jurnal acsy ganjil 2015 2016
TRANSCRIPT
1
HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DENGAN SENJANGAN ANGGARAN DALAM MENCIPTAKAN AKURASI
ANGGARAN PADA PT PINAGO UTAMA KEBUN SEREKA KECAMATAN BABAT TOMAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN
Masri Ermawijaya, S.E.,Ak.,M.M.CA
Dosen Tetap STIE Rahmaniyah Sekayu
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui huungan antara partispasi dengan senjangan
anggaran dalam menciptakan anggaran yang akurat. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan mengolah data primer. Hasil yang diperoleh dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sangat kuat antara
partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran. Karena nilai R berada diantara 0,80
sampai dengan 1,00 dengan intepretasi koefisien kolerasi sangat kuat, sedangkan
koefesien determinasi yang dilihat dari nila R-Square sebesar 0,755 hal ini berarti
75,50% variasi senjangan anggaran dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel
independent yaitu partisipasi anggaran. Sedangkan sisanya 24,50% dijelaskan sebab
lain diluar variabel.
Kata kunci: Hubungan, Partisipasi Aggararan, Senjangan Anggaran
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persaingan bisnis semakin lama semakin ketat, khususnya terkait dengan
isu perdagangan bebas, menuntut perusahaan harus dapat mengalokasikasikan
sumberdaya yang terbatas dengan seefisien mungkin. sehingga perlu sistem
perencanaan dan pengendalian yang baik agar tujuan yang telah ditetapkan dapat
tercapai.
PT. Pinago Utama adalah salah satu usaha perkebunan di Kabupaten Musi
Banyuasin Provinisi Sumatera Selatan yang beralamatkan di Kecamatan Babat
Toman. Sejak didirikan di Propinsi Sumatera Selatan pada tahun 1990-an.
Perusahaan telah membangun kebun dan pabrik pengolahan komoditas karet dan
kelapa sawit, termasuk ikut berpartisipasi dalam program pengembangan
perkebunan kelapa sawit untuk masyarakat yang didanai oleh Bank-Bank milik
Pemerintah. Perusahaan juga melayani petani lepas (independen atau non-Plasma)
yang memproduksi dan menjual Tandan Buah Segar (TBS) kepada Perusahaan.
Sampai saat ini, PT. Pinago Utama Group terdiri dari 3 (tiga) perseroan, yaitu :
1. PT. Pinago Utama.
2. PT. Sriwijaya Nusantara Sejahtera dan
3. PT. Hamparan Mutiara Hijau
Dalam perencanaan, pihak manajemen perusahaan memerlukan adanya
suatu alat pembantu dalam pengalokasian sumber daya tersebut salah satunya
adalah anggaran. Seringkali perusahaan menggunakan anggaran sebagai satu-
satunya pengukur kinerja manajemen. Penekanan anggaran ini dapat
memungkinkan timbulnya senjangan anggaran. Penilaian kinerja berdasarkan
tercapai atau tidaknya target anggaran akan mendorong bawahan untuk
menciptakan senjangan anggaran dengan tujuan meningkatkan prospek
kompensasi.
2
Partisipasi anggaran memiliki dampak langsung terhadap perilaku
manusia. Orang-orang merasakan tekanan dari anggaran yang ketat dan
kegelisahaan atas laporan kinerja yang buruk sehingga anggaran seringkali
dipandang sebagai penghalang kemajuan karier, Oleh karena itu, keikutsertaan
atau partisipasi anggaran dapat mendorong penetapan anggaran yang akurat.
Senjangan anggaran yaitu perbedaan antara anggaran yang nyata dan
kapasitas anggaran yang jujur dan dapat diprediksi. Dasar dalam menetapkan
senjangan anggaran adalah dengan mengestimasikan pendapatan lebih rendah dan
biaya lebih tinggi. Manajer melakukan hal ini agar target anggaran dapat dicapai
sehingga kinerja manajer terlihat baik. Senjangan anggaran dapat mencegah atau
mengurangi terjadinya tidak tercapainya anggaran yang ditetapkan. Namun
seringkali menimbulkan perbedaan informasi yang dimiliki antar manajemen
sehingga berdampak pada akurasi anggaran yang telah ditetapkan.
1.2 Perumusan Masalah
Bagaimana hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran
dalam menciptakan anggaran yang akurat pada PT. Pinago Utama Kebun Sereka
Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyuasin ?
2. LANDASAN TEORI
2.1 Anggaran
2.1.1 Pengertian Anggaran
Anggaran merupakan suatu rencana kegiatan keuangan periodik yang
dijalankan oleh manajemen disusun secara sistematis dan berdasarkan progam
yang telah disahkan serta berlaku untuk jangka waktu tertentu di yang akan
datang.
Menurut Munandar (2010:1), anggaran adalah suatu rencana yang disusun
secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang di nyatakan
suatu keuangan (unit moneter), dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang
akan datang.
Menurut Nafarin (2007:57), anggaran adalah suatu rencana keuangan
periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran
(budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang
dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk
jangka waktu tertentu.
2.1.2 Fungsi dan Kegunaan Anggaran
Fungsi dan kegunaan anggaran sebagaimana dikemukan Munandar
(2010:10), Fungsi Anggaran adalah sebagai berikut :
1. Fungsi Perencanaan
Anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan jangka pendek dan
kesanggupan manajer pusat pertanggungjawaban untuk melaksanakan
program satu tahun.
2. Fungsi Koordinasi
Anggaran berfungsi sebagai alat mengkoordinasikan rencana dan tindakan
berbagai unit atau segmen yang ada dalam organisasi agar dapat bekerja
secara selaras kearah pencapaian tujuan.
3. Fungsi Komunikasi
3
Dalam penyusunan anggaran, berbagai unit dan tingkatan organisasi
berkomunikasi dan berperan dalam proses anggaran. Selanjutnya setiap orang
yang bertanggungjawab terhadap anggaran harus dinilai mengenai prestasinya
melalui laporan pengendalian produk.
4. Fungsi Motivasi
Anggaran berfungsi sebagai alat memotivasi para pelaksana di dalam
melaksanakan tugas-tugas atau mencapai tujuan.
5. Fungsi Pengendalian
Anggaran dapat berfungsi sebagai alat pengendalian, karena anggaran yang
telah disetujui merupakan komitmen dari para pelaksana yang ikut berperan
serta dalam penyusunan anggaran tersebut.
6. Fungsi Pendidikan
Anggaran berfungsi juga sebagai alat untuk mendidik para manajer mengenai
bagaimana bekerja secara terperinci pada pusat pertanggung jawaban yang di
pimpinnya dan sekaligus menghubungkan dengan pusat pertanggung jawaban
lain didalam organisasi yang bersangkutan.
Sedangkan kegunaan anggaran adalah :
1. Sebagai Pedoman kerja
Anggaran sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta sekaligus tugas
dan target-target yang harus dicapai oleh karyawan dalam jangka waktu
tertentu yang akan datang.
2. Sebagai alat pengkoordinasi kerja
Digunakan sebagai alat manajemen untuk mengkoordinasi kerja seluruh
sebagian dalam perusahaan, agar saling menunjang, saling bekerja sama
secara sinergis, dalam rangka menuju sasaran yang telah ditetapkan. Dengan
demikian kelancaran jalannya perusahaan menjadi lebih terjamin.
3. Sebagai alat evaluasi (pengawasan) kerja
Digunakan sebagai tolak ukur, sebagai alat pembanding untuk menilai
(evaluasi) realisasi kegiatan perusahaan nanti.
2.1.3. Manfaat dan Tujuan Anggaran
Menurut Nafarin (2007:65), manfaat anggaran, antara lain :
1. Semua kegiatan dapat mengarah pada pencapaian tujuan bersama
2. Dapat digunakan sebagai alat untuk menilai kelebihan atau kekurangan
karyawan
3. Dapat memotivasi karyawan
4. Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada pegawai
5. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu
6. Sumber daya seperti tenaga kerja, peralatan dan dana dapat di manfaatkan
seefisien mungkin
7. Alat pendidikan bagi para manajer.
Sedangkan tujuan dari anggaran, yaitu :
1. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan
investasi dana
2. Mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan
3. Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi dana, sehingga
dapat mempermudah pengawasan
4
4. Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang
maksimal
5. Menyempurnakan rencana yang telah disusun karena dengan anggaran
menjadi lebih jelas dan nyata terlihat
6. Menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap usulan yang
berkaitan dengan keuangan.
2.2 Partisipasi Anggaran
2.2.1 Defenisi Partisipasi Anggaran
Hansen dan Mowen (2009:448) mendefenisikan partisipasi anggaran
merupakan keikutsertaan berbagi pihak yang berkepentingan dengan anggaran
untuk bersama-sama mengambil peran guna menentukan dan mencapai anggaran
yang merupakan suatu cerminan tujuan organisasi. Melaksanakan partisipasi
anggaran berarti mengikutsertakan operating managers dalam memutuskan
bersama dengan komite anggaran mengenai rangkaian kegiatan dimasa yang akan
datang dalam pencapaian sasaran anggaran. Tingkat partisipasi dalam operating
manager dalam penyusunan anggaran akan mendorong moral kerja yang tinggi
dan inisiatif para manajer.
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa partisipasi anggaran yaitu
proses dimana pembuat anggaran terlibat dan mempunyai pengaruh dalam
penentuan besar kecilnya anggaran yang mempunyai dampak positif terhadap
motivasi manajerial karena dua alasan, yaitu :
1. Kemungkinan ada penerimaan yang lebih besar atas cita-cita anggaran jika
anggaran dipandang berada dalam kendali pribadi manajer, dibandingkan bila
dilaksanakan secara eksternal.
2. Hasil penyusunan anggaran partisipatisi adalah pertukaran informasi yang
efektif. Besar anggaran yang disetujui merupakan hasil dari keahlian dan
pengetahuan pribadi dari pembuat anggaran, yang paling dekat dengan
lingkungan produk/pasar.
2.2.2 Indikator Partisipasi Anggaran
Berikut Indikator dari Partisipasi Anggaran yang dikemukakan oleh
Hansen dan Mowen (2009:452) :
a. Keterlibatan
Keuangan pemerintah dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah juga
merupakan pembiayaan setiap program dan kegiatan pemerintahan. Proses
penyusunan anggaran ini melibatkan partisipasi setiap pegawai mulai dari
level kasubag hingga kepala dinas. Namun partisipasi anggaran juga secara
tidak langsung berdampak pada etika dalam bekerja yaitu tangung jawab
dalam anggaran.
b. Pengaruh
Partisipasi anggaran adalah proses yang menggambarkan individu-individu
terlibat dalam penyusunan anggaran dan mempunyai pengaruh terhadap
target anggaran dan perlunya penghargaan atas pencapaian target anggaran
tersebut.
c. Komitmen
5
Karena identifikasi dan ego-keterlibatan dengan tujuan anggaran, partisipasi
berkaitan dengan kinerja dan begitu mengarah pada peningkatan motivasi dan
komitmen terhadap budget.
2.3 Senjangan Anggaran
2.3.1 Defenisi Senjangan Anggaran
Menurut Anthony dan Govindarajan (2009:102), Senjangan anggaran
merupakan langkah pembuat anggaran untuk mencapai target yang lebih mudah
dicapai padahal kapasitas sesungguhnya masih jauh lebih tinggi. Partisipasi dalam
pembuatan dapat menyebabkan keinginan untuk membesar-besarkan atau
mengecilkan anggaran. Senjangan anggaran juga disebut kelonggaran anggaran.
Senjangan anggaran didefinisikan sebagai tindakan bawahan yang
mengecilkan kapasitas produktifnya ketika diberi kesempatan untuk menentukan
standar kerjanya. Hal ini dapat terjadi karena adanya kecenderungan bagi pembuat
anggaran untuk menganggarkan pendapatan agak lebih rendah dan pengeluaran
agak lebih tinggi, dari estimasi terbaik mereka mengenai jumlah-jumlah tersebut.
Oleh karena itu, anggaran yang dihasilkan adalah target yang lebih mudah untuk
dicapai.
2.3.2 Indikator Senjangan Anggaran
Berikut indikator dari Senjangan Anggaran yang dikemukakan oleh
Anthony dan Govindarajan (2009:121), sebagai berikut :
a. Subjektif
Memberikan informasi atau keterangan secara apa adanya, tidak dilebih-
lebihkan atau dikurang-kurangkan.
b. Objektif
Setiap pegawai harus memberikan informasi atau keterangan kepada kepala
sub-sub bagian secara objektif, dan tidak memberikan informasi atau
keterangan yang bias.
2.4 Hubungan Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan Anggaran
Dalam penelitian Baiman (2010) menyatakan, jika bawahan (agent) yang
terlibat dalam partisipasi anggaran mempunyai informasi khusus tentang kondisi
linternal, akan memungkinkan untuk melaporkan informasi tersebut kepada atasan
(principal). Atau dengan kata lain, partisipasi anggaran akan menyebabkan
bawahan memberikan informasi yang dimilikinya untuk membantu organisasi.
2.5 Penelitian Terdahulu
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Kadek
(2014) tentang “Pengaruh Partisipasi nggaran Terhadap Senjangan Anggaran
Dengan Penekanan Anggaran dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel
Moderating”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap
senjangan anggaran (2) Terdapat pengaruh interaksi yang positif dan signifikan
antara penekanan anggaran terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dengan
senjangan anggaran. (3) Terdapat pengaruh interaksi yang negatif dan signifikan
antara antara komitmen organisasi terhadap hubungan antara partisipasi anggaran
dengan senjangan anggaran.
6
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian dilakukan pada PT. Pinago Utama Kebun Sereka Kecamatan
Babat Toman Kabupaten Musi Banyuasin (MUBA) 30752.
3.2 Populasi dan sampel
Populasi dan dalam penelitian ini adalah 12 Staf yang terlibat langsung
dalam pengelolaan anggaran pada PT. Pinago Utama Kebun Sereka Kecamatan
Babat Toman Kabupaten Musi Banyuasin, sedangkan sampel adalah bagian dari
jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampling eksidental
adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang
secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Dari populasi
tersebut, maka diambil sampel sebanyak jumlah populasi atau populasi sama
dengan sampel.
3.3 Operasinalisasi Variabel
Tabel 1
Operasionalisasi Variabel
No Variabel Indikator Skala Nomor
Pertanyaan
1 Partisipasi anggaran adalah
keikutsertaan manajer dalam
menyusun anggaran yang
merupakan suatu cerminan
tujuan organisasi. (Variabel X)
- Keterlibatan
- Pengaruh
- Komitmen
Likert 1,2
3,4
5,6
2 Senjangan anggaran
merupakan perbedaan antara
anggaran yang dilaporkan
dengan anggaran yang sesuai
dengan estimasi terbaik
perusahaan. (Variabel Y)
- Subjektif
- Objektif
Likert 1,2
3,4
3.4 Data yang digunakan
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang penulis
dapatkan dari hasil kuesioner dan wawancara dengan pihak manajemen
perusahaan.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik
sebagai berikut, menurut Arikunto (2010:9), yaitu:
a. Penelitian Lapangan
Pada penelitian ini Penulis mengadakan penelitian langsung pada objek
penelitian dengan cara sebagai berikut :
1. Observasi
7
Peneliti melakukan pengamatan langsung ke objek penelitian dalam
mengumpulkan data-data sebagai penunjang penelitian.
2. Wawancara
Yaitu melakukan wawancara atau tanya jawab dengan pihak-pihak terkait
yang berhubungan dengan judul penelitian.
3. Kuesioner
Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data dengan menggunakan
daftar pertanyaan secara tertulis terhadap responden.
4. Dokumentasi
Yaitu mengumpulkan data dengan cara mengalir atau mengambil data-data
dari catatan, dokumentasi, administrasi yang sesuai dengan masalah yang
diteliti.
b. Studi Pustaka
Menelaah teori-teori yang bersumber dan buku-buku teks, teori-teori dan
literatur, jurnal dan sebagainya untuk mendapatkan landasan teoritis yang
berhubungan dengan penelitian.
3.6 Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2012:333), teknik analisis data adalah proses mencari
dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
pencatatan lapangan, kategori menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sistesa,
menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,
dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun
orang lain.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik analisia kuantitaif.
Adapun teknik analisa kuantitaif yang digunakan penulis pada penelitian ini
adalah dengan melakukan pengujian hipotesis. pengujian ini digunakan untuk
mengetahui apakah variabel independen mempunyai hubungan secara signifikan
terhadap variabel dependen.
Menurut Priyatno (2009 : 13), SPSS adalah program atau sofware yang
digunakan untuk olah data statistik. Adapun tahap-tahap analisis data yang
digunakan adalah sebagai berikut :
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Dalam hal ini digunakan beberapa butir pertanyaan yang dapat secara
tepat mengungkapkan variabel yang diukur tersebut. Untuk mengukur tingkat
validitas dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor butir
pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Hipotesis yang diajukan
adalah :
Ho : Skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total skor konstruk.
Ha : Skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor konstruk.
Uji validitas dilakuan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r
tabel untuk tingkat signifikansi 5 persen dari degree of freedom (df) = n-2,
dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan
8
atau indikator tersebut dinyatakan valid, demikian sebaliknya bila r hitung < r
tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dilakukan
dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja dengan alat bantu SPSS uji
statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan
reliabilitas jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60.
3. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Kuncoro dan Suhardjono (2010:220), koefesien determinasi
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependennya. Nilai koefesien determinasi adalah antara nol dan satu
nilai R2
yang kecil berati kemampuan variabel-variabel indenpenden dalam
menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas dan nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependennya. Sebelum melakukan uji R2 Penulis terlebih dahulu melakukan uj
koefisien korelasi atau uji R. Menurut Sugiyono (2010:78), pedoman untuk
memberikan intepretasi koefisien korelasi sebagai berikut:
Tabel 2
Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi Kriteria
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat Sumber: Sugiyono (2010)
4. PEMBAHASAN
Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan kepada 12 orang staf dari
PT. Pinago Utama Kebun Sereka Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi
Banyuasin, maka dari masing-masing variabel partisipasi anggaran (X) dan
senjangan Anggaran (Y) dapat di deskripsikan sebagai berikut :
4.1 Deskripsi Variabel
4.1.1 Deskripsi Variabel Partisipasi Anggaran
Variabel partisipasi anggaran pada penelitian ini diukur dengan 3 (tiga)
indikator yaitu keterlibatan, pengaruh dan komitmen melalui 6 (enam) buah
pertanyaan. Hasil tanggapan terhadap variabel partisipasi anggaran dapat
dijelaskan pada Tabel 3 berikut ini :
Tabel 3
Tanggapan Responden Mengenai Partisipasi Anggaran
9
No. Pertayaan Skor
Jumlah SS S N TS STS
1 Proses penyusunan anggaran
membutuhkan keikutsertaan saya
7 3 2 0 0 12
58,33 25 16,67 0 0 100
2
Proses penyusunan anggaran
sangat membutuhkan pendapat
saya
4 5 3 0 0 12
33,33 41,67 25 0 0 100
3
Saya sering memberikan pendapat
atau usulan tentang anggaran pada
atasan saya
5 3 3 1 0 12
41,67 25 25 8,33 0 100
4 Saya memiliki pengaruh yang
besar dalam anggaran terakhir
6 2 3 1 0 12
50 16,67 25 8,33 0 100
5
Atasan saya sering meminta
pendapat atau usulan saya dalam
proses penyusunan anggaran
6 4 2 0 0 12
50 33,33 25 0 0 100
6
Menurut saya, kontribusi saya
cukup besar dalam penyusunan
anggaran
7 3 1 1 0 12
58,33 25 8,22 8,33 0 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel 3 diatas, menunjukkan
bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan sangat setuju terhadap
variabel partisipasi anggaran. Hal ini menunjukkan adanya penilaian terhadap
partisipasi anggaran yang tinggi yang dimiliki karyawan PT. Pinago Utama
Kebun Sereka Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyuasin yang
berhubungan dengan anggaran.
4.1.2 Deskripsi Variabel Senjangan Anggaran
Variabel senjangan anggaran pada penelitian ini diukur dengan 2 (dua)
indikator yaitu Subjektif dan Objektif melalui 4 (empat) buah pertanyaan. Hasil
tanggapan terhadap variabel lingkungan kerja dapat dijelaskan pada Tabel 4
berikut ini :
Tabel 4
Tanggapan Responden Mengenai Senjangan Anggaran
No. Pertayaan Skor
Jumlah SS S N TS STS
1
Anggaran belanja yang telah
ditetapkan berbeda jauh dengan
anggaran yang ideal (yang
seharusnya) menurut standar
anggaran
6 4 2 0 0 12
50 33,33 16,67 0 0 100
2
Pendapatan yang telah
dianggarkan berbeda jauh
dengan anggaran yang ideal
(yang seharusnya) menurut
standar anggaran
2 6 3 1 12
16,67 50 25 8,33 0 100
3
Anggaran didepartemen saya,
dapat saya pastikan bisa
terlaksana
7 3 2 0 0 12
58,33 25 16,67 0 0 100
4
Sasaran yang ditetapkan dalam
pendapatan sangat susah untuk
dicapai / direalisasikan
7 3 1 1 0 12
58,33 25 8,33 8,33 0 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
10
Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel 4 menunjukkan bahwa
sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju dan sangat setuju
terhadap senjangan anggaran. Hal ini menunjukkan adanya penilaian terhadap
anggaran, sehingga akan nampak bahwa anggaran mana yang terealisasi secara
aktual dan mana yang tidak.
4.2 Hasil Uji
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah di deskripsikan diatas, maka
daftar pertanyaan tersebut dilakukan pengujian data dengan menggunakan
program SPSS (Statistical Product and service) versi 16.0
4.2.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan alat
pengukur dapat mengungkapkan konsep gejala/kejadian yang diukur. Item
kuesioner dinyatakan valid apabila nilai r hitung > r tabel (n-2). Berdasarkan
Tabel 5 terlihat bahwa korelasi antara masing-masing indikator terhadap total
skor konstruk dari setiap variabel menunjukkan hasil yang signifikan, dan
menunjukkan bahwa r hitung > r tabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
semua item pertanyaan dinyatakan valid.
Tabel 5
Hasil Pengujian Validitas
No. Variabel/Indikator r hitung r tabel Keterangan
Partisipasi Anggaran (X)
1 Item 1 0,655 0,532 Valid
2 Item 2 0,636 0,532 Valid
3 Item 3 0,736 0,532 Valid
4 Item 4 0,580 0,532 Valid
5 Item 5 0,612 0,532 valid
6 Item 6 0,834 0,532 valid
Senjangan Anggaran (Y)
1 Item 1 0,777 0,532 valid
2 Item 2 0,725 0,532 valid
3 Item 3 0,821 0,532 valid
4 Item 4 0,647 0,532 valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
4.2.2 Pengujian Reliabilitas
Hasil pengujian reliabilitas untuk masing-masing variabel yang diringkas
pada tabel 6 dan 7 berikut ini :
Tabel 6
Hasil Uji Realiabilitas Partisipasi Anggaran
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.770 7
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
11
Berdasarkan Tabel 6 diperoleh bahwa semua variabel partisipasi
anggaran mempunyai koefisien Alpha yang cukup besar yaitu 0,770 di atas 0,60
sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur variabel partisipasi anggaran
dari adalah reliabel sehingga untuk selanjutnya item-item pada masing-masing
konsep variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur.
Tabel 7
Hasil Uji Reabilitas Senjangan Anggaran
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.789 5
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan Tabel 7 diperoleh semua variabel senjangan anggaran
mempunyai koefisien Alpha yang cukup besar yaitu 0,789 di atas 0,60 sehingga
dapat dikatakan semua konsep pengukur variabel senjangan anggaran adalah
reliabel sehingga untuk selanjutnya item-item pada masing-masing konsep
variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur.
4.2.3 Uji Detrerminasi (R2)
Koefisien determinasi merupakan besaran yang menunjukkan besarnya
variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independennya.
Dengan kata lain, koefisien determinasi ini digunakan untuk mengukur
seberapa jauh variabel-variabel bebas dalam menerangkan variabel terikatnya.
Hasil nilai adjusted R-Square dari korlasi digunakan untuk mengetahui
besarnya hubungan partisipasi anggaran (variabel X) terhadap senjangan
angaran (variabel Y). Berikut ini adalah data tentang hasil uji determinasi (R2):
Tabel 8
Uji Determinasi (R2):
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 .869a .755 .731 1.351
a. Predictors: (Constant), Partisipasi_Anggaran
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan Tabel 8 di atas diperoleh angka R sebesar 0,869. Hal ini
menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sangat kuat antara partisipasi
anggaran terhadap senjangan anggaran. Karena nilai R berada diantara 0,80
sampai dengan 1,00 dengan intepretasi koefisien kolerasi sangat kuat,
sedangkan koefesien determinasi yang dilihat dari nila R-Square sebesar 0,755
hal ini berarti 75,50% variasi senjangan anggaran dapat dijelaskan oleh variasi
dari variabel independent yaitu partisipasi anggaran. Sedangkan sisanya
24,50% dijelaskan sebab lain diluar variabel.
12
Berdasarkan hasil pengujian secara statistik dapat terlihat dengan jelas
bahwa partisipasi anggaran mempunyai hubungan terhadap senjangan anggaran
dalam menciptakan anggaran yang akurat pada PT. Pinago Utama Kebun Sereka
Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyuasin.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Berdasarkan uji validitas atas pertanyaan variabel partisipasi anggaran dan
variabel senjangan anggaran menunjukkan bahwa item pertanyaan-pertanyaan
tersebut memiliki nilai korelasi lebih dari 0,532 yaitu o, 770 maka dapat
disimpulkan bahwa item-item pertanyaan variabel atas variabel partisipasi
anggaran dan variabel senjangan anggaran dinyatakan valid.
2. Berdasarkan uji reabilitas variabel partisipasi anggaran dan variabel senjangan
anggaran mempunyai koefisien Alpha yang cukup besar yaitu di atas 0,60 yaitu
sebesar 0,789 maka dapat disimpulkan bahwa semua konsep pengukur masing-
masing variabel partisipasi anggaran dan variabel senjangan anggaran dari
kuesioner adalah reliabel sehingga untuk selanjutnya item-item pada masing-
masing konsep variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur.
3. Berdasarkan hasil uji koefesien determinasi yang dilihat dari R sebesar 0,869.
Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sangat kuat antara
partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran. Karena nilai R berada
diantara 0,80 sampai dengan 1,00 dengan intepretasi koefisien kolerasi sangat
kuat, sedangkan koefesien determinasi yang dilihat dari nilai R-Square sebesar
0,755 hal ini berarti 75,50% variasi senjangan anggaran dapat dijelaskan oleh
variasi dari variabel independent yaitu partisipasi anggaran. Sedangkan sisanya
24,50% dijelaskan sebab lain diluar variabel.
5.2 Saran
Untuk perbaikan di masa yang akan datang diharapkan pada PT. Pinago
Utama Kebun Sereka Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyuasin untuk
lebih akurat dalam pelaksanaan anggarannya. PT. Pinago Utama Kebun Sereka
Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyuasin diharapkan lebih
mengikutsertakan para karyawannya di dalam menetapkan suatu kebijakan
termasuk dalam penyusunan anggaran perusahaan, adanya jalinan kerjasama yang
solid dan menjalin komuikasi yang baik antara atasan dan bawahan, bersedia
menerima kritikan yang bersifat membangun dari karyawan demi kemajuan serta
merekrut karyawan sesuai pendidikan dan memiliki pengelaman dibidangnya
untuk mengisi jabatan strategis dalam perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat
Anthony dan Govindrajan 2009. Budgeting. Jakarta: Rineka Cipta
Hansen dan Mowen. 2009. Akuntansi Manajemen. Jilid Dua. Jakarta: Erlangga
Munandar,M. 2010. Budgeting. Jogyakarta: BPFE UGM
Nafarin. 2007. Penganggaran Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat
Priyatno.2009.Metodologi Penelitian.Jakartta:Andi
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE UGM