journey of love song

117
*Di Pulau Jeju…. * Suatu pagi di Jeju Island, tepatnya di rumah seorang gadis yang hidup bersama kedua orang tuanya. “ Hye Rim, bisa kau bantu Ibu mengambil air?” pinta Eomma. Ye’ .” jawab Hye Rim. Hye Rim pun keluar dari kamarnya dan mengambil wadah air yang berada di samping rumahnya. Saat sampai di kolam tempat ia biasa mengambil air. Hye Rim pun mengisi wadah air yang telah ia bawa tadi. Setelah itu, ia meraup mukanya dengan air dari kolam itu. “Ah sungguh segar !!” ucap Hye Rim Tiba-tiba ada seseorang yang mengejutkannya, orang itu menutup kedua mata Hye Rim dari belakang tubuhnya. “Siapa kau? Oh aku tau…. kau Young Min kan?” terka Hye Rim. “Aaaah kenapa kau selalu bisa mengenaliku?” ucap Young Min yang kemudian melepaskan tangannya dari mata Hye Rim. “Tentu, kita sudah berteman sejak kecil, mana mungkin aku tidak mengenalimu?” jawab Hye Rim. “Kau memang temanku yang hebat. Sini biar aku yang bawa.” ucap Young Min. Ye’ .” jawab Hye Rim. Young Min pun membawa wadah berisi air yang sebelumnya dibawa oleh Hye Rim. Selama perjalanan menuju rumah Hye Rim, mereka bercanda sambil tertawa kecil. Tak lama, mereka telah sampai,

Upload: dwi-indah-wahyuni

Post on 06-Dec-2015

266 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

story

TRANSCRIPT

Page 1: Journey of Love Song

*Di Pulau Jeju…. *

Suatu pagi di Jeju Island, tepatnya di rumah seorang gadis yang hidup bersama kedua orang tuanya.

“ Hye Rim, bisa kau bantu Ibu mengambil air?” pinta Eomma.

“ Ye’ .” jawab Hye Rim.

Hye Rim pun keluar dari kamarnya dan mengambil wadah air yang berada di samping rumahnya.

Saat sampai di kolam tempat ia biasa mengambil air. Hye Rim pun mengisi wadah air yang telah ia bawa tadi. Setelah itu, ia meraup mukanya dengan air dari kolam itu.

“Ah sungguh segar !!” ucap Hye Rim

Tiba-tiba ada seseorang yang mengejutkannya, orang itu menutup kedua mata Hye Rim dari belakang tubuhnya.

“Siapa kau? Oh aku tau…. kau Young Min kan?” terka Hye Rim.

“Aaaah kenapa kau selalu bisa mengenaliku?” ucap Young Min yang kemudian melepaskan tangannya dari mata Hye Rim.

“Tentu, kita sudah berteman sejak kecil, mana mungkin aku tidak mengenalimu?” jawab Hye Rim.

“Kau memang temanku yang hebat. Sini biar aku yang bawa.” ucap Young Min.

“ Ye’ .” jawab Hye Rim.

Young Min pun membawa wadah berisi air yang sebelumnya dibawa oleh Hye Rim. Selama perjalanan menuju rumah Hye Rim, mereka bercanda sambil tertawa kecil. Tak lama, mereka telah sampai,

“Annyeonghaseyo Ahjumma.” sapa Young Min.

“Annyeong.” jawab Ahjumma.

“Sini berikan wadah itu.” pinta Hye Rim.

“Ini hati-hati.” ucap Young Min.

Page 2: Journey of Love Song

“Baiklah” balas Hye Rim.

Hye Rim pun menuang air yang ada di dalam wadah ke tempat air yang ada di depan rumahnya.

“Aku pulang dulu Ahjumma.” pamit Young Min.

“Ye’ hati-hati di jalan.” jawab Ahjumma.

“Ye’ Ahjumma.”

Young Min pun pulang ke rumahnya, sementara Hye Rim pergi menemani ibunya ke kebun jeruk tempat Ayahnya bekerja.

“Appa, mari aku bantu.” ucap Hye Rim ketika bertemu Ayahnya di kebun, dia pun mengambil keranjang yang sedang ditopang oleh Ayahnya.

“Tak perlu.” jawab Appa.

“Tak apa Appa, kau bisa istirahat. Di pondok Eomma sudah menunggumu untuk makan siang.” ucap Hye Rim.

“Baiklah kalau begitu.” jawab Appa kemudian.

Hye Rim pun memetik jeruk-jeruk yang sudah matang dan diletakkannya di dalam keranjang. Setelah selesai, ia pun menyusul kedua orang tuanya ke pondok.

“Apa kau lelah?” tanya Eomma.

“Tidak, apa kita bisa pulang sekarang?” pinta Hye Rim.

“Wae?” tanya Appa.

“Beberapa hari yang lalu aku mengirim surat untuk Joong Ki Oppa, mungkin saja dia sudah membalasnya.” ucap Hye Rim.

“Baiklah kalau begitu, mari kita pulang sekarang.” ajak Appa.

Eomma, Appa, dan Hye Rim pun pulang ke rumah. Namun, tidak seperti dugaan Hye Rim. Tak ada satu surat pun yang sampai di tangannya.

“Oppa kenapa kau belum membalas suratku?” tanya Hye Rim dalam hati.

Karena Hye Rim gelisah, ia pun memutuskan untuk menenangkan diri di pinggir laut, duduk di tebing bebatuan tempat kesukaannya. Dimana angin berhembus dan suara ombak menderai.

“Eomma, aku ingin ke pinggir laut sebentar.” ucap Hye Rim.

“Baiklah, jangan pulang terlalu petang.” pesan Eomma.

Page 3: Journey of Love Song

Hye Rim pun menaiki sepeda dan pergi ke pinggir laut, saat sampai di sana ia pun turun dari sepeda dan membawa serta gitar pemberian kakaknya. Ia duduk dan mulai menyanyikan sebuah lagu, lagu itu berjudul Forever yang dinyanyikan oleh Park Bo Ram.

eonjekkajina geudaereul bojyo

eonjekkajina geudaeman bojyo

eonjekkajina eonjekkajina

eonjekkajina geudaereul bojyo

eonjekkajina geudaereul barabojyo

geu sarangi nae sarangi anyeodo

ajikkkaji da motanmal neol wonhaneunmal

jiuji motaetdeon geumal

saranghandago naegero dorawa dallago

babocheoreom tto ureodo aewonhaebwado

byeonhaji anheul geol almyeonseodo

neomaneul pogimotae I can’t let you go

eonjekkajina geudaereul bojyo

eonjekkajina geudaeman bojyo

eonjekkajina eonjekkajina

eonjekkajina geudaereul bojyo

eonjekkajina geudaereul barabojyo

geu sarangi nae sarangi anyeodo

michidorok geuriun nal neol bureuneun nal

nunmullo jeonhaji motangeumal

gajimallago nunmullo chaeulsu eopdeonmal

Page 4: Journey of Love Song

jigyeopdorok tto ureodo sorichyeobwado

jidokhi apeulgeol almyeonseodo

niireum bureujana I can’t let you go

Saat Hye Rim sedang menyanyi, ditengah nyanyiannya terdengar suara yang tak asing lagi baginya.

“Young Min-ah!” ucap Hye Rim berhenti dari nyanyiannya.

(Young Min) jiwodo neoreul jiwodo jiulsu eomneun neoui heunjeogeul

nae gaseume meongidoeeo ijen modu sarajyeo jwo

(Young Min & Hye Rim) ajikkkaji da motanmal neol bureuneun mal nunmullo jeonhaji motan imal

saranghae neol saranghae naege dorawa

Hye Rim dan Young Min pun lanjut menyanyikan lagu tersebut bersama-sama hingga lagu berakhir.

“Kau kenapa? Apa kau sedang sedih?” tanya Young Min.

“Menurutmu?” ujar Hye Rim.

“Sepertinya begitu, bagaimana kalau sekarang kau ikut aku?” ajak Young Min.

“Kemana?” tanya Hye Rim.

“Ikut sajalah, aku akan menghiburmu.” ucap Young Min sambil menarik tangan Hye Rim menuju ke sepeda yang dibawa oleh Hye Rim tadi.

Tak berapa lama, mereka sampai di sebuah taman terindah di Pulau Jeju. Meskipun itu taman terindah dan Hye Rim telah tinggal lama di Jeju, tetapi Hye Rim tak pernah datang ke tempat itu.

“Tempat ini begitu indah, kenapa aku tak pernah mengetahui adanya taman ini?” tanya Hye Rim.

“Bagaimana kau bisa tau? Setiap hari kau hanya membantu kedua orang tuamu.” jawab Young Min.

“Bukankah itu kewajiban seorang anak?” ucap Hye Rim kemudian.

“Kau benar juga.” balas Young Min.

Page 5: Journey of Love Song

“Young Min?” panggil Hye Rim.

“Ne’ ?”

“Bukankah kau pernah bilang bahwa ibumu dimakamkan tak jauh dari taman terindah?” tanya Hye Rim.

“Benar, lalu?” jawab Young Min.

“Apakah taman ini?” ucap Hye Rim.

“Ye’, kau ingin ke sana?”

“Tentu jika kau tak keberatan.”

“Baiklah, ikuti aku.” pinta Young Min.

Young Min sambil mendorong sepeda pun menaiki jalan menanjak yang ada di samping taman. Sementara Hye Rim mengikutinya dari belakang. Setelah cukup lama, mereka sampai di makam Ibu Young Min.

“Apa dia Eomma yang cantik?” ucap Hye Rim sambil menatap makam.

“Ye’,dia sangat cantik selain itu dia juga baik.” jawab Young Min.

“Lalu mengapa Ayahmu?”

“Appa bukan meninggalkan Eomma, Appa pergi ke Seoul untuk urusan bisnisnya. Namun, sampai sekarang…..” ucap Young Min terputus.

“Mianhae, aku tak bermaksud.” kata Hye Rim.

“Sudahlah, tak apa, bisa kita pulang sekarang?” pinta Young Min

“Tentu.”

Hye Rim dan Young Min pun pulang tepat disaat matahari sedang tenggelam di ufuk barat.

Keesokan paginya, Hye Rim bangun pagi-pagi sekali untuk pergi ke laut menunggu Ayahnya pulang sehabis mencari ikan.

“Eomma, aku pamit.” ucap Hye Rim.

“Kau mau kemana pagi-pagi begini?” tanya Eomma.

“Aku ingin menunggu Appa.”

“Oh Ye’, hati-hati.” Pesan Eomma pada Hye Rim.

Page 6: Journey of Love Song

Hye Rim pun menuju pinggir laut, tak lama ia menunggu akhirnya Appa pun datang.

“Appa, mana ikannya? Biar aku yang bawa.” pinta Hye Rim.

“Mari turun ke sini.” jawab Appa yang meminta Hye Rim untuk naik ke kapal yang berlabuh di bawah bebatuan.

Sementara Hye Rim membantu Appa di pinggir laut, di rumahnya datang seorang Pak Pos yang mengantarkan sebuah surat dari Seoul.

“Permisi apa benar ini rumah Hye Rim Noona?” tanya Pak Pos itu.

“Ye’, kenapa?” jawab Eomma.

“Ini ada surat untuknya dari Seoul.”

“Oh baiklah.” ucap Eomma.

“Kalau begitu saya permisi, Annyeong.” pamit Pak Pos itu.

“Annyeong.”

Setelah menerima surat, Eomma hendak masuk ke dalam rumah untuk meletakkan surat itu. Namun, langkahnya terhenti karena…

“Annyeong hasimika Ahjumma.” sapa Young Min.

Karena terkejut Eomma hampir saja terjatuh.

“Ah, kau mengejutkanku.” ucap Eomma.

“Mianhae Ahjumma, aku tak bermaksud mengejutkanmu.” jawab Young Min.

“Sudahlah tak apa. Apa tujuanmu datang pagi-pagi seperti ini?” tanya Eomma.

“Aku mencari Hye Rim, apa dia ada?” ucap Young Min menjawab pertanyaan Eomma.

“Dia sedang membantu Ayahnya di pinggir laut.” jawab Eomma.

“Baiklah, kamsa hamnida Ahjumma aku permisi.” kata Young Min sambil berjalan keluar dari rumah Hye Rim.

“TUNGGU!!! “ teriak Amma.

“Wae?” tanya Young Min yang berhenti berjalan.

“Aku titip surat ini untuk Hye Rim.” ucap Amma sambil mendekati Young Min dan memberikan surat.

“Apa ini surat dari Joong Ki Hyung?” tanya Young Min.

Page 7: Journey of Love Song

“Sepertinya begitu.” jawab Amma.

“Hye Rim pasti akan sangat senang. Kalau begitu aku pergi dulu Ahjumma. Annyeong.”

Young Min pun menyusul Hye Rim ke pinggir laut. Sesampainya disana.

“HYE RIM!!!! Kemarilah ada sesuatu yang ingin aku berikan padamu.” panggil Young Min dari kejauhan.

“Appa, aku naik sebentar untuk menemui Young Min. Nanti aku kembali.” ucap Hye Rim.

“Ye’, hati-hati keluar dari kapalnya.” pesan Appa.

Hye Rim pun keluar dari kapal dan menemui Young Min.

“Ada apa?” tanya Hye Rim setelah bertemu dengan Young Min.

“Aku membawa sesuatu yang telah lama kau tunggu-tunggu.” jawab Young Min.

“Apa kau membawa surat dari Joong Ki Oppa?” ucap Hye Rim.

“Ye’, ini bacalah.” kata Young Min sambil memberikan surat.

Hye Rim mengambil surat itu, membukanya kemudian mulai membacanya.

Page 8: Journey of Love Song

Seoul, 7 September 2011

Hye Rim!! Aku sangat merindukanmu. Disini aku baik-baik saja. Karirku berjalan dengan sangat baik. Sekarang, apa kabarmu? Bagaimana Eomma dan Appa? Semoga mereka baik-baik saja.

Sekarang ini, aku sedang sangat sibuk. Aku tak bisa pulang. Tapi, aku sudah mempunyai rencana agar kita bisa bertemu. Beberapa hari yang lalu, setelah aku menerima surat darimu, aku mendaftarkanmu di sebuah Sekolah Menengah Atas di Seoul. Tanggal 14 September nanti sudah jadwalmu untuk masuk sekolah. Dua bulan dari sekarang kau juga akan menghadapi Ujian.

Aku harap kau mau pindah ke Seoul. Disini kau akan menjadi gadis yang lebih baik lagi. Tolong sampaikan pada Eomma dan Appa, untuk mengizinkanmu ikut denganku.

Aku mencintai kalian semua.

Oppamu tercinta

N.B : Alamat sekolah dan

Page 9: Journey of Love Song

Setelah Hye Rim membaca surat tersebut, ia menitihkan air mata. Ia sedih karena harus meninggalkan semua orang yang ia sayang di sini.

“Kau kenapa? Apa yang dikatakan oleh Joong Ki Oppa?” tanya Young Min.

“Hiks.. hiks.. Dia menyuruhku untuk sekolah di Seoul.” jawab Hye Rim sambil menahan isak tangisnya.

“Bo?” ucap Young Min kaget.

“Itulah yang dikatakannya.” ucap Hye Rim.

“Apa kau menangis karena takut kita akan berpisah?” tanya Young Min.

“Itulah salah satu alasannya, aku juga tak sanggup untuk meninggalkan Eomma dan Appa tinggal sendiri di Jeju.” jawab Hye Rim.

“Sudahlah, aku tak apa, aku juga akan menjaga Ahjumma dan Ahjussi. Lagipula, setiap liburan kau bisa pulang dan bertemu lagi denganku.” ucap Young Min sambil merangkul Hye Rim.

“Ye’, arraseo. Ayo pulang.” ajak Hye Rim.

“Apa kau lupa?” tanya Young Min.

“Apa?” ucap Hye Rim tak mengerti.

“Itu.” jawab Young Min sambil menunjuk kapal Ayah Hye Rim.

“Astaga. Hampir saja lupa. Bisa kau bantu aku?” pinta Hye Rim.

“Tentu.” jawab Young Min.

Hye Rim dan Young Min pun membantu Appa menurunkan ikan. Saat Hye Rim sampai di rumah, ia menceritakan isi surat itu kepada Eomma dan Appa.

“Eomma, Appa, Joong Ki Oppa memintaku untuk sekolah di Seoul.” ucap Hye Rim.

“Benarkah? Bagus kalau begitu.” jawab Appa.

“Apa artinya kalian mengizinkanku ke Seoul?” tanya Hye Rim tak percaya

“Tentu, kenapa tidak? Kau bisa belajar untuk mandiri di sana.” jawab Appa.

“Lalu bagaimana deengan kalian?” tanya Hye Rim khawatir.

“Kau tak perlu mengkhawatirkan kami.” ucap Eomma menenangkan.

“Tapi siapa yang akan menjaga kalian nanti?” jawab Hye Rim.

“Appa dan Eomma bisa menjaga diri sendiri.” ucap Eomma

Page 10: Journey of Love Song

“Baiklah kalau begitu. Tanggal 14 nanti aku akan berangkat.” ungkap Hye Rim.

Tak terasa hari berlalu begitu cepat, sekarang adalah hari dimana Hye Rim akan berangkat ke Seoul. Semua barang yang dibutuhkannya telah dimasukkan ke dalam koper.

“Eomma, Appa, aku pergi dulu. Liburan semester akan aku usahakan untuk pulang menengok kalian.” ucap Hye Rim.

“Ye’, hati-hati anakku.” jawab Eomma sambil memeluk Hye Rim.

“Young Min bisa kau antarkan Hye Rim ke dermaga?” pinta Appa.

“Tentu Ahjussi.” jawab Young Min yang telah datang di rumah Hye Rim.

“Baiklah. Eomma, Appa, jaga diri kalian baik-baik. Aku pamit.” ucap Hye Rim sambil membungkukkan badan dan menahan diri untuk tidak menangis.

Hye Rim dan Young Min pun pergi menuju dermaga. Sesaat sebelum Hye Rim turun dan masuk ke kapal, Young Min menahan Hye Rim,

“Tunggu…!!!” ucap Young Min.

“Wae?” tanya Hye Rim.

“Hati-hati di jalan. Aku akan sangat merindukanmu. Jaga dirimu baik-baik.” ucap Young Min sambil memeluk Hye Rim.

“Kau jangan sedih, aku juga akan sangat merindukanmu. Disetiap aku punya waktu senggang, aku akan mengirimimu surat tentang keadaanku.” jawab Hye Rim.

Tak lama Young Min pun melepaskan pelukannya. Ia mengeluarkan sesuatu dari sakunya. Itu adalah sebuah gelang yang terdapat mainan huruf bertuliskan Y&H yang saling menyatu dan tersusun dari manik berwarna hijau.

“Sebelum kau pergi, aku ingin kau mengenakan ini. Jagalah gelang ini baik-baik sebagai tanda dari persahabatan kita yang tak akan pernah berhenti meskipun kita berada di tempat yang berjauhan. Jika kau melihat gelang ini, kuharap kau akan mengingatku.” ucap Young Min sambil memakaikan gelang itu di tangan kiri Hye Rim.

“Tapi, aku tak punya sesuatu untuk aku berikan padamu.” jawab Hye Rim.

“Tak apa. Sekarang kau hanya perlu tersenyum untukku.” pinta Young Min.

“Untuk apa?” tanya Hye Rim.

“Aku akan memotretmu, jadi aku bisa melihat wajahmu setiap hari.” jawab Young Min sambil mengeluarkan ponselnya.

Page 11: Journey of Love Song

GangNam, Seoul 891-90

Tak lama dari itu,,

“Sudah, aku telah mendapatkan gambarmu, sekarang masuklah.” ucap Young Min.

“Baiklah, aku pamit Young Min. Aku titip Eomma dan Appaku, tolong jaga mereka.” jawab Hye Rim.

“Ye’, arraseo.” kata Young Min.

* Sesampainya di Seoul …. *

Hye Rim pun masuk ke dalam kapal. Tak berselang lama, kapal itu pun membawa Hye Rim ke Seoul. Sesampainya di dermaga Seoul, Hye Rim keluar dari kapal dan membawa serta kopernya. Dari dermaga itu ia mencari stasiun untuk ke pusat kota. Tak lama Hye Rim berhasil menemukan stasiun. Ia masuk ke kereta dan dalam waktu yang sebentar ia sampai di pusat

kota Seoul. Hye Rim pun keluar stasiun dan mencari halte bus terdekat. Ternyata tak jauh dari stasiun itu ada sebuah halte bus, Hye Rim pun pergi ke sana dan langsung duduk di kursi halte yang duduk di halte itu sambil menyodorkan sebuah kertas berisikan alamat sekolah barunya.

“Ah tentu, kau akan turun di halte kelima dari sini.” jawab Paman itu.

“Oh Ye’, kamsahamnida Paman.” ucap Hye Rim.

Saat ada bus yang datang, Hye Rim segera masuk ke dalamnya. Tepat seperti yang dikatakan Paman tadi, Hye Rim turun di halte kelima dari halte yang dia naiki tadi. Hye Rim turun dari bus dan dapat melihat SMA yang dikatakan oleh Joong Ki Oppa. “ YoungDong High School “ sungguh megah.

Setelah lama Hye Rim memperhatikan YoungDong High School dari kejauhan ia pun melangkahkan kaki untuk masuk ke sana. Namun, ada seorang satpam yang menahannya.

“Kau siapa? Kenapa kau datang ke sekolah dengan pakaian seperti ini?” tanya satpam itu.

Wajar saja jika satpam itu menahannya, saat itu Hye Rim sedang mengenakan baju putih kaos yang, dilengkapi cardigan berwarna hijau muda, celana jeans panjang dan menggunakan sepatu kets berwarna putih.

Page 12: Journey of Love Song

“Ah… aku murid baru, aku datang dari Jeju. Hari ini adalah hari pertamaku datang ke Seoul dan aku belum mendapatkan seragam sekolahku.” jawab Hye Rim.

“Kalau begitu kau bisa lapor di ruang guru, dari sini kau hanya lurus, di awal koridor kelas kau belok kiri, ruang guru ada di ruangan keempat dari situ.” jelas satpam itu.

“Oh Ye’, arraseo. Kamsahamnida.” ucap Hye Rim.

“Cheonmaneyo.” jawab satpam itu kemudian.

Hye Rim pun menuruti perkataan satpam itu. Tetapi, disaat Hye Rim melewati koridor di depan ruang kedua ia menabrak seorang siswa yang sepertinya sedang terburu-buru.

“Mianhae, aku tak sengaja.” ucap Hye Rim pada anak itu.

“Tak apa.” jawab anak itu sambil berusaha bangun dari jatuhnya.

Tetapi, dikala anak itu bangun, Hye Rim pun terkejut.

“Young Min?” ucap Hye Rim.

“Aniyo, namaku bukan Young Min. Perkenalkan Kwang Min himnida.” jawab anak yang ternyata bernama Kwang Min itu.

“Maafkan aku lagi, kau sangat mirip dengan temanku.” kata Hye Rim lagi.

“Tak apa, lain kali hati-hati jika kau sedang berjalan. Sekarang aku harus masuk kelas.” jawabnya.

“Chua!!” balas Hye Rim.

Setelah Kwang Min pergi, Hye Rim kembali melanjutkan perjalanan menuju ruang guru, meskipun dipikirannya masih ada kebingungan antara kemiripan Kwang Min dan Young Min. Tanpa Hye Rim sadari ia telah sampai di depan ruang guru. Ia masuk dan mulai bertanya.

“Annyeonghaseyo, aku murid baru disini, bisa kau bantu aku?” tanya Hye Rim pada salah seorang guru.

“Boleh aku tau tanggal berapa kau mendaftar dan siapa namamu?” tanya guru itu.

“Aku didaftarkan oleh kakakku namanya Song Joong Ki, namaku Song Hye Rim.” jawab Hye Rim.

“Ah aku ingat, kalau begitu ini seragammu dan buku-buku pelajaranmu. Kopermu itu bisa kau letakkan dulu di sini, saat pulang nanti kau bisa mengambilnya. Sekarang gantilah pakaianmu dahulu, sementara itu aku akan memanggil ketua siswa dari kelas yang akan kau masuki.” jelas guru itu.

“Ye’, aku mengerti.” jawab Hye Rim.

Page 13: Journey of Love Song

Hye Rim pun mengganti pakaiannya dengan seragam sekolah. Seragam sekolah itu terdiri dari kemeja putih berlengan panjang dan blazer berwarna hitam dengan lambang sekolah di bagian kirinya, dasi bergaris hitam merah, rok pendek kotak hijau-putih-hitam.

Sementara guru tadi…

“Panggilan untuk Hyun Seong ketua siswa kelas X.A2,harap segera datang ke ruang guru.” panggil guru itu dari ruang guru melalui mikrofon yang dapat didengar dari seluruh sekolah.

Tak berselang lama, siswa yang dipanggil itu pun telah datang ke ruang guru, dan Hye Rim telah selesai berganti pakaian.

“Hyun Seong, kelasmu kedatangan murid baru, namanya Hye Rim ‘Song Hye Rim’, tolong antarkan dia ke kelas.” ucap guru itu.

“Ye’, saya mengerti Bu’.” jawab anak yang belum dikenal Hye Rim itu.

“Mari ikuti aku.” lanjutnya.

Selama diperjalanan menuju kelas, Hye Rim ingin mengatakan sesuatu, namun ia ragu untuk melakukannya.

“Oh ya, namaku Hyun Seong ‘Shim Hyun Seong’. Aku ketua siswa dari kelas X.A2.” ucap anak itu.

“Ye’ . aku mohon bimbingannya.” jawab Hye Rim.

“Ye’.” balasnya.

Setelah mereka bercakap-cakap, mereka pun sampai di kelas X.A2, kelas yang mereka tuju. Hyun Seong masuk terlebih dahulu dan berdiri di podium tempat biasanya guru menjelaskan pelajaran.

“Perhatian!! Kita kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan dirimu.” pinta Hyun Seong sambil turun dari podium.

Hye Rim pun naik ke podium dan berkata:

“Annyeonghaseyo. Song Hye Rim himnida. Aku datang dari Jeju, mohon bimbingannya.” ucap Hye Rim sambil turun dari podium dan membungkukkan badannya.

“Yeeeee…..” jawab anak-anak yang lain sambil bertepuk tangan.

“Sekarang kau bisa duduk di belakang, di samping anak yang sedang tidur itu.” ucap Hyun Seong.

“Ye’, arraseo.” jawab Hye Rim.

Page 14: Journey of Love Song

Hye Rim pun duduk dimana Hyun Seong pinta. Tak lama dia duduk, seorang guru memasukki kelas.

“Annyeong hasimika murid-murid.” ucap guru itu.

“Annyeong.” jawab semua murid.

Hye Rim yang menyadari teman di sampingnya tertidur disaat guru telah masuk kelas, ia pun segera membangunkan siswa itu.

“Hey! Bangunlah” ucap Hye Rim sambil menggoyang-goyangkan badan anak itu.

“Huaaa… ada apa?” balas anak itu sambil merentangkan kedua tangannya.

“Di depan sudah ada guru.” jawab Hye Rim.

“Benarkah?” ujar anak itu tak percaya.

“Ye’.” jawab Hye Rim lagi.

“Gumawo sudah membangunkanku.” ucap anak itu.

“Cheonmaneyo.” balas Hye Rim.

“Ngomong-ngomong aku sepertinya baru melihatmu.” tanya anak itu.

“Ye’, aku murid baru, Hye Rim himnida. Tadi aku sudah memperkenalkan diri di depan kelas, tapi saat itu kau sedang tidur.” jelas Hye Rim.

“Baiklah, maaf tadi aku tak memperhatikanmu. Sebagai permintaan maaf, nanti akan kuajak kau berkeliling.” ucap anak itu.

“Ye’, aku mengerti. Tapi, boleh aku tau namamu?” tanya Hye Rim.

“Aaah.. Lee Jeong Min himnida, panggil saja Jeong Min.” ujar anak yang bernama Jeong Min itu.

Setelah percakapan itu, Hye Rim dan teman barunya Jeong Min pun memperhatikan guru yang sedang menjelaskan pelajaran. Setelah cukup lama, akhirnya pelajaran pun berakhir. Bel istirahat berbunyi. Net… Net….

“Ye’…….” teriak semua anak di dalam kelas.

“Ayo ikut aku.” ajak Jeong Min.

“Ye’.” jawab Hye Rim.

Jeong Min pun mengajak Hye Rim berkeliling sekolah, mulai dari melihat ruang-ruang kelas yang ada, lapangan olahraga, kantin, dan laboratorium. Hingga akhirnya Jeong Min mengajak

Page 15: Journey of Love Song

Hye Rim ke sebuah menara tinggi yang berada di tengah sekolah. Dari tempat itu dapat terlihat pemandangan sekolah maupun pemandangan kota dengan jelas.

“Waa!! Sungguh indah, apa kau sering datang ke tempat ini?” tanya Hye Rim.

“Lumayan.” jawab Jeong Min singkat.

“Baiklah.” balas Hye Rim kemudian.

“Hye Rim, apa kau sudah menentukan klub apa yang akan kau pilih?” tanya Jeong Min.

“Klub? Klub apa maksudmu?” tanya Hye Rim tak mengerti.

“Apa kau belum mengetahuinya? Di sekolah ini ada aturan dimana setiap murid harus memilih salah satu klub untuk diikuti.” jelas Jeong Min.

“Apa saja klub yang ada di sekolah ini?” tanya Hye Rim lagi.

“Klub olahraga, klub sains, dan klub seni.” jawab Jeong Min.

“Lalu kau tergabung dalam klub apa?” ucap Hye Rim kepada Jeong Min.

“Aku ikut klub seni.” ungkap Jeong Min.

“Seperti apa kegiatan klub itu?” kata Hye Rim.

“Disana kami selau menyanyi, menari, berakting, dan banyak lagi aktivitas lainnya. Setiap akhir bulan, klub kami juga akan mengunjungi rumah sakit anak yang ada di ChunCeon.” ucap Jeong Min.

“Untuk apa kalian ke sana?” tanya Hye Rim.

“Anak-anak di sana butuh hiburan, mereka butuh semangat untuk tetap bertahan. Apa kau tertarik bergabung?” jawab Jeong Min.

“Tentu.” ucap Hye Rim.

“Kalau begitu, ayo kita ke ruang klub seni !” ajak Jeong Min.

Jeong Min dan Hye Rim pun turun dari bangunan itu dan pergi menuju ruang klub seni. Sesampainya di sana,

“HEY!!! Jeong Min siapa yang bersamamu itu?” tanya seorang laki-laki yang sepertinya ketua klub itu.

“Dia Song Hye Rim. Murid baru di kelasku.” jawab Hyun Seong yang ternyata juga ada di sana.

“Benar yang dikatakan Hyun Seong, kau jangan emosi dulu Dong Hyun.” jelas Jeong Min.

Page 16: Journey of Love Song

(“Ternyata anak itu bernama Dong Hyun.” ucap Hye Rim dalam hati.”)

“Kau!” ucap Kwang Min.

“Kwang Min!” sahut Hye Rim.

“Ye’. Kau yang menabrakku pagi ini kan?” tanya Kwang Min.

“Ye’, itu aku.” jawab Hye Rim.

“Sebelumnya kalian juga pernah bertemu?” tanya Hyun Seong.

“Ye’, pagi ini saat aku baru akan melapor di ruang guru, tanpa sengaja aku menabraknya.” jelas Hye Rim pada Hyun Seong.

“Sudahlah, cukup basa-basinya. Teman-teman ayo berkumpul!! Kita kedatangan anggota baru!!” teriak Dong Hyun memanggil anak-anak klub seni lainnya.

Dalam waktu sekejap, anggota klub seni yang lain pun telah duduk menghadap Hye Rim.

“Sekarang perkenalkan dirimu!” perintah Dong Hyun.

“Annyeonghaseyo. Song Hye Rim himnida, mohon bimbingannya.” ucap Hye Rim sambil membungkukkan badannya.

“Lalu apa yang akan kami nilai untuk memutuskan kau bisa bergabung dalam klub kami atau tidak?” tanya seorang anak perempuan.

Hye Rim pun bingung, Jeong Min tidak mengatakan jika bergabung dalam klub seni akan di test terlebih dahulu. Hye Rim segera berpikir, ia melihat sekeliling ruangan itu. Dan yang ia temukan adalah piano yang terletak tak jauh dari tempat ia berdiri. Hye Rim segera menuju tempat piano tersebut, ia duduk, mulai memainkan tuts dan bernyanyi. Hye Rim menyanyikan lagu berjudul Never Let You Go yang dipopulerkan oleh 2AM.

Eoryeodo apeun geon ttok gataSesangeul jal moreundago apeungeol moreujin anhaGwaenchana jil georago wae geojitmareul haeIreohke apeun gaseumi eotteohke shwipge natgesseoNeo eobshi eotteohke salgesseoGeuraeseo nan

Jugeodo mot punae naega eotteohke neol ponaeGaryeo geodeun tteonaryeo geodeun nae gaseum gochyeo naeApeuji anhke na saragal surado itgeAndwindamyeon eochapi ussal geoJugeodo mot punae

Amuri niga nal milchyeodo kkeutkkaji butjabeul geoya

Page 17: Journey of Love Song

Eodido gaji mothageJeongmal gal georamyeon geojitmareul haeNaeil dashi manna jago useu myeonseo bojagoHe eojijan mareul nong damirago animyeon nan

Jugeodo mot punae naega eotteohke neol ponaeGaryeo geodeun tteonaryeo geodeun nae gaseum gochyeo naeApeuji anhke na saragal surado itgeAndwindamyeon eochapi ussal geoJugeodo mot punae

Geu manheun shiganeul hamkke gyeokkeot neundeIjewa eotteohke honja sallan geoyaGeureohken mothae nan mothae

Jugeodo mot punaeJeong mallo mot punae, naega eotteohke neol punaeGaryeo geodeun tteonaryeo geodeun nae gaseum gochyeo naeApeuji anhke na saragal surado itgeAndwin damyeon eochapi mossal geoJugeodo mot punae

Setelah selesai menyanyi, semuanya pun terpukau dan memberikan tepuk tangan.

“Chua. Kau diterima di klub ini.” ucap Dong Hyun.

“Kacha!! Ikuti aku, akan aku perkenalkan kau dengan anggota klub seni yang lain.” ajak Kwang Min.

Hye Rim pun mengikuti Kwang Min. Saat sampai di tempat yang diajak Kwang Min, Hye Rim melihat lima anak perempuan.

“Bisakah kalian memperkenalkan diri padanya?” pinta Kwang Min pada lima perempuan itu.

“Annyeonghaseyo. Park Min Young himnida.” ucap salah seorang anak yang sepertinya ramah tamah.

“Annyeonghaseyo. Baek Gyeo Ah himnida. Senang bertemu denganmu.” ucap anak yang kelihatannya sangat lucu dan mudah bercanda.

“Kim Shin Gyun himnida. Semoga kau nyaman berada di klub ini.” ucap anak yang tadi memberikan Hye Rim test.

“Ye’.” sahut Hye Rim.

Page 18: Journey of Love Song

“Annyeonghaseyo. Lee Yeon Jee himnida, semoga kita bisa berteman baik.” ucap anak yang sepertinya sangat bersahabat.

“Jung Yi Eun himnida. Semoga kau senang berteman dengan kami semua.” kata anak yang tinggi itu.

“Aku harap memang begitu.” jawab Hye Rim.

Net…….. Net….

Bel istirahat telah berakhir.

“Hye Rim, ayo kita masuk kelas.” ajak Jeong Min.

“Ye’.” balas Hye Rim.

“Tunggu!!!! Aku juga ikut.” teriak Hyun Seong.

Mereka bertiga pun pergi menuju kelas bersama-sama. Sesampainya di kelas, pelajaran pun dimulai lagi. Setelah cukup lama…..

Net…. Net……

Bel pulang berbunyi.

“Kamsahamnida, semoga pelajaran hari ini bermanfaat untuk kalian semua.” ucap guru yang mengajar sambil meninggalkan kelas.

“Yee’…..” jawab semua siswa.

“Kau mau ku antarkan pulang?” tawar Jeong Min pada Hye Rim.

“Tak perlu, gumawo atas tawaranmu.” jawab Hye Rim.

“Baiklah, kalau begitu aku pulang duluan ya!” ucap Jeong Min sambil meninggalkan kelas, tetapi ia berhenti saat melewati pintu kelas.

“Oh ya!! Setelah makan siang nanti, kami akan menjenguk teman kami yang sedang sakit, kau mau ikut?” tanya Jeong Min.

“Setelah makan siang? Mungkin tak bisa.” jawab Hye Rim.

“Yasudah tak apa. Aku pulang dulu. Sampai ketemu besok.” kata Jeong Min.

“Ye’.” sahut Hye Rim.

Setelah Jeong Min pulang, Hye Rim pun hendak pulang juga. Ia kembali ke ruang guru untuk mengambil kopernya.

“Permisi, Bu saya ingin mengambil koper saya.” ucap Hye Rim.

Page 19: Journey of Love Song

GyungGi-do, AhnYang 692-37

“Silahkan.” jawab guru itu.

Hye Rim pun mengambil koper miliknya dan permisi pulang.

“Kamsahamnida Bu. Saya pulang dulu.” ucap Hye Rim.

“Ye.” balas guru itu.

Hye Rim kemudian keluar dari ruang guru dan mencari taksi.

“Paman, bisa kau mengantarku ke alamat ini?” tanya Hye Rim pada sopir taksi sambil menyodorkan alamat.

“Tentu.” jawab sopir itu.

Taksi pun mulai berjalan dan memberhentikan Hye Rim di sebuah rumah.

“Ini uangnya Paman.” ucap Hye Rim sambil membayar ongkos taksi pada Paman itu.

“Kamsahamnida.” balas Paman itu.

Kemudian, Hye Rim turun dari taksi dan masuk ke rumah yang ada di hadapannya.

*Hari Pertama di rumah Min Woo…. *

Ting….. Tong….. (Hye Rim menekan bel)

“Siapa di sana?” ucap seseorang dari dalam yang berbicara pada Hye Rim melalui sebuah alat yang ada di dekat pintu. Hye Rim pun mendekatkan wajahnya dan menjawab,,

“Ini aku Ahjumma, Song Hye Rim. Adik dari Joong Ki Oppa.” jawab Hye Rim.

“Oh Ye’.” balas Bibi itu sambil menekan tombol untuk membukakan pintu.

Hye Rim pun masuk ke rumah itu.

“Annyeonghaseyo Ahjumma.” sapa Hye Rim sambil membungkukkan badannya.

“Annyeong, masuklah. Duduk di sini.” pinta Bibi itu.

“Ye’.” jawab Hye Rim yang kemudian duduk di sofa yang dipinta oleh Bibi itu.

Page 20: Journey of Love Song

“Bagaimana perjalanan dan sekolahmu di hari pertama kau sampai di Seoul?” tanya Ahjumma.

“Perjalananku sungguh melelahkan, tapi sekolahku hari ini sangat menyenangkan. Aku mendapat banyak teman baru.” ungkap Hye Rim.

“Bagus kalau begitu.” ucap Ahjumma.

“Ahjumma boleh aku tau di mana Oppa?” tanya Hye Rim kemudian.

“Ah…… Oppamu dan keponakkanku sedang ada syuting di Jin An. Lebih baik sekarang kau istirahat dulu. Besok akan kupinta anakku mengantarkanmu ke sana.” jawab Ahjumma.

“Ye’. Boleh aku tau dimana tempat istirahatku Ahjumma?” kata Hye Rim.

“Kau istirahat saja di kamar. Kamarmu sudah aku siapkan, ada di lantai 2, setelah menaikki tangga, kau belok kanan. Kamarmu ada di pojok. Setelah makan siang siap, aku akan memanggilmu.” jelas Ahjumma pada Hye Rim.

“Baiklah, kamsahamnida Ahjumma.” ucap Hye Rim sambil menaikki tangga menuju kamarnya.

“Oh ya. Ahjumma boleh aku tau dimana toiletnya?” tanya Hye Rim saat ia hampir sampai di atas.

“Toiletnya ada di samping kamarmu.” jawab Bibi kemudian.

“Gumawo, Ahjumma.” balas Hye Rim.

Hye Rim kemudian masuk ke kamar yang telah ditunjukkan oleh Ahjumma. Ia kemudian membereskan pakaian dan memasukkannya ke dalam lemari. Setelah itu, ia berganti pakaian, kemudian hendak turun untuk membantu Bibi menyiapkan makan siang. Tetapi, karena sudah tak dapat ditahan lagi, Hye Rim pun ingin ke toilet. Ia membuka pintu toilet dan ternyata,,,,,

“Aaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh…………..” teriak Hye Rim saat melihat ada seorang namja yang sedang buang air di dalam toilet.

Pada saat itu juga, Hye Rim segera keluar dari toilet itu. Bibi pun segera naik untuk melihat apa yang terjadi.

“Ada apa Hye Rim?” tanya Bibi.

“Ada seseorang di toilet, tetapi tidak mengunci pintunya.” jelas Hye Rim pada Ahjumma.

Namja yang berada di toilet itu pun keluar dan bicara pada Eomma-nya.

“Siapa dia Eomma? Kenapa dia masuk toilet begitu saja?” ucap namja itu.

“Dia Joong Ki dongsaeng.” jawab Eommanya.

Page 21: Journey of Love Song

“Terserah kau siapa, tapi lain kali tanya dulu ada orang atau tidak di dalam toilet.” bentak namja itu pada Hye Rim.

“Baiklah lain kali tak akan aku ulangi. Tapi bukankah seharusnya kau mengunci pintu jika kau sedang ada di dalam?” tanya Hye Rim.

“Sudahlah, daripada kalian berdebat, Hye Rim ayo bantu Bibi menyiapkan makan siang.” pinta Ahjumma.

Hye Rim dan Ahjumma pun menuju ke dapur.

“Tolong lain kali, kau pastikan dahulu ada orang atau tidak di dalam toilet sebelum kau masuk ke dalam.” pinta Ahjumma.

“Memang, kalau aku boleh tau, kenapa dia melakukan hal itu? Dan namja tadi itu apakah dia anak Ahjumma?” tanya Hye Rim.

“Ye’, dia Min Woo. Sejak kecil dia memang selalu seperti itu. Dia tak pernah mengunci toilet saat ia sedang di dalam karena Kakak sepupunya pernah mengunci dia sendirian di dalam toilet dalam keadaan ruangan yang gelap.” jelas Ahjumma.

“Oh arraseo.” jawab Hye Rim mengerti.

Ahjumma dan Hye Rim pun memasak makanan untuk makan siang. Setelah siap, Ahjumma pun memanggil Min Woo.

“Min Woo!! Turunlah, ayo makan siang.” ucap Ahjumma.

Min Woo pun keluar kamar dan turun ke ruang makan.

“Ayo makan!!” ajak Ahjumma pada Hye Rim dan Min Woo.

Ahjumma, Hye Rim, dan Min Woo pun makan siang. Setelah selesai, ada orang yang menekan bel rumah.

“Hye Rim, bisa kau bawa piring-piring kotor ini ke belakang? Lalu buatkan minuman, ada teman-teman Min Woo yang datang.” pinta Ahjumma.

“Ye’.” jawab Hye Rim.

Hye Rim pun menuruti apa yang dipinta Ahjumma, dia lalu membuatkan jus untuk teman-teman Min Woo. Dia membawa nampan berisi jus yang telah dibuatnya tadi menuju ke lantai atas, dimana teman-teman Min Woo berkumpul.

Saat sampai di atas,,,

“Hye Rim??” ucap salah seorang teman Min Woo.

“Gyeo Ah!” jawab Hye Rim.

Page 22: Journey of Love Song

“Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Yeon Jee yang juga ada di sana.

“Aku tinggal di sini selama di Seoul, Oppa yang memintanya.” jelas Hye Rim pada semuanya.

“Benarkah? Kau tinggal di rumah sepupuku?” tanya Yi Eun.

“Namja ini sepupumu?” jawab Hye Rim sambil menunjuk Min Woo penuh tanya.

“Ye’, dia sepupuku.” ucap Yi Eun.

Setelah semua kebingungan diperjelas, mereka kembali mengobrol lagi. Hingga akhirnya,

“Ahjumma, kami pamit dulu.” ucap Shin Gyun.

“Kamsahamnida sudah menjenguk Min Woo, setelah kalian jenguk sepertinya besok dia sudah bisa bersekolah.” jawab Ahjumma kemudian.

“Aku harap juga begitu.” ucap Yi Eun.

Setelah berpamitan, semuanya pun pulang.

Keesokan harinya… Saat sedang sarapan pagi di rumah Min Woo.

“Min Woo, bisa nanti kau antarkan Hye Rim ke Jin An?” tanya Ahjumma.

“HA?” jawab Min Woo yang kemudian tersedak dikarenakan ucapan Ibunya.

“Iya, nanti antarkan Hye Rim ke Jin An, dia ingin bertemu dengan Oppanya.” jelas pada Min Woo.

“Kenapa harus aku?” ucap Min Woo.

“Tak apa Ahjumma, biar aku sendiri. Nanti tolong berikan saja padaku alamatnya.” ucap Hye Rim menengahi.

“Aku sudah selesai makan, aku berangkat dulu Ahjumma.” lanjut Hye Rim kemudian.

“Kenapa kalian tak pergi bersama?” tanya Ahjumma.

“Tak apa, aku bisa naik bis.” ucap Hye Rim.

Hye Rim kemudian keluar dari rumah. Namun, tanpa Hye Rim ketahui di sekitar rumah Min Woo tidak terdapat halte bis. Dengan terpaksa Hye Rim pun harus berjalan kaki menuju halte terdekat yang sebenarnya sangat jauh. Mobil Min Woo lewat begitu saja saat melihat Hye Rim yang sedang berjalan kaki sendirian.

“Dasar anak itu !!!!!!!!!!!” teriak Hye Rim sesaat setelah mobil Min Woo melintas.

Page 23: Journey of Love Song

Setelah cukup lama berjalan, Hye Rim akhirnya menemukan sebuah halte bis. Dia pun segera menaiki bis itu dan berhenti tepat di depan sekolahnya.

Saat Hye Rim sampai di kelasnya.

“Annyeong hasimika Hye Rim. Bagaimana pagimu? Menyenangkan?” sapa Jeong Min pada Hye Rim.

“Annyeong. Ya pagiku SUNGGUH menyenangkan.” jawab Hye Rim dengan nada yang sedikit tinggi untuk menyinggung Min Woo yang juga sedang berada di kelas itu.

“Apa maksudmu meninggikan nada suaramu?” tanya Min Woo.

“Aku tak bermaksud apa-apa. Tapi baguslah jika kau tersinggung, artinya kau menyadari apa yang telah kau perbuat.” jawab Hye Rim.

“Ada apa kalian? Pagi-pagi seperti ini sudah bertengkar!” lerai Jeong Min.

“Tak ada apa-apa.” jawab Hye Rim yang kemudian duduk di tempat yang berjauhan dari Min Woo.

Tak lama dari itu, bel tanda masuk pun berbunyi, seorang guru memasuki kelas.

“Annyeong hasimika.” ucap guru itu.

“Annyeong.” jawab semua murid.

Guru itu mengajar dengan cara yang sangat membosankan. Hanya sedikit anak yang memperhatikannya. Setelah penantian yang cukup lama, bunyi bel akhirnya menyelamatkan murid kelas X.A2 dari keresahan.

“Kau ingin ke kantin Hye Rim?” tanya Hyun Seong.

“Apa Min Woo juga pergi ke sana?” ucap Hye Rim kemudian.

“Ye’. Dia pergi bersama Jeong Min tadi.” jawab Hyun Seong.

“Kalau begitu kau sendiri saja. Aku ingin ke perpustakaan.” ucap Hye Rim.

“Baiklah.” jawab Hyun Seong.

Hye Rim pun pergi menuju perpustakaan. Saat ia memasuki pintu perpustakaan yang tersusun dari 2 buah pintu kaca, hampir saja tangannya terjepit. Dan tanpa Hye Rim sadari, gelang pemberian Young Min terlepas.

Tak lama berselang, Kwang Min juga memasuki perpustakaan. Ketika ia melewati pintu, ia menginjak sesuatu. Dan ternyata itu adalah gelang milik Hye Rim. Kwang Min pun mengambil gelang itu dan menyimpannya. Dia pun masuk ke perpustakaan dan mencari buku yang diinginkannya.

Page 24: Journey of Love Song

Setelah cukup lama, Kwang Min pun telah selesai mencari buku, ia keluar dari perpustakaan. Saat di depan pintu, ia bertemu dengan Hye Rim yang sepertinya sedang kehilangan sesuatu.

“Hye Rim? Apa yang sedang kau lakukan?” tanya Kwang Min.

“Aku sedang mencari gelangku. Sepertinya jatuh saat aku masuk ke perpustakaan tadi.” jelas Hye Rim pada Kwang Min.

“Ah sepertinya tadi aku melihatnya.” ucap Kwang Min.

“Di mana?” tanya Hye Rim penasaran.

“Kau ikut aku.” jawab Kwang Min sambil mengajak Hye Rim menuju ke taman belakang sekolah mereka.

“Di mana kau melihat gelangku Kwang Min?” tanya Hye Rim yang tak sabar menunggu.

“Ini.” ucap Kwang Min sambil memberikan gelang yang tadi ia temukan kepada Hye Rim.

“Ah untung saja. Gumawo Kwang Min.” ucap Hye Rim.

“Tapi bolehkah aku bertanya?” ucap Kwang Min.

“Bo?” tanya Hye Rim.

“Inisial itu. Apakah ‘H’ untuk Hye Rim dan ‘Y’ untuk Young Min? Nama seseorang yang kau panggil padaku saat kita pertama kali bertemu.” ucap Kwang Min.

“Ye’ kau benar. Young Min itu temanku di Jeju.” jawab Hye Rim.

“Bukankah kau bilang saat itu aku mirip dengannya?” tanya Kwang Min.

“Ye’, lalu kenapa?” tanya Hye Rim kemudian.

“Apakah aku dan dia begitu mirip?” tanya Kwang Min lagi.

“Begitulah, hanya saja rambut Young Min itu sedikit coklat kepirangan, sedangkan kau, rambutmu hitam.” jelas Hye Rim.

“Apa kau mengetahui nama orang tuanya?” tanya Kwang Min yang masih penasaran dengan teman Hye Rim.

“Aniyo, aku hanya mengetahui kalau Ibunya telah meninggal dan Ayahnya ada di Seoul. Memangnya ada apa? Kenapa kau begitu ingin tau?” tanya Hye Rim.

“Saat aku kecil, keluargaku tinggal di Jeju. Tetapi waktu itu, Ayahku pergi ke Seoul untuk urusan bisnisnya. Appa mengajakku, namun tidak mengajak Eomma dan kakak kembarku.” jelas Kwang Min.

“Apa kau tidak ingat dengan nama kakak kembarmu?” ucap Hye Rim.

Page 25: Journey of Love Song

“Aniyo, saat itu aku masih sangat kecil. Aku pun tak mengingat nama Ibuku.” jawab Kwang Min.

“Aku punya ide. Saat liburan semester nanti, aku akan pulang ke Jeju untuk menengok keadaan orang tuaku. Bagaimana kalau kau ikut? Akan kupertemukan kau dengan Young Min, dan semoga saja dia memang kakak kembarmu.” tawar Hye Rim pada Kwang Min.

“Itu ide yang sangat bagus. Baiklah aku setuju. Gumawo Hye Rim. Oh ya ini gelangmu.” ucap Kwang Min menyetujui sambil mengembalikan gelang Hye Rim.

“Ne’, cheonmaneyo.” balas Hye Rim.

Disaat Kwang Min dan Hye Rim sedang mengobrol, ternyata dari kejauhan Yi Eun sedang mengamati mereka. Yi Eun yang kala itu melihat kejadian itu langsung diserang amarah yang hebat dikarenakan Hye Rim yang sedang dekat dengan Kwang Min. Padahal apa yang dilihat oleh Yi Eun bukanlah apa yang ada dipikirannya. Hye Rim tak bermaksud untuk mendekati atau bahkan mengambil Kwang Min dari tangan Yi Eun. Yi Eun seakan kecewa dengan sikap Hye Rim.

Bel istirahat berakhir, akhirnya berbunyi.

Net… Net…

“Chua.. aku kembali ke kelas dulu.” ucap Hye Rim.

“Ye’, aku juga.” balas Kwang Min.

Mereka pun berpisah dan menuju ke kelas masing-masing.

Sesampainya Kwang Min di kelasnya..

“Boleh aku tau apa yang kau bicarakan dengan Hye Rim?” tanya Yi Eun yang merupakan teman sekelas Kwang Min.

“Mengapa kau bisa tau?” tanya Kwang Min kemudian.

“Tanpa sengaja tadi aku melihat kalian berdua ada di taman belakang” jawab Yi Eun.

“Ah,, Aniyo aku tadi hanya meminta tolong padanya.” jawab Kwang Min.

“Minta tolong apa?” ucap Yi Eun dengan nada yang sedikit kesal.

“Ceritanya panjang, lain kali akan aku ceritakan.” balas Kwang Min.

Yi Eun tidak membalas jawaban Kwang Min, didalam hatinya masih ada rasa curiga tentang apa yang terjadi antara Kwang Min dan Hye Rim.

Diwaktu yang sama, suasana di kelas Hye Rim.

Hye Rim yang baru saja masuk kelas, langsung duduk di tempat duduknya. Tak lama setelah ia duduk, Min Woo menghampirinya.

Page 26: Journey of Love Song

“Ini, ada pesan untukmu dari Eommaku.” ucap Min Woo sambil memberikan ponselnya pada Hye Rim.

Hye Rim pun mengambil ponsel itu dan membaca pesan dari Ahjumma.

To : Min Woo

Min Woo, Eomma akan pergi ke rumah Pamanmu. Appa juga akan menyusul setelah pulang dari Cina. Di sana Eomma ingin menjenguk Kakekmu. Kata Bibi beliau kurang sehat. Eomma tidak tau akan lama atau tidak, akan Eomma usahakan untuk pulang cepat. Jaga dirimu juga Hye Rim. Nanti jangan lupa untuk mengantarkan Hye Rim. Dan sampaikan pesan ini padanya. Oh ya kau ingat kan? Lusa Eun Bin pulang dari asrama, jangan lupa jemput dia. Sekian dulu ya anakku. Eomma sayang padamu.From : Eomma

“Bo? Ahjumma pergi? Jadi? Lalu?” kaget Hye Rim.

“Jadi apa? Ayolah tak usah berlebihan.” ucap Min Woo yang mengambil ponselnya dari Hye Rim dan kembali ke tempat duduknya.

Tak lama dari itu, seorang guru memasuki kelas. Pelajaran kali ini berjalan dengan sangat cepat, tak terasa bel pulang berbunyi. Net… Net…

“Ayo pulang!” ajak Min Woo pada Jeong Min.

“Kau tidak pulang bersama Hye Rim?” tanya Jeong Min.

“Tak apa. Dia yeoja yang mandiri, kau tak perlu terlalu khawatir padanya.” jawab Min Woo.

Min Woo dan Jeong Min pun keluar dari kelas, dan tak lama dari itu datanglah Gyeo Ah dan Yeon Jee yang menghampiri Hye Rim.

“Annyeong Hye Rim, saat istirahat tadi kau kemana saja? Kenapa kami tak melihatmu di ruang seni ataupun di kantin?” tanya Gyeo Ah.

“Ah itu, saat istirahat tadi aku ke perpustakaan.” jawab Hye Rim.

“Pantas kami tak melihatmu. Oh ya! Kenapa kau belum pulang? Tadi baru saja Min Woo sudah mau pulang. Kau tak pulang bersamanya?” tanya Yeon Jee.

“Aku baru mau pulang dan kalian datang. Lupakanlah namja itu, aku sudah cukup kesal dibuatnya hari ini.” jawab Hye Rim.

“Ah mianhae, kami menghambat kau pulang ya?” ucap Gyeo Ah.

Page 27: Journey of Love Song

“Tak apa, jika perlu aku tak ingin pulang.” balas Hye Rim.

“Bagaimana kalau kau kami antar pulang? Kita searah kok.” tawar Yeon Jee.

“Benarkah? Kalian mau mengantarkanku pulang kembali ke rumah namja menyebalkan itu?” tanya Hye Rim.

“Ye’, tapi boleh aku tau mengapa kau memanggilnya menyebalkan?” tanya Gyeo Ah.

“Aniyo,aku tak bicara apa-apa. Ayo kita pulang.” ucap Hye Rim.

Mereka pun menuju tempat parkir sekolah, Gyeo Ah, Hye Rim, dan Yeon Jee pulang bersama dengan naik mobil yang dibawa oleh Yeon Jee.

“Hye Rim, kita sudah sampai.” ucap Yeon Jee.

“Ah Ne’, gumawo sudah mengantarku pulang.” jawab Hye Rim.

“Cheonmaneyo.” balas Yeon Jee.

Setelah Hye Rim turun dari mobil, mobil Yeon Jee pun kembali melaju. Hye Rim masuk ke rumah dan segera menuju ke kamar dengan harapan tak akan bertemu dengan Min Woo.

“Ah untung saja tidak bertemu namja itu, sepertinya ia sedang ada di kamar. Baguslah kalau begitu.” ucap Hye Rim saat dia sudah berhasil masuk kamarnya.

Hye Rim pun lekas mengganti pakaiannya, setelah itu ia keluar kamar dan turun ke lantai bawah, bermaksud untuk menyiapkan makan siang untuk Min Woo.

“Setelah menyiapkan makan siang untuknya, aku akan menghubungi Ahjumma.” ucap Hye Rim sambil menyiapkan makanan.

Tak lama dari itu,,

“Selesai !! Sekarang beres-beres dapur dulu. Hwaiting Hye Rim..” ucap Hye Rim menyemangati dirinya sendiri.

Tanpa Hye Rim sadari, Min Woo mengamati gerak-geriknya dari lantai atas. Di bawah Hye Rim sedang mencuci alat masak yang tadi ia gunakan untuk menyiapkan makan siang.

“Hah… Akhirnya selesai, waktunya menghubungi Ahjumma.” ucap Hye Rim sambil menuju ke telepon rumah Min Woo.

Ia membuka buku telepon yang ada dan segera mencari nomor Ahjumma.

“Ah ini dia.” ucap Hye Rim kegirangan.

Min Woo yang melihatnya dari lantai atas hanya bisa menahan tawanya.

Tak lama berselang.

Page 28: Journey of Love Song

“Yoboseo? Ahjumma?” tanya Hye Rim.

“Ne’.” jawab Ahjumma dari telepon.

“Ini Hye Rim Ahjumma, Ahjumma bisa kau memberitahuku alamat Joong Ki Oppa di Jin An?” tanya Hye Rim.

“Kau minta antar Min Woo saja, dia tau alamatnya.” jawab Ahjumma.

“Hmmm… dia sedang pergi. Dia bilang akan ke rumah temannya.” ucap Hye Rim mencari alasan.

“Dasar anak itu. Yasudah kalau begitu kau catat, alamatnya ada di Banpo-dung 791-92. Itu alamat lokasi syutingnya, Bibi lupa alamat apartemennya, kau temui Oppamu di tempat ia syuting saja ya?” ucap Ahjumma.

“Ne’, tak apa. Kamsahamnida Ahjumma.” jawab Hye Rim.

“Ye’. Jangan pulang terlalu malam ya Hye Rim.” pesan Ahjumma.

“Ne’.” jawab Hye Rim.

Tanpa basa-basi, Hye Rim segera naik ke kamar. Min Woo yang melihat Hye Rim naik ke atas pun segera masuk ke kamarnya. Hye Rim mengambil tasnya dan kemudian turun. Ia pergi ke stasiun dan pergi menuju Jin An. Sesampainya di sana, ia mencari taksi dan menunjukkan alamat yang ia dapat dari Ibu Min Woo kepada sopir taksi.

“Ahjussi, bisa kau antarkan aku ke alamat ini?” ucap Hye Rim.

“Ye’.” jawab Paman itu.

Taksi pun mulai berjalan dan dalam waktu sekejap, Hye Rim telah sampai ke sebuah lokasi syuting.

“Ini ongkosnya Paman, kamsahamnida.” ucap Hye Rim.

“Ye’.” jawab sopir taksi.

Saat memasuki kawasan syuting, Hye Rim segera mencari Joong Ki Oppa. Tak lama….

“Hye Rim !!!” panggil seseorang pada Hye Rim.

Hye Rim pun bingung dengan suara yang memanggilnya. Ia pun melihat sekeliling.

“Di sini !!” ucap suara itu lagi.

Setelah berkali-kali Hye Rim mencari, akhirnya ia melihat Oppanya sedang bermain di sebuah taman bermain kecil bersama seseorang. Ia pun segera menuju ke sana.

“Oppa !!! Aku sangat merindukanmu.” ucap Hye Rim sambil memeluk Joong Ki Oppa.

Page 29: Journey of Love Song

“Aku juga, bagaimana keadaanmu?” tanya Oppa sambil melepaskan pelukannya.

“Aku baik-baik saja.” jawab Hye Rim.

“Kau datang sendiri?” tanya seseorang yang sedang bersama Joong Ki Oppa.

“Ye’, wae?” tanya Hye Rim kemudian.

“Apa Min Woo tidak mengantarmu?” ucapnya lagi.

“Ah.. Aku mengerti sekarang. Oppa kakak sepupu Min Woo dan kakak Yi Eun kan?” terka Hye Rim.

“Ye’, kau benar.” jawabnya.

“Boleh aku tau namamu Oppa?” tanya Hye Rim.

“Jung Il Woo himnida.” jawab Oppa yang ternyata bernama Il Woo itu.

“Ah Il Woo Oppa, Annyeonghaseyo.” sapa Hye Rim.

“Sudah perkenalannya?” sela Joong Ki Oppa.

“Baiklah kita persingkat saja ya Hye Rim, sepertinya Oppamu hari ini sedang sangat rindu dengan adiknya.” sindir Il Woo Oppa.

“Baiklah terserah padamu. Hye Rim, bagaimana kalau sekarang kita bermain? Setelah itu ada sesuatu yang ingin aku berikan padamu.” ajak Joong Ki Oppa.

“Ye’.” jawab Hye Rim menyetujui.

Joong Ki Oppa, Hye Rim, dan Il Woo Oppa pun bermain di taman.

Sementara itu, keadaan di rumah Min Woo,,

“Yeoja itu sungguh rajin. Masakannya pun sangat enak.” ucap Min Woo setelah ia menghabiskan makan siangnya.

Ting…. Tong…. (bunyi bel rumah Min Woo)

Min Woo pun membukakan pintu

“Ah Yi Eun!! Kau datang untuk menemaniku?” tanya Min Woo.

“Tentu sepupuku. Bagaimana kalau hari ini kita bermain game?” tawar Yi Eun.

“Baiklah siapa takut?” tantang Min Woo.

Yi Eun dan Min Woo pun bermain game di ruang tamu. Setelah cukup lama,

“Ah lelah, aku berhenti.” ucap Yi Eun.

Page 30: Journey of Love Song

“Itu artinya kau kalah dariku.” jawab Min Woo.

“Baiklah tak apa. Oh ya, Min Woo ada sesuatu yang ingin aku ceritakan padamu.” ucap Yi Eun.

“Bo?” tanya Min Woo.

Kembali lagi kepermainan Hye Rim, Joong Ki Oppa, dan Il Woo Oppa.

“Oppa, aku lelah.” ucap Hye Rim.

“Kalau begitu, ayo kita cari makan.” ajak Il Woo Oppa.

“Kacha !!” ucap Hye Rim dan Joong Ki Oppa semangat.

Mereka pun pergi ke restoran terdekat dan memesan makanan. Tak lama makanan pun datang.

“Oppa, bukankah tadi kau bilang ada yang ingin kau berikan padaku?” tanya Hye Rim setelah ia menghabiskan makanannya.

Joong Ki Oppa mengeluarkan sesuatu dari sakunya dan,,

“Tada… ini ponsel untukmu. Jika kau rindu padaku, kau tak perlu jauh-jauh datang untuk menemuiku.” ucap Joong Ki Oppa.

“Gumawoyo Oppa.” balas Hye Rim.

“Ingat. Nomorku ada dipanggilan cepat nomor 1.” ingat Joong Ki Oppa pada Hye Rim.

“Ye’, arraseo.” jawab Hye Rim.

“Sekarang ayo kembali ke lokasi Joong Ki.” ajak Il Woo Oppa.

“Ye’. Hye Rim kau bisa pulang sendiri kan?” tanya Joong Ki Oppa.

“Tentu.” jawab Hye Rim meyakinkan.

Mereka pun berpisah ketika keluar dari restoran itu. Joong Ki Oppa dan Il Woo Oppa kembali ke lokasi syuting, sedangkan Hye Rim menuju ke stasiun untuk pulang ke Seoul dan sesampainya di stasiun Seoul, ia langsung naik taksi untuk pulang ke ke rumah. Saat Hye Rim berada di depan pintu, ketika ia hendak masuk ke dalam rumah, terdengar suara gaduh.

“Tidak mungkin Hye Rim seperti itu.” ucap salah satu suara laki-laki yang sepertinya itu adalah suara Min Woo.

“Tapi itulah yang telah ia lakukan.” jawab suara lainnya.

Mencoba untuk memberanikan diri, Hye Rim pun masuk ke dalam.

“Aku pulang.” ucap Hye Rim lirih.

Page 31: Journey of Love Song

“ini dia. Orang yang telah merebut orang yang aku suka dan sekarang sedang berusaha merebut sepupuku sendiri.” bentak suara yang didengar Hye Rim saat ia sedang berada di luar, yang nyatanya adalah Yi Eun.

“Cukup Yi Eun, meskipun aku baru mengenalnya tapi aku yakin dia tidak akan melakukan hal buruk seperti itu.” jawab Min Woo.

Karena merasa mengganggu, Hye Rim pun berlari keluar rumah disaat cuaca sedang hujan.

“Hye Rim tunggu!! Aku bisa jelaskan semua padamu.” teriak Min Woo.

Namun, Hye Rim tetap saja berlari.

“Kau keterlaluan, nanti akan kita lanjutkan masalah ini.” ucap Min Woo pada Yi Eun.

“Terserah kau, aku hanya mengatakan apa yang aku lihat.” jawab Yi Eun.

Min Woo pun segera menyusul Hye Rim dengan menggunakan mobilnya. Tak lama, Min Woo menemukan Hye Rim sedang duduk hujan-hujanan di kursi taman. Min Woo pun turun dari mobilnya menggunakan payung dan mulai mendekat menuju Hye Rim.

“Ayo pulang.” ajak Min Woo sambil memayungi kepala Hye Rim.

“Tak apa, aku baik-baik saja. Aku butuh waktu untuk menenangkan diri. Mungkin apa yang dikatakan Yi Eun ada benarnya. Tak seharusnya aku merebut kebahagiaan orang lain, terutama orang-orang yang dicintainya.” jawab Hye Rim.

“Baiklah aku mengerti perasaanmu, tapi apa yang ingin kau lakukan sekarang? Malam seperti ini di taman? Kau bisa menenangkan dirimu di rumah, aku janji aku tidak akan mengganggumu. Kau ingat? Aku ditugasi Eomma untuk menjagamu, tak mungkin aku pulang begitu saja dan meninggalkanmu sendiri di sini.” ucap Min Woo.

“Aku ingat dan aku tau hal itu, baiklah kau pulang saja sekarang. Aku janji aku akan menjaga diriku sendiri, kau tak perlu khawatir, jika aku sudah tenang, aku akan segera pulang.” balas Hye Rim.

“Kau yakin?” tanya Min Woo.

“Ye’.” jawab Hye Rim.

“Baiklah aku pulang, jaga dirimu baik-baik, jika ada masalah segera hubungi aku.” ucap Min Woo.

“Ya, pulang sana.” jawab Hye Rim.

Setelah Min Woo pulang Hye Rim pun mulai melangkahkan kakinya. Ia tak tau harus ke mana, akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke rumah Min Young yang kebetulan ada di dekat taman.

Tok.. Tok.. Tok.. (Hye Rim mengetuk pintu)

Page 32: Journey of Love Song

Tak lama ada seorang namja yang membukakan pintu untuknya.

“Annyeonghaseyo Oppa. Mianhae datang malam-malam seperti ini. Perkenalkan, Hye Rim himnida, teman Min Young. Apa Min Young ada?” ucap Hye Rim.

“Dia ada di kamar. Tak apa masuklah, kau kehujanan pasti dingin kan?” tanya Oppa itu.

Hye Rim pun masuk ke rumah Min Young dan duduk di ruang tamu.

“Ini handuk, baju ganti, dan segelas coklat panas. Minumlah lalu keringkan rambutmu, dan ganti pakaianmu itu.” ucapnya.

“Ne’, kamsahamnida Oppa. Apa Oppa, kakaknya Min Young?” tanya Hye Rim.

“Cheonmaneyo, Ye’. Taemin himnida. Gantilah pakaianmu, akan kupanggilkan Min Young dulu.” ucap Taemin Oppa.

Hye Rim pun menuju kamar kecil yang terletak di dekat tangga rumah Min Young. Sementara Taemin Oppa memanggil Min Young di kamarnya.

“Min Young, ada Hye Rim di bawah. Dia kehujanan, Oppa tak tau mengapa, lebih baik kau temani dia.” ucap Taemin Oppa.

“Hye Rim? Benarkah?” tanya Min Young.

“Ye’.” jawab Oppa.

Min Young segera turun dan dilihatnya Hye Rim sedang duduk mengenakan pakaian miliknya sambil mengeringkan rambutnya.

“Hye Rim!!” panggil Min Young saat ia sedang berada di tangga.

“Kau kenapa?” tanya Min Young kemudian ketika ia telah berada di samping Hye Rim.

“Ceritanya panjang. Nanti akan aku ceritakan, tapi bolehkah aku meminta tolong sesuatu padamu?” tanya Hye Rim.

“Bo?” tanya Min Young.

“Izinkan aku menginap malam ini?” ucap Hye Rim.

Min Young hanya terdiam, dia lalu melihat ke arah tangga, dimana Taemin Oppa berada. Taemin Oppa pun menganggukkan kepala tanda setuju.

“Baiklah. Ayo ikut aku ke kamar.” ajak Min Young.

“Gumawo Min Young, kamsahamida Oppa.” ucap Hye Rim sambil menatap Min Young dan Taemin Oppa.

Page 33: Journey of Love Song

Min Young dan Hye Rim pun menaiki tangga menuju ke kamar Min Young. Sesampainya di kamar,,

“Ada apa sebenarnya Hye Rim?” tanya Min Young saat ia duduk di atas tempat tidur.

“Begini, tadi saat istirahat, tanpa sengaja aku menjatuhkan gelang milikku, gelang itu sangat berharga untukku, ternyata yang menemukan adalah Kwang Min…” (terputus)

“Tunggu dulu, kenapa bisa Kwang Min yang menemukan?” potong Min Young.

“Saat itu aku akan masuk ke perpustakaan, dan tanganku terjepit di antara pintu, sesaat setelah itu Kwang Min juga ke perpustakaan, saat itulah dia menemukan gelangku, bisa kita lanjutkan?” tanya Hye Rim.

“Baiklah.” jawab Min Young.

“Saat itu Kwang Min penasaran dengan inisial huruf yang ada di gelangku. Sebenarnya inisial Y ini adalah nama temanku.” jelas Hye Rim.

“Siapa? Kenapa Kwang Min begitu penasaran?” ucap Min Young.

“Y itu untuk Young Min. Sepertinya Kwang Min ada firasat jika Young Min adalah kakak kembarnya, oleh karena itu dia mengajakku ke taman belakang sekolah untuk menanyakan semuanya.” jawab Hye Rim.

“Namanya sama denganku hanya saja berkebalikan. Benarkah Kwang Min punya kakak kembar? Kau tidak sedang bercanda kan?” tanya Min Young.

“Ya begitulah. Tidak, aku serius, Kwang Min sendiri yang menceritakannya padaku.” ujar Hye Rim.

“Lalu?” tanya Min Young penasaran.

“Di saat aku sedang menceritakan semua pada Kwang Min, ternyata Yi Eun melihat itu, ia marah. Dan saat tadi aku baru pulang menemui Oppaku di Jin An, dia datang ke rumah Min Woo dan membentakku, dia bilang, aku telah merebut orang yang ia suka dan juga sepupunya.” jelas Hye Rim.

“Aku tak bermaksud seperti itu, aku hanya melakukan apa yag seharusnya aku lakukan.” lanjut Hye Rim dengan suara terisak.

“Sudahlah tak apa, tenangkanlah dulu dirimu di sini, jika aku bisa nanti akan aku berikan solusi untuk masalahmu ini.” ucap Min Young menenangkan.

“Gumawoyo Min Young. Boleh aku minta tolong lagi padamu?” tanya Hye Rim.

“Ne’. Bo?” ucap Min Young.

“Tolong jangan beritahu Min Woo jika aku ada di rumahmu.” pinta Hye Rim.

Page 34: Journey of Love Song

“Ya, baiklah.” balas Min Young.

Keesokan harinya,,

“Hye Rim, Hye Rim?” panggil Min Young sambil menggoyang-goyangkan badan Hye Rim.

Min Young pun memegang dahi Hye Rim.

“Astaga! Panas sekali, lebih baik kau tak usah sekolah dulu.” ucap Min Young pada dirinya sendiri.

Min Young pun segera turun untuk berangkat ke YoungDong High School. Dan memberitahu Taemin Oppa jika Hye Rim demam tinggi.

“Oppa, Hye Rim demam tinggi, tolong jaga dia. Tak apa tak mengantarku, aku bisa naik taksi, Oppa tolong rawat dia. Aku mohon.” ucap Min Young.

“Tanpa kau memohon pun Oppa akan melakukannya. Sudah berangkat sana, nanti kau terlambat.” ucap Oppa mengingatkan.

“Ye’, kamsahamnida Oppa. Aku berangkat.” ucap Min Young.

Min Young berangkat ke sekolah sedangkan Taemin Oppa menjaga Hye Rim.

Saat di sekolah,,

“Mana Hye Rim? Seharian di kelas aku tak melihatnya.” tanya Jeong Min.

“Hmmmm,,, dia…” ucap Min Woo terbata, lalu menarik tangan Jeong Min.

“Dia pergi dari rumah.” bisik Min Woo pada Jeong Min.

“Bo? Pergi dari rumah?” ucap Jeong Min terkejut.

Min Woo kembali menarik Jeong Min dan menyekap mulutnya.

“Kecilkan suaramu.” ucap Min Woo.

“Mianhae, tak sengaja. Tapi kenapa dia bisa pergi?” tanya Jeong Min dengan sedikit berbisik.

“Aku tak bisa menceritakannya padamu. Aku rasa ini hanya salah paham.” jawab Min Woo.

“Jika ini salah paham, kenapa tak kau jelaskan padanya? Pasti takkan begini akhirnya.” ujar Jeong Min.

“Maunya seperti itu, tapi kurasa yeoja manis itu butuh waktu untuk sendiri.” ucap Min Woo.

Page 35: Journey of Love Song

“Yeoja apa?” tanya Jeong Min.

“Aniyo. Tak apa. Ayo ke klub seni.” ajak Min Woo.

Jeong Min dan Min Woo pun pergi ke ruang seni. Sesampainya di sana,,

“Jeong Min, dimana Hye Rim? Bukankah hari ini masih ada test untuknya?” ucap Dong Hyun si ketua klub.

“Tak tau, sepertinya ia tidak sekolah, lain kali saja kita beri dia test ini. Kita juga belum ada pertunjukan kan?” jawab Jeong Min.

“Min Woo, kemana dia? Kau satu rumah dengannya kan?” tanya Dong Hyun.

“Sepertinya sedang ada yang dia kerjakan, tadi malam dia izin keluar rumah padaku.” ucap Min Woo.

“Izin? Ada yang dikerjakan? Kau yakin?” ucap Yi Eun.

“Apa maksudmu berkata seperti itu?” balas Yeon Jee.

“Aku tak bermaksud apapun.” jawab Yi Eun.

Min Woo yang geram dengan sikap sepupunya pun segera menariknya.

“Kumohon jangan perpanjang masalah ini, ini masalah keluarga kita, jadi jangan permalukan keluargamu sendiri.” ancam Min Woo.

“Baiklah, kali ini aku mengalah.” ucap Yi Eun.

Sepulang sekolah…

Saat Min Young hendak naik taksi..

“Min Young tunggu…” teriak Min Woo.

“Ada apa? Aku sedang buru-buru.” ucap Min Young.

“Aku hanya ingin bertanya, apa kau melihat Hye Rim?” tanya Min Woo.

“Hmmm,, Tidak, aku tidak melihatnya.” ucap Min Young menutupi.

“Yasudah, gumawo Min Young.” balas Min Woo sambil membungkukkan badan.

Taksi pun melaju..

“Oh ya, Min Young hubungi aku jika kau melihatnya !!” teriak Min Woo ketika taksi yang dinaiki Min young telah pergi.

Sesampainya Min Young di rumah,,

Page 36: Journey of Love Song

“Aku pulang, Oppa, Hye Rim bagaimana?” ucap Min Young saat ia sampai di rumah dan segera bergegas ke kamarnya.

“Hey, kecilkan suaramu. Hye Rim sedang istirahat, demamnya sudah turun tapi kelihatannya dia masih pusing, jadi biarkan dia istirahat dulu. Kau mengerti?” ujar Taemin Oppa.

“Ye', Pak Dokter.” jawab Min Young.

“Apa-apaan kau ini.” balas Taemin Oppa.

“Aniyo, aku main-main saja.” ucap Min Young.

“Terserah kau saja, sekarang ganti pakaianmu lalu kita makan siang.” lanjut Taemin Oppa.

“Ye’.” jawab Min Young.

Sementara itu di rumah Min Woo..

“Aaaaaahhhhhh….. aku harus bilang apa jika Eomma menelponku? Seharusnya tak kubiarkan Hye Rim pergi.” teriak Min Woo pada dirinya sendiri.

Tak lama setelah itu,,

Kring… Kring…. (telepon rumah Min Woo bordering)

“Mampus aku, itu pasti Eomma, bagaimana ini? Tuhan… Aku memasrahkan semuanya padamu.” ucap Min Woo sambil melangkah menuju telepon rumah.

“Yoboseo?” ucap Min Woo.

“Ne’, ini Eomma. Min Woo apa kau sudah makan siang?” tanya Eomma.

“Aniyo, aku baru pulang.” jawab Min Woo.

“Kau ingat kan besok kau harus menjemput Eunbin?” ucap Eomma.

“Ye’, aku ingat. Hhmm.. Eomma.” panggil Min Woo.

“Ne’.” ujar Eomma.

“Apa Eomma tau nomor ponsel Hye Rim?” tanya Min Woo.

“Untuk apa? Kenapa kau tak menanyakannya sendiri pada Hye Rim.” jawab Eomma.

“Itu masalahnya. Dia belum pulang sekarang, aku ingin menghubunginya, tapi bagaimana?” ucap Min Woo.

“Kemana dia? Kau tak pulang bersamanya?” balas Eomma panik.

Page 37: Journey of Love Song

“Eomma tenang dulu, dia bilang tadi ingin pulang duluan, yasudah aku biarkan, ku kira dia telah sampai, namun ketika aku sampai di rumah dia tak ada.” jelas Min Woo.

“Min Woo… kau ceroboh sekali. Baiklah Eomma akan menghubungi Joong Ki, dan nanti akan Eomma kirimkan nomornya padamu.” ucap Eomma.

“Ye’, kamsahamnida Eomma.” jawab Min Woo.

Min Woo menutup telepon dan pergi ke kamarnya.

“Kuharap kau tak tersesat Hye Rim.” ujar Min Woo seusai ia mengganti pakaiannya.

Tak lama, ada pesan masuk di ponsel Min Woo.

To : Min Woo

Ini nomor Hye Rim, segera hubungi dia. Jika kau telah menemukannya segera beri tau Eomma. Kau mengerti kan? Dan jangan biarkan kejadian ini terjadi lagi.

82467098 From : Eomma

Min Woo pun membalas pesan itu.

To : Eomma

Ne’ kamsahamnida Eomma. Jaga diri Eomma baik-baik, aku merindukanmu.

From : Min Woo

Dan setelah itu, ia segera menekan tombol angka untuk menghubungi Hye Rim. Tak lama..

“Ayolah Hye Rim, angkat. Aku mencemaskanmu.” ucap Min Woo menunggu teleponnya diangkat.

“Yoboseo?” ucap suara di ujung ponsel Min Woo.

“Hye Rim-ssi?” jawab Min Woo.

“Ah aniyo. Memang benar ini ponsel Hye Rim, tapi aku bukan Hye Rim. Sekarang kau sedang berbicara dengan Park Min Young, jika aku boleh tau siapa disana?” tanya Min Young.

Tak lama sambungan telepon terputus…

“Apa-apaan orang ini, aku sudah bertanya tapi justru ditutupnya. Dasar tidak sopan.” ucap Min Young agak keras hingga Hye Rim terbangun.

Page 38: Journey of Love Song

“Ada apa? Siapa yang menelepon di ponselku?” ujar Hye Rim lemas.

“Aku tak tau, saat ku tanya dia menutup ponselnya.” jawab Min Young.

Ting… Tong.. (bunyi bel rumah Min Young)

“Ada tamu, buka pintu sana.” ucap Hye Rim.

“Ye’, tunggu sebentar ya?” jawab Min Young, yang kemudian turun ke lantai bawah untuk membukakan pintu.

“Siapa?” ucap Min Young saat ia membuka pintu dan yang dilihatnya…

“Ini aku. No Min Woo.” jawab Min Woo.

“Kau? Apa yang kau lakukan di sini? Tak biasanya kau datang ke rumahku?” tanya Min Young.

“Aku bukan ingin menemuimu, tapi aku ingin bertemu dengan Hye Rim.” ucap Min Woo dengan nada yang sedikit manis.

“Darimana kau tau? Apa jangan-jangan kau menguntit ya?” balas Min Young curiga.

“Aniyo, aku yang menelepon tadi.” ujar Min Woo.

“Sudahlah aku tak dapat berbohong lagi jika sudah begini.” pasrah Min Young.

“Dia ada di kamarku. Masuk saja.” lanjut Min Young.

Min Woo pun masuk rumah Min Young dan menuju kamar.

“Hye Rim, ayo pulang. Kau sudah satu hari pergi dari rumah, dan sudah satu kali pula aku membohongi Eomma, jika kau tinggal disini lebih lama, semakin banyak pula aku akan berbohong.” pinta Min Woo.

“Pulanglah Hye Rim, aku yakin masalahmu dengan Yi Eun pasti akan selesai, aku akan membantumu. Aku janji.” ucap Min Young yang duduk di samping Hye Rim.

“Baiklah, aku pulang.” jawab Hye Rim kemudian.

“Baguslah, aku tunggu kau di mobil.” ujar Min Woo yang kemudian berlalu.

“Min Young, kamsahamnida untuk semuanya. Sampaikan juga rasa terima kasihku pada Taemin Oppa.” ucap Hye Rim.

“Ye’, jaga dirimu. Jika ada masalah hubungi saja aku, semua nomor kontak temanmu sudah aku masukkan di ponselmu.” ujar Min Young.

“Ne’, gumawo Min Young. Aku pulang dulu.” ucap Hye Rim saat ia telah ada di teras rumah Min Young.

Page 39: Journey of Love Song

Hye Rim pun kemudian masuk ke mobil

“Annyeong Min Young.” ucap Min Woo.

Tak lama, mobil pun melaju.

“Apa kau masih merasa tak enak badan?” tanya Min Woo.

“Aniyo, aku baik-baik saja.” jawab Hye Rim.

“Baiklah kalau begitu, kita langsung pulang saja ya?” ujar Min Woo.

“Ye’.” balas Hye Rim.

Sesampainya di rumah,,

“Istirahatlah. Besok apakah kau sanggup bersekolah?” tanya Min Woo.

“Ye’.” jawab Hye Rim sambil berlalu menuju kamarnya.

Saat Hye Rim di kamar..

“Sepertinya aku harus menjauh dari Min Woo ataupun Kwang Min, aku tak mau ada salah paham antara aku dan Yi Eun.” ujar Hye Rim.

Keesokan harinya..

“Hye Rim..” panggil Min Woo dari luar kamar Hye Rim, namun tak ada jawaban.

Min Woo memberanikan diri untuk masuk, dan ternyata..

“Hye Rim!! Dimana kau??” teriak Min Woo.

Min Woo segera mencari ke sekeliling rumah namun percuma hasilnya nihil. Dia segera mengambil ponselnya dan menghubungi Hye Rim.

“Hey, kau dimana?” tanya Min Woo.

“Wae? Aku di kelas sekarang.” jawab Hye Rim dengan santai.

“Aku cemas mencarimu dan kau hanya menjawab: ‘Wae?’ apa maksudnya itu?” ucap Min Woo.

“Aku tak bermaksud apapun. Hari ini hari yang penting untukku, makanya aku harus datang lebih awal.” ujar Hye Rim.

“Baiklah, terserah padamu.” balas Min Woo yang kemudian memutuskan hubungan telepon dengan kesal.

Saat istirahat di sekolah,,

Page 40: Journey of Love Song

“Hye Rim, kau ingat hari ini kan?” tanya Jeong Min.

“Tentu.” jawab Hye Rim.

“Memang hari ini ada apa?” tanya Hyun Seong.

“Hari ini adalah hari lanjutan test untuk Hye Rim, kau lupa?” ucap Jeong Min mengingatkan.

“Ah, kau benar. Kalau begitu, semangat Hye Rim.” ucap Hyun Seong.

“Hyun Seong, kemari sebentar.” ucap Jeong Min seraya menarik tangan Hyun Seong menjauh dari Hye Rim.

“Ada apa kalian ini?” tanya Hye Rim.

Setelah lama berdiskusi,,

“Kami punya yel-yel penyemangat untukmu.” ujar Jeong Min.

“Bo?” tanya Hye Rim kemudian.

“Hwaiting!! Ppyoong!! Ppyoong!! Ppyoong!! Ppyoong!! Ppyoong!! Saranghaeyo…” ucap Jeong Min dan Hyun Seong sambil membentuk tangan mereka menyerupai hati di atas kepala.

“Kamsahamnida, memang sebegitu sulit test ini ya?” tanya Hye Rim.

Tak lama mereka sampai di depan ruang seni.

“Bagaimana Hye Rim, kau siap?” tanya Dong Hyun.

“Tentu, siap tak siap aku harus siap kan?” ucap Hye Rim.

“Kalau begitu baiklah. Shin Gyun? Bisa kau bantu aku?” ucap Dong Hyun.

“Ye’.” balas Shin Gyun yang kemudian mengambil penutup mata dan mengarah ke Hye Rim.

“Apa ini?” tanya Hye Rim kemudian.

“Inilah test yang menurutku sangat sulit, kau harus berkonsentrasi penuh untuk dapat melewatinya.” ujar Jeong Min.

“Baiklah, aku akan berusaha.” ucap Hye Rim menyemangati dirinya sendiri.

Tak lama, Shin Gyun telah memakaikan penutup mata di mata Hye Rim. Hye Rim kemudian berdiri di tengah ruang seni, di sekelilingnya berdiri Yi Eun, Min Young, Gyeo Ah, Shin Gyun, dan Yeon Jee. Testnya adalah menguji pendengaran Hye Rim, Hye Rim harus menebak suara nyanyian yang ia dengar. Masing-masing dari Yi Eun, Min Young, Gyeo Ah, Shin Gyun, dan Yeon Jee akan menyanyikan lagu yang berbeda, tugas Hye Rim harus menebak siapa yang menyanyi

Page 41: Journey of Love Song

dengan judul lagu yang dinyanyikannya, kemudian melanjutkan lagu tersebut. Hye Rim mulai berkonsentrasi, dan yang lainnya mulai bernyanyi, setelah didengar cukup lama, Hye Rim mulai menjawab.

( Gyeo Ah ) han yeojaga meoreojyeoga namjaneun norae bureujiman nunmuri naneungeol ibyeoriran

“Gyeo Ah, love song dari big bang.” ucap Hye Rim yang kemudian melanjutkan nyanyian Gyeo Ah.

( Hye Rim ) neol manjilsuga eomneungeol I know yeah eh tteoreojineun nal jabajwo Hello

( Gyeo Ah ) I hate this love song I hate this love songI hate this love song I hate this love song( Hye Rim ) I hate this love song I hate this love songI hate this love song I hate this love song

( Gyeo Ah ) i sarang noraega sirheo dasin an bureuri neoreul tteoolliji anke ijeulsu itgei sarang noraega sirheo useumyeo bureuri geudaega oeropji anke jigeum neoegero nan ooh ooh ooh ooh ooh ooh hoo nan ooh ooh ooh ooh ooh ooh hoo

( Hye Rim ) nan duryeowo i sesangeun uimi eobseo dalgwa byeori inneun neo inneun geu gose deryeogajwo( Gyeo Ah ) urineun areumdawonneunde You know naege sarangeul gareuchyeojun neo Hello

( Hye Rim ) I hate this love song I hate this love songI hate this love song I hate this love songI hate this love song I hate this love songI hate this love song I hate this love song

( Gyeo Ah ) i sarang noraega sirheo dasin an bureuri neoreul tteoolliji anke ijeul su itge( Hye Rim ) i sarang noraega sirheo useumyeo bureuri geudaega oeropji anke jigeum neoegero nan ooh ooh ooh ooh ooh ooh hoo nan ooh ooh ooh ooh ooh ooh hoo

( Gyeo Ah ) ttaseuhan haessal tto dareun sesang sseulsseulhi chumchuneun galdaebat pureun eondeok wi nan yeojeonhi geunyeowaui motdahan daehwa amu daedap eomneun mupyojeonghan jeo haneul huingureum dwie sumeo itgetji neon byeori doetgetji( Hye Rim ) nun gamgo ne sumgyeoreul neukkyeo ne kkumeul kkwo nae ipgae beonjin miso jigeum nan neowa sumeul swieo sigana meomchwo geunyeowa nal galla nochimara barama meomchwo nege bonaeneun majimak pyeonji hanjang

( Gyeo Ah ) i sarang noraega sirheo dasin an bureuri neoreul tteoolliji anke ijeulsu itge( Hye Rim ) i sarang noraega sirheo useumyeo bureuri geudaega oeropji anke jigeum neoegero nan ooh ooh ooh ooh ooh nan ooh ooh ooh ooh ooh

Page 42: Journey of Love Song

Tebakan pertama sudah Hye Rim lewati, sekarang ia lanjut mendengar lagi.

( Yeon Jee ) oneuldo nae gieogeul ttarahemaedai gil kkeuteseo seoseongineun na

“Yeon Jee, it has to be you dari yesung.” ucap Hye Rim yang kemudian melanjutkan nyanyian Yeon Jee.

( Hye Rim ) dasin bol sudo eomneun niga nareul butjabananeun tto i gireul mutneunda

( Yeon Jee ) neol bogo sipdagotto ango sipdagojeo haneulbomyeo gidohaneun nal

( Yeon Jee & Hye Rim ) niga animyeon andwaeneo eobsin nan andwaena ireoke haru handareul tto illyeoneul( Yeon Jee ) na apado johanae mam dachyeodo joha nangeurae nan neo hanaman saranghanikka

( Hye Rim ) na du beon dasineunbonael su eopdagona neoreul itgo salsun eopdago

( Yeon Jee & Hye Rim ) niga animyeon andwaeneo eobsin nan andwaena ireoke haru handareul tto illyeoneul( Hye Rim ) na apado johanae mam dachyeodo joha nangeurae nan neo hanaman saranghanikka

( Yeon Jee ) nae meongdeun gaseumineol chajaoragosorichyeo bureunda

( Hye Rim ) neon eodinneungeoninaui moksori deulliji annninaegeneun

( Yeon Jee ) na dasi saradomyeot beoneul taeeonadoharudo niga eobsi sal su eomneun na

( Hye Rim ) naega jikyeojul saram

Page 43: Journey of Love Song

( Yeon Jee ) naega saranghal saram nan

( Yeon Jee & Hye Rim ) geurae nan neo hanamyeon chungbunhanikka

( Hye Rim ) neo hanaman saranghanikka

Perjuangan Hye Rim terus berlanjut, ia kembali mendengarkan suara-suara yang masuk ke telinganya. Hye Rim terus berkonsentrasi, tak lama ia mendengar sebuah lagu yang tak asing lagi baginya.

( Shin Gyun ) Na Ajik seotul jimanGeokjung seulonpneunbit boda malopshinaPokeunhee annajumyun jokaesuh

“Ah, ye’, arraseo. Shin Gyun, hmm spread it’s wings dari f(x).” ucap Hye Rim sedikit ragu namun tetap melanjutkan lagu tersebut.

( Hye Rim ) Na joguem himdueljimanApeummyun jamshibu ajik maneun nali ILugopun kkumi naleul dashi ileuhsuhgaehae

( Hye Rim & Shin Gyun ) NalgaeleulpyeogoJuhhaneul wiaeh hwul hwul nalabga( Shin Gyun ) Nunmuleun annyeong( Hye Rim ) Ssangcheodo annyeong( Hye Rim & Shin Gyun ) Ijae euljianna

( Hye Rim ) NalgaeleulpyeogoSaesangeul hyang aeh himkkut waecheobwaDuhisang nan ( Shin Gyun ) (nan) Uhjaeeh naegah anyah ( Shin Gyun ) (anyah)Nuhwahamkae lamyun

( Shin Gyun ) Na Taeloneun JicheodoPogihalsu opsuhIjaeshijakiya, naleuljikuhbwajoDeuluhwo maja ijae

( Hye Rim & Shin Gyun ) NalgaeleulpyeogoJuhhaneul wiaeh hwul hwul nalabga( Shin Gyun ) Nunmuleun annyeong( Hye Rim ) Ssangcheodo annyeong( Hye Rim & Shin Gyun ) Ijae euljianna

( Shin Gyun ) NalgaeleulpyeogoSaesangeul hyang aeh himkkut waecheobwa

Page 44: Journey of Love Song

Duhisang nan ( Hye Rim ) (nan) Uhjaeeh naegah anyah ( Hye Rim ) (anyah)Nuhwahamkae lamyun

( Hye Rim ) Oh! Yo! Ijae neunmuldeul eun bye bye bye.Igeuhnaesu itseo I don’t cryHaeneuleh nalaganeun saedul cheoleomBahaneul bitnaneun byuldeul choleom( Shin Gyun ) Bosuk gwado gatteungeuh nae kkum, milae, himang, mideum.Eut deon jigyupi wado I don’t careHwanagae eutneungoya it’s ok.

( Hye Rim ) Hoohaeyeo naleulwiaesoNaejyumbooleul dageulgoNaleul wiaeseo

( Shin Gyun ) Nalgaeleulpyeogo ( Hye Rim ) (pyeogo~)Juhhaneul wiaeh hwul hwul nalabga ( Hye Rim ) (yah~)Nunmuleun annyeong Ssangcheodo annyeong ( Hye Rim ) (annyeong~)Ijae euljianna ( Hye Rim ) (euljianna~)

( Shin Gyun ) Nalgaeleulpyeogo ( Hye Rim ) (yah~)Saesangeul hyang aeh himkkut waecheobwa ( Hye Rim ) (waecheobwa~)Duhisang nan ( Hye Rim ) (nan) Uhjaeeh naegah anyah ( Hye Rim ) (anyah)Nuhwahamkae lamyun

( Hye Rim ) Ileotgaenan ( Shin Gyun ) (nan)Woohsulgaitso ( Shin Gyun ) (itso)( HYe Rim & Shin GYun ) Nuhwahamkae lamyun

(“Berarti hanya tersisa Min Young dan Yi Eun. Aku harus bisa menebaknya.” ucap Hye Rim dalam hati)

Ia melanjutkan apa yang ia dengar.

( Min Young ) Ooo ooo ooo Georeosseo geunyang georeosseo ni saenggagi na tto georeosseo Girirheun eorinaicheoreom galgoseul molla nunmuri na

“Hhmm,,, Min Young, Love Oh Love dari davichi.” terka Hye Rim yang kemudian menyambung nyanyian Min Young.

( Hye Rim ) Neowa naega darmagan gieok Neowa naega apatdeon gieok modu sojunghae

Page 45: Journey of Love Song

( Min Young ) Jureureureureuk jureureureureuk Nunmuri heulleo gieogi heulleo ajik neoreul saranghanabwa

( Hye Rim ) Gajima sarang sarang sarang aaa ( Min Young ) Jebal jebal gajima aaa ( Hye Rim ) Nunmultuseongi sangcheotuseongi nae gaseumeun eotteohkae Apa apa apa gajima saranga

( Min Young ) Ooo ooo nal tteona tteona gajima ( Hye Rim ) Ooo ooo nal tteona tteona gajima

( Hye Rim ) Bioneun uulhan nareneun niga saenggangna nunmuri na

( Min Young ) Neowa naega useotdeon gieok Neowa naega datwotdeon gieok modu sojunghae

( Hye Rim ) Jureureureureuk jureureureureuk Nunmuri heulleo gieogi heulleo ajik neoreul saranghanabwa

( Min Young & Hye Rim ) Gajima sarang sarang sarang aaa Jebal jebal gajima aaa ( Min Young ) Nunmultuseongi sangcheotuseongi nae gaseumeun eotteohkae Apa apa apa

( Hye Rim ) Sorichyeo sorichyeo bulleodo amuri ni ireum bulleodo Daedabeomneun neo honja namgyeojin nan nan eotteohkae

( Min Young ) Gajima sarang sarang sarang aaa Jebal jebal gajima aaa ( Hye Rim ) Nunmultuseongi sangcheotuseongi nae gaseumeun eotteohkae Apa apa apa gajima saranga

Setelah nyanyian itu selesai Hye Rim dengan lekas menjawab yang terakhir,

( Yi Eun ) Tteorineun neoui ibseurul nan nan cheoeum boaji Museun mal halyeogo mal halyeogo Oh~ tteumman deurineunji Seulpeun yegameun da majneundan norae gasacheoromSeolma anigetji anilkkeoya oh~ anieoyaman dwe

“Ah ne’. Yang terakhir Yi Eun, don’t say goodbye dari davichi juga.” ucap Hye Rim dengan semangat dan lanjut bernyanyi.

Page 46: Journey of Love Song

( Hye Rim ) Beolsseo neon nareul tteona ni maeummajeo tteona Tto mommajeodo tteonaneunde Nan molla neol jabeul bangbeobeul jomNuga nege malhaejwoyo

( Hye Rim ) Oneulbam geu malmaneun marayoWae nal beorigo ganayoNa maeumi apa gaseumi apa Nunmul cha orayo

( Yi Eun ) Ajigeun annyeong urin andwaeyoNeon geu ibeul deo yeoljima Annyeongirago naege malhajima

( Hye Rim ) Chagaeun neoui hanmadiga nal ju jeo an jeojiSesang muneojil deu muneojin deu oh~ nunmulman nunmulman

( Yi Eun ) Jigeum sungani gamyeon I sungani jinamyeonYeong-yeong urin ibyeorindeSaranghae jugdorok saranghan nalNal beolriji marajwoyo

( Hye Rim ) Oneulbam geu malmaneun marayo Wae nal beorigo ganayo Nan maeumi apa gaesumi apa Nunmul cha orayo

( Yi Eun ) Ajigeun annyeong urin andwaeyo Neon geu ibeul deo yeoljimaAnnyeongirago naege malhajimaMalhajima~

( Hye Rim ) Ibyeori mwonji naneun mollayoGeunyang seoreobgo seoreowoNa sayeoni manha chueogi manhaGaseum jji jeojyeoyo

( Hye Rim ) Ajigeun annyeong urin andwaeyoNeon geu ibeul deo yeoljima

Page 47: Journey of Love Song

Annyeongirago naege malhajima

( Yi Eun ) Annyeongirago( Yi Eun & Hye Rim ) Naege malhajima

Setelah Hye Rim dan Yi Eun selesai bernyanyi, semua anggota klub pun bertepuk tangan.

“Bagus. Kau menyanyi dengan baik, kau telah lulus dari test ini.” ucap Dong Hyun saat Hye Rim baru saja melepaskan penutup matanya.

“Ye’, kamsahamnida.” balas Hye Rim sambil membungkukkan badannya.

Jeong Min, Hyun Seong, Kwang Min, Gyeo Ah, Min Young, Yeon Jee, dan Shin Gyun pun mendekati Hye Rim.

“Selamat ya Hye Rim, saat mengikuti test ini waktu itu, ada satu lagu yang tak bisa aku tebak, tapi kau bisa melakukannya dengan baik. Sekali lagi selamat ya!!” ucap Gyeo Ah.

“Chukae Hye Rim. Kau menyanyi lebih baik dariku dibandingkan saat aku dulu.” ucap Yeon Jee.

Setelah semua mengucapkan selamat, Hye Rim keluar dari ruang seni.

“Ternyata test itu memang sulit, telingaku berdengung, lebih baik aku ke kantin mungkin bisa menenangkan diri di sana.” ucap Hye Rim saat di perjalanan menuju kantin.

“Mana bisa kau menenangkan diri di kantin lebih baik kau ikut aku.” jawab seseorang yang tiba-tiba muncul dan menarik tangan Hye Rim.

“Min Woo!!! Apa-apaan kau ini..” ucap Hye Rim sambil melepaskan tangan Min Woo dari tangannya.

“Wae? Aku hanya ingin menebus kesalahanku padamu. Aku tak mungkin diam dengan masalah yang ada.” balas Min Woo.

“Masalah apa maksudmu? Yi Eun? Itu masalahku, aku bisa mengatasinya, kau tak perlu khawatir. Yang perlu kau lakukan hanyalah bersikap sewajarnya padaku.” jelas Hye Rim.

“Apa maksudmu dengan bersikap sewajarnya?” tanya Min Woo.

“Bukankah hari ini Eun Bin pulang?” tanya Hye Rim mengalihkan pertanyaan Min Woo.

Page 48: Journey of Love Song

“Apa maksudmu? Memang hari ini Eun Bin pulang, tapi masalah ini bisa kita bahas nanti, aku sedang bertanya dari maksud pertanyaanmu.” ujar Min Woo dengan nada yang sedikit kesal.

“Aku tak bermaksud apa-apa, kau cari tau sendiri dari arti kata-kata itu.” ucap Hye Rim yang kemudian meninggalkan Min Woo, namun saat diperjalanan ia menoleh lagi.

“Oh ya!! Di rumah bahan makanan habis, tak ada makanan untuk Eun Bin, mungkin nanti saat pulang sekolah aku akan ke supermarket dulu baru pulang ke rumah.” lanjut Hye Rim.

“Dasar yeoja itu.” ucap Min Woo.

Tak lama setelah Hye Rim pergi, datanglah Kwang Min mendekat ke arah Min Woo.

“Ada apa? Apa Hye Rim bersikap aneh padamu?” tanya Kwang Min.

“Apakah terlihat jelas?” tanya Min Woo balik.

“Aniyo, dia juga bersikap aneh padaku, apa dia sedang ada masalah?” ujar Kwang Min.

“Entahlah, sepertinya begitu.” jawab Min Woo pura-pura tak tau.

Saat pulang sekolah, di kelas Hye Rim.

“Hye Rim,, tunggu!! Kita pulang bersama ya?” tawar Jeong Min saat Hye Rim ada di pintu kelas.

“Tak bisa Jeong Min, aku harus ke supermarket dulu sebelum pulang. Ada yang harus aku beli.” jawab Hye Rim.

“Aahh, kebetulan sekali. Bagus kalau begitu. Aku boleh ikut?” tanya Jeong Min kemudian.

“Tentu. Ayo cepatlah.” ucap Hye Rim.

Mereka pun pergi bersama ke supermarket, sementara Min Woo.

“Bagus apanya? Apa Jeong Min juga menyukai yeoja itu? AAAAGGGGRRRRRHHHH !!!!!” teriak Min Woo.

“Tenang Min Woo, Jeong Min tidak menyukai yeoja-mu, dia hanya punya misi. Jadi kau tak perlu khawatir, kau percaya pada Jeong Min kan?” ucap Hyun Seong yang saat itu juga ada di kelas.

“Misi? Misi apa maksudmu?” tanya Min Woo.

Page 49: Journey of Love Song

Di perjalanan menuju supermarket lebih tepatnya di dalam bis..

“Hye Rim, aku ingin bertanya sesuatu padamu.” ujar Jeong Min.

“Bo?” tanya Hye Rim.

“Aku sejujurnya orang yang sering berbasa-basi, tapi untuk masalah ini, aku tak ingin berbasa-basi.” ucap Jeong Min.

“Ya, lalu? Apa yang ingin kau tanyakan?” tanya Hye Rim lagi.

“Begini, kau mengenal Gyeo Ah kan?” ucap Jeong Min.

“Maksudmu Baek Gyeo Ah kelas X.A1? Yang satu klub dengan kita juga kan?” jawab Hye Rim.

“Ne’, itulah dia.” balas Jeong Min.

“Lalu?” tanya Hye Rim yang masih penasaran.

“Aku ingin kau membantuku memberikan surat ini. Sebenarnya ingin kuberikan sendiri tapi sepertinya tak baik, jadi bisa kau tolong aku?” ucap Jeong Min dengan sedikit memohon.

“Baiklah, tak masalah. Kau kan temanku, tentu aku akan membantumu.” jawab Hye Rim dengan senyuman kecil di bibirnya.

“Gumawo, kau memang teman yang baik.” ujar Jeong Min kemudian.

Tak terasa, mereka pun telah sampai di halte yang tak jauh dari supermarket. Sementara itu, di rumah, Min Woo sedang membersihkan rumah sembari menunggu Hye Rim pulang. Setelah cukup lama, Hye Rim pun pulang.

“Aku pulang.” ucap Hye Rim.

“Lama sekali apa saja yang kau lakukan?” ujar Min Woo yang berada di ruang tamu.

“Bukankah aku sudah memintamu untuk bersikap sewajarnya padaku?” jawab Hye Rim yang sedang meletakkan belanjaannya di dapur, lalu menuju kamarnya.

“Aku sungguh tak mengerti denganmu Hye Rim.” balas Min Woo.

“Memang kau tak harus mengerti.” ucap Hye Rim saat ia berada di anak tangga terakhir.

“Oh ya bukankah ini sudah waktunya kau menjemput Eun Bin?” lanjutnya saat ia ada di pintu kamar.

“Kau tak ikut?” tanya Min Woo dari lantai bawah.

Page 50: Journey of Love Song

“Bagaimana kalau aku yang menjemput Eun Bin lalu kau yang memasak?” tawar Hye Rim.

“Terserah padamu. Aku pergi dulu.” ucap Min Woo lalu pergi.

Sementara Min Woo menjemput Eun Bin, Hye Rim memasak untuk makan siang. Tak lama, Min Woo dan Eun Bin pun pulang.

“Annyeong!!!” sapa Hye Rim pada Eun Bin.

“Annyeong. Aaahh Hye Rim Eonni-ah?” tanya Eun Bin.

“Ye’ darimana kau tau? Apa Ahjumma sudah memberitahumu?” ucap Hye Rim.

“Ne’, saat Eomma bercerita tentang Eonni aku sangat senang.” ujar Eun Bin.

“Wae?” tanya Hye Rim.

“Aku punya teman saat di rumah, biasanya hanya ada Oppa & Eomma. Itu sangat membosankan.” jawab Eun Bin.

“Aku tau.” ucap Hye Rim.

“Sampai kapan kalian akan di sana dan menyindirku? Aku bisa saja menghabiskan makanan ini sendiri.” ujar Min Woo.

Hye Rim dan Eun Bin pun menuju ruang makan. Setelah selesai, Hye Rim pun mencuci piring yang kotor, Min Woo masuk ke kamarnya dan Eun Bin….

“Eonni, mau aku bantu?” tawar Eun Bin.

“Aniyo, tak apa sedikit lagi selesai. Setelah ini aku akan mengantarmu ke kamar. Tapi Eun Bin,,” ucap Hye Rim terputus.

“Ada apa Eonni?” jawab Eun Bin.

“Kau satu kamar denganku, apa itu tak masalah untukmu?” tanya Hye Rim.

“Tak apa Eonni, dari dulu aku ingin punya kakak perempuan, dan sekarang Eonni ada di sini tentu aku senang.” ujar Eun Bin.

“Gumawo Eun Bin, kau baik sekali.” balas Hye Rim kemudian.

Setelah urusan dapur selesai, Hye Rim dan Eun Bin pun masuk ke kamar.

Malamnya…

Page 51: Journey of Love Song

“Eonni, besok tak sekolah kan?” tanya Eun Bin saat mereka akan tidur.

“Ne’, memang ada apa?” ucap Hye Rim.

“Maukah kau menemaniku menemui teman lamaku?” ujar Eun Bin.

“Jika aku boleh tau, siapa dia?” tanya Hye Rim.

“Sebenarnya dia adik teman Min Woo Oppa, aku rasa kau juga mengenal teman Oppa ini, dia,,, sudahlah Eonni, aku mengantuk, jika kau mau, besok kau juga akan melihatnya. Selamat malam Eonni, mimpikan aku ya.” balas Eun Bin yang langsung menutup dirinya dalam selimut.

“Baiklah aku ikut, tapi jika ini membuatku kesal kau harus terima balasannya. Mengerti No Eun Bin?” ucap Hye Rim mengancam.

“Sip Eonni.” balas Eun Bin beranjak dari tidurnya.

Malam semakin larut, Eun Bin sudah tertidur pulas, namun tidak dengan Hye Rim, ia tak bisa tidur dikarenakan masalahnya dengan Yi Eun. Hye Rim pun keluar dari kamar dan menuju balkon yang ada di lantai atas.

“Malam ini sungguh indah.” ucap Hye Rim.

“Ya sungguh indah, kenapa banyak orang melewatkan indahnya malam hanya untuk tidur? Kurasa itu hal bodoh.” balas Min Woo yang berada di belakang Hye Rim.

“Sejak kapan kau ada di sana?” tanya Hye Rim curiga.

“Baru saja.” ucap Min Woo yang kemudian melangkah ke samping Hye Rim.

“Hye Rim dapatkah aku membantu masalahmu? Masalahmu yang satu ini ada hubungannya juga denganku, aku tak mungkin hanya berdiam diri melihat kau dihina oleh sepupuku sendiri.” ucap Min Woo sambil memandang Hye Rim.

“Sungguh kau ingin membantuku?” tanya Hye Rim.

“Tentu, katakan saja apa yang bisa ku bantu.” ucap Min Woo.

“Kau bisa membantuku jika kau ingin sedikit menjauh dariku. Aku yakin aku bisa menyelesaikan masalahku dengan Yi Eun secara baik-baik. Dan aku meminta tolong padamu untuk tidak membela siapapun dalam kondisi ini. Bagaimana? Mau menolongku?” ujar Hye Rim.

“Apa ini arti dari, aku harus bersikap sewajarnya padamu?” tanya Min Woo kemudian.

Tanpa menjawab Hye Rim langsung masuk ke kamarnya, namun Min Woo masih sempat menahan lengan Hye Rim.

Page 52: Journey of Love Song

“Tunggu!! Kau tak bisa terus memperlakukanku seperti ini. Kurasa bukan hanya dengan Yi Eun kau akan ada masalah tapi juga denganku. Aku tak membela siapapun saat ini. Aku mohon satu hal padamu, jangan memintaku menjauh darimu.” ucap Min Woo.

Namun, Hye Rim masih tak menjawab dan melepaskan pegangan Min Woo dari lengannya.

Keesokannya…

“Annyeong Eonni.” ucap Eun Bin saat membuka selimut Hye Rim.

“Eonni!! Dimana kau?” teriak Eun Bin.

Tak lama setelah itu, ponsel Eun Bin pun berdering.

“Yoboseyo?” tanya Eun Bin.

“Ne’, Eun Bin. Hye Rim Eonni himnida, apa kau masih berencana untuk ke rumah temanmu?” tanya Hye Rim.

“Ye’. Kau dimana Eonni bukankah kau kemarin sudah setuju untuk menemaniku?” ucap Hye Rim.

“Tentu aku akan menepati janjiku. Sekarang aku sedang berada di taman kota, apa kau bisa datang tanpa diketahui Oppamu?” ujar Hye Rim.

“Baiklah Eonni. Aku segera ke sana.” jawab Eun Bin.

Dengan diam-diam, Eun Bin pun keluar dari rumah.

“Eun Bin kau mau kemana pagi-pagi begini?” ucap Min Woo yang mengetahui rencana Eun Bin.

“Oppa kumohon berpura-puralah tidak tau untuk kali ini saja.” jawab Eun Bin memohon.

“Tak bisa, besok Eomma akan pulang. Aku harus menjaga kalian, selain itu, aku juga tak bisa membiarkan masalah sekecil ini berlarut-larut. Kau mengerti ucapanku kan?” tanya Min Woo.

“Baiklah Oppa.” jawab Eun Bin pasrah.

Sesampainya di taman kota.

“Ayo masuklah.” ucap Min Woo dari dalam mobil.

Dengan terpaksa Hye Rim pun menurut dan masuk ke mobil.

“Kau membuat keputusan tepat, ayo kita ke rumah Kwang Min.” ucap Min Woo.

Page 53: Journey of Love Song

“Bo? Rumah Kwang Min?” tanya Hye Rim.

“Aku tidak salah kan? Bukankah kau ingin ke rumah Hyun Min, Eun Bin?” tanya Min Woo memastikan.

“Ya Oppa. Aku memang ingin ke rumah Hyun Min.” ujar Eun Bin.

“Apa Hyun Min yang kalian maksud itu adik Kwang Min?” tanya Hye Rim.

“Iya, itulah yang aku maksudkan tadi malam Eonni.” jawab Eun Bin.

“Berhenti, hentikan mobil ini!!” ucap Hye Rim.

“Sudahlah, cepat atau lambat kau juga akan menemuinya, kita harus segera menyelesaikan masalah ini, bukankah kau juga punya janji pada Kwang Min?” ujar Min Woo.

“Baiklah, terserah padamu.” jawab Hye Rim.

Tak lama, mobil pun berhenti di sebuah rumah.

Min Woo, Eun Bin, dan Hye Rim pun masuk ke dalam rumah tersebut dengan disambut oleh Kwang Min.

“Annyeong Kwang Min!” sapa Min Woo.

“Annyeong, ada perlu apa?” tanya Kwang Min.

“Aku ingin bertemu dengan Hyun Min, Oppa.” jawab Eun Bin.

“Eun Bin-ah kau sudah pulang?” ucap Kwang Min.

“Ye’ Oppa.” balas Eun Bin.

“Masuklah, Hyun Min ada di kamarnya.” ajak Kwang Min.

“Ne’ kamsahamnida Oppa.” ucap Eun Bin lalu masuk menemui Hyun Min.

“Min Woo, Hye Rim ayo kita mengobrol di taman belakang saja.” ujar Kwang Min.

Mereka pun pergi ke taman di belakang rumah Kwang Min.

“Ada apa kalian menemuiku?” tanya Kwang Min.

“Apa aku tak boleh datang ke rumah sahabatku sendiri?” ucap Min Woo.

“Aniyo, bukan itu maksudku. Namun hanya tak biasa saja.” ujar Kwang Min.

Page 54: Journey of Love Song

“Baiklah aku mengerti. Jadi begini, aku dan Hye Rim datang untuk menjelaskan masalah yang ada.” ucap Min Woo.

“Masalah apa?” ucap Kwang Min kaget.

“Kau ingat saat kau menemukan gelangku kan?” jawab Hye Rim.

“Ye’, lalu?” tanya Kwang Min.

“Baiklah, akan aku jelaskan semuanya. Namun kalian jangan menyela saat aku sedang berbicara.” ucap Hye Rim.

“Ne’.” jawab Kwang Min dan Min Woo.

“Kwang Min, ingatkah kau saat mengajakku ke taman belakang sekolah? Saat itu aku ingin meminta kembali gelang yang telah kau temukan, namun kau justru bertanya inisial yang ada di gelang itu, aku menceritakan semuanya hingga aku berjanji untuk mempertemukan kau dengan Young Min. Taukah kau jika saat itu, Yi Eun sedang melihat kita. Dia mengira aku merebutmu dari tangannya. Begitu juga denganmu Min Woo, Yi Eun tidak suka jika aku terlalu dekat denganmu, dia takut posisinya sebagai sepupu terbaikmu akan tergeser oleh keberadaanku. Oleh karena itu, beberapa hari ini aku sering menjauh bahkan bersikap tak biasa kepada kalian. Aku tak tau apakah langkahku ini benar, tapi sekarang aku punya solusi agar Yi Eun tak salah paham lagi akan hal ini.” ujar Hye Rim.

“Jadi itu alasannya kenapa kau menjauh dariku.” ucap Kwang Min.

“Kalian terlalu banyak bicara, Hye Rim katakan saja apa solusinya.” jawab Min Woo.

“Aku rasa saat di depan Yi Eun kalian harus berpura-pura menjauh dariku. Bersikaplah seakan aku tak merebut kalian darinya. Jika hal itu berhasil, aku yang akan bicara kepada Yi Eun. Apa kalian setuju?” tanya Hye Rim.

“Ne’.” ujar Kwang Min dan Min Woo.

“Oppa, Eonni. Ayo pulang.” ajak Eun Bin.

“Apa kau sudah puas bermain dengan Hyun Min?” tanya Kwang Min.

“Ne’ Oppa.” jawab Eun Bin.

“Lalu mana Hyun Min, apa dia tidak ikut turun?” ucap Kwang Min.

“Aku di sini Hyung. Ah ada Min Woo Hyung. Annyeong haseyo. Tapi Noona ini siapa? Mengapa aku tak pernah melihatnya? Apa dia teman barumu Hyung?” tanya Hyun Min.

“Annyeong Hyun Min. Perkenalkan Song Hye Rim himnida.” sapa Hye Rim.

Page 55: Journey of Love Song

“Ne’, Annyeong Noona.” balas Hyun Min.

“Baiklah, kalau begitu kami pulang dulu.” ucap Min Woo.

Min Woo, Eun Bin, dan Hye Rim pun pulang ke rumah.

Keesokannya,, Di kamar Eun Bin dan Hye Rim..

“Eun Bin??? “ ucap Hye Rim saat dia tidak melihat keberadaan Eun Bin di kamar.

Ia pun lekas mencari ke seluruh pelosok rumah, namun tak ada hasilnya. Bukan Eun Bin yang ia temukan, melainkan Min Woo yang juga telah menghilang dari rumah. Hye Rim pun segera menghubungi ponsel Min Woo, tetapi tidak dijawab. Hye Rim juga menghubungi Ahjumma, namun sama saja ponsel Ahjumma juga tidak bisa dihubungi. Hye Rim pun berinisiatif untuk melacak keberadaan Min Woo dengan GPRS. Setelah dicari, ternyata sinyal ponsel Min Woo pun didapat. Hye Rim segera pergi ke sana menggunakan sepeda milik Eun Bin. Saat sampai di sana, ternyata Min Woo sedang bertemu dengan Yi Eun, yang artinya Min Woo sedang berada di rumah Yi Eun. Hye Rim berusaha mendengar percakapan mereka berdua,,

“Yi Eun, aku sepupumu, dan sampai kapanpun akan tetap menjadi sepupumu. Benar kan?” ucap Min Woo.

“Itu memang benar, lalu?” tanya Yi Eun.

“Bisakah kau menghilangkan rasa khawatir akan kehilangan sepupumu ini? Aku akan tetap menjadi sepupumu, dengan atau tanpa Hye Rim.” ujar Min Woo.

“Apa maksud ucapanmu? Dan apa maksudmu mengungkit masalah Hye Rim?”

“Apa kau tak mengerti? Selamanya aku akan menjadi sepupumu, jadi jangan pernah takut jika Hye Rim akan merebutku darimu. Aku mohon selesaikan masalah ini.”

“Aku sungguh tak mengerti, aku sepupumu, dan Hye Rim bukan siapa-siapa untukmu. Tapi, mengapa kau lebih membelanya daripada membelaku?”

“Kau memang sepupuku, apa aku harus berdiam diri melihat sepupuku dan orang yang sekarang ini menjadi tanggung jawabku terus bertengkar tanpa ada penyelesaian yang pasti. Aku hanya meminta kau untuk menyudahi pertengkaran ini. Aku akan tetap menjadi sepupumu, dan akan aku pastikan juga Kwang Min tetap menjadikan kau orang terpenting dalam hidupnya. Apa ini cukup untuk membuat kau menyelesaikan masalah ini?”

“Aku sungguh tak mengerti kau Min Woo, setelah kau bertemu yeoja itu, kau menjadi seseorang yang tidak aku kenal.” ucap Yi Eun lalu meninggalkan Min Woo.

Page 56: Journey of Love Song

Min Woo pun pergi dari rumah Yi Eun dan menuju sekolah menggunakan sepeda motornya. Sedangkan Hye Rim menuju sekolah lewat jalan yang berbeda.

Sesampainya di kelas, saat pelajaran berlangsung..

“Hye Rim, Hye Rim… “ panggil Min Woo.

Namun Hye Rim pura-pura tidak mendengar.

“Hye Rim, kau dipanggil oleh Min Woo.” bisik Jeong Min.

“Bilang padanya, aku sedang tidak ingin bicara padanya.” jawab Hye Rim.

“Min Woo, Hye Rim tidak ingin bicara padamu.” ucap Jeong Min.

“Kau diam saja.” ujar Min Woo kemudian.

“Hye Rim.. Hye Rim.. “ panggil Min Woo lagi.

BRAK !!! (Hye Rim bangun dari duduknya dan mengentak meja.)

“Apa kau tidak mengerti? NO MIN WOO, AKU SEDANG TIDAK INGIN BICARA PADAMU !! Arraseo?? ” ucap Hye Rim dengan nada tinggi.

“Hye Rim… Dilarang berteriak saat pelajaranku. Sekarang kau keluar kelas, berdiri dengan mengangkat kedua tangan sampai pelajaranku selesai.” kata guru yang sedang mengajar.

Hye Rim pun keluar kelas,

“Tunggu.. Pak, saya yang telah membuat dia berteriak, izinkan saya menerima hukuman itu juga.” ucap Min Woo.

Akhirnya, Min Woo dan Hye Rim berdiri bersama di depan kelas. Setelah 1 jam berlalu, tangan Hye Rim mulai lelah dan selalu jatuh. Min Woo pun memegang tangan Hye Rim. Namun, pegangan itu dilepaskan oleh Hye Rim.

“Lepaskan !!” ucap Hye Rim.

“Apa salahku? Mengapa kau bilang hari ini kau tidak ingin bicara padaku?” tanya Min Woo.

“Kau punya banyak kesalahan. Pertama, pagi-pagi kau dan Eun Bin sudah menghilang dari rumah dan membuatku panik. Kedua, kau melanggar janjimu padaku tentang bersikap biasa pada Yi Eun.”

Page 57: Journey of Love Song

“Tentang itu, maafkan aku. Semalam, Eomma menelepon, dia bilang nenek ingin bertemu dengan cucu-cucunya. Karena ujian sudah dekat, Eomma melarangku untuk datang, jadi, tadi, pagi-pagi sekali, Eun Bin sudah menyusul Eomma kerumah nenekku. Tentang aku ke rumah Yi Eun, itu…. Apakah kau tak ingin masalahmu cepat selesai?”

“Hey kau!! Mengapa kau tidak memberitahuku? Dan bukankah sudah kubilang aku akan menyelesaikan masalahku sendiri. Kau hanya perlu diam dan melihatnya.”

“Bukankah aku sudah minta maaf tentang masalah Eun Bin. Apa aku harus diam saja melihat kau dihina oleh sepupuku sendiri? Mulai sekarang, masalahmu juga akan menjadi masalahku.”

“Kita selesaikan masalah Eun Bin nanti. Jika memang seperti itu, bukankah seharusnya kau membela sepupumu sendiri bukannya aku yang tidak ada hubungan apapun denganmu. Kau bukan kakakku, jadi jangan mengatakan jika masalahku juga adalah masalahmu, karena KITA TIDAK MEMILIKI HUBUNGAN APAPUN !!”

“Yi Eun memang sepupuku, tapi kau jauh lebih berarti bagiku. Aku memang bukan kakakmu, tapi aku akan menjadi pelindung untukmu.” ucap Min Woo.

Saat Hye Rim ingin menyakan apa maksud perkataan Min Woo,,

“Apa mak…… (terputus)

“Hye Rim, Min Woo, masuklah.. hukuman kalian telah selesai.” ucap guru yang memberi hukuman pada Min Woo dan Hye Rim.

Hye Rim dan Min Woo pun masuk ke kelas, namun Hye Rim sempat menahan tangan Min Woo.

“Apa maksud perkataanmu tadi?” tanya Hye Rim.

Min Woo tak berkata apapun dan tersenyum kecil, ia melepaskan tangan Hye Rim dari tangannya lalu masuk ke kelas.

Saat istirahat…

Hye Rim pergi ke menara tinggi di tengah sekolah.

“Hye Rim? Mengapa kau ada di sini?” tanya Gyeo Ah yang tiba-tiba muncul.

“Aniyo ,ini tempat yang menarik, mana mungkin tidak ada yang ingin datang ke sini kan?” jawab Hye Rim.

Page 58: Journey of Love Song

“Begitulah, ini tempat yang tenang. Jka kau sedang gelisah, ini memang tempat yang tepat.” ucap Gyeo Ah sambil menatap pemandangan.

“Oh ya, Gyeo Ah. Aku punya sesuatu untukmu.” Ujar Hye Rim sambil memberikan sebuah surat pada Gyeo Ah.

“Surat apa ini? Entahlah, baca saja.”

Setelah Gyeo Ah membaca surat tersebut, ia langsung pergi meninggalkan Hye Rim.

“Dasar anak itu, bukannya mengucap terima kasih, malah kabur begitu saja.” gerutu Hye Rim.

Beberapa saat kemudian,,

“GUMAWO HYE RIM !!!” teriak Gyeo Ah saat ia berada di bawah menara.

Hye Rim hanya membalasnya dengan senyuman.

Saat di rumah setelah pulang sekolah,,

“Aku pulang.” ujar Min Woo setelah ia masuk rumah.

Di sana tidak ada tanda-tanda keberadaan Hye Rim. Di kamar, halaman belakang, ataupun di dapur. Hanya saja Hye Rim sudah membuat makan siang untuk Min Woo.

“Apa maksud yeoja ini?” ucap Min Woo pada dirinya sendiri.

Hye Rim sedang berada di NamSan Tower, dia sungguh bingung dengan apa yang kini sedang ia rasakan. Ia melihat pemandangan kota Seoul dari atas sana. Tak lama ia kemudian berteriak,,

“ EOMMA !!! APPA !! AKU RINDU KALIAN……”

Setelah itu, ada telepon yang masuk.

“Yoboseyo Oppa ? “ ucap Hye Rim lemas.

“Ada apa kau ini? Mengapa kau begitu lemas menjawab teleponku? Apa kau tidak suka, yasudah aku tutup saja kalau begitu.” jawab Joong Ki Oppa.

“Aniyo Oppa, aku hanya merindukan Eomma, Appa, juga Young Min.”

“Arraseo, mengapa kau tidak menghubungi mereka saja?”

“Bagaimana caranya?”

Page 59: Journey of Love Song

“Aku sudah memasukkan nomor ponsel Young Min di ponselmu, apa kau tidak tau? Dia ada dipanggilan cepat kedua.”

“Benarkah?”

“Coba saja nanti, saat aku sudah selesai bicara padamu.”

“Memangnya apa yang ingin Oppa bicarakan padaku?”

“Begini, syutingku sudah selesai……”

“Baguslah kalau begitu, Oppa bisa segera pulang kan?”

“Dengar dulu sampai aku selesai bicara,”

“Baiklah, lanjutkan pembicaraanmu.”

“Besok, aku berencana untuk kembali ke Jeju, aku ingin istirahat dulu, mungkin untuk beberapa bulan ke depan aku tidak akan mengambil pekerjaan dulu.”

“Lalu? Bagaimana denganku di sini?”

“Kau bisa pulang setelah kau menyelesaikan sekolahmu, bukankah beberapa minggu lagi kau akan ujian, itu artinya kau akan segera libur kan? Kau bisa pulang melihat Appa dan Eomma.”

“3 tahun bukan waktu yang sebentar Oppa, aku tak tau apakah aku sanggup terus-terusan tinggal di rumah namja itu.”

“Ah, aku mengerti. Kau berselisih paham dengan Min Woo ya? Bagaimana kalau kau pindah saja, aku rasa kita sudah terlalu merepotkan keluarga Tuan No, lagipula aku punya sebuah apartemen di sana, kau mau?” ucap Joong Ki Oppa.

“Aku rasa tak ada alasan untuk menolak, jika aku sudah berkemas, aku akan menghubungi Oppa.”

“Baiklah kalau begitu, kau jaga dirimu baik-baik, jika kau ada masalah, hubungi saja aku.”

“Ne’ Oppa .”

Setelah menerima telepon dari Joong Ki Oppa, Hye Rim segera menghubungi Young Min. Sementara itu, di rumah,,

Page 60: Journey of Love Song

“Kemana dia? Sudah hampir sore belum juga pulang, apa dia marah gara-gara perkataanku tadi? Atau dia marah karena aku tidak memberi taunya tentang Eomma dan Eun Bin. Aaaahhhh perempuan itu sungguh menyulitkan.” ucap Min Woo pada dirinya sendiri.

Tak lama, ponselnya berdering. Telepon dari Eomma.

“Yoboseyo Eomma?” ujar Min Woo.

“Bagaimana kabar kalian? Baik-baik saja kan? Apa kau sudah memberi tau Hye Rim tentang Eomma yang akan pulang lebih lama?” tanya Eomma.

“Begitulah,, sudah dulu Eomma. Aku sedang latihan, beberapa hari lagi aku ada pentas.” ujar Min Woo berbohong.

Sementara itu, saat Hye Rim masih berada di NamSan Tower.

“Yoboseyo?” tanya suara di ujung telepon Hye Rim.

“YOUNG MIN-AH……. Aku rinduuuuuuuu sekali padamu. Bagaimana keadaanmu? Eomma dan Appa baik-baik saja kan?” balas Hye Rim.

“Hye Rim-shi…. Aku juga merindukan kau. Aku, Eomma, Appa baik-baik saja, kau juga begitu kan? Apa di sana kau mendapat banyak teman?”

“Begitulah, tapi saying, tidak ada yang lebih baik darimu. Oh ya, disini aku punya teman namanya Min Young, kebalikkan dari namamu, dia orang yang sangat baik, cantik….”

“Hey !! Kau menghubungiku hanya untuk menceritakan teman-temanmu?”

“Bukan begitu maksudku, yasudahlah, nanti aku akan menghubungimu lagi, aku merindukanmu Young Min, sampaikan juga salamku pada Eomma dan Appa. Annyeong…. ^_^ “ ujar Hye Rim.

Setelah menutup teleponnya, Hye Rim pun berniat untuk pulang, namun saat di tengah perjalanan…

“HEY !! Apa yang kalian lakukan?” teriak Hye Rim saat ada orang yang menutup matanya dan membawanya ke suatu tempat.

Tak berselang lama kemudian, sampailah Hye Rim di suatu tempat yang asing baginya. Di hadapan seorang presiden direktur yang di papan namanya tertulis, Gong Jae Suk.

“Annyeong haseyo. Bagaimana sekolahmu? Apa Seoul tempat yang menarik untukmu?” tanya presdir itu.

Page 61: Journey of Love Song

“Annyeong haseyo. Maafkan aku, bukan bermaksud lancang untuk tidak menjawab pertanyaan Anda, tapi apakah kita pernah bertemu sebelumnya?” tanya Hye Rim kemudian.

“Apa kau lupa, atau aku terlalu tua dari yang terakhir kau lihat?”

Hye Rim kemudian mengingat sesuatu, orang yang kini ada di depannya adalah Ayah kandungnya.

“KAU !! Untuk apa kau membawaku ke sini??!! Bukankah kau telah mencampakkanku? Lalu sekarang untuk apa kau membawaku kemari?”

“Aku Ayahmu, dan sudah hampir sepuluh tahun kita tidak bertemu, apa ini sikap yang kau lakukan padaku?”

“Apa aku harus menghormati orang yang telah membuangku? Memberikanku kepada Bibiku sendiri, yang sekarang telah aku panggil Eomma. Ayahku bukanlah Gong Jae Suk tapi Song Jae Rim, apa kau tak ingat semua itu?” ucap Hye Rim dengan nada suara yang sangat tinggi dan matanya mulai berkaca.

“Maafkan aku, tak seharusnya aku melakukan semua itu padamu, aku sungguh menyesal.” kata presdir itu memohon.

“Apa kau mau menerima anak yang punya penyakit sepertiku, jika aku kambuh lagi, apa kau akan kembali membandingkanku dengan orang yang kau sebut kembaranku itu lagi, siapa namanya? Oh ya.. Gong Chan Shik.”

“GONG CHAN EUN !!!” teriak presdir pada Hye Rim.

Hye Rim yang punya penyakit jantung ringan, mulai merasakan gejala awal dari penyakitnya yang kambuh sehingga membuat telinganya berdengung, namun rasa itu dihiraukannya begitu saja.

“Namaku bukan GONG CHAN EUN, tapi SONG HYE RIM. Aku tidak menginginkan jabatan apapun dari Chan Gong group, kau bisa menghapus namaku dari daftar, atau kau memang telah menghapusnya? Bukankah kau hanya memiliki satu anak yang kelak akan menjadi penerusmu, bukankah dia yang dari dulu kau bangga-banggakan, Gong Chan Shik, dia lebih sempurna dan mampu untuk meneruskan perusahaan ini. Maaf aku sibuk, aku harus pergi, permisi.” balas Hye Rim dengan sedikit berteriak.

“HEY KAU!! Berhenti di situ, aku belum selesai bicara padamu.” ucap presdir itu.

Page 62: Journey of Love Song

Hye Rim tidak berhenti dan terus berjalan, dia mulai merasakan dengung yang semakin menggila di telinganya. Di luar gedung, ternyata hujan turun. Hye Rim tidak berpikir panjang lagi, dia terus berjalan, menerobos hujan yang turun sangat deras.

*(backsound lagu b2st On Rainy Days)

Hye Rim terus berjalan tanpa memperdulikan hujan, saat menemukan tempat berteduh, ia pun duduk dan mulai bersedih, memikirkan apa yang telah ia lakukan dan merasakan sakit dari penyakitnya yang kambuh.

Setelah berselang waktu cukup lama, sebuah mobil berhenti dan seorang laki-laki turun dari mobil tersebut.

“Apa yang kau lakukan di sini? Ayo ikut ke rumahku, kau harus segera mengeringkan badanmu, jika tidak kau akan kedinginan.” ucap lelaki itu.

Saat Hye Rim menatapnya dan namja itu memegang tangan Hye Rim, ada getaran yang kuat diantara mereka.

“Aku tak apa, terima kasih.” jawab Hye Rim yang kemudian berlalu dan pulang.

Namja itu terlihat bingung dan masuk kembali ke dalam mobilnya.

“Siapa yeoja itu, apa aku pernah bertemu dengannya? Ah sudahlah, lebih baik aku pulang saja.” ujar namja itu.

Mobil pun melaju. Sementara Hye Rim sudah sampai di depan rumah Min Woo. Saat itu sudah pukul 01:00 AM,

“Aku pulang.” ucap Hye Rim lemas dan tak berdaya.

Didalam kegelapan, ternyata Min Woo tertidur di sofa saat ia menunggu Hye Rim. Hye Rim pun mendekat.

“Maafkan aku, aku tidak bermaksud pergi tanpa izin, aku hanya butuh waktu untuk menenangkan pikiranku.” ucap Hye Rim pada Min Woo, lalu ia menuju kamar dan membawakan selimut untuk Min Woo.

Namun ternyata, Min Woo terbangun dan memegang tangan Hye Rim yang sedang menyelimutinya.

“Darimana saja kau? Dari tadi aku menunggumu.” ucap Min Woo yang kemudian memeluk Hye Rim.

Page 63: Journey of Love Song

“Mianhaeyo.” jawab Hye Rim.

“Sudahlah tak apa, yang penting kau sudah pulang sekarang.”

“Min Woo, bajumu bisa basah jika memelukku terus.”

“Kau kehujanan ya? Baiklah, tunggu sebentar, akan kuambilkan pakaian ganti dan kubuatkan coklat panas untukmu.” ucap Min Woo.

Ia pun menyalakan lampu ruang tamu, pergi ke kamar Hye Rim, dan saat ia akan turun ke dapur, dilihatnya Hye Rim telah pingsan di sofa.

“Hye Rim, Hye Rim, bangunlah, kau kenapa? Apa yang terjadi padamu.” ucap Min Woo sampil menopang kepala Hye Rim dipegangannya.

Min Woo pun segera menghubungi Joong Ki Oppa.

“Yoboseyo. Joong Ki Oppa. Ini aku, Min Woo. Oppa, Hye Rim pingsan. Aku tak tau apa yang seharusnya aku lakukan sekarang?” tanya Min Woo.

“Kau tenang dulu, sekarang usahakan Hye Rim itu duduk bersandar dengan kepala yang sedikit menengadah ke atas,”

“Sudah, lalu?”

“Kau ke kamarnya atau periksa tasnya, cari obat dengan kotak yang warnanya hijau kebiruan.”

“Sudah aku temukan, tapi obat apa ini?”

“Tak usah banyak tanya, sekarang kau teteskan obat itu di kedua telinganya.”

“Ne’ Oppa. Sudah aku lakukan,”

“Tunggu sampai dia bangun, jika dia sudah sadar beri dia air putih yang kau beri sedikit perasan lemon dan juga madu.”

“Baiklah. Kamsahamnida Oppa. Annyeong.”

Setelah menutup telepon dari Joong Ki Oppa, Min Woo segera membuat minuman yang telah dipinta tadi. Setelah minuman itu selesai, ternyata Hye Rim sadar.

“Minum dulu ini, Joong Ki Oppa yang menyuruhku untuk membuatnya.” ujar Min Woo.

“Kau menghubungi Oppa?” jawab Hye Rim lemas.

Page 64: Journey of Love Song

“Ye’, aku panik, aku tidak tau harus berbuat apa. Untungnya Oppa menenangkanku. Tapi, ada yang harus aku tanya padamu.”

“Wae?”

“Sebenarnya kau sakit apa, dan ini obat untuk apa?” tanya Min Woo sambil menunjukkan obat tadi kepada Hye Rim.

Hye Rim pun mengambil obat itu,

“Ini bukan apa-apa, kau tak perlu khawatir, bukan sesuatu yang serius. Aku masuk kamar dulu. Aku sudah mulai kedinginan. Annyeong Min Woo.”

Hye Rim pun masuk ke kamarnya. Sementara di rumah namja yang tadi menolong Hye Rim,,

“Aku masih bingung dengan yeoja itu, apa aku pernah bertemu dengannya?” ucap laki-laki itu saat masuk kamarnya.

Saat ia melepaskan jam tangannya, ternyata gelang Hye Rim pemberian Young Min tersangkut di sana.

“Apa ini? Apa ini gelang milik yeoja tadi?” ucapnya bertanya-tanya.

Keesokannya,,

“Min Woo…. Min Woo…” panggil Hye Rim dari luar kamar Min Woo.

Min Woo pun membukakan pintu,

“Ada apa? Pagi-pagi sudah gaduh saja kau.”

“Apa kau semalam melihat gelangku?” tanya Hye Rim.

“Entahlah, semalam aku sedang panik, mana mungkin sempat aku untuk melihat gelangmu.”

“Coba ingat-ingat lagi. Gelang itu sangat berarti untukku.”

“Nanti aku ingat-ingat lagi. Yasudah aku mau siap-siap, kau juga bersiaplah, nanti kita terlambat.”

Saat di sekolah, tepatnya saat istirahat berlangsung..

Hye Rim sedang berada di ruang musik, dia menyalakan musik dengan suara yang sangat keras. Lalu tak berselang lama, Gyeo Ah menghampirinya.

Page 65: Journey of Love Song

“Ada apa denganmu Hye Rim?” tanya Gyeo Ah yang menyentuh pundak Hye Rim.

Hye Rim pun mematikan musik yang didengarnya.

“Aniyo, aku sedang ingin mendengarkan lagu ini saja.”

“Arraseo.”

“Oh ya bagaimana hubunganmu dengan Jeong Min?”

“Dia sangat perhatian juga lucu tentunya, sore ini rencananya kami akan pergi berdua.”

“Baguslah kalau begitu, aku turut senang.”

“Tapi bagaimana denganmu?”

“Bagaimana apa?”

“Apa kau belum mengetahuinya?”

“Mengetahui apa?”

“Sudahlah lupakan saja, nanti kau juga akan tau sendiri.”

“Terserah kau saja, aku ingin ke kantin, apa kau mau ikut?”

“Baiklah.”

Sementara di kelas,,

“(Apa sebenarnya penyakit Hye Rim? Apa benar itu bukan penyakit serius?)” ucap Min Woo dalam hati.

“Hey Min Woo! Sedang apa kau? Apa kau memikirkan Hye Rim?” tanya Jeong Min.

“Bukan sesuatu yang penting. Tapi,,, Jeong Min-ah apa kau bisa menemaniku sepulang sekolah ini?”

“Aaah aniyo, sore nanti aku ada acara, sepulang sekolah aku harus siap-siap. Memang kau mau kemana?”

“Yasudahlah jika kau tak bisa, aku sendiri saja.” ucap Min Woo yang kemudian mengenakan headphone dan pergi keluar kelas.

“HEY !! Kau belum memberitauku akan kemana.” teriak Jeong Min.

Saat pulang sekolah,,

Page 66: Journey of Love Song

“Hye Rim, ayo pulang..” ajak Min Woo.

Hye Rim dan Min Woo pun pulang bersama.

Saat di rumah,

“Hye Rim, apa kau sudah sanggup untuk memasak makan siang? Jika belum, biar aku beli makanan siap saji untuk kita.” tawar Min Woo.

“Tak perlu, simpan saja uangnya untuk keperluan lain, lagi pula aku juga sudah bisa memasak untuk kita. Tunggu sebentar.” jawab Hye Rim yang kemudian menuju dapur.

Sementara Hye Rim memasak, diam-diam Min Woo masuk ke kamar Hye Rim, dia mencari obat yang waktu itu diberikannya saat Hye Rim sakit.

“Min Woo.. makanan sudah siap, ayo kita makan.” panggil Hye Rim.

Mereka pun makan siang bersama,,

Setelah selesai,

“Hye Rim, aku ingin pergi sebentar, kau tak apa kan jika sendirian di rumah?” ucap Min Woo.

“Tentu, aku bukan anak kecil lagi.” ujar Hye Rim.

“Baiklah kalau begitu. Aku pergi dulu.”

Tempat tujuan yang ingin didatangi Min Woo adalah sebuah klinik dimana dokter keluarga No praktek.

"Annyeong haseyo Dokter.” ucap Min Woo saat dia baru memasuki ruang dokter.

“Min Woo, kau rupanya. Ada apa kau datang ke sini? Apa kau sakit?” tanya dokter itu.

“Aniyo, aku hanya ingin menanyakan tentang obat ini.”

“Obat apa itu?”

“Itulah yang ingin aku tanyakan padamu.”

“Sini, biar aku lihat.”

Setelah beberapa lama…

“Obat apa itu?” tanya Min Woo lagi.

Page 67: Journey of Love Song

“’Ini obat siapa Min Woo?”

“Itu obat temanku dok, memang apa penyakitnya?”

“Ini obat untuk penderita serangan jantung ringan.”

“Apa maksudmu dok? Aku memberikan obat itu di telinganya, mana mungkin itu obat untuk penderita jantung ringan. Tidak mungkin.”

“Kau tidak mengerti, setiap orang yang terkena penyakit ini memiliki gejala yang berbeda-beda saat ia sedang kambuh, ada yang langsung berdampak pada jantungnya, ada juga yang berdampak awal pada telinganya.”

“Kau berbohong kan?”

“Mana mungkin aku berbohong.”

“Lalu bagaimana jika hal ini terus terjadi?”

“Setiap penderita tingkat kerusakannya berbeda-beda, aku tidak tau bagaimana dengan temanmu ini. Tapi yang jelas, jika penyakitnya terus kambuh, maka akan semakin cepat pula..”

“Kau tidak boleh melanjutkan ucapanmu. Beri tau saja aku bagaimana cara agar penyakitnya tak sering kambuh.”

“Yang terpenting jangan sampai ia mendengar jeritan suara yang memekakan telinga, jangan membuat ia terlalu lelah, apalagi jika ia berolahraga terlalu berat.”

“Baiklah aku mengerti. Aku pulang dulu Dok, kamsahamnida. Annyeong.” ucap Min Woo.

Dia pun kembali ke rumah. Sementara itu, di taman…

“Dimana Jeong Min, bukankah dia bilang pukul 04:00, ini sudah hampir pukul 04:30.” gerutu Gyeo Ah.

Tak lama dari itu,, Jeong Min datang.

“Mianhaeyo Gyeo Ah, aku tidak bermaksud membuatmu menunggu.” ucap Jeong Min dengan nafas tak beraturan.

“Sudahlah, aku tak apa, lain kali jika kau terlambat hubungi aku dulu. Tunggu sebentar di sini.”

Gyeo Ah pergi ke sebuah mesin minuman yang tak jauh dari tempat mereka berada.

Page 68: Journey of Love Song

“Ini, minumlah dulu, kau pasti haus kan?” ucap Gyeo Ah menyodorkan minuman.

“Gumawo..”

Jeong Min pun meminum minuman itu,

Setelah itu,,

“Gyeo Ah, bagaimana kalau kita bermain sepeda mengelilingi taman ini?” tawar Jeong Min.

“Baiklah.” ucap Gyeo Ah setuju.

Mereka pun berkeliling taman dengan sepeda yang sengaja disediakan di sana, setelah mereka lelah, mereka berbaring di rerumputan yang menghadap danau.

“Aku lelah.” ucap Gyeo Ah.

“Aku juga.” ujar Jeong Min.

Bunyi ponsel Gyeo Ah berdering,,

“Yoboseyo? Wae Eomma?” ucap Gyeo Ah.

“Dimana kau? Apa kau lupa? Malam ini kita akan pergi ke rumah Nenekmu, cepat pulang segera.” jawab suara diujung ponsel.

Gyeo Ah melihat jamnya,

“Aaahhh…. Ne’ Eomma aku akan segera pulang.”

Lalu menutup ponselnya.

“Jeong Min, aku harus segera pulang, tak apa kan?” tanya Gyeo Ah.

“Tentu saja aku tak apa, ini sudah mulai petang, aku antar kau pulang ya?”

“Tak perlu, aku pulang sendiri saja, sampai bertemu besok Jeong Min.” ucap Gyeo Ah yang lalu pergi.

Namun, tangannya masih sempat tertahan oleh Jeong Min, Jeong Min kemudian menariknya hingga mereka berpelukan.

“Gumawo untuk hari ini.” bisik Jeong Min dalam pelukan itu.

Gyeo Ah tak menjawab, dia hanya mengeratkan pelukannya pada Jeong Min.

Page 69: Journey of Love Song

Setelah selesai, mereka pun berpisah untuk pulang kerumah masing-masing.

Keesokan harinya, saat di sekolah, tepatnya saat istirahat berlangsung, Yeon Jee dan Shin Gyun melihat pengumuman yang ada di papan pengumuman sekolah, isinya..

Yeon Jee dan Shin Gyun pun segera menemui anak-anak lain yang sedang berlatih di ruang seni,

“Hey semua !! Ada kabar bagus!! “ teriak Yeon Jee histeris saat ia baru tiba di depan pintu ruang seni.

“Kabar bagus apa?” tanya Dong Hyun.

“Ada malam bakat dalam rangka 1 minggu sebelum kita ujian.” ujar Shin Gyun.

“Benarkah?” ucap Kwang Min tak percaya.

“Sungguh. Syaratnya hanya 2, yang pertama pesertanya duo, laki-laki dan perempuan, yang kedua tema acaranya seni.” ujar Yeon Jee.

“Hanya itu?” tanya Gyeo Ah.

“Iya, hanya itu. Itu artinya kita semua bisa ikut.” jawab Shin Gyun.

“Tapi,,, Min Young?” tanya Yi Eun.

“Aku tak apa, kalian ikut saja. Aku juga sedang tidak ingin ikut acara. Sesekali ingin merasakan jadi penonton.” kata Min Young.

PENGUMUMAN

DIUMUMKAN KEPADA SELURUH SISWA/I YOUNGDONG HIGH SCHOOL BAHWA DALAM RANGKA 1 MINGGU SEBELUM UJIAN DILAKSANAKAN, MAKA PIHAK SEKOLAH MENYELENGGARAKAN ACARA MALAM BAKAT UNTUK KALIAN SEMUA, DALAM ACARA INI AKAN DIADAKAN LOMBA, DENGAN PERSYARATAN :

1. DUO, LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN

2. TEMANYA YAITU SENI

SEKIAN PENGUMUMAN DARI KAMI, BAGI SISWA/I YANG BERMINAT SILAHKAN MENGISI FORMULIR YANG TERSEDIA.

Page 70: Journey of Love Song

“Baiklah jika Min Young tak keberatan, jadi sekarang aku bagi pasangannya ya?” ujar Dong Hyun.

“Ok,” jawab yang lainnya.

Terkecuali Hye Rim yang terlihat tidak setuju.

“Kau kenapa Hye Rim? Apa kau tidak setuju jika kita ikut pentas itu?” tanya Dong Hyun.

“Aniyo, aku hanya tidak enak hati pada Min Young, dia seniorku, tapi mengapa dia yang tak ikut lomba, hanya gara-gara dia tidak punya pasangan, aku juga belum punya pengalaman pentas, jadi lebih baik jika Min Young yang mengikuti pentas dibandingkan aku.” jawab Hye Rim.

“Aku tak apa Hye Rim, aku tau kau punya bakat, dan ini bisa jadi permulaan yang baik untukmu, jangan pikirkan aku, yakinlah padaku, aku berjanji padamu bahwa aku baik-baik saja.” ujar Min Young sambil memegang tangan Hye Rim.

Hye Rim kemudian menatap Min Young, Min Young membalasnya dengan anggukan pelan, ia berusaha meyakinkan Hye Rim.

“Ya sudah, aku setuju.” ucap Hye Rim kemudian.

“Baiklah, jika semua sudah setuju aku akan mulai pembagiannya…” belum selesai Dong Hyun bicara Hyun Seong memotong.

“Bagaimana kalau kita undi saja, aku rasa itu lebih adil.” usul Hyun Seong.

“Benar juga kau.” jawab Dong Hyun setuju.

Pengundian pun dimulai, dan hasilnya..

Dong Hyun-Shin Gyun, Hyun Seong-Yeon Jee, Jeong Min-Gyeo Ah, Kwang Min-Hye Rim, dan Min Woo-Yi Eun.

“Apa masih ada yang mau protes?” tanya Dong Hyun.

“Aku tidak setuju, ini di luar permasalahan antara aku, Min Woo, dan Hye Rim. Aku berusaha bersikap profesional sebagai seorang siswi anggota klub seni, tapi disini aku adalah sepupu Min Woo dan banyak orang sudah tau hal itu, aku hanya tidak ingin ada penilaian buruk dari orang-orang yang berpikir bahwa kami tidak ingin bergaul dengan orang lain, kau mengerti maksudku kan?” ujar Yi Eun.

Page 71: Journey of Love Song

“Baiklah, aku megerti. Bagaimana kalau kita ubah Yi Eun-Kwang Min dan Min Woo-Hye Rim? Kalian setuju atau ada protes lagi?” tanya Dong Hyun lagi.

Semua diam menandakan kesetujuan.

Saat pulang sekolah,

“Hye Rim, kita pergi sebentar ya? Aku bosan di rumah, kita pergi sebentar sambil memikirkan konsep untuk malam bakat, kau setuju?” tawar Min Woo.

“Bakilah.” jawab Hye Rim.

Mereka pun pergi ke taman ilalang,

“Bagaimana menurutmu?” tanya Min Woo pada Hye Rim saat mereka sampai.

“Ini indah.” jawab Hye Rim singkat.

“Ini tempat favorit Eun Bin, saat rumah kami masih berada di daerah sini, setiap pulang sekolah aku dan Eun Bin selalu pergi kesini.”

“Kau pasti senang punya adik seperti Eun Bin.”

“Tentu, oh ya, Hye Rim bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?”

“Bo?”

“Apa kau menyembunyikan sesuatu dariku?”

“Banyak.”

“Apa aku boleh mengetahuinya?”

“Tak ada alasan yang kuat untuk aku menceritakannya padamu.”

“Sebegitu rendahkah arti diriku untukmu?”

“Aku belum bisa menceritakan segalanya padamu, jika waktunya sudah tepat, aku janji akan memberitaukan semuanya.”

“Baiklah terserah padamu. Ayo kita mulai memikirkan konsep untuk malam bakat.”

Mereka pun mulai berdiskusi, hingga..

“Bukankah seni itu ada banyak cabang?” ujar Hye Rim.

“Iya, lalu?” tanya Min Woo.

Page 72: Journey of Love Song

“Bagaimana kalau kita masukkan beberapa unsur seni.”

“Bagus juga, ayo mulai pikirkan lagunya.”

Tak lama berselang,,

“Aku tau lagu yang bagus.” ucap Min Woo tiba-tiba.

“Lagu apa?” tanya Hye Rim.

“Bagaimana kalau lagu ‘tried to walk’ dari b1a4?”

“Siapa itu?”

“Apa kau tidak mengenal mereka?”

“Aku orang baru di sini, saat di Jeju aku tidak terlalu memperhatikan hal-hal seperti itu.”

“Baiklah, aku mengerti. Kalau begitu lebih baik kau dengar saja lagunya.” ujar Min Woo.

Min Woo lalu megeluarkan i-pod nya, dia memberikan sebelah earphonenya pada Hye Rim, dan yang satu lagi dipakainya sendiri.

*(backsound lagu b1a4 Tried To Walk)

“Di awal lagu ada permainan gitar, kau bisa memainkannya kan?” tanya Min Woo.

“Akan aku coba.” jawab Hye Rim.

“Selanjutnya lagu mulai cepat…..

(terpotong, tunggu sampai malam bakat..)

Sementara itu,, di ruang musik sekolah..

“Kita mau tampil apa?” tanya Yeon Jee.

“Entahlah aku masih bingung.” ujar Hyun Seong.

Mereka terdiam sejenak..

Tak lama, ada e-mail masuk di ponsel Yeon Jee, yang isinya

Page 73: Journey of Love Song

Dari : Cho KyuhyunHey Yeon Jee,,,Sudah lama kita tak bertemu, aku rindu padamu,Bagaimana sekolahmu? Aku dengar sekolahmu mengadakan malam bakat ya?Semoga semuanya sukses ya, jika nanti aku ada waktu, akan aku sempatkan untuk melihatmu. Sekian dulu, tetap semangat ya!!Untuk : Lee Yeon Jee

“Ada apa?” tanya Hyun Seong.

“Tak apa.” jawab Yeon Jee berbohong, lalu menutup ponselnya tanpa membalas e-mail tersebut, setelah itu..

“Oh ya, aku tau kita harus menampilkan apa nanti.”

“Apa?” tanya Hyun Seong penasaran.

“Apa kau tau lagu ‘Lets Not’ dari Suju KRY?”

“Aku tau, yang seperti ini bukan?” tanya Hyun Seong yang kemudian menuju piano dan menekan tuts lagu Lets Not.

*(backsound instrument piano lagu Suju KRY ‘Lets Not’ )

“Iya itu, bukankah bagus? Kau bermain piano sambil menyanyi, bukankah salah satu dari seni?” tanya Yeon Jee.

“Kau benar juga.” ujar Hyun Seong kemudian.

Mereka pun mulai memikirkan konsep selanjutnya…

Sementara itu, Gyeo Ah dan Jeong Min yang sedang dalam perjalanan pulang menggunakan sepeda mereka masing-masing.

“Aku tak tau lagu apa yang harus kita bawakan nanti.” ujar Jeong Min.

“Hhmm… aku tau.” jawab Gyeo Ah.

“Bo?”

“Apa kau tau drama Protect The Boss?”

“Ye’.”

“Salah satu soundtracknya dinyanyikan oleh Jaejoong JYJ, judulnya I’ll Protect You.”

Page 74: Journey of Love Song

“Aku tau,, yang seperti ini kan? jikyeo jugo sipho neoui jalmotdwin nappeun boreutdeul kkajido himdeun nal utge mandeuneun geoya.” nyanyi Jeong Min sambil terus mengayuh sepedanya.

“Iya kau benar, jom himdeulgetjiman neol saranghae rago maldo halgeoya meonjeo nae phume oneun nal kkaji.” lanjut Gyeo Ah.

“Itu lumayan juga, tapi bukankah temanya seni?” tanya Jeong Min kemudian.

“Kita bisa memasukkan unsur drama nantinya, kau paham maksudku kan?”

“Aaahhh, kau pintar sekali.” puji Jeong Min pada Gyeo Ah.

Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka.

Sedangkan Kwang Min dan Yi Eun yang sedang berada di ruang latihan di rumah Yi Eun..

“Aku suka lagu ini, rappnya asyik, kita juga sama-sama suka rapp kan? Dancenya juga cukup menantang, bagaimana kalau kita membawakan lagu ini?” tanya Kwang Min yang sedang menatap laptop.

“Sepertinya lumayan juga, baiklah aku setuju.” ucap Yi Eun.

Mereka pun melakukan dance dari lagu ‘Fiction’ b2st.

*(backsound lagu b2st Fiction)

Dan di tempat karaoke,

“I wanna say woo~woo~woo~woo~yeh neo ttaemune geurae meonjeo malhagin sirheunde nae ipgae maemdora Loving U~ U~ na eotteokhae what should I do?” nyanyi Dong Hyun sambil menari ala Sistar.

“Ayolah Dong Hyun, apa tak ada lagu lain yang bisa kau nyanyikan? Kita juga belum memilih lagu untuk malam bakat nanti.” ucap Shin Gyun yang sedang duduk.

*(backsound lagu sistar loving you)

“Aku belum tau, bagaimana denganmu?” balas Dong Hyun.

“Aku juga,,” ujar Shin Gyun.

Mereka terdiam sejenak.

Page 75: Journey of Love Song

“Bagaimana kalau kita konsep klasik saja.” tawar Dong Hyun.

“Maksudmu?” tanya Shin Gyun tak mengerti.

“Kau tau lagu 4men yang love is? Lagu itu jadi soundtrack drama oh my lady.”

“Ya aku tau, lalu?”

“Kau dan aku memainkan gitar sambil menyanyikan lagu itu.”

“Itu ide bagus, aku setuju.”

Sementara di rumah Min Young,, ia sedang memainkan pianonya dengan lagu Memories dari Suju KRY,,

saranghaessjanh-a uri hamkkehan manh-eun nal dong-anhamkke apahaessjanh-a seoroui il-in juldo moreugo

neon eodi issneun geoni naui mogsoli deullijil anhniapeun nae simjang-i neoreul chajneunda neoreul bureunda michidorog

gaseum-i nunmur-i tto neoui gieog-ihan bang-ul han bang-ul tto nae gaseum-e heulleo naerindaur-eodo ur-eodo jiwojiji anhneun gieog-eul ttaraoneuldo bin nae gaseum-eul tto jeogsinda

joh-ahaessjanh-a jag-eun nae miso-e us-eojwossjanh-ahamkke ul-eoss-eossjanh-a naui nunmul-e apahaessjanh-a

jigeum eodi issneun geoni jichin nae moseub-i boijil anhniapeun nae simjang-i neoleul chajneunda neoleul buleunda michidolog

gaseum-i nunmul-i tto neoui gieog-ihan bang-ul han bang-ul tto nae gaseum-e heulleo naelindaul-eodo ul-eodo jiwojiji anhneun gieog-eul ttalaoneuldo bin nae gaseum-eul tto jeogsinda

naegelo dol-awajullae maeil ne ileum buleumyeojichin gidalim sog-e neoleul chaj-a hemaeneun najanh-a

salang-i nunmul-i neowaui chueog-ihan bang-ul han bang-ul tto nae gaseum-e heulleo naelindaul-eodo ul-eodo jiwojiji anhneun gieog-eul ttalaoneuldo bin nae gaseum-eul tto jeogsinda

Page 76: Journey of Love Song

Setelah usai menyanyikan lagu tersebut, datanglah Taemin Oppa menghampiri,

“Kau kenapa? Apa ada masalah?” tanya Taemin Oppa.

“Iya, aku hanya bingung Oppa, kenapa setelah aku tidak bersama Siwan ZE;A lagi, aku merasa sangat kesepian.” ujar Min Young.

“Aku rasa kau hanya belum menemukan laki-laki yang cocok, mungkin Siwan juga bukanlah namja yang kelak akan benar-benar bersamamu. Kau hanya perlu menunggu.” nasihat Taemin Oppa.

“Kau benar Oppa, aku hanya perlu menunggu.” ucap Min Young lalu tersenyum.

“Iya, tersenyumlah, jika kau tersenyum itu baru namanya adik dari Park Tae Min.”

“Ne’ Oppa.” jawab Min Young lalu memeluk Taemin Oppa.

“Aku sayang padamu adikku.”

“Aku juga sayang Oppa.”

Keesokannya saat di sekolah,

“Apa kalian sudah menemukan konsep?” tanya Min Young pada semuanya.

“Ye’.” jawab semuanya kompak.

“Baguslah kalau begitu.” ujar Min Young.

“Tapi Min Young, apa kau benar-benar tak apa?” tanya Yeon Jee.

“Ne’, aku tak apa. Aku justru senang jika kalian semua bisa ikut acara itu.” ucap Min Young.

“Tapi Min Young, apa setelah kau berpisah dari Siwan ZE:A kau belum menemukan pengganti dia?” tanya Shin Gyun kemudian.

“Entahlah, aku rasa aku hanya belum menemukan pengganti yang cocok, Oppa pernah bilang padaku, aku hanya perlu menunggu.” ujar Min Young.

“Aaahhh,,, “ ucap semuanya mengerti.

Tak lama bel masuk berbunyi, semuanya berpisah menuju kelas masing-masing.

Page 77: Journey of Love Song

Saat di kelas Hye Rim,

“Hye Rim, saat pulang nanti kita pergi sebentar ya?” ujar Min Woo.

“Mau kemana?” tanya Hye Rim.

Min Woo tak menjawab,

Saat pulang sekolah,

“Aku tunggu kau di gerbang sekolah.” ucap Min Woo lalu berlari keluar kelas.

Belum sempat Hye Rim menjawab, Min Woo telah menghilang. Hye Rim pun segera membereskan barang-barangnya.

Hye Rim pergi menuju mobil Min Woo, dalam perjalanan ia berusaha menebak kemana dia akan pergi, namun tak ada jawaban yang ditemukannya. Ia pun menanyakan hal itu pada Min Woo, tapi sebelum Hye Rim bertanya Min Woo sudah mengatakannya terlebih dahulu

“Kita akan ke department store, malam bakat tinggal beberapa hari lagi, aku rasa kita harus tampil sebaik mungkin.” ujar Min Woo.

“Bukankah kita ikut lomba ini hanya untuk senang-senang? Bukan untuk mengambil hadiah kan?” tanya Hye Rim.

“Setelah ujian nanti, kemungkinan kita akan ke panti asuhan, itu agenda rutin club seni, jika salah satu dari grup kita menang, hadiahnya bisa kita sumbangkan untuk mereka, bukankah itu lebih baik daripada kita sekedar bersenang-senang?”

“Aaahh,, arraseo.”

Tak terasa mereka pun telah sampai di department store yang dituju. Mereka pun mulai melangkah masuk,

*(backsound lagu Falling From Before, tepat saat mereka membuka pintu)

Mereka memilih-milih pakaian, Min Woo mengambil sebuah baju lalu mencocokkannya dengan badan Hye Rim dari kejauhan, Hye Rim yang menyadari hal itu langsung memberikan posenya, tak lama mereka tertawa bersama. Setelah mendapat beberapa baju yang cocok, mereka pun mencobanya, diawali dengan Hye Rim kemudian Min Woo, setelah mendapat baju yang mereka rasa pas, mereka memilih-milih topi, mereka menggunakan topi-topi aneh lalu berfoto bersama

Page 78: Journey of Love Song

dengan ekspresi wajah yang lucu. Tak terasa mereka telah mendapatkan semua yang mereka butuhkan.

“Kita ke supermarket sebentar ya, aku ingin membeli keperluan di rumah.” ucap Hye Rim.

“Baiklah.” sahut Min Woo.

Setelah mendapatkan semua keperluan,

“Sudah semuanya?” tanya Min Woo.

“Sebenarnya sudah, tapi aku ingin membeli sesuatu disana, apa kau mau ikut?” ujar Hye Rim.

“Aniyo, aku tunggu disini saja.”

Hye Rim pun pergi menuju bagian makanan, disana ia mencari waffle keju vanilla kesukaannya. Dari kejauhan ia melihat waffle keju vanilla yang tersedia saat itu hanya satu, ia pun bergegas untuk mendapatkan waffle itu, tetapi..

“Apa kau juga suka waffle ini Noona?” tanya seseorang yang berada di samping Hye Rim.

Hye Rim pun menoleh,

“(Yeoja ini? Bukankah dia yang waktu itu menangis dalam hujan? Aku rasa dia tak mengenalku saat ini dengan penampilan seperti ini?)” gumam namja itu dalam hati.

Pada saat itu, namja itu sedang mengenakan kaos putih dengan jas warna biru tua, mengenakan kacamata yang cukup tebal.

“Apa kau juga ingin membelinya?” tanya Hye Rim kemudian.

“Tak apa, kau yang terlebih dahulu ingin membelinya, aku bisa membeli makanan yang lain.” jawab namja itu.

“Yasudah jika kau tak ingin membelinya, maka aku juga tak akan membelinya.” ujar Hye Rim lagi.

“Wae’?”

“Waffle ini memang makanan kesukaanku, tapi aku pernah diajarkan oleh seseorang, jika makanan yang kau suka tinggal sedikit, namun ada orang lain yang juga menginginkannya

Page 79: Journey of Love Song

maka berikanlah, tetapi jika orang itu menolak jangan memakan makanan itu terkecuali jika dia mau diajak berbagi.”

Sesaat namja itu terdiam,

"(Bukankah itu ucapan Eomma saat aku dan Chan Eun memperebutkan waffle keju vanilla buatan Eomma?)” ucapnya pada diri sendiri.

“Lalu? Sekarang bagaimana?” tanya namja itu kemudian.

“Jika kau tak ingin membelinya, aku juga tak akan membelinya, tetapi bagaimana jika aku membelinya dan kau mau aku ajak berbagi?” ujar Hye Rim.

“Baiklah.”

Hye Rim pun membeli waffle itu dan meminta kepada pelayan yang melayaninya untuk membagi dua waffle tersebut dan dibungkus terpisah.

“Kamsahamnida.” ucap Hye Rim saat pelayan itu memberikan dua kemasan kepadanya.

“Ini untukmu.” ucap Hye Rim sambil memberikan kemasan itu.

“Kamsahamnida.” jawab namja itu lalu mengambil kemasan yang diberikan Hye Rim dengan sedikit membungkukkan badannya seraya menaikkan kacamatanya yang turun.

“Baiklah, aku duluan ya, ada yang sedang menungguku. Annyeong sampai bertemu lagi.” ucap Hye Rim lalu berlari menuju tempat Min Woo menunggu.

“Apa yang kau beli? Kenapa begitu lama?” tanya Min Woo.

“Aku membelu waffle, kau mau?” tawar Hye Rim.

“Tak apa, nanti saja. Ayo sekarang kita bayar, lalu pulang.” ajak Min Woo.

“Ne’.”

Saat Min Woo membayar Hye Rim berkeliling sendiri, ia memperhatikan sebuah kotak musik di dalam etalase, tanpa ia sadari Min Woo memperhatikannya dari jauh. Min Woo yang telah selesai membayar lalu memegang pundak Hye Rim.

“Hey, kau sedang apa?” tanya Min Woo.

“Aniyo, ayo pulang.” ucap Hye Rim.

Saat hampir sampai di tempat mobil Min Woo diparkir,

Page 80: Journey of Love Song

“Hye Rim, aku masuk sebentar ya, sepertinya aku lupa sesuatu, kau duluan saja ini kuncinya, kau tunggu saja aku di café sushi yang tak jauh dari sekolah kita, kau tau kan?” ujar Min Woo.

“Ye’.” jawab Hye Rim.

Min Woo pun masuk kembali ke department store sedangkan Hye Rim melaju menuju café sushi.

“Kemana dia ini? Sudah sore, jika aku tak pulang, aku yakin rumah akan sangat berantakan.” ujar Hye Rim pada dirinya sendiri.

Tak lama setelah itu, Hye Rim menghubungi Min Woo.

“Yoboseyo? Min Woo, kau terlalu lama, aku pulang duluan, aku masih harus membereskan rumah, kau tak apa kan?” tanya Hye Rim.

“Aku sedang di taksi sekarang, baiklah tak apa, aku juga akan langsung pulang. Oh ya, kau belikan aku sepaket sushi ya,,” ujar Min Woo.

“Baiklah.”

Setelah beberapa lama, ternyata Min Woo yang sampai terlebih dahulu di rumah.

“Dia belum pulang? Syukurlah,” ujar Min Woo.

Esok harinya, saat Hye Rim sedang bersiap-siap menuju sekolah, ia menemukan kotak musik di dalam tasnya.

“Mau berangkat bersamaku?” tanya Min Woo saat mereka sedang sarapan pagi.

“Tak perlu, aku ingin bersepeda pagi ini.” ujar Hye Rim.

Hye Rim lalu meminum susunya,

“Aku duluan ya, sampai bertemu di sekolah.” ucap Hye Rim lalu menutup pintu.

Tak lama ia masuk kembali dan mengatakan,

“Gumawo.” Kemudian tersenyum seraya mengedipkan salah satu matanya.

Min Woo hanya tersenyum melihat tingkah Hye Rim itu.

Saat di sekolah,,

Page 81: Journey of Love Song

“Hey, kenapa kalian diam saja, bukankah nanti malam itu malam bakat?” ujar Min Young memecah suasana hening di ruang seni.

“Iya, justru hal itu yang membuat kami diam.” jawab Dong Hyun mewakili semuanya.

Min Young lalu melihat mereka satu per satu.

“Tapi, bukankah seharusnya kalian bersemangat untuk nanti malam?” tanya Min Young lagi.

“Begini Min Young, kau tau kan jika pada awalnya kita ikut malam bakat itu cuma untuk senang-senang, melatih bakat kita lagi, tapi setelah tau jika hadiah yang ditawarkan besar, kami ingin mencoba memenangkan hadiah itu, selesai kita ujian kita ada jadwal ke panti asuhan kan? Kami bermaksud untuk memberikan hadiah itu kepada mereka.” jelas Hyun Seong.

“Aahh, arraseo, bagaimana kalau kita latihan bersama untuk nanti malam, agar kalian tidak diam saja seperti ini.” usul Min Young.

“Baiklah.” jawab semuanya terkecuali Min Woo yang tampak diam.

“Kau kenapa Min Woo? Tak enak badan?” tanya Jeong Min.

“Aniyo.” jawab Min Woo sambil menggeleng lalu mengikuti yang lainnya.

“(Bagaimana ini? Bukankah dokter bilang jika Hye Rim tidak boleh terlalu lelah? Bagaimana aku akan melarangnya ikut latihan? Jika aku katakan semuanya, Hye Rim akan tau jika aku mengetahui penyakit yang dideritanya. Lalu bagaimana? Aaaahhhh,,,)” teriak Min Woo dalam batinnya sendiri.

Mereka pun memulai latihan, diawali dengan pemanasan, lalu mereka mulai latihan dance masing-masing untuk malam bakat nanti.

“Kau tak apa?” tanya Min Woo.

“Tentu saja.” ujar Hye Rim.

Beberapa jam setelah itu,

“Semuanya, kalian lelah tidak?” tanya Kwang Min.

“Tentu.” jawab semuanya.

“Dulu, sebelum ibuku meninggal, ia pernah bilang padaku, jika kau lelah, berlarilah sekencang-kencangnya dan keluarkan segala yang ingin kau keluarkan. Bagaimana kalau kita coba lakukan itu, mungkin berguna untuk persiapan nanti malam.” ujar Kwang Min.

Page 82: Journey of Love Song

“Aku setuju.” jawab Dong Hyun lalu merangkul Kwang Min.

Mereka pun keluar ruang seni dan mulai bersiap untuk berlari mengelilingi sekolah. Tak lama setelah itu,

“Kau benar Kwang Min, aku merasa sangat lega.” ucap Shin Gyun.

“Iya, aku tidak merasa gelisah lagi.” ujar Yeon Jee.

“Sejujurnya aku juga merasa sangat lega, tapi aku merasa kalau ada yang hilang diantara kita.” ucap Gyeo Ah kemudian.

“Apa maksudmu Gyeo Ah?” tanya Yi Eun.

“Coba kalian perhatikan, aku tidak melihat Hye Rim berada di sini.” ujar Gyeo Ah.

“Kau benar, baiklah semuanya, coba kalian berpencar untuk mencari Hye Rim, dia pasti berada di dekat sini.” ucap Dong Hyun pada semuanya.

Mereka pun berpencar, sementara itu, Hye Rim sedang berada di kebun belakang sekolah, bersandar pada sebuah pohon.

“Kenapa harus sekarang kau muncul, aku benci padamu.” ucap Hye Rim kesal pada penyakitnya itu, ia bicara tersendat-sendat, nafasnya pun tersengal seraya ia memegangi dada kiri dimana jantungnya berada.

Hye Rim lalu merogoh kantung jas sekolah yang dikenakannya, ia mengambil sebuah botol kaca berisi sebuah obat terakhir yang berada di sana, ia lalu meminumnya. Setelah beberapa lama, ia merasa sedikit lebih baik dari sebelumnya. Kemudian ia mencoba berjalan menuju menara di sekolahnya, dimana tempat itu menjadi garis akhir dari kegiatan lari yang tadi mereka lakukan. Tapi, saat sampai disana tak ada siapa pun, Hye Rim lalu hanya menunggu di teras depan menara itu. Beberapa saat kemudian, ponselnya bordering,

“Yoboseyo?” ucap Hye Rim.

“Hye Rim, kau dimana? Kami mencarimu ke sekeliling sekolah.” ujar Dong Hyun.

“Aku ada di menara, tadi aku ke toilet, perutku sudah tidak bisa diajak kompromi.” jawab Hye Rim.

“Baiklah kau tunggu saja disitu, kami akan segera ke sana.”

Tak berselang lama, mereka pun datang, setelah menanyai Hye Rim, mereka memutuskan untuk pulang, bermaksud mempersiapkan keperluan nanti malam.

Page 83: Journey of Love Song

Saat dalam perjalanan pulang, di mobil Min Woo.

“Hye Rim, kau benar-benar tak apa?” tanya Min Woo.

“Aku tak apa, percayalah.” ucap Hye Rim meyakinkan.

Hye Rim lalu membuka sedikit tasnya agar tak diketahui Min Woo, ia melihat botol obatnya yang sudah habis.

“(Obatku habis seharusnya aku pulang sendiri tadi agar aku bisa ke apotek sebentar)” batin Hye Rim.

Saat sore hari di kamar Hye Rim, ia sedang Video Call dengan Young Min.

“Do’a kan aku, nanti malam aku akan tampil. Tak penting menang atau tidak yang penting lancar saja dulu.” ucap Hye Rim.

“Tentu, aku selalu mendo’akanmu.” jawab Young Min.

“Kau memang teman terbaikku Young Min.”

Young Min kemudian menyadari jika Hye Rim tidak mengenakan gelang pemberiannya.

“Hye Rim, kau tidak mengenakan gelang pemberianku?” tanya Young Min.

“Bukan, maaf Young Min, aku tidak memberitaumu. Sebenarnya sudah lama hilang, tapi aku tidak ingin memberitaumu karena aku takut kau akan kecewa.”

“Sudahlah itu hanya sebuah gelang, saat kau pulang nanti akan aku berikan yang lebih baik dan lebih mahal.”

Mereka pun tertawa bersama.

Malam harinya saat malam bakat berlangsung,,

Sekarang semua yang akan tampil sedang bersiap, termasuk Hye Rim, Min Woo dan yang lainnya.

“Kalian harus tampilkan yang terbaik, menang atau kalah ya tak apalah, kita sudah menampilkan 5 pasang grup dari club seni, aku yakin 1 diantara kalian akan menang, itu juga untuk anak-anak kan?” ucap Min Young yang berdiri di depan pintu ruang ganti.

Acara pun dimulai,,

Page 84: Journey of Love Song

Pembukaan dibuka oleh penampilan Hyun Seong dan Yeon Jee dengan sebuah lagu dari Suju KRY yang berjudul ‘Lets Not’ diiringi oleh alunan piano yang dimainkan oleh Hyun Seong. Hyun Seong dan Yeon Jee mengenakan pakaian yang bernuansa putih. Yeon Jee dengan gaun putih panjangnya, dan Hyun Seong degan setelan jas putihnya.

(Hyun Seong) Ee soongani majimagirago geutorok saranghan geudaegaehNeon dolliryeo haedo woolmyeo maedallyeodo geunyang shirhdamyeo heyeojimeul marhan naya

Yeon Jee masuk dari sisi kanan belakang panggung, menuju depan piano.

(Yeon Jee) Nan hangsang kanghan cheokman hajiman pyeongsaeng neo hana jikil jashin eobseo ddeonan bigeophan namjaya

(Hyun Seong) Dashin na gateun saram saranghaji malgoDashin geuriweohal saram mandeulji malgo

(Yeon Jee) Neoman barabogo neo anim an dwaeseoHarudo mot beotil mankeum saranghae jooneun saram manna jebal

(Yeon Jee) Neon apa nal jabeuryeo hajimanPyeongsaeng nae gyeoten haengbokhaejil jashin eobneun bigeophan yeojaya

(Hyun Seong) Dashin na gateun saram saranghaji malgoDashin geuriweohal saram mandeulji malgo

(Yeon Jee) Neoman barabogo neo anim an dwaeseoHarudo mot beotil mankeum saranghae jooneun saram manna

(Hyun Seong) Eonjenga uri heyeojimeul hoohwehandaedo ibyeol bakkeneun nan haejoolge eobseo

(Yeon Jee) Jinan shiganeul semyeo apa woolji malgoJinan babo gateun sarang geuriweo malgo

(Hyun Seong) Neoman barabogo neo anim an dwaeseo harudo mot beotil mankeum saranghae jooneun saranghae manna jebal haengbokhagireul

Yeon Jee duduk di samping Hyun Seong,

(Yeon Jee) Doo beon dashineun majoochiji malja

Page 85: Journey of Love Song

Semua penonton pun bertepuk tangan.

Yang tampil selanjutnya adalah Dong Hyun dan Shin Gyun. Mereka membawakan lagu ‘Love Is’ dari 4Men. Mereka akan berduet seraya memaikan gitar akustik di tengah panggung. Dong Hyun mengenakan setelan jas abu-abu dengan kemeja putihnya, sedangkan Shin Gyun dengan gaun selutut berwarna putih dengan sedikit warna abu-abu disana-sini.

(Shin Gyun) nae georeumi ppallajyeotjyowaenji naega deultteoitjyojakku geoulbogo meorilmanjigocham naega isanghajyo

(Dong Hyun) bappeun iri sopunggatjyogeudaega nal anajul ttaemyeonjamsi modeungeol itgodareun sesange danyeo oneun geot gatjyo

(Dong Hyun) hangsang balgeun seonggyeokdo eongttunghan maltudocham teukbyeolhan geudaejyo

(Shin Gyun) geudaero joheungeollyogeudae nal utgehaeyosangcheoro datyeoitdeon naemamigeudaereul bomyeo utgoinneyo

(Dong Hyun) geudaereul darmagayogeudael ttara utneyona yeoksi geudaeegenneul joheun saramigo sipeoyo

(Shin Gyun) na gakkeumen geobi nayonagateun sangcheoreul julkkabwamanhi seotultejiman bujokhajimannareul gidaryeojwoyo

(Shin Gyun) cheori eopdeon saenggakdo eogeutnan maeumdoda macchwogabolkkeyo

(Dong Hyun) geudaero joheungeollyogeudae nal utgehaeyosangcheoro datyeoitdeon naemamigeudaereul bomyeo utgoinneyo

Page 86: Journey of Love Song

(Shin Gyun) geudaereul darmagayo(Dong Hyun) geudael ttara utneyo(Shin Gyun) na yeoksi geudaeegenneul joheun saramigo sipeoyo

(Shin Gyun) nunmuri nal geot gatjyo sarangeul al geot gatjyogeoreumboda maeumi apseoseogeudaereul hyanghae gagoinneyo

(Dong Hyun) jogeumman gidaryeoyo ireon nal gidaryeoyohanassik han georeumssikjoheun sarami doeneun naeyo

Dong Hyun turun dari kursinya, lalu mendekati Shin Gyun dan memegan tangannya.

(Dong Hyun) oh babylove islove is babyoh yeahh….

Tepuk tangan riuh menghiasi penampilan Dong Hyun dan Shin Gyun. Penampilan selanjutnya yaitu Kwang Min dan Yi Eun. Mereka membawakan lagu B2ST yang berjudul ‘Fiction’. Mereka akan bernyanyi dan dance, Kwang Min mengenakan setelan jas hitam sedangkan Yi Eun mengenakan gaun sebatas pinggang dan celana jeans berwarna putih.

(Yi Eun) Ajik nan neol itji mothagoModeun geol da mitji mothagoIreohke neol bonaeji mothago oneuldo

Kwang Min muncul dari balik layar di tengah panggung.

(Kwang Min) Dashi mandeuleo bolke uri iyagi kkeut naji anhge aju ginaginSalgacheul pago seumyeodeuneun sangshilgameun jamshi mudeodulkeSaero sseo naeryeoga shijakeun haengbokhage utgo ittneun neowa na naega nalDdeonaji mothage baekyeongeun chulguga eobtneun jobeun bang an

(Yi Eun) Amureohji anhge nege kiseu hagoDalkomhan neoui gyeoteul ddeonagajil mothaeUrin kkeut iraneun geon eobseo

Page 87: Journey of Love Song

(Kwang Min) Ireohke nan ddo (Fiction in Fiction)Itji mothago (Fiction in Fiction)(Yi Eun) Nae gaseum sok-e kkeut naji anheul iyagil sseugo isseo

(Kwang Min) Neol butjabeulge (Fiction in Fiction)Nohji anheulge (Fiction in Fiction in Fiction)(Yi Eun) Kkeut naji anheun neowa naui iyagi sogeseo oneuldo in Fiction

(Kwang Min) Jigeum yeogin haengbokhan iyagildeul bakke eobseoNeomu haengbokhan uri dulman-ui iyagi ga ireohke (hyeonsilgwaneun dareuge) sseo isseoJeomjeom chaeweojigo isseo(Yi Eun) Neoneun naegero dallyeowaseo anhgigoPum anh-e angin neoreul naneun jeoldae nohji mothae (mothae, mothae)Urin kkeut-iraneun geon eobseo

(Kwang Min) Ireohke nan ddo (Fiction in Fiction)Kkeunhji mothago (Fiction in Fiction)(Yi Eun) Nae gaseum sog-e kkeut naji anheul iyagil sseugo isseo

(Kwang Min) Neol butjabeulge (Fiction in Fiction)Nohji anheulge (Fiction in Fiction in Fiction)(Yi Eun) keut naji anheun neowa naui iyagi sogeseo oneuldo in Fiction

(Yi Eun) Dashi hanbeon deo malhajimanJigeum neoneun nae yeop-e ittdago geureohke mitgo isseo nan

(hajiman Fiction)(Kwang Min) Nan mokjeokeul irheobeorin jakga i soseolui kkeuteun eotteohke mamuri (namanui Fiction) jieoya haeSaranghae saranghae saranghae saranghae saranghae i se geuljaman (modu da Fiction) sseo naeryeogaModyeojin pen nunmullo eollukjin nalkeun joh-i wiro (modu da Fiction)Haengbokhal sudo seulpeul sudo eobseo i iyagi neun

(Yi Eun) Jigeum nan neomunado haengbokhan saenggak-e iyagireul sseujimanModeun ge baramil bbunirago yeojeonhi

(Yi Eun) Nan haengobkhan geol (Fiction in Fiction in Fiction)Uri hamkke-in geol (Fiction in Fiction in Fiction)Ije shijak-in geol (Fiction in Fiction in Fiction)Kkeuteun eobtneun geol (Fiction in Fiction in Fiction)

Page 88: Journey of Love Song

Penonton pun memberikan tepuk tangan mereka. Penampilan selanjutnya ialah Jeong Min dan Gyeo Ah. Mereka adalah pasangan yang sangat simple. Mereka berduet menyanyikan lagu Jaejoong ‘‘ I’ll protect you ’’. Jeong Min dengan setelan jas biru pudarnya dan Gyeo Ah mengenakan gaun berwarna senada.

Jeong Min muncul dari sisi kiri panggung.

(Jeong Min) nun teugodo neol baraboji mothaejichin chueoke heuryojin neoui mameul nan chatji mothaemanhi ulgo jichyeo deo isang mothaesaenggakhaedo neoreul bomyeon gwaenchaneul got gata

(Jeong Min) jikyeo jugo sipho neoui jalmotdwin nappeun boreutdeul kkajidohimdeun nal utge mandeuneun geoyajom himdeulgetjiman neol saranghae rago maldo halgeoyameonjeo nae phume oneun nal kkaji

Gyeo Ah muncul dari sisi kanan panggung.

(Gyeo Ah) utji mothae useodo gieok mothaeoneul harudo kkumcheoreom nunteumyeon sarajil got gateunneol bogodo gyeothae obneun got gatapyeohyeoni seothureun gabwa neol saranghagien

(Gyeo Ah) jikyeo jugo sipheo neoui jalmotdwin nappeun beoreutdeul kkajidohimdeun nal utge mandeuneun geoyajom himdeulgetjiman neol saranghae rago maldo halgeoyameonjeo nae phume oneun nal kkaji

Jeong Min dan Gyeo Ah bertemu di tengah panggung, mereka saling menatap. Ini adalah bagian dari konsep mereka yaitu drama.

(Gyeo Ah) hokshi dareun ongireul chatjanaege tteonaga haengbokhae halgeoni(Jeong Min) geuraedo neol bonael su eobseobaby jukgiboda deo apeultaende

(Gyeo Ah) naega neol saranghae dareun nugudo ani ne aphe itjanhanaega ni soneul jabgo itjanha

Page 89: Journey of Love Song

(Jeong Min) nugungaui pheume julsu obseo aesseo utgo itjanhabonael su obseo haneun mameul wae

Setelah mereka selesai, semua penonton berdiri dan memberikan tepuk tangan yang sangat meriah. Min Woo dan Hye Rim adalah peserta terakhir. Mereka akan tampil bernyanyi dan dance, dengan diselingi oleh permainan gitar di awal lagu. Min Woo mengenakan celana pendek sedengkul berwarna biru tua, jas putih dilengkapi topi putih. Hye Rim mengenakan kaos putih, celana setengah paha dengan tali menuju atasan berwarna biru tua.

Hye Rim duduk di tengah panggung sambil memainkan gitarnya.

(Hye Rim) Na honja ireoke neol dugo oneun gil

Min Woo muncul dari balik layar

(Min Woo) Ijeulge jiulge kkamake tabeorin nae sarang

Hye Rim turun dari tempat duduknya lalu memulai dance di tempo awal lagu.

(Min Woo) Geureon pyojeong jitji ma neowaui majimak daehwaSilmangeun haji ma geurae ba gateun nomIjen mannaji ma na meonjeo gabolge

(Hye Rim) Jeomjeom meoreojyeo ganeyoJeomjeom sarajyeo ganeyoSwipge itjineun marayo naega neomu apeunikka

(Hye Rim & Min Woo) Niga eomneun georireul georeo bonda (bonda)Niga eomneun georireul georeo bonda (bonda)

(Hye Rim) Na honja ireoke neol dugo oneun gilIjeulge jiulge kkamake tabeorin nae sarang

(Min Woo) Sarangi tteonana bwa ibaram tago jeo meolli naragana bwaModeun ge byeonhana bwa neodo nacheoreom ireoke tto byeonhana bwaGeuraedo na apado huryeonhadaI gibun jochado nan jigeum beogeopdaBuranhan deut baraboneun ttereul sseuneun ai gachiGeudae nunmuri doraseoneun nae eokkaereul jamneundaIbyeoreun daljiman nan gwaenchanha apeujimanGeudae geurimja aneseo bareul ppaeUri banjido ppae

Page 90: Journey of Love Song

(Hye Rim) Jeomjeom meoreojyeo ganeyoJeomjeom sarajyeo ganeyoMiwohajineun marayo naega neomu apeunikka babe

(Min Woo & Hye Rim) Niga eomneun georireul georeo bonda (bonda)Niga eomneun georireul georeo bonda (bonda)

(Min Woo) A peu da neomuna geuripda ganda ganda tteonaganda

(Hye Rim) Neoneun ajik moreugetji alji motagetjiHimgyeowohaneun neoreul bomyeonseo

(Min Woo) Naega deo apaseo ireoke neol bonaenda(Hye Rim) Nunmuri heureunda neowa naNeomu saranghaesseunikka

(Min Woo) Niga eomneun georireul georeo bonda (bonda)Niga eomneun georireul georeo bonda (bonda)Niga eomneun georireul georeo bonda (bonda)(Hye Rim) Niga tteonan georireul georeo bonda (bonda)

Min Woo memakaikan topinya pada Hye Rim.

Gemuruh tepuk tangan kembali memenuhi ruangan saat itu. Sekarang setelah semuanya tampil, saatnya semua peserta menunggu hasil pengumuman. Dong Hyun, Hyun Seong, Jeong Min, dan yang lainnya semua menunggu di depan panggung, tempat duduk khusus untuk peserta. Disaat semua sedang cemas, Hye Rim mulai merasa jika penyakitnya kembali kambuh.

“Min Young-ah, aku ingin ke ruang ganti sebentar, sepertinya ponselku tertinggal disana.” kilah Hye Rim.

“Baiklah, jangan terlalu lama. Aku rasa pengumumannya akan segera dibacakan.” jawab Min Young.

“Ne’.”

Saat Hye Rim sampai di ruang ganti, dia coba mencari obatnya. Tapi sayang, dia lupa jika dia kehabisan obat. Nafasnya semakin tak beraturan, Hye Rim lalu duduk di kursi, tapi sama saja nafasnya tetap berkecamuk. Sampai akhirnya Hye Rim pingsan dan terjatuh ke lantai.

Beberapa saat kemudian, pengumuman pemenang.

Page 91: Journey of Love Song

“Yang memenangkan malam bakat ini adalah…… Jeong Min dan Gyeo Ah.” ucap pembawa acara.

Tepuk tangan pun memenuhi penjuru ruangan.

“Dan yang memenangkan juara favorit ialah…… Min Woo dan Hye Rim.” lanjut pembawa acara itu.

Semuanya senang, Jeong Min dan Gyeo Ah naik ke atas panggung. Sedangkan Min Woo, hanya sendiri naik ke atas panggung.

Setelah itu,

“Apa kalian melihat Hye Rim?” tanya Min Woo pada Shin Gyun, Yeon Jee, Yi Eun, dan Min Young.

“Dia tadi bilang padaku ingin mengambil ponsel di ruang ganti.” ujar Min Young.

Min Woo pun langsung menuju ruang ganti.

“Hye Rim, kita menang juara….. HYE RIM!!! “ teriak Min Woo ketika melihat Hye Rim tergulai lemas di lantai.

Beberapa hari kemudian di rumah sakit,,

“Hye Rim?? Apa kau sudah sadar??” tanya sebuah suara.

Hye Rim yang baru saja sadar mengerjapkan matanya,

“Oppa?? Kenapa Oppa ada di Seoul?” tanya Hye Rim lemas.

“Kau sakit, dan aku harus diam saja?”

“Tapi, bagaimana dengan Eomma dan Appa?”

“Mereka baik-baik saja, aku tidak memberitau mereka jika kau kambuh lagi, aku tak ingin mereka sakit karena terlalu khawatir.”

“Baguslah kalau begitu.”

“Lalu bagaimana denganmu? Bukankah aku sudah menyuruhmu untuk minum obat teratur dan tepat waktu. Lihat dirimu sekarang, bagaimana dengan ujianmu beberapa hari ke depan?”

Page 92: Journey of Love Song

“Mianhae Oppa, aku kehabisan obatku, tapi untuk ujian Oppa tenang saja, aku pasti bisa datang.” ucap Hye Rim yakin.

Tok,,, Tok,, Tok,,

“Annyeong haseyo Hyung.” ucap Dong Hyun.

“Annyeong haseyo. Silahkan masuk, aku keluar sebentar kalian mengobrol saja.” ucap Oppa lalu meninggalkan mereka.

“Apa kau sudah lebih baik?” tanya Shin Gyun yang duduk di samping ranjang Hye Rim.

Hanya anggukan yang mengisyaratkan jawaban Hye Rim.

“Hye Rim, ada apa denganmu? Bukankah selama ini kau baik-baik saja?” tanya Yeon Jee cemas.

“Iya, aku rindu padamu yang selalu saja ceria, aku merasa kesepian jika di club tidak ada kau.” ujar Gyeo Ah sambil memegang tangan Hye Rim.

“Sudahlah, kalian terlalu banyak bicara, Hye Rim butuh banyak istirahat agar dia cepat sembuh.” ucap Min Young lalu menyelimutinya.

“Tapi aku masih tidak yakin, apa benar kau tidak punya penyakit apa-apa?” tanya Kwang Min.

“Apa maksudmu Kwang Min?” ujar Dong Hyun kemudian.

“Aku rasa Kwang Min benar, bukankah selama ini Hye Rim baik-baik saja, lalu kenapa dia bisa dirawat di rumah sakit selama ini?” ucap Jeong Min menimpali.

“Hye Rim-ah apa benar tidak ada yang kau sembunyikan dari kami?” ucap Hyun Seong.

Hye Rim tetap diam dengan wajah gelisah, karena dia tak tau harus berkata apa.

Tiba-tiba,

“Apa-apaan kalian ini? Hye Rim baik-baik saja dia hanya kelelahan saat latihan untuk malam bakat kemarin.” ucap Min Woo yang baru saja datang.

“Darimana saja kau Min Woo? Bukankah seharusnya kau menjaga Hye Rim?” tanya Jeong Min lalu merangkul Min Woo.

“Aku hanya mencari udara segar di luar, tadi Joong Ki Hyung yang menjaga, aku tak tau jika kalian akan ke sini.” ucap Min Woo.

Page 93: Journey of Love Song

Mereka lalu berbincang bersama, hingga akhirnya..

“Dimana Yi Eun?” ujar Hye Rim.

“Hye Rim? Aaahhh, Yi Eun dia tidak diperbolehkan keluar rumah hari ini, aku dengar dia sedang ada masalah dengan Il Woo Oppa.” jawab Yeon Jee.

“Benarkah begitu Min Woo?” tanya Hye Rim.

“Aniyo, kau tak perlu memikirkan masalah ini dulu, pikirkan saja kesehatanmu. Beberapa hari lagi ujian akan berlangsung.” kata Min Woo.

Saat hari ujian….

“Mana janjimu? Bukankah kau akan mengikuti ujian?” ujar Oppa.

“…..”

Tidak ada jawaban dari Hye Rim.

“Sudahlah, aku sudah melapor ke sekolah, mereka akan mengirimkan guru untuk mengawasimu ujian.” ucap Oppa.

1 minggu kemudian,, setelah ujian berakhir…

“Apa kau benar-benar merasa sudah lebih baik?” tanya Min Woo saat Hye Rim sudah pulang dari rumah sakit.

“Ya tentu saja. Aku rasa pulang ke Jeju akan membawa pengaruh baik untuk kesehatanku, saat kalian ada waktu nanti datanglah ke rumahku. Oh ya sampaikan pada Kwang Min kalau dia datang nanti aku akan menepati janjiku untuk mempertemukannya dengan saudara kembarnya.” ucap Hye Rim saat dia memasukkan pakaiannya ke dalam koper.

“Hye Rim!! Apa kau sudah siap?” panggil Joong Ki Oppa.

“Ne’ Oppa.” jawab Hye Rim.

Di saat Hye Rim akan pergi.

“Hye Rim, jaga dirimu baik-baik aku pasti akan sangat merindukanmu, rumah ini akan selalu terbuka untukmu.” ucap Ahjumma, Min Woo Eomma.

“Ne’ Ahjumma.” jawab Hye Rim.

Hye Rim dan Joong Ki Oppa lalu masuk ke mobil dan mereka bersiap untuk pergi.

Page 94: Journey of Love Song

Di tengah perjalanan, Hye Rim mengeluarkan kepalanya dari jendela dan berteriak kepada Min Woo.

“Min Woo, aku akan menunggu kedatanganmu dan yang lainnya. Berjanjilah kalian akan datang.”

Min Woo pun membalasnya dalam hati.

“(Aku janji, aku janji jika aku dan teman-teman akan datang kesana dan menjemputmu kembali.)”

Sampai akhirnya mobil Joong Ki Oppa menghilang dari pandangan.

2 minggu setelah Hye Rim pulang ke Jeju,

Min Woo sedang duduk termangu di teras rumahnya.

“YA’!! Ada apa dengan sepupuku ini? Apa yang sedang kau pikirkan? Hye Rim?” terka Yi Eun yang telah duduk di samping Min Woo.

“Yi Eun? Kapan kau datang?” tanya Min Woo.

“Baru saja. Tak usah kau palingkan pertanyaanku, jawab saja.”

“Apa terlihat jelas seperti itu?”

“Begitulah.”

“Yi Eun-ah, apa masalahmu dengan Il Woo Hyung sudah selesai?” ucap Min Woo.

“Ye’, Oppa hanya menasihatiku sedikit. Kau tak perlu tau hal ini. Oh ya, aku hampir saja lupa, sebenarnya Oppa yang menyuruhku datang ke sini.”

“Wae?”

“2 hari lagi dia ingin ke Jeju mengunjungi Joong Ki Oppa, awalnya dia hanya mengajakku untuk sekalian berlibur, tapi aku membujuknya untuk mengajak kalian, aku rasa kalian juga pasti setuju.”

“Jeongmal?”

“Ne’.”