journal reading

28
Oleh : Jamilah Somartini Stase Anestesi – RS. Islam Cempaka Putih

Upload: marajuu

Post on 18-Dec-2015

32 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

anestesi

TRANSCRIPT

  • Oleh :Jamilah SomartiniStase Anestesi RS. Islam Cempaka Putih

  • LATAR BELAKANGRasa sakit saat penyuntikan Propofol masih menjadi masalah

    Tujuan penelitian membandingkan efektivitas dari dipenhydramine dan lidocaine untuk mengatasi nyeri yang disebabkan penyuntikan propofol

  • PENDAHULUAN Propofol merupakan anestesi umum yang memiliki reaksi cepat & efek sedasiPemulihannya cepat walaupun pada pemberian jangka panjangPenyuntikan Propofol menyebabkan rasa nyeri /perasaan yang tidak menyenangkan pada 28-90% pasien yang mendapatkan propofol

  • penelitian lain yang sejenis sudah dilakukan sebelumnya

    Hasil Prevalensi rasa nyeri setelah penyuntikan Propofol intravena adalah 70 % dan ini dapat dikurangi menjadi 35 % setelah pemberian terapi anestetil lokal

  • Setelah dilakukan pengamatan pada > 6000 orang pasien pada uji coba untuk mencegah rasa sakit saat penyuntikan dengan propofol

    Metode yang paling efektif penggunaan turniket & diikuti dengan pemberian lidokain

    Untuk membandingkan efektivitas Diphenhydramine dan lidokain dalam mencegah rasa nyeri akibat pemberian propofol maka dibuat suatu penelitian secara acak, double blind dan kontrol placebo Diphenhydramine antihistamin yang memiliki efek anestetik lokal

  • M E T O D E

    Jumlah pasien yang diambil sebagai sample sebanyak 180 orangASA I dan IIKriteria : Pasien dewasa yang akan diberi anestetik umumTidak dimasukkan dari penelitianPasien yang mengalami kesulitan untuk untuk berkomunikasi atau yang memiliki riwayat :a.Alergi dengan diphenhydramine atau kelompok obat-obatan amidab.DM ( Diabetes Mellitus)c.Penyakit Jantung d.Mendapatkan analgesic /obat-obatan sedative dalam waktu 24 jam sebelum dilakukan operasi

  • Pasien dikunjungi satu hari sebelum dilakukan operasi Diberikan penjelasan tentang skala nyeri yang harus disebutkan (1-3)0= tidak ada rasa nyeri1 = nyeri ringan2= nyeri berat (termasuk respon vocal yang menyertai seperti wajah meringis, penarikan lengan, atau keluarnya air mata)

    Tidak ada seorang pasien pun yang mendapatkan premedikasiPada saat sampai di ruang anestesi, monitoring rutin telah terpasang dan kanula 20 G sudah dimasukkan ke dalam vena cephalic di fosa antekubiti lengan kiri

  • secara acak, 180 pasien tersebut dibagi dalam 3 kelompok (@= 60 orang) :

    1 (contoh) : mendapatkan 2 ml normal saline. 2 : mendapatkan 2 ml (40 mg) 2% lidocaine 3 : mendapatkan 2 ml (20 mg) diphenhydramine i.V dengan pembendungan vena selama 1 menit, diikuti dengan penyuntikan propofol pada vena cephalica lengan bawah di fossa antecubital.

    Pengkajian nyeri dibuat segera setelah penyuntikan propofol

  • Induksi propofol yang diberikan adalah 2,5 mg/kg BB

    Jarum suntik yang berisikan obat-obatan disediakan & diberi label oleh tenaga farmasi yang tidak terlibat dalam penelitian ini

    Seorang ahli anestesi yang tidak mengetahui kelompok pasien memeriksa intensitas nyeri yang dialami oleh pasien

  • Teknik PenyuntikanDilakukan bendungan di daerah lengan atas kurang lebih satu menit bendungan dilepaskan Propofol disuntikkan sebanyak dosis selama kurang lebih 5 detik

    Setelah penyuntikan propofol yang pertama pasien ditanya secara verbal untuk menjelaskan intensitas nyeri yang mereka alami dengan menggunakan 3 poin tingkat skala verbal

    Setelah itu dilanjutkan suntikan selanjutnya

  • Pada saat pemasangan turniket, intraoperatif dan 24 jam setelah operasi, dilakukan pemeriksaan rasa nyeri, udem, wheal, atau respon kemerahan pada pasien yang dilakukan oleh ahli anestesi

    Pasien diobservasi selama 24 jam untuk mengamati adanya efek samping dan reaksi ekstrapiramidal, misalnya reaksi distonicdiskinetik akut

  • H A S I LTidak ada perbadaan signifikan dari gender, usia, dan berat badan dari para pasien ini

    Prevalensi nyeri dan skor nyeri berkurang secara signifikan pada kelompok pasien yang mendapatkan lidokain & diphenhydramine bila dibandingkan dengan kelompok yang tdk mendapatkan obat analgesik lokal

  • Tidak ada perbedaan yang mencolok dari penggunaan lidokain dan diphenhydramine

    Dari observasi pada saat penyuntikan : tidak ditemukan adanya komplikasi seperti rasa nyeri, udem, reaksi kemerahan dan tidak ada pasien yang mengalami gangguan ekstra piramidal setelah tindakan operasi

  • KARAKTERISTIK DATA PASIEN Grup I-(n=60) Grup II-(n=60) Grup III-(n=60)(contoh)(lidokain)(dipenhydramine)

    Usia (tahun) 26-36 25-45 23-34Jenis Kelamin (L/P) 11/49 21/39 20/40Berat Badan (Kg) 63-83 65-85 62-82PEMERIKSAAN SKALA NYERI Grup I-(n=60) Grup II-(n=60) Grup III-(n=60) (contoh) (lidokain) (dipenhydramine)

    Tidak Nyeri 35 58* 57*#Nyeri Ringan 11 2* 2*#Nyeri Berat 14 0* 1*#Jumlah Pasien Merasa Nyeri 25 2* 3*#Jumlah Data Pasien : * P 50.00 bila dibandingkan dengan kelompok 1# P 0.05 bila dibandingkan dengan kelompok 2

  • D I S K U S IKonsentrasi propofol bebas berguna untuk menentukan rasa nyeri dan konsentrasinya tinggi dalam larutan lemakPropofol termasuk kelompok phenols yang dapat mengiritasi kulit, membrane mukosa, dan vena, Propofol dapat mengaktivasi sistem kallikreinkinin &melepaskan bradikinin dilatasi vena & hipermeabilitas me kontak antara fase aqueus dari propofol dengan ujung-ujung saraf bebas yang dihasilkan oleh rasa nyeri pada saat penyuntikan

  • Beberapa metode sudah dicoba dilakukan untuk mengurangi prevalensi & tingkat keparahan rasa nyeri tersebut, termasuk penambahan lidocaine kedalam larutan propofol dengan atau tanpa turniket

    Juga telah dicoba penyuntikan ondansetron, ketamine, metoclopramide, thiopental, non-steroid anti-inflammatory drugs (NSAIDs), opioids atau magnesium sulphate dengan hasil yang bervariasi

  • Diantara obat-obatan diatas, lidokain intravena dengan turniket sebelum penyuntikan propofol merupakan metode yang paling efektif Lidokain bereaksi terhadap rasa nyeri yang disebabkan propofol melalui 2 cara : sebagai anestesi lokal dan stabilizer mediator rasa nyeri

  • Diphenhydramine digunakan secara tradisional sebagai H1-antagonis, dimana dapat digunakan untuk mengatasi reaksi obat-obat anestesi & untuk mencegah mual & muntah setelah operasi

    Diphenhydramine merupakan obat alternatif yang aman sebagai pengganti lidokain bagi pasien-pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap anestesi lokal

  • Pada penelitian sebelumnya open label study, 25 mg ketamin dan 10 mg diphenhydramine secara klinis lebih bermanfaat bila dibandingkan dengan 0,5 mg alfentanil dan 20 mg ketorolak atau normal saline untuk mencegah rasa sakit pada penyuntikan propofol

  • Penggunaan anestetik lokal dyphenhydramine memiliki kesamaan struktural dengan efek anestesik lokal lainnya yang juga memblok sodium channels

    Diphenhydramine 1% dilaporkan sama efektifnya dengan lidokain 1% dalam mencapai efek anestesi lokal pada kulit walaupun mulai reaksinya lebih lambat

  • Keamanan penggunaan diphenhydramin merupakan suatu hal yang pentingHanya ada 1 kasus nekrosis kulit yang dilaporkan oleh Dire dan Hogan setelah penyuntikan subkutan

    Pada penilitian sebelumnya menunjukkan : diphenhydramine aman dan bermanfaat bila ditambahkan dengan lidokain untuk anestesi regional intravena dan tidak ada efek samping seperti reaksi lokal pada kulit, udem kulit, nekrosis, atau rasa nyeri

  • Diphenhydramine memiliki beberapa kekuranganDiphenhydramine merupakan depresan pada sistim saraf pusat dan memiliki zat-zat antikolinergikWalaupun diphenhydramine digunakan untuk pengobatan efek samping ekstrapiramidal akibat pemberian obat-obatan, ada 7 kasus reaksi distonik akut pada orang dewasa yang dilaporkan setelah pemberian diphenhydramine pada dosis terapeutik

  • Tidak ada seorangpun dari sampel pasien yang mengalami reaksi ekstrapiramidal setelah pulih dari pengaruh anestesi

    Nyeri injeksi tergantung kepada banyak faktor misalnya a.vena yang dipilih untuk injeksib. ukuran dari kanulac. usia pasiend. tingkat pemberian injeksi.

  • Scott dan kawan-kawan melaporkan bahwa penyuntikan di vena besar dapat mengurangi rasa sakit

    tingkat konsentrasi Propofol yang terlarut dalam darah lebih rendah dibanding dengan jumlah darah dalam vena besar

    ( jumlah Propofol terlarut dalam vena kecil lebih besar )

  • Aplikasi turniket pada vena me penurunan efek rasa nyeri, karena meningkatkan efek lokal dari obat-obatan yang bereaksi diperifer sebagai pencegah rasa nyeri

  • KESIMPULAN Pemberian awal diphenhydramine intravena dengan melakukan bendungan vena merupakan alternatif sebagai penganti lidokain untuk menekan prevalensi nyeri yang disebabkan oleh penyuntikan Propofol pada vena perifer

  • DAFTAR PUSTAKAEuropan Journal Of Anesthesiology 2007;24:235-238

  • TERIMA KASIH

    ****************************