jop 1 2014 fix banget

4
Iris/Manunggal Undip Resmi Miliki Lapangan Futsal Berkelas Internasional Undip kini telah resmi memiliki lapangan futsal berkelas internasional. Lapangan yang dikelola Badan Pengelolaan Olahraga Undip Tembalang ini merupakan satu-satunya lapangan futsal berkelas internasional yang ada di Jawa Tengah. Beberapa mahasiswa sedang bermain futsal di lapangan futsal berkelas internasional milik Undip (25/03). Belum diterbitkannya SK Rektor membuat aturan operasional lapangan ini tidak jelas. REKTOR Undip, Prof. Sudharto Pranata Hadi, MES, PhD, meresmikan lapangan fut- sal berkelas internasional di Kampus Undip Tembalang pada Jumat, 21 Februari lalu. La- pangan futsal yang menjadi salah satu ben- tuk pengabdian Undip pada masyarakat ini dibangun dalam waktu sekitar 120 hari kerja. Proses pembangunan lapangan futsal ini di- mulai pada akhir tahun 2013 dan menghabis- kan dana sekitar 12 M. Menurut penuturan Prof. Dharto, pem- bangunan lapangan futsal ini bertujuan untuk meningkatkan sarana dan prasarana Kampus Undip Tembalang. “Saya prihatin melihat kalangan mahasiswa. Jika ingin bermain fut- sal dan menyalurkan hobinya, harus mencari prasarana di luar kampus dengan tarif sewa yang cukup mahal,” tutur Prof. Dharto. Maridjo, pengelola Badan Pengelola Fasilitas Olahraga Undip sekaligus Pembina II UKM Futsal, menjelaskan bahwa lapangan futsal ini telah memenuhi standar internasi- onal. Hal ini dinilai dari luas lapangan dan bahan yang digunakan sebagai lantai lapang- an. “Lapangan futsal ini, dari sisi luasnya, sudah memenuhi standar internasional, yaitu 48x26 meter dan menggunakan bahan mate- rial berkualitas internasional flooring sport,” ujarnya. Selain itu, Maridjo juga menerang- kan, lapangan futsal ini memiliki tribun dua sisi yang terletak di bagian barat dan timur serta kamar mandi dan ruang ganti. Rencananya, tarif sewa lapangan futsal ini akan dibuat lebih murah dibandingkan dengan lapangan futsal lainnya, mengingat penggunaan lapangan futsal ini diprioritaskan untuk kalangan mahasiswa. “Rencananya, bagi mahasiswa tarifnya akan dihitung 50% dari tarif umum. Sebab dari awal lapangan futsal ini diprioritaskan untuk mahasiswa. Oleh karena itu, kami tidak ingin membe- bankan tarif yang besar bagi mahasiswa,” ujar Maridjo menjelaskan. Meskipun lapangan futsal ini belum mulai digunakan, tetapi jam operasional serta tarif sewanya sudah direncanakan. Lapangan futsal ini akan beroperasi setiap hari mulai pukul 06.00-22.00 WIB. Bagi penyewa yang berasal dari kalang- an mahasiswa Undip, tarif yang dikenakan saat jam kerja, yakni pukul 08.00-16.00, pada hari Senin hingga Jumat sebesar Rp 90.000,00 per jam. Sementara itu, pada waktu yang sama di akhir pekan, tarif sewa bagi mahasiswa Un- dip dihitung sama dengan tarif bagi kalangan umum, yaitu sebesar Rp 180.000,00 per jam. Persamaan tarif bagi mahasiswa Undip dan kalangan umum juga berlaku untuk sewa di malam hari, yakni sebesar Rp 200.000,00 per jam. Persamaan tarif ini dikarenakan malam hari dan akhir pekan bukan waktu kerja pegawai. Secara teknis, kalangan umum memang diperbolehkan menyewa lapangan futsal dengan tarif tertentu. Namun, saat jam kerja, penyewa yang berasal dari kalangan mahasiswa Undip akan lebih diutamakan. “Jadi, intinya, mahasiswa tetap dapat menggunakan lapangan futsal tersebut pada hari apapun, dengan perbedaan tarif pada malam hari dan akhir pekan,” ujar Maridjo. Lebih lanjut, Maridjo menuturkan, tarif sewa lapangan futsal ini akan dikoordinasikan terlebih dahulu dengan Pembantu Rektor II, mengingat Surat Keputusan Rektor mengenai penetapan tarif sewa lapangan masih dalam proses. Fasilitasi UKM dan UKK Futsal Meskipun lapangan futsal Undip di- sewakan, tetapi UKM serta UKK Futsal yang ada di Undip mendapat fasilitas bebas biaya untuk menggunakan lapangan futsal dengan ketentuan tertentu. “Untuk UKM Futsal, akan diberikan waktu latihan tanpa bayar seminggu tiga kali. Sedangkan untuk UKK Futsal dari setiap Fakultas, diberikan waktu latihan gra- tis seminggu sekali dengan syarat menyerta- kan surat pengantar dari Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan,” ujar Maridjo menjelaskan. Prof. Dharto berharap, dengan adanya lapangan futsal ini, bakat dan minat maha- siswa dapat tersalurkan.“Saya yakin pergu- ruan tinggi seperti Undip ini bukan hanya sebagai sarana olah pikir yang dilakukan saat perkuliahan saja, tetapi juga merupakan sara- na olah rasa dengan UKM Seni dan Budaya. Untuk itu, Undip juga perlu meningkatkan olahraga. Karena di dalam badan yang sehat, akan bersemayam jiwa yang sehat,” ujar Prof. Dharto. (Anis dan Shela) Download juga versi PDF di http://www.manunggal.undip.ac.id EDISI I/ TAHUN XIV/ 30 Maret - 13 April 2014 1 GRATIS! Diproduksi oleh UPT Humas Undip Dapatkan di: Rektorat, Widya Puraya, Perpustakaan masing-masing jurusan, PKM Tembalang, Dekanat, Masjid Teknik, Masjid Kampus, dan Kantor Redaksi LPM Manunggal.

Upload: rifqi-aditya-utama

Post on 06-Apr-2016

237 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Jop 1 2014 fix banget

Iris/Manunggal

Undip Resmi Miliki Lapangan Futsal Berkelas Internasional

Undip kini telah resmi memiliki lapangan futsal berkelas

internasional. Lapangan yang dikelola Badan Pengelolaan Olahraga Undip Tembalang ini merupakan satu-satunya

lapangan futsal berkelas internasional yang ada di Jawa

Tengah.

Beberapa mahasiswa sedang bermain futsal di lapangan futsal berkelas internasional milik Undip (25/03). Belum diterbitkannya SK Rektor membuat aturan operasional lapangan ini tidak jelas.

REKTOR Undip, Prof. Sudharto Pranata Hadi, MES, PhD, meresmikan lapangan fut-sal berkelas internasional di Kampus Undip Tembalang pada Jumat, 21 Februari lalu. La-pangan futsal yang menjadi salah satu ben-tuk pengabdian Undip pada masyarakat ini dibangun dalam waktu sekitar 120 hari kerja. Proses pembangunan lapangan futsal ini di-mulai pada akhir tahun 2013 dan menghabis-kan dana sekitar 12 M.

Menurut penuturan Prof. Dharto, pem-bangunan lapangan futsal ini bertujuan untuk meningkatkan sarana dan prasarana Kampus Undip Tembalang. “Saya prihatin melihat kalangan mahasiswa. Jika ingin bermain fut-sal dan menyalurkan hobinya, harus mencari prasarana di luar kampus dengan tarif sewa yang cukup mahal,” tutur Prof. Dharto.

Maridjo, pengelola Badan Pengelola Fasilitas Olahraga Undip sekaligus Pembina II UKM Futsal, menjelaskan bahwa lapangan futsal ini telah memenuhi standar internasi-onal. Hal ini dinilai dari luas lapangan dan bahan yang digunakan sebagai lantai lapang-an. “Lapangan futsal ini, dari sisi luasnya, sudah memenuhi standar internasional, yaitu 48x26 meter dan menggunakan bahan mate-rial berkualitas internasional flooring sport,” ujarnya. Selain itu, Maridjo juga menerang-kan, lapangan futsal ini memiliki tribun dua sisi yang terletak di bagian barat dan timur serta kamar mandi dan ruang ganti.

Rencananya, tarif sewa lapangan futsal ini akan dibuat lebih murah dibandingkan dengan lapangan futsal lainnya, mengingat penggunaan lapangan futsal ini diprioritaskan untuk kalangan mahasiswa. “Rencananya, bagi mahasiswa tarifnya akan dihitung 50% dari tarif umum. Sebab dari awal lapangan futsal ini diprioritaskan untuk mahasiswa. Oleh karena itu, kami tidak ingin membe-bankan tarif yang besar bagi mahasiswa,”

ujar Maridjo menjelaskan.Meskipun lapangan futsal ini belum

mulai digunakan, tetapi jam operasional serta tarif sewanya sudah direncanakan. Lapangan futsal ini akan beroperasi setiap hari mulai pukul 06.00-22.00 WIB.

Bagi penyewa yang berasal dari kalang-an mahasiswa Undip, tarif yang dikenakan saat jam kerja, yakni pukul 08.00-16.00, pada hari Senin hingga Jumat sebesar Rp 90.000,00 per jam. Sementara itu, pada waktu yang sama di akhir pekan, tarif sewa bagi mahasiswa Un-dip dihitung sama dengan tarif bagi kalangan umum, yaitu sebesar Rp 180.000,00 per jam.

Persamaan tarif bagi mahasiswa Undip dan kalangan umum juga berlaku untuk sewa di malam hari, yakni sebesar Rp 200.000,00 per jam. Persamaan tarif ini dikarenakan malam hari dan akhir pekan bukan waktu kerja pegawai. Secara teknis, kalangan umum memang diperbolehkan menyewa lapangan futsal dengan tarif tertentu. Namun, saat jam kerja, penyewa yang berasal dari kalangan mahasiswa Undip akan lebih diutamakan.

“Jadi, intinya, mahasiswa tetap dapat menggunakan lapangan futsal tersebut pada hari apapun, dengan perbedaan tarif pada malam hari dan akhir pekan,” ujar Maridjo. Lebih lanjut, Maridjo menuturkan, tarif sewa lapangan futsal ini akan dikoordinasikan

terlebih dahulu dengan Pembantu Rektor II, mengingat Surat Keputusan Rektor mengenai penetapan tarif sewa lapangan masih dalam proses.

Fasilitasi UKM dan UKK FutsalMeskipun lapangan futsal Undip di-

sewakan, tetapi UKM serta UKK Futsal yang ada di Undip mendapat fasilitas bebas biaya untuk menggunakan lapangan futsal dengan ketentuan tertentu. “Untuk UKM Futsal, akan diberikan waktu latihan tanpa bayar seminggu tiga kali. Sedangkan untuk UKK Futsal dari setiap Fakultas, diberikan waktu latihan gra-tis seminggu sekali dengan syarat menyerta-kan surat pengantar dari Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan,” ujar Maridjo menjelaskan.

Prof. Dharto berharap, dengan adanya lapangan futsal ini, bakat dan minat maha-siswa dapat tersalurkan.“Saya yakin pergu-ruan tinggi seperti Undip ini bukan hanya sebagai sarana olah pikir yang dilakukan saat perkuliahan saja, tetapi juga merupakan sara-na olah rasa dengan UKM Seni dan Budaya. Untuk itu, Undip juga perlu meningkatkan olahraga. Karena di dalam badan yang sehat, akan bersemayam jiwa yang sehat,” ujar Prof. Dharto. (Anis dan Shela)

Download juga versi PDF di http://www.manunggal.undip.ac.id

EDISI I/ TAHUN XIV/ 30 Maret - 13 April 2014 1

GRATIS!Diproduksi oleh UPT Humas Undip

Dapatkan di: Rektorat, Widya Puraya, Perpustakaan masing-masing jurusan, PKM Tembalang, Dekanat, Masjid Teknik, Masjid Kampus, dan Kantor Redaksi LPM Manunggal.

Page 2: Jop 1 2014 fix banget

Seorang mahasiswa sedang membaca Keputusan Rektor Undip Nomor 79/UN7.P/HK/2014 tentang Pengangkatan Pengurus UKM Undip tahun 2014 (24/03). Dengan dikeluarkannya keputusan tersebut, KMHD resmi menjadi UKM.

2

Salam dari Joglo

KMHD Resmi Menjadi UKMTahun ini, Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma (KMHD) Undip resmi menjadi Unit Kegiatan

Mahasiswa (UKM) setelah dikeluarkannya Keputusan

Rektor Undip Nomor 79/UN7.P/HK/2014 tentang Pengangkatan

Pengurus UKM Undip tahun 2014. Pada awal berdirinya,

UKM KMHD merupakan komunitas kecil beranggotakan

sepuluh mahasiswa Undip. Mereka membentuk KMHD pada 2012 di Pura Agung Giri Natha,

Semarang.

EDISI I/ TAHUN XIV/ 30 Maret - 13 April 2014

Lala/Manunggal

UKM KMHD merupakan satu-satunya UKM berbasis agama Hindu yang ada di Undip. Se-benarnya, ide pembentukan UKM KMHD sudah ada sejak tahun 2010, sekitar dua tahun setelah KMHD terbentuk. Namun, perbedaan jurusan rupanya menjadi kendala tersendiri.

Pada akhir tahun 2013, KMHD meng-ajukan diri untuk menjadi UKM. Made Wira Karisma, Ketua UKM KMHD, menuturkan bahwa UKM ini merupakan wadah untuk memperat kekeluargaan sekaligus sarana tu-kar aspirasi antarmahasiswa pemeluk Agama Hindu di Undip.

Meski baru resmi menjadi UKM di Un-dip, UKM binaan Wayan Sukarya Dilaga ini telah melaksanakan berbagai kegiatan. Mi-salnya, malam keakraban (makrab) dan ber-partisipasi dalam acara yang diselenggarakan Keluarga Mahasiswa Hindu dari berbagai universitas di Pulau Jawa.

Proses Menjadi UKMPara anggota KMHD menginginkan

wadah yang lebih besar, tidak hanya sebatas komunitas. Mereka lantas mengupayakan KMHD menjadi UKM. “Dengan menjadi UKM, secara otomatis kami mempunyai lem-baga yang menaungi. Maka, kami bisa lebih maksimal dalam perekrutan anggota dan ber-bakti kepada masyarakat,” kata I Gusti Krish-na Aditama, salah satu pelopor KMHD yang

kini menjabat sebagai Kepala Departemen Humas KMHD.

Khrisna menyebutkan, ada beberapa tahap yang harus dijalani KMHD sebelum menjadi UKM. “Sebelum pengajuan menjadi UKM, sepuluh pelopor KMHD mengumpul-kan data mahasiswa Hindu yang ada di Undip dari angkatan 2009 sampai angkatan 2012. Selanjutnya, kami mengajak mereka dan merapatkan barisan untuk mencapai target resmi menjadi UKM,” terang Khrisna.

Selain itu, KMHD juga mengajukan proposal yang dilampiri dengan kegiatan yang telah dilaksanakan KMHD sejak awal berdiri. “Setelah berupaya semaksimal mung-kin, KMHD resmi menjadi UKM pada tahun 2014,” ujar Wira.

Menurut Purnomo Pujiwati, Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan, ada be-berapa pertimbangan untuk menyetujui usul-an kegiatan mahasiswa sebelum diresmikan menjadi UKM. “Calon UKM merupakan suatu komunitas mahasiswa yang sudah berkegiatan, lebih bagus lagi bila sudah ada

prestasi yang diraih,” kata Puji. Selanjutnya, calon UKM menyerahkan berkas pada Pem-bantu Rektor III, yang berisi proposal peng-ajuan UKM baru yang dilampiri laporan ke-giatan yang pernah dilaksanakan serta presta-si yang pernah diraih. “Kemudian, proposal akan dibaca, dievaluasi, dan dipertimbangkan apakah disetujui menjadi UKM atau tidak,” ujarnya menambahkan.

Menurut Puji, Undip akan memberi ru-ang untuk komunitas agama yang dianut ma-hasiswa, termasuk agama Hindu yang meru-pakan salah satu agama resmi di Indonesia. “Sebelumnya, di Undip sudah ada UKM In-dahnya Persaudaraan Islam (Insani) bagi ma-hasiswa beragama Islam, UKM Persekutuan Mahasiswa Kristen Protestan (PMKP) bagi mahasiswa beragama Kristen Protestan, dan UKM Pelayanan Rohani Mahasiswa Katolik Pusat (PRMKP) bagi mahasiswa beragama Katolik. Selayaknya, kami juga memfasilitasi keinginan mahasiswa pemeluk Agama Hindu untuk mendirikan UKM,” ujarnya menerang-kan. (Faiz, Shela)

TERDAPAT sarana baru di kampus Undip Tembalang, yakni lapangan futsal. Lapang-an futsal itu disebut-sebut sebagai lapangan futsal berkelas internasional satu-satunya di Jawa Tengah. Pembangunan lapangan futsal ini merupakan salah satu upaya Undip untuk membentuk mahasiswa yang tidak hanya se-hat secara akal, melainkan juga secara fisik.

Selain menunjukkan dukungannya ter-hadap olahraga, baru saja Undip juga meres-mikan Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma (KMHD) menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa (KMHD). Keberadaan UKM ini kian me-

nambah daftar UKM yang berkecimpung di bidang keagamaan. UKM KMHD adalah salah satu wujud keberagaman agama yang diterapkan Undip.

Pada rubrik Sorotan, tim Joglo Pos mengulas seni berbalut misi kesehatan yang dibawakan oleh Studio 8 Fakultas Kese-hatan Masyarakat (FKM). Misi kesehatan yang diselipkan dalam penampilan Studio 8 membawa Studio 8 “terbang” ke Cina untuk menghadiri Baoshan International Folk Arts. Tak sampai disitu, pada Agustus mendatang, Studio 8 mendapat undangan untuk menun-

jukkan kebolehan mereka dalam acara Festi-val de Folclore International-Alto Minho di Portugal.

Keberadaan lapangan futsal berkelas internasional, peresmian UKM KMHD, dan kiprah Studio 8 FKM diharapkan mampu menjadikan Undip sebagai universitas yang mendukung kegiatan mahasiswa dari berba-gai sisi. Selain itu, ketiganya juga diharapkan dapat memberi manfaat bagi masyarakat luas, khususnya sivitas akademika di Undip. Kita tunggu saja gebrakan apa yang akan dilaku-kan Undip selanjutnya. Salam. (Redaksi)

Mendukung Mahasiswa dari Berbagai Sisi

Page 3: Jop 1 2014 fix banget

Diterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa Manunggal Universitas Diponegoro Pelindung: Prof Drs. Sudharto P. Hadi, MES., Ph.D. Penasehat: Prof. Dr. dr. Hertanto W. Subagio, M.S., Sp.GK., Dr. Mohammad Chabachib, M.Si, Akt, Drs. Warsito, S.U., Prof. dr. Sultana, Ph.D., Dr Adi Nugroho, Agus Naryoso, S.Sos Pemimpin Umum: Dila Naharikra W. Sekretaris Umum: Indraswari Nur I. Pemimpin Redaksi: Nur Ainina Razan Pemimpin Litbang: Zulfa Ayu A. Pemimpin Perusahaan: Fikri Maulana Sekretaris Redaksi: M. Iqbal T. Redaktur Pelaksana: Shela Kusumaningtyas Staf Redaksi: Anisah Novitarani, Faiz Balya M., Nigitha Joszy Redaktur Fotografi: Fadhila K..Staf Fotografi: Sekardwita R., Agung P. Redaktur Artistik: Febrianna Chadijah Staf Artistik: Rachmat Saleh, Rosyida Noor A. Manajer Rumah Tangga: Regita Andriani Manajer Produksi dan distribusi: Rodhiyah Nur A. Produksi dan distribusi: Dewi Komala Alamat Redaksi, Iklan dan Sirkulasi: Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM)

Joglo Universitas Diponegoro Jln. Imam Bardjo, SH No.2 Semarang 50241 Telp: (024) 8446003 Email: [email protected] Website: www.manunggal.undip.ac.id

Masukkan agenda anda lewat twitter: @LPM_Manunggal

3

Break

EDISI I/ TAHUN XIV/ 30 Maret - 13 April 2014

Agenda

Rumah kaca Undip kok kurang memadai untuk penelitian ya? Terimakasih. (089972117xxx)

Toilet di beberapa fakultas kurang memadai fasilitasnya. Kondisinya sangat memprihatinkan, pintunya rusak dan airnya kotor. Tolong dibenahi. (085727053xxx)

Sebenarnya, wifi di kampus itu untuk mahasiswa atau untuk siapa? Kok di kampusku yang paling ujung itu, wifi tidak pernah bisa tersambung. Hehe. (083838943xxx)

MARKETEERS Club Community beker-jasama dengan Bank Negara Indonesia (BNI) menyelenggarakan Campus Marketeers Ba-zaar di halaman Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro, Jumat (21/3). Selain bazar, acara ini juga merupakan ajang Businessment Contest di-mana produk yang dijual dalam bazar adalah hasil kreativitas bussiness plan yang dihasil-kan mahasiswa.

Semarang merupakan kota kedua dari delapan kota, yakni Medan, Makassar, Yog-yakarta, Surabaya, Bandung, Jakarta, dan Denpasar, yang menjadi tempat terseleng-garanya acara ini. Terdapat 20 tim dari Kota Semarang yang ikut serta dalam business-ment contest. Produk yang dihasilkanpun beragam, mulai dari kuliner, kerajinan, hand-made stuff sampai fashion. Dalam kompe-tisi ini, kemampuan promosi dan marketing

peserta diuji. Sebab, mereka dituntut untuk bisa mencari profit sebanyak mungkin.

Chief Executive Marketeers Club Com-munity, Waizly Darwin, mengatakan acara ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang senang dalam dunia wirausaha. “Peserta yang ikut kompetisi ini, sebelumnya meng-ajukan proposal dulu. Setelah disetujui, baru-lah Business Plan tersebut dieksekusi. Event ini dibikin supaya kita bisa mempersiapkan temen-temen mahasiswa lebih siap setelah lulus dan menjadi enterpreneur muda,” tu-turnya.

Galling, salesman BNI mengatakan acara ini dapat berjalan dengan lancar walau-pun terkendala cuaca buruk Ini dapat dilihat dari antusias mahasiswa untuk tetap datang. Meskipun, diguyur hujan lebat,” ujarnya. (Nuzul/Manunggal)

Departemen Minat dan Bakat Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya akan menyelenggarakan “Kartini Fest” (21/04). Untuk info lebih lanjut, kunjungi akun twitter @

MIKATFIBUNDIP.

Semarak Campus Marketeers Bazaar di FISIP Undip

Pembaca yang ingin menyampaikan komentar, keluhan, kritik, atau saran seputar persoalan di Undip, dapat mengirimkan pesan lewat sms ke nomor 085726878991

ECONOMICS English Conversation Club (EECC) turut memeriahkan rangkaian acara Dies Natalis Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro yang ke-54 dengan menggelar CV and Interview Work-shop di Hall Gedung C FEB, Sabtu (22/3). Acara ini menghadirkan Tato Heryanto (Training Manager of Crowne Plaza Hotel), Badrut Tamam (Training Coordinat of Gu-maya Tower Hotel), dan Cindy Rahmadina (Human Resources Officer of Gumaya Tower Hotel).

Dalam materinya, Tato menuturkan, menjalin hubungan baik dengan dosen atau sivitas akademika di kampus dapat menjadi penentu diterima atau tidaknya seorang pela-mar pekerjaan. Hal ini dikarenakan kolom referensi dalam Curriculum Vitae (CV) me-

merlukan keterangan dari pihak yang telah lama bekerjasama dengan kita. Dia juga menjelaskan, dalam wawancara kerja, diper-lukan kesan pertama yang baik. “Pada saat datang, interviewer akan memperhatikan penampilan Anda,” ungkap Tato.

Meskipun acara ini ditargetkan untuk mahasiswa semester akhir yang akan segera mencari pekerjaan, tetapi rupanya mahasiswa tingkat awal juga menunjukkan antusiasme yang tinggi. “Harapannya, bukan cuma kita yang mengadakan acara ini, tetapi semoga semua jurusan juga. Biar semua bisa menge-tahui tentang basic skill pembuatan CV dan wawancara kerja,” tutur Muhammad Naufal, ketua panitia CV and Interview Workshop. (Kalista/Manunggal)

EECC Gelar CV and Interview Workshop

AgendaNusantara Muda akan mengadakan Konferensi Nasional Pemuda “Future Leader Summit 2014” (16/05-18/05). Info selengkapnya, kunjungi www.

futureleadersummit.org

Page 4: Jop 1 2014 fix banget

Bang Jo

4

Sorotan

Studio 8 FKM Undip, Berkreasi dalam Seni Bernapas Kesehatan

EDISI I/ TAHUN XIV/ 30 Maret - 13 April 2014

Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Undip memiliki Unit Kegiatan Kampus (UKK) yang berbeda dengan UKK pada umumnya. UKK bernama Studio 8 ini didirikan pada 21 Maret 2008 oleh Mukhlis Reza Sukmana bersama dua temannya. Filosofi

“Tidak pernah terputus dan selalu tersambung” yang terkandung dalam bentuk angka delapan menjadi dasar

penamaan Studio 8.

STUDIO 8 merupakan UKK yang berada di bawah naungan FKM, yang bergerak di bidang seni. Para anggotanya membagi seni tersebut ke dalam tiga divisi, yaitu seni tari, teater, dan musik. Di tahun pertamanya, Stu-dio 8 hanya beranggotakan 60 orang.

Sebagai UKK yang bergerak di bidang seni, Studio 8 memiliki visi sebagai pusat menyalurkan kreativitas di bidang seni ber-napas kesehatan serta berprestasi dalam bi-dang seni di tingkat regional, nasional, dan internasional. “Public health is science and art merupakan teori Winslow yang coba diterapkan ketika mendirikan Studio 8,” ujar Reza.

Meskipun umurnya masih terbilang muda, Studio 8 telah menorehkan berbagai prestasi. “Yang paling berkesan, saat meng-ikuti Baoshan International Folk Arts di Shanghai, Cina, bulan Oktober 2013,” ujar Reza. Kala itu, festival yang diselenggarakan oleh Shanghai Baoshan International Folk Arts Exchange & Research Center tersebut diikuti 14 negara, yakni Indonesia, Skotlan-dia, Slovakia, Serbia, Brazil, Kongo, Hunga-ria, Korea Selatan, Cina, Srilanka, Israel, Ru-sia, Selandia Baru, dan Polandia. Uniknya, Studio 8 menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Dalam fes-tival tersebut, Kontingen Studio 8 menampil-kan beberapa kesenian tradisional Indonesia, yaitu Tari Geol Denok, Tari Srikandi, Tari Gunungan, dan Lenggang Nyai.

Misi Budaya dan KesehatanKesempatan Studio 8 pergi ke Cina ber-

mula ketika mereka mendapat informasi dari kawan di universitas lain. “Kami mengirim-kan profil Studio 8 ke Internationale Organ-isation für Volkskunst (IOV). Kami lantas ke Jakarta untuk pemaparan tentang Studio 8,” ungkap Reza.

Rencananya, pada Agustus mendatang, Tim Misi Budaya II Studio 8 akan mengikuti Festival de Folclore International-Alto Min-ho tingkat dunia di Portugal untuk memenuhi

undangan dari UNESCO (United Nations Educational Scientific and Cultural Organi-zation). Dalam acara tersebut, mereka akan menyuguhkan Tari Belibis, Tari Piring, Tari Saman, Tari Bajidor Kahot, dan Tari Leng-gasor. “Ada 23 mahasiswa yang berangkat. Penyeleksian tidak terbatas untuk mahasiswa FKM. Namun, mahasiswa FKM lebih diuta-makan porsinya,” ujar Ibnu Sri Fuqoha, ketua Studio 8 menerangkan.

Meskipun Studio 8 bergerak di bidang seni, UKK yang baru dilantik pada 27 Januari 2010 ini membawa misi kesehatan dalam setiap pertunjukkannya. Maksud dari misi kesehatan itu adalah berusaha menyebarkan dan bertu-kar pengetahuan yang mereka miliki seputar kesehatan. Hal itu merupakan salah satu per-wujudan mereka sebagai mahasiswa FKM. “Di sela-sela pertunjukkan, kami berbincang santai mengenai isu-isu kesehatan di dunia dengan peserta lain,” ungkap Reza.

Di samping itu, Studio 8 juga menyisip-kan materi kesehatan dalam karya seninya. Mereka telah menciptakan tarian kontem-porer bertema flu burung dan HIV/AIDS serta musik berjudul Tooth Fairy. “Kesenian adalah media promosi kesehatan,” ujar Reza.

Misi Studio 8 untuk mempromosikan kesehatan melalui seni disalurkan lewat penampilan mereka di berbagai acara. Pada perayaan Dies Natalis FKM Undip ke-25 ta-hun 2010 lalu misalnya, Studio 8 FKM tidak hanya menampilkan band tetapi juga drama musikal bertema kesehatan yang berupa gabungan antara drama dan tari dengan topik penyakit dan determinan-determinan penya-kit itu sendiri.

Lebih lanjut, Reza menuturkan, untuk

Rosa/Manunggal

Undip punya lapangan futsal berkelas internasionalSemoga prestasi internasional meningkat.

Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma (KMHD) menjadi UKMSelamat menempuh hidup sebagai UKM baru

Studio 8 FKM usung misi seni dan kesehatan.Jangan lupa misi kebaikan lainnya!

Oleh: Nigitha Joszy dan Shela Kusumaningtyas

mempertahankan prestasi, dibutuhkan keber-samaan dan komitmen yang tinggi dari semua anggota Studio 8. “Kami biasa kumpul tidak hanya secara formal namun juga nonformal, misalnya pergi ke bioskop, berenang, dan makan bersama,” kata Ibnu.

Para anggota Studio 8 berharap, or-ganisasi mahasiswa Undip yang bergerak di bidang seni dapat bahu-membahu mening-katkan prestasi tanpa merasa saling bersaing. Untuk itu, mereka berkeinginan untuk mem-bangun jaringan komunikasi antarorganisasi mahasiswa di Undip yang bergerak di bidang seni. “Padahal, kita bernaung di tempat yang sama (Undip, red). Seharusnya, saling mem-bantu dan berbagi untuk mengukir prestasi di dalam negeri atau luar negeri,” ujar Reza.