jumlah penduduk • - pojokgeo .pdfrumus : cdr = m/p x 1000 m = jumlah kematian. p = jumlah penduduk...

17
●• Jumlah Penduduk •● Hal yang paling mendasar yang umum dijumpai dalam suatu negara berkembang adalah jumlah penduduk yang sangat besar. Dengan jumlah penduduk yang sangat tinggi tersebut akan melahirkan beragam masalah dalam kehidupan. Nah, kali ini kita akan membahas mengenai penduduk. Apa itu penduduk? dan apa faktor yang mempengaruhi jumlah peduduk? Untuk lebih jelasnya, mari kita simak pembahasan berikut ini. Penduduk adalah orang yang secara hukum berhak tinggal di dalam suatu daerah. Dengan kata lain, orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di daerah tersebut. Unsur pembentuk suatu negara adalah: ● Rakyat (penduduk dan bukan penduduk). ● Wilayah, area yang menjadi teritorial negara. ● Pemerintah yang berdaulat. ● Adanya pengakuan dari negara lain. Dari keempat unsur tersebut, rakyat merupakan unsur pembentuk yang bersifat konstitutif atau mutlak. Sebab keberadaan rakyat akan memberikan pengaruh terhadap suatu wilayah, pemerintah, dan berlanjut kepada pengakuan. Jika tidak ada rakyat maka suatu negara tidak akan bisa berjuang mendapatkan kemerdekaan dan tidak akan mendapatkan pengakuan dari negara lain. Rakyat suatu negara meliputi penduduk dan bukan penduduk. Bukan penduduk adalah orang yang ada disuatu negara tapi tidak bermaksud untuk menetap atau tinggal di negara yang bersangkutan, sedangkan penduduk ialah orang yang mendiami suatu tempat dalam wilayah tertentu dengan tanpa melihat status kewarganegaraan yang dianut oleh orang tersebut. Faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk pada umumnya disebabkan oleh faktor demografi, terdiri dari kelahiran, kematian dan imigrasi. A. Kelahiran 1. Fertilitas Fertilitas atau Crude Birth Rate (CBR), yaitu jumlah bayi yang lahir setiap 1.000 penduduk dalam satu tahun. Fertilitas terbagi menjadi tiga golongan, yaitu: ● Golongan tinggi, lebih dari 30. ● Golongan sedang, antara 20-30. ● Golongan rendah, 20. Rumus: CBR = L/P x 1000 L = Jumlah kelahiran selama setahun. P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun. 2. Angka Kelahiran Umum Angka kelahiran umum atau General Fertility Rate (GFR), yaitu banyaknya kelahiran tiap 1.000 wanita yang berusia 15-49 tahun dalam satu tahun. Rumus: GFR= L/W x 100 L = Bkelahiran selama satu tahun. W = Banyaknya penduduk wanita yang berumur 15-49 tahun pada pertengahan tahun. 3. Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur Tertentu Angka kelahiran menurut kelompok umur tertentu atau Age Spacific Fertility Rate(ASFR), yaitu banyaknya kelahiran setiap 1.000 wanita pada kelompok umur tententu.

Upload: others

Post on 19-Feb-2020

83 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jumlah Penduduk • - Pojokgeo .pdfRumus : CDR = M/P x 1000 M = Jumlah kematian. P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun. 2. Angka Kematian Menurut Umur Angka kematian menurut umur

●• Jumlah Penduduk •● Hal yang paling mendasar yang umum dijumpai dalam suatu negara berkembang adalah jumlah penduduk yang sangat besar. Dengan jumlah penduduk yang sangat tinggi tersebut akan melahirkan beragam masalah dalam kehidupan. Nah, kali ini kita akan membahas mengenai penduduk. Apa itu penduduk? dan apa faktor yang mempengaruhi jumlah peduduk? Untuk lebih jelasnya, mari kita simak pembahasan berikut ini.

Penduduk adalah orang yang secara hukum berhak tinggal di dalam suatu daerah. Dengan kata lain, orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di daerah tersebut. Unsur pembentuk suatu negara adalah: ● Rakyat (penduduk dan bukan penduduk). ● Wilayah, area yang menjadi teritorial negara. ● Pemerintah yang berdaulat. ● Adanya pengakuan dari negara lain. Dari keempat unsur tersebut, rakyat merupakan unsur pembentuk yang bersifat konstitutif atau mutlak. Sebab keberadaan rakyat akan memberikan pengaruh terhadap suatu wilayah, pemerintah, dan berlanjut kepada pengakuan. Jika tidak ada rakyat maka suatu negara tidak akan bisa berjuang mendapatkan kemerdekaan dan tidak akan mendapatkan pengakuan dari negara lain. Rakyat suatu negara meliputi penduduk dan bukan penduduk. Bukan penduduk adalah orang yang ada disuatu negara tapi tidak bermaksud untuk menetap atau tinggal di negara yang bersangkutan, sedangkan penduduk ialah orang yang mendiami suatu tempat dalam wilayah tertentu dengan tanpa melihat status kewarganegaraan yang dianut oleh orang tersebut. Faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk pada umumnya disebabkan oleh faktor demografi, terdiri dari kelahiran, kematian dan imigrasi.

A. Kelahiran 1. Fertilitas Fertilitas atau Crude Birth Rate (CBR), yaitu jumlah bayi yang lahir setiap 1.000 penduduk dalam satu tahun. Fertilitas terbagi menjadi tiga golongan, yaitu: ● Golongan tinggi, lebih dari 30. ● Golongan sedang, antara 20-30. ● Golongan rendah, 20. Rumus: CBR = L/P x 1000 L = Jumlah kelahiran selama setahun. P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun.

2. Angka Kelahiran Umum Angka kelahiran umum atau General Fertility Rate (GFR), yaitu banyaknya kelahiran tiap 1.000 wanita yang berusia 15-49 tahun dalam satu tahun. Rumus: GFR= L/W x 100 L = Bkelahiran selama satu tahun. W = Banyaknya penduduk wanita yang berumur 15-49 tahun pada pertengahan tahun.

3. Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur Tertentu Angka kelahiran menurut kelompok umur tertentu atau Age Spacific Fertility Rate(ASFR), yaitu banyaknya kelahiran setiap 1.000 wanita pada kelompok umur tententu.

Page 2: Jumlah Penduduk • - Pojokgeo .pdfRumus : CDR = M/P x 1000 M = Jumlah kematian. P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun. 2. Angka Kematian Menurut Umur Angka kematian menurut umur

Rumus: ASFR = Ls/Ws x 1000 Ls = Bayi yang dilahirkan wanita umur tertentu. Ws = Jumlah wanita pada umur tertentu pada pertengahan tahun.

B. Kematian 1. Moralitas Moralitas atauCrude Death Rate (CDR), yaitu jumlah kematian setiap 1000 penduduk dalam satu tahun. Moralitas ada tiga golongan, yaitu : ● Golongan rendah, antara 9-13. ● Golongan sedang, antara 14-18. ● Golongan tinggi, lebih dari 18. Rumus : CDR = M/P x 1000 M = Jumlah kematian. P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun.

2. Angka Kematian Menurut Umur Angka kematian menurut umur atau Age Spacific Death Rate (ASDR), yaitu angka banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu setiap 1000 penduduk dalam kelompok umur yang sama. Rumus: ASDR = Ms/Ps x 1000 Ms = Jumlah kematian dari kelompok umur tertentu. Ps = Jumlah penduduk umur tertentu pada pertengahan tahun.

3. Angka Kematian Bayi Angka kematian bayi atau Infrant Morality Rate (IMR), yaitu jumlah bayi yang mati setiap 1000 bayi yang lahir hidup dalam satu tahun. Rumus : IMR = Mo/L x 1000 Mo = Jumlah kematian umur kurang dari satu tahun. L = Jumlah kelahiran.

C. Migrasi Keluar dan Migrasi Masuk Pertambahan penduduk terbagi menjadi tiga, yaitu: 1. Pertumbuhan Penduduk Sosial Pertumbuhan penduduk sosial (Sosial Increas), yaitu pertambahan penduduk yang disebabkan oleh kelahiran, kematian, dan migrasi. Rumus: Pt = Po + (N – M) + (MI – Mo) Pt = Jumlah penduduk terakhir setaelah penambahan Po = Penduduk permulaan sebelum penambahan N = Natalitas M = Moralitas MI = Migrasi masuk Mo = Migrasi keluar

2. Pertambahan Penduduk Alami Pertambahan penduduk alami (Natural Increase), yaitu pertambahan penduduk yang diperoleh dari selisih antara kelahiran dan kematian. Rumus : P1 = Po + (N – M)

Page 3: Jumlah Penduduk • - Pojokgeo .pdfRumus : CDR = M/P x 1000 M = Jumlah kematian. P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun. 2. Angka Kematian Menurut Umur Angka kematian menurut umur

3. Pertambahan Penduduk Migrasi Pertambahan penduduk migrasi (net migration atau migrasi netto), yaitu pertambahan penduduk yang diperoleh dari selisih orang yang masuk dengan orang yang keluar. Rumus : P1 = Po + (MI – Mo)

RANGKUMAN

1. Penduduk adalah orang yang secara hukum berhak tinggal di dalam suatu daerah. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di daerah tersebut.

2. Faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk pada umumnya disebabkan oleh faktor demografi, terdiri dari kelahiran, kematian dan imigrasi.

Page 4: Jumlah Penduduk • - Pojokgeo .pdfRumus : CDR = M/P x 1000 M = Jumlah kematian. P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun. 2. Angka Kematian Menurut Umur Angka kematian menurut umur

Komposisi Penduduk •● Struktur penduduk di suatu wilayah meliputi jumlah, persebaran dan komposisi penduduk. Komposisi penduduk dapat memberikan gambaran mengenai pengelompokan penduduk berdasarkan pengelompokan kriteria tertentu dan akan diperoleh berbagai data mengenai penduduk menurut jenis kelamin dan pengelompokkan umur. Nah, agar kalian lebih memahaminya, mari kita simak pembahasan berikut ini.

Komposisi penduduk adalah pengelompokan atau susunan penduduk suatu negara atau suatu wilayah berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Komposisi penduduk diperlukan dalam suatu negara karena dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan ataupun penentuan kebijaksanaan dalam pelaksanaan pembangunan. Gambaran mengenai komposisi penduduk perlu dikaji atau dipelajari karena berbagai alasan, antara lain karena setiap penduduk pasti memiliki usia dan jenis kelamin yang berbeda sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda pula. Komposisi penduduk berdasarkan usia/umur dapat dibuat dalam berbagai bentuk antara lain: ● Bentuk usia tunggal, seperti 0, 1, 2, 3, 4, sampai 60 tahun atau lebih. ● Komposisi penduduk dapat juga dibuat berdasarkan interval usia tertentu, seperti 0–5 (usia balita), 6–12 (usia SD), 13–15 (usia SMP), 16–18 (usia SMA), 19–24 (usia Perguruan Tinggi), 25–60 (usia dewasa), dan >60 (usia lanjut). ● Selain itu komposisi penduduk juga dapat dibuat berdasarkan usia produktif dan usia non produktif, misalnya: usia 0–14 (usia belum produktif), 15–64 (usia produktif), dan usia >65 (tidak produktif).

Komposisi penduduk berdasarkan usia produktif dan non produktif dapat digunakan untuk menghitung angka ketergantungan (dependency ratio). Angka ini sangat penting diketahui karena dapat memperkirakan beban tiap penduduk non produktif untuk menopang kebutuhan hidupnya. Permasalahan dalam komposisi penduduk lainnya adalah apabila jumlah penduduk dengan usia di bawah 15 tahun dan usia di atas 65 tahun jumlahnya lebih besar dibandingkan usia produktif (15-65 tahun). Hal tersebut dapat menyebabkan penduduk usia produktif menanggung hidup seluruh penduduk usia non produktif. Penduduk usia produktif akan terbebani oleh penduduk yang tidak berkualitas untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi mereka sendiri, keluarga, maupun masyarakat. Semakin besar angka ketergantungan, akan semakin besar beban penduduk dalam menopang kehidupan. Bonus demografis adalah keadaan dimana komposisi penduduk kita sangat menguntungkan dari sisi pembangunan karena jumlah penduduk usia kerja atau usia produktif cukup besar, sedang penduduk usia muda semakin sedikit dan penduduk usia lanjut belum banyak. Jika kelompok usia produktif ini memiliki kompetensi yang memadai sesuai dengan yang dibutuhkan, maka akan menjadi potensi sumber daya manusia yang sangat berarti bagi pembangunan bangsa dan negara. Tetapi apabila kelompok ini tidak/kurang memiliki kompetensi yang diperlukan untuk pembangunan, maka kelompok ini justru akan menjadi beban yang luar biasa berat bagi masyarakat, bangsa, dan negara.

1. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan Tingkat pendidikan merupakan salah satu ukuran untuk kualitas penduduk. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan semakin baik kualitas SDM di wilayah tersebut. Namun ukuran ini masih harus ditambah dengan etos kerja dan keterampilan baik hard

Page 5: Jumlah Penduduk • - Pojokgeo .pdfRumus : CDR = M/P x 1000 M = Jumlah kematian. P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun. 2. Angka Kematian Menurut Umur Angka kematian menurut umur

skill maupun soft skill. Beberapa pelaku usaha menyatakan bahwa yang dibutuhkan tidak saja keterampilan tetapi juga kepribadian, karena keterampilan bisa ditingkatkan melalui pelatihan-pelatihan. Tamat sekolah didefinisikan sebagai jenjang pendidikan yang telah berhasil diselesaikan oleh seseorang dengan dibuktikan adanya ijazah atau surat tanda tamat belajar.

2. Komposisi Penduduk menurut Agama Informasi tentang jumlah penduduk berdasarkan agama diperlukan untuk merencanakan penyediaan sarana dan prasarana peribadatan serta merencanakan suatu program kegiatan yang berkaitan dengan kerukunan antar umat beragama.

3. Komposisi Penduduk Menurut Status Perkawinan Informasi tentang struktur perkawinan penduduk pada waktu tertentu berguna bagi para penentu kebijakan dan pelaksana program kependudukan. Terutama dalam hal pembangunan keluarga, kelahiran dan upaya-upaya peningkatan kualitas keluarga. Dari informasi penduduk berstatus kawin, Umur Perkawinan Pertama, dan lama kawin akan berguna untuk mengestimasi angka kelahiran yang akan terjadi. a. Struktur (susunan) penduduk negara-negara di dunia dibagi 3, yaitu: ● Struktur penduduk muda, bila suatu negara atau wilayah sebagian besar penduduk usia muda. ● Struktur penduduk dewasa, bila suatu negara sebagian besar penduduk berusia dewasa. ● Struktur penduduk tua, bila suatu negara sebagian besar terdiri penduduk berusia tua.

b. Bentuk piramida penduduk dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: 1. Piramida Penduduk Ekspansif. Bentuk piramida ekspansif terjadi jika sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur muda. Bentuk piramida ini dicirikan melebar di bagian bawah dan semakin meruncing di bagian atasnya. Hal ini menunjukkan banyaknya tingkat kelahiran. Bentuk piramida semacam ini umumnya terjadi di negara-negara sedang berkembang.

2. Piramida Penduduk Konstruktif/batu nisan. Bentuk piramida konstruktif terjadi jika sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur dewasa. Bentuk piramida ini dicirikan dengan bentuk mengecil di kelompok umur muda, melebar di kelompok umur dewasa, dan mengecil kembali di kelompok umur tua. Kondisi ini menunjukkan adanya penurunan yang cepat terhadap tingkat kelahiran dan rendahnya tingkat kematian penduduk. Bentuk piramida seperti ini terdapat di negara-negara maju, seperti Jepang dan Swedia.

3. Piramida Penduduk Stasioner. Bentuk piramida stasioner terjadi jika jumlah penduduk

pada tiap kelompok umur (muda, dewasa, dan tua) relatif seimbang. Bentuk piramida ini

dicirikan dengan bentuk yang relatif sama atau rata di tiap kelompok umur.

RANGKUMAN

1. Komposisi penduduk adalah pengelompokan atau susunan penduduk suatu negara atau suatu wilayah berdasarkan kriteria-kriteria tertentu.

2. Komposisi penduduk berdasarkan usia produktif dan non produktif dapat digunakan untuk menghitung angka ketergantungan (dependency ratio).

Page 6: Jumlah Penduduk • - Pojokgeo .pdfRumus : CDR = M/P x 1000 M = Jumlah kematian. P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun. 2. Angka Kematian Menurut Umur Angka kematian menurut umur

Menghitung Pertumbuhan Penduduk♠♠ Jumlah penduduk senantiasa berubah dari waktu ke waktu. Terdapat beragam faktor yang menyebabkan perubahan jumlah penduduk. Misalnya, peperangan, wabah penyakit, kelaparan, dan bencana alam. Di lain pihak, kestabilan negara, peningkatan gizi, dan kesehatan dapat mengakibatkan jumlah penduduk cenderung naik. Agar kalian lebih memahaminya, mari kita simak pembahasan berikut ini.

A. Pengertian Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk yang dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk. Penduduk suatu wilayah akan bertambah apabila terdapat kelahiran dan penduduk yang datang ke wilayah tersebut, sedangkan penduduk suatu wilayah akan berkurang apabila terdapat kematian dan terdapat penduduk yang meninggalkan wilayah tersebut. Pertumbuhan penduduk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pertumbuhan penduduk alami dan total. 1. Pertumbuhan Penduduk Alami Pertumbuhan penduduk alami merupakan kenaikan atau penurunan jumlah penduduk yang diakibatkan oleh selisih jumlah kelahiran dan kematian. Untuk menghitung kenaikan atau penurunan jumlah penduduk akibat pertumbuhan penduduk alami digunakan rumus sebagai berikut: Pt = Po + (L -M) Adapun persentase pertumbuhan penduduk alami dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: % = (L - M) / Po x 100% Keterangan: Pt : Jumlah penduduk tahun akhir perhitungan. Po : Jumlah penduduk tahun awal perhitungan. L : Jumlah kelahiran. M : Jumlah kematian. % : Persentase pertumbuhan penduduk alami.

2. Pertumbuhan Penduduk Total Pertumbuhan penduduk total merupakan kenaikan atau penurunan jumlah penduduk yang diakibatkan oleh selisih jumlah kelahiran, kematian, dan migrasi (imigrasi dan emigrasi). Untuk menghitung kenaikan atau penurunan jumlah penduduk akibat pertumbuhan penduduk total digunakan rumus sebagai berikut: Pt = Po + (L - M) + (I - E) Adapun persentase pertumbuhan penduduk total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: % = (L - M) + (I - E) / Po x 100% Keterangan: Pt : Jumlah penduduk tahun akhir perhitungan. Po : Jumlah penduduk tahun awal perhitungan. L : Jumlah kelahiran. M : Jumlah kematian. I : Jumlah imigrasi (penduduk yang masuk ke suatu wilayah).

Page 7: Jumlah Penduduk • - Pojokgeo .pdfRumus : CDR = M/P x 1000 M = Jumlah kematian. P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun. 2. Angka Kematian Menurut Umur Angka kematian menurut umur

E : Jumlah emigrasi (penduduk yang keluar atau meninggalkan suatu wilayah). % : Persentase pertumbuhan penduduk total.

B. Faktor-Faktor yang Menpengaruhi Pertumbuhan Penduduk Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk pada umumnya disebabkan oleh faktor demografi, terdiri dari kelahiran , kematian dan migrasi. A. Kelahiran 1. Fertilitas / Tingkat Kelahiran / Tingkat Natalitas Fertilitas/CBR (Crude Birth Rate) yaitu jumlah bayi yang lahir setiap 1000 penduduk dalam satu tahun. Fertilitas ada tiga golongan, yaitu: a) Golongan tinggi, fertilitas lebih lebih dari 30. b) Golongan sedang, fertilitas antara 20-30. c) Golongan rendah , fertilitas kurang dari 20. Rumus tingkat kelahiran (CBR) CBR = L/P X 1000 L : Jumlah kelahiran selama setahun. P : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun.

2. Angka kelahiran umum/General Fertility Rate (GFR) GFR yaitu banyaknya kelahiran tiap 1000 wanita yang berusia 15-49 tahun dalam satu tahun. Rumus: GFR = L/W ( 15 – 49 ) X 1000 L : Banyaknya kelahiran selama satu tahun. W : Banyaknya penduduk wanita yang berumur 15-49 tahun pada pertengahan tahun. Angka kelahiran menurut kelompok umur tertentu Age Spesicific Fertility Rate (ASFR) . ASFR yaitu banyaknya kelahiran setiap 1000 wanita pada kelompok umur tertentu. Rumus: ASFR = Ls/Ws X 1000 Ls : Bayi yang dilahirkan wanita umur tertentu. Ws : Jumlah wanita pada umur tertentu pada pertengah tahun.

B. Kematian 1. Mortalitas / Tingkat Kematian / Angka Kematian Kasar Mortalitas/CDR (Crude Death Rate), yaitu jumlah kematian setiap 1000 penduduk dalam satu tahun . Angka kematian menurut umur / Age Specific Death Rate (ASDR). ASDR yaitu angka banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu setiap 1000 penduduk dalam kelompok umur yang sama. Rumus: ASDR = Ms/Ps X 1000 Ms : Jumlah kematian dari kelompok umur tertentu. Ps : Jumlah penduduk umur tertentu pada pertengahan tahun.

2. Angka kematian bayi/Infrant Mortality Rate (IMR) IMR yaitu jumlah bayi yang mati setiap 1000 bayi yang lahir hidup dalam setahun. IMR

Page 8: Jumlah Penduduk • - Pojokgeo .pdfRumus : CDR = M/P x 1000 M = Jumlah kematian. P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun. 2. Angka Kematian Menurut Umur Angka kematian menurut umur

dapat digunakan sebagai indikator dalam menentukan tingkat kesehatan masyarakat. Rumus: IMR = Mo/L X 1000 Mo : Jumlah kematian umur kurang dari 1 tahun. L : Jumlah kelahiran.

C. Migrasi Migrasi yaitu perpindahan penduduk yang dibedakan menjadi 2 macam: ● Migrasi keluar, disingkat MO (Out Migration) atau emigrasi. Migrasi keluar, yaitu sejumlah penduduk yang pindah dari suatu daerah ke luar daerah. ● Migrasi masuk, disingkat MI (In Migration) atau imigrasi. Migrasi masuk yaitu sejumlah penduduk yang berpindah dan menetap dari luar daerah ke suatu daerah.

RANGKUMAN

1. Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk yang dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk.

2. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk pada umumnya disebabkan oleh faktor demografi, terdiri dari kelahiran , kematian dan migrasi.

|

Page 9: Jumlah Penduduk • - Pojokgeo .pdfRumus : CDR = M/P x 1000 M = Jumlah kematian. P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun. 2. Angka Kematian Menurut Umur Angka kematian menurut umur

Persebaran dan Kepadatan Penduduk•● Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. Kepadatan penduduk erat kaitannya dengan kemampuan wilayah dalam mendukung kehidupan penduduknya. Daya dukung lingkungan dari berbagai daerah di Indonesia tidak sama. Nah, untuk lebih memahaminya mari kita simak pembahasan berikut ini.

A. Pengertian Kepadatan Penduduk Population density atau yang lebih dikenal dengan kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk yang mendiami suatu wilayah atau daerah tertentu dengan satuan per kilometer persegi. Ciri-ciri kepadatan penduduk yang makin lama makin tinggi adalah tingginya pertumbuhan penduduk yang terus berjalan dan meningkatnya jumlah pemukiman di daerah tersebut. Kepadatan penduduk secara umum dibagi menjadi empat macam, yaitu: 1. Kepadatan arithmatik, adalah jumlah penduduk rata-rata per kilometer persegi daerah tanpa memperhitungkan kualitas daerah maupun kualitas penduduk. Jenis kepadatan ini merupakan kepadatan tradisional, paling mudah perhitungannya. 2. Kepadatan fisiologis, adalah jumlah penduduk setiap kesatuan wilayah luas dari tanah produktif suatu daerah. Tanah produktif dalam hal ini adalah tanah yang digarap. 3. Kepadatan agraris, adalah jumlah penduduk yang bertani dari setiap kesatuan tanah yang dikerjakan untuk pertanian. 4. Kepadatan ekonomis, adalah jumlah penduduk yang dapat dijamin penghidupannya oleh tiap kesatuan wilayah tanah (kesatuan luas tanah). Perhitungan ini tidak hanya tergantung dari sektor pertanian tapi juga sektor industri dan perdagangan. Kepadatan jenis ini dipengaruhi oleh kesuburan tanah, tingkat intensitas dalam bertani, jarak dengan kota-kota industri makmur, tingkat kebutuhan rohani penduduk, seperti hiburan dan lain-lain.

Berdasarkan kepadatan penduduknya, tiap-tiap daerah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: a. Kelebihan Penduduk (over population), adalah keadaan daerah tertentu selama waktu yang terbatas, dimana bahan-bahan keperluan hidup tidak mencukupi kebutuhan daerah tersebut secara layak. Daerah yang mengalami kelebihan penduduk biasanya akan mengalami kesulitan pemenuhan kebutuhan pokok penduduk (pangan, sandang dan tempat tinggal). b. Kekurangan Penduduk (under population), adalah keadaan suatu daerah tertentu, dimana keadaan jumlah penduduk sudah sedemikian kecilnya, sehingga sumber alam yang ada hanya sebagian yang mampu untuk dimanfaatkan. c. Penduduk Optimum (optimum population), adalah jumlah penduduk yang sebaik-baiknya berdasarkan daerah tertentu. Penduduk dapat berproduksi maksimum perkapita berdasarkan sumber alam yang tersedia dan teknologi yang berkembang.

B. Faktor Kepadatan Penduduk Faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan penduduk, yaitu: 1. Faktor lingkungan yang menguntungkan, seperti kesuburan tanah dan iklim. 2. Faktor historis, pusat-pusat kegiatan penduduk pada jaman dulu. 3. Faktor sosio-kultural, kebudayaan atau adat istiadat daerah.

Page 10: Jumlah Penduduk • - Pojokgeo .pdfRumus : CDR = M/P x 1000 M = Jumlah kematian. P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun. 2. Angka Kematian Menurut Umur Angka kematian menurut umur

Kepadatan penduduk di Indonesia lebih terkonsentrasi tinggi di daerah Pulau Jawa. Sedangkan di daerah yang lain ditinggalkan penduduk dan menjadi jarang jumlah penduduknya, seperti daerah Papua, Kalimantan dan Sulawesi. Persebaran penduduk yang tidak merata mengakibatkan perbedaan tingkat kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk adalah angka yang menunjukkan jumlah penduduk dalam satuan wilayah tertentu.

C. Persebaran Penduduk Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara. Persebaran penduduk dapat dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Persebaran penduduk berdasarkan geografis, adalah karakteristik penduduk menurut batas-batas alam seperti pantai, sungai, danau dan sebagainya. 2. Persebaran penduduk berdasarkan administrasi pemerintahan, adalah karakteristik penduduk menurut batas-batas wilayah administrasi yang ditetapkan oleh suatu negara, misalnya jumlah penduduk di desa A atau di kecamatan B.

RANGKUMAN

1. Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk yang mendiami suatu wilayah atau daerah tertentu dengan satuan per kilometer persegi.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan penduduk seperti faktor lingkungan, faktor historis, dan faktor sosio-kultural.

3. Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara.

Page 11: Jumlah Penduduk • - Pojokgeo .pdfRumus : CDR = M/P x 1000 M = Jumlah kematian. P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun. 2. Angka Kematian Menurut Umur Angka kematian menurut umur

Kuantitas dan Kualitas Penduduk berdasarkan Beberapa Kriteria Jumlah penduduk di Indonesia sangatlah banyak, hampir setiap hari ada bayi yang baru dilahirkan. Angka harapan hidup juga dijadikan dasar untuk mengukur tinggi rendahnya kualitas penduduk suatu negara. Semakin tinggi angka harapan hidup, maka semakin tinggi pula kualitas hidup suatu negara. Agar kalian lebih memahaminya, mari kita simak pembahasan berikut ini.

A. Kuantitas Penduduk Kuantitas penduduk adalah jumlah keseluruhan penduduk yang menempati suatu wilayah tertentu. Jumlah penduduk suatu wilayah dapat diketahui dengan cara mencari data penduduk yang diterbitkan oleh lembaga-lembaga resmi, seperti aparat Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Badan Pusat Statistik (BPS). Data tersebut dapat berupa angka, grafik, maupun gambar. Pengumpulan data kependudukan dapat ditempuh dengan sejumlah cara berikut: 1. Registrasi (Pencatatan) Registrasi adalah pencatatan kependudukan yang dilaksanakan secara terus-menerus mengenai peristiwa lahir dan mati serta data penting lainnya, seperti perkawinan, perceraian, dan perpindahan penduduk. Lembaga yang berhak mencatat data penting ini adalah Kelurahan, Kantor Urusan Agama, atau Kantor Catatan Sipil. Kelurahan umumnya mencatat data kelahiran atau kematian. Sementara data perkawinan atau perceraian dicatat oleh Kantor Urusan Agama atau Kantor Catatan Sipil. Contoh bentuk data registrasi berupa Monografi Kelurahan.

2. Survei Survei adalah pencacahan atau pencatatan data kependudukan dengan mengambil salah satu wilayah atau daerah yang dapat mewakili seluruh wilayah tertentu. Jadi, wilayah tempat diadakan survei merupakan sampel wilayah. Materi survei umumnya berdasarkan tujuan survei yang akan dilaksanakan. Survei yang pernah dilaksanakan di Indonesia, antara lain SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional) dan SUPAS (Survei Penduduk Antar Sensus).

3. Sensus Sensus penduduk adalah pencacahan penduduk secara menyeluruh dan serentak mengenai data kependudukan, ekonomi, dan sosial terhadap semua orang pada wilayah negara tertentu. Indonesia telah melaksanakan sensus pada tahun 1930, 1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010. Menurut jenisnya, sensus dibedakan atas: ● Sensus de jure, merupakan sensus atau pencacahan yang diberlakukan kepada penduduk yang benar-benar bertempat tinggal di daerah atau negara yang bersangkutan. Sensus ini mengalami kesulitan karena adanya tempat tinggal ganda atau pergerakan penduduk dalam proses migrasi sirkuler. ● Sensus de facto, pencacahan pada sensus de facto dikenakan kepada setiap penduduk yang pada waktu pelaksanaan sensus berada dalam suatu daerah atau negara yang bersangkutan. Menurut metode pengumpulan data yang digunakan, sensus dapat dilaksanakan dengan: ● Metode house holder, yaitu sensus dimana setiap rumah tangga berhak mengisi sendiri daftar isian yang diberikan petugas.

Page 12: Jumlah Penduduk • - Pojokgeo .pdfRumus : CDR = M/P x 1000 M = Jumlah kematian. P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun. 2. Angka Kematian Menurut Umur Angka kematian menurut umur

● Metode canvasser, yaitu sensus dimana pada saat pencacahan, petugas yang mengisi daftar isian sesuai dengan jawaban responden yang dicacah.

B. Kualitas Penduduk Pertumbuhan penduduk yang tinggi tanpa diimbangi dengan kualitas penduduk yang tinggi akan menjadi beban bagi suatu wilayah atau negara tertentu. Sering kita mendengar dan membaca berita di media massa tentang busung lapar di beberapa daerah, kelaparan, masalah anak jalanan, masalah perumahan kumuh (slums), kesehatan yang rendah, dan sebagainya. Ada tiga indikator utama untuk mengukur kualitas penduduk, yaitu: 1. Pendapatan Pendapatan sangat berpengaruh terhadap tingkat taraf hidup masyarakat. Semakin tinggi taraf hidup suatu bangsa, maka semakin tinggi pula pendapatan masyarakatnya. Besarnya tingkat pendapatan per kapita penduduk dipengaruhi oleh pendapatan kotor nasional (Gross National Product). Berdasarkan tingkat pendapatan per kapita, terdapat tiga kelompok negara-negara di dunia, yaitu: ● Negara miskin, dengan pendapatan per kapita US$ 0-3.000. ● Negara sedang (menengah), dengan pendapatan per kapita US$ 3.000-10.000. ● Negara kaya, dengan pendapatan per kapita > US$ 10.000.

2. Pendidikan Tingkat pendidikan merupakan indikator penting dalam menentukan kualitas penduduk. Hal ini dilihat dari seberapa besar angka melek huruf, putus sekolah, berpendidikan rendah, dan sebagainya.

3. Kesehatan Gambaran tinggi rendahnya kesehatan suatu bangsa dapat diukur oleh tingkat kematian bayi. Semakin tinggi angka kematian bayi di suatu negara, maka semakin rendah kualitas penduduk suatu negara. Angka harapan hidup juga dijadikan dasar untuk mengukur tinggi rendahnya kualitas penduduk. Semakin tinggi angka harapan hidup, maka semakin tinggi pula kualitas hidup suatu negara.

RANGKUMAN

1. Kuantitas penduduk adalah jumlah keseluruhan penduduk yang menempati suatu wilayah tertentu. Pengumpulan data kependudukan dapat ditempuh dengan sejumlah cara seperti registrasi, survei dan sensus.

2. Ada tiga indikator utama untuk mengukur kualitas penduduk, yaitu pendapatan, pendidikan dan kesehatan.

Page 13: Jumlah Penduduk • - Pojokgeo .pdfRumus : CDR = M/P x 1000 M = Jumlah kematian. P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun. 2. Angka Kematian Menurut Umur Angka kematian menurut umur

Masalah Kependudukan di Indonesia✎

Indonesia memiliki jumlah penduduk yang banyak. Dapat dilihat dari hasil sensus penduduk yang semakin tahun semakin meningkat. Dibanding dengan negara-negara yang sedang berkembang lainnya, Indonesia menempati urutan ketiga dalam jumlah penduduk setelah Cina dan India. Mari kita simak pembahasan berikut ini agar kalian lebih memahami masalah kependudukan di Indonesia.

Penguasaan teknologi selalu berkaitan dengan kondisi sumber daya manusia. Teknologi satelit, ekpedisi dasar laut, penemuan mesin dan peralatan modern, serta penelitian yang dilakukan telah memperkaya pengetahuan manusia. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia berupaya memanfaatkan lingkungan dan alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh sebab itu, kualitas sumber daya manusia Indonesia harus selalu ditingkatkan untuk mengimbangi kemajuan teknologi. Tipe sumber daya manusia yang dibutuhkan saat ini adalah sumber daya manusia yang mampu segera berkembang dan beradaptasi. Oleh karena adanya perubahan yang pesat, maka manusia harus dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengelola sumber daya alam yang terbatas secara efisien. Namun demikian, kondisi penduduk di Indonesia mempunyai ciri yang kurang menguntungkan bila dilihat dari segi pembangunan nasional. Ciri-ciri tersebut antara lain sebagai berikut: 1. Jumlah Penduduk yang Besar Indonesia menempati urutan negara berpenduduk terbanyak keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk yang besar, jika tidak diimbangi dengan kualitas penduduk, maka akan menjadi beban bagi suatu bangsa dan negara.

2. Pertumbuhan Penduduk yang Cepat Hal ini disebabkan tingginya angka kelahiran dan rendahnya angka kematian. Pertumbuhan penduduk yang cepat hingga tak terimbangi oleh penyediaan fasilitas pendukung pada akhirnya dapat mengakibatkan menurunnya kualitas dan kesejahteraan.

3. Persebaran Penduduk yang Tidak Merata Penduduk Indonesia berjumlah lebih 230 juta jiwa. Dari populasi tersebut, Pulau Jawa dihuni 57,49% penduduk, sementara Pulau Sulawesi hanya 7,31%, Pulau Kalimantan sebesar 5,80%, Bali dan Nusa Tenggara sebesar 5,50%, sedangkan Maluku dan Papua berkisar 2,60%.

4. Komposisi Penduduk yang Kurang Menguntungkan Hal ini disebabkan banyaknya penduduk usia muda sehingga rasio ketergantungan sangat tinggi.

5. Tingkat Pendidikan yang Kurang Memadai Keadaan penduduk di negara-negara yang sedang berkembang tingkat pendidikannya relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di negara-negara maju. Demikian juga dengan tingkat pendidikan penduduk Indonesia. Rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia disebabkan oleh: ● Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah. ● Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan penyediaan sarana pendidikan. ● Pendapatan per kapita penduduk di Indonesia rendah.

Page 14: Jumlah Penduduk • - Pojokgeo .pdfRumus : CDR = M/P x 1000 M = Jumlah kematian. P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun. 2. Angka Kematian Menurut Umur Angka kematian menurut umur

6. Tingkat Kesehatan yang Masih Rendah Tingkat kesehatan suatu negara umumnya dilihat dari besar kecilnya angka kematian, karena kematian erat kaitannya dengan kualitas kesehatan. Kualitas kesehatan yang rendah umumnya disebabkan: ● Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan. ● Kurangnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. ● Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan. ● Gizi yang rendah. ● Penyakit menular. ● Lingkungan yang tidak sehat, misalnya lingkungan kumuh.

7. Arus Perpindahan Penduduk atau Urbanisasi ke Berbagai Kota Besar yang Tinggi Faktor di desa yang mendorong penduduk pindah ke kota, antara lain: ● Lahan pertanian semakin sempit. ● Merasa tidak cocok dengan kehidupan di desa yang teguh berpegang pada tradisi. ● Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa. ● Terbatasnya sarana dan prasarana di desa. ● Memiliki impian kuat untuk mengupayakan peningkatan taraf hidup. Adapun faktor penarik yang terdapat di kota besar, misalnya: ● Kehidupan kota yang lebih modern. ● Sarana dan prasarana kota lebih lengkap. ● Banyak lapangan pekerjaan di kota. ● Sekolah serta perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas.

Beberapa usaha yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan kependudukan dan

lingkungan hidup, yakni:

a. Membuat pengaturan dan pembatasan usia menikah minimal.

b. Menyusun pengaturan dan pembatasan kelahiran, di antaranya melalui Program Keluarga

Berencana.

c. Mengupayakan pemerataan persebaran penduduk dengan cara mengadakan program

transmigrasi dan membangun desa guna membendung urbanisasi.

d. Memperluas kesempatan kerja serta meningkatkan ketersediaan fasilitas pendidikan,

kesehatan, transportasi, komunikasi, dan perumahan di berbagai wilayah.

e. Menyelenggarakan pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup melalui sekolah,

lembaga pendidikan tinggi, dan berbagai perkumpulan.

f. Melakukan program intensifikasi dan ekstensifikasi untuk meningkatkan produksi pangan

dan hasil pertanian lainnya.

g. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi ramah lingkungan.

h. Melakukan pengembangan industri dengan tingkat polusi rendah.

i. Memperhatikan aspek kelestarian lingkungan dalam penggunaan tanah untuk pertanian,

perindustrian, dan pemukiman agar tidak merugikan kehidupan manusia di masa depan.

RANGKUMAN

Masalah kependudukan adalah masalah yang paling penting dalam pembangunan suatu

negara karena dapat menghambat pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan. Dengan

persebaran penduduk yang lebih merata dimaksudkan untuk membantu mengurangi berbagai

beban sosial, ekonomi dan lingkungan yang ditimbulkan akibat tekanan kepadatan penduduk

yang semakin meningkat. Di samping itu persebaran penduduk yang lebih merata juga

Page 15: Jumlah Penduduk • - Pojokgeo .pdfRumus : CDR = M/P x 1000 M = Jumlah kematian. P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun. 2. Angka Kematian Menurut Umur Angka kematian menurut umur

dimaksudkan untuk membuka dan mengembangkan wilayah baru guna memperluas lapangan

kerja dan memanfaatkan sumber daya alam sehingga lebih berhasil guna.

Page 16: Jumlah Penduduk • - Pojokgeo .pdfRumus : CDR = M/P x 1000 M = Jumlah kematian. P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun. 2. Angka Kematian Menurut Umur Angka kematian menurut umur

Menyajikan Informasi Kependudukan Melalui Peta, Grafik dan Tabel •● Data atau informasi kependudukan merupakan aspek yang penting dalam pembangunan nasional karena penduduk merupakan subjek dan objek pembangunan. Maka dari itu data kependudukan harus dikemas menjadi keterangan yang bersifat informatif. Lalu apa manfaat yang diperoleh dengan menggunakan peta, tabel atau grafik? Nah, agar kalian lebih memahaminya, mari kita simak pembahasan berikut ini.

Data kependudukan menjadi lebih informatif apabila dituangkan dalam bentuk tabel, grafik, dan peta. Karena melalui tabel, grafik, dan peta akan didapat suatu pola tertentu atau dapat diambil kesimpulan tentang keterkaitan atau hubungan antar data. Data kependudukan adalah kumpulan elemen data penduduk yang terstruktur yang diperoleh dari hasil pendaftaran penduduk. Keunggulan penyajian data penduduk dengan menggunakan grafik adalah: 1. Pembaca lebih mudah dalam membandingkan data satu dengan data yang lain. 2. Dapat menggambarkan data kependudukan secara seri. 3. Penyajian lebih menarik. Selain memiliki keungggulan, penyajian data dengan grafik juga mempunyai kelemahan yaitu penyajian data dengan grafik bersifat aprosimatif (angka yang tercantum merupakan angka pendekatan) sedangkan angka yang detail termuat dalam tabel.

Secara umum data kependudukan dapat disajikan dalam tiga bentuk yaitu tabel, grafik/diagram, dan peta. 1. Penyajian data dengan tabel merupakan cara yang paling mudah. Penyajian dengan tabel biasanya digunakan untuk kepentingan analisis perbandingan. Misalnya untuk membandingkan tingkat kepadatan penduduk suatu wilayah pada periode waktu tertentu.

2. Grafik/Diagram Penyajian data kependudukan akan lebih mudah dipahami jika ditampilkan dalam bentuk grafik atau diagram. Grafik atau diagram pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu diagram garis, diagram batang, dan diagram lingkaran. a. Diagram Garis biasanya digunakan untuk melihat perkembangan data penduduk. Diagram ini memuat data-data yang berkesinambungan atau kontiniu seperti data jumlah penduduk dari tahun ke tahun. b. Diagram Batang hampir sama dengan diagram garis dalam pembuatannya. Diagram batang digunakan untuk menyajikan kuantitas data penduduk sehingga panjang batang yang digambar sesuai jumlah atau nilai data penduduknya. c. Diagram Lingkaran digunakan untuk menampilkan beberapa jenis data dan membandingkan kuantitasnya. Diagram lingkaran dibuat dalam bentuk lingkaran (360°) dan jenis data penduduk yang digambarkan disesuaikan dengan nilainya. Data penduduk yang ditampilkan pada diagram lingkaran disajikan dalam persen (%).

3. Data atau informasi kependudukan yang ditampilkan dalam bentuk peta akan lebih menarik dan mudah dibaca karena menunjukkan lokasinya. Penyajian data atau informasi penduduk dalam bentuk peta menghasilkan peta penduduk. Beberapa bentuk simbol bisa digunakan untuk menggambarkan kondisi kepadatan penduduk. Simbol piktorial misalnya, atau dapat juga dengan arsiran bersifat kuantitatif serta gradasi warna. Pemilihan simbol

Page 17: Jumlah Penduduk • - Pojokgeo .pdfRumus : CDR = M/P x 1000 M = Jumlah kematian. P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun. 2. Angka Kematian Menurut Umur Angka kematian menurut umur

yang tepat menjadi hal penting dalam penyajian data, tujuannya agar tidak terjadi kesalahan dalam pembacaan.

RANGKUMAN

Data kependudukan menjadi lebih informatif apabila dituangkan dalam bentuk tabel, grafik, dan peta. Karena melalui tabel, grafik, dan peta akan didapat suatu pola tertentu atau dapat diambil kesimpulan tentang keterkaitan atau hubungan antar data.