juknis permen no 35 tahun 2010

Upload: nooryadi

Post on 07-Apr-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    1/302

    PERATURAN

    MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

    NOMOR 35 TAHUN 2010

    TENTANG

    PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN JABATAN

    FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN INDONESIA

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    2/302

    1

    SALINAN

    PERATURAN

    MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

    NOMOR 35 TAHUN 2010

    TENTANG

    PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN JABATANFUNGSIONAL GURU

    DAN ANGKA KREDITNYA

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

    Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaanPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan AparaturNegara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009

    tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya danPeraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional danKepala Badan Kepegawaian Negara, Nomor 14 Tahun2010 dan Nomor 03/V/PB/2010 tentang PetunjukPelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan AngkaKreditnya, perlu menetapkan Peraturan Menteri PendidikanNasional tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan JabatanFungsional Guru dan Angka Kreditnya;

    Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

    Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru danDosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4586);

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    3/302

    2

    Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang KementerianNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4916);

    Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang StandarNasional Pendidikan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4496);

    Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor194, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4941);

    Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentangPengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5105);

    Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang DisiplinPegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5135);

    Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentangPerubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun2010 tentang Pengelolaan dan PenyelenggaraanPendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5157);

    Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentangPembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang

    Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara sertaSusunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon IKementerian Negara;

    Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 mengenaiPembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II;

    Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    4/302

    3

    dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentangJabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;

    Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala

    Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 danNomor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk PelaksanaanJabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKANNASIONAL TENTANG PETUNJUK TEKNISPELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DANANGKA KREDITNYA.

    Pasal 1

    Petunjuk teknis pelaksanaan jabatan fungsional guru danangka kreditnya adalah sebagaimana dimaksud padaLampiran Peraturan Menteri ini.

    Pasal 2

    Guru yang tidak dapat memenuhi kinerja yang dipersyaratkanuntuk kenaikan pangkat dan jabatan, padahal yangbersangkutan telah diikutsertakan dalam pembinaanpengembangan keprofesian, beban kerjanya dikurangisehingga kurang dari 24 (dua puluh empat) jam tatap mukaatau dianggap melaksanakan beban kerja kurang dari 24

    (dua puluh empat) jam tatap muka.Guru yang mempunyai kinerja rendah wajib mengikutipembinaan pengembangan keprofesian berkelanjutan.

    Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (2), apabila telahdapat menunjukkan kinerja baik, diberi beban kerja sesuaidengan peraturan perundang-undangan.

    Pasal 3

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    5/302

    4

    Perangkat pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angkakreditnya diselesaikan paling lambat tanggal 31 Desember

    2012.

    Pasal 4

    Penilaian kinerja guru yang didasarkan pada Peraturan Menteriini berlaku secara efektif mulai tanggal 1 Januari 2013.

    Pasal 5Peraturan Menteri Pendidikan Nasional ini mulai berlaku pada

    tanggal ditetapkan.

    Ditetapkan di Jakartapada tanggal 1 Desember 2010

    MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

    MOHAMMAD NUH

    Salinan sesuai dengan aslinya.Kepala Biro Hukum dan Organisasi,

    Dr.A. Pangerang Moenta,S.H.,M.H.,DFM.NIP 196108281987031003

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    6/302

    1

    SALINANLAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN

    NASIONAL

    NOMOR 35 TAHUN 2010 TANGGAL 1 DESEMBER 2010

    PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN JABATANFUNGSIONAL GURU

    DAN ANGKA KREDITNYA

    I. PENDAHULUANA. UMUM

    1. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 16Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional PegawaiNegeri Sipil dan Keputusan Presiden Nomor 87Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan FungsionalPegawai Negeri Sipil antara lain dinyatakan bahwauntuk meningkatkan profesionalisme dan pembinaankarir Pegawai Negeri Sipil perlu ditetapkan aturantentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri.

    2. Sebagai petunjuk pelaksanaan aturan tersebut telah

    ditetapkan Peraturan Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang JabatanFungsional Guru dan Angka Kreditnya danPeraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasionaldan Kepala Badan Kepegawaian Negara, Nomor 14Tahun 2010 dan Nomor 03/V/PB/2010 tentangPetunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan

    Angka Kreditnya.3. Petunjuk teknis ini mengatur hal-hal yang berkenaandengan pengangkatan, penugasan dan pengaturantugas guru, penilaian dan penetapan angka kredit,kenaikan pangkat dan jabatan, pembebasansementara, serta pengangkatan kembali danpemberhentian dari jabatan fungsional guru.

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    7/302

    2

    B. TUJUANPetunjuk teknis pelaksanaan jabatan fungsional guru danangka kreditnya ini dimaksudkan untuk menjadi

    pedoman bagi guru, pengelola pendidikan, tim penilai,dan pihak lain yang berkepentingan dalammelaksanakan jabatan fungsional guru dan angkakreditnya.

    C. RUANG LINGKUPRuang lingkup petunjuk teknis pelaksanaan jabatanfungsional guru dan angka kreditnya meliputi tugasutama guru, pembagian tugas guru, pengangkatan,penilaian dan penetapan angka kredit, kenaikanpangkat/jabatan, pembebasan sementara, pengangkatankembali, dan pemberhentian dari jabatan guru sesuaidengan Peraturan Menteri Negara PendayagunaanAparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru danAngka Kreditnya dan Peraturan Bersama MenteriPendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian

    Negara, Nomor 14 Tahun 2010 dan Nomor03/V/PB/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan JabatanFungsional Guru dan Angka Kreditnya.

    Petunjuk Teknis ini diberlakukan secara khusus untukguru pegawai negeri sipil yang berkedudukan sebagaitenaga fungsional pada jenjang pendidikan dasar,pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini

    pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuaidengan peraturan perundang-undangan.

    D. PENGERTIANDalam Keputusan ini yang dimaksud dengan:1. Jabatan fungsional guru adalah jabatan fungsional

    yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatanmendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    8/302

    3

    pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikanformal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengahsesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

    diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil.2. Guru adalah pendidik profesional dengan tugasutama mendidik, mengajar, membimbing,mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasipeserta didik pada pendidikan anak usia dini jalurpendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikanmenengah.

    3. Guru dengan tugas tambahan adalah guru yangditugaskan sebagai kepala sekolah/madrasah, wakilkepala sekolah/madrasah, kepala perpustakaansekolah/madrasah, kepala laboratorium/bengkelsekolah/madrasah, atau ketua programkeahlian/program studi.

    4. Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan guru dalammenyusun rencana pembelajaran, melaksanakanpembelajaran yang bermutu, menilai danmengevaluasi hasil pembelajaran, menyusun dan

    melaksanakan program perbaikan dan pengayaanterhadap peserta didik.

    5. Kegiatan bimbingan adalah kegiatan guru dalammenyusun rencana bimbingan, melaksanakanbimbingan, mengevaluasi proses dan hasilbimbingan, serta melakukan perbaikan tindak lanjut

    bimbingan dengan memanfaatkan hasil evaluasi.6. Pengembangan keprofesian berkelanjutan adalahpengembangan kompetensi guru yang dilaksanakansesuai dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutanuntuk meningkatkan profesionalismenya.

    7. Tim Penilai Jabatan Fungsional Guru adalah timyang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yangberwenang menetapkan angka kredit dan bertugasmenilai prestasi kerja guru.

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    9/302

    4

    8. Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butirkegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatanyang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka

    pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya.9. Penilaian kinerja guru adalah penilaian dari tiap butirkegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaankarir kepangkatan dan jabatannya.

    10. Daerah khusus adalah daerah yang terpencil atauterbelakang, daerah dengan kondisi masyarakatadat yang terpencil, daerah perbatasan dengannegara lain, daerah yang mengalami bencana alam,bencana sosial, atau daerah yang berada dalamkeadaan darurat lain.

    11. Program induksi adalah kegiatan orientasi, pelatihandi tempat kerja, pengembangan, dan praktikpemecahan berbagai permasalahan dalam prosespembelajaran/pembimbingan bagi guru pemula padasekolah/ madrasah di tempat tugasnya.

    12. Penjaminan mutu pendidikan adalah kegiatansistemik dan terpadu oleh satuan atau program

    pendidikan, penyelenggara satuan atau programpendidikan, pemerintah daerah, pemerintah, danmasyarakat untuk menaikkan tingkat kecerdasankehidupan bangsa melalui pendidikan.

    13. Sistem paket adalah penilaian secara utuh terhadapperencanaan dan pelaksanaan pembelajaran,evaluasi dan penilaian, analisis hasil penilaian danpelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian, tugas

    tambahan, atau tugas lain tertentu yang relevandengan fungsi sekolah/madrasah.14. Diklat fungsional adalah kegiatan guru dalam

    mengikuti pendidikan atau pelatihan yang bertujuanuntuk meningkatkan keprofesian guru yangbersangkutan dalam kurun waktu tertentu.

    15. Kegiatan kolektif guru adalah kegiatan guru dalammengikuti kegiatan pertemuan ilmiah atau mengikutikegiatan bersama yang dilakukan guru baik disekolah maupun di luar sekolah (seperti

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    10/302

    5

    KKG/MGMP) dan bertujuan untuk meningkatkankeprofesian guru yang bersangkutan.

    16. Orientasi dan mobilitas adalah mata pelajaran pada

    SLB/SDLB bagian tunanetra yaitu suatu prosespemanfaatan/penggunaan indera yang masihberfungsi untuk menentukan posisi dari suatuhubungan dengan sekitarnya yang memberikankemampuan bergerak dari 1 (satu) tempat ke tempatlain yang diinginkan secara cepat, tepat, dan aman.

    17. Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuanuntuk peserta didik, baik secara perorangan maupunkelompok, agar mampu mandiri dan berkembangsecara optimal, dalam bidang bimbingan pribadi,bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingankarir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatanpendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.

    18. Kelompok kerja guru (KKG), musyawarah guru matapelajaran (MGMP) atau musyawarah gurubimbingan dan konseling (MGBK) adalah wadahkegiatan guru kelas, guru mata pelajaran sejenis

    atau guru bimbingan dan konseling dalam usahameningkatkan kemampuan profesional guru dibawah bimbingan guru inti dan bersifat mandiri.

    19. Kinerja guru adalah hasil penilaian terhadap prosesdan hasil kerja yang dicapai guru dalammelaksanakan tugasnya.

    20. Pendidikan dan pelatihan fungsional adalah upayapeningkatan kompetensi guru dan/atau pemantapan

    wawasan, pengetahuan, sikap, nilai, danketerampilan yang sesuai dengan profesi guru yangbermanfaat dalam pelaksanaan tugas guru melaluilembaga yang memiliki izin penyelenggaraan dariinstansi yang berwenang.

    21. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jampelajaran biasa (termasuk pada hari libur), yangdiatur oleh sekolah/madrasah dengan tujuan untukmemperluas pengetahuan/kompetensi peserta didik,mengenal hubungan antarmatapelajaran,

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    11/302

    6

    menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapiupaya pembinaan manusia seutuhnya.

    22. Pengembangan diri adalah upaya untuk

    meningkatkan profesionalisme diri agar memilikikompetensi yang sesuai dengan peraturanperundang-undangan atau kebijakan pendidikannasional serta perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi, dan/atau seni.

    23. Publikasi ilmiah adalah karya tulis ilmiah yang telahdipublikasikan kepada masyarakat.

    24. Karya inovatif adalah karya hasil pengembanganilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni yangbermanfaat bagi pendidikan dan/atau masyarakat.

    E. JENIS DAN PENUGASAN GURU1. Berdasarkan sifat, tugas, dan kegiatannya, guru

    digolongkan dalam 3 (tiga) jenis sebagai berikut.a. guru kelas adalah guru yang mempunyai tugas,

    tanggung jawab, wewenang, dan hak secarapenuh dalam proses pembelajaran seluruh

    mata pelajaran di kelas tertentu di TK/RA/TKLBdan SD/MI/SDLB dan satuan pendidikan formalyang sederajat, kecuali guru mata pelajaranpendidikan jasmani dan kesehatan serta gurupendidikan agama.

    b. guru mata pelajaran adalah guru yangmempunyai tugas tanggung jawab, wewenang,dan hak secara penuh dalam proses

    pembelajaran pada 1 (satu) mata pelajarantertentu pada satuan pendidian formal pada jenjang pendidikan dasar (SD/MI/SDLB,SMP/MTs/SMPLB) dan pendidikan menengah(SMA/MA/SMALB/SMK/MAK).

    c. guru bimbingan dan konseling/konselor adalahguru yang mempunyai tugas, tanggung jawab,wewenang, dan hak secara penuh dalamkegiatan bimbingan dan konseling terhadapsejumlah peserta didik satuan pendidikan formal

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    12/302

    7

    pada jenjang pendidikan dasar (SMP/MTs/SMPLB) dan pendidikan menengah (SMA/MA/SMALB, SMK/MAK).

    2. Penugasan Gurua. Penugasan seorang guru harus disesuaikan

    dengan latar belakang kualifikasi akademikdan/atau sertifikat pendidik/keahlian yang dimilikidengan beban mengajar guru paling sedikitmemenuhi 24 jam tatap muka per minggu.Contoh 1

    Andika, S.Pd. adalah guru SMP yang memilikikualifikasi akademik S-1 Matematika dan yangbersangkutan mempunyai sertifikat pendidikMatematika, maka yang bersangkutan harusditugasi mengajar mata pelajaran Matematika.

    Contoh 2Marta, S.Pd adalah guru SMP yang memilikikualifikasi akademik S-1 Fisika danmemperoleh sertifikat pendidik Fisika,

    mengajar bidang studi IPA, maka yangbersangkutan ditugasi mengajar IPA untukbidang Fisika. Apabila yang bersangkutanbelum memenuhi beban mengajar palingsedikit 24 jam tatap muka per minggu, makaguru tersebut dapat ditugasi mengajar IPAuntuk bidang Fisika di SMP lainnya atauditugasi mengajar Fisika di SMA.

    Contoh 3Darlan, S.Pd adalah guru MTs Cisauk,Tangerang Selatan yang memiliki kualifikasiakademik S-1 Pendidikan Jasmani Olahragadan Kesehatan dan mendapat sertifikatpendidik Pendidikan Jasmani Olahraga danKesehatan. Apabila yang bersangkutan belummemenuhi beban mengajar paling sedikit 24

    jam tatap muka per minggu, maka yangbersangkutan dapat ditugasi mengajar

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    13/302

    8

    pendidikan jasmani dan kesehatan di satuanpendidikan formal lainnya.

    b. Guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepalasekolah/madrasah/ wakil kepalasekolah/madrasah atau tugas lain wajibmelaksanakan tugas mengajar sesuai dengansertifikat pendidik/keahlian yang dimiliki, denganbeban mengajar paling sedikit sesuai denganperaturan perundang-undangan yang berlaku.Contoh 1:

    Drs. Budi Kuncoro yang memiliki kualifikasiakademik S-1 Biologi dan sertifikat pendidikBiologi bila yang bersangkutan , diberi tugastambahan sebagai Kepala SMA, maka yangbersangkutan wajib bertugas mengajar palingsedikit 6 (enam) jam tatap muka per minggupada mata pelajaran Biologi.

    Contoh 2:Drs. Darnianto yang memiliki kualifikasiakademik S-1 Ekonomi dan sertifikat pendidikEkonomi bila yang bersangkutan, diberi tugastambahan sebagai Wakil Kepala MA, makayang bersangkutan wajib bertugas mengajarpaling sedikit 12 (dua belas) jam tatap mukaper minggu pada mata pelajaran Ekonomi.

    c. Penugasan guru mata pelajaran dari satuan

    pendidikan ke satuan pendidikan lain yang lebihtinggi atau sebaliknya dapat dilaksanakan apabilayang bersangkutan memiliki sertifikatpendidik/keahlian yang sesuai dengan matapelajaran yang diampu dan angka kreditnyadiperhitungkan.Contoh 1:

    Drs. Achmad, memiliki kualifikasi akademik S-1 Bahasa Indonesia menjadi guru SMP danmemperoleh sertifikat pendidik Bahasa

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    14/302

    9

    Indonesia, yang bersangkutan dapatditugaskan mengajar di SMA untuk mengampumata pelajaran Bahasa Indonesia.

    Contoh 2:Tika, S.Pd. memiliki kualifikasi akademik S-1PGSD menjadi guru SD dan memperolehsertifikat pendidik guru kelas. Yangbersangkutan tidak bisa ditugaskan ke satuanpendidikan yang lebih tinggi, kecuali yangbersangkutan memiliki kualifikasi akademik S-1 mata pelajaran dan sertifikat pendidik yangsesuai dengan bidang tugas yang akandiampu.

    F. JENJANG JABATAN, PANGKAT, GOLONGANRUANG, DAN ANGKA KREDIT YANGDIPERSYARATKAN

    Jenjang jabatan, pangkat, dan golongan ruang guru,serta persyaratan angka kredit kumulatif minimal untuk

    kenaikan pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi bagisetiap jabatan guru dari yang terendah sampai denganyang tertinggi adalah seperti tersebut dalam tabel dibawah ini.

    NO.JABATAN

    GURUPANGKAT DAN

    GOLONGAN RUANG

    PERSYARATAN ANGKAKREDIT KENAIKAN

    PANGKAT/JABATAN

    KUMULATIFMINIMAL

    PERJENJANG

    1 2 3 4 51. Guru Pertama Penata Muda, III/a 100 50

    Penata Muda Tingkat I, III/b 150 502. Guru Muda Penata, III/c 200 100

    Penata Tingkat I, III/d 300 1003. Guru Madya Pembina, IV/a 400 150

    Pembina Tingkat I, IV/b 550 150Pembinaan Utama Muda, IV/c 700 150

    4. Guru Utama Pembina Utama Madya, IV/d 850 200Pembina Utama, IV/e 1.050

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    15/302

    10

    1. Angka kredit kumulatif minimal pada kolom 4 adalah jumlah angka kredit minimal yang dipersyaratkan

    untuk jabatan guru pada kolom 2 dengan pangkatgolongan ruang pada kolom 3.

    Keterangan Tabel :

    2. Angka kredit pada kolom 5 adalah jumlah angkakredit yang disyaratkan untuk kenaikanpangkat/jabatan setingkat lebih tinggi.

    3. Jumlah angka kredit yang dipersyaratkan untukkenaikan pangkat/jabatan fungsional guru (padakolom 5) dengan ketentuan:

    a. paling sedikit 90% angka kredit berasal dari unsurutama; dan

    b. paling banyak 10% angka kredit berasal dariunsur penunjang.

    Contoh :Sulistyo, S.Pd. Guru Pertama dengan pangkatPenata Muda Tingkat I golongan ruang III/b memiliki

    angka kredit kumulatif 150. Untuk dapat naik jabatan/pangkat menjadi Guru Muda denganpangkat Penata, golongan ruang III/c, yangbersangkutan harus mengumpulkan angka kreditsekurang-kurangnya 50 untuk mencapai angkakredit kumulatif minimal 200 yang dipersyaratkan:a. dengan unsur penunjang, perhitungannya

    sebagai berikut:sekurang-kurangnya 45 berasal dari unsur utama,

    misalnya pembelajaran/bimbingan 38,pengembangan diri 3, dan publikasi ilmiah/karyainovatif 4 ditambah dengan unsur penunjangsebanyak-banyaknya 5.

    b. tanpa unsur penunjang, perhitungannya sebagaiberikut:sekurang-kurangnya pembelajaran/bimbingan 43,pengembangan diri 3, dan publikasi ilmiah/karya

    inovatif 4.

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    16/302

    11

    Kenaikan pangkat Sulistyo, S.Pd ke Penatagolongan ruang III/c dapat diusulkan setelahkenaikan jabatan Guru Muda ditetapkan oleh

    pejabat yang berwenang.4. Guru yang memiliki angka kredit melebihi angka

    kredit yang ditentukan untuk kenaikanpangkat/jabatan setingkat lebih tinggi, dapatdiperhitungkan untuk kenaikan pangkat/jabatanberikutnya dalam pemenuhan unsur utama.Kelebihan angka kredit dari subunsurpengembangan keprofesian berkelanjutan tidak

    dapat ditabung untuk memenuhi kewajiban angkakredit subunsur pengembangan keprofesianberkelanjutan kenaikan pangkat/jabatan berikutnya(yang bersangkutan tetap wajib memenuhi angkakredit subunsur pengembangan keprofesianberkelanjutan yang telah ditentukan). Akan tetapikelebihan angka kredit dari subunsurpengembangan keprofesian berkelanjutan dapat

    digunakan untuk tabungan angka kredit kumulatifuntuk kenaikan pangkat berikutnya.

    Contoh:Untuk kenaikan pangkat/jabatan Muslianto, S.Pd.dari Guru Pertama Penata Muda golongan ruangIII/a menjadi Guru Pertama Penata Muda Tingkat Igolongan ruang III/b, diperlukan angka kredit 50 dariunsur utama 90% adalah 42 dari KBM dan 3 dari

    pengembangan diri, dan dari unsur penunjangmaksimal 10% yaitu 5. Jika yang bersangkutanmemperoleh jumlah angka kredit dari unsur utama50, terdiri atas proses pembelajaran/bimbingan 47dan pengembangan diri 3 dan unsur penunjang 8,maka yang bersangkutan sudah mempunyai angkakredit kumulatif sebanyak 58. Dengan demikianMuslianto, S.Pd. memiliki tabungan 8 angka kredit

    kumulatif untuk kenaikan pangkat berikutnya.

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    17/302

    12

    5. Bagi guru yang telah menduduki jabatan GuruUtama, golongan ruang IV/e setiap tahun sejak

    menduduki jenjang pangkat tersebut, wajibmengumpulkan paling sedikit 25 (dua puluh lima)angka kredit dari kegiatan tugas utama subunsurpembelajaran dan tetap wajib melaksanakankegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan(PKB).

    II. TUGAS UTAMA DAN PENGATURAN TUGAS GURUA. TUGAS UTAMA

    1. Tugas utama guru adalah mendidik, mengajar,membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, danmengevaluasi peserta didik pada pendidikan anakusia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,dan pendidikan menengah. Khusus untuk subunsurproses pembelajaran atau pembimbingan dansubunsur pengembangan keprofesian berkelanjutan,ketentuannya adalah sebagai berikut.

    a. Setiap guru wajib melaksanakan butir kegiatansubunsur proses pembelajaran ataupembimbingan.

    b. Semakin tinggi jenjang jabatan guru semakin luasdan berat tugas dan tanggung jawab sertawewenangnya.

    c. Kewajiban guru dalampembelajaran/pembimbingan meliputi:

    1) merencanakan pembelajaran/pembimbingan;2) melaksanakan pembelajaran/pembimbingan

    yang bermutu;3) menilai dan mengevaluasi hasil

    pembelajaran/pembimbingan;4) melaksanakan perbaikan dan pengayaan;5) melaksanakan pengembangan keprofesian

    berkelanjutan sesuai dengan kebutuhannya.

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    18/302

    13

    d. Khusus untuk guru kelas, di samping wajibmelaksanakan proses pembelajaran tersebut,wajib melaksanakan program bimbingan dan

    konseling terhadap peserta didik di kelas yangmenjadi tanggung jawabnya.

    Rincian Kegiatan Guru Kelas dan Mata Pelajaran

    No Rincian KegiatanGuru

    PertamaGuru Muda Guru Madya

    GuruUtama

    IIIa IIIb IIIc IIId IVa IVb IVc IVd IVe

    1. Menyusunkurikulumpembelajaran padasatuan pendidikan.

    w w w w w w w w w

    2. Menyusun silabuspembelajaran.

    w w w w w w w w w

    3. Menyusun rencanapelaksanaanpembelajaran.

    w w w w w w w w w

    4. Melaksanakankegiatanpembelajaran.

    w w w w w w w w w

    5. Menyusun alatukur/ soal sesuaimata pelajaran.

    w w w w w w w w w

    6. Menilai danmengevaluasiproses dan hasilbelajar pada matapelajarandikelasnya.

    w w w w w w w w w

    7. Menganalisis hasilpenilaian

    pembelajaran.

    w w w w w w w w w

    8. Melaksanakanpem-belajaran/perbaikan dan pengayaandenganmemanfaatkanhasil penilaian danevaluasi.

    w w w w w w w w w

    9. Melaksanakanbimbingan dankonseling di kelasyang menjadi

    w w w w w w w w w

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    19/302

    14

    No Rincian Kegiatan

    GuruPertama

    Guru Muda Guru MadyaGuru

    Utama

    IIIa IIIb IIIc IIId IVa IVb IVc IVd IVe

    tanggungjawabnya (khususguru kelas).

    10. Menjadi pengawaspenilaian danevaluasi terhadapproses dan hasilbelajar tingkatsekolah/madrasahdan nasional.

    h h h h h h h h h

    11. Membimbing gurupemula dalamprogram induksi.

    th th h h h h h h h

    12. Membimbing siswadalam kegiatanekstrakurikulerprosespembelajaran.

    h h h h h h h h h

    13. Melaksanakanpengembangandiri.

    w=3ds

    w=3ds

    w=3ds

    w=4ds

    w=4ds

    w=4ds

    w=5ds

    w=5ds

    wds

    14. Melaksanakanpublikasi ilmiahdan/atau karya

    inovatif.

    tw w=4 w=6 w=8 w=12 w=12 w=14 w=20 w

    15. Presentasi Ilmiah. tw tw tw tw tw tw w tw tw

    Keterangan:Rincian kegiatan 1 sampai dengan kegiatan 12 merupakan satukesatuan (paket)w = wajib; tw = tidak wajib; h = berhak; th = tidak berhak; ds =deskripsi diri

    Rincian KegiatanGuru Bimbingan Konseling

    No Rincian KegiatanGuru

    PertamaGuru Muda Guru Madya Guru Utama

    IIIa IIIb IIIc IIId Iva IVb IVc IVd IVe

    1. Menyusunkurikulumbimbingan dankonseling.

    w w w w w w w w w

    2. Menyusun silabusbimbingan dankonseling.

    w w w w w w w w w

    3. Menyusun satuan

    layanan bimbingandan konseling.

    w w w w w w w w w

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    20/302

    15

    No Rincian Kegiatan

    GuruPertama

    Guru Muda Guru Madya Guru Utama

    IIIa IIIb IIIc IIId Iva IVb IVc IVd IVe

    4. Melaksanakanbimbingan dankonseling persemester.

    w w w w w w w w w

    5. Menyusun alatukur/lembar kerjaprogram bimbingandan konseling.

    w w w w w w w w w

    6. Mengevaluasiproses dan hasilbimbingan dankonseling.

    w w w w w w w w w

    7. Menganalisis hasil

    bimbingan dankonseling.

    w w w w w w w w w

    8. Melaksanakantindak lanjutbimbingan dankonseling denganmemanfaatkanhasil evaluasi.

    w w w w w w w w w

    9. Menjadi pengawaspenilaian danevaluasi terhadap

    proses dan hasilbelajar tingkatsekolah/madrasahdan nasional.

    h h h h h h h h h

    10. Membimbing gurupemula dalamprogram induksi.

    th th h h h h h h h

    11. Membimbing siswadalam kegiatanekstrakurikulerproses

    pembelajaran.

    h h h h h h h h h

    12. Melaksanakanpengembangandiri.

    w=3ds

    w=3ds

    w=3ds

    w=4ds

    w=4ds

    w=4ds

    w=5ds

    w=5ds

    wds

    13. Melaksanakanpublikasi ilmiahdan/atau karyainovatif.

    tw w=4 w=6 w=8 w=12 w=12 w=14 w=20 w

    14. Presentasi Ilmiah. tw tw tw tw tw tw w tw tw

    Keterangan :Rincian kegiatan 1 sampai dengan kegiatan 11 merupakan satu

    kesatuan (paket)w = wajib; tw = tidak wajib; h = berhak; th = tidak berhak; ds = deskripsi

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    21/302

    16

    diri

    2. Tugas tambahan dan/atau tugas lain yang relevanSelain melaksanakan kegiatan sebagaimana rincian

    pada tabel di atas, guru dapat melaksanakan tugastambahan dan/atau tugas lain yang relevan denganfungsi sekolah/madrasah sebagai:a. kepala sekolah/madrasah;b. wakil kepala sekolah/madrasah;c. ketua program keahlian atau yang sejenisnya;d. kepala perpustakaan sekolah/madrasah;e. kepala laboratorium, bengkel, unit produksi, atau

    yang sejenisnya pada sekolah/madrasah;f. pembimbing khusus pada satuan pendidikan

    yang menyelenggarakan pendidikan inklusi;g. wali kelas;h. penyusun kurikulum pada satuan pendidikannya;i. pengawas penilaian dan evaluasi terhadap

    proses dan hasil belajar;j. pembimbing guru pemula dalam program induksi;k. pembimbing siswa dalam kegiatan

    ekstrakurikuler;l. pembimbing pada penyusunan publikasi ilmiah

    dan/atau karya inovatif; danm. pembimbing pada kelas yang menjadi

    tanggungjawabnya (khusus guru kelas).

    Tugas tambahan yang relevan dengan fungsisekolah/madrasah dari huruf g sampai dengan huruf

    l diklasifikasi menjadi 2, yaitu: a) tugas tambahanuntuk periode 1 tahun (misalnya wali kelas,pembimbing guru pemula dalam program induksi,dan sejenisnya); dan b) tugas tambahan untukperiode kurang dari 1 tahun (misalnya pembimbingsiswa dalam kegiatan ekstrakurikuler, pembimbingpada penyusunan publikasi ilmiah dan/atau karyainovatif, dan sejenisnya). Angka kredit tugas

    tambahan untuk 1 tahun adalah sebesar 5% dari

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    22/302

    17

    angka kredit pelaksanaan pembelajaran/pembimbingan berdasarkan hasil penilaian kinerja.Sedangkan angka kredit tugas tambahan kurang

    dari 1 tahun adalah sebesar 2% dari angka kredittugas tambahan pelaksanaanpembelajaran/pembimbingan berdasarkan hasilpenilaian kinerja. Penugasan yang relevan denganfungsi sekolah/madrasah untuk seorang guru palingbanyak 2 (dua) jenis kegiatan per tahun.

    B. TUGAS GURU

    1. Beban Kerja Gurua. Beban kerja guru untuk mendidik, mengajar,membimbing, mengarahkan, dan/atau melatihpaling sedikit 24 (dua puluh empat) jam tatapmuka dan paling banyak 40 (empat puluh) jamtatap muka dalam 1 (satu) minggu.

    b. Apabila guru mengajar lebih dari 40 (empatpuluh) jam tatap muka per minggu, makakelebihan jam mengajar tidak diperhitungkan didalam penilaian kinerja, sedangkan apabilakurang dari 24 jam per minggu dihitung secaraproporsional di dalam penilaian kinerja.

    c. Beban kerja guru bimbingan dankonseling/konselor adalah mengampu bimbingandan konseling paling sedikit 150 (seratus limapuluh) peserta didik dan paling banyak 250 (duaratus lima puluh) peserta didik dalam 1 (satu)

    tahun. Apabila lebih dari 250 peserta didik, makakelebihan tersebut tidak diperhitungkan dalamperolehan angka kredit, sedangkan apabilakurang dari 150, dihitung secara proporsional didalam penilaian kinerja.

    d. Beban mengajar guru yang diberi tugastambahan sebagai kepala sekolah/madrasahadalah paling sedikit 6 (enam) jam tatap muka

    dalam 1 (satu) minggu, atau membimbing 40

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    23/302

    18

    (empat puluh) peserta didik bagi kepalasekolah/madrasah yang berasal dari gurubimbingan dan konseling/konselor.

    e. Beban mengajar guru yang diberi tugastambahan sebagai wakil kepalasekolah/madrasah adalah paling sedikit 12 (duabelas) jam tatap muka dalam 1 (satu) mingguatau membimbing 80 (delapan puluh) pesertadidik bagi wakil kepala sekolah/madrasah yangberasal dari guru bimbingan dankonseling/konselor dalam 1 (satu) tahun.

    f.Beban mengajar guru yang diberi tugastambahan sebagai kepala perpustakaan ataukepala laboratorium atau kepala bengkel ataukepala unit produksi sekolah/madrasah adalahpaling sedikit 12 (dua belas) jam tatap mukadalam 1 (satu) minggu.

    g. Beban mengajar guru pembimbing khusus padasekolah/madrasah yang menyelenggarakanpendidikan inklusi atau pendidikan terpadu paling

    sedikit 6 (enam) jam tatap muka dalam 1 (satu)minggu.

    2. Pengaturan Tugas Guru

    a. Guru Kelas/Mata Pelajaran1) Kepala sekolah/madrasah mengupayakan

    agar setiap guru dapat memenuhi beban kerjapaling sedikit 24 jam tatap muka per minggu.

    Apabila pada satuan administrasi pangkalnyaguru tidak dapat memenuhi beban kerjatersebut, kepala sekolah/madrasahmelaporkan kepada Dinas PendidikanProvinsi/Kabupaten/Kota atau KantorKementerian Agama Kabupaten/Kota.

    2) Dinas Pendidikan Provinsi/Kanwil KementerianAgama mengatur penugasan guru yang belum

    memenuhi beban mengajar paling sedikit 24

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    24/302

    19

    jam tatap muka per minggu ke satuanpendidikan yang ada dalam lingkungankewenangannya.

    3) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/KantorKementerian Agama Kabupaten/Kotamengatur penugasan guru yang belummemenuhi beban mengajar paling sedikit 24

    jam tatap muka per minggu ke satuanpendidikan yang ada dalam lingkungankewenangannya.

    4) Pimpinan instansi pusat di luar KementerianPendidikan Nasional dan Kementerian Agamamengatur penugasan guru yang belummemenuhi beban mengajar paling sedikit 24

    jam tatap muka per minggu ke satuanpendidikan yang ada dalam lingkungankewenangannya.

    5) Apabila pengaturan penugasan guru padabutir 2), 3), dan 4) belum terpenuhi, instansiterkait sesuai dengan kewenangan masing-

    masing berkoordinasi untuk mengaturpenugasan guru pada sekolah/madrasah lain,baik negeri maupun swasta.

    6) Berdasarkan hasil koordinasi sebagaimanadimaksud pada butir 5), instansi terkait sesuaikewenangan masing-masing memastikanbahwa setiap guru wajib memenuhi beban

    mengajar paling sedikit 6 jam tatap muka padasatuan administrasi pangkal guru danmenugaskan guru pada sekolah/madrasahlain, baik negeri maupun swasta untuk dapatmemenuhi beban mengajar paling sedikit 24

    jam tatap muka per minggu.7) Instansi terkait sesuai kewenangan masing-

    masing wajib memastikan bahwa guru yangbertugas di daerah khusus, berkeahliankhusus, dan guru yang dibutuhkan atas dasar

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    25/302

    20

    pertimbangan kepentingan nasional apabilabeban kerjanya kurang dari 24 jam tatap mukaper minggu dapat diberi tugas ekuivalensi

    beban kerja sesuai dengan kondisi tempattugas guru yang bersangkutan setelahmendapat persetujuan Menteri PendidikanNasional.

    b. Guru Bimbingan dan Konseling1) Kepala sekolah/madrasah mengupayakan

    agar setiap guru bimbingan dan konselingdapat memenuhi beban membimbing palingsedikit 150 peserta didik per tahun. Apabilapada satuan administrasi pangkalnya gurutidak dapat memenuhi beban membimbingtersebut, kepala sekolah/madrasahmelaporkan kepada dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota atau Kantor KementerianAgama Kabupaten/Kota.

    2) Dinas Pendidikan Provinsi/Kanwil Kementerian

    Agama mengatur penugasan guru bimbingandan konseling yang belum memenuhi bebanmembimbing bimbingan dan konseling palingsedikit 150 peserta didik per tahun ke satuanpendidikan yang ada dalam lingkungankewenangannya.

    3) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/KantorKementerian Agama Kabupaten/Kota

    mengatur penugasan guru bimbingan dankonseling yang belum memenuhi bebanmembimbing paling sedikit 150 peserta didikper tahun ke satuan pendidikan yang adadalam lingkungan kewenangannya.

    4) Pimpinan instansi pusat di luar KementerianPendidikan Nasional dan Kementerian Agamamengatur penugasan guru bimbingan dankonseling yang belum memenuhi bebanmembimbing paling sedikit 150 peserta didik

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    26/302

    21

    per tahun ke satuan pendidikan yang adadalam lingkungan kewenangannya.

    5) Apabila pengaturan penugasan guru

    bimbingan dan konseling pada butir 2), 3), dan4) belum terpenuhi, instansi terkait sesuaidengan kewenangan masing-masingberkoordinasi untuk mengatur penugasan gurubimbingan dan konseling padasekolah/madrasah lain, baik negeri maupunswasta.

    6) Berdasarkan hasil koordinasi sebagaimanadimaksud pada butir 5), instansi terkait sesuaikewenangan masing-masing memastikanbahwa setiap guru bimbingan dan konselingwajib memenuhi beban membimbing palingsedikit 40 peserta didik pada satuanadministrasi pangkal guru dan menugaskanguru bimbingan dan konseling padasekolah/madrasah lain, baik negeri maupunswasta untuk dapat memenuhi beban

    membimbing paling sedikit 150 peserta didikper tahun.

    c. Instansi terkait sesuai kewenangan masing-masing wajib memastikan bahwa guru yangbertugas di daerah khusus, berkeahlian khusus,dan guru yang dibutuhkan atas dasarpertimbangan kepentingan nasional, apabilabeban mengajarnya kurang dari 24 jam tatap

    muka per minggu atau sebagai guru bimbingandan konseling yang membimbing kurang dari 150peserta didik per tahun dapat diberi tugasekuivalensi beban kerja sesuai dengan kondisitempat tugas guru yang bersangkutan setelahmendapat persetujuan Menteri PendidikanNasional.

    d. Guru berhak dan wajib mengembangkan dirinya

    secara berkelanjutan sesuai dengan

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    27/302

    22

    perkembangan IPTEKS.

    e. Kepala sekolah/madrasah wajib memberikesempatan secara adil dan merata kepada guru

    untuk mengikuti kegiatan pengembangankeprofesian berkelanjutan.

    III. TUGAS GURU YANG DAPAT DINILAI DENGAN ANGKAKREDITTugas-tugas guru yang dapat dinilai dengan angka kredituntuk keperluan kenaikan pangkat dan/atau jabatanfungsional guru mencakup berbagai unsur dan subunsur

    sebagai berikut.

    A. SUBUNSUR PENDIDIKAN1. Subunsur mengikuti pendidikan formal dan

    memperoleh gelar/ijazaha. Gelar/ijazah yang sesuai dengan bidang tugas

    guru:1) 100 untuk Ijazah S-1/Diploma IV;2) 150 untuk Ijazah S-2; atau3) 200 untuk Ijazah S-3.

    Angka kredit tersebut diperhitungkan sebagaiunsur utama tugas guru.Apabila seseorang guru mempunyai gelar/ijazahlebih tinggi yang sesuai dengan sertifikatpendidik/keahlian dan bidang tugas yang diampu,maka angka kredit yang diberikan adalah sebesar

    selisih antara angka kredit yang pernah diberikanberdasarkan gelar/ijazah lama dengan angkakredit gelar/ijazah yang lebih tinggi tersebut.

    Contoh:Sadiman, S.Pd. mempunyai kualifikasi akademikS-1 Sejarah dan Sertifikat Pendidik Sejarah sertamengajar mata pelajaran Sejarah, memperoleh

    ijazah S-2 Sejarah atau S-2 Pendidikan Sejarah.

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    28/302

    23

    Angka kredit S-2 ini adalah 150, namun karenaSdr. Sadiman, S.Pd. telah menggunakan ijazahS-1 dengan angka kredit 100, maka ijazah S-2

    dinilai dengan angka kredit sebesar 150 100 =50.b. Bukti fisik yang dijadikan dasar penilaian adalah

    fotokopi ijazah yang disahkan oleh pejabat yangberwenang, yaitu dekan atau ketua sekolah tinggiatau direktur politeknik pada perguruan tinggiyang bersangkutan.

    2. Subunsur mengikuti pelatihan prajabatan dan

    program induksia. Sertifikat pelatihan prajabatan dan program

    induksi diberi angka kredit 3.b. Bukti fisik keikutsertaan pelatihan prajabatan

    yang dijadikan dasar penilaian adalah fotokopisurat tanda tamat pendidikan dan pelatihan(STTPP) prajabatan yang disahkan oleh kepalasekolah/madrasah yang bersangkutan.

    c. Bukti fisik keikutsertaan program induksi yangdijadikan dasar penilaian adalah fotokopi sertifikatprogram induksi yang disahkan oleh kepalasekolah/madrasah yang bersangkutan.

    B. SUBUNSUR PEMBELAJARAN/PEMBIMBINGAN DANTUGAS TERTENTUPenilaian kinerja subunsur pembelajaran/pembimbingandan tugas tambahan dilakukan dengan sistem paket.

    1. Prinsip penilaian kinerjaa. Berdasarkan pada 4 domain kompetensi guru,

    yaitu kepribadian, pedagogik, profesional, dansosial.

    b. Adil yaitu, penilaian kinerja memberlakukansyarat ketentuan dan prosedur yang sama

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    29/302

    24

    (sistem penilaian yang terstandar) pada semuaguru yang dinilai.

    c. Obyektif yaitu, penilaian kinerja guru

    dilaksanakan secara obyektif sesuai dengankondisi guru yang sebenarnya pada saat gurumelaksanakan tugas sehari hari.

    d. Akuntabel yaitu, hasil dari pelaksanaan penilaiankinerja guru dapat dipertanggungjawabkan.

    e. Membangun, penilaian kinerja harus bermanfaatbagi guru dalam rangka peningkatan kualitaskinerjanya.

    f. Transparan yaitu, proses penilaian kinerja guruyang memungkinkan bagi guru yang dinilai ataupihak lain yang memerlukan, memperoleh aksesinformasi atas penyelenggaraan penilaiantersebut.

    g. Berkelanjutan, penilaian dilaksanakan secaraperiodik dan berlangsung secara terus menerussepanjang seseorang menjadi guru.

    h. Selain mengacu pada kompetensi guru, bagi guru

    yang mendapat tugas tambahan sebagai kepalasekolah/madrasah, wakil kepala sekolah/madrasah, kepala perpustakaansekolah/madrasah, kepala laboratorium/ bengkelsekolah/madrasah, atau ketua programkeahlian/program studi, penilaian kinerjanya jugamengacu pada standar kompetensi atau tugaspokok dan fungsi yang menjadi tugas tambahan

    guru tersebut.i. Selain mengacu pada kompetensi guru, bagi gurubimbingan konseling/konselor penilaiankinerjanya juga mengacu pada standarkompetensi konselor.

    2. Dasar penilaian kinerjaSecara umum aspek yang dinilai dalam pelaksanaan

    tugas utama meliputi:

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    30/302

    25

    a. Kinerja guru yang terkait dengan pelaksanaanproses pembelajaran meliputi kegiatanmerencanakan dan melaksanakan pembelajaran,

    mengevaluasi dan menilai, menganalisis hasilpenilaian, dan melaksanakan tindak lanjut hasilpenilaian.

    b. Kinerja guru yang terkait dengan pelaksanaanproses pembimbingan meliputi kegiatanmerencanakan dan melaksanakanpembimbingan, mengevaluasi dan menilai hasilbimbingan, menganalisis hasil evaluasibimbingan, dan melaksanakan tindak lanjut hasilpembimbingan.

    c. Kinerja guru yang terkait dengan melaksanakantugas lain yang relevan dengan fungsisekolah/madrasah meliputi aspek-aspek yangsesuai dengan kompetensi atau tugas pokok danfungsinya. Tugas lain meliputi (1) menjadi kepalasekolah/madrasah per tahun; (2) menjadi wakilkepala sekolah/madrasah per tahun; (3) menjadi

    ketua program keahlian/ program studi atau yangsejenisnya; (4) menjadi kepala perpustakaan; (5)menjadi kepala laboratorium, bengkel, unitproduksi atau yang sejenisnya; (6) menjadipembimbing khusus pada satuan pendidikanyang menyelenggarakan pendidikan inklusi,pendidikan terpadu atau yang sejenisnya; (7)menjadi wali kelas; (8) menyusun kurikulum pada

    satuan pendidikannya; (9) menjadi pengawaspenilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasilbelajar; (10) membimbing siswa dalam kegiatanekstrakurikuler; (11) menjadi pembimbing padapenyusunan publikasi ilmiah dan karya inovatif;dan (12) melaksanakan pembimbingan padakelas yang menjadi tanggungjawabnya (khususguru kelas); meliputi aspek perencanaan,pelaksanaan, evaluasi, dan pengembangan/tindaklanjut.

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    31/302

    26

    d. Pelaksanaan penilaian kinerja guru dilakukanmenggunakan instrumen penilaian kinerja guruyang terdiri dari: (1) Lembar Pernyataan

    Kompetensi, Indikator, dan Cara Penilaian KinerjaGuru; (2) Laporan dan Evaluasi Penilaian KinerjaGuru; (3) Rekap Hasil Penilaian Kinerja Guru;dan (4) Instrumen Pelaksanaan Tugas Lain(kepala sekolah/madrasah, wakil kepalasekolah/madrasah, kepala perpustakaan, kepalalaboratorium, kepala bengkel, kepala unitproduksi atau yang sejenisnya).

    e. Penilaian kinerja guru pada pelaksanaanpembelajaran dilakukan di dalam kelas (untukkegiatan yang dapat diamati) dan di luar kelas(untuk kegiatan yang tidak dapat diamati di dalamkelas). Kegiatan yang tidak dapat diamati didalam kelas misalnya: penyusunan silabus, RPP,pengembangan kurikulum, tingkat kehadiran gurudi kelas, praktik pembelajaran di luarkelas/sekolah/madrasah dan sebagainya. Untuk

    semua kegiatan yang dilakukan guru, baik yangdapat diamati di dalam kelas maupun yang tidakdapat diamati, penilai kinerja guru wajibmelampirkan bukti-bukti fisik yang berupadokumen.

    3. Penilaian kinerja guru dari subunsur pelaksanaanproses pembelajaran/ pembimbingan

    a. Penilaian kinerja guru, subunsur pelaksanaanproses pembelajaran/ pembimbingan, dan tugastambahan yang relevan sebagai berikut.1) Penilaian kinerja guru dari subunsur proses

    pembelajaran/ pembimbingan dan tugastambahan yang relevan dengan fungsisekolah/madrasah didasarkan atas aspekkualitas, kuantitas, waktu dan/atau biaya, yangdilaksanakan secara obyektif danberkelanjutan.

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    32/302

    27

    2) Penilaian kinerja guru dari subunsur prosespembelajaran/ pembimbingan mengacu pada4 domain kompetensi (pedagogik, sosial,

    profesional, dan kepribadian) dalam sistempaket menggunakan instrumen penilaiankinerja guru (PK Guru) dengan skala nilai 1sampai dengan 4 sebagaimana tercantumpada Format 1.

    3) Penilaian didasarkan Sistem paket meliputisubunsur melaksanakan prosespembelajaran/pembimbingan dan tugastambahan yang relevan dengan fungsisekolah/madrasah. Angka kreditnya dihitungsebagai berikut:(a) Penilaian proses

    pembelajaran/pembimbingan mencakupaspek perencanaan dan pelaksanaanpembelajaran/pembimbingan, evaluasidan penilaian, analisis hasil penilaian, danpelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian.

    (b) Penilaian pelaksanaan tugas tambahanatau tugas lain yang relevan denganfungsi sekolah/madrasah mencakupaspek-aspek yang sesuai dengankompetensi atau tugas pokok danfungsinya.

    (c) Penilaian kinerja guru dilakukan olehkepala sekolah/madrasah dengan

    menggunakan instrumen penilaian kinerjaguru dan wajib dilakukan setiap tahun.(d) Penilaian kinerja guru yang diberi tugas

    tambahan sebagai kepalasekolah/madrasah dilakukan olehpengawas sekolah/madrasah yangrelevan dengan menggunaan instrumenPenilaian Kinerja Guru (PK Guru) danInstrumen Penilaian Kinerja KepalaSekolah (PKKS).

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    33/302

    28

    (e) Penilaian kinerja guru yang diberi tugastambahan yang relevan dengan fungsisekolah/madrasah dilakukan oleh kepala

    sekolah/madrasah dengan aturan yangtelah ditetapkan.

    4) Penilaian kinerja dengan sistem paketmenggunakan instrumen PK Guru subunsurpembelajaran atau pembimbingan. PK Guruuntuk subunsur pembelajaran memiliki nilaitertinggi 56 (=14x4) dan nilai terendah 14(=14x1), sedangkan nilai tertinggi untuksubunsur pembimbingan 68 (=17x4) dan nilaiterendah 17 (=17x1). Nilai perolehan dari PKGuru ini dikonversikan ke dalam skala nilaimenurut Peraturan Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009dengan rumus sebagai berikut.

    PK Guru subunsur pembelajaran:NK = NPKG/56 x 100

    Keterangan:NK : Nilai Kinerja hasil konversi, adalah nilai yang

    sesuai dengan Peraturan Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009

    NPKG : Nilai Penilaian Kinerja Guru adalah nilai yangdiberikan oleh penilai terhadap kinerja gurudalam melaksanakan pembelajaran dengan

    menggunakan instrument PK Guru.

    Contoh:Jika seorang guru mendapatkan nilai 54 padapenilaian kinerja yang dilakukan denganinstrumen PK Guru Pembelajaran, makakonversi nilai kedalam Peraturan MenteriNegara Pendayagunaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2009adalah:

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    34/302

    29

    (54 / 56) x 100 = 96,4

    Nilai 96,4 masuk dalam kategori 91 - 100,sehingga guru yang bersangkutan dapat

    dikategorikan memperoleh kategori amatbaik.

    PK Guru subunsur pembimbingan:NK = NPKG/68 x 100

    Keterangan:NK : Nilai Kinerja hasil konversi, adalah nilai yang

    sesuai dengan Peraturan Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara dan

    Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009NPKG : Nilai Penilaian Kinerja Guru adalah nilai yang

    diberikan oleh penilai terhadap kinerja gurudalam melaksanakan pembimbingan denganmenggunakan instrumen PK Guru.

    Contoh:

    Jika seorang guru BK mendapatkan skor 54pada penilaian kinerja yang dilakukan dengan

    instrumen PK Guru subunsur Pembimbingan,maka konversi ke Peraturan Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2009adalah:(54 / 68) x 100 = 79,4

    Nilai 79,4 masuk dalam kategori 76 90,sehingga yang bersangkutan dapatdikategorikan memperoleh nilai kategori baik.

    5) Hasil penilaian kinerja guru sebagaimanadimaksud di atas dikonversikan ke dalam nilaidan sebutan dalam Peraturan Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009adalah sebagai berikut.

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    35/302

    30

    a) nilai 91 sampai dengan 100 disebut amatbaik;

    b) nilai 76 sampai dengan 90 disebut baik;

    c) nilai 61 sampai dengan 75 disebut cukup;d) nilai 51 sampai dengan 60 disebut sedang;dan

    e) nilai sampai dengan 50 disebut kurang.

    6) Kategori sebagaimana dimaksud pada butir 5di atas diberikan angka kredit sebagai berikut.`a) amat baik diberikan angka kredit sebesar

    125%;b) baik diberikan angka kredit sebesar 100%;c) cukup diberikan angka kredit sebesar 75%;d) sedang diberikan angka kredit sebesar

    50%; dane) kurang diberikan angka kredit sebesar

    25%.

    7) Untuk menghitung angka kredit dengan sistempaket dipergunakan dasar perhitungansebagai berikut.a) Jumlah angka kredit yang diperlukan untuk

    kenaikan 1 (satu) tingkat lebih tinggi dalamjabatan fungsional;

    b) Dikurangi semua angka kredit, yaitu darisubunsur pendidikan, subunsurpengembangan keprofesian berkelanjutan

    (PKB) meliputi pengembangan diri,publikasi ilmiah dan karya inovatif, danunsur penunjang;

    c) Dikalikan jumlah jam mengajar (beban jammengajar tatap muka dibagi jumlah jamwajib mengajar tatap muka);

    d) Dibagi 4 (untuk jumlah pertahun), karenakenaikan pangkat rata-rata (reguler) kurang

    lebih adalah 4 tahun sekali; dan

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    36/302

    31

    e) Dikalikan perolehan hasil kinerja (125%,100%, 75%, 50% atau 25%);

    f) Perhitungan angka kredit dengan sistem

    paket untuk subunsurpembelajaran/pembimbingan per tahundilakukan dengan menggunakan rumus:

    AK =4

    (AKK AKPKB AKP) x (JM/JWM) x NPK

    Keterangan:AK = Angka kredit per tahun.AKK = Angka kredit kumulatif minimal yang

    dipersyaratkan untuk kenaikanpangkat/jabatan.AKPKB = Angka kredit pengembangan

    keprofesian berkelanjutan yangdiwajibkan (subunsur pengembangandiri, karya ilmiah dan/atau karyainovatif).

    AKP = Angka kredit unsur penunjang yangditetapkan.

    JM = Jam mengajar (tatap muka) guru di

    sekolah/madrasah atau jumlahkonseli yang dibimbing oleh guruBK/konselor.

    JWM = Jam wajib mengajar paling sedikit 24-40 jam tatap muka/minggu bagi gurukelas/mata pelajaran pembelajaranatau jumlah konseli paling sedikit150-250 konseli/tahun yangdibimbing oleh guru BK/konselor.

    NPK = Persentase perolehan hasil penilaiankinerja .

    4 = Waktu rata-rata kenaikan pangkat(reguler) kurang lebih 4 tahun.

    JM/JWM = 1 bagi guru yang mengajar 24-40 jamtatap muka per minggu atau bagiguru BK/konselor yang membimbing150-250 konseli per tahun.

    JM/JWM = JM/24 bagi guru yang mengajarkurang dari 24 jam tatap muka perminggu atau JM/150 bagi guru BKyang membimbing kurang dari 150peserta didik per tahun.

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    37/302

    32

    8) Jumlah angka kredit yang harus dicapai setiaptahun sebagaimana dimaksud pada butir 7) di

    atas adalah jumlah angka kredit kumulatifminimal sebagaimana dimaksud padaLampiran II, III, IV, VI, VII, dan VIII PeraturanMenteri Negara Pendayagunaan AparaturNegara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Gurudan Angka Kreditnya dikurangi jumlah angkakredit subunsur pengembangan keprofesian

    berkelanjutan dan unsur penunjang yangdipersyaratkan untuk setiap jenjang

    jabatan/pangkat dan dibagi 4 (empat).

    9) Penilaian kinerja bagi guru dihitung secaraproporsional berdasarkan beban kerja wajibpaling sedikit 24 jam tatap muka per minggubagi guru kelas/guru mata pelajaran atau

    membimbing paling sedikit 150 konseli pertahun bagi guru Bimbingan danKonseling/Konselor .

    Contoh 1: Guru Mata Pelajaran

    Budiman, S.Pd. adalah guru Bahasa Indonesiadengan jabatan Guru Pertama pangkat dangolongan ruang Penata Muda III/a TMT 1 April

    2012. Yang bersangkutan mengajar palingsedikit 24 jam per minggu dan memperolehhasil penilaian kinerja 50 pada Desember2012. Langkah-langkah perhitungan angkakreditnya adalah sebagai berikut.

    a) Konversi hasil penilaian kinerja ke skalanilai Peraturan Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara dan

    Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009:

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    38/302

    33

    50/56 x 100 = 89b) Nilai 89 berada dalam rentang 76 90 dan

    disebut baik.

    c) Angka kredit yang diperoleh Budiman,S.Pd. untuk subunsur pembelajaran padatahun 2012 adalah:

    AK =4

    (AKK AKPKB AKP) x (JM/JWM) x NPK

    AK = {(50-3-5) x (24/24) x 100%}4

    = 10,5

    Contoh 2: Guru Bimbingan dan Konseling

    Rahayu, S.Pd. adalah guru Bimbingan danKonseling pada MTs Negeri 2 Pamulangdengan jabatan Guru Muda pangkat Penatagolongan ruang III/c TMT 1 April 2013. Yangbersangkutan membimbing siswa 150 orangdan memperoleh hasil penilaian kinerja 52pada Desember 2013. Langkah-langkah

    perhitungan angka kreditnya adalah sebagaiberikut.a) Konversi hasil penilaian kinerja ke skala

    nilai Peraturan Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009:52/68 x 100 = 76,5

    b) Nilai 76,5 berada dalam rentang 76 90

    dan disebut baik.

    c) Angka kredit yang diperoleh Rahayu, S.Pd.untuk subunsur pembimbingan pada tahun2013 adalah:

    AK =4

    (AKK AKPKB AKP) x (JM/JWM) x NPK

    AK = {(100-3-6-10) x 150/150 x 100%}

    4

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    39/302

    34

    = 20,25

    d) Apabila Rahayu, S.Pd. memperoleh nilaikinerja tetap baik selama 4 tahun

    berturut-turut dari subunsur pembimbingan,maka angka kredit yang diperoleh dalam 4tahun adalah 20,25 x 4 = 81

    e) Apabila Rahayu, S.Pd. melaksanakankegiatan pengembangan keprofesianberkelanjutan dan memperoleh 3 angkakredit dari pengembangan diri, 6 angka

    kredit dari publikasi ilmiah dan inovasi, dan10 angka kredit dari kegiatan penunjang,maka Rahayu, S.Pd. memperoleh angkakredit kumulatif sebesar: 81 + 3 + 6 + 10 =100. Angka kredit yang dipersyaratkanuntuk naik pangkat/jabatan adalah 100. JadiSdr. Rahayu, S.Pd. dapat naikpangkat/jabatan dari III/c ke III/d dalamwaktu 4 tahun.

    10) Kinerja guru yang dapat dinilai untukpenetapan angka kredit dihitung palingkurang 1 (satu) tahun. Apabila usulpenetapan angka kredit untuk kenaikanpangkat/jabatan dilakukan pada bulanDesember, maka angka kredit dihitungterakhir bulan Juni tahun yang bersangkutan.

    11) Hasil penilaian kinerja digunakan sebagaipertimbangan dalam penilaian DP3 guru.

    b. Penilaian kinerja bagi guru yang mendapat tugastambahan

    Penilaian kinerja guru yang mendapat tugastambahan sebagai kepala sekolah/madrasah,

    wakil kepala sekolah/madrasah, ketua program

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    40/302

    35

    keahlian, kepala perpustakaan, kepalalaboratorium, kepala bengkel, kepala unitproduksi, atau yang sejenis di sekolah/madrasah

    dilakukan berdasarkan standar kompetensimenurut peraturan yang berlaku. Penilaian kinerjaguru yang mendapat tugas tambahan difokuskanpada dimensi/aspek kompetensi yangdipersyaratkan untuk tugas tambahan dimaksud.1) Konversi nilai kinerja guru bagi guru dengan

    tugas tambahan yang relevan dengan fungsisekolah/madrasah.

    Hasil akhir nilai kinerja guru dengan tugastambahan yang relevan dengan fungsisekolah/madrasah (kepalasekolah/madrasah, wakil kepalasekolah/madrasah, kepala laboratorium,kepala perpustakaan, dan sejenisnya) yangmendapat pengurangan jam mengajardiperhitungkan berdasarkan prosentase

    angka kredit tugaspembelajaran/pembimbingan danpelaksanaan tugas tambahan tersebut.a) Untuk itu, nilai hasil PK Guru dari

    subunsur pembelajaran/ pembimbingan,atau tugas tambahan yang relevandengan fungsi sekolah/madrasah perludiubah terlebih dahulu ke skala 0 - 100

    dengan formula berikut:

    100maksimumPKGNilai

    diperolehyangPKGNilai100)PKG(SkalaNilai =

    Keterangan

    Nilai PKG (skala 100) adalah nilai PKGuru pembelajaran/ pembimbingan atautugas tambahan yang relevan dengan

    fungsi sekolah/madrasah dalam skala 0

    :

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    41/302

    36

    100 (sesuai Peraturan Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun2009)

    Nilai PKG yang diperoleh adalah totalnilai PK Guru pembelajaran/pembimbingan, atau tugas tambahanyang relevan dengan fungsisekolah/madrasah sebelum dirubahdalam skala 0 - 100.

    Nilai PKG maksimum adalah nilaitertinggi PK Guru untuk pembelajaran{56 (14 kompetensi x 4)}, pembimbingan

    {68 (17 kompetensi x 4)}, atau tugastambahan yang relevan dengan fungsisekolah/madrasah (sesuai denganinstrumen masing-masing).

    b) Masing-masing nilai kinerja guru untuksubunsur pembelajaran/pembimbingandan tugas tambahan yang relevandengan fungsi sekolah/madrasah,

    kemudian dikategorikan ke dalamsebutan amat baik (125%), baik (100%),cukup (75%), sedang (50%), atau kurang(25%) sebagaimana diatur dalamPeraturan Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun2009.

    Konversi Nilai Kinerja Hasil PK GURU keAngka Kredit

    Nilai HasilPK GURU

    SebutanPersentase

    Angka kredit

    91 100 Amat baik 125%

    76 90 Baik 100%

    61 75 Cukup 75%

    51 60 Sedang 50%

    50 Kurang 25%

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    42/302

    37

    c) Menghitung angka kredit per tahunmasing-masing subunsurpembelajaran/pembimbingan dan tugas

    tambahan yang relevan dengan fungsisekolah/madrasah yang diperoleh olehguru. Untuk menghitung angka kredit pertahun subunsur pembelajaran dan tugastambahan yang relevan dengan fungsisekolah/madrasah digunakan rumussebagai berikut.

    Rumus untuk menghitung angka kredit

    subunsur pembelajaran/ pembimbingan

    4

    NPKJWM

    JMAKP)AKPKB(AKKtahunperkreditAngka

    =

    AKK adalah angka kredit kumulatifminimal yang dipersyaratkan untukkenaikan pangkat

    Keterangan:

    AKPKB adalah angka kredit PKB yangdiwajibkan (subunsur pengembangandiri, karya ilmiah, dan/atau karya inovatif)

    AKP adalah angka kredit unsurpenunjang yang diwajibkan

    JM adalah jumlah jam mengajar (tatapmuka) guru di sekolah/ madrasah atau jumlah konseli yang dibimbing oleh guruBK/Konselor

    JWM adalah jumlah jam wajib mengajar(24 40 jam tatap muka per minggu)bagi guru pembelajaran atau jumlahkonseli (150 250 konseli per tahun)yang dibimbing oleh guru BK/konselor

    NPK adalah prosentase perolehan hasilpenilaian kinerja

    4 adalah waktu rata-rata kenaikanpangkat (reguler), 4 tahun

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    43/302

    38

    JM/JWM = 1 bagi guru yang mengajar24-40 jam tatap muka per mingguatau bagi guru BK/Konselor yangmembimbing 150 250 konseli pertahun.

    JM/JWM = JM/24 bagi guru yangmengajar kurang dari 24 jam tatapmuka per minggu atau JM/150 bagiguru BK/konselor yang membimbingkurang dari 150 konseli per tahun.

    Rumus untuk menghitung angka kredit unsur

    tugas tambahan yang relevan dengan fungsisekolah/madrasah

    4

    NPKAKP)-AKPKB-(AKKtahunperkreditAngka

    =

    AKK adalah angka kredit kumulatifminimal yang dipersyaratkan untuk

    kenaikan pangkat

    Keterangan:

    AKPKB adalah angka kredit PKB yangdiwajibkan (subunsur pengembangandiri, karya ilmiah, dan/atau karyainovatif)

    AKP adalah angka kredit unsurpenunjang yang diwajibkan

    NPK adalah persentase perolehan hasilpenilaian kinerja

    4 adalah waktu rata-rata kenaikanpangkat (reguler), kurang lebih 4 tahun

    Ingat! Untuk menetapkan AKK, AKPKBdan AKP wajib atau yang dipersyaratkanlihat Pasal 18 Peraturan Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009

    d) Selanjutnya angka kredit masing-masingsubunsur pembelajaran/ pembimbingan

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    44/302

    39

    dan angka kredit tugas tambahan yangrelevan dengan fungsi sekolah/madrasahdijumlahkan untuk memperoleh total

    angka kredit dengan perhitungan sebagaiberikut:i. Guru dengan Tugas Tambahan

    sebagai Kepala Sekolah/MadrasahTotal Angka Kredit = 25% Angka KreditPembelajaran/ Pembimbingan + 75%Angka Kredit Tugas Tambahan sebagaiKepala Sekolah/Madrasah

    ii. Guru dengan Tugas Tambahansebagai Wakil Kepala Sekolah/MadrasahTotal Angka Kredit = 50% Angka KreditPembelajaran/ Pembimbingan + 50%Angka Kredit Tugas Tambahan sebagaiWakil Kepala Sekolah/Madrasah.

    iii. Guru dengan Tugas Tambahansebagai kepala perpustakaan/kepala laboratoriumTotal Angka Kredit = 50% Angka KreditPembelajaran/ Pembimbingan + 50%Angka Kredit Tugas Tambahan sebagaikepala perpustakaan/kepalalaboratorium.

    Konversi nilai PK Guru untuk guru dengan

    tugas tambahan lain yang relevan denganfungsi sekolah/madrasah diperhitungkandengan cara yang sama, dengan konversinilai PKG pembelajaran/pembimbingan,perbedaannya hanya pada rumus persentasepenjumlahannya.

    Berikut ini dijelaskan guru yang mendapattugas tambahan sebagai kepala

    sekolah/madrasah, wakil kepala

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    45/302

    40

    sekolah/madrasah, kepala perpustakaan,ketua program keahlian, dan kepalalaboratorium.

    (1) Kepala Sekolah/MadrasahUntuk kepala sekolah/madrasah,dimensi/aspek kompetensi yang dinilaiadalah:a) kepribadian dan sosial;b) kepemimpinan pembelajaran;c) pengembangan sekolah/madrasah;d) manajemen sumber daya;

    e) kewirausahaan; danf) supervisi pembelajaran.Paket penilaian kinerja kepalasekolah/madrasah dilakukan denganmenggunakan instrumen penilaian kinerjakepala sekolah/madrasah (IPKKS).Instrumen tersebut terdiri dari 6 (enam)aspek/dimensi penilaian menggunakanskala penilaian 1 sampai 4, denganrentang nilai total antara 6 sampai 24(yakni 1x 6 kompetensi = 6 sebagai nilaiterendah s.d. 4 x 6 kompetensi = 24sebagai nilai tertinggi).

    Untuk menentukan nilai kinerja guru yangmendapat tugas tambahan tersebutdigunakan rumus:

    TNNK = -------- X 100

    NRT

    Keterangan: NK = Nilai KinerjaTN = Jml Nilai Rata-rata untuk

    semua kompetensi yangdinilai untuk tugastambahan tersebut.

    NRT = Nilai kinerja Tertinggi

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    46/302

    41

    Untuk kepala sekolah konversi nilai keskala 0-100 dilakukan menggunakanrumus:

    NKKS = NIPKKS24

    x 100

    NKKS (Skala 100) = Nilai Kinerja KepalaSekolah/Madrasahdalam skala 0-100sesuai Permenneg PANdan RB 16/2009

    NIPKKS = Nilai Instrumen PenilaianKinerja Kepala

    Sekolah/Madrasah

    Contoh 3: Kepala Sekolah/MadrasahAhmad Sumarna, S.Pd. jabatan GuruMadya pangkat Pembina golongan ruangIV/a TMT 1 April 2014 mengajar matapelajaran Fisika dan diberi tugastambahan sebagai kepala sekolah.Penilaian kinerja terhadap AhmadSumarna, S.Pd. dilakukan padaDesember 2014. Hasilnya, AhmadSumarna, S.Pd. sebagai gurumemperoleh nilai 48 dan sebagai kepalasekolah memperoleh nilai rata-rata 18.Langkah-langkah perhitungan angkakreditnya adalah sebagai berikut.

    Perhitungan angka kredit subunsurpembelajaran:

    a) Konversi hasil penilaian kinerja tugassubunsur pembelajaran bagi AhmadSumarna, S.Pd. ke skala nilaiPeraturan Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun

    2009 adalah: 48/56 x 100 = 85,7

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    47/302

    42

    b) Nilai kinerja guru untuk subunsurpembelajaran/pembimbingan,kemudian dikategorikan ke dalamAmat Baik (125%), Baik (100%),Cukup (75%), Sedang (50%), atauKurang (25%) sebagaimana diaturdalam Peraturan Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun2009. Nilai PK Guru subunsurpembelajaran 85,7 masuk dalam

    rentang 76 90 dengan kategori Baik(100%).

    c) Angka kredit per tahun subunsurpembelajaran yang diperoleh AhmadSumarna, S Pd. adalah:

    Angka Kredit per tahun=

    4(AKK AKPKB AKP) x (JM/JWM) x NPK

    Angka Kredit per tahun= [{150 - (4 + 12) -15 } x 6/6 x 100%]4

    = 29,75

    Perhitungan angka kredit subunsurtugas tambahan sebagai KepalaSekolah:

    a) Konversi hasil penilaian kinerja tugas

    tambahan sebagai Kepala SekolahAhmad Sumarna, SPd. ke skala nilaiPeraturan Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun2009 adalah: 18/24 x 100 = 75.

    b) Nilai kinerja Ahmad Sumarna, S.Pd.untuk subunsur tugas tambahansebagai Kepala Sekolah, kemudian

    dikategorikan ke dalam Amat Baik

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    48/302

    43

    (125%), Baik (100%), Cukup (75%),Sedang (50%), atau Kurang (25%)sebagaimana diatur dalam Peraturan

    Menteri Negara PendayagunaanAparatur Negara dan ReformasiBirokrasi Nomor 16 Tahun 2009. NilaiPK Guru subunsur tugas tambahansebagai Kepala Sekolah 75 masukdalam rentang 61 75 dengankategori Cukup (75%).

    c) Angka kredit per tahun subunsur tugastambahan sebagai Kepala Sekolahyang diperoleh Ahmad Sumarna, SPd. adalah:

    Angka Kredit satu tahun= (

    4AKK-AKPKB-AKP) x NPK

    Angka Kredit satu tahun= {150 (4 + 12) -15} x 75%

    4= 22,31

    d) Total angka kredit yang diperolehAhmad Sumarna, S.Pd untuk tahun2014 sebagai guru yang mendapattugas tambahan sebagai KepalaSekolah adalah = 25% (29,75) + 75%(22,31) = 7,44 + 16,73 = 24,17.

    e) Jika selama 4 (empat) tahun terusmenerus Ahmad Sumarna, S.Pdmempunyai nilai kinerja yang sama,maka nilai yang diperoleh AhmadSumarna, S.Pd selama 4 tahunadalah: 4 x 24,17 = 96,68

    f) Apabila Ahmad Sumarna, S.Pdmelaksanakan kegiatan

    pengembangan keprofesian

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    49/302

    44

    berkelanjutan dan memperoleh 4angka kredit dari kegiatanpengembangan diri, 12 angka kredit

    dari publikasi ilmiah, dan 15 angkakredit dari kegiatan unsur penunjang.Jadi, Ahmad Sumarna, S.Pdmemperoleh angka kredit kumulatifsebesar 96,68 + 4 + 12 + 15 = 127,68,maka yang bersangkutan tidak dapatnaik pangkat dari golongan ruang IV/ake golongan ruang IV/b dengan

    jabatan Guru Madya dalam waktu 4tahun, karena belum mencapaipersyaratan angka kredit yangdiperlukan untuk naik pangkat dan

    jabatan fungsionalnya sebesar 150(Peraturan Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun2009).

    (2) Wakil Kepala Sekolah/Madrasah

    Guru yang mempunyai tugas tambahansebagai wakil kepala sekolah/madrasahpenilaian kinerjanya dilakukan denganinstrumen dengan kompetensi berikut:

    No. Kompetensi

    1. Kepribadian dan sosial2. Kepemimpinan

    3. Pengembangan sekolah/madrasah

    4. Kewirausahaan

    5. Bidang tugas wakil kepala sekolah/madrasah (*) :

    Bidang akademik

    Bidang kesiswaan

    Bidang sarana dan prasarana

    Bidang humas(*) pilih salah satu sesuai bidang tugas wakil

    kepala sekolah/madrasah

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    50/302

    45

    Secara umum seorang wakil kepalasekolah/madrasah mempunyai penilaiankinerja dengan asumsi nilai maksimal:

    1. Kepribadian dan sosial, nilai maksimal 4;2. Kepemimpinan, skor maksimal 4;3. Pengembangan sekolah/madrasah,

    nilai maksimal 4;4. Kewirausahaan, nilai maksimal 4.5. Bidang tugas wakil kepala

    sekolah/madrasah sesuai denganbidang tugasnya masing-masingdengan nilai maksimal 4.

    Nilai kinerja seorang wakil kepalasekolah/madrasah mempunyai nilai kinerjamaksimal 20.

    Contoh 4: Wakil KepalaSekolah/Madrasah

    Dra. Roesmiyati, jabatan Guru Muda

    pangkat golongan ruang III/d TMT 1 April2014 mengajar mata pelajaran Fisika, 12

    jam tatap muka per minggu. Dra.Roesmiyati selain mengajar juga diberitugas tambahan sebagai wakil kepalasekolah. Pada penilaian kinerja bulanDesember 2014 Dra. Roesmiyati sebagaiguru memperoleh hasil penilaian kinerja

    sebagai guru adalah nilai 49 dan sebagaiwakil kepala sekolah mendapat nilai rata-rata 18 pada 2014. Langkah-langkahperhitungan angka kreditnya adalahsebagai berikut.

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    51/302

    46

    Perhitungan angka kredit subunsurpembelajaran:a) Konversi hasil penilaian kinerja

    subunsur pembelajaran bagi Dra.Roesmiyati ke skala nilai PeraturanMenteri Negara PendayagunaanAparatur Negara dan ReformasiBirokrasi Nomor 16 Tahun 2009adalah: 49/56 x 100 = 87,5

    b) Nilai kinerja Dra. Roesmiyati untuksubunsur pembelajaran, kemudiandikategorikan ke dalam Amat Baik(125%), Baik (100%), Cukup (75%),Sedang (50%), atau Kurang (25%)sebagaimana diatur dalam PeraturanMenteri Negara PendayagunaanAparatur Negara dan ReformasiBirokrasi Nomor 16 Tahun 2009. NilaiPK Guru subunsur pembelajaran 87,5masuk dalam rentang 76 - 90 kategori

    Baik (100%).c) Angka kredit per tahun subunsur

    pembelajaran yang diperoleh Dra.Roesmiyati adalah:

    Angka kredit satu tahun = (4

    AKK-AKPKB-AKP) x NPK

    Angka kredit satu tahun = {100 (4 + 8) 10} x 100%4

    =19,5

    Perhitungan angka kredit subunsurtugas tambahan sebagai Wakil KepalaSekolah:a) Konversi hasil penilaian kinerja

    subunsur tugas tambahan, Dra.Roesmiyati sebagai wakil kepalasekolah. ke skala nilai PeraturanMenteri Negara Pendayagunaan

    Aparatur Negara dan Reformasi

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    52/302

    47

    Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009adalah: 18/20 x 100 = 90

    b) Nilai kinerja Dra. Roesmiyati untuk

    subunsur tugas tambahan sebagaiwakil kepala sekolah, kemudiandikategorikan ke dalam Amat Baik(125%), Baik (100%), Cukup (75%),Sedang (50%), atau Kurang (25%)sebagaimana diatur dalam PeraturanMenteri Negara PendayagunaanAparatur Negara dan ReformasiBirokrasi Nomor 16 Tahun 2009. NilaiPK Guru yang mendapat tugastambahan sebagai wakil kepalasekolah 90 masuk dalam rentang 76 -90 dengan kategori Baik (100%).

    c) Angka kredit per tahun subunsur tugastambahan sebagai wakil kepalasekolah yang diperoleh Dra.Roesmiyati adalah:

    Angka kredit satu tahun = (4

    AKK-AKPKB-AKP) x NPK

    Angka kredit satu tahun = {4

    100 (4 + 8) 10} x 100%

    = 19,5

    d) Total angka kredit yang diperoleh Dra.Roesmiyati untuk tahun 2014 sebagaiguru yang mendapat tugas tambahan

    sebagai wakil kepala sekolah adalah =50% (19,5) + 50% (19,5) = 9,75 + 9,75 =19,5.

    e) Jika selama 4 (empat) tahun terusmenerus Dra. Roesmiyati mempunyainilai kinerja yang sama, maka nilaiyang diperoleh Dra. Roesmiyati gurudengan tugas tambahan sebagai wakil

    kepala sekolah adalah:4 x 19,5 = 78.

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    53/302

    48

    f) Apabila Dra. Roesmiyatimelaksanakan kegiatanpengembangan keprofesian

    berkelanjutan dan memperoleh 4angka kredit dari kegiatanpengembangan diri, 8 angka kreditdari publikasi ilmiah, dan 10 angkakredit dari kegiatan penunjang, makaDra. Roesmiyati memperoleh angkakredit kumulatif sebesar 78 + 4 + 8 +10 = 100, jadi yang bersangkutandapat naik pangkat dan jabatan darigolongan ruang III/d ke golonganruang IV/a dengan jabatan GuruMadya, karena telah memenuhipersyaratan angka kredit yangdiperlukan untuk naik pangkat dan

    jabatan fungsionalnya sebesar 100(Peraturan Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara dan

    Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun2009) tersebut.

    (3) Kepala Perpustakaan Sekolah/Madrasah

    Pengumpulan data dan informasidilakukan melalui:

    Pengamatan, dilakukan dengan caramengamati lingkungan perpustakaan

    baik secara fisik maupun non fisik(persepsi pengguna) perpustakaansekolah/madrasah.

    Wawancara, dilakukan denganmewawancarai guru yang diberi tugassebagai kepala perpustakaansekolah/madrasah serta sumber-sumber yang relevan, antara lainkepala sekolah/madrasah, wakilkepala sekolah/madrasah, guru,

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    54/302

    49

    peserta didik, dan staf tata usaha.

    Dokumen, dilakukan dengan caramenelaah dokumen-dokumen yang

    ada kaitannya dengan kegiatan yangdilakukan kepala perpustakaansekolah/madrasah.

    Perhitungan Skor dan Nilai AkhirPerhitungan skor kinerja guru yang diberitugas sebagai kepala perpustakaansekolah/madrasah terdiri atas 6 (enam)dimensi kinerja dengan 10 (sepuluh) jenis

    kompetensi yang bersumber dari StandarKompetensi Kepala PerpustakaanSekolah/Madrasah (Permendiknas Nomor25 Tahun 2008). Berdasarkan indikator-indikator yang dinilai pada jeniskompetensi tersebut, penilai memberikannilai dengan rentang 1 sampai 4.

    Untuk menentukan nilai kinerja guru yang

    mendapat tugas tambahan tersebutdigunakan rumus :

    TNNK = ----------- X 100

    NRTKeterangan:NK = Nilai KinerjaTN = Jumlah Nilai Rata-rata untuk semua

    kompetensi yang dinilai untuk tugastambahan sebagai kepalaperpustakaan sekolah/madrasah

    NRT = Nilai kinerja Tertinggi

    Konversi nilai kinerja kepala perpustakaansekolah/madrasah ke standar menurutPermenneg PAN dan RB nomor 16 Tahun2009 dilakukan menggunakan rumus:

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    55/302

    50

    NKKPS = NIPKKPS/M40

    x 100

    NKKPS (Skala 100) = Nilai Kinerja Kepala

    PerpustakaanSekolah/ Madrasahdalam skala 0-100sesuai PermennegPAN dan RB Nomor16 Tahun 2009.

    NIPKKPS/M = Nilai hasil PenilaianKinerja KepalaPerpustakaan

    Sekolah/Madrasah

    Contoh 5: Kepala PerpustakaanSekolah/Madrasah

    Dra. Nina, jabatan Guru Muda pangkatgolongan ruang III/d TMT 1 April 2014mengajar mata pelajaran BahasaIndonesia dan diberi tugas tambahan

    sebagai kepala perpustakaan. Penilaiankinerja di bulan Desember 2014, Dra. Ninasebagai guru memperoleh nilai 48 dansebagai kepala perpustakaan sekolahmendapat nilai rata-rata 30. Langkah-langkah perhitungan angka kreditnyaadalah sebagai berikut.

    Perhitungan angka kredit subunsurpembelajaran:a) Konversi hasil penilaian kinerja

    subunsur pembelajaran Dra. Nina keskala nilai Peraturan Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun2009 adalah: 48/56 x 100 = 85,71

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    56/302

    51

    b) Nilai kinerja Dra. Nina untuk subunsurpembelajaran, kemudiandikategorikan ke dalam Amat Baik

    (125%), Baik (100%), Cukup (75%),Sedang (50%), atau Kurang (25%)sebagaimana diatur dalam PeraturanMenteri Negara PendayagunaanAparatur Negara dan ReformasiBirokrasi Nomor 16 Tahun 2009. NilaiPK Guru subunsur pembelajaran85,71 masuk dalam rentang 76 - 90kategori Baik (100%).

    c) Angka kredit per tahun subunsurpembelajaran yang diperoleh Dra.Nina adalah:

    Angka Kredit per tahun=

    4(AKK AKPKB AKP) x (JM/JWM) x NPK

    Angka Kredit per tahun= [{100 - (4 + 8) -10 } x 12/12 x 100%]

    4= 19,5

    Perhitungan angka kredit subunsurtugas tambahan sebagai KepalaPerpustakaan:

    a) Konversi hasil penilaian kinerjasubunsur tugas tambahan sebagaikepala perpustakaan bagi Dra. Nina

    ke skala nilai Peraturan MenteriNegara Pendayagunaan AparaturNegara dan Reformasi BirokrasiNomor 16 Tahun 2009 adalah: 30/40x 100 = 75

    b) Nilai kinerja Dra. Nina untuk subunsurtugas tambahan sebagai kepalaperpustakaan, kemudiandikategorikan ke dalam Amat Baik(125%), Baik (100%), Cukup (75%),

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    57/302

    52

    Sedang (50%), atau Kurang (25%)sebagaimana diatur dalam PeraturanMenteri Negara Pendayagunaan

    Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi Nomor 16 Tahun 2009. NilaiPK Guru subunsur tugas tambahansebagai kepala perpustakaan 75masuk dalam rentang 61 - 75 dengankategori Cukup (75%).

    c) Angka kredit per tahun subunsurtugas tambahan sebagai kepalaperpustakaan yang diperoleh Dra.Nina adalah:

    Angka kredit satu tahun= (

    4AKKAKPKBAKP) x NPK

    Angka kredit satu tahun= {100-(4+8)10} x 75%

    4= 14,63

    d) Total angka kredit yang diperoleh Dra.Nina untuk tahun 2014 sebagai guruyang mendapat tugas tambahansebagai kepala perpustakaan adalah= 50% (19,5) + 50% (14,63) = 9,75 +7,32 = 17,07.

    e) Jika selama 4 (empat) tahun terusmenerus Dra. Nina mempunyai nilaikinerja yang sama, maka nilai yang

    diperoleh Dra. Nina sebagai kepalaperpustakaan adalah: 4 x 17,07 =68,28

    f) Apabila Dra. Nina melaksanakankegiatan pengembangan keprofesianberkelanjutan dan memperoleh 4angka kredit dari kegiatanpengembangan diri, 8 angka kredit

    dari publikasi ilmiah, dan 10 angka

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    58/302

    53

    kredit dari kegiatan penunjang, makaDra. Nina memperoleh angka kreditkumulatif sebesar 68,28 + 4 + 8 + 10

    = 90,28. Jadi dalam kurun waktutersebut yang bersangkutan belumdapat naik pangkat dan jabatan darigolongan ruang III/d ke golonganruang IV/a dengan jabatan GuruMadya, karena belum memenuhipersyaratan angka kredit yangdiperlukan untuk naik pangkat dan

    jabatan fungsionalnya sebesar 100(Peraturan Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun2009) tersebut.

    (4) Ketua Program KeahlianSekolah/Madrasah

    Pengumpulan data dan informasi

    dilakukan melalui beberapa cara agarmendapatkan penilaian yang obyektifyaitu: Pengamatan, dilakukan dengan cara

    mengamati hal yang positif dan halyang negatif terkait tugas ketuaprogram keahlian.

    Wawancara, dilakukan denganmewawancarai sumber-sumber yangrelevan, antara lain kepalasekolah/madrasah, wakil kepalasekolah/ madrasah, guru, peserta didik,dan staf tata usaha yang terkait.

    Dokumen, dilakukan dengan caramenelaah dokumen-dokumen dancatatan yang ada kaitannya denganpengelolaan ketua program keahlian

    sesuai dengan standar.

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    59/302

    54

    Menentukan nilai kinerja guru yangmendapat tugas tambahan sebagai ketua

    program keahlian dilakukan menggunakanrumus:

    TNNK = ----------- X 100

    NRTKeterangan:NK = Nilai KinerjaTN = Jumlah Nilai Rata-rata untuk semua

    kompetensi yang dinilai untuktugas tambahan sebagai ketuaprogram keahlian

    NRT = Nilai kinerja Tertinggi

    Konversi nilai hasil penilaian kinerja KetuaProgram Keahlian dilakukanmenggunakan rumus:

    NKKPKS = NIPKKPKS/M32 x 100

    Keterangan:NKKPKS = Nilai Kinerja Ketua Program

    Keahlian Sekolah/MadrasahNIPKKPKS = Nilai Hasil Penilaian Kinerja

    Ketua Program KeahlianSekolah/Madrasah

    Contoh 6: Ketua Program KeahlianSekolah/Madrasah

    Drs. Rahmat memiliki jabatan Guru Mudapangkat golongan ruang III/d TMT 1 April2014 mengajar mata pelajaran BahasaIndonesia, diberi tugas tambahan sebagaiketua program keahlian sekolah. Padabulan Desember 2014, penilaian kinerja

    terhadap Drs. Rahmat sebagai guru

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    60/302

    55

    memberikan nilai 46 dan sebagai ketuaprogram keahlian sekolah mendapat nilairata-rata 28. Langkah-langkah perhitungan

    angka kreditnya adalah sebagai berikut.Perhitungan angka kredit subunsurpembelajaran:a) Konversi hasil penilaian kinerja

    subunsur pembelajaran Drs. Rahmatke skala nilai Peraturan MenteriNegara Pendayagunaan AparaturNegara dan Reformasi BirokrasiNomor 16 Tahun 2009 adalah: 46/56x 100 = 82,14

    b) Nilai kinerja Drs. Rahmat untuksubunsur pembelajaran, kemudiandikategorikan ke dalam Amat Baik(125%), Baik (100%), Cukup (75%),Sedang (50%), atau Kurang (25%)sebagaimana diatur dalam PeraturanMenteri Negara Pendayagunaan

    Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi Nomor 16 Tahun 2009 . NilaiPK Guru subunsur pembelajaran82,14 masuk dalam rentang 76 - 90kategori Baik (100%).

    c) Angka kredit per tahun subunsurpembelajaran yang diperoleh Drs.Rahmat adalah:

    Angka Kredit per tahun=

    4(AKK AKPKB AKP) x (JM/JWM) x NPK

    Angka Kredit per tahun= [{100 - (4 + 8) -10 } x 12/12 x 100%]

    4= 19,5

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    61/302

    56

    Perhitungan angka kredit subunsurtugas tambahan sebagai KetuaProgram Keahlian:

    a) Konversi hasil penilaian kinerjasubunsur tugas tambahan sebagaiketua program keahlian bagi Drs.Rahmat ke skala nilai PeraturanMenteri Negara PendayagunaanAparatur Negara dan ReformasiBirokrasi Nomor 16 Tahun 2009adalah: 28/32 x 100 = 87,5.

    b) Nilai kinerja Drs. Rahmat untuksubunsur tugas tambahan sebagaiketua program keahlian, kemudiandikategorikan ke dalam Amat Baik(125%), Baik (100%), Cukup (75%),Sedang (50%), atau Kurang (25%)sebagaimana diatur dalam PeraturanMenteri Negara PendayagunaanAparatur Negara dan Reformasi

    Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009. NilaiPK Guru subunsur tugas tambahansebagai ketua program keahlian 87,5masuk dalam rentang 76 - 90 dengankategori Baik (100%).

    c) Angka kredit per tahun subunsurtugas tambahan sebagai ketuaprogram keahlian yang diperoleh Drs.

    Rahmat adalah:Angka kredit satu tahun=(

    4AKK-AKPKB-AKP) x NPK

    Angka kredit satu tahun= {100-(4+8)-10} x 100%

    4= 19,5

    d) Total angka kredit yang diperoleh Drs.Rahmat untuk tahun 2014 sebagaiguru yang mendapat tugas tambahansebagai ketua program keahlian

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    62/302

    57

    adalah = 50% (19,5) + 50% (19,5) =9,75 + 9,75 = 19,5.

    e) Jika selama 4 (empat) tahun terus

    menerus Drs. Rahmat mempunyainilai kinerja yang sama, maka nilaiyang diperoleh Drs. Rahmat sebagaiketua program keahlian selama 4tahun adalah: 4 x 19,5 = 78

    f) Apabila Drs. Rahmat melaksanakankegiatan pengembangan keprofesianberkelanjutan dan memperoleh 4angka kredit dari kegiatanpengembangan diri, 8 angka kreditdari publikasi ilmiah, dan 10 angkakredit dari kegiatan penunjang, makaDrs. Rahmat memperoleh angkakredit kumulatif sebesar 78 + 4 + 8 +10 = 100. Jadi yang bersangkutandapat naik pangkat dan jabatan darigolongan ruang III/d ke golongan

    ruang IV/a dengan jabatan GuruMadya, karena telah memenuhipersyaratan angka kredit yangdiperlukan untuk naik pangkat dan

    jabatan fungsionalnya sebesar 100(Peraturan Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun

    2009).(5) Kepala Laboratorium Sekolah/MadrasahPengumpulan data dan informasidilakukan melalui beberapa cara agarmendapatkan penilaian yang obyektifyaitu:

    Pengamatan, dilakukan dengan caramengamati lingkungan sekitarlaboratorium/bengkel, baik internalmaupun eksternal dan mencatat hal

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    63/302

    58

    yang positif dan hal yang negatifterkait tugas kepalalaboratorium/bengkel.

    Wawancara, dilakukan denganmewawancarai sumber-sumber yangrelevan, antara lain kepalasekolah/madrasah, wakil kepalasekolah/madrasah, guru, dan pesertadidik pemakai fasilitaslaboratorium/bengkel dan staf tatausaha yang terkait.

    Dokumen, dilakukan dengan caramenelaah dokumen-dokumen dancatatan yang ada kaitannya denganpengelolaan laboratorium/bengkelsesuai dengan standar.

    Untuk Aspek kinerja guru yang dinilai bagiguru dengan tugas tambahan sebagaikepala laboratorium/bengkel aspek kinerjayang dinilai adalah sebagai berikut:

    a. aspek kepribadian;b. aspek sosial;c. aspek pengorganisasian terhadap

    guru, laboran/teknisi;d. aspek pengelolaan program dan

    administrasi;e. aspek pengelolaan pemantauan dan

    evaluasi;

    f. aspek pengembangan dan inovasidan;

    g. aspek lingkungan dan K3.

    Penentuan nilai kinerja guru yangmendapat tugas tambahan tersebutdilakukan menggunakan rumus:

    TNNK = ----------- X 100

    NRT

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    64/302

    59

    Keterangan:NK = Nilai KinerjaTN = Jumlah Nilai Rata-rata untuk semua

    kompetensi yang dinilai untuk

    tugas tambahan sebagai kepalalaboratorium/bengkel

    NRT = Nilai kinerja Tertinggi

    Konversi nilai penilaian kinerja sebagaikepala laboratorium/ bengkelsekolah/madrasah menggunakan rumus:

    NKKL=NIPKKL28

    x 100

    Keterangan:NKKL = Nilai Kinerja Kepala

    Laboratorium/BengkelNIPKKL = Nilai hasil Penilaian Kinerja

    Kepala Laboratorium/ Bengkel

    Contoh 7: Kepala laboratorium/BengkelSekolah/MadrasahDrs. Eko memiliki jabatan Guru Muda

    pangkat golongan ruang III/d TMT 1 April2014 mengajar mata pelajaran IPA dandiberi tugas tambahan sebagai kepalalaboratorium IPA. Pada Desember 2014hasil penilaian kinerja sebagai guru adalah45 dan sebagai kepala laboratoriummendapat total nilai rata-rata 19. Langkah-langkah perhitungan angka kreditnya

    adalah sebagai berikut.Perhitungan angka kredit subunsurtugas pembelajarana) Konversi hasil penilaian kinerja

    subunsur tugas pembelajaran Drs.Eko ke skala nilai Peraturan MenteriNegara Pendayagunaan AparaturNegara dan Reformasi BirokrasiNomor 16 Tahun 2009 adalah: 45/56x 100 = 80,36

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    65/302

    60

    b) Nilai kinerja Drs. Eko untuk subunsurpembelajaran, kemudiandikategorikan ke dalam Amat Baik

    (125%), Baik (100%), Cukup (75%),Sedang (50%), atau Kurang (25%)sebagaimana diatur dalam PeraturanMenteri Negara PendayagunaanAparatur Negara dan ReformasiBirokrasi Nomor 16 Tahun 2009. NilaiPK Guru subunsur pembelajaran80,36 masuk dalam rentang 76 - 90kategori Baik (100%).

    c) Angka kredit per tahun subunsurpembelajaran yang diperoleh Drs.Eko adalah:

    Angka Kredit per tahun=

    4(AKK AKPKB AKP) x (JM/JWM) x NPK

    Angka Kredit per tahun= [{100 - (4 + 8) -10 } x 12/12 x 100%]

    4

    = 19,5

    Perhitungan angka kredit subunsurtugas tambahan sebagai KepalaLaboratorium/Bengkel:a) Konversi hasil penilaian kinerja

    subunsur tugas tambahan sebagaikepala laboratorium/bengkelDrs. Ekoke skala nilai Peraturan MenteriNegara Pendayagunaan Aparatur

    Negara dan Reformasi BirokrasiNomor 16 Tahun 2009 adalah: 19/28x 100 = 67,86.

    b) Nilai kinerja Drs. Eko untuk subunsurtugas tambahan sebagai KepalaLaboratorium/Bengkel, kemudiandikategorikan ke dalam Amat Baik(125%), Baik (100%), Cukup (75%),

    Sedang (50%), atau Kurang (25%)

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    66/302

    61

    sebagaimana diatur dalam PeraturanMenteri Negara PendayagunaanAparatur Negara dan Reformasi

    Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009. NilaiPK Guru subunsur tugas tambahansebagai kepala laboratorium/ bengkel67,86 masuk dalam rentang 61 - 75dengan kategori Cukup (75%).

    c) Angka kredit per tahun subunsurtugas tambahan sebagai kepalalaboratorium/bengkel yang diperolehDrs. Eko adalah:

    Angka kredit satu tahun= (

    4AKK-AKPKB-AKP) x NPK

    Angka kredit satu tahun= {100-(4+8)-10} x 75%

    4= 14,62

    d) Total angka kredit yang diperoleh Drs.Eko untuk tahun 2014 sebagai guru

    yang mendapat tugas tambahansebagai kepala laboratorium/bengkeladalah = 50% (19,5) + 50% (14,62) =9,75 + 7,31 = 17,06.

    e) Jika selama 4 (empat) tahun terusmenerus Drs. Eko mempunyai nilaikinerja yang sama, maka nilai yangdiperoleh Drs. Eko sebagai guru

    dengan tugas tambahan sebagaikepala laboratorium/bengkeladalah: 4x 17,06 = 68,24

    f) Apabila Drs. Eko melaksanakankegiatan pengembangan keprofesianberkelanjutan dan memperoleh 4angka kredit dari kegiatanpengembangan diri, 8 angka kredit

    dari publikasi ilmiah, dan 10 angka

  • 8/3/2019 Juknis Permen No 35 Tahun 2010

    67/302

    62

    kredit dari kegiatan penunjang, makaDrs. Eko memperoleh angka kreditkumulatif sebesar 68,24 + 4 + 8 + 10

    = 90,24. Jadi yang bersangkutan tidakdapat naik pangkat dan jabatan darigolongan ruang III/d ke golonganruang IV/a dengan jabatan GuruMadya, karena belum memenuhipersyaratan jumlah angka kredit yangdiperlukan untuk naik pangkat dan

    jabatan fungsionalnya (PeraturanMenteri Negara PendayagunaanAparatur Negara dan ReformasiBirokrasi Nomor 16 Tahun 2009)tersebut.

    2) Guru dengan tugas tambahan lain yang relevandengan fungsi sekolah/madrasah tetapi tidakmengurangi jam mengajar tatap muka.Angka kredit untuk tugas tambahan bagi gurudengan tugas tambahan yang tidak mengurangi

    jam mengajar tatap muka tidak disertakan dalamperhitungan