jual beli hewan langka untuk bahan baku kesenian beli hewan langka untuk bahan... · pdf...
Post on 18-May-2019
226 views
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
JUAL BELI HEWAN LANGKA UNTUK BAHAN BAKU KESENIAN REOG
PONOROGO DALAM PERSPEKTIF FIQH MUAMALAH
SKRIPSI
Oleh
DAMAS SEPTIAWAN
NIM 210214234
Pembimbing:
IZA HANIFUDDIN, Ph.D.
NIP 196906241998031002
JURUSAN MUAMALAH FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONOROGO
2018
ii
iii
iv
ABSTRAK
Damas Septiawan. Jual Beli Hewan Langka Untuk Bahan Baku Kesenian Reog
Ponorogo Dalam Perspektif Fiqh Muamalah. Skripsi. Jurusan Muamalah,
Fakultas Syariah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing Iza
Hanifuddin, Ph.D.
Kata Kunci : Fiqh Muamalah, jual beli hewan langka,jual beli dilarang, harga,
tadlis.
Dalam masyarakat masih banyak dijumpai mengenai jual beli yang dilarang
dalam islam dan bertentangan dengan fiqh muamalah, salah satunya terjadi pada
jual beli hewan langka untuk pemanfaatan bahan baku kesenian Reog Ponorogo
dianggap bertentangan dengan fiqh muamalah. Para perajin Reog menggunakan
kulit harimau dan burung merak sebagai bahan baku utama dalam pembuatan
barongan dan dadak merak. Selain itu terjadi penetapan harga yang lebih dan
ketidak sesuaian barang ketika terdapat event grebeg suro yang setiap tahunya
dirayakan oleh masyarakat Ponorogo dan adanya pencampuran dan penyamaran
bahan baku dalam pembuatan Reog. Berangkat dari latar belakang masalah
tersebut penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai Jual
Beli Hewan Langka Untuk Bahan Baku Kesenian Reog Ponorogo Dalam
Perspektif Fiqh Muamalah. Dengan rumusan masalah meliputi hukum jual beli
hewan langka sebagai bahan baku kesenian Reog, tinjauan fiqh muamalah
terhadap penetapan harga yang dilakukan oleh perajin Reog, dan isu pencampuran
dan penyamaran bahan baku dalam pembuatan Reog.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang
menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pengumpulan data melalui
wawancara dan observasi. Analisa data menggunakan metode deduktif. Analisis
yang digunakan menggunakan pendekatan fiqh.
Dalam skripsi ini dapat ditarik kesimpulan (1) Jual beli hewan hewan langka
yaitu harimau yang diambil kulitnya dan burung merak dalam fiqh dilarang, akan
tetapi menurut Hanafiyah jika pemanfaatan benar- benar digunakan untuk kesenian Reog dan menurut Shafii >yah dan Hanabi>lah, pengolahan kulit harus dilakukakan penyamakan untuk menjadikan kulit tersebut suci dan bersih maka
menjadi sah, karna pemanfaatanya betul-betul digunakan untuk melesetarikan
budaya dan menjaga kearifan lokal.(2) penetapan harga yang dilakukan perajin
Reog dikatakan tidak sah karna terjadi penipuan pada proses yang memperbesar
kulit untuk mendapatkan ukuran yang lebih besar. Sedangkan penetapan harga
yang diterapkan para penjual dan perajin ketika event Grebeg Suro, juga
dikatakan tidak sesuai dalam islam karna mereka melakukan penambahan harga
yang berlebih kepada para pembeli.(3)praktik penyamaran dan pencampuran
bahan yang kualitas rendah dan bagus juga tidak sah karna terdapat unsur
penipuan yang dilakukan oleh perajin yang pembeli tidak mengetahui hal itu.
v
PEDOMAN TRANSLITERASI
1. Pedoman transiliterasi yang digunakan adalah:
arab ind. Arab ind. arab ind. arab ind.
k }d d
l {t dh b
m }z r t
n z th
h gh s j
w f sh }h
y q {s kh
2. Untuk menunjukkan bunyi hidup panjang caranya dengan menuliskan
coretan horisontal di atas huruf a>, i.
3. Bunyi hidup dobel (diftong) Arab ditransliterasikan dengan menggabung
dua huruf ay dan aw
Contoh: Bayna, alayhim, qawl, mawd}u>ah
4. Kata yang ditransliterasikan dan kata-kata dalam bahasa asing yang belum
terserap menjadi bahasa baku Indonesia harus dicetak miring.
5. Bunyi huruf hidup akhir sebuah kata pada umumnya tidak dinyatakan
dalam transliterasi. Transliterasi hanya berlaku pada huruf konsonan akhir.
Contoh:
Ibn Taymimu. . Fahuwa wa>jib bukan fahuwa
wa
vi
6. Kata yang berakhir dengan ta> marbu>t}ah dan berkedudukan sebagai sifat
(naat) dan id{a>fah ditransiliterasikan dengan ah. Sedangkan mud}a>f
ditransliterasikan dengan at.
Contoh:
a. Nat dan Mud}a>f ilayh : Sunnah sayyiah, al-maktabah al-mis}riyah.
b. Mud}a>f : mat}baat al- a>mmah.
7. Kata yang berakhir dengan ya mushaddadah (ya bertashdit}ah maka
transliterasinya adalah i
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vi
ABSTRAK ... ........................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................................................ x
HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................. xii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 7
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis ................................................................................ 8
2. Secara Praktis ................................................................................. 8
E. Kajian Pustaka ....................................................................................... 8
F. Metoda Penelitian.................................................................................. 11
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian ..................................................... 11
viii
2. Kehadiran Peneliti ........................................................................... 13
3. Lokasi Penelitian ............................................................................. 13
4. Sumber Data ................................................................................... 14
5. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 15
6. Analisis Data .................................................................................. 17
7. Pengecekan Keabsahan Temuan .................................................... 20
G. Sistematika Pembahasan ...................................................................... 21
BAB II : JUAL BELI HEWAN DAN PEMANFAATANYA UNTUK SENI
MENURUT FIQH MUAMALAH
A. Konsep Jual Beli Dalam Islam .............................................................. 23
1. Pengertian Bai ................................................................................ 24
2. Batasan Batasan Bai ................................................................... 25
B. Jual Beli Yang di Larang Dalam Islam ................................................ 27
C. Pandangan Ulama Tentang Jual Beli Hewan ........................................ 29
D. Penetapan Harga Dalam Islam .............................................................. 34
E. Jual Beli Tadlis ...................................................................................... 39
BAB III : PRAKTIK JUAL BELI HEWAN LANGKA DAN
PEMANFAATANYA UNTUK BAHAN BAKU KESENIAN REOG
PONOROGO
A. Gambaran umum Kabupaten Ponoro dan Reog Ponorogo .................. 44
1. Praktik Jual Beli Hewan Langka Untuk Bahan Baku Reog ............ 50
2. Praktik Penetapan Harga ................................................................ 57
ix
3. Praktik Pencampuran dan Pemalsuan Bahan Baku Reog .............. 60
BAB IV : ANALISA FIQH TENTANG JUAL BELI HEWAN LANGKA
UNTUK BAHAN BAKU KESENIAN REOG
A. Analisa Fiqh Muamalah Terhadap Hukum Jual Beli Hewan Langka
Untuk Bahan Baku Kesenian Reog. ...................................................... 64
B. Analisa Fiqh Muamalah Terhadap Penetapan Harga Yang Dilakukan
Perajin Reog Ponorogo. ........................................................................ 77
C. Analisa Fiqh Muamalah Terhadap Pemalsuan dan Pencampuran Bahan
baku Pembuatan Reog ........................................................................... 81
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 87
B. Saran .................................................................................................... 88