judul ([times new roman, bold, 14 pt], huruf besar semua

9
Journal of Information Technology and Computer Engineering (JITCE), Vol. 01, No. 1, Bulan Maret Tahun 2017, ISSN: 2599-1663 40 SISTEM INFORMASI PEMBENIHAN KENTANG PADA BALAI BENIH INDUK (BBI) KABUPATEN KERINCI Yulia 1) , Tri A. Sundara 2) , 1) Jurusan Sistem Informasi, STMIK Indonesia Padang Jalan Khatib Sulaiman Dalam 1, Padang, 25136 2) Jurusan Sistem Informasi, STMIK Indonesia Padang Jalan Khatib Sulaiman Dalam 1, Padang, 25136 E-Mail : : [email protected] 1) ; [email protected] 2) ABSTRAK Perkembangan teknologi komputer di Indonesia saat ini cukup berkembang pesat. Sejalan dengan itu pengembangan Balai Benih Induk (BBI) kentang pun mengalami perkembangan, seperti halnya pada Balai Benih Induk (BBI) kentang Kabupaten Kerinci. Pengolahan data pembenihan kentang dan laporan perkembangan pembenihan belum terkomputerisasi karena masih menggunakan Microsoft Excel, sehingga menyebabkan beberapa permasalahan diantaranya dalam pembuatan laporan perkembangan pembenihan kentang dan pencarian data membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal ini menyebabkan lemahnya pengolahan sistem pengolahan data pembenihan dan pembuatan laporan perkembangan pembenihan kentang Kabupaten Kerinci. Melihat permasalahan di atas maka dibuatkan sistem informasi pembenihan kentang pada Balai Benih Induk (BBI) menggunakan bahasa pemrograman C# yang sudah menggunakan database dan menggunakan Crystal Report untuk membantu dalam pembuatan laporan perkembangan pembenihan kentang pada Balai Benih Induk (BBI) Kentang Kabupaten Kerinci. Kata Kunci : Sistem Informasi, pembenihan kentang, Kerinci, C#, Crystal Report. ABSTRACT Development of computer technology in Indonesia is growing rapidly enough. In line with the development of the Master Seed Center (Balai Benih Induk, BBI) potato also experienced growth, as well as on the porch of foundation seeds (BBI) potato Kerinci. Data processing potato seeding and seeding progress report is not computerized because they still use Microsoft Excel, causing them some problems in the manufacture of potato seeding progress report and data search requires considerable time. It weakens the systems processing data processing and report generation seeding potato seeding progress Kerinci. See the above problems then made the information system seeding potatoes on Seed Holding (BBI) using C # are already using the database and using Crystal Report to assist in making progress report seeding potatoes On Seed Parent (BBI) potatoes district of Kerinci. Keywords : Information System, Potato Seed, Kerinci, C#, Crystal Report 1. PENDAHULUAN Balai Benih Induk Kentang (BBI Kentang) merupakan sebuah instansi yang bergerak dibidang pembenihan yang berada di bawah naungan Dinas Pertanian Tanaman Pangan. BBI Kentang Kayu aro berlokasi di Jl. Raya Batang Sangir, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Kawasan ini secara agroekositem memang cocok sebagai sentra produksi kentang, Balai Benih Induk (BBI) sangat penting dalam mendukung pengembangan produksi komoditas ataupun budidaya tanaman, untuk meningkatkan produktivitas pertanian khususnya di kabupaten kerinci, maka Balai Benih Induk (BBI) berusaha menghasilkan benih bermutu varietas unggul ditingkat lapangan. Benih kentang yang di produksi pada Balai Benih Induk (BBI) hanya satu jenis yaitu varietas Granola. Varietas Granola sangat cocok ditanam pada dataran tingggi yang berada pada ketinggian 1.483 m. Varietas Granola yang dikembangkan pada Balai Benih Induk (BBI) memiliki beberapa kelas yaitu G0, G1, G2, dan G3. Maka, yang dibudidayakan petani adalah kelas G3. Dalam peningkatan produktivitas benih kentang Balai Benih Induk (BBI) harus meningkatkan faktor Sumber Daya Manusia (SDM), dan faktor pendukung lain seperti Teknologi dan Sistem Informasi. Saat ini

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JUDUL ([Times New Roman, Bold, 14 pt], Huruf Besar Semua

Journal of Information Technology and Computer Engineering (JITCE), Vol. 01, No. 1, Bulan Maret Tahun 2017, ISSN: 2599-1663

40

SISTEM INFORMASI PEMBENIHAN KENTANG PADA BALAI BENIHINDUK (BBI) KABUPATEN KERINCI

Yulia 1), Tri A. Sundara 2),1)Jurusan Sistem Informasi, STMIK Indonesia Padang

Jalan Khatib Sulaiman Dalam 1, Padang, 251362) Jurusan Sistem Informasi, STMIK Indonesia Padang

Jalan Khatib Sulaiman Dalam 1, Padang, 25136E-Mail : : [email protected] 1); [email protected] 2)

ABSTRAK

Perkembangan teknologi komputer di Indonesia saat ini cukup berkembang pesat. Sejalan dengan itupengembangan Balai Benih Induk (BBI) kentang pun mengalami perkembangan, seperti halnya pada BalaiBenih Induk (BBI) kentang Kabupaten Kerinci. Pengolahan data pembenihan kentang dan laporanperkembangan pembenihan belum terkomputerisasi karena masih menggunakan Microsoft Excel, sehinggamenyebabkan beberapa permasalahan diantaranya dalam pembuatan laporan perkembangan pembenihan kentangdan pencarian data membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal ini menyebabkan lemahnya pengolahan sistempengolahan data pembenihan dan pembuatan laporan perkembangan pembenihan kentang Kabupaten Kerinci.Melihat permasalahan di atas maka dibuatkan sistem informasi pembenihan kentang pada Balai Benih Induk(BBI) menggunakan bahasa pemrograman C# yang sudah menggunakan database dan menggunakan CrystalReport untuk membantu dalam pembuatan laporan perkembangan pembenihan kentang pada Balai Benih Induk(BBI) Kentang Kabupaten Kerinci.

Kata Kunci : Sistem Informasi, pembenihan kentang, Kerinci, C#, Crystal Report.

ABSTRACT

Development of computer technology in Indonesia is growing rapidly enough. In line with thedevelopment of the Master Seed Center (Balai Benih Induk, BBI) potato also experienced growth, as well as onthe porch of foundation seeds (BBI) potato Kerinci. Data processing potato seeding and seeding progress reportis not computerized because they still use Microsoft Excel, causing them some problems in the manufacture ofpotato seeding progress report and data search requires considerable time. It weakens the systems processingdata processing and report generation seeding potato seeding progress Kerinci. See the above problems thenmade the information system seeding potatoes on Seed Holding (BBI) using C # are already using the databaseand using Crystal Report to assist in making progress report seeding potatoes On Seed Parent (BBI) potatoesdistrict of Kerinci.

Keywords : Information System, Potato Seed, Kerinci, C#, Crystal Report

1. PENDAHULUAN

Balai Benih Induk Kentang (BBI Kentang)merupakan sebuah instansi yang bergerakdibidang pembenihan yang berada di bawahnaungan Dinas Pertanian Tanaman Pangan. BBIKentang Kayu aro berlokasi di Jl. Raya BatangSangir, Kecamatan Kayu Aro, KabupatenKerinci, Provinsi Jambi. Kawasan ini secaraagroekositem memang cocok sebagai sentraproduksi kentang, Balai Benih Induk (BBI)sangat penting dalam mendukungpengembangan produksi komoditas ataupunbudidaya tanaman, untuk meningkatkanproduktivitas pertanian khususnya di kabupatenkerinci, maka Balai Benih Induk (BBI) berusaha

menghasilkan benih bermutu varietas unggulditingkat lapangan.

Benih kentang yang di produksi pada BalaiBenih Induk (BBI) hanya satu jenis yaituvarietas Granola. Varietas Granola sangat cocokditanam pada dataran tingggi yang berada padaketinggian 1.483 m. Varietas Granola yangdikembangkan pada Balai Benih Induk (BBI)memiliki beberapa kelas yaitu G0, G1, G2, danG3. Maka, yang dibudidayakan petani adalahkelas G3.

Dalam peningkatan produktivitas benihkentang Balai Benih Induk (BBI) harusmeningkatkan faktor Sumber Daya Manusia(SDM), dan faktor pendukung lain sepertiTeknologi dan Sistem Informasi. Saat ini

Page 2: JUDUL ([Times New Roman, Bold, 14 pt], Huruf Besar Semua

Journal of Information Technology and Computer Engineering (JITCE), Vol. 01, No. 1, Bulan Maret Tahun 2017, ISSN: 2599-1663

41

teknologi dan sistem informasi sangat berperanaktif di bidang perkantoran salah satunya BalaiBenih Induk (BBI) dalam pengolahan datapembenihan kentang. Beberapa sistem informasiyang dapat dikembangkan dalam pembenihankentang di antaranya bank data, proseskualifikasi, dan analisis data pembibitan. [1]Data spasial dan estimasi produksi juga dapatditambahkan untuk memperkaya informasi. [2]Selain itu, dapat juga dikembangkan suatusistem manajemen risiko. [3]

Berdasarkan survey yang dilakukansebelumnya, Balai Benih Induk (BBI) belummemiliki teknologi informasi yang memadaiuntuk mendukung seluruh aktivitas sisteminformasi. Pengolahan data pembenihan kentangmasih dilakukan secara manual. Staf Balai BenihInduk (BBI) memanfaatkan Microsoft Exceldalam pengolahan data pembenihan kentang danpenyimpanan laporan dalam bentuk arsip dancatatan harian.

Dari permasalahan diatas mengakibatkanStaf Balai Benih Induk (BBI) kesulitan dalammelakukan pemrosesan data pembenihankentang sehingga dalam pembuatan laporansering terlambat karena masih dilakukan secaramanual dan tidak terkomputerisasi.

Untuk mempermudah Staf Balai BenihInduk (BBI) dalam pencarian data dan informasiatau dalam pembuatan laporan dalam formatstandar, maka Staf TU Balai Benih Induk (BBI)membutuhkan sebuah aplikasi yang dapatmembantu dan mempermudah Staf Balai BenihInduk (BBI) dalam mengatasi masalah tersebut.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. PembenihanMenurut Paristiyanti Nurwardani [4]“Pembenihan tanaman adalah suatu prosespenyediaan bahan tanaman yang berasal daribenih tanaman (biji tanaman berkualitas baikdan siap untuk ditanam) atau bahan tanamanyang berasal dari organ vegetatif tanaman untukmenghasilkan bibit (bahan tanaman yang siapuntuk ditanam di lapangan”.

2.2. KentangMenurut Kusrini [5]: “Kentang (solanumtuberosum L.) termasuk jenis tanaman sayuransemusim, berumur pendek dan berbentuk perduatau semak. Kentang termasuk tanaman semusinkareana hanya satu kali berproduksi dan setelahitu mati. Umurnya relatif pendek, hanya 90-180hari.”Spesies solanum tuberosum L. memiliki banyakvarietas. Umur tanaman kentang bervariasimenurut varietasnya. Kentang varietas genjahberumur 90-120, varietas medium berumur

150-180 hari, dan varietas dalam berumur150-180 hari.

2. 3. Sistem informasi pembenihan kentangPengolahan data pembenihan kentang pada BalaiBenih Induk (BBI) yang dilakukan yaitu masihmenggunakan Microsoft Excel diperbaharuidengan sistem baru yaitu dengan menggunakansistem informasi bahasa pemograman C# yangdapat menghasilkan laporan yang akurat, tepatwaktu dan efisien serta bermanfaat. Sisteminformasi pembenihan kentang pada Balai BenihInduk (BBI) ini nantinya akan dikelola olehbagian Staf TU yang menghasilkan laporanperkembangan benih, perhari, perbulan dansetiap tahunnya. Sistem informasi pembenihankentang membutuhkan entri data benih, entridata gudang, entri data kelas, entri datasertifikatlabel, tersimpan ke dalam database.

2.4. Balai Benih Induk (BBI)

Balai benih induk (BBI) berdiri pada tahun 2002dan diresmikan pada tahun 2007. Balai BenihInduk (BBI) merupakan salah satu instansisangat penting dalam mendukungpengembangan produksi komoditas ataupunbudidaya tanaman Balai Benih Induk (BBI)mnghasilkan benih bermutu varietas unggul ditingkat lapangan, diperbanyak dan disebarkan.suatu daerah berkomitmen mengembangkankawasan dan sentra produksi suatu komoditas,maka pembangunan dan pengembangan balaibenih merupakan prioritas.Menyadari akan pentingnya peranan instansiperbenihan tersebut, maka sudah lamapemerintah Provinsi Jambi maupun KabupatenKerinci mewujudkan berdirinya Balai BenihInduk Kentang (BBI Kentang) Kayu Aro. BBIKentang Kayu Aro berlokasi di Batang Sangir, Jl.Raya Batang Sangir, kecamatan Kayu Aro(kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi). Kawasanini secara agroekosistem memang cocok sebagaisentra produksi kentang, merupakan datarantinggi yang berada pada ketinggian 1.483 meterdpl dengan curah hujan rata-rata 1.500 – 2.000mm/tahun. Karakteristik tanah adalah jenis tanahandosol dengan tekstur tanah remah danberwarna hitam, tanah mempunyai kemasamannormal dengan pH tanah 5,5 – 6,5. Lahan yangdimiliki oleh BBI Kentang saat ini seluas 14,7Ha yang terdiri dari lahan untuk perbanyakanbenih seluas 13 Ha dan 1,7 Ha untuk bangunandan fasilitas pendukung.Visi Balai Benih Induk (BBI) Kentang KayuAro adalah mewujudkan sentra pembenihankentang se-Sumatera dan menghasilkan benihkentang yang berkualitas tinggi.

Page 3: JUDUL ([Times New Roman, Bold, 14 pt], Huruf Besar Semua

Journal of Information Technology and Computer Engineering (JITCE), Vol. 01, No. 1, Bulan Maret Tahun 2017, ISSN: 2599-1663

42

Misi Balai Benih Induk (BBI) Kentang adalah:1) Menyediakan benih kentang yangberkualitas dengan harga yang terjangkau, dan2) Membina penangkar benih kentang agardapat bersaing dengan penangkar di daerahlainnya.

Siklus hidup sistem informasi dimulai dari faseperencanaan, fase pengembangan (investigasi,analisis, desain, implementasi) dan dievaluasisecara terus-menerus untuk menetapkan apakahsistem tersebut masih layak diaplikasikan. Jikatidak maka sistem tersebut akan digantidengan yang baru akan dimulai dari perencanaankembali seperti dengan pada gambar 1 dibawahini:

Gambar 1. Siklus Hidup Sistem Informasi

3. METODE

Dalam proses penelitian penulismenggunakan beberapa metode yangmendukung. Antara lain :

1. Penelitian lapangan (Field Research)Yaitu penelitian yang dilakukan langsung

dilapangan, dalam hal ini penulis mendapatkandata dari melakukan wawancara langsungdengan salah satu staf yang ada pada BalaiBenih Induk, dan pada bagian pemasaran dantermasuk kepala Balai Benih Induk.

2. Penelitian perpustakaan (LibraryResearch)

Penelitian yang dilakukan membacabuku-buku tentang sistem informasi manajemen,tentang Balai Benih Induk. Dalam hal inidilakukan dengan cara mengutipreferensi-referensi, landasan teori yang berupaliteratur untuk mendukung dan mendapatkanhasil bahasan yang dilakukan.

3. Penelitian Laboratorium (LaboratoryResearch)

Melakukan penelitian dilabor dengan datayang telah dikumpulkan kemudian diolahdengan menggunakan perangkat keras(hardware) dan perangkat lunak (software)komputer, untuk dapat dilakukan pengujian danpengimplementasian hasil program.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada analisis sistem informasi ini, akandiuraikan sistem informasi yang utuh ke dalambagian-bagian komponennya dengan maksuduntuk mengidentifikasi dan mengevaluasipermasalahan, hambatan-hambatan yang terjadidan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapatdiusulkan perbaikannya.

Sistem yang diusulkan memperbaiki sistemkerja yang berjalan sehingga memudahkan bagipemakai dalam menyelesaikan tugas dibidangpengolahan data dan laporan. Karenapengolahan data dan laporan yang dilakukansekarang ini kurang efektif dan efesien.

Setelah dilakukan penganalisaan terhadapsistem yang sedang berjalan dapat dilihat carakerjanya yang masih manual denagn aliranSistem Informasi sebagai berikut:

1. Personil : (Anggaran PerencanaanBelanja Daerah)APBD, (Badan PengawasSertifikat Benih) BPSB, Gudang, Staf TU,Pimpinan.

2. APBD memberikan data benih kepadaStaf TU

3. Staf TU memberikan data benih untukdi cek kualitas dari benih kepada BPSB

4. BPSB menerima data yang diberikanoleh Staf TU, data tersebut dicek danmenghasilkan sertifikat label benih, label benihdiberikan kepada Staf TU.

5. Gudang memeberikan data hasilpanen kepada Staf TU.

6. Staf TU menerima label benih dandata hasil panen, data tersebut diprosesmenghasilkan laporan perbulan dan pertahunsebanyak 3 rangkap, serta setifikat laporan benih

7. Staf TU memberikan label benihpada gudang.

8. Staf TU memeberikan 3 rangkaplaporan laporan perbulan dan laporan pertahunkepada Pimpinan.

9. Pimpinan menerima 3 ramgkaplaporan laporan perbulan dan laporan pertahununtuk di setujui di berikan 2 rangkap kembalikepada Staf TU, 1 rangkap di arsipkan olehpimpinan

10. Staf TU menerima 2 rangkap laporanlaporan perbulan dan laporan pertahun, 1rangakap diberikan kepada APBD dan 1Rangkap di arsipkan oleh Staf TU.

Page 4: JUDUL ([Times New Roman, Bold, 14 pt], Huruf Besar Semua

Journal of Information Technology and Computer Engineering (JITCE), Vol. 01, No. 1, Bulan Maret Tahun 2017, ISSN: 2599-1663

43

Gambar 2. Aliran Sistem Yang Sedang Berjalan Pada SistemInformasi Pengolahan Data Benih

4.1. Aliran Sistem Informasi yang diusulkanMelihat kinerja sistem yang sedang

berjalan, maka penulis mengajukan perbaikansistem yang bertujuan untuk memperbaiki sistemyang ada. Pada aliran sistem informasi yangdiusulkan ini dilakukan perubahan terutamadalam pengolahan data dan pembuatan laporan.Tujuannya adalah agar permasalahan padasistem yang lama dapat teratasi sepertipembuatan laporan dengan menggunakanprogram aplikasi berbasis database.

Database berperan penting dalam aplikasikomputer, karena database merupakan mediayang akan menampung data-data yangdimasukkan melalui form-form entrian data.Keterkaitan data-data yang dimasukkan kedalamdatabase memberikan kemudahan user dalampenyajian laporan, dan jika ingin melakukanpengoreksian dan penghapusan data akan lebihmudah dilakukan dengan aplikasi komputerkarena pencarian data begitu cepat dan akurat.Adapun prosedur aliran sistem informasipengolahan laporan pembenihan pada BalaiBenih Induk (BBI) yang diusulkan adalah:

1. Personil : APBD, BPSB, Gudang, StafTU, Pimpinan.

2. APBD memberikan data benih kepadaStaf TU

3. Staf TU memberikan data benih untukdi cek kualitas dari benih kepada BPSB

4. BPSB menerima data yang diberikanoleh Staf TU, data tersebut dicek dan

menghasilkan label benih benih, setifikat labelbenih diberikan kepada Staf TU.

5. Gudang memeberikan data hasilpanen kepada Staf TU.

6. Staf TU mengolah data yangdiberikan oleh BPSB dan gudang sertamenyimpannya secara otomatis kedalamdatabase dan menghasilkan, laporan perbulandan pertahun sebanyak 3 rangkap.

7. Staf TU memberikan label benihbenih pada gudang

8. Staf TU memberikan 3 rangkaplaporan perbulan dan laporan pertahun kepadaPimpinan.

9. Pimpinan menerima 3 ramgkaplaporan perbulan dan laporan pertahun untuk disetujui di berikan 2 rangkap kembali kepada StafTU, 1 rangkap di arsipkan oleh pimpinan

10. Staf TU menerima 2 rangkap laporanHarian, laporan perbulan dan laporan pertahun, 1rangakap diberikan oleh APBD dan 1 Rangkapdi arsip oleh Staf TU.

Gambar 3. Aliran Sistem Yang diusulkan Pada SistemInformasi Pengolahan Data Benih

4.2. Hasil analisisAliran sistem informasi (ASI) pada sistem

yang diusulkan ini tidak hanya jauh berbedadengan aliran sistem informasi yang sedangberjalan. Hanya saja pada sistem yang sedangberjalan, pada bagian Staf TU melakukanpengolahan data dan laporan pembenihan secaraterkomputerisasi dengan menggunakan databasesebagai tempat penyimpanan yang kemudiandiolah sehingga menghasilkan laporan-laporanpembenihan yang dibutuhkan.

Page 5: JUDUL ([Times New Roman, Bold, 14 pt], Huruf Besar Semua

Journal of Information Technology and Computer Engineering (JITCE), Vol. 01, No. 1, Bulan Maret Tahun 2017, ISSN: 2599-1663

44

Adapun hasil yang didapat pada sistemyang diusulkan adalah sebagai berikut:

1. Proses pengolahan data sudahterkomputerisasi, sehingga proses pengolahandata akan lebih cepat dan akurat.

2. Data tersimpan dalam databasedengan rapi selama sistem digunakan sehinggadata dapat diambil bila diperlukan (memilikibackup).

3. Proses pembuatan laporan akan lebihcepat dan akurat.

4. Memperkecil peluang manipulasi dataDengan adanya perbaikan terhadap sistem

yang lama, diharapkan pengolahan data danlaporan pada balai benih induk akan menjadilebeih efektif dan efesien sehingga dapatmeningkatkan kinerja.

4.3. PERANCANGAN SISTEMSistem Informasi yang dirancang adalah sebagaiberikut:

A. Desain Secara Global1. Hierarchy Plus Input Process Output

(HIPO)HIPO (Hierarchy Plus Input Process

Output) yang dirancang untuk laporanpembenihan kentang pada Balai Benih Induk(BBI) Kentang Kabupaten Kerinci dapat di lihatpada gambar 4 berikut ini:

Gambar 4. Hierarchy Plus Input Process Outputsistem informasi pemenihan kentang pada Balai Benih Induk(BBI) Kentang Kabupaten Kerinci.

Rancangan aplikasi sistem informasipemenihan kentang pada balai benih induk (BBI)Kentang Kabupaten Kerinci terdiri dari entridata, proses, laporan dan keluar. Pada rancanganentri data terdapat rancangan subs-sub bagianyaitu rancangan entri data benih, data desa, datakelas,data label pada rancangan proses terdapatrancangan sertifikat dan gudang , padarancangan laporan terdapat rancanagn sub-subbagian yaitu rancangan sertifikat label benih,laporan perbulan ,laporan pertahun sertarancangan menu keluar yang berarti keluar dariprogram tersebut.

2. Context Diagram (CD)Berikut Context Daigram atau DFD level 0

yang menggambarkan garis besar dari sisteminformasi pembenihan kentang yang melibatkan5 entitas yaitu APBD bagian pemasok , BPSB

bagian pengecekkan benih, Staf TU, gudang,dan pimpinan.

Gambar 5. Context Diagram sistem informasipembenihan kentang pada Balai Benih Induk (BBI) kentangKabupaten Kerinci

Pada sistem informasi pembenihan kentangpada balai benih induk (BBI) kentangKkabupaten Kkerinci :

1) APBD bagian pemasok menyerahkandata benih ke sistem dan alur baliknya laporanpebulan dan laporan pertahun

2) Gudang menyerahkan dara hasilpanen ke sistem dan alur baliknya sertifikat labelbenih

3) BPSB menyerahkan sertifikat labelbenih ke sistem

4) Staf TU menyerahkan data hasilpanen dan sertifikat label ke sistem alur baliknyasertefikat label benih, laporan perbulan danlaopran pertahun

5) Pimpinan menerima laporanperbualan dan pertahun.

3. Data Flow Diagram (DFD)Data Flow Diagram (DFD) sistem

informasi pembenihan kentang pada bali benihinduk (BBI) kentang Kabupaten Kerinci dapatdilihat pada gambar 6:

Gambar 6. Data Flow Diagram (DFD) sistem informasipembenihan kentang pada Balai Benih Induk (BBI) kentangKabupaten Kerinci.

Pada sistem informasi pembenihan kentangpada Balai Benih Induk (BBI) kentangKabupaten Kkerinci :

Page 6: JUDUL ([Times New Roman, Bold, 14 pt], Huruf Besar Semua

Journal of Information Technology and Computer Engineering (JITCE), Vol. 01, No. 1, Bulan Maret Tahun 2017, ISSN: 2599-1663

45

1) APBD bagian pemasok menyerahkandata benih ke Staf TU dan menerima laporanperbulan dan laporan pertahun

2) Gudang menyerahkan dara hasilpanen ke Staf TU dan menerima sertigikat labelbenih.

3) BPSB menyerahkan sertifikat label keStaf TU

4) Staf TU menyerahkan data hasilpanen dan sertifikat label ke sistem alur baliknyasertifikatlabel benih, laporan perbulan danlaporan pertahun

5) Pimpinan menerima sebanyak 3rangkap laporan perbualan dan pertahun, laporantersebut di tanda tangani oleh pimpinan setelahdi tanda tanganni kemudian pimpinanmenyerahkan kembali laporan kepada Staf TU2 rangkap dan rangkap di arsipkan.

4. Entity Relantionship Diagram (ERD)Entity Relantionship Diagram (ERD)

digunakan untuk menjelaskan hubungan daribeberapa file yang ada dalam program. Daritiap-tiap file tersebut mempunyai beberapa field.Field dihubungkan dengan field yang telahditentukan. ERD ini dapat dilihat pada gambar 7:

Gambar 7. Entity Relantionship Diagram (ERD)sistem informasi pembenihan kentang pada Balai BenihInduk (BBI) kentang Kabupaten Kerinci.

Adapun bentuk relasi file dari pembenihankentang pada Balai Benih Induk (BBI) kentangKabupaten Kerinci dapat dilihat pada gambar 8:

Gambar 8. Relasi File Sistem Informasi pembenihanpada balai benih induk (BBI) kentang Kabupaten Kerinci

1. Kode desa pada file desa behubungandengan kode desa pada file gudang.

2. Nomor seri pada file sertifikatberhubungan dengan nomr seri pada file gudang.

3. Kode bibit pada file bibitberhubungan dengan kode bibit pada filegudang.

4. Kode kelas pada file kelasberhubungan dengan kode kelas pada filegudang.

4.4. IMPLEMENTASI SISTEMINFORMASI

Tahap implementasi merupakan tahapterakhir dalam menggambar sistem, yaitumeletakkan sistem supaya siap dioperasikan.Implementasi berguna untuk memudahkanpenerapan sistem yang disiapkan agarpengentrian data sampai pada penyajianinformasi sesuai dengan prosedur yang telahdirencanakan.

Sebelum program diterapkan, programharus bebas terlebih dahulu darikesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.Program diuji tiap-tiap modul dan dilanjutkandengan pengujian ke semua modul yang telahdirangkai. Kesalahan yang mungkin terjadi dapatdiklasifikasikan dalam tiga bentuk, yaitu sebagaiberikut:

1. Kesalahan bahasa (language errors)atau disebut juga dengan kesalahan penulisan(syntax errors), adalah kesalahan dalam menulispenulisan source program yang tidak sesuaidengan yang sudah diisyaratkan.

2. Kesalahan waktu proses (runtimeerrors) adalah kesalahan yang terjadi sewaktuprogram dijalankan. Kesalahan ini akanmenyebabkan proses program terhenti sebelumselesai pada saatnya karena compilermenemukan kondisi-kondisi yang belumterpenuhi yang tidak terbiasa dikerjakan.

Page 7: JUDUL ([Times New Roman, Bold, 14 pt], Huruf Besar Semua

Journal of Information Technology and Computer Engineering (JITCE), Vol. 01, No. 1, Bulan Maret Tahun 2017, ISSN: 2599-1663

46

3. Kesalahan logika (logical errors),adalah kesalahan dari logika program yangdibuat setelah bebas dari kesalahan, dilanjutkandengan pengujian sistem.

Tujuan utama dari pengujian sistem adalahmemastikan bahwa elemen-elemen ataukomponen-komponen dari sistem telah berfungsisesuai dengan yang diharapkan.

Pengujian perlu dilakukan untuk mencarikesalahan-kesalahan atau kelemahan-kelemahanyang mungkin terjadi.

1. Menu LoginHalaman login bertujuan untuk membatasi

hak akses admin atau user dalammenggunakan sistem yang ada. Dengan kata lainsistem ini hanya dapat digunakan oleh usertertentu yang sudah dikenal sistem. Dalam formini dirancang beberapa tombol yaitu Ok danCancel. Tombol Ok berfungsi untuk masukform menu utama setelah data yang diberikanvalid. Tombol Cancel bergurna untukmembatalkan data pengguna yang sudahdientrikan.

2. Menu UtamaHalaman utama terdiri dari beberapa menu

diantaranya : entri data, transaksi, laporan dankeluar. Masing-masing menu memiliki sub menutersendiri dengan fungsi masing-masing. Menupertama yaitu menu entri terdapat 43 sub menuyaitu adalah bibit, desa, dan kelas dan label.Menu kedua yaitu menu transaksi memiliki 12sub menu diantaranya yaitu sertifikat dangudang. Menu ketiga laporan memiliki 3 submenu yaitu sertifikatlabel benih, laporan perbulan dan laporan per tahun. Menu yang terakhiryaitu keluar.

Dari beberapa menu dan sub menudiatas terdapat batasan akses. Semua menudiatas haya dapat diakses jika pengguna loginsebagai adamin, namun jika penggunamelakukan login sebagai user ada beberapamenu yang tidak dapat di akses, diantaranya,entry dan transaksi

Untuk lebih jelasnya dapat di lihat padagambar 9:

Gambar 9. Tampilan Menu Utama

3. Menu InputDalam sub menu input terdiri dari

beberapa form entri data yang dibutuhkan olehbagian Staf TU untuk pengolahan datapembenihan kentang . Form input tersebut terdiridari data benih, data desa, data kelas daan datalabel yang dapat dilihat pada gambar berikutini:

a. Data BenihForm ini merupakan form untuk

mengentrikan data benih. Data yang dientrikanadalah kode bibit, nama bibit, tanggal masuk,pemasok dan jumlah. Form input data benihpada sistem informasi pembenihan kentang padabalai benih induk (BBI) Kabupaten Kerincidapat dilihat pada gambar 10:

Gambar 10. Form Input Data Benih

b. Data DesaMerupakan form untuk mengentrikan data

desa. Data yang dientrikan adalah kode desa,nama desa, kecamatan, lokasi dan luas lahan.Form input data desa pada sistem informasipembenihan kentang pada balai benih induk(BBI) kabupaten kerinci dapat dilihat padagambar 11 berikut ini:

Gambar 11. Form Input Data Desa

Page 8: JUDUL ([Times New Roman, Bold, 14 pt], Huruf Besar Semua

Journal of Information Technology and Computer Engineering (JITCE), Vol. 01, No. 1, Bulan Maret Tahun 2017, ISSN: 2599-1663

47

c. Data KelasMerupakan form untuk mengentrikan data

kelas. Data yang dientrikan adalah kode kelas,nama kelas. Form input data kelas Pada SistemInformasi Pembenihan Kentang Pada BalaiBenih Induk (BBI) Kabupaten Kerinci dapatdilihat pada gambar 29. berikut ini:

4. Menu ProsesPada form proses pengolahan data terdapat

proses sertifikat benih dan laporan pembenihan.Pada proses ini bagian Staf TU mengentrikandata sertifikat dan data gudang untuk pembuatanlaporan pembenihan.

a. Data sertifikatForm data biaya ini berisikan nomor

seri label, no keluar benih, nama produsen,alamat, jenis tanaman, berat bersih, ukuran umbi,tanggal panen, dan tanggal pemasangan label.

Form data biaya pada sistem informasipembenihan kentang pada balai benih induk(BBI) kabupaten Kerinci.

b. Data GudangForm data biaya pemeliharaangudang ini

merupakan form penampung semua data-datapembenihan. Form data biaya gudang iniberisikan data benih, data desa, data kelas dandata sertifikat Data yang dipanggil dari tabel lainadalah nomor seri label, kode bibit, kode desa,kode kelas.

5. Menu laporanDalam sub menu laporan terdiri dari

beberapa modul yaitu label sertifikat benih,laporan perbulan dan laporan pertahun.Modul-modul laporan tersebut dapat dilihat padagambar berikut ini:

a. Sertifikat label BenihBentuk dari sertifikat label benih seperti

yang terlihat pada gambar 12 berikut ini:

Gambar 12. Tampilan Sertifikat Benih

b. Laporan Pembenihan Kentang PerBulan

Sebelum laporan dimunculkan, maka akantampil form penghubung laporan, seperti yangterlihat pada gambar 13 berikut ini:

Gambar 13. Form laporan per bulan

Pada form penghubung laporanpembenihan kentang per bulan tersediaparameter untuk menentukan laporan pada bulanberapa yang ingin kita cetak , maka akanditampilkan pada monitor laporan pembenihankentang berdasarkan bulan tanam kentang.

Adapun laporan pembenihan kentang pertahun berdasarkan tahun masuk APBD padasistem informasi pembenihan kentang padaBalai Benih Induk (BBI) per tahun dapat dilihat pada gambar 14:

Gambar 14. Laporan pembenihan kentang per tahun

5. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dan pembahasansebelumnya yang dilakukan pada sisteminformasi pembenihan kentang pada balai benihinduk (BBI) kentang maka dapat diambilkesimpulan, yaitu :1. Cepatnya dalam merangkap laporan

perkembangan pembenihan kentangkarena sudah menggunakan bahasapemograman Visual C#.

2. Lebih mempermudah operator dalammengentrikan data pembenihan kentangkarena sudah ada primary key pada setip

Page 9: JUDUL ([Times New Roman, Bold, 14 pt], Huruf Besar Semua

Journal of Information Technology and Computer Engineering (JITCE), Vol. 01, No. 1, Bulan Maret Tahun 2017, ISSN: 2599-1663

48

tabel, sehingga tidak terjadi lagi yangnamanyaa penggandaan data.

3. Tidak membutuhkan waktu yang lamadalam pencarian data pembenihan kentangserta dalam pelaporannya.

Berdasarkan uraian sebelumnya dan batasanmasalah yang dibuat pada penelitian ini, makapenulis dapat menggunakan beberapa saransebagai berikut:1. Untuk menjamin kelancaran jalannya

sistem yang baru pada instansi balai benihinduk (BBI) Kabupaten Kerinci, makapihak instansi sebaiknya memberikanpelatihan pada pegawai yang bersangutanagar mampu menggunakan aplikasi sisteminformasi pembenihan kentang Balai BenihInduk (BBI) kentang dengan baik.

2. Bagi pembaca di harapkan ada yangmengembangkan ke tingkat pengolahandata yang lebih detail.

3. Bagi pihak yang menggunakan diharapkanmelakukan ujicoba terhadap sistem yangbaru ini seperti tes data base, tes programsehingga dapat diketahui apakah sudahselesai dengan keinginan pemakai (user)dan layak untuk di terapkan.

4. Perlunya dilakukan pendekatan,pemeliharaan (maintenance) danpengembangan sistem di masa yang akandatag utuk menjaga kelangsungan hidupsistem tersebut

5. Bagi peneliti berikutnya yang membahasmasalah yang sama disarankanmengembangkan sistem lebih berkualitas,dimana peneliti harus menyempurnakanprogram aplikasi yang di buat dengandatabase yang lebih lengkap dan sebaiknyadapat membeuat website tersendiri bagiBalai Benih Induk (BBI) dalam pengolahandata pembenihan kentang sehingga bisadilakukan kapan saja sesuai dengankebutuhan masing masing-masing.

Demikian kesimpulan serta saran yangdapat penulis berikan pada akhir skripsi ini,mudah mudahan dapat menjadi bahan pemikiranbagi kita bersama, dan dapat mengejarketertinggalan yang selama ini menjadikelemahan kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

[1] C. Paper and Z. Polg, “IntegratedInformation System of Potato Breeding andQualification,” no. May, 2005.

[2] H. Neeliah and H. Neeliah, “AGeographical Marketing InformationSystem for Potato,” April, 2016.

[3] Wharton, et. Al. A web-based interactivesystem for risk management of potato lateblight in Michigan. Computers andElectronics in Agriculture 61(2):136-148,May 2008.

[4] Paristiyanti, (2008). Teknik PembibitanTanaman dan Produksi Benih. DirektoratJenderal Manajemen Pendidikan Dasar danMenengah.

[5] Kusrini dan Adri Xinio. (2007) TuntunanPraktis Membangun Sistem InformasiAkuntasi Dangan Visual Basic DanMicrosoft SQL Server. Yogyakarta:Andi

[6] Fathansyah, (2012). Basis Data.Bandung:Informatika.

[7] Sutabri, Tata. (2012). Analisis SistemInformasi. Yogyakarta:Andi Offiset.

[8] Sutabri, Tata (2012). Konsep SistemInformasi.Yogyakarta:Andi Offset.

[9] Rusdiana Dan Moch Irfan. (2014). SistemInformasi Manajemen. Bandung: PustakaSetia

[10] Kadir,Abdul (2014). Pengenalan SistemInformasi. Yogyakarta: Andi Offset

[11] Rosa Dan M. Shalahudin (2013) RekaysaPerangkat Lunak Dan Berorientasi Objek.Bandung:Informatika.

[12] Jogianto.(2005). Analisis Dan DesainSistem Informasi. Yogyakarta: AndiOffset.

[13] Supardi, Yuniar.(2010). Semua BisaMenjadi Programer Visual Foxpro 2.0.Jakarta: Elex Media Komputindo.