junk food asli indonesia
TRANSCRIPT
“Gorengan” Junk Food Asli Indonesia
Hendri Okarisman
Pendidikan Dokter FK UMY 2008
Tidak bisa dipungkiri, ditengah padatnya tuntutan aktivitas hidup, setiap
orang selalu berpikir untuk terus melakukan efesiensi dalam segala bentuk
aktivitas hidupnya. Termasuk didalamnya aktivitas makan sebagai kebutuhan
primer setiap makhluk hidup. Defenisi efesiensi dalam konteks makan kini
diterjemahkan menjadi sebuah kata yang sering kita kenal dengan nama “makan
cepat saji” atau fast food. Paradigma fast food sebagai solusi efesiensi waktu
menjadi trend seter berubahnya pola makan masyarakat Indonesia dalam
beberapa tahun terakhir. Makanan cepat saji seperti hamburger, sosis, pitza, fried
chicken dan makanan sejenisnya kini lebih disukai oleh semua kalangan umur.
Sejarah fast food dimulai sejak abad ke-19 ketika dimulainya era industri
di Amerika Serikat dan negara-negara lain di Eropa. Pada saat itu masyarakat
dihadapakan pada kesibukan kerja di pusat perindustrian yang sedikitnya
membutuhkan jam kerja tanpa jeda sekitar 8-10 jam per hari. Kesibukan tersebut
membuat orang untuk mencari metode praktis dalam mengelola waktu. Salah
satunya adalah dengan mengkonsumsi makanan cepat saji. Makanan cepat saji
dianggap sebagai solusi dari terbatasnya waktu yang dimiliki masyarakat saat itu.
Dengan mengkonsumsi makanan cepat saji mereka merasa telah mengefektifkan
waktu yang mereka miliki. Memasuki abad ke-20 fast food bereformasi menjadi
restoran-restoran modern yang semakin menarik hati para konsumen yang tidak
hanya terdiri dari kalangan para pekerja melainkan seluruh kalangan mulai dari
anak-anak, remaja sampai dengan kalangan orang tua. Fast food menjelma
menjadi salah satu ikon makanan modern yang paling disukai masyarakat.
Seiring berjalannya waktu, pola makan instan makanan cepat saji telah
dirasakan banyak menimbulkan dampak negative bagi kesehatan. Hal tersebut
dirasakan sendiri oleh warga Negara Amerika serikat. Obesitas dan komplikasinya
menjadi masalah nasional Negara Amerika Serikat sebagai dampak jangka
panjang dari konsumsi fast food yang tidak terkendali. Hal tersebut menyadarkan
masyarakat bahwa fast food merupakan makanan yang tidak sehat dan
berpengaruh negative terhadap kesehatan tubuh. Atas alasan tersebut, kini
masyarakat mengidentikan Fast food dengan istilah junk food atau makan yang
tidak sehat. Masyarakat khususnya di Negara-negara maju dan berkembang kini
sudah mulai menyadari bahwa makan cepat saji tidak menjamin cukup atau
tidaknya nilai gizi yang terkandung didalamnya. Secara harfiah junk food berasal
dari bahasa inggris yang berarti “makanan sampah” atau “makanan tidak
berguna”. Dalam pandangan kesehatan, junk food diartikan sebagai makanan yang
memilki nilai gizi rendah serta dapat menimbulkan dampak yang tidak baik bagi
kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan. Sehingga akhir-akhir ini masyarakat
sudah lebih berhati-hati untuk mengkonsumsi dan memilih makanan cepat saji.
Persepsi masyarakat dalam memandang junk food selalu terbatas pada
makanan yang berasal dari luar negeri dan memilki harga yang cukup mahal.
Brand yang ditawarkan junk food dari luar negeri seperti burger, sosis, pitza dan
makanan sejenisnya berupa kemasan modern dan mahal kini sudah mulai
diwaspadai dan dipahami oleh masyarakat bsebagai makanan cepat saji yang tidak
sehat. Padahal dalam kenyataannya junk food tidaklah terbatas hanya untuk makan
luar negeri saja. Banyak makanan asli Indonesia yang tidak disadari masyarakat
yang termasuk ke dalam jenis makanan junk food. Salah satunya adalah gorengan.
Disamping termasuk salah satu makanan instan, gorengan juga termasuk kedalam
jenis makanan yang murah, enak dan mudah ditemukan dimana-mana.
Berdasarkan penelitian ahli gizi yang membandingkan komposisi nilai gizi antara
satu burger standar dengan lima gorengan, didapatkan hasil bahwa nilai gizi
antara burger dan gorengan sama-sama tergolong kedalam makanan berkalori dan
berlemak tinggi, sehingga bila dilihat dari nilai gizinya gorengan tidak kalah junk
food bila dibandingkan dengan burger.
Gorengan umumnya biasa dimasak menggunakan proses deep frying yakni
proses memasak dengan menggunakan minyak goreng hasil beberapa kali
penggorengan dalam suhu tinggi dan dalam jangka waktu yang lama. Proses deep
frying dalam membuat makanan sangat berbahaya bagi tubuh. WHO melansir
bahwa makanan kaya karbohidrat atau tepung yang mengalami proses pemasakan
deep frying dapat merangsang pembentukan senyawa akrilamida. Senyawa
akrilamida adalah senyawa karsiogenik yang menjadi pemicu timbulnya penyakit
kanker. Disamping hal tersebut, jenis makanan gorengan juga termasuk kedalam
jenis makanan penyumbang tertinggi asupan asam lemak trans bagi tubuh. Asam
lemak trans dapat menyebabkan tersumbantanya pembuluh darah di jantung yang
berujung pada penyakit jantung koroner.
Secara kimia Asam lemak trans atau yang dikenal dengan nama
hydrogenated vegetable oil merupakan jenis asam lemak yang memiliki ikatan
rangkap dan sering terdapat dalam lemak atau minyak cair. Konsumsi asam lemak
trans yang berlebihan dapat menimbulkan efek negative bagi kesehatan. Jika nilai
konsmusi asam lemak trans mencapai angka diatas enam persen dari dari energy
total maka dipastikan asam lemak ini akan menimbulkan berbagai komplikasi
kesehatan dalam tubuh dan bersifat lebih berbahaya daripada kolesterol. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Institute Of Food Science and Technology pada
tahun 2004 menyebutkan bahwa dalam setiap kenaikan satu persen asam lemak
trans dapat meningkatkan kadar LDL sebesar 0,04 mmol per liter dan menurunkar
kadar HDL sebanyak 0,013 mmol per liter. Hal tersebut menandakan bahwa
gorengan yang melalui proses deep frying panjang dapat meningkatkan asam
lemak trans yang secara otomatis akan meningkatkan resiko komplikasi serius
bagi kesehatan tubuh.
Efek negative asam lemak trans dapat menimpa semua kalangan umur.
Pada ibu hamil konsumsi asam lemak trans yang tingggi dapat menyebabkan
terjadinya kelahiran bayi premature. Hal ini disebabkan karena asam lemak trans
mengganggu asupan asam lemak esensial yang dibutuhkan oleh janin.
Mengkonsumsi asam lemak trans berlebih juga dapat menaikan kadar kolesterol
jahat dan menurunkan kadar kolesterol baik. Asam lemak trans memeiliki efek
negative dua kali lipat bila dibandingkan dengan asam lemak jenuh. Hasil
penelitian yang dilakukan European Community Multicentre Study on Antioksidan
Myocardial Infraction and Breast Cancer (EURAMIC) menyebutkan bahwa
terdapat hubungan positif antara konsumsi asam lemak trans dengan kanker
payudara pada wanita yang telah mengalami monopouse.
Timbulnya penyakit degenerative merupakan salah satu efek negative dari
mengkonsumsi gorengan yang paling ditakuti oleh masyarakat sekarang ini. WHO
melaporkan bahwa penyakit degenerative merupakan penyakit yang paling
banyak dihadapi negra-negara di dunia selain penyakit menular dan infeksi. Data
terakhir pada tahun 2005 dilaporkan bahwa terdapat 17 juta orang diseluruh dunia
yang meninggal akibat penyakit degenerative. WHO menambahkan bahwa satu
miliar penduduk dunia yang menderita penyakit degenerative disebabkan oleh
obesitas dan penyakit kardiovaskuler. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh
Nasional Household Health Survey pada tahun 2001 menyatakan bahwa penyakit
kardiovaskular merupakan penyakit sebagai penyebab kematian tertinggi di
Indonesia. Kadar asam lemak trans yang tinggi dalam gorengan merupakan salah
satu penyebab dari teimbulnya penyakit kardiovaskuler dan obesitas. Asam lemak
trans meningkatkan kadar lemak jahat (LDL), kolesterol total, trigliserid serta
menurunkan kadar lemak baik (HDL) dalam darah. Tertimbunnya kolesterol
dalam pembuluh darah menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah sehingga
terjadilah penyakit kardiovaskular.
Asam lemak trans tidak hanya berefek negative pada kondisi kesehatan
fisik saja melainkan juga berdampak negative pada kesehatan psikologis. Sebuah
penelitian yang dpublikasikan di jurnal Scince dilakukan oleh para ahli gizi dan
psikiater di Spanyol menyebutkan bahwa asam lemak trans memilki efek negative
untuk kesehatan mental. Penelitian ini dilakukan pada 1.200 orang yang
mengkonsumsi junk food selama enam tahun didapatkan hasil bahwa 650 relawan
telah mengalami depresi berulang kali selama enam tahun.
Dari data yang sudah dipaparkan diatas sudah sangatlah jelas bahwa
mengkonsumsi gorengan secara berlebihan sangatlah berbahaya untuk kesehatan.
Gorengan adalah junk food asli Indonesia yang harus kita sadari bersama. Ada
beberapa langkah yang dapat kita ambil untuk menyadarkan masyarakat akan
dampak negative dari mengkonsumsi gorengan yang berlebihan. Pertama adalah
mensosialisasikan bhawa gorengan tidak berbahaya jika dimasak dengan cara atau
proses yang benar, yakni tidak menggunakan minyak goreng berulang atau deep
frying dalam proses membuatnya. Kedua adalah dengan cara mengurangi
intensitas dalam mengkonsumsi gorengan. Profesor Hiromi Sinya MD, salah
seorang guru besar fakultas kedokteran dan pakar enzim di Albert Einstein
College of Medichine USA mengatakan jika tidak memungkinkan secara total
untuk berhenti mengkonsumsi gorengan, maka lakukanlah pengurangan konsumsi
gorengan secara bertahap sampai akhirnya bisa meninggalkannya secara total.
Jika terpaksa harus mengkonsumsi gorengan maka ada cara mudah untuk
mengurangi dampak negativnya yakni dengan cara memisahkan tepung yang
berminyak dari gorengan untuk dibuang dan tidak dikonsumsi. Ada alternative
lain yang bisa dilakuakan jika memang sudah tidak bisa menahan untuk tidak
memekan gorengan yakni dengan cara mengunyahnya selama mungkin minimal
30 kali. Air liur dalam jumlah yang banyak dapat membantu menetralisirkan
kadar asam lemak trans sampai kadar tertentu. Ketiga adalah kembali
menggunakan pola konsumsi empat sehat lima sempurna. Jangan terjebak dengan
kemasan makanan isntan, murah dan mudah untuk mendapatkannya. Komposisi
makanan empat sehat lima sempurna merupakan komposisi gizi ideal yang sesuai
dengan kebutuhan tubuh.
Masyarakat perlu pintar dan selektif dalam memilih pola konsumsi
makanan sehari-hari. Disadari atau tidak, junk food bisa saja hadir dari makanan
yang sering kita konsumsi sehari-hari. Junk food tidak memandang makanan
produk luar atau dalam negeri tetapi seberapa besar kadar gizi dan dampak positif
serta negativenya bagi kesehatan kita. Gorengan adalah makanan asli yang sering
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Kesalahan dalam proses memasak
menjadikan gorengan sebagai salah satu junk food yang sangat berbahaya bagi
kesehatan kita. Mengkonsumsi gorengan yang berlebihan diibaratkan menumpuk
serpihan bola salju yang besar diatas rumah kita, ia siap mencair dalam waktu
yang tidak bisa kita duga sebelumnya. Gorengan dengan asam lemak trans yang
terkandung didalamnya sewaktu-waktu bisa menimbulkan efek komplikasi yang
sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh kita. Sudah saatnya kita menyadari dan
mengajak banyak orang untuk meninggalkan konsumsi makanan gorengan. Sudah
saatnya kita kembali pada pola konsumsi empat sehat lima sempurna, karena
dengan pola tersebut kita bisa menjaga kesehatan tubuh kita.