jurnal

15
1 PENGARUH DANA PINJAMAN BERGULIR PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI DAN PENGGUNAANNYA TERHADAP KEMAJUAN USAHA ANGGOTA KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM) DI KECAMATAN PALU TIMUR SUPRAPTIN WIJI ASTUTI MUH. NATSIR RAHMA MASDAR ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dana pinjaman bergulir Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri dan penggunaannya terhadap kemajuan usaha anggota kelompok swadaya masyarakat (KSM) di Kecamatan Palu Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey, sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear sederhana, dan untuk menguji hipotesis digunakan uji t. Selain itu digunakan juga analisis deskriptif untuk menggambarkan bagaimana KSM dalam mengelola dana bantuan yang diberikan. Hasil analisis menunjukkan bahwa dana pinjaman bergulir berpengaruh terhadap kemajuan usaha KSM. Hal tersebut terlihat dari hasil persamaan regresi linear sederhana yaitu, Y= 0,976 + 0,741X 1. Secara umum anggota KSM sudah menggunakan dan mengelola dana secara tepat. Tingkat pengembalian dana pinjaman bergulir juga cukup baik. Hal tersebut berdasarkan indikator kinerka keuangan pinjaman bergulir yang telah ditetapkan Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada KSM agar lebih meningkatkan efektifitas dan efisiensi penggunaan dan pengelolaan dana pinjaman sehingga dapat meninkatkan pendapatan serta menjaga kelancaran pengembalian dana pinjaman bergulir. pihak PNPM Mandiri juga perlu meningkatkan kinerja manajemen UPK sehingga mampu mengatasi masalah yang terjadi pada KSM Kata kunci : Dana Pinjaman bergulir, Penggunaan Dana, Kemajuan Usaha A. PENDAHULUAN A.1 Latar Belakang Tanggal 30 April 2007, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meluncurkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat di Kota Palu, Sulawesi Tengah. PNPM Mandiri yang dilengkapi dengan akronim sektoral, yaitu PNPM Mandiri Perdesaan,

Upload: bagaisekeping-processor-tanpa-motherboard

Post on 07-Feb-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

file

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL

1

PENGARUH DANA PINJAMAN BERGULIR PROGRAM NASIONALPEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI DAN

PENGGUNAANNYA TERHADAP KEMAJUAN USAHA ANGGOTAKELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM)

DI KECAMATAN PALU TIMUR

SUPRAPTIN WIJI ASTUTI

MUH. NATSIR

RAHMA MASDAR

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dana pinjaman bergulirProgram Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri dan penggunaannyaterhadap kemajuan usaha anggota kelompok swadaya masyarakat (KSM) di KecamatanPalu Timur.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey, sumber data dalampenelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Alat analisis yang digunakan dalampenelitian ini adalah analisis regresi linear sederhana, dan untuk menguji hipotesisdigunakan uji t. Selain itu digunakan juga analisis deskriptif untuk menggambarkanbagaimana KSM dalam mengelola dana bantuan yang diberikan.

Hasil analisis menunjukkan bahwa dana pinjaman bergulir berpengaruh terhadapkemajuan usaha KSM. Hal tersebut terlihat dari hasil persamaan regresi linear sederhanayaitu, Y= 0,976 + 0,741X1. Secara umum anggota KSM sudah menggunakan danmengelola dana secara tepat. Tingkat pengembalian dana pinjaman bergulir juga cukupbaik. Hal tersebut berdasarkan indikator kinerka keuangan pinjaman bergulir yang telahditetapkan

Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada KSM agar lebih meningkatkanefektifitas dan efisiensi penggunaan dan pengelolaan dana pinjaman sehingga dapatmeninkatkan pendapatan serta menjaga kelancaran pengembalian dana pinjaman bergulir.pihak PNPM Mandiri juga perlu meningkatkan kinerja manajemen UPK sehingga mampumengatasi masalah yang terjadi pada KSM

Kata kunci : Dana Pinjaman bergulir, Penggunaan Dana, Kemajuan Usaha

A. PENDAHULUAN

A.1 Latar Belakang

Tanggal 30 April 2007, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meluncurkan

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat di Kota Palu, Sulawesi Tengah. PNPM

Mandiri yang dilengkapi dengan akronim sektoral, yaitu PNPM Mandiri Perdesaan,

Page 2: JURNAL

2

PNPM Mandiri Generasi, PNPM Mandiri RESPEK, PNPM Mandiri Pasca Bencana,

PNPM Mandiri R2PN, PNPM Mandiri Perkotaan dan PNPM Mandiri Pariwisata.

Semua program tersebut merupakan program-program yang mendukung dan

bernaung di bawah koordinasi PNPM Mandiri

Fungsi dan peran PNPM perkotaan yaitu menyediakan proses layanan

keuangan kepada rumah tangga miskin dengan pinjaman mikro berbasis pasar untuk

memperbaiki kondisi ekonomi mereka dengan membelanjakan dan mengelola

pinjaman serta menggunakannya secara benar. Tujuan utama dana pinjaman bergulir

adalah untuk membantu UMKM dalam memajukan usahanya, oleh karena itu PNPM

Mandiri tidak hanya memberikan bantuan modal kepada masyarakat tetapi juga

pendampingan dalam mengelola bantuan modal yang telah diberikan. hal tersebut

bertujuan agar penerima dana pinjaman bergulir dapat menggunakan dan mengelola

dana secara efektif dan efisien . Penggunaan dana bergulir yang efektif dan efisien

juga akan membantu KSM dalam menjaga kelancaran pengembalian pinjaman yang

telah diberikan sehingga tidak terjadi kredit macet.

Peran PNPM tidak hanya diarahkan berperan dalam pengentasan kemiskinan,

namun juga menyediakan jasa pemberian pinjaman kepada Kelompok Swadaya

Masyarakat (KSM). Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KSM) adalah

kelembagaan yang dirancang untuk membangun kembali kehidupan masyarakat

mandiri yang mampu mengatasi kemiskinannya sendiri. Kelompok ini merupakan

badan usaha kecil yang memilki kelompok usaha yang sejenis. Kendala yang paling

banyak ditemui pada kelompok usaha ini adalah pendanaan. Sutrisno dan Lestari

(2006) menyatakan bahwa hanya sebagian kecil (37%) industri kecil yang

memanfaatkan dana perbankan untuk menutupi kekurangan modal usahanya.

Rendahnya persentase pemanfaatan dana perbankan disebabkan kesulitan dalam

Page 3: JURNAL

3

memenuhi persyaratan perbankan, birokrasi dan prosedur yang cukup rumit. Seiring

dengan perkembangan ekonomi daerah, jumlah program bantuan dana terhadap usaha

kecil di kota Palu semakin bertambah. Pertambahan kuantitas ini seharusnya diikuti

dengan evaluasi terhadap pengelolaan dana yang diterima.

B. TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

B.1 PNPM Mandiri

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri merupakan

program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan

pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan

masyarakat (Pedoman umum PNPM Mandiri : 2007). PNPM Mandiri telah

dilaksanakan sejak tahun 2007, dimulai dengan Program Pengembangan Kecamatan

(PPK) dan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP). Keberhasilan

PPK dan P2KP menjadi model pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat di

perdesaan dan perkotaan di lokasi PNPM Mandiri. PNPM Mandiri dimaksudkan

untuk menjadi payung program penanggulangan kemiskinan dengan menggunakan

pendekatan pembangunan berbasis masyarakat

PNPM Mandiri resmi diluncurkan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo

Bambang Yudhoyono di Palu, Sulawesi Tengah pada 30 April 2007 yang akan

dilaksanakan hingga tahun 2015 dan sejalan dengan target pencapaian MDGs

(Millennium Development Goals). Diharapkan, dalam rentang waktu 2007–2015,

kemandirian dan keberdayaan masyarakat telah terbentuk sehingga keberlanjutan

program dapat terwujud

Page 4: JURNAL

4

B.2 Pinjaman Dana Bergulir

Dana bergulir adalah Dana yang dialokasikan oleh Kementerian

Negara/Lembaga/Satuan Kerja Badan Layanan Umum untuk kegiatan perkuatan

modal usaha bagi koperasi, usaha mikro, kecil, menengah, dan usaha lainnya yang

berada dibawah pembinaan Kementerian Negara/Lembaga. (Peraturan Menteri

Nomor 218/PMK.5/2009). Program Dana Pinjaman Bergulir (PDB) adalah bantuan

perkuatan pemerintah dalam bentuk uang atau barang modal yang disalurkan kepada

Koperasi Usaha Kecil Menengah (KUMK) dan lain-lain

Pelaksanaan kegiatan Pinjaman Bergulir dalam PNPM Mandiri bertujuan untuk

menyediakan akses layanan keuangan kepada rumah tangga miskin dengan pinjaman

mikro berbasis pasar untuk memperbaiki kondisi ekonomi mereka dan

membelajarkan masyarakat dalam hal mengelola pinjaman dan menggunakannya

secara benar.

B.3 Kemajuan Usaha

UMKM juga membutuhkan adanya iklim usaha yang kondusif seperti adanya

kemudahan dalam hal perijinan, perundangan yang memadai dan kondisi makro

ekonomi yang stabil. Setiap pelaku usaha pasti menginginkan usahanya dapat

berkembang namun banyak hambatan-hambatan yang akan dihadapi seperti

kekurangan modal, tenaga kerja yang ahli atau terampil, kinerja keuangan usaha

yang buruk dan sebagainya.

B.4 Kerangka Pemikiran

Berbagai macam program telah diluncurkan oleh pemerintah guna membantu

UMKM dalam mengatasi keterbatasan modal. Salah satu program dari PNPM

Mandiri adalah Dana pinjaman bergulir. Dana ini merupakan bantuan bagi Kelompok

Swadaya Masyarakat (KSM) yang bertujuan untuk melatih kemandirian masyarakat.

Page 5: JURNAL

5

Dana Pinajaman Bergulir ini diberikan untuk membantu KSM dalam mengelola dan

mengembangkan usahanya. Semakin maju sebuah usaha, menuntut usaha tersebut

untuk berhubungan dengan pihak eksternal. PNPM Mandiri melalui dana pinjaman

bergulirnya akan membantu KSM tidak hanya memberi bantuan modal tetapi KSM

juga akan didampingi dalam mengelola dana bantuan yang telah diberikan. Fasilitator

akan mendampingi KSM agar dapat menggunakan dana bergulir dengan efektif.

Penggunaan dana secara efektif akan membantu KSM dalam memajukan usahanya.

Penggunaan Dana yang tepat juga akan membantu KSM dalam menjaga kelancaran

pengembalian dana bergulir. Gambaran mengenai kerangka pikir diatas dapat dilihat

pada gambar berikut:

Gambar 2.1Kerangka Pemikiran

Keterangan :

= Mempengaruhi

B.5 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis yang diajukan adalah:

H1 : Dana pinjaman bergulir berpengaruh signifikan terhadap kemajuan usaha

anggota Kelompok Swadaya Masyarakat

C. METODE PENELITIAN

C.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota Kelompok Swadaya

Masyarakat (KSM) yang telah melakukan peminjaman lebih dari satu kali yang

Dana pinjaman bergulir

PNPM Mandiri

Kemajuan Usahaanggota KSM

Page 6: JURNAL

6

tersebar di Kecamatan Palu Timur yang terdiri dari 4 (empat) kelurahan yaitu

kelurahan Besusu Timur, Besusu Barat, Besusu Tengah, dan kelurahan Lolu Utara.

Jumlah KSM yang berada di Kecamatan Palu timur untuk Tahun 2010 adalah

sebanyak 90 kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 3 sampai 5 orang .

Berikut ini adalah rincian jumlah KSM di Kecamatan Palu timur dari setiap

kelurahan :

Tabel C.1Jumlah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)

Kecamatan Palu TimurKelurahan Jumlah KSM

Besusu Timur 22 Kelompok

Besusu Barat 20 Kelompok

Besusu Tengah 33 Kelompok

Lolu Utara 15 Kelompok

Jumlah 90 Kelompok

Sumber : Koordinator Kota PNPM Mandiri Perkotaan Kota Palu

C.2 Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah wakil Kelompok Swadaya Masyarakat

(KSM) yang telah meneriman bantuan Dana Pinjaman Bergulir PNPM Mandiri

Perkotaan dari setiap Kecamatan di Kota Palu. Pada penelitian ini teknik yang

digunakan dalam penentuan sampel adalah simple random sampling. Simple random

sampling adalah teknik pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata

yang ada di dalam populasi (Sugiyono, 2008:62). Penentuan jumlah sampel dihitung

dengan menggunakan rumus dari Slovin sebagai berikut:

n = N1 + NeDimana:

n = ukuran sampel

N = Ukuran populasi

Page 7: JURNAL

7

e = persen kelonggaran penelitian

Berdasarkan rumus diatas maka sampel dapat dihitung sebagai berikut:

n =90

1 + 90 (0,1)2 =90

1 + 0,9=

90

1,9= 47,36 = 47 KSM

Berdasarkan perhitungan sampel diatas, maka jumlah sampel pada

penelitian ini adalah sebanyak 47 KSM dengan jumlah responden sebanyak 47

orang. Setiap KSM akan diwakili 1 anggota KSM sebagai responden.

C.3 Operasional Variabel

C.3.1 Dana Pinjaman Bergulir

Pelaksanaan kegiatan Pinjaman Bergulir dalam PNPM Mandiri Perkotaan

bertujuan untuk menyediakan akses layanan keuangan kepada rumah tangga

miskin dengan pinjaman mikro untuk memperbaiki kondisi ekonomi mereka dan

membelajarkan mereka dalam hal mengelola pinjaman dan menggunakannya

secara benar. Petunjuk Teknis Operasional (PTO) PNPM Mandiri menyebutkan

bahwa hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan program-program

PNPM Mandiri adalah sebagai berikut:

a. Meningkatnya omzet usaha, pendapatan, dan modal sendiri KSM

b. Meningkatnya aset dan pengeluaran rumah tangga KSM

C.4 Kemajuan Usaha

Setiap pelaku usaha pasti menginginkan usahanya dapat berkembang

namun banyak hambatan-hambatan yang akan dihadapi seperti kekurangan

modal, tenaga kerja yang ahli atau terampil, kinerja keuangan usaha yang buruk

dan sebagainya. Adapun yang menjadi indikator kemajuan suatu usaha kecil

adalah sebagai berikut (M. Kartono 2007 : 45)

a. Jumlah Pendapatan

b. Cash-in flow

Page 8: JURNAL

8

c. Jumlah pelanggan

Berikut ini dalah gambaran secara singkat mengenai variabel-variabel yang

terdapat dalam penelitian ini:

Tabel C.3Operasional Variabel Penelitian

Variabel Penelitian Indikator Skalapengukuran

Dana pinjaman bergulir (X1)(Petunjuk Teknis Operasional

PNPM Mandiri : 2008)

a. Meningkatnya omzet usaha,pendapatan, dan modal sendiri KSM

b. Meningkatnya aset dan pengeluaranrumah tangga KSM

Rasio

Kemajuan usaha (Y):(Adi : 2007)

a. Jumlah pendapatanb. Cash in flowc. Jumlah pelanggan

Ordinal

C.5 PENGUJIAN ASUMSI KLASIK

C.5.1 Uji Normalitas

Uji normalitas data dapat dilakukan dengan melihat probability plot (p-

plot), normalitas data dapat dideteksi dengan cara melihat penyebaran data

(titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data menyebar disekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi

asumsi normalitas dan sebaliknya (Santoso, 2001:214). Berikut hasil uji

normalitas dengan melihat grafik p-plot

Page 9: JURNAL

9

Gambar C.1Grafik Normal Probability-Plot

Gambar grafik p-plot diatas terlihat bahwa titik menyebar disekitar garis

diagonal serta penyebarannya mengikuti garis diagonal maka dapat

disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

C.5.2 Uji Heterokedastisitas

Salah satu cara untuk mendeteksi adanya heterokedastisitas adalah

dengan melihat penyebaran dari titik-titik (varians) residual melalui grafik

Scatterplot. Dasar pengambilan keputusannya adalah jia ada pola tertentu

seperti titik-titik yang membentu pola yang teratur (bergelombang, melebar

kemudian menyempit)maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas

dan jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah

angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali,

2006:105). Berikut grafik scatterplot yang menunjukkan sebaran titik-titik

untuk mendeteksi terjadinya heterokedastisitas.

Gambar C.2Grafik Scatterplot

Pada grafik diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan

tidak membentuk pola tertentu, serta tersebar diatas dan dibawah angka 0 (nol)

pada sumbu Y. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas

pada model regresi.

Page 10: JURNAL

10

C.5.3Uji Multikolinearitas

Permasalahan multikol dapat dideteksi dengan beberapa cara,

diantaranya untuk mendeteksi adanya multikol dapat melihat besaran nilai VIF

(Variance inflation Factor) dan tolerance.Dari hasil perhitungan SPSS,

diperoleh nilai tolerance sebesar 1,000 untuk X1., untuk nilai VIF masing-

masing variabel dependen diperoleh sebesar 1,000 untuk X1. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa nilai tolerance yang diperoleh lebih besar dari nilai 0.10

dan nilai VIF yang diperoleh kurang dari 10, sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi Multikolineritas yang serius antara variabel independen

Tabel C.4Uji Multikolinearitas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

Dana Pinjaman Bergulir (X1) 1.000 1.000

C.6 METODE ANALISIS DATA

C.6.1 Analisis Regresi Sederhana

Menurut Sugiyono (2008:275) analisis regresi digunakan untuk memprediksikan

seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen naik

atau turun. Manfaat dari hasil analisis regresi untuk membuat keputusan apakah naik

atau menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui peningkatan variabel

indepen atau tidak. Pembuktian hasil analisis pada penelitian ini menggunakan alat

analisis regresi sederhana. Penelitian ini mencoba untuk melihat seberapa besar

pengaruh dana pinjaman bergulir PNPM mandiri dengan melakukan survey pada

anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di Kecamata Palu Timur.

Berdasarkan hasil olah data dengan bantuan SPSS 16.0 for Windows diperoleh

hasil regresi sederhana pada tabel berikut ini :

Page 11: JURNAL

11

Tabel C.5Hasil Perhitungan Regresi Sederhana

Sumber : Olah data SPSS, 2014

Dari nilai-nilai pada tabel 4.13 diatas, diperoleh persamaan model regresi sebagai

berikut:

Y = 0,967 + 0,741 X1

Persamaaan regresi diatas memberikan gambaran mengenai besarnya pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen. Koefisien X1 (dana pinjaman

bergulir) yang bertanda positif (+) menunjukkan bahwa dapat pengaruh yang searah

antara variabel Independen (X1) dengan variabel Y (kemajuan usaha)

C.6.1 Uji T ( Uji Parsial)

Uji t digunakan untuk mengetauhi apakah variabel independen secara

parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen , dilakukan perbandingan antara t hitung dengan t

tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05%) dengan ketentuan sebagai

berikut:

a. Jika t hitung > t tabel pada tingkat kepercayaan 95%, sehingga terbukti

bahwa Dana pinjaman bergulir dan Penggunaan Dana bergulir (variabel X)

yang diamati secara signifikan berpengaruh terhadap Kemajuan Usaha

Anggota KSM (variabel Y), dengan kata lain Ho ditolak maka Ha diterima

No Variabel indepenpen Koefisienregresi (B)

HasilUji t

Probabilitas(Sig t)

Koefisiendeterminanpartial

1 Konstanta (a) 0,967 1,138 0,2612 Dana Pinjaman Bergulir (X1) 0,741 10,479 0,000 0,842

Multiple R = 0,842R square = 0,709t tabel = 1,678

Page 12: JURNAL

12

b. Jika t hitung < t tabel pada tingkat kepercayaan 95%, sehingga terbukti bahwa

Dana pinjaman bergulir Dan Penggunaan Dana bergulir (variabel X) yang

diamati secara signifikan terhadap Kemajuan Usaha Anggota KSM

(variabel Y), dengan kata lain Ho diterima maka Ha ditolak

Variabel dana pinjaman bergulir (X1) diperoleh nilai thitung sebesar 10,476 >

ttabel sebesar 1,678 dan tingkat signifikansinya lebih kecil dari taraf nyata (α =

0,05) yaitu 0,000 < 0,05, dengan demikian nilai ini menunjukkan bahwa

secara parsial variabel dana pinjaman bergulir (X1) berpengaruh signifikan

terhadap kemajuan usaha anggota KSM (Y). Nilai koefisien determinasi

parsial adalah sebesar 0,842 atau sebesar 84,2%. Hal ini menunjukkan bahwa

secara parsial dana pinjaman bergulir mempunyai pengaruh sebesar 85,5%

terhadap kemajuan usaha anggota KSM. Berdasarkan uji parsial tersebut,

hipotesis yang menyatakan bahwa dana pinjaman bergulir berpengaruh

terhadap kemajuan usaha anggota KSM dapat diterima

D. PEMBAHASAN

D.1 Pengaruh Dana Pinjaman Bergulir Secara Parsial Terhadap Kemajuan

Usaha Anggota KSM di Kecamatan Palu Timur

Dana Pinjaman Bergulir adalah dana pinjaman dalam PNPM Mandiri

Perkotaan yang diberikan kepada masyarakat miskin melalui Kelompok

Swadaya Masyarakat (KSM) dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan

dan kesejahteraannya. Program dana bergulir di kota Palu sudah ada sejak

tahun 2008.

Page 13: JURNAL

13

Berdasarkan hasil uji t, untuk variabel Dana Pinjaman bergulir

diperoleh thitung > ttabel dan tingkat signifikansinya lebih kecil dari taraf nyata

(α = 0,05) dengan demikian nilai ini menunjukkan bahwa secara parsial

variabel Dana Pinjaman bergulir berpengaruh scara signifikan terhadap

kemajuan usaha anggota KSM. Hal ini disebabkan karena dana pinjaman

bergulir yang diberikan oleh PNPM Mandiri memberikan banyak manfaat

bagi KSM diantaranya dana pinjaman bergulir membantu dalam memajukan

usaha KSM. Dana pinjaman bergulir yang dikelola oleh anggota KSM

mampu meningkatkan pendapatan KSM dan juga jumlah pelanggan KSM.

Berdasarkan hasil tabulasi frekuensi bahwa sebagian besar usaha anggota

KSM mengalami kemajuan baik dari segi pendapatan, omset, modal,

pelanggan dan lain sebagainya.

D.2 Penggunaan Dana Pinjaman Bergulir di Kecamatan Palu Timur.

PNPM Mandiri sebagai pihak yang menangani Dana Pinjaman bergulir

tidak hanya sekedar memberikan bantuan tetapi juga membekali penerima

bantuan dengan pengetahuan dan terus memberikan pendampingan dalam

mengelola bantuan secara efektif dan efisien. Hal tersebut bertujuan agar

bantuan yang diberikan mampu dikelola dengan baik sehingga benar-benar

dapat bermanfaat bagi kemajuan usaha KSM serta dapat menjaga kelancaran

pengembalian dana bergulir yang telah diberikan.

Penggunaan dana yang efektif dan efisien juga bisa terlihat dari tingkat

pengembalian anggota KSM. Tingkat pengembalian serta kinerja pinjaman

bergulir diukur melalui indikator utama kinerja pinjaman bergulir. Besar

Page 14: JURNAL

14

Indikator-indikator utama Kinerja Pinjaman Bergulir untuk kategori

memuaskan, minimal dan ditunda adalah sebagai berikut :

Tabel D.1Laporan Kinerja Pinjaman Bergulir Kecamatan Palu Timur

No Kelurahan LAR PAR ROI CCr1 Besusu Timur 10,6% 5,0% 13,6% 246,4%2 Besusu Barat 46,7% 23,1% 8,9% 195,7%3 Besusu Tengah 66,7% 47,9% 4,6% 219,6%4 Lolu Utara 100% 100% -3,9% 81,9%

Sumber : Koordinator Kota PNPM Mandiri Kota Palu, 2010

Dampak positif juga mereka rasakan dari adanya bantuan yang telah

diberikan. Selain pendapatan serta omset yang bertambah mereka juga merasa

pelanggan yang mereka miliki juga bertambah. Anggota KSM tidak hanya

mendapatkan dampak positif dari adanya dana pinjaman bergulir.

E. KESIMPULAN

E.1 KESIMPULAN

Berdasarkan rumusan masalah, hipotesis serta analisis dan pembahasan

hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa secara umum Penggunaan

dana pinjaman bergulir sudah tepat. Hal ini terlihat dari meningkatnya

pendapatan serta pelanggan yang dimilki KSM. Anggota KSM memanfaatkan

pinjaman yang diberikan untuk mengembangkan usaha yang dijalankan dan

peningkatan kebutuhan yang diperlukan untuk usaha sehingga meningkatkan

pendapatan KSM. Penggunaan Dana pinjaman juga secara keseluruhan cukup

efektif. Hal tersebut telihat dari indikator-indikator kinerja keuangan

pinjaman setiap kelurahan yang cukup baik.

E.2 SARAN-SARAN

Page 15: JURNAL

15

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang berkaitan dengan penelitian

ini, serta pengetahuan dan pengalaman yang peneliti dapatkan selama proses

penelitian, maka saran-saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut KSM

agar lebih meningkatkan efektifitas dan efisiensi penggunaan dan pengelolaan

dana pinjaman sehingga dapat meninkatkan pendapatan serta menjaga kelancaran

pengembalian dana pinjaman bergulir. Pihak PNPM khususnya UPK sebaiknya

meningkatkan kinerja manajemennya sehingga masalah penunggakan dan

masalah yang terjadi didalam KSM dapat segera diatasi.

DAFTAR PUSTAKA

Boediono. 2001. Ekonomi Mikro. Yogyakarta : BPFE-UGM.

Departemen Pekerjaan Umum Jendral Cipta Karya, 2007. Pedoman umum PNPMMandiri Perkotaan. Jakarta : Departemen Pekerjaan Umum

, 2008. Pedoman PelaksanaanPNPM Mandiri Perkotaan Jakarta : Departemen Pekerjaan Umum

Ghozali, Imam, 2006. Aplikasi multivariate dengan program SPSS. BadanPenerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

M. Kwartono Adi, 2007, Analisis Usaha Kecil Dan Menengah, CV. Andi Offset,Yogyakarta.

Mahmudi. 2005. Manajemen Sektor Publik. Yogyakarta : UPP AMP YKPPN

Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Pinjaman Bergulir PNPM Mandiri, 2008.Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 218/PMK.5/2009 tentang Dana Bergulir

Petunjuk Teknis Operasional PNPM Mandiri - P2KP, 2007. DepartemenPekerjaan Umum. Jakarta

Petunjuk Umum PNPM Mandiri - P2KP, 2007. Departemen Pekerjaan Umum.Jakarta

Sugiyono, Prof. 2007. Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.