jsmr genjot non-tol strategi...

1
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2017 dan 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2017 dan 2016 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) ASET 2017 2016 2017 2016 LIABILITAS DAN EKUITAS Kas dan setara kas 274.925 191.040 Investasi bersih dalam sewa pembiayaan 5.206.951 3.899.886 Piutang pembiayaan konsumen, bersih 32.565 36.734 Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko 38.188 308.484 Pajak dibayar dimuka dan pembayaran dimuka lainnya 47.329 39.274 Aset yang disewakan dalam sewa operasi, nilai buku bersih 471.655 558.544 Aset tetap, nilai buku bersih 17.124 15.711 Penyertaan saham 51.431 49.973 Aset lain-lain 93.667 79.244 JUMLAH ASET 6.233.835 5.178.890 LIABILITAS Utang pajak penghasilan 4.989 17.459 Beban masih harus dibayar dan liabilitas 89.751 61.635 imbalan pasca kerja Pinjaman yang diterima 3.446.802 2.557.529 Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko 9.412 - Liabilitas pajak tangguhan, bersih 51.121 62.628 Liabilitas lain-lain 152.989 146.642 JUMLAH LIABILITAS 3.755.064 2.845.893 EKUITAS Modal saham 420.000 420.000 Cadangan lindung nilai (10.028) 914 Saldo Laba: Telah ditentukan penggunaannya 84.000 84.000 Belum ditentukan penggunaannya 1.984.799 1.828.083 JUMLAH EKUITAS 2.478.771 2.332.997 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 6.233.835 5.178.890 PENDAPATAN Pendapatan sewa pembiayaan 610.753 547.411 Pendapatan sewa operasi 239.231 283.066 Pendapatan pembiayaan konsumen 4.508 6.889 Pendapatan bunga 5.873 38.915 Laba atas penjualan aset yang disewakan dalam sewa operasi 31.942 17.108 Bagian laba perusahaan asosiasi 1.458 1.378 Laba atas penjualan aset tetap 1.056 3.804 Keuntungan selisih kurs, bersih 516 821 JUMLAH PENDAPATAN 895.337 899.392 BEBAN Beban bunga (159.614) (165.433) Beban penyusutan aset yang disewakan dalam sewa operasi (92.209) (114.434) Penambahan penyisihan kerugian penurunan nilai, bersih (67.786) (8.875) Beban umum dan administrasi (297.008) (291.035) Beban lain-lain (32.398) (29.609) JUMLAH BEBAN (649.015) (609.386) LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 246.322 290.006 BEBAN PAJAK PENGHASILAN (56.054) (77.451) LABA TAHUN BERJALAN 190.268 212.555 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN, SETELAH PAJAK PENGHASILAN: laba rugi Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasca kerja (2.225) 2.513 ke laba rugi 556 (628) Lindung nilai arus kas: Bagian efektif atas perubahan nilai wajar (103.912) (170.026) Jumlah yang ditransfer ke laba rugi 89.323 110.861 ke laba rugi 3.647 14.791 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN, SETELAH PAJAK PENGHASILAN (12.611) (42.489) JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF 177.657 170.066 2017 2016

Upload: buicong

Post on 13-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

15 Selasa, 17 April 2018

�PRAPENJUALAN

APLN Kantongi Rp600 Miliar

JAKARTA — Emi-ten properti PT Agung Podomoro Land Tbk. berhasil membukukan marketing sales seki-tar Rp600 miliar pada kuartal pertama tahun ini, meningkat sekitar 100% dibandingkan de-ngan realisasi periode yang sama tahun lalu.

Wibisono, Investor Relation Agung Podo-moro Land, mengata-kan bahwa realisasi prapenjualan perseroan itu sepenuhnya berasal dari penjualan rutin proyek properti persero-an. Pada kuartal I/2017, hasil marketing sales emiten berkode saham APLN ini yang murni berasal dari penjualan rutin proyek hunian dan apartemen hanya Rp300 miliar.

“Meskipun masih kecil, kami optimistis kinerja prapenjualan hingga akhir tahun dapat tumbuh diban-dingkan tahun lalu,” ujarnya, Senin (16/4).

Tahun ini, perseroan menargetkan marke-ting sales Rp4,9 triliun, turun tipis dibanding-kan dengan capaian tahun lalu Rp5,07 trili-un. Pasalnya, perseroan memperkirakan tidak ada penjualan bulk sales pada tahun ini.

Bila dikurangi bulk sales lahan, realisasi marketing sales tahun lalu adalah Rp3,6 tri-liun sehingga target Rp4,9 triliun tahun ini lebih tinggi.

Cesar M. Dela Cruz, Direktur Independen Agung Podomoro Land, mengatkan bahwa mayoritas pelanggan proyek reklamasi te-luk Jakarta menunggu kepastian kelanjutan proyek. Namun, seba-gian lainnya memilih menukar unit mere-ka di pulau reklamasi dengan proyek APLN lainnya. Proyek yang paling banyak dipilih sebagai pengganti yak-ni Grand Madison di Tanjung Duren, Jakarta Barat.

Adapun, proyek-pro-yek berjalan yang di-andalkan APLN untuk menopang marketing sales, yakni Superblok Podomoro City Deli di Medan, apatemen Or-chad View di Batam, dan proyek Taruna City di Karawang.

Pada tahun ini, APLN menargetkan penjualan sebesar Rp7 triliun, re-latif sama seperti tahun lalu. Adapun, kontri-busi recurring income tetap sebesar Rp1,7 tri-liun. (Emanuel B. Caesario)

�STRATEGI EKSPANSI

JSMR Genjot Non-TolSebelum pemerintah menggulirkan wacana perpanjangan konsesi yang berimbas pada penurunan tarif jalan tol, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. sudah merancang sejumlah

strategi untuk menggenjot pendapatan non-tol. Bagaimana dampaknya terhadap kinerja emiten berkode saham JSMR ini?

M. Nurhadi [email protected]

Dalam rapat umum peme-gang saham ta-hunan (RUPST) yang digelar pada pekan

lalu, Jasa Marga melakukan pergantian posisi Direktur Pengembangan. Pemegang sa-ham perseroan sepakat untuk mengangkat Adrian Priohu-tomo untuk mengisi posisi tersebut.

Sebelumnya, Adrian men-jabat sebagai Direktur Utama PT Permata Graha Nusantara, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk. sejak 2014.

Permata Graha Nusantara atau yang dikenal dengan PGN MAS bergerak di tiga bi-dang usaha, yakni manajemen fasilitas, aset manajemen, dan bisnis real estat. Sejumlah jasa yang ditawarkan, antara lain pemeliharan dan perawatan fasilitas Perusahaan Gas Nega-ra Grup dan pengembangan produk properti.

Menurut Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Ah-mad Bambang, negara selaku pemegang saham mayoritas Jasa Marga menginginkan agar perseroan terus me-ngembangkan bisnis non-tol. Pasalnya, saat ini porsi pendapatan JSMR dari bisnis non-tol masih relatif rendah.

“Ke depan, bisnis non-tol diharapkan bisa menyum-bang 30%. Oleh karena itu, dikasih direktur yang hebat soal properti,” ujarnya kepa-da Bisnis.

Pada 2017, Jasa Marga mengantongi total pendapat-an sebesar Rp35,09 trili-un. Pendapatan itu terdiri

atas pendapatan konstruksi Rp26,17 triliun, serta penda-patan tol dan usaha lainnya Rp8,92 triliun.

Apabila lebih diperinci, pendapatan tol Jasa Marga mencapai Rp8,28 triliun pada 2017. Adapun, penda-patan usaha lainnya hanya Rp640,39 miliar. Artinya, pendapatan non-tol JSMR hanya 7,73% dari total pen-dapatan tol.

Dalam periode 2013-2016, pendapatan usaha lain-nya JSMR tercatat sebesar Rp508,19 miliar pada 2013, Rp583,1 miliar pada 2014, Rp509,65 miliar pada 2015, dan Rp905,67 miliar pada 2016. Adapun, porsinya terhadap pendapatan tol per-seroan hanya sebesar 8,75% pada 2013, 8,77% pada 2014, 7,15% pada 2015, dan 11,42% pada 2016.

Mohamad Agus Setiawan, Corporate Secretary Jasa Marga, membenarkan bahwa para pemegang saham meng-inginkan perseroan meng-genjot kontribusi pendapatan dari lini bisnis non-tol.

Saat ini, lini usaha ter-sebut dijalankan oleh tiga anak usaha JSMR, yak-ni PT Jasamarga Tollroad Maintenance, PT Jasamarga Properti, dan PT Jasamarga Tollroad Operator.

Adapun usaha lain non-tol yang menyumbang penda-patan JSMR berupa jasa pemeliharaan jalan tol, jasa pengoperasian jalan tol pihak lain, sewa lahan, pendapatan BBM SPBU, properti, dan pendapatan iklan.

Agus mengatakan kontri-busi pendapatan usaha lain pada 2017 mengalami penu-runan 29,3% akibat penye-suaian perlakuan akuntasi atas induk dan anak.

Menurutnya, lini usaha tersebut masih memiliki potensi untuk digali karena infrastruktur yang dibangun perseroan berpotensi membe-rikan multiplier effect terha-dap wilayah di sekitarnya.

“Kalau infrastruktur

dibangun maka wilayah di sekitarnya akan berkembang. Otomatis bisnis lain bisa dikembangkan,” jelasnya.

Lini bisnis pemeliharaan tol, sambungnya, diproyeksi-kan akan kian berkembang seiring dengan bertambah-nya ruas yang dioperasikan JSMR. Saat ini, kontribusi dari lini pemeliharaan men-jadi yang terbesar dibanding-kan dengan bisnis properti dan operator.

Saat ini, JSMR sedang memfi nalisasi pengerjaan proyek jalan tol Trans-Jawa ruas Ngawi-Kertosono dan menggarap konstruksi jalan tol Solo-Ngawi dan Bogor Ring Road Seksi IIB. Operasi-onal dua ruas tersebut dinilai dapat membantu pendapatan perseroan.

“Selain dua ruas tersebut, kami juga mengoptimalisasi ruas tol yang sudah ada. Dari sisi non-tol, kami meng-andalkan properti dan peme-liharaan jalan tol,” jelasnya.

Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani mengatakan perseroan masih menunggu konsep perpanjangan konsesi dan penurunan tarif tol yang diwacanakan oleh peme-rintah. Di sisi lain, strategi mendorong pendapatan non-tol sudah disusun perseroan sebelum wacana tersebut mengemuka.

MARGIN EBITDADalam riset yang dipub-

likasikan Bloomberg baru-baru ini, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Giovanni Dustin menjelaskan bahwa belanja modal perseroan akan mencapai Rp95 triliun dalam 3 tahun ke depan. Pada 2019, diproyeksikan rasio utang terhadap ekuitas diperkirakan mencapai 2,3 kali atau meningkat dari 1,5 kali pada tahun lalu.

Dustin memperkirakan bahwa operasi jalan tol tidak menguntungkan pada tahap awal sehingga tekanan terha-dap margin EBITDA perse-roan tidak dapat dihindari.

Dengan demikian, pertum-buhan negatif laba bersih tidak dapat dihindari.

“Kami pikir itu wajar bagi return on equity untuk me-nurun dalam jangka pendek mengingat sifat dari bisnis padat modal ketika mereka berada dalam mode ekspan-sif,” paparnya dalam riset.

Dia memproyeksikan JSMR akan bergantung kepada peningkatkan konektivitas dan skema kenaikan tarif dua tahunan. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian biaya yang baik serta skema pembiayaan yang terencana sebagai penyangga pertum-buhan beban bunga.

“Jika JSMR menerap-kan strategi tersebut secara efektif, kami optimistis pada kinerja masa depan. Pasal-nya, penambahan ruas akan berfungsi sebagai katalis untuk pertumbuhan dalam jangka panjang,” imbuhnya.

Sementara itu, analis Blo-omberg Intelligence Charles Shum mengatakan JSMR berpotensi membukukan pertumbuhan pendapatan yang lebih tinggi pada 2018. Hal tersebut ditopang oleh akselerasi konstruksi jalan tol yang ditargetkan mencapai 1.000 km jalan tol baru pada akhir 2019.

“Bertambahnya jumlah kendaraan dan integrasi jalan tol Trans-Jawa juga memban-tu. Pendapatan dari jalan tol dapat naik 7% pada 2018 sejalan dengan penambahan panjang jalan tol sebesar 42%,” tulisnya dalam riset yang dikutip Senin (16/4).

Menurut Shum, operating margin JSMR berisiko terus turun sehingga pertumbuhan laba melambat. Pasalnya, be-ban bunga perseroan me ning-kat seiring kenaikan utang untuk membiayai ekspansi.

Selain itu, JSMR juga mem-peroleh pendapatan dari pro-yek konstruksi dengan mar-gin rendah. Tercatat, margin kotor kontruksi pada 2017 hanya 1%, sedangkan margin kotor jalan tol 58%.

�Kontribusi pen-dapatan non-tol diharapkan mencapai 30% dari total pen-dapatan Jasa Marga.

�KINERJA KUARTAL I/2018

Utilisasi Kapal WINS Capai 70%

JAKARTA — Emiten pelayaran pengangkut komoditas PT Wintermar Offshore Marine Tbk. menyebut-kan utilisasi kapal perseroan sudah mencapai 70% pada kuartal I/2018, meningkat dari rata-rata 2017 sebe-sar 62%.

Direktur Utama Wintermar Offs-hore Marine Sugiman Layanto me-nyampaikan, utilisasi 69 buah kapal perseroan pada kuartal I/2018 sudah mencapai target sepanjang tahun ini, yakni sebesar 70%.

Peningkatan utilisasi kapal per-seroan terjadi seiring dengan me-manasnya harga minyak dan gas, sehingga sejumlah perusahaan klien memacu proyek.

Oleh karena itu, manajemen Win-termar berharap pendapatan pada 2018 dapat bertumbuh sehingga dapat membukukan laba bersih.

“Permasalahannya, ketika utilisasi naik, harga sewa kapal belum naik signifi kan. Kan pendapatan kami ber-asal dari utilisasi dikali harga sewa. Jadi harapannya harga sewa ikut naik juga,” tuturnya, Senin (16/4).

Untuk memacu pendapatan, Win-termar memodifi kasi sejumlah kapal

menjadi kapal seismik. Di samping itu, perseroan gencar mencari peluang pasar dan kontrak baru.

Investor Relations Wintermar Of-fshore Marine Pek Swan Layanto mengatakan perseroan berpotensi mengantongi pertumbuhan penda-patan apabila tingkat utilisasi stabil pada level sekitar 70% hingga akhir tahun.

“Dengan begitu pendapatan kami bisa naik. Perusahaan juga bisa mem-bukukan laba, berbalik dari rugi bersih [pada 2017],” ujarnya.

Pada 2017, rugi bersih WINS mem-bengkak menjadi US$27,10 juta dari sebelumnya US$16,03 juta. Penda-patan perusahaan juga menurun menuju US$61,95 juta dari 2016 sebesar US$89,14 juta.

Total aset perseroan pada 2017 pun tekoreksi menjadi US$338,52 juta dari sebelumnya US$401,34 juta.

Sementara itu, WINS telah mener-bitkan 200 juta saham baru tanpa hak memesan terlebih dahulu atau private placement pada awal Februari 2018. Dari aksi korporasi tersebut, perseroan mengantongi dana sebesar US$4,9 juta. (Hafiyyan)

�PENGUATAN PALING SIGNIFIKAN

Bisnis/Abdullah Azzam

Karyawan berada di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (16/4). Pada penutupan perdagangan kemarin, PT Himalaya Energi Perkasa Tbk. membukukan penguatan harga saham paling signifikan setelah ditutup melesat 33,93% atau 19 poin ke level Rp75 per lembar saham.

Indikator 2016 2017 2018* 2019*Pendapatan 8.879 9.080 10.494 12.074EBITDA 4.786 5.160 5.427 5.914Laba Bersih 1.889 2.200 1.198 1.316EPS (Rp) 260 303 165 181P/E (kali) 20.4 17.5 32.1 29.2ROE (%) 13.2 12.7 6.3 6.3ROA (%) 4.2 3.3 1.4 1.2Sumber: Riset Mirae Asset Sekuritas IndonesiaKeterangan: *proyeksi

Proyeksi Kinerja PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (Rp Miliar)

Bisnis/Amri Hidayat

LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2017 dan 2016

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2017 dan 2016

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

ASET 2017 2016 2017 2016LIABILITAS DAN EKUITASKas dan setara kas 274.925 191.040Investasi bersih dalam sewa pembiayaan 5.206.951 3.899.886Piutang pembiayaan konsumen, bersih 32.565 36.734Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko 38.188 308.484 Pajak dibayar dimuka dan pembayaran dimuka lainnya 47.329 39.274Aset yang disewakan dalam sewa operasi, nilai buku bersih 471.655 558.544 Aset tetap, nilai buku bersih 17.124 15.711Penyertaan saham 51.431 49.973Aset lain-lain 93.667 79.244

JUMLAH ASET 6.233.835 5.178.890

LIABILITASUtang pajak penghasilan 4.989 17.459Beban masih harus dibayar dan liabilitas 89.751 61.635 imbalan pasca kerja Pinjaman yang diterima 3.446.802 2.557.529Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko 9.412 -Liabilitas pajak tangguhan, bersih 51.121 62.628Liabilitas lain-lain 152.989 146.642

JUMLAH LIABILITAS 3.755.064 2.845.893

EKUITASModal saham 420.000 420.000Cadangan lindung nilai (10.028 ) 914Saldo Laba: Telah ditentukan penggunaannya 84.000 84.000 Belum ditentukan penggunaannya 1.984.799 1.828.083

JUMLAH EKUITAS 2.478.771 2.332.997

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 6.233.835 5.178.890

PENDAPATANPendapatan sewa pembiayaan 610.753 547.411Pendapatan sewa operasi 239.231 283.066Pendapatan pembiayaan konsumen 4.508 6.889Pendapatan bunga 5.873 38.915 Laba atas penjualan aset yang disewakan dalam sewa operasi 31.942 17.108Bagian laba perusahaan asosiasi 1.458 1.378Laba atas penjualan aset tetap 1.056 3.804Keuntungan selisih kurs, bersih 516 821

JUMLAH PENDAPATAN 895.337 899.392

BEBAN

Beban bunga (159.614 ) (165.433 )Beban penyusutan aset yang disewakan dalam sewa operasi (92.209 ) (114.434 )Penambahan penyisihan kerugian penurunan nilai, bersih (67.786 ) (8.875 ) Beban umum dan administrasi (297.008 ) (291.035 )Beban lain-lain (32.398 ) (29.609 )

JUMLAH BEBAN (649.015 ) (609.386 )

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 246.322 290.006

BEBAN PAJAK PENGHASILAN (56.054 ) (77.451 )

LABA TAHUN BERJALAN 190.268 212.555

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN, SETELAH PAJAK PENGHASILAN:

laba rugi Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasca kerja (2.225 ) 2.513

ke laba rugi 556 (628 )

Lindung nilai arus kas: Bagian efektif atas perubahan nilai wajar (103.912 ) (170.026 ) Jumlah yang ditransfer ke laba rugi 89.323 110.861

ke laba rugi 3.647 14.791

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN, SETELAH PAJAK PENGHASILAN (12.611 ) (42.489 )

JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF 177.657 170.066

2017 2016

K O R P O R A S I

pusdok
Typewriter
17 April 2018, Bisnis Indonesia | Hal. 15