jurnal
DESCRIPTION
Jurnal WWTRANSCRIPT
PENGARUH LAJU ALIR GAS DAN KONSENTRASI SORBEN
TERHADAP FLUKS CO2 PADA ABSORPSI GAS CO 2
MENGGUNAKAN KONTRAKTOR MEMBRAN HALLOW FIBER
Gas CO2 adalah contoh dari gas rumah kaca yang berasal dari pembakaran
bahan bakar fosil seperti minyak bumi , gas alam dan batu bara. Efek rumah kaca
menyebabkan bumi menjadi panas sehingga mencairnya es dikutub dan
permukaan air laut menjadi naik. Gas CO2 bersifat korosif , yang jika muncul pada
bagian ellbow pipa , tubing tubing , cooler dan injektor turbin akan menyebabkan
penurunan temperatur dan tekanan. Contoh didalam turbin gas , CO2 akan
mengakibatkan penurunan nilai kalor pembakaran CO2 dan H2O tidak dapat
dibakar , menurunnya kalor pembakaran akan mengurangi tegangan listrik yang
dihasilkan oleh turbin gas tadi. Oleh karena itu untuk menurunkan efek rumah
kaca maka gas CO2 harus dihilangkan dari gas buang. Salah satu cara untuk
menghilangkan gas CO2 dengan cara absorpsi. Absorpsi secara konvensional
menggunakan kolom packing atau tray. Namun absorpsi secara konvensional
memiliki keterbatasan dalam pengoperasian.
Teknologi menggunakan membran dapat menjadi alternatif yang baik untuk
mengurangi kadar CO2 pada gas buang. Teknologi ini memiliki luas kontak
daerah per unit volum yang lebih besar dan biaya yang murah. Kontraktor
membran adalah suatu alat yang dapat mengakomodasi perpindahan massa gas -
cair ataupun cai-cair tanpa adanya dispersi satu fasa lainnya, tidak seperti kolom
kontraktor konvensional. Modul membran yang umum digunakan adalah
membran serat berongga (hallow fiber) berpori mikro (microporous membrane),
yaitu membran dengan struktur yang acak. Perpindahan massa antar fasa pada
kontraktor membran didorong oleh adanya perbedaan konsentrasi komponen antar
fasa dan penurunan tekanan yang diperlukan untuk menahan interfasa antar fluida
sangat kecil. Pada teknologi kontraktor membran, membran berfungsi sebagai
interface antara dua fasa dan sebagai daerah terjadinya kontak antara kedua fasa
tersebut.
Modul hollow fiber merupakan konfigurasi yang memiliki permukaan volume
yang paling besar dibanding modul jenis lain sehigga paling efektif untuk proses
pemisahan (bisa mencapai 30.000m2/ m3). Keunggulan lain dari modul hollow
fiber adalah biaya perancangan yang murah dan konsumsi energi yang rendah.
Penelitian mengenai kontraktor membran telah dilakukan yaitu mempelajari
penyerapan CO2 menggunakan kotraktor membran hallow fiber dengan larutan
sorben air, larutan NaOH dan larutan dietanolamin. Hasil yang diperoleh
meunjukkan bahwa penggunaan larutan NaOH sebagai sorben memberikan laju
perpindahan massa total yang lebih besar dibandingkan dengan sorben air dan
dietanolamin. Penelitian yang dilakukan mempelajari kontraktor untuk mereduksi
SO2 pada gas buang, memperoleh fluks SO2 yang lebih baik dibandingkan dengan
membran polisulfon. Hasil yang didapatkan bahwa volume yang diperlukan
kontraktor membran adalah 27 kali lebih kecil daripada volume yang diperlukan
oleh kolom packing. Penelitian yang berikutnya mempelajari absorpsi CO2
menggunakan kotraktor membran hallow fiber dengan larutan sorben air dan
menghasilkan peningakatan fluks pada peningkatan kecepatan aliran sorben.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas kontraktor membran
hallow fiber sebagai kontraktor proses penyerapan CO2 menggunakan sorben
NaOH, dengan variabel kecepatan alir dan konsentrasi sorben, serta kecepatan alir
gas.
Pengaruh laju alir sorben terhadap fluks CO2
Semakin meningkat laju alir sorben, fluks CO2 secara umum semakin
meningkat. Dikarenakan pada laju alir NaOH yang tinggi, jumlah molekul NaOH
sebagai jerap besar sehingga daya serap sorben meningkat.
Pengaruh konsentrasi sorben terhadap fluks CO2
Naiknya konsentrasi NaOH maka semakin banyak mol NaOH yang bereaksi
dengan mol CO2 sehingga memperbesar fluks.
Pengaruh laju alir gas terhadap fluks CO2
Semakin besar laju alir gas, fluks CO2 yang dihasilkan juga semakin besar.
Hal ini disebabkan dengan kenaikan laju alir gas, maka akan meningkatkan
keturbulenan aliran gas CO2 didalam membran, keturbulenan dari aliran gas CO2
ini, menyebabkan jumlah mol CO2 yang masuk ke pori-pori membran per satuan
luas membran per satuan waktu akan bertambah, sehingga laju perpindahan panas
secara konveksi dapat digunakan untuk menjelaskan perpindahan massa gas CO2
di dalam fiber.
DAFTAR PUSTAKA
Dortmundt, David, & Doshi Kishore. 2007. Recent Developments in CO2
Removal Membran Technology.
Griffin, R. C. 1955. Technical Methods of Analysis as Employed in Laboratories. second edition. The Mc Graw-Hill Book Company, Inc. New York.
Kartoharjno Sutarno. 2007. Absorpsi CO2 dari campuran gas dengan CH4 CO2
atau N2 melalui Kontraktor Membran Serat Berongga menggunakan Pelarut Air. Makara. Teknologi. Vol II No.2. November; 97-102.
Levenspiel, O. 1972. Chemical Reaction Engineering. Second Edition. John Willey & Son, Inc. New York.
Puja & Irvan. 1996. Kontraktor Membran untuk Pengen-dalian Industri Gas Buang. Jurusan Teknik Kimia. Institut Teknologi Bandung.
Rangwala, H. A. 1995. Absorption of Carbon Dioxide into Aqueous Solution Using Hollow Fiber Membran Contractor. Journal of Membran Science. 112, 229-240.