desember
Biaya Tetap Jumlah Biaya Biaya Variabel Jumlah Biaya1. Gaji dan tunjangan karyawan pelaksana 389.452.452 1. Bahan baku 22.987.680.0002. Gaji dan tunjangan karyawan pimpinan 94.050.600 2. Biaya bahan kimia 70.954.3753. Pemeliharaan bangunan pabrik 19.250.043 3. Biaya bahan dan pelumas 12.711.7584. Biaya penyusutan 152.219.251 4. Biaya air 4.989.0005. Biaya Asuransi 25.591.856 5. Biaya listrik 4.589.7256. Biaya sosial 52.070.200 6. Biaya langsir 50.392.8367. Perlengkapan kantor 15.032.005 7. Biaya lain-lain 17.106.5728. Biaya perawatan & reparasi mesin 192.035.2009. Biaya alat dan perlengkapan 31.471.60010.Biaya pengepakan 6.451.356
Jumlah 977.424.563 Jumlah 23.148.424.266Total keseluruhan biaya adalah : Rp.24.126.048.029
PENGOLAHAN DATA
Tabel 26Jumlah TBS Yang Diolah, Minyak Sawit Dan Inti Sawit Tahun 2009 PKS Rambutan Tebing Tinggi
BulanJumlah TBS
(Kg)Minyak Sawit
(Kg)Inti sawit
(Kg)Minyak sawit+ Inti sawit
Januari 13.785.000 3.431.986 665.485 4.097.471Februari 14.115.000 3.552.453 697.125 4.249.578Maret 16.110.000 4.052.463 789.286 4.841.749April 15.142.500 3.808.793 726.230 4.535.023Mei 18.145.000 4.569.051 844.108 5.413.159Juni 18.095.000 4.542.973 825.561 5.368.534Juli 20.382.500 5.097.564 897.555 5.995.119Agustus 18.762.500 4.644.878 836.280 5.481.158September 19.645.000 4.917.648 878.369 5.795.418Oktober 17.680.000 4.424.343 831.809 5.256.152November 19.410.000 4.862.093 950.289 5.812.382Desember 19.156.400 4.718.680 950.873 5.669.523Jumlah 210.428.900 56.622.295 9.982.977 66.605.272
Perhitungan Harga Pokok ProduksiUntuk menentukan besarnya harga pokok
produksi setiap bulan maka dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :Harga pokok produksi =
1. Untuk bulan JanuariHarga pokok produksi
= = Rp. 4.281.41/kg
2. Untuk bulan FebruariHarga pokok produksi
= = Rp. 4.220,30/kg
3. Untuk bulan MaretHarga pokok produksi
= = Rp. 4.224,00/kg
4. Untuk bulan April
Harga pokok produksi
= = Rp. 4.254,30/kg
5. Untuk bulan MeiHarga pokok produksi
= = Rp. 4.229,00/kg
6. Untuk bulan JuniHarga pokok produksi
= = Rp. 4.250,35/kg
7. Untuk bulan Juli Harga pokok produksi
= = Rp. 4.265,62/kg
8. Untuk bulan AgustusHarga pokok produksi
= = Rp. 4.318,41/kg
9
9. Untuk bulan SeptemberHarga pokok produksi
= = Rp. 4.264,29/kg
10. Untuk bulan OktoberHarga pokok produksi
= = Rp. 4.263,99/kg
11. Untuk bulan NovemberHarga pokok produksi
= = Rp. 4.212,00/kg
12. Untuk bulan DesemberHarga pokok produksi
= = Rp. 4.255,39/kg
Profit Contribution AnalysisAnalisa Break Even Point dapat digunakan
untuk menentukan tingkat aktivitas atau volume produksi yang dipergunakan untuk mencapai suatu target laba. Bila pihak manajemen ingin meningkatkan keuntungan lebih besar bisa dengan menaikkan harga jual ataupun dengan meningkatkan volume produksi, misalnya harga jual dinaikkan 75% dari harga pokok produksi, maka harga jual menjadi: Rp.4.253,25 x 75% = Rp.3.189,93 sehingga harga 1 kg produk menjadi Rp.4.253,25 + Rp.3.189,93 = Rp.7.443.18. Karena harga jual telah berubah, maka titik Break Even Point dalam satuan produk akan berubah pula, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:BEP (Satuan Produk)
=
=
=
Karena harga jual telah dinaikkan, maka akan berpengaruh terhadap penjualan dan akan mempengaruhi tingkat Break Even dalam rupiah, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:Total Penjualan (S)= harga jual x jumlah total produksi= Rp. 7.443,18 x 66.605.272,-= Rp. 495.755.028.400,-
Jadi BEP (rupiah) :
BEP = =
= = Rp.23.839.623.490,-
= = Rp. 22.722.072.330,-
10
Gambar 2. Grafik Profit Contribution
Dari gambar grafik diatas dapat kita lihat bagaimana hubungan antara garis hasil penjualan, garis biaya tetap dan garis jumlah biaya. Titik potong antara garis penjualan dan garis jumlah biaya telah menghasilkan titik koordinat Break Even Point yang jatuh pada titik hasil penjualan Rp.22.722.072.330,- dan titik koordinat volume penjualan yang jatuh pada titik satuan produksi sebesar 3.490.301 kg, yang artinya apabila volume penjualan melebihi titik tersebut, maka perusahaan akan mengalami keuntungan. Dan sebaliknya apabila volume penjualan
kurang dari titik tersebut, maka perusahaan akan mengalami kerugian.
PERHITUNGAN DAN ANALISAHarga Produksi
Untuk menentukan apakah variance harga pokok produksi setiap bulan masih dalam batas control, maka dilakukan perhitungan dan analisis dengan menggunakan Control Chart (Batas Control) dengan perhitungan sebagai berikut:
Tabel 27.Data Perhitungan Batas Kendali
Bulan Xi Xi2 (Xi – ) (Xi – )2
Januari 4.281,41/kg 18.330.471,59 28,16 792,98Februari 4.220,30/kg 17.810.932,09 -32,95 1.085,70Maret 4.224,00/kg 17.842.176,00 -29,25 855,36April 4.254,30/kg 18.099.068,49 1,05 1,10Mei 4.229,00/kg 17.884.441,00 -24,25 588,06Juni 4.250,35/kg 18.065.475,12 -2,9 8,41Juli 4.265,62/kg 18.195.513,98 12,37 153,02Agustus 4.318,41/kg 18.648.664,93 65,16 4.245,82September 4.264,29/kg 18.184.169,20 11,04 121,88Oktober 4.263,99/kg 18.181.610,72 10,74 115,34November 4.212,00/kg 17.740,944,00 -41,25 1.701,56Desember 4.255,39/kg 18.108.344,05 2,14 4,57Jumlah 51.039,06 217.091.811,20 0,06 9.674
11
Dari hasil grafik diatas diperoleh harga sebarannya masih berada diantara batas kontrol atas dan batas kontrol bawah, dan dapat dikatakan bahwa semua data seragam. Sehingga dapat disimpulkan bahwa parameter harga pokok produksi pada perusahaan sudah baik dan perlu ditingkatkan lagi.
KESIMPULAN DAN SARAN
KesimpulanBerdasarkan perhitungan dan analisa terhadap seluruh elemen biaya yang dikeluarkan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :1. Perhitungan elemen biaya dilakukan setiap bulan
selama satu tahun yaitu mulai dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2009.
2. Biaya pokok produksi tiap bulan adalah sebagai berikut- Januari : Rp.4.281,41/kg- Februari : Rp.4.220,30/kg- Maret : Rp.4.224,00/kg- April : Rp.4.254,30/kg- Mei : Rp.4.229,00/kg- Juni : Rp.4.250,35/kg- Juli : Rp.4.265,65/kg- Agustus : Rp.4.318,41/kg- September : Rp.4.264,29/kg- Oktober : Rp.4.263,99/kg- November : Rp.4.212,00/kg- Desember : Rp.4.255,39/kg
3. Tingkat Break Even Point tiap bulan adalah:- Januari : Rp.17.375.340.660,-- Februari : Rp.17.821.900.060,-- Maret : Rp.20.307.448.170,-- April : Rp.19.307.315.740,-- Mei : Rp.22.877.313.900,-- Juni : Rp.22.903.824.440,-- Juli : Rp.25.360.742.650,-
- Agustus : Rp.25.581.089.050,-- September : Rp.24.444.502.440,-- Oktober : Rp.22.284.549.960,-- November : Rp.24.390.760.760,-- Desember : Rp.23.839.623.490,-
4. Perhitungan profit contribution analysis dengan menaikkan harga pokok sebesar 75% telah menunjukkan perubahan terhadap, Break Even Point yaitu menjadi Rp.22.722.072.330,- atau 3.490.301 kg dan total penjualan Rp.495.755.028.400,-
5. Jumlah produksi yang besar akan menghasilkan harga pokok yang kecil, sebaliknya jumlah produksi yang sedikit akan menghasilkan harga pokok yang tinggi. Dengan harga jual yang tinggi maka tingkat Break Even Point-nya akan menurun sedangkan harga jual yang rendah maka tingkat Break Even Point-nya akan. naik.
6. Harga pokok produksi yang dihitung PKS Rambutan dimana biaya non produksi dimasukkan kedalam perhitungan dengan harga pokok produksi yang tidak dimasukkan unsur biaya non produksi menghasilkan selisih biaya yang cukup signifikan.
SaranAgar PKS Rambutan dalam menentukan
harga pokok produksinya dapat lebih tepat dan teliti maka penulis memberikan saran sebagai berikut :1. Perusahaan hendaknya dalam menggolongkan
biaya dipisahkan antara biaya produksi dan biaya non produksi. Hal ini dilakukan untuk menghindari pemasukan elemen-elemen biaya bukan produksi ke dalam biaya produksi.
2. Perusahaan hendaknya harus selalu menekan biaya produksi dan meningkatkan volume produksi, sehingga harga jual yang dicapai perusahaan biasa bersaing dengan produk sejenis di pasaran dan
12
laba yang diinginkan tercapai.3. Memotifasi pihak management untuk bekeda lebih
efektif dalam menyusun anggaran biaya produksi dan anggaran penjualan.
Untuk mencapai keuntungan/laba yang diinginkan maka perusahaan harus menjual produknya lebih dari batas Break Even Point atau dengan Margin Contribution tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
1. Adikoesoemah, Somita R, Biaya dan Harga Pokok, Tarsito, Bandung, 1982
2. Bambang Supomo, Akuntansi Manajemen, Edisi Pertama, BPEF Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1990
3. Ikatan Akuntansi Indonesia, Prinsip Akuntansi Indonesia, Rineka Cipta, Percetakan Negara Indonesia, 1984
4. Manullang M, Pengantar Ekonomi Perusahaan, Ghalia Indonesia, Medan, 1980
5. Matz Adolph dan Usry F. Milton, Akuntansi Biaya, Perencanaan dan Pengendalian, Edisi Kesembilan, Diterjemahkan oleh Herman Wibowo, Erlangga, Jakarta, 1997
6. Mulyadi, Akuntansi Biaya, Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian Biaya, Edisi Ketiga, BPFE, Yogyakarta, 1983
7. Mulyadi, Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi Ketiga, STIE YKPN, Yogyakarta, 1983
8. Riyanto Bambang, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Kedua,UGM, Yogyakarta, 1980
9. Sunurayas, Cost Accounting (Akuntansi Perusahaan Industri), CV Joehanda, Medan, 1993
10. Sukirno Sadono, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, Rajawali Pers, Jakarta 1997
11. Supriyono R.A, Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian Biaya Serta Pembuatan Keputusan, BPFE, Yogyakarta, 1989
12. Supriyono R.A, Akuntansi Biaya, Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok, BPFE, Yogyakarta, 1999
13. http:/www.accountingcoach.com
14. http:/www.bisnis.con-t/harga/komoditas/lid73769.html
13