jurnal acsy ganjil 2015 2016

12
1 HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DENGAN SENJANGAN ANGGARAN DALAM MENCIPTAKAN AKURASI ANGGARAN PADA PT PINAGO UTAMA KEBUN SEREKA KECAMATAN BABAT TOMAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN Masri Ermawijaya, S.E.,Ak.,M.M.CA Dosen Tetap STIE Rahmaniyah Sekayu Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui huungan antara partispasi dengan senjangan anggaran dalam menciptakan anggaran yang akurat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan mengolah data primer. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sangat kuat antara partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran. Karena nilai R berada diantara 0,80 sampai dengan 1,00 dengan intepretasi koefisien kolerasi sangat kuat, sedangkan koefesien determinasi yang dilihat dari nila R-Square sebesar 0,755 hal ini berarti 75,50% variasi senjangan anggaran dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel independent yaitu partisipasi anggaran. Sedangkan sisanya 24,50% dijelaskan sebab lain diluar variabel. Kata kunci: Hubungan, Partisipasi Aggararan, Senjangan Anggaran 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis semakin lama semakin ketat, khususnya terkait dengan isu perdagangan bebas, menuntut perusahaan harus dapat mengalokasikasikan sumberdaya yang terbatas dengan seefisien mungkin. sehingga perlu sistem perencanaan dan pengendalian yang baik agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. PT. Pinago Utama adalah salah satu usaha perkebunan di Kabupaten Musi Banyuasin Provinisi Sumatera Selatan yang beralamatkan di Kecamatan Babat Toman. Sejak didirikan di Propinsi Sumatera Selatan pada tahun 1990-an. Perusahaan telah membangun kebun dan pabrik pengolahan komoditas karet dan kelapa sawit, termasuk ikut berpartisipasi dalam program pengembangan perkebunan kelapa sawit untuk masyarakat yang didanai oleh Bank-Bank milik Pemerintah. Perusahaan juga melayani petani lepas (independen atau non-Plasma) yang memproduksi dan menjual Tandan Buah Segar (TBS) kepada Perusahaan. Sampai saat ini, PT. Pinago Utama Group terdiri dari 3 (tiga) perseroan, yaitu : 1. PT. Pinago Utama. 2. PT. Sriwijaya Nusantara Sejahtera dan 3. PT. Hamparan Mutiara Hijau Dalam perencanaan, pihak manajemen perusahaan memerlukan adanya suatu alat pembantu dalam pengalokasian sumber daya tersebut salah satunya adalah anggaran. Seringkali perusahaan menggunakan anggaran sebagai satu- satunya pengukur kinerja manajemen. Penekanan anggaran ini dapat memungkinkan timbulnya senjangan anggaran. Penilaian kinerja berdasarkan tercapai atau tidaknya target anggaran akan mendorong bawahan untuk menciptakan senjangan anggaran dengan tujuan meningkatkan prospek kompensasi.

Upload: masriermawijya

Post on 21-Jan-2017

202 views

Category:

Economy & Finance


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal acsy ganjil 2015 2016

1

HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DENGAN SENJANGAN ANGGARAN DALAM MENCIPTAKAN AKURASI

ANGGARAN PADA PT PINAGO UTAMA KEBUN SEREKA KECAMATAN BABAT TOMAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN

Masri Ermawijaya, S.E.,Ak.,M.M.CA

Dosen Tetap STIE Rahmaniyah Sekayu

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui huungan antara partispasi dengan senjangan

anggaran dalam menciptakan anggaran yang akurat. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif dengan mengolah data primer. Hasil yang diperoleh dalam

penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sangat kuat antara

partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran. Karena nilai R berada diantara 0,80

sampai dengan 1,00 dengan intepretasi koefisien kolerasi sangat kuat, sedangkan

koefesien determinasi yang dilihat dari nila R-Square sebesar 0,755 hal ini berarti

75,50% variasi senjangan anggaran dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel

independent yaitu partisipasi anggaran. Sedangkan sisanya 24,50% dijelaskan sebab

lain diluar variabel.

Kata kunci: Hubungan, Partisipasi Aggararan, Senjangan Anggaran

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persaingan bisnis semakin lama semakin ketat, khususnya terkait dengan

isu perdagangan bebas, menuntut perusahaan harus dapat mengalokasikasikan

sumberdaya yang terbatas dengan seefisien mungkin. sehingga perlu sistem

perencanaan dan pengendalian yang baik agar tujuan yang telah ditetapkan dapat

tercapai.

PT. Pinago Utama adalah salah satu usaha perkebunan di Kabupaten Musi

Banyuasin Provinisi Sumatera Selatan yang beralamatkan di Kecamatan Babat

Toman. Sejak didirikan di Propinsi Sumatera Selatan pada tahun 1990-an.

Perusahaan telah membangun kebun dan pabrik pengolahan komoditas karet dan

kelapa sawit, termasuk ikut berpartisipasi dalam program pengembangan

perkebunan kelapa sawit untuk masyarakat yang didanai oleh Bank-Bank milik

Pemerintah. Perusahaan juga melayani petani lepas (independen atau non-Plasma)

yang memproduksi dan menjual Tandan Buah Segar (TBS) kepada Perusahaan.

Sampai saat ini, PT. Pinago Utama Group terdiri dari 3 (tiga) perseroan, yaitu :

1. PT. Pinago Utama.

2. PT. Sriwijaya Nusantara Sejahtera dan

3. PT. Hamparan Mutiara Hijau

Dalam perencanaan, pihak manajemen perusahaan memerlukan adanya

suatu alat pembantu dalam pengalokasian sumber daya tersebut salah satunya

adalah anggaran. Seringkali perusahaan menggunakan anggaran sebagai satu-

satunya pengukur kinerja manajemen. Penekanan anggaran ini dapat

memungkinkan timbulnya senjangan anggaran. Penilaian kinerja berdasarkan

tercapai atau tidaknya target anggaran akan mendorong bawahan untuk

menciptakan senjangan anggaran dengan tujuan meningkatkan prospek

kompensasi.

Page 2: Jurnal acsy ganjil 2015 2016

2

Partisipasi anggaran memiliki dampak langsung terhadap perilaku

manusia. Orang-orang merasakan tekanan dari anggaran yang ketat dan

kegelisahaan atas laporan kinerja yang buruk sehingga anggaran seringkali

dipandang sebagai penghalang kemajuan karier, Oleh karena itu, keikutsertaan

atau partisipasi anggaran dapat mendorong penetapan anggaran yang akurat.

Senjangan anggaran yaitu perbedaan antara anggaran yang nyata dan

kapasitas anggaran yang jujur dan dapat diprediksi. Dasar dalam menetapkan

senjangan anggaran adalah dengan mengestimasikan pendapatan lebih rendah dan

biaya lebih tinggi. Manajer melakukan hal ini agar target anggaran dapat dicapai

sehingga kinerja manajer terlihat baik. Senjangan anggaran dapat mencegah atau

mengurangi terjadinya tidak tercapainya anggaran yang ditetapkan. Namun

seringkali menimbulkan perbedaan informasi yang dimiliki antar manajemen

sehingga berdampak pada akurasi anggaran yang telah ditetapkan.

1.2 Perumusan Masalah

Bagaimana hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran

dalam menciptakan anggaran yang akurat pada PT. Pinago Utama Kebun Sereka

Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyuasin ?

2. LANDASAN TEORI

2.1 Anggaran

2.1.1 Pengertian Anggaran

Anggaran merupakan suatu rencana kegiatan keuangan periodik yang

dijalankan oleh manajemen disusun secara sistematis dan berdasarkan progam

yang telah disahkan serta berlaku untuk jangka waktu tertentu di yang akan

datang.

Menurut Munandar (2010:1), anggaran adalah suatu rencana yang disusun

secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang di nyatakan

suatu keuangan (unit moneter), dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang

akan datang.

Menurut Nafarin (2007:57), anggaran adalah suatu rencana keuangan

periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran

(budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang

dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk

jangka waktu tertentu.

2.1.2 Fungsi dan Kegunaan Anggaran

Fungsi dan kegunaan anggaran sebagaimana dikemukan Munandar

(2010:10), Fungsi Anggaran adalah sebagai berikut :

1. Fungsi Perencanaan

Anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan jangka pendek dan

kesanggupan manajer pusat pertanggungjawaban untuk melaksanakan

program satu tahun.

2. Fungsi Koordinasi

Anggaran berfungsi sebagai alat mengkoordinasikan rencana dan tindakan

berbagai unit atau segmen yang ada dalam organisasi agar dapat bekerja

secara selaras kearah pencapaian tujuan.

3. Fungsi Komunikasi

Page 3: Jurnal acsy ganjil 2015 2016

3

Dalam penyusunan anggaran, berbagai unit dan tingkatan organisasi

berkomunikasi dan berperan dalam proses anggaran. Selanjutnya setiap orang

yang bertanggungjawab terhadap anggaran harus dinilai mengenai prestasinya

melalui laporan pengendalian produk.

4. Fungsi Motivasi

Anggaran berfungsi sebagai alat memotivasi para pelaksana di dalam

melaksanakan tugas-tugas atau mencapai tujuan.

5. Fungsi Pengendalian

Anggaran dapat berfungsi sebagai alat pengendalian, karena anggaran yang

telah disetujui merupakan komitmen dari para pelaksana yang ikut berperan

serta dalam penyusunan anggaran tersebut.

6. Fungsi Pendidikan

Anggaran berfungsi juga sebagai alat untuk mendidik para manajer mengenai

bagaimana bekerja secara terperinci pada pusat pertanggung jawaban yang di

pimpinnya dan sekaligus menghubungkan dengan pusat pertanggung jawaban

lain didalam organisasi yang bersangkutan.

Sedangkan kegunaan anggaran adalah :

1. Sebagai Pedoman kerja

Anggaran sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta sekaligus tugas

dan target-target yang harus dicapai oleh karyawan dalam jangka waktu

tertentu yang akan datang.

2. Sebagai alat pengkoordinasi kerja

Digunakan sebagai alat manajemen untuk mengkoordinasi kerja seluruh

sebagian dalam perusahaan, agar saling menunjang, saling bekerja sama

secara sinergis, dalam rangka menuju sasaran yang telah ditetapkan. Dengan

demikian kelancaran jalannya perusahaan menjadi lebih terjamin.

3. Sebagai alat evaluasi (pengawasan) kerja

Digunakan sebagai tolak ukur, sebagai alat pembanding untuk menilai

(evaluasi) realisasi kegiatan perusahaan nanti.

2.1.3. Manfaat dan Tujuan Anggaran

Menurut Nafarin (2007:65), manfaat anggaran, antara lain :

1. Semua kegiatan dapat mengarah pada pencapaian tujuan bersama

2. Dapat digunakan sebagai alat untuk menilai kelebihan atau kekurangan

karyawan

3. Dapat memotivasi karyawan

4. Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada pegawai

5. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu

6. Sumber daya seperti tenaga kerja, peralatan dan dana dapat di manfaatkan

seefisien mungkin

7. Alat pendidikan bagi para manajer.

Sedangkan tujuan dari anggaran, yaitu :

1. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan

investasi dana

2. Mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan

3. Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi dana, sehingga

dapat mempermudah pengawasan

Page 4: Jurnal acsy ganjil 2015 2016

4

4. Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang

maksimal

5. Menyempurnakan rencana yang telah disusun karena dengan anggaran

menjadi lebih jelas dan nyata terlihat

6. Menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap usulan yang

berkaitan dengan keuangan.

2.2 Partisipasi Anggaran

2.2.1 Defenisi Partisipasi Anggaran

Hansen dan Mowen (2009:448) mendefenisikan partisipasi anggaran

merupakan keikutsertaan berbagi pihak yang berkepentingan dengan anggaran

untuk bersama-sama mengambil peran guna menentukan dan mencapai anggaran

yang merupakan suatu cerminan tujuan organisasi. Melaksanakan partisipasi

anggaran berarti mengikutsertakan operating managers dalam memutuskan

bersama dengan komite anggaran mengenai rangkaian kegiatan dimasa yang akan

datang dalam pencapaian sasaran anggaran. Tingkat partisipasi dalam operating

manager dalam penyusunan anggaran akan mendorong moral kerja yang tinggi

dan inisiatif para manajer.

Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa partisipasi anggaran yaitu

proses dimana pembuat anggaran terlibat dan mempunyai pengaruh dalam

penentuan besar kecilnya anggaran yang mempunyai dampak positif terhadap

motivasi manajerial karena dua alasan, yaitu :

1. Kemungkinan ada penerimaan yang lebih besar atas cita-cita anggaran jika

anggaran dipandang berada dalam kendali pribadi manajer, dibandingkan bila

dilaksanakan secara eksternal.

2. Hasil penyusunan anggaran partisipatisi adalah pertukaran informasi yang

efektif. Besar anggaran yang disetujui merupakan hasil dari keahlian dan

pengetahuan pribadi dari pembuat anggaran, yang paling dekat dengan

lingkungan produk/pasar.

2.2.2 Indikator Partisipasi Anggaran

Berikut Indikator dari Partisipasi Anggaran yang dikemukakan oleh

Hansen dan Mowen (2009:452) :

a. Keterlibatan

Keuangan pemerintah dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah juga

merupakan pembiayaan setiap program dan kegiatan pemerintahan. Proses

penyusunan anggaran ini melibatkan partisipasi setiap pegawai mulai dari

level kasubag hingga kepala dinas. Namun partisipasi anggaran juga secara

tidak langsung berdampak pada etika dalam bekerja yaitu tangung jawab

dalam anggaran.

b. Pengaruh

Partisipasi anggaran adalah proses yang menggambarkan individu-individu

terlibat dalam penyusunan anggaran dan mempunyai pengaruh terhadap

target anggaran dan perlunya penghargaan atas pencapaian target anggaran

tersebut.

c. Komitmen

Page 5: Jurnal acsy ganjil 2015 2016

5

Karena identifikasi dan ego-keterlibatan dengan tujuan anggaran, partisipasi

berkaitan dengan kinerja dan begitu mengarah pada peningkatan motivasi dan

komitmen terhadap budget.

2.3 Senjangan Anggaran

2.3.1 Defenisi Senjangan Anggaran

Menurut Anthony dan Govindarajan (2009:102), Senjangan anggaran

merupakan langkah pembuat anggaran untuk mencapai target yang lebih mudah

dicapai padahal kapasitas sesungguhnya masih jauh lebih tinggi. Partisipasi dalam

pembuatan dapat menyebabkan keinginan untuk membesar-besarkan atau

mengecilkan anggaran. Senjangan anggaran juga disebut kelonggaran anggaran.

Senjangan anggaran didefinisikan sebagai tindakan bawahan yang

mengecilkan kapasitas produktifnya ketika diberi kesempatan untuk menentukan

standar kerjanya. Hal ini dapat terjadi karena adanya kecenderungan bagi pembuat

anggaran untuk menganggarkan pendapatan agak lebih rendah dan pengeluaran

agak lebih tinggi, dari estimasi terbaik mereka mengenai jumlah-jumlah tersebut.

Oleh karena itu, anggaran yang dihasilkan adalah target yang lebih mudah untuk

dicapai.

2.3.2 Indikator Senjangan Anggaran

Berikut indikator dari Senjangan Anggaran yang dikemukakan oleh

Anthony dan Govindarajan (2009:121), sebagai berikut :

a. Subjektif

Memberikan informasi atau keterangan secara apa adanya, tidak dilebih-

lebihkan atau dikurang-kurangkan.

b. Objektif

Setiap pegawai harus memberikan informasi atau keterangan kepada kepala

sub-sub bagian secara objektif, dan tidak memberikan informasi atau

keterangan yang bias.

2.4 Hubungan Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan Anggaran

Dalam penelitian Baiman (2010) menyatakan, jika bawahan (agent) yang

terlibat dalam partisipasi anggaran mempunyai informasi khusus tentang kondisi

linternal, akan memungkinkan untuk melaporkan informasi tersebut kepada atasan

(principal). Atau dengan kata lain, partisipasi anggaran akan menyebabkan

bawahan memberikan informasi yang dimilikinya untuk membantu organisasi.

2.5 Penelitian Terdahulu

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Kadek

(2014) tentang “Pengaruh Partisipasi nggaran Terhadap Senjangan Anggaran

Dengan Penekanan Anggaran dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel

Moderating”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Terdapat pengaruh

yang positif dan signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap

senjangan anggaran (2) Terdapat pengaruh interaksi yang positif dan signifikan

antara penekanan anggaran terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dengan

senjangan anggaran. (3) Terdapat pengaruh interaksi yang negatif dan signifikan

antara antara komitmen organisasi terhadap hubungan antara partisipasi anggaran

dengan senjangan anggaran.

Page 6: Jurnal acsy ganjil 2015 2016

6

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian dilakukan pada PT. Pinago Utama Kebun Sereka Kecamatan

Babat Toman Kabupaten Musi Banyuasin (MUBA) 30752.

3.2 Populasi dan sampel

Populasi dan dalam penelitian ini adalah 12 Staf yang terlibat langsung

dalam pengelolaan anggaran pada PT. Pinago Utama Kebun Sereka Kecamatan

Babat Toman Kabupaten Musi Banyuasin, sedangkan sampel adalah bagian dari

jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampling eksidental

adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang

secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila

dipandang orang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Dari populasi

tersebut, maka diambil sampel sebanyak jumlah populasi atau populasi sama

dengan sampel.

3.3 Operasinalisasi Variabel

Tabel 1

Operasionalisasi Variabel

No Variabel Indikator Skala Nomor

Pertanyaan

1 Partisipasi anggaran adalah

keikutsertaan manajer dalam

menyusun anggaran yang

merupakan suatu cerminan

tujuan organisasi. (Variabel X)

- Keterlibatan

- Pengaruh

- Komitmen

Likert 1,2

3,4

5,6

2 Senjangan anggaran

merupakan perbedaan antara

anggaran yang dilaporkan

dengan anggaran yang sesuai

dengan estimasi terbaik

perusahaan. (Variabel Y)

- Subjektif

- Objektif

Likert 1,2

3,4

3.4 Data yang digunakan

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang penulis

dapatkan dari hasil kuesioner dan wawancara dengan pihak manajemen

perusahaan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik

sebagai berikut, menurut Arikunto (2010:9), yaitu:

a. Penelitian Lapangan

Pada penelitian ini Penulis mengadakan penelitian langsung pada objek

penelitian dengan cara sebagai berikut :

1. Observasi

Page 7: Jurnal acsy ganjil 2015 2016

7

Peneliti melakukan pengamatan langsung ke objek penelitian dalam

mengumpulkan data-data sebagai penunjang penelitian.

2. Wawancara

Yaitu melakukan wawancara atau tanya jawab dengan pihak-pihak terkait

yang berhubungan dengan judul penelitian.

3. Kuesioner

Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data dengan menggunakan

daftar pertanyaan secara tertulis terhadap responden.

4. Dokumentasi

Yaitu mengumpulkan data dengan cara mengalir atau mengambil data-data

dari catatan, dokumentasi, administrasi yang sesuai dengan masalah yang

diteliti.

b. Studi Pustaka

Menelaah teori-teori yang bersumber dan buku-buku teks, teori-teori dan

literatur, jurnal dan sebagainya untuk mendapatkan landasan teoritis yang

berhubungan dengan penelitian.

3.6 Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2012:333), teknik analisis data adalah proses mencari

dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,

pencatatan lapangan, kategori menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sistesa,

menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,

dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun

orang lain.

Pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik analisia kuantitaif.

Adapun teknik analisa kuantitaif yang digunakan penulis pada penelitian ini

adalah dengan melakukan pengujian hipotesis. pengujian ini digunakan untuk

mengetahui apakah variabel independen mempunyai hubungan secara signifikan

terhadap variabel dependen.

Menurut Priyatno (2009 : 13), SPSS adalah program atau sofware yang

digunakan untuk olah data statistik. Adapun tahap-tahap analisis data yang

digunakan adalah sebagai berikut :

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut. Dalam hal ini digunakan beberapa butir pertanyaan yang dapat secara

tepat mengungkapkan variabel yang diukur tersebut. Untuk mengukur tingkat

validitas dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor butir

pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Hipotesis yang diajukan

adalah :

Ho : Skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total skor konstruk.

Ha : Skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor konstruk.

Uji validitas dilakuan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r

tabel untuk tingkat signifikansi 5 persen dari degree of freedom (df) = n-2,

dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan

Page 8: Jurnal acsy ganjil 2015 2016

8

atau indikator tersebut dinyatakan valid, demikian sebaliknya bila r hitung < r

tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dilakukan

dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja dengan alat bantu SPSS uji

statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan

reliabilitas jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60.

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Kuncoro dan Suhardjono (2010:220), koefesien determinasi

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

variabel dependennya. Nilai koefesien determinasi adalah antara nol dan satu

nilai R2

yang kecil berati kemampuan variabel-variabel indenpenden dalam

menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas dan nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependennya. Sebelum melakukan uji R2 Penulis terlebih dahulu melakukan uj

koefisien korelasi atau uji R. Menurut Sugiyono (2010:78), pedoman untuk

memberikan intepretasi koefisien korelasi sebagai berikut:

Tabel 2

Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi Kriteria

0,00 – 0,199

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,799

0,80 – 1,000

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat Kuat Sumber: Sugiyono (2010)

4. PEMBAHASAN

Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan kepada 12 orang staf dari

PT. Pinago Utama Kebun Sereka Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi

Banyuasin, maka dari masing-masing variabel partisipasi anggaran (X) dan

senjangan Anggaran (Y) dapat di deskripsikan sebagai berikut :

4.1 Deskripsi Variabel

4.1.1 Deskripsi Variabel Partisipasi Anggaran

Variabel partisipasi anggaran pada penelitian ini diukur dengan 3 (tiga)

indikator yaitu keterlibatan, pengaruh dan komitmen melalui 6 (enam) buah

pertanyaan. Hasil tanggapan terhadap variabel partisipasi anggaran dapat

dijelaskan pada Tabel 3 berikut ini :

Tabel 3

Tanggapan Responden Mengenai Partisipasi Anggaran

Page 9: Jurnal acsy ganjil 2015 2016

9

No. Pertayaan Skor

Jumlah SS S N TS STS

1 Proses penyusunan anggaran

membutuhkan keikutsertaan saya

7 3 2 0 0 12

58,33 25 16,67 0 0 100

2

Proses penyusunan anggaran

sangat membutuhkan pendapat

saya

4 5 3 0 0 12

33,33 41,67 25 0 0 100

3

Saya sering memberikan pendapat

atau usulan tentang anggaran pada

atasan saya

5 3 3 1 0 12

41,67 25 25 8,33 0 100

4 Saya memiliki pengaruh yang

besar dalam anggaran terakhir

6 2 3 1 0 12

50 16,67 25 8,33 0 100

5

Atasan saya sering meminta

pendapat atau usulan saya dalam

proses penyusunan anggaran

6 4 2 0 0 12

50 33,33 25 0 0 100

6

Menurut saya, kontribusi saya

cukup besar dalam penyusunan

anggaran

7 3 1 1 0 12

58,33 25 8,22 8,33 0 100

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel 3 diatas, menunjukkan

bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan sangat setuju terhadap

variabel partisipasi anggaran. Hal ini menunjukkan adanya penilaian terhadap

partisipasi anggaran yang tinggi yang dimiliki karyawan PT. Pinago Utama

Kebun Sereka Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyuasin yang

berhubungan dengan anggaran.

4.1.2 Deskripsi Variabel Senjangan Anggaran

Variabel senjangan anggaran pada penelitian ini diukur dengan 2 (dua)

indikator yaitu Subjektif dan Objektif melalui 4 (empat) buah pertanyaan. Hasil

tanggapan terhadap variabel lingkungan kerja dapat dijelaskan pada Tabel 4

berikut ini :

Tabel 4

Tanggapan Responden Mengenai Senjangan Anggaran

No. Pertayaan Skor

Jumlah SS S N TS STS

1

Anggaran belanja yang telah

ditetapkan berbeda jauh dengan

anggaran yang ideal (yang

seharusnya) menurut standar

anggaran

6 4 2 0 0 12

50 33,33 16,67 0 0 100

2

Pendapatan yang telah

dianggarkan berbeda jauh

dengan anggaran yang ideal

(yang seharusnya) menurut

standar anggaran

2 6 3 1 12

16,67 50 25 8,33 0 100

3

Anggaran didepartemen saya,

dapat saya pastikan bisa

terlaksana

7 3 2 0 0 12

58,33 25 16,67 0 0 100

4

Sasaran yang ditetapkan dalam

pendapatan sangat susah untuk

dicapai / direalisasikan

7 3 1 1 0 12

58,33 25 8,33 8,33 0 100

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Page 10: Jurnal acsy ganjil 2015 2016

10

Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel 4 menunjukkan bahwa

sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju dan sangat setuju

terhadap senjangan anggaran. Hal ini menunjukkan adanya penilaian terhadap

anggaran, sehingga akan nampak bahwa anggaran mana yang terealisasi secara

aktual dan mana yang tidak.

4.2 Hasil Uji

Berdasarkan hasil kuesioner yang telah di deskripsikan diatas, maka

daftar pertanyaan tersebut dilakukan pengujian data dengan menggunakan

program SPSS (Statistical Product and service) versi 16.0

4.2.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan alat

pengukur dapat mengungkapkan konsep gejala/kejadian yang diukur. Item

kuesioner dinyatakan valid apabila nilai r hitung > r tabel (n-2). Berdasarkan

Tabel 5 terlihat bahwa korelasi antara masing-masing indikator terhadap total

skor konstruk dari setiap variabel menunjukkan hasil yang signifikan, dan

menunjukkan bahwa r hitung > r tabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

semua item pertanyaan dinyatakan valid.

Tabel 5

Hasil Pengujian Validitas

No. Variabel/Indikator r hitung r tabel Keterangan

Partisipasi Anggaran (X)

1 Item 1 0,655 0,532 Valid

2 Item 2 0,636 0,532 Valid

3 Item 3 0,736 0,532 Valid

4 Item 4 0,580 0,532 Valid

5 Item 5 0,612 0,532 valid

6 Item 6 0,834 0,532 valid

Senjangan Anggaran (Y)

1 Item 1 0,777 0,532 valid

2 Item 2 0,725 0,532 valid

3 Item 3 0,821 0,532 valid

4 Item 4 0,647 0,532 valid

Sumber : Data primer yang diolah, 2015

4.2.2 Pengujian Reliabilitas

Hasil pengujian reliabilitas untuk masing-masing variabel yang diringkas

pada tabel 6 dan 7 berikut ini :

Tabel 6

Hasil Uji Realiabilitas Partisipasi Anggaran

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.770 7

Sumber : Data primer yang diolah, 2015

Page 11: Jurnal acsy ganjil 2015 2016

11

Berdasarkan Tabel 6 diperoleh bahwa semua variabel partisipasi

anggaran mempunyai koefisien Alpha yang cukup besar yaitu 0,770 di atas 0,60

sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur variabel partisipasi anggaran

dari adalah reliabel sehingga untuk selanjutnya item-item pada masing-masing

konsep variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur.

Tabel 7

Hasil Uji Reabilitas Senjangan Anggaran

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.789 5

Sumber : Data primer yang diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 7 diperoleh semua variabel senjangan anggaran

mempunyai koefisien Alpha yang cukup besar yaitu 0,789 di atas 0,60 sehingga

dapat dikatakan semua konsep pengukur variabel senjangan anggaran adalah

reliabel sehingga untuk selanjutnya item-item pada masing-masing konsep

variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur.

4.2.3 Uji Detrerminasi (R2)

Koefisien determinasi merupakan besaran yang menunjukkan besarnya

variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independennya.

Dengan kata lain, koefisien determinasi ini digunakan untuk mengukur

seberapa jauh variabel-variabel bebas dalam menerangkan variabel terikatnya.

Hasil nilai adjusted R-Square dari korlasi digunakan untuk mengetahui

besarnya hubungan partisipasi anggaran (variabel X) terhadap senjangan

angaran (variabel Y). Berikut ini adalah data tentang hasil uji determinasi (R2):

Tabel 8

Uji Determinasi (R2):

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 .869a .755 .731 1.351

a. Predictors: (Constant), Partisipasi_Anggaran

Sumber : Data primer yang diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 8 di atas diperoleh angka R sebesar 0,869. Hal ini

menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sangat kuat antara partisipasi

anggaran terhadap senjangan anggaran. Karena nilai R berada diantara 0,80

sampai dengan 1,00 dengan intepretasi koefisien kolerasi sangat kuat,

sedangkan koefesien determinasi yang dilihat dari nila R-Square sebesar 0,755

hal ini berarti 75,50% variasi senjangan anggaran dapat dijelaskan oleh variasi

dari variabel independent yaitu partisipasi anggaran. Sedangkan sisanya

24,50% dijelaskan sebab lain diluar variabel.

Page 12: Jurnal acsy ganjil 2015 2016

12

Berdasarkan hasil pengujian secara statistik dapat terlihat dengan jelas

bahwa partisipasi anggaran mempunyai hubungan terhadap senjangan anggaran

dalam menciptakan anggaran yang akurat pada PT. Pinago Utama Kebun Sereka

Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyuasin.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Berdasarkan uji validitas atas pertanyaan variabel partisipasi anggaran dan

variabel senjangan anggaran menunjukkan bahwa item pertanyaan-pertanyaan

tersebut memiliki nilai korelasi lebih dari 0,532 yaitu o, 770 maka dapat

disimpulkan bahwa item-item pertanyaan variabel atas variabel partisipasi

anggaran dan variabel senjangan anggaran dinyatakan valid.

2. Berdasarkan uji reabilitas variabel partisipasi anggaran dan variabel senjangan

anggaran mempunyai koefisien Alpha yang cukup besar yaitu di atas 0,60 yaitu

sebesar 0,789 maka dapat disimpulkan bahwa semua konsep pengukur masing-

masing variabel partisipasi anggaran dan variabel senjangan anggaran dari

kuesioner adalah reliabel sehingga untuk selanjutnya item-item pada masing-

masing konsep variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur.

3. Berdasarkan hasil uji koefesien determinasi yang dilihat dari R sebesar 0,869.

Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sangat kuat antara

partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran. Karena nilai R berada

diantara 0,80 sampai dengan 1,00 dengan intepretasi koefisien kolerasi sangat

kuat, sedangkan koefesien determinasi yang dilihat dari nilai R-Square sebesar

0,755 hal ini berarti 75,50% variasi senjangan anggaran dapat dijelaskan oleh

variasi dari variabel independent yaitu partisipasi anggaran. Sedangkan sisanya

24,50% dijelaskan sebab lain diluar variabel.

5.2 Saran

Untuk perbaikan di masa yang akan datang diharapkan pada PT. Pinago

Utama Kebun Sereka Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyuasin untuk

lebih akurat dalam pelaksanaan anggarannya. PT. Pinago Utama Kebun Sereka

Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyuasin diharapkan lebih

mengikutsertakan para karyawannya di dalam menetapkan suatu kebijakan

termasuk dalam penyusunan anggaran perusahaan, adanya jalinan kerjasama yang

solid dan menjalin komuikasi yang baik antara atasan dan bawahan, bersedia

menerima kritikan yang bersifat membangun dari karyawan demi kemajuan serta

merekrut karyawan sesuai pendidikan dan memiliki pengelaman dibidangnya

untuk mengisi jabatan strategis dalam perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat

Anthony dan Govindrajan 2009. Budgeting. Jakarta: Rineka Cipta

Hansen dan Mowen. 2009. Akuntansi Manajemen. Jilid Dua. Jakarta: Erlangga

Munandar,M. 2010. Budgeting. Jogyakarta: BPFE UGM

Nafarin. 2007. Penganggaran Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat

Priyatno.2009.Metodologi Penelitian.Jakartta:Andi

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE UGM