judul: agama riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · dari pandangan kaum penganut nihilisme,...

102
============================== Judul: Agama Riba Sub judul: Telaah atas Berbagai Macam Bentuk Penyimpangan Esoterik dalam Islam Diterjemahkan dari bagian ke-1 dan bagian ke-2 dari buku 'The Esoteric Deviation in Islam', karya Umar Ibrahim Vadillo Ayat Quran dan Tafsir Jalalain diambil dari aplikasi Ayat terbitan King Saud University ============================== Alhamdulillah, Ar-Rahman, Ar-Rahim, Rabbul 'Alamin, Maliki Yaumiddin, yang telah mengumpulkan semua pengetahuan dalam Dzat-Nya dan Yang Mencipta semua pengetahuan untuk selamanya. Semoga kedamaian dan rahmat atas Nabi yang dikasihi-Nya, Muhammad, yang tidak diajari oleh manusia tetapi oleh-Nya. Dia adalah yang terakhir dan Nabi paling dihormati, yang terakhir dalam rantai kenabian yang dibawa ke dunia ini dan yang telah menuntun kita ke jalan yang benar. Semoga berlimpah kedamaian dan rahmat atas Keluarganya dan para sahabatnya, yang dipilih di antara yang baik dan murah hati. Tentu saja yang paling berharga, permata paling bernilai, keuntungan yang paling besar dari perdagangan manusia adalah pengetahuan. Hanya dengan kebijaksanaan kita mencapai Tauhid, sumber dari semua pengetahuan lainnya. Hanya dengan hikmat bisa kita mengerti dan mengikuti- Nya dan juga Rasulullah, sallallahu 'alaihi wa sallam. Orang-orang dengan pengetahuan yang terbaik dari para hamba yang telah menyerahkan diri kepada Allah dengan imbalan kebijaksanaan. Allah berfirman dalam Al-Qur'an: ُ اءَ شَ ي َ م ه ورُ ن لُ هَ ّ ل ال دْ هَ ي(Allah membimbing kepada cahaya-Nya) yaitu kepada agama Islam (siapa yang Dia kehendaki) (24, 35). Pengetahuan tentang hal ini adalah keseimbangan antara harapan dan ketakutan, dalam keinginan kita untuk dipilih. Dan Allah berfirman dalam Al-Qur'an: ُ اءَ مَ لُ عْ ال ه ادَ ب عْ مَ هَ ّ ل ال َ شْ خَ ايَ مَ ّ ن (Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama) berbeda halnya dengan orang-orang yang jahil seperti orang-orang kafir Mekah. (35, 28). Pengetahuan ini adalah mengetahui bahwa taqwa adalah pintu pengetahuan. Dalam menghadirkan buku ini saya menegaskan bahwa Islam adalah satu-satunya Deen yang diridhai di sisi Allah. Setiap orang harus tahu bahwa Islam adalah kebenaran yang tiada duanya yang menyiratkan bahwa Islam berada di atas agama dan kepercayaan spiritual lainnya. Semua kepercayaan lain mengandung penyimpangan dari ajaran asli para Nabi yang diutus sebelum Rasul terakhir, sallallahu ‘alayhi wa sallam, atau sekedar penemuan baru dari guru palsu. Rasul terakhir, sallallahu ‘alayhi wa sallam, membawa bentuk akhir Deen Allah dan Deen ini adalah Islam. Semua bentuk terdahulu Deen Allah, baik itu yang masih asli atau yang sudah menyimpang, dibatalkan oleh Islam. Muslim tidak butuh untuk kembali kepada kenabian masa lalu maupun naskah agamanya karena semua pengetahuan berguna ada di dalam Qur’an. Qur’an, karenanya, membatalkan semua kitab-kitab kenabian yang sebelumnya. Islam adalah benar dalam keseluruhannya, bukan hanya bagian tertentunya saja atau dalam beberapa jenis esensi yang diduga atau dalam bentuk terdahulu sebelum lengkap penyampaiannya pada akhir hidup Rasulullah,

Upload: dothu

Post on 18-Jun-2019

238 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

==============================

Judul: Agama Riba

Sub judul: Telaah atas Berbagai Macam Bentuk Penyimpangan Esoterik dalam Islam

Diterjemahkan dari bagian ke-1 dan bagian ke-2 dari buku 'The Esoteric Deviation in Islam', karya Umar Ibrahim Vadillo

Ayat Quran dan Tafsir Jalalain diambil dari aplikasi Ayat terbitan King Saud University

==============================

Alhamdulillah, Ar-Rahman, Ar-Rahim, Rabbul 'Alamin, Maliki Yaumiddin, yang telah mengumpulkan semua pengetahuan dalam Dzat-Nya dan Yang Mencipta semua pengetahuan untuk selamanya. Semoga kedamaian dan rahmat atas Nabi yang dikasihi-Nya, Muhammad, yang tidak diajari oleh manusia tetapi oleh-Nya. Dia adalah yang terakhir dan Nabi paling dihormati, yang terakhir dalam rantai kenabian yang dibawa ke dunia ini dan yang telah menuntun kita ke jalan yangbenar. Semoga berlimpah kedamaian dan rahmat atas Keluarganya dan para sahabatnya, yang dipilih di antara yang baik dan murah hati.

Tentu saja yang paling berharga, permata paling bernilai, keuntungan yang paling besar dari perdagangan manusia adalah pengetahuan. Hanya dengan kebijaksanaan kita mencapai Tauhid, sumber dari semua pengetahuan lainnya. Hanya dengan hikmat bisa kita mengerti dan mengikuti-Nya dan juga Rasulullah, sallallahu 'alaihi wa sallam. Orang-orang dengan pengetahuan yang terbaik dari para hamba yang telah menyerahkan diri kepada Allah dengan imbalan kebijaksanaan. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:

يشاء مءاشي ن هءاشي نم لءاشي نم نورءاشي نم الله ءاشي نم هرونل هللا ي يهدءاشي نم

(Allah membimbing kepada cahaya-Nya) yaitu kepada agama Islam (siapa yang Dia kehendaki) (24, 35).

Pengetahuan tentang hal ini adalah keseimbangan antara harapan dan ketakutan, dalam keinginan kita untuk dipilih. Dan Allah berfirman dalam Al-Qur'an:

العلماء هءاشي نم بادءاشي نم عءاشي نم ءاشي ن مءاشي نم الله يخشءاملعلا هدابع نم هللا ى نما إءاشي نم

(Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama) berbeda halnya dengan orang-orang yang jahil seperti orang-orang kafir Mekah. (35, 28).

Pengetahuan ini adalah mengetahui bahwa taqwa adalah pintu pengetahuan.

Dalam menghadirkan buku ini saya menegaskan bahwa Islam adalah satu-satunya Deen yang diridhai di sisi Allah. Setiap orang harus tahu bahwa Islam adalah kebenaran yang tiada duanya yang menyiratkan bahwa Islam berada di atas agama dan kepercayaan spiritual lainnya. Semua kepercayaan lain mengandung penyimpangan dari ajaran asli para Nabi yang diutus sebelum Rasul terakhir, sallallahu ‘alayhi wa sallam, atau sekedar penemuan baru dari guru palsu. Rasul terakhir, sallallahu ‘alayhi wa sallam, membawa bentuk akhir Deen Allah dan Deen ini adalah Islam. Semua bentuk terdahulu Deen Allah, baik itu yang masih asli atau yang sudah menyimpang, dibatalkan oleh Islam. Muslim tidak butuh untuk kembali kepada kenabian masa lalu maupun naskah agamanya karena semua pengetahuan berguna ada di dalam Qur’an. Qur’an, karenanya, membatalkan semua kitab-kitab kenabian yang sebelumnya. Islam adalah benar dalam keseluruhannya, bukan hanya bagian tertentunya saja atau dalam beberapa jenis esensi yang diduga atau dalam bentuk terdahulu sebelum lengkap penyampaiannya pada akhir hidup Rasulullah,

Page 2: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

sallallahu ‘alayhi wa sallam. Muslim harus memeluk Islam secara utuh tanpa terkecuali, terkurangi atau tertunda.

Setiap orang wajib mematuhi Allah, subhanahu wa ta‘ala. Alhamdulillah, Muslim mampu memahami hal ini. Dengan kepatuhan (Taqwa) Muslim menyadari bahwa yang halal adalah mungkin. Hanya orang munafiq yang berkata bahwa yang Halal tidak mungkin. Dengan kepatuhan, keraguan yang dibuat-buat akan musnah dan cahaya la hawla wa la quwwata illa billah membuat seorang Muslim lebih jauh memahami apa tugasnya didunia dan bagaimana harus bertindak.

Tema yang akan selalu berulang dalam buku ini adalah ayat Qur'an

“Satu-satunya Deen di sisi Allah adalah Islam.”

Kami benar-benar sadar akan makna ini sehingga semua agama tidak diterima bagi Allah dan dengan demikian kami menganggap agama lain sebagai palsu. Bagi kami menegaskan kebenaran Islam adalah perenungan mendalam dari kepercayaan sejati kami. Karena kebenaran hanyalah satu. Bagi kami mustahil memberikan kesahihan kepada agama lain yang menegaskan ‘kebenaran lain’ (yang akan kita sebut ‘selain-Allah’). Selama berabad-abad penganut kristen telah mengklaim ambisi universalnya. Kami sungguh memahami hal itu. Untuk memberikan nilai identik kepada semua agama adalan nihilisme sejati: tidak ada yang lain. Kalimat ‘Semua agama sama benar’ adalah identik dengan kalimat ‘Semua agama sama salah’. Kami tidak dapat menerima itu. Kami bukanlah penganut paham nihilisme. Penganut kristen dengan reformasinya melewati proses bertahap transformasi yang kita definisikan dalam buku ini sebagai esoterisasi, yang mencapai nihilisme murni dengan Dewan Ekumenikal (ekumenisme) Vatikan Kedua. Kristen rupanya cemburu kepada agungnya pribadi seorang Muslim dan hanya melihatnya sebagai arogansi tanpa mengerti apa sebenarnya kepribadian Muslim itu. Tetapi dari ajaran nihilismenya ‘hak asasi manusia’, tidak ada kemungkinan untuk memahami apa itu Islam sama sekali. Doktrin universal Hak Asasi Manusia, yang juga mengklaim kesahihan universal, dibuat untuk melawan agama. Ungkapan seperti hak asasi kristen adalah sama dengan ungkapan hak asasi Muslim. Ungkapan-ungkapan itu adalah produk kebingungan dan kesalahpahaman. Ungkapan-ungkapan itu adalah usaha untuk mereformasi agama di bawah keortodokan hak asasi manusia. Hak asasi manusia dipandang sebagai ortodok sementara agama dipandang sebagai hal yang kebetulan. Menyerahkan kepada Islam pandangan seperti itu berarti untuk mengevaluasi ulang hak asasi manusia. Bagi penganut nihilisme kristen untuk memahami posisi kita, dia harus menjalankan perubahan.

Bagi orang-orang yang menganut keyakinan nihilisme semacam itu, adalah sulit bagi mereka memahami Muslim seperti kita, yaitu orang-orang yang menyatakan Islam satu-satunya Deen yang diterima di sisi Allah. Mereka tidak dapat masuk kepada pengalaman kita dengan nihilisme yang mereka anut. Ajaran relativisme yang mereka anut mencegah mereka dari melakukan yang demikian. Mereka hanya dapat melihat kita di permukaan, tanpa mengerti bahwa orang-orang yang menolak tunduk kepada Allah akan hancur, sebagaimana yang dimaksud oleh Islam. Mereka hanya dapat melihat dari halangan, tetapi mereka tidak mampu mengetahui apa makna bagi seorang Mukmin untuk menegaskan Kebenaran (sebagai Satu-satunya). Tetapi poin kami adalah bahwa keyakinan mereka yang sudah 'disetel' benar-benar sudah tidak mampu memahami hal itu lagi. Keyakinan yang mereka punya itu bukanlah beriman kepada Allah. Bahkan berhubungan dekatpun tidak. Keyakinan yang tidak membuka diri terhadap pengalaman hidup yang tidak terbatas dan ketundukan total kepada Allah, bukanlah Iman tapi hanya sekedar mencari kesenangan hidup. Keyakinannya kaum nihilis hanya sekedar menyetel pikirannya untuk melanggengkan warisan kapitalisme yang didukung oleh ajaran nihilismenya hak asasi manusia. Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim adalah Rahmat dari Allah di dunia.

Dengan menyangkal bahwa manusia harus Tunduk kepada Allah, adalah sama saja dengan menurunkan derajat manusia menjadi sekedar benda dan nilai manfaat dari benda itu (utilitarian). Paham ini mulai mendominasi. Entah itu manusia dipandang sebagai pengukur dan penentu keadilan di dunia atau dia melihat dirinya sebagai sesuatu yang diukur dan diadili (ini adalah ajaran

Page 3: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Ihsan). Pandangan bahwa manusia adalah sumber pengukur, adalah humanisme yang menghancurkan dunia saat ini.

Kepercayaan kristen kepada satu tuhan dengan tiga kepribadian, ibu dari tuhan dan trans-substansi dari biskuit suci, terlepas dari apakah pernyataan-pernyataan itu benar atau salah, tidak menawarkanakses kepada ketundukan kepada Allah yang dimaksud oleh Muslim (Islam). Sebaliknya, kalimat-kalimat itu mewakili pengganti yang merupakan sebuah hiburan. Seseorang yang berkeyakinan kristen menyibukkan diri sendiri, terkadang menunjukkan minat pada keyakinannya, tetapi dia tidakdapat tunduk kepada Allah. Kristen sedemikian teresoterisasinya sehingga dia dapat dengan mudah masuk kepada ajaran hak asasi manusia tanpa kehilangan fokus atau bertentangan dengan keyakinan kristennya dan juga nilai-nilainya. Walaupun tidak semua penganut kristen menyetujui ajaran hak asasi manusia dan humanisme demokratis sebagai kebenaran di atas agama, faktanya adalah mereka tidak dapat melakukan apapun sehubungan dengan nihilisme ajarannya. Ungkapan kristen Tuhan Yang Maha Kuasa, jika dibandingkan kepada dua ungkapan Islam La ilaha illa’llah dan la hawla wa la quwwata illa billah, tidak menawarkan jaminan untuk mencegah simbolisme atau spekulasi teologis, dan bahkan sebaliknya, kristen terbuka untuk itu. Sedangkan Islam menolaksetiap fondasi teologis.

Islam bukanlah sebuah teologi. Karenanya Islam tidak dapat disebut monoteistik, atau politeistik atau ateistik. Orang Kristen tidak dapat memahami Islam dengan cara ini. Islam menyeru kepada ajaran non-fundamentalis, rasa kebebasan. Jika orang kristen ingin mengetahui apa yang kita maksud dengan testimoni ‘sombong’ Kebenaran mutlak, dia harus melucuti dirinya terlebih dahulu dari paham nihilisme. Dia harus melompati penghalang dan tidak hanya bertanya secara intelektual.Diperlukan sesuatu yang lebih mendalam. Dia harus merasakan Islam. Ini bermakna secara eksistensial, ketimbang secara mental, untuk mengalami ketundukan kepada Allah, yang tidak ada sekutu bagi-Nya (Ahad) dan Pemelihara Dunia (Samad). Orang yang mampu merasakan kehadiran Allah melalui shalat dan dzikir adalah orang yang berbeda. Orang ini dapat berbuat di dunia. Bagi orang yang beruntung ini Islam adalah mutlak benar. Izinkanlah kami lebih jelas. Pengalaman ini adalah mustahil bagi orang yang menganut paham nihilisme. Dia telah dikondisikan untuk tidak bebas lagi, dan karenanya, mematuhi Allah akan melepaskannya dari ketidakbebasan itu, karena tidak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Kaum nihilis hanya dapat berdiam di dalam bangunan kenyamanan. Orang Kristen, terutama setelah Nietzsche, hanya memiliki satu pilihan yaitu memeluk Islam.

Bagaimana dengan agama lain? Hindu, budha, zoroaster, dll, semuanya adalah musyrikun tanpa Kitab. Maksudnya, keyakinan mereka adalah fiksi dan mereka telah kehilangan hubungan dengan Nabi asli mereka. Ini bukanlah persoalan yang dapat dinegosiasikan. Dan adapun untuk yahudi, walaupun mereka adalah ahli Kitab, sebagian besar mereka adalah agnostik.

Islam adalah satu-satunya agama yang sah, agama lain tidak dapat diterima di sisi Allah. Untuk alasan ini, Muslim memandang kepada agama lain dengan ketegasan dan belas kasihan. Hukum Islam mengizinkan non-Muslim untuk hidup di bawah perlindungan Dar al-Islam dengan status dzimmy. Hukum Dzimmy adalah hal yang sangat penting bagi Deen Islam. Di bawah umbul-umbul humanistik dan esoterik, Hukum Dzimmy dihapuskan, dan saat itu menandakan titik balik dalam kehidupan Kekhalifahan Utsmani.

Biang Keroknya adalah Kapitalisme

Dunia memiliki biang kerok masalah yang disebut Kapitalisme. Dunia tidak bisa menyingkirkan itu.Telah dicoba sekali tetapi revolusinya dibajak oleh marxisme, namun gagal dan berasimilasi. Islam adalah satu-satunya kekuatan yang dapat dan akan menamatkan riwayat kapitalisme. Kami tidak akan gagal karena kami yakin pada Allah sementara Proudhon tidak . Freemasonri bukanlah lengan tersembunyi kapitalisme, tetapi berperan melayani kepentingan kapitalisme. Pertama adalah filosofitoleransi, dan kemudian esoterisasi agama, menggulingkan otoritas dibalik larangan riba. Freemasonri memasuki dunia Muslim, tetapi kapitalisme telah masuk terlebih dahulu dengan efek yang lebih merusak. Muslim tidak tahu bagaimana bereaksi menghadapinya. Perbankan memiliki kekuatan besar dan tidak ada di masa itu yang mampu menanganinya. Hasilnya adalah akhir

Page 4: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Kekhalifahan. Selama seratus tahun kita hidup tanpa Kekhalifahan. Selama masa itu, reformasi telah diperkenalkan ke dalam Islam pada dua front yang dimaksudkan untuk melumpuhkan Islam, satu-satunya kekuatan yang bisa mencegah kapitalisme dari mencapai tujuan akhir, negara dunia.

- Satu front adalah modernisme eksoteris dan yang- Kedua adalah esoteris tradisionalisme atau perenialisme.

Keduanya dipengaruhi oleh freemasonry dan dihasut oleh Freemason. Saat ini kedua front itu telah bergabung jadi satu. Penyimpangan esoterik ini sedang mempersiapkan Islam untuk memasuki fase akhir kapitalisme. Kami akan mencegah hal itu terjadi. Buku ini merupakan langkah awal untuk memberantas wabah berumur seratus tahun ini. Insya’Allah. Saya bertawakkal kepada Allah. Buku ini akan mengkaji apa yang kita sebut penyimpangan esoteris, upaya sia-sia untuk merusak Islam dengan seikat ide-ide palsu dan doktrin. Tujuan kami adalah untuk menetralisir racun supaya terbuka pikiran dan dapat menghasilkan perangkat yang bisa digunakan untuk meninggalkan kapitalisme. Kami tidak bermaksud untuk meledakkan bank, kami hanya ingin membuat bank tidak dibutuhkan. Ini adalah prasyarat untuk perang melawan kapitalisme. Allah telah mengharamkan riba dan karenanya menyatakan perang kepada para kapitalis. Dunia harus dan akan segera tahu mulai dari sekarang bahwa Islam adalah musuh mematikan bagi kapitalisme. Untuk waktu yang lama di Barat, ekonomi telah didewa-dewakan. Broker dan bankir adalah ulama tingginya. Ekonomitelah merambah semua aspek kemasyarakatan melebihi politik, merubah negara nasional menjadi sekedar industri jasa; privatisasi ilmu dan informasi, dengan konsekuensi mengkhawatirkan karena mengetahui bahwa segala sesuatu dari pembelajaran dunia untuk obat-obatan yang kita semua berbagi adalah milik perusahaan dan dipatenkan; dan agama telah secara universal didefinisi ulang untuk menerima kapitalisme dan riba. Hanya Islam yang dapat datang untuk menyelamatkan.

Agama lain? Apa itu agama lain? Toleransi telah menamatkan mereka sejak lama. Agama lain itu telah disaring, dikurangi, dihomogenisasi sekalipun tidak diakui oleh pemeluknya. Yang tertinggal hanyalah tuhan pribadi dan perasaan pribadi. Kami lebih suka memiliki kerajaan Kristen dan Kekhalifahan Muslim, daripada Kekaisaran Soros Dunia. Kejahatan itu adalah sinkretisme. Muslim hanya dapat berkembang ketika membedakan diri dari kufur. Yahudi dan Kristen telah berkembang di bawah Islam atau melawannya. Dan Atheis? Mereka adalah orang kristen murtad di jalan menujuIslam. ‘Tuhan’ yang tidak mereka percayai, kita pun juga sama tidak percayai. Tetapi mereka baru berkata setengah: ‘la ilaha’, yang di dalamnya absurd, kecuali jika mereka menambahkan ‘illa Allah’.

Kita ingin mengatakan bahwa: sepak terjang kapitalisme yang lancar dalam lima abad terakhir membutuhkan penghapusan hukum yang menentang riba. Itu berarti penghapusan kekuatan normatif agama. Ini seperti halnya mengatakan kepada Muslim: ‘Hukum Allah tidak sah atau tidak universal’. Implikasi moral bagi penetrasi kapitalisme adalah: ‘riba, walaupun diharamkan oleh Allah, harus diterima’. Maksudnya adalah mengatakan bahwa Muslim harus menerima kapitalisme. Ada tiga jawaban yang mungkin bagi hal ini: menerima kapitalisme, menolak kapitalisme, tidak menerima sekaligus tidak menolak. Yang pertama hanyalah sekedar penerimaan pasif hidup di bawah motto ‘agama tidak ada hubungannya dengan ekonomi’; tapi yang terakhir adalah yang paling berbahaya karena menyamarkan Islam sebagai reformasi. Mereka menemukan ‘Ekonomi Syariah’. Reformasi ini dimulai oleh Al-Afghani, ‘Abduh dan Reda. Ini menyebabkan fundamentalisme Islam dan modernisme Islam. Lambang mereka adalah ‘bank Islam’, ‘konstitusi Islam’ dan ‘negara Islam’. Islam pasca fundamentalis bermakna penolakan kapitalisme berikut segala institusi-institusinya. Esoterisasi Islam memiliki rencana yang bersifat metafisika: monoteisme menggantikan Tauhid; dan rencana sosial: Prinsip Islam menggantikan Hukum Islam. Esoterisisme terjadi melewati beberapa tahap:

Tahap pertama esoterisisme terdiri dari penghapusan masa lalu: penghilangan madzhab fiqih dan tasawwuf. Secara politik juga mewakili perlawanan terhadap Kekhalifahan Utsmani, khususnya Sultan Abdulhamid II Yang Agung.

Tahap kedua esoterisisme adalah fase utilitarian di mana Hukum Islam menjadi subjek untuk dievaluasi secara menyeluruh dalam istilah sosial, politik, atau pragmatisme ekonomi. Tasawwuf

Page 5: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

sejati dibuang dan tasawwuf modern muncul sebagai bentuk esoteris Islam. Madzhab digantikan dengan prinsip-prinsip Islam. Prinsip Islam memungkinkan asimilasi Islam kepada masyarakat kafir: bank Islam, negara Islam, bursa saham Islam, konstitusi Islam, dan lain-lain. Sambil menegaskan bahwa Allah adalah yang paling berkuasa, mereka mengakui bahwa kafir Barat (yang mereka pandang sebagai iblis) kenyataannya lebih praktis, dan mereka bersemangat meniru kekufuran yang mereka bilang sangat mereka benci (misal, Republik Islam Iran).

Tahap akhir adalah asimilasi. Perenialisme adalah metafisika baru mereka. Persaudaraan umat manusia dan universalitas agama diterima secara luas sebagai doktrin Islam. Tasawwuf diesoterisasidan diterima sedangkan Syariah secara esoterik diperlembut dan dibuat siap untuk menjadi hak asasi manusia ala Islam. Hal itu mengikuti penerimaan tersirat Deklarasi Hak Asasi Manusia, dan Negara Dunia sebagai mesiah kafir baru. Secara progresif, segala sesuatu yang membedakan agama-agama didefinisikan sebagai domain eksoterik (kecelakaan eksternal dan periferal) sementara domain esoterik (internal, esensial dan central) menjadi hal yang membawa mereka bersama.

Kapitalisme menghendaki keseragaman dan kebebasan bagi riba. Esoterisasi menyediakan keduanya. Merangkul semua agama adalah teknik menipu mereka. Riba secara esoterik ditafsirkan ulang. Pertama dibatasi artinya hanya sebatas ‘bunga’ kemudian menjadi ungkapan moral ‘iblis perdagangan’. Riba tidak lagi menjadi praktek eksistensial, tetapi sebagai prinsip moral. Dari persoalan Riba kepada etika dan moralitas, di mana prinsip-prinsip dan hak-hak mendominasi kenyataan.

Manfaat perbuatan ibadah murni telah direndahkan dan diperlemah berdasarkan pemahaman praktisatas manfaat. Kelakuan ini menyerupai kelakuan agnostik. Dalam konteks ini penting untuk dicatat bahwa umat semua agama saat ini mengikuti kurang lebih cara hidup yang sama. Kita semua memiliki bank, uang kertas, dipajaki dengan aneka rupa pajak tak bertepi, dengan kartu tanda penduduk dan sistem pendaftaran. Muslim, kristen dan orang-orang agnostik secara esensial harus hidup dengan cara yang sama. Perbedaannya diredusir sebatas moral pribadi dan perilaku seksual, yang menciptakan dialektika puritan/liberal, dan hari apa mereka pergi ke kuil. Moralitas direndahkan menjadi ‘saya melakukan apa yang saya bisa’. Kami mengusulkan perubahan dalam mentalitas yang dihasilkan oleh tuntutan utilitarian ‘apa yang dapat kita lakukan?’ Kita dapat bertindak jika kita hanya mematuhi Allah.

Perbuatan manusia tidak dapat dinilai hanya dari manfaatnya. Hal itu bermakna kemenangan teknik atas ketaatan kepada Allah. Hal itu bermakna bahwa perintah sistem perbankan ditempatkan di atas kepatuhan kepada Allah. Ini adalah kalimat yang dikatakan oleh orang-orang yang menyimpang: “Allah adalah Yang Maha Kuasa, tetapi sistemnya para bankir lebih praktis. Kita hendaknya mengikuti sunnah para bankir.” Ini adalah ironi dualisme kaum yang menyimpang itu. Mereka menyebut bank sebagai ‘syaitan’, namun mereka bersegera mengislamkan bank. Hal itu menunjukkan ketidakberdayaan visi mereka dan menjadi jelas bahwa mereka menyerah. Bank adalah institusi yang diharamkan oleh Allah dan menerima bank berarti mencoba untuk memasukkan bank kedalam ibadah artinya beribadah kepada selain Allah. Ini yang lazimnya sekarang disebut sebagai praktis. Mereka berkata “kami praktis”, tetapi mereka hanya membohongi diri sendiri. Cara membela diri bahwa mereka praktis adalah bukti ketidakberdayaan mereka yang menghasilkan ketidakmampuan bertindak sesuai cara Islam. Salah satu ide yang paling umum dalam pemikiran esoterik adalah bahwa ‘kita tidak dapat mematuhi Allah’ karena ada kekuatan lain yang tidak mengizinkan kita untuk bertindak. Kekuatan yang dimaksudkan ini adalah para syaitan. Sehingga para syaitan — mereka berkata — tidak mengizinkan mereka untuk bertindak. Para syaitan adalah semua musuh politik mereka. Tetapi orang-orang ini tidak menyadari bahwa satu-satunya hambatan yang mereka punya adalah diri mereka sendiri. Buktinya adalah bahwa ketika akhirnya diberi kesempatan untuk bertindak mereka meniru syaitan yang mereka benci: Bank Islam.Mereka berfikir bahwa apa yang halal tidak mungkin, dan pemahaman ini membutakan mereka. Perilaku Muslim adalah mematuhi Allah, dan kepatuhan ada di atas tujuan apapun (manfaat atau kegunaan). Di dalam kepatuhan ada tujuan. Mematuhi Allah berarti mengesampingkan setiap tujuanberdasarkan manfaat (utilitarian). Hal ini bebas dari setiap gangguan yang disebabkan oleh diri sendiri. Bertindak di jalan kepatuhan tidak dibatasi oleh batasan pribadi. Bertindak di jalan

Page 6: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

kepatuhan adalah menginginkan apa yang Allah inginkan. Seseorang yang pasrah kepada Allah dapat menghilangkan sistem perbankan seketika.

Sistem perbankan tidak memiliki kekuatan di mata kaum Muslimin. Sistem perbankan memiliki kekuatan hanya di mata kaum utilitarian esoterik/eksoterik. Ini adalah kegilaan.

Kemenangan kaum Muslim adalah dengan mematuhi Allah. Patuh, dan hanya patuh, memberi mereka rasa akan nikmatnya ibadah dan Muslim dapat menghargai hadiyah itu. Tanpa kepatuhan, ibadah menjadi ritual dan budaya, dan Masjid diperlakukan sebagai kuil Jum'at karena terputus dari aktifitas sosial dan ekonomi.

Pragmatisme adalah khayalan diri yang dipaksakan dan adanya pada inti etika humanis. Ini adalah produk dari metafisika Kantian , metafisika logika praktis yang tersusun hanya semata dari akal belaka, dan teori yang menentukan rute praksis. Ini adalah metafisika prinsip objektif dan subjektif. Terlepas dan lolos dari ideologi yang menjebak ini adalah salah satu tujuan Islam. Hasilnya adalah Muslim dapat patuh dan dapat berdagang dengan benar, dapat berjihad fisabilillah, dan dengan demikian dia dapat beribadah. Dan ini adalah apa yang kita inginkan. Kaum kuffar telah melarang kepatuhan kepada Allah, menghapuskan perdagangan, menghilangkan jihad fisabilillah, dan merendahkan ibadah menjadi sekedar 'manfaat' belaka. Tetapi Allah Yang Maha Menentukan apa ituibadah yang sejati. Allah berfirman dalam Qur’an:

رمءاملعلا هدابع نم هللا ى الله ولكءاشي نم ءاشي ن رميت ذ رميتإءاشي نم وما

(dan bukan kamu yang melempar) mata kaum musyrikin, hai Muhammad (ketika kamu melempar) dengan batu kerikil, sebab sekali lempar dengan segenggam batu kerikil yang dilakukan oleh manusia tidak akan dapat memenuhi mata bala tentara yang begitu banyaknya (tetapi Allahlah yang melempar) dengan cara mengenakan lemparan itu kepada mereka; hal ini sengaja Dia lakukan guna mengalahkan orang-orang kafir. (8, 17).

Allah juga berfirman:

يكم بءاشي نم أيدءاشي نم الله بهم يعذءاشي نم قاتءاشي نم لوهم

(Perangilah mereka niscaya Allah akan menyiksa mereka) Allah pasti akan membunuh mereka (dengan perantaraan tangan kalian) (9, 14).

Satu-satunya tujuan kita dalam hidup adalah beribadah kepada Allah. Kewajiban kita adalah mematuhi-Nya dan Allah dengan jelas berfirman dalam Qur’an:

حكءاشي نم يما علءاشي نم يما كان الله ن إءاشي نم يءاشي ن اميكح اميلع ناك هللا نإ قءاشي نم يءاشي نوالمنافءاشي نم رءاشي نم الكافءاشي نم عءاشي نم تطءاشي نم ولا الله اتقءاشي نم ي النبءاشي نم أيها يايرا خبءاشي نم تعملون بءاشي نم ما كان الله ن إءاشي نم بءاشي نم ك اريبخ نولمعت امب ناك هللا نإ ر ءاشي ن ليكمءاشي نم إءاشي نم يوحءاملعلا هدابع نم هللا ى ما ع واتبءاشي نم

وكءاشي نم يلا بءاشي نم اللهءاشي نم وكفءاملعلا هدابع نم هللا ى اللهءاشي نم اريبخ نولمعت امب ناك هللا نإ وتوكلعلءاملعلا هدابع نم هللا ى

(Hai Nabi! Bertakwalah kepada Allah) teguhkanlah dirimu dalam bertakwa kepada Allah (dan janganlah kamu menuruti keinginan orang-orang kafir dan orang-orang munafik) dalam hal-hal yang bertentangan dengan syariatmu. (Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui) apa yang akan terjadi sebelumnya (lagi Maha Bijaksana) di dalam mengatur urusan makhluk-Nya.

(Dan ikutilah apa yang diwahyukan Rabbmu kepadamu) yaitu Alquran. (Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan) menurut suatu qiraat lafal ta'maluuna dibaca ya'maluuna.

(Dan bertawakallah kepada Allah) di dalam urusanmu. (Dan cukuplah Allah sebagai pemelihara) dirimu; sehubungan dengan hal ini, umat Nabi saw. mengikut kepadanya. (33, 1-3).

Page 7: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Humanisme dan perangkat hukumnya, hak asasi manusia, sambil berpura-pura menolong agama , kenyataannya menghapuskan semua agama. Tetapi ini tidak berarti tidak ada agama sama sekali. Agama barunya adalah sistem perbankan. Bank memerintah berdasarkan mata uang buatan. Sistem ekonomi dunia di mana setiap orang wajib menggunakan US dollar adalah jelas sebuah tirani yang memenjarakan semua bangsa lain di dunia, dan terutama umat Muslim. Semua kelompok politik Muslim selama seratus tahun terakhir telah mendukung sistem uang kertas, tak peduli apapun yang mereka katakan, telah mendukung sistem tirani yang dengan sistem itu kuffar memerintah dunia. Pemahaman Islam mereka menyimpang karena mereka tidak dapat memahami apa yang ditolak oleh Syariah, dan alasan dari penolakan itu adalah karena mereka sudah teracuni oleh pragmatisme utilitarian yang merupakan hasil dari metafisika esoterik. Buku ini adalah cerita fundamentalisme berumur seratus tahun. Kenapa fundamentalis tidak berhasil dalam seratus tahun terakhir? Kenapa mereka kalah dalam setiap aspek politik? Karena mereka tunduk kepada agama modern, yaitu agama riba. Pendirian bank Syariah menunjukkan iman mereka yang rusak. Kelompok ini adalah kelompok yang sama dengan pseudo-Sufic yang mendukung riba karena mereka pikir bahwa riba tidak mempengaruhi ‘transendensi’ mereka.

Selembar selimut moral baru telah menggantikan kekuatan normatif agama. Hak asasi manusia, toleransi dan demokrasi adalah spanduk moral yang digunakan untuk mengatur dunia. Mereka menghadirkan wacana palsu. Di latar belakang, tak seorangpun mampu untuk mempertanyakan moral alamiah riba, saham atau uang kertas. Mereka tidak mau diragukan, tidak mau didebat, tidak mau ditolak, tidak mau disangkal. Hal ini adalah kepastian mutlak riba, bahkan oleh kritik kapitalisme (Marx menerima riba sebagaimana Friedman telah lakukan) membuktikan fondasi kudus kapitalisme.

Kapitalisme adalah cara hidup yang dominan hari ini dan Islam adalah satu-satunya jalan keluar. Islam adalah jalannya Mukminun, Islam adalah satu-satunya strategi yang bukan hanya melawan tetapi menawarkan alternatif bagi sistem kapitalis. Kapitalisme secara keseluruhan berdasarkan pada riba, dan ini adalah kejahatan, karena ditakdirkan demikian oleh Allah. Muslim diminta untuk menerima hak asasi manusia, toleransi dan demokrasi, tetapi mereka tidak diminta untuk menerima kapitalisme, namun dengan sendirinya menerima. Semua perdebatan humanistik adalah penipuan untuk menyembunyikan sifat dasar kriminal kapitalis.

Kapitalisme bukanlah humanitarian, atau toleran atau demokratik. Tetapi karena Anda tidak dapat mengkritik moral dengan perangkat moral itu, maka perangkat itu tidak cukup baik. Perangkat-perangkat itu tidak berguna. Riba telah memperbudak dunia dengan cara merubah sifat dasar uang, membuatnya secara artifisial produktif (bunga) dan secara artifisial bernilai (uang fiat). Tiada guna berkata, kajian ini ada di atas dialektika palsu kiri dan kanan, dan kita menganggap marxist-sosialisme sebagai bentuk lain kapitalisme.

Pertarungan yang akan terjadi adalah antara Muslim dengan bank. Informasi sepihak bermakna bahwa kebanyakan orang tidak mengetahui apa itu Islam dan penyelenggaraan negara Islam tidak menyediakan contoh sah untuk ditiru. Tetapi Islam adalah lebih besar daripada selimut yang menutupinya (kufr). Ketika Allah membuka gerbang Islam, orang akan paham dan mereka akan memeluk Islam dalam jumlah yang besar. Islam bukan milik orang Arab, Islam adalah agama dunia yang sejati dan kita akan memerlukan orang baru untuk mengambil tantangan ini bersamaan denganorang-orang Arab terbaik.

Selama riba dibiarkan, tidak akan ada pemerintahan Muslim yang bangkit. Kekuatan ekonomi yang dimiliki oleh bank melampaui institusi sipil dan politik lainnya. Karenanya setiap usaha untuk menciptakan masyarakat yang layak dan adil mengharuskan penghapusan sistem perbankan dan penggantiannya dengan sistem uang dan pembayaran baru yang tidak terlibat riba. Melawan realitaskapitalis-riba saat ini, hanya ada satu realitas lain yang dapat menyingkirkannya, dan itu adalah Islam.

Untuk memahami politik kita Anda harus memahami aksioma ini: Tidak memiliki agenda ekonomi adalah untuk memiliki agenda ekonomi. Semua jalan agama dan spiritual yang tidak memiliki agenda ekonomi memiliki sebuah agenda ekonomi, yakni untuk mempertahankan status quo saat ini

Page 8: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

dan karenanya untuk melestarikan kapitalisme. Semua jalan agama dan spiritual yang tercemar olehesoterisasi tidak memiliki agenda ekonomi, karena dalam pandangan mereka hal ini tidak penting. Kami memandang bahwa sikap esoterik mereka memberikan dukungan diam-diam kepada kapitalisme, dan karenanya kami tidak terkejut menemukan bahwa kapitalisme telah mendorong pandangan esoterik. Esoterisisme adalah agama batin kapitalisme, seperti halnya kapitalisme adalahpraktek cara hidup dari esoterisisme.

Tetapi, Allah memiliki agenda ekonomi untuk kita. Allah berfirman dalam Qur’an:

با الرءاشي نم م وحر البيع الله وأحل

Allah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba (2, 274).

Ini bermakna Allah telah mengharamkan perbankan. Karena itu pilihannya bank yang disingkirkan atau hukum Allah yang disingkirkan. Dan karena Hukum Allah tidak dapat disingkirkan, maka bankyang harus ditendang. Adalah alami jika bank berusaha mempertahankan status mereka, termasuk mencoba untuk meredam atau bahkan membatalkan Hukum Islam.

- Mereka akan mempertahankan diri dengan berkata bahwa agama Allah tidak memerlukan penerapan Hukum Islam, artinya penerapan Hukum Islam bukan esensi agama Allah;- alternatifnya mereka akan berkata bahwa penerapan Hukum Islam tidak memerlukan Allah, artinya tidak memerlukan ketawakalan kepada Allah dan dapat dirubah atau diambil dengan alasan praktis — inilah orang-orang yang akan mengajukan bank Islam. Posisi pertama dipertahankan olehkelompok esoterik dan posisi kedua oleh kelompok eksoterik. Walaupun kedua kelompok ini saling berlawanan satu sama lain, kenyataannya mereka adalah sama.

Di bawah topik populer hak asasi manusia, toleransi dan persaudaraan umat manusia, doktrin esoterik telah mendominasi semua wacana agama dan politik sementara promosi gencar tata ekonomi dunia baru mengambil alih. Agama telah dipaksa masuk kepada proses homogenisasi dan introspeksi. Proses ini adalah esoterisasi. Dan tidak lebih, kecuali memahami mekanisme yang digunakan dalam proses ini. Proses ini adalah paralel dengan eksternalisasi kapitalisme, yang telah berinvasi tidak hanya kepada keseluruhan wilayah geografis dunia tetapi juga setiap aspek keberadaan manusia. Ide Filsafat Esoterik telah ditempa untuk mencoba menciptakan sesuatu di luar segala sesuatu. Nama ini telah diberikan kepada sejenis sintesis di luar ilmu pengetahuan, agama dan filsafat yang bermakna menyediakan pandangan baru untuk membentuk ulang masa depan peradaban, budaya, politik dan ekonomi, atau untuk bertahan hidup ketika dibentuk ulang. Ide filsafat esoterik ini diberi sejarah, prinsip-prinsip, hukum-hukum dan bahkan nilai moral yang mengklaim membimbing proses pembentukan potensi manusia.

Dinamika esoterisasi menyiratkan adanya pemisahan dari suatu domain dan pergerakan ke satu domain lain. Dua domain ini didefinisikan sebagai eksoterik atau eksterior dan esoterik atau interior. Dua tatanan ini diwakili secara simbolik oleh lingkaran eksterior dan pusat lingkaran. Karenanya proses bergerak secara esoterik menuju pusat, yaitu esoterisasi; atau secara eksoterik menuju lingkaran, yaitu eksoterisasi. Pusat domain esoterisisme dan konsep esoterik atau perkara, dan lingkaran eksterior adalah domain eksoterisme dan konsep atau persoalan-persoalan eksoterik. Untuk ‘menjadi esoteris’ atau untuk ‘menjadi eksoteris’ tergantung definisi yang telah diuraikan di atas. Karenanya para esoteris adalah orang-orang yang memuji perkara esoterik di atas eksoterik, dan para eksoteris adalah orang-orang yang buta kepada esoteris yang menyangkal mereka sambil memuji eksoterik. Mengingat ini adalah proses-proses dinamis, salah satu dari mereka selalu bereaksi untuk mendominasi. Sehubungan dengan esoterisisme, eksoterisme adalah ‘reaksi’-nya dan sebaliknya. Apa yang menjadi isu di sini bukanlah arah proses ini, apakah itu esoterik atau eksoterik, tetapi lebih kepada proses itu sendiri.

Perkembangan kapitalisme menuntut penghapusan nilai normatif agama, dan ini adalah proses esoterik, esoterisasi. Tanpa henti dan terus-menerus, perbedaan agama dan implikasi konfliknya telah dihapus karena agama-agama ini telah didefinisi ulang dalam sebuah proses yang dapat digambarkan sebagai ‘bergerak’ menuju pusat yang tidak dibedakan. Ini adalah proses yang telah

Page 9: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

kita sebut esoterisasi. Saat proses ini dominan, pada waktu apapun masa lalu tampak eksoterik dan masa depan lebih esoterik. Reformasi kristen adalah esoterik sehubungan dengan yang ada sebelumnya, tetapi ini adalah eksoterik sehubungan dengan deisme ; deisme adalah eksoterik sehubungan dengan perenialisme. Dalam proses ini eksoterisme adalah masa lalu sekaligus reaksi bagi masa depan. Reaksi tersebut telah dieksploitasi sebagai konflik guna menutupi perkembangan kapitalisme. Hal ini telah dipengaruhi oleh persepsi sejarah kita. Kita memiliki perang agama tetapi tidak pernah memiliki perang kapitalis. Namun semua konflik ini telah menjadi alat kapitalisme yang semakin berkembang. Cara bagaimana konflik-konflik ini didefinisikan, termasuk alasan konflik dan pemilihan medan pertempurannya, didesain untuk menguntungkan kapitalisme, lebih jauh lagi, konflik-konflik itu sehakikat dengan kapitalisme. Bahkan perang dunia kedua didefinisikan dengan menyedihkan oleh ahli sejarah profesional dalam istilah personalitas, dan tidakada usaha yang dibuat untuk menjelaskan konsekuensi perang: yaitu lahirnya kapitalisme pembiayaan modern. Tuntutan kapitalisme adalah menyingkirkan semua agama lain atau esoterisasimereka untuk mengklaim bahwa agama adalah universal, dan tidak dapat dipertanyakan. Kapitalisme adalah satu-satunya eksoterisasi yang dibolehkan. Hanya kapitalisme sendiri yang dapat memaksakan ritualnya, karena dengan bersendiri itu tidak akan ada konflik. Kedamaian kapitalis bermakna dominasi total kapitalisme dan eliminasi dengan merendahkan semua agama lain.

Ketika esoterisasi diterapkan kepada Islam implikasinya adalah terputus dengan masa lalu, sering dihadirkan sebagai reformasi 'jinak'. Inilah yang kita pahami sebagai penyimpangan. Reformasi ataupenyimpangan esoterik diterapkan kepada Syariah dan Tasawwuf.

Esoterisasi Syariah berimplikasi pada penggalian prinsip-prinsip yang dipandang sebagai simbol yang dengannya dapat memformulasikan ulang hukum menurut timbangan seorang manusia atau umat manusia. Hukum umat manusia adalah formulasi esoterik Hukum Islam. Umat manusia dipandang sebagai persaudaraan tunggal, ‘persaudaraan umat manusia’. Unsur-unsur yang 'membedakan' dari Syariat Islam secara bertahap dihapus dengan formula seperti ‘Laa iqraaha fi Deen (tidak ada paksaan dalam agama)’ atau ‘persaudaraan umat manusia’. Hal ini tidak dapat diterima oleh kita, karena Hukum Islam tidak dapat direformasi, hanya masyarakat kita yang hendaknya direformasi. Formulasi esoterik mereka mengganti atau mendefinisikan ulang Jihad dan persaudaraan Islam.

Esoterisasi Tasawwuf mengimplikasikan pemisahannya dari Syariah , yaitu dengan mengatakan, pendefinisian ulangnya sebagai ‘Islam esoterik’, sementara Syariah didefinisikan ulang sebagai ‘Islam eksoterik’. Ini adalah absurd bagi Muslim, karena ide Tasawwuf tanpa Syariah adalah tidak berdasar sebagaimana halnya Syariah (Fiqih) tanpa Tasawwuf . Para penganut esoterisisme mengklaim bahwa Tasawwuf mendukung ‘persatuan transedental semua agama’ dalam basis metafisika kepercayaan kepada Tuhan. Persoalan ‘eksterior’ sehubungan dengan perbuatan dan kewajiban atas keyakinan kepada Tuhan (fiqih) dipandang sebagai urusan nomor dua. Domain absolut adalah bersifat metafisik dan domain contingent adalah bersifat ritual.

Simbolisme membolehkan para esoteris untuk bertindak atas nama Islam sementara kenyataannya mereka menyangkalnya. Hal itu membolehkan mereka berkata, “Kami percaya kepada Allah sama sepertimu,” padahal kenyataannya mereka percaya kepada tuhan lain. Tuhan mereka dapat memilikibeberapa nama. Itu adalah simbol. Menurut beberapa perspektif, anda dapat menemukan sebuah gambar yang berbeda. Penting untuk memahami bahwa para esoteris tidak menyangkal kepercayaankepada Allah dan mereka akan berkata mereka Muslim walaupun mereka juga menegaskan bahwa semua agama dan jalan spiritual beriman pada tuhan yang sama. Beberapa freemason, misalnya, berkata bahwa yang Muslim adalah yang tinggal di negara Muslim dan mereka berkata yang kristenadalah yang tinggal di negara kristen. Ini karena mereka memandang diri sendiri sebagai berada di atas ‘penafsiran kaku’ agama. Freemason menerima semua agama dalam persaudaraannya dan mereka semua menyembah tuhan yang mereka sebut ‘Arsitek Agung Alam Semesta’. Posisi mendua ini adalah lebih menipu ketimbang penyangkalan terang-terangan atas Islam. Untuk alasan ini kita akan menguji secara terperinci sejarah dan keyakinan freemasonry.

Page 10: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Para esoteris juga berkata bahwa mereka mendukung Syariah tetapi pada saat yang sama mereka ingin mereformasinya , atau mengikisnya, atau tidak menginginkannya di sini atau sekarang. Mereka berkata menginginkan keselamatan bagi umat manusia, tetapi jelas bahwa keselamatan itu hanya dapat dicapai oleh mereka sendiri — kelompok yang terpilih. Semua reformasi ciptaan mereka membimbing mereka kepada filosofi hak asasi manusia, toleransi dan persaudaraan umat manusia. ‘Syariah yang telah direformasi’ yang harus memenuhi prinsip-prinsip esoterik bukanlah Syariat Islam. Itu adalah sesuatu yang baru tetapi mereka ingin menggunakan nama Syariah. Karenaitu mereka merujuk kepada institusi dan peralatan kafir dan mereka menambahkan nama Syariah. “Kami menginginkan Syariat Islam, kami menginginkan pemerintahan yang diperintah oleh Syariah.” Namun yang mereka inginkan adalah versi baru yang telah direformasi, karenanya mereka bicara tentang hak asasi manusia ala Islam dan toleransi Islami. Ketika mereka tidak dapat lagi merentangkan Syariah, setelah menolak madzhab dan fiqih yang mapan, mereka menyerukan ‘semangat hukum’ dan ‘prinsip-prinsip Islami’. Ini adalah teknik esoterik yang dikenal sebagai simbolisme. Syariah diwakili oleh simbol atau prinsip-prinsip yang membolehkan tingkat lebih lanjut penafsiran introspektif. Akibatnya mereka memperkenalkan penjelasan simbolik tentang arti Jihad dan riba.

Pada akhirnya apa yang ada di belakang prinsip-prinsip Islam itu dan hak asasi manusia Islami buatan mereka, adalah dorongan yang tidak tanggung-tanggung untuk melestarikan sistem perbankan. Tugas mereka adalah untuk ‘mengislamkan bank', dan dengan demikian melestarikan kapitalisme dan lebih jauh lagi memikat Muslim untuk menerima kapitalisme. Mereka menyangkal perbankan tetapi mereka mendorong perbankan Islam. Mereka menegaskan kejahatan kapitalisme tetapi mereka siap untuk ‘mengislamkan’ kapitalisme. Menurut mereka, bank bukanlah institusi kapitalis melainkan hanya sekedar jasa. Menurut mereka kapitalisme adalah salah, tetapi kapitalisme Islam dapat diterima. Kapitalisme Islam mereka adalah kapitalisme dengan nilai moral Islam, di mana bank Islam telah menggantikan bank yang tidak Islam. Menurut mereka, riba adalah simbol yang, tanpa memperhatikan aturan syariah, sekedar bermakna bunga. Hasil dari semua ini adalah praktek riba yang kejam, bengis, dan intoleran, artinya kapitalisme, dilestarikan dengan esoterisasi agama. Untuk alasan ini, penting untuk mengenali siapa mereka dan apa yang mereka katakan, supaya dapat mengenali setidaknya wajah yang berbeda dari yang biasanya orang percayai.Ingat, Kufur adalah satu kesatuan sistem.

Ada unsur lain karakteristik esoterisisme: messianisme. Messianisme adalah pembebasan dari kerusakan jaman saat ini beserta tanggung jawabnya. Sang Penyelamat Messiah yang datang untuk menyelesaikan semua masalah saat ini dapat memiliki berbagai rupa mulai dari messiah kristen, sampai kepada Imam Mahdi, demokrasi dan negara dunia. Dalam prakteknya, sama saja berkata: “jangan bertindak sekarang, kita menunggu.” Mahdisme, artinya menunggu kedatangan imam Mahdi sebagai tindakan penundaan atau meniadakan kewajiban dalam bentuk apapun untuk melakukan perubahan terhadap keadaan zalim yang terjadi saat ini, adalah bagian dari apa yang kitasebut penyimpangan esoterik. Penggunaan politik doktrin Syiah ‘menunggu turunnya imam Mahdi di akhir zaman’ sepanjang sejarah Muslim telah digunakan untuk membenarkan pemberontakan di bawah satu dari banyak Mahdi atau bahkan lebih buruk menunda restorasi Islam sekarang karena ‘menunggu kedatangan imam Mahdi’.

TESIS BUKU INI

Para kapitalis juga menginginkan keselamatan, atau setidaknya tidak ingin dibilang kriminal. Masalahnya adalah untuk memberikan keselamatan kepada kapitalis atau membuatnya tidak dibilang kriminal, agama harus dirubah. Yaitu melakukan reformasi supaya agama dapat menerima atau tidak melakukan apapun terhadap kapitalisme. Tidak melakukan apapun terhadap kapitalisme berarti agama dipisahkan dari ekonomi dan politik: Sekuler. Dalam pandangan ini, Anda dapat menjadi orang yang sempurna menjalankan ajaran agama sekaligus orang berpaham kapitalis dalamkehidupan sehari-harinya. Agama yang dihasilkan dari perubahan ini kita sebut agama kapitalis, karena setiap hal, setiap hukum, setiap ajaran dapat dirubah kecuali kapitalisme itu sendiri. Mekanisme perubahan ini adalah esoterisasi agama. Esoterisasi agama mengarah kepada sinkretisme, artinya introspeksi agama ke dalam agama itu sendiri dalam bentuk prinsip-prinsip dan

Page 11: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

kiasan yang terbuka kepada pembaruan penafsiran, sebuah bentuk agama tunggal dalam wujud banyak wajah yang akan membenarkan kapitalisme.

Kami bersikukuh bahwa kapitalisme adalah kejahatan. Kami diwajibkan untuk memberitahu penganut kapitalis puritan, yang berfikir bahwa dia adalah orang yang shalih karena moralitas seksual pribadinya tidak rusak (biasanya bermakna istrinya berkelakuan baik), tapi mengunjungi bank adalah kejahatan yang dosanya empat puluh kali lebih besar daripada berzina dengan ibu sendiri, tidak dipedulikan. Dan ketika dia hampir berteriak putus asa bahwa dia bukan penjahat, kami dapat memberitahunya, “Lihat ada jalan keluar dari kapitalisme. Anda belum melihatnya dan Anda harus bertapa untuk dapat melihatnya, tetapi jalan itu adalah benar adanya. Waktunya telah tiba untuk meninggalkan agama berhala dan bergabung kepada satu-satunya agama yang menawarkan jalan keluar dari kejahatan kapitalisme, jalan itu adalah agama Allah yang disebut Islam.” “Tetapi saya pikir Islam adalah sesuatu yang berbeda,” dia akan keberatan. “Tidak, agama esoterik itu telah dijual kepada Anda dan dunia sejak keruntuhan Kekhalifahan; agama itu adalah penyimpangan dari Islam,” kami akan menjawab. Tanda bahwa Islam kembali akan menjadi kemenangannya, dalam bentuk restorasi Dar al-Islam di mana Islam secara sempurna akan direstorasi (Tidak ada kapitalisme, atau bank akan hidup di dalamnya) saat itulah Kekhalifahan telah dikembalikan untuk memerintah rakyat Muslim.

Peristiwa ekonomi dan politik selama tigaratus tahun terakhir adalah penciptaan negara modern. Tidak satupun peristiwa yang menyamai keganjilan, pendirian dan gembar-gembornya. Negara tersebut dilahirkan dari perpaduan pemerintah dan perbankan. Pemerintah menyadari bahwa kekuatan besar perbankan dapat menjadi milik mereka. Alih-alih melawan, mereka memutuskan untuk menyerapnya. Pemerintahan menjadi perbankan, dan perubahan riba ini melahirkan negara modern.

Negara modern kapitalis tersebut mengeluarkan atau mengizinkan dicetaknya nota bank atau uang kertas di bawah otoritas negara hukum, menyalahi aturan hukum agama. Bahkan hukum kristen juga melarang riba. Pengeluaran uang kertas menyediakan instrumen pengumpulan pajak yang jauh lebih efisien dari sebelumnya, dan uang kertas juga mendefinisikan ulang hubungan luar negeri, segera setelah negara menemukan bahwa membuang uang busuk mereka ke luar negeri memiliki efek yang sama seperti memajaki orang luar negeri dan lebih murah daripada mengirim pasukan penakluk.

Perenungan mendalam kepada peristiwa riba yang luar biasa ini memaksa kita untuk membuat pengamatan awal berikut ini:

- Dengan memeluk sistem perbankan, pemerintah menjadi entitas kapitalis yang kita sebut negara- Entitas kapitalis ini adalah kapitalisme, menuntut identitas baru dari masyarakat. Identitas agama menjadi nomor dua dibandingkan identitas negara, atau subjek sebagai langganan pembayar pajak.- Menghapus identitas agama disebut toleransi dan menjadi persoalan hukum dalam semua konstitusi baru, dan sistem hukum baru dari negara baru.- Proses perendahan agama menjadi kelaziman yang dapat diterima semua umat manusia adalah yang kita sebut esoterisasi. Proses ini adalah penyesuaian yang didukung oleh kapitalisme.- Masalah identitas merupakan isu kunci penting. Dalam Islam Deen adalah identitas dominan. Kebangsaan, ras, dan kelas bukanlah isu. Isu kebangsaan lenyap di bawah kekhalifahan. Isu ras larut dalam poligami, dan pembedaan kelas menghilang dengan pendirian gilda.- Pembubaran identitas agama dapat dilakukan dalam dua cara; satu, cara agnostik, 'semua agama adalah salah' atau dua, cara esoterik, 'semua agama adalah benar'.- Pembubaran identitas agama berarti bahwa agama dipandang sebagai kekolotan. Ketika agama mempertanyakan persoalan pajak pembayaran atau penerimaan mata uang nasional maka agama akan dianggap sebagai suatu kesesatan. Karenanya disebut kekolotan.- Sedangkan dalam Islam, identitas ekonomi direndahkan untuk disesuaikan dengan Hukum Islam. Orang miskin, budak, orang merdeka, orang kaya, majikan dan cantrik semuanya berbagi dengan posisi setara yang membolehkan hubungan timbal balik dan perubahan.- Islam adalah pemerintahan tanpa negara dan perdagangan tanpa riba. Kedatangan Islam akan berimplikasi, secara otomatis, hancurnya sistem perbankan dan industri jasanya: negara.

Page 12: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Kami percaya bahwa jika peristiwa ini tidak dipahami dengan benar maka tidak mungkin untuk memformulasikan sebuah alternatif bagi bentuk kekufuran ini. Masalahnya bukanlah kufr yang sulitdibedakan, karena kufur tetap akan kufr. Masalahnya adalah ketidakmampuan untuk membedakan kufr. Kita harus menemukan, setelah kegagalan ratusan tahun, apa yang salah dengan kita. Allah telah menjanjikan kemenangan kepada Muslim namun selama seratus tahun kita telah menjadi korban di dunia ini. Karena kita tidak dapat menyalahkan agama kita, kita harus menyalahkan diri kita sendiri. Kita perlu tahu bahwa apa yang kita lakukan salah. Ini bukanlah pertanyaan mudah untuk ditanyakan, kita jawab masing-masing saja.

Kita dapat melihat sekarang bahwa kapitalisme, supaya dapat berkembang, harus menyelewengkan aturan-aturan agama, dengan kata lain merubah agama demi kepentingan dan keberadaan kapitalis. Penyimpangan kapitalis ini yang kita sebut penyimpangan esoterik, berdasarkan pengejawantahan oleh kapitalisme itu sendiri. Kapitalisme tidak menyangkal agama, tetapi mengasingkannya ke ‘zona khusus agama’ supaya agama tidak berbuat apa-apa dalam masalah ekonomi. Sejenis aliran kepercayaan (spiritualitas) dikembangkan, yang menyarankan bahwa kebangkitan spiritual dipisahkan dari tanggung jawab sosial. Dengan nama tasawwuf versi esoterik yang dipromosikan gencar dan berbicara dengan konsep freemason yaitu ‘toleransi’ dan ‘persaudaraan umat manusia’, atau hal lain yang telah mereka rubah secara esoterik untuk menggantikan syariat dan jihad. Dalam bentuk ekstrimnya mereka tidak merasa perlu untuk mengikuti syariah untuk menjadi sufi esoterik, seperti gerakan Inayat Khan. Dalam beberapa bentuk membuat sebuah usaha sadar, menciptakan agama lain seperti subud atau gerakan bahai. Tidak satupun dari gerakan penyimpangan esoterik ini yang menganggap ekonomi sebagai masalah spiritual. Ini adalah kejahatan. Mereka menganut jalan spiritual yang palsu.

Tesis kami adalah: Reformasi Islam yang sekarang disebut Kebangkitan Islam, bukanlah seperti yang mereka klaim, kembali kepada Islam Salaf generasi pertama. Ide bahwa ‘Islam yang direformasi’ adalah kembali kepada Islam murni dan bahwa orang yang bertanggungjawab atas reformasi ini adalah pahlawan yang tidak dipertanyakan adalah jauh dari kenyataan. Yang terjadi adalah, reformis Islam dan kebangkitannya mewakili perjuangan politik untuk mengendalikan negara dan institusinya. Mereka tidak bermaksud untuk menghilangkan negara dan bank yaitu kapitalisme, tetapi untuk mengambil alih dan mengislamisasi negara dan bank dengan mencomot atau mereformasi syariah untuk membenarkan tujuan politik mereka.

Perjuangan politik untuk mengendalikan negara ini melibatkan respon interaktif kepada perubahan keadaan kapitalisme, yang secara bertahap memaksa gerakan ini menjadi lebih pragmatis dalam mengejar hasil politik. Usaha mereka untuk mencapai kendali negara gagal total. Ketika beberapa negara mendeklarasikan diri sebagai negara Islam, dan hukum negara beserta mesin institusi dan bank ‘diislamkan’, maka bukti kegagalan mereka terungkap dengan sendirinya, mereka telah menjual model kehidupan Islam dan secara keseluruhan menjadi terasimilasi ke dalam tatanan kapitalis.

Reformasi Islam belum menyelesaikan masalah kita. Reformasi itu gagal menghasilkan pemimpin tunggal yang dapat menunjukkan kepada kita jalan kemenangan. Alasan kegagalan mereka adalah penyimpangan parah yang membuat mereka berfikir bahwa Islam perlu direformasi atau di-modernisasi. Abad ke-20 adalah abadnya para reformis. Programnya para reformis adalah menghancurkan Kekhalifahan dan kemerosotan umat Muslim. Cetak biru bank Islam bukanlah persoalan netral, bukan pula salah paham, itu adalah alat untuk melanggengkan kapitalisme dan menindih Muamalah Islam supaya tidak pernah bisa bangkit. Reformasi Islam mereka secara Islam adalah kejahatan dan penyimpangan. Kalau kita tidak mengenali orang-orang yang menjadi sumber kejahatan ini dan menendang mereka dari alam pikiran kita, mereka akan menjadi hantu yang menghantui masa depan kita. Kita perlu melakukan pembongkaran kejahatan ini agar dapat bergerak. Karenanya kejahatan Reformasi Islam harus dibongkar terlebih dahulu agar kita dapat mengenali mana yang Haq. Buku ini bertujuan untuk menendang para hantu yang berasal dari masa lalu itu.

Page 13: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Kami berharap buku ini dapat membersihkan ladang untuk menanam bibit baru, guna membangun komunitas baru, mencapai tujuan baru, menciptakan kepemimpinan baru dan, dengan pertolongan Allah, merestorasi Kekhalifahan, insya’Allah. Pertanyaan kunci yang ada sebelum buku ini dan, kami harap, akan tetap berdiri bahkan setelah buku ini: “Adakah alternatif bagi kapitalisme?” Dalam menjawab pertanyaan ini banyak orang terikat untuk menemukan Islam dalam cara yang tidak tersedia bagi mereka sebelumnya, bagi kami, kapitalisme adalah wajah kufur jaman sekarang.

Dalam proses menulis buku ini saya diwajibkan untuk menguji tulisan-tulisan dari orang-orang yang menyebarkan ide-ide menyimpang ini. Dalam membaca tulisan-tulisan itu saya merasa seperti seorang dokter yang menguji tahi untuk mendiagnosa penyakit dan menghasilkan obat. Saya telah banyak mengutip dari naskah-naskah mereka dalam usaha menghadirkan ide mereka sebanyak mungkin sebagaimana yang dimaksudkan oleh penulisnya. Dengan demikian, kita dapat melihat semua pengarang ini, dan dapat mengenali, mungkin pertama dan kesekian kalinya, mereka semua berbagi ‘penyimpangan primordial’ yang erat berhubungan kepada freemasonry. Usaha tertentu telah dibuat untuk mengidentifikasi ekspresi simbolik mereka dan menemukan maksud sejati mereka dengan mengekspos pola berulang yang sering melibatkan beberapa pengarang. Saya juga telah menyoroti kelalaian mereka yang kadang lebih berarti ketimbang pernyataan mereka.

Penting bagi kita untuk mengklarifikasi bahwa bukan orang-orang ini yang menjadi masalah, dan mereka juga bukan solusi. Sebagaimana saya tunjukkan sebelumnya, masalah sesungguhnya bukan orang-orang ini, tetapi kapitalisme itu sendiri.

Pertanyaan yang Menuntut Sebuah Jawaban

Cerita bahwa kita telah diberitahu tentang Gerakan Islam di abad ke-20 adalah tidak masuk akal. Pertama secara nama. Tidak bisa diterimanya adanya gerakan Islam yang selama seratus tahun terakhir hanya membawa kerusakan dan bencana bagi Muslim. Dalam menghadapi fenomena ini kita berhadapan dengan beberapa pertanyaan dan temuan menarik.

Kenapa nenek moyang gerakan ini adalah fremason? Kenapa kebanyakan orang tidak mengetahui ini? Kenapa para reformis Islam memilih bergabung dengan freemasonry dan apa itu fremasonri? Jika ‘Abduh adalah seorang pemimpin Islam kenapa Evelyn Baring, Lord Cromer, seorang musuh Islam memilihnya sebagai Mufti Agung Mesir? Kenapa Cromer tidak menganggap ‘Abduh sebagai agnostik? Kenapa Jamaat al-Islamiyah dan Ikhwan al-Muslimin memuji ‘Abduh dan Al-Afghani? Kenapa taktik mereka tetap bersifat freemason dalam semangat dan metodenya, yang dominan demokratis dan humanistik?

Bagaimana bisa Jinnah, seorang ismaili sekuler, masih dihadirkan sebagai tokoh Muslim di Pakistan? Mengapa Inggris memilihnya sebagai penguasa pertama negara Muslim? Bagaimana bisafigur seperti itu masih dihormati di Pakistan dalam beberapa kelompok-kelompok Muslim? Apa itu reformasi Islam? Dapatkah Islam direformasi? Siapa yang menciptakan ide konstitusi dalam Islam? Kenapa Jamaat al-Islamiyah mempertahankan konstitusionalisme di Pakistan? Siapa yang menemukan ide absurd bank Islam, yang merupakan institusi riba? Bank Islam didorong besar-besaran oleh ulama Pakistan, apa yang sudah mereka lakukan dengan hukum Islam sehingga dapat mendukung sebuah ide absurd semacam itu? Siapa yang mengislamkan hak asasi manusia, yang sebenarnya merupakan doktrin anti agama?

René Guénon adalah seorang mason dan mendukung fremasonri sepanjang hidupnya, dia bahkan dianggap oleh banyak fremason sebagai pereformasi terbesar dari golongan fremasonri. Apakah Muslim yang membaca tulisannya paham hal ini? Dia membuat dua, mungkin tiga loge mason yangdia miliki sendiri ketika tinggal di Mesir. Apakah ini bagian dari pengajaran Islam? René Guénon adalah salah satu revivalis hinduisme terbesar menurut majalah Hinduism Today. Apakah hal ini selaras dengan peran sebagai seorang guru Muslim? Salah satu murid Guénon, Martin Lings, menulis sebuah buku mengenai Shaykh al-‘Alawi yang dibaca secara luas di dunia Muslim, tetapi kenapa pengikut Tariqat Shaykh al- ‘Alawi menyebut buku ini ‘Kitab al-Iblis’? Kenapa mereka menolak ide perenialisnya? Sebuah majalah esoterik yang pro mason Connaissance des Religions, bertutur tentang bukunya Lings berjudul Muhammad, berkata: “Buku ini jenuh dengan

Page 14: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

simbolisme.” Simbolisme adalah perangkat yang dengannya para mason melestarikan doktrinnya dan berkomunikasi sesama mereka sambil dapat menyembunyikan semua kerusakan moralnya. Kenapa para mason memuji buku ini?

Mengapa para pemimpin Islam modern baru-baru ini aktif bergerak dalam gerakan perbandingan dan dialog antar agama? Apakah ‘perbandingan agama’ dan ‘dialog antar agama’ adalah doktrin Islam? Mengapa doktrin-doktrin ini didukung oleh PBB? Mengapa PBB mendukung penyatuan agama-agama dan jaman baru? Apakah PBB sebuah institusi Islam? Dapatkah sebuah bangsa Muslim menjalankan ajaran piagamnya? Dapatkah seorang Muslim mendukung tujuannya? Apa yang dilakukan oleh semua negara Muslim ini di PBB? Kenapa Rabitah Saudi Arabia mendukung secara finansial Parlemen Agama-agama Dunia?

Apa yang JG Bennett, yang menemukan orang seperti Gurdjieff, Subuh, Idries Shah dan Syekh Nazim, pertimbangkan bahwa semua 'esoteris Naqsyabandi' ini memiliki kesamaan? Syaikh Nadzim berkata bahwa imam Mahdi telah datang di tahun 1980, kemudian sebelum tahun 2000, apayang akan dia katakan sekarang? Siapa yang berkata ‘persaudaraan umat manusia’, sebuah doktrin freemason yang disebut sebagai bagian dari tasawwuf? Mengapa Khurshid Ahmad, Anwar Ibrahim, Shaykh Kuftaro dan Sayyed Hussein Nasr semua terlibat dalam dialog antar iman? Apa yang jesuit katolik John Esposito lakukan di antara mereka?

Kenapa program reformasi Islam gagal? Jika mereka mewakili Islam, mengapa gerakan mereka tidak berhasil selama ratusan tahun?

Semua politik esoterik jinak yang menerima riba ini ditamatkan dengan kembalinya Dinar Islam, koin emas bangsa Muslim, di kota Granada (Spanyol) pada tahun 1992. Dinar Islam, yang dicetak kembali berdasarkan ketaatan kepada Allah tanpa kompromi, adalah akhir dari sistem perbankan, yang telah Allah haramkan. Ini adalah kekuatan dari kepatuhan.

Kufr adalah kepalsuan yang menutupi kebenaran. Solusi atas kesengsaraan kita ada di dalam diri kita sendiri. Allah berfirman dalam Qur’an tentang kafirun. Dalam keberadaan mereka ada kebaikanbagi kita. Kufr bukanlah sebuah kekuatan, dan kufr ditakdirkan untuk selalu binasa di hadapan Islam. Dominasi kufr tidak tergantung pada kuffar, namun bergantung pada ada tidaknya Islam. Bergantung pada kita yang sudah mengetahui hal ini. Seperti wabah, kufr akan menyebar jika kita tidak bersih. Muslim adalah hebat di segala keadaan termasuk saat ini. Tetapi sebaliknya kuffar, tetap bingung, kacau dan tidak layak untuk mengatur urusan-urusan mereka. Hal ini terjadi saat ini, ketika kuffar telah menjadi lebih lemah dari sebelumnya. Setiap unsur yang mereka tampakkan untuk mempengaruhi kita, dapat berbalik secara instan, dan akan berbalik, melawan mereka. Kelemahan ini akan meningkatkan ketergantungan mereka kepada proses teknologi yang tidak berperasaan. Apa yang lebih lemah dan rapuh dari sarang laba-laba?

يعلمون كانوا لو لبيتالعنكبوتءاشي نم نوملعي اوناك ول البيوتءاشي نم أوهءاشي ن ن وإءاشي نم اتخذتبيتا نوملعي اوناك ول العنكبوتءاشي نم كمثلءاشي نم أولءاشي نم ياء اللهءاشي نم دونءاشي نم ءاشي ن مءاشي نم اتخذوا يءاشي ن الذءاشي نم مثل

(Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah) yakni berhala-berhala yang mereka harapkan dapat memberi manfaat kepada diri mereka (adalah seperti laba-laba yang membuat rumah) untuk tempat tinggalnya. (Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah) yang paling rapuh (ialah rumah laba-laba) karena tidak dapat melindungi diri dari panas matahari dan dari dinginnya udara, demikian pula berhala-berhala itu, mereka tidak dapat memberikan manfaat apa pun kepada para penyembahnya (kalau mereka mengetahui) hal tersebut,tentu mereka tidak akan menyembahnya. (29:41).

Akhirnya buku ini mendedikasikan diri untuk menyelesaikan semua penyimpangan-penyimpangan ini. Kepatuhan kepada Allah adalah kebebasan dan kembali kepada ‘Amal adalah jalan keluar dari teka-teki esoterik. ‘Amal Ahl al-Madinah, yang diketahui sebagai fondasi Maliki adalah platform pembaharuan sekarang seperti yang telah terjadi di masa lalu. ‘Amal adalah membawa kembali isu besar Deen dan untuk merestorasi Islam di sini dan sekarang. Islam harus meliputi semua aspek hidup 24 jam sehari. Sistem perbankan yang merupakan institusi riba harus dihancurkan dan Allah telah mendeklarasikan perang melawannya. Cara ‘amal untuk menghancurkan yang haram adalah

Page 15: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

menerapkan apa yang halal, yaitu merestorasi perdagangan Islam. Kembalinya ‘amal, yang diwakilioleh kembalinya Dinar Islam, adalah akhir esoterisisme dan fundamentalisme. ‘Amal adalah satu-satunya platform untuk menyatukan semua bangsa Muslim.

Saya memohon kepada Allah untuk melindungi kita dari penyimpangan kaum esoterik. Saya memohon kepada Allah untuk melindungi kita saat melawan orang-orang (munafiqun) yang berkatabahwa halal adalah tidak mungkin. Saya memohon kepada Allah untuk memurnikan hati kita dari kesombongan (‘ujb) dan bangga (kibr). Saya memohon kepada Allah untuk memberi kita kekuatan untuk ber-taubat kepada-Nya dengan sebenar-benarnya taubat, supaya kita bisa menjadi makmur. Saya memohon kepada Allah supaya kita zuhud terhadap dunia ini. Saya memohon kepada Allah untuk memberi kita taqwa dan ketawakalan kepada-Nya dan tidak yang lain. Saya memohon kepadaAllah untuk memberi kita keridaan dengan takdir Allah. Saya memohon kepada Allah untuk memberi kita takut (khawf) dan harap (raja’).

Wahai Allah! Berikanlah kami Islam yang benar yang membawa ketaatan kepada perintah-Mu dan larangan-Mu; dan iman tulus yang kokoh menghujam ke dalam bumi, terlindungi dari setiap jenis ambiguitas dan bahaya; dan memberi kami Ihsan yang mengizinkan kita untuk masuk kepada hadirnya Realitas yang Tak Terlihat (hadaratil ghuyub) dan dengannya kita dapat memurnikan diri kita dari setiap jenis kelalaian dan kealpaan, dan dari semua kecacatan lain. Amin.

Pengantar

Tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah, bahwa kepemilikan atas informasi telah menjadi kekuatan yang sangat meyakinkan. Kepemilikan, penggunaan dan pengendalian informasi telah menjadi tema sentral dari elit pemerintahan. Akan tetapi kelemahan kekuatan berbasis informasi ini dapat dilihat dalam cara memandang kritik. Tidak ada kritik yang membuat takut penguasa kecuali kritik: ‘anti demokrasi’ atau kritik untuk ‘menjadi tidak toleran’ yang mana kedua kritik itu didefinisikan sebagai kejahatan. Akibatnya, bahasa telah menjadi instrumen yang menyediakan kendali. Kata-kata yang tidak terkendali secara tetap dipandang lebih berbahaya bagi kekuasaan ketimbang pasukan bersenjata. Sebaliknya, kata-kata mitos yang melayani kekuasaan telah merubahbahasa menjadi perisai untuk melanggengkan kekuasaan.

Sebagaimana halnya mitos di Jaman Pertengahan mengijinkan masyarakat dalam cara yang sederhana untuk membedakan kebaikan dari kejahatan, serta mendefinisikan ke-tabu-an dan ketakutan yang tidak masuk akal. Dan sekarang hal yang sama dilakukan terhadap bahasa. Kata seperti ‘toleransi’ dan slogan seperti ‘hak asasi manusia’ dan ‘persaudaraan umat manusia’ telah melebihi berat timbangan yang melampaui agama, pemerintah, bangsa, dan budaya. Kata-kata ini digunakan sebagaimana halnya kesatria jaman pertengahan menggunakan senjatanya. Kata-kata itu diarahkan dengan tepat kepada segala sesuatu yang dapat mengancam kekuasaan elit, yang secara hati-hati mengendalikan penggunaan kata-kata itu untuk menjamin kata-kata itu tidak pernah diarahkan menuju diri mereka sendiri. Kekuatan mereka bergantung kepada kata-kata itu. Ini juga bisa berarti bahwa kekuatan mereka bergantung kepada ilusi.

Sebuah peradaban yang tidak dapat membedakan kenyataan dengan ilusi, adalah sebuah peradaban yang berada di ujung akhir hayatnya. Peradaban Barat telah kehilangan kapasitas mengkritik secara mendalam masyarakatnya sendiri. Kata ‘kebebasan’ dan ‘demokrasi’ telah kehilangan kemampuan mengkritik diri sendiri secara keras dan secara rasional telah membantu membenarkan institusionalisasi tidak paralel dan permanen kekerasan negara dan pemajakan. Bahasa yang digunakan untuk melawan penyalahgunaan yang dilakukan oleh negara dan perbankan telah hilang dalam mendukung nilai-nilai ukur baru. Dengan demikian, jenis pajak seperti pajak pertambahan nilai dapat terus-menerus naik tanpa rasa takut sama sekali karena orang terpesona dengan demokrasi yang dia nikmati, tidak seperti orang lain dari ‘dunia ketiga’. Secara ironis ketika kita bicara tanpa akhir tentang individualisme, pandangan sekilas pada beberapa isu besar mengungkap bahwa kita hidup di jaman paham konformisme besar-besaran.

Dalam menguji fenomena esoterik kita mendapati ‘kata-kata bertuah’ berikut ini terutama, ‘toleransi’ dan ‘hak asasi manusia’. Konsep-konsep ini bukanlah kecelakaan sehingga artinya

Page 16: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

menjadi seperti sekarang ini. Kata-kata itu dipilih dan dimajukan untuk diselaraskan dengan kehidupan modern saat ini. Karena fenomena fundamental yang menegakkan masyarakat saat ini adalah kapitalisme, fungsi pokok dari nilai-nilai yang disebutkan di atas adalah untuk melanggengkan kapitalisme. Tanpa membongkar kejahatan kata-kata ini, kita seperti sedang mencari hantu, karena nilai-nilai dan lembaga-lembaga yang mewakili kata-kata itu berfungsi melanggengkan kapitalisme, dan esoterisasi itu adalah kapitalisme juga, dan bukan kata-kata itu sendiri yang harus diuji melainkan penggunaannya dan asasnya. Kita tidak dapat menyepelekan kenyataan ini, sementara asas-asas ini dihadirkan dengan gencar kepada dunia yang belum pernah dilakukan sebelum ini dalam sejarah, kapitalisme meluncurkan revolusi terakhir dalam pencariannya untuk mendominasi dunia. Evolusi kapitalis dalam bentuk de-regulasi finansialnya sekarang ini — digunakan saat ini di seluruh dunia untuk merangsang pertumbuhan melalui spekulasi kertas-kertas — perang bebuyutannya IMF melawan emas, dan penetrasi sungguh-sungguh lembaga pemerintahan dunia, semua berasosiasi dengan kebangkitan toleransi dan hak asasi manusia. Dua wacana ini dijaga terpisah dan pemisahan wacana toleransi dari hak asasi manusia ini adalah penipuan. Walaupun kata-kata itu secara intelektual terpisah dari wacana resmi, pada kenyataanya tidak dapat dibantah bahwa asas-asas itu memiliki pertumbuhan paralel yang saling berhubungan. Pertumbuhan etika esoterik dan ekonomi dengan krisis. Kita telah mencapai titik krisis akibat Pemerintahan Dunia yang artinya akhir kejayaan kapitalisme beserta akhir semangat toleransi.

Toleransi dan ekonomi dilahirkan di ranjang yang sama. Locke, Turgot, Bentham, Smith and Mill menciptakan ide toleransi yang kita miliki saat ini. Mereka bukanlah para biarawan, mereka adalah para pemuka dalam bidang ekonomi. Mereka adalah para penemu ilmu ekonomi yang merajalela dan mengatur masyarakat kita. Mereka melihat toleransi sebagai tuntutan esensial bagi perkembangan negara modern, yaitu negara kapitalis. Kita lupa betapa pentingnya toleransi sebagai sebuah instrumen formasi negara. Toleransi digunakan untuk menghapus segala sesuatu yang mencegah warga negara mengenali kejahatan sebuah negara. Jika anda tidak menerima toleransi, anda akan kehilangan 'identitas menyimpang' anda. Dan ini tentu saja mempengaruhi umat Muslim dan apa akibatnya jika Muslim ada di bawah payung toleransi? Edward Freeman memandang, pada tahun 1876 dalam tulisannya History and Conquest of the Saracens:

“Ada orang-orang di jaman kita ini yang mempelajari dengan sungguh-sungguh bahwa pemerintahan berbasis ajaran Muhammad, supaya menjadi benar-benar toleran, harus berhenti menjadi pemerintahan Muhammad ... Selama pemerintahan tetap berbasis ajaran Muhammad, makaselama itu juga akan dikendalikan oleh Jihad berupa sikap tegas menawarkan kepada wilayah-wilayah yang diekspansi, untuk memilih salah satu ‘Ikuti Qur'an (masuk Islam), Bayar Upeti (jizyah) atau Pedang (diperangi sampai tunduk mau mengikuti salah satu; Qur'an atau Bayar Upeti)’.”

Adalah alami bagi Freeman menyimpulkan bahwa untuk menjadi toleran anda harus berhenti menjadi Muslim. Dalam bahasa saat ini kita akan berkata, “menjadi Muslim artinya menjadi toleran.” Ini karena pengikut Freeman sekarang merasa bahwa mereka memiliki kekuatan merubah Islam. Dan ini adalah kekuatan baru ketika kata-kata ini telah mengambil alih kendali masyarakat berbasis informasi kita. Kata-kata itu memiliki kekuatan untuk mengesampingkan segala sesuatu yang menghalangi jalan mereka. Siapapun yang menggunakan kata ini, apakah dia Muslim atau bukan, apakah dia menyangkal toleransi atau tidak, sudah terjerat dalam permainan makna yang ditetapkan sebelumnya, baik itu aturannya maupun akibatnya. Siapapun yang bersifat ‘toleran’ saat ini harus berhenti dari menjadi apapun. Ini adalah nihilisme.

Menjadi toleran bukanlah pilihan. Hans Küng, ahli teologi terkemuka agama Katolik, dalam bukunya Global Responsibility: In Search of a New World Ethic (1990) menetapkan sebagai berikut:

“Setiap bentuk konservatisme gereja harus ditolak... Untuk membuatnya blak-blakan: tidak ada agama regresif atau represif — apakah itu Kristen, Islam, Yahudi atau dari mana pun asalnya — memiliki jangka panjang. ...Jika etika berfungsi untuk memperbaiki perbuatan, etika itu harus tidak terpisahkan. Dunia yang tidak terbagi semakin memerlukan sebuah etika yang tidak terpisah. Laki-

Page 17: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

laki dan perempuan pasca-modern memerlukan nilai umum, tujuan, hal-hal yang ideal, pandangan. Tetapi pertanyaan besar yang masih diperselisihkan adalah: tidakkah semua ini tidak mencontohkankeyakinan agama? ... Apa yang kita butuhkan adalah sebuah tatanan dunia ekumenis.”

Ekonomi juga bukan hal yang dapat dipilih. Salah satu dari ekspresi nihilis dengan salah satu latar belakang ekonomi yang jelas adalah ‘pasar’. Kenneth Arrow, ekonom pemenang hadiah nobel, mengamati bahwa ada tiga cara dasar bagi masyarakat apapun untuk menjatahkan sumber dayanya dan untuk membuat pilihan 'sosial dasar' lainnya. Di negara-negara berkembang paling ekonomis, keputusan sosial kalau tidak “bersifat politis” maka keputusan dibuat melalui “mekanisme pasar”. Namun pada bangsa-bangsa yang lebih terbelakang, Arrow menemukan bahwa pilihan sosial masih sering dibuat melalui “aturan tradisional yang luas cakupannya”, biasanya “aturan agama”. Hanya sebagai bangsa masuk lebih penuh ke dalam dunia modern yang menggantikan prosedur demokrasi dan pasar untuk keyakinan agama seperti itu. Diikuti dengan implikasi bahwa bagi sebuah masyarakat, untuk menerima bahwa mengikuti ‘pasar’, hendaknya juga berhenti mengikuti agama.

Nilai-nilai ini telah berjalan bersama uang kertas yang tidak menandakan apapun. Hal itu tidak berarti bahwa nilai-nilai tersebut tidak membangkitkan gairah yang luar biasa. Tetapi nilai-nilai itu adalah simbol yang terputus dari kenyataan kekuasaan. Nilai-nilai itu adalah penghubung dan penjaga masyarakat yang diatur di bawah struktur rumit yang mengkhususkan pada keahlian ekslusif yang rumit yang mempersulit pemahaman universal sesulit-sulitnya. Sanjungan mereka berarti bahwa orang takut berkata bahwa mereka bukan apa apa karena diri mereka terlepas dari realitas kekuasaan. Paul Morand dari Academie Française berbicara dan mendefinisikan uang kertasdalam sebuah cara yang cerdas:

[... uang kertas itu bukanlah sesuatu yang benar-benar memiliki nilai; uang kertas adalah lambang dari lambang, yang akhirnya tidak ada nilainya sama sekali.]

Nilai Global Menuju Penyatuan DuniaSetelah perang dunia kedua sebuah gelombang peristiwa penyatuan dan pengorganisasian yang tidak dapat diramalkan, dimulai dengan PBB, menyapu dunia.

Masing-masing dari mereka mencoba untuk menanamkan gagasan nilai-nilai global, identitas dan kewarganegaraan sebagai genosida terhadap nilai-nilai nasionalisme yang bertanggung jawab atas perang bencana. Perdamaian adalah menjadi argumen utama untuk membawa 'tatanan dunia / pemerintah yang bisa menghilangkan perang selamanya. Tapi gagasan pemerintahan dunia, dengan pengecualian beberapa organisasi zaman baru seperti Konstitusi Dunia dan Parlemen, aktif sejak tahun 1960-an, tidak mendapatkan penerimaan sampai tahun 1980-an.

Pada tahun 1980-an ledakan organisasi dan peristiwa esoterik memasuki tahapan penghembusan nilai-nilai global baru kepada dunia. Lagu “We are the World” bukan sembarang lagu populer. Laguitu adalah proklamasi teologi baru. Peristiwa dan organisasi seperti World Healing Day, World Instant of Cooperation, World Peace Day, Annual Global Mind Link, Human Unity Conference, World Conference on Religion and Peace, Provisional World Parliament, tiba-tiba muncul dengan agenda dunia mereka dan program universal untuk ‘mempromosikan kedamaian dunia’. World Constitution and Parliament Association memproklamasikan bahwa tujuan mereka adalah “segera memulai pemerintahan dunia dengan lebih dari 70% wilayah Bumi yang dimasukkan di awal rencana. World Healing Day menuntut dari para pendukungnya “usaha berdedikasi untuk mempraktekkan dan mengekspresikan kedamaian dalam hidup keseharian, dengan cara menyadari bahwa kedamaian harus di mulai dalam hati dan pikiran masing-masing orang”.

Peristiwa bertema lingkungan juga menyita ‘perhatian global’, yang menghasilkan pada tahun 1992 ‘Earth Summit’ di Rio de Janeiro. Bersamaan dengan ide pemerintahan dunia, bertumbuh pula ide agama dunia. Sejak tahun 1980-an ide ini telah memperoleh pengakuan yang cukup. Kapel antar agama sekarang menjadi biasa di beberapa bandara dan universitas. Beberapa di antaranya telah mengadakan perayaannya sendiri. Gerakan ini mengarah kepada pendirian ulang Parliament of World Religions Conference yang diadakan di Chicago, the United Religions Initiative dan United Religions Charter. Peristiwa-peristiwa ini mempopulerkan ungkapan universal seperti ‘kesadaran

Page 18: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

universal’ dan ‘kesadaran global’, yang secara bertahap menjadi hal yang lazim di antara para intelektual terkenal.

CNN media-mogul Ted Turner secara terbuka berbicara tentang jaman baru dan kebutuhan untuk memperkuat PBB menuju pemerintahan dunia. Harry Belafonte, musisi yang bertanggung jawab untuk konser dan album “We Are the World”, mendeklarasikan bahwa kampanye lagu tersebut adalah bagian dari pendirian pemerintahan dunia yang dijalankan oleh PBB. John Price, penulis Amerika yang terkemuka dan organiser acara World Healing Day, mengklaim bahwa kita sudah adadi dalam “Jaman Baru” penciptaan peradaban dunia baru, yaitu, “The Aquarian Civilisation”.

Jaman Baru adalah sesuai dengan mode mutakhir. Hampir setiap toko buku memiliki bagian yang dikhususkan untuk jaman baru, sebuah ungkapan yang walaupun tidak cukup dipahami oleh setiap orang namun akrab bagi kebanyakan orang. Ekspresi semacam itu biasanya diasosiasikan dengan UFO, okultisme, astrologi, meditasi, dll. Hanya beberapa orang yang tahu siapa itu Alice Ann Bailey (1880-1949), yang paling berjasa dalam mengembangkan infrastruktur dan mempersembahkan strategi gerakan jaman baru (new age) sekarang. Dia mendirikan Lucis Trust pada tahun 1922 yang awalnya disebut perusahaan penerbitan Lucifer yang saat ini membanggakan keanggotaan 6000 orang. Beberapa pemimpin politik dan keuangan paling masyhur di dunia telah bergabung dengan organisasi ini termasuk: Robert McNamara, Donald Regan, Henry Kissinger, David Rockefeller, Paul Volker dan George Schultz. Ini adalah grup yang sama yang menjalankan Council on Foreign Relations, organisasi elit yang bertanggungjawab untuk pendirian PBB.

Robert McNamara, mantan presiden Bank Dunia dan mantan sekertaris pertahanan Amerika adalah juga direktur World Future Society, asosiasi Jaman baru lainnya yang menemukan apa yang mereka sebut ‘studi tentang masa depan’ sebagai disiplin keilmuan yang sekarang diajarkan di lebih dari 200 universitas yang mengklaim telah “memberi penerangan ringkas kepada Presiden Reagan di masa depan, bersamaan dengan wakil President Bush, Donald Regan, dan staf Gedung Putih lainnya.” Asosiasi ini mengklaim partisipasi dari para politisi seperti Al Gore dan Newt Gingrich, dan penulis jaman baru seperti Marilyn Ferguson, penulis The Aquarian Conspiracy. Apa yang dilakukan para tokoh kapitalis terkemuka itu dengan Alice Bailey dan filosofi jaman barunya? Hal apa yang mengikat mereka bersama?

Inisiatif Penyatuan Agama-agama

Dari ekonomi hadirlah toleransi, dari toleransi hadirlah hak asasi manusia, dan dari hak asasi manusia hadirlah Inisiatif Penyatuan Agama-agama, IPA, yaitu agama esoterik yang dianjurkan hariini oleh PBB. IPA didirikan pada tahun 1995 oleh uskup pemerintahan episkopal William Swing dan dimaksudkan untuk menjadi sebuah “komunitas global” yang didedikasikan untuk kerjasama antar kepercayaan. Inisiatif itu telah berubah menjadi ‘agama dunia’ dengan piagamnya sendiri, hukum dan tatanannya. “IPA, pada masanya, bercita-cita untuk memiliki visibilitas dan perlembagaan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa,” demikian klaim mereka. Dalam pembukaan piagam tertulisnya:

“Kami, orang-orang dari agama yang beragam, ajaran kepercayaan (spiritual) dan tradisi adat di seluruh dunia, dengan ini mendirikan Inisiatif Penyatuan Agama-agama untuk mempromosikan yang abadi, kerjasama harian antar kepercayaan, untuk mengakhiri kekerasan dengan motivasi agama dan menciptakan budaya damai, keadilan dan penyembuhan bagi Bumi dan semua makhluk hidup.” Sebagai bagian dari inisiatif ini PBB mengorganisir Millennium World Peace Summit di tahun 2000, yang dihadiri lebih dari 1000 pemimpin agama dan spiritual dari berbagai kelompok pecahan yang berbeda, termasuk hinduisme, sikhisme, shintoisme, judaisme, taoisme, kristen, jainisme, buddhisme, zoroastrianisme, konfusianisme, agama-agama adat dan, tentu saja, beberapa Muslim yang selalu bersedia yang menurut dugaan mewakili Islam. Pertemuan itu dibiayai besar-besaran oleh yayasan-yayasan swasta seperti Ted Turner’s Better World Fund dan the Templeton, Carnegie dan yayasan Rockefeller Brothers, secara ironis mewakili kelompok-kelompok pro-aborsi yang paling kuat, pro-lobi global pengendalian populasi di dunia. Walaupun secara teknis acara ini bukan acara resmi PBB, tetapi acara itu diadakan di Majelis Umum dan sekjen PBB Kofi Annan memberikan kata sambutan di pertemuan tingkat tinggi agama itu. Pertemuan itu berlangsung

Page 19: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

beberapa hari sebelum para pemimpin politik dunia berkumpul untuk menghadiri pertemuan tingkattinggi PBB Millennium Heads of State Summit tanggal 6 - 8 September 2000, yang dihadirkan sebagai pertemuan terbesar kepala negara dalam sejarah manusia.

Pertemuan tinggi itu secara resmi sebagai penyelidikan supaya para pemimpin agama supaya berhenti berkonflik. Tetapi pertemuan itu sebenarnya adalah untuk mencari cara agar agama dunia dan komunitas spiritual yang ada, dapat bekerja bersama sebagai sekutu antara gerakan antar-kepercayaan dengan PBB pada persoalan-persoalan tertentu seperti perdamaian, kemiskinan dan inisiatif perbaikan lingkungan.

Para pemimpin agama yang hadir termasuk Francis Cardinal Arinze, presiden dewan Vatican untuk dialog antar agama; Konrad Raiser, sekjen World Council of Churches; Rabbi Israel Meir Lau, kepala rabbi Israel; Shaykh Abdullah Salaih Al-Obaid dari Liga Muslim Dunia; Shaykh Ahmad Kuftaro, Mufti Besar Republik Arab Syiria; pemimpin agama shinto Kuni Kuniaki dari Jepang; Skarekin II, patriark dari gereja ortodok armenia; pemimpin agama budha Samdech Preah Maha Gosananda dari Kamboja; pemimpin hindu Sri Jayendra Saraswathi Swamigal; dan pemimpin agama asli Amerika Oren Lyons. Coretta Scott King, janda Martin Luther King, dan pemimpin gerakan hak-hak sipil Jessie Jackson juga hadir.

Hal apa yang membuat para anti-Sufi seperti kepala Rabitah Shaykh Abdullah Salaih Al Obaid dan Sufi esoterik seperti Shaykh Ahmad Kuftaro hadir bersama? Tidak ada, kecuali forum PBB yang membahas ide kafir 'persaudaraan umat manusia'. Tetapi ini bukan satu-satunya forum yang mereka hadiri bersama.

“Bahkan gereja katolik, yang secara terbuka terkait dengan dialog antar iman merasa bahwa hal-hal ini sudah terlalu jauh dan mencemaskan di mana IPA mengarah pada satu gerakan menyeluruh antar-kepercayaan, dengan demikian mengekspresikan keperluan ‘...menghindari resiko sinkretismedan dari irenisisme menipu yang terburu-buru.’”

Paus bahkan dipaksa untuk membuat beberapa pernyataan mengenai hal-hal berikut:

“Bermacam agama yang ada tidaklah sama. ...Paus menunjukkan ambiguitas tertentu yang telah timbul dalam lingkaran teologi, yang mempertimbangkan dialog antar agama sebagai pembenaran sinkretisme. Bapa Suci mengatakan bahwa “dalam beberapa lingkungan eklesial, sebuah sikap mental telah muncul dalam beberapa tahun kebelakang yang cenderung untuk merelatifkan wahyu Kristus dan mediasi uniknya yang universal berkenaan dengan penyelamatan.” Jika hal ini dijinkan,Gereja juga akan kehilangan alasan untuk dapat bertahan.”

Pada tahun 1998 penulis katolik Lee Penn menulis dalam artikelnya The United Religions Initiative,a Bridge Back to Gnosticism: “Saya menantang para pendukung IPA untuk menunjukkan contoh-contoh dari Injil, dari Dewan Ekumenikal, atau pengajaran-pengajaran Paus, Orang Suci, atau Doktor dan para Bapa dari Gereja, yang memanggil para pemeluk kristen untuk beribadah bersamaan dengan gnostik (new agers), animis dan politheis (agama adat banyak bangsa Asia), atau atheis dan agnostik. (Ibadah bersama tampaknya tidak memiliki preseden sebelum Parlemen AgamaDunia pada tahun 1893, dan merupakan sebuah fenomena berbeda dari dialog antar-kepercayaan atau berbagi kasih sayang — yang konsisten dengan pengajaran Gereja sebagaimana diungkapkan pada Vatican II.) ... Hendaknya dicatat bahwa dokumen-dokumen IPA dan pernyataan-pernyataan para pendukungnya menunjukkan beberapa kejahatan yang dikecam oleh Paus: “sebuah religiusitas yang samar-samar, tidak mampu datang untuk mengatasi dengan pertanyaan kebenaran dan persyaratan konsistensi,” “hilangnya rasa transenden kehidupan manusia,” “kebingungan dalam bidang etika, bahkan tentang nilai-nilai fundamental penghargaan atas kehidupan dan keluarga,” “relativisme etika,” “pandangan teologis yang keliru,” dan “persetujuan ditunjukkan oleh banyak orang Kristen mengenai pelanggaran hak asasi manusia oleh rezim totaliter.”” Namun demikian sulit untuk menghindari membuat paralel antara pertemuan Paus dengan beberapa anggota agama-agama dunia sebagaimana dia lakukan di Assisi pada tahun 1986 (juga di Roma pada tahun 1999) dan ketika the Pertemuan Tingkat Tinggi Millennium World Peace PBB diselenggarakan pada skala yang lebih besar pada bulan Agustus tahun 2000. Shaykh Kuftaro berpartisipasi dalam kedua forum.

Page 20: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Kewarganegaraan Global

Pada bulan April 1997 di Vancouver, British Columbia, Kongres Pemuda Kewarganegaraan Global diorganisir, yang salah satunya oleh Dr. Desmond E. Berghofer, mantan asisten Wakil Menteri Pendidikan Lanjutan di Pemerintah Alberto, Kanada. Dia menyatakan: “...orang sudah lupa bahwa pikiran sadar mereka adalah bagian dari kesadaran universal, yang menyertakan bumi, ibu kita. Dengan melihat mereka terpisah dari bumi, orang menggunakan energi hidup mereka untuk berjalan dalam konflik dengan paksaan hidup universal... ketika kesadaran manusia tiba ke dunia, kesadaran itu datang sebagai energi...”

Dr. Berghofer menulis buku, The Visioneers, di mana dia melukiskan sebuah dunia tanpa batas nasional, agama yang satu, dan kedamaian di bumi melalui hubungan dengan planet, yang telah diperbarui. ‘Visioneering’ adalah sebuah konsep evolusioner yang mengangkat kemanusiaan melalui ‘kewarganegaraan global’. Kosa kata dan konotasi agama dari ide-ide ini adalah luar biasa. Salah satu peserta yang hadir di acara tahun 1997 adalah perwakilan PBB, Dr. Robert Muller, seorang tokoh terkemuka jaman baru yang menyatakan keyakinannya dalam kesadaran kosmis yangterus berkembang global, dengan cara sebagai berikut:

“...bersikap secara benar terhadap Bumi...Anda bukanlah anak Kanada, anda adalah unit kosmos yang hidup karena bumi adalah fenomena kosmik...kita semua adalah unit kosmik. Itulah sebabnya kenapa agama memberitahukan kepada anda, anda adalah istimewa (divine). Kita semua adalah energi istimewa...”

Parlemen Dunia

PARLEMEN PERTAMA TAHUN 1893

‘Parlemen Agama-agama Dunia’ pertama berlangsung di Chicago di tahun 1893, diselenggarakan selama Eksposisi Kolombia di Chicago, merayakan perayaan ke-400 ekspedisi Christopher Columbus ke Amerika. Walaupun kumpulan ini dominan kristen, baik itu delegasi yang hadir dan tema acaranya, dan tidak benar-benar global (karena mayoritas agama-agama dunia tidak diwakili), menyediakan kesempatan yang sangat menguntungkan guna memperkenalkan agama tertentu dari Timur dan Timur Dekat kepada Barat (misal hinduisme, buddhisme dan kepercayaan bahai.

Salah satu bintang pada parlemen pertama adalah Swami Vivekananda. Vivekananda adalah seorangmurid India berumur 30 tahun dari Sri Ramakrishna (1836-86), seorang ‘titisan’ yang dihormati (tuhan-manusia) yang mengklaim telah mengikuti pengajaran kebaktian dari beberapa agama (termasuk kristen) dan menemukan agama-agama itu secara esensial sama sebagaimana orang-orang dengan keyakinan hindu mereka. Vivekananda mengembangkan tema ini dengan kesuksesan besar di parlemen, berbicara dengan hormat tentang Yesus bahwa tuhan yang disembah dengan banyak nama pada agama-agama dunia adalah satu dan sama. Setelah Parlemen itu, Vivekananda mendirikan ‘Vedanta Societies’ (berafiliasi dengan Ramakrishna Order di India) di beberapa kota-kota di Amerika. Ini adalah pos terdepan misionaris pertama dari sebuah agama Timur di Amerika Serikat.

Parlemen pertama ditandai juga sebagai awal dari gerakan lintas agama, dengan mengejar dialog formal dan kerjasama antar agama di dunia.

PARLEMEN 1993

Setelah se-abad berlalu, 'Parlemen' lain diselenggarakan di kota Chicago pada bulan Agustus / September 1993. Acara ini menarik 8000 peserta dari hampir semua agama di dunia. Pidato pleno pertama Parlemen disampaikan oleh Robert Muller di bawah judul 'Pemahaman Antar-kepercayaan'. Pesannya adalah zaman baru klasik:

Page 21: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

“Ada satu tanda setelah tanda lain, di manapun anda melihat, bahwa kita berada pada malam menjelang Jaman Baru yang akan menjadi jaman spiritual. ...Kita memasuki sebuah jaman universalisme. Kemanapun engkau berpaling, orang bicara tentang pendidikan global, informasi global, komunikasi global — setiap profesi di bumi sekarang memerlukan dimensi global. Seluruh umat manusia menjadi saling bergantung, menjadi satu...Parlemen ini dan apa yang terjadi sekarangpada dunia...adalah renaisance, titik balik sejarah manusia. Sehingga bahkan ahli nujum mulai memberitahu kita bahwa akan terjadi perubahan fundamental.”

Muller mengamati bahwa PBB telah berubah dari penyedia bantuan materi kepada bangsa-bangsa menjadi penyedia bingkai kerja etik bagi masalah-masalah internasional (semisal hak asasi manusia):

“Tetapi tahap akhir belum dilakukan oleh PBB, dan itu adalah tahap yang Sri Chinmoy ['guru hindudi PBB'] dan banyak dari kita di PBB telah janjikan; yaitu, kita harus menambahkan dimensi terakhir kepada hal ini, yang merupakan yang tertinggi, yang merupakan yang terbesar, yang merupakan suatu hal yang akan meletakkan sesuatu ke tempatnya; yaitu, dimensi spiritual....Itulah sebabnya kenapa Parlemen ini begitu penting. Parlemen itu didirikan di saat yang tepat.”

Muller menasihatkan bahwa kesimpulan dan rekomendasi dari Parlemen didaftarkan ke PBB sebagai kontribusi kepada pemikiran yang dilakukan pada tatanan dunia baru. Dia mengajukan bahwa Parlemen Agama-agama Dunia lainnya diselenggarakan di tahun 2000 untuk melihat di mana kita berdiri, dan — membuat pengamatannya yang terpenting sebagai mantan pegawai resmi PBB — dia mendesak untuk diciptakan institusi permanen:

“Apa yang dibutuhkan adalah tempat di mana anda memiliki sejumlah orang yang cukup banyak ... bekerja sama setiap hari. Ini adalah keajaiban yang telah saya lihat di PBB... Dan ketika anda melakukan hal ini pada berbagai agama — jika membentuk sekertariat internasional, atau sebuah parlemen tetap, atau sebuah agen spiritual dunia — jika anda melakukan hal ini, segala sesuatu akanberubah....Ini adalah, dalam pendapat saya, hasil tunggal yang terpenting yang dihasilkan oleh parlemen ini.” Sebelum parlemen di tahun 1988, sekelompok akademisi dan pemimpin agama di Amerika mendirikan sebuah Dewan untuk Parlemen Agama-agama Dunia, dengan tujuan mengorganisir perayaan seratus tahun Parlemen. Di antara para pendiri Dewan ini adalah seorang Muslim dari India yang lulus dari Universitas Muslim Aligarh yang bermukin di Chicago, dengan nama Dr. ‘Irfan Ahmad Khan. Dr. ‘Irfan Ahmad Khan adalah profesor di American Islamic College di Chicago, juga Wali dari Parlemen Agama-agama Dunia, Ketua komite antar kepercayaan, dan perwakilan PBB di Liga Muslim Dunia.

Tidak seperti Parlemen pertama di tahun 1893, di Parlemen kali ini sejumlah sarjana Muslim yang signifikan, berpartisipasi. Di antara dua puluh lima presiden di Parlemen tahun 1993 empat adalah presiden Muslim:

1. Imam Warits Deen Muhammad, Juru bicara International American Muslim.2. Hon. Sayed Shabuddin, anggota parlemen dan editor Muslim India.3. Dr. Asad Husain, Presiden, American Islamic College di Chicago.4. Shaykh Kamel al-Sharif, mantan menteri pendidikan Yordania.

Institut Urusan-urusan Muslim Minoritas adalah salah-satu sponsor parlemen, dan Liga Muslim Dunia memberikan kontribusi finansial kepada Parlemen, dan Pangeran Muhammad al-Faisal bin Turki adalah salah satu pembicara di Parlemen. Liga Muslim Dunia diwakili oleh sekjennya Abdullah Omar Naseef. Partisipan lain adalah Dr. Inamullah Khan.

Salah satu presiden parlemen, Asad Husain dilaporkan telah berkata:

“Saya sangat banyak membantu urusan PBB yang berkenaan dengan agama-agama. Kami akan memberikan sebuah kepemimpinan ... bagi kebangkitan agama yang akan memberi harapan nyata dan kebahagiaan kepada orang-orang di dunia.”

Page 22: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

PARLEMEN DI TAHUN 1999

Karena ‘sukses’-nya Parlemen di tahun 1993, Dewan tersebut memutuskan untuk mengumpulkan kembali Parlemen setiap lima tahun di berbagai belahan dunia yang berbeda. Setelah perubahan-perubahan politik yang sangat penting yang berlangsung di Afrika Selatan di tahun 1994 dan peran inspirasional semua agama pada gerakan Anti Apartheid diputuskan untuk mengumpulkan kembali Parlemen Agama-agama Dunia yang Ketiga di Cape Town, Afrika Selatan. Pada bulan Juli 1998, setelah dua tahun kerja awal sebuah komite tuan rumah yang disebut Parlemen Agama-agama Dunia, Afrika Selatan, tahun 1999 didirikan. Parlemen tersebut meminta agama-agama untuk terlibat hal lain dalam “menangani masalah-masalah kritis dunia”. Pertemuan di Cape Town itu memiliki dua tujuan, menurut para penyelenggaranya, “melibatkan para pemimpin agama di seluruhdunia dalam dialog antar agama dan mendorong mereka berkolaborasi bagi perubahan sosial dengan pemerintah, buruh, perdagangan, ilmu pengetahuan, bisnis, media, pendidikan dan bidang-bidang berpengaruh lain.”

Kongres Muslim Dunia (Mu’tamar al-‘Alam al-Islami) di Pakistan mengadopsi sikap militan yang mendukung Parlemen, dan selama 1998 mengambil sebuah resolusi untuk menyeru Muslim mendukung Parlemen tahun 1999. Sejumlah sarjana Islam internasional diundang untuk ikut ambil bagian di Parlemen Cape Town yang berlangsung 8 hari dari 1 - 8 Desember 1999. Di antara mereka adalah:

1. Dr. Maneh al-Johani, Sekjen World Assembly of Muslim Youth (WAMY).

2. Ataullah Siddiqi, Islamic Foundation, Leicester, Britain (sebuah badan yang dibuat untuk dialog antar agama dipimpin oleh Khurshid Ahmad, anggota Jamaat al-Islamiyah dan pengikut Maududi yang bersemangat).

3. Dr. Mustapha Ceric, Mufti dari Bosnia. Mr. Ceric sering mengikuti kumpulan dialog antar agama,suatu undangan yang kontradiktif bagi orang bernegara Muslim yang saat ini menderita begitu banyak dari orthodok dan katholik kristen.

Kitab Suci Dunia

Sebuah Kitab Suci Dunia, yang “mengumpulkan pesan-pesan dari kitab-kitab suci dari bermacam agama dan tradisi pada topik-topik tertentu” diuraikan oleh pertemuan puncak tokoh agama multi-kepercayaan termasuk Shaykh Kuftaro dan Dr. Inamullah Khan, pendiri dan sekjen Modern World Muslim Congress dan wakil presiden Konstitusi dan Asosiasi Parlemen Dunia. Pendeta Sun Myung Moon, kepala unifikasi gereja (the moonies) dan orang yang mengumumkan diri sendiri sebagai Mesiah, pertama kali menyusun ide Kitab Suci Dunia dan penugasan persiapannya. Pengantar KitabSuci Dunia mengatakan:

“Gerakan untuk “ekumenisme yang lebih luas” telah mulai, membawa bersama dialog para pemimpin dan sarjana dari semua agama-agama dunia. Para ahli teologi dari semua kepercayaan menegaskan nilai positif agama lain dan berusaha menanggulangi prasangka dari masa silam. Sekarang luas diketahui bahwa pencarian manusia akan Tuhan, atau untuk Realitas yang Tidak Terbatas, apapun disebutnya, adalah akar dari semua agama-agama.

... Dialog antar agama di jaman sekarang sudah berada di luar langkah pertama menghargai agama lain guna mengembangkan pengenalan bahwa agama-agama dunia memiliki banyak kesamaan. Partisipan kristen bisa jadi menemukan sesuatu dalam Islam, misal, yang bisa memperdalam kekristenannya, dan partisipan Muslim bisa menemukan suatu perintah dari pengajaran Budhisme. Dasar kesamaan antar agama-agama menjadi lebih tampak karena partner-partner dialog menembusbatas-batas ketidaksepakatan doktrin.

Sekarang seruan untuk sebuah “teologi dunia” telah disuarakan oleh banyak sarjana, termasuk Wilfred Cantwell Smith, John Hick, dan Raimundo Panikkar.”

Page 23: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Perlunya mengatur kitab suci adalah mengatur ‘rasa hormat’ bagi semua agama yang berbeda tanpa perasaan kontradiksi apapun saat menyatakan keperluan inti mereka, penyatuan agama-agama:

“Semua agama tidak mengajarkan risalah yang sama. Kontributor telah memberikan bagian yang cukup mewakili kekuatan utama dari ajaran masing-masing agama. Namun, karena ajaran masing-masing agama yang dibawa, keluar dari bingkai umum acuan mereka, akibatnya ada bahaya salah tafsir. Karena itu, adalah salah membaca Kitab Suci Dunia seolah-olah memproklamasikan pengajaran monolitik universal agama-agama. Tetapi lebih kepada, persamaan dan tema-tema umum yang digarisbawahi dalam antologi ini hendaknya dipandang terhadap pesan khas masing-masing agama. Pembaca diperingatkan: sampai salah satu mengambil langkah pertama untuk memahami masing-masing agama dalam kekhasan sendiri, kontribusinya pada penyatuan agama-agama mungkin disalahartikan.”

Kuil Pemahaman

Sebelum Parlemen tahun 1993 ada ‘Kuil’. Kuil Pemahaman, bertempat di Cathedral of St. John the Divine, yang didirikan di tahun 1960 oleh Juliet Hollister dan kelompok bergengsi ‘Founding Friends’ yang menyertakan: H.H. the XIV Dalai Lama, Jawaharlal Nehru, H.H. Paus John XXIII, Eleanor Roosevelt, Anwar el-Sadat, Dr. Albert Schweitzer, Sekjen PBB U Thant, dan yang lainnya. Kuil tersebut membangun serangkaian ‘Konferensi Tingkat Tinggi Spiritual’ yang berlangsung di berbagai kota di dunia. Kuil Tersebut juga berkumpul dalam sebuah konferensi di Gunung Sinai pada bulan Oktober 1984 untuk “memperbincangkan konsensus antar-agama,” di mana Dr. Robert Muller diminta untuk membuat draft ‘Deklarasi Penyatuan Agama-agama Dunia’ di tahun 1988, kuil tersebut mendirikan Forum Global Spiritual dan Pemimpin Parlemen untuk Kelangsungan Manusia, peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya disponsori bareng dengan komite global PBB untuk Pengembangan Parlementarian dan Populasi. Forum tersebut bertemu di Oxford, England di tahun 1988, kemudian lagi di Moskow tahun 1990. Kuil tersebut juga alat mendirikan North American Interfaith Network yang mengadakan konferensi internasional di Wichita pada tahun 1987 dan di Seattle tahun 1990.

Komite Global PBB untuk Parlementarian Populasi dan Pengembangan didirikan di tahun 1982 dengan dukungan dana dari dana populasi PBB, dan dana istimewa yang dipercayakan yang didirikan oleh Program Pengembangan PBB “untuk menyediakan informasi mengenai isu kelangsungan global parlementarian, pemimpin spiritual dan media, dan untuk membiayai jaringan pertemuan di tingkat nasional, regional dan global .” Adalah signifikan bahwa dua belas pribadi yang terdaftar di Badan Direktur Penasihat dari Kuil Pemahaman tersebut juga terdaftar sebagai anggota Dewan Forum Global, termasuk Very Reverend James Parks Morton yang merupakan Dekan Katedral dari St. John the Divine, Presiden Kuil Pemahaman, yang juga duduk di Dewan Forum Global. Pembicara yang tampil di Forum tahun 1988 di Oxford, Inggris adalah James Lovelock, penulis The Ages of Gaia. Dia berkata kepada audiens: “Di Bumi, dia [Gaia] adalah sumber kehidupan kekal dan hidup sekarang; ia melahirkan manusia dan kita adalah bagian dari dirinya.” Hipotesis Gaia-nya Lovelock pertama kali muncul di tahun 1979 dan berevolusi menjadi Gaia: Sebuah Pandangan Baru atas Hidup di Bumi. Gaia dan Isu Lingkungan telah digunakan sejak saat itu untuk keperluan yang lebih tinggi yang melibatkan PBB.

Forum tahun 1990 di Moskow menampilkan Mikhail Gorbachev dan kemudian Sekjen PBB Javier Perez de Cuellar. The Supreme Soviet dan Yayasan Internasional untuk Kelangsungan dan Pengembangan Kemanusiaan mensponsorinya, bersamaan dengan Kuil Pemahaman dan Komite Global PBB mengenai Pengembangan dan Populari Parlementarian. Gorbachev berkata “Perestroika telah merubah pandangan ekologi kita; hanya lewat usaha internasional kita dapat mencegah tragedi.” Dia menyeru setiap bangsa untuk menghasilkan laporan lingkungan negara pada Konferensi PBB mengenai Pengembangan dan Lingkungan di Rio de Janeiro. Dia mengulangipanggilan awal bagi ‘palang hijau’ PBB, gugus tugas darurat internasional yang bisa bergegas ke tempat bencana ekologis. Transportasi diberikan kepada peserta yang diundang secara gratis oleh Aeroflot, dan biaya-biaya lokal dibayari oleh negara yang didatangi. Dorongan utama dari Forum adalah untuk mengeksplorasi peran media berita bisa bermain dalam mempromosikan kelangsunganhidup global, “dan terutama pengembangan yang berkelanjutan.” Lebih dari 50 jurnalis

Page 24: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

internasional, 20 pemimpin bisnis internasional, ilmuwan, termasuk almarhum ahli perbintangan Carl Sagan, dan pemimpin terpilih seni dan komunitas budaya diundang untuk bergabung dengan 700 pemimpin parlementer dan spiritual.

Siapa pimpinan Forum dan ‘wakil’ dari Muslim? Shaykh Ahmad Kuftaro, Mufti Besar Syria. Dan siapa lagi? Sekjen Rabitah. Siapa para penandatangannya? “para kepala badan agama nasional dan internasional, termasuk sekertaris umum World Muslim League dan World Council of Churches, dan Wakil Presiden World Jewish Congress, Metropolitan Pitirim dari Uni Soviet, Mufi Besar Syria dan Yugoslavia, Ketua Uskup semua gereja kristen Cina, dan dari keuskupan, lutheran, methodist dan mennonite gereja-gereja di Amerika Serikat; cardinals, lamas, archbishops, kepala para rabi, patriark, mullah dan uskup dari yurisdiksi di kota-kota besar dunia; para profesor teologi, para presiden seminar, para dekan katedral, dan para kepala penata agama di seluruh dunia; para pemimpin agama adat dari lima benua.”

Lima bulan setelah forum Moskow, konferensi serupa diselenggarakan di Washington, D.C., disponsori oleh North American Conference on Religion and Ecology (NACRE), digambarkan dalam literatur konferensi sebagai “Organisasi antar-kepercayaan yang dirancang untuk membantu komunitas agama Amerika Utara memasuki gerakan lingkungan di tahun 1990-an.” Program tersebut menghadirkan HRH Prince Philip, Duke of Edinburgh dan Presiden World Wide Fund for Nature, Russell Train, Kepala WWF-US, Carl Sagan, Cornell University, Jessica Mathews, DirekturGlobal Issues of the National Security Council dan anggota dewan editorial The Washington Post, Lester Brown, Presiden of Worldwatch Institute; dan Brian Swimme, pengarang bersama dengan Thomas Berry dari The Universe Story.

Di tahun 1995 PBB meminta Kuil Pemahaman untuk menyelenggarakan perayaan ke-50 pendiriannya dan untuk mengorganisir jasa-jasa antar-kepercayaan. Dihadiri oleh ratusan orang di Cathedral of St. John the Divine, Kuil mengundang para pemimpin agama-agama dunia untuk menawarkan doa-doa dan mengundang artis terkemuka dunia untuk memberi persembahan musik, puisi dan tarian untuk memperingati peristiwa ini. Ini adalah layanan antar-kepercayaan pertama yang membuka pertemuan setingkat KTT PBB. Pada September 1997 dan 1998 Kuil Pemahaman dengan Pusat Antar Kepercayaan New York, (organisasi antar-kepercayaan milik James Parks Morton), memberikan jasa doa antar kepercayaan di Gereja St. Bartholomew untuk pekerjaan Majelis Umum dan Sekretaris Jenderal PBB.

Agama Nabi Ibrahim

Ini adalah topik yang lain dari semangat ekumenis yang sama. Doktrin Ibrahim terutama didukung oleh Vatikan yang telah menyatakan pada beberapa kesempatan perlunya dialog dengan agama monoteistik lainnya yang berasal dari Nabi Ibrahim, termasuk agnostik dan 'gerakan spiritual baru' ke meja global yang sama.

“Dalam dialog ini orang-orang Yahudi dan Muslim harus memiliki tempat unggulan. Tuhan menganugerahi itu sebagai penegasan maksud ini.”

Para penggemar dari gerakan ini adalah bagian dari dialog dan gerakan 'perbandingan agama' . Padatahun 1989, salah satu contoh terbaik dari dialog disediakan oleh Muslim-Christian Research Group, yang menerbitkan beberapa laporan dari diskusi di Tantangan Kitab Suci - Injil dan Qur'an.

The International Abrahamic Youth Forum kemudian dibuat sebagai proyek percontohan diluncurkan oleh tim relawan dari semua perspektif agama dan politik dalam Islam, Yudaisme dan kekristenan. Panitia merencanakan serangkaian forum dimaksudkan untuk mengidentifikasi individu dan organisasi, dan untuk merangsang pembentukan jaringan di antara mereka yang melibatkan dialog antara tiga agama.

Siapa yang mendukung ‘Dialog Ibrahim’? Sekali lagi kita menemukan sufi esoterik semacam Shaykh Kuftaro bersama modernis seperti Dr. Khurshid Ahmad (dari Jamaat al-Islamiyah nya Maududi) berada di tempat yang sama. Kristen, semacam Archbishop of Canterbury George Carey

Page 25: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

dan Dr. Hans Küng dari Germany; dan yahudi, semacam Kepala Rabi Inggris, Dr. Jonathan Sacks, dan mantan kepala rabi Irlandia, Dr. David Rosen, juga mendukungnya.

Vatikan telah menunjukkan kecenderungan tertentu kepada konsep ini, mungkin sebagai cara untuk mengecualikan diri dari kelompok-kelompok dialog palsu penganut kepercayaan baha'i. Mereka mengorganisir konferensi antar kepercayaan di tahun 1986 di Assisi (Italia). Anggota Dalai Lama, dari Lucis Trust, penganut zoroaster dan lain-lain, ikut berpartisipasi. Shaykh Ahmad Kuftaro juga hadir.

Hari Bumi Dunia

Ajang lain semacam itu adalah Hari Bumi, yang disponsori oleh PBB melalui UNESCO dan didukung oleh Rabitah Saudi Arabia. Pada bulan November 1969, John McConnell mempersembahkan konsep Hari Bumi di konferensi nasional UNESCO berjudul ‘Manusia dan Lingkungannya.' John McConnell menghubungi Sekjen PBB, U Thant di akhir tahun 1970 dan memperoleh dukungan untuk menjadikan Hari Bumi sebagai hari libur global, untuk dirayakan setiap tahun di bulan Maret, pada saat matahari lewat Khatulistiwa, yaitu hari pertama musim semi di Belahan Bumi Utara.

Pada saat membunyikan Lonceng Kedamaian pada perayaan Hari Bumi 21 Maret 1971, U Thant, Sekjen PBB, menyeru orang-orang dari semua kepercayaan dan budaya untuk mengamati beberapa peristiwa dalam keheningan, untuk mempertimbangkan peran mereka dalam memelihara Bumi dan komitmen mereka sebagai bentuk kepedulian. Setelah membunyikan Lonceng, dia berkata, “Aspirasi abadi umat manusia adalah berbuat kebaikan ketimbang kejahatan, bagi kedamaian, ketimbang perang, telah mencapai dimensi berskala dunia selama abad ini. Selama itu akhirnya Hari Bumi, adalah bagian dari patriotisme dunia dan juga patriotisme keluarga, telah terjadi. Semoga hanya ada Hari Bumi yang penuh kedamaian dan riang gembira yang tiba ke hadirat Bumi kita yang cantik sebagaimana langgengnya bumi yang terus berputar dan mengelilingi ruang dingin dengan kehangatannya dan harus dijaga seperti barang pecah belah yang menjadi tempat bergantung makhluk yang hidup.”

Setiap tahun seremoni Hari Buminya PBB ini berlanjut untuk diobservasi pada hari terjadinya matahari melewati Khatulistiwa pada bulan Maret (tanggal ke-20 atau ke-21), dengan membunyikan Lonceng Kedamaiannya PBB . Pada tahun 1987, kehormatan untuk membunyikan Lonceng diberikan kepada Shaykh Ali Mukhtar, mewakili Liga Muslim Dunia. Muslim membunyikan Lonceng dengan rasa persaudaraan dengan dibantu oleh seorang presbiterian, Chester Morris, dari Misi Amerika bagi PBB dan seorang atheis, Valentine Karymov, dari Misi Uni Soviet bagi PBB.

Dalam sebuah dokumen berjudul ‘Visi seorang Wakil Bumi', bagian dari Proklamasi Hari Bumi di tahun 1971, dikatakan:

“Peranan yang merupakan hak agama dalam masyarakat adalah esensial: (1) Penekanan baru harus diberikan kepada fakta bahwa hampir semua agama mengajarkan kekuatan cinta dan pentingnya Golden Rule. (2) Harus ada toleransi di antara orang-orang dengan kepercayaan berbeda mengenai misteri hidup yang tidak terbatas — siapa atau apa itu Tuhan, kehidupan setelah mati, realitas dimensi lain (pertanyaan-pertanyaan yang mana pikiran jujur dapat bedakan).” Pengangkatan tema Krisis Lingkungan adalah peletakan batu pertama Tatanan Dunia Baru.

Kapitalisme berlanjut

Apa yang sesungguhnya terjadi di sela kumpulan berskala global dan universal ini adalah bahwa usaha untuk mengabstrakkan masalah yang sesungguhnya, guna menghasilkan prinsip bersama dan menjaga diskusi ‘kedamaian, toleransi dan perbedaan’ tetap dikemukakan dan guna menyebarkan ide jaman baru. Mempercayai kebenaran kumpulan semacam itu secara teguh berarti mempercayai bahwa kedamaian dapat dibuat undang-undangnya atau bahwa, jika kedamaian tidak dapat diundang-undangkan, hendaknya berlanjut di tangan sejenis kekuatan yang saat ini dimonopoli oleh

Page 26: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

perusahaan multinasional dan pemerintahan dunia. Jika kumpulan ini dibuat guna melayani supaya kapitalisme tetap hidup untuk satu hari saja lagi, maka kumpulan-kumpulan itu mengabdi kepada kapitalisme. Ini berarti bahwa di belakang motto ‘perbedaan, toleransi dan kedamaian’, kita harus melihat melalui lensa kebalikannya dari praksis kapitalis, sesuatu yang sangat berbeda: kewarganegaraan, ketidakacuhan, dan penindasan.

Para pemimpin dunia dikumpulkan di tahun 2000 di New York, dalam jumlah yang tidak dapat ditiru, untuk menyaksikan parodi lain pelanggengan sistem kapitalis. Bukti bahwa kumpulan-kumpulan tersebut tidak bertujuan sesuai dengan isi klaimnya, yaitu salah satu pembicaranya adalahStephen Covey (pengarang buku Tujuh Kebiasaan dari Manusia yang sangat Efektif). Dia berkata kepada para pemimpin bahwa mereka “harus meluruskan sistim-sistim nilai mereka sendiri” dan “harus melepaskan pemberdayaan” melalui “visi, disiplin dan nafs mereka” yang dihubungkan kepada “permodelan, penemuan jalan, pelurusan sistem-sistem nilai dan pemberdayaan”. Covey kemudian menunjukkan tiga video dengan pesan-pesan semacam “apakah anda mendengar yang tidak terdengar?” dan “Para pemimpin mampu memahami saling keterkaitan” yang muncul di atas sebuah layar seperti halnya kupu-kupu yang mengepakkan sayap-sayapnya dan matahari terbenam yang berkelap-kelip layaknya keindahan musik piano.

Ada kumpulan lain yang tidak pernah berlangsung. Pesta-pesta itu adalah: kapitalisme industri, kapitalisme finansial, kapitalisme monopoli dan kapitalisme perusahaan multinasional. Sejak kapitalisme-kapitalisme itu merobek-robek dunia, mereka perlu bersetuju menghentikan kekerasan dan kesengsaraan. Kapitalisme industrial, dengan negara yang bertugas sebagai penjaga malamnya dan organisasi-organisasinya yang seperti militer, bertanggung jawab untuk penaklukan kekaisaran sektor-sektor yang luas seperti populasi dunia dan sumber-sumbernya, dan juga industrialisasi dari peranan dan fungsi perempuan di masyarakat. Kapitalisme Finansial, dengan negara yang berhutangkepada bank yang menggagahinya serta institusi-institusi finansial, adalah pemiskinan setengah penghuni benua Afrika dengan konsekuensi langsung pada kesehatan dan kualitas hidup orang-orangnya. Kapitalisme monopoli, dengan campur tangan negara dan administrasi birokrasi, menghancurkan bentuk-bentuk industri dan perdagangan tradisional, dan juga mengurangi kecakapan laki-laki dan perempuan kepada bentuk aktifitas ekonomi terendah: perburuhan. Kapitalisme perusahaan multinasional, dengan negara bangkrut yang menyerupai otoriter dan administrasi intens angkatan kerja, mengubah agresi utamanya melawan massa populasi yang tidak diinginkan, yang tidak berharga untuk dieksploitasi, sementara orang-orang itu tidak diberi kesempatan untuk berdiri di atas kaki sendiri. Dominasi kapitalis berarti keberlanjutan penaklukan kapitalis, eksploitasi beserta penindasannya. Agama-agama, dalam budaya toleransi saat ini hanyalah kambing hitam. Setelah membuat agama tidak relevan dengan proses politik dan ekonomi,kemudian mereka menyarankan bahwa mereka dapat mempertanggungjawabkan sikap tidak toleransi dan kekerasan adalah penipuan sinis dan usaha jelas untuk mengalihkan perhatian jauh-jauh dari para pelaku yang sesungguhnya yang harus bertanggung jawab.

Pernikahan budaya antara populisme dan esoterisisme tampak menggantikan debat intelektual secara keseluruhan. Namun kecenderungan kepada refleksi esoterik dan abstrak ini bukan sepenuhnya tak berarti. Arti dari kecenderungan itu tidak seperti yang mereka katakan; tetapi harus ditemukan dalam pengelakan tema yang disaring oleh bahasa-bahasa pengelakan itu. Tujuan dari analisa anti dogma yang 'mendalam' ini, tentu saja adalah bertindak. Sementara narasi buku ini menyita waktu berharga perdebatan di antara para pemimpin dunia, genggaman kapitalisme (riba) kepada dunia semakin mengendor. Ketidakjelasan dan makna ganda bahasa universal di buku ini bukan dimaksudkan untuk menyinggung perasaan. Yang menyinggung adalah keyakinan buta yang ditempatkan pada bahasa-bahasa itu oleh tatanan yang sudah mapan. Hal ini terutama melibatkan Muslim.

Muslim dan tatanan esoterik baru

Muslim dan esoterik baru, memerintah dunia yang berakibat dan penghilangan tragis Kekhalifahan, menjadi sebuah klaster bangsa-bangsa yang terpisah dengan benderanya sendiri-sendiri, beserta konstitusi dan bank sentralnya. Tidak satupun dari kenyataan-kenyataan ini diterima dalam Islam. Setiap satu dari konstitusi-konstitusi ini, menyertakan konstitusi Islam, adalah sebuah penyerangan

Page 27: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

kepada Islam. Setiap kali sebuah bank beroperasi di tanah Muslim adalah pengingat pernyataan perang yang Allah telah nyatakan di Qur’an melawan para pelaku riba. Dalam keadaan ini Islam yang telah direformasi telah berhasil menjaga status quo selama hampir seratusan tahun.

Setiap Muslim mengetahui bahwa riba adalah haram. Jadi, seperti halnya para reformis kristen, beberapa reformis Muslim dengan bantuan para kafir terdidik merubah definisi riba. Mereka meninggalkan madzhab tradisional, mereka menemukan madzhab baru, dan sebagian berdasarkan pragmatisme, mereka menemukan suatu hal yang sebelumnya tidak terpikirkan: bank Islam. Akibatnya, sambil mengkritik kapitalisme, mereka memeluknya dengan dukungan agama. Semua hukum dan metode baru ‘mereformasi Islam’ adalah berselisih dengan Islam. Semua itu adalah penyimpangan dalam bentuk fundamentalisme, yaitu fundamentalis kapitalisme. Mereka telah melakukan hal yang tidak seorangpun kafir berani melakukan: merubah Hukum Islam supaya dapat menerima bank. Hal ini dimungkinkan karena fundamentalisme berhutang lebih banyak kepada freemasonri ketimbang Hukum Islam: tokoh itu adalah Rashid Reda, diinspirasi oleh ‘Abduh yang membentuk reformis Islam, bukan Ibnu Taymiyyah. Meskipun pengawasannya pada aspek fundamental Deen, Ibnu Taymiyyah bukanlah reformis, dan dia tidak akan pernah mengizinkan bank Islam berdiri.

Sementara itu kapitalisme dunia berlanjut berevolusi menuju negara dunia. Adapun persiapannya melibatkan isu-isu ekonomi dan politik dan juga agama. Para reformis itu telah merubah Islam untuk menerima kapitalisme, tampak sama bersemangat untuk merubah Islam lebih jauh guna mendefinisikan ulang Islam bersamaan dengan toleransi, hak asasi manusia dan prinsip-prinsip lain dari agama esoterik baru.

Kekuatan ekumenikal dari agama esoterik ini telah berhasil menyatukan beberapa sekte yang tak terdamaikan dari Islam. Apakah reformis esoteris atau, menggunakan ungkapan Titus Burckhardt, ‘mereka yang tidak melihat melampaui cakrawala eksoterisme’, ada banyak orang yang telah menyerah pada kekuatan memikat PBB. Di mana lagi anda akan menemukan eksoterik yang disebutSalafi dan esoterik yang disebut Sufi, yang konon menghina satu sama lain, dan dengan rasa persaudaraan, datang bersama-sama ke suatu kumpulan? Persaudaraan yang menyatukan mereka bersama bukanlah persaudaraan Islam tetapi 'persaudaraan umat manusia' didukung oleh freemasonri, kaum penganut baha'i dan PBB. Ketika tiba kepada kumpulan kapitalisme dan PBB, mereka saling akur satu sama lain.

Bagaimana bisa Rabitah yang berbicara tentang bid'ah sambil secara terbuka mendukung PBB dan inisiatif-inisiatif kafirnya? Adalah hal yang diketahui bahwa generasi terakhir Ikhwanul Muslimin dan Jamaatul Islamiyah juga bersemangat dalam dialog antar agama dan forumnya. Mereka secara menghina ‘mendefinisikan ulang’ Islam sebagai toleran dan kini mereka menemukan hak asasi manusia ala Islam, dan lain-lain. Apa yang terjadi kepada proyeknya para modernis? Kegagalan ini untuk memahami baik Islam dan dinamika kafir dunia bermakna bahwa kapitalisme dapat bergerak maju mencapai tujuannya, yaitu negara dunia, sementara sejumlah besar Muslim terpesona oleh hakasasi manusia ala Islam dari modernis dan bank Islamnya. Buku ini akan menunjukkan akar gerakan yang datang dari freemasonri esoterik.

Mereka berencana dan Allah juga berencana. Allah menyatakan perang kepada kapitalisme, dan itu berarti bahwa bank, negara, konstitusi mereka, hak asasi manusia, piagam PBB dan Inisiatif Penyatuan Agama-agama akan binasa, tetapi Allah tidak akan binasa. Dan itu juga berarti bahwa di samping ikon ini, fundamentalisme eksoteris/esoteris yang telah menghancurkan Islam selama seratus tahun akan binasa. Ketika yang Hak dihadirkan, yang batil akan musnah.

Sebagai kekuatan yang memimpin perlawanan terhadap kapitalisme di abad ini, Islam akan menjadiagama yang membangunkan dunia. Karena orang akan dibebaskan dari penjara linguistik dan struktur fisik yang diciptakan oleh ahli ekonomi, Islam akan melepaskan kehebohan kolektif terhadap para bankir. Waktunya telah tiba ketika orang-orang tidak lagi terpesona oleh frase seperti ‘persaudaraan umat manusia’ yang berfungsi untuk menyembunyikan skema menghancurkan terbaru dari pemodal riba. Orang-orang akan tahu kelas politisi diadakan untuk menutupi kejahatan

Page 28: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

kelas elit ekonomi. Dalam tahun-tahun mendatang, elit ekonomi diketahui, nama-nama mereka akandikenal, kegiatan-kegiatan mereka akan diungkap dan dikutuk.

Ada generasi baru Muslim yang hidupnya tidak berhubungan dengan Hasan al-Banna atau Maududi. Mereka hidup di dunia yang di tahun 1950 tidak bisa melakukan apa-apa. Dunia baru ini secara cepat mengarah menuju negara dunia. Negara dunia ini adalah tantangan kita. Negara dunia akan mengklaim atas nama ‘persaudaraan umat manusia’ sehingga perdamaian akan memerintah selamanya, walaupun kenyataannya mereka akan menjadi polisi dunia dengan cara yang tidak pernah dipraktekkan oleh tiran manapun sebelumnya. Mereka akan berkata krisis akan selalu berulang setelah krisis monumental sekarang, tetapi kenyataannya mereka mendirikan Bank Sentral Dunia dan mengeluarkan uang kertas dunia yang merubah semua krisis kepada pemajakan dan inflasi (yang juga suatu pajak). Yang menerima hal ini akan disebut toleran dan pengikut agama yang baik. Sedangkan yang melawan akan disebut penjahat kriminal. Padahal tindakan mereka adalah kejahatan itu sendiri.

Islam adalah satu-satunya yang menawarkan jalan keluar yang sudah terbukti untuk keluar dari kapitalisme/kufr, karenanya hanya ada satu kekuatan untuk melawan, yang dalam istilah praktis disebut negara dunia. Perlawanan saat ini baru bisa dihitung dengan jari tapi akan menjadi jutaan perlawanan nanti, akan mendukung Islam, karena Allah menyertakan bersama negara dunia, petunjuk jelas bagi masyarakat yang cerdas untuk memahami. Jika riba masih belum jelas sebagai kejahatan, maka akan segera menjadi jelas. Jika kapitalisme masih belum terlihat sebagai sistem kriminal, maka akan segera terlihat. Allah adalah Maha Kuasa. Tidak ada kemenangan kecuali dengan Allah.

Apa itu Esoterisisme?

Gagasan Esoterisisme

Substantif dari ‘esoterisisme’, seperti kata sifat ‘esoterik’, membawa arti-arti yang berbeda di dalamkonteksnya, dan ini adalah penyebab utama kebingungan (bukan hanya pada orang-orang yang berada di luar bidang, tetapi bahwa pada orang-orang yang memang mengkhususkan diri pada pengkajian hal ini). Setidaknya lima arti dapat dibedakan dari penggunaan saat ini, hanya arti terakhir yang merujuk kepada subjek buku ini.

Pertama: ‘esoterisisme’ biasanya digunakan oleh penjual buku dan penerbit sebagai sinonim untuk ‘hal gaib | okultisme’; dalam hal ini, kata esoterik berfungsi untuk hal umum untuk koleksi difus tulisan berkaitan dengan paranormal, ilmu gaib, berbagai tradisi kebijaksanaan eksotis, spiritualitas zaman baru kontemporer, dan sebagainya.

Kedua: Kata sifat ‘esoterik’ (mungkin sesuatu yang lebih sering digunakan ketimbang substantif) dapat dipahami sebagai merujuk kepada pengajaran rahasia dan ‘disiplin ilmu misterius’ dengan perbedaan antara initiates dan non-initiates. Ketiga: Dalam wacana studi agama ‘perenialis’ atau ‘tradisionalis’, esoterik adalah konsep metafisika yang merujuk kepada ‘kesatuan transenden’ dari agama esoterik.

Keempat: Dalam pendekatan ‘para ahli agama’ kepala studi agama, esoterisisme cenderung digunakan sebagai sinonim dekat makrifat dalam menguniversalkan cita rasa dari sebuah kata (yaitumenyelubungi bermacam fenomena agama yang menekankan pengalaman ketimbang mode pengetahuan rasional dan dogmatis, dan mendukung mistik/simbolik atas bentuk-bentuk diskursif ekspresi).

Lima: Dari perspektif ketat sejarah, esoterisisme digunakan sebagai konsep wadah yang meliputi kompleks arus saling terkait dan tradisi dari periode modern awal hingga hari ini, asal sejarah dan fondasi asal sejarah dan dasar yang terletak dalam fenomena sinkretis dari Renaissance, 'hermetisisme' (dalam arti luas dan inklusif kata).

Page 29: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Semua definisi-definisi ini mewakili aspek-aspek yang berbeda dari esoterisisme, tetapi kami lebih suka memandang fenomena ini sebuah kecenderungan dalam domain pengetahuan dan pemikiran, dengan pengaruh jelas Aristotelianisme, untuk menemukan dalam setiap wacana ‘sebab-sebab pertama’ — satu sebab universal — di satu sisi dan di sisi lain meninggalkan ‘penyebab sekunder’ — sebagai sebab tertentu yang kebetulan.

Hal ini diungkapkan dalam bahasa esoterisisme sebagai pembagian realitas kepada dua domain atautingkatan: satu esoterik atau domain internal dan dua eksoterik atau domain eksternal, sementara mencari esoteris atas yang eksoteris. Esoterisisme adalah sebuah kecenderungan berfikir untuk menemukan prinsip universal, dipahami sebagai apa yang umum dan unik di antara banyak. Hal ini tersirat bahwa dalam proses esoterik aneh dari penemuan terletak rahasia tersembunyi, sebagai kebenaran dan tujuan penemuan. Esoterisisme adalah cara berfikir, maksudnya cara menginterogasi.Kami akan mengembangkan karakter dua kali lipat menjadi interogasi esoterik.

Pertama, esoterik dibedakan dari eksoterik. Esoterisisme [adalah] ketertarikan dalam menemukan penyebab interior atau primal daripada deskripsi tak berujung dari fenomena. Setiap pertanyaan esoterik adalah interiorisme sebanyak ia bergerak menjauh dari deskripsi yang mudah dan lahiriah atau jawaban dalam hal bagaimana segala sesuatu atau fenomena muncul. Kedua, bahwa penyelidikan esoterik menjadi penyebab prima yang dipahami sebagai pencarian ke dalam apa yangbersifat universal untuk banyak. Dari awal kami menyimpulkan bahwa penyelidikan esoterik adalahpencarian batin untuk universal.

Selama universal dipandang sebagai perennial, cara berfikir ini dapat disebut ‘filosofi perenis’. Filosofi ini dapat diterapkan kepada domain berfikir apapun, tetapi secara khusus diterapkan kepadapersoalan-persoalan yang berhubungan dengan agama. Tanya jawab seputar esoterik benar-benar berbeda dari tanya jawab ilmiah yang paling umum saat ini. Cara mereka memperlakukan objek-objek yang dipertanyakan berbeda secara fundamental. Ilmu pengetahuan akan saling bertanya kepada disiplin ilmu yang berbeda tentang tujuan praktis yang mapan dari masing-masing disiplin yang khas. Tidak satupun disiplin atau bidang ilmu yang mendahului satu sama lain. Pemikiran esoterik mendahului semua bentuk lain pertanyaan dan dengan demikian tampak menjadi pokok. Dalam pemikiran esoterik kami mendekati apa yang esensial dan universal dalam semua hal. Dan ini lebih unggul daripada apa yang kebetulan dan aneh bagi suatu hal atau peristiwa tertentu.

Apa dasar bagi hal yang interior? Ada artikulasi tiga kali lipat: awal, penyebab, dan ‘yang dimiliki oleh keduanya’. Dan dasar apa yang ditunjukkan atau diberikan oleh domain ini? Domain ini adalahtransendensi. Ini berarti bahwa transendensi dianggap sebagai domain yang lebih asli dan lebih komprehensif dari interior.

Masalah dengan interior transendental adalah bahwa hal itu tidak meninggalkan bingkai metafisika tradisional. 'Interior transendental' dipandang sebagai 'prinsip nalar' atau 'prinsip tertinggi' tampaknya menghalangi sejak awal pencarian terhadap rahasia. Rahasia yang diarahkan dan didefinisikan oleh cara berfikir ini.

Karena rahasia itu adalah tujuan akhir dari pertanyaan esoterik, dia harus dapat diajukan dalam penyelidikan esoterik. Jika hal itu bukan bagian dari pertanyaan esoterik, pertanyaan semacam itu tidak akan pernah mampu mencapai rahasia itu. Maka rahasia itu harus dapat diajukan sebagai hasil pencarian ‘transendental interior’.Penentuan sebelumnya mengenai apa yang menjadi interior berlabuh pada ‘konsep fundamental’ dan ini menentukan pengetahuan itu yang disajikan di tangan. Artinya, bahwa penentuan interior pengetahuan diatur sendiri oleh cara mendasar yang mana pertanyaan diarahkan menujunya: prinsip perenial dan universal realitas.

Ketika secara khusus diterapkan kepada agama prinsip itu menandakan rahasianya hanya dengan mengacu pada apa yang umum bagi semua agama. Dan hal ini dipandang sebagai 'fakta-fakta'. Setiap realitas apapun adalah 'fakta minor' yang tidak layak dipertimbangkan dengan intensitas yangsama seperti fakta esoterik. Perbedaan ini muncul sebagai alat kritis untuk menganalisa dan membedah agama apapun. Ini selanjutnya menunjuk pasti, disadari atau tidak, untuk penciptaan atau pengakuan eksistensi sebelum sinkretisme. Apa yang esensial bagi semua agama adalah,

Page 30: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

apakah berkembang ke masa depan atau mengalihkan ke masa lalu, oleh sifat sinkretik. Kenyataan ini pada akhirnya menggantikan setiap realitas lain dari agama. Hal ini menyangkal Islam, karena menyangkal bahwa Allah telah menjadikan Islam sebagai bentuk akhir agama-agama yang terdapat dalam dan dibatalkan oleh Islam. ‘Fakta esoterisisme, subsisten faktual dari sebuah pemahaman agama terkandung di dalamnya dan karenanya tidak dapat menjadi sumber penerangan untuk pengetahuan esoterik secara apriori. Sebaliknya esoterisisme hanya dapat menjadi rangkaian berputar dari pemikiran-pemikiran yang diciptakan sendiri. Pendekatan semacam itu sendiri harus tetap tunduk pada kritik konstan dalam bentuk analogi dan perbandingan tetapi tidak dapat mencapai melebihi sistem yang diciptakan sendiri tanpa meninggalkannya. Esoterisisme tetap menjadi disiplin rasionalis yang terkandung dalam kerangka tradisional metafisika. Hal ini secara fundamental berbeda dengan Islam. Ketaatan kepada Allah dan keutuhan 'Amal atau kenyataan hidup Islam tidak dapat memiliki validasi atau bernilai apapun dalam pemahaman esoterik. Esoteris tidak dapat melihat Islam sebagai sebuah ‘fakta’.

Islam tetap tersembunyi kepada mereka karena cara melihat realitas dalam agama. Ketika esoteris melihat Islam mereka hanya melihat prinsip Islam dan teologi unitarian.

Pada tingkat yang lebih personal, esoterisisme adalah rute melarikan diri di akhir pekan dari realitasyang dinikmati oleh para intelektual ‘pasca revolusi seksual’. Esoterisisme adalah bagi mereka bagaimana mengelola supaya merasa layak di dunia, sesuai dengan ide ketertiban dan kehormatan, karena telah menyerah pada cara hidup berhala. Mereka tidak dapat menghadapi fakta bahwa dunia yang membuat mereka menyerah adalah sangat berhala dan bahwa mereka begitu melekat padanya sehingga mereka tidak melihat jalan keluar kecuali dalam kumpulan akhir pekan esoterik mereka.

Esoterisisme adalah jalan dari dunia yang gagal. Yaitu jalan tanpa kepemimpinan. Yang menawarkan gerbang palsu kepada spiritualitas tanpa menemukan masalah yang sesungguhnya dengan cara membahayakan mengadopsi cara hidup masyarakat pagan. Karenanya esoterisisme adalah cara hidup hamba dunia dan merupakan instrumen perbudakan. Untuk alasan inilah ide ‘Esoterik Islam’ benar-benar tidak masuk akal.

Fondasi paling umum dan mendasar dari esoterisisme adalah pemisahan antara dua domain, eksoterik atau eksterior, dan esoterik atau interior. Itu adalah metode pendekatan kepada kenyataan yang hanya bertindak memisahkannya, untuk menghindari tertangkap basah oleh intelektual. Sifat alaminya tidak bertujuan apapun, karena sebagian besarnya hanya prasangka saja.

Frithjof Schuon menyediakan beberapa definsi esoterisisme dari perspektif tradisionalisme guénonian:

“Pertama-tama harus jelas dulu mengenai arti kata “esoterisisme”: setiap orang mengetahui bahwa itu menunjukkan suatu doktrin apriori dan metode yang kurang lebih rahasia karena mereka dianggap sebagai melampaui kapasitas terbatas rata-rata laki-laki. Apa yang membutuhkan penjelasan adalah mengapa perspektif ini adalah mungkin dan bahkan perlu, dan bagaimana diterapkan kepada bermacam tingkat eksistensi manusia; semua ini atas pemahaman bahwa hal itu adalah esoterisisme otentik yang dimaksud, dan tidak palsu atau menyimpang, yang diperhitungkan berkompromi dengan kata jika tidak hal itu sendiri, dan yang sering hanya menyanjung kecenderungan untuk pemborosan. Tentu saja, semua esoterisisme tampaknya diwarnai dengan bid'ah dari sudut pandang yang sesuai eksoterisme, tetapi hal ini jelas tidak memenuhi syaratnya jika secara intrinsik ortodoks, dan demikian sesuai dengan kebenaran yang demikian dan dengan simbolisme tradisional yang berkaitan; adalah benar bahwa esoterisisme yang paling otentik kebetulan dapat berangkat dari kerangka ini dan merujuk kepada simbolisme asing, tetapi tidak bisasinkretis secara substansi yang paling pokoknya. Namun, apa yang menjadi perhatian kami di sini adalah bukan esoterisisme yang begitu banyak dalam sejarah — seperti Pythagorisme, Shivaist Vedanta, Zen — karena esoterisisme yang semacam itu, yang akan kita sebut sofia perenis dan yangdalam dirinya sendiri tidak tergantung pada bentuk-bentuk tertentu, karena memang itu esensi mereka.”

Page 31: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Kami secara khusus tertarik pada esoterisisme yang dikenal sebagai Tradisi. Konsep tradisional dariTradisi (dengan T besar) pertama kali muncul di akhir abad ke-19. Konsep itu adalah ungkapan modern dari ‘sofia perenis’. Ada tiga jalan tradisi: murni, eklektik dan humanis. Yang pertama diwakili oleh Guénon, Schuon, Nasr dan lain-lain, yang menegaskan kesatuan transendental dari semua agama. Guénon melihat dalam freemasonri dan katolisisme adanya para pewaris, tetapi hanya sebagian, dari ‘Tradisi Primordial’ yang lebih baik diawetkan dalam metafisika hindu. Tradisibermakna sama dengan kata yahudi Kabbala, bermakna transmisi . Tradisionalisme eklektik diwakili oleh Theosophical Society of Blavatsky dan the World Parliament of Religions of Chicago of 1893. Mereka tidak menekankan pada Tradisi Primordial tetapi mereka lebih menyukai ide ‘keliling belanja’ untuk kesepakatan terbaik (harga paling pas) khas bagi masing-masing individu. Humanis diwakili oleh Gurdjieff dan Jacob Needleman. Sementara para pengikut guénonian bersikeras bahwa dunia sedang berpindah (devolving) dan karenanya solusinya ikut bergerak juga, sedangkan para pengikut gurdjieffian percaya bahwa dunia sedang berevolusi secara spiritual dan mereka menghasilkan solusinya. Mereka semua menggunakan perbandingan agama untuk menegaskan keyakinan mereka dan pandangan khusus mereka. Mereka secara esoterik mengambil apa yang mereka pandang hal biasa bagi semua agama untuk menegaskan pandangan-pandangan pribadi mereka sendiri.

Dalam arti yang lebih luas esoterisisme menyertakan suatu hal yang disebut ‘filosofi gaib' dari Renaisans dan pengembangannya yang belakangan: alkemi, paraselsianisme dan rosikrusianisme; kristen dan pasca kristen kabbalah; teosofikal dan aliran iluminis; dan bermacam okultis dan perkembangan yang terkait selama abad ke-19 dan ke-20.

Fondasi Esoterik

Pengingkaran

Ide tradisionalis tentang ‘pengingkaran’ berasal dari ide 'Tradisi Primordial' yang awalnya milik manusia. Sejak itu, menurut pandangan ini, ras manusia ada dalam proses tetap pemisahan atau memungkiri kepemilikan kebijaksanaan asli yang meliputi semua, yaitu kebijaksanaan yang sesuai dengan cara hidup orang-orang terdahulu. Keadaan asli ini dapat disamakan dengan konsep pusat primordial atau Tradisi. Pusat primordial ini adalah hal yang dilambangkan, dalam tradisi kristen yahudi, sebagai Surga Dunia.

Menurut pandangan ini, pengetahuan akan prinsip kebenaran telah ada, dari permulaan, milik bersama seluruh umat manusia, dan kemudian telah terungkap dalam sistem teologis tertinggi dan paling sempurna dari zaman sejarah. Tapi kemerosotan alami telah menimbulkan pemisahan esoteris dari yang eksoterik, menghasilkan keterpisahan lebih jauh dari Tradisi asli. Esoterik dan Eksoterik asal muasalnya dari Pengingkaran (the Fall). Pengingkaran menghasilkan pemisahan dari pengetahuan. Di Barat, makna yang lebih dalam menjadi esoterik dan secara bertahap dikurangi terus-menerus hingga menjadi kabur, dan hal-hal ritual menjadi diperkuat sedangkan praktek formaldari ritual-ritual itu terus-menerus dipisahkan dari pengajaran orisinalnya.

Orientalis R.W.J. Austin membuat definisi menarik mengenai pendekatan universalis:

“Dr. Stoddart telah menghasilkan sebuah karya mengenai Sufisme dengan judul [Sufism. The Mystical Doctrines and the Methods of Islam] yang menyediakan informasi bagi para pembaca serius, sebuah pendekatan universalis sejati, yang di dalam buku itu dia telah menjaga dengan tegas dan jelas dalam pandangan pembawaan Islam dan konteks sufisme, sambil memakai perbandingan dengan tradisi agama lain di mana perbandingan semacam itu menerangi prinsip-prinsip dasar yang umum dan tidak mengaburkan perbedaan-perbedaan yang nyata dan takdir (providential) dari perspektif spiritual, pertimbangan sangat penting dalam setiap studi sah apapun dari agama-agama dunia.”

Dualisme

Page 32: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Penulis Perancis Pierre A. Riffard, sarjana yang menggemari esoterisisme, menulis pada kalimat pertama bukunya yang berjudul L’Esotericisme:

"Bagaimana bisa kita tertarik pada suatu hal semacam esoterisisme? Kita hidup di medan pertempuran di mana cahaya (lumières) dan kegelapan (ténèbres) bertempur.”

Daya tarik ini dengan konflik dualisme fundamental adalah jantung dari keseluruhan pandangan dunia esoterik. Sebuah pandangan yang disifati oleh pertempuran metafisika dua sisi, di mana hal yang misterius dan yang tidak dikenal mendominasi hal yang pasti dan dikenal. Akibatnya, upaya untuk mengetahui yang tidak diketahui menimpa urusan-urusan untuk mengetahui yang diketahui. Dengan demikian manusia benar-benar kosong dan kehilangan segalanya karena apa yang tidak dia ketahui menjadi ganti apa yang dia percayai atau apa yang dia lakukan. Dalam skenario ini, dunia adalah rumit, kabur, ambigu dan misterius. Akses kepada atau kemampuan menafsirkan hal yang ambigu atau misterius dipandang sebagai cahaya atau kebaikan itu sendiri, sementara ketidakmampuan mengakses dipandang sebagai iblis.

Itu adalah pendapat palsu di antara beberapa ulama syi'ah bahwa ada dua kekuatan di Alam Semesta: kebenaran dan dusta, dan hal ini sekarang dipeluk oleh beberapa Muslim yang sederhana. Pandangan dualistik ini tidak berdiri. Kepalsuan tidak berdiri di hadapan Kebenaran. Kepalsuan bukanlah kekuatan lain. Allah ta‘ala berfirman di Qur’an Surat Al-‘Isra:

“Katakanlah: ‘Kebenaran telah datang dan kepalsuan telah lenyap. Kepalsuan akan selalu musnah.’” Tidak ada kekuatan kecuali bagi Allah. Hanya ada Allah tanpa sekutu atau pembanding. Dualisme adalah pandangan pengikut zoroaster yang asing bagi kita. Kekuatan negatif ini dijelmakan oleh setan, yang mengambil peranan jauh di luar apa yang disajikan di Qur’an. Setanisme bukanlah ibadah ritualnya syaitan — walaupun mengarahkan kepada hal itu — setanismememberi setan kekuatan yang terlepas dari kekuatan Allah subhanahu wa ta‘ala. Firman Allah:

يمءاشي نم الرجءاشي نم يطانءاشي نم الش ءاشي ن مءاشي نم بءاشي نم اللهءاشي نم ذ فاستعءاشي نم القرآن قرأت فإءاشي نم ذايتوكلون م ربءاشي نم هءاشي نم وعلءاملعلا هدابع نم هللا ى يءاشي نآمنوا الذءاشي نم علءاملعلا هدابع نم هللا ى سلطاننولكوتي مهبر ىلعو اونمآ نيذلا ىلع ليسله نه إءاشي نم

كون مشرءاشي نم بءاشي نم هءاشي نم هم يءاشي ن والذءاشي نم يتولونه يءاشي ن الذءاشي نم علءاملعلا هدابع نم هللا ى سلطانه نما إءاشي نم

(Apabila kamu membaca Alquran) artinya bila kamu hendak membaca Alquran (hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk) artinya ucapkanlah a`uudzu billaahiminasy syaithaanirrajiim.(Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaan baginya) tidak mempunyai pengaruh (atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Rabbnya.)Sesungguhnya kekuasaannya hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya sebagai pemimpin) yaitu yang taat kepadanya (dan atas orang-orang yang terhadap-Nya) maksudnya kepada Allah (mereka mempersekutukan.) (16, 98-100).

Allah menyebutkan syaitan yang terkutuk sebagai melakukan hal-hal berikut:

Mem-provokasi, menggoda, menyusup, menakut-nakuti, membisiki, menyebabkan kesedihan, memicu masalah, menyebabkan orang lupa, licik, ingin menyesatkan Muslim. Allah menyebutkan bahwa syaitan bisa jenis manusia dan bisa jenis jinn, dan bahwa mereka adalah musuh kita dan teman-teman kuffar:

فعلوه نوملعي اوناك ول ربكما شاء ولو غرورا اريبخ نولمعت امب ناك هللا نإ زخرفالقولءاشي نم بعض هولعف ام كبر ءاش ولو ارورغ لوقلا فرخز لءاملعلا هدابع نم هللا ى إءاشي نم بعضهم ي يوحءاشي نم ءاشي نءاشي نم والجءاشي نم الإءاشي نم نسءاشي نم يءاشي ن شياطءاشي نم عدوا ي هولعف ام كبر ءاش ولو ارورغ لوقلا فرخز نبءاشي نم لءاشي نم كلءاشي نم لءاشي نم كجعلنا وكذيفترون وما فذرهم

(Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh) sebagaimana Kami telah jadikan mereka sebagai musuh-musuhmu; kemudian pengertian musuh itu dijelaskan (yakni setan-setan) siluman-siluman (dari jenis manusia dan jin yang memberikan bisikan) yang menghembuskan godaan (antara yang sebagian kepada sebagian lainnya tentang perkataan-perkataan yang indah-indah) yang memulas warna kebatilan (untuk membujuk) umat manusia. (Jika Tuhanmu

Page 33: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya) maksudnya bisikan-bisikan yang menyesatkan tadi (maka tinggalkanlah mereka) biarkanlah orang-orang kafir itu (dan apa yang mereka ada-adakan) berupa kekafiran dan lain-lainnya yang sudah menjadi watak mereka; ayat iniditurunkan sebelum turunnya ayat perintah untuk berperang.(6, 113).

القريةءاشي نم هءاشي نم هذءاشي نم ءاشي ن مءاشي نم جنا أخرءاشي نم ربنا يقولون يءاشي ن الذءاشي نم لدانءاشي نم والوءاشي نم والنءاشي نم ساءءاشي نم جالءاشي نم الرءاشي نم ءاشي ن مءاشي نم يءاشي ن والمستضعفءاشي نم اللهءاشي نم سبءاشي نم يلءاشي نم فءاشي نم ي تقاتءاشي نم لون لا لكم ومايرا لدنكنصءاشي نم ءاشي ن مءاشي نم لنا واجعل لدنكولءاشي نم يا ءاشي ن مءاشي نم لنا واجعل أهلها الءاشي نم مءاشي نم الظ

كان يطانءاشي نم الش كيد ن إءاشي نم يطانءاشي نم نوملعي اوناك ول الش أولءاشي نم ياء فقاتءاشي نم لوا اغوتءاشي نم الط سبءاشي نم يلءاشي نم فءاشي نم ي يقاتءاشي نم لون كفروا يءاشي ن والذءاشي نم اللهءاشي نم نوملعي اوناك ول سبءاشي نم يلءاشي نم فءاشي نم ي يقاتءاشي نم لون يءاشي نآمنوا الذءاشي نم يفا ضعءاشي نم

(Mengapa kamu tak hendak berperang) pertanyaan yang berarti celaan; maksudnya tak ada halangannya bagi kamu untuk berperang (di jalan Allah dan) untuk membebaskan (golongan yang lemah baik laki-laki, wanita maupun anak-anak) yakni yang ditahan oleh orang-orang kafir buat berhijrah dan yang dianiaya mereka. Berkata Ibnu Abbas r.a., "Saya dan ibu saya termasuk golongan ini," (yang mengatakan) atau berdoa, "Wahai (Tuhan kami! Keluarkanlah kami dari negeri ini) Mekah (yang penduduknya aniaya) disebabkan kekafiran (dan berilah kami dari sisi-Museorang pelindung) yang akan mengatur urusan kami (dan berilah kami dari sisi-Mu seorang pembela.") yang mempertahankan kami terhadap mereka. Allah telah mengabulkan permohonan mereka ini, maka dimudahkan-Nya sebagian mereka itu untuk keluar sedangkan sisanya tinggal di Mekah sampai kota itu berhasil dibebaskan lalu Nabi saw. mengangkat Itab bin Usaid sebagai penguasa di Mekah, maka dibelanya orang-orang teraniaya dari penganiaya-penganiayanya.

(Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah sedangkan orang-orang kafir berperang di jalan tagut) setan. (Maka perangilah anak buah setan itu) maksudnya penyokong-penyokong agamanya niscaya kamu akan beroleh kemenangan karena kekuatanmu dengan Allah. (Sesungguhnya tipu daya setan) terhadap orang-orang beriman (adalah lemah) tidak akan dapat mengatasi siasat Allah terhadap orang-orang kafir itu. (4, 75-76).

Setan tidak memiliki kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Allah. Jihad di Jalan Allah adalah memerangi kawan-kawan setan, kuffar. Tipuan lemah setan adalah menciptakan alasan palsu bagi anda untuk tidak berperang. Orang yang menyembah setan berzikir secara tetap kepada setan. Mereka bicara tentang memerangi kekuatan jahat tetapi mereka menyangkal Jihad melawan kuffar. Ini adalah penyangkalan tersirat dari Jihad melawan kuffar sebagai Jihad fisik melawan orangnya. Lebih jauh lagi mereka mengklaim bahwa Muslim hanya memerangi non-Muslim atas perintah setan, ketimbang perintah Allah.

Tarekat, Tasawwuf adalah bahwa mu'min selamat dari setan dengan perlindungan Allah ta‘ala. Shaykh Ibnu ‘Ata’illah berkata dalam kitab Hikam beliau, “Karena Anda tahu setan yang tidak akanpernah mengabaikan Anda, jangan abaikan Dia yang merenggut jambulmu di Tangan-Nya.” Dia juga berkata, “Serangan nyata terhadap musuh adalah pekerjaan anda dengan cinta Sang Kekasih.”

Setanisme

Setanisme adalah ketika setan diberikan sifat-sifat atau aturan-aturan yang hanya milik Allah. Hal ini bukan hanya membandingkan Allah kepada setan seperti halnya musyrikun, tetapi termasuk kepada menggantikan Allah dengan setan, menunjukkan bahwa perintah Allah bukan benar-benar perintah Allah tetapi perintah setan.

Berikut ini beberapa contoh:

Nazim: seorang Naqshbandi okultis dari Siprus, dia menulis bahwa perang melawan kafir datang dari setan. Naskah tersebut datang dari pembicaraan yang diberikan kepada seorang pendengar kristen dan merujuk kepada kemungkinan perang antara orang beragama (kristen, Muslims yahudi, dll.), dan naskah itu menegaskan bahwa berperang satu sama lain adalah perintah setan: “Kita berperang satu sama lain atas perintah setan.”

Page 34: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Menurutnya, kebencian juga berasal dari setan.

Ada beberapa ayat al-karimat dan hadith ash-Sharif memerintahkan Hubb-i-fillah dan Bughd-i-fillah, yaitu mencintai Muslim karena mereka Muslim dan membenci kuffar karena mereka kuffar.

Hassan Hathout: seorang Ikhwan Mesir dan Penasehat Dewan Urusan Umum Muslim, dia menulis dalam Pendahuluan bukunya yang berjudul Reading the Muslim Mind:

“Cinta adalah dari Tuhan dan benci adalah dari Iblis”

Menurutnya, membenci kuffar adalah aktifitas setan. Tradisionalis seperti Guénon dan Schuon telahmengambil sikap berbeda lebih sesuai dengan apa yang Allah firmankan dalam Qur’an. Schuon menulis:

“Ketika kita menjumpai kejahatan — dan kita memberikannya kepada Tuhan dan kepada diri kita sendiri untuk memelihara diri kita sendiri dalam Kedamaian — ...janganlah kita melupakan batas-batas dan relativitas kejahatan — vincit omnia Veritas .”

Metode Esoterik

Esoterisisme memiliki metode pemahamannya sendiri dan mewakili realitas. Esoterisisme pada dasarnya terdiri dari simbolisme dan penggunaan analogi dan korespon dari simbol atau prinsip antara diri mereka sendiri dan simbol atau prinsip dan ‘kesatuan’.

Metode yang diterapkan kepada semua agama ini membolehkan agama untuk diformulasikan ulang dalam bentuk prinsip-prinsip yang siap untuk ‘mengungkapkan’ realitas baru yang muncul dari prinsip-prinsip itu. Esoterisisme bermakna penerapan metode ini dalam arah tertentu: menuju pusat interior. Menuju pusat atau interior berarti menuju sifat sinkretik dan umum yang berasal dari eksterior dan pola rumit hidup manusia.

Simbolisme

Simbolisme adalah penggunaan simbol untuk menafsirkan realitas. Simbol-simbol ini adalah gambar-gambar, kata-kata atau prinsip-prinsip.

Penafsiran simbol tersebut adalah terbuka kepada kemungkinan yang tidak terbatas. Simbol itu menciptakan kemungkinan yang menggelikan untuk melihat hubungan antara simbol-simbol yang berbeda dari budaya-budaya atau agama yang berbeda, terutama ketika sifat hubungan ini juga terbuka untuk spekulasi.

Juga kata-kata dengan makna simbolik membiarkan pengiriman informasi yang dikodekan. Hal ini menyebabkan produksi baru simbol yang mampu menyuguhkan makna ganda, menyembunyikan sesuatu pada saat yang sama bahwa mereka mengirimkan sesuatu yang lain. Blavatsky berkata tentang terminologi tersembunyi khusus:

“Jargon kita’ adalah kebutuhan ganda: (a) untuk menggambarkan dengan jelas fakta-fakta ini ke orang yang berpengalaman dalam terminologi tersembunyi; dan (b) untuk menyembunyikan fakta-fakta ini dari hal yang tidak sopan.”

Simbol dan penafsirannya telah diangkat kepada tingkatan ‘ilmu pengetahuan’ oleh umat mereka. Majalah guénonian Symbolo, yang diterbitkan di Spanyol, diperkenalkan, dalam beberapa artikel persoalan-persoalan simbolisme:

“Simbol tersebut adalah instrumen yang melaluinya ide tinggi turun ke dunia nyata, dan pada waktuyang sama adalah kendaraan yang membawa manusia dari realitas materialnya menuju kesejatian yang spiritual.”

Page 35: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Mempertimbangkan hubungan yang dimiliki oleh simbol tersebut dengan esoterik dan eksoterik, penulis di atas menulis:

“Esoterik adalah internal dan tidak terlihat; energi yang menyembunyikan interiornya; sisi abstrak yang disintesiskan dan dibuat menjadi aktual oleh simbol tersebut. Esoterik dihubungkan kepada rahasia, misterius dan kekuatan-kekuatan ajaib yang dikandung oleh simbol keramat tersebut, dan untuk dapat melihatnya, perlu untuk menembus dan melangkahi penampilan dan terhubung dengan esensi tak terlihat. Sebaliknya eksoterik adalah bagian eksteriornya, pakaian formal yang dikenakan untuk berwujud dalam hal-hal yang dapat dikenali oleh panca indera, wajah cerah dan bercahaya, yang bervariasi dan terkenal. Yang pertama adalah kualitatif dan sintetik; yang kedua adalah kuantitatif dan ganda. Tetapi keduanya adalah satu wajah, gelap dan bercahaya, dari koin yang sama, dan, sebagaimana yang terjadi dengan lawan yang berpasangan apapun, perlu mengerti mereka agar dapat memahami tujuan mereka yang sesungguhnya.

Dalam simbol keramat tersebut aspek eksoterik bukan sembarangan, atau biasa-biasa, sebaliknya, dikatakan bahwa harus ada kesesuaian antara simbol formal dan energi yang dilambangkan oleh simbol itu; tetapi apa yang penting adalah bahwa esoterik adalah anterior dan secara hirarki superior, karena hal itu yang memberikan makna kepada yang eksterior dan dapat dilihat, dan eksoterik selalu disubordinasikan untuk itu.”

Simbolisme, dalam pandangan mereka, membawa kepada penemuan Tradisi Primordial :

“Buku-buku keramat menggunakan perumpamaan dan metafora, puisi dan mitologi yang mengirimkan pandangan dunia dan alam semesta, bahwa dalam aspek-aspek penting mereka adalahidentik pada semua orang. Adalah mengherankan bahwa kebetulan dapat ditemukan antara simbol-simbol dari budaya-budaya yang berbeda, yang walaupun mereka berbeda dalam bentuk namun identik dalam esensi, karena mereka merujuk satu cara, atau lain cara, kebenaran yang unik dan sama.

“Kesamaan yang mendalam antara bermacam budaya, yang dapat dipandang secara internal ketika perbedaan superfisial telah dilampaui, telah membawa para pemikir tertinggi untuk menghadirkan ide kehadiran perenial dari Tradisi Primordial yang Unik. Melalui setiap tradisi tertentu mungkin untuk mencapai hubungan dengan pusat asli dan tidak berubah dari mana semua berasal. Tapi agar ini bisa dialami, adalah perlu bahwa cara simbolik membimbing kita kepada yang paling interior, tersembunyi dan daerah rahasia dari makhluk; yaitu, realitas metafisik di mana identitas tertinggi semua tradisi dan dari diri kita sendiri ditemukan.” Ilmu pengetahuan simbolisme dan penyampaiannya memiliki karakter inisiatik:

“Aspek lain dari simbol keramat, yang secara istimewa ditekankan oleh simbolika (ilmu pengetahuan simbolisme) adalah karakter inisiatik. Inisiasi terjadi tepatnya ketika kami mencoba meninggalkan dunia kotor yang tidak berbentuk, dan kita memasuki bagian dalam dari kuil atau gua— batiniah kami sendiri.”

Analogi

Unsur kedua dari metode esoterik adalah penggunaan indeks dan analogi. Indeks dan analogi itu membolehkan penonjolan perspektif yang berbeda menggunakan simbol dan kemudian menghubungkan simbol itu kepada realitas. Penggunaan analogi dalam esoterik adalah lawan dari penggunaan analogi (qiyas) dalam fiqih.

Fiqih Islam didasarkan pada penghargaan bahwa kesempurnaan manusia dicapai pada jaman Rasulullah sallallahu‘alayhi wa sallam. Qiyas dalam fiqih diorientasikan menuju penyesuaian atau reformasi dari realitas saat ini kepada model sempurna dari Rasulullah sallallahu ‘alayhi wa sallam. Analogi dalam Hukum Islam memiliki arah dan tujuan.

Page 36: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Sedangkan analogi esoterik adalah spekulatif dan anti-dogmatik. Spekulatif berarti bahwa analogi tidak memiliki tujuan yang ditentukan di awal, yang hanya menawarkan ‘perjalanan kepada interior batin’ yang umum. Analogi esoterik harus mengizinkan dan mengenali setiap perspektif untuk menerangi jalan sebagai sah. Analogi esoterik ini disebut anti-dogmatik karena menolak setiap bentuk dogma. Metode mereka pantang mengecualikan kemungkinan-kemungkinan; sebaliknya membolehkan beberapa penafsiran-penafsiran. Itulah sebabnya mengapa simbol menempati ruangan dari formulasi dogmatis. Sampai kepada simbol tersebut masih membolehkan beberapa cara menggambarkannya. Arsitek Agung Alam Semesta dapat dijelaskan dari beberapa perspektif yang setiap perspektifnya adalah sah, merespon kepada kondisi pribadi anda. Simbol tersebut juga menghasilkan beberapa penafsiran sah sebagai tujuan selama tidak dipaksakan kepada yang lain.

Metode ini membolehkan kemajuan manusia. Realitasnya secara tetap ada dalam proses 'jika aku menjadi'. Dan di dalam batasan-batasan metodologisnya semata tidak membatasi apapun dan karenanya tidak ada komitmen. Harapan selalu menggambarkan masa depan sebagai 'jika aku menjadi'. Dengan membandingkan masa kini sebagai arena yang sama sekali tidak menarik. Masa lalu dan masa depan menawarkan kemungkinan-kemungkinan yang lebih baik. Milenialisme dan mesianisme dibuat menarik kepada pemikir jenis ini ketika tiba saatnya membenarkan kegagalan dan frustasi masa kini. Menunggu datangnya Mesiah, itu sendiri adalah sebuah simbol, menutupi dan menggantikan kurangnya tujuan dalam metode esoterik.

Ketika metode ini diterapkan kepada Hukum Islam maka metode itu merubah praktek eksistensial Sunnah Rasulullah, sallallahu ‘alayhi wasallam, menjadi prinsip-prinsip dan kemudian prinsip-prinsip itu secara bebas dihubungkan kepada situasi analogis. Berikut ini adalah satu contoh, berdasarkan Hadist Rasulullah, sallallahu ‘alayhi wa sallam. Anwar Ibrahim menulis:

“Dengan menjadi moderat dan pragmatis, Muslim Asia Selatan tidak mengkompromikan pengajaran-pengajaran dan cita-cita Islam ataupun menjadi kaki tangan kepada tingkah dan khayalan-khayalan dari jaman-jaman tersebut. Sebaliknya, pendekatan semacam itu perlu untuk merealisasikan cita-cita masyarakat Islam, seperti keadilan, pemerataan kekayaan yang wajar, hak-hak dan kebebasan fundamental. Pendekatan ini didukung dalam sabda Nabi Islam [sallallahu ‘alayhi wa sallam], kepada efek bahwa “cara terbaik untuk menempatkan urusan-urusan anda adalah memilih jalan tengah” (hadist diriwayatkan oleh al-Baihaqi). “Prinsip awsatuha — jalan tengah — yang sesuai dengan Confucian chun yung dan the golden mean dari etika-etika penganut etika Aristoteles, menguatkan unsur moderat pada karakter Muslim Asia Tenggara dan membentuk pemahaman dan praktek-praktek Islam. Ke-moderat-an ini membawa kepada pendekatan pragmatis dalam kehidupan sosial, ekonomi dan politik.”

Pendekatan pragmatis kepada persoalan-persoalan sosial, ekonomi dan politik menjadi keluaran akhir dari proses-proses esoterisasi. Esoterisasi membawa kepada kepada ide kemajuan langgeng yang berakhir pada nihilisme. Nilai-nilainya menjadi sekedar pragmatisme.

ANALOGI DAN STUDI-STUDI KOMPARATIF

Studi komparatif ditemukan pada doktrin tradisional yang merupakan sebuah cara mengatakan esoterisisme. Berikut tulisan Dr. Geoffrey Parrinder:

“…di jaman modern sejumlah besar pemikiran ulang atas doktrin-doktrin tradisional dan ungkapan-ungkapan mereka dilakukan, mengadakan dialog antar agama jauh lebih mudah ketimbang berabad lalu. Beberapa doktrin, setidaknya, telah diungkapkan dalam bahasa yang ketinggalan jaman dan sering tidak dapat dimengerti. …Ide bahwa Kristus datang dari ‘atas sana’, ‘turut campur’ di dunia, dan memerankan peran manusia super, mungkin perlu perubahan supaya cocok dengan konsepsi Tuhan sebagai selalu hadir di dunia dan Yesus sebagai manusia seutuhnya dan historikal. Islam boleh berbagi dengan Kristen dalam proses pemikiran ulang ini.”

Motif-motif Esoterik

Universalitas Agama-agama

Page 37: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Definisi

Salah satu dari prinsip-prinsip karakteristik yang utama dari esoterisasi adalah doktrin menyimpang universalitas agama-agama. Doktrin ini melakukan penampakan dengan wajah-wajah yang berbeda,tetapi kesemua wajah itu mewakili ide dasar dari universalitas esensial dari agama-agama dan karenanya semua wajah itu memiliki nilai yang sama. Menurut prinsip ini setiap agama atau tradisi adalah sah dan terhubung kepada wahyu ketuhanan. Wahyu yang demikian adalah unik bagi setiap agama. Setiap wahyu memberikan segel khusus, struktur khususnya dan juga fungsi yang berbeda beserta nasibnya dalam periode khusus dalam sejarah. Setiap agama mengikuti siklusnya sendiri, dilahirkan, berkembang, dewasa dan lalu mati. Tetapi ada sesuatu yang selalu tetap dan umum bagi semua agama. Ini adalah apa yang disebut ‘penyatuan transendental agama-agama’. Penyatuan transendental agama ini bukan sekedar keseragaman, walaupun memiliki keseragaman di dalamnya.Penyatuan transendental ini bermakna bahwa semua agama-agama ini datang dari sumber yang tunggal. Ini adalah yang Guénon sebut sebagai Tradisi Primordial, yang termanifestasikan bukan dalam bentuk dan ritual-ritual yang telah diadopsi oleh keadaan waktu dan tempat, tetapi dalam penyusunannya sebuah sofia perenis yang merupakan pusat lebih internal dan lebih dalam dari masing-masing agama atau tradisi.

Apa yang terjadi dengan fremasonri adalah bahwa fremasonri tidak memiliki sifat religius dan karenanya mampu beradaptasi dengan tradisi apapun, baik itu tradisi yang bersifat religius atau bukan. Simbolisme fremasonri terkait kepada seni konstruksi dan telah berfungsi sebagai selubung yang telah membolehkannya mengadaptasi setiap agama dan setiap dogma religius atau eksoterik tanpa harus berkonflik. Fremason dapat menjadi kristen dan penganut kristen dan dapat menjadi Muslim dengan Muslim. Kepercayaannya tetap tidak berubah karena tidak satupun tradisi dan agama yang merubah tingkat esoterik dari Tradisi Primordial dan sofia perenisnya.

Untuk mempelajari universalitas agama-agama ini kita akan menguji tiga tingkatan yang berbeda: Agama – Tuhan – Kitab-kitab yang mana Tradisi Primordial perenial dan sofia perenisnya, hadir di semua agama; kesatuan keyakinan dalam tuhan pada semua agama dan jalan spiritual; dan validitas universal dari semua Kitab suci dan wahyu ketuhanan.

PERENIALISME

Istilah ‘Filosofi Perenial’ diciptakan oleh Leibniz tetapi dipopulerkan oleh Aldous Huxley, yang menurutnya berkaitan dengan perhatian utama “dengan satu, Realitas ilahi substansial terhadap aneka ragam dunia hal dan kehidupan dan pikiran. Tetapi sifat dari satu Realitas ini adalah sedemikian rupa sehingga tidak dapat langsung atau segera ditangkap kecuali oleh mereka yang telah memilih untuk memenuhi kondisi tertentu, membuat mereka sendiri mencintai, murni dalam hati, dan miskin dalam spirit.”

Ide dari filosofi perenial adalah terletak di depan abad ini. Aslinya digambarkan dalam universalitasdan konsistensi dari proses pengetahuan langsung dari Tuhan, melalui para pendukungnya memilikiide ‘penerangan (iluminasi)’, yang mereka pandang ada pada semua agama dan jalan spiritual. Ide iluminasi ini didasarkan kepada pengalaman momentari dan personal dari ‘penyatuan dengan Tuhan’ atau ‘penyatuan dengan pikiran Tuhan’ atau varietas dari ide yang sama. Filosofi Perenial membuktikan perlunya untuk kembali ke bentuk ‘primordial, tunggal dan eternal’ dari agama atau ‘realitas sempurna’ dari Tuhan atau Pikiran Universal, atau yang seperti itu. Dan bahwa agama adalah ‘sofia perenis’ yang mereka katakan selalu ada, tidak berubah, di dunia, sebelum dan setelah Islam.

Sofia perenis adalah sebuah filosofi, yang dipelihara oleh para pendukungnya, yang tampak kembali, melapisi kembali dan memperbaiki diri sendiri sepanjang waktu, melintasi spektrum yang luas dari penerima lintas budaya atau agama seperti kristen, hinduisme, Islam, dan termasuk jalan spiritual lain seperti masonri. Secara alami ide ini dikepung dengan teori-teori yang saling bertentangan, kepercayaan dan secara tetap merubah pendapat tentang hampir segala sesuatu, yang membuat ide filosofi perenial sangat terbuka.

Page 38: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

René Guénon mendukung ide esoterik ‘sofia perenis’ dalam doktrin Tradisinya. Untuk mempersamakan:

“Prinsip fundamental adalah bahwa ada Tradisi Primordial yang selalu ada dan umum bagi semua tradisi tertentu. Semua bentuk-bentuk tradisi tertentu, yang merupakan adaptasi aneh bagi zaman tertentu atau mentalitas tertentu, berasal dari Tradisi Primordial. Bentuk-bentuk tertentu yang berbeda ini adalah satu hal yang mereka sebut tradisi Cina, tradisi Kristen, tradisi Islam, dll. Semua bentuk-bentuk religius berhubungan kepada sejumlah ekuivalen dari wajah-wajah Tradisi Primordial, yang merupakan pusat dari kesemuanya. Setiap dari bentuk-bentuk religius itu diabsahkan oleh hubungan mereka kepada Pusat. Gagasan tentang Pusat ini juga sangat penting bagi Ilmu Pengetahuan Tradisional dan tidak dapat dipisahkan dari gagasan batin dan rahasia (esoterik). Ide Tradisi juga berimplikasi kepada keberadaan rantai yang dibentuk oleh “inisiasi” yang mencengkeram Ilmu Pengetahuan esoterik yang tidak diketahui oleh orang lain. Setiap agama memiliki wajah esoterik dan wajah eksoterik. Aspek lain dari Tradisi adalah bahasa khususnya yangmerupakan sebuah bahasa simbolik.”

Simbolisme adalah pusat perenialisme. Menurut pandangan ini simbol bahasa manusia tersebut diulangi sepanjang jaman oleh orang-orang dari semua ras, gender, budaya dan kepercayaan religius. Perenialisme menggabungkan kata-kata Sufi, dari ajaran Zen atau penganut budha Mahayana, guru India, penganut tao, hindu dan mistik kristen untuk membentuk gambaran mengenai apa yang mereka pahami untuk menjadi sebuah pengalaman ‘perenial’. Mereka merujuk kepada pengalaman ini sebagai berikut: “Keabadian diwujudkan sebagai satu hal dengan prinsip absolut dari semua eksistensi, dan nasib akhir dari setiap manusia adalah menemukan fakta ini bagi diri mereka sendiri.”

Frithjof Schuon menyediakan bagi kita definisi yang belimpah-ruah mengenai sofia perenis:

“... the scientia sacra atau filosofi perenis, bahwa pengetahuan alam semesta yang selalu ada dan selalu akan ada." Dia juga menulis:

“Sepanjang pekerjaan-pekerjaan kami, kami telah berurusan dengan agama perenial, secara eksplisitmaupun implisit, dan dalam hubungan dengan agama-agama yang beragam yang di satu sisi menyelubunginya dan di sisi lain mengizinkannya untuk menyinari; dan kami percaya kami telah memberikan eksposisi yang cukup dan homogen dari Sofia universal dan primordial ini, meskipun dengan cara terputus-putus dan sporadis kami mengacu pada itu. Tetapi Sofia perenis adalah cukup jelas tak ada habisnya dan tidak memiliki batasan-batasan natural, bahkan dalam sebuah eksposisi sistematis seperti Vedanta. Lebih jauh lagi kualitas sistematis ini bukan soal kelebihan dan kekurangan; bergantung pada kandungannya dapat menjadi satu atau yang lain; kebenaran adalah indah dalam semua bentuknya. Kenyataannya, tidak ada doktrin besar yang bukan merupakan sistem, dan tidak satupun yang mengekspresikan diri dengan cara yang ekslusif sistematis.”

Dia juga menulis:

“Setelah apa yang telah kita katakan, pertanyaan yang mungkin ditanyakan apakah sofia perenis adalah sebuah ajaran 'humanisme', jawabannya secara prinsip 'ya', tetapi kenyataannya 'tidak' karenahumanisme dalam arti konvensional dari istilah tersebut kenyataannya meninggikan manusia yang jatuh. Humanisme manusia modern secara praktis adalah utilitarianisme yang ditujukan pada manusia terfragmentasi; keinginan membuat diri sendiri sebisa mungkin berguna bagi manusia. Adapun bagi antropologi integral, kami bermaksud, tepatnya, memberikan penjelasan tentang hal itu dalam buku ini”

Setelah meninggalnya Schuon, Sayyed Hussein Nasr telah menjadi tokoh yang paling berkomitmen dalam pencurahan hidupnya menyebarkan pengajaran Schuon. Sofia perenis adalah nama dari Jurnal Akademi Filosofi Kekaisaran Iran, yang diterbitkan di tahun 70-an selama masa-masa Shah dan dipimpin oleh Sayyed Hussein Nasr. Le Gai Eaton, seorang Sufi perenialis penganut ajaran guénon menulis:

Page 39: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

“Islam ...mengklaim dengan implikasi menjalin hubungan langsung kepada ‘filosofi perenial’ ini, sejak Islam mendefinisikan diri sebagai wahyu terakhir dari pesan abadi yang mana umat manusia ‘diperingatkan’ lagi dan lagi oleh ‘para Utusan Allah’ yang tidak terbatas. Qur'an mengakui tanpa ambiguitas bahwa hukum dan praktek-praktek dari kristalisasi yang berbeda dari din al-fitrah telah berbeda berdasarkan waktu dan tempat, tetapi kebenaran yang bersumber dari Kesatuan Ilahi (Divine Unity) dan prinsip-prinsip yang menentukan yang berasal dari hal ini tidak berubah, belum berubah, dan tidak akan pernah berubah. Doktrin Kesatuan adalah unik. Semua yang lain adalah ilusi.”

Michel Valsan, juga seorang pengikut ajaran guénon menulis:

“Doktrin Islam adalah formal pada poin bahwa semua Utusan-utusan Ketuhanan telah membawa secara esensial pesan yang sama dan bahwa semua tradisi juga merupakan esensi yang satu...Sehubungan dengan bentuk Islam tradisi ini adalah dalam hal apapun awalnya dan pada dasarnya didasarkan pada doktrin Identitas Agung (Supreme Identity)...”

John Esposito adalah salah seorang dari para master perbandingan agama yang bertujuan pada memformulasikan ulang Islam. Posisi berani semacam posisinya Esposito tidak akan berkelanjutan jika posisi itu bukan untuk kolaborasi eksplisit dari Muslim tertentu. Ada suatu kampanye bagi dialog kristen-Muslim dan diskusi yang dipromosikan ke seluruh dunia. Satu dari tokoh utama adalah seorang perenialis terkenal dan profesor Studi Islam di Universitas George Washington, Sayyed Hussein Nasr, murid yang paling terkenal dari Frithjof Schuon, dia sendiri adalah murid dari René Guénon. Sayyed Hussein Nasr menulis pengantar bagi buku terakhirnya Shaykh Hisham Kabbani, presiden dan pendiri Yayasan Haqqani dari Amerika dan khalifa utama dari Shaykh Nazimal-Haqqani. Kolaborator lain dari Esposito adalah Cardinal Keeler, seorang katolik roma yang sama terlibat dalam dialog Muslim-katolik yang mencapai puncaknya pada Assisi Interfaith Service for Peace, dipimpin oleh paus John Paul II di tahun 1986. Yang paling menonjol di antara para peserta adalah Mufti Besar Syria, Shaykh Ahmad Kuftaro, yang bersama dengan rekannya Keeler adalah pendukung antusias dari even-even semacam itu. Titik tinggi dari hubungan mereka begitu jauh ketika, dengan ditemani Cardinal Lucas Neves, mereka melantunkan bersama doa Ave Maria.

DOKTRIN TENTANG ‘KESATUAN KEPERCAYAAN PADA TUHAN DITEMUKAN DI SEMUA AGAMA’

Menurut doktrin ini semua agama sesungguhnya menganut tuhan yang sama. Tuhan adalah simbol yang umum bagi semua agama dan setiap agama menawarkan perspektif yang berbeda, yang masing-masingnya sama diterima dan sah. Dari sini mengikuti ide ‘kesatuan kepercayaan kepada Tuhan dari semua agama dan jalan spiritual’.

Hal ini adalah palsu bagi kita. Kuffar tidak menyembah apa yang kita sembah. Doktrin ‘kesatuan kepercayaan kepada Tuhan yang ada di semua agama dan jalan spiritual’ bukanlah doktrin Sufi. Ini adalah penyimpangan serius berdasarkan perenialisme, yang jelas-jelas menentang apa yang Allah firmankan dalam Qur’an:

الكافءاشي نم رون أيها قلياتعبدون ما أعبد لا

أعبد ما عابءاشي نم دون أنتم ولاعبدتم ا م عابءاشي نم دنولكوتي مهبر ىلعو اونمآ نيذلا ىلع أنا ولا

أعبد ما عابءاشي نم دون أنتم ولايءاشي نءاشي نم دءاشي نم ولءاشي نم ي ينكم دءاشي نم لكم

(Katakanlah!: "Hai orang-orang kafir!Aku tidak akan menyembah) maksudnya sekarang aku tidak akan menyembah (apa yang kalian sembah) yakni berhala-berhala yang kalian sembah itu.

Page 40: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Dan kalian bukan penyembah) dalam waktu sekarang (Tuhan yang aku sembah) yaitu Allah swt. semata.Dan aku tidak mau menyembah) di masa mendatang (apa yang kalian sembah.)Dan kalian tidak mau pula menyembah) di masa mendatang (Tuhan yang aku sembah) Allah swt. telah mengetahui melalui ilmu-Nya, bahwasanya mereka di masa mendatang pun tidak akan mau beriman. Disebutkannya lafal Maa dengan maksud Allah adalah hanya meninjau dari segi Muqabalahnya. Dengan kata lain, bahwa Maa yang pertama tidaklah sama dengan Maa yang kedua.Untuk kalianlah agama kalian) yaitu agama kemusyrikan (dan untukkulah agamaku") yakni agamaIslam. Ayat ini diturunkan sebelum Nabi saw. diperintahkan untuk memerangi mereka. Ya Idhafah yang terdapat pada lafal ini tidak disebutkan oleh ahli qiraat sab'ah, baik dalam keadaan Waqaf atau pun Washal. Akan tetapi Imam Ya'qub menyebutkannya dalam kedua kondisi tersebut.

Doktrin perenialisme adalah serangan pada integritas Islam. Ketika doktrin ini diterapkan kepada agama apapun, doktrin itu membawa proses bertahap esoterisasi, merubah agama kepada ‘sofia perenis’. Ketika diterapkan kepada Islam maka seumpama tahap pertama ‘mengkristenkan Islam’, yang merendahkan Islam kepada keadaan impoten kekristenan. Secara bertahap merubah dan merusak Hukum melalui metode esoterik, membuat aspek kuncinya menjadi non esensial dan akhirnya menggantikan aspek-aspek itu dengan formula-formula pragmatik dan nihilistik. Walaupun doktrin itu tidak esensial bagi esoterisisme namun doktrin itu membuka pintu kepada ekumenisme, sebagaimana diusulkan oleh Sayyed Hussein Nasr:

“Jika segala debat-debat teologikal dari beberapa dekade lalu antara Islam dan Kristen mendemonstrasikan dengan jelas bahwa, untuk mengulangi ucapan Frithjof Schuon, keselarasan menyeluruh antara agama-agama adalah tidak mungkin dalam atmosfir manusia tetapi hanya dalam stratosfir Ketuhanan (Divine). Lebih jauh lagi ekumenisme agar berkhasiat, yang mencapai kesatuan batin tanpa melakukan ketidakadilan kepada perbedaan bentuk-bentuk eksternal yang diwahyukan oleh Langit, tidak dapat kecuali menjadi sebuah “ekumenisme esoterik”. Jika kita ingatbahwa dalam iklim Kekristenan pasti ditemukan dalam kesucian dan dalam Islam kesucian dalam esoterisisme yang ditemukan utamanya dalam Sufisme.”

Mengatakan bahwa Sufisme adalah esoterisisme adalah absurd, dan ekumenisme bukanlah sebuah masalah dalam Islam. Meskipun demikian ada cara umum berfikir pada basis etos modern yang mempengaruhi setiap orang, apakah mereka sadar akan hal itu atau tidak. Hal ini cukup mudah, dalam iklim pemikiran saat ini, untuk meyakinkan orang bahwa cara untuk menyelesaikan krisis dunia adalah melalui toleransi agama, namun agama-agama yang tidak berhubungan dengan toleransi telah mewujud. Seorang Muslim yang berkata bahwa doktrin vedanta atau mahayana buddisme jauh di bawah dibandingkan Islam sekarang diminta untuk meninjau kembali penilaiannya, di atas basis yang dia nilai menggunakan standar-standar yang dia peroleh dari Islam, dan dengan demikian kesimpulannya dianggap terlalu jauh, atau berprasangka.

Mengambil pandangan seperti di atas berarti menerima eksistensi dari poin referensi yang diposisikan di atas Islam yang darinya Muslim dapat menilai semua agama, termasuk Islam. Dan dari pandangan itu, kuffar berharap, Muslim dapat melihat bahwa semua agama sesungguhnya ‘secara esensial sama’. Semua yang perlu orang lakukan adalah memisahkan esensial dan unsur-unsur umum dari unsur-unsur non-esensial dan unsur-unsur aneh: esoterik dari eksoterik. Menurut pandangan ini, bukan hanya kristen dan yahudi (ahli Kitab) yang dapat disertakan, tetapi setiap agama dan jalan spiritual; hanya tergantung pada tingkat abstraksi non-berprasangka yang diterapkan. Ide ini sering diungkapkan sebagai kesatuan esensial dari kepercayaan kepada Tuhan dalam semua agama.

Semua persoalan ini diterangkan dalam Firman Allah berikut:

ما عون فيتبءاشي نم زيغنولكوتي مهبر ىلعو اونمآ نيذلا ىلع م قلوبءاشي نم هءاشي نم فءاشي نم ي يءاشي ن الذءاشي نم ا فأم متشابءاشي نم هاتنولكوتي مهبر ىلعو اونمآ نيذلا ىلع نوملعي اوناك ول وأخر الكءاشي نم تابءاشي نم أم هءاشي ن حكماتنولكوتي مهبر ىلعو اونمآ نيذلا ىلع م آياتنولكوتي مهبر ىلعو اونمآ نيذلا ىلع نه الكءاشي نم تابمءاشي نم عليك أنزل ءاشي نم هرونل هللا ي الذءاشي نم هووما ربءاشي نم نا اميكح اميلع ناك هللا نإ ندءاشي نم عءاشي نم ءاشي ن مءاشي نم كلنولكوتي مهبر ىلعو اونمآ نيذلا ىلع بءاشي نم هءاشي نم آمنا يقولون لمءاشي نم العءاشي نم فءاشي نم ي خون والراسءاشي نم الله اميكح اميلع ناك هللا نإ لا إءاشي نم يله تأوءاشي نم يعلم وما يلءاشي نم هءاشي نم اميكح اميلع ناك هللا نإ تأوءاشي نم غاء وابتءاشي نم تنةءاشي نم الفءاشي نم غاء ابتءاشي نم نه مءاشي نم تشابه

الألبابءاشي نم أولو لا إءاشي نم يذكر

Page 41: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

(Dialah yang menurunkan kepadamu Alquran, di antara isinya ada ayat-ayat yang muhkamat) jelas maksud dan tujuannya (itulah dia pokok-pokok Alquran) yakni yang menjadi pegangan dalammenetapkan (sedangkan yang lainnya mutasyabihat) tidak dimengerti secara jelas maksudnya, misalnya permulaan-permulaan surah. Semuanya disebut sebagai 'muhkam' seperti dalam firman-Nya 'uhkimat aayaatuh' dengan arti tak ada cacat atau celanya, dan 'mutasyaabiha' pada firman-Nya, 'Kitaaban mutasyaabiha,' dengan makna bahwa sebagian menyamai lainnya dalam keindahandan kebenaran. (Adapun orang-orang yang dalam hatinya ada kecenderungan pada kesesatan) menyeleweng dari kebenaran, (maka mereka mengikuti ayat-ayat mutasyabihat untuk membangkitkan fitnah) di kalangan orang-orang bodoh dengan menjerumuskan mereka ke dalam hal-hal yang syubhat dan kabur pengertiannya (dan demi untuk mencari-cari takwilnya) tafsirnya (padahal tidak ada yang tahu takwil) tafsirnya (kecuali Allah) sendiri-Nya (dan orang-orang yang mendalam) luas lagi kokoh (ilmunya) menjadi mubtada, sedangkan khabarnya: (Berkata, "Kami beriman kepada ayat-ayat mutasyaabihat) bahwa ia dari Allah, sedangkan kami tidak tahu akan maksudnya, (semuanya itu) baik yang muhkam maupun yang mutasyabih (dari sisi Tuhan kami," dan tidak ada yang mengambil pelajaran) 'Ta' yang pada asalnya terdapat pada 'dzal' diidgamkan pada dzal itu hingga berbunyi 'yadzdzakkaru' (kecuali orang-orang yang berakal) yang mau berpikir. Mereka juga mengucapkan hal berikut bila melihat orang-orang yang mengikuti mereka. (3,7).

Beberapa orang telah mencoba menggunakan ayat-ayat metaforik untuk mengajukan keberadaan informasi misterius dalam Qur’an, dan dengan itu membentuk inti tersembunyi atau ‘umm dari Qur’an, yang hanya dapat diakses oleh keanggotaan khusus. Muslim terlindungi dari kesalahan ini oleh Tawhid yang manjur. Tauhid terdiri dari dua unsur: “Tiada tuhan kecuali Allah”, yang menyiratkan bahwa kita tidak menyembah tuhan kecuali Allah, dengan pengecualian mutlak apa pun selain-Nya. Dan juga “Muhammad adalah Rasul Allah” yang bermakna bahwa untuk percaya kepada Allah anda perlu menerima Muhammad sebagai Rasul terakhir Allah. JIKA ANDA MENYANGKAL SALAH SATU, ANDA MENYANGKAL YANG LAIN. Orang yang mengatakan sebaliknya adalah kafir. Tidak ada keraguan mengenai hal ini.

Islam adalah satu-satunya agama yang diridloi Allah. Semua agama lain telah dibatalkan, dan bagi semua penganut agama-agama itu, wajib untuk menerima Allah dan Rasul-Nya. Kami menyeru kuffar untuk meyakini Tawhid kepada Allah secara tepat karena mereka telah meninggalkannya. Mereka telah meninggalkan pengajaran asli dari para nabi, yang memberi tanda-tanda kedatangan Rasul Allah, sebagaimana dinyatakan dalam Qur’an. Kami menyeru kuffar untuk menerima Tawhidini dan tidak yang lain, karena agama lain tidak lagi memiliki Tawhid yang utuh. Ibrahim bukanlah yahudi atau kristen, dia adalah seorang Muslim. Menerima keyakinan semua agama adalah seumpama tidak menerima semuanya, seperti modernis yang mengklaim mereka mempertahankan semua madzhab, tetapi dalam kenyataannya menyangkal semua madzhab dan membuat sendiri madzhab baru.

Syahadat adalah fondasi Deen kita. Syahadat tidak dapat ditawar-tawar. Kita tidak dapat menerima perubahan paling ringan sekalipun kepada syahadat. Kita harus mempertahankannya dengan segenap daya dan upaya. Jika kita tidak melakukannya, Islam akan pergi dari genggaman kita. Setiap saran yang Tasawwuf atau Sufisme tawarkan berupa pandangan berbeda kepada Tawhid, apakah bersifat tersembunyi atau terang-terangan, adalah pernyataan palsu. Ada orang-orang yang mempromosikan ide-ide perenialisme dan perbandingan agama dengan seribu satu macam cara. Kebanyakan mereka adalah kuffar. Kita harus memisahkan diri kita dari orang-orang ini dan kita harus mencela mereka. Ada beberapa penggunaan yang mengatasnamakan tasawwuf untuk memperkenalkan ide-ide ini kepada Islam. Kita harus mencela validitas mereka dan perkumpulan yang mereka jaga.

Ada alasan bagus untuk menjadi teliti dan keras terhadap perenialisme. Banyak orang di dunia bekerja sangat keras menggunakan filosofi perenialisme untuk menemukan sebuah agama baru. Tujuan utama mereka adalah untuk memformulasikan ulang Islam sebagai doktrin politik jinak, dengan aneka masalah palsu yang dirancang dengan hati-hati dan penyesalan puritan yang melumpuhkan. Dalam hati kecil, mereka tahu bahwa Islam tidak dapat dikalahkan, karenanya

Page 42: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

mereka mencoba untuk melembutkannya. Apa yang anda lihat di atas adalah doktrin mereka, dan itu sangat luas.

Tidak ada kejahatan yang lebih besar daripada berbohong tentang Allah. Allah berfirman dalam Qur'an:

يءاشي ن الءاشي نم مءاشي نم الظ القوم ءاشي نم هرونل هللا ي يهدءاشي نم لا الله ن إءاشي نم لم هولعف ام كبر ءاش ولو ارورغ لوقلا فرخز اميكح اميلع ناك هللا نإ عءاشي نم الناسبءاشي نم غيرءاشي نم ل لءاشي نم يضءاشي نم با كذءاشي نم اللهءاشي نم افترىعلءاملعلا هدابع نم هللا ى مءاشي نءاشي نم مءاشي نم أظلم فمءاشي ن

(Maka siapakah) tak ada seorang pun (yang lebih lalim daripada orang-orang yang membuat-buatdusta terhadap Allah) dalam hal itu (untuk menyesatkan manusia tanpa pengetahuan?" Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim.) (6, 144).

SEMUA KITAB-KITAB YANG DIWAHYUKAN DITERIMA

Para pengarang esoterik berkata bahwa semua Kitab-kitab yang Diwahyukan datang dari Allah, semuanya adalah Bimbingan Ilahi (sebuah ungkapan favorit dari Maududi). Semuanya harus diterima dan dibaca.

Muslim tidak mendorong siapapun untuk membaca semua kitab-kitab ini. Karena walaupun kita mengakui bahwa aslinya kitab-kitab ini adalah wahyu, kita tahu bahwa kitab-kitab yang ada sekarang telah dirubah. Dan karena kitab-kitab itu telah dirubah, kitab-kitab itu tidak dapat diterima.

Berikut ini beberapa contoh mengenai bagaimana persoalan ini diperlakukan oleh beberapa esoteris:

Shaykh Muhammad ‘Abduh berkata:

“Saya berharap melihat dua agama besar, Islam dan Kristen bergandeng tangan, saling berpelukan. Kemudian Taurat dan Injil dan Qur’an akan menjadi kitab-kitab yang saling mendukung satu sama lain dibaca di setiap tempat, dan dihormati oleh setiap bangsa.” Dia menambahkan bahwa dia sedang “berharap melihat Muslim membaca Taurat dan Injil.”

Shaykh Kuftaro berkata:

“Juga dalam kepemilikan anak-anak Ibrahim adalah Kitab-kitab yang diberikan kepada mereka olehAllah untuk panduan bagi umatnya. Kitab-kitab yang diwahyukan ini memerintahkan kebajikan yang sama dan melarang kejahatan yang sama. Islam tidak datang untuk membatalkan atau menghancurkan mereka, tetapi untuk menyatukan dan menyeru kepada keyakinan dan perbuatan sesuai dengan risalah dari semua Rasul Tuhan. Qur’an mendesak umat penganut Taurat dan Injil untuk mengikuti kitab-kitab mereka sungguh-sungguh dan mencela orang-orang yang lalai untuk mematuhi kitab-kitab itu.”

Shaykh Nazim berkata:

“Itulah sebabnya kenapa semua Kitab Suci menunjukkan jalan ke Surga.” “Jika Kitab Suci benar-benar dari Surga, kitab-kitab itu tentu memiliki pengaruh. Guru spiritual dapat menggunakan Kata-kata Suci dari Kitab-kitab Suci itu, dan dia dapat memerintahkan kepada para pengikutnya untuk mengulangi kata-kata itu, dan akan ada sebuah reaksi dan hasil. Itulah sebabnya kenapa kita menggunakan kata-kata seperti itu dan itulah arti dari zikir.” “Anda boleh seorang Kristen, Yahudi atau seorang Muslim, anda dapat bertasbih dengan Kata-kata Suci apapun yang ada di Kitab-kitab Suci itu.”

PERBANDINGAN AGAMA

Dalam proses build-up menuju Agama Dunia, Perbandingan Agama dan gerakan Antar-kepercayaantelah menjadi esensial. Perbandingan agama bukan hanya sebuah seruan untuk menghindari konflik di masa lalu antara kelompok-kelompok agama. Lebih dari itu. Kemana mengarahnya perbandinganagama? Siapa yang terlibat?

Page 43: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Perbandingan agama telah diizinkan untuk ‘mempertontonkan’ bahwa semua agama memiliki ‘prinsip-prinsip’ yang sama. Dan hal ini telah menciptakan dasar bagi sejumlah besar kelompok-kelompok agama yang tidak sepakat untuk membentuk struktur Agama Dunia baru. Alice Bailey menulis di tahun 1947:

“Kemanusiaan adalah mengakui perlunya pendekatan yang lebih penting kepada Tuhan dan disajikan secara cerdas; manusia sudah lelah dengan perbedaan dogmatis dan doktrinal beserta pertengkarannya; studi Perbandingan Agama telah menpertontonkan bahwa kebenaran fondasional dalam setiap keyakinan adalah identik. Karena universalitas ini, mereka membangkitkan pengakuandan respon dari semua manusia di manapun. Satu-satunya faktor dalam realitas yang menentang kesatuan spiritual dari semua manusia di manapun adalah organisasi klerikal yang bersikap militan kepada agama dan keyakinan selain keyakinan mereka.

Terlepas dari semua ini, struktur dari Agama Dunia Baru (New World Religion) sedang diangkat oleh kelompok-kelompok yang berbeda pendapat dalam gereja institusional, ...

Agama Dunia Baru juga diungkapkan melalui karya dari kelompok-kelompok esoterik di seluruh dunia karena penekanan khusus mereka pada fakta dari Hierarki spiritual, ...

Dalam jumlah keseluruhan kelompok-kelompok ini — di dalam atau di luar gereja — harus ditemukan inti Agama Dunia Baru. Kepada hal ini hendaknya ditambahkan aktifitas gerakan spiritualistik, ...”

Secara hati-hati Muslim terpilih dan non-Muslim kini terlibat dalam gerakan ini, didukung oleh PBB dan dilindungi dari apa yang Alice Bailey sebut sebagai ‘Hierarki spiritual Bumi (spiritual Hierarchy of the Earth)’.

Persaudaraan umat manusia

DEFINISI

Terkait dengan universalitas semua agama adalah ide persaudaraan umat manusia. Persaudaraan umat manusia adalah antitesis dari persaudaraan dalam Islam. Kapitalisme menuntut identitas berbeda dari identitas agama. Freemasonry memiliki persaudaraan di mana pecahan agama tidak menjadi masalah. Mereka semua adalah saudara masonik meski berbeda agama. Universalitas persaudaraan masonik adalah persaudaraan umat manusia.

PARA PENDUKUNG PERSAUDARAAN UMAT MANUSIA

Sejak Perang Dunia Kedua telah terjadi ledakan agama dan kelompok spiritual yang berbeda, semuamenguraikan prinsip-prinsip yang sama persaudaraan umat manusia dan kesatuan transendental semua agama. Tidak berarti bahwa bahwa ide-ide ini mulai setelah perang, tetapi peningkatan yang signifikan pada kelompok-kelompok ini berlangsung. Ini sejajar dengan peningkatan baru kapitalisme sebagai sistem global dan penciptaan institusi pertama dari negara dunia masa depan. Beberapa dari kelompok-kelompok ini adalah tua dan sebagian lainnya benar-benar baru, dan beberapa lainnya adalah formulasi sinkretik baru sebagai langkah lebih jauh kepada prinsip kesatuan transendental dari agama-agama.

Siapa yang menganjurkan ‘persaudaraan umat manusia’ dan ‘universalitas agama-agama’? Masyarakat Teosofikal, freemasonry, jaman baru, Rosicrucian Fellowship (mistik kristen), the Haqqani Foundation (Sufi perenialis), ismailis, druze, ahmadiyah, agama bahai, Parlemen Agama-agama Dunia Elder Brothers of Humanity, UNO dan UNESCO.

Pada bagian ini saya akan mengumpulkan beberapa tulisan mereka, setelahnya saya akan menguraikan secara garis besar persaudaraan dalam Islam.

Page 44: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Masyarakat Teosofikal

Masyarakat Teosofikal telah eksis sejak November 1875, telah didirikan di New York dengan tujuan-tujuan berikut ini: Pertama: Untuk membentuk inti dari sebuah PERSAUDARAAN KEMANUSIAAN UNIVERSAL, tanpa membedakan ras, keyakinan, kasta atau warna. Kedua: Untuk mempromosikan pembelajaran Aryan dan sains, agama, serta literatur Timur lainnya dan mendemonstrasikan pentingnya pembelajaran tersebut.

Ketiga: Untuk menyelidiki hukum yang tidak terjelaskan mengenai alam dan kekuatan psikis laten dalam diri manusia. Seorang teosofis terkenal Irlandia William Q. Judge menulis:

“Di antara banyak ide yang diajukan melalui gerakan teosofi ada tiga yang tidak boleh hilang dari pandangan. Bukan pidato, tapi pikiran, benar-benar menguasai dunia, maka, jika tiga ide ini baik, biarkan mereka diselamatkan lagi dan lagi dari pelupaan. Ide pertama adalah, bahwa ada Penyebab besar — dalam artian enterprise — yang disebut Penyebab dari Keluhuran (Sublime) yang Sempurna dan Persaudaraan Manusia. Hal ini terletak pada kesatuan esensial dari keseluruhan keluarga manusia, dan kemungkinan karena keagungan dalam kesempurnaan dan realisasi aktual persaudaraan pada setiap bidang makhluk adalah satu dan merupakan hal yang sama. Semua usaha oleh pengikut Rosikrusian, Mystic, Mason and Initiate adalah usaha-usaha menuju pertemuan dalam hati dan pikiran manusia dari Order of Sublime Perfection.”

Fremasonri

Bagaimana fremason mendefinisikan diri mereka sendiri:

“Ajaran dan prinsip Fremasonri dapat sama di setiap tempat, tetapi pendekatan dan kebijakannya serta ritual dan aktifitas dari Mason dan Loge-loge di seluruh dunia dapat berbeda secara dramatis. Kami mempelajari organisasi-organisasi yang kami dilarang untuk kenali sebagai Masonik, tapi tetap mendukung prinsip Masonik yang sama, memperoleh ritual mereka dari sumber yang sama, dan menyebut diri mereka Mason. Kami semua anggota dari Persaudaraan Umat Manusia, tetapi berbeda dengan Persaudaraan Masonry — dan tidak pernah kembaran tersebut bisa bertemu. Tetapi kita dapat bicara! Dan tidak ada Grand Lodge akan menghentikan hal itu untuk terjadi.”

Jaman Baru

Organisasi Renaisans Baru:

“Generasi ini telah melihat penampakan banyak guru dalam semua jenis disiplin ilmu seperti agama, filosofi timur, meditasi transendental dan yoga. Namun, para pengajar spiritual dari Jaman Baru akan mengikuti jalan yang berbeda. Sebagaimana Yesus lakukan dahulu kala, mereka akan mencoba membersihkan gereja dari ortodoksi dan pendekatan materialistik atas hidup, yang memiliki, untuk sekian lama, menghambat kemajuan dan perkembangan spiritual.”

“Hal ini tidak berarti, penggusuran agama besar dunia, sebagaimana mereka sudah dan masih miliki, peranan mereka untuk bermain dalam evaluasi umat manusia. Itu adalah untuk mengingatkan mereka, bahwa misi mereka adalah untuk mengajar dan menasehati, bukan untuk membatasi, atau mengendalikan, perkembangan spiritual dari masing-masing individu. Peranan mereka adalah untuk mengikuti jejak langkah Yesus, dan, melupakan doktrin dan hukum 'manusia' mereka yang kaku, membuka Universalitas dari semua hidup, dan menghasilkan sebuah Persaudaraan sejati dari umat manusia.”

Persekutuan para pengikut Rosikrusian – mistik kristen

“Astrologi menggambarkan “Persaudaraan Umat Manusia” dalam artian bahwa semua unsur horoskopik adalah lazim bagi semua horoskop manusia; setiap orang memiliki Matahari, Bulan, delapan planet, dan lain-lain. ...The Great Abstract Horoscope tidak membuat rujukan apapun kepada aspek-aspek — kebaikan, kejelekan, atau acuh tak acuh. Hal tersebut tidak dapat

Page 45: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

mengatakan apapun tentang kebaikan atau karma jahat, hari mujur atau sial, jantan dan betina, musuh, terbuka atau rahasia, dan lain-lain. Hal itu semata potret getaran simbolik dari Kemanusiaanyang mengungkapkan kondisi Ideal Diri dalam simbol-simbol.”

Yayasan Haqqani

Dibangun oleh Shaykh Nazim al-Haqqani. Mereka berkolaborasi dengan ‘Sufi’ perenialis seperti Sayyed Hussein Nasr. Mereka memperkenalkan ide-ide mereka di bawah kedok Sufisme:

“Misi dari Yayasan Haqqani di Amerika adalah untuk menyebarkan pengajaran Sufi mengenai persaudaraan umat manusia dan Kesatuan keyakinan pada Tuhan yang ada pada semua agama dan jalan spiritual. Usaha tersebut diarahkan kepada membawa beragam spektrum agama dan jalan spiritual kepada harmoni dan kerukunan, sebagai pengakuan atas tanggung jawab umat manusia sebagai pengurus dari planet rapuh ini dan pengurus satu sama lain.”

Ismailisme

Bagi mereka Maarifat Al-Urfan (Pengetahuan) terdiri dari: 1- Kesatuan Alam Semesta; 2- keagungan Manusia; 3- Persaudaraan Umat Manusia; 4- Evolusi Agama; 5- Kesatuan Agama-agama; 6- Teladan Kepemimpinan; 7- Cinta Manusia.

Persaudaraan umat manusia

“Keyakinan Ismailisme adalah membuka bagi semua umat manusia, dan kesalehan dipertimbangkan dalam istilah apa yang seseorang dapat lakukan untuk menolong orang lain. Nabi Muhammad berkata: “Semua makhluk manusia adalah rakyat Tuhan. Yang paling dicintainya adalah yang paling berguna bagi yang lainnya.” Dan Imam Ja’far Assadek juga berkata: Sesama mu'min adalah bersaudara, karena ayah dari keduanya adalah cahaya (Imam) dan ibu mereka adalahRahmat (Nabi).”

Kesatuan Agama-agama

“Doktrin religius dan filosofis, kuno dan modern, memiliki keyakinan Ismaili, karena dalam jangkauan keyakinan ini, ada ruangan bagi semua sekte, keyakinan dan ide-ide, semua agama terbuka dalam esensi, karena semua agama-agama itu memiliki satu tujuan yang merupakan perekatbagi kemuliaan ideal dan imitasi Tuhan sebanyak yang dapat diijinkan oleh kapasitas manusia. (Ikhwan As Safa).”

Druze

“Istilah-istilah yang mencoba menggambarkan Tuhan sesungguhnya berlawanan dengan konsep maha dari Tuhan. Dan ini adalah apa yang Islam maksud ketika menekankan fakta bahwa Tuhan adalah bukan masalah kualitas. Tetapi karena tidak mungkin untuk menyampaikan gagasan Tuhan kepada Manusia tanpa menggunakan kosakata manusia, Islam menggunakan penggunaan seperti itudengan syarat bahwa kita ingat fakta bahwa hal ini hanya untuk kemudahan pemahaman dan tidak bisa dikatakan untuk menyampaikan sifat sejati Tuhan. Di samping Agama Samawi sebagai basis pewahyuan, ada filosofi kuno agama, dengan tradisi mendasar yang dalam.

Seperti Budhisme, Konfusianisme, Brahmanisme, Pharaonisme dan Kaldianisme dan keyakinan Aramite pada satu Tuhan “Eil” dengan perwakilannya Malky Sadek dll... Semua bertujuan pada Monotheisme dan mencoba menegaskannya melalui bermacam simbol-simbol. Di sini bukanlah tempatnya untuk menjelaskan hal itu secara terperinci. Setelah studi komparatif yang singkat ini dari agama-agama monoteistik utama; kita beralih kepada diskusi, juga secara singkat, divisi utama dari Islam sebagai pembukaan bagi studi Ismailisme.”

Ahmadiyah

Page 46: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Diketahui sebagai ahmadiyah atau qadiyani. Ghulam Ahmad (w. 1908), pendiri ismaili dari qadiyanisme, berkata bahwa tidak fardu (kewajiban dalam Islam) untuk Jihad dengan sarana persenjataan dan bahwa Jihad yang fardu adalah nasihat. Gerakan tersebut muncul di tahun 1879. Dia mengklaim diri sebagai Mahdi yang dijanjikan oleh syi‘ah. Langkahnya yang berikut adalah untuk menegaskan bahwa dia adalah Yesus sang Mesiah. Akhirnya dia mengumumkan bahwa dia adalah seorang Nabi dan telah menyampaikan wahyu agama baru. Dia menuduh bahwa orang-orangyang tidak percaya kepadanya adalah kuffar. Gerakan ini masih menyebar dengan nama gerakan ahmadiyah, terutama di Amerika dan Eropa.

Posisi mereka sehubungan dengan Kesatuan Agama-agama:

“Prinsip bahwa Nabi Suci Muhammad bersaksi akan kebenaran semua pewahyuan yang sebelumnya, menyuguhkan dasar yang kuat bagi keharmonisan antara bermacam agama dunia, dan juga bagi kesatuan ras manusia. Fakta bahwa semua nabi terdahulu bersaksi kepada kebenaran NabiMuhammad merupakan testimoni yang lebih kuat bagi kebenaran Islam dan kesatuan agama-agama.”

Agama bahai

Bahai, sebuah keyakinan yang benar-benar suatu bikinan, adalah agama Tatanan Dunia Baru, yang mereka klaim sebagai ide mereka sendiri. Ini adalah bagaimana mereka mendefinisikan diri mereka sendiri:

“Menurut pengajaran Baha’i sejarah umat manusia berproses di dalam periode besar, dalam lingkaran universal, yang untuk bagian lingkaran itu dibagi lagi menjadi jaman: ribuan tahun (aeon).

Sebagian kecil dari lingkaran universal beberapa ribu tahun yang lalu itu (aeon) dimulai dengan Adam. Selama itu agama-agama umat manusia yang kita ketahui saat ini mewujud. Nuh, Ibrahim, Musa, Krishna, Buddha, Zoroaster, Kristus dan Muhammad adalah figur sentral dari lingkaran Adamik. Setiap satu dari manifestasi ini memperkenalkan aeon baru yang di dalamnya pengajaran perintah mereka adalah standar moral penghabisan standard, baik itu untuk individu maupun masyarakat dari budaya tertentu. Dari poin keuntungan ini kita dapat melihat konsep kesatuan Baha’i yang lainnya, yaitu kesatuan transendental dari agama-agama. Semua agama umat manusia disertakan dalam sejarah penyelamatan religius; semuanya memiliki asal dari Tuhan dan merupakanrefleksi namun berbeda bentuk refleksinya dari kebenaran yang sama. Meskipun berbeda varietas penampakan dan ungkapan, dalam bahasa dan peristilahan, dalam metafora dan hukum, mereka memiliki dasar yang lazim: inti sentral yang tidak berubah dari agama Tuhan.”

Parlemen Agama-agama Dunia

Suatu usaha untuk menyatukan prinsip yang sama:

“Buku ini juga akan dibaca di beranda para sarjana Jepang, oleh pantai Laut Kuning, oleh aliran air dari India dan di seberang pengunungan Asia dekat yang menerbitkan habitat prima manusia. Dipercaya bahwa pembaca Oriental akan menemukan dalam volume ini sumber dan kekuatan dari iman yang sederhana dalam Ketuhanan Kebapakan (Divine Fatherhood) dan Persaudaraan Manusia (Human Brotherhood), yang mewujud pada Petani Asia yang merupakan Anak Tuhan yang dibuat secara ketuhanan manjur yang melalui-Nya, mendekap bola dunia dengan ikatan cahaya nirwana."

Saudara Tua Kemanusiaan

Pernyataan tujuan:

“Kita adalah sebuah lingkaran terbuka dari Kristen yang telah tiba kepada harta karun lembaga pengajaran yang berkelanjutan didiktekan kepada salah satu anggota kami oleh Persaudaraan Manusia yang lebih dulu. [...] Di antara banyak ciptaan universal yang aneh dan fantastik ada

Page 47: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

banyak aliran kebijaksanaan (wisdom) dari semua cara dari bermacam kondisi dan sumber. Namun di sini, ada semacam kebijaksanaan yang ditawarkan kepada manusia, yang secara ketuhanan praktis — dan esensial bagi kebaikannya sebagai Manusia — dan ini diberikan oleh orang terkemuka yang kami istilahi sebagai SAUDARA TUA. Saudara Tua Kami berinkarnasi, tetapi jugadiberdayakan untuk bergerak ke banyak tempat tak terlihat.”

Organisasi PBB dan UNESCO

Dari Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia:

Pasal 1: Semua manusia dilahirkan merdeka serta sama dalam hak dan martabat. Mereka diberkahi dengan logika dan hati nurani dan harus bersikap terhadap satu sama lain dalam semangat persaudaraan.

Pasal 2: Setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan yang diatur dalam Deklarasi ini tanpa pembedaan apapun seperti ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, pendapat politik atau lainnya...

Pasal 18: Setiap orang memiliki hak kepada kebebasan berfikir, hati nurani dan agama; hal ini termasuk kebebasan merubah agama atau kepercayaan...

PERSAUDARAAN DALAM ISLAM

Persaudaraan dalam Islam mengecualikan kuffar. Kuffar bukanlah saudara dan bukan teman. Lihat apa yang Allah Ta'ala firmankan dalam Al-Qur'an:

القوم ءاشي نم هرونل هللا ي يهدءاشي نم لا الله ن إءاشي نم نهم اميكح اميلع ناك هللا نإ مءاشي نم فإءاشي نم نه نكم مءاشي نم يتولهم ومءاشي ن بعض هولعف ام كبر ءاش ولو ارورغ لوقلا فرخز اريبخ نولمعت امب ناك هللا نإ أولءاشي نم ياء بعضهم أولءاشي نم ياء موقلا يدهي ال هللا نإ مهنم هنإف مكنم مهلوتي نمو ضعب ءايلوأ مهضعب والنصارى اليهود ذوا تتخءاشي نم لا يءاشي نآمنوا الذءاشي نم أيها يايءاشي ن الءاشي نم مءاشي نم الظ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin) menjadi ikutanmu dan kamu cintai. (Sebagian mereka menjadi pemimpin bagi sebagian lainnya) karena kesatuan mereka dalam kekafiran. (Siapa di antara kamu mengambil mereka sebagai pemimpin, maka dia termasuk di antara mereka) artinya termasuk golongan mereka. (Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang aniaya) karena mengambil orang-orang kafir sebagai pemimpin mereka. (5, 51).

Dan lihat apa yang Ibnu Juzayy katakan dalam Tafsirnya pada ayat ini (5, 51):

“Asbabun nuzulnya adalah Abdullah bin Ubayy bin Saloul mengambil yahudi dari Bani Qaynuqa sebagai teman, sedangkan Ubadah bin as-Samit memutus hubungan sekutu yang telah terjalin antara dia dan mereka. Kata-kata dalam ayat ini adalah umum dan hukum syara' haramnya berteman dengan yahudi dan nasrani yang terkandung di dalamnya belum sepenuhnya tergali. Namun, bertransaksi dengan mereka dalam jual beli dan yang sejenisnya tidak disertakan dalam larangan ini. Ungkapan ‘maka dia termasuk di antara mereka’ menunjukkan kerasnya ancaman."

Siapapun yang yakin pada keyakinan mereka adalah salah satu dari mereka dalam segala sesuatunya. Siapapun yang tidak setuju dengan keyakinan mereka tetapi mencintai mereka adalah bersama dengan mereka, mereka berada dalam kebencian dan hukuman Allah. Cinta kafir dan toleransi terhadap umat Islam adalah penipuan. Itu adalah ungkapan kesombongan bahwa mereka sekarang merasa bahwa mereka dapat mendefinisikan ulang dan mengajari kita versi Islam mereka. Islam yang mereka siap untuk terima sungguh sederhana: “Kita semua percaya pada Tuhan yang sama, dan agama lain hanya adaptasi ekterior yang berbeda dari keyakinan lazim itu. Karena alasan itulah kita semua saudara dan kita harus saling mencintai satu sama lain.”

Ini adalah agama lain yang bertentangan dengan Islam. Semua Muslim harus menolak dan memerangi doktrin palsu ini bahkan seandainya pun dilukis di dalam warna yang paling indah. Apa

Page 48: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

yang Anda lihat di bawah payung kesatuan keyakinan dari semua agama dan persaudaraan umat manusia ini bukanlah apapun melainkan prinsip sekuler kuno yang secara sejarah diusung oleh suatu gerakan yang dinamai pencerahan. Kesempatan kemudian dilihat oleh kuffar dalam esoterisisme, yang membuka pintu palsu kepada Sufisme dengan menyajikan suatu ‘Islam esoterik’,yang dianggap sebagai bentuk yang lebih unggul dari Islam.

Muslim merupakan kumpulan orang-orang yang Allah sebut dalam Qur’an, Ummah. Setiap Muslimindividu disatukan dengan setiap Muslim lain dalam ikat unik persaudaraan yang menakjubkan yang melampaui batasan-batasan ras dan bangsa tempat dan waktu yang lebih kuat bahkan dari ikatan keluarga. Kita adalah saudara yang terlibat dalam tujuan lazim yang sama datang dari Allah dan pergi kepada Allah. Ini adalah persaudaraan Islam.

Qur’an dan Tanda yang Jelas dari Rasul Allah, sallallahu ‘alayhi wa sallam, yang membedakan umat manusia. Mengakui perbedaan ini adalah krusial guna memahami eksistensi. Tanpa diskriminasi ini kita tidak akan mampu menghargai Qur’an atau Sunnah. Jika orang yang menegaskannya adalah sama dengan orang yang menyangkalnya, maka Islam hilang. Allah berfirman dalam Qur’an:

يهءاشي نم اريبخ نولمعت امب ناك هللا نإ فءاشي نم اختلفوا يما فءاشي نم الناسءاشي نم بيءاشي ن لءاشي نم يحكم بءاشي نم الحقءاشي نم الكءاشي نم تاب وأنزلمعهم يءاشي ن رءاشي نم ومنذءاشي نم يءاشي ن رءاشي نم مبشءاشي نم يءاشي نم يءاشي ن النبءاشي نم فبعثالله دة واحءاشي نم ة الناسأم كانالحقءاشي نم ءاشي ن مءاشي نم يهءاشي نم فءاشي نم اختلفوا لءاشي نم ما يءاشي نآمنوا الذءاشي نم الله فهدى بينهم نوملعي اوناك ول ناتبغيا البيءاشي نم جاءتهم ما بعدءاشي نم ءاشي ن مءاشي نم أوتوه يءاشي ن الذءاشي نم لا إءاشي نم يهءاشي نم اختلففءاشي نم وما

يم هولعف ام كبر ءاش ولو ارورغ لوقلا فرخز ستقءاشي نم م راط هولعف ام كبر ءاش ولو ارورغ لوقلا فرخز صءاشي نم لءاملعلا هدابع نم هللا ى إءاشي نم يشاء مءاشي ن ءاشي نم هرونل هللا ي يهدءاشي نم والله بءاشي نم إءاشي نم ذنءاشي نم هءاشي نم اميكح اميلع ناك هللا نإ

(Adalah manusia itu umat yang satu) yang bersatu dalam keimanan lalu mereka bertikai paham sehingga sebagian mereka beriman dan sebagian lainnya kafir (Maka Allah pun mengutus para nabi) kepada mereka (membawa berita gembira) bahwa orang yang beriman akan masuk surga (dan peringatan) bahwa orang-orang kafir akan masuk neraka, (dan menurunkan bersama mereka Kitab), dengan arti kitab-kitab (dengan benar) berkaitan dengan 'menurunkan' (agar ia memberi keputusan dengan kitab itu (di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan) mengenai agama (Dan tidaklah berselisih tentangnya) mengenai agama itu (kecuali orang-orang yang diberi Kitab), maka berimanlah sebagian dan kafir sebagian (setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata) yang membuktikan ketauhidan. 'Min' berkaitan dengan 'ikhtalafa', dan bersama kalimat yang sesudahnya, ia didahulukan dari istitsna' dalam makna (karena kedengkian) dari orang-orang kafir (sesama mereka. Maka Allah menunjuki orang-orang yang beriman mengenai yang mereka perselisihkan itu kepada) sebagai penjelasan (kebenaran dengan izin-Nya) artinya kehendak-Nya. (Dan Allah menunjuki siapa yang disukai-Nya), artinya untuk ditunjuki (ke jalan yang lurus) atau jalan yang benar. (2, 213).

Setelah bimbingan itu, umat manusia dibagi kepada dua jalan. Satu milik orang beriman dan lainnyamilik kuffar. Dua jalan ini adalah rahmat Allah atas umat manusia.

Mesianisme dan mahdisme

Penampakan janji mesianik adalah tetap dalam sejarah Muslim. Salah satu contoh baru-baru ini adalah gerakan Mahdiyyah, yang muncul di barat daya Nigeria tahun 1942. Tidak biasa dalam paham cinta damainya, sikap damainya menuju kekristenan adalah sama dengan sikap esoteris dan perenialis. Sama bertujuan untuk menciptakan 'spirit agama baru', sesuatu yang dapat dengan mudah telah didukung oleh Sir Sayyid Ahmad Khan atau apologis lain dan penulis sinkretik. Mahdiyya mendorong integrasi pendidikan Islam dan Barat untuk memenuhi kebutuhan semakin banyaknya kaum muda Muslim yang lebih kebarat-baratan. Yang menarik adalah bahwa penekanan mereka ditempatkan pada kedatangan Mahdi, daripada perenialisme yang lebih biasa.

Apa yang membuat Mahdisme secara khusus menyimpang adalah karena dia mengklaim untuk ‘melampaui’ Sufisme. Ia memiliki komitmen spiritual dan puritan baru padahal sebenarnya itu adalah anti-Islam, karena hal itu didasarkan pada asumsi bahwa apa yang dibolehkan tidaklah mungkin sampai kedatangan Mahdi. Doktrin palsu ini menggiring komunitas ke posisi yang paling tak berdaya dan fatalistik. Namun daya tarik yang kuat bahwa skenario-azab diberikan kepada

Page 49: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

orang yang bisa ditipu tidak dapat diremehkan. Pada abad kesembilanbelas saja kami setidaknya telah menemukan tiga gerakan:

1. Mahdi dari Sudan;2. Ali Muhammad Bab / Baha’u’llah dari gerakan bahai; dan3. Mirza Ghulam Ahmad dari Qadian, India, pendiri ahmadiyah.

Setiap kelompok yang berasosiasi dengan salah satunya membawa konsep penafsiran yang berbeda mengenai Mahdi yang mereka percayai dengan teguh. Berikut ini adalah beberapa dari konsep-konsep ini:

Mahdinya Ismaili

Kelompok Ismaili mengatakan bahwa al-Qur’an al-Karim memiliki esensi batiniah dan penampakan lahiriah. Mereka berkata bahwa zahir kepada batin adalah layaknya kulit kemiri kepada inti isinya. Apapun yang seseorang akan peroleh dengan bersabar atas kesulitan dan masalahsaat patuh kepada perintah dan menjauhi larangan, akan membentuk zahir, maksud ucapan mereka adalah, mudah melakukan penyesuaian diri kepada batin. Sehingga seseorang tidak akan mengarah kepada kesulitan beribadah. Untuk membuat orang mempercayai ucapan-ucapan mereka, mereka mengutip ayat ketigabelas Surat al-Hadid, yang menunjuk kepada dinding antara orang di Surga danorang di Neraka. Mereka berkata, “Tidak ada haram (larangan). Segala sesuatu adalah halal (dibolehkan). Ada tujuh Nabi dalam kepemilikan sebuah agama. Para Nabi itu adalah Adam, Nuh, Ibrahim, Isa, Musa, Muhammad ‘alayhimus-salam’, dan Muhammad Mahdi, yang muncul di masa depan.” Tujuan dari gerakan ismailisme ini adalah untuk menghancurkan Islam. Dengan mengajukan pertanyaan menipu pada urusan agama, mereka mencoba untuk menanamkan keraguandalam tubuh kaum Muslim.

Mahdinya imamiyyah

Majalah syiah Echo of Islam menulis:

“Masanya akan tiba ketika umat manusia mencapai penindasan ekstrim, tirani, perang tanpa dasar (perang kimia dan nuklir) dan ketidakadilan. Maka dengan revolusi spiritual yang dipimpin oleh Keturunan Nabi Suci [sallallahu ‘alayhi wa sallam], Mahdi, dunia akan berubah dan damai, kebahagiaan, keamanan dan di atas semuanya satu-satunya agama sejati akan berkuasa dari Timur ke Barat”

- Okultisme dan Okultasi

"Al Mahdi telah pergi ke okultasi dua kali, salah satunya adalah kegaiban kecil dan yang lainnya adalah kegaiban besar." Syiah menganggapnya sebagai yang terakhir dari 12 imam. Sebelas dari yang 12 imam dipercaya hidup dan meninggal seperti manusia tetapi yang keduabelas, yang diistilahi sebagai Imam Mahdi, meskipun dikatakan telah lahir ratusan tahun yang lalu, dipercaya masih hidup, tersembunyi di sebuah tempat misterius yang dari tempat itu dia akan keluar suatu saatnanti untuk menyebarkan syiisme ke seluruh dunia. Ini yang mereka sebut okultasi (kegaiban) besarkedua (Ghaybat al-Kubra) yang dimulai pada 329/939 yang akan berlanjut selama Allah menghendakinya — demikian menurut mereka.

- Representatif (Nuwwab) atau Deputi (Na’ib)

Selama dalam okultasi, Mahdi muncul hanya kepada Na’ib (deputi)-nya dan bahkan hanya di bawah keadaan-keadaan yang dikecualikan. “Okultasi kecil bertahan sekitar tujuhpuluh tahun tetapiselama waktu tersebut dia mempertahankan hubungan dengan para pengikutnya melalui perwakilannya (representatif). Selama periode ini empat orang yang kesalehan dan ke-tanpa-celaannya diakui oleh semua orang, menduduki posisi wakil Mahdi (AS) Mereka adalah sebagai berikut:

Page 50: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

1] ‘Uthman ibn Sa’id Umari 2] Muhammad ibn ‘Uthman 3] Abal Qasim al-Hussein ibn Ruh4] Abu al Hassan ibn Muhammad al Sammari

Keempat orang ini melakukan tugas mereka sebagai perwakilan dengan urutan di atas jika salah satu meninggal, yang lain meneruskan sesuai urutan. Mereka semua dikubur di Baghdad dan kuburan mereka diketahui sebagai Nuwwab Arb’ah (empat representatif).”

- Kaum Mujtahid

Setelah representatif, datanglah Mujtahid. Mereka adalah otoritas. Keyakinan ini telah mengarahkansyiah memperlakukan ‘ulama mereka sebagai pemerintah. Ini juga sebabnya kenapa beberapa ulama syiah menolak penunjukan Imam Khomeini sebagai ‘Imam’ di bumi sehingga tidak ada figur semacam itu sampai kembalinya Mahdi dari okultasinya.

“Sejenak sebelum kematian perwakilan terakhir [representatif], Al-Mahdi (A.S.) memberi perintah berikut kepada umat Muslim: “Dalam semua peristiwa kehidupan merujuk kepada mereka yang menanggung tradisi kami, para mujtahid yang paling memenuhi syarat (ulama terkemuka, yang mampu sampai pada keputusan independen tentang isu-isu hukum agama). Mereka adalah otoritas atas anda atas nama saya dan otoritas atas nama Allah.

“Jadi setelah meninggalnya yang keempat dan representatif terakhir, okultasi besar dimulai. Tidak seorangpun mengetahui ketika ia akan membuat kemunculan terakhirnya tetapi kita tahu bahwa ini hanya bisa terjadi dengan kehendak Allah.”

Mahdinya ahmadiyah

Pemimpin dunia gerakan ahmadiyah, Khalifatul Masih IV berkata dengan demikian: “Menurut NabiSuci, Muslim membutuhkan Imam Mahdi dan menunggu Imam Mahdi.”

Kami tidak perlu mengingatkan orang bahwa ahmadiyyah adalah sebuah gerakan yang dirancang dan dipromosikan oleh Inggris dalam usaha kolonial mereka untuk menghancurkan kesatuan Muslim di anak benua tersebut, dan yang telah melumpuhkan sejumlah orang malang dengan klaimnya bahwa 'Jihad ditunda sampai akhir dunia'. Implikasi dari doktrin palsu ini adalah bahwa Islam tidak akan kembali tegak sampai akhir dunia. Apapun itu, yang jelas ahmadiyyah adalah kafir.Meskipun Anda mungkin berpikir itu tidak mungkin, adalah fakta bahwa masih ada beberapa kaum Muslim menunggu akhir dunia.

Ahmadiyah itu, meski telah gagal meyakinkan kaum Muslim bahwa pendiri mereka adalah Mahdi, tapi masih aktif. Menyebarkan keyakinan mereka, mereka kadang-kadang berhasil menarik beberapa dari kalangan umat Islam dan sedikit orang Eropa (mereka menyebutnya dakwah) yang suka dengan cara ini melarikan diri ke dunia misterius keajaiban masa depan yang menakjubkan. Mereka agak mengingatkan rekan-rekan terkenal mereka, Saksi-Saksi Yehuwa, yang berbagi obsesi eskatologis identik: akhir dunia yang sudah dekat. Kegagalan mereka (beberapa kali) untuk menentukan kapan akhir dunia akan terjadi, tampaknya tidak mengurangi antusiasme mereka untuk meyakinkan semua orang, sekali lagi, semua itu telah berakhir.

Ahmadiyyah adalah kafir. Namun, mereka masih menemukan sumber yang cukup untuk berkata kepada kita, Muslim, apa yang hendaknya kita pikirkan. Yang mungkin, setelah semua, tujuan sebenarnya mereka. Mr. Masih IV juga menulis:

“Tidak boleh ada seorang muslim pun yang percaya bahwa Imam Mahdi tidak akan diangkat oleh Allah, tapi akan dipilih oleh massa. Jika seorang Muslim mengklaim hal ini, semua ulama di dunia akan berdeklarasi bahwa orang tersebut adalah kafir, karena dia menganut keyakinan yang berlawanan kepada keyakinan keseluruhan Ummah. Jadi, Imam Mahdi adalah sesosok yang turun, jika belum turun, siapa yang akan secara langsung ditunjuk oleh Allah. Namun, ini adalah satu

Page 51: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

bagian dari kepercayaan. Bagian lain dari kepercayaan tersebut adalah bahwa siapapun yang menolak untuk menerimanya menjadi dicap kafir.”

Desakan ini memanggil umat Islam yang tidak percaya pada kafir Mahdi, tentu saja yang diharapkan datang dari orang-orang yang kafir itu sendiri. Hal ini hanya dianggap serius karena sejumlah besar kaum Muslim mudah tertipu yang, meskipun kebencian mereka terhadap ahmadiyah, telah terpikat oleh tema mereka, yang dalam diri mereka sendiri tidak penting bagi kamidan hanya penting bagi mereka.

Mahdinya syiah

Memang tidak mungkin untuk menghindari menyebutkan kasus syiah. Bagi mereka, Mahdi adalah asas mendasar. Hal itu telah membuat politik syiah terjerumus kepada pragmatisme murni, yang mereka anggap — dengan antusiasme yang khas — sebagai bukti perkara mereka. Iran mungkin adalah contoh terbaik dari bagaimana politik pragmatisme dan 'lebih jahat' adalah menyerah kepada paganisme: perbankan, statisme, uang kertas, pasar saham, konstitusionalisme, hak asasi manusia, ekletisme, parlementarisme, dan lain-lain. Artinya, Barat terbungkus dalam label Islam, dan merupakan hasil langsung dari sebuah pandangan dunia di mana Islam adalah kegagalan sampai kedatangan Mahdi.

Materi asal Mahdi tidak berasal dari Qur’an atau dua kitab Sahih (Muslim dan Bukhari), itu berasal dari beberapa hadis Sahih dari koleksi Sahih lainnya dan sejumlah besar hadis otoritas yang lebih rendah. Syiah, sebaliknya, menawarkan sejumlah hadist yang lebih besar untuk mendukung versi aneh Mahdi mereka sendiri. Atas alasan inilah, para sarjana Muslim yang menyangkal Mahdi sama berpendapat bahwa penghapusan lebih disukai di atas atribut kejujuran, berdasarkan fakta bahwa banyak hadist yang berhubungan dengan Mahdi dihasilkan oleh syiah untuk koleksi mereka sendiri,bahwa kitab-kitab selain dua kitab Sahih tidak memiliki derajat kesepakatan yang sama, dan secara khusus karena subjek tersebut tidak disebutkan dalam dua kitab Sahih itu ataupun dalam Qur’an.

Kemudian, 'Mahdi budaya' dikembangkan di sekitar konsep akhir zaman, menjadi ilmu eskatologis penuh Mahdi yang penyair dan perawi telah menambahkan campuran unsur figuratif dan budaya zaman mereka sendiri. Keseluruhan rangkaian budaya baru isu-isu Mahdi muncul tentang siapa yang akan berdoa di belakang (Mahdi dan Sayyiduna Isa, ‘alayhi salam). Pada saat Imam Suyuti, yang menulis lebih dari 500 kitab-kitab yang meliputi setiap subjek yang diketahui dalam usaha untuk menutup keadaan ilmu pengetahuan pada jamannya, Mahdi budaya ada di puncaknya. Sangatpenting ulama seperti Ibn Khaldun membantah Mahdi budaya yang diciptakan oleh literatur alegori dan sedikit hadist. Syiah berhasil mengenali signifikansi politik dari mahdi budaya, yang melayani visi mereka sendiri yang menganggap Islam dan semua penguasa Islam adalah gagal sampai kedatangan Mahdi. Ide itu kadang-kadang sangat kuat di kalangan Syiah, menonjolkan psikologi anti-pemerintah yang mereka telah pamerkan sepanjang sejarah.

Apa yang lebih penting bagi kita sebagai Muslim adalah bahwa kita dan kewajiban kita tidaklah menunggu kedatangan Mahdi. Kewajiban kita adalah jelas dan lengkap dan akhir dunia bukanlah urusan kita, dan tidak mempengaruhi kewajiban kita hari ini. Kita tidak menerima paham yang menyebutkan bahwa kedatangan Mahdi mempengaruhi kepercayaan fundamental kita atau kewajiban kita, walaupun kebanyakan ulama menerima bahwa kepercayaan marginal pada Mahdi adalah dibolehkan. Imam Malik berkata mengenai Mahdi, “Jika hal itu memang penting, maka Allah akan menyebutkannya di Qur’an.”

Di antara Muslim yang menjadikan Mahdi sebagai pusat keyakinan mereka, adalah orang-orang yang telah tersesat ke dalam ekstrimitas dan berlebihan, melangkahi batas-batas yang dibolehkan. Deen Islam telah disempurnakan dengan hadirnya Rasulullah, sallallahu ‘alayhi wa sallam. Beliau memberi kita SEMUA yang kita butuhkan untuk berhasil dengan Allah. Islam diberikan kepada kitalengkap. Qur’an adalah lengkap. Mahdi tidak perlu ditambahkan kepadanya. Mahdi yang kita percayai adalah bagian yang lebih luas mengenai akhir dunia. Kita percaya adanya akhir dunia, tetapi kita tidak menunggu-nunggunya sampai terjadi. Kita mempercayai Mahdi, sebagaimana kita percaya adanya akhir dunia, dalam gambaran yang lebih luas dari peristiwa lain yang datang kepada

Page 52: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

kita melalui literatur hadist. Kita juga waspada bahwa gambaran ini telah berkembang menjadi ilmupengetahuan eskatologis dari akhir dunia, sebuah campuran dari hadist otentik tapi terbatas dan cerita lain dari sumber lain, dan juga fantasi murni. Lebih jahat adalah penggunaan sosok Mahdi sepanjang sejarah umat Islam untuk menghasut fitnah, gangguan, atau - dan ini mungkin terbukti lebih berbahaya - kelumpuhan yang disebabkan oleh gagasan 'menunggu'.

Penyimpangan ini, disebut ‘menunggu Mahdi’, terdiri dari mendukung salah satu atau lebih dari kepercayaan-kepercayaan berikut ini:

1. Bahwa apa yang Allah haramkan tidaklah haram, berdasarkan dalih yang menyertakan beberapa bentuk penebusan dengan kedatangan Mahdi, atau bahwa seseorang sedang menunggu kedatangan atau pewahyuan diri dari kehadiran Mahdi, yang sekarang tersembunyi.2. Bahwa kewajiban kita dengan Allah, subhanahu wa ta‘ala, berkurang karena alasan seperti menunggu kedatangan atau pewahyuan diri dari kehadiran Mahdi.3. Bahwa kita hendaknya menunda atau memperlambat pemenuhan kewajiban kita kepada Allah, subhanahu wa ta‘ala, karena alasan seperti menunggu kedatangan atau pewahyuan diri dari kehadiran Mahdi.4. Bahwa menunggu — artinya, menunda suatu tindakan atau kewajiban sampai suatu peristiwa yang diharapkan terjadi — untuk kedatangan pewahyuan-diri atas kehadiran Mahdi adalah sebuah kewajiban, atau tugas, atau ajaran yang mengikat Muslim.5. Bahwa menunggu — artinya, menunda perbuatan atau kewajiban sampai beberapa peristiwa yang diharapkan terjadi — bagi kedatangan pewahyuan-diri atas kehadiran Mahdi adalah suatu kepercayaan, suatu doktrin atau keyakinan dari Deen Islam.

Ide-ide ini mewakili penyimpangan dari Deen Islam dalam hal-hal berikut ini:

1 Jika menunggu Mahdi diambil sebagai menangguhkan, menunda, mengurangi atau memperlambat, atau penghapusan sama sekali, dari kewajiban penting, pemenuhan yang wajib untuk umat Islam: Syahadat, shalat, zakat, Sawm, haji atau Jihad.

2 Jika seseorang menjadi kafir dengan mencela sebagai kafir seorang Muslim yang tidak menerima pernyataan di atas mengenai Mahdi dan kedatangan Mahdi. Hal ini karena ketika seseorang memanggil orang lain kafir ', itu jatuh pada salah satu dari dua.

Ide-ide ini hanya dapat membangun diri atas dasar ketidaktahuan yang ada. Orang Muslim yang terpikat ke dalam keyakinan yang salah harus diajarkan apa kewajiban Dien Islam, dan bagaimana kewajiban itu akan tetap abadi sampai akhir waktu, dan kemudian diperingatkan untuk meninggalkan secara serentak ide-ide menyimpang. Tapi kita harus lebih keras dengan mereka yangsecara aktif menyebarkan doktrin-doktrin ini.

Untuk usulan bahwa kehancuran sistem perbankan riba adalah di tangan kita dengan hanya mengikuti syariat, yang berarti bahwa Islam dapat didirikan di zaman kita, seorang syaikh syiah yang terkenal pernah menjawab kepada saya, “Islam tidak dapat dipulihkan di jaman ini. Situasinya tidak memungkinkan untuk melakukan itu.” Segera saya menyadari bahwa apa yang dia percaya adalah bahwa hanya Mahdi yang dapat. Ini adalah suatu pernyataan yang mengejutkan, dan menandakan pandangan syiah bahwa Islam telah menjadi kegagalan sejarah sejak jaman Sayidduna ‘Umar, radiallahu ‘anhu. Mereka berkata, “Islam tidak dapat dipulihkan di jaman ini, hanya Mahdi yang dapat melakukannya.”

Ide bahwa penerapan atau pemulihan Islam harus menunggu atau ditaruh dulu sampai peristiwa Mahdi adalah bagian dari ideologi yang secara mendalam berakar dalam sejarah dan juga bagunan politik. Sebagai contoh, ahmadiyah telah mendukung ide bahwa Jihad adalah ditunda sampai akhir waktu. Ismaili percaya bahwa tidak haram (larangan); segala sesuatu adalah halal (dibolehkan) sampai kedatangan Mahdi. Di antara imamiyyah beberapa percaya bahwa tidak boleh ada Khilafah sampai munculnya imam keduabelas dan imam terakhir, Muhammad bin Hasan Mahdi.

Page 53: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Ada seorang pria yang terkait dengan Syekh Nazim al-Haqqani yang memegang keyakinan dari hal ini. Dia menulis: “Seperti banyaknya hal yang memerlukan perubahan, saya telah mengatakan hal ini sebelumnya dan saya akan mengatakannya lagi: hal itu mungkin tidak akan terjadi sampai Sayiddina Mahdi, alayhi wa Salam, mengungkapkan kehadirannya. Sampai hal itu terjadi, saya tidak menganggap partisipasi saya dalam sistem uang kertas sebagai sebentuk dosa apapun.” Persoalan uang kertas tidak relevan di sini, buktinya adalah bahwa kedatangan Mahdi entah bagaimana bisa membebaskan, setiap perbuatan salah. Kemudian pernyataan ini secara diam-diam didukung oleh Dr. Fouad Haddad (yang akan muncul menjadi muqaddim/perwakilan dari Shaykh Nazim) dalam sebuah pernyataan baru: “Menunggu Mahdi adalah bagian dari Sunna,” segera ditulissetelah pernyataan tersebut dikeluarkan. Tambahan, mereka tampak mendukung cerita terkenal syiah mengenai ‘okultasi’ Mahdi. Salah seorang dari murid-muridnya bercerita kepada kita bahwa Syekh Nazim sering merujuk pada kedatangan Mahdi dalam pidato-pidatonya.

Apa yang dimaksudkan oleh hal ini adalah bahwa ide-ide ini masih sedang disebarluaskan di kalangan umat Islam, terutama di antara Muslim baru, yang menerima mereka, tanpa kapasitas untuk memilah dan memilih, sebagai bagian dari risalah sejati Islam. Inilah alasan pentingnya klarifikasi, terutama bagi Muslim baru, sifat kepercayaan kita pada Mahdi, dan juga membongkar penyimpangan sehubungan dengannya. Di atas semua ini, Shaykh Nazim al-Haqqani telah beranjak lebih jauh dengan kata-katanya: “Tidak dapat ada Jihad sampai Imam Mahdi datang.” Kita akan memperpanjang persoalan ini kemudian.

MESIANISME YAHUDI

Yudaisme lebih dari agama lain memiliki keyakinan dalam kedatangan Mesiah. Di masa lalu, orang-orang Yahudi diduga menghasut ide Mahdi sepanjang garis Mesianik mereka sendiri antara orang-orang Muslim, dan mereka tetap berlanjut seperti itu. Seorang pengarang zionis kristen, Lambert Dolphin, menulis:

“Karena kita mendekati akhir zaman dan menganggap bangunan Ketiga Kuil Yahudi di Yerusalem dan juga pemasangan harapan mesianis di Israel, menarik untuk menganggap kemungkinan bahwa seorang mesiah karismatik, secara agama membujuk, dan menginspirasi yahudi palsu dapat dibayangkan juga memenuhi harapan Muslim atas penantian jangka panjang akan Mahdi dan dengan demikian mempercepat kepalsuan akhir dan penyesatan Perjanjian perdamaian Timur Tengah yang dibicarakan oleh nabi Ibrani kuno.”

MILENIALISME

Milenium bukan hanya merujuk kepada 1000 tahun sebelum Hari Penentuan dari beberapa sekte kristen. Kita merujuknya kepada arti yang lebih luas sesuai kelaziman bagi ahli sosiologi dan antropologi yang menyertakan ide sempurna Jaman yang datang suatu saat tak lama lagi, bersama dengan persiapan untuk peristiwa besar. Ketika kita mempelajari gerakan dengan gaya milenial ini, kita melihat bahwa ide-ide keagamaan jumlahnya kurang menonjol dibandingkan dengan keadaan emosional dengan anggota yang dapat meyakinkan dirinya baik dari solusi yang cepat untuk masalah itu, atau mengabaikan mereka karena kedatangan segera dari Peristiwa Besar (the Great Event). Dominannya emosi atas ide-ide tersebut diilustrasikan oleh perubahan tetap atas tanggal danpenundaan dari peristiwa besar yang diramalkan, artinya kegembiraan yang dihasilkan oleh waktu yang dekat telah melampaui mitos itu sendiri.

Menunggu kedatangan yang tidak lama lagi dari jaman yang sempurna dapat mempengaruhi cita rasa waktu seseorang dalam satu atau dua cara: satu, harapan hidup yang lebih mempergiat suatu usaha; tapi yang kedua, persepsi hidup yang tidak berhubungan dengan tempat dan jaman saat ini. Ini adalah suatu persepsi aestetik dunia seperti halnya menonton teater, dan mengarahkan kepada relaksasi dramatis atas tugas-tugas dan toleransi pada kondisi-kondisi tertentu karena akhir sudah dekat. Pandangan ini hadir dengan perasaan tidak berdaya dan kekurangan dalam menghadapi masalah seseorang, dan kecenderungan menyerah kepada jaman saat dia hidup sekarang ini, diatasi hanya dengan disposisi praktis untuk hal-hal yang mendefinisikan batas-batas moralitas pribadi yang dibuat untuk mengukur.

Page 54: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Yudaisme lebih dari pusat-pusat agama lain pada harapan masa depan Golden Age. Sebuah antisipasi serupa terlihat di antara Syiah. Harapan Juruselamat di jantung keyakinan mereka merupakan unsur umum yang menimbulkan kesamaan mengerikan mereka. Dikatakan bahwa yahudi telah mempertahankan rangkaian bencana tidak terparalel utamanya dengan pertimbangan menahan ujian bagi mereka dengan fantasi kolektif ini. Yang paling berarti adalah, sedangkan kedatangan Mesias biasanya diturunkan ke beberapa titik yang samar-samar dan jauh di masa depan, dengan Yahudi itu menjadi masalah tegang, Harapan mendesak setiap kali terjadi beberapa bencana besar. Selama pembantaian yang berlangsung dari abad kesebelas sampai abad keempatbelas bahwa Yahudi Eropa menghasilkan kepura-puraan bagi peran Mesiah, dan setiap kali hasilnya adalah gelombang semangat milenium. Sama dikatakan bahwa meninggalkan harapan ini membawa Israel kepada kemenangan militer dan mengambil peran yang seharusnya tidak dimiliki sampai kedatangan Messiah, menurut penafsiran Abad Pertengahan. Sesuatu yang sama terjadi dengan datangnya kekuatan Imam Khomeini. Ini mengganggu modus tradisional Iran menjadi tunduk pada penganiayaan dan memperkenalkan keadilan bobrok baru dengan tangan mereka sendiri, bahkan sebelum kedatangan Mahdi. Dalam kasus Iran, AS segera mengambil peran penindas dan memfasilitasi mereka kembali ke status korban. Adapun bagi Israel, keberadaannya telah menciptakan masalah teologis yang luar biasa bagi banyak yahudi ortodok yang berfikir Israel hendaknya tidak mewujud sampai kedatangan Mesiah. Hal itu dipandang sebagai penyebab sekularisasi pada agama mereka di tangan elit politik non-ortodok. Pengangkatan agama mengenai peristiwa Holocaust kepada kultus oleh yahudi modern telah membolehkan modus sebagai korban yang teraniaya terus berlanjut dengan cara-cara yang dibiasakan dalam agama mereka. Di agama kristen, milenialisme masih tetap kuat selama orang kristen tetap menjadi minoritas yang tidak populer terancam penganiayaan. Ketika pada abad keempat kristen menjadi agama resmi Kekaisaran Roma, gereja bertekad untuk memberantas keyakinan milenialis. Setelah berabad-abad hening mereka muncul lagi kurang lebih dalam oposisi eksplisit bagi pengajaran gereja roma, selama jaman pertengahan berikutnya dan periode reformasi.

Bermacam gerakan yang banyak sekali di berbagai zaman yang berbeda dan berbagai kondisi sosialmenunjukkan bahwa ada dinamika yang dibangkitkan sendiri oleh mereka. Namun demikian, akan terlihat bahwa unsur umum adalah ketidakmampuan untuk menghadapi kesulitan yang luar biasa inidan menemukan jalan keluar. Ide yang sama menjadi terkenal di antara beberapa Muslim yang tidakpuas. Itu adalah sebuah konslet dari pendirian Islam yang sesungguhnya, karena sentimen bukanlah kekuatan penguasaan tetapi kekalahan. Menunggu Mahdi berarti peninggalan implisit atas tugas-tugas di saat ini. Tetapi menciptakan suasana kekacauan yang tidak dapat diperbaiki di mana tugas-tugas yang lama tidak bisa lagi diterapkan, adalah esensial bagi penerimaan para penganut Mahdiisme. Guna melawan kekacauan, janji keselamatan kolektif disajikan.

Koran dan organisasi-organisasi yang mengkultuskan penantian sering memberi kesan bahwa berlimpahnya sekte, kultus dan gerakan-gerakan agama baru lainnya di tahun-tahun sekarang ini adalah sesuatu yang baru. Kata mereka, mungkin sebuah reaksi melawan filosofi materialis yang pada gilirannya merupakan reaksi terhadap kekristenan, tetapi apa yang menarik adalah bahwa tahun 2000 diperbaharui dengan kekuatan khusus filosofi kiamat millenialis sehingga menjadi begitu populer di kalangan orang Kristen sekitar tahun 1000, 1500 dan 1900. Tahun 2000 adalah nomor yang menarik yang banyak sekte dan kultus dengan diam-diam (jika sekte-sekte itu masuk akal) atau tidak terlalu tenang (terutama di antara para anggota mereka) berharap terjadinya Peristiwa Besar, apapun itu yang penting ada peristiwa, di tahun itu.

Kebenaran dari peristiwa tersebut adalah bahwa walaupun koran hari ini tampak terkejut dengan gerakan-gerakan agama baru dari beberapa dekade yang belum terlalu lama, abad kesembilanbelas hanyalah abad yang subur, terutama di Amerika dan Eropa. Khusus untuk berjuang penjaga perbatasan, janji mormon bahwa Amerika adalah orang-orang pilihan Allah adalah wahyu terlalu kuat untuk diabaikan. Mereka menambahkan bagi pesan milenarian ini, bahwa Kristus akan segera kembali dan mendirikan kerajaannya di bumi, dan orang-orang berbondong-bondong untuk bergabung. Adventis hari ketujuh, kristadelfian dan saksi-saksi yehuwa bukan apapun kecuali tiga agama milenialis yang muncul dari tanah yang subur yang sama dan berasal dari gereja-gereja yang masih ada. Daya tarik yang kuat pada akhir dunia yang dapat berjangkit pada manusia tidak dapat

Page 55: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

diperkirakan. Orang-orang dapat dengan mudah dibujuk oleh seorang guru yang tidak bermoral, yang akan menggunakan kepercayaan umatnya untuk menginduksi ancaman fatal pada kehidupan mereka. Begitu kuat adalah pengkondisian yang bahkan akan bertahan setelah kiamat yang diperkirakan telah berlalu.

Kekuatan mitos

Agama milenialis sering berbicara tentang ‘tanda-tanda zaman’. Segala sesuatu dapat ditafsirkan untuk membuktikan fantasi yang paling tidak masuk akal, baik jaman dulu atau sekarang: Atlantis, the Tibetan Great White Brotherhood, okultis atau nabi-nabi tersembunyi, para master dengan kekuatan supernatural, UFO, ilmu pengetahuan fiksi, psikoanalis, dll. Namun itu tidak selalu menyadari bahwa kekuatan mereka sering diambil dari mitos itu sendiri. Agama-agama baru memiliki mitos langsung, berbeda dengan orang yang jauh ketinggalan zaman. Mereka mengatakan,"Sesuatu yang terjadi sekarang atau yang akan terjadi bahwa Anda memiliki hak istimewa untuk tahu, tapi tidak ada orang lain yang tahu. Wow! "Joseph Smith menggali piring emas di Amerika, atau Elohim muncul untuk Rael di Perancis, Gurdjieff sedang dilakukan diam-diam untuk memenuhi Sarmoun Brotherhood, Shaykh Daghestani menggunakan ‘kekuatan dari sembilan poin’ (Enneagram-nya Gurdjieff), dan lain-lain. Mitos memiliki kekuatan, entah itu mitos-mitos seperti diatas, atau mitos yang didasarkan pada kapasitas istimewa master untuk melihat atau menafsirkan kegaiban dan mengetahui apa yang misterius. Akan selalu ada orang-orang yang terpesona oleh hal-hal yang misterius.

Sebagaimana disebutkan di awal dalam konteks yang berbeda, Allah menunjukkan dalam Qur’an, dan memperingatkan orang-orang yang tidak patuh, ingin mengetahui apa yang tidak dapat mereka ketahui:

ما عون فيتبءاشي نم زيغنولكوتي مهبر ىلعو اونمآ نيذلا ىلع م قلوبءاشي نم هءاشي نم فءاشي نم ي يءاشي ن الذءاشي نم ا فأم متشابءاشي نم هاتنولكوتي مهبر ىلعو اونمآ نيذلا ىلع نوملعي اوناك ول وأخر الكءاشي نم تابءاشي نم أم هءاشي ن حكماتنولكوتي مهبر ىلعو اونمآ نيذلا ىلع م آياتنولكوتي مهبر ىلعو اونمآ نيذلا ىلع نه الكءاشي نم تابمءاشي نم عليك أنزل ءاشي نم هرونل هللا ي الذءاشي نم هووما ربءاشي نم نا اميكح اميلع ناك هللا نإ ندءاشي نم عءاشي نم ءاشي ن مءاشي نم كلنولكوتي مهبر ىلعو اونمآ نيذلا ىلع بءاشي نم هءاشي نم آمنا يقولون لمءاشي نم العءاشي نم فءاشي نم ي خون والراسءاشي نم الله اميكح اميلع ناك هللا نإ لا إءاشي نم يله تأوءاشي نم يعلم وما يلءاشي نم هءاشي نم اميكح اميلع ناك هللا نإ تأوءاشي نم غاء وابتءاشي نم تنةءاشي نم الفءاشي نم غاء ابتءاشي نم نه مءاشي نم تشابه

الألبابءاشي نم أولو لا إءاشي نم يذكر

Dialah yang menurunkan kepadamu Alquran, di antara isinya ada ayat-ayat yang muhkamat) jelas maksud dan tujuannya (itulah dia pokok-pokok Alquran) yakni yang menjadi pegangan dalam menetapkan (sedangkan yang lainnya mutasyabihat) tidak dimengerti secara jelas maksudnya, misalnya permulaan-permulaan surah. Semuanya disebut sebagai 'muhkam' seperti dalam firman-Nya 'uhkimat aayaatuh' dengan arti tak ada cacat atau celanya, dan 'mutasyaabiha' pada firman-Nya, 'Kitaaban mutasyaabiha,' dengan makna bahwa sebagian menyamai lainnya dalam keindahandan kebenaran. (Adapun orang-orang yang dalam hatinya ada kecenderungan pada kesesatan) menyeleweng dari kebenaran, (maka mereka mengikuti ayat-ayat mutasyabihat untuk membangkitkan fitnah) di kalangan orang-orang bodoh dengan menjerumuskan mereka ke dalam hal-hal yang syubhat dan kabur pengertiannya (dan demi untuk mencari-cari takwilnya) tafsirnya (padahal tidak ada yang tahu takwil) tafsirnya (kecuali Allah) sendiri-Nya (dan orang-orang yang mendalam) luas lagi kokoh (ilmunya) menjadi mubtada, sedangkan khabarnya: (Berkata, "Kami beriman kepada ayat-ayat mutasyaabihat) bahwa ia dari Allah, sedangkan kami tidak tahu akan maksudnya, (semuanya itu) baik yang muhkam maupun yang mutasyabih (dari sisi Tuhan kami," dan tidak ada yang mengambil pelajaran) 'Ta' yang pada asalnya terdapat pada 'dzal' diidgamkan pada dzal itu hingga berbunyi 'yadzdzakkaru' (kecuali orang-orang yang berakal) yang mau berpikir. Mereka juga mengucapkan hal berikut bila melihat orang-orang yang mengikuti mereka. (3, 7).

Milenialisme Esoterik

Sejak Blavatsky, kekuatan misteri telah menjadi teknik modern yang dikaburkan oleh jargon. J.G. Bennett, agen rahasia Inggris dan master esoterik modern dari kekuatan mitos di Barat, yang 'menemukan' Shah, Gurdjieff, Daghestani dan Subuh, menulis dalam sistematika umum: “Ada sangat banyak cara di mana lima istilah dapat saling berhubungan dan hal ini menunjukkan secara potensial adalah gagasan yang lebih kaya daripada yang umumnya diharapkan. Kami cenderung

Page 56: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

melihatnya dalam istilah temporal keberurutan, tetapi mungkin ada bentuk yang lebih penting dari potensialitas yang berada di luar bidang persepsi akal dan konstruksi mental. Kebanyakannya adalah misterius dan tidak akuntabel, bidang besar fenomena non-kausal, mungkin merujuk kepada lima istilah sistem yang secara salah kami tafsirkan sebagai pasangan-pasangan dan dengan demikian melenceng dari makna asli.” Bennett menciptakan banyak mitos modern menggunakan Islam sebagai dasar.

Saksi-saksi yehuwa

Saksi-saksi yehuwa barangkali adalah contoh terbaik milenialis. Seperti banyak agama baru yang bermula di abad kesembilanbelas, saksi-saksi yehuwa adalah suatu gereja milenialis. Kedatangan yang tidak lama lagi Kristus dan pendirian kerajaannya di bumi adalah fundamental bagi keyakinan mereka. Asalnya mereka percaya bahwa hal ini akan mulai terjadi di tahun 1874, dan kemudian di tahun 1914; Kristus akan kembali secara terbuka, dan kemudian menjadi tak terlihat. Sekarang mereka mengatakan bahwa tahun 1914 "menandai berakhirnya Gentile Times dan awal periode transisi dari pemerintahan manusia untuk Seribu Tahun (milenial) Pemerintahan Kristus.” Usaha lain untuk menetapkan tanggal — 1920, 1925, 1940, 1975 dan 1984 — mengakibatkan kekecewaandan kadang-kadang kehilangan anggota, cepat dikayuh kembali oleh para pemimpin gereja, dan perubahan halus doktrin dan tanggal mereka. Masalah dengan penetapan tanggal, sebagaimana semua gereja milenialis telah temukan biayanya, adalah akhirnya hari tersebut tiba, tapi tak kunjungtiba. Sekarang saksi-saksi yehuwa mengakui, “Tidak semua yang diharapkan terjadi pada tahun 1914 benar-benar terjadi, tetapi hal itu menandai akhir dari Gentile Times dan merupakan tahun dengan makna khusus.” Tetapi sekarang posisi resmi dari gereja adalah mengutip peringatan Yesus bahwa tidak seorangpun mengetahui kapan dia akan kembali. Mereka kini mengetahui bahwa mereka membuat kesalahan dengan penetapan tanggal 1914, 1925 dan 1975. Tentu saja, permintaanmaaf ini tidak tersedia saat itu bagi mereka yang terpikat oleh prediksi dari 'akhir kedatangan'. Meskipun begitu mereka tidak merubah penekanan kepada hari kiamat yang segera mendekat. Sebagai sebuah teknik, terbukti sangat efektif untuk membawa orang ke gereja, dan anggota yang taat tampaknya tidak keberatan dengan kegagalan-penetapan tanggal’, yang secara emosional berubah menjadi kelegaan bahwa hal itu tidak benar-benar terjadi.

Gerakan milenialisme yang meniru-niru Sufi

Ide milenial dalam Islam telah muncul di bawah payung Mahdi dan sering diasosiasikan dengan Sufisme. Kelompok-kelompok milenial ini mengikuti pola yang khas. Pertama, ada klaim atas Mahdi, berdasarkan keterangan pewahyuan supernatural atau akses istimewa kepada pengetahuan; dengan demikian ada konflik sosial sebagaimana dialami oleh kelompok tersebut, yang disajikan sebagai secara esensial berbeda dari yang lainnya; akhirnya konflik diangkat kepada kategori katalisme final yang darinya dunia muncul yang secara total berubah dan menebus syukur kepada Mahdi. Kelompok apapun dengan prospek mempersiapkan cara bagi peristiwa besar ini, di bawah pemimpin yang mengaku mendapat inspirasi ketuhanan, pasti menganggap dirinya sebagai elite yang ditetapkan jauh di atas sisa umat Islam dan umat manusia, serta sempurna dan tidak melakukan dosa.

Milenialis terkuat di jaman kita Shaykh Nazim al- Haqqani, murid dari Shaykh Daghestani, yang Bennett dan pengikutnya dukung dalam pendirian organisasi mereka di Amerika dan Eropa. Sebagaimana disebutkan sebelumnya, dia menulis: “Tidak boleh ada Jihad sampai Imam Mehdi datang. Orang-orang yang memproklamasikan hak untuk mendeklarasikan Jihad sekarang, adalah para pembohong. Pertama, kita harus memiliki seorang Sultan, kemudian Jihad dapat diijinkan. ... Siapapun yang melakukannya sekarang adalah berdosa karena melawan Hukum Suci Allah.”

Dengan mengatakan hal tersebut, sepertinya dia telah bergabung dengan klub pre-milenialis yang menjalankan skenario hari kiamat. Ini adalah dua doktrin yang berhubungan. Penebusan eskatologisadalah sangat menarik sebagaimana yang kita lihat ratusan orang masuk kepada kelompok semacamini. Retorikanya sangat efektif dan mudah dijual. Harus dikatakan bahwa sangat jarang untuk menemukan jenis paranoia di antara orang Muslim, berbeda jauh dengan umat kristen yang mana hal semacam ini sangat memikat mereka:

Page 57: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

“Kita harus menjatuhkan kesultanan setan dan memohon kepada Allah untuk mengirimkan payung kepada kita, untuk mengirimi kita salah satu dari hamba-Nya yang ajaib. Kita memerlukan orang ajaib untuk menjatuhkan teknologi karena teknologi melawan kemanusiaan. Teknologi membunuh setiap nilai kemanusiaan. Jika tidak, kemanusiaan tidak dapat diselamatkan. Muslim sekarang mengharapkan bahwa orang ajaib, Mahdi alaihis salam, sebagaimana halnya umat Kristen mengharapkan Yesus untuk datang dan Yahudi mengharapkan Mesiah untuk menyelamatkan mereka. ... Kami percaya bahwa orang ajaib ini akan datang sebelum tahun 2000 dan abad baru akan menjadi sebuah abad keyakinan, kebenaran, dan kedamaian.”

“Dunia ini harus berubah. Batas akhir untuk perubahan ini agar terjadi adalah tahun 2000. Jika orang ingin melanjutkan dengan cara ini setelah itu, dunia ini akan tamat. Tetapi kita penuh harapanbahwa sesosok spiritual akan datang. Namanya adalah Mahdi.” “Allah memiliki sebuah batas (limit) untuk segala sesuatu. Ketika batas tersebut telah dicapai, hal tersebut akan tamat. Menurut pengetahuan tersebut yang telah datang kepadaku, batas tersebut akan dicapai sebelum tahun 2000.”

“Waktunya habis. Jangan berfikir dunia ini akan bertahan lebih dari abad ini.”

Shaykh Nazim telah terbukti kegagalan ramalannya beberapa tahun yang lalu ketika dia mengantisipasi ‘peristiwa besar’ sebelum 1989. Tapi ini tidak menghalangi dia dalam usahanya untuk memprediksi datangnya Mahdi dan sebagai berakhirnya dunia. Para pengikutnya, seperti saksi yehuwa, tampaknya melakukan ‘penundaan’ dengan mudah, lega atau hanya tidak berdaya. Tidak seperti Nabi, sallallahu ‘alayhi wa sallam, Shaykh Nazim mengklaim memiliki pengetahuan Hari Akhir. Hal ini tampak menegaskan bahwa ramalan para milenialis bukanlah tentang kapan tanggal terjadinya tapi tentang kapasitas istimewa guru. Hal itu juga membuktikan bahwa keterlibatan dengan ide hari akhir menutupi kegagalan yang terus-menerus untuk memprediksi datangnya hari akhir yang mereka klaim akan datang pada waktu tertentu.

Namun Allah menegaskan bahwa tidak seorangpun memiliki pengetahuan Hari Akhir kecuali Dia. Allah subhanahu wa ta‘ala, berfirman dalam Qur’an:

نكم تغر فلا حقنولكوتي مهبر ىلعو اونمآ نيذلا ىلع نوملعي اوناك ول اللهءاشي نم وعد ن إءاشي نم شيئا اريبخ نولمعت امب ناك هللا نإ هءاشي نم والءاشي نم دءاشي نم عءاشي ن جاز هولعف ام كبر ءاش ولو ارورغ لوقلا فرخز هو مولودنولكوتي مهبر ىلعو اونمآ نيذلا ىلع ولا هءاشي نم ولدءاشي نم عءاشي ن والءاشي نم دنولكوتي مهبر ىلعو اونمآ نيذلا ىلع ءاشي نم هرونل هللا ي يجزءاشي نم لا يوما واخشوا ربكم الناساتقوا أيها ياالغرور بءاشي نم اللهءاشي نم نكم يغر ولا الدنيا الحياة

أرض هولعف ام كبر ءاش ولو ارورغ لوقلا فرخز بءاشي نم أءاشي نم هرونل هللا يءاشي نم نفسنولكوتي مهبر ىلعو اونمآ نيذلا ىلع ءاشي نم هرونل هللا ي تدرءاشي نم وما بغدا نوملعي اوناك ول تكسءاشي نم اذا م نفسنولكوتي مهبر ىلعو اونمآ نيذلا ىلع ءاشي نم هرونل هللا ي تدرءاشي نم وما الأرحامءاشي نم نوملعي اوناك ول فءاشي نم ي ما الغيثويعلم ل وينزءاشي نم اعةءاشي نم الس لم عءاشي نم نده عءاشي نم الله ن إءاشي نم يرنولكوتي مهبر ىلعو اونمآ نيذلا ىلع خبءاشي نم علءاشي نم يمنولكوتي مهبر ىلعو اونمآ نيذلا ىلع الله ن إءاشي نم تموت اريبخ نولمعت امب ناك هللا نإ

(Hai manusia) penduduk Mekah (bertakwalah kalian kepada Rabb kalian dan takutilah suatu hari yang pada hari itu tidak dapat mencukupi) tidak dapat menolong (seorang bapak terhadap anaknya) barang sedikit pun (dan seorang anak tidak dapat pula menolong bapaknya) pada hari itu (barang sedikit pun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar) adanya hari berbangkit itu (maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kalian) hingga kalian meninggalkan Islam (dan jangan pula kalian diperdayakan terhadap Allah) yakni terhadap penyantunan-Nya dan penangguhan azab-Nya (oleh godaan yang membujuk) kalian, yaitu godaan setan.Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat) yakni kapan kiamat itu akan terjadi (dan Dialah yang menurunkan) dapat dibaca wa yunzilu dan wa yunazzilu (hujan) dalam waktu-waktu yang Dia ketahui (dan mengetahui apa yang ada di dalam rahim) apakah laki-laki atau perempuan; tidak ada seorang pun yang mengetahui salah satu dari tiga perkara itu melainkan hanya Allah swt. (Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok) apakah kebaikan ataukah keburukan, tetapi Allah swt. mengetahuinya. (Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati) hanya Allah swt. sajalah yang mengetahui hal ini. (Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui) segala sesuatu (lagi Maha Mengenal) pada yang tersembunyi sebagaimana mengenal-Nya pada yang tampak. Imam Bukhari telah meriwayatkan sebuah hadis melalui sahabat Ibnu Umar r.a. bahwasanya kunci-kunci kegaiban itu ada lima perkara, antara lain sesungguhnya Allah hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat, dan seterusnya. (31, 33-34).

Page 58: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Konsep milenialis hampir tidak kredibel untuk Muslim berpendidikan, tetapi ada orang-orang yang cenderung mengikuti pengajaran semacam ini secara membabi buta tanpa kapasitas mempertanyakan. Doktrin semacam itu menyebar dari waktu ke waktu, meskipun jarang dalam Islam sampai sebatas menentukan tanggal akhir dunia. Namun demikian, pada tahun delapan puluhan Syaikh Ashari, pendiri Dar al-Arqam, meramalkan bahwa akhir dunia akan datang pada tahun 1986 dan Syekh Nazim al-Qubrusi juga meramalkan kedatangan Mahdi pada tahun 2000.

Paranoia tahun 2000

Jumlah buku dengan subjek mengenai datangnya kiamat di tahun 2000 sangat banyak. Buku-buku itu laris terjual. Kenneth Rayner Johnson menulis The Zarkon Principle di tahun 1975, yang telah beralih menjadi sebuah karya klasik. Johnson ‘mendemontrasikan’ bahwa banyak ramalan-ramalannya menjadi kenyataan dan memperluas nubuatnya bahwa dunia seperti yang kita tahu itu akan berakhir pada tahun 2000. Sebagian telah mengambil keuntungan dari perlombaan dan mendapatkan semuanya satu tahun sebelumnya dan sebagian lagi, mengapa tidak, satu tahun setelahnya. Yang lainnya menjual skenario ‘no-way’. Daniel Wojcik, Marvin Pate dan Calvin Haines adalah beberapa contoh bidang yang terus berkembang dari literatur peramalan datangnya hari kiamat. Jumlah buku yang begitu berlimpah ini muncul pada suatu waktu ketika rasa takut akanperang di dunia barat lebih jauh menyebar dari sebelumnya, dan ketika kemajuan pendidikan ilmiahhampir universal di Barat. Jika ditambahkan kepadanya daya tarik yang meningkat di UFO, X-Files,astrologi dan penggunaan medium, kita bisa mendekati skenario budaya awal abad ke-20 ketika Paris berubah menjadi ibukota sihir di Dunia Barat, diikuti oleh Chicago. Perang membuat orang terbangun, tetapi sisi lain dari pria dan wanita barat yang secara informasi berpendidikan, semua disiapkan untuk merangkul fantasi paling aneh yang dapat orang mimpikan, yang di dalamnya sendiri tidak menarik. Hal itu dapat dengan mudah menjadi dari cara hidup yang secara esensial merupakan cara, artinya dengan cara semacam pasca-Freudian sosial-analisis baru, dampak dari memproyeksikan secara metafisik kegunaan dari uang kertas yang tidak berharga.

Politik esoterik — PBB

Besarnya skala gerakan esoterik adalah sebesar organisasi PBB. Seluruh dunia telah menjadi prototipe esoterik yang melampaui apa yang tersisa dari agama. Di mata banyak orang, Islam juga harus menyerah pada tirani kafir yakni toleransi dan filosofi hak asasi manusia. Ini adalah tingkat sebenarnya dari esoterisisme. Namun Islam tidak dapat mengakomodasi kepentingan kufr dan menerima hak asasi manusia.

Bagi kebanyakan orang, mengikuti tatanan esoteris PBB adalah keputusan pasif direndahkan menjadi voting dalam pemilu. Bagi kebanyakan negara Muslim bentukan, setelah keruntuhan Kekhalifahan, menerima satu-satunya tatanan yang ditawarkan kepada mereka. Warga negara mereka menerima hal tersebut dengan kepatuhan. Tetapi supaya sistem ini dapat bekerja memerlukan tantangan tertentu seperti yang ditawarkan bagi orang-orang yang cenderung berfikir atau memberontak dalam cara di luar kebiasaan. Tanpa Islam sebagai suatu model, setiap tantangan kepada sistem tersebut diikat untuk menjadi suatu pseudo-intelektual atau kegagalan pseudo-religius selalu sejajar dengan hal-hal fundamental dari masyarakat ini.

Berbagai macam kelompok esoteris telah berkembang di abad terakhir ini. Mereka memiliki perbedaan dan terkadang berlawanan satu sama lain tetapi mereka juga memiliki sejumlah hal yang disepakati bersama. Beberapa kelompok mistis ada di dalam garis pengetahuan rahasia, dibatasi kepada sejumlah kecil terpilih (anggota mereka sendiri), dan sebagiannya menambahkan ide Masterrahasia (seperti Great White Brotherhood atau yang semisalnya). Beberapa kelompok mason atau yang menyerupai mason dapat digambarkan sebagai gaib (tersembunyi), esoterik (dalam artian ‘hanya untuk diprakarsai’) atau bersifat hermetik (setelah Hermes Trismegistus, tetapi juga mengimplikasikan ‘tersegel’), sementara beberapa kelompok pragmatis dan humanis puas dengan merendahkan agama sebagai alat untuk mem-puritankan yang mendukung sistem politik dan ekonomi sebagaimana yang terjadi sekarang ini. Ini adalah orang-orang yang dalam Islam telah mendukung ‘islamisasi’, yakni bank Islam.

Page 59: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Filosofi mereka layaknya uang fiat mereka. Kata fiat berasal dari Latin, yang bermakna biarkan hal itu dilakukan, tetapi di Amerika uang fiat bermakna uang kertas yang tidak dapat dikembalikan dibuat menjadi legal tender oleh dekrit pemerintah. Apa yang luar biasa mengenai gerakan esoterik adalah bahwa, untuk semua pandangan menakjubkan mereka tentang dunia dan apa yang di luar itu,mereka gagal memahami kejahatan yang sangat dekat dengan mereka. Mereka mengaku melihat di luar kemampuan manusia lainnya, memahami rahasia dunia dan juga untuk mempertahankan bentuk paling murni dari keadilan namun menerima kejahatan paling menonjol yang pernah disaksikan dunia meskipun diharamkan oleh semua agama: sistem perbankan. Sementara kita tidak dapat menyalahkan kafir untuk hal itu karena kafir tidak memiliki Hukum apapun, hal itu tidak dapat diterima bagi Muslim. Selama seratus tahun segerombolan Muslim yang meniru-niru ulama telah menerima kejahatan ini dengan mempercayainya begitu saja.

PBB dan esoterisisme

Alice Bailey menulis:

“Tatanan dunia saat ini (yang begitu luasnya tidak tertata) dapat menjadi begitu termodifikasi dan berubah sehingga tatanan dunia baru dan ras baru manusia dapat secara bertahap mewujud.

...Dalam majelis PBB, walaupun tidak dalam Dewan Keamanan; Dia [the Anti-Christ] ada di sana membangkitkan suatu keinginan menyatu yang bertumbuh secara perlahan.”

Waktu telah semakin menunjukkan peran PBB sebagai organisasi esoterik penuh semangat. PBB terlibat jauh dalam gerakan esoterik paling radikal yang menyerukan filosofi ‘satu dunia, satu agama’. Hubungan antara PBB dan esoterisisme memiliki banyak sudut. Misalnya, sudah diketahui pejabat PBB berkedudukan tinggi juga penggerak dari ‘Spiritualitas baru’ atau ajaran jaman baru. Ideologi jaman baru juga terhubung kepada fremasonry. Sejak tahun enampuluhan pendiri loge Ritus Skotlandia di Amerika, organisasi masonik terbesar, yang diciptakan di Charleston (Carolina selatan), telah menerbitkan majalah The New Age. Jaman baru dengan cepat telah menjadi suatu subjek persoalan dalam budaya Barat dan suatu bagian wajib di kebanyakan toko buku di seluruh dunia. Di banyak bangsa Arab buku mengenai Tasawwuf telah lenyap dan digantikan oleh buku jaman baru, tanpa pemahaman yang jelas tentang apa artinya. Visi jaman baru adalah bahwa dari satu dunia dan satu agama dunia dibumbui oleh filsafat okultis dan evolusi dan simbolisme alkimia yang kuat.

Seorang Okultis dan ‘channeller’ yang terkenal (‘channelling’ bermakna membawa pewahyuan dogmatis dari makhluk roh), Dr. Robert Muller, yang merupakan seorang Asisten Sekertaris Jenderal di PBB sampai baru-baru ini, menulis dalam salah satu dari buku-bukunya: “Teilhard [de Chardin] selalu memandang PBB sebagai perwujudan institusi progresif dari filosofinya.” Teilhard de Chardin adalah seorang guru dari ‘Spiritualitas baru’. Dia secara ketat menerapkan paham monismenya, filosofi evolusioner bagi situasi politis dunia, mengarahkan dia untuk mendukung visipemerintahan satu-dunia. Dalam bukunya The Future of Man, dia menulis:

“Meskipun bentuknya belum dapat dilihat, umat manusia besok akan tersadarkan kepada adanya satu dunia saja.” Tujuh tahun setelah kelahiran PBB, sebuah buku diterbitkan oleh seorang teosofis dan pendiri the Lucis Trust, Alice Bailey, yang mengklaim bahwa:

“Bukti pertumbuhan kecerdasan manusia sepanjang garis reseptif dibutuhkan [untuk persiapan zaman baru] bisa dilihat dalam "perencanaan" dari berbagai bangsa dan dalam upaya PBB untuk merumuskan rencana dunia... Dalam PBB ada benih dan bibit meditasi internasional besar, kelompok reflektif — sekelompok orang-orang pria dan wanita dengan pemikiran dan informasi yang di tangan mereka terletak nasib umat manusia.”

Dua sekjen PBB, Dag Hammarskjöld (menjabat: 1953-1961) dan U Thant (menjabat: 1961-1971), dan satu Asisten Sekertaris Jenderal, Dr. Robert Muller memiliki hubungan okultis. Dalam sebuah buku yang diedit oleh Robert Muller yang ditulis untuk merayakan filosofinya Teilhard de Chardin, diwahyukan bahwa “Dag Hammarskjöld, seorang ekonom Nordic yang rasional, menjabat di akhir

Page 60: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

hidupnya bahwa spriritualitas adalah kunci terakhir bagi takdir bumi kita dalam waktu dan tempat.” Apa yang ‘spiritualitas’ lakukan dan Dag Hammarskjöld anjurkan? Sebuah leaflet tentang Ruang Meditasi PBB ditulis di bawah arahannya menyatakan bahwa altar lodestone yang mengerikan di dalamnya “didedikasikan kepada Tuhan yang disembah manusia dengan banyak nama dan dalam banyak bentuk.” Gagasan sinkretistik ini yang secara khas memiliki akar freemasonri, sekarang merupakan fakta yang diterima. Tahun 1973, Sekjen PBB U Thant membentuk organisasi ‘Planetary Citizens’ dengan aktifis jaman baru Donald Keys yang dikhususkan untuk menyebarkan gnostisisme baru. Sejak awal, hal ini telah tumbuh menjadi sebuah organisasi global yang secara spesifik “dikhususkan untuk mempersiapkan manusia menyambut kedatangan budaya baru.”

Dalam suatu koneksi yang mengungkap, Donald Keys telah secara aktif terlibat di Komunitas Findhorn jaman baru di Skotlandia dan menulis secara tetap untuk majalahnya One Earth. Pada satukesempatan seperti, di permulaan tahun 1980-an Donald Keys menulis:

“Kelompok jaman baru sedang berfokus dan memasuki tahapan baru — tahapan terkait dunia. Mereka menjadi cukup matang untuk mulai memikul beberapa muatan beban kemanusiaan... Penyebaran nilai Jaman Baru sebagai “ragi” pemersatu dalam roti manusia dapat menjadi bahan kritis bagi timbulnya keberhasilan dari tahun 1980-an... Tanpa meragukannya [jaman baru] akan memiliki dampak besar ke seluruh dunia di atas kandungan nilai dari pemerintahan dan cara hidup yang hidup.”

Dr. Robert Muller juga menyorot hubungan PBB dengan Spiritualitas baru. Dia menulis ulang bab pertama dari Buku alkitab dan Kejadian (genesis) untuk membuatnya merujuk kepada pembentukanPBB. Dengan judul ‘The New Genesis’, ayat pertama menyatakan: “Dan Tuhan melihat bahwa semua bangsa di bumi, hitam dan putih, kaya dan miskin, dari Utara ke Selatan, dari Timur dan Barat, dan dari semua kepercayaan yang mengirimkan utusannya ke rumah gelas tinggi [yaitu markas PBB] di tepi Sungai Matahari Terbit, di Pulau Manhattan, untuk berdiri bersama, untuk berfikir bersama, dan untuk peduli bersama bagi dunia dan semua orangnya. Dan Tuhan berkata: “Itu bagus.” dan saat itu adalah hari pertama Jaman Baru dari bumi ini.”

Dia telah menganjurkan peran langsung bagi PBB dalam penciptaan hukum-hukum spiritual baru:

“...Robert Muller... berkata, ‘Waktunya telah tiba untuk memperoleh kedamaian di atas planet ini...Piagam PBB harus dilengkapi dengan piagam hukum spiritual...”’

Di buku Dr. Muller yang lain, 'Memutuskan untuk Menjadi', kita melihat filosofi jaman baru secara sempurna berangkat. Satu bagian yang tepat mendemonstrasikan dorongan spiritual yang nyata di belakang PBB yang berbunyi:

“Putuskanlah untuk membuka dirimu sendiri kepada Tuhan, bagi Alam Semesta, bagi semua saudara-saudaramu yang laki-laki dan yang perempuan, bagi lubuk hatimu sendiri...bagi potensial ras manusia, bagi lubuk hatimu yang tidak terbatas, dan anda akan menjadi alam semesta...anda akan menjadi tidak terbatas dan anda akan menjadi pada akhirnya yang nyata dari dirimu, istimewa,menakjubkan.”

Sejak pertengahan 1980-an telah ada kebingungan tertentu dari aktifitas Spiritualitas Baru pada anggota PBB untuk mengaktifkan pengaruh global potensialnya. Hal ini muncul ke permukaan awalnya dalam rangkaian hari ‘Meditasi Kedamaian’ yang disponsori oleh PBB yang dibentuk oleh keragaman selebriti yang simpatik kepada ideologi jaman baru. Dua hari meditasi kedamaian ini dirancang untuk membingkai ‘First Earth Run’-nya PBB yang dimulai pada 16 September 1986 sebagai nyala obor yang dilewatkan dari tangan ke tangan di seluruh dunia, memuncak pada 31 Desember 1986 ketika obor itu menyulut ‘eternal flame’ di markas PBB di New York. Meditasi kedamaian pertama disebut ‘The Million Minutes of Peace Appeal’, sementara yang kedua diberi nama ‘The World Instant of Cooperation.'

Walaupun hal yang demikian disembunyikan dari khalayak ramai, peristiwa menipu ini didalangi oleh galaksi internasional organisasi-organisasi esoterik dan sosok-sosok yang telah bekerja dengan

Page 61: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

PBB, dan yang memiliki kepercayaan spiritual, yang afiliasi dan aspirasinya secara keseluruhan selaras dengan Spiritualitas Baru. Acara-acara PBB sebenarnya adalah the brain-child empat okultisterkemuka ‘envisionists’ global. Pertama, John Randolph Price, pengarang dari banyak buku neo-gnostic Superbeings dan The Planetary Commission. Dia adalah pendiri ‘Quartus Foundation for Spiritual Research’, sebuah organisasi yang berbasis di Texas yang didedikasikan untuk melaksanakan “penelitian dan komunikasi mengenai divinity of man,” dan yang menyatakan tujuannya adalah:

“Untuk secara berlanjut mendokumentasikan kebenaran bahwa manusia adalah makhluk spiritual yang memiliki semua kekuatan dunia spiritual...bahwa manusia adalah sungguh God individualised,dan bahwa seorang manusia menyadari identitas sejatinya, dia menjadi seorang dalang dengan kekuasaan materi dunia.”

Tokoh lain yang terlibat dalam konsepsi dari Hari-hari Meditasi PBB ini adalah Barbara Marx Hubbard, yang memiliki buku Revelation 1983: Buku dari kreasi bersama yang disebut Hundredth-Monkey- style “planetary pentecost yang akan mengubah keadaan dunia kesadaran.” Kemudian adaDavid Gershon, dan New York, yang ‘membayangkan’ First Earth Run sebagai ekspresi kerjasama universal; dan dari Moskow Joseph Goldin yang di tahun 1985, mengangankan suatu pesta Malam Tahun baru global diselenggarakan di Moskow pada 31 Desember 1986, dengan keterkaitan siaran di seluruh dunia.

Setidaknya dua dari tokoh-tokoh ini secara terbuka menganjurkan komunikasi fisik dengan ruh: Barbara Marx Hubbard dan John Randolph Price. Di antara banyak penyokong dan sponsor dari acara-acara ini adalah Dalai Lama, James Callaghan, Yehudi Menuhin, Richard Leakey, Terry Waite, Dr. Linus Pauling, Bunda Teresa, Dr. Robert Muller, komposer Philip Glass, komedian Dudley Moore, aktor Ben Kingsley (bintang film Gandhi), Paul McCartney, pabrikan kertas Bowater Scott, Universitas Spiritual Dunia Brahma Kumaris, the Human Unity Institute, Planetary Citizens, the Gandhi Foundation, UNA dan Oxfam.

Hubungan antara para pejabat kelas tinggi ini dan gerakan jaman baru adalah refleksi sederhana dariketerlibatan terbuka PBB dengan agama. Terutama sejak dekade terakhir PBB telah secara agresif mempromosikan suatu ajaran ‘satu agama’ yang melemahkan aliran sinkretik. Hal ini akan menjadi yang paling terlibat selama acara-acara yang disiapkan oleh PBB bagi kedatangan Milenium baru.

PBB dan Acara-acara Milenium Esoteriknya

PBB mempersiapkan kalender yang berani dari acara-acara esoterik untuk merayakan milenium baru, tidak lagi menyembunyikan maksud untuk menciptakan atau mempersiapkan penciptaan negara dunia dengan suatu agama dunia esoterik: mimpi masonik dari ‘la republique universelle’ telah menemukan perwujudannya dalam agenda PBB. Berikut ini adalah acara-acaranya yang paling penting:

Parlemen Agama-agama Dunia (1-10/12/99)

Kepemimpinan Inisiatif Penyatuan Agama dari berbagai negara yang menyelenggarakan lokakarya di Parlemen Agama-agama Dunia di Cape Town, Afrika Selatan. Parlemen Agama-agama Dunia menjadwalkan pertemuan tingkat tinggi Millennium World Peace 28 - 31 Agustus 2000. Acara ini diorganisir oleh PBB dan menyatukan 1000 pemimpin spiritual dan agama di dunia untuk memberikan justifikasi teologis kepada agenda PBB, Millennium Heads of State Summit beberapa hari setelahnya. Sekjen PBB Kofi Annan memberikan kata sambutan pada pertemuan tingkat tingggi agama itu.

“Sebuah ‘pertemuan tingkat tinggi spiritual’ menyatukan 1000 pemimpin spiritual dan agama di dunia, diorganisir oleh PBB Agustus berikutnya — kumpulan semacam itu diselenggarakan pada sejarah 54 tahun PBB. The Millennium World Peace Summit, sebagaimana diketahui, kumpulan tersebut, akan berlangsung dari 28 sampai 31 Agustus, beberapa hari sebelum para pemimpin politik dunia berkumpul untuk acara Millennium Heads of State Summit PBB.”

Page 62: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

“Mimpi kami adalah untuk memperoleh para pemimpin terbaik agama bagi PBB sehingga mereka dapat mendukung proses kedamaian, sesuai dengan badan politik di sana,” sebagaimana dijelaskan Bawa Jain, koordinator eksekutif World Peace Summit. “Saya pasti merasa bahwa komunitas spiritual dan religius dapat memainkan peranan besar dalam mengurangi ketegangan di zona konflikdunia,” dia menambahkan. “Akhirnya, pertama kalinya penasehat spiritual dan dewan senior agamaini akan didirikan sebagai sumber daya bagi sekjen PBB, dan para anggotanya dapat ‘diterjunkan’ ke titik-titik masalah.”

Koran Washington Times menulis:

“Kamis. 2 Desember 1999 — Parlemen Agama-agama Dunia memulai kumpulan delapan hari kemarin di Cape Town, Afrika Selatan, AFP melaporkan. Para peserta secara virtual mewakili setiaptradisi dan agama yang ada di muka bumi. Badan tersebut telah menarik anggota-anggota dari agama Afrika tradisional, Bahais, Budhis, Kristen, Konfusian, Jains, Yahudi, Mormon, Muslim India Amerika, Sikh, Tao, Unitarian dan Zoroastrian dari setidaknya 70 negara. Sidang pleno ditertibkan oleh drumer dari kelompok Shinji Shumeimkai Taiko berbasis di Jepang memukuli drum Taiko berukuran gajah dengan pentung kayu berukuran besar. Muslim Radikal di jantung kota, melakukan protes, menggelar poster yang berbunyi “Go to hell Parlemen Agama Dunia.”

Perayaan ekumenikal Bethlehem 2000 (Pembukaan: 4.12.99)

Yang berikut ini adalah kutipan pendek dari Ecumenical News International, Geneva, 6.12.99

“Dalam tampilan sejarah unitas (kesatuan), kepala dari 13 gereja tradisional di Yerusalem berkumpul bersama di Manger Square Bethlehem di akhir pekan untuk berdoa untuk Natal yang penuh kegembiraan dan meluncurkan perayaan milenium bagi perayaan ke-2000 Kristen. Pada patriark peluncuran resmi, uskup agung dan kepala gereja lain dan para pejabat resmi dari Tanah Suci bergabung dengan perwakilan gereja — Katolik, Protestan dan Ortodok — dari seluruh dunia dan dengan ribuan peziarah. Warga Palestina, beberapa dari mereka mengenakan kostum biblikal, menari di belakang marking band dalam bayangan gereja Church of the Nativity, yang dibangun di atas tempat di mana Yesus dipercaya lahir di situ.

Tapi salah satu dari peserta utama, Paus John Paul II Utusan ke Tanah Suci, Uskup Agung Pietro Sambi, berujar kepada ENI permulaan milenium baru adalah momen tepat bagi Kristen dan Islam untuk menunjukkan respek yang lebih besar satu sama lain. “Bethlehem telah secara total direnovasi untuk tahun 2000 dan pekerjaan itu telah dilakukan oleh Kristen dan Muslim Bersama,” dia berkata. “Pesan di permulaan milenium baru adalah bahwa kita harus memulihkan kapasitas ini — Muslim agar bersukacita ketika Kristen bersukacita, dan Kristen agar mampu bersukacita denganMuslim ketika Muslim bersukacita.”

Bethlehem, sebuah daerah yang dikendalikan Palestina di Tepi Barat sekitar sepuluh menit’ berkendara dari Jerusalem, telah menjalani bedah kecantikan senilai 180 juta USD yang dibiayai oleh sumbangan asing dan dana swasta. Dua juta turis diharapkan mengunjungi Bethlehem untuk perayaan ke-2000 kelahiran Kristus. Pemimpin Palestina, Yasser Arafat, menandai puncak perayaandengan menyalakan lampu pohon natal raksasa untuk meluncurkan tahun aktifitas yang diharapkan akan memperkuat pariwisata dan meningkatkan ekonomi lokal.”

Kelahiran Kesatuan Agama (31.12.99 - 2.1.00)

Tahun 2000 dideklarasikan sebagai tahun kesatuan agama, dalam kiasan yang sempurna dari apa yang PBB maksud. Hal ini menandai ujung dari proses yang dimulai jauh sebelum ini. Proses itu berevolusi dalam tiga tahap: - Juni 1998 - Juni 1999: Charter Circulation. Orang di seluruh dunia merenung dan hidup dengan Draft Charter dan menawarkan umpan balik.- 31 Desember 1999 - 2 Januari 2000: 72 jam membuat kedamaian. Orang dalam komunitas-komunitas di setiap tempat mempraktekkan kerjasama dan membuat kedamaian sebagai tanda harapan bagi milenium baru.

Page 63: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

- Juni 2000: Walking Pilgrimages; Penandatanganan piagam Kesatuan Agama: Orang-orang dari semua lapisan masyarakat dan dari semua tradisi keyakinan berjalan dalam ziarah dan menandatangani Piagam, yang melahirkan Kesatuan Agama.

World Sabbath of Religious Reconciliation (22.1.00)

“Hari suci antar kepercayaan akan diluncurkan pada 22 Januari 2000, the World Sabbath of Religious Reconciliation memiliki dua tujuan: untuk menciptakan hari suci pertama untuk dibagi dengan semua agama dunia, dan untuk mengajari pemimpin agama bagaimana untuk menentang secara terbuka kampanye kebencian dan perang agama... yakni menciptakan hari suci yang pada akhirnya akan dipeluk oleh semua etnik dan kelompok agama di atas bumi ini... Proyek World Sabbath telah disokong oleh the Episcopal Diocese dari Michigan, sebuah sinagok (Temple Israel ofAnn Arbor), the Detroit Muslim Center, oleh Inisiatif Penyatuan Agama-agama, Parlemen Agama Dunia dan Dewan Nasional bagi Komunitas dan Keadilan (dulu dikenal sebagai Konferensi Nasional Kristen dan Yahudi).”

Hari Permintaan Pengampunan

“Sesuatu yang luar biasa direncanakan untuk 8 Maret: hari “Permintaan Pengampunan”, dibentuk oleh Gereja Katolik sebagai bagian dari perayaan milenium. John Paul II berjanji bahwa Gereja Katolik Roma akan mengubah “halaman baru sejarah” di tahun 2000 dengan meminta ampun untuksegala kesalahan, ketidakadilan dan pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan di masa lalu. Kerumunan terbesar [di Yerusalem] diharapkan di bulan Maret, ketika Paus John Paul tiba di Bethlehem sebagai bagian dari sebuah kunjungan ke Tanah Suci. Kunjungannya adalah untuk menyertakan Yerusalem dan Nazareth, dua tempat lain yang paling dekat, yang diasosiasikan dengan hidup Yesus.”

Acara luar biasa ini dari organisasi agama yang membuat kata ‘penyelidikan’ melambangkan keganjilan manusia mungkin bisa berarti akhir dari gereja ini. Sepasukan predator secara seremonialsedang menunggu potongan-potongannya. “...Gereja Katolik Roma perlu melakukan lebih dari sekedar meminta ampun atas kesalahan dan ketidakadilan yang dilakukan di masa lalu,” — menurutperaih Nobel Perdamaian Rigoberta Menchu. Dia berkata bahwa “meminta ampunan hendaknya tidak menjadi tujuan akhir, tetapi [lebih kepada] kompensasi bagi kerusakan yang ditimbulkan.” Satu cara bagi gereja katolik untuk menyediakan kompensasi, dia berkata, menggunakan sumber daya “spiritual dan material”-nya untuk menciptakan sekolah dan universitas yang dipimpin tidak oleh gereja tetapi oleh komunitas-komunitas. Hal ini barulah permulaan.

Kewarganegaraan Global 2000 paspor berakhir (3.4.00)

“Untuk memastikan bahwa peserta akan menerima panggilan ini untuk kewarganegaraan global yang serius, paspor global yang khusus diterbitkan di Kongres [Global Citizenship Youth] [04-06 April 1997:] ... paspor ini melambangkan kesetiaan peserta untuk Planet Bumi. Muncul dalam paspor dan program konferensi adalah sebuah puisi khusus yang ditulis oleh Robert Muller berjudul'Memutuskan untuk menjadi Warga Negara global.' ... Puisi ini menangkap tema kongres.”

Penandatanganan Piagam Penyatuan Agama (26.6.00)

Episode terakhir dalam penciptaan fantastik dari Penyatuan Agama adalah 26 September yaitu penandatanganan Piagam Penyatuan Agama.

Majelis Milenium PBB (5.6.00)

Peralihan abad adalah unik dan secara simbolik menjadi saat menarik bagi 188 negara anggota PBBmengartikulasikan dan menegaskan visi menjiwai untuk Organisasi di era baru. Dalam resolusi 53/202 yang diadopsi pada 17 Desember 1998, Majelis Umum memutuskan untuk menetapkan sesi 55 nya ‘Majelis Milenium PBB’, untuk dibuka di Markas PBB di New York di sore hari 5 September 2000.

Page 64: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Pertemuan Puncak Milenium (6.6.00)

Pertemuan puncak yang dibuka di markas PBB di New York pada 6 September 2000 merupakan pertemuan terbesar yang pernah ada dari Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan. Pertemuan puncak itu adalah kesempatan bersejarah bagi 188 negara anggota dari Organisasi tersebut untuk menghadapi tantangan yang menghadang PBB di abad ke-21.

Olimpiade di Sydney, Australia (pembukaan: 15.6.00)

Kesempatan lain untuk Komite Olimpiade Internasional yang dipimpin oleh ‘eternal’ Samaranch untuk mendemonstrasikan bahwa olah raga hanya dalih untuk menyatakan dogma politik ‘satu dunia’ yang diam-diam. Upacara pembukaannya menjelaskan itu semua.

* * * * *

Semua acara-acara ini mendemonstrasikan bahwa PBB memiliki keterlibatan definitif dalam penciptaan sebuah agama dunia. Apa yang dapat kita ramalkan dengan pasti adalah bahwa agama dunia akan menyucikan kapitalisme.

Pemenuhan gerakan ini tidak lain adalah penciptaan sebuah Agama Dunia Baru. Mereka serius dengan hal itu.

PBB dan hak asasi manusia

PBB yang mengikuti piagamnya sendiri secara senyap mengembangkan ideal sebuah masyarakat dunia menjadi sebuah pemerintahan dunia. Doktrin kunci dari piagam ini adalah Deklarasi Hak Asasi Manusia yang mengatur ide persaudaraan umat manusia dan kesatuan esensial dari semua agama. Pengaturan hukum ini mengklaim menjadi sebuah otoritas yang lebih tinggi di atas Hukum Ilahi, dan hal ini tidaklah dapat diterima. Islam tidak lah sesuai dengan Deklarasi Hak Asasi Manusia, karena tidak bisa hukum buatan manusia membatalkan Hukum Allah. Harus ditunjukkan bahwa, atas nama kedamaian dan tatanan dunia, di bawah pengawasan hati-hati dari PBB dan Deklarasi Hak Asasi Manusianya, lebih dari 50 perang dideklarasikan antara tahun 1990 dan 1995 yang berakibat pada kematian 5,5 juta orang.

Yang menarik bagi kita adalah sosok Thomas Paine, pengarang The Rights of Man dan peserta dalam penulisan Deklarasi Kemerdekaan Amerika. Dia menekankan bahwa hak-hak dalam kedua hal di atas tersebut adalah di atas semua agama, yang diterjemahkan sama di bawah hukum superior. Thomas Paine, yang memandang semua agama sebagai sama — maksudnya sama palsu, artinya — adalah seorang bapak dari hak asasi manusia yang tidak boleh dipertanyakan yang hari ini membentuk jantung dari hubungan internasional dan PBB. Tetapi Thomas Paine menganggap dirinya seorang beriman. Dalam kata-katanya sendiri:

“Saya percaya kepada satu Tuhan, dan tidak lebih; dan saya mengharapkan kebahagiaan di luar kehidupan ini. Saya percaya kepada persamaan manusia; dan saya percaya bahwa tugas agama adalah menegakkan keadilan, mencintai dengan kasih sayang, dan berusaha untuk membuat sesama makhluk bahagia. Tapi, jangan sampai harus diduga bahwa saya percaya pada banyak hal lain di samping ini, Saya akan, dalam kemajuan pekerjaan ini, menyatakan hal yang saya tidak percaya, dan alasan saya untuk tidak percaya itu. Saya tidak percaya pada kredo yang dianut oleh gereja Yahudi, oleh gereja Roma, oleh gereja Yunani, oleh gereja Turki, oleh gereja Protestan, maupun oleh gereja yang saya tahu. Pikiran saya adalah gereja saya sendiri. Semua institusi nasional gereja, apakah Yahudi, Kristen atau Turki, tampak bagi saya tidak lebih dari penemuan manusia, dibangun untuk menakut-nakuti dan memperbudak umat manusia, dan memonopoli kekuatan dan keuntungan. Saya tidak bermaksud dengan deklarasi ini untuk mengutuk mereka yang percaya sebaliknya; mereka memiliki keyakinan yang sama sebagaimana yang saya miliki. Tetapi perlu bagikebahagiaan manusia, bahwa seseorang secara mental setia kepada diri sendiri. Ketidaksetiaan tidak

Page 65: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

menjadi bagian dari keyakinan, atau dalam kekafiran; itu terdiri dari mengaku percaya apa yang ia tidak percaya.”

Hak kebahagiaan manusia (yang dimasukkan ke dalam Deklarasi Kemerdekaan), bahwa secara mental orang itu setia kepada dirinya sendiri, menghapus ide bahwa satu agama berada di atas agama lainnya. Karenanya merupakan suatu celaan yang terang-terangan terhadap Islam. Tetapi Paine memandang dirinya sebagai orang yang beriman kepada Tuhan, sebagaimana perenialis juga lakukan, dan bahkan dia memberi nama agamanya: deisme.

Paine menulis:

“Semua agama adalah palsu kecuali Deisme.”

************

Fenomena Esoterik

Islam adalah satu-satunya Deen yang sah. Allah berfirman dalam Qur’an:

ينا دءاشي نم الإءاشي نم سلام يتلكم ورضءاشي نم نءاشي نم عمتءاشي نم ي وأتممتعليكم ينكم دءاشي نم أكملتلكم اليوم

Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu) yakni hukum-hukum halal maupun haram yang tidak diturunkan lagi setelahnya hukum-hukum dan kewajiban-kewajibannya (dan telah Kucukupkan padamu nikmat karunia-Ku) yakni dengan menyempurnakannya dan ada pula yang mengatakan dengan memasuki kota Mekah dalam keadaan aman (dan telah Kuridai) artinya telah Kupilih (Islam itu sebagai agama kalian (5, 3).

Allah telah memilih Islam sebagai satu-satunya agama yang dapat diterima di sisi-Nya dan menyelesaikan serta menyempurnakan Deen yang disampaikan kepada Rasulullah, sallallahu ‘alayhi wa sallam. Islam dimenangkan di atas semua agama lain. Allah telah menganugerahi kita nikmat kuasa-Nya dan kemenangan-Nya dan dengan demikian menyelubungi mereka dari kita dengan selubung batasan-batasan pribadi kita. Bagi alasan ini, kita adalah sumber dari kesengsaraankita sendiri! Kufr tidak dapat berdiri di hadapan Islam. Itu adalah suatu bid'ah (inovasi) bagi Muslim untuk dikalahkan atau diperintah oleh kuffar; hal tersebut adalah suatu kemustahilan, karena hal tersebut sama saja mengakui bahwa Islam bukanlah deen terbaik di sisi Allah. Islam adalah lengkap dan karenanya Allah telah meletakkan dalam jangkauan kita semua sarana yang kita perlukan untuk memenuhi tugas kita. Kita tidak menyalahkan kuffar untuk masalah-masalah kita. Mereka bukanlah kekuatan yang dapat dibandingkan bagi kita. Islam adalah mungkin dan hidup di sini dan sekarang, sebagaimana sudah berlangsung dan akan terus berlangsung. Islam tidak dapat dikurangi menjadi seperangkat keyakinan abstrak atau sebuah ide yang hilang di masa lalu atau masa depan.

Tidak ada keraguan dalam Kitab-Nya bagi orang-orang yang takut kepada-Nya. Bagi orang-orang ini penafsiran dan perintah Qur'an adalah diketahui dan jelas, dan mereka yakin pada penafsiran danperintah tersebut dan mereka berjuang untuk menunaikan perintah tersebut. Bagian dari pengetahuan Allah terkandung dalam Qur’an adalah untuk mengenali bahwa Dia memiliki kuasa atas segalanya, dan bahwa Dia menjalankan kuasa-Nya tanpa usaha apapun. Adalah kedunguan mengatakan apa yang halal adalah tidak mungkin. Bagaimana bisa Allah memerintahkan kita untuk melakukan sesuatu dan pada saat yang sama membuatnya tidak mungkin bagi kita? Allah telah menjadikan yang halal tidak hanya mungkin tetapi yang termudah. Tinggal dalam haram adalah sulit. Allah telah memberikan semua sarana yang kita perlukan dan kepatuhan adalah resep untuk menemukan sarana-sarana ini ketika sarana-sarana ini tidak jelas bagi kita. Ketundukan kepada Allah memerlukan kerelaan kita untuk patuh kepada poin di mana kita mempertimbangkan bahwa segala sesuatu yang muncul sebagai hambatan hanyalah ilusi belaka. Mengingat hal ini, satu-satunya alasan kenapa Islam tidak ditegakkan adalah kegagalan kita mematuhi Allah, subhanahu wata‘ala. Mematuhi Allah, sebaliknya, adalah keberhasilan itu sendiri. Contoh, menegakkan Dinar Islam Emas sebagai media pertukaran adalah akhir instan dari sistem riba yang memperbudak

Page 66: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

rakyat Muslim hari ini. Apa yang membedakan posisi ini dari posisi orang-orang yang menentangnya adalah kufr. Kufr menyelimuti kenyataan dalam berbagai bentuk, seperti berpura-pura bahwa tidak mungkin mematuhi Allah, atau bahwa hal tersebut hendaknya ditunda.

Kepatuhan kepada Syari‘at diterangi oleh pemahaman akan Haqiqat, dan ini adalah ilmu pengetahuan Tariqat. Tasawwuf, atau Sufisme, adalah tentang pengetahuan mengenai Allah atau ma’rifatullah. Ma’rifatullah menempati kedudukan sangat penting dalam Islam. Dengan Izin Allah pengetahuan ini diterima oleh ‘ibadah dan dzikir menurut kapasitas spiritual laten seorang manusia untuk mengetahui Allah, dengan pemahaman langsung atau pengecapan spiritual (dhawq) dan penyingkapan pandangan spiritual nya (kashf). Pengetahuan ini bukanlah berdasarkan pengalaman dari penggalian rasional. Pengetahuan ini bukanlah bersifat kejiwaan tetapi diperoleh dengan metode pemurnian nafs. Pembinasaan nafs adalah istilah dari keadaan Sufi untuk penyingkiran selubung yang membolehkan kita memiliki pengetahuan akan Allah. Keseluruhan urusan ini terjadi dengan Shari‘ah di tempat. Tetapi jika Shari‘ah tidak ditegakkan di sekitar kita, tugas pertama kita yang dituntut oleh pengetahuan ini adalah pemulihan Shari‘ah sebelum yang lain. Sufi kenyataannya adalah pembela pertama Shari‘ah. Itulah sebabnya kenapa tidak jarang menemukan mereka di garis depan Jihad, hanya karena mereka mengetahui bahwa tidak bisa ada pengajaran tanpa perlindungan terhadap Syariat.

Orang-orang yang ingin memisahkan Haqiqat dari Syariat adalah keliru. Orang-orang yang ingin melakukan itu atas nama Tasawwuf bahkan lebih keliru lagi, karena hal tersebut tidak benar. Beberapa dari mereka telah menyajikan gambar salah bahwa Jihad al-nafs harus dilakukan sebelum Jihad melawan kuffar, tetapi dalam kenyataannya, Jihad al-nafs adalah untuk menginginkan Jihad melawan kuffar. Mereka khususnya salah ketika mereka berkata bahwa Syariat tidak dapat ditegakkan sekarang karena kita masih belum siap, atau dalih lain semacam itu yang sering didengar dari syi‘ah dan orang yang bersimpati dengan mereka. Ini karena, dalam kosmologi mereka, mereka menunggu Mahdi. Tetapi kita tidak. Ini adalah cara lain mengatakan bahwa ‘apa yang halal adalah tidak mungkin’ dikarekan adanya sejumlah alasan. Tasawwuf menegaskan lagi perorangan dalam pencariannya untuk menjadi hamba Allah ke titik di mana hal-hal yang merupakan hambatan bagi orang lain menjadi fasilitas yang diberikan oleh Allah ta'ala bagi mereka yang ingin mematuhi-Nya dalam membangun Syariat. Dengan demikian Haqiqat dan Syariat adalahberbarengan dalam Islam.

Penyimpangan esoterik adalah sebuah bagian penting dari pemahaman terungkapnya peristiwa yangterjadi sebelum dan sesudah penghapusan Kekhalifahan.

Hukum Islam adalah satu-satunya Hukum Universal, yang selalu diterapkan di setiap tempat. Tidak seperti hukum manusia di mana pun, tidak memerlukan persetujuan siapapun dan tidak seorangpun dapat lari darinya. Kebenaran dan keandalannya melebihi hukum gravitasi dan adil sebagaimana tidak seorangpun yang waras akan meloncat dari jendela, tidak seorang pun yang mengetahui akankah, dalam pikiran benarnya, melawan Hukum Allah. Namun kita hidup di jaman riba, yang merupakan kejahatan yang diharamkan oleh Allah. Allah telah berfirman dalam Qur’an (2, 274):

با الرءاشي نم م وحر البيع الله وأحل

“Allah telah menginzinkan perdagangan dan mengharamkan riba.”

Kita jelas berlawanan dengan: kami telah mengharamkan perdagangan (diganti dengan distribusi monopolistik) dan kami telah mengizinkan riba (sistem perbankan).Bukan kebetulan bahwa pada masa penyimpangan esoterik, riba barangkali adalah kejahatan paling biasa. Penyimpangan dan kejahatan ini memiliki kesamaan sejarah dan memiliki tujuan yang sama. Tidak ada standar moral yang dapat didasarkan pada bersikap pasif terhadap riba. Tetapi, alhamdulillah, riba begitu ekstrim hari ini sehingga lebih jelas ketimbang sebelumnya. Hal ini berarti pada gilirannya yang menjelaskan aspek penerapan hukum Islam yang dinyatakan akan tetap paradoks atau tidak jelas. Pelaku riba bukan hanya bankir, setiap orang yang menggunakan sistem perbankan adalah pelaku riba. Hal ini adalah jelas dalam hadits. Kutukan riba adalah, menurut Rasulullah, sallallahu ‘alayhi wa sallam, atas orang yang menawarkan dan orang yang menerima. Dan menurut versi lain dari

Page 67: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

hadits yang sama dalam Al-Muslim, kutukan atas dua saksi. Untuk memenangkan pertempuran ini kita tidak dapat berada di atas tempat para pelaku riba, kita harus menciptakan jalan keluar dari sistim perbankan dan ini adalah Perdagangan Islam. Hal terpenting untuk dipahami bahwa pemenuhan Hukum adalah sarana untuk menyingkapkan masa kini kita dan keadaan serta peristiwa di masa lalu, dan hal itu melapangkan jalan ke depan. Kepatuhan kepada Allah berimplikasi pada peninggalan riba. Pendekatan esoterik entah itu menyepelekannya, atau berkata, “saya menentang riba” tetapi tidak melakukan apapun untuk itu karena anda tidak dapat melakukan apapun yang efektif untuk melawannya.

Tidak mengetahui apa yang hendak dilakukan untuk menentang riba atau tetap pasif dengan perasaan ketidakberdayaan dan impotensi adalah bagian dari penyakit penyimpangan esoterik. Untuk menghalangi jalan kepada kepatuhan, artinya berkata, kehilangan kapasitas mematuhi Hukum untuk alasan ini itu adalah aspek paling khas dari penyimpangan ini. Penyimpangan ini tidak meniadakan Islam, tapi sekedar menyangkal bahwa Islam dapat dicapai di sini dan sekarang. Dan ketika ingin tampil kredibel, Islam diredusir menjadi semata prinsip-prinsip dan hak-hak, yang tidak berarti apapun bagi kita ketika dibandingkan dengan kepatuhan.

Allah dalam kebijaksanaan-Nya telah mendeklarasikan perang terhadap para pelaku riba. Kita dapatmelihat bahwa hal tersebut persis seperti yang terjadi sekarang. Hal tersebut memberi kita kesempatan untuk melihat dengan jelas, dan menawari kepada orang-orang yang takut kepada-Nya suatu pemahaman akan keputusan untuk berbuat di sini dan sekarang. Halal dan haram keduanya adalah bukti dari kuasa Allah. Kita akan melihatnya dengan jelas jika kita melihat dengan benar. Dan jika anda tidak dapat melihat dengan jelas, tidak perlu ada misteri, karena hal-hal menjadi jelas bagi anda dan tidak menjadi rumit lebih jauh lagi. Apa yang kita perlukan adalah Allah! Kita tidak memerlukan yang lain lagi. Bergantung pada-Nya adalah kemenangan, karena Dia mengasihi kita, yang meminta kepada-Nya. Kepercayaan dan ketergantungan pada-Nya adalah metode keberhasilan. Dan ini adalah lawan dari pengajaran penyimpangan esoterik.

Pengalaman esoteris

Sebagaimana saya sebutkan di awal, karakteristik kunci dari filosofi esoterik adalah pemisahan antara sebuah domain esoterik dan eksoterik. Eksoterisme secara hierarki diposisikan di bawah esoterisisme, dan dalam beberapa kasus disampaikan sebagai sebuah lawan bagi jalan esoterik. Esoterisisme adalah, meskipun ada sejumlah kebingungan pada subjek, sesuatu yang terpisah dari agama dan Islam. Ia memiliki pemahaman otonom sendiri, pengetahuan yang independen dari apa yang mereka lihat sebagai bentuk eksterior, norma dan ritual agama tertentu, meskipun mungkin membuat beberapa kegunaan hal-hal ini. Semua unsur-unsur eksterior agama jatuh di bawah domain eksoterik. Esoterisisme berada dalam filosofi ini, di atas semua unsur eksterior, yang dianggap berguna tetapi tidak perlu dan terkadang menjadi penghalang bagi ‘pengetahuan yang sebenarnya’. Esoterisisme, mereka berkata, ada di atas agama. Ini adalah alasan mengapa pengalaman esoterik muncul sangat mirip dengan yang ada pada agnostik. Esoteris, seperti agnostik, tidak ingin atau tidak memerlukan kepatuhan. Bagi esoteris kepatuhan kepada Allah tidak dianggap dalam dirinya sendiri sebagai bagian integral dari pengetahuan, tidak seperti dalam Islam, tetapi hanya sebagai alat dengan referensi simbolik kepada makna esoterik tersembunyinya. Alasan kenapa esoteris tidak patuh adalah: karena tidak penting, atau tidak mampu untuk, atau bukan waktuyang tepat. Ini adalah semua aspek dari pengalaman esoterik.

Pengarang Perancis dari buku L’esoterisisme menulis: “Kita tinggal di sebuah medan peperangan dimana cahaya dan kegelapan bertarung. Cahaya membutakan, tidak ada yang dapat dilihat; kegelapan membingungkan, tidak ada yang dapat dilihat. Bagaimana melihat?” Dunia terlihat oleh esoteris bahwa dunia berada dalam konflik, dipimpin oleh pasukan jahat atau setan. Gambar ini begitu kuat sehingga mendominasi pandangannya. Dengan demikian tidak biasa bagi mereka menyebutkan setan lebih dari mereka menyebutkan Allah. Umumnya, mereka tidak dapat memenuhi tugas-tugas mereka karena kekuatan jahat menghalangi mereka. Ketika kita melihat ke bagian kedua dari pernyataan luarbiasa di atas: “Cahaya membutakan, tidak ada yang dapat dilihat; kegelapan membingungkan, tidak ada yang dapat dilihat,” hal tersebut mengungkapkan isu lain. Maksudnya meskipun mereka mengatakan bahwa mereka percaya kepada Tuhan, dan mengatakan

Page 68: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

bahwa Tuhan adalah Maha Kuasa, “cahaya membutakan”. Mereka sedang mencari sumber lain. Ketika seseorang menguji cara mereka bertindak dan cara mereka melihat tindakan mereka sendiri, adalah jelas bahwa ketika bereka berfikir Allah adalah Yang Maha Kuasa, di dunia chaos ini setan adalah lebih praktis. Bagaimana bisa dinyatakan bahwa mereka menyerah kepada cara hidup yang secara esensial meniru orang-orang yang mereka benci dengan penuh semangat? Bagaimana mungkin mereka menemukan diri lumpuh dari membedakan diri mereka sendiri? Karena cahaya membutakan mereka, mereka tidak dapat menemukan panduan di dalamnya. Antara Cahaya dan Kegelapan mereka tinggal di dalam bayang-bayang. Bentuk ekstrim dari hal ini adalah Setanisme murni, namun kebanyakan mereka barangkali tidak setuju dengan julukan ini.

Esoteris tidak menerima dogma etik agama apapun. Tetapi hal ini adalah sebuah dogma etik. Ini adalah seperti orang-orang yang berkata bahwa mereka tidak memiliki program ekonomi/politik. Tidak memiliki program ekonomi adalah memiliki program ekonomi. Program mereka adalah menerima pandangan pragmatis menerima hal-hal karena datang bersama, membuat yang terbaik dari hal-hal itu. Dari sudut pandang ini esoteris adalah orang yang paling praktis. Ini adalah kunci karakteristik dari cara hidupnya, karena mereka juga memiliki suatu cara hidup. Kepatuhan kepada Allah digantikan dengan suatu moral buatan yang disesuaikan dan lebih mudah, yang berbunyi, “saya melakukan apa yang saya dapat. Dan hal ini adalah lebih baik dari tidak melakukan apapun.” Moralitas ini, yang menghindari dari disebut gagal dengan mengentengkan tanggung jawab, diatur dalam batasan-batasan yang diciptakan oleh diri sendiri dan stereotip moral. Di antara stereotip-stereotip moral ini, satu dari yang paling disalahgunakan dan sudah biasa adalah apa yang sekarang disebut filantropi. Pelaku esoteris seringkali pelaku filantropi, sebagaimana dalam kasus George Soros, financier yahudi, yang menyebut dirinya seorang filantropis berdasarkan sumbangannya dari uang yang dia peroleh dengan meruntuhkan jutaan orang di Asia Tenggara. Sebuah perkataan dari abad kesembilanbelas diucapkan secara ironis mengenai jenis sumbangan tersebut: “Dia memberi bantuan sumbangan pada hari Minggu kepada orang miskin yang dia hasilkan dari Senin sampai Sabtu.” Filantropi, atau sumbangan tanpa keadilan, adalah munafik. Dalam kebenaran, bentuk tertinggi dari ‘fil-antropi’ adalah mengejar keadilan, sedangkan keadilan milik Allah.

Aspek penting lain dari pengalaman esoterik adalah rahasia dan kerahasiaan. Pengetahuan esoterik secara mendalam terhubung kepada suatu pandangan aneh inisiasi. Pengetahuan esoterik adalah milik orang-orang yang terinisiasi di dalamnya, dengan penekanan pada pengecualian akan orang-orang yang tidak terinisiasi, yang disebut kekudusan (profane). Pengetahuan secara sadar disembunyikan dari kekudusan: pengetahuan dibuat rahasia. Inisiasi yang terlihat dalam jalan ini mengambil karakter pengecualian atau sektarianisme sebagaimana sering diatributkan kepada kelompok-kelompok masonik, dan juga sebuah unsur dari kebutuhan untuk tergabung kepada elit khusus yang dipilih. Inisiasi lebih penting daripada pengajaran, dan memang inisiasi telah menjadi doktrin itu sendiri. Kami membedakan guru yang berkata, “Engkau membutuhkan saya untuk mengetahui” dari guru yang berkata, “Engkau hanya membutuhkan Allah.” Guru yang pertama adalah guru palsu, dan dengannya tidak ada pengetahuan sejati yang mungkin.

RAHASIA DAN IDE KEMAJUAN

Rahasia dan misteri bertahan sebagai kerangka normatif. Rahasia adalah cara berfikir. Hal ini begitupenting dalam esoterisisme sehingga jalan esoterik telah dirujuk sebagai jalan misteri. Rahasia diangkat menjadi sakral, bukan keluar dari diskresi tetapi sebagai bagian dari metode. Rahasia tersebut adalah anti-dogma: rahasianya adalah tidak ada rahasia. Hal tersebut membuka kemungkinan selamanya berada dalam kebutuhan persaingan atau evolusi menuju beberapa bentuk kesempurnaan, yang merupakan basis ide esoterik kemajuan. Kemajuan adalah bahasa dari tujuan spekulatif yang tidak berbatas.

Penting untuk menekankan betapa asingnya ide-ide ini bagi Islam. Islam didasarkan kepada pengetahuan yang diungkapkan (Wahyu). Artinya adalah penegasan mutlak didasarkan kepada keyakinan atas Wahyu. Wahyu bukanlah rahasia. Wahyu ini telah menegaskan bahwa Islam adalah lengkap dan sempurna, karena itu tidak ada rahasia. Dari sudut pandang spiritual ‘kita’ adalah rahasia dari Wahyu, sebagaimana halnya Qur’an secara tetap menerangi jalan kita menuju pencapaian pengetahuan. Islam menyangkal kemungkinan atas pelengkapan atau evolusi atas

Page 69: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

kesempurnaan. Karena itu, konsep seperti kemajuan, atau pengembangan atau kesempurnaan ketikaditerapkan kepada hidup manusia atau sejarah dalam Islam seharusnya merujuk kepada kedatangan manusia yang lebih dekat kepada jelas serta menegakkan jalan Islam yang permanen dan tidak berubah mengenai cara hidup yang dipraktekkan oleh Rasulullah, sallallahu ‘alayhi wa sallam. Usaha keras ini adalah satu-satunya hal yang dapat disebut kemajuan.

Kapasitas istimewa manusia adalah bahwa dia mampu untuk mengetahui Allah. Peradaban tidak dapat terdiri dari kemajuan pada penemuan mesin atau peningkatan kecepatan dari penggerak. Peradaban adalah percaya kepada Allah yang mempertahankan sebuah masyarakat tetap bersama; tanpa itu, maju dalam keahlian mesin hanya melengkapi masyarakat dengan lebih banyak senjata untuk merencanakan penghancurannya sendiri. Kemajuan yang sesungguhnya terdiri dari bertumbuhnya pengganti dari ketidaktahuan dan tahayul yang diganti dengan pengetahuan akan Allah dan dengan demikian mengganti kekuatan kasar dan keinginan yang sewenang-wenang dengan ketundukan kepada Hukum Allah. Di kebanyakan negara modern hak-hak fundamental tertentu seperti perlindungan orang dan properti, membenarkan praktek riba meskipun ada perintah jelas yang dibuat oleh semua Nabi-nabi. Apa kegunaan ‘kemajuan mesin’ ketika kemajuan tersebut menyediakan ketidakadilan dari sebuah sistem ekonomi yang kriminal?

Kemajuan, sebagaimana kita akan pahami, kemajuan itu di dalam Islam. Mengandaikan sebuah situasi di mana Muslim itu sendiri atau masyarakat Muslim menemukan diri mereka bingung atau sesat bukanlah kemajuan. Dalam kasus ini ‘kemajuan’ tidak lain hanyalah kembali kepada Sirat al-Mustaqim, atau sekedar mendekat kepada model sempurna dari Rasul Allah, sallallahu ‘alayhi wa sallam. Usaha keras ini memerlukan suatu perubahan dan pengembangan menuju tujuan itu, tetapi tujuan kita bukanlah berubah atau secara tetap tergelincir dari cengkeraman pencapaian. Bagi kita hidup memiliki arah yang pasti dan tujuan akhir yang harus dicapai. Jika arahnya masih kabur, masih dalam proses mewujud, sebagaimana sekarang, sedangkan tujuannya pun masih belum final, maka hasilnya adalah kemajuan tidak dapat mewujud, melainkan meraba-raba dalam kegelapan.

Rahasia esoterik sebagaimana fondasi transendental juga merupakan desersi tindakan. Rahasianya menentukan dan mengambil alih kehadiran. Rahasianya timbul dengan cara sedemikian sehingga perbuatan nyata menjadi tidak timbul, atau tidak diperlukan dengan segera. Perbuatan nyata ditinggalkan oleh presentasi berturut-turut dari dasar yang tidak diketahui, sang rahasia. Ini adalah suatu bukti lemah syahwat, mungkin kebingungan, dalam menghadapi realitas dan ketaatan kepada perintah yang jelas dari Allah. Semua pelaku esoteris dapat menawarkan penundaaan, yang dijual dengan ide kemajuan, yang diperlukan untuk tanpa henti mendamaikan prinsip-prinsip metafisik tinggi mereka dengan perbuatan mereka sendiri di sini dan sekarang. Secara eksistensial perbuatan mereka mewujud sebagai konsensus pragmatis murni yang disahkan dalam istilah-istilah transendental. Teori aksi mereka memerintahkan fakta menurut salah satu titik fokus: moral ‘apa yang saya dapat lakukan’. Di luar itu, kenyataan berakhir atau diduduki oleh misteri. Walaupun mereka menyangkal ‘kekakuan’ dari Wahyu mereka menempatkan fantasi yang paling tidak nyata pada prinsip-prinsip konseptual seperti demokrasi, toleransi, kemajuan, atau hak asasi manusia dalam suatu etos milenarian atau eskatologis.

Ketika bicara kepada Muslim tentang rahasia Surat al-Fatihah, ia tidak mengatakan bahwa ada unsur-unsur dari Fatihah yang tidak hadir, seolah-olah ada potongan-potongan yang hilang atau perlu ditambahkan. Bukan demikian perkaranya. Fatihah diketahui oleh semua Muslim, dan bagi semua Muslim adalah sama. Fatihah, sebagai bagian dari Qur’an, adalah abadi. Tidak akan berubah.Jadi, ketika Muslim bicara tentang rahasia Surat al-Fatihah, dia merujuk kepada kebijaksanaan tanpa akhir yang dapat dia hasilkan dari membacanya dan dari mendengarkannya. Dan ini dianugerahkan, saat Allah telah memberi izin-Nya, oleh keadaan atau kondisi orang yang membaca atau mendengarkan itu. Dengan demikian dua orang yang berbeda dapat membaca Surat yang sama dan mendapat manfaat secara berbeda menurut derajat mereka dengan Allah.

Regulasi dari cara berfikir esoterik terletak di dalam reduksi atau pandangan sinkretik yang mengatributkan suatu karakter transendental kepada generalitas dan kepada prinsip-prinsipnya. Hal tersebut menggantikan yang terjadi setiap hari dengan general dan Allah dipandang sebagai beberapa versi dari absolut, suatu prinsip unitarial atau Arsitek Agung (Great Architect) dari Alam

Page 70: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Semesta. Ini adalah lawan dari pengetahuan. Allah telah memberikan kepada umat manusia kebijaksanaan dan menyelubunginya dari kita dengan diri kita sendiri. Pembukaan selubung adalah suatu proses kepatuhan dan suatu proses pengetahuan pada waktu yang sama. Prinsip esoterik kadaluarsa dan digantikan oleh prinsip yang lainnya. Kepatuhan bukanlah sebuah prinsip, bukan fenomena empirik maupun positif yang diberikan. Kepatuhan tidak akan kadaluarsa. Esoteris memiliki keyakinan metafisik. Masalah metafisika sebagai dasar perilaku manusia adalah disasosiasi implisit dari orang beriman dari pokok bahasan atau keyakinan. Ini adalah apa yang kita rujuk di atas sebagai “saya seorang anti pelaku riba dalam pikiran saya.” Menjadi ‘penentang riba’ adalah prinsip yang luar biasa. Tetapi untuk mencetak sekeping Dinar Emas Islam dan mengedarkannya adalah penegakan efektif dari perdagangan yang memusnahkan riba.

Penyimpangan esoterik

Esoterisisme telah menjadi filosofi kafir yang paling berpengaruh dan biasa hari ini. Filosofi tersebut memiliki pengaruh yang melatarbelakangi konstitusi kita, bentuk pemerintahan kita, politik, ekonomi, dan moral kita. Dari filosofi awal toleransi agama berevolusi kepada hak asasi manusia yang akhirnya berkembang menjadi badan pertama legislasi dunia.

Esoterisisme secara bertahap berkembang menjadi suatu badan doktrin selama abad kedelapanbelas,dengan latar belakang krisis identitas keagamaan di negara-negara bangsa yang baru muncul. Reformasi kristen telah menghancurkan homogenitas agama di Eropa sejauh bahwa identitas keagamaan tidak bisa lagi berlaku sebagai identitas warga negara nasional. Di tempat-tempat sepertiPerancis minoritas agama berpengaruh telah menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan dan menuntut status yang sama. Paling penting karena konsekuensi yang kemudian adalah fakta bahwa beberapa minoritas ini, terutama kalvinis dan yahudi, telah bertumbuh menjadi lebih kuat di atas industri yang baru berkembang yaitu perbankan, mengikuti contoh yang luar biasa dari Low Countries pada abad ke-17. Hukum agama yang melarang riba atau sangat didiskriminasikan terhadap pelajaran non-katolik secara bertahap mulai dihilangkan. Membayar pajak menjadi praktekbaru identitas. Perkenalan teknik pemajakan baru yang lebih efektif, terutama sistem uang kertas, mendorong negara-negara bangsa untuk menghilangkan semua perbedaan lain. Dalam suasana ini ide dari ‘toleransi’ berkembang: ‘kita mentoleransi setiap orang yang membayar pajak dan mematuhi hukum’. Hal itu menjadi hukum di atas hukum agama: Hukum Negara. Pemajakan ada diatas hukum agama. Hukum Agama tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan negara.

Pengelompokan Freemasonik dan pseudo-masonik mengembangkan tubuh homogen doktrin esoteris. Doktrin esoterik ini menyediakan bagi negara dengan filosofi yang dengannya membenarkan identitas barunya. Esoterisisme menjadi agama yang tidak dipermasalahkan dari negara modern di atas semua agama lain yang hanya sebatas ditoleransi. Konstitusi telah menjadi bibel dari agama esoterik baru.

Esoterisisme memperoleh hal aneh lain tetapi sekutu yang sangat kuat: sistem perbankan. Sistem perbankan lebih dari siapapun memerlukan penghilangan hukum-hukum agama, yang telah gigih mengharamkan riba selama berabad-abad (Hukum Islam dan hukum kristen lama tidak mengizinkan riba). Esoterisisme menyediakan suatu bingkai moral baru yang dengannya membenarkan perubahan. Filsuf moral seperti Jeremy Bentham (1757-1831), bapak utilitarianisme, membela riba dengan semangat. Dia menyepelekan hukum agama dan secara sederhana mengaburkan keuntungan dengan keadilan, membenarkan hal ini bagi orang-orang yang menginginkan kenyamanan moral dengan ‘jika sesuatu itu menguntungkan maka itu tentu adil’. Ada hubungan aneh antara ekonom dan filosofi awal toleran. Prinsip pertama agama toleransi dihadirkan oleh ekonom. Orang yang sama yang membenarkan perbankan dan pemaksaan toleransi dari sistem uang kertas menciptakan sarana pendukung untuk piagam Hak Asasi Manusia. Hubungan ini masih berlanjut.

Stempel esoterisisme adalah negara dan bank. Esoterisisme adalah dimensi spiritual ekonomi. J.P. Proudhon (1809-1865) menyebutkan ekonomi sebagai sebuah sekte, dan hal ini adalah benar. Ekonom adalah sekte esoteris. Mereka membenci semua hukum agama dan mereka memproklamasikan sebuah tatanan baru dari origin rahasia dan kepemimpinan rahasia. Negara dan

Page 71: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

bank sebagai cara hidup memiliki sebuah agama, dan agama tersebut adalah esoterisisme. Di manapun Anda melihat mereka Anda melihat stempel agama esoterik. Esoterisisme hadir di dalam hidup kita melalui sistem hukum. Semua konstitusi memiliki asal esoterik, termasuk Konstitusi Islam Iran. Jika Iran mengikut Hukum Islam mereka tidak membutuhkan konstitusi. Hanya negara, bank dan mata uang kertas yang membutuhkan konstitusi. Semua negara adalah bagian dari PBB yang telah menerima aturan esoterisisme. Penerimaan terhadap PBB adalah suatu penolakan otomatis terhadap Islam. Akibatnya, persamaan semua agama yang diproklamasikan oleh hak asasi manusia berarti penghapusan praktis semua agama. Kita tidak memerlukan semua agama karena kita mengetahui bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang diridhai di sisi Allah. Eropa juga mencoba selama berabad-abad untuk menyingkirkan kristen. Tetapi hal tersebut membebaskan semangat anti kristen dari orang Eropa yang mau tidak mau membimbing mereka kepada Islam.

lsu dari fondasi dualis, yang melumpuhkan orang-orang dengan nilai-nilai nihilistik sehingga kehilangan kebijaksanaan. Fremasonri juga memainkan peran fundamental dalam perkembangan esoterisisme. Kemenangan fremasonri adalah juga kemenangan esoterisisme. Kita juga dikelilingi oleh simbolisme masonik dan ikut serta secara mendalam dalam struktur hukum masonik sehingga kita menjadi sedikit bingung oleh subjek tersebut. J. P. Proudhon, yang memutuskan bergabung dengan fremason dengan pemahaman bahwa fremason ada di mana-mana, menjelaskannya dengan cara berikut:

“Masyarakat masonik, ditempatkan di bawah kekuasaan dan perlindungan dari pejabat tinggi, bukan lagi rahasia. Kata sandi mereka, istilah rahasia, sinyal-sinyal dan sentuhan mereka, semua ini diketahui, dicetak dan diterbitkan dan diteriakkan di jalanan. Adapun untuk doktrin, setelah toleransi menjadi prinsip hak publik di seluruh dunia, dan deisme, sepetak kecil rumah sementara untuk orang-orang yang telah meninggalkan agama orang tua mereka, kami dapat berkata bahwa doktrin tersebut telah memasuki sirkulasi umum.”

Dia melanjutkan argumentasi bahwa “deisme dan toleransi sekarang adalah pengajaran resmi.” Menentang masonri adalah menentang konstitusi dan negara: artinya menentang negara itu sendiri, yaitu menyangkal hak asasi manusia. Masonri kehilangan glamor teori konspirasi yang baik. Proudhon juga menunjukkan bahwa doktrin fremasonri di pertengahan abad ke-19 didominasi oleh dua konsep: toleransi dan deisme. Keduanya mempunyai fondasi esoterik.

Esoterisisme menemukan sekutu yang luar biasa selama perkembangannya yang mengizinkannya menjadi filosofi paling dominan sekarang. Esoterisisme juga harus menghadapi Islam. Ketika esoterisisme datang ke tanah kita dia menyesuaikan bentuknya menjadi penyimpangan esoterik dalam Deen Islam. Sekutu yang sama yang mempromosikannya di Eropa juga mempromosikannya di tanah Muslim. Tatanan esoterik

Setelah Perang Dunia Pertama jarahan Kekaisaran Usmani dibagi menjadi duapuluh tiga negara besar dan kecil baru, dan akhirnya orang-orang menyebutnya sedemikian rupa sebagai merdeka, padahal kenyataannya mereka bukan dibebaskan. Akan tetapi, ‘kemerdekaan’ mereka artinya kewajiban implisit untuk menerima bingkai hukum dari PBB.

Saat merdeka, mereka secara bersamaan ada dalam sebuah peraturan unik, yang diakui oleh PBB. Mereka diterima sebagai anggota negara dibawah PBB yang dianggap sebagai bukti kemerdekaan mereka. Diam-diam, kedaulatan penting — artinya kekuasaan untuk memutuskan kasus-kasus luar biasa — diserahkan kepada badan baru, bukan kepada metropolis kolonial klasikal tetapi kepada Dewan Keamanan Permanen anggota PBB. PBB dengan demikian menjadi bingkai legal baru yang ditujukan untuk menghapus tatanan kolonial imperial yang sebelumnya. Ide tatanan dunia baru berdasarkan PBB ini, pertama kali disusun dan dipromosikan oleh Amerika Serikat dan dimodelkan dalam citra mereka sendiri. Kriteria ‘demokrasi, hak asasi manusia dan ekonomi pasar bebas’ yang telah ditentukan untuk menjadi landasan dari tatanan dunia baru, bangunan yang dimaksudkan untuk selesai di abad ke-21, telah jadi, sekarang, prioritas yang tidak terpisahkan dari dunia kontemporer. Dengan demikian kita sekarang hidup dalam tatanan yang diatur oleh sistem politik dan hukum yang diciptakan oleh Amerika Serikat dan semua yang diwakilinya. Tiga unsur ini, yangjuga dapat disebut perwakilan politik, toleransi dan riba, telah mewujud, sejak Locke, bergabung

Page 72: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

bersama dan secara moral mereka terintegrasi. Tatanan dunia yang berasal dari konsepsi bersama inipada dasarnya perintah esoteris.

Esoterisisme, yang melalui PBB dan UDHR memperoleh status hukum tertinggi, memiliki entri yang lebih sederhana dalam urusan-urusan tingkat dunia. Cita-cita dari egalité, liberté and fraternité tidak diikuti oleh kedamaian dan saling cinta, melainkan sebaliknya. The Reign of Terror dan peningkatan semangat nasionalis merupakan hasil politis pertama dari ide-ide revolusioner. Namun,mereka bertahan. Menjelang 1848 ide Republik Universal (negara dunia) adalah tujuan milenialis blak-blakan dari ide-ide esoterik yang sebelumnya diekspresikan oleh persaudaraan umat manusia dan universalitas semua agama. Perang dan konflik agama yang mengikuti tampaknya tidak mengguncang prevalensi cita-cita, tetapi justru membantu menegaskan pentingnya cita-cita tersebutuntuk diwujudkan. Itu bukan keinginan belaka untuk perdamaian yang membuat cita-cita esoteris makmur, karena tidak didasarkan pada penolakan perang, sebaliknya, komitmen total pada perang (perang total) muncul. Apa yang penting untuk penyebaran cita-cita ini adalah menemukan sekutu kunci yang menemukan bahwa semua cita-cita ini penting untuk perkembangannya: kapitalisme perbankan. Ekonom, atau sekte tersebut, bergerak bersama dengan perkembangan cita-cita esoterik dan membantu mereka berekspansi meskipun terjadi kemunduran politik akibat perang dan konflik-konflik lain. Aliansi sesat ini menutup takdir mereka bersama-sama:

Esoterisisme dan kapitalisme adalah terikat. Esoterisisme, yang tidak pernah menang dalam panggung politik dan telah gagal total, dihibur dengan harapan milenialis penipu. Janji masa depan yang gemilang, tidak terjangkau dan belum dekat, menjauhkan tekanan dari kekacauan ini. Tatanan esoteris yang tidak dapat dicapai dengan cara politik menemukan cara sukses dalam ekonomi kapitalisme itu sendiri. Tatanan dunia akan dicapai dengan kesuksesan mutlak dari tatanan ekonomi.

Memahami realitas ganda yang mempengaruhi dunia ekonomi adalah esensial untuk memahami cita-cita esoterik tersebut. Yahudi, yang merupakan pembawa utama riba di Eropa, bisa membebaskan diri dan melegalkan praktek riba hanya dengan penghapusan agama, dan ini merupakan basis dari Hak Asasi Manusia. Sebagaimana telah saya katakan, proklamasi yang menyebabkan semua agama bernilai identik adalah seperti berkata bahwa tidak satupun dari agama-agama itu yang benar, dan karena itu berarti penghapusan praktis agama. Dengan demikian sekularisme adalah ungkapan hukum dari universalitas semua agama. Secara historis hal itu bermakna eliminasi semua agama ‘yang berprasangka buruk’ menentang riba. Juga dengan persaudaraan umat manusia datang emansipasi politik yahudi dan kalvinis yang bergabung dengan Yahudi dalam upaya untuk dominasi riba. Ini adalah bagaimana perbankan menjadi institusi dominan di tahun-tahun berikutnya, sampai sekarang. Tidak diragukan bahwa perbankan tidak akan berbentuk seperti yang kita kenal sekarang tanpa penyingkiran hukum-hukum agama yang melarangnya. Karena itu tidak diragukan, bahwa cita-cita esoterik adalah instrumen sempurna untukmenjamin bahwa transformasi yang berarti pendirian kapitalisme. Esoterisisme adalah agama dari bentuk terakhir dari kapitalisme perbankan. Dan itulah sebabnya kenapa kita dapat menegaskan bahwa cita-cita esoterik walaupun suatu kegagalan politik tetapi menjadi suatu sukses ekonomi.

Esoterisisme menimbulkan ancaman yang lebih berbahaya bagi Islam ketimbang permusuhan dengan maksud meniadakan Islam seperti halnya Perang Salib. Pendekatan esoteris menyamarkan karakter bermusuhan yang mungkin ada, di bawah selimut dialog dan toleransi. Esoterisisme tidak secara kentara meniadakan Islam. Esoterisisme mengklaim diri sebagai Islam, tetapi sebenarnya adalah versi yang telah dimodifikasi. Di bawah hak asasi manusia, praktek agama, termasuk Islam, dipertahankan — atau lebih banyak terinspirasi oleh organisasi hak asasi manusia — tetapi hanya sejauh Islam yang tidak lagi menampilkan diri sebagai satu-satunya agama yang benar dan tak terbantahkan yang diterima Allah. Penerimaan awal akan tatanan PBB adalah syarat yang tanpanya pengakuan ramah suatu negara atau posisi politik tidak dapat terjadi. Tatanan seperti ini menghendaki lawan menyerah sebelum tatanan tersebut dipertanyakan. Dengan demikian sifat kontrak menjadi sekunder setelah perjanjian tidak lagi ditentukan oleh kesepakatan bersama, tetapi sebagai suatu prasyarat. Tatanan riilnya membentuk diri sendiri yang terlepas dari perasaan nasionalatau populer, melampaui batas-batas negara bangsa dan suara serta pengawasannya, ke dalam sistem keuangan dan perbankan yang terintegrasi yang masih berkembang saat ini terhadap akhir yang tidak dapat diubah sendiri.

Page 73: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Esoterisisme dan Kapitalisme

Mimpi dari budak-tuan di perkebunan adalah memerintahkan para budak bahagia: mereka akan bekerja lebih baik. Ini tidak terjadi kepada tuan budak yang menulis dalam Konstitusi AS 'hak untukmengejar kebahagiaan' yang mungkin bisa berarti bahwa kebahagiaan adalah untuk semua orang atau yang ada hubungannya dengan perbudakan. Perbudakan adalah situasional, bukan masalah tentang pilihan. Sekarang masih ada perkebunan dengan keadaan jauh lebih buruk daripada orang-orang di Amerika; kita menyebutnya tempat kerja. Perbedaannya adalah budak sekarang disebut buruh. Buruh ini adalah kelas para pekerja. Kebebasan, sebagaimana dipahami dari situasi gilda jaman pertengahan yang menjunjung tinggi etos sosial di mana hubungan mualim/mubtadi mengalahkan hubungan majikan/karyawan yang merendahkan hari ini, telah mengungguli ‘hak-hak’. Tetapi gilda dipandang sebagai resistansi terhadap pemusatan kekuasaan negara dan karena itudalam pandangan mereka merupakan halangan untuk kemajuan. Kata liberté, égalité, fraternité bermakna sangat sedikit melebihi kertas kata-kata itu ditulis. Dalam nama mereka gilda yang mendominasi jaman pertengahan dihapuskan guna memberikan jalan bagi sistem upah kapitalis. Kami telah menerima gagasan bahwa kerja adalah tujuan yang layak untuk para penganggur, tanpa menghadapi kenyataan bahwa kerja adalah bentuk terendah dari kegiatan ekonomi: artinya, seorangmanusia direndahkan menjadi fungsi mesin, kehilangan kapasitas untuk sepenuhnya menikmati hasil karyanya. Fakta ini sekarang disepelekan, tidak dimengerti maupun tidak disadari oleh analis modern dalam etos ekonomi baru. Dan namun orang ini, yang merupakan budak dari kebanyakan standar di masa lalu, dianggap bebas karena dikatakan demikian di dalam konstitusi. Ketidakmampuan melihat dan memahami kenyataan, atau bersendiri menghadapi kenyataan itu adalah tujuan dari esoterisisme. Itu juga sesuatu yang kapitalisme harus berterimakasih sangat, karena tanpa itu pemberontakan populer akan tak terelakkan.

Jika sekarang kita membandingkan seorang pekerja jujur di sebuah perusahaan software di Seattle dengan pekerja lain, di tambang emas di Afrika Selatan di mana mereka menghitung jumlah minggusejak kematian terakhirnya, kami menyadari bahwa, apapun standar Anda, dalam perburuhan mereka adalah sama. Bahkan saat Anda harus memutuskan siapa yang lebih baik keadaannya, uang akan kehilangan porsi nilainya (inflasi, kata mereka) tak peduli apakah Anda suka atau tidak. Itu adalah ‘uang’ yang tidak pernah Anda lihat atau sentuh, Anda hanya dapat membacanya di atas selembar kertas: ‘saya berjanji untuk membayar kepada pemegang kertas ini.’ Ini seperti hak untuk memiliki pekerjaan atau mengejar kebahagiaan. Tetapi jika pajak anda dibayarkan untuk membunuhbeberapa ribu perempuan dan anak-anak sipil di Iraq atau Hiroshima, Anda mungkin berjuang sedikit untuk mengucapkan kata ‘toleransi’, dan kita masih memiliki seseorang yang bingung memikirkan hal apakah ia membunuh mereka atau apakah negara melakukannya di luar kemauannya. Ketika kekuasaan politik anda sebatas mencontreng atau mencoblos kertas dan memasukkannya ke kotak suara setiap lima tahun, yang dengannya kebebasan telah dianggap mencapai puncaknya. Dan erosi kebebasan ini terjadi pada saat ketika kata kebebasan dilihat di banyak tempat melebihi sebelumnya. Esoterisisme telah membolehkan beberapa orang secara salah menyelamatkan wajah dan entah bagaimana terus merasa layak di tengah-tengah penyerahan eksistensial ini, kebebasan pribadi kita yang menyertai maskulasi politik dan ekonomi kita sekarang, situasi yang menyamarkan sifat sejatinya dibelakang nama demokrasi.

Kita diminta untuk percaya bahwa praktek masyarakat yang radikal dan baru yang datang dengan liberté, égalité, fraternité dalam Revolusi Perancis keluar secara tiba-tiba tanpa diharapkan, konsensus spontan di antara jutaan orang yang beraksi di luar rutinitas normal dan yang karenanya mungkin wajar seharusnya sudah bertindak sebagai individu untuk sekali, melakukan sesuatu yang benar-benar ingin mereka lakukan. Kontras dengan penindasan Rejim Lama, gambaran kebebasan yang menghibur, mengaburkan kemungkinan dari motif terselubung manusia dan mensahkan tindakan apapun yang berusaha menghilangkan rejim jahat. Dengan demikian peristiwa-peristiwa politik, sepenting apapun, telah melenyapkan peristiwa revolusi ekonomi. Setelah revolusi, negara absolut mengambil alih monarki absolut. Sedikit yang mengatakan dalam kaitannya dengan tahun 1789 untuk mengingatkan kita bahwa itu adalah tahun di mana hukum yang menentang riba dihapuskan; parlemen baru diambil alih, bukan hanya gereja, tetapi gilda-gilda dihapuskan, dengan demikian sistem kesejahteraan rakyat dihapuskan; dan tahun pertama di mana asignats, uang yang

Page 74: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

mem-back-up negara — uang kertas — diperkenalkan. Penjelasan sosial dari peristiwa-peristiwa initidak dapat memuaskan berdasarkan spontanitas populer atau kecelakaan, sebaliknya semua itu menunjukkan bahwa kepentingan selain liberté dll, hidup berdampingan selama Revolusi.

Kalau dipikir, evolusi dari praktek riba klasik kepada perbankan berdasarkan penciptaan uang dari ketiadaan, memiliki efek lebih besar bagi masyarakat ketimbang penghilangan pemerintah dari dari Old Bourbons. Pada saat kekuasaan luar biasa dari penciptaan kesejahteraan dari ketiadaan telah ditemukan, artinya perbankan, diikuti dengan negara bangsa. Dengan cara yang sama, perang menjadi peperangan total, perbankan menjadi ‘perbankan total’ ketika perbankan diberi sumber daya yang hampir tidak terbatas dan komitmen total dari negara. Negara menjadi bank, dan dengan demikian negara modern lahir. Hubungan antara bank dan negara modern ini sangat penting kepada suatu pemahaman dari institusi yang kita warisi sekarang. Itu adalah hal yang signifikan sehingga satu dari hasil langsung dari Revolusi Perancis adalah legalisasi riba. Riba adalah yang pertama dilegalkan di Perancis dalam tiga bulan pertama Revolusi. Episode sejarah yang tidak diceritakan ini berarti legalisasi kejahatan (riba) yang dalam Islam adalah lebih buruk dari menzinai saudara kandung (muhrim), dan karena itu membuat bayangan di atas prinsip-prinsip besar liberté, égalité dan fraternité.

Perubahan persepsi kejahatan riba mengilustrasikan secara sempurna perubahan terbaru dalam fokus dari realitas kepada moralitas, artinya, nihilisme. Sebelum hari Revolusi, tahun 1745, paus Benedict XIV menulis sebagai berikut tentang kejahatan yang masih secara ketat dihukum, termasuk dalam pengucilan:

“Dosa riba meliputi percobaan mendapatkan — berdasarkan alasan dan pinjaman — jumlah yang lebih dari jumlah yang diberikan dan tidak menghormati kondisi kontrak ini yang menuntut kesetaraan antara apa yang diserahkan dan apa yang dikembalikan.”

Berlawanan dengan hal di atas, Jeremy Bentham, bapak dari utilitarianisme, menulis di tahun 1816 dalam bukunya Defence of Usury:

“Saya mengetahui dua definisi yang mungkin dapat diberikan kepada riba. Satu adalah, mengambil bunga lebih besar melebihi yang diizinkan oleh hukum: hal ini definisinya dapat ditata secara hukum atau politis. Satunya lagi adalah, memungut bunga lebih besar daripada biasa bagi pria untukmemberi dan menerima: hal ini dapat ditata lewat moral: dan hal tersebut, di mana hukum tidak ikutcampur, adalah cukup jelas sebagai satu-satunya aturan.(...) Satu hal, maka, sederhana jadinya: sehingga dapat didahului pertumbuhannya dari konvensi, karenanya, tidak ada itu yang namanya riba; sebab tingkat riba ditentukan dari tepat tidaknya tingkat bunga yang diambil?”

Perubahan ini adalah perubahan nilai esoterik: realitas riba digantikan oleh moral riba, dan dengan demikian riba menjadi tidak riba. Riba tidak lagi dipermasalahkan karena banyak orang yang melakukan, tinggal prinsip moral apa yang melatarbelakangi tindakan riba tersebut. Ini adalah filosofi praktis yang siap untuk diperluas kepada konsekuensi finalnya. Bahkan akhirnya geraja pun beralih kepada nilai esoterik baru ini: menyepelekan Hukum Ketuhanan yang melarang setiap penambahan yang tidak dapat dibenarkan, sekecil apapun, dan untuk menyesuaikan diri dengan penafsiran moral. Dengan demikian bagi Bapa Katolik Ballerini, dia berfikir bahwa “adil atau tidak adil dalam memungut bunga adalah tergantung niat seseorang.”

Esoterisisme mencapai tenaga penuh dalam kepuasan orang yang ingin merasa layak tanpa memaparkan cara hidup mereka. Esoterisisme menyediakan sebuah fondasi yang darinya dapat dijelaskan bahwa masalahnya bukanlah riba, tetapi bagaimana kita merasakannya. Apa yang perlu berubah, kata mereka, adalah bagimana kita merasa tentangnya. Lupakan ekonomi, masalahnya adalah persepsi anda tentang dunia. Namun dalam Islam, padangan seperti ini adalah tidak mungkin. Badan Syariah dan fiqih luar biasa merincikan deskripsi fakta-fakta. Artinya mengakui motivasi individu tetapi menghakimi fakta-fakta. Hal ini tidak berarti bahwa beberapa Muslim tidakmengambil pendekatan esoterik. Beberapa Muslim esoteris telah mencoba untuk meyakinkan kita bahwa ekonomi bukanlah masalah. Kelakukan yang demikian adalah tanda yang membedakan dan memperjelas posisi Muslim esoterik.

Page 75: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Pandangan esoterik mengenai riba ini adalah bersifat analog bagi pandangan mereka tentang Tuhan.Riba memberi kita kesempatan untuk memperoleh ide awal dan pemahaman esoteris mengenai Tuhan. Ketika ide awal itu membicarakan Tawhid dalam Islam, pengalaman esoteris memiliki pandangan yang khas. Tauhid dipandang sebagai sebuah prinsip teologis yang disebut monoteisme. Tetapi Tawhid bukan monoteistik ataupun politeistik ataupun ateistik. Tawhid bukanlah teistik samasekali. Allah bukanlah sebuah ide. Tawhid hidup oleh Muslim. Itulah sebabnya deklarasi keyakinan kita, atau Syahadat, bukanlah sembarang pernyataan tetapi sebuah komitmen sosial yang dibuat di depan umum. Setidaknya sekali seumur hidup, Muslim mendeklarasikan keyakinannya di depan Muslim lain, dan Syahadat tersebut mengikatnya kepada komunitas Muslim dengan melibatkan kewajiban tertentu selama sisa hidupnya.

Tawhid kita menyiratkan keyakinan kepada Allah dan keyakinan kepada Rasul-Nya.

Kedua bagian Syahadat adalah penting. Anda tidak dapat percaya kepada salah satu bagian tanpa mempercayai bagian yang lain. Pernyataan ‘Muhammadun Rasulullah’ adalah suatu pengakuan kepatuhan kepada Rasul dan ulil amri di antara Muslim. Hal tersebut menyatukan keyakinan dan kepatuhan. Muslim berarti orang yang tunduk kepada Allah, yang jauh lebih tinggi ketimbang sekedar menyatakan bahwa seseorang tunduk kepada Allah. Kepatuhan adalah tindakan yang tidak dapat diganti oleh (logos). Tawhid bukanlah ide teologis, penerimaan terhadap Tawhid terhubung kepada tingkah laku. Demikian pula, riba bukanlah suatu ide moral, tetapi riba adalah tingkah laku.

Kaum esoteris merujuk kepada Tawhid dalam istilah teologis semata. Mereka berbicara tentang ‘agama monoteistik’, sebuah nama yang menempatkan Islam bersama kristen dan yahudi. Monoteisme esoterik dengan demikian membolehkan kita untuk berbicara tentang universalitas agama-agama. Hal ini memungkinkan kita untuk menguraikan ide dari domain esoterik yang lazim bagi semua agama dan sama halnya dengan domain eksoterik, yang dianggap kurang penting, yang terdiri dari variasi lokal dan temporal dari ritual dan kewajiban-kewajiban. Karenanya esoterik mengklaim berdasarkan asumsi palsu Tawhid. Memahami Tawhid itu sendiri adalah sebentuk pembongkaran esoterisisme, yang merupakan pemisahan antara keyakinan dan tingkah laku yang membolehkan Bapa Ballerini mendefinisikan ulang riba dan untuk mempraktekkannya tanpa penyesalan.

Esoterisisme dan Tasawwuf

Di atas permukaannya, esoterisisme dan Tasawwuf tidak memiliki hubungan satu sama lain, kecualibahwa Tasawwuf dapat menawarkan suatu pemahaman dari esoterisisme.

Merupakan tugas yang berat bagi kuffar untuk menjual demokrasi, kapitalisme dan hak asasi manusia dalam satu paket kepada Muslim. Kuffar harus menghapus pengetahuan tentang Allah dari Muslim dan menggantikannya dengan penafsiran antropoligis dan psikologis mereka sendiri dari keberadaan. Menghilangkan pengetahuan tentang Allah adalah menghilangkan pengalaman akan Keberadaan Allah. Targetnya adalah menghilangkan Tasawwuf. Ada dua cara melakukannya: menyangkal dengan cara menempatkannya sebelum Syariah atau mengangkatnya di atas Syariah. Keduanya memerlukan pemisahan Tasawwuf dan Syariah. Pemisahan ini disediakan oleh esoterisisme. Esoterisisme menyediakan pemisahan antara esoterik Islam, yang diwakili oleh Tasawwuf, dan eksoterik Islam, yang diwakili oleh Syariah. Beberapa orang menempatkan apa yang mereka sebut esoterik Islam di atas Syariah; sebagian lagi menerima eksoterik atau praktek Islam sehingga menyangkal pengetahuan Tasawwuf. Keduanya adalah cara menghancurkan Islam dan keduanya adalah penyimpangan dari Islam. Kedua cara tersebut menyangkal Islam. Kedua cara tersebut adalah cara dari penyimpangan esoterik.

Esoterisisme meminjam metafisiknya dari gagasan kantian mengenai realitas dalam arti ‘objektifitasdari pengalaman’, ungkapan terakhir dari ‘subjektifitas’ dalam evolusi metafisik barat. Artinya, esoterisisme berdasarkan gagasan realitas yang dikunci kepada apa yang kita sebut ‘realitas manusia(human reality)’. Artinya bahwa perbuatan ditafsirkan dalam cara antropologi, yang menyangkal la hawla wa la quwwata illa billah. Karenanya, menjadi penentangan multak atas Tasawwuf.

Page 76: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Allah adalah Pemeran. Kita adalah para budak. Kapasitas menakjubkan dari budak adalah bahwa dia dapat mematuhi Allah yang mengarahkannya ke titik di mana dia menjadi bebas. Dia mencapai kebebasan dengan menyerahkan kemerdekaannya. Dan mencapai merdeka — yaitu mencapai kedudukan hamba yang sempurna — mengizinkan muslim, saat Allah telah memberikan Persetujuan-Nya, untuk memerintah diri dan dunia. Bahwa kekuatan tersebut bukanlah milik si hamba, kekuatan itu hanyalah pinjaman dari Allah dan terselubung. Berbuat bukanlah sekedar fungsi antropologis. Berbuat adalah ibadah. Jika pemahaman ini disangkal, atau ditunda, atau dikurangi maka Islam ditinggalkan. Perintah atas dirinya sendiri dan dunia dicapai oleh budak melalui kapasitasnya untuk mematuhi. Dia kemudian dapat berkata: “apa yang halal adalah mungkin,” sementara munafik berkata: “apa yang halal tidak mungkin.” Kebebasan untuk bertindakadalah hak istimewa budak yang membebaskannya dari penjara ‘realitas manusia’ dan menyerah kepada yang Nyata. Syariah tidak akan dapat menghadirkan konflik atau masalah kepada budak, Syariah adalah jalan termudah. Budak merindukan Syariat, dan pengetahuan Syariat, untuk mengetahui dirinya sendiri. Orang-orang yang telah mencoba memisahkan Tasawwuf dari Syariah adalah para pembohong!

Manusia tidak dapat dipahami kecuali sebagai saksi La ilaha illa’llah, Muhammadun Rasulullah. Ada dua aspek dari Tawhid kita. Kita tidak bisa memisahkan keduanya dan tidak ada syirik dalam kebersatuan keduanya. Penegasan Muhammadun Rasulullah, sallallahu ‘alayhi wa sallam, adalah harapan dari proyek manusia. Harapan tersebut menawarkan model untuk diikuti. Model tersebut dipahami akan cinta kepadanya yang diberikan kehormatan sebagai Rasulullah. Cinta kepadanya mengimplikasikan hasrat untuk menirunya. Hasrat untuk menirunya adalah kebijaksanaan mengenaikeberadaan dalam bentuk kedua diskriminasi dan resolusi untuk bertindak. Mengetahui La ilaha illa’llah, adalah lari dari antropologis, batasan-batasan yang diciptakan diri sendiri yang disebut realitas manusia. Allah adalah Yang Nyata. Hal ini adalah mengetahui bahwa Allah dapat mencapai,sedangkan kita tidak dapat mencapai. Dia dapat dan kita tidak dapat. Tetapi untuk mengetahui bahwa Allah dapat adalah kunci kita untuk mencapai ke seberang batasan-batasan yang diciptakan sendiri dari realitas manusia kita. Hal ini tidak berarti berhenti menjadi manusia atau menjadi manusia super dalam kapasitas. Ini berarti untuk dapat memasuki kapasitas alami, manusia hanya ditolak oleh realitas manusia yang dibuat sendiri. Ada tempat dan waktu dari kapasitas manusia yang mengecil dan membesar menurut syarat yang kita tetapkan, dan menolak yang diukur dengan kilometer dan detik, dan namun terus ditolak oleh suatu keharusan Kantian untuk mengukur. Paksaan ini untuk mengukur bahwa perbaikan ruang dan waktu, begitu manusiawi, menyelubungi realitas keberadaan yang menegaskan ketergantungan esensial manusia pada Allah. Kita bergantungkepada Allah, Ini adalah realitas kita. Pengukuran disubordinasikan terhadap realitas waktu dan ruang, tetapi bukan cara putaran lain. Ini adalah apa yang diungkapkan ketika Syaikh kami berkata bahwa “Dzikir hamba Allah di Barat mengobati orang sakit di Timur.”

“Tidak ada pemenang kecuali Allah” adalah motto dari kaum Muslim untuk menaklukkan Al-Andalus. Kemenangan manusia adalah ilusi. Hanya dengan memahami bahwa kekuatan adalah milik Allah dapat membuat kembalinya Darul Islam dan Kekhalifahan secara seketika. Keinginan mu'min lebih kuat dari pasukan orang kafir. Esoterisisme telah gagal. Penggunaan sadar satu Dinar Emas Islam menurunkan riba.

Esoterisisme dan dialog antar keyakinan

Hari ini pergerakan antar keyakinan adalah kuat (terbukti dengan jumlah partisipasi besar kepada Parlemen agama dunia), dengan beberapa organisasi yang menjalankan tugasnya, termasuk KongresDunia tentang Keimanan yang berbasis di London; Konferensi Dunia tentang Agama dan Kedamaian, di New York; dan Kuil Pemahaman, di luar dari Katedral New York St. John the Divine. Filosofi gerakan ini telah diterima oleh banyak Muslim.

Sebaliknya, Ibnu Khaldun menulis dalam kitab nya Mukaddimah:

“Setelah itu, ada perbedaan di antara kristen sehubungan dengan agama mereka dan kepada kristologi. Mereka terbagi kepada kelompok-kelompok dan sekte-sekte, yang memperoleh

Page 77: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

dukungan dari berbagai penguasa Kristen terhadap satu sama lain. Pada waktu yang berbeda ada muncul sekte yang berbeda. Akhirnya sekte ini mengkristal menjadi tiga kelompok, yang merupakan sekte kristen. Yang lain tidak memiliki signifikansi. Ketiganya adalah Melchites, the Jacobites, dan the Nestorians. Kita tidak berfikir bahwa kita akan menghitamkan halaman-halaman buku ini dengan diskusi mengenai dogma kufur mereka. Secara umum, mereka terkenal. Ketiganya adalah terkenal. Hal ini adalah jelas dinyatakan dalam Qur’an. Untuk berdiskusi atau berargumentasi mengenai hal-hal tersebut dengan mereka tidak menjadi urusan kita. Bagi mereka adalah memilih antara beralih kepada Islam, membayar Jizyah, atau mati.”

Penting untuk menekankan poin yang disajikan oleh Qadi agung Ibn Khaldun ketika dia menyatakan bahwa “untuk berdiskusi atau berargumentasi mengenai hal ini dengan mereka tidak menjadi urusan kita.” Deen Islam bukanlah untuk diadu argumen, hanya cara hidup kita yang dapat diperdebatkan. Tidak ada dialog kristen-Muslim karena mereka tidak sama dengan kita. Dialog semacam itu hanya menurunkan Islam dan memberikan kristen status merasa setara, dan kita dapat mengatakan bahwa semua dari kebaikan terhadap orang kristen karena kita ingin mereka menjadi Muslim. Dialog semacam itu hanya sekedar melanggengkan kristen dan membuat umat Islam kehilangan deen. Ini karena kita tidak dapat mendiskusikan pengetahuan apapun tentang Allah dengan orang-orang yang menyangkal Rasul Allah dan hidup dalam fantasi metafisikal. Tugas kita adalah mengajari mereka, yang menunjukkan berbagai jenis hubungan. Kita akan kembali kepada poin ini nanti untuk mendemonstrasikan bahwa diskusi semacam itu dicetuskan oleh kuffar yang ingin menghancurkan Islam. Hal seperti ini tidak boleh ditoleransi. Sikap kita hendaknya seperti yang diungkapkan oleh Qadi: “Bagi mereka adalah memilih antara beralih kepada Islam, membayarJizyah, atau mati.” Negara modern menawarkan dilema yang tampaknya lebih manusiawi seperti “anda dapat memilih antara pemajakan, penjara atau mati.”

Humanisme esoterik

Humanitas dari humanisme ditentukan oleh interpretasi tetap alami, sejarah, dunia dan entitas dalamtotalitas mereka. Karenanya semua humanisme didasarkan di atas metafisik. Humanisme adalah metafisikal. Pemahaman atas manusia yang dibatasi kepada pengalaman vital manusia adalah peniadaan dari nilai tinggi spiritual apapun. Manusia mampu mencapai melampaui definisi praktis mekanis dari ruang dan waktu. Tetapi jika terjebak oleh pemahaman teknis dari dunia, manusia akan memperbaiki makna alam dan dirinya sendiri sesuai dengan proyek teknisnya. Hasilnya akan menjadi representasi subjektif dari dirinya sendiri, tetapi bukan dirinya sendiri.

Perbuatan tidak dapat dinilai hanya dengan kegunaannya, tetapi oleh ibadah kepada Allah. Mengukur perbuatan berdasarkan kegunaan adalah menentukannya berdasarkan standar yang tidak berhubungan. Ini seperti mengukur kapasitas kemampuan ikan berenang dengan melihat bagaimanaikan itu dapat hidup di tanah kering. Menolak utilitarianisme tidak berarti menjadi tidak praktis. Kekakuan pragmatisme yang berlawanan dengan ibadah, bukanlah perbandingan antara teknis buatan atau prinsip pasti dan ide-ide di satu sisi dan prinsip-prinsip tidak pasti dan non teknis dan ide-idenya di sisi lain. Ibadah pertama-tama adalah melibatkan peniadaan akan apapun selain Allah,artinya, meninggalkan prinsip-prinsip dan ide-ide yang muncul sebagai hambatan kepatuhan kepadaAllah. Ini adalah sesuatu yang sangat tepat yang memungkinkan kita untuk memenuhi tugas kita kepada Allah. Tetapi mencoba menjadi praktis mematikan kita dari pemenuhan tugas-tugas kita, karena selain dari ketaatan menyela di antara pemenuhan tugas-tugas itu. Kita harus membebaskan diri kita dari penafsiran teknis mengenai perbuatan. Ketidakberdayaan pemahaman ilmiah teknis dunia hanya dapat diatasi dengan mengingat Allah yang membebaskan kehendak manusia dari proyek teknis memaksakan diri dan mengembalikan kehendak manusia atas ciptaan.

Cara berfikir humanistik berpendapat bahwa Islam harus membuktikan predikatnya di hadapan ‘ilmu pengetahuan’. Muslim humanis diburu oleh ketakutan bahwa Islam akan kehilangan prestise dan validitas jika tidak dibenarkan oleh ilmu pengetahuan. Dan mereka percaya bahwa cara paling efektif melakukannya adalah dengan ‘mengangkat’ Islam ke tingkat ilmu pengetahuan. Sehingga mereka berbicara dalam istilah bukti-bukti saintifik dari Qur’an, atau ilmu pengetahuan Islam fiqh, Syariah atau Tasawwuf. Sekarang anda dapat menjadi seorang PhD dalam Tasawwuf di beberapa Universitas. Tetapi usaha semacam itu adalah langkah meninggalkan Deen Islam. Tidak berdasar

Page 78: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

ilmu pengetahuan bukan berarti menjadi tidak ilmiah atau irasional. Maksudnya adalah bahwa Islam berada di tingkat lain yang lebih tinggi melebihi ilmu pengetahuan. Kemurnian ilmu pengetahuan, artinya, objektifikasi ilmu pengetahuan meliputi penyediaan aksesibilitas seragam atassegala sesuatu bagi semua orang. Proses ini sama saja dengan menghapus kehendak orang. Untuk mengembalikan kehendak tersebut kita perlu mengingat Allah.

Ilmu pengetahuan tidak mensahkan apapun. Baru-baru ini laporan Reuters tertanggal 16 Agustus 2000 menyatakan bahwa: “...babi menawarkan prospek lain. Karena babi itu serupa dalam ukuran dan aspek lain dari biologi untuk manusia, babi telah dipandang sebagai sumber potensial organ danjaringan untuk transplantasi ke orang. Maret, tim di PPL Therapeutics Plc di Edinburgh, Skotlandia,mengatakan mereka telah menghasilkan sampah dari lima babi menggunakan teknologi kloning. Pada hari Rabu, jurnal ilmiah Nature mengumumkan laporan mereka, yang dipublikasikan akhir bulan ini.”

Sementara mereka takut dengan virus retro babi yang dapat menular kepada manusia sebagai hasil dari ‘ilmu pengetahuan’ ini yang bukan takut kepada Tuhan, tetapi hanya takut kepada kematian, yang bagi ajaran humanisme, adalah satu-satunya iblis yang sesungguhnya. Kematian adalah akhir dan mereka yang tidak menginginkannya berapapun dibayarnya. Karenanya cara apapun untuk manusia dibenarkan.

Muslim takut kepada Allah dan bukan kematian. Muslim lebih baik mati dalam ketaatan, daripada hidup dengan diberi jantung babi. Sayangnya perbedaan antara ilmu pengetahuan humanistik dan Islam terlalu luas untuk dipahami oleh ilmuwan Edinburgh ini dan pendukungnya. Muslim modernis yang mendukung ilmu pengetahuan sebagai alat untuk mereformasi Islam, sangat salah paham mengenai latar belakang ilmu pengetahuan modern. Mereka mengambil ekonomi, sosiologi, biologi, dll. sebagai sarana kepada kemajuan humanistik yang sebenarnya adalah anti Islam pada intinya. Tetapi mereka tidak dapat melihatnya.

Untuk menjadi manusia dalam arti yang beradab dan menanggapi perilaku yang baik, dalam bahasa abad ke-20, berarti menjadi warga negara yang taat hukum, pembayar pajak, dan menjadi pemilih dalam pemilu di negara modern. Sebaliknya untuk menjadi bukan manusia berarti menjadi brutal dan berperilaku berani berkaitan dengan warga negara yang ideal dari negara modern. Apa yang adadalam pertanyaan ketika kita mengatakan manusia bukanlah jenis kelamin atau spesies dibandingkan dengan hewan. Apa yang dimaksud adalah perilaku mengacu pada negara, itu adalah interpretasi aneh mengenai benar dan salah berdasarkan interpretasi aneh manusia, alam, dunia dan sejarah. Itu berarti bahwa setiap bentuk humanisme didasarkan pada metafisika yang menduga penafsiran sesuatu tanpa mengacu pada Allah. Negara dan bank tidak dapat menjadi manusia dengan merujuk kepada pernyataan dan temuan ilmiah, tetapi hanya dengan rujukan kepada Allah. Dan tidak ada yang lain yang lebih penting.

Sekali kita menerima bingkai metafisik dari versi humanisme, kita mengakui kemungkinan intrinsikversi lain dari humanisme juga. Kita dapat membuat setiap orang terlihat sama sebagai manusia berdasarkan jenis humanisme yang berbeda berdasarkan retorika marxis atau sekedar masalah lingkungan. Yang menjadi persoalan bagi kita adalah bahwa cara penetapan semacam ini tidak memiliki kesahihan di hadapan Islam. Islam menyangkal humanisme. Dengan menyangkal humanisme bukan berarti kita tidak menjadi manusiawi, kejam atau berkelakuan barbar, tetapi lebihkepada peniadaan dasar metafisik yang mendasari penilaian mereka mengenai tingkah laku. Islam berada di atas semua itu. Islam bukanlah berdasarkan pada spekulasi metafisik, tetapi berada di atas ketaatan kepada Allah.

Jika tingkah laku manusia diisolasi dari ketaatan kepada Allah, maka kita masuk kepada metafisik sekuler. Setiap definisi sosial atau politis atau biologis mengenai manusia adalah reifikasi manusia, yang menyiapkan dasar bagi penjelasan sekuler atas realitas. Hal itu juga membolehkan kita untuk menjelaskan kenyataan dalam istilah domain esoterik dan eksoterik, dan mempersiapkan untuk penemuan dewa metafisik. Esoterisisme tidaklah ditemukan tanpa kesengajaan di jantung perkembangan sejarah dari humanisme dan apa yang disebut hak asasi manusia. Hak asasi manusia berakar pada esoterisisme.

Page 79: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Islam bukan hanya menyangkal humanisme, tetapi yang lebih penting lagi Islam menyangkal kemungkinan pandangan yang mengecilkan manusia semacam itu. Jika manusia tidak diberikan haknya dengan Allah, dia direndahkan menjadi alat utilitarian. Begitu pula jika manusia direndahkan menjadi perangkat utilitarian maka Allah disangkal. Islam menyangkal kapitalisme yang merupakan standar dari humanisme modern: tidak ada hal semacam kapitalisme baik dalam Islam. Kristen dan masyarakat ini pada umumnya telah menerima bankir yang baik, dan sekarang bankir adalah filantropi. Ini adalah gejala nihilistik dari esoterisisme. Tetapi Allah yang menetapkan. Kita bukanlah yang menetapkan, kita adalah yang diberi ketetapan, yang berarti bahwakita mencintai dengan cinta Allah dan kita membenci dengan bencinya Allah, kita seperti apa yang Dia suka dan kita membenci apa yang Dia benci, kita membolehkan apa yang Dia bolehkan dan kitamelarang apa yang Dia larang.

Penerimaan akan bankir dalam batasan-batasan humanisme adalah bukti kepalsuannya. Karena kita tidak menerima logika yang mengatakan bahwa riba bersatu dengan kelakuan baik, yang dapat digambarkan oleh kita sebagai terpasang dalam irasionalisme. Dan karena kita menentang ‘nilai-nilai’ kapitalis yang ditegakkan oleh hak asasi manusia, yang dapat digambarkan oleh kita sebagai tidak memiliki nilai. Tetapi bagi kita, apa yang mereka sebut manusia, atau hak-hak, atau logis, ataunilai-nilai, atau kebaikan adalah kosong dari makna. Upaya aneh mereka untuk membuktikan secaraobjektif kekebalan hukum pada riba memanifestasikan sifat akal-akalan dari nilai-nilai mereka. Untuk mendasari nilai-nilai semacam itu, mereka mau tidak mau harus mengambil jalan “saya” atau“kami” memutuskan, atau “saya” atau “kami” berkata (ini jalan humanisme). Tetapi mereka tidak bisa menyeru orang kepada Allah dengan dasar humanisme. Humanisme senantiasa menentang Islam selamanya.

Moralitas humanistik adalah moralitas “saya melakukan apa yang saya dapat”: yaitu etika yang dibuat-buat supaya sesuai sehingga dapat mengakomodasi setiap tingkah laku pragmatis. Yang menerima moral ini dapat menjadi manusiawi atau etis. Pandangan subjektif semacam itu dapat mengakomodasi setiap tingkah laku. Itu adalah penyerahan implisit tatanan kekuasaan teknis dari masyarakat kebanyakan, yang dibentuk oleh negara. Setiap reformasi atau variasi dari tingkah laku harus menyerah kepada kekuasaan teknis negara. Hal ini menambah kebingungan dan ketidakberdayaan individu.

Menyeru Allah adalah satu-satunya cara meninggalkan penjara humanistik ini. Menyeru Allah adalah satu-satunya cara memperoleh kembali kapasitas untuk bertindak. Hal itu mengimplikasikan penolakan atas istilah dan bahasa konseptual yang digunakan untuk membenarkan yang tidak dapat dibenarkan: riba dan negara. Bahasa baru kita harus didasarkan pada Qur’an dan tingkah laku kita harus meniru model Rasulullah, sallallahu ‘alayhi wa sallam.

Kebebasan agama tidaklah ada, hanya kebebasan dari kesadaran beragama. Tidak ada kebebasan untuk mempraktekkan Islam dalam negara apapun, karena Islam menyiratkan penghapusan negara. Apa yang mereka sebut kebebasan beragama adalah untuk membatasi Islam kepada tingkah laku personal dan kultural. Menerima istilah ‘toleransi’ sama seperti memperkuat dominasi teknis negaraatas Islam, yang menunjukkan pengakuan langsung bahwa hukum negara dapat mengesampingkan Hukum Islam. Ketika kita diminta untuk menjadi toleran kita diminta untuk menyerahkan agama kita dan menyerahkan agama mereka: humanisme.

Hak asasi manusia adalah fondasi abad ke-20 bagi negara dunia dan agama dunia. Marc Fumaroli dari the Académie Française memandang bahwa hak asasi manusia telah menjadi “agama hak asasi manusia” di atas keruntuhan nihilis dari Eropa tradisional:

“Perancis dan bahasa universalnya dari tahun 1784, dalam semangat dari salah satu mata pelajaran yang paling setia kepada raja, bagaimanapun memisahkan diri dari akar kerajaan. Mereka secara abstrak siap menerima energi baru dari agama hak asasi manusia.”

Esoterisisme dan filosofi hak asasi manusia

Page 80: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Sekali dikatakan bahwa melawan hak asasi manusia tidak berarti menjadi tidak manusiawi, kita sudah melihat kepada filosofi hak asasi manusia lagi dan itu sebenarnya dapat dibayangkan bahwa filsafat seperti itu, yang mencoba untuk berada di atas Wahyu Allah dan penerapan Hukum-Nya, tentu, dalam kenyataannya, tidak manusiawi. Ide dari hak asasi manusia Islam, seperti rekayasa modernis lainnya seperti bank Syariah, adalah sebentuk usaha, untuk menyesatkan Muslim kepada Penyimpangan Esoterik. Dan lagi, untuk menyangkal keberadaan hak asasi manusia Islam tidak berarti bahwa Islam tidak menghadirkan yang terbaik bagi umat manusia, sebaliknya, kebenaran adalah bahwa hanya Hukum Allah yang dapat menjaga martabat dari laki-laki dan perempuan yang beriman. Hak asasi manusia digunakan secara legal di atas semua negara bangsa seolah-olah itu adalah konstitusi dunia, menunggu tegaknya negara dunia untuk diterapkan. Sudah diketahui bahwaide-ide Liberté, egalité, fraternité hendak dioperasikan di Republique Universel, yaitu negara dunia. Sekarang hak asasi manusia sebagai instrumen negara dunia adalah cukup untuk membuat kita berfikir ulang mengenai keseluruhan filosofi mereka sekali lagi.

Tetapi tidak semua orang sekarang setuju dengan hak asasi manusia. Del Valle menulis:

“Percampuran dari terorisme intelektual leninis-stalinis ini dan dari moralisme puritan-protestan yang diadaptasi ulang kepada agama humanitaris baru telah bangkit, pada akhirnya, apa yang Akademisi lain Alain Peyrefitte, namai “fundamentalisme Hak Asasi Manusia”, benar-benar senjata subversi dirancang untuk mendiskreditkan semua sentimen patriotik dan seterusnya, untuk menghancurkan legitimasi negara bangsa. Fundamentalisme universalis ini, ...bermakna di atas semua, mengakhiri kebebasan berekspresi dan juga, mengarahkan kesadaran dalam diri mereka untuk mendirikan sebuah semangat kediktatoran, dengan cara cuci otak mediatik.”

Pemaksaan hak asasi manusia telah dikecam sebagai kediktatoran ideologi dan moral, dengan karakteristik menghilangkan dikotomi teman / musuh klasik ke dalam bingkai yang lebih legalistik polisi / kriminal memberikan kapasitas implisit untuk menjelekkan ide yang cenderung untuk mendiskualifikasi visi dunia mereka. Dengan demikian, sebuah prinsip dari ‘kebenaran politik’ telah diperkenalkan untuk melambangkan kesatuan pikiran dari filosofi humanis ini. Toleransi mereka berhenti ketika orang lain tidak menerima fundamentalisme mereka. Mereka sendiri dapat mendefinisikan siapa yang tidak toleran. Riba bank adalah tidak dapat ditoleransi atau disebut manusiawi. Namun, mereka adalah kriminal bagi Allah dan bagi Muslim. Tidak membayar pajak, tidak membayar bunga atas hipotek, atau tidak menerima tatanan negara dunia didefinisikan sebagaitidak manusiawi dan dapat membawa siapapun kepada penjara atau kematian — jika dia menolak penjara. Moral mematikan Marat dan Robespierre, ‘tidak ada kebebasan bagi musuh kebebasan’ yang dihadirkan sekarang di bawah formula ‘tidak ada toleransi bagi musuh toleransi’ atau yang lebih lazim ‘tak ada demokrasi bagi musuh demokrasi.'

Apa hukuman yang diperuntukkan bagi mereka yang masih berpikir agama mereka adalah benar dan mereka ingin mempraktekkannya? Mereka diberitahu bahwa ‘secara politik tidak benar’ pandangan mereka harus dirubah untuk keuntungan mayoritas yang memiliki pandangan lain. Validasi argumen ini menjadi universal, saya tidak memiliki pilihan kecuali meninggalkan agama saya. Argumen ini tidak membolehkan seseorang untuk berargumen bahwa perbankan adalah praktek agama. Ekonomi, berada di luar benua kata agama yang mereka ciptakan, adalah di luar kritisisme. Ekonomi tidak dapat ditetapkan oleh ukuran yang sama. Ekonomi adalah di atas agama dan karenanya di atas isu toleransi. Ekonomi bertempat pada domain yang secara ilmu pengetahuan benar dan yang pada domain lain menjadi dogma. Memungut riba adalah dogma, dan mengambil penegakan universal negara dunia sebagai dogma, pandangan mereka berbeda dari setiap agama lain yang fundamentalismenya harus dijinakkan oleh toleransi. Tetapi hal ini tidak dapat terjadi karena ‘persaudaraan umat manusia’ dan hak asasi manusia tidaklah netral, keduanya adalah agama tersamar dan toleransi adalah senjata untuk mengutuk orang yang tidak setuju kepada keduanya.

KRITIK ISLAM ATAS HAK ASASI MANUSIA

Setiap keterlibatan dengan Hukum Islam pasti mengungkapkan bahwa Hukum Islam bertentangan dengan hak asasi manusia. Namun, kurang pahamnya kita akan Hukum mengenai hak asasi manusia tidak dipandang dalam Islam sebagai sebuah defisiensi atau negatif. Hukum Islam

Page 81: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

memiliki cara lain melindungi martabat manusia. Hak asasi manusia diciptakan untuk melindungi perseorangan melawan negara tersentral yang kelebihan kekuatan. Tetapi negara juga asing bagi kita sebagaimana hak asasi manusia. Karenanya kita tidak pernah jatuh kepada keperluan akan mekanisme untuk melindungi kita melawan sesuatu yang tidak ada. Hukum Kita, diberikan kepada kita oleh Allah, bukanlah buatan manusia yang terbuka kepada human-error.

Hak asasi manusia hanya dapat eksis dalam masyarakat yang didominasi oleh negara dan dengan sistem hukum modernis dan posistif. Islam adalah bebas dari semua itu. Argumen mengenai bagaimana Muslim bisa sesuai dengan hak asasi manusia dalam agama mereka, hanya dapat dilihat dalam parameter reformasi Islam. Hal itu tidak pernah terjadi pada reformis sehingga itu adalah masyarakat yang memerlukan perubahan, bukan Islam.

Debat pada hak asasi manusia selalu mengecualikan kriminal riba yang merupakan jantung kapitalisme. Posisi Islam adalah jelas. Masyarakat humanis dalam keadaan sakit dikarenakan riba bank. Orang tidak dapat bebas di bawah rejim semacam itu. Jika masyarakat demokratis humanistiktidak memiliki mekanisme untuk menghapuskan bank, kita, sebagai Muslim memiliki kewajiban untuk menghapuskan tindakan tidak manusiawi dan barbarik semacam itu dari masyarakat. Masyarakat humanis tidak sesuai dengan Hukum Islam dan ini adalah masalah bagi Muslim. Mencoba menciptakan hak asasi manusia Islam, adalah bagian dari usaha membuat Islam ‘sesuai’ dengan modernitas. Ada tren yang signifikan menuju hak asasi manusia berskala besar, di antaranyaadalah:

• The Permanent Arab Commission on Human Rights (1969)• The Draft Declaration for an Arab Charter of Human Rights, dikeluarkan oleh the League of Arab States (1971)• The Draft Covenant on Human Rights dihasilkan oleh the Baghdad Conference on the Conferenceof the Union of Arab Jurists (1979)• The Cairo Declaration of Human Rights in Islam, dikeluarkan the Organisation of the Islamic Conference (1990)• The Draft Islamic Constitution, dikeluarkan oleh al-Azhar University.

Pada tingkat hukum, isu mengenai hak asasi manusia dalam Islam berhubungan kepada konstitusionalisme. Konstitusionalisme telah menjadi front historis dari program anti Kekhalifahan. Konstitusionalisme diasosiasikan dengan runtuhnya Dar al-Islam. Sekarang kita memiliki sejumlah ‘konstitusi Islam’. Salah satu yang paling terkenal adalah konstitusi Iran. Konstitusi ini memiliki bagian yang menjamin hak asasi manusia, yang diatur dalam institusi sistem bersaing yang memiliki kemiripan besar kepada konstitusi lain. Sebagian dari institusi kunci ini adalah parlemen, sistem pajak, dan bank sentral. Dari sudut pandang metodologis sistem tersebut beroperasi di bawahgaris panduan yang sangat sama dengan model konstitusi lain, misal, Republik Perancis Kelima atau memang, konstitusi Amerika Serikat.

Esoterisisme dan konstitusionalisme

Konstitusi memiliki perangkat esensial esoterisisme. Konstitusi menantang kesahihan hukum agama, dan menyediakan pembenaran politik yang diminta bagi negara. Mereka mendefinisikan ulang kebebasan dalam hal kepatuhan politik. Moral baru mereka, seperti toleransi, kedamaian dan keamanan menjadi nilai-nilai pengganti bagi imperatif kategoris dari negara dan perkembangan kapitalisme. Konstitusi menjadi perangkat esensi kapitalisme.

APA ITU KONSTITUSIONALISME?

Konstitusi itu sendiri hanyalah hasil dari deliberasi sekelompok orang di atas kertas, yang dapat dirubah atau diamandemen dari waktu ke waktu tergantung keperluan. Konstitusi kemudian bertumpu pada persetujuan, apakah itu ditegakkan atau dengan persetujuan diam-diam atau bahkan oleh paksaan. Objek dari konstitusi, adalah untuk membatasi tindakan sewenang-wenang dari pemerintah, untuk menjamin hak-hak dari yang diperintah, dan untuk menentukan operasi dari kekuasaan yang berdaulat.

Page 82: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Esensi dari konstitusionalisme adalah penegasan bahwa agama atau agama-agama tidak memiliki hukum, dan bahkan jika agama-agama itu memiliki satu, hukum buatan manusia adalah lebih baik daripada yang berasal dari nabi atau nabi-nabi. Konstitusi muncul dengan latar belakang adanya hukum adat dan agama dan datang untuk menggantikan hukum adat dan agama. Inilah sebabnya mengapa permusuhan mendasar untuk agama atau agama tradisional lebih terorganisir tersirat dalam konstitusionalisme. Keseluruhan proses tersebut dijumlahkan oleh Figgis dalam frase: ‘Kebebasan politis adalah penerima warisan yang tertinggal dari permusuhan gerejawi.’ Pendukung konstitusi itu tentu saja menghadirkan konstitusi sebagai pembela agama, atas nama kebebasan beragama. Apa yang kenyataannya dilindungi adalah keragaman agama yang menjamin validitas absolut kepada ketiadaan. Tetapi jika agama tidak mutlak maka itu bukan lagi agama, tetapi menjadimaksimalnya sekelompok perasaan dan kecenderungan pemikiran tanpa relevansi praktis untuk aspek utama kehidupan politik dan ekonomi. Dan ini adalah cara bagaimana konstitusi mentransformasikan agama di bawah aturan mereka.

Untuk memahami konstitusionalisme adalah penting untuk memahami nilai relatif yang ditugaskan untuk nilai-nilai simbolik. Menarik bahwa ide persamaan yang diungkapkan dalam semua konstitusitelah muncul dalam bentuk protes melawan apa yang dianggap sebagai ketidaksetaraan. Dengan demikian klaim dari konstitusi adalah klaim untuk penghapusan hak istimewa. Itu adalah respon dari sebuah kelas, atau orang-orang ditekan atau dimatikan dari pemenuhan hak-hak mereka, oleh orang atau kelas lain. Orang-orang yang menyusun Deklarasi Kemerdekaan di Amerika Serikat yang terbukti dengan sendirinya bahwa semua manusia adalah sama adalah para pemilik budak. Mereka tidak bermaksud untuk menegaskan proposisi abstrak yang tersirat bahwa budak mereka sama dengan diri mereka sendiri. Apa yang sebenarnya mereka maksud adalah bahwa mereka sendiri adalah sebagai Raja George, dan mempunyai hak yang sama untuk mengatur diri mereka sebagaimana saudara mereka di Inggris.

Begitu pula dengan Deklarasi Hak Asasi Manusia yang disahkan oleh Majelis Nasional di Perancis pada tahun 1789 pada kenyataannya adalah tindakan balasan kepada pernyataan dari Louis XIV , “L’Etat c’est moi”, dan suatu penolakan atas klaimnya kepada kendali mutlak seumur hidup, kebebasan dan kebahagiaan rakyatnya. Hal tersebut adalah ‘mengingat bahwa kebodohan, kelalaian, atau penghinaan terhadap hak asasi manusia adalah satu-satunya penyebab kemalangan publik dan korupsi dari pemerintah bahwa Majelis Nasional memutuskan untuk dituangkan dalam pernyataan khidmat yang alami, yg tidak dapat diceraikan dan tidak dapat dicabut hak-hak orang-orang dan menegaskan bahwa manusia dilahirkan, dan selalu terus, bebas dan sama dalam hal hak-hak mereka.’

Apa yang ditunjukkan oleh contoh-contoh ini adalah bahwa kedatangan konstitusionalisme bukan suatu pencarian yang abstrak untuk nilai sempurna abstrak, tetapi pencarian kekuatan politik menentang yang sudah ada, yang menggunakan nilai-nilai ini sebagai sarana untuk memperoleh danmembenarkan tujuan duniawi mereka dengan memelintir makna simbolik dari nilai-nilai ini untuk kemudahan mereka. Konstitusionalisme adalah bagian dari proses devaluasi nilai-nilai yang kita sebut nihilisme. Penting untuk menyatakan bahwa nilai-nilai konstitusi adalah sarana untuk membenarkan tujuan dan institusi politik. Tanpa kesahihan agama dalam kata-kata yang sehat dari Nabi, nilai-nilai dijual kepada spekulasi rasional. Kegunaan nilai-nilai ini dengan jelas dapat diamati sekarang dalam suara para politisi yang tanpa akhir mengklaim keadilan, kedamaian, ketertiban, dll. Sebagaimana diidentifikasi oleh program partai politik mereka sendiri.

Perbankan menghendaki agama yang telah dijinakkan dan penghilangan kekuatan normatifnya. Logika kapitalis menghendaki jangkauan yang tidak dibedakan dan jumlah yang berkembang dari konsumen dan pasar. Dengan demikian pembayar pajak menjadi identitas yang lebih kuat ketimbang pertalian agama. Hasilnya adalah keperluan untuk mengasimilasikan perbedaana agama. Sarana untuk asimilasi kepada peranan pembayar pajak adalah prinsip dari toleransi. Toleransi bergerak secara bertahap dari penyelidikan filosofis ke ranah politik dan berubah menjadi undang-undang dalam bentuk konstitusi. Jauh dari romantisisme, apa yang konstitusi maksud adalah penghapusan identitas agama dalam mendukung warga negara, mendefinisikan secara tidak cermat sebagai pembayar pajak. Kita ingat bahwa Thomas Paine berkata:

Page 83: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

“Apapun bentuk dari konstitusi, telah menjadi mesin paling produktf dari pemajakan yang pernah ditemukan.”

Konstitusionalisme terlalu baru sebagai sebuah fenomena yang diberi validitas universal yang diklaimnya. Gelombang besar konstitusionalisme tidak terjadi sampai paruh kedua abad kesembilanbelas. Gerakan ini berasal dari gerakan pemersatu di Italia dan Jerman yang, pada gilirannya merekabertanggung jawab atas konstitusi republik yang diumumkan di Perancis setelah perang tahun 1870.Dalam Islam, Sultan Abdulhamid II, rahimahu’llah, di bawah perintah hukum telah memproklamasikan di tahun 1876 Konstitusi Ottoman pertama hanya untuk membatalkan itu saat iapunya kesempatan dua tahun kemudian. Tidak sampai 1908 sehingga Young Turks bisa melengserkan Khalifa Sultan Abdulhamid dan menyatakan Turki sebagai sebuah monarki konstitusional. Penting untuk diingat bahwa keseluruhan gerakan yang memisahkan Eropa Selatan dari Dar al-Islam telah mengadopsi konstitusionalisme politik sebagai prinsip dan sarana dari ‘emansipasi’ mereka. Ini adalah relevan untuk memahami ketidaksesuaian dari ide konstitusionalisme Islam.

Esoterisisme dan negara

Negara modern pertama muncul di Inggris. Bukanlah sentralisasi yang membuat negara modern, ituadalah transformasi pemerintahan dengan bergabung dengan perbankan dan transformasi rakyat menjadi warga negara. Pada pertengahan abad ke-XVII Inggris telah menjadi negara modern pertama di mana, faktor-faktor linguistik, politik, ekonomi dan agama bergabung untuk menyatukanorang-orang. Perbankan telah memberikan Inggris keunggulan dalam perdagangan dan mendorong ilmu pengetahuan. Adalah penting untuk membedakan antara negara dan pemerintah dan antara negara dan bangsa.

PEMERINTAH DAN NEGARA

Perbedaan esensial adalah bahwa pemerintah bukanlah bank dan tidak melakukan praktek perbankan atau mengizinkannya di bawah perintahnya. Negara adalah pemerintah plus perbankan, dan menyiratkan pengesahan terhadap praktek perbankan, artinya, validasi terhadap kejahatan riba.

BANGSA DAN NEGARA

Istilah-istilah ini telah datang untuk digunakan sebagai pengganti istilah alternatif. Walaupun konsep-konsep ini adalah sangat dekat berhubungan, namun mewakili kenyataan yang berbeda. Bangsa merujuk kepada orang-orang sementara negara adalah salah satu dari banyak sistem sosial yang diikat dengan kepribadian hukum di mana bangsa tersebut diorganisir.

Nasionalisme dan sosialisme telah menggunakan negara sebagai instrumen, dan dalam cara ini sejak 1860-an hubungan antara yang diperintah dan pemerintah di kebanyakan negara berkembang menuju model negara. Dua pendiri-negara yang paling terkenal, Cavour dan Bismarck, bertanggungjawab untuk mendirikan negara sebagai ide sentral bangsa. Identifikasi ini menghapuskan perbedaan antara bangsa dan negara, artinya keanggotaan negara identik dengan keanggotaan bangsa. Dengan demikian istilah kebangsaan, walaupun masih memegang arti dalam semangatnya, dalam istilah hukum, maksudnya adalah menandakan kewarganegaraan. Juga istilah warga negara, dari arti ‘penghuni kota besar’ di Jaman Pertengahan, menjadi keanggotaan individual dari negara. Kebingungan berlanjut sekarang dengan organisasi seperti Persatuan Bangsa-bangsa, yang tidak mengakui bangsa-bangsa sebagai anggota tapi negara-negara. Dalam kebingungan ini apa yang berlaku adalah gagasan bahwa negara adalah bentuk organisasi yang barangkali dimiliki oleh bangsa atau sekelompok bangsa.

Bangsa (nation) asalnya berasal dari kata Latin natus, the completed past tense dari nasci, artinya untuk dilahirkan, dan nascor, artinya kelahiran. Natio digunakan secara sinonim dengan kata gens untuk menunjukkan kelahiran atau ras dan menandakan suku atau kelompok sosial berbasis komunitas darah yang nyata atau favorit dan mungkin memiliki bahasa yang sama. Dengan

Page 84: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

munculnya kekerabatan dinasti terpusat di akhir Abad Pertengahan, terdiri dari pengelompokan masyarakat bahasa dan tradisi yang beragam, konsep dari bangsa memerlukan makna politik. Bangsa mulai bergabung dengan keanggotaan kepada kekerabatan dinasti. Tetapi ide kebangsaan, dan penciptaan kesadaran akan kebangsaan, hanya muncul dengan kedatangan negara. Dengan demikian ‘kesadaran berbangsa (national)’ pertama kali munculnya di negara modern pertama, Inggris. Pada keduanya, Inggris dan Perancis, negara mendahului nasionalisme. Ini penting dalam memahami bahwa nasionalisme secara esensial adalah statisme, dan bahwa nasionalisme Arab, misalnya, pada dasarnya adalah upaya menciptakan negara.

Sekarang, bukan hanya bentuk untuk mengorganisir bangsa, dan tentu saja ini bukan model Islam. Ide dari negara Islam karenanya secara keseluruhan inkonsisten dengan makna dari negara dan Islam . Hal itu menyepelekan keberadaan spesifik dan model pemerintahan dalam Islam yang mendahului negara dan bersifat Ilahi. Hal ini juga mengidentifikasi tanpa pembenaran apapun kepentingan negara dengan kepentingan bangsa.

Sepanjang abad kesembilanbelas istilah bangsa yang disebut secara konsisten sebagai slogan menentang segala bentuk absolutisme, yang di dunia Muslim mengambil bentuk anti-kolonialisme. Dalam hal ini bukanlah negara yang ada diidentifikasi dengan bangsa, tetapi formasi dari sesuatu yang baru, di sekeliling batasan dan bermacam identitas kultural. Gerakan nasionalis sering dipimpin oleh kelas menengah yang kebanyakan menghendaki kebebasan melalui organisasi sepertifremason, asosiasi literal, persatuan dagang dan klub olahraga. Metode mereka dalam mencapai kemerdekaan berkisar dari revolusi sampai konstitusionalisme. Sementara reaksi dari negara yang ada bagi nasionalisme adalah asimilasi, hal ini menghasilkan ketiadaan perbedaan akan cara hidup (institusi dan budaya) utamanya melalui teknologi dan penemuan dari nasionalisme liberal. Di bawah karakter ini kita dapat mendefinisikan pan-Arabisme yang dipromosikan oleh para pe-reformasi Islam.

Hobbes, Locke dan Rousseau, mengembangkan ide kontraktual negara. Apa yang Rousseau sebut the soverain état nationale merujuk kepada keseluruhan populasi negara. Di Inggris the Glorious Revolution and the Toleration Act tahun 1689 melambangkan kebebasan, individualisme dan patriotisme dari hari tersebut. Setelah kehilangan cahaya agama dan identitas nasionalis internal, negara Inggris menjadi dingin, perhitungan, mesin rasionalis. Ini adalah Inggris yang Hobbes bikin Leviathan-nya, sebuah negara sekuler berdasarkan rasionalisme, kemanfaatan dan mengabaikan adat tradisional dan preseden sejarah. Hobbes melihat negara sebagai polisi yang menjamin hukum dan ketertiban, dan warga negara yang lebih suka memiliki itu daripada kekacauan. Locke mengambil alih gagasan kontrak dengan teori pemerintah sebagai kepercayaan moral yang bertanggung jawab kepada orang-orang. Bentham, terinspirasi oleh Hobbes dan Locke, melihat negara dalam hal kebaikan terbesar berdasarkan jumlah terbesar. Dia menolak adat dan hukum alami. Penegasan mereka tentang negara, adalah juga penegasan akan etika dan nilai toleransi dan dukungan tak bersyarat kepada kapitalisme.

Secara keseluruhan, percobaan negara telah menjadi bencana yang lengkap, untuk beberapa alasan. Yang terpenting adalah karena kapitalisme, adalah sebuah kegagalan, kedua karena kekuatan bangsaada dalam konflik tetap dengan pengelompokan yang berorientasi ekonomi dan negara dan yang ketiga karena kapitalisme adalah pembuangan dari negara-bangsa yang mendukung suatu kontradiksi yang lebih besar, bangsa satu-dunia. Sesungguhnya, evolusi terbesar dari kapitalisme sekarang menyerukan universalisme sebagai tujuan baru, yang mendahului dimensi kultural nasional. Universalisme baru diidentifikasi dengan munculnya konsep negara dunia.

Ide dari negara Muslim lebih tepat dalam makna original dari istilah tersebut, karena merujuk kepada istilah non-Muslim sebagai orang asing dan berbeda. Aliansi ini lebih kuat dalam Islam daripada hubungan darah. Ini tidak berarti bahwa tidak ada pentingnya diberikan kepada orang-orang yang berbeda berdasarkan bahasa dan budaya. Tetapi identitas ini tidak mengarahkan kepada pemisahan dari badan utama, karena mereka dianggap secara hierarki bentuk yang lebih rendah dariidentitas.

Esoterisisme dan demokrasi

Page 85: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Konstitutionalisme modern telah berkembang dua kali lipat dari basis nasionalisme dan demokrasi perwakilan. Dalam pendirian negara konstitusional, definisi dari bangsa ditentukan oleh bahwa warga negara yang dibatasi dalam suatu wilayah tertentu, independen dari ras dan agama. Dalam kondisi saat ini negara konstitusional dipahami sebagai negara demokratis nasional, yang ‘menjamin kedaulatan rakyat.’

Bagian dari justifikasi demokrasi adalah bahwa sebagai bagian integral dari semangat Eropa, memiliki akarnya di Yunani Kuno. Yang disebut demokrasi Yunani, sebagaimana dipandang oleh Aristoteles telah disusun dalam batas-batas fisik tertentu: satu adalah bahwa demokrasi hendaknya cukup luas untuk menjadi secara ekonomi, yang mandiri dan cukup kecil untuk memungkinkan semua warga negara untuk bertemu bersama di satu tempat. Kita mungkin mengumpulkan dari gagasan partisipasi warga negara ini bahwa ide Yunani yang asli tentang demokrasi tidak mengharuskan representasi politik tapi benar-benar partisipasi semua orang. Sementara kita terus berkata bahwa demokrasi dilahirkan di Yunani, ide dari perwakilan politik adalah benar-benar tidak diketahui oleh orang-orang Yunani. Seorang warga negara Yunani benar-benar dan secara pribadi seorang prajurit, seorang hakim dan anggota majelis yang mengatur. Negara-kota Yunani tidak dibatasi oleh wilayah atau angka dan selanjutnya demokrasi Yunani mensyaratkan lembaga perbudakan, dimana demokrasi modern mundur. Bagi orang Yunani negara adalah ikatan spiritual, bukan mesin pemerintahan belaka. Ini dipahami dalam setiap organisasi sosial, ekonomi dan bahkanagama. Dalam pandangan Plato dan Aristoteles, anarki telah dihasilkan dari perkembangan tak terkendali demokrasi di Athena. Sebagai jawaban degenerasi ini, mereka merumuskan filsafat politik mereka, Republiknya Plato dan politiknya Aristoteles.

Institusi perwakilan adalah penemuan dari orang-orang Anglo-Saxon . Sampai akhir Perang Dunia Kedua institusi tersebut belum berakar luas di luar dunia Anglo-Saxon. Secara umum diakui pada periode antar perang bahwa sistem Inggris tidak sesuai dengan rakyat Jerman. J. H. Oldman, seorang penulis kristen Inggris menegaskan:

“Seorang penulis Jerman baru-baru ini telah melaksanakan, dengan kekayaan sangat besar dari belajar, studi mengenai institusi Inggris dengan pandangan untuk menemukan apa yang Jerman dapat pelajari dari penakluknya dalam perang akhir. Ketika ia datang untuk berurusan dengan lembaga parlemen, sementara ia mengakui bahwa Jerman perlu untuk memperoleh dan juga dia dapat 'sense politik' dari Inggris, dia dengan tegas berpendapat bahwa sistem politik Inggris tidak dapat ditransplantasikan ke Jerman. Semua nasihat dan khotbah di dunia tidak akan membuat disposisi Jerman berbeda dari apa adanya, dan akibatnya pasti bahwa sistem parlemen Inggris dalam bentuk di mana dia eksis di Inggris tidak akan berhasil di tanah Jerman. Tak seorang pun akan mengira bahwa Dr. Dibelius menganggap Inggris ras unggul daripada Jerman, tetapi dia mengakui bahwa Jerman secara konstitusional tidak mampu bekerja dengan sukses dalam institusi yang diciptakan dan dikembangkan oleh Anglo-Saxon secara khusus.”

Jika demokrasi perwakilan adalah Anglo-Saxon, yang tidak sama dengan mengatakan bahwa itu adalah Yunani. Yunani Kuno diduga merepresentasikan esensi dari Eropa. Dengan menghadirkan demokrasi sebagai sebuah fenomena Yunani, bukannya Inggris, Inggris telah menyatakan keinginanmereka untuk memaksakan validitas universal untuk apa sebenarnya proses Anglo-Saxon homogenisasi politik dan dengan demikian memperluas pengaruh politik mereka. Dilihat dari sudut pandang ini perluasan cepat konstitusionalisme demokrasi juga merupakan perpanjangan dari ekonomi kapitalis di mana Inggris berhasil jadi pemimpin selama abad ke-19. Sebelum abad ke-19 yang menganut konstitusi adalah Britania (belum tertulis) dan Amerika Serikat.

KEDAULATAN

Pada tahun 1793 perwakilan rakyat Perancis memasukkan raja mereka, Louis XVI, di penjara, yangmenimpa fiksi konstitusional yang menjamin monarki yang tidak dapat diganggu gugat. Para wakil rakyat merasa bahwa mereka telah terlalu lama menjadi korban egoisme monarki dan berpikir bahwa cara untuk membebaskan diri adalah memproklamirkan diri sebagai para penguasa. Tetapi, apa itu monarki? Kedaulatan dari satu manusia. Dan apa itu demokrasi? Kedaulatan dari orang-

Page 86: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

orang atau perwakilan politik dan orang-orang, atau mayoritas perwakilan politik dari orang-orang. Bagaimanapun, selalu kedaulatan manusia sebagai pengganti kedaulatan Hukum.

Demokrasi terbaik tidak dapat mempertahankan kebebasan orang-orang. Karenanya, apa itu kedaulatan? Dikatakan bahwa kedaulatan adalah kuasa untuk membuat hukum. Kuasa semacam itu di tangan manusia adalah sebuah absurditas yang hanya menyajikan depotisme. Politisi revolusioneryang menciptakan demokrasi dan yang melihat ketidakadilan dibuat oleh raja menggunakan kuasanya untuk membuat hukum karena itu adalah kehendak mereka, ingin mendapatkan kesenangan membuat hukum mereka sendiri. Permainan hanya berpindah tangan, tetapi masih permainan yang sama.

Saat Muslim mengatakan “ini adalah hukum Allah”, permainan selesai. Definisi kedaulatan yang dimulai dengan definisi seperti ‘kehendak raja’ atau dengan ‘kehendak dari perwakilan partai politik’ adalah, terlepas dari jumlah kehendak yang terlibat, adalah dua sistem yang identik. Dalam keduanya, errornya adalah sama: penegasan bahwa hukum adalah ekspresi dari kehendak manusia. Ini adalah karena hukum bukanlah kehendak manusia, tetapi itu adalah fakta. Allah telah membuat Hukum-Nya sebagai fakta di dunia ini yang berasal dari Kehendak-Nya. Gabungan kehendak dari semua manusia di planet tidak dapat mengubah Hukum Allah, hanya Dia yang dapat. Apa poin dari mendiskusikan legalitas riba di parlemen jika riba telah diharamkan? Kita dapat menciptakan kode lalu-lintas, tapi bahkan kode lalu-lintas ini harus tunduk kepada Hukum Allah. Allah berfirman dalam Qur’an:

يعلمون لا الناسءاشي نم أكثر ولكءاشي نم ءاشي ن م القيءاشي نم يءاشي ن الدءاشي نم لءاشي نم ك ذ ياه اريبخ نولمعت امب ناك هللا نإ إءاشي نم لا إءاشي نم تعبدوا ألا أمر لءاشي نم لهءاشي نم اريبخ نولمعت امب ناك هللا نإ لا إءاشي نم الحكم إءاشي نم نءاشي نم

(Tiada lain) tiadalah (keputusan itu) kepastian itu (hanya kepunyaan Allah) semata (Dia telah memerintahkan agar kalian tidak menyembah selain Dia. Itulah) yakni agama tauhid itulah (agama yang lurus) agama yang mustaqim (tetapi kebanyakan manusia) orang-orang kafir (tidak mengetahui.") apa yang bakal menimpa mereka, yaitu berupa azab; mereka benar-benar orang-orang yang menyekutukan-Nya. (12, 40).

Konstitusi adalah ekspresi dari absurditas politik yang disebutkan di depan, dan mengolok-olok orang-orang dengan berpura-pura bahwa wakil-wakil partai politik mereka dapat membuat hukum tertinggi. Absurditas ini adalah turunnya derajat akal. Seorang mahasiswa Muslim jurusan hukum dari Universitas Bosphorus yang kita temui di Istanbul mengatakannya demikian:

“Demokrasi? Apa yang terjadi jika mayoritas orang salah?” Demokrasi adalah inti filosofi dari dunia modern. Ia berdasarkan pembenaran absolutisme negara, dan membenarkan kendali total atas masyarakat di luar apa yang akan dapat diterima dari setiap tiran individual."

Apakah orang-orang punya otoritas di atas apa yang telah Allah perintahkan? Jawabannya adalah tidak, tetapi esoterisisme menyediakan basis metafisika yang darinya mendefinisikan agama dalam pemisahan dari urusan-urusan eksoterik duniawi dari negara, dan karenanya mendukung legitimasi dari demokrasi untuk mengatur urusan-urusan duniawi. Dari titik pandang ini, Tuhan telah melakukan tugasnya dan sekarang saatnya urusan manusia, yang memberikan pengertian tertinggi eksistensi berdasarkan apa yang kita sebut ‘realitas manusia’. Realitas manusia adalah realitas dari ego cogito, yang masih dapat menegaskan bahwa Tuhan adalah yang paling berkuasa, tetapi dalam tindakan menghendaki praktis. Dalam cara berfikir ini, kekuatan teknis — termasuk demokrasi — ditetapkan sebagai horizon ontologis, mendominasi proyek eksistensial, Tuhan tertinggal di luar semua itu, dalam bingkai metafisik yang mempertahankan yang halus dan pemikiran mewah dari tema transendental murni. Kepatuhan kepada Tuhan ditransformasikan kepada perasaan bersalah yang dicari sendiri yang menerjemahkan kepada perilaku tercela mementingkan diri sendiri yang puritan terkait erat dengan sebuah pemanjaan diri sosial dan politik yang tidak dapat dibedakan dari pragmatisme agnostik belaka.

Salah satu Muslim yang paling berpengaruh dari anak benua, Abul A’la Maududi, menyatakan bahwa "nasionalisme, sekularisme dan demokrasi bertentangan dengan Aqidah agama yang umat Islam peluk" namun dia menyerah kepada penciptaan partai politik di Pakistan yang dia sebut

Page 87: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Jamaat al-Islamiya. Menyerah kepada kegunaan pragmatis dari partai politik oleh orang yang terang-terangan membencinya merupakan indikasi yang terungkap dari semacam tantangan yang disajikan oleh demokrasi dan partai politik saat ini. Pewaris dari Maududi dan penerjemah dari kebanyakan karyanya, Khurshid Ahmad, seorang yang secara tetap hadir dalam pertemuan antar-keyakinan, berpartisipasi pada tahun 2000 dalam sebuah pertemuan di Universitas Georgetown yang berjudul ‘Teori dan Praktek dari Demokrasi dalam Islam’, diorganisir oleh Pusat Studi Islam dan Demokrasi. Dalam pidatonya dia menekankan “kebutuhan bagi perkembangan ekonomi dalam rangka memfasilitasi pemerintahan demokratis.”

Reformis Muslim terpikat ke dalam demokrasi sebagai sarana reformasi: semua politik dan tuntutanIslam diterjemahkan kepada partai politik melibatkan kekuatan negara sebagai satu-satunya sarana untuk mereformasi masyarakat. Dengan demikian secara implisit menjadi jelas bahwa masyarakat telah mengundurkan diri dalam mendukung negara legislatif. Anggota parlemen berusaha membuat undang-undang selain dari apa yang Allah telah buat adalah usaha untuk membuat diri sendiri menjadi sekutu dari Allah. Allah adalah satu-satunya Pembuat Undang-undang bagi manusia. Allah berfirman dalam Qur’an:

الله بءاشي نم هءاشي نم يأذن لم ما يءاشي نءاشي نم الدءاشي نم ءاشي ن مءاشي نم لهم شرعوا شركاء لهم أم

(Apakah) sebenarnya (mereka mempunyai) yang dimaksud adalah orang-orang kafir Mekah (sesembahan-sesembahan) yaitu setan-setan mereka (yang mensyariatkan) maksudnya, sesembahan-sesembahan mereka itu mensyariatkan (untuk mereka) untuk orang-orang kafir (agama) yang rusak (yang tidak diizinkan oleh Allah?) seperti ajaran menyekutukan Allah dan mengingkari adanya hari berbangkit. (42, 21).

Allah berfirman bahwa kuffar membuat deen lain (agama) selain dari Islam. Ini adalah jelas dalam baris berikut:

يءاشي نءاشي نم دءاشي نم ولءاشي نم ي ينكم دءاشي نم لكم

(Untuk kalianlah agama kalian) yaitu agama kemusyrikan (dan untukkulah agamaku") yakni agama Islam. Ayat ini diturunkan sebelum Nabi saw. diperintahkan untuk memerangi mereka. Ya Idhafah yang terdapat pada lafal ini tidak disebutkan oleh ahli qiraat sab'ah, baik dalam keadaan Waqaf atau pun Washal. Akan tetapi Imam Ya'qub menyebutkannya dalam kedua kondisi tersebut. (109, 6).

Dibuat jelas dalam ayat ini bahwa kuffar tidak hanya menghapuskan agama, tetapi mereka menciptakan agama baru. Bahkan ateis pun mengikuti sebuah agama. Ketika merujuk kepada kristen dan yahudi Allah memberitahu kita bahwa mereka mengasosiasikan rabi dan rahib mereka dengan Allah.

Allah berfirman dalam Qur’an:

اللهءاشي نم دونءاشي نم ءاشي ن مءاشي نم أربابا ورهبانهم أحبارهم اتخذوا

(Mereka menjadikan orang-orang alimnya) dimaksud adalah ulama-ulama Yahudi (dan rahib-rahib mereka) para pendeta Nasrani (sebagai tuhan selain Allah) karena para pengikut agama Yahudi dan Nasrani mengikuti mereka dalam hal menghalalkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan mengharamkan apa yang telah dihalalkan oleh-Nya (9, 31).

Bagaimana mereka mempersekutukan rabi dan rahib mereka sebagai sekutu Allah? Imam Ahmad dan Imam Tirmidhi meriwayatkan dalam kumpulan hadist mereka dari Rasulullah, sallallahu ‘alayhiwa sallam:

“Adey bin Hatim, semoga Allah berkenan terhadapnya, yang dulunya kristen kemudian memeluk Islam, berkata: saya datang kepada Rasul Allah, sallallahu ‘alayhi wa sallam, ketika beliau

Page 88: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

membaca Surah at-Tawbah sampai beliau mencapai ayat: ‘Mereka telah mengambil rabi dan rahib mereka sebagai tuhan selain Allah’. Lalu aku berkata: ‘Wahai Rasul Allah, kami tidak pernah mengambil mereka sebagai tuhan. Beliau [Nabi, sallallahu ‘alayhi wa sallam] berkata: ‘Ya [engkau melakukannya]. Tidakkah mereka melegalkan bagimu apa yang Allah haramkan untukmu, dan engkau mematuhinya? ’aku berkata: ‘Ya, memang.’ Beliau berkata: ‘Itu artinya beribadah kepada mereka.’”

Apa yang dimaksud hal ini adalah bahwa keputusan parlemen tidak berlaku untuk Muslim. Keputusan mereka menentang Deen kita, apakah mereka seperti itu atau tidak. Kita tidak dapat menerima mereka karena kita tidak dapat beribadah kepada parlemen. Hanya musyrikun yang akan melakukan hal tersebut. Sementara tampaknya kita dipaksa untuk mematuhi mereka melawan kehendak kita dan tugas sebagai Muslim, faktanya adalah bahwa kita tidak dapat menerima ide demokrasi atau kebebasan. Semua itu tidak lain adalah sebuah pemaksaan dari orang-orang yang telah melewati kapasitas dan kekuasaan mereka. Apa yang lebih penting adalah bahwa Muslim tidak pernah bisa tunduk kepada keputusan mereka dengan sukarela, yang berarti ia harus bekerja untuk pemenuhan Syariah. Ini adalah satu-satunya tujuan dia diciptakan.

Pendekatan esoterik mengikuti dua tren:

1] Diperintah selain oleh Syariat adalah boleh di bawah keadaan tertentu, seperti situasi kita hidup sekarang.2] Kita hendaknya meng-Islamkan negara dan konstitusi, dan membiarkan partai politik Islam menciptakan negara Islam, dengan konstitusi Islam dan parlemen Islam.

Kedua pendekatan itu menganjurkan keberlanjutan negara teknis. Negara adalah bagian dari dunia dan tidak diam. Tidak ada negara dapat dikembangkan di luar sistem ekonomi, politik dan teknis yang diberikan. Ketika anda menerima mesin negara, anda menerima totalitas dari sebuah sistem yang memelihara homogenitas dasar yang didirikan di atas beberapa aparat umum dari organisasi, informasi, memorisasi dan persiapan untuk pengambilan keputusan.

Mesin raksasa ini disebut fungsi negara dan menyimpulkan dengan sangat sedikit rasa hormat terhadap makna kebebasan individu. Sebaliknya arti kebebasan dan segala sesuatu yang memiliki nilai sosial — seperti agama — telah bergerak kepada tingkat abstrak, dengan kesadaran akut non-realitas (prinsip-prinsip dan hak-hak) dan ketidaksadaran akan realitas (pencurian dan riba). Sekarang, sifat perubahan ini dalam suatu hubungan adalah karena negara itu sendiri. Negara bertahan dalam menyajikan apa yang tidak nyata sebagai nyata, sementara menyembunyikan realitas tertentu dari pemeriksaan. Hal ini dilakukan dengan sikap dingin, ketidakpedulian dan anonimitas sebagai bagian dari proses pemerintahan yang diterima begitu saja.

Negara Islam tidak gagal untuk memiliki konstitusi, secara alami mewujudkan dan mendukung sikap dasar filosofi Hak Asasi Manusia dimana konstitusi didasarkan. Untuk mengatakan bahwa konstitusi adalah rekayasa masonik tidaklah berlebihan. Memang benar dari yang paling penting dari semua, Konstitusi Amerika Serikat adalah yang berlisensi negara demokrasi riba pertama dalam sejarah.

Setidaknya kita dapat berkata bahwa itu adalah salah satu yang diciptakan oleh mayoritas mason. Ini hanya menarik karena filosofi di mana fremasonri didasarkan merupakan inti dari gagasan hak asasi manusia. Hak asasi manusia dan konstitusionalisme adalah filosofi identik. Itu hanya masalah waktu sebelum semua konstitusi dunia mengadopsi Deklarasi Hak Asasi Manusia sebagai bagian integral dari semua undang-undang negara mereka. Keseragaman ini mengejutkan ketika kita mempertimbangkan di dalamnya termasuk kaum komunis serta negara-negara kristen dan Muslim. Karena semua negara itu memilikinya, tentunya bahwa konstitusionalisme dan hak asasi manusia adalah bagian-bagian integral dari konsep negara modern.

Hukum negara hanya melayani kelanggengan negara. Individu berada pada pelayanan negara. Hal ini termanifestasikan ketika kita menyadari bahwa mesin dan skup negara tidak dapat mundur dengan sendirinya. Negara mengikuti perkembangan logisnya sendiri. Negara menjadi negara total

Page 89: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

dalam proses perkembangan mandirinya itu. Negara total terjadi ketika setiap aspek dari hidup manusia dikenai oleh kendali dan manipulasi, eksperimentasi dan pengamatan dari negara. Hal ini dilakukan tanpa pertimbangan apapun dari kebebasan individual, tetapi sekedar nama abstrak dari kebebasan. Atas nama kebebasan, pajak dinaikkan.

Pemajakan adalah bagian dari yang diperangi dalam Islam. Pemerintah Muslim — kita telah membedakan pemerintahan dari negara, sebagaimana kita membedakan perdagangan dari riba — mendapat otoritasi dari Allah untuk menuntut Jizyah dari kafir yang menolak untuk menerima Islam. Kafir pertama-tama diminta untuk menjadi Muslim. Jika dia menolak maka dia diminta untuk membayar Jizyah dan jika dia gagal membayar Jizyah dia diperangi. Memajaki kafir adalah bagian dari perendahan dirinya di hadapan Muslim. Mereka tidak memiliki pilihan dalam persoalan ini. Ketika hal ini dikenakan pada mereka, bahkan masih tidak seburuk pajak pertambahan nilai. Dibandingkan dengan sistim negara, Jizyah adalah sangat tidak signifikan dan tidak berarti apa-apa seperti halnya campur tangan kepada perorangan yang dilakukan oleh negara. Negara akan memenjarakan orang-orang yang menolak untuk membayar, dan akan membunuhnya jika dia menolak pemenjaraan. Undang-undang pajak negara adalah salah satu yang terberat dalam hal kekuatan yang dijaminkan oleh negara terhadap individu. Sifat kekerasan pemajakan negara terhadap perorangan adalah nyata. Namun, semua ini dilakukan oleh negara ‘atas nama kebebasan.’

Muslim membayar Zakat yang merupakan bagian dari ibadah mereka. Tetapi Zakat bukanlah pajak negara. Zakat bukanlah keuntungan bagi pemerintahan. Pemerintah diwajibkan sebagai bagian dari tugasnya untuk memungut Zakat dan mendistribusikannya dalam 24 jam di antara orang-orang yangberhak menerima zakat. Hal ini bersifat tetap dan tidak dapat dirubah. Kaum esoteris telah menyatakan bahwa pajak yang dibayarkan kepada negara adalah Zakat. Mereka sungguh salah. Hal ini adalah absurd sebagaimana berkata bahwa menonton televisi adalah mengerjakan Salat. Zakat tidak dapat dirubah karena jelas diatur sebagai salah satu rukun Islam. Zakat dan Salat terhubung satu sama lain. Muslim tidak dapat dipajaki oleh negara. Tidak ada pemajakan pada penjualan atau gaji dalam Islam, kecuali bagi dhimmi. Satu-satunya tujuan untuk apa pajak dikenakan di kalangan umat Islam adalah perang, artinya, hanya ketika integritas Dar al-Islam berada dalam resiko bahaya,pemajakan pada Muslim dapat diterima, dan hanya untuk keperluan itu saja.

Kaum esoteris mengasimilasikan negara sebagai bagian dari ‘hal yang alami’. Hal itu tidak mengganggu ke-esoterisan mereka, keyakinan mereka dan doktrin mereka. Mereka telah menjadi esoteris dalam negara. Lebih jauh lagi, mereka telah berkontribusi kepada pemeliharaannya dengan menjauhkan orang-orang dari realitas. Pernyataan esoteris tentang hal ini adalah “ekonomi tidak adahubungannya dengan masalah kita.” Dengan memfokuskan masalah pada tingkat psikologis atau abstrak, mereka membantu negara mendukung dirinya sendiri. Ketika tiba pada mekanisme hukum negara jelas bahwa kosakata tersebut telah dipinjam oleh esoteris yang telah memasukkan isu-isu kunci doktrinal seperti toleransi pada inti perundang-undangan. Penghapusan agama dengan cara penggantian esoterik atas nilai-nilai, merupakan inti dari validasi rasional parlemen.

Negara masih berlanjut berevolusi kepada konklusi finalnya. Hal tersebut melibatkan penciptaan dari negara dunia yang merupakan episode final dari evolusinya. Negara dunia melibatkan eliminasinegara bangsa, dan pendirian bank dunia dengan mata uang virtual dunia. Semuanya siap untuk mencapai tingkat yang baru ini. Mega krisis berikutnya, yang bisa menjadi hasil dari pecahnya gelembung derivatif — gelembung terbesar yang sejarah kapitalisme pernah lihat — tentu akan mengesampingkan perlawanan terakhir untuk penghapusan efektif dari negara-bangsa. Esoteris sudah bekerja pada tingkat kesatuan universal dari agama-agama, perbandingan agama, dialog agama, dan lain-lain. Pada tingkat lain mereka telah menciptakan konsesi pada Deen Islam yang diperlukan untuk memasukkan undang-undang PBB dan hak asasi manusia sebagai bagian dari dienmereka. Mereka telah bertindak sedemikian jauh mendefinisikan Dinar Islam sebagai unit pertukaran yang sama dengan the International Monetary Fund currency, the Special Drawing Right, yang merupakan usaha pertama oleh kuffar untuk menciptakan mata uang dunia bohong-bohongan. Jika mereka dapat mentransformasikan Dinar, yang disebutkan di Qur’an, kepada instrumen artifisial murni dari kufr dan riba, itu berarti mereka sudah menyerah pada gagasan negara dunia.

Page 90: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

PLURALISME

Pluralisme menganggap bahwa sistim konstitusional monistik dengan kritisisme dan oposisi adalah penjamin terbaik dari kebebasan dari etnik plural dan keragaman budaya dari negara modern. Alternatif lain selalu dilihat sebagai chaos. Dalam proses ini individu harus mendapatkan identitas mereka dari negara yang menuntut abstraksi dari manusia dikosongkan dari setiap identitas bertentangan lainnya yang menciptakan pengelompokan kohesif berbagi nilai-nilai dan keyakinan umum, yaitu dengan rasa identitas yang berbeda, seperti yang ada di masa lalu. Karenanya hal itu mengimplikasikan bahwa negara adalah peminta utama dari kesetiaan, di atas agama, dan pemberi identitas, juga di atas agama. Pluralisme dapat juga disebut homogenisasi negara, karena negara membatalkan identitas lain untuk meneguhkan identitasnya sendiri. Di bawah rejim pluralis, identitas agama direndahkan menjadi sekedar persoalan komunitas dan personal tidak melibatkan isu politik dan ekonomi secara menyeluruh.

Unsur fundamental lain dari filosofi ini adalah teori kepribadian fiktif dari korporasi. Fenomena ini diasosiasikan dengan prinsip-prinsip kepemilikan mayoritas (sesuai dengan formula politik kedaulatan mayoritas) diperbolehkan untuk pembenaran yang tangguh dari aturan dan kontrol oleh minoritas, bagian yang besar dalam ekonomi. Minoritas ini adalah anonimus dan tersembunyi dari publik.

Ketika berada dalam nama pluralisme, identitas ekonomi dan sosial dari individu dibuang dia direndahkan kepada mahluk homogen. Dia hanya diperbolehkan untuk menjadi aneh dalam perilakuseksual atau agamanya (agama yang didefinisikan oleh mereka), tapi tidak di bantalan ekonominya. Anda diperbolehkan melakukan keanehan apapun selama anda membayar pajak. Pluralisme adalah homogenitas. Prinsip ini bermakna ketidakmungkinan mendirikan dan menegaskan otonomi dan perbedaan politik. Pluralisme juga berarti kurangnya diskriminasi dan itu mengakibatkan ketidakmampuan untuk mengidentifikasi keputusan ekonomi minoritas yang benar di tengah-tengahnon-diferensiasi.

Diikuti dengan gagasan pluralisme Islam termasuk dalam kategori yang sama dengan bank Islam atau hak asasi manusia Islam: kesemuanya adalah kontradiksi dalam istilah. Identitas Muslim kita dan aliansinya adalah milik Allah, dan Rasul-Nya. Agama kita adalah di atas identitas lain apapun.

Orientalis dan kemudian modernis telah mencoba untuk berdamai dengan kemustahilan ini untuk membawa umat Islam di bawah payung humanis.

Orientalis melihat dalam resistansi kita sejenis arogansi, sementara modernis melihat jejak skolarsipabad pertengahan. Kita ingat tulisan-tulisan Charles Malik yang menyatakan bahwa tidak seorang sarjana Muslim pun dalam sejarah yang telah menulis sebuah esai 'otentik' tentang kristen sedangkan sarjana kristen telah menulis karya otoritatif tentang Islam dan agama-agama lain. Dia berpendapat bahwa sementara orang kristen dapat beridentifikasi dengan budaya Islam, umat Islam tidak mau membalas karena mereka berpegang bahwa 'agama mereka superior'. Dan karena superioritas ini, kita Muslim tidak dapat masuk kepada bingkai konstitusional modern yang ‘beradab’. Apa yang ditunjukkan oleh pandangan ini adalah bahwa agama kristen telah menyerah kepada pandangan dunia pagan dan cara hidup yang dominan hari ini. Hal itu menunjukkan derajat esoterisasi di mana agama mereka tunduk. Dan itu menunjukkan bahwa meskipun semua kesulitan yang dihadapi oleh umat Islam dan upaya untuk meng-esoteriskan Islam, posisi predominan di antara kita tetap, keteguhan dalam keyakinan bahwa Islam adalah agama terakhir yang sejati.

Kita melihat pluralisme sebagai abstraksi dari manusia yang muncul dengan negara-bangsa yang sekuler yang memudarkan pengelompokan kohesif yang ada sebelumnya dan berbagi nilai-nilai dankeyakinan, dan rasa identitas yang sama dan masyarakatnya yang dipupuk terus-menerus, misalnya,dalam Islam. Pluralisme menyamakan disintegrasi masyarakat dan keterasingan individu dalam masyarakat yang tidak lagi dianggap sebagai memiliki tujuan ilahi tetapi hanyalah proses mekanistik.

Genealogi dari moral baru

Page 91: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Beberapa orang mendukung ide bahwa universalisme religius trans-denominational, atau hanya universalisme — melampirkan nilai yang sama kepada semua agama — adalah reaksi dari protestanisme kepada filosofi sesat bahwa Gereja Katolik mempraktekkan pada masa lalu terhadap semua denominasi non-katolik lainnya. Perang Kemerdekaan dan lahirnya Amerika Serikat, seperti halnya Revolusi Perancis dan lahirnya Republik Perancis, adalah peristiwa-peristiwa krusial dalam konsolidasi ide ini dalam tatanan hukum baru. Lahirnya Amerika Serikat adalah bagian dari ulah fremason yang dididik dalam prinsip esoteris. George Washington, Benjamin Franklin dan Alexander Hamilton semuanya adalah yang memprakarsai. Kenyataannya, mereka mempertahankan tradisi esoterik 'murni' bertentangan dengan unsur-unsur fremasonri Eropa yang mereka lihat adalah bertanggung jawab untuk penyesatan itu.

Proses dari ‘harmonisasi religius’ dan ‘kebebasan agama’ disajikan di bawah umbul-umbul hak asasi manusia perlu dianggap penting, tanpa keraguan, tetapi hanya sampai batas tertentu. Apa yanglebih penting adalah metamorfosis bahwa institusi pemerintah yang dihasut oleh sarana revolusi, dimana simbiosis sadar pemerintah dan perbankan terjadi, melahirkan negara modern. Sebuah institusi yang jauh lebih penting ketimbang institusi agama apapun yang ada sebelumnya, yang memberi supremasi kepada perbankan sebagai pertukaran bagi kekuatan teknis yang hampir tidak terbatas, adalah negara, untuk menarik segala kekayaan dari rakyatnya. Kekuatan teknis yang tidak terbatas ini dimungkinkan oleh selembar kertas dari penyihir, sistim uang kertas, yang merupakan fondasi perbankan dalam melakukan revolusi yang paling menonjol dalam cara hidup manusia seluruh dunia. Hak asasi manusia sanggup untuk eksis bersama riba sementara hukum agama yang telah ada sebelumnya, dan yang karena itu dihapus, telah mencegah ko-eksistensi semacam itu. Oleh karena itu pengenalan kuat dari sistem perbankan, suatu sistim riba berdasarkan standar Islam,kepada cara hidup manusia dan ‘proses dari harmonisasi agama’ memiliki sukacita kenyamanan bersama. Riba, dalam bentuk perbankan, diam-diam menetap sebagai agama universal baru dari umat manusia yang bersatu.

Ekpresi ‘kebebasan agama’ yang disajikan sebagai moral baru tidak seperti tampaknya. Itu adalah ekspresi yang datang sebagai hasil langsung dari filosofi negara. Dalam konteks dari negara atau hukum konstitusional, kebebasan bermakna ‘non interferensi.' Dan interferensi dan non-interferensi dari negara dipahami dari prinsip bahwa ‘ketika perbuatan saya hanya mempengaruhi diri saya negara tidak memiliki hak untuk campur tangan dengan perbuatan saya.' ‘Saya tidak menyakiti orang lain’ adalah suatu pembenaran lengkap. Dengan demikian ‘kebebasan agama’ harus diinterpretasikan sebagai non interferensi dengan aspek-aspek tersebut dari agama Anda yang hanyamempengaruhi diri Anda. Segala sesuatu yang lain bukan urusan agama. Anda dibolehkan untuk memiliki pendapat (hanya mempengaruhi diri Anda sendiri) tetapi yang terpenting adalah pendapat negara. Dengan mengikuti cara berfikir seperti ini, agama direndahkan kepada urusan pribadi. Ungkapan moral yang sama dari ‘kebebasan agama’, seperti halnya toleransi dan pluralisme, memiliki interpretasi ala negara, yang sama dan karena itu perlu dilihat dalam hal pengesahan yang terlebih dahulu dari negara, yang aslinya adalah perbankan.

Adalah benar bahwa protestanisme segera mengadopsi jalan dari reformasi pragmatis yang berkelanjutan, dan dengan demikian hal itu ditinggalkan, karena sesungguhnya gerakan tersebut memprotes larangan asli kristen atas riba. Kesejajaran terhadap relaksasi moral ekonomi dan toleransi, adalah terbuka kepada riba, protestanisme sungguh-sungguh terlibat dalam aksentuasi yang tidak proporsional dari satu set kecil moral puritan pribadi yang orientasinya wajar, kaku dan didominasi seksual. Moral puritan yang muncul dari kejang agama ini mengubah fokus dari apa yang benar dan salah. Calvinis yang memeluk riba dan protestan pada umumnya memiliki sikap yang lebih santai untuk perbankan ketimbang Eropa selatan yang katolik. Ini menciptakan kesenjangan ekonomi yang terlihat di Eropa, yang dapat dijelaskan dalam istilah lokasi geografis dan perkembangan dari ekonomi finansial yang berhasil luar biasa. Riba dengan cepat ditutup dengan sebuah legitimasi moral yang berpeluang untuk kekayaan yang memiliki sedikit respek untuk hukuman serius kristen atas para pelaku riba beserta praktek-praktek mereka selama berabad-abad. Ekspresi seperti ‘laissez-faire’ dengan cepat muncul di mana sebelumnya istilah kejahatan diterapkan, seperti halnya istilah matematika netral seperti ‘bunga’ menggantikan istilah cermat ‘riba’ dan ‘inflasi’ menggantikan ‘pencurian’ dan ‘penipuan’. Beberapa berpendapat bahwa moral

Page 92: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

baru didasarkan pada argumen teologis sebanyak argumen itu ditujukan terhadap Gereja Katolik. Tapi moral baru adalah kemenangan pragmatisme ekonomi atas integritas agama. Analisis ini didukung oleh transformasi tingkah laku sosial yang mengikuti. Misalnya, sulit untuk menerima bahwa reformasi anglican disebabkan oleh argumen teologis melawan Roma, ketika itu berasal dari seseorang seperti Henry VIII, yang memiliki sedikit minat dalam agama jika diukur oleh standar orang kebanyakan. Kebingungan antara sebab dan akibat dalam kasus ini bukanlah kebetulan. Hal itu muncul dari kegagalan mengenali penampakan kuat poros penggerak moral baru dari sifat pragmatis ‘non-ilahi’ yang menggantikan agama.

Persetujuan penuh tanpa proses dari pergeseran historis ini dari standar moral masih menunjukkan manifestasi hari ini. Muslim Melayu secara resmi ditunjuk untuk menjadi intelektual dari negara yang menghadapi dilema yang tidak nyaman, keharusan mengakomodasi Deen Islam bersama dengan protokol PBB yang merupakan suatu lembaga di mana negara tersebut harus terdaftar untuk menjadi sebuah negara, dan yang berhubungan kepada hak sejumlah besar minoritas non-Muslim diMalaysia — masalah yang dirancang dan diciptakan oleh Inggris. Dokumen baru-baru ini yang ditulis di Malaysia tentang masalah kemurtadan, subjek yang dalam istilah Islam tidak menawarkan dilema, meniadakan Hukum Islam demi apa yang dipandang oleh penulis dokumen sebagai argumen yang lebih tinggi: “Hal terakhir yang Melayu butuhkan adalah kurangnya kepercayaan investor.” Kepercayaan investor adalah argumen teologis berat. Argumen itu adalah deklarasi nihilistik yang unggul sekali atas nilai-nilai.

Contoh lain dari sikap nihilis yang dibawa ke titik absurditas adalah tren terbaru dari apa yang disebut ekonomi Islam. Tak perlu dikatakan bahwa ekonomi Islam tidak ada hubungannya dengan Islam; rujukan mereka kepada Deen, telah kena kepada beberapa lapisan representasi simbolik yanghanya memiliki karakter estetik. Berikut adalah contoh lucu oleh ekonom Islam terkemuka MasudulAlam Choudhury:

“Daripada konfigurasi Euclidean-nya dari aksioma dalam kaitannya dengan ruang ekonomi, setiap dari aksioma ini, dampak terhadap variabel ekonomi secara independen dan aditif untuk memberikan makna etis. Etika kemudian tampak menjadi output dari hubungan independen vektorial ini antara setiap aksioma dan variable ekonomi yang diambil sendiri-sendiri atau dalam vektor dan matriks.” Kita telah paham bahwa mendeklarasikan bahwa semua agama identik dalam nilai adalah sama seperti penghapusan agama. Moral pragmatik baru yang dihasilkan dari kejadian itu dibentuk sesuai cetakan ekonomi. Sama-sama dapat dikatakan bahwa pragmatisme ekonomi adalah inti dari moral baru yang dihasilkan dari memberikan kepada semua agama nilai yang sama. Moral agama harus menjadi moral kedua karena kalau tidak perbankan diharamkan. Ini adalah moral orang-orang yang telah menyerah karena paganisme. Moral pragmatis ini adalah agnostik, meskipun kata ini mungkin menyinggung perasaan banyak orang yang mempertahankannya. Apakah Thomas Paine, yang menulis Rights of Man, seorang deis yang bersemangat, atau seorang agnostik yang bersemangat — atau keduanya adalah hal yang sama?

Moral keagamaan telah dibuat kuno oleh hukum. Sejak Deklarasi Hak Asasi Manusia menjadi mengikat secara hukum dan semua denominasi agama dibuat secara hukum sama, bicara agama belumlah sama. Ini bukan sekedar proposisi intelektual, melainkan proposisi hukum. Masalah-masalah ekonomi telah dikeluarkan secara hati-hati terus-menerus dari wacana agama, sehingga orang yang menginginkan keadilan bagi dunia tidak menemukan sarana di antara apa yang tertinggal dari moral-moral agama. Dia perlu melihat ke tempat lain. Misal, ‘apa itu uang di saku kita?’ menurut cara pikir dominan bukanlah pertanyaan agama. Tetapi sebenarnya itu adalah pertanyaan Islam. Untuk mendeklarasikan kejahatan perbankan dan pencurian dari uang kertas adalah sebuah perintah Islam. Untuk membakar kertas ini adalah pemahaman baru tentang pemberontakan terhadap sistem perbankan, karena dalam Hukum Islam uang kertas adalah tidak berharga. Artinya adalah bahwa Islam lolos dari batas-batas dari apa yang dipahami oleh agama sejak kedatangan hak asasi manusia. Ini juga berarti bahwa Islam menumbangkan tatanan ekonomi dan politik yang ada sekarang dengan kehadirannya saja. Negara kapitalis (pernikahan institusional dari kapitalisme dan statisme) lahir di Eropa, menuntut kohesi sosial yang tidak dapat diganggu oleh perbedaan agama. Untuk menjamin kedamaian di antara agama-agama, moral sinkretik menempatkan lebih rendah semua moral lainnya, baik itu moral agama atau bukan, yang sifatnya

Page 93: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

eksklusivisme, intoleran, sektarianisme, atau hanya diatur oleh iman mutlak. Sebaliknya segala sesuatu mempersatukan kepercayaan-kepercayaan yang berbeda dan bentuk-bentuk keyakinan ‘nilai-nilai positif’ dari seperangkat moral pragmatik ini. Basis dari moral sinkretik ini adalah esoterisisme.

Menolak hukum murtad adalah unsur lazim dari esoterisisme. Sangat menarik untuk dicatat bahwa, sampai sekarang, Hukum Murtad dalam Islam tetap menjadi unsur hukum Islam yang paling tidak dapat diterima bagi orang-orang kafir. Maka, agar Islam dapat ditoleransi oleh kekufuran, ia harus menyangkal dirinya. Hal ini cukup wajar karena ini adalah apa yang kuffar sukai. Hal itu mendemonstrasikan bahwa toleransi didasarkan pada asimilasi agama ke dalam hierarki superior dari nilai-nilai. Ditoleransi sebagai seorang Muslim tidak sama dengan diizinkan untuk mempraktekkan Islam. Ditoleransi bermakna bahwa sistim nilai lain yang ditempatkan adalah di atas Islam, di atas apa yang Allah telah perintahkan. Ini adalah apa yang kuffar sebut kebebasan agama. Kebebasan agama, kebebasan berbicara, kebebasan berasosiasi, dan lain-lain yang merupakan bagian dari definisi baru kebebasan yang didirikan di atas konstitusi. Kebebasan tersebut di atas selembar kertas dan didefinisikan oleh selembar kertas. Tetapi sebagaimana Burke meletakkannya, “kebebasan rasional tidak memiliki eksistensi”:

“Properti dari Perancis tidak mengaturnya. Tentu saja properti dimusnahkan, dan kebebasan rasionaltidak memiliki eksistensi. Semua yang telah Anda dapat saat ini adalah perputaran kertas, dan konstitusi makelar saham.”

Penggambaran apa itu kebebasan oleh Thomas Paine menawarkan indikasi yang jelas sifat politik dari moral baru: “Tapi dengan cara apapun bagian yang terpisah dari konstitusi dapat diatur, ada satu prinsip umum yang membedakan kebebasan dari perbudakan, yaitu, bahwa semua turunan pemerintah atas seorang rakyat bagi mereka adalah spesies perbudakan, dan pemerintahan perwakilan adalah kebebasan.”

Peran baru agama

Apa yang menarik tentang kebebasan hari ini dari agama adalah bahwa Anda dapat mengikuti agama ini atau agama itu, menjadi Muslim atau atheis, tetapi apa yang dijamin adalah bahwa cara hidup Anda akan tetap dasarnya sama. Ini adalah konsekuensi langsung dari doktrin politis esoterik sebagaimana ditegakkan hari ini. Jika kita berpikir tentang agama dalam arti klasik sebagai cara hidup, maka kita menemukan secara ironis bahwa tidak ada banyak pilihan saat ini. Cara yang umum, hidup kita telah berubah menjadi ortodoksi baru, agama dalam arti praktis, yang berada di atas interogasi atau pemeriksaan kritis. Oleh karena itu tidak mengherankan bahwa orang-orang saatini merasa bahwa diskusi tentang agama hanya omong kosong, dengan sedikit konsekuensi. Ini karena, yang disebut kebebasan beragama itu, memiliki sangat sedikit hal untuk dilakukan berkenaan dengan cara hidup. Cara hidup tetap menjadi tak tertandingi, dan tidak dipertanyakan. Satu-satunya cara untuk merubah hal ini adalah menghadapi cara kita hidup, dan merubahnya. Dengan keprihatinan ini dalam pikiran, Islam tiba-tiba muncul dengan kekuatan yang luar biasa.

Hal yang sangat pengikut esoteris inginkan untuk capai dengan wacana universalis mereka adalah menghancurkan proses memperolehnya. Agama direndahkan kepada seperangkat pernyataan-keyakinan, membuatnya untuk membandingkan dan membedakan satu agama dari yang lainnya, sementara memiliki dampak yang kecil pada pembedaan urusan mendasar hidup. Hal ini menjelaskan lagi mengapa, meskipun Muslim, kristen dan budha dapat beridentifikasi dengan keyakinan yang sepenuhnya berlawanan, secara fundamental mereka hidup di cara hidup yang sama. Agama dari abad keduapuluh adalah sistem abstrak dari doktrin yang tidak memiliki bantalanyang signifikan atau hubungan untuk mewujudkan bentuk praktek.

Tahap akhir dari proses ini datang dengan upaya legislator untuk memvalidasi doktrin universalis: Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Keadaan baru ini tidaklah seperti apa yang diklaimnya. Agama-agama dihapuskan oleh legislator yang mencoba untuk membuat semua agama itu sama nilai. Terikat secara hukum untuk undang-undang tersebut, agama lama tidak lagi ada dan membuat

Page 94: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

jalan bagi agama yang baru muncul. Islam khususnya tidak bisa eksis di bawah validasi hukum Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Mereka tidak kompatibel.

Mari kita mulai dari pernyataan eksistensial: ‘praktek bukan merupakan pernyataan’, atau ‘sebuah tindakan bukanlah hal atau benda, hanya dapat eksis dalam pelaksanaannya.' Hal ini menempatkan kita ke pijakan yang berbeda, dari mana kita dapat melihat melampaui tabir label dan mengenali sifat agama baru kita bersama. Cara memandang seperti ini adalah lebih informatif mengenai bagaimana orang hidup ketimbang menguji apa keyakinan dan kepercayaan mereka. Di mana keyakinan agama berada jika anda dipaksa membayar pajak kepada pemerintah negara? Dari perspektif eksistensial mentah, agama belum musnah (takkan musnah), agama baru sekedar diganti oleh agama lain. Bingkai hukum yang disediakan oleh Deklarasi Hak Asasi Manusia belum menghapuskan agama, yang dilakukannya, baru sebatas, menggantikan agama.

Islam tidak cocok masuk ke dalam bingkai sempit agama sebagaimana dipahami oleh Deklarasi tersebut. Islam adalah di atas deklarasi ini. Itulah sebabnya mengapa kata Arab ‘Deen’ yang merujuk kepada Islam hampir tidak dapat diterjemahkan sebagai ‘agama’ sebagaimana dipahami hari ini. Deen bermakna transaksi, antara manusia dan Allah. Islam terdiri dari praktek yang tidak dapat dirubah, dengan demikian memaksakan otoritas atas segala praktek lainnya — sebagaimana praktek perbankan adalah sebuah ortodoksi yang tidak dapat dipertanyakan dalam cara hidup modern.

Akan menjadi kesalahan besar, apabila gagal memahami bahwa Islam adalah tentang cara hidup yang berbeda. Dan Islam adalah satu-satunya cara yang dapat diterima di sisi Allah. Kesalahan terbesar kita sebagai Muslim adalah mencoba mengakomodasi Islam ke ruang yang tersisa untuk agama, artinya untuk mentransformasikan Islam kepada suatu agama yang dapat dibandingkan kepada kristen, yudaisme atau ateisme. Ini adalah tujuan modernisasi dalam Islam. Esoterisisme memiliki tujuan yang sama.

********

Ide di balik toleransi

Mungkin, argumen yang paling akrab dan paling sering diulang melawan percampuran politik dengan agama adalah ungkapan toleransi dan intoleransi. Setiap klaim mengenai pengetahuan mutlak mengenai apa yang benar adalah intoleransi. Toleransi memainkan fungsi fundamental dalam mencapai sinkretisme sosial. Makna tersembunyi dari toleransi beragama adalah bahwa perilaku lazim yang dimaksudkan untuk dilindungi namun bukan merupakan subjek dari debat atau opini publik. Ke dalam diskursus ini masuk isu hubungan minoritas dan mayoritas, dan penerimaan radikal dari perbedaan atau hal lain yang membolehkan komunitas-komunitas yang berbeda satu sama lain untuk hidup saling berdampingan. Agama baru harus toleran jika perbedaan-perbedaan hendak diselesaikan dengan kapasitas gabungan dari fiksi dan negara.

Filosofi toleransi sebagaimana digunakan hari ini mengabaikan situasi struktural tertentu yang manaindividu tidak diberikan pilihan kecuali melakukan beberapa hal tertentu. Pemaksaan atas individu ini diukur berdasarkan standar ganda: entah itu dipahami sebagai persoalan penindasan atau sebagaipersoalan keadaan. Apakah perbuatan-perbuatan itu dilakukan dengan malas atau senang hati adalahpersoalan lain. Apa yang krusial di sini adalah apakah hal itu diwajibkan untuk dilakukan oleh kemungkinan-kemungkinan dan kondisi struktural.Ini adalah domain lain dari toleransi mengenai hati nurani yang dengannya orang melakukan perbuatan-perbuatan itu: apakah orang senang atau marah melakukan apa yang orang itu diwajibkanuntuk mengerjakannya. Artinya, ketika merujuk kepada kebebasan eksistensial perorangan, tindakan-tindakan adalah lebih relevan dari prinsip-prinsip atau ide-ide. Di bawah filosofi toleransi kita didorong untuk melihat hal-hal salah, atau kita dicegah dari mengarahkan prinsip pemaksaan itu kepada aspek keseharian hidup kita. Tindakan bukanlah objek atau ide, sebuah tindakan hanya dalam pelaksanaannya.

Karenanya hidup terdiri dari tindakan-tindakan yang secara objektif tidak dapat digantikan

Page 95: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

dengan prinsip-prinsip atau ide-ide. Toleransi yang ditawarkan kepada kita adalah sebuah toleransi esoterik yang mengabaikan atau mengurangi pentingnya tingkah laku sebagai domain kebebasan, demi tirani prinsip-prinsip dan ide-ide yang sama sekali tercerabut dari urusan asli hidup.

Prinsip, ide, dan keyakinan menghendaki status esoterik yang mana tingkah laku, diinterpretasikan sebagai esoterik, yang harus tunduk pada tatanan hierarki esoterik yang khas. Apa yang hierarki ini ungkapkan adalah genealogi umum dari filosofi modern toleransi ini dengan moral esoterik abad ke-18 yakni hak asasi manusia. Pendekatan asli dan membebaskan kepada kebebasan harus melihat kepada tingkah laku (yang kita sebut dalam bahasa Arab sebagai 'amal) dan keadaan yang dengannya kemungkinan bertindak dipolakan dan dibentuk ulang. Imam al-Ghazali, Sufi terkenal, menulis bahwa ‘Ilmu al-mu’amalah mendahului ‘Ilmu al-mukashafah, dengan kata lain bahwa pengetahuan tingkah laku dan tindakan mendahului pengetahuan mengenai hal-hal yang tersembunyi.

Mitos nasionalisme dan kemakmuran ekonomi menghendaki ketundukan dari setiap ideologi. Penggambaran terbaik dari poin ini adalah perbankan. Simbol-simbol dan ritualnya didukung oleh seluruh masyarakat termasuk orang dari semua agama, sementara intoleransi tidak dapat diterapkan kepada pelanggaran kepemilikan ulang atas hipotek, intoleransi dapat diterapkan kepada setiap orang yang mencoba menata ulang atau memprivatisasi uang dan mengembalikan pilihan untuk memilih uang kepada orang-orang. Beribadah kepada Allah dapat dipertanyakan, tetapi uang apa yang ada di saku anda adalah dogma. Negara, perbankan dan demokrasi adalah buktinya dan karenanya di luar kritisisme.

Untuk merendahkan Islam di bawah dogma-dogma agama ini hanya dapat dilakukan dengan menekan Hukum Islam, atau dengan menggantikannya atau dengan menguranginya atau menunda penerapannya. Ini adalah tempat di mana istilah-istilah sepertitoleransi, modernisme, esoterisisme dan mesianisme (Mahdiisme dalam interpretasi syiah) menemukan pijakan bersama. Masalah datang ketika toleransi esoterik menjadi moral imperatif danesensi hidup yang diabadikan. Karena itu Islam dapat diterima sejauh tidak mengganggu bentuk masyarakat yang sudah diformulasi sebelumnya. Jika mengganggu maka dicap sebagai hama penyakit, didefiniskan sebagai literalisme dari pesan Islam atau apa yang sekarang secara umum diistilahi sebagai Islamisme. Hal yang paling tidak dapat diterima mengenai Islam adalah bahwa ada arena di mana debat dan formulasi ulang dan akomodasi dengan ide-ide lain adalah tidak mungkin. Perlunya perbedaan opini juga krusial bagi posibilitas demokrasi. Islam berlawanan dengan bingkai teoritis agama toleransi: deisme. Deisme diasosiasikan dengan pemahaman ide ketuhanan, teks sakral dan prinsip moral utama, tetapi dihilangkan dari ‘ritual eksoterik.’ Bukan kebetulan bahwa penulis The Rights of Man, menulis: “Setiap orang, dari golongan agama apapun mungkin, adalah seorang penganut Deisme dalam pasal pertama Aqidahnya. Deisme, dari kata latin Deus, Tuhan, adalah percaya kepada Tuhan, dan kepercayaan ini adalah pasal pertama dari semua aqidah manusia.” Dalam bingkai ini, agama diterima, tetapi segala sesuatu di luar penerimaan itu dapat diperdebatkan. Dapat diperdebatkan artinya secara esensi tidak penting. Imperatif moral baru bersikeras bahwa semua agama adalah identik dalam nilai, yang dalam prakteknya sama dengan membuat persoalan memilih dan memenuhi kewajiban agama, menjadi sebuah urusan esoterik.

Toleransi juga alat untuk menciptakan opini publik. Jelas ketika orang pertama kali menguji perkarabahwa penggunaan istilah kuffar bersifat unidireksional. Diterapkan hanya kepada ‘pihak lain’, terutama kepada Muslim. Toleransi digunakan untuk menundukkan semangat Muslim, sering digunakan untuk mencela Muslim atas sesuatu yang tidak Muslim lakukan. Toleransi adalah proses yang dengannya dunia mencapai keseragaman budaya, terimbas oleh sistim ekonomi yang seragam,yang belum diuji di bawah prinsip toleransi/intoleransi. Sebaliknya: setiap resistansi kepada ekonomi dicap sebagai ‘reaksioner’. Asumsi bahwa model masyarakat yang mana riba dan pemajakan tidak hanya ditoleransi tetapi dianggap penting, adalah satu-satunya standar yang denganitu semua masyarakat toleran dihakimi dan disusun, harus juga dipertanyakan validitas atau relevansi dari ide toleransinya. Niat dari toleransi adalah hilangnya setiap integritas ketika diterapkan kepada masyarakat Muslim. Gambaran penghinaan politik dan ekonomi ditambah penerimaan hina genosida, sebagaimana disaksikan di Algeria, Bosnia dan Turki, melawan partai

Page 96: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

demokratik Muslim mencoba memainkan aturan toleransi, mengungkap makna sewenang-wenang toleransi sebagai sebuah moral kenyamanan.

Apa yang boleh kita tanyakan, adalah apakah ‘kebebasan beragama’ ada artinya ketika agama telah direndahkan menjadi tidak bernilai sama sekali? Apa artinya menjadi ‘secara agama ditoleransi’ jikasetiap orang, berdasarkan toleransi agama, memaksakan sistim finansial dan media yang tidak dapatdipilih? Ujian serius bagi toleransi adalah penolakan pembayaran pajak, dengan murni berpijak pada ajaran agama: Saya tidak dapat membayar pajak kepada Amerika Serikat ketika Amerika membombardir orang di seluruh dunia. Secara sama orang dapat berkata, “Saya tidak terima membayar hipotek ini karena kontrak yang mendasarinya batal menurut hukum Islam, artinya, saya bayar semua uang pinjaman, tetapi tidak dengan bunganya.” Allah berfirman di dalam Qur’an:

نءاشي نم يءاشي ن مؤمءاشي نم كنتم إءاشي نم ن با الرءاشي نم ءاشي ن مءاشي نم بقءاشي نم ي ما وذروا الله اتقوا يءاشي نآمنوا الذءاشي نم أيها ياتظلمون ولا تظلءاشي نم مون لا رءوسأموالءاشي نم كم فلكم تبتم وإءاشي نم ن ورسولءاشي نم هءاشي نم نوملعي اوناك ول اللهءاشي نم ءاشي ن مءاشي نم بءاشي نم حرب هولعف ام كبر ءاش ولو ارورغ لوقلا فرخز فأذنوا تفعلوا لم فإءاشي نم ن

(Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan tinggalkanlah), maksudnya jauhilah (sisa yang tinggal dari riba, jika kamu beriman dengan sebenarnya, karena sifat atau ciri-ciri orang beriman adalah mengikuti perintah Allah. Ayat ini diturunkan tatkala sebagian sahabat masih juga menuntut riba di masa lalu, walaupun riba itu sudah dilarang.(Jika kamu tak mau melakukannya), yakni apa yang diperintahkan itu, (maka ketahuilah) datangnya (serbuan dari Allah dan rasul-Nya) terhadapmu. Ayat ini berisi ancaman keras kepada mereka, hingga ketika ia turun, mereka mengatakan, "Tak ada daya kita untuk mengatasi serbuan itu!" (Dan jika kamu bertobat), artinya menghentikannya, (maka bagi kamu pokok) atau modal (hartamu, agar kamu tidak menganiaya) dengan mengambil tambahan (dan tidak pula teraniaya) dengan menerima jumlah yang kurang. (2, 278-279).

Faktanya kita menemukan bahwa toleransi dan intoleransi tidak bermakna apapun. Yang menjadi persoalan adalah cara hidup kita, terutama bidang ekonomi keseharian (bukan figuratif ekonomi akademik), yang melindungi diri sebagai ortodoksi di atas agama. Artinya bukanlah ekonomi memiliki posisi ideologi tetap. Sebaliknya, ekonomi adalah bentuk paling tidak rasional dari semua cara berpikir yang ada. Ekonomi menunjukkan, di dunia ini yang melahirkan Perang Dunia Kedua, kepada fakta bahwa tidak ada partai atau agama yang dibolehkan untuk menamai, membiarkan sendiri membuat, satu-satunya pertempuran masa depan: “Bank adalah riba dan karenanya adalah institusi kriminal dan harus minggat.” Ucapan itu melawan latar belakang yang kita lihat dalam pertanyaan esoterisisme: sebuah latar belakang kompleksitas mengenai diamnya dunia ini, yang mendefinisikan cara hidup, dan mengenai orang yang melawan yang Allah telah umumkan perang atas mereka: riba dan pelaku riba. Tujuannya adalah untuk memisahkan hidup dari etika, supaya seseorang dapat merasa nyaman pada saat orang itu telah menyerah kepada potongan berhala kertas perbankan. Toleransi dan intoleransi adalah selingan esoterik untuk menyembunyikan kejahatan.

Toleransi sebagai asimilasi

Toleransi berada dalam realitas moral eufimisme untuk asimilasi. Pengujian sejarah dari peranan toleransi di Eropa menunjukan bahwa tujuan utamanya adalah untuk mengkonsolidasikan negara baru yang didefinisikan sebagai entitas kapitalis.

Martin Luther adalah yang pertama menggunakan istilah Jerman Toleranz di tahun 1541, tetapi tepatnya menolak ide: “Saya tidak dapat memikirkan satu-satunya alasan bahwa dapat dalam [nama] Tuhan membenarkan toleransi.” Karya Erasmus dan pendahulunya untuk memelihara kesatuan gereja menimbulkan argumen toleransi beragama dalam istilah konkordansi keyakinan yang berbeda. Ide religius konkordansi mengambil bentuk dari penyederhanaan agama: menghindari kepelikan teologi dipandang sebagai tidak penting atau mengada-ada dan mengurangi esensi agama kepada poin kesamaan antara katolik dan protestan. Posisi ini menghadirkan perbedaan yang jelas antara dogma fundamental dan hal-hal yang tidak penting. Hal itu mengimplikasikan perubahan fundamental dalam ide pelaku bid'ah: dia dapat diampuni kesalahannya jika dia menemukan unsur fundamental keyakinan. Sejak awalnya memang struktur

Page 97: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

esensial toleransi adalah: menyatukan berbagai macam keyakinan, penyederhanaan korkordansi danpemaksaan untuk beralih kepada keyakinan baru.

Fase pertama toleransi mencapai puncaknya pada Édit de Nantes yang pada tahun 1598 mengundang protestan dan katolik yang ada di segenap penjuru negeri, bukan dengan tujuan meninggalkan keyakinan mereka tetapi untuk hidup seperti “saudara, teman dan sesama warga negara” (pasal. 2). Dengan formula yang membahayakan ini Édit menjamin bahwa di atas agama adalah milik perorangan yang dijamin negara: pengucilan tidak berhenti sebatas warga negara. Keyakinan beragama adalah pribadi, yang merupakan subjek bagi kewarganegaraan universal. Toleransi adalah sebuah raison d’Etat: negara adalah wasit yang adil bagi semua perbedaan agama. Atas nama kebebasan berpendapat, negara menegaskan dirinya sebagai Negara Mutlak, yang mengatur urusan umum tanpa campur tangan pihak manapun, dengan otoritas mutlak. Karenanya agama direndahkan kepada prinsip-prinsip metafisika dalam pengertian etimologi yang mengimplikasikan berada di luar fisik, dunia alami yang dimiliki negara.

Filosof yahudi Spinoza, yang dikucilkan dari sinagog di tahun 1656, mendekati toleransi dari pandangan pencapaian kebebasan dari luar kendali atau pembebanan dalam pengertian tatanan sosial dalam Traité théologico-politique-nya (1670): “Dalam sebuah Republik yang bebas, setiap orang diijinkan untuk berpikir apa yang dia ingin dan untuk mengatakan apa yang ia pikirkan.” JohnLocke dalam tulisannya Letter concerning Toleration (1689) mengambil langkah lebih jauh untuk menyangkal ide agama sejati sekaligus. Dia membuka jalan politik toleransi, artinya, sekularisme. Negara tidak memiliki kompetensi mengatur keyakinan agama atau urusan-urusan agama. Ini adalah apa yang kemudian Jefferson sebut sebagai membina dinding pemisah antara agama dan politik. Perspektif ini mendefinisikan apa itu kreasi implisit dari agama sekuler sipil dengan supremasi mutlak di atas individu dalam istilah kebebasan individual: kebebasan berpendapat. Locke menyangkal kebenaran semua agama, kecuali negara. Negara memaksakan untuk beralih keyakinan dengan menghilangkan semua alternatif.

Rousseau dalam tulisannya The Social Contract mengklaim bahwa pada setiap warga negara ada hak kebebasan berpendapat dan pada saat yang sama mengatakan bahwa hak istimewa negara adalah menentukan bentuk eksterior dari agama warga negara: “Ada pernyataan keyakinan, murni sipil, menurut pemilik kekuasaan tertinggi untuk membenahi pasal-pasal hukum, tepatnya bukan sebagai dogma-dogma agama, tetapi sebagai rasa kemasyarakatan, yang tanpanya tidak mungkin menjadi warga negara yang baik dan loyal; tanpa mampu mewajibkan orang untuk mempercayai pasal-pasal hukum itu, negara dapat mengusir siapapun yang tidak mempercayai pasal-pasal itu, bukan sebagai orang kafir, tetapi sebagai orang yang tidak bermasyarakat [...]” Toleransi dipersembahkan sebagai sikap humanitas yang terbuka bagi opini pihak lain yang mengimplikasikan pemisahan esoterik agama dari bentuk eksterior (eksoterik) yang menyerah kepada agama sipil pagan.

Voltaire, barangkali adalah penulis tunggal terbaik dari Pencerahan di tahun 1723 sebagai pendukung terkemuka dari toleransi beragama ketika ia menerbitkan puisi panjang tentang raja Henry IV dari Perancis dan perang agama abad keenambelas antara pengikut katolik dan pengikut kalvin. Selama kunjungannya ke Inggris dan Belanda di tahun 1720 dia menyadari keuntungan politis dari mengasimilasikan agama-agama lain, terutama pengikut kalvin yang membuka pintu bagi penganut kristen lain untuk menerima praktek riba. Dalam karya tulisnya Treatise on Toleration (1763) dia tidak menyangkal pemberian hak politik bagi anggota agama lain, dia hanya menjinakkan agama demi tatanan sosial:

“Kita memiliki Yahudi di Bordeaux dan Metz dan di Alsace; kita memiliki pengikut Luther, Molin, dan Jansen; dapatkah kita tidak menderita dan mengendalikan pengikut Kalvin sebagaimana orang-orang Katolik ditoleransi di London [yang tidak menikmati hak politik tetapi dapat mempraktekkan agama mereka]? Semakin banyak sekte, semakin sedikit bahaya yang ditimbulkan oleh masing-masingnya. Keberagaman melemahkan sekte-sekte itu. Sekte-sekte itu hanya dibatasi oleh hukum yang melarang pertemuan-pertemuan yang melanggar hukum, penghinaan, dan hasutan, dan hal-halyang bersifat selalu dipaksa oleh komunitas.”

Page 98: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Formula 'toleran' dari Voltaire disahkan di tahun 1787 oleh pemerintahan Louis XVI yang mengeluarkan hukum Edict of Toleration baru yang menganugerahkan kepada pengikut kalvin hak-hak sipil yang dilemahkan untuk menjalankan ajaran agama mereka, riba, tetapi bukan hak-hak politik:

“Pasal 3. Meskipun begitu kami tidak berniat bahwa orang-orang yang akanmenyatakan sebuah agama selain agama Katolik mampu untuk mempertimbangkan diri sebagai pembentuk kerajaan kita pada bagian apapun, maupun komite atau asosiasinya, atau mampu di bawah rancangan itu untuk memformulasikan permintaan kolektif apapun, membuat perwakilan apapun, mempertimbangkan, atau mengakuisisi, atau mengerjakan tindakan-tindakan semacam itu. Kami dengan terang melarang setiap penghakiman, pendaftaran, pencatatan, pembelaan hukum, atau tugas-tugas resmi umum yang lain untuk merespon, menerima atau menandatangani permintaan semacam itu, perwakilan, pertimbangan atau atau tindakan penyekorsan; dan kami melarang apapun dari subjek-subjek kami untuk mengklaim diri diizinkan oleh komunitas atau asosiasi yang dianggap sebagai penghasut atau pelindung majelis ilegal dan asosiasi dan hal-hal lain yang dapat dihukum menurut hukum yang berlaku.”

Sejak saat itu, toleransi telah menjadi asimilasi, apa yang sekarang di Perancis disebut ‘modèle français d’integration’. Itu terdiri dari erosi bertahap dari karakter aneh yang berkonflik dengan agama sipil. Sebagai contoh, Muslim di Eropa harus menghadapi larangan yang bersifat puritan danhipokrit atas poligami. Toleransi dalam hal ini dipanggil untuk meminta Muslim untuk meninggalkan apa yang Allah telah halalkan sementara kafir memperturutkan hawa nafsu dalam perzinaan. Konflik ini benar-benar menunjukkan diri sebagai hasil garapan negara dan faktanya tidak ada rekonsiliasi dari dua posisi yang mungkin.

Toleransi dan paksaan

Orang dapat percaya pada toleransi dan paksaan untuk alasan yang sungguh berbeda: politis atau agamis.

Mereka dapat meyakini bahwa bersatunya politik negara harus didapat dengan cara apapun dan karenanya isu agama dipinggirkan (mereka seharusnya tidak memaksakan keyakinan mereka pada orang lain) dan ditoleransi dalam pluralitas dan varietasnya. Sebagian yang lainnya percaya bahwa kesatuan keyakinan dalam Agama Sejati harus diperoleh dengan cara apapun dan bahwa isu lembaga politik harus ditundukkan (mereka seharusnya tidak memajaki orang) dan ditoleransi dalam pluralitas dan varietasnya.

Pada kasus yang pertama negara memerintah di atas semua agama dan mencoba untuk merendahkan dan menulis ulang keyakinan mereka supaya sesuai dengan dikte negara. Pada kasus yang kedua, Agama Sejati memaksakan atas semua institusi politik dan mencoba untuk merendahkan dan menulis ulang hukum mereka supaya sesuai dengan dikte Agama Sejati.

Kelompok pertama berkata bahwa pemajakan adalah suci dan tidak ingin kepercayaan agama apapun untuk ikut campur, kelompok kedua berkata kepercayaan adalah suci dan tidak menginginkan keperluan negara (seperti pemajakan) untuk ikut campur. Orang pertama berkata “kami tidak akan memaksa anda untuk mengikuti keyakinan apapun (kami akan menjadi toleran) karena pemaksaan adalah tidak bermoral,” selama anda membayar pajak. Kami tidak akan memaksa anda membayar pajak apapun karena pemaksaan ini adalah tidak bermoral selama anda percaya.

Karenanya, para penyelenggara negara, tidak mentoleransi orang-orang yang tidak membayar pajakkepada negara dan menerima keinginan mereka. Paksaan mereka tidak dipandang sebagai paksaan karena mereka berkata paksaan ini adalah ‘kehendak Tuhan’ (hak ketuhanan kristen) atau ‘kehendakrakyat’ (perwakilan demokrasi).

Tidak perlu dikatakan, para penyelenggara negara memandang diri mereka sebagai pejuang kebebasan, toleransi, dan keadilan, dan setiap orang selain mereka yang meniadakan mereka,

Page 99: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

sebagai penjelmaan dari semua sifat buruk: penindasan, intoleransi, dzalim, dan lain-lain; tetapi ini hanya bermakna bahwa sistim nilai mereka, seperti mata uang mereka, diragukan. Dengan penerimaan implisit doktrin negara sebagai a sine qua non, sistim nilai mereka tidak lagi kredibel. Tidak lagi mungkin untuk mengevaluasi realitas atas premis-premis bahwa negara pluralis demokratis adalah penjamin yang tidak dapat dipertanyakan atas semua nilai-nilai kebaikan. Tidak dapat lagi dipertahankan bahwa negara bersandar pada persetujuan umum dan bahwa masyarakat menjadi harmonis hanya karena tatanan negara, sementara dalam realitasnya negara adalah alat pemaksa yang dengannya elit kapitalis secara legal mematahkan keinginan orang lain demi dirinya sendiri. Ini adalah keyakinan implisit yang dengan jelas ditekankan oleh para penyelenggara negara yang membenarkan pemanfaatan kuasa politik oleh kelompok-kelompok dalam penjajaran kepada keunggulan dari kebebasan individu, di bawah umbul-umbul kesetiaan kepada sebuah negara. Apa yang mereka sebut ‘kebebasan individu’ dibatasi sebatas arena pribadi yang tidak menantang otoritas dan kuasa negara.

Emansipasi riba dan yahudi

Tahun-tahun setelah terjadinya Revolusi Perancis menghadirkan debat baru atas emansipasi yahudi. Count de Clermont Tonnerre, seorang deputi dari kalangan bangsawan di Paris, memperdebatkan interpretasi inklusif dari deklarasi hak-hak, menolak setiap status hukum yang berbeda atau terpisahbagi komunitas yahudi. Dalam pandangannya, yahudi adalah warga negara perorangan, bukan sebagai anggota dari kelompok etnik atau kelompok masyarakat yang berbeda. Pertanyaan mengenai penerimaan yahudi sebagai warga negara berhubungan dengan pertanyaan mengenai riba:

“Tuan, ...Setiap aqidah hanya memiliki satu ujian untuk lulus sehubungan dengan badan masyarakat: hanya ada satu ujian ke mana tunduknya aqidah itu, itulah nilai moralnya. Pada poin inilah musuh orang yahudi menyerang saya. Orang yahudi, kata mereka, tidak bermasyarakat. Mereka diperintahkan untuk meminjamkan uang dengan riba; mereka tidak dapat bergabung dengan kami baik itu dalam ikatan pernikahan atau dalam tingkatan interaksi kemasyarakatan; makanan kami diharamkan untuk mereka; meja kami diharamkan; angkatan bersenjata kami tidak akan pernah memiliki yahudi yang ikut berjuang mempertahankan tanah air. Yang paling buruk dari celaan ini adalah ketidakadilan; yang lain terlihat benar, akan tetapi tidak. Riba tidak diperintahkan oleh hukum mereka; namun demikian pinjaman dengan bunga adalah haram di antara mereka dan diijinkan untuk dikenakan kepada selain mereka... Riba ini begitu dikecam adalah efek dari hukum kita sendiri. Orang yang tidak memiliki apapun kecuali uang hanya dapat menjadikan uang sebagai bidang garapan: itulah iblis. Biarkan mereka memiliki tanah dan negeri dan mereka tidak lagi meminjamkan uang; itulah obatnya.”

The Count de Clermont salah mengenai obat tersebut karena sejarah telah membuktikan, tetapi dia menunjukkan perlawanan kepada yahudi di Perancis dan Eropa secara umum. Jawaban Abbé Jean Siffrein Maury sangat signifikan:

“Di Alsace mereka [yahudi] memegang 12 juta hipotek tanah. Dalam sebulan mereka menjadi pemilik tanah yang luasnya setengah dari tanah propinsi; dalam sepuluh tahun, mereka sudah benar-benar memiliki keseluruhan tanah propinsi, dan tanah itu menjadi koloni yahudi. Orang sangat benci kepada yahudi yang pada akhirnya kebencian itu dapat meledak sewaktu-waktu sebagai hasil dari peluasan tanah ini. Untuk keselamatan mereka sendiri, kita seharusnya menangguhkan persoalan ini. Mereka seharusnya tidak dianiaya: mereka adalah manusia, mereka adalah saudara kita; dan terkutuklah siapapun yang berbicara intoleransi! Tidak seorangpun yang boleh diganggu pendapat agamanya; anda telah mengenali ini, dan sejak saat itu anda telah menjamin bagi yahudi perlindungan yang sangat besar. Karenanya biarkanlah mereka dilindungi sebagai perorangan dan bukan sebagai orang Perancis karena mereka tidak dapat menjadi warga negara.”

Setelah itu, kasus yahudi didiskusikan lagi:

“Harus disetujui bahwa regulasi itu sendiri, dengan kebaikan yang mana yahudi ditoleransi di Alsace, memberikan satu-satunya cara bagi mereka untuk hidup, tidak ada industri lain bagi merekaselain memperdagangkan uang. Keberadaan mereka saat ini dapat dipandang sebagai masalah besar

Page 100: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

bagi propinsi ini. Mengikuti penjelasan ini bahwa yahudi Alsace, memiliki akumulasi pinjaman dan bunga yang meruntuhkan banyak pemilik tanah dan petani. Yahudi dianggap sebagai musuh alami yang boleh ditindak dengan kekerasan.”

Edmund Burke juga menambahkan pertanyaan atas yahudi dalam istilah yang sama pada karya Reflections-nya:

“Generasi bangsawan berikutnya bakal menyerupai tukang dan badut, dan petugas uang, pelaku ribadan yahudi, yang selalu menjadi rekan mereka, terkadang menjadi tuan mereka.”

Toleransi sebagai totalitarianisme

Hujjah yang diberikan kepada kita sekarang bahwa berevolusinya keabsahan hukum bergantung pada nilai etika sejati. Allah tidak lagi dipertimbangkan sebagai rujukan. Ini adalah latar belakang toleransi. Orang beriman mau tidak mau harus bertoleransi, jika tidak, maka secara otomatis menjadi intoleran. Contoh, jika perzinaan diterima dan dianggap biasa, maka orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya menjadi dianggap sebagai para penyimpang yang anti bermasyarakat. Jika anda berhujjah dengan merujuk agama, anda dianggap sebagai orang aneh.

Lebih jauh lagi, para filosof toleran sekarang, dalam praduga berani mereka, memaksa anda untuk mengajari anak-anak anda bahwa apa yang mereka katakan adalah biasa dan bahwa setiap pandangan agama yang berlawanan adalah intoleran. Dan mereka memaksa anda dengan kekuasaan‘undang-undang hukum toleransi’ untuk mengajari anak anda dalam metode dan mode yang negara anggap cocok. Ini terjadi sekarang. Hal itu membawa ide pengendalian pikiran secara massal di luarfantasi Orwellian yang manapun. Konsekuensi yang paling menyakitkan dari pandangan ini adalah totalitarianisme murni dalam bentuknya yang paling jahat.

Toleransi dan kebebasan beragama telah menjadi isu kunci dari pembaharu Islam yang religius. Persoalan ini dalam bahasa pembaharu dan penyimpang esoterik dalam Islam adalah konsisten dengan penggunaan dan kutipan tetap dan misinterpretasi dengan ayat yang dimansukh (2, 256):

يءاشي نءاشي نم الدءاشي نم فءاشي نم ي كراه إءاشي نم لا

“(Tidak ada paksaan dalam agama), maksudnya untuk memasukinya”

Ketika anda membaca ayat ini tanpa syarah yang tepat yang menyatakan bahwa ayat ini secara hukum telah dimansukh, maka sudah pasti anda berada dalam genggaman para pembaharu toleran yang telah menciptakan fundamentalisme Islam moderen yang intoleran. Secara Hukum, ayat tersebut dimansukh oleh Ayat as-Sayf. Lagipula, ayat itu (2, 256), hanya merujuk kepada non-Muslim ‘dhimmi’ yang membayar jizyah kepada pemerintahan Islam, yang tidak boleh dipaksa, sementara yang selain dhimmi harus.

Toleransi adalah sinonim dengan negara totalitarian. Rasul Allah, sallallahu ‘alayhi wa sallam, menghapuskan kuasa khayalan dari para pendeta dan Caesar, artinya gereja dan negara. Tetapi para pembaharu mengatur sedemikian rupa untuk mengembalikan kita ke jaman Caesar pada hari mereka menerima filsafat hak asasi manusia di dalam calon konstitusi mereka. Para pembaharu mengatur sedemikian rupa untuk meyakinkan Muslim bahwa kepentingan Muslim adalah sejalan dengan kepentingan negara; sehingga Muslim dan negara dapat bergabung dan Muslim tidak lagi curiga kepada negara. Pencapaian besar Tanzimat adalah penciptaan bangsa Usmaniah yang mana warga negara mendapat keuntungan dari hak-hak sipil yang identik, yang secara otomatis berundingdengan kewarganegaraan dan tidak tergantung pada afiliasi agama. Ini sama dengan ucapan bahasa hari ini, bahwa Islam ditoleransi. Negara dapat bertahan dengan adanya warga negara dan inilah yang dapat diterima oleh negara. Agama-agama tidak dibolehkan untuk menghadirkan persengketaan-persengketaan agama yang dianggap ‘tidak penting’ yang mengganggu pengumpulanpajak dari warga negara. Perbedaan agama adalah ekonomi yang buruk bagi negara. Agama-agama harus bertoleransi satu sama lain untuk berfungsinya negara secara optimal. Dalam konteks ini,

Page 101: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

Islam tamat, kebebasan tamat dan ortodoksi sejati menjadi eksklusivitas milik negara semata. Semuanya berkat toleransi dan mitos yang secara ironis dinamai ‘kebebasan beragama.’

Tidak perlu dikatakan, apa yang mereka katakan kebebasan beragama bukanlah kebebasan beragama tetapi teori pengendalian agama untuk keperluan mempercepat dan melindungi negara. Kebebasan beragama dan toleransi adalah nilai-nilai negara. Mereka memberikan atau mengambil validitas atau nilai bagi apapun sehubungan dengan pusat dominan yaitu negara yang tidak boleh dipertanyakan. Hanya negara yang memiliki hak istimewa untuk menghakimi dan mengecam ketikaanda mematahkan mitos kebebasan beragama atau toleransi yang telah dibangun oleh negara. Untukmenegaskan bahwa anda adalah seorang Muslim, terutama desakan dari keinginan anda untuk menerapkan Hukum Allah, secara otomatis dipandang sebagai intoleran — pikirkan sejenak tentanglarangan riba. Ketika negara memimpin agama, aspirasi tersebut tidak dapat bertahan, kemudian keinginan untuk menerapkan Hukum Allah, dianggap sebagai penyimpangan dalam pandangan negara.

Toleransi sebagai alat negara adalah lebih praktis ketimbang memperlakukan agama secara kejam. Perlakuan kejam seringkali berantakan dan biasanya berakhir sebagai pertempuran yang kalah. Menyerahkan agama kepada negara adalah metode yang jauh lebih murah untuk mengendalikan agama. Metode tersebut telah ditemukan oleh Caesar yang di dalamnya termasuk membeli jasa ulama. Digajinya ulama oleh negara menjamin terpeliharanya negara, bukan hanya karena ekonomi tergantung pada penyokong, tetapi karena secara tidak langsung ulama bertugas mensahkan pengumpulan pajak oleh negara dan juga menghukumi pelanggaran yang terjadi dalam pengumpulan pajak. Sebaliknya ketika negara tidak membayar gaji maka agama ‘bebas’ untuk membayar sendiri. Ini adalah sikap negara sekuler yang dipertentangkan dengan sikap negara religius, tetapi pada kenyataannya sikap keduanya adalah sama sejauh negara terpelihara. Agama seperti bebas dipraktekkan di dalam negara tetapi masih diikat dengan parameter dan struktur legal yang memutuskan bahwa pendapat agama tidak boleh mengganggu kehidupan politik. Inilah yang disebut sebagai toleran, yang artinya adalah sama dengan mengatakan agama tidak bisa berbuat apa-apa dengan urusan-urusan politik negara. Inilah akhirnya yang dimaksud dengan ‘kebebasan beragama.’

Hasil akhir dari kecenderungan ini adalah sebuah jalan mendefiniskan agama sebagai segala sesuatuyang non-kontroversial dengan agama lain atau negara. Jenis keyakinan umum yang disaring oleh toleransi dengan sifat esoteriknya. Itulah sebabnya kita dapat menegaskan bahwa esoterisisme adalah produk negara dan kapitalisme. Esoterisisme bukanlah hasil meditasi agama yang diinspirasioleh orang suci. Esoterisisme adalah produk kondisi politik yang relevan bagi bertahannya negara dan menyerahnya agama.

Formulasi akhir dari ketundukan kepada negara adalah ketika agama mengadopsi teladan negara seperti toleransi dan hak asasi manusia. Penyerahan mutlak legal dan politis dari agama kepada negara adalah dibuatnya hak asasi manusia ala Islam, sesuatu yang absurd sebagaimana halnya ateisme Islam. “Islam adalah toleran / Islam adalah intoleran” keduanya adalah klaim yang mensahkan sifat absolut negara. Para pembaharu yang mencoba mempertahankan ‘relevansi Islam’ telah menegaskan dengan retorika yang sifatnya bertuhan tetapi tidak beragama, bahwa Islam adalah betul-betul toleran. Mereka gagal menyadari bahwa diskursus itu, apakah anda menegaskannya atau menyangkalnya, adalah bagian dari permainan dialektika yang menghapuskan agama. Hak asasi manusia ala Islam harus dipahami sebagai bagian dari proses pemikiran yang sama yang memproduksi ide bank Islam.

Agama yang tersisa, setelah toleransi diterapkan, sangat membantu negara. Agama memiliki tujuan,ya: untuk mendukung cita-cita negara. Tetapi sebagai alat negara, agama harus dibentuk dan ditempa menurut keperluan negara. Hal itu menyediakan bagi negara, warga negara yang sabar dengan hukum, yang melihat penyebab kesengsaraan adalah kurangnya moral puritan. Moralitas ini adalah keras ketika tiba pada kelakuan seksual tetapi betul-betul lembut ketika tiba pada menghukumi negara atau bank. Pengikut agama puritan ini dapat dengan mudah diarahkan ke titik tertentu. Bahkan, ekspresi intoleran atau fundamentalisme mereka, dapat dengan mudah ditahan dansecara periodik dibenturkan, karena mereka terperangkap dalam dialektika yang tidak pernah

Page 102: Judul: Agama Riba - msa.my.idmsa.my.id/agama_riba.pdf · Dari pandangan kaum penganut nihilisme, Islam kita dianggap sebagai kesombongan. Namun perbedaan antara Muslim dan non-Muslim

mempertanyakan atau menantang fondasi negara. Semua yang dicita-citakan dalam radikalisme mereka adalah mengganti kepala negara, tetapi tidak menghapus negara. Inilah sebabnya mengapa fundamentalisme (intoleran), seperti halnya toleransi, adalah alat negara. Orang harus menolak toleran/intoleran dan menyadari bahwa pertanyaan yang menjadi kunci adalah sifat negara dan identitas kita yang didefiniskan sebagai warga negara dari negara itu. Dan jika kita memahami dengan tepat sifat negara moderen, maka penolakan negara adalah penolakan kapitalisme.