jurnal

17
 JURNAL TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH JARAK DAN WAKTU GEOGRAFIS  SE R V E R TERHADAP KECEPATAN DOWNLOAD DAN UPLOAD PADA KONEKSI  AS YM ME TR I C DIGI TAL SUBSCRIBE R LINE (ADSL) Oleh: YANOTTAMA NIM D308011 PROGRAM STUDI D-III TEKNIK TELEKOMUNIKASI AKADEMI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRA PURWOKERTO 2012 

Upload: yanottama

Post on 15-Jul-2015

175 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

JURNAL TUGAS AKHIRANALISIS PENGARUH JARAK DAN WAKTU GEOGRAFIS SERVER TERHADAP KECEPATAN DOWNLOAD DAN UPLOAD PADA KONEKSI ASYMMETRIC DIGITAL SUBSCRIBER LINE (ADSL)Oleh: YANOTTAMA NIM D308011PROGRAM STUDI D-III TEKNIK TELEKOMUNIKASI AKADEMI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRA PURWOKERTO 2012ANALISIS PENGARUH JARAK DAN WAKTU GEOGRAFIS SERVER TERHADAP KECEPATAN DOWNLOAD DAN UPLOAD PADA KONEKSI ASYMMETRIC DIGITAL SUBSCRIBER LINE (ADSL) Arief Hendra Saptadi1 Irwan Susanto2 Yanottama3 Akademi Te

TRANSCRIPT

5/13/2018 Jurnal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-55a751e900a2d 1/17

 

JURNAL TUGAS AKHIR

ANALISIS PENGARUH JARAK DAN WAKTU GEOGRAFIS SERVER TERHADAP

KECEPATAN DOWNLOAD DAN UPLOAD PADA KONEKSI ASYMMETRIC 

 DIGITAL SUBSCRIBER LINE (ADSL)

Oleh:

YANOTTAMA

NIM D308011

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK TELEKOMUNIKASI

AKADEMI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRA

PURWOKERTO

2012 

5/13/2018 Jurnal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-55a751e900a2d 2/17

 

ANALISIS PENGARUH JARAK DAN WAKTU GEOGRAFIS SERVER

TERHADAP KECEPATAN DOWNLOAD DAN UPLOAD PADA KONEKSI

 ASYMMETRIC DIGITAL SUBSCRIBER LINE (ADSL)

Arief Hendra Saptadi1 Irwan Susanto2 Yanottama3 1,2,3 Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Purwokerto

Jl. D.I Panjaitan No. 128 Purwokerto, Telp: (0281) 6416291 [email protected]

[email protected]

[email protected] 

ABSTRAK

Sistem komunikasi semakin kedepannya semakin berkembang pesat. Mulai

dari komunikasi kabel sampai komunikasi nirkabel. Salah satu komunikasi kabeluntuk media komunikasi data adalah teknologi  Asymmetric Digital Subscriber Line

(ADSL). Dalam pengaksesan internet terdapat dua proses kecepatan yaitu kecepatan

download  dan kecepatan upload . Pada saat user  mengakses internet pada server  dengan jarak dan waktu (jam dan tanggal/hari) tertentu mengalami perbedaan

kecepatan. Dengan melakukan uji  Analysis of Variance (ANOVA) hubungan waktu

terhadap kecepatan download  dan upload  memiliki inkonsistensi kecepatan untuk waktu jam akses, dan untuk waktu berdasarkan tanggal/hari dan jarak tidak ada

perbedaan kecepatan download  dan upload .  Pada analisis regresi hubungan antara

 jarak dengan kecepatan download dan upload, bahwa semakin jauh jarak server maka

nilai kecepatan download/upload  semakin kecil dan sebaliknya semakin dekat jarak server  maka nilai kecepatan download/upload  semakin besar. Korelasi hubungan

antara jarak dengan kecepatan download  dan upload  memiliki tingkat rata-rata

hubungan yang sedang dengan nilai korelasi sebesar 0,50.

Kata kunci : ADSL, Jarak, Waktu , Kecepatan Download , Kecepatan Upload 

 ABSTRACT 

The future communication systems is growing rapidly. Ranging from wired 

communications to wireless communications. One of the communication cable for 

data communication media is a technology Asymmetric Digital Subscriber Line

(ADSL). In accessing the internet, there are two processes, namely the speed of 

download speed and upload speed. At the time of the user accessing the internet on

the server with the distance and time (hour and date / day) can experience the speed 

difference. By doing a test Analysis of Variance (ANOVA) the relation of time to

download and upload speeds have inconsistent access speeds for the time clock, and  for a time by the date / day and the distance there was no difference in the speed of 

download and upload. In the regression analysis of the relation between the distance

with the speed of download and upload, the greater the distance the server then the

speed of download / upload gets smaller, and conversely the closer the server is the

speed of download / upload bigger. The correlation relation between the distance to

5/13/2018 Jurnal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-55a751e900a2d 3/17

 

the download and upload speeds average levels of relation is the correlation value of 

0.50.

Key words : ADSL, Distance, Time, Speed Download, Upload Speed 

A.  PENDAHULUAN

Salah Sistem komunikasi semakin

kedepannya semakin berkembang dengan

pesat. Begitu juga pada perkembangan

telekomunikasi di Indonesia, mulai dari

komunikasi kabel sampai komunikasinirkabel (wireless) mengalami kemajuan.

Salah satu komunikasi kabel untuk media

komunikasi data adalah teknologi

  Asymmetric Digital Subscriber Line(ADSL). Pada saat melakukan akses internet

untuk pencarian informasi pengiriman dan

pengambilan data dari user melewati

berbagai server  sampai data atau informasi

yang dikehendaki tercapai.

Pemanfaatan teknologi ADSL ternyata

menunjukkan kualitas yang berbeda-beda

setiap penggunanya, ini dapat dirasakandengan adanya perbedaan kecepatan ketika

mengakses halaman web yang berbasis

server di Luar negeri dengan yang berbasisserver  lokal di Indonesia. Lambatnya suatu

akses internet juga dipengaruhi kepadatan

trafik, bandwidth dan jumlah user . Secara

umum, trafik adalah perpindahan suatu

benda dari satu tempat ke tempat lain.

Trafik juga dapat diartikan sebagai

pemakaian (pendudukan) terhadap suatu

sistem peralatan atau saluran telekomunikasi

yang diukur dengan waktu (kapan danberapa lama). Sedangkan bandwidth adalah

suatu ukuran dari banyaknya informasi yang

dapat mengalir dari suatu tempat ke tempatlain dalam suatu waktu tertentu.

B.  PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian di atas dapat

diketahui permasalahan yang dapat dikaji

lebih lanjut yaitu bagaimana pengaruh jarak 

dan waktu geografis server  terhadap

kecepatan download  dan upload data pada

koneksi ADSL.

C.  TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini

adalah agar mengetahui pengaruh jarak danwaktu geografis server  terhadap kecepatan

download  dan upload  data  pada koneksi

ADSL.

D.  MANFAAT PENULISAN

Adapun Manfaat dari penulisan tugas

akhir ini adalah :

1.  Mengetahui pengaruh jarak dan waktu

geografis server  terhadap kecepatan

download  dan upload  data pada

koneksi ADSL.

2.  Mengetahui faktor-faktor lain yang

mempengaruhi kecepatan download dan

upload. 

E.  BATASAN MASALAHPada Pada tugas akhir ini, penulis

membatasi pada :

1.  Data yang di ambil melalui pengamatan

dengan mengakses www.speedtest.net

di PT. TELKOM, Tbk.PURWOKERTO.

2.  Data yang diamati yaitu kecepatan

download dan upload pada setiap server  

yang berbeda dengan delapan

pengambilan dalam satu hari dan

diantaranya pukul (08:00, 09:00, 10:00,

11:00, 13:00, 14:00, 15:00, 16:00) WIB.3.  Tujuh hari pengamatan diantaranya

Senin (12 Desember 2011), Selasa (13

Desember 2011), Rabu (14 Desember

2011), Kamis (15 Desember 2011),

Jumat (16 Desember 2011), Sabtu (7Januari 2012) dan Minggu (8 Januari

2012).

5/13/2018 Jurnal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-55a751e900a2d 4/17

 

4.  Server yang diamati diantaranya adalah

Jakarta dan Singapore (Benua Asia),

Canberra dan Melbourne (Benua

Australia), Rome dan London (Benua

Eropa), Tripoli dan Luanda/Angola

(Benua Afrika), San Francisco/CA dan

Mexico City (Benua Amerika).

5.  Pengetesan data pada seluruh server  

dilakukan lima kali pengulangan setiap

 jam dan diambil nilai rata-ratanya untuk 

pengolahan data selanjutnya.

6.  Data jarak yang digunakan bukan dari

routing jarak  server  sebenarnya, tetapidata jarak server yang diambil dari hasil

pengetesan pada www.speedtest.net. 

7.  Teknologi ADSL yang digunakan

mencakup daerah server  yang ada di 

Indonesia.

8.  Tidak membahas kualitas saluran yang

berpengaruh pada jaringan.

9.  Dalam pengukuran ini memakai paket

data dengan kecepatan download 

sebesar 3 Mbps dan kecepatan upload 

512 Kbps.

F.  METODOLOGI PENELITIAN1.  Instrumen Penelitian

Pada proses tugas akhir ini memerlukan

sebuah laptop untuk mengakses internetnya,kabel RJ-45 sebagai penghubung modem

ADSL ke laptop, kabel RJ-11 sebagai

penghubung modem ADSL ke roset, kabel

 Jumper  untuk menghubungkan roset ke

port   Main Distribution Frame (MDF) danwww.speedtest.net untuk mengamati

kecepatan data download  dan upload 

dengan menggunakan koneksi jaringan

ADSL.

2.  Variabel Penelitian

a.  Jarak 

Jarak letak geografis server  antara

server yang satu dengan server lainnya,

menunjukkan pengaruh pengiriman data

dari server di internet menuju host dan

sebaliknya dari host menuju server darimasing-masing jarak jangkauan server  

pada pengiriman data. Perhitungan jarak 

antar server  dan host  menggunakan

satuan dalam kilometer (km).

b.  Waktu

Hasil pengukuran ini menunjukkan

waktu jam pengambilan data download 

dan upload  dari pukul 08:00, 09:00,

10:00, 11:00, 13:00, 14:00, 15:00, 16:00

(WIB) serta tanggal/hari pengambilan.

c.  Kecepatan Download  

Hasil pengukuran ini menunjukkan

kecepatan pengiriman data dari server  

di internet menuju host . Semakin tingginilai yang diperoleh, semakin cepat

koneksi dari server  di internet menuju

host  (downstream). Kecepatan data

yang didapat pada saat melakukan

proses download adalah Kbps.

d.  Kecepatan upload  

Hasil pengukuran ini menunjukkan

kecepatan pengiriman data dari host  

menuju server  di internet. Semakin

tinggi nilai yang diperoleh, semakin

cepat koneksi dari host menuju server di

internet (upstream). Kecepatan data

yang dikirimkan pada saat melakukan

proses upload adalah Kbps

3.  Pengumpulan Data

Penulis melakukan pengumpulan data

dan pengamatan data terhadap kinerja

  jaringan ADSL. Pengamatan dilakukan

dengan cara mengetes kecepatan download 

dan upload  data selama 7 hari. Data yang

dikumpulkan adalah data hasil pengamatan.

4.  Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan adalah

metode analisis komparasi yaitu dengan

membandingkan dua variabel, yaitu variabel

  jarak terhadap kecepatan download  serta

variabel jarak terhadap kecepatan upload  dan variabel waktu terhadap kecepatan

download  serta variabel waktu terhadap

kecepatan upload  serta menggunakan

metode analisis regresi linier dan analysis of 

variance (ANOVA).

5/13/2018 Jurnal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-55a751e900a2d 5/17

 

5.  Rencana Kerja

Rencana kerja dalam penyelesaian tugas

akhir ini digambarkan dalam diagram alir

berikut :

Mulai

Pengumpulan data

Analisis data

Hasil dan Kesimpulan

Selesai 

Gambar 1 Diagram Alir Rencana Tugas

Akhir

G.  KAITAN JUDUL DENGAN

BIDANG TELEKOMUNIKASI

Pada tugas akhir ini penulis mengambil

  judul “ANALISIS PENGARUH JARAK 

DAN WAKTU GEOGRAFIS SERVER TERHADAP KECEPATAN  DOWNLOAD

DAN UPLOAD PADA KONEKSI

 ASYMETRIC DIGITAL SUBSCRIBER LINE 

(ADSL)” berkaitan dengan bentuk pengaplikasian dari mata kuliah Sistem

Telekomunikasi dan Wireline. Hubungan

dengan sistem teknik telekomunikasi adalah

bahwa ADSL menggunakan saluran kabel

telepon dalam pengiriman data. ADSL

memberikan kemampuan internet dan

voice/fax secara bersamaan dengan hanya

menggunakan satu saluran telepon.

H.  DASAR TEORI

1.  JARINGAN LOKAL AKSES KABEL

TEMBAGA (JARLOKAT)

ADSL JARLOKAT (Jaringan lokal

Akses Kabel Tembaga) adalah sebuah

  jaringan akses yang menggunakan kabel

tembaga sebagai media transmisinya dengan

  jumlah 1 pasang (pair) untuk satu

pelanggan. Kabel ditarik dari MDF (di

sentral) melalui konstruksi kabel primer

(terdiri dari manhole dan duct ) dan

diterminasi ke titik distribusi sekunder

(RK), yang kemudian didistribusikan ke

rumah penduduk melalui tiang dan

 Distribution Point (DP), dari DP di tarik ke

rumah menggunakan drop wire dan

diterminasi di lokasi tertentu di rumah dan

dengan menggunakan IKR/G jaringan

dihubungkan dengan pesawat telepon.[6]

 

Gambar 1. Konfigurasi Jaringan KabelTembaga[6]

2.  TEKNOLOGI x-DSLSaat ini banyak kalangan pengguna

layanan internet menginginkan kapasitas

transfer data yang lebih besar agar dapat

menggunakan aplikasi-aplikasi layanan

internet secara cepat dan maksimal. Oleh

karena itu, teknologi xDSL merupakan

sebuah alternatif yang cocok diterapkan

untuk mempercepat akses transfer data pada

subscriber lines. xDSL merupakan istilah

yang digunakan untuk menyebutkan semua

tipe teknologi   Digital Subscriber Line

(DSL) di mana x dapat menggantikan A, V,H atau S. DSL (  Digital Subscriber Line)

merupakan suatu teknologi akses data yang

menggunakan saluran kabel tembaga untuk 

layanan broadband . Informasi yang dibawa

teknologi xDSL berupa data dan suara

dengan kecepatan yang berbeda-beda, hal

ini dikarenakan teknologi xDSL memiliki

5/13/2018 Jurnal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-55a751e900a2d 6/17

 

dua mode transmisi yaitu mode simetris dan

mode asimetris. Mode simetris adalah

kecepatan arah kirim (upstream) dan arah

terima (downstream) nilainya sama besar,

sedangkan mode asimetris memiliki

kecepatan arah kirim (upstream) dan arah

terima (downstream) yang nilainya berbeda.

a.   High-Speed DSL (HDSL)

HDSL (  High bit rate Digital

Subscriber Line) merupakan teknologi

yang menggunakan 2 atau 3 pasang

kabel tembaga untuk mengirim sinyal

digital dengan kecepatan 1,5 Mbpssampai dengan 2 Mbps. Penggunaan

HDSL semula dimaksudkan untuk 

mengantisipasi keterbatasan jarak 

  jangkauan jaringan. HDSL mampu

mencapai jarak maksimum hingga 3,5

km serta dapat digunakan untuk layanan

telepon, faksimili, dan teleconference.

HDSL termasuk jenis xDSL yang

menggunakan mode simetris karena

kecepatan upstream dan downstream-

nya sama.

b.    Integrated Service Digital Network 

DSL (IDSL)

IDSL (  Integrated Service Digital

 Network  DSL) merupakan sebuah

teknologi transfer data yang

menggunakan 1 pasang kabel. IDSL

memiliki mode transmisi simetrik 

dengan kecepatan 144 kbps. IDSL

hanya dipergunakan untuk komunikasi

data.

c.  Symmetric DSL (SDSL)

Symmetric Digital Subscriber Line

(SDSL) merupakan teknologi yang

hampir sama dengan HDSL, perbedaan

yang paling mendasar antara HDSL dan

SDSL adalah pada HDSL sisi pelanggandapat terhubung langsung ke terminal

pelanggan membutuhkan perangkat

tambahan, sementara SDSL sisi

pelanggan dapat langsung terhubung ke

terminal pelanggan seperti halnya

pesawat telepon.

Transmisi SDSL menggunakan satu

twisted-pair versi dari HDSL yang

menyediakan komunikasi  full-duplex

simetris. SDSL memiliki bandwidth

1,544 Mbps baik  downstream maupun

upstream sama halnya pada HDSL,

tetapi penggunaannya pada sepasang

kawat tembaga. Karena penggunaannya

hanya sepasang, hal ini membatasi

rentang operasi SDSL yaitu pada jarak 

10000 feet (3 km) sebagai batasan

aplikasi dari SDSL. Contoh aplikasinya

seperti pada residential video

converencing atau akses   Local Area

 Network (LAN) jarak jauh. d.  Very-High DSL (VDSL)

VDSL dalam penyaluran datanya

menggunakan asimetris pada kecepatan

transmisi yang lebih cepat dari pada

ADSL dengan panjang saluran yang

lebih pendek dengan jarak antara 1000 –  

4500 feet (304 m  –  1,37 km), dengan

kecepatan 13  –  52 Mbps untuk 

downstream dan 1,5  –  2,3 Mbps untuk 

upstream-nya. VDSL pada konsepnya

dirancang untuk aplikasi simetrik dan

asimetrik, tergantung kebutuhan layanan

yang diinginkan. Aplikasi asimetrik 

adalah aplikasi yang membutuhkan

kecepatan upstream dan downstream 

yang berbeda, sedangkan aplikasi

simetrik adalah aplikasi yang

memerlukan kecepatan upstream dan

downstream yang sama.

e.   Asymmetric DSL (ADSL)

Teknologi ADSL memilki bit rate

yang berbeda antara arah downstream

dan arah upstream-nya. Kecepatan

downstream-nya berkiar antara 1.544

Mbps hingga lebih dari 7 Mbps,sedangkan kecepatan upstream-nya

berkisar antara 16 kbps hingga 640

kbps. Sangat idealnya penggunaan

teknologi ADSL untuk layanan internet,

video on demand dan remote LAN

access. Karena kebanyakan pengguna

5/13/2018 Jurnal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-55a751e900a2d 7/17

 

lebih sering menerima informasi

(download ) dari pada mengirim

informasi (upload ). Pada prinsipnya

sama dengan teknologi xDSL lainnya,

yaitu merupakan sepasang modem yang

diletakkan pada dua sisi yaitu pada sisi

sentral yang berfungsi untuk menerima

dan mengirimkan sumber layanan,

sedangkan pada sisi

pelanggan/pengguna berfungsi untuk 

menampilkan yang diterima dari sentral.

3.  DSLAMDSLAM (  Digital Subscriber Line

  Access Multiplexer ) adalah konfigurasi

perangkat xDSL yang secara fisik modem

sentralnya berupa card module yang berisi

banyak modem sentral. DSLAM sebagai

modem sentral dapat berisi berbagai jenis

teknologi xDSL, yaitu ADSL, IDSL, VDSL,

HDSL, dll.

DSLAM ditempatkan di sentral telepon

dan menerima semua line dari modem

ADSL di terminal pelanggan. DSLAM

menyediakan layanan transmisi data

kecepatan tinggi dengan memanfaatkan

kabel tembaga yang sudah ada. Pada saat

sentral telepon menerima sinyal DSL, maka

modem ADSL akan mendeteksi suara atau

data. Data akan dikirimkan ke DSLAM

yang akan melewati ATM ( Asynchronous

Transfer Mode) atau IP menuju internet,

sedangkan suara akan dikirim ke PSTN.

Pada prinsipnya cara kerja DSLAM

hampir sama dengan ADSL. DSLAM

memisahkan frekuensi sinyal suara dari

trafik data kecepatan tinggi, serta

mengontrol dan merutekan trafik xDSL

(  Digital Subscriber Line) antara perangkat

end-user , seperti router, modem dannetwork interface card  dengan jaringan

penyedia layanan. DSLAM menyalurkan

data digital memasuki jaringan suara.

DSLAM mengalihkan kanal suara (biasanya

dengan menggunakan splitter ) sehingga

sinyal tersebut dapat dikirimkan melalui

PSTN dank anal data yang sudah ada

kemudian ditransmisikan melalui DSLAM

yang sebenarnya adalah kumpulan modem

DSL. Setelah menghilangkan sinyal suara

analog, DSLAM mengumpulkan sinyal-

sinyal dari end-user  dan menyatukan

menjadi sinyal tunggal dan bandwidth lebar

melalui proses multiplexing. Sinyal yang

sudah disatukan ini disalurkan dengan

kecepatan Mbps ke dalam kanal oleh

peralatan switching backbone melalui

 jaringan akses ( Access Network ) yang biasa

disebut   Network Service Provider (NSP).Sinyal yang dikirimkan melalui internet atau

  jaringan lain muncul kembali pada sentral

telepon yang dituju, dimana DSLAM yang

lain menunggu.[10]

 

4.  SPEEDY  

Speedy merupakan salah satu produk 

dari PT. Telkom Tbk yang memberikan

pelayanan akses internet berkecepatan

tinggi. Speedy memiliki kecepatan akses

data untuk kecepatan upstream adalah

sebesar 64 Kbps hingga 512 Kbps,

sedangkan untuk kecepatan downstream-nya

sebesar 384 Kbps hingga 3 Mbps. Jaringan

Speedy sama dengan jaringan PSTN, yaitu

menggunakan jaringan lokal akses tembaga

yang dimulai dari sentral hingga pelanggan.

Hanya bedanya jaringan Speedy 

ditambahkan dengan komponen DSLAM.

Gambar 2 Layanan Speedy (data dan voice)

5/13/2018 Jurnal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-55a751e900a2d 8/17

 

5.  LAYANAN PENGUKURAN

KUALITAS JARINGAN SECARA

ONLINE : WWW.SPEEDTEST.NET

Pada Pada pengamatan dan pengukuran

kecepatan  digunakan tools yang tersedia

gratis secara online. Tools yang dimaksud

adalah menggunakan layanan yang

ditawarkan oleh www.speedtest.net  yang

dapat mengukur kecepatan download  dan

upload  pada komputer user/ sisi pengguna.

Alasan pemilihan menggunakan layanan

yang ditawarkan oleh www.speedtest.net  

untuk mengukur kecepatan download  dan

upload adalah [8] :

a.  Gratis, sehingga semua orang dapat

mengakses dan mendapatkannya.

b.  Tidak perlu menginstal software, cukup

menggunakan browser yang telah

terinstal

c.  Memilki banyak  server, termasuk 

Indonesia yang dapat mengukur

kecepatan download dan upload  secara

gratis.

d.  Berbasis browser, sehingga lebih mudah

dimengerti dalam pengukuran kecepatan

download dan upload. 

6.  KECEPATAN TRANSFER DATA

Dalam jaringan , komputer

berkomuniksi dengan mengirimkan paket-paket data dari suatu komputer ke komputer

lainnya. Kecepatan transfer data adalah

banyaknya paket data yang dapat dikirim

atau diterima komputer setiap satu satuan

waktu. Satuan kecepatan transfer data

adalah bps (bits per second). Hubunganantara jarak, waktu dan kecepatan memiliki

pendekatan rumus secara matematis yaitu :

atau atau

Dimana :

s = jarak yang ditempuh (m)

v = kecepatan (m/s)

t = waktu yang diperlukan (s)

Pada gambar grafik hubungan v-t  

dibawah menunjukkan bahwa kecepatan

benda selalu tetap, tidak tergantung pada

waktu, sehingga grafiknya merupakan garis

lurus yang sejajar dengan sumbu t  (waktu).

Berdasarkan gambar jarak tempuh

merupakan luasan yang dibatasi oleh grafik 

dengan sumbu t  dalam selang waktu

tertentu.

Gambar 3 Grafik Hubungan v-t [13]

 

Sementara itu, hubungan jarak yang

ditempuh s dengan waktu t , diilustrasikan

dalam sebuah grafik s-t , sehingga diperoleh

sebuah garis diagonal ke atas, tampak 

seperti pada gambar (2.6).

Gambar 4 Grafik Hubungan s-t [13] 

Dari grafik hubungan s-t  tampak pada

gambar dapat dikatakan jarak yang

ditempuh benda berbanding lurus dengan

waktu tempuh t . Makin besar waktunya

makin besar jarak yang ditempuh.Berdasarkan gambar, grafik hubungan

antara jarak  s terhadap waktu t  secara

matematis merupakan harga tan α, dimana αadalah sudut antara garis grafik dengan

sumbu t  (waktu). Grafik hubungan v-t  

tersebut menunjukkan bahwa kecepatan

benda selalu tetap, tidak tergantung pada

5/13/2018 Jurnal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-55a751e900a2d 9/17

 

waktu, sehingga grafiknya merupakan garis

lurus yang sejajar dengan sumbu t 

(waktu).[13]

7.  TRANSMISI DATA BERDASARKAN

NODE-NODE

Jaringan yang terbentuk di dalam sistem

terdistribusi dibangun dari berbagai media

transmisi, termasuk kabel, transmisi serat

optik, maupun jaringan menggunakan

sistem nirkabel dan lain sebagainya.

Komputer dan semua  peripheral lain yang

menggunakan jaringan untuk tujuankomunikasi disebut sebagai host . Sedangkan

istilah node digunakan untuk semua

komputer dan switch yang termasuk ke

dalam sebuah jaringan. Secara konseptual

 jaringan komputer adalah:

a.  Suatu jaringan kerja berbasis komputer

yang terdiri dari simpul-simpul (nodes)

yang terhubung satu sama lain, dengan

atau tanpa kabel.

b.  Setiap simpul akan berfungsi sebagai

stasiun kerja (workstation).

c.  Suatu simpul dapat berperan sebagai

penyedia jasa (service provider ) atau

server  yang mengatur fungsi-fungsi

tertentu dari simpul-simpul lainnya.

Gambar 5 Transmisi data melalui

berbagai node-node jaringan

8.  REGRESI DAN KORELASI LINIER

Untuk mempelajari bentuk hubungan

fungsional antara dua peubah atau dua

faktor biasa digunakan analisis regresi.

Dalam analisis regresi, dikenal ada dua jenis

peubah, yaitu peubah respon atau disebut

  juga peubah tak bebas (dependent ) yaitu

peubah yang keberadaannya dipengaruhi

oleh variabel lainnya dan biasa dinotasikan

dengan Y sedangkan peubah prediktor dan

disebut juga peubah bebas (independent )

yaitu peubah yang tidak dipengaruhi oleh

variabel lainnya dan biasa dinotasikan

sebagai X. 

Jenis-jenis persamaan regresi :

1.  Regresi Linier Sederhana

1) Metode Kuadrat terkecil (least 

square method )

Dalam menentukan persamaanregresi biasanya teknik yang paling

mudah digunakan adalah dengan “jalankira-kira” dan langsung menarik garislurus di sekitar titik-titiknya menurut

pengamatan paling dekat pada titik-titik 

yang berkerumun. Kemudian dihitung

besarnya konstanta dan derajat

kemiringan. Akan tetapi, untuk suatu

penelitian cara ini sangat jarang

digunakan karena terlalu kasar dan

terlalu subjektif dan harus dihindari.

Prosedur penarikan garis regresi yang

banyak dikenal adalah metode kuadrat

terkecil (least square method ). Metode

ini memilih suatu garis regresi yang

membuat jumlah kuadrat jarak vertikal

dari titik-titik yang dilalui garis lurus

tersebut sekecil mungkin. Bentuk 

persamaan regresi yang diperoleh dari

penarikan contoh dinyatakan:

Dimana Y = Variabel tak bebas

X = Variabel bebas.

a dan b = koefisien-koefisien

regresi linier.

Dimana lambang Y digunakan untuk 

membedakan antara nilai ramalan yangdihasilkan oleh garis regresi dan nilai

pengamatan Y yang sesungguhnya

untuk nilai X tertentu. Sedangkan a

adalah suatu tetapan (konstanta) yang

merupakan titik perpotongan dengansumbu tegak dan b menyatakan

5/13/2018 Jurnal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-55a751e900a2d 10/17

 

koefisien kemiringan. Berikut gambar

nilai b positif dan b bernilai negatif.

Gambar 6 b Bernilai Positif 

Gambar 7 b Bernilai Negatif 

2) Penetapan Persamaan Regresi Linier

Sederhana

Untuk mendapatkan nilai koefisien-

koefisien regresi a dan b untuk regresi

linier, diperoleh persamaan (2) dan (3)

sebagai berikut :

b =

a =

Dimana n = banyak pasangan data

Yi = nilai peubah tak bebas Y

ke-i

Xi = nilai peubah bebas X ke-i

Y dan X = nilai rata-rata dari

masing-masing variable X

dan Y

2.  Regresi Linier Berganda

Regresi Linier Berganda merupakan

suatu analisis regresi dimana terdapat lebih

dari dua peubah, yakni analisis regresi di

mana satu peubah tak bebas diterangkan

oleh lebih dari satu peubah bebas lainnya.

Peubah tak bebas Y berdasarkan

pengamatan beberapa peubah bebas X1, X2,

…, Xn, sehingga dilakukan sesuatu terhadap

kumpulan peubah-peubah Y, X1, X2, …, Xn,

yakni menentukan hubungan antara Y dan

peubah-peubah X sehingga diperoleh bidang

regresi Y atas X1, X2, …, Xn. nilai Y

merupakan nilai yang berasal dari suatu

peubah acak Yi.

Dalam hal ini α, β1, β2, …, βn merupakanparameter yang diduga dari data dengan

nilai dugaan a, b1, b2, …, bn. persamaan

regresi ganda dinyatakan dalam bentuk:

Y = a + b1X1 + b2X2 

Dimana : Y = peubah tak bebasX1 = peubah bebas ke-1

X2 = peubah bebas ke-2

a = konstanta

b1 = kemiringan ke-1

b2 = kemiringan ke-2

Nilai-nilai a, b1 dan b2 yang merupakan

dugaan bagi α, β1  dan β

2berturut-turut

dihitung dengan menyelesaikan persamaan

secara simultan[7][9]

:

a n + b1∑X1i+b2∑X2i = ∑Yi 

a ∑X1i+b1∑X1i2+b2∑X1iX2i= ∑X1iYi 

a ∑X2i+b1∑X1iX2i+b2∑X2i2= ∑X2iYi 

Dimana : n = banyak pasangan data

Yi = nilai peubah takbebas Y ke-i

X1i = nilai peubah bebas X1 ke-i

X2i = nilai peubah bebas X2 ke-i

3.  Korelasi Linier SederhanaKorelasi didefinisikan hubungan antara

dua peubah atau lebih. Pada analisis korelasi

tidak tentang peubah bebas (X) peubah

terikat (Y), keduanya dapat bertukar tempat

dan bersifat acak. Model korelasimangasumsikan bahwa pada suatu populasi

terdapat pasangan nilai X dan Y, keduanya

saling berhubungan dan tidak ada bersifat

5/13/2018 Jurnal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-55a751e900a2d 11/17

 

fiks. Berikut persamaan korelasi liner

sederhana:

 R = r 2 

1)  Koefisien korelasi (r) : ukuran

hubungan linier peubah X dan Y

Nilai r bekisar antara (+1) sampai (-1)

Nilai r yang (+) ditandai oleh nilai b

yang (+)

Nilai r yang (-) ditandai oleh nilai b

yang (-)

Gambar 7 Kekuatan Korelasi

Jika nilai r mendekati +1 atau r

mendekati -1 maka X dan Y memilkikorelasi linier yang tinggi secara

berlawanan, nilai r = +1 atau r = -1 maka X

dan Y memilki korelasi linier sempurna dan

 jika nilai r = 0 maka X dan Y tidak memiliki

relasi (hubungan) linier.

Gambar 8 Arah Korelasi

2)  Koefisien Determinasi Sampel

Ukuran proporsi keragaman total nilai

peubah Y yang dapat dijelaskan oleh nilai

peubah X melalui hubungan linier.

10. ANALISIS VARIANS (  ANALYSIS OF 

VARIANCE )

Analisis varians ( Analysis of Variance-

 ANOVA) adalah prosedur statistika untuk 

mengkaji (mendeterminasi) apakah rata-rata

hitung (mean) dari 3 (tiga) populasi atau

lebih, sama atau tidak. Ringkasnya,

hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternative

(H1) dalam ANOVA adalah:

H0 : µ 1 = µ 2 = µ 3 …. = µn

H1 : tidak semua populasi memiliki rata-rata

hitung (mean) sama.

Dalam melakukan uji ANOVA, buktisampel diambil dari setiap populasi yang

sedang dikaji. Data-data yang diperoleh dari

sampel tersebut digunakan untuk 

menghitung statistik sampel. Distribusi

sampling yang digunakan untuk mengambil

keputusan statistik, yakni menolak atau

menerima hipotesa nol (H0), adalah

Disteribusi F (F Distribution).

Dalam uji ini diasumsikan bahwa semua

populasi yang dikaji memiliki keragaman

atau varians (variance) sama tanpa

mempertimbangkan apakah populasi-

populasi tersebut memiliki rata-rata hitung

(mean) sama atau berbeda. Ada 2 (dua)

metode atau cara dalam mengestimasi nilai

variansi ini, yakni metode antar kelompok 

(between method ) dan metode dalam

kelompok (within method ). Metode antar

kelompok menghasilkan estimasi tentang

varians yang valid  hanya jika hipotesis nol

benar. Sementara metode dalam kelompok 

menghasilkan estimasi tentang varians yang

valid aoakah hipotesis nol salah atau benar.

a.  Metode dalam Kelompok (within

 Method )

Terlepas dari benar atau tidaknya

hipotesis nol, metode dalam kelompok (within Method ) akan menghasilkan

estimasi yang valid . Hal ini disebabkan oleh

variabilitas sampel dideterminasi dengan

  jalan membandingkan setiap butir data

dengan ratra-rata hitung masing-masing.

Nilai sampel yang diambil dari populasi x

5/13/2018 Jurnal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-55a751e900a2d 12/17

 

dibandingkan dengan rata-rata sampel x.

Demikian pula dengan masing-masing

populasi yang diobservasi. Persamaan (2.8)

berikut digunakan untuk mengestimasi

keragaman atau varians dalam metode

dalam kelompok.[12]

 

Di mana:

Sw2 :varians yang diestimasi

menggunakan metode dalam

kelompok.

Xij :butir data ke-I dalam kelompok j

X j :rata-rata (mean) kelompok ja :jumlah kelompok 

n :jumlah/ukuran sampel dalam setiap

kelompok 

a(n-1) :derajat bebas (degree of freedom)Tanda penjumlahan ganda ( ∑∑ ) berarti

bahwa ada 2 (dua) langkah penjumlahan.

Pertama menyelesaikan tanda jumlah

sebelah kanan. Setelah itu, menyelasaikan

tanda penjumlahan sebelah kiri.

b.  Metode Antar Kelompok ( Between

 Method )

Metode menghasilkan estimasi variansyang valid    jika hipotesis nol benar.

Persamaan yang digunakan dalam metode

ini adalah sebagai berikut:[12]

 

Di mana:

Sx2 :varians yang diestimasi

menggunakan metode antar

kelompok 

X j :rata-rata (mean) kelompok jX :rata-rata keseluruhan (gran mean)

yang digunakan sebagai µ estimasi

a :jumlah kelompok 

c.  Uji dan Tabel F Analisis Varians

( Analysis of Variance – ANOVA F Test 

and Table)

Setelah menghitung nilai varians yang

sebelumnya tidak diketahui dengan

menggunakan metode dalam kelompok dan

metode antar kelompok, selanjutnya kita

membuat perbandingan rasio antara kedua

nilai varians tersebut.[12]

 

F

Jika hipotesis nol benar, numerator

(pembilang) dan denumerator (penyebut)

dalam persamaan diatas merupakan estimasi

yang valid  bagi varians dari populasi yang

sedang dikaji. Rasio tersebut akan sesuai

dengan distribusi F.

I.  HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa data dilakukan dengan cara

mengamati perilaku hubungan antara

parameter kecepatan download  dan upload 

terhadap waktu dan jarak.

1.  Analisa perbedaan jam kecepatan

download (08:00 s/d 16:00) WIB

Tabel 1 Analisis Hasil Data Jam pada

kecepatan download 

*A = Ada perbedaan kecepatan download  

pada jam (8:00 - 16:00) WIB

*TA = Tidak ada perbedaan kecepatan

download  pada jam (8:00 - 16:00)

WIB dengan tingkat signifikan

(0,1%, 1%, 5%, 10%, 25%)

Dari tabel diatas menurut uji ANOVA

bahwa pada tiap-tiap server  memilikiperilaku yang berberda-beda pada jam

waktu pengambilan. Contohnya pada hari

Senin tidak ada perbedaan kecepatan

download  dengan tingkat signifikansi 25%

yang artinya bahwa pada hari Senin untuk 

5/13/2018 Jurnal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-55a751e900a2d 13/17

 

server  Jakarta ada perbedaan rata-rata

kecepatan download pada jam (8:00 - 11:00

dan 13:00 - 16:00) WIB dengan 25% batas

penerimaan H0. Untuk  server  Singapore

pada hari Senin ada perbedaan rata-rata

kecepatan download pada jam (8:00 - 11:00

dan 13:00 - 16:00). Dan pada hari-hari lain

pada seluruh server ada perbedaan dan tidak 

ada perbedaan kecepatan download , ini

dapat dikatakan adanya suatu inkonsistensi

waktu pengambilan jam pada kecepatan

download yang selalu berubah-berubah pada

seluruh server .

2.  Analisa perbedaan jam kecepatan

upload (08:00 s/d 16:00) WIBTabel 2 Analisis Hasil Data Jam pada

kecepatan upload 

Keterangan:

*A = Ada perbedaan kecepatanupload 

 pada jam (8:00 - 16:00) WIB

*TA = Tidak ada perbedaan kecepatan

upload  pada jam (8:00 - 16:00)

WIB dengan tingkat signifikan

(0,1%, 1%, 5%, 10%, 25%)

Dari tabel diatas menurut uji ANOVA

bahwa pada tiap-tiap server  memiliki

perilaku yang berberda-beda pada jam

waktu pengambilan. Contohnya pada hari

Senin tidak ada perbedaan kecepatan upload 

dengan tingkat signifikansi 1% yang artinya

bahwa pada hari Senin untuk server Jakarta

tidak ada perbedaan rata-rata kecepatan

download  pada jam  (8:00 - 16:00) WIB

dengan 1% batas penerimaan H0. Untuk 

server  Singapore pada hari Senin ada

perbedaan rata-rata kecepatan upload  pada

  jam (8:00 - 16:00). Dan pada hari-hari lain

pada seluruh server memiliki perbedaan dan

tidak ada perbedaan kecepatan, ini dapat

dikatakan adanya suatu inkonsistensi waktu

pengambilan jam pada kecepatan upload 

yang selalu berubah-berubah pada seluruh

server .

3.  Analisa kecepatan download dan upload 

pada perbedaan Tanggal/Hari.

Tabel 3 Analisis Hasil Data Tanggal/Hari

pada kecepatan download dan upload 

Keterangan:

*A = Ada perbedaan kecepatan

download/upload  pada tanggal

(12 Desember 2011  –  16

Desember 2011 dan 07 Januari

2012 – 08 Januari 2012).

*TA = Tidak ada perbedaan kecepatan

download/upload  pada tanggal

(12 Desember 2011  –  16

Desember 2011 dan 07 Januari

2012  –  08 Januari 2012) dengantingkat signifikan (0,1%, 1%, 5%,

10%, 25%)

Dari tabel diatas bahwa pada tiap-tiap

server  pada kecepatan download  tidak ada

perbedaan kecepatan dan untuk  server 

Singapore tidak ada perbedaan kecepatan

download dengan tingkat signifikan 0,1 %.

Sedangkan pada tiap-tiap server  untuk 

kecepatan upload ada perbedaan kecepatan

pada  keseluruhan tanggal/hari waktu

pengambilan. Hampir semua server  beradapada daerah penolakan H0 yang menyatakan

bahwa pada tanggal (12-16 Desember 2011

dan 07-08 Januari 2012)/ Hari (Senin s/d

Minggu) ada perbedaan rata-rata kecepatan

download/upload.

5/13/2018 Jurnal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-55a751e900a2d 14/17

 

4.  Analisa hubungan jarak terhadap

kecepatan download .

Tabel 4 Hasil Analisis ANOVA HubunganJarak terhadap kecepatan download  

*TA = Tidak ada perbedaan kecepatan

download/upload. 

Dari Tabel 4 bahwa pada perbedaan

 jarak antara server untuk keseluruhan waktu

tanggal/hari tidak ada perbedaan kecepatan

download.

5.  Analisa hubungan jarak terhadap

kecepatan download .

Tabel 5 Hasil Analisis ANOVA Hubungan

Jarak terhadap kecepatan upload 

Keterangan:

*TA = Tidak ada perbedaan kecepatan

download/upload. 

Dari Tabel 4.6 bahwa pada perbedaan

 jarak antara server untuk keseluruhan waktu

tanggal/hari tidak ada perbedaan kecepatan

upload.

6.  Analisa Regresi Linier hubungan jarak 

terhadap kecepatan download  dan

upload .

a.  Analisis hubungan jarak terhadap

kecepatan download .

Dihasilkan sebesar -0,67.

menunjukkan bahwa peubah X

(Kecepatan download ) dan Y (Jarak)

berkorelasi linier yang negatif dan

tingkat kekuatan sedang. Dengan

menunjukkan arah negatif pada nilai r

artinya makin jauh jarak  server , makin

kecil kecepatan download. Karena R =

r2 maka hasil akhir dari korelasi R

bernilai 0,46 menunjukkan bahwa

proporsi keragaman nilai peubah Y

(Jarak) dapat dijelaskan oleh nilai

peubah X (Kecepatan download )melalui hubungan linier dengan tingkat

korelasi yang sedang.

Gambar 9 Diagram Pencar dengan garis

regresi antara Jarak dan Kecepatan

 Download 

Dari diagram pencar diatas dapat dilihat

bahwa persamaan garis regresi Y = 2801,2 –  

0,088X, menyatakan bahwa semakin besar

nilai jarak maka semakin kecil nilai

kecepatan download  dan sebaliknya

semakin kecil nilai jarak maka semakin

besar nilai kecepatan download . Hubungan

  jarak terhadap kecepatan download 

memiliki korelasi nilai R sebesar 0,46.

Tabel 6 Persamaan Regresi dan nilai

Korelasi hubungan Jarak terhadap kecepatan

 Download.

5/13/2018 Jurnal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-55a751e900a2d 15/17

 

 Dari Tabel 6 nilai r bahwa nilai tiap

korelasi pada hubungan jarak terhadap

kecepatan download  memiliki tingkat rata-

rata sebesar 0,66. Dengan nilai korelasi

sebesar 0,66 berarti korelasi hubungan jarak terhadap kecepatan download  memiliki

tingkat korelasi yang sedang.

b.  Analisis hubungan jarak terhadap

kecepatan upload .

Dihasilkan sebesar – 0,667 menunjukkan

bahwa peubah X (Kecepatan Upload ) dan Y

(Jarak) berkorelasi linier yang negatif dan

tingkat kekuatan sedang. Karena R = r2 

maka hasil akhir dari korelasi R bernilai

0,49 menunjukkan bahwa proporsi

keragaman nilai peubah Y (Jarak) dapat

dijelaskan oleh nilai peubah X (Kecepatan

Upload ) melalui hubungan linier.

Gambar 10 Diagram Pencar dengan garis

regresi antara Jarak dan Kecepatan Upload  

Dari diagram pencar diatas dapat

dilihat bahwa persamaan garis regresi Y =

454,01  –  0,0105X, menyatakan bahwa

semakin besar nilai jarak maka semakin

kecil nilai rata-rata kecepatan upload  dan

sebaliknya semakin kecil nilai jarak maka

semakin besar nilai rata-rata kecepatan

upload . Hubungan jarak terhadap kecepatan

upload memiliki nilai korelasi sebesar 0,49.

Tabel 7 Persamaan Regresi dan nilai

Korelasi hubungan Jarak terhadap kecepatan

Upload.

Dari Tabel 7 bahwa nilai tiap korelasi

pada hubungan jarak terhadap kecepatan

upload  memiliki tingkat rata-rata korelasi

sebesar 0,35. Dengan nilai korelasi sebesar

0,35 yang berarti korelasi hubungan jarak 

terhadap kecepatan upload  memiliki

tingkat korelasi yang  sedang. Hasil rata-

rata nilai korelasi antara hubungan jarak 

dengan kecepatan download  dan upload 

sebesar 0,50. Berarti korelasi hubungan  jarak terhadap kecepatan download  dan

upload  memiliki tingkat korelasi yang

sedang.

J.  KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data yang telah

dilakukan maka didapat beberapa

kesimpulan yaitu:

1.  Analisis varians hubungan antara waktu

(jam pengambilan) dengan kecepatan

download  dan upload  pada seluruh

server  memiliki inkonsistensi (adaperbedaan dan tidak ada perbedaan)

kecepatan download dan upload. 

2.  Analisis varians hubungan antara waktu(tanggal/hari) dengan kecepatan

download  dan upload  pada seluruh

server  ada perbedaan kecepatan

download dan upload .

5/13/2018 Jurnal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-55a751e900a2d 16/17

 

3.  Analisis varians hubungan antara jarak 

dengan kecepatan download dan upload 

pada seluruh server  dapat dikatakan

tidak ada perbedaan kecepatan

download dan upload. 

4.  Hubungan korelasi antara jarak dengan

kecepatan download  dan upload  

memiliki tingkat rata-rata yang sedang

dengan nilai korelasi sebesar 0,50

5.  Semakin jauh jarak  server  maka nilai

kecepatan download/upload  semakin

kecil dan sebaliknya semakin dekat

 jarak  server  maka nilai kecepatan

download/upload semakin besar.

K.  SARAN

Dari penyusunan Tugas Akhir ini,

terdapat beberapa saran yang dapat

digunakan untuk penelitian selanjutnya,

diantaranya adalah :

1.  Untuk pengembangan analisa

selanjutnya disarankan untuk 

pengambilan datanya ditambahkan

waktu pada malam hari. 

2.  Tambahkan parameter waktu latensi

untuk analisis selanjutnya dengan

koneksi xDSL yang lainnya selain

teknologi ADSL. 

3.  Masih ada faktor yang mempengaruhi

kecepatan download  dan upload  tidak 

hanya jarak dan waktu saja seperti

kualitas saluran yang berpengaruh pada

  jaringan, sehingga dapat dilakukan

sebagai penunjang pada analisa

selanjutnya.

4.  Metode untuk menentukan jarak pada

analisa selanjutnya bisa menggunakan

routing   jarak tiap server  agar terlihat

 jarak yang lebih nyata tiap-tiap server. 

DAFTAR PUSTAKA

[1] Johan Rajabi, Mohammad. 2008.

  Analisis Pemanfaatan Integritas

Maxmind’s GeoIP Database dengan

  DNS (Bind 9.x.x) menggunakan OS

 Linux. FASILKOM Universitas

Indonesia.

[2] Widosari, Kinanthi Nindhita. 2010.

  Analisis Pengaruh Jarak Terhadap

Kualitas Jaringan ADSL Pada Arah

Uplink di TELKOM Purwokerto. 

Akademi Teknik Telekomunikasi

Sandhy Putra. Purwokerto. [3] Pradana, Adhi. 2008. Analisis Kinerja

  Discrete Multitone (DMT) pada

Teknologi Asymmetric Digital

Subscriber Line (ADSL). Universitas

Sumatera Utara. Medan.[4] Erwansyah, Yusuf. 2007.

  Implementasi Koneksi Internet 

  Dengan Menggunakan TELKOM 

SPEEDY. Universitas Sebelas Maret.

Surakarta.

[5] Haryanto & Jati, Handaru. 2001.

Pemanfaatan Teknologi ADSL

(Asymmetric Digital Subscriber Line)

 pada Jaringan Komunikasi.

[6] Suherman, Rahmad Fauzi. 2006.

 Jaringan Telekomunikasi. Universitas

Sumatera Utara. Medan.

[7] Sungkawa, Iwa. 2009. Penditeksian

Pencilan (Outlier) dan Residual pada

  Regresi Linier. Universitas Bina

Nusantara. Jakarta

[8] Hardiawan, Chandra. 2009.  Analisis

Traffic Bandwidth Layanan Internet 

di Direktorat TIK UPI . Bandung

[9] Wibisono, Yusuf. 2005.  Metode

Statisitik. Gadjah Mada University

Press. Yogyakarta.

[10] Yuniati, Mela. 2011.  Analisis

Pengaruh User Aktif Terhadap

  Bandwidth Used Pada Layanan

Speedy Study Kasus Di PT. TELKOM,

Tbk . Akademi Teknik Telkom SandhyPutra Purwokerto. Purwokerto.

[11] Rizky, Alain. 2011.   Jumlah Ideal

Pengguna Pada Perangkat Digital

Subscriber Line Access Multiplexer 

(DSLAM) di PT. Telkom Tbk., Divisi

  Access Area (DIVA) Purwokerto.

5/13/2018 Jurnal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-55a751e900a2d 17/17

 

Universitas Jendral Sudirman

Purwokerto. Purwokerto.

[12] Sugiharto, Toto. 2009   Bahan Kuliah

Statistik 2   ANALYSIS

VARIANS. Universitas Gunadarma.

Jakarta Pusat.

[13] Santoso, Mujiono, MPd. 2004. Gerak 

 Lurus. Direktorat Jenderal Pendidikan

Dasar dan Menengah Departemen

Pendidikan Nasional. Jakarta.

Mengetahui :

Pembimbing I

Arief Hendra Saptadi, S.T.

NIDN: 0001087701

Pembimbing II

Irwan Susanto, S.T,.M.M.

NIDN: 0614086602