jurnal
DESCRIPTION
smlTRANSCRIPT
EVALUASI PENERAPAN DAN USULAN KONSEP SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN ISO 14001 : 2004 BERDASARKAN PERATURAN NASIONAL DAN
PANDUAN INTERNASIONAL DI WASTEWATER TREATMENT PLANT PT INDAH
KIAT PULP AND PAPER, TBK SERANG
Cendra Faris Mahdi*), Dr. Haryono Setiyo Huboyo, ST, MT **)
ABSTRAK
PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk Serang Mill has Wastewater Treatment Plant to
handle as side product from production prosess so that protect environment from pollution.
PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk Serang Mill has been achieved ISO 14001:2004
certification with certain boundary that cover Wastewater Treatment Plant. Evaluation and
analysis of environmental management system implementation at Wastewater Treatment
Plant are necessary to decide step of environmental management system correction and
improvement. Evaluation and analysis to Wastewater Treatment Plant, that use “Model
Kematangan” method which is has been validated, is completing by scoring according to
national constitutional and international guidance. The result of Evaluation and analysis of
environmental management system implementation at Wastewater Treatment Plant
according to national constitutional is 60% and according to international guidance is 45%.
Realizing advices are necessary to correcting and improving environmental management
system implementation so that get better condition.
Keyword : Environmental Management System, Evaluation and Analysis, Wastewater
Treatment Plant
PENDAHULUAN
Proses pengelolaan lingkungan
pada bidang industri harus dilakukan dengan
standar dan acuan yang sama untuk semua
pihak yang terkait di seluruh penjuru dunia
agar hasil yang akan dicapai dapat terukur.
International Organization for
Standardization (ISO) telah merumuskan
suatu standar untuk pengelolaan lingkungan
hidup yang dikenal sebagai seri ISO 14000
yang kini banyak dianut di berbagai negara
sebagai suatu standar pengelolaan
lingkungan hidup. Salah satu modifikasi ISO
14000 untuk standar pengelolaan lingkungan
adalah ISO 14001, yaitu pembahasan Sistem
Pengelolaan Lingkungan.
*) Mahasiswa**) Dosen Pembimbing
1
Penerapan ISO 14001 memerlukan
pembelajaran secara langsung dan spesifik
yang tidak didapatkan melalui proses
perkuliahan atau akademis kampus. Hal ini
mendorong pihak akademis untuk bekerja
sama dengan dunia industri dalam
menyediakan sarana pembelajaran ISO
14001. Pelaksanaan program Kerja Praktek
Mahasiswa Program Studi Teknik
Lingkungan Universitas Diponegoro pada
PT Indah Kiat Pulp and Paper, Tbk. Serang
sebagai salah satu upaya perwujudannya. PT
Indah Kiat Pulp and Paper, Tbk. Serang
merupakan salah satu perusahaan yang
cukup taat dan fokus pada pengelolaan
lingkungan.
TUJUAN PELAKSANAAN
Tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini
adalah :
1. Mengetahui kondisi eksisting penerapan
sistem manajemen lingkungan di Waste
Water Treatment Plant PT Indah Kiat
Pulp And Paper Tbk, Serang.
2. Melakukan evaluasi dan analisis
eksisting penerapan dari perencanaan
konsep sistem manajemen lingkungan
terhadap peraturan nasional dan
panduan internasional di Waste Water
Treatment Plant PT Indah Kiat Pulp
And Paper Tbk, Serang.
3. Menyusun serangkaian usulan konsep
sistem manajemen lingkungan yang baik
dan sesuai dengan peraturan nasional
dan panduan internasional di Waste
Water Treatment Plant PT Indah Kiat
Pulp and Paper, Tbk. Serang
berdasarkan hasil pengamatan dan
analisa.
METODE EVALUASI DAN ANALISA
Analisa data menggunakan beberapa
metode yakni metode studi dokumen,
metode analisa komparatif dan metode
pemberian nilai model kematangan.
1. Metode Studi Dokumen
Data-data sekunder yang
didapatkan kemudian dikaji secara cermat
dan dianalisa isi dari dokumen tersebut.
Setelah data-datar sekunder tersebut dikaji
dan dianalisa, maka penulis dapat
memilah pokok informasi yang dapat
digunakan untuk analisa berikutnya.
2. Metode Analisa Komparatif
Kondisi eksisting penerapan
Sistem Manajemen Lingkungan
WasteWater Treatment Plant PT Indah
Kiat Pulp and Paper, Tbk. Serang akan
dievaluasi dan dianalisa dengan
membandingkannya dengan beberapa
peraturan baik peraturan nasional maupun
internasional.
Peraturan nasional yang
digunakan adalah SNI 19-14001-2005.
Peraturan internasional yang digunakan
*) Mahasiswa**) Dosen Pembimbing
2
adalah Panduan Manual Sistem
Manajemen Lingkungan. Panduan
Manual yang dimaksud adalah Self
Monitoring Manual Pulp and Paper
Industry, 2003, Egyptian Environmental
Affairs Agency (EEAA) dan
Environmental Management Systems
(EMS) Handbook for Wastewater
Utilities, 2004, U.S.EPA.
3. Pemberian Nilai Model Kematangan
Evaluasi Penerapan
Berikut ini akan dijelaskan lebih
lengkap mengenai penilaian yang
digunakan dalam evaluasi penerapan.
Tabel Pedoman Hasil Penilaian
Model Kematangan
LEVEL INTERPRETASI5 Perusahaan telah melakukan
perbaikan kinerja secara kontinyu terhadap aktivitas-aktivitas yang menerapkan aspek-aspek pengelolaan lingkungan di dalam sistem industri dan telah mencapai hasil yang unggul dalam upaya pengelolaan lingkungan
4
Perusahaan telah melakukan pengukuran kinerja atau upaya yang lebih baik terhadap aktivitas-aktivitas yang menerapkan aspek-aspek pengelolaan lingkungan di dalam sistem industri
3
Perusahaan telah melakukan aktivitas-aktivitas yang menerapkan aspek-aspek pengelolaan lingkungan di dalam sistem industri
2
Perusahaan mulai melakukan perencanaan untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang menerapkan aspek-aspek pengelolaan lingkungan di dalam sistem industri, tetapi belum menerapkannya
LEVEL INTERPRETASI
1
Perusahaan mengetahui dan peduli terhadap aspek-aspek pengelolaan lingkungan yang harus diterapkan di dalam sistem industri, tetapi belum melakukan aktivitas apapun untuk menerapkannya
0
Perusahaan tidak mengetahui dan tidak peduli sama sekali terhadap
aspek-aspek pengelolaan lingkungan yang seharusnya diterapkan di dalam
sistem industriKriteria penilaian yang digunakan
adalah hasil dari adaptasi dari Pedoman
Hasil Penilaian Model Kematangan yang
disesuaikan dengan pembahasan laporan ini.
Wastewater Treatment Plant akan disingkat
menjadi WWTP. Berikut ini kriteria
penilaian yang digunakan.
Tabel Kriteria Pemberian Nilai per
Klausul
No Kriteria Nilai
1 WWTP tidak tahu dan tidak peduli mengenai langkah yang harus dilakukan 0
2WWTP mengetahui dan peduli terhadap langkah yang harus dilakukan namun tidak dapat melakukan apa-apa
1
3WWTP mulai melakukan perencanaan untuk melaksanakan langkah yang harus dilakukan namun belum menerapkannya
2
4WWTP telah menerapkan langkah yang harus dilakukan 3
5 WWTP telah menerapkan langkah yang lebih baik dari yang diharuskan 4
6
WWTP telah menerapkan langkah yang lebih baik dari yang diharuskan secara kontinu dan telah mencapai hasil yang unggul dan berkualitas
5
Tabel Kriteria Pembahasan Hasil
Keseluruhan
*) Mahasiswa**) Dosen Pembimbing
3
No Prosentase (%) Keterangan
1 0%-24%
WWTP tidak menerapkan Sistem Manajemen
Lingkungan yang dipersyaratkan
2 25%-49%
WWTP menerapkan sebagian kecil Sistem
Manajemen Lingkungan yang dipersyaratkan
3 50%-74%
WWTP telah menerapkan setengah dari Sistem
Manajemen Lingkungan yang dipersyaratkan
4 75%-99%
WWTP telah menerapkan sebagian besar Sistem
Manajemen Lingkungan yang dipersyaratkan
5 100%
WWTP telah menerapkan keseluruhan Sistem
Manajemen Lingkungan yang dipersyaratkan
HASIL EVALUASI DAN ANALISA
Evaluasi Penerapan SML dilakukan
terhadap klausul yang terdapat pada
peraturan nasional dan panduan
internasional, kecuali klausul Persyaratan
Umum dan Tinjauan Manajemen karena.
tidak memiliki hubungan secara langsung
maupun tidak langsung dengan penerapan
SML di WWTP.
1. Kebijakan Lingkungan
Wastewater Treatment Plant
(WWTP) melakukan proses perbaikan
berkelanjutan dan pencegahan pencemaran
dalam rangka pelaksanaan kebijakan
lingkungan perusahaan. WWTP harus
menaati peraturan perundang-undangan yang
berlaku dalam rangka pelaksanaan kebijakan
lingkungan perusahaan. WWTP
mendokumentasikan dan memelihara
kebijakan lingkungan perusahaan dalam
rangka pelaksanaan kebijakan lingkungan
perusahaan. WWTP mengkomunikasikan
kebijakan lingkungan perusahaan kepada
semua pegawai yang bekerja didalamnya.
2. Aspek lingkunganKriteria evaluasi identifikasi di
Wastewater Treatment Plant yaitu Severity
of impact (Sv), Legal and other
requirements (R), Frequency of impact (F),
Complaint & Public Image (C), Duration of
impact (D), dan Geographic of impact (G).
Setiap kriteria evaluasi identifikasi
mendapatkan nilai 1 sampai 3 yang akan
dijumlahkan. Dalam penentuan nilai
tersebut, karyawan yang memiliki
kewenangan melakukannya berdasarkan
ketentuan dari perusahaan. Hasil dari
identifikasi tersebut menunjukkan apakah
aspek tertentu di Wastewater Treatment
Plant memiliki dampak yang significant (S)
atau non Significant (NS). Untuk lebih
lengkap mengenai identifikasi aspek dan
dampak lingkungan di Waterwater
Treatment Plant, contoh hasil identifikasi
terlampir pada bagian lampiran.
Tabel Aktifitas di Wastewater Treatment Plant
NO Lokasi Kejadian
1 Proses Aerob
Waterwater Treatment
Plant
Persiapan bahan kimia
yang dibutuhkan
Penggunaan kompressor
Penyaringan air limbah *) Mahasiswa**) Dosen Pembimbing
4
NO Lokasi Kejadian
terolah
Buffer tank, Sedimentasi,
penggunaan bahan kimia,
pengolahan biologi
Pengendalian dan
penyimpanan lumpur
2
Proses An-Aerob
Waterwater Treatment
Plant
Persiapan bahan kimia
yang dibutuhkan
Reaktor An Aerob
Scrubber
Operasi Boiler
Penyimpanan oli diesel
Manajemen Limbah
Pembuangan sampah
padat
Pembuangan dan
pengendalian limbah cair
Sampah DomestikPembuangan limbah
rumah tangga
Contoh Aspek, Kondisi, dan Dampak
Lingkungan di Waterwater Treatment
Plant
Code Aspek Kondisi Dampak
119Penggunaan
energyNormal
Pengurangan
Sumber daya
alam
165Radiasi
MonitorNormal
Resiko
kesehatan
Code Aspek Kondisi Dampak
166Penggunaan
kertasNormal
Pengurangan
Sumber daya
alam
167Tumpahan
tintaAbnormal
Kontaminasi
lahan
121Penggunaan
air bersihNormal
Pengurangan
Sumber daya
alam
3. Hukum, Undang -Undang dan Peraturan Lingkungan
Pelaksanaan Sistem Manajemen
Lingkungan di PT Indah Kiat Pulp And
Paper Tbk, Serang ini dilakukan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah. Bagian yang
mengurusi hal ini adalah Seksi Government
Relation and Permit. Beberapa peraturan
perundang-undangan dalam upaya
pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup yang relevan adalah
sebagai berikut :
Tabel Peraturan Perundang-
undangan Wastewater Treatment Plant PT
Indah Kiat Pulp And Paper Tbk, Serang
LIMBAH CAIR
Kep-5/Bappedal/1995 SIMBOL DAN LABEL LIMBAH
*) Mahasiswa**) Dosen Pembimbing
5
LIMBAH CAIR
B3
Kep-50/MENLH/11/1996
BAKU MUTU TINGKAT KEBAUAN
PP RI NO 18 jo 85 TAHUN 1999
PENGELOLAAN LIMBAH B3
PP RI No 74 Tahun 2001 PENGELOLAAN B3
UU No. 7 Tahun 2004 Pasal 26 (6)
SUMBER DAYA AIR
PERMENLH No. 7 Tahun 2007
BAKU MUTU EMISI SUMBER TIDAK BERGERAK BAGI KETEL UAP
PERMENLH No. 03 Tahun 2008
TATA CARA PEMBERIAN SIMBOL DAN LABEL B3
UU RI No. 18 Tahun 2008PENGELOLAAN SAMPAH
PP RI No. 70 Tahun 2009KONSERVASI ENERGI
Per-13/Menakertrans/X/2011
NILAI AMBANG BATAS FAKTOR FISIKA DAN FAKTOR KIMIA DI TEMPAT KERJA
PERDA KABUPATEN SERANG NO 8 TAHUN 2011 Pasal 78
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP KAB. SERANG
PP RI No. 81 Tahun 2012
PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA
Dari perundang-undangan yang ada
dilakukan monitoring. Monitoring ini
dilakukan secara berkala yaitu minimal
setiap 6 bulan sekali. Waterwater Treatment
Plant sebagai salah satu seksi menaati semua
peraturan sebagai dasar operasional
pengolahan limbah. Sebagai contoh,
Waterwater Treatment Plant senantiasa
menjaga kondisi BOD, COD, TSS effluent
selalu di bawah baku mutu sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
4. Tujuan, Sasaran dan Program Program-program perusahaan
tersebut dapat diikuti oleh setiap karyawan
dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
MBOS juga mengadakan beberapa kompetisi
untuk program tertentu, seperti i-suggest
competition dan JDI competition. Program
lingkungan diajukan oleh segenap karyawan
Waterwater Treatment Plant melalui
berbagai program yang dibuat MBOS.
Apabila program terpilih untuk dilaksanakan,
maka akan mendapatkan point reward untuk
yang mengusulkan.
Tujuan, sasaran dan program
lingkungan Waterwater Treatment Plant
ditentukan oleh kepala seksi Waster Water
Treatment Plant. Program lingkungan
tersebut diajukan kepada manajemen puncak
melalui program perusahaan yang tersedia.
Beberapa program lingkungan telah diajukan
oleh pengurus Waterwater Treatment Plant
untuk mencapai target dan sasaran
perusahaan. Sebagai contoh, program
pemanfaatan kembali sludge hasil WWTP I.
*) Mahasiswa**) Dosen Pembimbing
6
Sludge WWTP I dimanfaatkan kembali
sebagai campuran bahan baku untuk
produksi.
5. Sumber Daya, Peran, Tanggung Jawab dan Kewenangan
Wastewater Treatment Plant memiliki
sumber daya yang baik dan kompeten pada
bidangnya. Kantornya yang menyatu dengan
Environmental Protection Departement
(EPD) meningkatkan komunikasi dengan
pengurus EPD. Dalam hal penerapan ISO
14001:2004, Wastewater Treatment Plant
memiliki tidak memiliki karyawan khusus
dalam hal sistem manajemen lingkungan.
Tetapi, Environmental Protection
Departement (EPD) memiliki karyawan
khusus dalam hal sistem manajemen
lingkungan yakni kepala laboratorium dan
koordinator ISO 14001:2004. Karyawan-
karyawan tersebut memiliki kewajiban untuk
memastikan penerapan sistem manajemen
lingkungan baik dan kontinu. Mereka juga
memiliki kewenangan untuk mengurus
dokumen yang berhubungan ISO
14001:2004 satu departemen termasuk
Waterwater Treatment Plant .
Wastewater Treatment Plant belum
memiliki karyawan khusus untuk mengurus
perihal penerapan ISO 14001:2004. Tetapi,
karyawan-karyawan khusus Environmental
Protection Department dalam bidang
penerapan ISO 14001:2004 dapat memenuhi
kebutuhan tersebut di Waterwater Treatment
Plant. Seluruh karyawan di Wastewater
Treatment Plant berkontribusi dalan
penerapan sistem manajemen lingkungan
berdasarkan ISO 14001:2004.
6. Sumber Daya, Kompetensi, Pelatihan dan Kesadaran
Karyawan Wastewater Treatment
Plant telah mengikuti pelatihan yang dapat
meningkatkan kompetensi dalam
melaksanakan tanggungjawabnya. Sebagai
contoh, beberapa karyawan yang
bertanggungjawab dalam hal pengelolaan
sludge telah mengikuti pelatihan B3.
Pelatihan diberikan kepada seluruh seksi
dan komponen perusahaan terkait. Pelatihan
diberikan baik kepada pegawai baru maupun
pegawai lama. Kebutuhan pelatihan
diderivasikan menjadi point-point serta jenis
pelatihan yang dibutuhkan. Pelaksanaan
training dievaluasi secara personal (laporan
hasil) dan pelaksanaan kegiatan. Sehingga
pelatihan kepedulian dan kemampuan
mengalami perbaikan terus menerus untuk
menghasilkan kualifikasi karyawan yang
lebih baik lagi. Hal ini harus terus
dikembangkan lagi karena kegiatan operasi
PT Indah Kiat Pulp And Paper, Tbk. Serang
dan peraturan perundangan terus
berkembang. Secara keseluruhan
pelaksanaan pelatihan sudah baik dan efektif.
Wastewater Treatment Plant telah
mengirimkan karyawannya untuk mengikuti
*) Mahasiswa**) Dosen Pembimbing
7
pelatihan yang diadakan oleh manajemen
puncak.
7. KomunikasiWaterwater Treatment Plant telah
menggunakan sistem komunikasi internal
dan eksternal perusahaan dengan baik dan
mengikuti prosedur yang ada. Sistem
komunikasi tersebut meningkatkan
efektifitas kegiatan operasional plant.
Sebagai contoh, pengiriman bahan kimia
koagulan dan flokulan dari pihak ketiga
harus dikomunikasikan dengen berbagai
pihak di perusahaan. Komunikasi tersebut
bertujuan untuk meningkatkan kecepatan
proses pengiriman hingga sampai ke plant
yang dimaksud.
Waterwater Treatment Plant
menggunakan sistem komunikasi eksternal
yang telah disusun oleh humas perusahaan
untuk beberapa keperluan. Keperluan yang
dimaksud adalah pengiriman laporan
implementasi ijin lingkungan ke Badan
Lingkungan Hidup, laporan pelaksanaan ISO
14001:2004 setiap 6 bulan sekali dan
keperluan lainnya.
8. DokumentasiWastewater Treatment Plant
menerapkan prosedur dokumentasi yang
telah disusun oleh perusahaan. Wastewater
Treatment Plant mendokumentasikan
beberapa hasil kegiatan operasional dalam
bentuk rekaman dan berbagai dokumen
penting mengenai kinerja plant. Proses
dokumentasi di Wastewater Treatment Plant
langsung dipantau dan dilakukan oleh bagian
administrasi. WWTP mendokumentasikan
kebijakan lingkungan perusahaan dan
lingkup SML, serta penjelasan mengenai
kegiatan operasional yang dilakukan setiap
unitnya.
Wastewater Treatment Plant
mendokumentasikan seluruh kegiatan
operasional yang ada. Ijin lingkungan,
laporan hasil uji lab, laporan persediaan
bahan kimia, AMDAL, RPL-RKL dan
dokumentasi lainnya merupakan contoh dari
dokumentasi kegiatan operasional yang
dilakukan oleh Waterwater Treatment Plant .
Dokumentasi yang dilakukan untuk semua
level dokumen yang berkaitan dengan
kegiatan operasional plant. Seluruh dokumen
juga tersimpan dan dikendalikan dalam
sistem pengendalian dokumen di Wastewater
Treatment Plant dan terintegrasi dengan
sistem pengendalian dokumen perusahaan.
9. Pengendalian DokumenPengendalian dokumen yang dilakukan
di Wastewater Treatment Plant mengikuti
sistem pengendalian dokumen dari QAS
Section. Untuk dokumen yang dikeluarkan
ataupun masuk Waterwater Treatment Plant
, penomoran dokumen disesuaikan dengan
sistem yang ada. Dokumen yang ada
diletakkan dan disimpan di lemari khusus
yang ada di dalam ruangan meeting ”an-
aerobic”.
*) Mahasiswa**) Dosen Pembimbing
8
Gambar Lemari Khusus Dokumen
Waterwater Treatment Plant
Berdasarkan interpretasi klausal ISO
14001:2004 yang terkait, pengendalian
dokumen dilakukan dengan tujuan agar
dokumen dapat diakses bagi yang
memerlukan, ditinjau/direvisi secara
periodik, diidentifikasi sesuai level dan
kepentingannya, dan dipantau sesuai level
dan kepentingannya.
Semua dokumen terpusat di
Management Representative. Kerapihan
setiap dokumen ditandai dengan adanya
nama dan kode dokumen, nama departemen
yang berwenang, tanggal penerbitan
dokumen dan stempel. Daftar distribusi
dokumen pun telah dibuat. Setiap dokumen
yang masuk atau keluar dicatat dan
didokumentasikan sesuai jenis klausulnya.
Sistem seperti ini memungkinkan adanya
check and recheck setiap jenis dokumen.
Dokumen tidak hanya terdapat dalam bentuk
hard copy (tertulis) namun juga soft copy
(file media elektronik).
Pengendalian dokumen yang
dilakukan oleh Wastewater Treatment Plant
sudah memenuhi standar ISO 14001:2004
dan sistem yang diterapkan oleh perusahaan
namun masih kurang efektif. Pengendalian
dokumen yang ada seharunya harus dapat
mempermudah pencarian dokumen yang
diperlukan. Apabila pengendalian dokumen
ditingkatkan, maka kinerja operasional dapat
lebih baik.
10. Pengendalian OperasionalWaterwater Treatment Plant telah
melakukan pengendalian operasional sesuai
dengan dokumen pengendalian operasional.
Hasil dari pengendalian operasional tersebut
terbukti dengan penaatan Waterwater
Treatment Plant terhadap peraturan yang
berlaku. Sebagai contoh, pemanfaatan
kembali sludge hasil olahan untuk kebutuhan
produksi.
Pengendalian operasional yang
dilakukan oleh PT Indah Kiat Pulp And
Paper, Tbk. Serang dan Wastewater
Treatment Plant telah memenuhi persyaratan
yang ada. Kegiatan yang dilakukan tidak
melanggar peraturan yang berlaku termasuk
baku mutu dan prosedur pelaksanaan.
Melalui program lingkungan yang ada,
Wastewater Treatment Plant selalu
berinovasi dalam pengendalian operasional
dengan mempertimbangkan tingkat
kesukaran, biaya, waktu dan lahan.
*) Mahasiswa**) Dosen Pembimbing
9
11. Kesiagaan dan Tanggap Keadaan Darurat
Wastewater Treatment Plant
memiliki kondisi situasi darurat yang sedikit
berbeda dari kegiatan lainnya. Kondisi
Wastewater Treatment Plant termasuk
situasi darurat apabila debit aliran pada
sungai Ciujung terlalu rendah dan abnormal
proses WWTP. Apabila debit aliran pada
sungai Ciujung terlalu rendah, maka
Wastewater Treatment Plant tidak dapat
membuang effluent ke sungai tersebut.
Apabila terjadi proses Wastewater
Treatment Plant yang abnormal, seperti
kerusakan alat vital, kelebihan beban
olahan, listrik padam dan bahan kimia yang
tidak bereaksi dengan baik, maka kualitas
effluent yang dihasilkan akan buruk. Dalam
menanggapi situasi darurat tersebut,
Wastewater Treatment Plant telah
melakukan berbagai cara, seperti pembuatan
lagoon effluent, agar kondisi tersebut dapat
tertangani.
Wastewater Treatment Plant juga
memiliki potensi kecelakaan yang tinggi
dan berdampak luas. Beberapa potensi
kecelakaan yang mungkin terjadi di
Wastewater Treatment Plant adalah
tercebur ke unit, luka luar akibat
bersinggungan dengan alat tertentu,
keracunan bahan kimia dan potensi lainnya.
Untuk menanggapi potensi kecelakaan
tersebut, maka Wastewater Treatment Plant
telah memilih karyawan yang khusus
bertanggungjawab atas kesehatan dan
keselamatan kerja di Waterwater Treatment
Plant.
Wastewater Treatment Plant telah
melakukan prosedur-prosedur pencegahan
dan antisipasi potensi kecelakaan dan situasi
darurat dalam hal pengolahan limbah cair
perusahaan yang disusun oleh Tim PGD PT
Indah Kiat Pulp And Paper, Tbk. Serang.
dengan baik dan benar. Walaupun masih
ada kekurangan dalam pelaksanaan
prosedur tersebut, Wastewater Treatment
Plant berkomitmen untuk meninjau kembali
prosedur dan melakukan perbaikan dan
peningkatan berkelanjutan. Hal tersebut
dibuktikan dengan sikap disiplin tinggi
dalam penggunaan alat pelindung diri
selama bekerja dari seluruh karyawan dan
kesungguhan Wastewater Treatment Plant
dalam membangun lagoon effluent dalam
rangka pencegahan situasi darurat.
12. Pemantauan dan PengukuranWastewater Treatment Plant melakukan
pemantauan dan pengukuran terhadap target
yang telah ditentukan seperti kondisi alat,
kualitas inffluen, kualitas effluent dan para
operator. Pemantauan dilakukan oleh kepala
unit plant masing-masing setiap hari. Setiap
kepala unit memantau unit Wastewater
Treatment Plant mulai dari pagi hingga sore
hari. Apabila terdapat kendala saat kegiatan
operasional, maka kepala unit dapat
langsung melakukan tindakan agar kendala
*) Mahasiswa**) Dosen Pembimbing
10
tersebut cepat terkendali. Pemantauan
tersebut telah berhasil memantau kinerja
operasional tiap unit.
Pengukuran kualitas influent dan
effluent dilakukan oleh para operator
laboratorium. Operator laboratorium
melakukan pengambilan sampel terhadap
keseluruhan unit pada titik sampling yang
ditentukan. Pengambilan sampel dilakukan
kontinu selama 24 jam yang dibagi menjadi
tiga shift. Parameter yang diukur adalah
BOD, COD, TSS, dan pH. Hasil
pengukuran dilaporkan kepada kepala
laboratorium dan segera ditindaklajuti.
13. Evaluasi PenaatanWastewater Treatment Plant melakukan
evaluasi secara rutin setiap hari terhadap
kinerja unit dan operator. Hal tersebut
dilakukan untuk menjaga kondisi
operasional tetap memenuhi peraturan yang
berlaku. Apabila terjadi kondisi abnormal
yang menyebabkan pelanggaran peraturan,
maka segera ditindaklajuti dan di evaluasi
agar tidak terulang kembali.
Wastewater Treatment Plant mematuhi
sistem evaluasi penaatan yang disusun oleh
perusahaan. Wastewater Treatment Plant
melakukan evaluasi secara konsisten setiap
hari terhadap objek yang ditentukan. Hasil
dari evaluasi dibahas secara periodik yaitu
sekali dalam seminggu setiap Hari Jum’at
dalam rapat khusus. Hasil dari pembahasan
evaluasi tersebut akan menjadi langkah
perbaikan untuk masa datang.
14. Ketidaksesuaian, Tindakan Pencegahan dan Perbaikan
Penerapan Ketidaksesuaian, Tindakan
pencegahan dan Perbaikan pada
Waterwater Treatment Plant sudah berjalan
dengan baik. Sebagai salah satu contoh,
Ketidaksesuaian, Tindakan pencegahan dan
Perbaikan yang didokumentasikan dalam
hal proses audit internal ISO 14001:2004
tanggal 26 November 2012. Auditor intenal
menemukan bahwa Root Cause of Problem
(akar permasalahan) adalah adanya hasil
pengukuran dalam monitor yang melebihi
baku mutu yaitu S02 pada CM-1501 serta
parameter COD dan BOD pada air sungai
downstream.
Sebagai tindak lanjut, Corrective Action
(Tindakan Perbaikan) yang disarankan
adalah Parameter SO2 pada CM-1501
dikomunikasikan dengan pihak Co-Gen dan
parameter COD dan BOD pada air sungai
dapat dikendalikan dengan memperbaiki
sumber limbah lain yang ikut bercampur.
Preventive Action (Tindakan Pencegahan)
yang diajukan adalah meningkatkan
kordinasi dengan pihak terkait mengenai
hasil montoring lingkungan. Selengkapnya
mengenai hasil audit internal tersebut dapat
dilihat di bagian lampiran. Setelah
menerima dokumen tersebut, Wastewater
Treatment Plant melakukan hal-hal yang
*) Mahasiswa**) Dosen Pembimbing
11
telah disarankan dan wajib melaporkan hasil
perbaikan yang telah dilakukan.
15. Pengendalian RekamanWastewater Treatment Plant telah
melakukan pengendalian rekaman sesuai
dengan sistem yang telah disusun oleh
perusahaan. Rekaman yang dikendalikan
antara lain yaitu Anaylisis Daily Report,
Chemical Consumption, Analisa Jar Test,
dan Monthly Report. Pengendalian dilakukan
oleh karyawan khusus. Proses pengendalian
adalah mengelompokkan rekaman sesuai
jenisnya dan mengurutkan rekaman yang ada
dari tanggal yang paling baru hingga paling
lama dalam satu bulan. Setelah itu, rekaman
yang telah disusun dimasukkan kedalam
tempat khusus kemudian disusun dalam
lemari khusus.
Gambar Contoh Rekaman Waterwater
Treatment Plant
Gambar Pengendalian Rekaman Khusus
Waterwater Treatment Plant
*) Mahasiswa**) Dosen Pembimbing
12
Gambar Pengendalian Rekaman
Waterwater Treatment Plant
Wastewater Treatment Plant telah
melakukan pengendalian rekaman sesuai
dengan standar ISO 14001:2004. Rekaman
yang disusun dalam tempat khusus hanya
rekaman selama 6 bulan terakhir. Setiap
tempat khusus diberikan label penamaan dan
disusun di lemari. Walaupun telah memenuhi
standar, Wastewater Treatment Plant
berkomitmen untuk terus meningkatkan
pengendalian rekaman guna terciptanya
kondisi informasi yang baik dan tertata.
16. Audit InternalWastewater Treatment Plant merupakan
salah satu seksi yang diaudit di perusahaan.
Auditor yang mengaudit Wastewater
Treatment Plant merupakan auditor dari
QAS Section dan seksi atau divisi lain.
Wastewater Treatment Plant memiliki dua
karyawan khusus yang mengurusi mengenai
audit internal dan eksternal terhadap
Wastewater Treatment Plant sekaligus
menjadi auditor internal untuk seksi lain.
REKAPITULASI PEMBERIAN NILAI
EVALUASI PENERAPAN
Berdasarkan tabel rekapitulasi diatas,
dapat didapatkan nilai keseluruhan
(penjumlahan) dari nilai masing-masing
klausul adalah 205 dengan total indikator
sebanyak 68. Apabila keseluruhan indikator
mendapatkan nilai sempurna, maka nilai
keseluruhan (Total Nilai Absolut) adalah
340. Dengan demikian, prosentase
pemenuhan klausal SNI 19-14001-2005
adalah (205/340*100%) = 60%.
Berdasarkan tabel rekapitulasi diatas,
dapat didapatkan nilai keseluruhan
(penjumlahan) dari nilai masing-masing
klausul adalah 253 dengan total indikator
sebanyak 113. Apabila keseluruhan indikator
mendapatkan nilai sempurna, maka nilai
keseluruhan (Total Nilai Absolut) adalah
565. Dengan demikian, prosentase
pemenuhan langkah-langkah penerapan pada
panduan internasional adalah
(253/565*100%) = 45%.
USULAN KONSEP SISTEM
MANAJEMEN LINGKUNGAN
Usulan konsep yang diajukan terdiri
atas dua hal, yaitu usulan peningkatan nilai
dan usulan teknis. Usulan peningkatan nilai
adalah usulan yang diberikan untuk *) Mahasiswa**) Dosen Pembimbing
13
meningkatkan nilai evaluasi sehingga
mendekati maksimal. Isi dari usulan tersebut
adalah melakukan langkah-langkah
penerapan yang belum dilakukan maupun
belum sempurna dilakukan berdasarkan
panduan internasional setiap klausul
sehingga nilai evaluasi akan mendekati 5.
Usulan teknis merupakan usulan yang
diberikan berdasarkan pengamatan langsung
dan interview. Berikut tabel usulan teknis
tersebut.
Tabel Rekapitulasi Usulan Teknis
Sistem Manajemen Lingkungan
No Judul Usulan Judul Klausal
Nomor
Klausal
Sesuai
dengan SNI
19-14001-
2005
1
Pembangunan
Instalasi Khusus
Pemindahan
Sludge
Pengendalian
Operasional4.4.6
2
Pembuatan Foto
(Rekaman)
Proses
Pemindahan
Bahan Kimia
Dokumentasi 4.4.4
3
Peningkatan
Kualitas Effluent
(agar dapat
digunakan untuk
keperluan lain)
Pengendalian
Operasional4.4.6
No Judul Usulan Judul Klausal
Nomor
Klausal
Sesuai
dengan SNI
19-14001-
2005
4
Penambahan
Titik Sampling di
Fish pond
Pengendalian
Operasional4.4.6
5
Pemanfaatan
Fish pond
Sebagai Objek
Publikasi Kinerja
Lingkungan
Komunikasi 4.4.3
6
Penggunaan
Standar Efisiensi
Kinerja
Operasional
Pemeriksaan 4.5
7
Penambahan
Materi “Efisiensi
Kinerja
Operasional”
Weekly Review
Meeting
Pemantauan
dan
Pengukuran
4.5.1
8
Pembuatan
Dokumen
Evaluasi Kinerja
Operasional
Bulanan
Dokumentasi 4.4.4
9
Pembuatan
Rekapitulasi
Dokumen
Evaluasi Kinerja
Operasional
Bulanan
Pengendalian
Rekaman4.5.4
10 Pembuatan
Dokumen Profil
dan Perizinan
Pengantar
Dokumentasi 4.4.4
*) Mahasiswa**) Dosen Pembimbing
14
No Judul Usulan Judul Klausal
Nomor
Klausal
Sesuai
dengan SNI
19-14001-
2005
Limbah B3
11
Penambahan
Daftar Peminjam
Dokumen
Pengendalian
Rekaman4.5.4
12
Pembuatan
Katalog
Dokumen yang
Informatif dan
Mudah
dimengerti
Pengendalian
Dokumen4.4.5
13
Pelaksanaan
Pelatihan
Bersertifikasi
untuk Operator
Laboratorium
Kompetensi,
Pelatihan dan
Kesadaran
4.4.2
14
Pembuatan
Media Publikasi
Pengetahuan dan
Informasi ISO
14001:2004
Sumber Daya,
Peran,
Tanggung
Jawab dan
Kewenangan
4.4.1
15
Pelaksanaan
Kegiatan
Eksternal untuk
Akademisi yang
Inovatif
Komunikasi 4.4.3
16
Penambahan
Ruang Asam
Laboratorium
Pengendalian
Operasional4.4.6
17
Pemanfaatan
Lahan dengan
Penanaman
Pohon
Pengendalian
Operasional4.4.6
KESIMPULAN
Berdasarkan analisa penerapan sistem
manajemen lingkungan, secara deskriptif dan
pemberian nilai yang telah saya lakukan,
maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Pemberian nilai evaluasi penerapan
sistem manajemen lingkungan
WasteWater Treatment Plant
(WWTP) PT Indah Kiat Pulp And
Paper, Tbk, Serang terhadap SNI 19-
14001-2005 (peraturan nasional)
menghasilkan prosentase pemenuhan
klausal-klausal peraturan nasional
sebesar 60%. Berdasarkan
Berdasarkan kriteria hasil prosentase
pada metodologi penelitian, maka
dapat disimpulkan bahwa WWTP
telah menerapkan setengah dari
Sistem Manajemen Lingkungan yang
dipersyaratkan.
2. Pemberian nilai evaluasi penerapan
sistem manajemen lingkungan
WasteWater Treatment Plant
(WWTP) PT Indah Kiat Pulp And
Paper, Tbk, Serang terhadap
panduan internasional menghasilkan
prosentase pemenuhan langkah-
langkah penerapan pada panduan
internasional sebesar 45%.
Berdasarkan kriteria hasil prosentase
pada metodologi penelitian, maka
dapat disimpulkan bahwa WWTP
menerapkan sebagian kecil Sistem
*) Mahasiswa**) Dosen Pembimbing
15
Manajemen Lingkungan yang
dipersyaratkan.
3. Usulan konsep penerapan sistem
manajamen lingkungan diajukan
dengan tujuan untuk optimalisasi
penerapan sistem manajemen
lingkungan perusahaan. Usulan
konsep tersebut terdiri atas dua hal,
yaitu usulan peningkatan nilai dan
usulan teknis.
SARAN
Saran yang dapat disampaikan untuk
perbaikan kinerja WasteWater Treatment
Plant PT Indah Kiat Pulp And Paper, Tbk.
Serang antara lain :
1. Pembuatan program inovatif baru
untuk meningkatkan sistem
manajemen lingkungan.
2. Peningkatan alokasi pendanaan untuk
mendukung program peningkatan
sistem manajemen lingkungan.
3. Penguatan komitmen untuk
meningkatkan penerapan sistem
manajemen lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 2005. SNI-19-14001-2005,
Sistem Manajemen Lingkungan-
Persyaratan dan Panduan
Penggunaan. Dewan Standardisasi
Nasional, Jakarta.
Egyptian Environmental Affairs Agency
(EEAA) dan Egyptian Pollution
Abatement Project (EPAP). 2003.
Self Monitoring Manual Pulp and
Paper Industry.EEAA dan EPAP :
Mesir.
Kuhre, W.Lee .1996. Sertifikat ISO 14001 :
Sistem Pengelolaan Lingkungan.
Prenhallindo: Jakarta.
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi
Penelitan Kualitatif. PT Remaja
Rosdakarya Ofset : Bandung
Rachmatul. 2013. Teknik Pengumpulan Data
Dalam Penelitian Kuantitatif Dan
Kualitatif.IAIN Syekh Nutjati
Cirebon
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian
Kualitatif. Bandung: ALFABETA.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
ALFABETA. (cet. 15)
Sunu, Pramudya. 2001. Melindungi
Lingkungan dengan Menerapkan
ISO 14001. PT Grasindo : Jakarta.
U.S.EPA. 2004. Achieving Environmental
Excellence : An Environmental
Management System (EMS)
Handbook for Wastwater Utilities.
USEPA : Amerika Serikat.
Yuliana, P.E.,. 2011. Perancangan Model
Kematangan Pengelolaan
Lingkungan Industri Manufaktur di
Indonesia (Studi Kasus: Industri *) Mahasiswa**) Dosen Pembimbing
16
Makanan dan Minuman di
Surabaya). Laporan Tesis. Jurusan
Teknik Industri ITS.
*) Mahasiswa**) Dosen Pembimbing
17