jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...jual beli pada layanan penyedia...

85

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun
Page 2: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun
Page 3: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun
Page 4: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun
Page 5: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

iv

ABSTRAK

Nadia Nandini, NIM 11150490000123. JUAL BELI MAKANAN DI LAYANAN

PENYEDIA MAKANAN TRADISIONAL DAN MODERN PERSPEKTIF FIKIH

MUAMALAH, Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah), Fakultas

Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

1441 H/ 2020 M.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pelaksanaan jual beli pada layanan

penyedia makanan tradisional dan modern dan menjelaskan jual beli pada layanan

penyedia makanan tradisional dan modern berdasarkan perspektif fikih muamalah.

Layanan penyedia makanan tradisional yang menjadi objek penelitian adalah warteg,

rumah makan Padang, dan warung nasi ampera,. Layanan penyedia makanan modern

yaitu McDonald‟s, HokBen, dan restoran solaria. Transaksi jual beli makanan pada

saat ini menggunakan berbagai macam konsep. Namun pada setiap jual beli termasuk

jual beli pada makanan rukun dan syarat jual beli juga harus terpenuhi agar jual beli

tersebut sah dan sesuai prinsip syariah.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan

kepustakaan dan deskriptif, dengan mengamati secara langsung objek penelitian

kemudian menganalisis kejadian yang terjadi dan menyesuaikan dengan sumber data

berupa buku-buku fikih yang berkaitan dengan judul skripsi ini.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa jual beli pada layanan penyedia

makanan tradisional seperti warteg, rumah makan padang dan warung nasi ampera

dilihat dari rukun dan syaratnya yang belum terpenuhi yakni pada penetapan harga

objek jual beli, dimana dalam syarat jual beli objek harus jelas termasuk pada harga.

Tetapi karena telah menjadi kebiasaan masyarakat yang sulit dihindari tidak lantas

menjadi jual beli menjadi batal. Namun, harus diikuti dengan iktikad baik oleh

penjual dan pembeli dengan tidak melakukan tindakan yang di larang oleh syariat.

Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan

Restoran Solaria secara umum rukun dan syarat sudah terpenuhi, termasuk pada

harga objek jual beli yang sudah ditetapkan diawal sehingga pembeli mengetahui

harga objek jual beli. Namun, adanya biaya pajak yang muncul saat pembeli

melakukan pembayaran dapat membuat pembeli merasa tertipu karena informasi

mengenai biaya tersebut kurang ditonjolkan.

Kata kunci : Jual beli, layanan penyedia makanan, fikih muamalah.

Pembimbing : Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag., M.H.

Daftar Pustaka : 1993-2018.

Page 6: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

v

KATA PENGANTAR

حين حوي الشه الشه بسن الله

Alhamdulillahi rabbil „aalamin, puji syukur kehadirat Allah swt. yang telah

memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, yang telah memberikan kemudahan dan

kelancaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tak lupa

shalawat dab salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw., keluarga, sahabat,

serta kerabatnya, semoga di akhir zaman nanti kita mendapat syafa‟at dari beliau.

Amiin.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh dalam

menyelesaikan program strata satu (S-1) pada Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, Fakultas Syariah dan Hukum, Jurusan Hukum Ekonomi Syariah

dengan judul Jual Beli Makanan di Layanan Penyedia Makanan Tradisional dan

Modern Perspektif Fikih Muamalah.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa, masih banyak

kekurangan baik dalam pembahasan maupun penyajian. Hal ini dikarenakan

terbatasnya pengetahuan serta pengalaman yang penulis miliki serta hambatan dalam

melakukan penelitian skripsi ini. Akan tetapi berkat dukungan dari berbagai pihak

yang senantiasa memberikan dukungan baik moril maupun materil hingga akhirnya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Selanjutnya dalam kesempatan ini, perkenankanlah untuk penulis

menyampaikan rasa terimakasih dan rasa hormat yang terdalam kepada:

1. Dr. Ahmad Tholabi Kharlie, S.H., M.H., M.A. Selaku Dekan Fakultas Syariah

dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. A.M. Hasan Ali, M.A. dan Dr. Abdurrauf, Lc., M.A. Selaku Ketua dan

Sekertaris Prodi Hukum Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag., M.H. Selaku dosen pembimbing skripsi yang

selalu memberikan pengarahan untuk penulis. Terimakasih atas waktu, ilmu

Page 7: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

vi

dan bimbingannya selama proses penyusunan skripsi ini, semoga Allah swt.

selalu memberikan kesehatan dan keberkahan. Aamiin.

4. Dr. Muhammad Bukhori Muslim, Lc., M.A., selaku Dosen Pembimbing

akademik yang selalu meluangkan waktu guna motivasi dan kelancaran

akademik perkuliahan. semoga Allah swt. selalu memberikan kesehatan dan

keberkahan. Aamiin.

5. Ibu Prof. Dr. Euis Amalia, M.Ag. dan bapak Mohamad Mujibur Rohman,

M.A. selaku dosen penguji sidang munaqasah atas masukan yang telah

diberikan kepada skripsi saya sehingga menjadi lebih baik lagi. Semoga Allah

swt. selalu memberikan kesehatan dan keberkahan.

6. Segenap bapak dan ibu dosen Hukum Ekonomi Syariah dan Fakultas Syariah

dan Hukum yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama masa

perkuliahan.

7. Ungkapan terimakasih, hormat, cinta dan kasih sayang penulis kepada kedua

orang tua ayahanda Deni Setiawan dan ibunda Irma serta adik-ku Afriza

Azima dan kakek nenek ku juga keluarga besar ku yang menjadi alasan agar

skripsi ini cepat selesai dan yang tak pernah henti memberikan dukungan,

do‟a, perhatian, kasih sayang dan semangat selama penulisan skripsi ini.

Semoga Allah swt. memberikan kesehatan, kelancaran dan keberkahan.

Aamiin.

8. Sahabat tersayang Sri Hayati Nur‟aini, Intan Nur Fadhilah, Nabiilah Humairo

dan Seprida Widatia yang selalu memberikan penulis motivasi dan semangat

dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Sahabat seperjuangan ku Alawiyah Rahmah yang selalu mendukung dan

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Teman-teman jurusan Hukum Ekonomi Syariah 2015 khususnya Hukum

Ekonomi syariah D yang telah memberikan dukungan, semangat dan

bantuannya dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga Allah swt. melancarkan

segala urusan kalian.

Page 8: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

vii

11. Teman-teman KKN Menara 2018 yang telah memberikan dukungan terus

menerus untuk penulis.

12. Rizaldi Ramadhan atas ketulusan dan do‟anya dalam mendukung dan

menemani penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang memberikan

dukungan dan membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah swt. senantiasa melimpahkan rahmat dan berkahnya bagi kita

semua, terimakasih untuk bantuannya selama ini, semoga dapat ganjaran yang

setimpal atas kebaikan yang telah mereka berikan, Aamiin Ya Rabbal‟alamin.

Jakarta, 15 November 2019

Nadia Nandini

Page 9: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. i

PENGESAHAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI ................................................ ii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................... iii

ABSTRAK .............................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................ v

DAFTAR ISI ........................................................................................................... viii

BAB I

PENDAHULUAN ................................................................................................... . 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 5

D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6

E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6

G. Review Studi Terdahulu ............................................................................... 7

H. Metode Penelitian ......................................................................................... 12

I. Sistematika Penulisan .................................................................................. 14

BAB II

LANDASAN TEORI .............................................................................................. 16

A. Layanan Penyedia Makanan ......................................................................... 17

1. Pengertian Layanan Penyedia Makanan ................................................ 17

a. Pengertian Layanan Penyedia Makanan Tradisional ........................ 17

b. Pengertian Layanan Penyedia Makanan Modern .............................. 17

Page 10: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

ix

B. Konsep Jual Beli Dalam Islam ...................................................................... 20

1. Pengertian Jual Beli................................................................................. 20

2. Dasar Hukum Jual Beli ........................................................................... 20

3. Rukun dan Syarat Jual Beli .................................................................... 22

4. Macam-Macam Jual Beli ....................................................................... 27

5. Hak Khiyar dalam Jual Beli ................................................................... 34

6. Berakhirnya Jual Beli ............................................................................. 34

7. Hikmah dan Manfaat Jual Beli ............................................................... 35

C. Penerapan Sertifikasi Halal sebagai Jaminan Produk Halal Untuk Produk

Makanan pada Layanan Penyedia Makanan ................................................. 36

BAB III

DESKRIPSI DAN POLA JUAL BELI PADA LAYANAN PENYEDIA

MAKANAN TRADISIONAL DAN MODERN .................................................. 38

A. Jual Beli pada Layanan Penyedia Makanan Tradisional ............................... 38

1. Warung Tegal ( WARTEG ) .................................................................. 38

2. Rumah Makan Padang ........................................................................... 40

3. Warung Nasi Ampera ............................................................................. 42

B. Jual Beli pada Layanan Penyedia Makanan Modern .................................... 43

1. Mc Donalds ............................................................................................ 43

2. HokBen .................................................................................................. 45

3. Restoran Solaria ..................................................................................... 46

BAB IV

ANALISIS JUAL BELI DI LAYANAN PENYEDIA MAKANAN

TRADISIONAL DAN MODERN PESPEKTIF FIKIH MUAMALAH ........... 49

A. Analisis Jual Beli Makanan Pada Layanan Penyedia Makan Tradisional

Perspektif Fikih Muamalah .......................................................................... 49

Page 11: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

x

B. Analisis Jual Beli Makanan Pada Layanan Penyedia Makan Modern

Perspektif Fikih Muamalah .......................................................................... 54

C. Pola Transaksi Jual Beli Makanan Pada Layanan Penyedia Makanan

Tradisional dan Modern yang Sesuai Prinsip Syariah .................................. 64

BAB V

PENUTUP ………………………………………………………………………… 67

A. Kesimpulan .................................................................................................. 67

B. Saran ............................................................................................................. 67

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 69

LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................... 73

Page 12: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, manusia tidak bisa hidup

sendiran dan membutuhkan orang lain. Karena manusia pada hakikatnya adalah

makhluk sosial yang membutuhkan interaksi sesamanya dalam menjalankan

kehidupan dan memenuhi berbagai kebutuhan hidup. Salah satu cara memenuhi

kebutuhan hidup manusia dengan interaksi orang lain adalah jual beli.

Jual beli adalah pelepasan hak milik dengan mendapatkan ganti rugi berupa

uang, barang, atau juga dengan jasa, atau memindahkan hak milik untuk

mendapatkan imbalan atas dasar suka sama suka atau kerelaan kedua belah pihak.

Atau jual beli juga berarti sebagai tukar menukar barang yang memiliki nilai, dimana

pihak lain menjualnya dan pihak lain membelinya dengan harga atau kesepakatan

kedua pihak.

Kebutuhan manusia yang utama yang harus dipenuhi salah satunya adalah

makan. Dalam memenuhi kebutuhan makan, manusia dapat mendapatkannya dengan

melakukan jual beli. Transaksi jual beli makanan merupakan salah satu transaksaksi

jual beli yang paling sering ditemui di masyarakat saat ini. Banyaknya transaksi jual

beli makanan menyebabkan transaksi jual beli makanan menjadi bervariasi.

Dibawah ini adalah tabel data presentase banyaknya layanan penyedia

makanan dan minuman di Indonesia yang di peroleh Badan Pusat Statistik Indonesia

(BPS) tahun 2017.1

1Statistik Penyediaan Makanan dan Minuman Tahun 2017, Katalog:8204008 (Badan Pusat

Statistik Indonesia), h. 32.

Page 13: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

Lokasi Usaha

Restoran/Rumah

Makan

Katering

Penyedia

Makanan

Minuman

Lainnya

Jumlah

Mall/Pertokoan/

Perkantoran

70,58 39,56 65,99 68,51

Hotel 1,82 0,62 0,67 1,64

Kawasan Wisata 6,46 0,47 1,87 5,66

Kawasan Industri 0,83 0,62 0,67 0,80

Lainnya 20,31 58,72 30,79 23,39

Jumlah 100 100 100 100

Sedangkan untuk di provinsi DKI Jakarta presentase banyaknya layanan

penyediaan makanan dan minuman yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yakni

79,30%, berbentuk koperasi 5,37%, berbentuk instansi berbewang 7,14% dan yang

tidak berbadan usaha berjumlah 7,14%.2 Dari tabel diatas menandakan bahwa dengan

besarnya jumlah presentase layanan penyedia makanan dan minuman menyebabkan

prospek untuk transaksi jual beli makanan dan minuman cukup besar.

Dalam Islam selain mengatur urusan ibadah, Islam juga mengantur manusia

dalam melakukan transaksi jual beli atau bermuamalah. Aturan-aturan mengenai

hukum ekonomi Islam diatur dalam cukpan fikih muamalah, yakni sebagai hukum

yang berkaitan dengan tindakan manusia dalam hal keduniaan. Menurut syariat yang

dimaksud jual beli adalah penukaran harta atas dasar saling rela, atau memindahkan

milik dengan ganti yang dapat dibenarkan (berupa alat tukar yang sah).3

2Statistik Penyediaan Makanan dan Minuman Tahun 2017, Katalog:8204008 (Badan Pusat

Statistik Indonesia), h. 33. 3Suhardi K. Lubis,dkk, Hukum Ekonomi Islam, (Jakarta: Sinar Grafika,2012), h.139.

Page 14: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

Pada jual beli dalam Islam umat Muslim diberikan kebebasan dalam

memenuhi kebutuhannya seperti jual beli selama tidak ada dalil yang

mengharamkannya, tetapi di dalam kebebasan tersebut juga umat muslim juga

diberikan batasa-batasan. Seperti pada firman Allah SWT:

بب م الش البيع وحشه …وأحله الله

Artinya : “Dan Allah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba” ( QS. Al-

Baqarah : [2] 275).

Selain jual beli antar barang Islam juga mengatur mengenai jual beli makanan

yang dapat dikonsumsi oleh umat Islam dalam memenuhi kebutuhan hidup. Dalam

firman Allah SWT:

لكن يطبى إه ب في السض حللا طيباب ول تتهبعىا خطىاث الشه يب أيهب الهبس كلىا هوه

هبيي عذو

Artinya: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang

terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena

sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” ( QS. Al-Baqarah : [2]

168).

Dimana dalam mengkonsumsi makanan, dzat yang dikonsumsi haruslah halal

dan baik untuk tubuh. Selain itu hal penting dalam memenuhi kebutuhan makan yaitu

dengan cara mendapatkan makanan yang dikonsumsi dengan melakukan transaksi

jual beli haruslah halal dimana aspek halal berarti secara dzat dan cara

mendapatkannya harus sesuai dengan prinsip syariah yakni dimana rukun dan syarat

jual beli harus terpenuhi.

Page 15: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

Seperti pada buku Wahbah Az-Zuhaili4 menurut beliau Rukun dan syarat

dalam jual beli dalam Islam yakni, menurut mayoritas jumhur ulama fikih yaitu

adanya penjual, pembeli, pernyataan (ijab-qabul), dan barang, pendapat mereka ini

berlaku pada semua transaksi. Dan syarat jual beli pada pelaku transaksi yaitu

hendaknya orang yang berakal (mumayyiz) atau bisa membedakan yang benar dan

tidak. Syarat pada ijab qabul berupa kata-kata dan sejenisnya seperti tulisan dan

isyarat. Syarat pada objek jual beli yakni objek ada, yang berarti jelas diketahui kedua

pihak baik kuantitas dan kualitas.

Dan menurut Sayyid Sabiq5 objek jual beli juga harus suci atau halal, yang

berarti harus terhindar dari unsur-unsur yang dilarang Islam termasuk pada makanan.

Kemudian menurut beliau harga pada objek jual beli harus diketahui kedua pihak

yang bertransaksi.

Akan tetapi, saat ini dengan banyaknya pola transaksi jual beli makanan pada

layanan penyedia makanan yang ada seperti misalnya menggunkan akad “makan dulu

baru bayar” dan “bayar dulu baru makan”, masih terdapat transaksi jual beli makanan

yang transaksinya secara rukun dan syaratnya belum terpenuhi. Seperti terdapat

ketidak jelasan penetapan harga pada objek jual beli dan tidak terpenuhinya kejelasan

aspek kehalanan yang seharusnya ada dengan mensertifikasikan produk makanan

yang dijual. Seperti yang diatur pada Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang

Jaminan Produk Halal.

Tetapi, transaksi jual beli tersebut masih tetap sering terjadi dengan alasan

telah menjadi kebiasaan masyarakat yang sulit dihindari dan dihilangkan. Sehingga

keabsahan transaksi jual beli tersebut dipertanyakan. Menurut penulis penelitian

mengenai transaksi jual beli tersebut penting untuk dikaji untuk memberikan

4Wahbah Zuhaili, Terjemah Fiqh Islam Wa Adillatuhu (Jilid 5), (Depok: Gema Insani, 2011),

h.28 dan h.34. 5Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah , Jilid ke-5, (Jakarta: Cakrawala Publishing, 2009), h.163.

Page 16: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

penjelasan agar transaksi jual beli makanan yang saat ini terjadi tidak melanggar

ketentuan syariah dengan beracuan pada ketentuan fikih muamalah.

Berangkat dari latar belakang diatas, maka penulis merasa tertarik untuk

membahas kesesuaian transaksi jual beli pada layanan penyedia makanan tradisional

dan modern yang dikaji dengan perspektif hukum pada fikih muamalah dengan judul:

“JUAL BELI DI LAYANAN PENYEDIA MAKANAN TRADISIONAL DAN

MODERN PERSPEKTIF FIKIH MUAMALAH”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasrkan latar belakang, penulis mengindentifikasi beberapa masalah yaitu:

1. Bagaimana praktik transaksi jual beli makanan yang terjadi pada layanan

penyedia makanan tradisional?

2. Bagaimana praktik transaksi jual beli makanan yang terjadi pada layanan

penyedia makanan modern?

3. Bagaimana fikih muamalah mengatur transaksi jual beli yang sesuai dan

terpenuhinya prinsip syariah?

4. Bagaimana kesesuaian transaksi jual beli di layanan penyedia makanan

tradisional dan modern ditinjau dari perspektif fikih muamalah?

C. Pembatasan Masalah

Untuk mempermudah agar permasalahan tidak melebar jauh dari pembahasan

awal. Maka permasalahan penelitian ini hanya pada menganalisis transaksi jual beli

makanan pada layanan penyedia makanan tradisional dan modern ditinjau dari

perspektif fikih muamalah.

Page 17: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pola transaksi jual beli makanan di layanan penyedia makanan

tradisional dan modern?

2. Apakah transaksi jual beli makanan di layanan penyedia makanan tradisional

dan modern sudah sesuai dengan prinsip syariah dalam fikih muamalah?

E. Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuan penelitian ini berdasarkan latar belakang dan perumsan

masalah yang penulis uraikan sebelumnya. Maka, tujuan adanya penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis transaksi pola jual beli di layanan penyedia makanan

tradisional dan modern

2. Untuk menganalisis kesesuaian transaksi jual beli makanan di layanan

penyedia makanan tradisional dan modern ditinjau dari perspektif fikih

muamalah.

F. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian pasti memiliki manfaat yang diperoleh. Maka, manfaat dari

penelitian ini adalah:

1. Hasil penelitian ini dihapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan

menambah wawasan keilmuan yang berguna bagi pengembangan ilmu hukum

khususnya dibidang Hukum Ekonomi Syariah.

2. Selain itu dapat menjadi referensi untuk penelitian serupa dimasa yang akan

datang.

3. Bagi praktisi dapat memberikan bahan masukan kepada pemikir hukum Silam

untuk dijadikan sebagai salah satu metode ijtihad terhadap peristiwa-peristiwa

yang muncul yang belum diketahui status hukumnya serta berguna bagi

penerapan ilmu di masyarakat untuk lebih memahami norma-norma

bermuamalah yang baik dan sesuai prinsip syariah.

Page 18: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

G. Review Studi Terdahulu

Setelah melakukan penelusuran terkait jual penulis telah menemukan

beberapa penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya sebagai bahan

pertimbangan penulis dalam menyusun tulisan ini dan terdapat perbedaan objek dan

subjek dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini.

Bunga Teratai S.P. pada tahun 2018 6 Penelitian ini menganalisis tentang

praktik jual beli Makanan di Rumah Makan Padang Boyolali menggunakan akad jual

beli Mu‟athah yang berarti jual beli dengan penyerahan dan penerimaan tanpa dan

ucapan “akad” atau ada ucapan tetapi dari salah satu pihak saja. Dan tinjauan

pendapat Imam Syafi‟i mengenai jual beli tanpa akad. Penelitian ini menggunakan

metode kualitatif lapangan. Hasil penelitian menjukan bahwa akad yang dipakai oleh

Rumah Makan Padang Murah di Boyolali menggunakan akad Mu‟athah yang

sebetulnya dibolehkan karena sudah menjadi kebiasaan tetapi menurut pendapat

Imam Syafi‟i jual beli ini tidak sah karena tidak kuatnya dalil dan menyebabkan

kemudharatan. Penelitian ini berbeda dengan penelitian penulis karena penelitian ini

berfokus terhadap akad jual beli Mu‟athah dan penelitian penulis lebih terfokus

terhadap kesesuaian prinsip syariah pada pola jual beli pada layanan penyedia

makanan tradisional dan modern.

Fauziatul Jamilah pada tahun 20177 Penelitian ini menganalisis mengenai jual

beli tanpa mencamtumkan harga di rumah manakn Vemas Kab. Lampung Timur

ditinjau dari Kompilasi hukum Ekonomi Syariah (KHES). Metode penelitian ini

menggunakan penelitian lapanagan dan teknik purposive sampling. Hasil dari

penelitian ini ditinjau dari KHES praktik jual beli ini dibolehkan terdapat pada pasal

78 KHES huruf (a) dan pada pasal 81 KHES ayat (4) dan (5). Yang pada intinya

adalah membolehkan jual beli ini karena sudah menjadi kebiasaan masyarakat dan

6Bunga Teratai S.P, “Akad Jual Beli Makanan di Rumah Makan Padang Murah Boyolali

ditinjau dari Pendapat Imam Syafi‟i.” (Skripsi S1 Fakultas Syariah IAIN Surakarta, 2018). 7Fauziatul Jamilah, “Jual Beli Makanan di Rumah Makan tanpa Pencantuman Harga ditinjau

dari Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (Studi pada Rumah Makan Vemas di Kec. Mataram Baru

Kab. Lampung Timur)”. (Skripsi S1 Fakultas Syariah IAIN Raden Intan Lampung, 2017).

Page 19: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

tidak menyebabkan jual beli tersebut menjadi batal. Penelitian ini berbeda pada

peneltian penulis karena penelitian ini hanya terfokus pada tidak adanya pencantuman

harga pada objek jual beli, sedangkan penelitian penulis terfokus pada kesesuaian

prinsip syariah pada jual beli makanan pada layanan penyedia makanan tradisional

dan modern.

Marissa Rahmalia Alifiani, dkk tahun 20188 penelitian ini menganalisis

bagaimana pelaksanaan jual beli makanan di Sha-Waregna Bandung yang memiliki

konsep All You Can Eat atau bisa disebut “bayar satu harga dan makan sepuasnya”

dan menganalisis apakah konsep jual beli All You Can Eat di Sha Waregna Bandung

sudah memenuhi prinsip jual beli dalam Islam. Penelitian ini menggunakan metode

deskriptif analisis dengan wawancara, obeservasi dan studi kepustakaan. Hasil

analisis menjelaskan bahwa jual beli makanan di Sha-Waregna dengan konsep All

You Can Eat sudah memenuhi rukun jual beli aqidain, shigat, dan ma‟qud „alaih.

Syarat aqidaan dan shigat telah terpenuhi hanya saja dalam syarat ma‟qud „alaih

terdapat salah satu poin yang tidak terpenuhi yaitu objek jual beli atau barang harus

diketahui jumlah, ukuran, dan takarannya sehingga terhindar dari gharar. Gharar-nya

termasuk ke dalam gharar yasir yaitu gharar ringan yang dapat dimaafkaan sehingga

jual beli All You Can Eat ini masih diperbolehkan. Penelitian ini berbeda dengan

penulis karena penulis menganalisis mengenai kesesuaian prinsip syariah pada jual

beli makanan di layanan penyedia makanan tradisional dan modern sedangkan

penelitian ini berfokus pada kesesuaian prinsip syariah pada jual beli makanan yang

berkonsep All You Can Eat.

Ely Nur Jaliyah Tahun 20109 penelitian ini menganalisis mengenai

mekanisme penetapan harga olehrumah makan prasmanan Pendawa Limo dan

8Marissa Rahmalia Alfiani, N. Eva Fauziah, Maman Suharman “Tinjauan Jual Beli dalam

Islam Terhadap Pelaksanaan Jual Beli Makanan dengan Konsep All You Can Eat di Sha-Waregna

Bandung”, (Jurnal Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah Universitas Islam

Bandung, Volume 4 No.2 Tahun 2018). 9Ely Nur Jaliyah, “Pandangan Hukum Islam Terhadap Penetapan Jual Beli Di Rumah Makan

Prasmanan Pendowo Limo Jl. Bima Sakti No.37 Sapen Yogyakarta”. (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta).

Page 20: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

tinjauan hukum Islam terhadap penetapan jual beli ini. Penelitian ini adalah penelitian

kualitatif dengan pendekatan normatif. Hasil dari penelitian ini adalah mekanisme

penetapan harga di rumah makan prasmanan Pendowo Limo menggunakan metode

penetapan harga berbasis harga, yang mencerminkan konsep penetapan harga yang

baik dimana penjual menetapkan harga berdasarkan biaya produksi dan pemasaran

dan biaya lainnya agar dapat menutup biaya tersebut. Dan perspektif hukum Islam

mengenai penetapan harga di rumah makan Pendowo Limo sudah sesuai dengan

hukum Islam karena kebijakan menetapkan harga yang dibuat oleh pengelola rumah

makan termasuk strategi pemasaran dalam berusaha. Menurutnya selama tidak ada

unsur kecurangan dan keterpaksaan antara penjual dan pembeli maka dibolehkan.

Penelitian ini berbeda dengan penelitian penulis karena penelitian penulis berfokus

pada kesesuaian jual beli makanan pada layanan penyedia makanan tradisional dan

modern sedangakn penelitian ini berfokus pada mekanisme penetapan harga dan

pandangan hukum Islam terhadap penetapan harga tersebut.

Lina Oktasari tahun 201810

penelitian ini mengaalisis praktek jual beli

makanan yang mengandung zat berbahaya dan tinjauan hukum Islam tentang jual beli

makanan yang mengandung zat berbahaya. Hasil dari penelitian ini bahwa jual beli

makanan dalam hal ini tahu yang mengandung zat berbahaya yaitu formalin di Pasar

Pematang Kabupaten Mesuji masih banyak penjual yang belum mengetahui dampak

dari penggunaan formalin pada tahu. Sedangkan dari tinjauan huku Islam jual beli

makanan yang mengandung zat berbahaya juga sangatlah bertentangan dengan

hukum Islam karena Islam telah mengatur segala aspek kehidupan manusia juga tidak

ketinggalan mengantur mengenai makanan yang boleh masuk kedalam tubuh manusia

haruslah makanan yang halal, sehat dan baik untuk di konsumsi. Penelitian ini

berbeda dengan penelitian penulis karena penelitian penulis terfokus pada kesesuaian

prinsip syariah pada jual beli makanan pada layanan penyedia makanan tradisional

10

Lina Oktasari, “Tinjauan Hukum Islam Tentang Jual Beli Makanan yang Megandung Zat

Berbahaya (Studi Kasus di Pasar Simpang Pematang Kabupaten Mesuji”.(Skripsi S1Fakultas Syari‟ah

Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung).

Page 21: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

dan modern sedangkan penelitian ini terfokus pada jual beli makanan yang

mengandung zat berbahaya dan tinjauan hukum islam mengenai jual beli tersebut.

Ramlan tahun 201411

penelitian ini menganalisis tentang urgensi sertifikasi

halal sebagai bentuk perlindungan terhadap konsumen muslim sebagai penerapan

etika bisnis dalam Islam. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sertifikasi halam

merupakan kewajiban negara atau pemerintah dalam melindungi hak-hak konsumen

Muslim dan menjadi penting dilakukan karena tidak semua umat muslim padam

bahwa apa yang mereka konsumsi belumlah halal menurut hukum syariat. Sertifikasi

halal juga sebagai etika bisnis yang harus dijalankan oleh para produsen atau penjual

untuk melindungi hak-hak kamu Muslim Indonesia. Penelitian ini berbeda dengan

penelitian penulis karena penelitian ini terfokus pada aspek kehalalan sebagai etika

berbisnis dan pentingnya sertifikasi halal pada produk yang dijual. Sedangkan

penelitian penulis terfokus pada keseuaian prinsip syariah pada jual beli makanan

pada layanan penyedia makanan tradisional dan modern tetapi dengan tidak

meninggalkan aspek kehalalan didalamnya.

Asep Syariffuddin Hidayat dan Mustolih Siradj tahun 201512

penelitian ini

menjelaskan mengenai pentingnya sertifikasi halal pada produk panganan halal. yang

diperjual belikan dan menjelaskan perananan Undang-Undang Jaminan Produk Halal

(UUJPH) dalam men-sertifikasi kehalanan. Hasil dari penelitian ini adalah sertifikasi

halal berfungsi sebagai perlindungan hak hak konsumen dan sebagai pemicu targer

pemasaran produk bagi produsen. Untuk panganan non halal tidak diperlukan

sertifikasi halal. Dan UUJPH merupakan salah satu jawaban atas kepastian hukum

dan jaminan produk akan kehalalannya untuk dikonsumsi umat muslim. Penelitian ini

berbeda dengan penelitian penulis karena penelitian ini terfokus pada urgensi

setifikasi pada aspek kehalalan produk panganan yang diperjual belikan, sedangkan

11

Ramlan, “Sertifikasi Halal Sebagai Penerapan Etika Bisnis Islami Dalam Upaya

Perlindungan Bagi Konsumen Muslim”. (Jurnal Ahkam: Vol.XIV, No.1, Januari 2014). 12

Asep Syariffuddin Hidayat dan Mustolih Siradj, “Sertifikasi Halal Dan Sertifikasi Non

Halal Pada Produk Pangan Industri”, (Jurnal Ahkam: Vol.XV, No. 2, Juli 2015).

Page 22: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

penulis meneliti tentang kesesuaian prinsip syariah pada jual beli makanan yang ada

pada layanan penyedia makanan tradisional dan modern.

Muflihatul Bariroh tahun 201613

penelitian ini menganalisi mengenai jual beli

dengan menggunakan sistem dropshipping yaitu penjualan oleh pihak yang bukan

pemilik dari objek jual beli dalam perspektif fiqh muamalah. Metode yang digunakan

pada penelitian ini adalah teknik kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah jual beli

dropshipping ini tidak bertendangan dengan hukum islam dan diizinkan karena pihak

yag menawarkan kepada konsumen dianggap sebagai wakil/ me-wakalah-kan pihak

pemilik objek jual beli. Penelitian ini berbeda dengan penelitian penulis karena

penelitian ini berfokus pada kebolehan jual beli dropshipping sedangkan penulis

menganalisis kesesuaian jual beli makanan pada layanan penyedia makanan

tradisional dan modern perspektif fikih muamalah.

Apipudin tahun 201614

penelitian ini menganalisis pemikiran Abdu al-

Rahman al-Jaziri dalam Kitab al-Fiqh ‟Ala al- Madahib al-Arba‟ah dan argumen

Abdu al-Rahman al-Jaziri dalam membentuk konsep jual beli dalam Islam dan

sumber apa yang digunakan oleh Abdu al-Rahman al-Jaziri dalam membuat

argument. Metode dari penelitian ini adalah kepustakaan. Hasil dari penelitian ini

adalah pemikiran Abdu al-Rahman al-Jaziri terdiri atas syarat dan rukun yakni dalam

hal penjual dan pembeli, objek jual beli. Abdu al-Rahman al-Jaziri membangun

argumennya berdasarkan Al-qur‟an, Hadits dan komentar 4 ulama mazhab. Penelitian

ini berfokus pada pemikiran Abdu al-Rahman al-Jaziri dalam menentukan konsep

jual beli dalam Islam berbeda dengan penelitian penulis yang membahas kesesuaian

jual beli makanan dan menjadikan penelitian ini sebagai salah satu bahan bacaan

penulis.

13

Muflihatul Bariroh, “Transaksi Jual Beli Dropshipping Dalam Perspektif Fiqh Muamalah”,

(Jurnal Ahkam: Vol. 4, No.2, November 2016). 14

Apipudin, “Konsep Jual Beli Dalam Islam (Analisis Pemikiran Abdu al-Rahman al-Jaziri

dalam Kitab al-Fiqh ‟Ala al- Madahib al-Arba‟ah”, (Jurnal ISLAMINOMIC Vol.V No.2, Agustus

2016).

Page 23: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

Fatih Fuadi tahun 201715

penelitian ini menganalisis menegnai kebolehan jual

beli apabila terdapat unsur jahalah/ ketidak jelasan. Penelitian ini adalah penelitian

literature analisis isi yang memberikan informasi tentang jahalah. Hasil dari

penelitian ini adalah segala bentuk akad muamalah yang mengandung unsur jahalah

tidak sah atau batal karena tidak adanya transparansi, kehati-haian dan menghindari

kerusakan dalam bermuamalah. Penelitian ini berbeda dengan penelitian penulis

karena penelitian ini berfokus pada keabsahan jual beli yang mengandung unsur

jahalah sedangkan penelitian penulis menganalisis kesesuaian jual beli pada layanan

penyedia makanan tradisional dan modern perspektif fikih muamalah.

H. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor metode penelitian kualitatif merupakan

prosedur peelitian yang mengahsilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.16

Tujuan

penelitan kualitatf adalah untuk mejelaskan fenomena dengan sedalam-

dalamnya dan tidak mementingkan jumlah angka agar data yang didapat bisa

lebih mendalam. 17

2. Lokasi Penelitian

Penelitian yang dilakukan dengan mengambil data dari lapangan yakni

layanan penyedia makanan tradisional dan modern berada di area DKI Jakarta

lebih tepatnya Jakarta Selatan.

15Fatih Fuadi, “Dampak Jahalah Terhadap Keabsahan Akad Jual-Beli”, (Jurnal IQTISHODIA

Vol.2 No.1, Maret 2017). 16

Lexy J. Melong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:Remaja Rosdakarya,2000),

cet.18, h.5. 17

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Airlangga, 2006), h.56.

Page 24: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

3. Jenis Data dan Sumber Data

a. Data Primer

Data primer merupakan data utama untuk menjadikan

keabsahan dari skripsi ini, berupa data observasi dan wawancara di

layanan penyedia makanan tradisional dan modern yang akan di teliti,

juga melakukan studi kepustakaan dari berbagai buku-buku fikih

muamalah, sebagai rujukan utama.

b. Data Sekunder

Data Sekunder merupakan data yang bersumber dari bahan-

bahan pendudung yang berkaitan dengan penelitian ini seperti

penelitian-penelitian dengan judul terkait, jurnal ilmiah, internet,

artikel, serta sumber lainnya yang berkaitan dengan materi pada

masalah penelitian ini.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Field Research (lapangan), studi lapangan adalah studi yang dilakukan

langsung oleh penulis untuk mendpaatkan data yang akurat. Studi ini

bertujuan untuk mendapatkan data primer dalam penelitian ini. Studi

ini dilakukan dengan melakukan observasi dan upaya wawancara

dengan pihak terkait serta dengan mengumpulkan data yang diperoleh

langsung di lapangan.

b. Library Research, atau studi kepustakaan yaitu suatu metode dengan

mengkaji data-data yang diperoleh dari buku-buku, bahan-bahan

presentasi, artikel, brosur dan bahan bacaan lainnya yang berkaitan

dengan permasalahan penelitian ini.

c. Studi Dokumentasi, penulis mengunpulkan bahan dengan upaya

memperoleh data dan informasi berupa catatan tertulis/gambar yang

tersimpan berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Page 25: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

5. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul penulis melakukan analisis data. Yakni dengan

melakukan deskriptif kualitatif dengan menguraikan serta menyajikan

masalah yag ada dengan kata atau kalimat secara tegas dan sejelas-jelasnya.

Kemudian penulis akan menarik kesimpulan secara deduktif yaitu

menarik kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang bersifat umum ke

khusus, sehingga penelitian ini mudah dimengerti

6. Teknik Penulisan

Teknik penulisan dan pedoman yang digunakan dalam penulisan ini

adalah buku “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta 2017”.18

I. Sistematika Penulisan

Rancangan sistematika penulisan dimaksudkan untuk gambarana besar

mengenai tiap-tiap bab, sebagai berikut:

BAB I Dalam bab ini memuat latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, review studi terdahulu, dan metode penelitian.

BAB II Dalam bab ini penulis akan membahas teori-teori yang berhubungan

dengan penelitian ini dan konsep jual beli dalam fikih muamalah.

BAB III Dalam bab ini terdapat uraian penjelasan mengenai sejarah singkat,

deskripsi dan pola jual beli pada berbagai layanan penyedia makanan

baik tradisional dan modern.

BAB IV Dalam bab ini penulis akan membahas pokok pembahasan skripsi ini,

tentang analisis kesesuaian syariah terhadap jual beli makanan pada

berbagai layanan penyedia makanan tradisional dan modern perspektif

18

Fakultas Syariah dan Hukum, Pedoman Penulisan Skripsi, 2017.

Page 26: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

fikih muamalah serta bagaimana model-model jual beli pada berbagai

layanan penyedia makanan yang ideal dan sesuai prinsip syariah.

BAB IV Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran yang dapat

diberikan dari hasil penelitian.

Page 27: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Layanan Penyedia Makanan

1. Pengertian Layanan Penyedia Makanan

Menurut KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia) tahun 2015,

usaha penyediaan makanan dan minuman yang menyediakan makanan atau minuman

untuk di konsumsi segera, baik restoran tradisional, restoran “self service” atau

restoran “take away”, baik ditempat tetap maupun sementara dengan atau tempat

duduk. Yang menentukan adalah makanan dan minuman untuk dikonsumsi segera

berdasarkan pemesanan, bukan berdasar fasilitas yang ditawarkan.19

Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang diperlukan setiap saat dan

harus dengan pengolahan yang baik dan benar agar baik dan bermanfaat bagi tubuh,

karena makanan juga merupakan sumber tenaga bagi tubuh. Menurut Departemen

Kesehatan RI Makanan adalah semua bahan dalam bentuk olahan yang dimakan

manusia kecuali air dan obat-obatan. Menurut Permenkes makanan adalah barag yang

digunakan sebagai makanan atau minuman manusia, termasuk permen karet dan

sejenisnya tetapi bukan obat.20

Jasa atau layanan pelayanan (services) didefinisikan sebagai kegiatan

ekonomi yang menghasilkan waktu, tempat, bentuk, dan kegunaan psikologis

(Haksever et al., 2000). Jasa atau pelayanan juga merupakan kegiatan, proses, dan

interaksi, serta merupakan perubahan dalam kondisi orang atau sesuatu dalam

kepemilikan pelanggan (Edvardsson et al., 2005).21

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti kata penyedia adalah

orang atau badan dan sebagainya yang menyediakan sesuatu. Dari pengertian diatas,

sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa pengertian layanan penyedia makanan

adalah usaha atau kegiatan yang memberikan jasa atau pelayanan dalam menyediakan

makanan untuk kegiatan ekonomi.

19

Statistik Penyediaan Makanan dan Minuman Tahun 2017, Katalog:8204008 (Badan Pusat

Statistik Indonesia), h. 8. 20

Peraturan Menteri Kesehatan No.329 tahun 1976. 21

Apa yang dimaksud dengan jasa atau layanan, www.dictio.id/ konten/2017/11/02/ apa-yang-

dimaksud-dengan-jasa-atau-layanan/13933/2.

Page 28: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

17

a. Pengertian Layanan Penyedia Makanan Tradisional

Makanan Tradisional mempunyai artian suatu makanan rakyat sehari-hari,

baik berupa makanan pokok, selingan, sajian khusus yang sudah ada secara turun

temurun dari zaman nenek moyang. Makanan ini hanya dikonsumsi oleh golongan

etnik dari daerah tertentu, diolah dari sumber daya (bahan) setempat dengan resep

yang diperoleh secara turun-temurun yang sesuai dengan selera masyarakat tersebut.

Kementrian kebudayaan dan pariwisata (2004) menjelaskan bahwa, makanan

tradisional bisa disebut sebagai makanan khas daerah atau makanan di suatu daerah,

yang merupakan salah satu unsur kebudayaan.

Berdasarkan pengertian diatas, kesimpulannya makanan tradisional adalah

segala sesuatu yang bisa dimakan yang berasal dari suatu daerah dan hanya dimiliki

daerah tersebut sehingga dapat menjadi cirri khas untuk daerah tersebut, dioleh

menurut resep-resep makanan yang telah dikenal dengan teknik dan alat masak yang

diturunkan dari generasi ke generasi.22

Dari pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa layanan penyedia

makanan tadisional adalah usaha atau kegiatan yang memberikan jasa atau layanan

dalam bentuk makanan tradisional atau khas dari daerah tertentu yang telah ada dari

generasi ke generasi di Indonesia.

b. Pengertian Layanan Penyedia Makanan Modern

Menurut Abdul Syam arti Modernisasi atau Modern adalah merupakan suatu

proses transformasi ke arah yang lebih maju atau meningkat dalam berbagai aspek

dalam kehidupan masyarakat. Menurut pendapat Johan Willem Schoorl modernisasi

merupakan penerapan pengetahuan ilmiah pada semua kegiatan bidang kehidupan

dan aspek kemasyarakatan.23

Makanan modern merupakan makanan yang merupakan hasil dari

modernisasi yakni makanan yang pada umumnya dibuat pada masa kini dan bukan

makanan seperti makanan tradisional yang sudah ada sejak lama. Makanan modern

bisa juga disebut sebagai makanan yang muncul dari budaya luar di suatu tempat dan

dapat diterima oleh masyarakat untuk dikonsumsi. Contohnya seperti makanan yang

terdapat dari Barat yakni pizza, hamburger dan sejesnisnya.

22Arief Setiabudi, “Pengembangan Ensiklopedi Makanan Tradisional Daerah Istimewa

Yogyakarta”, (Skripsi Universitas Sanata Dharma, tahun 2016). 23

Pengertian Modernisasi Menurut Ahli Pakar, kelasips.co.id/ konten pengertian-modernisasi-

menurut-para-ahli-pakar/.

Page 29: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

18

Dari penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa layanan penyedia

makanan modern adala sebuah usaha atau kegiatan yang memberikan jasa atau

layanan dalam bentuk makanan modern yaitu makanan yang muncul saat ini atau

makanan yang berasal dari luar daerah tertentu ataupun dengan cara pelayanan yang

menggunakan teknologi modern pada fasilitasnya.

B. Konsep Jual Beli dalam Islam

1. Pengertian Jual Beli dalam Islam

Secara etimologi, jual beli adalah proses tukar menukar barang dengan

barang. Kata bay‟ yang artinya jual beli termasuk kata bermakna ganda yang

bersebrangan. Baik penjual maupun pembeli dinamakan baa‟i‟uun dan byyi‟un,

musytarin dan syaarin. Secara terminologi, jual beli menurut ulama Hanafi adalah

tukar-menukar maal (barang atau harta) dengan maal yang dilakukan dengan cara

tertentu. Atau, tukar menukar barang yang bernilai dengan semacamnya dengan cara

yang sah dan khusus, yakni ijab-qabul atau mu‟aatha‟ (tanpa ijab qabul).24

Kata al-bai‟ mencakup dua penyertian, yaitu jual (al-bai‟) dan beli (al-syira‟).

Adapun pengertian al-bai‟ secara bahasa, yaitu:

1. Muqabalah/ saling menerima (berasal dari kata qabala yang berarti

menerima), yaitu menerima sesuatu atas sesuatu yang lain (muqabalat al-

syai‟ bi syai‟).

2. Mubadalah/ saling mengganti (berasal dari kata badala yang berarti

mengganti).

3. Mu‟awadhat/ pertukaran (berasal dari kata „adha yang berarti memberi

ganti).25

Sayyid sabiq mendefinisikan jual beli dengan arti: “jual beli merupakan

pertukaran harta atas dasar saling merelakan”, atau “memindahkan milik dengan ganti

yang dapat dibenarkan”. Dalam definisi ini terdapat kata “harta”, “milik”, “dengan”,

“ganti” dan “dapat dibenarkan”. (al-ma‟dzun fih). Yang dimaksud harta dalam

definisi diatas adalah segala yang dimiliki dan bermanfaat, maka dikecualikan yang

24

Wahbah Zuhaili, Fiqh Islam Wa Adillatuhu (Jilid 5), (Depok: Gema Insani, 2011), h.25. 25

Jaih Mubarok dan Hasanuddin, Fikih Mu‟amalah Maliyah Akad Jual Beli, (Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2017), h.2.

Page 30: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

19

bukan milik dan tidak bermanfaat: yang dimaksud milik agar dapat dibedakan dengan

hibah (pemberian); sedangkan yang dimaksud dapat dibenarkan (al-ma‟dzun fih) agar

dapat dibedakan dengan jual beli yang terlarang.26

Definisi lain jual beli yang dikemukakan ulama fiqh, sekalipun substansi dan

tujuan masing-masing definisi adalah sama, yaitu tukar menukar barang dengan cara

tertentu atau tukar menukar sesuatu dengan yang sepadan menurut cara yang

dibenarkan. Definisi lain dikemukakan ulama Malikiyah, Syafi‟iyah dan Hanabilah

bahwa jual beli dimkanai sebagai saling menukar barang dalam bentuk pemindahan

hak milik dan pemilikan.27

Selain itu, inti jual beli adalah suatu perjanjian tukar menukar benda atau

barang yang mempunyai nilai secara sukarela diantara kedua belah pihak. Pihak yang

satu menerima benda-benda dan pihak lain menerimanya sesuai dengan perjanjian

atau ketentuan yang telah dibenarkan dan disepakati sesuai syara‟ sesuai dengan

ketetapan hukum.28

Jual beli menurut ulama Malikiyah ada dua macam yaitu jual beli yang

bersifat umum dan jual beli yang bersifat khusus. Jual beli dalam arti umum ialah

suatu perikatan tukar menukar sesuatu yang bukan kemanfaatan dan kenikmatan.

Sedangkan dalam arti khusus adalah ikatan tukar menukar sesuatu yang bukan

manfaatan dan bukan kelezatan yang mempunyai daya tarik, penukarannya bukan

emas dan bukan pula perak, bendanya dapat di realisir dan ada di sekitar (tidak

ditangguhkan), bukan berupa uang (baik barang itu ada dihadapan pembeli maupun

tidak), barang sudah diketahui sifat-sifatnya atau sudah diketahui terlebih dahulu.

Ulama Syafi‟iyah mengemukakan jual beli lebih spesifik, namun dalam

definisnya mencegah masuknya jual beli mu‟athah. Menurutnya, mu‟awadhah itu

adalah ungkapan zhahir yang menunjukan saling tukar menukar, yaitu ijab qabul

melalui ucapan. Di samping itu menurutnya makna mu‟awadhah disini

mengecualikan akad nikah dan pinjam meminjam.29

Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa jual beli merupakan

tukar menukar barang dengan manfaat untuk kedua belah pihak dan atas dasar

26

Abdur Rahman Ghazaly, Gufron Ihsan, Sapiudin Shidiq, Fiqh Muamalah, (Jakarta:

Prenadamedia Group, 2018), h.67. 27

Ah. Azharuddin Lathif, Fiqh Muamalah, (Ciputat: UIN Jakarta Press, 2005), h.100. 28

Sohari Sahrani dan Ru‟fah Abdullah, Fikih Muamalah, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h.

65. 29

Enang Hidayat, Fiqih Jual Beli, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2015), h. 13.

Page 31: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

20

keridhaan dan kerelaan serta dengan cara yang sesuai dengan syariat Islam. Adapun

yang dimaksud dengan cara yang sesuai dengan syariat yaitu berarti dengan alat

penukaran atau pembayaran yang dapat dibenarkan atau yang sah dan diakui

keberadaannya, seperti misalnya dengan mata uang.

2. Dasar Hukum Jual Beli dalam Islam

1. Al-Qur’an

Dalil jual beli bersumber dari Al-Qur‟an yakni terdapat pada:

ىا به م الش البيع وحشهه …واحله الل

Artinya: “…Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…” (QS. Al-

Baqarah [2]: 275).

ي سه بكن ليس عليكن جبح اى تبتغىا فضلا ه

Artinya: “Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki dari hasil

perniagaan) dari Tuhanmu” (QS. Al-Baqarah [2]: 198).

اى تكىى تجبسةا عي ا اهىالكن بيكن ببلببطل اله هىا ل تأكلى بيهب الهزيي اه ا يه كن ول تقتلى تشاض ه

ب كبى بكن سحيواهفسكن اىه الل ا

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku

atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu.

Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu.” (QS. An-Nisa‟ [4]: 29).

سوا فبكتبى وليكتب بهيكن اجل ه تن بذيي اله ا ارا تذاي هى بيهب الهزيي اه كبتب ببلعذ يه

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman Apabila kamu melakukan utang piutang

untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya…” (QS. Al-Baqarah

[2]: 282).

2. Hadits

Dalam hadits Rasulullah Saw, juga mensyariatkan tentang jual beli, sebagai

mana Rasulullah yang menyatakan:

قب… …البيعبى ببلخيبس هب لن يتفشه

Page 32: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

21

Artinya: “ …Penjual dan pembeli diberbolehkan melakukan khiyar selama keduanya

belum berpisah…” (H.R. Bukhari No.1937).

وكل بيع هبشوس -صل الل علي وسلن-سئل سسى الله جل بيذ أي الكسب أطيب قب : عول الشه

Artinya: Rasul pernah ditanya orang, Apakah usaha yang paling baik? Nabi

menjawab: “Usaha dengan tanganya sendiri dan setiap jual beli yang halal.” (H.R.

Al-Bazzar dan Al-Hakim).

وسلهن عي بيع الحصبة وعي علي صله الله بيع الغشس ه سسى الله …

Artinya: “Rasulullah saw. melarang jual beli dengan kerikil dan jual beli yang

mengandung gharar” (H.R. Muslim)

Lalu juga pada sunnah yang berbunyi “Jual beli yang sah adalah jual beli

yang berdasarkan kerelaan”. Dan pada sunnah yang berbunyi “Pedagang yang jujur

dan amanat akan bersama para nabi, ash-shiddiqiin (orang yang jujur), dan para

syuhada”. (HR. Tirmidzi, hadis ini adalah hadis hasan).30

3. Ijma

Umat Islam telah sepakat (ijma‟) tentang kebolehan melakukan jual beli

karena manusia secara alami memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi. Jual beli

merupakan bagian dari peradaban. Ibn Khaldun menjelaskan bahwa dari segi

alamiahnya, manusia adalah makhluk berperadaban (kreatif dan inovatif) dan hidup

manusia tegak dalam konteks pemenuhan kebutuhan, antara lain melalui jual beli atau

pertukaran.31

Sayyid sabiq menjelaskan bahwa semua umat juga sepakat atas

diperbolehkannya jual beli dan transaksi, sejak zaman Rasulullah saw. sampai zaman

kita sekarang.32

3. Rukun dan Syarat Jual Beli

Jual beli memiliki rukun dan syarat yang harus dipenuhi agar jual beli tersebut

dapat dikatakan sah menurut syara‟.

30Wahbah Zuhaili, Fiqh Islam Wa Adillatuhu (Jilid 5), (Depok: Gema Insani, 2011), h.26 dan

h.27. 31

Jaih Mubarok dan Hasanuddin, Fikih Mu‟amalah Maliyah Akad Jual Beli, (Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2017), h.7. 32

Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah , Jilid ke-5, (Jakarta: Cakrawala Publishing, 2009), h.159.

Page 33: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

22

a. Rukun Jual Beli

Jumhur ulama menyatakan bahwa rukun jual beli ada empat, yaitu:33

1. Ada orang yang berakad (penjual dan pembeli)

2. Ada Shighat (lafal ijab dan qabul)

3. Ada barang atau objek jual beli

4. Ada nilai tukar pengganti barang

Ada ulama yang menjelaskannya secara lebih sederhana bahwa rukun jual-beli

hanya ada tiga, yaitu: 34

1. Pihak pihak yang berakad, yaitu pihak penjual (al-ba‟i) dan pembeli

(musytari);

2. Objek jual beli (ma‟qud alaih), yaitu harga (tsaman) dan objek yang

dihargakan (mutsman);

3. Sighat, yaitu ijab-qabul.

Pakar hukum Islam kontemporer al-Zarqa, menjelaskan bahwa rukun akad ada

empat, yaitu: 35

1. Pihak-pihak yang melakukan akad („aqidain)

2. Pernyataan kehendak pihak-pihak (sighat al-„aqd)

3. Objek jual beli (mabi‟; termasuk harta/tsaman)

4. Karakteristik jual-beli (maudhu al-bai‟), yaitu pemindahan kepemilikan dalam

rangka pemenuhan kebutuhan yang berupa barang

Dalam menentukan rukun jual beli terdapat perbedaan pendapat ulama

Hanafiyah dengan jumhur ulama. Menurut ulama Hanafiyah rukun jual beli hanya

satu, yaitu ijab (ungkapan membeli dari pembeli) dan kabul (ungkapan menjual dari

penjual). Menurut mereka, yang menjadi rukun dalam jual beli itu hanyalah kerelaan

(ridha/taradhi) kedua belah pihak untuk melakukan transaksi jual beli. Akan tetapi,

karena unsur kerelaan itu merupakan unsur hati yang sulit untuk diindra sehingga

tidak terlihat, maka diperlukan indikasi yang menunjukan kerelaan kedua belah

33

Wahbah Zuhaili, Fiqh Islam Wa Adillatuhu (Jilid 5), (Depok: Gema Insani, 2011), h.28. 34

Jaih Mubarok dan Hasanuddin, Fikih Mu‟amalah Maliyah Akad Jual Beli, (Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2017), h.10. 35

Jaih Mubarok dan Hasanuddin, Fikih Mu‟amalah Maliyah Akad Jual Beli, (Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2017), h.11.

Page 34: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

23

pihak. Indikasi yang menunjukan kerelaan kedua belah pihak yang melakukan

transaksi jual beli menurut mereka boleh tergambar dalam ijab kabul, atau melalui

cara saling memberikan barang dan harga barang.36

b. Syarat Jual Beli

Tujuan syarat-syarat ini secara umum untuk menghindari terjadinya sengketa

diantara manusia, melindungi kepentingan kedua belah pihak, menghindari terjadinya

(kemungkinan) manipulasi dan menghilangkan kerugian karena faktor ketidaktahuan.

Adapun syarat yang berlaku pada pelaku transaksi ada dua, yakni: 37

1. Hendaknya pelaku transaksi adalah orang yang berakal atau mumayyiz (bisa

membedakan yang antara yang benar dan yang tidak). Karena itu transaksi jual

beli yang dilakuka orang gila dan anak-anak yang belum mumayyiz dianggap

tidak sah. Namun, ulama Hanafi tidak mensyaratkan baligh, sehingga sah saja

perbuatan seorang anak yang telah mumayyiz yang berumur tujuh tahun.

Jumhur ulama berpendirian bahwa orang yang melakukan akad jual beli itu

harus telah baligh dan berakal. Apabila orang yang berakad itu masih

mumayyiz, maka jual belinya tidak sah, sekalipun mendapat izin dari

walinya.38

2. Hendaknya pelaku transaksi berbilang maka jual beli tidak sah bila dilakukan

dengan perantara wakil yang ditunjuk oleh kedua belah pihak kecuali, kalau

wakil itu adalah ayah, penerima wasiatnya, hakim dan utusan dari kedua belah

pihak.

Syarat-syarat yang berlaku untuk shighat atau ungkapan ijab qabul

dijelaskan oleh ulama dari dua segi: (1) bentuk atau shighat-nya dan (2) sifatnya

(khiyar al-majlis). Shighat akad adalah gambaran yang berupa ijab dan qabul diantara

pihak-pihak yang berakad. Ulama sepakat bahwa sumber wujudnya akad adalah

ucapan/ perbuatan/ isyarat atau bentuk pengungkapanlain yang menunjukan

keridhaan pihak-pihak yang berakad. Penjelasan ini dikenal oleh ulama sebagai

36

Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama,2007), h.115. 37

Wahbah Zuhaili, Fiqh Islam Wa Adillatuhu (Jilid 5), (Depok: Gema Insani, 2011), h.34. 38

Abdur Rahman Ghazaly, Gufron Ihsan, Sapiudin Shidiq, Fiqh Muamalah, (Jakarta:

Prenadamedia Group, 2018), h.72.

Page 35: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

24

shighat akad atau dalam hukum positif dikenal dengan kehendak pihak-pihak yang

berakad.39

Dalam ijab qabul tidak ada keharusan utuk menggunakan kata-kata khusus,

karena ketentuan hukumnya ada pada akad dengan tujuan dan makna, bukan dengan

kata-kata dan bentuk kata-kata itu sendiri. Yang dibutuhkan adalah saling rela yang

direalisasikan dalam bentuk mengambil dan memberi atau dengan cara lain yang

dapat menunjukan keridhaan dan berdasarkan makna pemilikan dan

mempermilikan.40

Menurut Hanafiah shighat jual beli apabila dilakukan dengan kata yang

menunjukan kerelaan untuk perpindahan kepemilikan harta sesuai tradisi masyarakat

tertentu. Karena itu ulama Hanafi berpendapat bahwa jual beli dapat terjadi dengan

menggunakan kata lampau, seperti “saya telah membeli” dan “saya telah menjual”.

Begitu pula dengan kata yang menunjukan masa sekarang.41

Menurut mazhab Maliki, Hanbali dan Syafi‟i dalam pendapat yang paling jelas

berpendapat bahwa transaksi apa saja baik itu jual beli maupun akad nikah yang

dinyatakan dengan menggunakan kata perintah bisa dianggap sah. Karena dasar

transaksi adalah kerelaan, sedang pernyataan ijab qabul yang keluar dari

pihakmenjunjukan kerelaan bila dilihat dari kebiasaan sehingga transaksi yang

dilakukannya sah sah saja seperti halnya jika ijab yang lebih dulu ditanyakan.42

Sehingga dapat penulis simpulkan bahwa pada perwujudan shighat atau lafadz

ijab qabul pada masa modern atau masa kini tidak mengharuskan menggunakan kata-

kata oleh pihak yang berakad, tetapi boleh dilakukan dengan sebuah tindakan atau

pada pembeli dilakukan dengan sikap mengambil barang dan membayar barang, dan

penyerahan barang juga penerimaan nilai pengganti barang oleh penjual.

Adapun syarat-syarat yang berlaku untuk barang atau objek jual beli adalah:43

1. Barang yang masyru‟ (legal), barang harus sesuatu yang sah dijadikan objek

kontrak , yaitu harta yang dimiliki halal dimanfaatkan.

39

Jaih Mubarok dan Hasanuddin, Fikih Mu‟amalah Maliyah Akad Jual Beli, (Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2017), h.11. 40

Ah. Azharuddin Lathif, Fiqh Muamalah, (Ciputat: UIN Jakarta Press, 2005), h.102. 41

Wahbah Zuhaili, Fiqh Islam Wa Adillatuhu (Jilid 5), (Depok: Gema Insani, 2011), h.29. 42

Wahbah Zuhaili, Fiqh Islam Wa Adillatuhu (Jilid 5), (Depok: Gema Insani, 2011), h.31. 43

Oni Sahroni dan M. Hasanuddin, Fikih Muamalah (Dinamika teoriakad dan

implementasinya dalam ekonomi syariah), (Depok: PT. Rajagrafindo Persada, 2016), cet.2 h. 37-39.

Page 36: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

25

2. Bisa diserah terimakan saat akad, harus dapat diserahkan saat akad namun,

dapat juga berarti harus diserahkan seketika. Barang yang tidak dapat diserah

terimakan tidak dapat menjadi objek transaksi walaupun barang tersebut milik

penjual.

3. Jelas diketahui oleh para pihak yang berakad, objek akad harus jelas (dapat

ditentukan) dan diketahui oleh kedua belah pihak.

4. Objek akad harus ada pada waktu akad, objek akad harus ada secara konkret

ketika akad dilangsungkan atau diperkirakan akan ada pada masa akan datang

dalam akad tertentu seperti dalam akad salam, ishtishna‟, dan mudharabah.

5. Yang terdiri atas barang yang diperjual belikan dan harga barang. Barang

yang diperjual belikan disyaratkan suci (bersihnya barang), dapat

dimanfaatkan dan bermanfaat bagi manusia. Oleh sebab itu, bangkai, khamr

dan benda-benda haram lainnya, tidak sah menjadi objek jual beli. Karena

barang tersebut tidak bermanfaat bagi manusia dan dalam pandangan syara‟.

Selanjutnya barang tersebut dapat diserahkan pada saat akad berlangsung atau

pada waktu yang telah disepakati bersama ketika akad berlangsung.44

Menurut Sayyid Sabiq syarat-syarat barang atau objek jual beli yang

diakadkan ada 6, yakni:45

1) Kesucian barang, barang yang diperjual belikan harus suci. Berarti

memperjual belikan barang yang dilarang oleh syara‟

2) Kemanfaatan barang, barang yang dijual harus bermanfaat. Tidak boleh

memperjualbelikan sarang ular, atau tikus kecuali jika bisa diambil

manfaatnya.

3) Kepemilikan orang yang berakad atas barang tersebut, barang yang

ditransaksikan harus dimiliki oleh orag yang sedang melangsungkan akad atau

mendapatkan izin dari yang memiliki barang yang akan diperjual belikan.

44

Ah. Azharuddin Lathif, Fiqh Muamalah, (Ciputat: UIN Jakarta Press, 2005), h.102. 45

Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, Jilid 5, cet.1 (Cakrawala Publishing: Jakarta, 2009), h. 163.

Page 37: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

26

4) Kemuampuan untuk menyerahkan barang, barang yang ditransaksikan harus

bisa diserah terimakan secara syar‟I dan secara fisik.

5) Pengetahuan tentang barang, barang yang dijual dan harga tersebut sudah

ketahui. Jika keduanya tidak diketahui atau salah satu darinya belum

diketahui, maka jual beli tidak sah.

6) Telah diterimanya barang yang dijual, barang yang akan dijual harus sudah

diterima oleh penjual apabila sebelumnya dia memperoleh barang tersebut

dengan pertukaran.

Adapun syarat-syarat Nilai Tukar (Harga Barang) terkait dengan masalah nilai

tukar ini para ulama fiqh membedakan al-tsaman dengan al-si‟r. menurut mereka, al-

tsaman adalah harga pasar yang berlaku ditengah-tengah masyaarakat secara aktual,

sedangkan al-si‟r adalah modal barang yang seharusnya diterima para pedagang

sebelum dijual ke konsumen (pemakai). Dengan demikian harga barang ada dua yaitu

harga antar pedagang dan harga antar pedagang dan konsumen (harga jual pasar). 46

Menurut Wahbah Zuhaili haga barang adalah sesuatu yang disepakati oleh

kedua pihak yang berakad, baik kebanyakan dari nilai itu, lebih kecil maupun sama

dengan nilai barang. Dan harga barang juga sebagai sesuatu yang setimpal dengan

barang.47

Para ulama fiqh mengemukakan syarat-syarat al-tsaman sebagai berikut:

1) Harga yang disepakati kedua belah pihak harus jelas jumlahnya

2) Boleh diserah terimakan pada waktu akad, sekalipun secara hukum seperti

pada pembayaran dengan cek dan kartu kredit. Apabila harga barang itu

dibayar kemudian (berutang) maka waktu pembayarannya harus jelas.

3) Apabila jual beli itu dilakukan dengan saling mempertukarkan barang (al-

muqayadhah) makan barang yang dijadikan tukar bukan barang yang

diharamkan oleh syara‟, seperti babi, khamr.48

46

Abdur Rahman Ghazaly, Gufron Ihsan, Sapiudin Shidiq, Fiqh Muamalah, (Jakarta:

Prenadamedia Group, 2018), h.76. 47

Wahbah Zuhaili, Fiqh Islam Wa Adillatuhu (Jilid 5), (Depok: Gema Insani, 2011), h.74. 48

Abdur Rahman Ghazaly, Gufron Ihsan, Sapiudin Shidiq, Fiqh Muamalah, (Jakarta:

Prenadamedia Group, 2018), h.78.

Page 38: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

27

Terdapat syarat sah jual beli yang meliputi rangkuman dari syarat-syarat jual

beli yakni : 1. Jual beli memenuhi rukun akad, 2. Barang yang diperjual belikan

diketahui, untuk menghindari ketidak jelasan (jahalah), karena bisa menimbulkan

perselisihan, 3. Harganya diketahui sebagaimana barang yang diperjual belikan, 4.

Berlaku untuk selamanya. Jual beli yang dibatasi waktu tidak diperkenankan syariat,

karena jual beli menghendaki perpindahan kepemilikan sempurna. 5. Waktu

pembayaran diketahui. Syarat ini untuk jual beli yang pembayarannya ditangguhkan,

6. Barang yang diperjual belikan dapat diserah terima tanpa menimbulkan bahaya, 7.

Terjaminnya kerelaan kedua belah pihak, 8. Harganya (pertukarannya) adalah sesuatu

yang berharga, 9. Tidak ada gharar (sesuatu yang tidak jelas; barangnya atau

akibatnya), 10. Tidak adanya sesuatu yang menyebabkan akad menjadi fasad, 11.

Tidak ditemukan syarat yang rusak, 12. Tidak mengandung riba‟.49

4. Macam-Macam Jual-beli

Ulama Hanafiyah membagi jual beli dari segi sah atau tidaknya menjadi tiga

bentuk, yaitu: 1) jual beli yang shahih; 2) jual beli yang batal; dan 3) jual beli fasid.

Jual beli dikatakan shahih apabila jual beli itu di syariatkan, memenuhi rukun dan

syarat yang ditentukan, bukan milik orang lain, tidak tergantung pada hak khiyar lagi.

Jual beli yang batal apabila salah satu atau seluruh rukunnya tidak terpenuhi, atau jual

beli itu pada dasar atau sifatnya tidak di syariatkan. Jual beli fasid adalah jual beli

secara prinsip tidak bertentangan dengan syariat, tetapi ada sifat-sifat tertentu yang

menghalangi keabsahannya.50

Beberapa ulama berpendapat tentang jual beli, dibedakan menjadi tiga yaitu:

1. Jual beli yang diperbolehkan yaitu:

a. Jika barang itu telah ada, maka jual beli itu diketahui oleh pembeli

b. Jika barang itu tidak sah, maka orang yang menjual harus menyebutkan

keadaan dan sifat-sifat barang tersebut.

c. Barang yang diperjual belikan harus suci dan bisa bermanfaat bagi manusia.

2. Jual beli yang dilarang dan batal hukumnya sebagai berikut:

a. Barang yang hukumnya haram oleh Islam, seperti anjing, babi, berhala,

bangkai dan khamr.

49

Nur Fathoni, “Konsep Jual Beli Dalam Fatwa DSN-MUI”, Jurnal IAIN Walisongo

Semarang, Vol. IV, Mei 2013, h.58. 50

Ah. Azharuddin Lathif, Fiqh Muamalat, (Ciputat: UIN Jakarta press, 2005), cet.1 h. 103.

Page 39: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

28

b. Jual beli sperma (mani‟) hewan, seperti mengawinkan seekor domba jantan

dengan betina agar memperoleh keturunan.

c. Jual beli anak binatang yang masih berada dalam perut induknya, jual beli ini

dilarang. Karena barangnya belum ada dan tidak tampak.

d. Jual beli dengan muhaqallah. Berarti tanah, sawah, dan kebun, maksud

muhallaqah disini ialah menjual tanam-tanaman yang masih di ladang atau

disawah. Dilarang oleh Islam karena ada persangkaan riba didalamnya.

e. Jual beli mukhadarah, yaitu menjual buah-buahan yang belum pantas untuk

dipanen, seperti menjual rambutan yang masih hijau. Dilarang karena barang

tersebut masih samar. Dalam hal ini pembeli berpotensi untuk dirugikan.

f. Jual beli muammassah, yaitu jual beli secara sentuh menyentuh, misalkan

seorang menyentuh sehelai kain dengan tangannya di waktu malam atau

siang, maka orang yang menyentuh berarti telah membeli kain tersebut. Hal

ini dilarang karena mengandung tipuan dan kemungkinan akan menimbulkan

kerugian bagi salah satu pihak.51

g. Jual beli dengan munabzah, yaitu jual beli secara lempar melempar, seperti

seorang berkata, “Lemparkan kepadaku apa yang ada padamu, nanti

kulemparkan pula apa yang ada padaku”. Setelah terjadi lempar-melempar,

terjadilah jual-beli hal ini dilarang karena mengandung tipuan dan tidak ada

ijab dan qabul.

h. Jual beli dengan muzabanah, yaitu menjual buah yang basah dengan buah

yang kering, dengan bayaran padi basah, sedang ukurannya dengan dikilo

sehingga akan merugikan pemilik padi kering.

i. Menentukan dua harga untuk satu barang yang diperjual belikan. Menurut

Syafi‟i, penjualan seperti ini mengandung dua arti, pertama seperti seorang

berkata, “ ku jual buku ini seharga $10 dengan tunai, atau $15 dengan cara

51

Muhammad Al-Imam Asy-Syaukuni, Nail Al-Authar, (Jakarta: Asy-Syifa), h. 139.

Page 40: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

29

utang”. Arti kedua ialah seperti seorang berkata, “aku jual buku ini kepadamu

dengan syarat kamu harus menjual tasmu padaku”.

j. Jual beli dengan syarat (iwadh mahjul), jual beli ini hampir sama dengan jual

beli dengan menentukan dua harga, hampir saja ini dianggap sebagai syarat,

seperti seorang berkata, “aku jual rumahku yang butut ini kepadamu dengan

syarat kamu mau menjual mobilku kepadaku”.

k. Jual beli gharar, yaitu jual beli yang samar sehingga ada kemunginan terjadi

penipuan, seperti penjualan ikan yang masih dikolam atau menjual kacang

tanah yang diatasnya kelihatan bagus tetapi dibawahnya jelek.

l. Jual beli yang mengecualikan sebagian barang yang dijual, seperti seseorang

menjual sesuatu dari benda itu ada yang dikecualikan salah satu

bagiannya.misalnya si A menjual seluruh pohon yang ada dikebunnya kecuali

pohon pisang, jual beli ini sah karena pengecualiannya jelas. Namun, bila

yang dikecualikan tidak jelas (majhul), jual beli tersebut batal.

m. Larangan menjual makanan yang hingga dua kali di takar. Hal ini menunjukan

kurangnya saling percaya antara penjual dan pembeli. Jumhur ulama

berpendapat, bahwa seseorang yang membeli sesuatu dengan takaran dan

telah menerimanya, kemudian ia menjual kembali, maka ia tidak boleh

menyerahkan kepada pembeli kedua dengan takaran yang pertama, sehingga

ia harus menakarnya kembali untuk pembeli yang kedua itu.52

Pada jual beli yang dilarang dalam Islam, sebagai berikut:53

1. Terlarang Sebab Ahliyatul Wujub (Ahli Akad)

Ulama telah sepakat bahwa jual beli dikatakan shahih apabila dilakukan oleh

orang yang baligh, berakal, dapat memilih dan mampu mengelola secara bebas dan

baik. Mereka yang dipandang tidak sah jual beli adalah sebagai berikut:

52

Sohari Sahrani dan Ru‟fah Abdullah, Fikih Muamalah, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011),

h..74. 53

Wahbah Zuhaili, FIQH ISLAM WA ADILLATUHU (Jilid 5). (Depok: Gema Insani, 2011),

h. 131.

Page 41: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

30

a. Orang Gila

Maksudnya bahwa jual beli yang dilakukan oleh orang yang gila tidak

sah, berdasarkan kesepakatan ulama, karena tidak memiliki kemampuan dan

disamakan dengan orang yang pingsan, mabuk dan dibius.

b. Anak Kecil

Ulama fiqih sepakat bahwa jual beli yang dilakukan anak kecil (belum

mumayyiz) dipandang tidak sah, kecuali dalam perkara-perkara ringan atau

sepele. Menurut ulama Syafi‟iyah jual beli anak mumayyiz yang belum baligh,

tidak sah sebab tidak ada ahliyah (kecakapan hukum).

Adapun menurut ulama Malikiyah, Hnafiyah dan Hanabilah jual beli

anak kecil dipandang sah apabila diizinkan walinya mereka beralasan, salah

satu cara untuk melatih kedewasaan adalah dengan memberikan keleluasaan

untuk jual beli, juga sekaligus pengamalan atas firman Allah:

حته وه ا وابتلىا اليته هن سشذا ستن ه ارا بلغىا الكبح فبى اه

ا اليهن اهىالهن فبدفعى

Artinya : “Dan ujilah anak-anak yatim itu sampai mereka cukup umur

untuk menikah. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas

(pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka hartanya…”

(Q.S. An-nisa [4] :6)

c. Orang Buta

Jumhur ulama sepakat bahwa jual beli yang dilakukan orang buta sah

jika diterangkan sifat barang yang mau dibeli, karena adanya rasa rela.

Sedangkan menurut ulama Syafi‟iyah tanpa diterangkan sifatnya dipandang

Page 42: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

31

batil dan tidak sah, karena diangap tidak bisa membedakan barang jelek dan

baik walaupun diterangka tetap dipandang tidak sah.

d. Orang yang terpaksa

Menurut ulama Hanafiyah berdasarkan pengkajian, jual beli yang dipaksa

bersifat menggantung dan tidak berlaku. Jika orang yang dipaksa

membolehkan setelah terlepas dari paksaan, maka jual belinya berlaku.

e. Fudhuli

Jual beli Fudhuli yaitu jual beli milik orang lain tanpa seizing pemiliknya,

oleh karena itu, menurut para ulama jual beli yag demikian dipandang tidak

sah, sebab dianggap mengambil hak orang lain (mencuri).

f. Jual beli terhadap orang yang terhalang (sakit, bodoh atau pemboros). Maksud

terhalang disini adalah terhalang karena kebodohan, bangkrut ataupun sakit.

Jual beli orang bodoh yang suka menghamburkan hartanya, menurut ulama

Malikiyah, Hanafiyah, harus ditangguhkan.

g. Jual beli Mulja‟

Jual beli mulja‟ yaitu jual beli yang dilakukan oleh orang yang sedang

dalam bahaya. Jual beli yang demikian menurut kebanyakan ulama tidak sah,

karena dipandang tidak sesuai sebagaimana yang terjadi pada umumnya.

2. Terlarang akibat sebab Sighat

Ulama fiqih telah sepakat atas sahnya jual beli yang didasarkan pada

keridhaan diantara pihak yang melakukan akad, ada kesesuaian diantara ijab dan

qabul, berada disuatu tempat, dan tidak terpisah oleh suatu pemisah. Apabila tidak

terpenuhinya sighat maka jual beli dianggap tidak sah.

3. Terlarang sebab Ma’qud Alaih (objek jual beli)

Jual beli yang mengandung unsur gharar, jual beli gharar yaitu jual beli

barang yang mnegandung kesamaran.menurut Sayyid Sabiq, yang dimaksud jual beli

Page 43: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

32

gharar ialah semua jenis jual beli yang mengandung jahalah (ketidak jelasan barang)

atau mukhatarah (spekulasi) atau qummar (permainan taruhan).54

3. Jual Beli Fasid

Dan yang dimaksud jual-beli yang Fasid adalah:

a. Jual beli al-majbul (benda atau barangnya secara global tidak diketahui) atau

ke-majbulan-nya bersifat total. Akan tetapi, jika ke-majbulan-nya (ketidak

jelasannya) itu sedikit, jual belinya sah, karena hal itu tidak akan membawa

kepada perselisihan. Ulama hanafiyah mengatakan bahwa sebagian tolak ukur

untuk unsur majbul itu diserahkan sepenuhnya kepada „urf (kebiasaan yang

berlaku bagi pedagang dan pembeli).

b. Jual beli yang dikaitkan dengan suatu syarat.

c. Menjual barang yang ghaib (tidak ada) atau tidak dapat diserahkan saat jual

beli berlangsung, sehingga tidak dapat dilihat oleh pembeli. Ulama Malikiyah

membolehkannya, apabila sifat-sifatnya disebutkan dengan syarat sifat-

sifatnya tidak akan berubah sampai barang diserahkan.

d. Jual beli yang dilakukan oleh orang buta. Jumhur ulama mengatakan bahwa

jual beli orang buta adalah sah apabila orang buta itu memiliki hak khiyar dan

kemampuan meraba atau mengindera.

e. Jual beli dengan harga yang diharamkan.

f. Jual beli nasi‟ah yaitu jual beli dengan pembayaran ditangguh kemudian

dibeli kembali dengan tunai. Jual beli seperti ini dikatakan fasid karena

menyerupai dan mengarah kepada riba. Akan tetapi, mazhab Hanafiyah

mengatakan apabila unsur yang membuat jual beli ini rusak dapat di hilagkan,

maka hukumnya sah. Menurut sebagian ulama Malikiyah hal ini dinamakan

bai‟al ajal karena selalu memuat penangguhan sebagian lain menamakan

bai‟al „inah. Ini hakikatnya semacam jual beli tangguh yang dimaksudkan

untuk ber-hilah dari riba, karenanya akad seperti ini tidak sah.

54

Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah , Jilid ke-12, (Bandung: PT. Al-Ma‟rif, 2006), h.74.

Page 44: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

33

g. Jual beli anggur dan buah-buahan lain untuk tujuan pembuatan khamar.

Apabila penjual anggur iti mengetahui bahwa pembeli itu adalah produsen

khamar.

h. Menggabungkan dua syarat dalam satu penjualan (al bai‟attan fi bai‟atin atau

asy syartbani fi ba‟in wahidin).55

Hukum Jual Beli Fasid yakni, dalam Hanafi Jual Beli yang fasid itu memiliki

hukum-hukum, diantaranya jual beli fasid tetap dianggap sah, tetapi harga barang

dibayar dengan nilainya atau dengan semacamnya, bukan dengan harga yang

disebutkan dalam transaksi jual beli. Transaksi jual beli fasid juga dapat memberikan

hak kepemilikan barang setelah menerimanya. Karena menyebutkan harga yang

diinginkan seperti minuman keras atau memasukan syarat yang fasid, atau adanya

ketidakjelasan mengenai harga dan sebagainya merupakan bukti bahwa tujuan yang

diinginkan oleh kedua belah pihak adalah jual beli itu sendiri. Dengan begitu jual beli

yang rusak dianggap terjadi dengan membayar nilai baranglah yang menjadi standar

dasar dalam jual beli. Sebab, nilai barang sama dengan barang dari sisi keuangan.

Konsekuensinya barang dalam jual beli fasid dijamin selama berada di tangan

pembeli dengan kewajiban menyerahkan barang semisalnya apabila termasuk barang

yang ada kembarannya atau menyerahkan nilainya apabila termasuk barang yang

dinilai.

Dalil yang menunjukan bahwa jual beli fasid dianggap terjadi dan

memberikan hal kepemilikan adalah rukun jual beli, yaitu proses tukar menukar harta

dengan harta, dilakukan oleh orang yang layak secara hukum atas objek transaksi.

Namun, jual beli yang rusak tidak memberikan hak kepemilikan sebelum pembeli

memegang barang agar menghindari kerusakan yang nyata dalam jual beli.

Sedangkan menurut mayoritas ulama, jual beli yang rusak memang tidak sah

dan tidak bisa mendapatkan hak kepemilikan meskipun pembeli telah menerima

barang. Sebab sesuatu yang dilarang tidak bisa menjadi sarana untuk mendapatkan

hak kepemilikan. Juga larangan dari melakukan jual beli yang fasid menuntut tidak

legalnya jual beli itu sendiri. Sedangan sesuatu yang legal tidak bisa memberi

pengaruh hukum apa-apa.56

55

Ah. Azharuddin Lathif, Fiqh Muamalat, (Ciputat: UIN Jakarta press, 2005), cet.1 h. 107-

108. 56

Wahbah Zuhaili, FIQH ISLAM WA ADILLATUHU (Jilid 5), (Depok: Gema Insani, 2011),

h.157.

Page 45: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

34

E. Hak Khiyar dalam Jual Beli.

Dalam jual beli, menurut agama Islam dibolehkan memilih, apakah akan

meneruskan jual beli atau akan membatalkannya, disebabkan terajdinya oleh sesuatu

hal, yakni hak khiyar yang adalah jual beli dimana para pihak memberikan

kesempatan untuk memilih.57

khiyar ada tiga macam, yaitu:

1. Khiyar majelis, artinya diantara penjual dan pembeli boleh memilih akan

melanjutkan jual beli atau membatalkannya, selama keduanya masih ada di

suatu tempat (majelis). Khiyar majelis boleh dilakukan dalam berbagai jual

beli. Setelah keduanya berpisah dari tempat akad tersebut maka khiyar majelis

tidak berlaku lagi, batal.

2. Khiyar syarat, yaitu penjualan yang didalamnya disyaratkan sesuatu baik oleh

penjual atau pembeli, seperti serong berkata, “saya jual rumah ini dengan

harga Rp 1.000.000.000,- dengan syarat khiyar selama tiga hari”

3. Khiyar „aib, artinya dalam jual beli ini disyaratkan kesempurnaan benda-

benda yang dibeli, seperti seseorang berkata, “saya beli mobil ini seharga

sekian, bila mobil itu cacat akan saya kembalikan”, seperti yang diriwayatkan

Ahmad dan Abu Dawud dari Aisyah r.a. bahwa seseorang membeli budak

kemudian budak tersebut disuruh berdiri di dekatnya, didapatinya pada budak

itu terdapat kecacatan lalu diadukannya kepada rasul, maka budak itu

dikembalikan kepada penjual.58

F. Berakhirnya Jual Beli (Bai’)

Para ulama fikih menyatakan bahwa suatu akad dapat berakhir apabila:59

57

Abdul Muhamad Aziz Azzam, Fiqh Mu‟amalat, penerjemah Nadirsyah Hawari, Cet.

Pertama, (Amzah: Jakarta,2010), h.99. 58

Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah Membahas Ekonomi Islam, (Jakarta: Raja Graffindo

Persada, 2002), h.83. 59

Fauziatul Jamilah, “Jual Beli Makanan di Rumah Makan tanpa Pencantuman Harga ditinjau

dari Hukum Ekonomi Syariah (Studi pada Rumah Makan Vemas di Kec. Mataram Baru Kab.

Lampung Timur)”. (Skripsi S1 Fakultas Syariah IAIN Raden Intan Lampung, 2017).

Page 46: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

35

a. Berakhirnya masa berlaku akad itu mempunyai tenggang waktu. Jual beli

akan berakhir apabila telah mencapai tenggang waktu yang telah disepakati

oleh kedua belah pihak yang bertransaksi.

b. Dalam akad yang bersifat mengikat suatu akad dapat di anggap berakhir jika:

1. Jual beli fasad, seperti terdapat unsur-unsur tipuan salah satu rukun

atau syaratnya tidak terpenuhi.

2. Berlakunya khiyar syarat, aib atau rukyat.

3. Akad itu tidak dilaksanakan salah satu pihak.

4. Tercapainya akad itu sampai sempurna.

c. Salah satu pihak yang berakad meninggal dunia

Jual beli juga dapat berakhir apabila salah satu pihak meninggal dunia

apabila telah disepakati dalam perjanjian jual beli. Namun, jual beli juga dapat

tetap berlangsung apabila dalam perjanjian menyatakan bahwa akan

diteruskan oleh ahli waris pihak yang meninggal dunia.

d. Di batalkan, karena adanya hal-hal yang tidak dibenarkan syariat. Dalam

kaitan dibatalkan karena tidak dibenarkan syariat adalah seperti dalam jual

beli tersebut terdapat unsur yang dilarang seperti penipuan dan lain-lain.

e. Karena tidak mendapat izin dari pihak berwenang. Jual beli juga dapat

berakhir karena tidak diizinkan atau bahkan dilarang oleh pihak berwenang.

Misalnya, negara melarang jual beli barang impor yang bersifat ilegal karena

melanggar hukum yang berlaku di negara.

G. Hikmah dan Manfaat Jual Beli

Allah swt. mensyariatkan jual beli untuk memberikan kelapangan kepada

hamba-hamba-Nya. Sebab, setiap orang dari suatu bangsa memiliki banyak

kebutuhan berupa makanan, pakaian dan lainnya yang tidak dapat diabaikannya

selama dia masih hidup. Dia tidak dapat memenuhi sendiri semua kebutuhan itu,

sehingga dia perlu mengambilnya dari orang lain. Dan, tidak ada cara yang lebih

Page 47: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

36

sempurna untuk mendapatkannya selain dengan pertukarannya sebagai ganti atas apa

yang diambilnya dari orang lain yang dibutuhkannya.60

C. Penerapan Sertifikasi Halal sebagai Jaminan Produk Halal Untuk Produk

Makanan pada Layanan Penyedia Makanan

Indonesia merupakan penduduk dengan mayoritas beragama Islam, dalam

mengkonsumsi makanan dan minuman umat muslim diharuskan mengkonsumsi

makanan yang secara dzatnya harus halal seperti pada firman Allah swt:

لكن يطبى إه ب في السض حللا طيباب ول تتهبعىا خطىاث الشه يب أيهب الهبس كلىا هوه

عذو هبيي

Artinya: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang

terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena

sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” ( QS. Al-Baqarah : [2]

168).

Dari ayat diatas menjelaskan bahwa makanan yang masuk ke tubuh umat

muslim haruslah makanan yang halal dan baik bagi tubuh, karena apabila umat

muslim mengkonsumsi makanan yang dilarang oleh syariat maka akan mendapatkan

konsekuensi berupa dosa. Sehingga agar terhidar dari konsekuensi dosa maka umat

muslim harus semakin cerdas dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi.

Pemerintah Indonesia melahirkan peraturan untuk melindungi hak hak

konsumen muslim dalam mengkonsumsi makanan yang diperjual belikan oleh pelaku

usaha. Yaitu Undang-Undang Nomor 33 tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal

(UUJPH) yang mengatur bahwa pelaku usaha baik makanan dan minuman harus

melakukan sertifikasi halal dengan tujuan sebagai kepastian hukum dan jaminan

hukum bagi konsumen untuk dapat mengkonsumsi produk halal.

Tujuan dari adanya UUJPH adalah untuk menjamin setiap pemeluk agama

beribadah dan menjalankan ajaran agamanya, memberikan pelindungan dan jaminan

tentang kehalalan produk yang dikonsumsi dan digunakan masyarakat sesuai dengan

asas perlindungan, keadilan, kepastian hukum, akuntabilitas dan transparansi,

efektifitas dan efisiensi, serta profesionalitas. Selain itu, penyelenggaraan sistem

60

Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, Jilid 5, cet.1 (Cakrawala Publishing: Jakarta, 2009), h. 159.

Page 48: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

37

produk halal bertujuan memberikan kenyamanan, keamanan, keselamatan dan

kepastian ketersediaan produk halal bagi masyarakat dalam mengonsumsi dan

menggunakan produk, serta meningkatkan nilai tambah bagi pelaku usaha untuk

memproduksi dan menjual produk halal.61

Lalu, pemerintah mengeluarkan PP Nomor 31 tahun 2019 sebagai

pelaksanaan amanat UUJPH nomor 33 tahun 2014, yang mengatur bahwa semua

pelaku usaha wajib menerapan sertifikasi halal pada produk barang dan jasa yang

memerlukan ketentuan sertifikasi halal. Penerapan kewajiban pelaku usaha dalam

men-sertifikasikan produknya dimulai pada 17 Oktober 2019, dan pemerintah

memberikan tenggat waktu 5 tahun sampai 17 Oktober 2024 untuk produk makanan

sejak ketentuan itu diberlakukan, apabila lewat dari tenggat waktu maka akan

diberikan sanksi.

Sehingga kewajiban layanan penyedia makanan sebagai usaha atau kegiatan

penyediaan makanan yang diperjual belikan kepada konsumen dalam

mensertifikasikan produk makanan harus dilaksanakan termasuk pada layanan

penyedia makanan tradisional dan modern.

61

Asep Syariffuddin Hidayat dan Mustolih Siradj, “Sertifikasi Halal Dan Sertifikasi Non

Halal Pada Produk Pangan Industri”, (Jurnal Ahkam: Vol.XV, No. 2, Juli 2015). h.206.

Page 49: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

38

BAB III

DESKRIPSI DAN POLA JUAL BELI PADA LAYANAN PENYEDIA

MAKANAN TRADISIONAL DAN MODERN

A. Deskripsi dan Pola Jual Beli Pada Layanan Penyedia Makanan Tradisional

1. Warung Tegal (WARTEG) Subsidi Bahari

Warung Tegal (WARTEG) adalah salah satu dari berbagai jenis warung

makan dan rumah makan tradisional yang menyajikan makanan dan pelayanan yang

mencerminkan karakter masyarakat daerah Tegal. Sajian yang disuguhkan umumnya

tidak spesifik, terdiri dari banyak ragam sayur dan lauk. Terapat banyak versi

mengenai sejarah warteg. Salah satu versinya menyatakan bahwa warteg muncul

ketika banyak proyek pembangunan infrastruktur di Jakarta tahun 50-an dan 60-an,

dimana imigran asal Tegal di ibukota mulai menyediakan layanan kuliner di lokasi

proyek berbentuk bedeng proyek.

Versi kedua bermula dari setting gegeran Mataram-Batavia antara Sultan

Agung dan VOC, dimana terjadi pengerahan warga Tegal sebagai prajurit

penggempur VOC di Batavia. Versi yang paling kuat adalah berasal dari keterangan

Koperasi Warung Tegal (KOWARTEG). Warteg ternyata sudah ada di sudut-sudut

kota Tegal berupa warung-warung tenda seperti halnya warung tenda yang umumnya

tersebar diwilayah Indonesia, terutama di Pulau Jawa seperti angkringan di

Yogyakarta dan Wedangan di Solo.62

Warteg adalah salah satu rumah makan yang dikenal luas oleh masyarakat

Indonesia, terutama melekat dikalangan masyarakat kelas menengah ke bawah. Harga

yang murah dan penyajian yang sederhana merupakan ciri khas yang menjadi faktor

utama mengapa warung Tegal lebih melekat di kalangan masyarakat tesebut. Pemilik

62

Mohammar Khamdevi dan Iqbal Rasyid Nasution, “Studi Karakertistik Arsitektur Khas

Pada Warung Tegal di Jabodetabek”, Jurnal Universitas Mercubuana No.4 vol.2 Juni 2014.

Page 50: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

39

warteg biasanya menggunakan jasa orang lain untuk menjadi karyawan dan

melayani pembeli yang akan makan di warteg.

Warteg subsidi bahari terletak di jalan brigif raya Jagakarsa Jakarta Selatan.

Warteg ini berdiri pada tahun 2019 dan jumlah pegawai di warteg subsidi bahari ini

berjumlah 3 orang dengan usia rata-rata 17 tahun sampai 50 tahun, harga satu porsi

makanan di wateg subsidi bahari mulai dari Rp 10.000,- sampai dengan Rp 20.000,-.

Transaksi jual beli di warteg subsidi bahari dilakukan dengan “makan dulu baru

bayar”. Warteg subsidi bahari masih menggunakan cara manual dalam melakukan

penghitungan total harga dalam bertransaksi63

Penyajian di warteg subsidi bahari sangat sederhana, yaitu dengan menata

makanan secara prasmanan pada etalase, sehingga kita dapat memilih sendiri

hidangan menu hidangan dengan cara di ambilkan oleh pelayan. Adapun hidangan

yang disajikan di warteg subsidi bahari berfariasi dan sederhana, seperti: sayur-

sayuran (sayur tahu, sayur kacang merah, dan soto), lauk-pauk (tempe, tahu, perkedel,

goreng-gorengan, goreng ayam, goreng ikan, remis, dan jeroan ayam), urab dan lain-

lain. Pemilik usaha warteg subsidi bahari sayangnya belum mendaftarkan usaha

mereka untuk mendapatkan sertifikasi produk halal yang merupakan unsur penting

dan pelaksanaan PP No.31 tahun 2019 yang menerapkan sertifikasi kehalalan produk

makanan yang di perjual belikan.

Pola jual beli di Warteg subsidi bahari dilakukakan dengan konsumen datang

ke warteg subsidi bahari secara langsung kemudian pemilik/pegawai warteg bertanya

kepada konsumen apa yang ingin di makan oleh konsumen di warteg. Saat konsumen

datang, konsumen dapat langsung memilih makanan di etalase dan peakan

mengambilkannya langsung di piring dan memberikannya pada konsumen setelah

63

Hasil wawancara dengan karyawan warteg subsidi bahari, Wulan Windi, pada 20 Januari

2020.

Page 51: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

40

selesai memilih makanan. Apabila konsumen telah selesai makan, konsumen baru

akan melakukan transaksi pembayaran.

2. Rumah Makan Padang Ampera Saiyo

Salah satu makanan tradisional yang sangat popular dikalangan masyarakat di

Indonesia bahkan hingga ke luar negeri adalah makanan yang berasal dari Padang

Sumatra Barat atau biasa disebut makanan khas Minang/Padang. Masyarakat dapat

sangat mudah makan makanan tradisional Minang/Padang, cukup datang ke Restoran

Padang atau Rumah Makan Padang yang sangat mudah di jumpai dimana saja.

Masakan Padang sesungguhnya pemiliknya bukan berasal dari Padang saja,

tapi ada juga dari Pariaman, Solok, Payakumbuh, Batusangkar, Bukit Tinggi dan

daerah lainnya. Masakan Padang pun bermacam-macam rasanya, jangankan

kelengkapan bumbunya, ciri khas pedas pun ada. Rumah Makan Padang memilik ciri

khas yang berbeda dengan makan yang lain. Rumah Makan Padang juga merupakan

daya tarik wisata di bidang kuliner. 64

Rumah Makan Padang Ampera Saiyo terletak di Jl. Sirsak nomor 67,

Jagakarsa Jakarta Selatan. Rumah Makan Padang Ampera Saiyo berdiri pada tahun

2015. Karyawan Rumah Makan Padang Ampera Saiyo berjumlah 6 orang dengan

uria rata-rata 18 tahun sampai 30 tahun. Harga satu porsi menu mulai dari Rp

14.000,- sampai dengan Rp 22.000,-. Transaksi jual beli di Rumah Makan Padang

Ampera Saiyo dilakukan dengan “makan dulu baru bayar”. Rumah Makan Padang

Ampera Saiyo masih menggunakan cara manual dalam melakukan penghitungan total

harga dalam bertransaksi.65

64

Asmar Yulastri, Makalah Pengembangan Rumah Makan Padang dalam Menuju

Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), (Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Sumatra Barat,

2008), h. 1. 65

Wawancara dengan karyawan Rumah Makan Padang Ampera Saiyo, Dede, Pada 20 Januari

2020.

Page 52: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

41

Menu yang di sediakanpun beraneka macam, seperti rendang, rendang limpa,

rendang ati, ayam pop, ayam bakar, ayam goreng, tunjang(kaki sapi), ikan kakap,

udang balado, cumi-cumi, perkedel, dan lain-lain. Pemilik Rumah Makan Padang

Ampera Saiyo sayangnya belum mendaftarkan usaha mereka untuk mendapatkan

sertifikasi produk halal yang merupakan unsur penting dan pelaksanaan PP No.31

tahun 2019 yang menerapkan sertifikasi kehalalan produk makanan yang di perjual

belikan.

Pelayanan di Rumah Makan Padang Ampera Saiyo disajikan oleh

pramusaji/pelayan. Pelayan di Rumah Makan Padang mempunyai keunikan dalam

menyajikan hidangan. Mereka akan membawa sejumlah piring hidangan secara

sekaligus dengan bertingkat-tingkat atau bertumpuk-tumpuk dengan kedua belah

tangan atau sebuah tangan tanpa jatuh, hal ini merupakan atraksi yang cukup menarik

bagi para pengunjung Rumah Makan Padang. Kemudian, semua piring-piring kecil

yang berisikan hidangan disajikan kepada tamu. Tamu-tamu dapat mengambil

makanan yang mereka sukai dan hanya membayar makanan yang mereka ambil dan

makan. Cara penyajian makanan yang unik ini berbeda dengan kebanyakan restoran

lainnya.

Pola jual beli di restoran/ rumah makan Padang dengan ada 2 (dua) konsep

berbeda tergantung permintaan konsumen, yakni : 1) konsep pertama menggunakan

konsep prasmanan. Apabila konsumen datang dengan 2 (dua) atau lebih, maka

mereka akan dipersilahkan duduk di meja makan dan pelayan Rumah Makan Padang

akan menyediakan berbagai macam menu makanan dengan piring-piring kecil,

sehingga konsumen dapat langsung mengambil menu yang diinginkan. Pembayaran

pada konsep prasmanan dilakukan di akhir setelah konsumen selesai makan. 2)

konsep langsung. Yaitu ketika konsumen datang sendiri atau ingin dibawa pulang,

pelayan akan bertanya langsung kepada konsumen makanan apa yang diinginkan dan

menyajikan langsung ke meja makan ataupun membungkusnya. Pembayaran

Page 53: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

42

dilakukan setelah konsumen selesai makan ataupun jika dibawa pulang pembayaran

akan dilakukan saat makanan diberikan langsung kepada konsumen.

3. Warung Nasi Ampera cabang TB. Simatupang

Pada tahun 1963, Haji Tatang dan Hj. St. E. Rochaety (alm) membuka

Warung Nasi Ampera pertama kali di Bandung. Awalnya hanya sebuah warung nasi

makan khas Sunda yang tergolong kecil di bilangan terminal Kebon Kelapa Bandung

yang kini sudah menjadi Jl. By Pass Soekarno Hatta Bandung. Pada mulanya

pelanggan Warung Nasi Ampera mayoritas adalah para supir angkot dan supir bis

yang singgah untuk makan siang. Dengan semakin ramainya terminal Kebon Kelapa

dari waktu ke waktu maka tak heran semakin banyak pengunjung dari bergbagai

kalangan baik sekedar singgah maupun masyarakat Bandung sendiri untuk mengisi

perut. Rumah nasi ampera ini terkenal bersih dan murah.

Cabang pertama dibuka tahun 1984 di jalan Astana Anyar Bandung, lalu pada

tahun 1994, usaha warung nasi ampere mulai menunjukan perkembangan yang sangat

menakjubkan dan lebih cenderung menjanjikan. Ciri khas Warung Nasi Ampera

terletak memadukan gaya modern dan tradisional.66

Pemilik warung nasi ampera

menggunakan jasa pelayan untuk melayani konsumen.

Warung Nasi Ampera cabang TB. Simatupang terlatak di Jl. TB. Simatupang

No.2, Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Karyawan di Warung Nasi Ampera cabang TB.

Simatupang berjumlah 15 orang dengan usia rata-rata 20 tahun sampai 30 tahun.67

Makanan yang dijual di Warung Nasi Ampera adalah berbagai jenis makanan khas

Sunda seperti nasi liwet, ikan bakar, ayam bakar kecap, berbagai lalap-lalapan,

tumisan dan lain-lain. Harga makanan yang dijual di Warung Nasi Ampera mulai dari

harga Rp 12.000,- hingga Rp 40.000,-. Warung Nasi Ampera cabang TB. Simatupang

66

Tias Atika Rachmawati, “Analisis Kepuasan Pelanggan Warung Nasi Ampera Bogor”,

(Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, 2009). 67

Wawancara dengan Karyawan Warung Nasi Ampera cabang TB. Simatupang, Aldi, pada 20

Januari 2020.

Page 54: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

43

telah menerapkan sertifikasi halal pada produk makanan yang dijual dengan nomor

registrasi sertfikat 01161054791010 yang berarti telah menerapkan pelaksanaan PP

No.31 tahun 2019 yang menerapkan sertifikasi kehalalan produk makanan yang di

perjual belikan.

Pola jual beli di Warung Nasi Ampera cabang TB. Simatupang

menggunakan konsep buffet/ prasmanan tanpa pencantuman harga tiap makanan yang

disajikan. Pembeli datang langsung ke Warung Nasi Ampera cabang TB.

Simatupang, dan mengambil nampan juga piring sendiri lalu mengambil makanan

sendiri yang telah di sediakan di meja prasmanan, apabila makanan ingin dihangatkan

konsumen dapat memberikan makanan tersebut kepada pelayan cabang TB.

Simatupang, di ujung konter buffet/prasmanan terdapat kasir yang akan menghitung

total makanan yang diambil oleh konsumen dengan menggunakan pelayanan sistem

computer yang sudah modern, sehingga makanan akan dibayar dahulu baru akan di

makan oleh konsumen di meja makan yang telah di sediakan.

B. Deskripsi dan Pola Jual Beli Pada Layanan Penyedia Makanan Modern

1. McDonalds (MCD) Transmart Cilandak

McDonald's Corporation MCD di Indonesia terkenal dengan sebutan McD,

dibaca (Mekdi) adalah waralaba rumah makan siap saji terbesar di dunia. Hidangan

utama di restoran-restoran McDonald's adalah hamburger namun mereka juga

menyajikan minuman ringan, kentang goreng dan hidangan-hidangan lokal yang

disesuaikan dengan tempat restoran itu berada. Lambang McDonald's adalah dua

busur berwarna kuning yang biasanya dipajang di luar rumah-rumah makan mereka

dan dapat segera dikenali oleh masyarakat luas. Restoran McDonald's pertama

didirikan pada tahun 1940 oleh dua bersaudara Dick dan Mac Mc Donald, namun

kemudian dibelinya oleh Ray Croc dan diperluas ke seluruh dunia.

Page 55: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

44

Sampai pada tahun 2004, McDonald's memiliki 30.000 rumah makan di

seluruh dunia dengan jumlah pengunjung rata-rata 50.000.000 orang dan pengunjung

per hari dan rumah makan 1.700 orang. Restoran McDonald's pertama di Indonesia

terletak di Sarinah, Jakarta dan dibuka pada 23 Februari 1991. Berbeda dari

kebanyakan restoran McDonald's di luar negeri, McDonald's juga menjual ayam

goreng dan nasi di restoran-restorannya di Indonesia.

Pada 1 Oktober 2002 McDonald's berubah menjadi Tony Jack's Indonesia

tetapi tidak seluruh gerai McDonald's. Terdapat 13 gerai McDonald‟s milik Bambang

Rachmadi yang berubah antara lain berlokasi di Sarinah (Thamrin), Melawai Plaza,

Blok M Plaza, Arion, Kelapa Gading, Sunter, Bandung Indah Plaza, Plaza Surabaya,

Bandara Soekarno-Hatta, ITC Mangga Dua, Citra Land, Gajah Mada Plaza, dan

Kebon Jeruk. Sayang, keberadaan Tony Jack's Indonesia tidak berlangsung lama.

Beberapa bulan kemudian, Tony Jack's Indonesia bangkrut dan diambil alih kembali

oleh McDonald's.68

Mc Donald‟s Transmart Cilandak terletak di Jl. Raya Cilandak KKO, Jakarta Selatan.

Karyawan yang ada di Mc Donald‟s Transmart Cilandak berjumlah 20 orang dengan usia

rata-rata 20 tahun sampai dengan 30 tahun.69

Produk yang dijual di Mc Donald‟s Transmart

Cilandak adalah ayam goreng kriuk, roti burger, kentang goreng, makanan ringan, minuman

bersoda, dan lain-lain dengan harga mulai dari Rp 5.000,- hingga Rp 120.000,-. Mc Donald‟s

Transmart Cilandak ini telah mendaftarkan produk halal dan mendapatkan sertifikasi halal

untuk produk usahanya dengan nomor registrasi sertifikat 00160000630499, yang berarti

telah menerapkan pelaksanaan PP No.31 tahun 2019 yang menerapkan sertifikasi

kehalalan produk makanan yang di perjual belikan.

Transaksi jual beli di Mc Donald‟s Transmart Cilandak atau biasa di singkat

“Mekdi” dilakukan dengan konsumen datang langsung ke mekdi dan langsung ke

68

Wikipedia.com, konten https:/ /id.wikipedia.org/wiki/McDonald%27s#cite_note-5. 69

Wawancara dengan karyawan Mc Donald‟s Transmart Cilandak, Eky, pada 20 Januari 2020.

Page 56: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

45

kasir dan memesan makanan yang telah tertera di papan menu yang terletak pada

bagian atas dinding kasir, harga yang tertera di papan menu belum termasuk pajak

yang harus dibayarkan konsumen. Kasir menggunakan sistem komputer dalam

melakukan transaksi jual beli. Setelah memesan, kasir akan langsung menjumlahkan

total yang dibayarkan oleh konsumen ditambah biaya pajak. Setelah membayar kasir

juga akan langsung menyiapkan pesanan menggunakan nampan dan konsumen dapat

langsung dan harus membawanya sendiri ke meja makan yang telah disediakan.

Setelah selesai makan konsumen boleh langsung meninggalkan tempat.

2. HokBen (Hoka Hoka Bento) Transmart Cilandak

Hoka Hoka Bento pada tahun 1985, pertama kali membuka restoran

pertamanya yang berlokasi di kebon kacang, Jakarta Pusat. Hoka Hoka Bento

merupakan restran yang menyajikan makanan khas Jepang siap saji. Sehingga

membuat Hoka Hoka Bento sebagai “Japanese Fast Food” asli dari Indonesia. Pada

tahun 1990, Hoka Hoka Bento mengembangkan bisnisnya ke Bandung. Seiring

berkembangnya terus perusahaan ini dan disukai oleh masyarakat, Hoka Hoka Bento

telah memiliki cabang yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Cilegon, Surabaya,

Malang, Jogja dan Bali. Pada awalnya Hoka Hoka Bento menggunakan konsep take

away (pesan ambil atau bawa pulang). Konsep take away kemudian diubah menjadi

fast food (cepat saji), dengan menyesuaikan tren cara makan yang praktis dan higenis

ala Jepang.

Pada tahun 2013, Hoka-Hoka Bento mengganti merek dagang mereka

menjadi HokBen dan juga merubah konsep menjadi semakin modern, hangat dan

mudah diingat oleh konsumen. HokBen sendiri diubah dengan tujuan agar lebih

familiar dan lebih akrab dengan konsumen. Bahkan jargon yang awalnya „Ada Aja

Alasan ke Hoka-Hoka Bento‟ pun diganti menjadi „We Make It Better‟.70

70

Diakses di hokben.co.id, https:/ /www.hokben.co.id/milestones

Page 57: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

46

HokBen Transmart Cilandak terletak di Jl. Raya Cilandak KKO, Jakarta Selatan.

Karyawan pada HokBen Transmart Cilandak berjumlah 23 orang dengan usia rata-rata 23

tahun sampai 40 tahun.71

Harga makanan yang dijual di Hokben mulai dari Rp

7.000,- hingga Rp 60.000,-. HokBen telah mendaftarkan dan mendapatkan sertifikasi

halal untuk produk makanannya dengan nomor registrasi sertifikasi halal

00160048830908 yang berarti HokBen telah melaksanakan penerapan jaminan

produk halal sesuai PP no. 31 tahun 2019.

Di HokBen Transmart Cilandak pola jual beli dapat dilakukan dengan

konsumen datang langsung ke hokben transmart Cilandak lalu menuju meja buffet

dan mengambil nampan yang telah disediakan, dan akan ada karyawan yang

melayani konsumen untuk mengambil makanan yang ingin di pesan oleh konsumen

dengan memberikannya kepada konsumen untuk diletakan di nampan tadi. Harga

sudah dipaparkan di papan menu yang terletak pada dinding atas meja

buffet/prasmanan. Setelah selesai memesan konsumen membawa makanan

pesanannya tadi ke kasir yang berada dibagian ujung meja buffet. Pelayanan di

HokBen Transmart telah menggunakan sistem komputer dalam melakukan sistem

penghitungan harga. Setelah membayar konsumen membawa makanan tadi ke meja

makan yang telah disediakan. Setelah selesai makan konsumen boleh langsung

meninggalkan tempat.

3. Restoran Solaria Transmart Cilandak

Solaria adalah restoran lokal asli Indonesia yang berdiri sejak tahun 1995,

merupakan restoran keluarga dengan konsep Casual Dining, menyajikan menu-menu

makanan khas yang disajikan secara Fresh Food dalam arti dimasak setelah makanan

dipesan. Solaria memiliki prinsip yakni berusaha memberikan tempat yang nyaman

untuk berkumpul bagi para konsumennya. Restoran Solaria telah memiliki sekitar

200 Outlet yang menyebar di seluruh kota besar di Indonesia, Solaria memiliki Visi

71

Wawancara dengan Staff Manager HokBen Transmart Cilandak, Kamal Ramadhan, pada

20 Januari 2020.

Page 58: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

47

menjadi Restoran Pilihan Utama Masyarakat dengan Misi menyediakan aneka rasa

dan jenis makanan bagi pelanggan melalui pelayanan yang tepat demi kepuasan

pelanggan.72

Solaria Transmart Cilandak terletak di Jl. Raya Cilandak KKO, Jakarta Selatan.

Karyawan Solaria Transmart Cilandak berjumlah 15 orang dengan usia rata-rata 17 tahun

hingga 30 tahun.73

Produk makanan yang dijual di Restoran Solaria Transmart Cilandak

beraneka ragam seperti nasi goreng, kwetiau, hingga ayam keju mozarela. Dengan harga

mulai dari Rp 5.000,- hingga Rp 50.000,-. Restoran Solaria Transmart Cilandak telah

mendaftarkan dan mendapatkan sertifikasi halal atas produk makanannya dengan nomor

registrasi sertifikat 00160067111113, dan telah menerapkan pelaksanaan jaminan

produk halal sesuai dengan PP No.31 tahun 2019.

Di Restoran Solaria transmart Cilandak pola jual beli dapat dilakukan dengan

konsumen datang langsung ke Restoran Solaria transmart Cilandak lalu, konsumen

duduk langsung di meja makan yang telah disediakan kemudian pelayan akan

memberikan kertas menu yag dapat menjadi kertas pesanan dengan konsumen

menuliskan pesanan di kertas tersebut dan harga telah dicantumkan pada kertas menu

tersebut lalu pelayan akan mentotal biaya yang harus dibayarkan konsumen dengan

mengira-ngira melalui hitung manual di kertas menu tersebut, lalu konsumen akan

memberikan uang kepada pelayan tadi dan pelayan akan membawa kertas pesanan ke

kasir untuk pentotalan ulang dengan komputer dan kembali ke meja untuk

memberikan struk pembayaran dan nomor antrian, apabila uang yang diberikan

terdapat kembalian maka uang kembalian tersebut akan diberikan saat pelayan

memberikan nomor antrian, setelah mendapat nomor antrian konsumen menunggu

makanan diantarkan oleh pegawai di meja makan. Apabila makanan telah jadi lalu

akan disediakan di meja makan konsumen, nomor antrian tadi akan diambil oleh

72

Diakses di yellowpages.co.id, konten https://yellowpages.co.id/bisnis/sinar-solaria-pt. 73

Wawancara dengan karyawan Restoran Solaria, Novia A., pada 20 Januari 2020.

Page 59: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

48

pelayan. Kemudian jika konsumen telah selesai makan konsumen dapat

meninggalkan tempat.

Page 60: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

49

BAB IV

ANALISIS JUAL BELI DI LAYANAN PENYEDIA MAKAN TRADISIONAL

DAN MODERN PERSPEKTIF FIKIH MUAMALAH

Berdasarkan penjabaran pola transaksi jual beli di layanan penyedia makanan

tradisional dan modern yang akan dintinjau dari perspektif fikih muamalah dan akan

diteliti secara objektif dan sistematis. Pola jual beli di layanan penyedia makanan

tradisional dan modern dalam sudut pandang fikih muamalah agar pemecahan

masalah dalam penelitian ini dapat diterima secara ringan dan mudah.

A. Analisis Pola Jual Beli Makanan pada Layanan Penyedia Makanan

Tradisional Perspektif Fikih Muamalah

1. Warung Tegal (Warteg) Subsidi Bahari

Jual beli pada warteg menggunakan akad dengan “Makan dulu baru bayar”

dan konsumen akan makan dahulu baru membayarnya diakhir setelah selesai makan,

tidak ada penjelasan mengenai tiap-tiap harga makanan tersebut pada etalase

makanan warteg74

. Berdasarkan hasil analisis, terdapat ketidak jelasan pada

penetapan harga karena biaya yang dibayarkan konsumen akan ditetapkan setelah

konsumen telah selesai makan.

Tabel 4.1

Rukun dan syarat jual beli berdasarkan fikih muamalah75

No. Rukun Jual Beli Syarat Jual Beli Terpenuhi Belum

Terpenuhi

1. Orang yang berakad

(penjual dan

pembeli)

Berakal, TERPENUHI -

Baligh, TERPENUHI -

Cakap hukum. TERPENUHI -

74

Wawancara dengan penjual warteg Subsidi Bahari, Wulan Windi, Jakarta 20 Januari, 2020. 75

Wahbah Zuhaili, Fiqh Islam Wa Adillatuhu (Jilid 5), (Depok: Gema Insani, 2011), h.28

Page 61: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

50

2. Sighat (Lafadz

Ijab kabul)

Adanya lafadz ijab dan

kabul, ataupun sebuah

tindakan dan isyarat

yang menunjukan

keinginan untuk jual

beli.

TERPENUHI

-

3. Objek Jual Beli Halal (terdapat

sertifikasi halal),

-

BELUM

TERPENUHI

Objek jelas diketahui

kedua pihak,

TERPENUHI

-

Penetapan harga jelas.

-

BELUM

TERPENUHI

4. Nilai Pengganti

barang

Terdapat uang atau nilai

pengganti barang yang

disepakati.

TERPENUHI

-

Berdasarkan tabel diatas rukun jual beli pada layanan penyedia makanan

warteg secara umum sudah terpenuhi seperti adanya orang yang berakad/ penjual dan

pembeli (aqidain) di warteg, Sighat (lafadz ijab qabul) dalam jual beli di warteg

sighat ditandai dengan tindakan memesan makanan yang dilakukan oleh konsumen

dan pelayan warteg melayani konsumen dengan mengambilkan makananan yang

dipesan konsumen, lalu adanya objek jual beli dan nilai pengganti barang yakni yang

menjadi objek jual beli adalah makanan dan uang sebagai nilai pengganti

barang/makanan.

Syarat pada layanan penyedia makanan warteg subsidi bahari belum terpenuhi

yakni belum adanya kepastian hukum dalam sertifikasi kehalalan produk makanan

yang merupakan salah satu aspek penting untuk mengkonsumsi makanan dalam Islam

Page 62: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

51

sebagai mana dalam firman Allah swt:

ب في السض حللا طيباب يب أيهب الهبس كلىا هوه

Artinya: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik…” (QS. Al-Baqarah:

168).

Dan menurut sayyid Sayyid Sabiq76

aspek kesucian atau kehalalan pada objek

jual beli yang ditransaksikan haruslah suci, yang brarti terhindar dari bahan-bahan

yang dilarang oleh syariat.

Pada PP Nomor 31 tahun 201977

pasal 1 nomor 2 “produk adalah barang atau

jasa yang terkait dengan maknanan, minuman, obat, kosmetik, produk kimiawi,

produk biologi, produk rekayasa jenetik, serta barang gunaan yang dipakai,

digunakan, atau dimanfaatkan masyarakat” dan pasal 2 ayat 1 “produk yang masuk,

beredar, dan diperdagangkan di wilayah Indonesia wajib bersertifikasi halal”.

Berdasarkan peraturan di atas dan warteg subsidi bahari belum menerapkan

sertifikasi halal sebagai mana yang telah ditetapkan PP Nomor 31 tahun 2019.

Sehingga aspek kehalalan di warteg subsidi bahari belum terpenuhi secara hukum.

Lalu terdapat ketidak jelasan pada penetapan harga pada objek jual beli di

warteg sumbsidi bahari, sehingga menimbulkan unsur gharar dan berpotensi

kerugian terhadap kedua belah pihak ketika jual beli. Selain itu apabila konsumen

merasa tertipu dengan penetapan harga yang tidak jelas dan ternyata harga diluar

ekspektasi konsumen, maka unsur “An Taraddin Minkum” atau kerelaan dan

keridhaan pihak konsumen berpotensi tidak terpenuhi.

76

Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah , Jilid ke-5, (Jakarta: Cakrawala Publishing, 2009), h.163 77

Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun 2019 tentang Jaminan Produk Halal (JPH).

Page 63: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

52

Sesuai dengan firman Allah swt dalam QS. An-Nisa: 29:

بيهب يه اى تكىى تجبسةا عي تشاض ه ا اهىالكن بيكن ببلببطل اله هىا ل تأكلى ا الهزيي اه كن ول تقتلى

ب كبى بكن سحيواهفسكن اىه الل ا

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang

berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh

dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu.” (QS. An-Nisa‟ [4]: 29).

2. Rumah Makan Padang

Dua konsep jual beli di rumah makan Padang yaitu konsep prasmanan dan

konsep langsung menggunakan akad dengan “Makan dulu baru bayar” dan konsumen

akan membayarnya saat konsumen selesai makan.78

Di rumah makan Padang Ampera

Saiyo juga tidak ada kejelasan mengenai tiap-tiap makanan baik yang disajikan

dengan konsep prasmanan dan konsep langsung. Harga akan di tetapkan saat

konsumen telah selesai makan.

Tabel 4.2

Rukun dan syarat jual beli berdasarkan fikih muamalah 79

No. Rukun Jual Beli Syarat Jual Beli Terpenuhi Belum

Terpenuhi

1. Orang yang berakad

(penjual dan

pembeli)

Berakal, TERPENUHI -

Baligh, TERPENUHI -

Cakap hukum. TERPENUHI -

2. Sighat (Lafadz Ijab

kabul)

Adanya lafadz ijab dan

kabul, ataupun sebuah

tindakan dan isyarat

yang menunjukan

TERPENUHI

TERPENUHI

-

78

Wawancara dengan penjual di Rumah Makan Padang Ampera Saiyo, Dede, pada 20 Januari

2020. 79

Wahbah Zuhaili, Fiqh Islam Wa Adillatuhu (Jilid 5), (Depok: Gema Insani, 2011), h.28

Page 64: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

53

keinginan untuk jual

beli.

3. Objek Jual Beli Halal (terdapat

sertifikasi halal),

-

BELUM

TERPENUHI

Objek jelas diketahui

kedua pihak,

TERPENUHI -

Penetapan harga jelas. - BELUM

TERPENUHI

4. Nilai Pengganti

barang

Terdapat uang atau nilai

pengganti barang yang

disepakati.

TERPENUHI

-

Berdasarkan tabel diatas rukun pada jual beli di rumah makan Padang secara

umum telah terpenuhi seperti adanya orang yang berakad/ penjual dan pembeli

(aqidain) ,Sighat (lafadz ijab kabul) dalam jual beli di Rumah Makan Padang sighat

ditandai dengan tindakan memesan makanan yang dilakukan oleh konsumen dan

pelayan di Rumah Makan Padang melayani konsumen dengan menyajikan makanan

di meja konsumen apabila dengan konsep prasmanan dan mengambilkan makananan

yang dipesan konsumen apabila dengan konsep langsung, lalu adanya objek jual beli

dan nilai pengganti barang yakni yang menjadi objek jual beli adalah makanan dan

uang sebagai nilai pengganti barang/makanan.

Syarat Pada layanan penyedia makanan rumah makan padang ampera saiyo

belum terpenuhi yakni pada aspek belum adanya sertifikasi kehalalan produk

makanan yang merupakan salah satu aspek penting untuk mengkonsumsi makanan

dalam Islam sebagai mana dalam firman Allah swt:

ب في السض حل لا طيبابيب أيهب الهبس كلىا هوه

Page 65: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

54

Artinya: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik…” (QS. Al-Baqarah:

168).

Dan menurut sayyid Sayyid Sabiq80

aspek kesucian atau kehalalan pada objek

jual beli yang ditransaksikan haruslah suci, yang brarti terhindar dari bahan-bahan

yang dilarang oleh syariat.

Pada PP Nomor 31 tahun 201981

pasal 1 nomor 2 “produk adalah barang atau

jasa yang terkait dengan maknanan, minuman, obat, kosmetik, produk kimiawi,

produk biologi, produk rekayasa jenetik, serta barang gunaan yang dipakai,

digunakan, atau dimanfaatkan masyarakat” dan pasal 2 ayat 1 “produk yang masuk,

beredar, dan diperdagangkan di wilayah Indonesia wajib bersertifikasi halal”.

Berdasarkan peraturan di atas, rumah makan padang ampera saiyo yang

belum menerapkan sertifikasi halal sebagai mana yang telah ditetapkan PP Nomor 31

tahun 2019. Menyebabkan aspek kehalalan produk makanan di rumah makan padang

ampera saiyo belum terpenuhi.

Lalu terdapat ketidak jelasan pada penetapan harga pada objek jual beli di

rumah makan padang ampera saiyo, sehingga menimbulkan unsur gharar dan

berpotensi kerugian terhadap kedua belah pihak ketika jual beli. Selain itu apabila

konsumen merasa tertipu dengan penetapan harga yang tidak jelas dan ternyata harga

diluar ekspektasi konsumen, maka unsur “An Taraddin Minkum” atau kerelaan dan

keridhaan pihak konsumen berpotensi tidak terpenuhi.

Sesuai dengan firman Allah swt dalam QS. An-Nisa: 29:

اى تكىى ا اهىالكن بيكن ببلببطل اله هىا ل تأكلى بيهب الهزيي اه ا يه كن ول تقتلى تجبسةا عي تشاض ه

ب كبى بكن سحيواهفسكن اىه الل ا

80

Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah , Jilid ke-5, (Jakarta: Cakrawala Publishing, 2009), h.163 81

Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun 2019 tentang Jaminan Produk Halal (JPH).

Page 66: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

55

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang

berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh

dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu.” (QS. An-Nisa‟ [4]: 29).

3. Warung Nasi Ampera

Pada Warung Nasi Ampera akad jual beli menggunakan digunakan dengan

“Bayar dulu baru makan” konsumen akan membayar dulu makanan yang diambilnya

di meja buffet/prasmanan.82

Pada meja buffet/prasmanan tidak ada pencantuman

harga pada tiap-tiap menu yang dihidangkan, harga akan ditetapkan saat konsumen

melakukan pembayaran sehingga konsumen baru akan mengetahui harga tiap

makanan saat konsumen melakukan pembayaran.

Tabel 4.3

Rukun dan syarat jual beli berdasarkan fikih muamalah 83

No. Rukun Jual Beli Syarat Jual Beli Terpenuhi Belum

Terpenuhi

1. Orang yang berakad

(penjual dan

pembeli)

Berakal, TERPENUHI -

Baligh, TERPENUHI -

Cakap hukum. TERPENUHI -

2. Sighat (Lafadz Ijab

kabul)

Adanya lafadz ijab dan

kabul, ataupun sebuah

tindakan dan isyarat

yang menunjukan

keinginan untuk jual

beli.

TERPENUHI

-

82

Wawancara dengan pegawai Warung Nasi Ampera TB. Simpatupang, Aldi, pada 20 Januari

2020. 83

Wahbah Zuhaili, Fiqh Islam Wa Adillatuhu (Jilid 5), (Depok: Gema Insani, 2011), h.28

Page 67: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

56

3. Objek Jual Beli Halal (terdapat

sertifikasi halal),

TERPENUHI

-

Objek jelas diketahui

kedua pihak,

TERPENUHI -

Penetapan harga jelas. - BELUM

TERPENUHI

4. Nilai Pengganti

barang

Terdapat uang atau nilai

pengganti barang yang

disepakati.

TERPENUHI -

Berdasarkan tabel diatas, rukun jual beli pada layanan penyedia makanan

Warung Nasi Ampera secara umum sudah terpenuhi seperti adanya orang yang

berakad/ penjual dan pembeli (aqidain) ,Sighat (lafadz ijab kabul) dalam jual beli di

Warung Nasi Ampera sighat ditandai dengan tindakan mengambil makanan yang di

sediakan di meja buffet/prasmanan dilakukan oleh konsumen dan pelayan Warung

Nasi Ampera melayani konsumen dengan membantu mengambilkan makananan yang

diinginkan konsumen, lalu adanya objek jual beli dan nilai pengganti barang yakni

yang menjadi objek jual beli adalah makanan dan uang sebagai nilai pengganti

barang/makanan.

Syarat pada layanan penyedia makanan warung nasi ampera telah terpenuhi

pada aspek kehalalan karena telah melakukan sertifikasi kehalalan produk makanan

dengan nomor registrasi 01161054791010. Sehingga aspek kepastian hukum akan

kehalalan pada layanan penyedia makanan warung nasi ampera telah terpenuhi.

Namun, terdapat ketidak jelasan pada penetapan harga pada objek jual beli di

rumah makan padang ampera saiyo, sehingga menimbulkan unsur gharar dan

berpotensi kerugian terhadap kedua belah pihak ketika jual beli. Selain itu apabila

konsumen merasa tertipu dengan penetapan harga yang tidak jelas dan ternyata harga

Page 68: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

57

diluar ekspektasi konsumen, maka unsur “An Taraddin Minkum” atau kerelaan dan

keridhaan pihak konsumen berpotensi tidak terpenuhi.

Sesuai dengan firman Allah swt dalam QS. An-Nisa: 29:

اى تكىى ا اهىالكن بيكن ببلببطل اله هىا ل تأكلى بيهب الهزيي اه ا يه كن ول تقتلى تجبسةا عي تشاض ه

ب كبى بكن سحيواهفسكن اىه الل ا

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang

berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh

dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu.” (QS. An-Nisa‟ [4]: 29).

B. Analisis Pola Jual Beli Makanan pada Layanan Penyedia Makanan Modern

Perspektif Fikih Muamalah

1. Mc Donald’s (McD/ Mekdi)

Pada Mcd/ Mekdi akad jual beli dilakukan dengan “Bayar dulu baru makan”

konsumen akan melakukan pemesanan sekaligus pembayaran makanan yang akan

dipesan di waktu yang sama. Harga pada tiap-tiap makanan sudah tertera pada papan

menu di Mcd/ Mekdi.84

Namun, biasanya harga belum termasuk pajak restoran yakni

10% untuk setiap transaksi dan akan muncul pada saat pegawai kasir mentotal biaya

yang harus dibayarkan konsumen.

Tabel 4.1

Jual beli pada layanan penyedia makanan Mc Donald‟s perspektif fikih muamalah85

No. Rukun Jual Beli Syarat Jual Beli Terpenuhi Belum

Terpenuhi

1. Orang yang berakad

(penjual dan

Berakal, TERPENUHI -

Baligh, TERPENUHI -

84

Wawancara dengan karyawan Mc Donald‟s, Eky, pada 20 Januari 2020 85

Wahbah Zuhaili, Fiqh Islam Wa Adillatuhu (Jilid 5), (Depok: Gema Insani, 2011), h.28

Page 69: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

58

pembeli) Cakap hukum. TERPENUHI -

2. Sighat (Lafadz Ijab

kabul)

Adanya lafadz ijab dan

kabul, ataupun sebuah

tindakan dan isyarat

yang menunjukan

keinginan untuk jual

beli.

TERPENUHI

-

3. Objek Jual Beli Halal (terdapat sertifikasi

halal),

TERPENUHI

-

Objek jelas diketahui

kedua pihak,

TERPENUHI -

Penetapan harga jelas. TERPENUHI -

4. Nilai Pengganti

barang

Terdapat uang atau nilai

pengganti barang yang

disepakati.

TERPENUHI -

Berdasarkan tabel diatas rukun jual beli pada layanan penyedia makanan Mcd/

Mekdi secara umum sudah terpenuhi seperti adanya orang yang berakad/ penjual dan

pembeli (aqidain) ,Sighat (lafadz ijab kabul) dalam jual beli di Mcd/ Mekdi sighat

ditandai dengan tindakan memesan dan oleh konsumen dan pegawai di kasir Mcd/

Mekdi melayani konsumen dengan mencatat makananan yang dipesan konsumen,

lalu adanya objek jual beli dan nilai pengganti barang yakni yang menjadi objek jual

beli adalah makanan dan uang sebagai nilai pengganti barang/makanan.

Pada layanan penyedia makanan restoran Mcd/ Mekdi syarat jual beli secara

umum telah terpenuhi. Termasuk dengan sudah menerapkan sertifikasi halal terhadap

produk makanan yang dijualnya dengan nomor registrasi 00160000630499, dan telah

Page 70: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

59

melaksanakan penerapan PP No. 31 tahun 2019.86

sehingga kosumen tidak perlu

khawatir akan kepastian hukum akan kehalalan produk.

Namun, dengan adanya biaya yang muncul pada saat konsumen melakukan

pembayaran seperti pajak restoran dan informasi terkait pajak tersebut kurang jelas

maka jika konsumen merasa tertipu dengan penambahan biaya pajak yang tidak di

informasikan dengan jelas, maka unsur “An Taraddin Minkum” atau kerelaan dan

keridhaan pihak konsumen berpotensi tidak terpenuhi. Maka seharusnya penetapan

harga di sesuaikan dengan biaya-biaya yang akan muncul sehingga, konsumen tidak

merasa tertipu. Sesuai dengan hadits Rasulullah saw. yang melarang jual beli yang

terdapat ketidak jelasan:

وسلهن عي بيع الحصبة وعي بيع الغشس علي صله الله …ه سسى الله

Artinya: “Rasulullah saw. melarang jual beli dengan kerikil dan jual beli yang

mengandung gharar” (H.R. Muslim)

Dan firman Allah yang menjelaskan bahwa jual beli harus berasaskan suka sama suka

atau kerelaan, yakni pada:

كن اى تكىى تجبسةا عي تشاض ه ...اله

Artinya: “...kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara

kamu.” (QS. An-Nisa‟ [4]: 29).

2. HokBen

Pada hokben akad jual beli dilakukan dengan “Bayar dulu baru makan”

konsumen akan melakukan pemesanan sekaligus pembayaran makanan yang akan

dipesan di waktu yang sama.87

Harga pada tiap-tiap makanan sudah tertera pada

papan menu di hokben. Namun, biasanya harga belum termasuk pajak restoran yakni

10% untuk setiap transaksi dan akan muncul pada saat pegawai kasir mentotal biaya

yang harus dibayarkan konsumen.

86

Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun 2019 tentang Jaminan Produk Halal (JPH). 87

Wawancara dengan Staff Manager HokBen, Kamal Ramadhan, pada 20 Januari 2020.

Page 71: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

60

Tabel 4.5

Jual beli pada layanan penyedia makanan Hokben perspektif fikih muamalah88

No. Rukun Jual Beli Syarat Jual Beli Terpenuhi Belum

Terpenuhi

1. Orang yang berakad

(penjual dan

pembeli)

Berakal, TERPENUHI -

Baligh, TERPENUHI -

Cakap hukum. TERPENUHI -

2. Sighat (Lafadz Ijab

kabul)

Adanya lafadz ijab dan

kabul, ataupun sebuah

tindakan dan isyarat

yang menunjukan

keinginan untuk jual

beli.

TERPENUHI

-

3. Objek Jual Beli Halal (terdapat sertifikasi

halal),

TERPENUHI -

Objek jelas diketahui

kedua pihak,

TERPENUHI -

Penetapan harga jelas. TERPENUHI -

4. Nilai Pengganti

barang

Terdapat uang atau nilai

pengganti barang yang

disepakati.

TERPENUHI -

Berdasarkan tabel di atas rukun jual beli pada layanan penyedia makanan

hokben secara umum sudah terpenuhi seperti adanya orang yang berakad/ penjual dan

pembeli (aqidain) ,Sighat (lafadz ijab kabul) dalam jual beli di HokBen, sighat

ditandai dengan tindakan memesan dan oleh konsumen dan pegawai di HokBen

88

Wahbah Zuhaili, Fiqh Islam Wa Adillatuhu (Jilid 5), (Depok: Gema Insani, 2011), h.28

Page 72: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

61

melayani konsumen dengan mengambilkan dan memberikan makananan yang

diinginkan konsumen, lalu adanya objek jual beli dan nilai pengganti barang yakni

yang menjadi objek jual beli adalah makanan dan uang sebagai nilai pengganti

barang/makanan.

Pada layanan penyedia makanan restoran HokBen syarat jual beli secara

umum telah terpenuhi. Termasuk sudah mendapatkan sertifikasi halal terhadap

produk makanan yang dijual dengan nomor registrasi 00160048830908 yang berarti

HokBen telah melaksanakan penerapan jaminan produk halal sesuai PP no. 31 tahun

2019.89

Sehingga konsumen kosumen tidak perlu khawatir akan kepastian hukum

akan kehalalan produk makanan di HokBen.

Namun, dengan adanya biaya yang muncul pada saat konsumen melakukan

pembayaran seperti pajak restoran dan informasi terkait pajak tersebut kurang jelas

maka jika konsumen merasa tertipu dengan penambahan biaya pajak yang tidak di

informasikan dengan jelas, maka unsur “An Taraddin Minkum” atau kerelaan dan

keridhaan pihak konsumen berpotensi tidak terpenuhi. Maka seharusnya penetapan

harga di sesuaikan dengan biaya-biaya yang akan muncul sehingga, konsumen tidak

merasa tertipu. Sesuai dengan hadits Rasulullah saw. yang melarang jual beli yang

terdapat ketidak jelasan:

وسلهن عي بيع الحصبة وعي بيع ا علي صله الله لغشس ه سسى الله …

Artinya: “Rasulullah saw. melarang jual beli dengan kerikil dan jual beli yang

mengandung gharar” (H.R. Muslim)

Dan firman Allah yang menjelaskan bahwa jual beli harus berasaskan suka sama suka

atau kerelaan, yakni pada:

اى تكىى كن اله تجبسةا عي تشاض ه ...

Artinya: “...kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara

kamu.” (QS. An-Nisa‟ [4]: 29).

89

Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun 2019 tentang Jaminan Produk Halal (JPH).

Page 73: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

62

3. Restoran Solaria

Pada Restoran Solaria akad jual beli dilakukan dengan “Bayar dulu baru

makan” konsumen akan melakukan pemesanan sekaligus pembayaran makanan yang

akan dipesan di waktu yang sama.90

Harga pada tiap-tiap makanan sudah tertera pada

buku menu di Restoran Solaria. Namun, biasanya harga belum termasuk pajak

restoran yakni 10% untuk setiap transaksi dan akan muncul pada saat pegawai kasir

mentotal biaya yang harus dibayarkan konsumen.

Tabel 4.6

Jual beli pada layanan penyedia makanan restoran solaria perspektif fikih muamalah91

No. Rukun Jual Beli Syarat Jual Beli Terpenuhi Belum

Terpenuhi

1. Orang yang berakad

(penjual dan

pembeli)

Berakal, TERPENUHI -

Baligh, TERPENUHI -

Cakap hukum. TERPENUHI -

2. Sighat (Lafadz Ijab

kabul)

Adanya lafadz ijab dan

kabul, ataupun sebuah

tindakan dan isyarat

yang menunjukan

keinginan untuk jual

beli.

TERPENUHI

-

3. Objek Jual Beli Halal (terdapat sertifikasi

halal),

TERPENUHI -

Objek jelas diketahui

kedua pihak,

TERPENUHI -

Penetapan harga jelas. TERPENUHI -

90

Wawancara dengan pegawai Solaria, Novia A., pada 20 Januari 2020. 91

Wahbah Zuhaili, Fiqh Islam Wa Adillatuhu (Jilid 5), (Depok: Gema Insani, 2011), h.28.

Page 74: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

63

4. Nilai Pengganti

barang

Terdapat uang atau nilai

pengganti barang yang

disepakati.

TERPENUHI

-

Berdasarkan tabel diatas rukun jual beli pada layanan penyedia makanan

Restoran Solaria secara umum sudah terpenuhi seperti adanya orang yang berakad/

penjual dan pembeli (aqidain) ,Sighat (lafadz ijab kabul) dalam jual beli di Restoran

Solaria, sighat ditandai dengan tindakan memesan dan oleh konsumen dan pelayan di

Restoran Solaria melayani konsumen dengan memberikan buku menu untuk

konsumen, lalu adanya objek jual beli dan nilai pengganti barang yakni yang menjadi

objek jual beli adalah makanan dan uang sebagai nilai pengganti barang/makanan.

Pada layanan penyedia makanan Restoran Solaria syarat jual beli secara

umum telah terpenuhi. Termasuk sudah menerapakn sertifikasi kehalalan produk

makanan yang dijual di Restoran Solaria dengan nomor registrasi 00160067111113,

sehingga konsumen tidak perlu khawatir tentang kepastian hukum akan kehalalan

produk makanan di Restoran Solaria. Karena kepastian hukum pada aspek kehalan

produk makanan di solaria transmart Cilandak telah terjamin sesuai dengan PP No.31

tahun 2019.92

Namun, dengan adanya biaya yang muncul pada saat konsumen melakukan

pembayaran seperti pajak restoran dan informasi terkait pajak tersebut kurang jelas

maka jika konsumen merasa tertipu dengan penambahan biaya pajak yang tidak di

informasikan dengan jelas, maka unsur “An Taraddin Minkum” atau kerelaan dan

keridhaan pihak konsumen berpotensi tidak terpenuhi. Maka seharusnya penetapan

harga di sesuaikan dengan biaya-biaya yang akan muncul sehingga, konsumen tidak

merasa tertipu. Sesuai dengan hadits Rasulullah saw. yang melarang jual beli yang

terdapat ketidak jelasan:

92

Peraturan Pemerintah Nomor 31 tentang Jaminan Produk Halal (JPH).

Page 75: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

64

وسلهن عي بيع الحصبة وعي بيع الغشس علي صله الله …ه سسى الله

Artinya: “Rasulullah saw. melarang jual beli dengan kerikil dan jual beli yang

mengandung gharar” (H.R. Muslim)

Dan firman Allah yang menjelaskan bahwa jual beli harus berasaskan suka sama suka

atau kerelaan, yakni pada:

كن اى تكىى تجبسةا عي تشاض ه ...اله

Artinya: “...kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara

kamu.” (QS. An-Nisa‟ [4]: 29).

C. Pola Transaksi Jual Beli Pada Layanan Penyedia Makanan Tradisional

dan Modern yang Sesuai Prinsip Syariah

Dilihat dari segi akad dan transaksi yang dilakukan pada beberapa layanan

penyedia makanan tradisional dan modern masih ada layanan penyedia makanan

yang belum memenuhi unsur prinsip “An Taraadin Minkum” yaitu unsur kerelaan

(suka sama suka) diantara kedua belah pihak karena terdapat unsur ketidak jelasan

terhadap penetapan harga karena harga tidak di cantumkan seperti pada Warung

Tegal (Warteg), Rumah Makan Padang, dan Warung Nasi Ampera.

Dalam ekonomi Islam siapapun dibolehkan untuk melakukan bisnis tetapi

harus berada pada koridor yang ditentukan syariat khususnya pada penetapan harga,

dimana sebagai penjual kita dilarang untuk mengambil keuntungan yang berlebihan.

Pada jual beli haruslah saling menguntungkan, artinya tidak ada pihak yang

dirugikan. Tetapi jika terdapat kerugian dibelakang nantinya maka yang demikian itu

menjadi salah satu resiko dalam jual beli. Selama jual beli tersebut tidak

menimbulkan perselisihan ataupun sengketa pada kedua belah pihak maka jual beli

tersebut tetap sah.

Jual beli pada layanan penyedia makanan tradisional seperti Warteg, Rumah

Makan Padang dan Warung Nasi Ampera tidak memberikan penjelasan terkait harga

Page 76: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

65

objek jual beli. Namun, tidak lantas mengakibatkan jual beli tersebut menjadi batal,

karena model jual beli ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat („urf) yang sulit untuk

dihindari dan dihilangkan. Sesuatu yang sudah menjadi adat kebiasaan masyarakat,

menjadi boleh asalkan tidak melanggar ketentuan syara‟. Seperti pada kaidah fiqih

yang berbunyi:

وت العبدة هحكه

Artinya: “Adat kebiasaan dapat dijadikan hukum” (Qawaid Fiqhiyyah).

Sehingga masih berada pada koridor dibolehkan syariat. Jual beli dapat

dilakukan dengan memberikan kemudahan kepada pihak pembeli dan pihak penjual

agar terlaksana sebagaimana kesepakatan. Seperti adanya iktikad baik yang dilakukan

kedua belah pihak agar tidak ada pihak yang dirugikan dengan tidak mengandung

unsur menjebak dan peruatan buruk lainnya.

Kemudian pada layanan penyedia makanan Mc Donald‟s, HokBen, Solaria

harga yang ditetapkan belum termasuk biaya pajak dan informasi mengenai pajak

kurang di tonjolkan. Penetapan pajak yang akan ditotalkan baru akan diketahui

pembeli saat melakukan pembayaran, dan terdapat unsur ketidak terbukaan penetapan

harga diawal. Seharusnya informasi mengenai biaya pajak dan biaya lain lebih

ditonjolkan sehingga pembeli mengetahuinya dan unsur kerelaan salah satu pihak

yakni konsumen dapat terpenuhi. Walaupun terdapat ketidak jelasan pada penetapan

harga tidak lantas membuat jual beli tersebut menjadi dilarang, karena tidak

menimbulkan adanya perselisihan atau sengketa.

Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s,

Hokben, Restoran Solaria, yang menggunakan akad “bayar dulu baru makan” yang

berarti terdapat persetujuan dari kedua belah pihak sehingga kedua belah pihak yang

bertransaksi sepakat atas harga yang tertera,sehingga potensi kerugian dihindari.

Page 77: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

66

Juga pada layanan penyedia makanan modern Mc Donald‟s, Hokben,

Restoran Solaria, informasi ojbek jual beli dipaparkan sangat jelas dengan adanya

gambar makanan dan harga makanan. Sehingga konsumen mengetahui mengenai

informasi objek jual beli sebelum melakukan transaksi. Pada Mc Donald‟s, Hokben,

dan Restoran Solaria makanan yang menjadi objek jual beli juga telah menerapkan

sertifikasi halal sebagao kepastian hukum produk maknanan, sehingga konsumen

dapat merasa nyaman dan tidak perlu khawatir akan kehalalan makananan yang akan

dikonsumsi.

Dari pemaparan praktik jual beli layanan peyedia makanan modern. Layanan

penyedia makanan modern yang menggunakan akad “bayar dulu baru makan” telah

sesuai dengan prinsip syariah karena rukun dan syaratnya terpenuhi. Dimana unsur

transparansi, keterbukaan dan kejelasan objek jual beli dipaparkan dengan jelas.

Dari penjelasan mengenai model jual beli pada layanan penyedia makanan

tradisional dan modern, model jual beli yang sesuai dengan prinsip syariah adalah

terpenuhinya rukun dan syarat jual beli. Yakni adanya orang yang berakad „aqidain

(penjual dan pembeli) dan diharapkan merupakan orang yang berakal atau mumayyiz,

adanya pernyataan ijab dan kabul (shigat) yang dapat ditandai dengan pernyataan

yang menunjukan kerelaan dari kedua pihak yang berakad (shigatul „aqd), adanya

barang atau objek jual beli ma‟qud alaih yang jelas, objek harus bernilai dan

bermanfaat, kepemilikan sendiri oleh penjual dan dapat diserah terimakan pada waktu

yang disepakti kedua pihak yang berakad.93

Sehingga, pola transaksi jual beli yang lebih sesuai dengan prinsip syariah

yakni terdapat pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen

dan Restoran Solaria.

93

Wahbah Zuhaili, Fiqh Islam Wa Adillatuhu (Jilid 5), (Depok: Gema Insani, 2011).

Page 78: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

67

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam hasil penelitian penulis maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Pelaksanaan transaksi jual beli makanan di layanan penyedia makanan

tradisional dan modern terbagi menjadi dua pola yaitu “makan dulu baru

bayar” yakni pada Warung Tegal (Warteg) dan Rumah Makan Padang,

lalu dengan pola “bayar dulu baru makan”, yakni pada Warung Nasi

Ampera, Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria.

2. Transaksi jual beli makanan di layanan penyedia makanan tradisional

yakni Warteg, Rumah Makan Padang dan Warung Nasi Ampera belum

sesuai dengan prinsip syariah dikarenakan belum terpenuhinya syarat

objek jual beli menurut prinsip syariah. Transaksi jual beli makanan di

layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan

Restoran Solaria telah sesuai prinsip syariah dikarenakan rukun dan syarat

jual beli telah terpenuhi. Dan telah melaksanakan penerapan jaminan

produk halal pada Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2019 mengenai

jaminan produk halal terhadap produk makanan yang di perjual belikan di

Indonesia.

B. Saran

1. Seiring adanya berbagai persoalan yang muncul di tengah kehidupan

masyarakat saat ini, maka perlu dibangun kepedulian dan kesadaran antara

pihak penjual dan pembeli juga lebih memperhatikan hukum-hukum yang

berlaku dimasyarakat dan ketentuan dalam ekonomi syari‟ah.

2. Para penjual layanan penyedia makanan lebih jelas dalam pemaparan

penetapan harga objek jual beli sehingga konsumen mengetahui dan

Page 79: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

terhindar dari unsur ketidak jelasan sehingga memunculkan unsur kerelaan

dan kesepakatan akan harga objek jual beli. Pihak penjual juga seharusnya

memberikan perhitungan yang sesuai terhadap biaya tambahan yang harus

dibayarkan pembeli.

3. Kepada pembeli agar lebih berperan aktif terhadap jual beli yang objek

jual belinya belum terdapat ketidak jelasan objek jual beli terutama pad

penetapan harga agar terhindar dari potensi kerugian dan munculnya

kekecewaan apabila penetapan harga diluar ekspektasi. Sehingga tidak ada

pihak yang merasa dirugikan.

4. Sehubungan dengan keterbatasan ilmu dan waktu oleh penulis, untuk

penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut

terkait bagaimana respon dan pandangan masyarakat mengenai jual beli

makanan dengan akad “makan dulu baru bayar” ataupun “bayar dulu baru

makan” yang telah menjadi kebiasaan jual beli makanan masyarakat

sampai saat ini.

68

Page 80: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

69

DAFTAR PUSTAKA

Buku-Buku

Asy-Syaukuni, Muhammad Al-Imam, Nail Al-Authar, Mustafa. Jakarta: Asy-Syifa,

1993.

Azzam, Abdul Muhamad Aziz, Fiqh Mu‟amalat, ,Cetakan Pertama. Amzah: Jakarta,

2010.

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemah. Bandung: PT. Cordoba

Internasional Indonesia, 2012.

Fakultas Syariah dan Hukum, Pedoman Penulisan Skripsi, 2017.

Ghazaly, Abdur Rahman, Gufron Ihsan, Sapiudin Shidiq, Fiqh Muamalah, Jakarta:

Prenadamedia Group, 2018.

Haroen, Nasrun, Fiqh Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007.

Hidayat, Enang, Fiqih Jual Beli, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2015.

Huda, Nurul dan Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam Tinjauan Teoritis dan

Praktis. Jakarta: Kencana, 2010.

Khujah , Izzudin Muhammad, Nazhariyyatu al-aqd fi al fiqh al-islami, (Jeddah:

Dallah al Baraka), 1993.

Kriyantono, Rachmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Airlangga, 2006.

Lathif, Ah. Azharuddin, Fiqh Muamalat. Ciputat: UIN Jakarta press, 2005.

Lubis, Suhawardi K., dkk, Hukum Ekonomi Islam, Jakara: Sinar Grafika, 2012.

Mubarok, Jaih dan Hasanuddin, Fikih Mu‟amalah Maliyah Akad Jual Beli. Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2017.

Melong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya,

2000.

Qodirun, Ahmad Musyafiq Nur, Bulugul Maram. Jakarta: Pustaka Imani, 2011.

Page 81: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

70

Quthb, Sayyid, Tafsir Fi Zhilalil Qur‟an Jilid II. Jakarta: Gema Insani 2001.

Sa‟id, Abdullah as-Sattar Fatullah, Al Muamalat fi Al Islma, Rabithah al Islami,

Idarah al Kitab al Islami, Mekkah, Saudi Arabia: 1402 H.

Sabiq, Sayyid, Fiqh Sunnah, Jilid 5, Jakarta: Cakrawala Publishing, 2009.

Sabiq, Sayyid, Fiqh Sunnah, jilid 12, Bandung: PT. Al-Ma‟rif, 2006.

Sahrani, Sohari dan Ru‟fah Abdullah, Fikih Muamalah, Bogor: Ghalia Indonesia,

2011.

Sahroni, Oni dan M. Hasanuddin, Fikih Muamalah (Dinamika teoriakad dan

implementasinya dalam ekonomi syariah). Depok: PT. Rajagrafindo Persada,

2016.

Suhendi, Hendi, Fiqh Muamalah Membahas Ekonomi Islam. Jakarta: Raja Graffindo

Persada, 2002.

Supiana dan M.Karman, Materi Pendidikan Agama Islam, Bandung: Rosda Karya,

2004.

Tika, Muhammad Pabundu, Metodologi Riset Bisnis, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

Yulastri Asmar, Makalah Pengembangan Rumah Makan Padang dalam Menuju

Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Dinas Pariwisata Seni dan

Budaya Sumatra Barat, 2008.

Zuhaili, Wahbah, FIQH ISLAM WA ADILLATUHU (Jilid 5). Depok: Gema Insani,

2011.

Jurnal dan Skripsi

Alfiani,Marissa Rahmalia dkk, “Tinjauan Jual Beli dalam Islam Terhadap

Pelaksanaan Jual Beli Makanan dengan Konsep All You Can Eat di Sha-

Waregna Bandung”, Jurnal Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas

Syariah Universitas Islam Bandung, 2018.

Apipudin, “Konsep Jual Beli Dalam Islam (Analisis Pemikiran Abdu al-Rahman al

Jaziri dalam Kitab al-Fiqh ‟Ala al- Madahib al-Arba‟ah”. Jurnal

ISLAMINOMIC Vol.V No.2, Agustus 2016.

Page 82: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

71

Bariroh, Muflihatul, “Transaksi Jual Beli Dropshipping Dalam Perspektif Fiqh

Muamalah”. Jurnal Ahkam: Vol. 4, No.2, November 2016.

Fathoni, Nur, Konsep Jual Beli Dalam Fatwa DSN-MUI, Jurnal IAIN Walisongo

Semarang, 2013.

Fuadi, Fatih, “Dampak Jahalah Terhadap Keabsahan Akad Jual-Beli”. Jurnal

IQTISHODIA Vol.2 No.1, Maret 2017.

Hidayat, Asep Syariffuddin dan Mustolih Siradj, “Sertifikasi Halal Dan Sertifikasi

Non Halal Pada Produk Pangan Industri”, Jurnal Ahkam: Vol.XV, No.2,

2015).

Jaliyah, Ely Nur, “Pandangan Hukum Islam Terhadap Penetapan Jual Beli Di Rumah

Makan Prasmanan Pendowo Limo Jl. Bima Sakti No.37 Sapen Yogyakarta”.

Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,

2010.

Jamilah, Fauziatul, “Jual Beli Makanan di Rumah Makan tanpa Pencantuman Harga

ditinjau dari Hukum Ekonomi Syariah (Studi pada Rumah Makan Vemas di

Kec. Mataram Baru Kab. Lampung Timur)”. Skripsi S1 Fakultas Syariah

IAIN Raden Intan Lampung, 2017.

Khamdevi, Mohammar dan Iqbal Rasyid Nasution, Studi Karakertistik Arsitektur

Khas Pada Warung Tegal di Jabodetabek, Jurnal Universitas Mercubuana,

2014.

Mufidah, Nur Lailatul, “Pola Konsumsi Masyarakat Perkotaan (Studi Deskriptif

Pemanfaatan Food Court oleh Keluarga”, Jurnal Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Airlangga, 2006.

Oktasari, Lina, “Tinjauan Hukum Islam Tentang Jual Beli Makanan yang Megandung

Zat Berbahaya (Studi Kasus di Pasar Simpang Pematang Kabupaten Mesuji”.

Skripsi S1Fakultas Syari‟ah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung,

2018.

Rachmawati, Tias Atika, “Analisis Kepuasan Pelanggan Warung Nasi Ampera

Bogor”. Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian

Bogor, 2009.

Ramlan, “Sertifikasi Halal Sebagai Penerapan Etika Bisnis Islami Dalam Upaya

Perlindungan Badi Konsumen Muslim”. Jurnal Ahkam: Vol.XIV, No.1, 2014.

Page 83: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

72

Setiabudi, Arief, “Pengembangan Ensiklopedi Makanan Tradisional Daerah Istimewa

Yogyakarta”, Skripsi Universitas Sanata Dharma, 2016.

Teratai S.P, Bunga, “Akad Jual Beli Makanan di Rumah Makan Padang Murah

Boyolali ditinjau dari Pendapat Imam Syafi‟i.”, Skripsi S1 Fakultas Syariah

IAIN Surakarta, 2018.

Website

Diakses di www.Wikipedia.co.id/

Diakses di www. hokben.co.id/

Diakses di www. yellowpages.co.id/bisnis/

Diakses di www. dictio.id/

Diakses di www.kelasips.co.id/

Peraturan-Peraturan:

Peraturan Menteri Kesehatan No.329 tahun 1976.

Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun 2019 tentang Jaminan Produk Halal (JPH).

Undang-Undang Nomor 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH).

Wawancara:

Wulan Windi, Karyawan Warteg Subsidi Bahari pada 20 Januari 2020.

Dede, Karyawan Rumah Makan Padang Ampera Saiyo pada 20 Januari 2020.

Aldi, Karyawan Warung Nasi Ampera pada 20 Januari 2020.

Eky, Karyawan Mc Donald‟s pada 20 Januari 2020.

Kamal Ramadhan, Staff Manager HokBen pada 20 Januari 2020.

Novia A, Karyawan Restoran Solaria pada 20 Januari 2020.

Page 84: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

73

LAMPIRAN PERTANYAAN WAWANCARA

1. Kapan Layanan Penyedia Makanan ini berdiri?

2. Berapa jumlah karyawan yang bekerja di layanan penyedia makanan ini?

3. Berapa usia rata-rata karyawan yang bekerja di layanan penyedia makanan

ini?

4. Apa saja jenis makanan yang di jual di layanan penyedia makanan ini?

5. Berapa harga menu termurah dan termahal di layanan penyedia makanan ini?

6. Bagaimanakah proses transaksi jual beli makanan di layanan penyedia

makanan ini?

7. Apakah layanan penyedia makanan ini sudah menerapkan sertifikasi halal

pada makanan yang diperjual belikan?

Page 85: Jual belirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50383...Jual beli pada layanan penyedia makanan modern yakni Mc Donald‟s, HokBen dan Restoran Solaria secara umum rukun

74

Lampiran Dokumentasi wawancara