jomblo cool 15
DESCRIPTION
rachmad dermawanTRANSCRIPT
PERKEMBANGAN MASYARAKAT INDONESIA MASA REFORMASI
Disusun Oleh :
Kelompok 01
1. Rachmad Dermawan ( 02 )2. Tio Angga ( 06 )3. Putra Wahyu ( 01 )4. Widya Patricia ( 37 )5. Yustin Aulia ( 41 )6. Eko Deny ( 14 )7. Yoko Surya ( 39 )8. Sigit Yulianto ( 24 )9. Achmad Effendi ( 26 )
10. Panerang Rizky ( 31 )
XII IPA 2SMA NEGERI 1 DRINGU
2010
KATA PENGANTAR
Makalah Sejarah“REFORMASI”
Puji dan syukur hanya kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Agung lagi
Maha Pemurah., dengan limpahan rahmat serta karunia-Nya sehingga kita dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar.
Dalam makalah ini, penulis akan menguraikan tentang rekonstruksi
perkembangan masyarakat Indonesia pada masa Reformasi. Makalah ini
diharapkan bisa membantu siswa mampu merokstruksi perjuangan bangsa
Indonesia sejak masa proklamasi sampai masa Reformasi dan memberikan
pengetahuan lebih bagi para siswa tentang sejarah bangsa sendiri.
Sebagai siswa kami mengharapkan bimbingan, bantuan, saran, dan
dukungan dari Bapak Ibu guru serta pihak lain agar makalah ini bisa berhasil dan
berguna bagi kita semua, amin. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun
tetap kami nantikan dan kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Penulis
menyadari terselesainya penulisan makalah ini tidak terlepas bantuan semua
pihak, maka pada kesempatan ini tidak lupa penulis Mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan dukungan, bantuan dan
do’a,serta kasih sayang dan keikhlasan dengan memberikan motivasi
kepada penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan
2. Bapak Agung, selaku guru pembimbing
3. Buat teman-teman yaitu Tio, Putra, dan kawan-kawan lain, terima kasih
atas kerja samanya
Dalam penulisan makalah ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin,
namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun semangat penulis dari semua pihak,
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata besar harapan penulis
semoga makalah ini dapat membantu menunjang perkembangan ilmu
pengetahuan serta memberikan manfaat yang berguna amin.
Probolinggo, 19 Oktober 2010
Penulis
DAFTAR ISIHALAMAN
KATA PENGANTAR
......................................................................................................................... ......i
Rachmad, Putra, Tio, dkk
i
Makalah Sejarah“REFORMASI”
DAFTAR ISI
...................................................................................................................................
............... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
..................................................................................................................... 1
1.1Latar
Belakang .................................................................................................
............................1
1.2Permasalahan .........................................................................................
.....................................1
1.2.1 Pembatasan
Masalah ......................................................................................
.......1
1.2.2 Rumusan
Masalah ......................................................................................
.............1
1.3Tujuan
Penulisan ................................................................................................
........................1
1.4 Metode
Penulisan ................................................................................................
......................2
BAB 2 PEMBAHASAN
.........................................................................................................................3
2.1Sebab – Sebab Terjadinya
Reformasi............................................................................
......3
2.1.1 Faktor Pendorong Terjadinya
Reformasi.........................................................3
2.1.2 Tujuan
Reformasi............................................................................
..........................4
2.1.3 Gerakan
Reformasi ...........................................................................
......................4
Rachmad, Putra, Tio, dkk
Makalah Sejarah“REFORMASI”
2.2Perkembangan Politik Dan Pemerintahan Pada Masa Presiden B.J.
Habibie .....5
2.2.1 Pengangkatan Habibie Menjadi Presiden
RI.. ..............................................5
2.2.2 Langkah-langkah yang dilakukan pemerintahan
Habibie........................6
BAB III
PENUTUP ..........................................................................................................
.......................15
3.1
Kesimpulan ...............................................................................................................
..................15
3.2
Saran ...................................................................................................................
..........................15
Daftar Pustaka ........................................................................................................................................16
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada pembelajaran Sejarah ini, penulis akan menyuguhkan beberapa
materi tentang terjadinya Reformasi dan perkembangannya. Dan materi tersebut
diantaranya yakni faktor pendorong terjadinya reformasi, tujuan reformasi,
pengangkatan Habibie menjadi presiden, dan langkah-langkah yang dilakukan
oleh pemerintahan Habibie.
Rachmad, Putra, Tio, dkk
ii
Makalah Sejarah“REFORMASI”
Pada Tahun 1998 Indonesia memulai babakan sejarah baru dalam
kehidupan berbangsa dan bernegaranya. Reformasi dilandasi oleh keinginan-
keinginan bangsa Indonesia untuk memperbaiki kehidupannya di segala segi.
Tidak hanya politik, tetapi juga sosial, ekonomi dan hukum. Era reformasi sudah
lewat satu dasawarsa, ada perbaikan, ada juga penurunan. Akan tetapi, negara ini
sudah menanam benih yang baik yaitu demokrasi. Reformasi adalah tonggak
perjuangan.
Demikian gambaran isi makalah ini dari penulis. Akhir kata, kami ucapkan
terima kasih.
1.2 Permasalahan
1.2.1 Pembatasan Masalah
1. Sebab-sebab terjadinya reformasi
2. Perkembangan politik dan pemerintahan pada masa Presiden Habibie
1.2.2 Rumusan Masalah
1. Apa sebab-sebab terjadinya reformasi?
2. Bagaimanakah Perkembangan politik dan pemerintahan pada masa
Presiden Habibie?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya reformasi
2. Untuk mengetahui perkembangan politik dan pemerintahan pada masa
Presiden Habibie
1.4 Metode Penulisan
Makalah ini disusun dengan metode deduktif induktif yaitu ditulis
berdasarkan hasil studi pustaka. Dengan harapan bisa memperoleh gambaran
lebih detail dan rinci terhadap objek penelitian, dan difokuskan pada penggalian
data-data kualitatif.
Rachmad, Putra, Tio, dkk
1
Makalah Sejarah“REFORMASI”
BAB IIPEMBAHASAN
2.1. SEBAB-SEBAB TERJADINYA REFORMASI
Sejak tanggal 13 Mei 1998 rakyat meminta agar Presiden Soeharto
mengundurkan diri. Tanggal 4 Mei 1998 terjadi kerusuhan di Jakarta dan di
Surakarta. Tanggal 15 Mei 1998 Presiden Soeharto pulang dari mengikuti KTT
G-15 di Kairo, Mesir. Tanggal 18 Mei para mahasiswa menduduki gedung
MPR/DPR dan pada saat itu ketua DPR/mengikuti KTT G-15 di Kairo, Mesir.
Tanggal 18 Mei para mahasiswa menduduki gedung MPR/DPR dan pada saat
itu ketua DPR/MPR mengeluarkan pernyataan agar Presiden Soeharto
mengundurkan diri.
Rachmad, Putra, Tio, dkk
2
Makalah Sejarah“REFORMASI”
Hal ini jelas berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah yang merosot sampai
Rp15.000 per dollar. Dari realita di atas, akhirnya tanggal 21 Mei 1998
Presiden Soeharto menyerahkan kekuasaan kepada B.J. Habibie, yang
membuka peluang suksesi kepemimpinan nasional kepada B.J. Habibie.
Tujuan reformasi adalah terciptanya kehidupan dalam bidang politik,
ekonomi, hukum, dan sosial yang lebih baik dari masa sebelumnya.
2.1.1. Faktor Pendorong Terjadinya Reformasi
a. Faktor politik meliputi hal-hal berikut :
1) Adanya KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) dalam kehidupan
pemerintahan
2) Adanya rasa tidak percaya kepada pemerintah Orde Baru yang penuh
dengan nepotisme dan kronisme serta merajalelanya korupsi
3) Kekuasaan Orde Baru di bawah Soeharto sangat tertutup dan otoriter
4) Adanya keinginan demokratisasi dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
5) Mahasiswa menginginkan perubahan
b. Faktor ekonomi, meliputi hal-hal berikut :
1) Adanya krisis mata uang rupiah
2) Naiknya harga barang-barang kebutuhan masyarakat
3) Sulitnya mendapatkan barang-barang kebutuhan pokok
c. Faktor sosial masyarakat :
Adanya kerusuhan tanggal 13 dan 14 Mei 1998 yang melumpuhkan
perekonomian rakyat.
d. Faktor hukum :
Belum adanya keadilan dalam perlakuan hukum yang sama di antara
warga Negara
2.1.2 Tujuan Reformasi
Setiap kali terjadi perubahan orde dipastikan juga ada tujuan-tujuan yang
dimaksudkan sebagai pencapaian dan pentargetkan orde tersebut. Tujuan-
tujuan dilaksanakan reformasi adalah :
a. Reformasi politik bertujuan tercapainya demokratisasi.
b. Reformasi ekonomi bertujuan meningkatkan tercapainya masyarakat.
Rachmad, Putra, Tio, dkk
3
Makalah Sejarah“REFORMASI”
c. Reformasi hukum bertujuan tercapainya keadilan bagi seluruh rakyat
Indonesia.
d. Reformasi sosial bertujuan terwujudkan integrasi bangsa Indonesia
2.1.3 Gerakan Reformasi
Gerakan Reformasi yang dipelopori oleh dunia kampus menuntut
penggantian presiden, reshufle kabinet, Sidang Istimewa MPR, dan Pemilu
secepatnya. Gerakan ini menginginkan ”reformasi total” di segala bidang,
termasuk keanggotaan DPR/MPR yang dianggap penuh dengan KKN. Gerakan
ini menuntut pemerintah yang bersih dari KKN. Setelah itu, gerakan
Reformasi juga menuntut agar dilakukan pembaruan lima paket undang-
undang politik yang dianggap menjadi sumber ketidakadilan.
Gerakan Reformasi menuntut hal-hal berikut :
a. Pemilihan seorang pejabat harus didasarkan atas kemampuan dan
prestasi dari yang bersangkutan, sesuai slogan the right man of the right
job
b. Pemerintahan dikelola secara transparan (open management) yang setiap
saat hasilnya dapat dilihat dan dipertanggung jawabkan kepada
masyarakat
c. Menerima kritik secara terbuka demi kepentingan umum
d. Jujur dalam melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya
e. Adanya keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)
serta keimanan dan ketakwaan (imtak)
f. Pembaruan lima paket undang-undang politik yang dianggap menjadi
sumber ketidakadilan, diantaranya:
1) UU No. 1 Tahun 1985 tentang Pemilihan Umum
2) UU No. 2 Tahun 1985 tentang Susunan, Kedudukan, Tugas, dan
Wewenang DPR/MPR
3) UU No. 3 Tahun 1985 tentang Partai Politik dan Golongan Karya
4) UU No. 4 Tahun 1985 tentang Referendum
5) UU No. 5 Tahun 1985 tentang Organisasi Massa
Para mahasiswa menghendaki adanya pembaruan kehidupan dalam
berbangsa dan bernegara ke arah yang lebih baik. Reformasi menjadi
gerakan yang didukung sepenuhnya oleh rakyat Indonesia. Dengan
semangat reformasi, rakyat menghendaki pergantian kepemimpinan nasional
Rachmad, Putra, Tio, dkk
4
Makalah Sejarah“REFORMASI”
sebagai langkah awal. Rakyat tidak mempermasalahkan siapa yang akan
menjadi pemimpin, yang terpenting dapat hidup aman, cukup pangan
2.2 PERKEMBANGAN POLITIK DAN PEMERINTAHAN PADA
MASA PRESIDEN B.J. HABIBIE
2.2.1 Pengangkatan Habibie menjadi presiden
Ia dilantik menjadi presiden RI ke-3 pada tanggal 21 Mei 1998 di Istana
Negara mengantikan Soeharto. Tugas yang diemban Presiden B.J. Habibie
sangat berat yakni:
1) Mengatasi krisis ekonomi yang sedang melanda Indonesia
2) Menciptakan pemerintahan bersih dan wibawa serta bebas dari praktik
KKN
3) Memberantas semua bentuk praktik KKN dalam segala segi kehidupan
berbangsa dan bernegara
Naiknya Habibie menjadi presiden menggantikan Soeharto menjadi bahan
perdebatan di kalangan hukum. Ada sebagian yang menilai hal itu
konstitusional, namun ada juga yang memberi penilaian hal itu
inkonstitusional. Adanya dua pendapat tersebut disebabkan perangkat
hukum yang kita miliki tidak lengkap sehingga menimbulkan interpretasi
yang berbeda-beda. Namun secara hukum materiil, naiknya Habibie menjadi
presiden adalah sah secara konstitusional.
2.2.2 Langkah-langkah yang dilakukan pemerintah Habibie
Krisis politik dan ekonomi yang dihadapi oleh pemerintah pada saat itu
harus diselesaikan dengan sangat hati-hati sebab dapat mengancam
disintegrasi bangsa Indonesia. Oleh karena itu, ada beberapa langkah yang
dilakukan Presiden B.J. Habibie antara lain sebagai berikut :
1) Pembentukan kabinet
Pada tanggal 22 Mei 1998 dibentuklah Kabinet Reformasi
Pembangunan yang terdiri atas 16 menteri yang meliputi perwakilan dari
militer (ABRI), Golkar, PPP, dan PDI.
Selanjutnya pada tanggal 25 Mei 1998 diselenggarakan Sidang
Kabinet Reformasi Pembangunan yang pertama dan berhasil membentuk
komite untuk merancang undang-undang politik, menyetujui pembatasan
Rachmad, Putra, Tio, dkk
5
Makalah Sejarah“REFORMASI”
masa jabatan presiden terpilih maksimal dua periode ( satu Periode
Lamanya Lima Tahun ) dan merencanakan pemilu untuk merealisasi
agenda reformasi
2) Perbaikan dalam bidang ekonomi
Pada masa pemerintahannya B.J. Habibie berusaha keras untuk
mengadakan perbaikan ekonomi, sebab Indonesia dilanda krisis ekonomi
sejak tahun 1997 yang melanda disemua sektor, maka harus diadakan
perbaikan agar Indonesia dapat keluar dari krisis tersebut. Beberapa hal
yang dilakukan dalam merekonstruksi perekonomian Indonesia,
merekapitulasi perbankana Indonesia dan melikuidasi beberapa bank
yang dianggap bermasalah ( merugikan keuangan negara ) serta
menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dollar
3) Reformasi di bidang politik
Presiden Habibie mengupayakan kehidupan politik Indonesia dalam
kondisi yang tranparan dan merencanakan pemilu yang LUBER sehingga
dapat dibentuk lembaga tinggi negara yang betul-betul representatif.
Dalam pemilu masa itu bermunculan partai-partai politik sebanyak 48
partai. Hal ini berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya yang hanya
diikuti oleh tiga organisasi sosial politik peserta pemilu.
Zaman reformasi sebayak 48 partai politik, yaitu :
1. PIB : Partai Indonesia Baru
2. KRISNA : Partai Kristen Indonesia
3. PNI : Partai Nasonal Indonesia
4. PADI : Partai Aliansi Demokrat Indonesia
5. KAMI : Partai Kebangitan Muslim Indonesia
6. PUI : Partai Umat Islam
7. PKU : Partai Kebangkitan Umat
8. Masyumi Baru
9. PPP : Partai Persatuan Indonesia
10. PSII : Partai Syariat Islam Indonesia
11. PDI Perjuangan
12. PAY : Partai Abu Yatama
13. PKM : Partai Kebangsaan Merdeka
14. PDKB : Partai Demokrasi Kasih Bangsa
Rachmad, Putra, Tio, dkk
6
Makalah Sejarah“REFORMASI”
15. PAN : Partai Amanat Nasional
16. PRD : Partai Rakyat Demokrasi
17. PSII : Partai Syarikat Islam Indonesia 1905
18. PKRD : Partai Keadilan Rakyat Demokrasi
19. PILAR : Partai Pilihan Rakyat
20. PARI : Partai Rakyat Indonesia
21. MASYUMI
22. PBB : Partai Bulan Bintang
23. PSP : Partai Solidaritas Pekerja
24. PK : Partai Keadilan
25. PNU : Partai Nahdatul Umat
26. PNI Front Marhenis
27. IPKI : Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia
28. Partai Republik
29. PID : Partai Islam Demokrat
30. PNI Massa Marhenis
31. MURBA : Partai Musyawarah Rakyat
32. PDI : Partai Demokrasi Indonesia
33. Golkar : Golongan Karya
34. PP : Partai Persatuan
35. PKB : Partai Kebangkitan Bangsa
36. PUDI : Partai Uni Demokrasi Indonesia
37. PBN : Partai Buruh Nasional
38. MKGR : Partai Musyawarah Gotong Royong
39. PDR : Partai Daulat Rakyat
40. Partai Cinta Damai
41. PKP : Partai Keadilan dan Persatuan
42. PSPSI : Partai Solidaritas Pekerja Seluruh Indonesia
43. PNBI : Partai Nasional Bangsa Indonesia
44. PBI : Partai Bhinneka Tunggal Ika Indonesia
45. SUNI : Partai Solidaritas Uni Nasional Indonesia
46. PND : Partai Nasional Demokrat
47. PUMI : Partai Umat Muslimin Indonesia
48. PPI : Partai Pekerja Indonesia
Rachmad, Putra, Tio, dkk
7
Makalah Sejarah“REFORMASI”
Di bidang politik, Habibie membebaskan narapidana politik
diantaranya Sri Bintang Pamungkas dan Mochtar Pakpahan, disamping itu
juga mencabut larangan berdirinya seikat-serikat buruh independen. Pada
masa Habibie, rakyat Timot Timur menginginkan negara merdeka yang
terpisah dari RI dan Presiden memberikan opsi bahwa Timor Timur
mendapat otonomi yang seluas-luasnya. Namun rakyat memilih jajak
pendapat pada tanggal 30 Agustus 1999 dan hasilnya 79 % suara
menyetujui Timor Timur terlepas dari Indonesia.
Terlepasnya Timor Timur dari wilayah RI menjadi faktor utama
penolakan MPR atas pidato pertanggung jawaban B.J. Habibie pada bulan
Oktober 1999. Akhirnya, ia mundur dari bursa calon presiden
4) Kebebasan menyampaikan pendapat
Pada masa Habibie menjabat sebagai Presiden RI, orang bebas
mengemukakan pendapat di muka umum. Presiden memberikan
kesempatan kepada siapa saja yang ingin menyampaikan pendapat, baik
dalam bentuk rapa-rapat umum maupun unujuk rasa atau demonstrasi.
Namun khusus demonstrasi hendaknya mendapat izin dari pihak
kepolisian dan menentukan tempat untuk melakukan demonstrasi.
Pada zaman pemerintahannya, telah berhasil diselesaikan
perundang-undangan yang mengatur tentang demonstrasi, yakni UU No.9
Tahun 1998 tentang kemerdekaan untuk menyampaikan pendapat di
muka umum, di mana Bab III Undang-Undang tersebut telah diatur
tentang hak dan kewajiban para pengunjuk rasa
Walaupun telah diatur oleh Undang-undang tetapi pada praktik
pelaksanaannya masih terdapat pelanggaran baik oleh aparat keamanan
yang menangani di bidang keamanan pada saat demonstrasi berlangsung
atau jika ada kerusuhan sering menelan korban dari kedua belah pihak
disebabkan oleh beberapa hal misalnya pengunjuk rasa sengaja
memancing permasalahan, adanya provokator dari pihak ketiga yang
tidak bertanggung jawab, bagi aparat keamanan terpancing oleh tingkah
laku para pengunjuk rasa sehingga tidak terkendali lagi, akibatnya terjadi
jatuh korban
5) Reformasi di bidang hukum
Rachmad, Putra, Tio, dkk
8
Makalah Sejarah“REFORMASI”
Pada masa pemerintahan B.J. Habibie, dilakukan reformasi di bidang
hukum. Sejak orde baru telah didengungkan perubahan dibidang hukum,
namun kenyataan yang ada, produk hukum pada masa itu banyak
mengebiri hak-hak rakyat. Hal ini terlihat dari berbagai undang-undang
dengan pasal-pasalnya yang pada umumnya memberikan peluang besar
terhadap dominasi kekuasaan eksekutif atas DPR dan Rakyat. Dominasi
itu tercermin dari produk-produk undang-undang yang pengoperasiannya
banyak peraturan pemerintah, yang pelaksanaannya peran dan
kepentingan pemerintah lebih banyak
Selama pemerintah Orde baru, karakter hukum cenderung bersifat
konservatif, ortodoks maupun elitis. Oleh karena itu, presiden B.J.
Habibiebertekad untuk melakukan reformasi hukum sesuai aspirasi
masyarakat dan jiwa reformasi. Tekad Presiden B.J. Habibie disambut baik
oleh rakyat dan mendukung adanya reformasi di bidang hukum agar
keadilan ditegakkan dan memberikan perlindungan terhadap hak asasi
manusia (HAM), berkembangnya demokrasi serta munculnya kemajuan
masyarakat yang dinamis, jujur, dan adil
6) Masalah Dwifungsi ABRI
Menanggapi munculnya gugatan terhadap peran Dwifungsi ABRI
menyusul lengsernya Soeharto dari kursi kepresidenan, ABRI segera
melakukan pembaruan dalam peranannya di bidang sosial dan politik,
ABRI segera melakukan pembaruan dalam peranannya di bidang sosial
politik. Keinginan ABRI mereformasikan diri dengan cara menarik diri dari
berbagai posisi sipil mulai dilakukan dan hanya berkonsentrasi pada
masalah pertahanan negara, bahkan Panglima ABRI, Jenderal Wiranto
menyatakan bahwa ABRI secara bertahap akan mundur dari arena politik
dan akan berkonsentrasi pada masalah pertahanan negara, sedangkan
untuk masalah keamanan dalam negeri akan lebih mengedepankan pihak
kepolisian. Perwira-perwira ABRI yang menduduki jabatan pada birokrasi
sipil diperintahnkan untuk memilih, kembali ke satuan atau pensiunan
dari dinans militer.
Namun banyak kalangan, termasuk para mahasiswa belum merasa
puas dengan paradigma baru yang dirumuskan ABRI. Mereka tetap
menuntut dihapuskannya Dwifungsi ABRI secara menyeluruh, termasuk
perannya dalam pengambilan keputusan di DPR.
Rachmad, Putra, Tio, dkk
9
Makalah Sejarah“REFORMASI”
Setelah reformasi dilaksanakan, peran ABRI di Perwakilan Rakyat
DPR mulai dikurangi secara bertahap, yaitu dari 75 orang menjadi 38
orang. Langkah lain yang ditempuh ABRI adalah semula terdiri empat
angkatan : AD, AL, AU, dan POLRI, namun mulai tanggal 5 Mei 1999 POLRI
memisahkan diri dari ABRI dan kemudian berganti nama Kepolisian
Negara, istilah ABRI pun kemudian berubah menjadi TNI yang terdiri dari
Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angktan Udara.
7) Sidang Istimewa MPR
Setelah Presiden Habibie menjabat sebagai presiden RI, enam bulan
kemudian diadakan sidang istimewa MPR pada tanggal 10 – 13 November
1998, guna mempesiapkan jalan liberalisasi politik, termasuk pemilu yang
akan diadakan pada 7 Juni 1999. sidang MPR ini diharapkan mampu
menampung semua aspirasi masyarakat sehingga akan mempercepat
pengembalian situasi yang kurang menguntungkan serta Indonesia
segera keluar dan kisis yang ada sejak tahun 1997.
Adapun sidang Istimewa MPR menghasilkan 12 ketetapan berikut :
a) Tap. No. VII/MPR/1998. Perubahan dan tambahan atas
Tap. I/MPR/1993 tentang perubahan tata tertib MPR
b) Tap. No. VIII/MPR/1998. Pencabutan Tap. IV/MPR/1993
tentang Referendum
c) Tap. No. IX/MPR/1998. Pencabutan Tap. II/MPR/1993
tentang GBHN
d) Tap. No. X/MPR/1998. Pokok-pokok reformasi
pembangunan dalam rangka penyelamatan dan normalisasi
kehidupan nasional sebagai haluan negara
e) Tap. No. XI/MPR/1998. Penyelenggaraan negara yang
bersih dan bebas KKN
f) Tap. No. XII/MPR/1998. Pencabutan Tap. No. V/MPR/1993
tentang pemberian tugas dan wewenang khusus kepada
presiden/mandataris MPR dalam rangka penyuksesan dan
pengamanan pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila
g) Tap. No. XIII/MPR/1998. Pembatasan masa jabatan
presiden dan wakil presiden Republik Indonesia
h) Tap. No. XIV/MPR/1998. Perubahan dan tamabahan atas
Tap. III/MPR/1998 tentang pemilu
Rachmad, Putra, Tio, dkk
10
Makalah Sejarah“REFORMASI”
i) Tap. No. XV/MPR/1998. Pnyelenggaraan otonomi daerah,
pengaturan pembagian dan pemanfatan sumber daya nasional yang
berkeadilan, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah dalam
rangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
j) Tap. No. XVI/MPR/1998. Politik ekonomi dalam rangka
demokrasi ekonomi
k) Tap. No. XVII/MPR/1998. Hak Asasi Manusia ( HAM )
l) Tap. No. XVIII/MPR/1998. Pencabutan Tap. II/MPR/1978,
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetya
Pancakarsa ) dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara.
Dari 12 ketetapan tersebut, ada 4 ketetapan yang
mengakomodasikan tuntutan reformasi yakni sebagai berikut :
a) Tap. No. VIII/MPR/1998. Tentang Pencabutan Tap. No. IV/MPR/1983
mengenai referendum yang menjaga UUD 1945 sehingga dapat
diubah
b) Tap. No. XVIII/MPR/1998. Tentang Pencabutan Tap. No. II/MPR/1978.
Dengan ketetapan tersebut Pancasila tidak lagi menjadi satu-satunya
asas organisasi sosial politik
c) Tap. No. XII/MPR/1998. Mengenai Pencabutan Tap. No. V/MPR/1998.
Dengan ketetapan tersebut, pemberian tugas khusus kepada
presiden oleh MPR untuk mengambil tindakan melampui batas
perundang-undangan dibatalkan
d) Tap. No. XIII/MPR/1998. Tentang pembatasan masa jabatan presiden
dan wakil presiden maksimal hanya dua kali periode
8) Pemilihan Umum 1999
Salah satu factor penting dalam memulihkan keadaan Indonesia ialah
pemilihan umum yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Salah satu yang perlu mendapatkan perhatian adalah adanya pemimpin
yang dipercaya rakyat.
Untuk menciptakan pemilu yang fair, perlu ditetapkan aturan main
yang jelas. Aturan tersebut disebut asas Pemilu 1999, yaitu luber dan
judil. Langsung artinya pemilih mempunyai hak untuk secara langsung
memberikan suara sesuai kehendak nuraninya tanpa perantara. Umum
artinya bahwa semua warga Negara yang memenuhi persyaratan minimal
Rachmad, Putra, Tio, dkk
11
Makalah Sejarah“REFORMASI”
berusia diatas 17 tahun atau sudah menikah berhak memilih dan usia
diatas 21 tahun berhak dipilih. Bebas artinya bahwa setiap warga Negara
berhak dan bebas menentukan pilihannya tanpa paksaan dari pihak
manapun dan dengan cara apapun. Bahwa semua pihak yang terlibat
dalam penyelenggara pemilu harus bersikap dan bertindak jujur, yaitu
sesuai aturan yang berlaku. Adil artinya bahwa pemilih dan parpol peserta
pemilu mendapat pelakuan yang sama.bebas dari kecurangan pihak
manapun.
Kampanye pemilu diikuti 48 partai digelar diseluruh wilayah
Indonesia. Jadwal kampanye pemilupun telah diatur, namun bentrok antar
pendukung partai tetap tidak dapat dihindarkan. Kampanye menelan
korban jiwa, bahkan menimbulkan kerusakan dan ketakutan. Suasana
Indonesia menjadi kurang kondusif bagi orang asing.
Pelaksanaan tahap pemilu justru diwarnai banyak dinamika seputar
KPU. Setelah terjadi pengunduran jadwal pencetakan surat suara, KPU
kembali melakukan pengunduran agenda. Pengunduran agenda pada
tanggal 23 April 1999 terjadi karena kondisi lapangan tidak
memungkinkan terlaksananya pengajuan daftar calon anggota DPR,DPRD,
dan DPRD II secara cepat. Faktor utamanya adalah kendala transportasi
ke daerah-daerah terpencil di Indonesia .
Pada tanggal 7 Juni 1999, diadakan pemilu yang pertama kali setelah
reformasi bergulir secara demokratis. Pemilu diikuti oleh 48 partai politik.
Dalam pemilu tersebut, pemenangnya adalah
a. PDIP mendapat suara 33,74%
b. Golkar mendapat suara 22,44%
c. PKB mendapat suara 12,61%
d. PPP mendapat suara 10,71%
e. PAN mendapat suara 7,12%
Sesudah itu berhsil menetapkan GBHN, melakukan amandemen UUD
45 serta memilih presiden dan wakilnya. Pada tanggal 20 Oktober 1999,
Rachmad, Putra, Tio, dkk
12
Makalah Sejarah“REFORMASI”
MPR berhasil memilih KH. Abdurrahman Wahid sebagai presiden dan
Megawati Soekarnoputri sebagai wakilnya.
Pada era pemerintahan Habibie, Timor-timur lepas dari provinsi
Indonesia yang ke-27 menjadi Negara merdeka setelah melalui jajak
pendapat dibawah pengawasan PBB. Terlepasnya Timor-timur ini menjadi
bahan penolakan MPR atas pidato pertanggungjawaban Habibie.
9) Sidang Umum MPR hasil pemilu 1999
Sidang umum MPR tahun 1999 diselenggarakan antara tanggal 1
sampai dengan 21 Oktober 1999. sidang Uum ini mengukuhkan Amien
Rais sebagai ketua MPR dan Akbar Tanjung sebagai ketua DPR.
Dalam sidang paripurna MPR XII tanggal 19 oktober, pidato
pertanggung jawaban Presiden Habibie ditolak oleh anggota MPR melalui
mekanise voting dengan 355 suara menolak, 322 menerima, 9 abstain, 4
suara tidak sah. Akibat penolakan pertanggung jawaban, habibie tidak
dapat mencalonkan diri menjadi presiden Republik Indonesia. Kegagalan
Habibie menjadi calon presiden Republik Indonesia sebagai akibat
ditolaknya pidato pertanggungjawaban, munculnya 3 nama calon
presiden yang diajukan oleh fraksi–fraksi di MPR, yaitu Abdurahman wahid
(Gus Dur), Megawati Soekarnoputri, dan Yusril Ihzha Mahendra. Namun
pada tanggal 20 Oktober 1999, Yusril mengundurkan diri dan tinggal dua
calon presiden , yaitu Abdurahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri.
Dari hasil pemilihan presiden, Abdurahman Wahid terpilih menjadi
presiden RI. Selanjutnya pada tanggal 21 Oktober dilaksanakan pemilihan
wakil presiden dengan calon Megawati dan Hamzah Haz yang akhirnya
dimenangkan oleh Megawati Soekarnoputri . Selanjutnya pada tanggal 5
oktober 1999, Presiden Abdurahman Wahid dan Wakil Presiden Megawati
Soekarnoputri membentuk Kabinet Persatuan Nasional, untuk dapat
melaksanakan program–program pemerintahan Gus Dur tersebut..
Rachmad, Putra, Tio, dkk
13
Makalah Sejarah“REFORMASI”
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab diatas,
maka ditarik kesimpulan bahwa :
Pada pertengahan Mei 1998, Indonesia mengalami kejadian yang sangat
penting dalam perjalanan sejarah bangsa. Setelah didera berbagai krisis
multidimensional, baik krisis ekonomi, krisis moneter, sampai krisis
kepercayaan, tanggal 21 mei 1998 Presiden Soeharto meletakkan jabatan,
kemudian diganti oleh B.J. Habibie. Pergantian tersebut menandai
berakhirnya kekuasaan Orde Baru dan lahirlah era Reformasi. Berbagai
perubahan dilakukan oleh Presiden Habibie untuk mewujudkan tuntutan
rakyat yang menghendaki reformasi
3.2 Saran
Di era Reformasi ini, sebagai bangsa yang bermatabat kita hendaknya
saling dapat mengendalikan diri, tidak bersikap anarkis dan tidak acuh tak
acuh. Di era ini bangsa Indonesia sedang melakukan perubahan-perubahan
demi tercapainya kehidupan yang lebi baik. Oleh karena itu, kita hendaknya
mendukung kebijakan itu ada di sisi positif dan negatifnya.
Rachmad, Putra, Tio, dkk
14
Makalah Sejarah“REFORMASI”
Daftar Pustaka
Suroso, Asih. 2010. Sejarah Program IPA kelas XII. Surakarta: PT WIDYA DUTA
GRAFIKA.
Mulyati, Tutik. 2009. Sejarah Program IPA kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Rachmad, Putra, Tio, dkk
15
16