jomblo cool 15

24
PERKEMBANGAN MASYARAKAT INDONESIA MASA REFORMASI Disusun Oleh : Kelompok 01 1. Rachmad Dermawan ( 02 ) 2. Tio Angga ( 06 ) 3. Putra Wahyu ( 01 ) 4. Widya Patricia ( 37 ) 5. Yustin Aulia ( 41 ) 6. Eko Deny ( 14 ) 7. Yoko Surya ( 39 ) 8. Sigit Yulianto ( 24 ) 9. Achmad Effendi ( 26 ) 10. Panerang Rizky ( 31 ) XII IPA 2 SMA NEGERI 1 DRINGU 2010

Upload: rachmad-dermawan

Post on 26-Jun-2015

117 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

rachmad dermawan

TRANSCRIPT

Page 1: JombLo CooL 15

PERKEMBANGAN MASYARAKAT INDONESIA MASA REFORMASI

Disusun Oleh :

Kelompok 01

1. Rachmad Dermawan ( 02 )2. Tio Angga ( 06 )3. Putra Wahyu ( 01 )4. Widya Patricia ( 37 )5. Yustin Aulia ( 41 )6. Eko Deny ( 14 )7. Yoko Surya ( 39 )8. Sigit Yulianto ( 24 )9. Achmad Effendi ( 26 )

10. Panerang Rizky ( 31 )

XII IPA 2SMA NEGERI 1 DRINGU

2010

KATA PENGANTAR

Page 2: JombLo CooL 15

Makalah Sejarah“REFORMASI”

Puji dan syukur hanya kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Agung lagi

Maha Pemurah., dengan limpahan rahmat serta karunia-Nya sehingga kita dapat

menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar.

Dalam makalah ini, penulis akan menguraikan tentang rekonstruksi

perkembangan masyarakat Indonesia pada masa Reformasi. Makalah ini

diharapkan bisa membantu siswa mampu merokstruksi perjuangan bangsa

Indonesia sejak masa proklamasi sampai masa Reformasi dan memberikan

pengetahuan lebih bagi para siswa tentang sejarah bangsa sendiri.

Sebagai siswa kami mengharapkan bimbingan, bantuan, saran, dan

dukungan dari Bapak Ibu guru serta pihak lain agar makalah ini bisa berhasil dan

berguna bagi kita semua, amin. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun

tetap kami nantikan dan kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Penulis

menyadari terselesainya penulisan makalah ini tidak terlepas bantuan semua

pihak, maka pada kesempatan ini tidak lupa penulis Mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan dukungan, bantuan dan

do’a,serta kasih sayang dan keikhlasan dengan memberikan motivasi

kepada penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan

2. Bapak Agung, selaku guru pembimbing

3. Buat teman-teman yaitu Tio, Putra, dan kawan-kawan lain, terima kasih

atas kerja samanya

Dalam penulisan makalah ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin,

namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu kritik dan saran yang membangun semangat penulis dari semua pihak,

diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata besar harapan penulis

semoga makalah ini dapat membantu menunjang perkembangan ilmu

pengetahuan serta memberikan manfaat yang berguna amin.

Probolinggo, 19 Oktober 2010

Penulis

DAFTAR ISIHALAMAN

KATA PENGANTAR

......................................................................................................................... ......i

Rachmad, Putra, Tio, dkk

i

Page 3: JombLo CooL 15

Makalah Sejarah“REFORMASI”

DAFTAR ISI

...................................................................................................................................

............... ii

BAB 1 PENDAHULUAN

..................................................................................................................... 1

1.1Latar

Belakang .................................................................................................

............................1

1.2Permasalahan .........................................................................................

.....................................1

1.2.1 Pembatasan

Masalah ......................................................................................

.......1

1.2.2 Rumusan

Masalah ......................................................................................

.............1

1.3Tujuan

Penulisan ................................................................................................

........................1

1.4 Metode

Penulisan ................................................................................................

......................2

BAB 2 PEMBAHASAN

.........................................................................................................................3

2.1Sebab – Sebab Terjadinya

Reformasi............................................................................

......3

2.1.1 Faktor Pendorong Terjadinya

Reformasi.........................................................3

2.1.2 Tujuan

Reformasi............................................................................

..........................4

2.1.3 Gerakan

Reformasi ...........................................................................

......................4

Rachmad, Putra, Tio, dkk

Page 4: JombLo CooL 15

Makalah Sejarah“REFORMASI”

2.2Perkembangan Politik Dan Pemerintahan Pada Masa Presiden B.J.

Habibie .....5

2.2.1 Pengangkatan Habibie Menjadi Presiden

RI.. ..............................................5

2.2.2 Langkah-langkah yang dilakukan pemerintahan

Habibie........................6

BAB III

PENUTUP ..........................................................................................................

.......................15

3.1

Kesimpulan ...............................................................................................................

..................15

3.2

Saran ...................................................................................................................

..........................15

Daftar Pustaka ........................................................................................................................................16

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada pembelajaran Sejarah ini, penulis akan menyuguhkan beberapa

materi tentang terjadinya Reformasi dan perkembangannya. Dan materi tersebut

diantaranya yakni faktor pendorong terjadinya reformasi, tujuan reformasi,

pengangkatan Habibie menjadi presiden, dan langkah-langkah yang dilakukan

oleh pemerintahan Habibie.

Rachmad, Putra, Tio, dkk

ii

Page 5: JombLo CooL 15

Makalah Sejarah“REFORMASI”

Pada Tahun 1998 Indonesia memulai babakan sejarah baru dalam

kehidupan berbangsa dan bernegaranya. Reformasi dilandasi oleh keinginan-

keinginan bangsa Indonesia untuk memperbaiki kehidupannya di segala segi.

Tidak hanya politik, tetapi juga sosial, ekonomi dan hukum. Era reformasi sudah

lewat satu dasawarsa, ada perbaikan, ada juga penurunan. Akan tetapi, negara ini

sudah menanam benih yang baik yaitu demokrasi. Reformasi adalah tonggak

perjuangan.

Demikian gambaran isi makalah ini dari penulis. Akhir kata, kami ucapkan

terima kasih.

1.2 Permasalahan

1.2.1 Pembatasan Masalah

1. Sebab-sebab terjadinya reformasi

2. Perkembangan politik dan pemerintahan pada masa Presiden Habibie

1.2.2 Rumusan Masalah

1. Apa sebab-sebab terjadinya reformasi?

2. Bagaimanakah Perkembangan politik dan pemerintahan pada masa

Presiden Habibie?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya reformasi

2. Untuk mengetahui perkembangan politik dan pemerintahan pada masa

Presiden Habibie

1.4 Metode Penulisan

Makalah ini disusun dengan metode deduktif induktif yaitu ditulis

berdasarkan hasil studi pustaka. Dengan harapan bisa memperoleh gambaran

lebih detail dan rinci terhadap objek penelitian, dan difokuskan pada penggalian

data-data kualitatif.

Rachmad, Putra, Tio, dkk

1

Page 6: JombLo CooL 15

Makalah Sejarah“REFORMASI”

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. SEBAB-SEBAB TERJADINYA REFORMASI

Sejak tanggal 13 Mei 1998 rakyat meminta agar Presiden Soeharto

mengundurkan diri. Tanggal 4 Mei 1998 terjadi kerusuhan di Jakarta dan di

Surakarta. Tanggal 15 Mei 1998 Presiden Soeharto pulang dari mengikuti KTT

G-15 di Kairo, Mesir. Tanggal 18 Mei para mahasiswa menduduki gedung

MPR/DPR dan pada saat itu ketua DPR/mengikuti KTT G-15 di Kairo, Mesir.

Tanggal 18 Mei para mahasiswa menduduki gedung MPR/DPR dan pada saat

itu ketua DPR/MPR mengeluarkan pernyataan agar Presiden Soeharto

mengundurkan diri.

Rachmad, Putra, Tio, dkk

2

Page 7: JombLo CooL 15

Makalah Sejarah“REFORMASI”

Hal ini jelas berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah yang merosot sampai

Rp15.000 per dollar. Dari realita di atas, akhirnya tanggal 21 Mei 1998

Presiden Soeharto menyerahkan kekuasaan kepada B.J. Habibie, yang

membuka peluang suksesi kepemimpinan nasional kepada B.J. Habibie.

Tujuan reformasi adalah terciptanya kehidupan dalam bidang politik,

ekonomi, hukum, dan sosial yang lebih baik dari masa sebelumnya.

2.1.1. Faktor Pendorong Terjadinya Reformasi

a. Faktor politik meliputi hal-hal berikut :

1) Adanya KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) dalam kehidupan

pemerintahan

2) Adanya rasa tidak percaya kepada pemerintah Orde Baru yang penuh

dengan nepotisme dan kronisme serta merajalelanya korupsi

3) Kekuasaan Orde Baru di bawah Soeharto sangat tertutup dan otoriter

4) Adanya keinginan demokratisasi dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara

5) Mahasiswa menginginkan perubahan

b. Faktor ekonomi, meliputi hal-hal berikut :

1) Adanya krisis mata uang rupiah

2) Naiknya harga barang-barang kebutuhan masyarakat

3) Sulitnya mendapatkan barang-barang kebutuhan pokok

c. Faktor sosial masyarakat :

Adanya kerusuhan tanggal 13 dan 14 Mei 1998 yang melumpuhkan

perekonomian rakyat.

d. Faktor hukum :

Belum adanya keadilan dalam perlakuan hukum yang sama di antara

warga Negara

2.1.2 Tujuan Reformasi

Setiap kali terjadi perubahan orde dipastikan juga ada tujuan-tujuan yang

dimaksudkan sebagai pencapaian dan pentargetkan orde tersebut. Tujuan-

tujuan dilaksanakan reformasi adalah :

a. Reformasi politik bertujuan tercapainya demokratisasi.

b. Reformasi ekonomi bertujuan meningkatkan tercapainya masyarakat.

Rachmad, Putra, Tio, dkk

3

Page 8: JombLo CooL 15

Makalah Sejarah“REFORMASI”

c. Reformasi hukum bertujuan tercapainya keadilan bagi seluruh rakyat

Indonesia.

d. Reformasi sosial bertujuan terwujudkan integrasi bangsa Indonesia

2.1.3 Gerakan Reformasi

Gerakan Reformasi yang dipelopori oleh dunia kampus menuntut

penggantian presiden, reshufle kabinet, Sidang Istimewa MPR, dan Pemilu

secepatnya. Gerakan ini menginginkan ”reformasi total” di segala bidang,

termasuk keanggotaan DPR/MPR yang dianggap penuh dengan KKN. Gerakan

ini menuntut pemerintah yang bersih dari KKN. Setelah itu, gerakan

Reformasi juga menuntut agar dilakukan pembaruan lima paket undang-

undang politik yang dianggap menjadi sumber ketidakadilan.

Gerakan Reformasi menuntut hal-hal berikut :

a. Pemilihan seorang pejabat harus didasarkan atas kemampuan dan

prestasi dari yang bersangkutan, sesuai slogan the right man of the right

job

b. Pemerintahan dikelola secara transparan (open management) yang setiap

saat hasilnya dapat dilihat dan dipertanggung jawabkan kepada

masyarakat

c. Menerima kritik secara terbuka demi kepentingan umum

d. Jujur dalam melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya

e. Adanya keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)

serta keimanan dan ketakwaan (imtak)

f. Pembaruan lima paket undang-undang politik yang dianggap menjadi

sumber ketidakadilan, diantaranya:

1) UU No. 1 Tahun 1985 tentang Pemilihan Umum

2) UU No. 2 Tahun 1985 tentang Susunan, Kedudukan, Tugas, dan

Wewenang DPR/MPR

3) UU No. 3 Tahun 1985 tentang Partai Politik dan Golongan Karya

4) UU No. 4 Tahun 1985 tentang Referendum

5) UU No. 5 Tahun 1985 tentang Organisasi Massa

Para mahasiswa menghendaki adanya pembaruan kehidupan dalam

berbangsa dan bernegara ke arah yang lebih baik. Reformasi menjadi

gerakan yang didukung sepenuhnya oleh rakyat Indonesia. Dengan

semangat reformasi, rakyat menghendaki pergantian kepemimpinan nasional

Rachmad, Putra, Tio, dkk

4

Page 9: JombLo CooL 15

Makalah Sejarah“REFORMASI”

sebagai langkah awal. Rakyat tidak mempermasalahkan siapa yang akan

menjadi pemimpin, yang terpenting dapat hidup aman, cukup pangan

2.2 PERKEMBANGAN POLITIK DAN PEMERINTAHAN PADA

MASA PRESIDEN B.J. HABIBIE

2.2.1 Pengangkatan Habibie menjadi presiden

Ia dilantik menjadi presiden RI ke-3 pada tanggal 21 Mei 1998 di Istana

Negara mengantikan Soeharto. Tugas yang diemban Presiden B.J. Habibie

sangat berat yakni:

1) Mengatasi krisis ekonomi yang sedang melanda Indonesia

2) Menciptakan pemerintahan bersih dan wibawa serta bebas dari praktik

KKN

3) Memberantas semua bentuk praktik KKN dalam segala segi kehidupan

berbangsa dan bernegara

Naiknya Habibie menjadi presiden menggantikan Soeharto menjadi bahan

perdebatan di kalangan hukum. Ada sebagian yang menilai hal itu

konstitusional, namun ada juga yang memberi penilaian hal itu

inkonstitusional. Adanya dua pendapat tersebut disebabkan perangkat

hukum yang kita miliki tidak lengkap sehingga menimbulkan interpretasi

yang berbeda-beda. Namun secara hukum materiil, naiknya Habibie menjadi

presiden adalah sah secara konstitusional.

2.2.2 Langkah-langkah yang dilakukan pemerintah Habibie

Krisis politik dan ekonomi yang dihadapi oleh pemerintah pada saat itu

harus diselesaikan dengan sangat hati-hati sebab dapat mengancam

disintegrasi bangsa Indonesia. Oleh karena itu, ada beberapa langkah yang

dilakukan Presiden B.J. Habibie antara lain sebagai berikut :

1) Pembentukan kabinet

Pada tanggal 22 Mei 1998 dibentuklah Kabinet Reformasi

Pembangunan yang terdiri atas 16 menteri yang meliputi perwakilan dari

militer (ABRI), Golkar, PPP, dan PDI.

Selanjutnya pada tanggal 25 Mei 1998 diselenggarakan Sidang

Kabinet Reformasi Pembangunan yang pertama dan berhasil membentuk

komite untuk merancang undang-undang politik, menyetujui pembatasan

Rachmad, Putra, Tio, dkk

5

Page 10: JombLo CooL 15

Makalah Sejarah“REFORMASI”

masa jabatan presiden terpilih maksimal dua periode ( satu Periode

Lamanya Lima Tahun ) dan merencanakan pemilu untuk merealisasi

agenda reformasi

2) Perbaikan dalam bidang ekonomi

Pada masa pemerintahannya B.J. Habibie berusaha keras untuk

mengadakan perbaikan ekonomi, sebab Indonesia dilanda krisis ekonomi

sejak tahun 1997 yang melanda disemua sektor, maka harus diadakan

perbaikan agar Indonesia dapat keluar dari krisis tersebut. Beberapa hal

yang dilakukan dalam merekonstruksi perekonomian Indonesia,

merekapitulasi perbankana Indonesia dan melikuidasi beberapa bank

yang dianggap bermasalah ( merugikan keuangan negara ) serta

menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dollar

3) Reformasi di bidang politik

Presiden Habibie mengupayakan kehidupan politik Indonesia dalam

kondisi yang tranparan dan merencanakan pemilu yang LUBER sehingga

dapat dibentuk lembaga tinggi negara yang betul-betul representatif.

Dalam pemilu masa itu bermunculan partai-partai politik sebanyak 48

partai. Hal ini berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya yang hanya

diikuti oleh tiga organisasi sosial politik peserta pemilu.

Zaman reformasi sebayak 48 partai politik, yaitu :

1. PIB : Partai Indonesia Baru

2. KRISNA : Partai Kristen Indonesia

3. PNI : Partai Nasonal Indonesia

4. PADI : Partai Aliansi Demokrat Indonesia

5. KAMI : Partai Kebangitan Muslim Indonesia

6. PUI : Partai Umat Islam

7. PKU : Partai Kebangkitan Umat

8. Masyumi Baru

9. PPP : Partai Persatuan Indonesia

10. PSII : Partai Syariat Islam Indonesia

11. PDI Perjuangan

12. PAY : Partai Abu Yatama

13. PKM : Partai Kebangsaan Merdeka

14. PDKB : Partai Demokrasi Kasih Bangsa

Rachmad, Putra, Tio, dkk

6

Page 11: JombLo CooL 15

Makalah Sejarah“REFORMASI”

15. PAN : Partai Amanat Nasional

16. PRD : Partai Rakyat Demokrasi

17. PSII : Partai Syarikat Islam Indonesia 1905

18. PKRD : Partai Keadilan Rakyat Demokrasi

19. PILAR : Partai Pilihan Rakyat

20. PARI : Partai Rakyat Indonesia

21. MASYUMI

22. PBB : Partai Bulan Bintang

23. PSP : Partai Solidaritas Pekerja

24. PK : Partai Keadilan

25. PNU : Partai Nahdatul Umat

26. PNI Front Marhenis

27. IPKI : Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia

28. Partai Republik

29. PID : Partai Islam Demokrat

30. PNI Massa Marhenis

31. MURBA : Partai Musyawarah Rakyat

32. PDI : Partai Demokrasi Indonesia

33. Golkar : Golongan Karya

34. PP : Partai Persatuan

35. PKB : Partai Kebangkitan Bangsa

36. PUDI : Partai Uni Demokrasi Indonesia

37. PBN : Partai Buruh Nasional

38. MKGR : Partai Musyawarah Gotong Royong

39. PDR : Partai Daulat Rakyat

40. Partai Cinta Damai

41. PKP : Partai Keadilan dan Persatuan

42. PSPSI : Partai Solidaritas Pekerja Seluruh Indonesia

43. PNBI : Partai Nasional Bangsa Indonesia

44. PBI : Partai Bhinneka Tunggal Ika Indonesia

45. SUNI : Partai Solidaritas Uni Nasional Indonesia

46. PND : Partai Nasional Demokrat

47. PUMI : Partai Umat Muslimin Indonesia

48. PPI : Partai Pekerja Indonesia

Rachmad, Putra, Tio, dkk

7

Page 12: JombLo CooL 15

Makalah Sejarah“REFORMASI”

Di bidang politik, Habibie membebaskan narapidana politik

diantaranya Sri Bintang Pamungkas dan Mochtar Pakpahan, disamping itu

juga mencabut larangan berdirinya seikat-serikat buruh independen. Pada

masa Habibie, rakyat Timot Timur menginginkan negara merdeka yang

terpisah dari RI dan Presiden memberikan opsi bahwa Timor Timur

mendapat otonomi yang seluas-luasnya. Namun rakyat memilih jajak

pendapat pada tanggal 30 Agustus 1999 dan hasilnya 79 % suara

menyetujui Timor Timur terlepas dari Indonesia.

Terlepasnya Timor Timur dari wilayah RI menjadi faktor utama

penolakan MPR atas pidato pertanggung jawaban B.J. Habibie pada bulan

Oktober 1999. Akhirnya, ia mundur dari bursa calon presiden

4) Kebebasan menyampaikan pendapat

Pada masa Habibie menjabat sebagai Presiden RI, orang bebas

mengemukakan pendapat di muka umum. Presiden memberikan

kesempatan kepada siapa saja yang ingin menyampaikan pendapat, baik

dalam bentuk rapa-rapat umum maupun unujuk rasa atau demonstrasi.

Namun khusus demonstrasi hendaknya mendapat izin dari pihak

kepolisian dan menentukan tempat untuk melakukan demonstrasi.

Pada zaman pemerintahannya, telah berhasil diselesaikan

perundang-undangan yang mengatur tentang demonstrasi, yakni UU No.9

Tahun 1998 tentang kemerdekaan untuk menyampaikan pendapat di

muka umum, di mana Bab III Undang-Undang tersebut telah diatur

tentang hak dan kewajiban para pengunjuk rasa

Walaupun telah diatur oleh Undang-undang tetapi pada praktik

pelaksanaannya masih terdapat pelanggaran baik oleh aparat keamanan

yang menangani di bidang keamanan pada saat demonstrasi berlangsung

atau jika ada kerusuhan sering menelan korban dari kedua belah pihak

disebabkan oleh beberapa hal misalnya pengunjuk rasa sengaja

memancing permasalahan, adanya provokator dari pihak ketiga yang

tidak bertanggung jawab, bagi aparat keamanan terpancing oleh tingkah

laku para pengunjuk rasa sehingga tidak terkendali lagi, akibatnya terjadi

jatuh korban

5) Reformasi di bidang hukum

Rachmad, Putra, Tio, dkk

8

Page 13: JombLo CooL 15

Makalah Sejarah“REFORMASI”

Pada masa pemerintahan B.J. Habibie, dilakukan reformasi di bidang

hukum. Sejak orde baru telah didengungkan perubahan dibidang hukum,

namun kenyataan yang ada, produk hukum pada masa itu banyak

mengebiri hak-hak rakyat. Hal ini terlihat dari berbagai undang-undang

dengan pasal-pasalnya yang pada umumnya memberikan peluang besar

terhadap dominasi kekuasaan eksekutif atas DPR dan Rakyat. Dominasi

itu tercermin dari produk-produk undang-undang yang pengoperasiannya

banyak peraturan pemerintah, yang pelaksanaannya peran dan

kepentingan pemerintah lebih banyak

Selama pemerintah Orde baru, karakter hukum cenderung bersifat

konservatif, ortodoks maupun elitis. Oleh karena itu, presiden B.J.

Habibiebertekad untuk melakukan reformasi hukum sesuai aspirasi

masyarakat dan jiwa reformasi. Tekad Presiden B.J. Habibie disambut baik

oleh rakyat dan mendukung adanya reformasi di bidang hukum agar

keadilan ditegakkan dan memberikan perlindungan terhadap hak asasi

manusia (HAM), berkembangnya demokrasi serta munculnya kemajuan

masyarakat yang dinamis, jujur, dan adil

6) Masalah Dwifungsi ABRI

Menanggapi munculnya gugatan terhadap peran Dwifungsi ABRI

menyusul lengsernya Soeharto dari kursi kepresidenan, ABRI segera

melakukan pembaruan dalam peranannya di bidang sosial dan politik,

ABRI segera melakukan pembaruan dalam peranannya di bidang sosial

politik. Keinginan ABRI mereformasikan diri dengan cara menarik diri dari

berbagai posisi sipil mulai dilakukan dan hanya berkonsentrasi pada

masalah pertahanan negara, bahkan Panglima ABRI, Jenderal Wiranto

menyatakan bahwa ABRI secara bertahap akan mundur dari arena politik

dan akan berkonsentrasi pada masalah pertahanan negara, sedangkan

untuk masalah keamanan dalam negeri akan lebih mengedepankan pihak

kepolisian. Perwira-perwira ABRI yang menduduki jabatan pada birokrasi

sipil diperintahnkan untuk memilih, kembali ke satuan atau pensiunan

dari dinans militer.

Namun banyak kalangan, termasuk para mahasiswa belum merasa

puas dengan paradigma baru yang dirumuskan ABRI. Mereka tetap

menuntut dihapuskannya Dwifungsi ABRI secara menyeluruh, termasuk

perannya dalam pengambilan keputusan di DPR.

Rachmad, Putra, Tio, dkk

9

Page 14: JombLo CooL 15

Makalah Sejarah“REFORMASI”

Setelah reformasi dilaksanakan, peran ABRI di Perwakilan Rakyat

DPR mulai dikurangi secara bertahap, yaitu dari 75 orang menjadi 38

orang. Langkah lain yang ditempuh ABRI adalah semula terdiri empat

angkatan : AD, AL, AU, dan POLRI, namun mulai tanggal 5 Mei 1999 POLRI

memisahkan diri dari ABRI dan kemudian berganti nama Kepolisian

Negara, istilah ABRI pun kemudian berubah menjadi TNI yang terdiri dari

Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angktan Udara.

7) Sidang Istimewa MPR

Setelah Presiden Habibie menjabat sebagai presiden RI, enam bulan

kemudian diadakan sidang istimewa MPR pada tanggal 10 – 13 November

1998, guna mempesiapkan jalan liberalisasi politik, termasuk pemilu yang

akan diadakan pada 7 Juni 1999. sidang MPR ini diharapkan mampu

menampung semua aspirasi masyarakat sehingga akan mempercepat

pengembalian situasi yang kurang menguntungkan serta Indonesia

segera keluar dan kisis yang ada sejak tahun 1997.

Adapun sidang Istimewa MPR menghasilkan 12 ketetapan berikut :

a) Tap. No. VII/MPR/1998. Perubahan dan tambahan atas

Tap. I/MPR/1993 tentang perubahan tata tertib MPR

b) Tap. No. VIII/MPR/1998. Pencabutan Tap. IV/MPR/1993

tentang Referendum

c) Tap. No. IX/MPR/1998. Pencabutan Tap. II/MPR/1993

tentang GBHN

d) Tap. No. X/MPR/1998. Pokok-pokok reformasi

pembangunan dalam rangka penyelamatan dan normalisasi

kehidupan nasional sebagai haluan negara

e) Tap. No. XI/MPR/1998. Penyelenggaraan negara yang

bersih dan bebas KKN

f) Tap. No. XII/MPR/1998. Pencabutan Tap. No. V/MPR/1993

tentang pemberian tugas dan wewenang khusus kepada

presiden/mandataris MPR dalam rangka penyuksesan dan

pengamanan pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila

g) Tap. No. XIII/MPR/1998. Pembatasan masa jabatan

presiden dan wakil presiden Republik Indonesia

h) Tap. No. XIV/MPR/1998. Perubahan dan tamabahan atas

Tap. III/MPR/1998 tentang pemilu

Rachmad, Putra, Tio, dkk

10

Page 15: JombLo CooL 15

Makalah Sejarah“REFORMASI”

i) Tap. No. XV/MPR/1998. Pnyelenggaraan otonomi daerah,

pengaturan pembagian dan pemanfatan sumber daya nasional yang

berkeadilan, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah dalam

rangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

j) Tap. No. XVI/MPR/1998. Politik ekonomi dalam rangka

demokrasi ekonomi

k) Tap. No. XVII/MPR/1998. Hak Asasi Manusia ( HAM )

l) Tap. No. XVIII/MPR/1998. Pencabutan Tap. II/MPR/1978,

Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetya

Pancakarsa ) dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara.

Dari 12 ketetapan tersebut, ada 4 ketetapan yang

mengakomodasikan tuntutan reformasi yakni sebagai berikut :

a) Tap. No. VIII/MPR/1998. Tentang Pencabutan Tap. No. IV/MPR/1983

mengenai referendum yang menjaga UUD 1945 sehingga dapat

diubah

b) Tap. No. XVIII/MPR/1998. Tentang Pencabutan Tap. No. II/MPR/1978.

Dengan ketetapan tersebut Pancasila tidak lagi menjadi satu-satunya

asas organisasi sosial politik

c) Tap. No. XII/MPR/1998. Mengenai Pencabutan Tap. No. V/MPR/1998.

Dengan ketetapan tersebut, pemberian tugas khusus kepada

presiden oleh MPR untuk mengambil tindakan melampui batas

perundang-undangan dibatalkan

d) Tap. No. XIII/MPR/1998. Tentang pembatasan masa jabatan presiden

dan wakil presiden maksimal hanya dua kali periode

8) Pemilihan Umum 1999

Salah satu factor penting dalam memulihkan keadaan Indonesia ialah

pemilihan umum yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Salah satu yang perlu mendapatkan perhatian adalah adanya pemimpin

yang dipercaya rakyat.

Untuk menciptakan pemilu yang fair, perlu ditetapkan aturan main

yang jelas. Aturan tersebut disebut asas Pemilu 1999, yaitu luber dan

judil. Langsung artinya pemilih mempunyai hak untuk secara langsung

memberikan suara sesuai kehendak nuraninya tanpa perantara. Umum

artinya bahwa semua warga Negara yang memenuhi persyaratan minimal

Rachmad, Putra, Tio, dkk

11

Page 16: JombLo CooL 15

Makalah Sejarah“REFORMASI”

berusia diatas 17 tahun atau sudah menikah berhak memilih dan usia

diatas 21 tahun berhak dipilih. Bebas artinya bahwa setiap warga Negara

berhak dan bebas menentukan pilihannya tanpa paksaan dari pihak

manapun dan dengan cara apapun. Bahwa semua pihak yang terlibat

dalam penyelenggara pemilu harus bersikap dan bertindak jujur, yaitu

sesuai aturan yang berlaku. Adil artinya bahwa pemilih dan parpol peserta

pemilu mendapat pelakuan yang sama.bebas dari kecurangan pihak

manapun.

Kampanye pemilu diikuti 48 partai digelar diseluruh wilayah

Indonesia. Jadwal kampanye pemilupun telah diatur, namun bentrok antar

pendukung partai tetap tidak dapat dihindarkan. Kampanye menelan

korban jiwa, bahkan menimbulkan kerusakan dan ketakutan. Suasana

Indonesia menjadi kurang kondusif bagi orang asing.

Pelaksanaan tahap pemilu justru diwarnai banyak dinamika seputar

KPU. Setelah terjadi pengunduran jadwal pencetakan surat suara, KPU

kembali melakukan pengunduran agenda. Pengunduran agenda pada

tanggal 23 April 1999 terjadi karena kondisi lapangan tidak

memungkinkan terlaksananya pengajuan daftar calon anggota DPR,DPRD,

dan DPRD II secara cepat. Faktor utamanya adalah kendala transportasi

ke daerah-daerah terpencil di Indonesia .

Pada tanggal 7 Juni 1999, diadakan pemilu yang pertama kali setelah

reformasi bergulir secara demokratis. Pemilu diikuti oleh 48 partai politik.

Dalam pemilu tersebut, pemenangnya adalah

a. PDIP mendapat suara 33,74%

b. Golkar mendapat suara 22,44%

c. PKB mendapat suara 12,61%

d. PPP mendapat suara 10,71%

e. PAN mendapat suara 7,12%

Sesudah itu berhsil menetapkan GBHN, melakukan amandemen UUD

45 serta memilih presiden dan wakilnya. Pada tanggal 20 Oktober 1999,

Rachmad, Putra, Tio, dkk

12

Page 17: JombLo CooL 15

Makalah Sejarah“REFORMASI”

MPR berhasil memilih KH. Abdurrahman Wahid sebagai presiden dan

Megawati Soekarnoputri sebagai wakilnya.

Pada era pemerintahan Habibie, Timor-timur lepas dari provinsi

Indonesia yang ke-27 menjadi Negara merdeka setelah melalui jajak

pendapat dibawah pengawasan PBB. Terlepasnya Timor-timur ini menjadi

bahan penolakan MPR atas pidato pertanggungjawaban Habibie.

9) Sidang Umum MPR hasil pemilu 1999

Sidang umum MPR tahun 1999 diselenggarakan antara tanggal 1

sampai dengan 21 Oktober 1999. sidang Uum ini mengukuhkan Amien

Rais sebagai ketua MPR dan Akbar Tanjung sebagai ketua DPR.

Dalam sidang paripurna MPR XII tanggal 19 oktober, pidato

pertanggung jawaban Presiden Habibie ditolak oleh anggota MPR melalui

mekanise voting dengan 355 suara menolak, 322 menerima, 9 abstain, 4

suara tidak sah. Akibat penolakan pertanggung jawaban, habibie tidak

dapat mencalonkan diri menjadi presiden Republik Indonesia. Kegagalan

Habibie menjadi calon presiden Republik Indonesia sebagai akibat

ditolaknya pidato pertanggungjawaban, munculnya 3 nama calon

presiden yang diajukan oleh fraksi–fraksi di MPR, yaitu Abdurahman wahid

(Gus Dur), Megawati Soekarnoputri, dan Yusril Ihzha Mahendra. Namun

pada tanggal 20 Oktober 1999, Yusril mengundurkan diri dan tinggal dua

calon presiden , yaitu Abdurahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri.

Dari hasil pemilihan presiden, Abdurahman Wahid terpilih menjadi

presiden RI. Selanjutnya pada tanggal 21 Oktober dilaksanakan pemilihan

wakil presiden dengan calon Megawati dan Hamzah Haz yang akhirnya

dimenangkan oleh Megawati Soekarnoputri . Selanjutnya pada tanggal 5

oktober 1999, Presiden Abdurahman Wahid dan Wakil Presiden Megawati

Soekarnoputri membentuk Kabinet Persatuan Nasional, untuk dapat

melaksanakan program–program pemerintahan Gus Dur tersebut..

Rachmad, Putra, Tio, dkk

13

Page 18: JombLo CooL 15

Makalah Sejarah“REFORMASI”

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab diatas,

maka ditarik kesimpulan bahwa :

Pada pertengahan Mei 1998, Indonesia mengalami kejadian yang sangat

penting dalam perjalanan sejarah bangsa. Setelah didera berbagai krisis

multidimensional, baik krisis ekonomi, krisis moneter, sampai krisis

kepercayaan, tanggal 21 mei 1998 Presiden Soeharto meletakkan jabatan,

kemudian diganti oleh B.J. Habibie. Pergantian tersebut menandai

berakhirnya kekuasaan Orde Baru dan lahirlah era Reformasi. Berbagai

perubahan dilakukan oleh Presiden Habibie untuk mewujudkan tuntutan

rakyat yang menghendaki reformasi

3.2 Saran

Di era Reformasi ini, sebagai bangsa yang bermatabat kita hendaknya

saling dapat mengendalikan diri, tidak bersikap anarkis dan tidak acuh tak

acuh. Di era ini bangsa Indonesia sedang melakukan perubahan-perubahan

demi tercapainya kehidupan yang lebi baik. Oleh karena itu, kita hendaknya

mendukung kebijakan itu ada di sisi positif dan negatifnya.

Rachmad, Putra, Tio, dkk

14

Page 19: JombLo CooL 15

Makalah Sejarah“REFORMASI”

Daftar Pustaka

Suroso, Asih. 2010. Sejarah Program IPA kelas XII. Surakarta: PT WIDYA DUTA

GRAFIKA.

Mulyati, Tutik. 2009. Sejarah Program IPA kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional

Rachmad, Putra, Tio, dkk

15

16