jodoh dan bau badan.pdf
TRANSCRIPT
-
Jodoh Dan Bau Badan
Bagaimana bau badan Anda ? Menyengat ? Atau harum karena telah disembunyikan oleh
parfum ? Tahu tidak, bau badan Anda ternyata menentukasn siapa jodoh Anda, dan tingkat
relasi emosi yang dimungkinkannya. Untuk lebih spesifik, jodoh Anda adalah yang bau
keringatnya sangat mirip dengan Anda. Lho!
Ya, aneh kan? Tapi, jangan karena ini Anda lalu menciumi tubuh setiap wanita yang Anda
jumpa, dan mencari-cari kecocokan bau keringatnya dengan Anda. Bukan jodoh yang Anda
dapat, malah mungkin petaka. Juga, jangan karena ini Anda jadi membiarkan tubuh
mengeluarkan aromanya, biar mencari jodohnya sendiri. Karena, wanita mana pun tak
suka lelaki yang terlalu bau.
Lalu bagaimana caranya. Santai. Ternyata, tubuh punya mekanisme sendiri untuk menyukai
bau yang sejenis. Penelitian telah membuktikan.
Secara hormonal, wanita ternyata lebih baik indra penciumannya. Ini disebabkan tingginya
hormon estrogen yang diketahui sebagai aktivator reseptor penciuman. Sehingga tak aneh
kalau kaum perempuan pun mengandalkan ketajaman penciumannya agar bisa merasa
dekat dengan kaum laki-laki.
Lebih ekstrim lagi sebuah jurnal ilmiah bertajuk Nature Genetics mengungkapkan sebuah
penelitian yang menggambarkan bahwa cara termudah dan teraman bagi kaum perempuan
untuk memilih kekasih atau calon suami justru dengan cara mencium bau badannya. Peran
bau badan sebagai alat perjodohan merupakan pengetahuan yang telah lama diketahui.
Para peneliti sejak dulu mendeteksi, hewan melepaskan bau khas yang disebut kemosinya
(sinyal kimiawi). Kemosinya itu, yang kerap disebut feromon, memainkan peran vital dalam
perilaku individu dalam memilih pasangan, mengenali individu lainnya, dan dalam
memelihara anak-anaknya.
Hal senada juga pernah diungkap dalam jurnal Nature Neuroscience, yang pernah
mengungkap hasil penelitian Pamela Dalton, PhD, seorang ilmuwan dari Monell Chemical
Senses Center di Philadelphia , USA. Pamela menganalisis bahwa wanita ini terbantu untuk
mengenali pasangan mereka dengan tepat.
Untuk menentukan pengaruh bau dalam perjodohan. para peneliti Chicago di bawah
pimpinan Martha McClintock melakukan percobaan tak biasa. Mereka merekrut enam laki-
laki yang memiliki latar belakang etnis berbeda, yang masin-masing diminta terus
mengenakan sebuah pakaian selama dua malam, hingga bau badan pemakainya melekat
pada kain.
-
Selama bau dicangkokkan, mereka hanya diperkenankan mandi dengan sabun tak berbau,
dilarang menggunakan parfum dan sejenisnya, dan diminta menghindari 21 jenis makanan
pedas atau berbau kuat. Mereka juga diminta menghindari asap rokok, mendekati hewan
peliharaan, dan berdekatan dengan individu lainnya. Kemudian, T-shirt itu dipotong-potong
menjadi carikan-carikan kecil dengan gunting steril. Potongan itu ditempatkan dalam kotak-
kotak khusus.
Kotak-kotak itu dibawa kepada 49 sukarelawan wanita yang tak pernah hamil. Mereka
diminta membaui T-shirt tersebut dan memberi penilaian bagaimana derajat kenyamanan
bau itu, derajat ketidakasingannya, ketajamanan dan identitasnya. Merka juga diminta untuk
menentukan apakah mereka menolak atau justru berkeinginan mencium bau tersebut
sepanjang waktu.
Kami tak bermaksud mengukur bau yang mana yang menarik secara seksual, kata
McClintock. Kami lebih ingin menemukan bau seperti apa yang diinginkan wanita
sepanjang waktu. Sebagai contoh, Anda mungkin menyenangi bau bawang putih, tapi tak
ingin terus menciumnya selama 24 jam sehari.
Para peneliti kemudian mengolaborasikan hasilnya dengan profil genetis sukarelawan laki-
laki dan wanita tersebut. Profil genetis yang dilihat adalah gen yang human leukocyte
antigen (HLA). Gen ini yang membuat individu menyenangi bau tertentu, tidak menginginkan
bau yang lainnya, dan bersifat khas ada jutaan kombinasi yang membuat respon individu
berbeda-beda dan hanya kembar identik yang memiliki HLA sama.
Ternyata, wanita lebih menyenangi bau laki-laki yang profil HLA-nya sedikit mirip dengan
miliknya, dibanding yang cukup mirip atau sama sekali tak mirip. Sebuah temuan ilmiah
yang sangat menarik dan bisa dijadikan acuan bagi kaum pria.
Artinya, para pria harus peka bila aroma yang ada dalam tubuh mereka sangat
mempengaruhi lawan jenisnya. Sehingga pria pun bisa makin waspada pada kencan
pertama mereka.
Saya merasa diri saya oke, penampilan pekerjaan, karier, dan apa yang ada dalam diri
saya cukup sempurna, tetapi mengapa saya sangat sulit menjalin hubungan serius dengan
kaum wanita ? kata seorang pria menceritakan pengalamannya. Barangkali saja pria
mapan dan tampan ini kurang sadar bahwa bau badannya yang menjadi kendalanya selama
ini. Meski ia tidak mengeluarkan bau badan yang terlalu memusingkan, namun barangkali
memang ada aroma dasar dalam dirinya yang membuat kaum hawa agak menjauhinya.
Nah, bagaimana dengan Anda ? Sudahkah kekasih atau pasangan Anda berbau tubuh
sama dan nyaman dengan Anda, di saat paling berkeringat sekalipun ? Jika ya, duh,
selamat, dia memang jodoh Anda, setidaknya itu kata para peneliti