job desk proyek

23
45 BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Singkat CV. Jawara Kasih Sejati CV. Jawara Kasih Sejati (Perusahaan) secara resmi didirikan pada tanggal 23 Desember 2005 di hadapan notaris publik Laurensia Emilia,S.H. di Pekanbaru. Kantor perusahaan beralamat di Jl. Cempaka no. 88, Pekanbaru. Kegiatan usaha utama adalah perdagangan barang dan jasa, di mana bidang usahanya adalah perdagangan bahan konstruksi hasil pertanian, perkebunan, kehutanan, percetakan, furniture, dan jasa angkutan. Target pasar Perusahaan adalah pertambangan dan perkebunan yang beroperasi di Sumatera. Kegiatan Perusahaan pengerjaan proyek dari PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk., Chevron dan PT. Riau Andalas Pulp and Paper meliputi pengerjaan pada hutan tanaman industri kedua perusahaan tersebut dengan kegiatan yang meliputi land clearing, barging, delivery. Pengerjaan menggunakan alat berat excavator, kapal tanker, dan truk pengangkutan. Pada Februari 2009, Perusahaan berhasil memenangkan tender pengerjaan persiapan lahan gambut milik PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk., dimana Perusahaan memiliki kewajiban membuka lahan gambut dan mengerjakannya sampai tahapan pemerataan lahan.

Upload: aryatinggar1121

Post on 12-Aug-2015

101 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PROYEK

TRANSCRIPT

Page 1: Job Desk Proyek

45

BAB III

GAMBARAN PERUSAHAAN

3.1. Sejarah Singkat CV. Jawara Kasih Sejati

CV. Jawara Kasih Sejati (Perusahaan) secara resmi didirikan pada tanggal

23 Desember 2005 di hadapan notaris publik Laurensia Emilia,S.H. di Pekanbaru.

Kantor perusahaan beralamat di Jl. Cempaka no. 88, Pekanbaru.

Kegiatan usaha utama adalah perdagangan barang dan jasa, di mana bidang

usahanya adalah perdagangan bahan konstruksi hasil pertanian, perkebunan,

kehutanan, percetakan, furniture, dan jasa angkutan.

Target pasar Perusahaan adalah pertambangan dan perkebunan yang

beroperasi di Sumatera. Kegiatan Perusahaan pengerjaan proyek dari PT. Indah

Kiat Pulp and Paper Tbk., Chevron dan PT. Riau Andalas Pulp and Paper

meliputi pengerjaan pada hutan tanaman industri kedua perusahaan tersebut

dengan kegiatan yang meliputi land clearing, barging, delivery. Pengerjaan

menggunakan alat berat excavator, kapal tanker, dan truk pengangkutan.

Pada Februari 2009, Perusahaan berhasil memenangkan tender pengerjaan

persiapan lahan gambut milik PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk., dimana

Perusahaan memiliki kewajiban membuka lahan gambut dan mengerjakannya

sampai tahapan pemerataan lahan.

Page 2: Job Desk Proyek

46

3.2. Struktur Organisasi, Job Description dan Tanggung

Jawab

3.2.1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang dimiliki oleh Perusahaan untuk proyek lahan

gambut adalah sebagai berikut:

Stoker ExcavatorOpr. Excavator

Pengawas Lap Mekanik Kepala Gudang

Direktur

Pimpinan Proyek

Keuangan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Sumber: Struktur Organisasi CV. Jawara Kasih Sejati

3.2.2. Job Description dan Tanggung Jawab

Berdasarkan wawancara dengan Direktur perusahaan, job description

masing-masing posisi dalam Perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Direktur

Job description Direktur adalah:

a. Bertanggung jawab dalam memantau kinerja Perusahaan.

b. Membuat visi dan misi yang ingin dicapai oleh Perusahaan.

c. Menentukan objektif dalam rangka mewujudkan visi dan misi.

Page 3: Job Desk Proyek

47

d. Mengarahkan dan menggunakan sumber daya yang ada untuk mencapai

visi dan misi Perusahaan.

2. Pimpinan Proyek

Job description Pimpinan Proyek adalah:

a. Bertanggung jawab dalam mengendalikan sumber daya untuk

memaksimalkan kinerja perusahaan.

b. Menerima arahan dari Direktur dan memimpin proyek di lapangan.

c. Memberikan laporan kinerja sumber daya dan sejauh mana proyek sudah

diselesaikan.

3. Pengawas Lapangan

Job description Pengawas Lapangan adalah:

a. Memantau apa yang sedang dikerjakan oleh Operator di lapangan.

b. Mengarahkan Operator agar bekerja maksimal di lapangan dan menegur

bila terdapat penyimpangan.

c. Memberi tanda setiap penyelesaian proyek yang dilakukan oleh Operator

dan memberi laporan kepada Pimpinan Proyek.

4. Operator Excavator

Job description Operator Excavator adalah:

a. Menjaga tingkat produktivitas alat berat proyek.

b. Bekerja sama dengan Mekanik Proyek di dalam melakukan daily

maintenance sesuai dengan ketentuan yang dibutuhkan oleh alat berat

masing-masing.

Page 4: Job Desk Proyek

48

c. Melakukan pencatatan dan pergerakan hour meter alat berat sesuai dengan

data pekerjaan yang dilaksanakan, mulai dari jam pertama bekerja hingga

selesai.

d. Melakukan pencatatan yang perlu terhadap semua kejadian menyangkut

operasional alat berat seperti insiden, kecelakaan, terpuruk dan lain-lain.

e. Melakukan pencatatan pemakaian bahan bakar dengan benar dan bisa

dipertanggungjawabkan pada time sheet yang ada.

f. Bekerja sama dengan Stoker Excavator untuk menjamin tersedianya

kebutuhan operasional alat berat seperti bahan bakar, oli, dan perawatan

alat secara keseluruhan.

5. Mekanik

Job description Mekanik adalah:

a. Menjaga tingkat produktivitas alat berat proyek.

b. Melakukan schedule maintenance bersama Stoker Excavator sesuai

dengan jadwal yang telah ditetapkan dan membuat laporan pekerjaan

tersebut secara tertulis.

c. Melakukan perbaikan atas kerusakan alat berat dengan segera dan

melakukan tindakan yang perlu diambil dengan tujuan untuk menghindari

downtime alat berat yang terlalu lama.

d. Membuat laporan pekerjaan yang dilakukan setiap hari secara jelas dan

dapat dipertanggungjawabkan.

6. Stoker Excavator

Job description Stoker Excavator adalah:

a. Menjaga tingkat produktivitas alat berat proyek.

Page 5: Job Desk Proyek

49

b. Bekerjasama dengan Mekanik di dalam melakukan daily maintenance

sesuai dengan ketentuan yang dibutuhkan oleh alat berat masing-masing.

c. Bekerja sama dengan Operator untuk menjaga kebersihan dari bagian

dalam kabin dan pencucian bagian luar alat berat bila dibutuhkan.

d. Memberikan laporan list pengecekan alat excavator setiap hari.

7. Kepala Gudang

Job description Kepala Gudang adalah:

a. Bertanggung jawab atas segala proses keluar dan masuknya barang pada

gudang.

b. Mencatat semua transaksi keluar masuknya barang dari gudang.

c. Memastikan bahwa persediaan alat di gudang sesuai kebutuhan.

8. Keuangan

Job description Keuangan adalah:

a. Bertanggung jawab atas kondisi keuangan di lapangan.

b. Memastikan pengeluaran harian untuk karyawan sesuai kebutuhan.

3.3. Visi, Misi Perusahaan, Objective Proyek Lahan

Gambut, Current Strategy dan Action Plan

Untuk mencapai tujuan Perusahaan sehingga Perusahaan dapat tumbuh dan

berkembang secara berkesinambungan, maka perusahaan membuat visi, misi, dan

objektif guna memberikan pengertian ataupun pandangan kepada para karyawan

apa yang ingin dicapai oleh Perusahaan sehingga mereka dapat mendukung

Page 6: Job Desk Proyek

50

pencapaian Visi yang dimaksud sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-

masing.

3.3.1. Visi Perusahaan

“Menjadi Kontraktor yang besar dan terpercaya dalam skala nasional”

3.3.2. Misi Perusahaan

Perusahaan memiliki misi sebagai berikut:

1. Meningkatkan kontrol efektifitas dan efisiensi aktivitas kerja untuk

mendapatkan keuntungan maksimal secara manajemen dan teknis.

2. Perkembangan bisnis dari segi peralatan dan sistem.

3. Meningkatkan kesejahteraan semua pihak yang berkepentingan dalam

Perusahaan.

4. Menjaga hubungan dan relasi yang baik dengan pelanggan.

5. Menyediakan pengembangan dan peningkatan kinerja karyawan melalui

pelatihan yang baik dan pembelajaran secara terus menerus.

3.3.3. Objective Proyek Lahan Gambut

“Menyelesaikan proyek untuk mendapatkan keuntungan bagi perusahaan

dan menciptakan relasi yang baik dengan pelanggan”

Page 7: Job Desk Proyek

51

3.3.4. Current Strategy dan Action Plan

Beberapa strategi pada proyek pengolahan lahan gambut PT. Indah Kiat

Pulp and Paper Tbk. disertai action plan yang diterapkan oleh Perusahaan adalah

sebagai berikut:

1. Maksimalisasi Net Income

Action plan:

a. Mengerjakan proyek secara efektif dan cepat.

b. Mengurangi pembelian asset baru.

2. Mengoptimalkan kepuasan pelanggan

Action plan:

a. Memberikan kualitas atau hasil pengerjaan yang terbaik untuk pelanggan.

b. Membuat Time Frame penyelesaian proyek.

3. Membangun sistem manajemen strategis

Action plan:

a. Membuat ukuran keberhasilan dalam pengerjaan proyek secara finansial.

b. Membuat sistem laporan hasil kinerja setiap hari.

4. Meningkatkan efisiensi finansial

Action plan:

a. Membuat standar laporan finansial.

b. Mengurangi pembelian dengan memperbaiki peralatan yang rusak.

c. Melakukan penyediaan untuk barang-barang agar bisa digunakan bila

dibutuhkan oleh pihak Mekanik maupun pihak Operator.

d. Membuat prioritas dalam memperbaiki peralatan.

Page 8: Job Desk Proyek

52

e. Melakukan maintenance sesuai dengan check list.

f. Mengurangi break down dengan perawatan berkala.

5. Memilih sumber daya secara efektif dan efisien agar bekerja sesuai dengan

standar kerja.

Action plan:

a. Memlilih sumber daya berdasarkan kemampuan dan keahlian pada posisi

yang cocok.

b. Mengerti setiap langkah pengerjaan proyek dengan jelas.

6. Mengawasi sumber daya agar bekerja dengan efektif dan efisien.

Action plan:

Mengawasi kinerja dari sumber daya agar bekerja sesuai dengan kemampuan

dan keahlian.

3.4. Proyek Lahan Gambut

Pada Februari 2009, Perusahaan berhasil memenangkan tender pengerjaan

lahan gambut milik PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk., dimana Perusahaan

berkewajiban membuka lahan gambut dan mengerjakan sampai tahap pemerataan

lahan. Durasi kontrak adalah 1 tahun, mulai dari tanggal 1 April 2009 sampai 31

Maret 2010. Luas area lahan yang dikerjakan untuk land clearing adalah 187,2 Ha

dan luas area cabut tunggul adalah 233,28 Ha (berdasarkan kontrak kerja dengan

PT. Indah KiatPulp & Paper Tbk. No: 107/PUD/SPK/III/09)

Page 9: Job Desk Proyek

53

Rincian kontrak pengerjaan proyek penyiapan dan perawatan lahan produksi

Gambut adalah:

1. Land Clearing = Rp 6.000.000,- / Ha

2. Cabut tunggul = Rp 40.250.000,- / Ha

Kontrak ini memiliki risiko denda keterlambatan pengiriman unit sebesar

Rp. 1.000.000,- per hari. Jika melewati 30 hari ataupun gagal dalam menyuplai

sesuai jumlah unit yang disepakati maka otomatis jaminan tender hangus dan

perjanjian kontrak ini otomatis batal. Tetapi hal ini tidak menjadi masalah bagi

Perusahaan karena standar unit operasional kerja adalah 7 unit excavator

sedangkan Perusahaan memiliki 10 unit Excavator. Target kerja per bulan adalah

5 jalur dan pinalti dihitung per 3 bulan dengan kewajiban menyelesaikan minimal

15 jalur. Kekurangan hasil kerja per 3 bulan akan didenda berdasarkan: nilai

kontrak x kekurangan jalur. Maksimum pembayaran per bulan adalah 7 jalur.

Berdasarkan kontrak kerja PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. perihal

Instruksi Kerja Penyiapan dan Perawatan Lahan Produksi, ruang lingkup

pekerjaan meliputi:

1. Land clearing

Rincian pekerjaan:

a. Mengeruk semak belukar, kayu, tunggul kemudian dikumpulkan di sebelah

kiri membentuk tumpukkan menggunakan excavator bucket standard,

panjang sesuai rencana panjang jalur 1.000 m – 1.200 m, dikerjakan secara

mundur.

Page 10: Job Desk Proyek

54

b. Pekerjaan dilanjutkan sampai mencapai lebar 20 m dikumpulkan di sebelah

kanan, sehingga membentuk tumpukkan sepanjang 20 m, dikerjakan secara

mundur.

2. Buang sampah

Rincian pekerjaan:

a. Mempersiapkan jalan traktor trailer sepanjang tumpukan sampah sampai ke

tempat pembuangan semak.

b. Memparkirkan traktor atau trailer disamping excavator yang memuat

sampah.

c. Memuat kayu, sampah, tunggul dengan diameter lebih dari 7 cm dan

panjang 1 m ke atas trailer, pemuatan berlawanan dengan arah traktor atau

trailer menggunakan excavator grapple.

d. Membuang sampah atau tunggul ke tempat yang sudah disediakan.

3. Cabut tunggul

Rincian pekerjaan:

a. Menggali atau megeruk lahan dengan alat excavator yang membentuk

galian dengan lebar 1,2 meter dan 1 meter. Lahan di gali dengan kedalaman

1,5 meter dengan menggunakan excavator bucket standard secara mundur.

b. Mengumpulkan kayu, tunggul diameter lebih besar dari 5 cm dan panjang

lebih dari 60 cm ditempat yang belum digali.

c. Membuang tunggul menggunakan alat muat excavator grapple dan alat

angkut traktor atau trailer.

Page 11: Job Desk Proyek

55

4. Gali parit jalur

Rincian pekerjaan:

a. Membuat lining dengan memasang pancang yang sudah diberi warna pada

lahan cabut tunggul dengan jarak ± 50 m interval 20 m.

b. Menggali menggunakan excavator bucket trapezoidal dengan cara mundur

berpedoman pada lining yang ada, hasil galian dibuang ke tempat yang

rendah, minimal 2 m dari parit. Penampang parit berbentuk trapesium

dengan lebar bagian bawah ± 35 cm, lebar bagian atas ± 150 cm, dan

kedalaman ± 2 m.

5. Meratakan Jalur

Rincian pekerjaan:

a. Meratakan tumpukkan bekas galian parit dengan menggunakan excavator

bucket standard.

b. Mengumpulkan tunggul kayu yang tercecer dan dikumpulkan di tempat

yang sudah diratakan.

6. Pemasangan Jembatan

Rincian pekerjaan:

a. Membuat jembatan kayu yang menghubungkan antara lahan tambang

dengan stokpile.

b. Jembatan memiliki lebar 3,5 m dan panjang 6 meter.

c. Kayu sudah disediakan oleh pihak PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.

Ukuran kayu:

1) Diameter = 0.4 – 0.7 m.

2) Panjang = 8 – 10 m.

Page 12: Job Desk Proyek

56

d. Pekerjaan membuat jembatan menggunakan excavator.

Untuk upah land clearing, cabut tunggul, buang sampah, gali parit jalur,

meratakan jalur dan pemasangan jembatan sejumlah Rp. 10.512.720.000,- dengan

perincian:

1. Cabut tunggul adalah Rp 40.250.000,-/Ha x 233,28 Ha = Rp 9.389.520.000,- di

luar PPN 10%.

2. Land clearing adalah Rp 6.000.000,-/Ha x 187.2 Ha = Rp 1.123.200.000,- di

luar PPN 10%.

Dengan asumsi harga BBM adalah Rp.5.001-6.000,-/liter, apabila terjadi

kenaikan/penurunan harga BBM sebesar Rp. 1.000,-/liter atau kelipatannya, maka

nilai kontrak akan disesuaikan naik/turun sebesar 3% atau kelipatannya.

Gambar 3.2 Urutan Pengerjaan Lahan Gambut Sumber: Dokumen Proses Bisnis CV. Jawara Kasih Sejati

3.5. Proses Bisnis

3.5.1. Proses Land Clearing

Berdasarkan Instruksi Kerja yang ditentukan oleh PT. Indah Kiat Pulp and

Paper Tbk. proses yang ada pada tahap pengerjaan land clearing adalah:

1. Pertama, Pimpinan Proyek melakukan diskusi dengan Pengawas kemudian

memberikan pemetaan pengerjaan lahan land clearing.

2. Pimpinan Proyek akan melakukan briefing kepada Operator untuk

mengerjakan lahan land clearing yang sudah diberi tanda oleh Pengawas.

Page 13: Job Desk Proyek

57

3. Operator akan mengerjakan lahan sesuai dengan perintah pengerjaan.

4. Pengawas mengawasi Operator selama bekerja agar hasil pengerjaan sesuai

dengan standar dan kualitas pengerjaan yang diinginkan.

5. Setelah mengerjakan proyek maka Operator akan melaporkan hasil kinerjanya

kepada pengawas.

6. Pengawas memberikan tanda sejauh mana proses pengerjaan land clearing

telah dilaksanakan serta mencatat hour meter alat berat.

7. Pengawas memberikan laporan kepada Pimpinan Proyek berupa hasil kinerja

land clearing dan penggunaan alat berat berupa hour meter.

Gambar proses bisnis land clearing dapat dilihat pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3 Proses Bisnis Land Clearing Sumber: Dokumen Proses Bisnis CV. Jawara Kasih Sejati

Page 14: Job Desk Proyek

58

3.5.2. Proses Cabut Tunggul

Berdasarkan Instruksi Kerja yang ditentukan oleh PT. Indah Kiat Pulp and

Paper Tbk. proses yang ada pada tahap pengerjaan cabut tunggul adalah:

1. Pertama, Pimpinan Proyek melakukan diskusi dengan Pengawas kemudian

memberikan pemetaan pengerjaan lahan cabut tunggul.

2. Pimpinan Proyek akan melakukan briefing kepada Operator untuk

mengerjakan lahan cabut tunggul yang sudah diberi tanda oleh Pengawas.

3. Operator akan mengerjakan lahan sesuai dengan perintah pengerjaan.

4. Pengawas mengawasi Operator selama bekerja agar hasil pengerjaan sesuai

dengan standar dan kualitas pengerjaan yang diinginkan.

5. Setelah mengerjakan proyek maka Operator akan melaporkan hasil kinerjanya

kepada pengawas.

6. Pengawas memberikan tanda sejauh mana proyek telah dikerjakan serta

mencatat hour meter alat berat.

7. Pengawas memberikan laporan kepada Pimpinan Proyek berupa hasil kinerja

cabut tunggul dan penggunaan alat berat berupa hour meter.

Gambar proses bisnis cabut tunggul dapat dilihat pada Gambar 3.4.

Page 15: Job Desk Proyek

59

Gambar 3.4 Proses Bisnis Cabut Tunggul Sumber: Dokumen Proses Bisnis CV. Jawara Kasih Sejati

3.5.3. Proses Buang Sampah

Berdasarkan Instruksi Kerja yang ditentukan oleh PT. Indah Kiat Pulp and

Paper Tbk. proses yang ada pada tahap pengerjaan buang sampah adalah:

1. Pertama, Pimpinan Proyek melakukan diskusi dengan Pengawas rencana

pemetaan pembuangan sampah.

2. Pimpinan Proyek akan melakukan briefing kepada Operator untuk membuang

sampah sesuai dengan pemetaan yang telah dibuat.

Page 16: Job Desk Proyek

60

3. Operator akan membuang dan menyusun sampah sesuai dengan perintah

Pimpinan Proyek.

4. Pengawas mengawasi Operator selama bekerja agar hasil pengerjaan sesuai

dengan standar dan kualitas pengerjaan yang diinginkan.

5. Setelah membuang sampah maka Operator akan melaporkan hasil kinerjanya

kepada pengawas berupa jumlah trip pembuangan sampah.

6. Pengawas mencatat jumlah trip pembuangan sampah dan hour meter mesin.

7. Pengawas memberikan laporan kepada Pimpinan Proyek berupa jumlah trip

pembuangan dan penggunaan alat berat berupa hour meter.

Gambar proses bisnis buang sampah dapat dilihat pada Gambar 3.5.

Gambar 3.5 Proses Bisnis Buang Sampah Sumber: Dokumen Proses Bisnis CV. Jawara Kasih Sejati

Page 17: Job Desk Proyek

61

3.5.4. Proses Gali Parit Jalur

Berdasarkan Instruksi Kerja yang ditentukan oleh PT. Indah Kiat Pulp and

Paper Tbk. proses yang ada pada tahap pengerjaan gali parit jalur adalah:

1. Pertama, Pimpinan Proyek melakukan diskusi dengan Pengawas kemudian

memberikan pemetaan pengerjaan gali parit jalur.

2. Pimpinan Proyek akan melakukan briefing kepada Operator untuk

mengerjakan gali parit jalur yang sudah diberi tanda oleh Pengawas.

3. Operator akan mengerjakan gali parit jalur sesuai dengan perintah pengerjaan.

4. Pengawas mengawasi Operator selama bekerja agar hasil pengerjaan sesuai

dengan standar dan kualitas pengerjaan yang diinginkan.

5. Setelah mengerjakan proyek maka Operator akan melaporkan hasil kinerjanya

kepada pengawas.

6. Pengawas memberikan tanda sejauh mana proyek telah dikerjakan serta

mencatat hour meter alat berat.

7. Pengawas memberikan laporan kepada Pimpinan Proyek berupa kinerja

penyelesaian jalur parit dan penggunaan alat berat berupa hour meter.

Gambar proses bisnis gali parit jalur dapat dilihat pada Gambar 3.6.

Page 18: Job Desk Proyek

62

Diskusi Pimpinan Proyek dengan Pengawasmengenai proses gali parit jalur Pemetaan dan pemberian

tanda pada jalur yangakan digali paritnya

Pimpinan proyek melakukan briefing kepada Operator

Operator mengerjakan proses gali parit jalur padalahan sesuai dengan perintah pengerjaan

Pengawas mengawasi Operator selama bekerja

Operator Melaporkan hasil kinerjagali parit jalur kepada Pengawas

Pengawas memberikan tanda sejauhmana proses pengerjaan gali parit jalur

dan pencatatan hour meter

Pimpinan Proyek menerima laporankinerja gali parit jalur dari Pengawas

Gambar 3.6 Proses Bisnis Gali Parit Jalur Sumber: Dokumen Proses Bisnis CV. Jawara Kasih Sejati

3.5.5. Proses Meratakan Jalur

Berdasarkan Instruksi Kerja yang ditentukan oleh PT. Indah Kiat Pulp and

Paper Tbk. proses yang ada pada tahap pengerjaan meratakan jalur adalah:

1. Pertama, Pimpinan Proyek melakukan diskusi dengan Pengawas kemudian

memberikan pemetaan pengerjaan meratakan lahan.

2. Pimpinan Proyek akan melakukan briefing kepada Operator untuk meratakan

jalur yang sudah diberi tanda oleh Pengawas.

Page 19: Job Desk Proyek

63

3. Operator akan meratakan lahan sesuai dengan perintah.

4. Pengawas mengawasi Operator selama bekerja agar hasil pengerjaan sesuai

dengan standar dan kualitas pengerjaan yang diinginkan.

5. Setelah mengerjakan proyek maka Operator akan melaporkan hasil kinerjanya

kepada pengawas.

6. Pengawas memberikan tanda sejauh mana pemerataan lahan telah dikerjakan

serta mencatat hour meter alat berat.

7. Pengawas memberikan laporan kepada Pimpinan Proyek berupa kinerja

pemerataan lahan dan penggunaan alat berat berupa hour meter.

Gambar proses bisnis meratakan jalur dapat dilihat pada Gambar 3.7.

Gambar 3.7 Proses Bisnis Meratakan Jalur Sumber: Dokumen Proses Bisnis CV. Jawara Kasih Sejati

Page 20: Job Desk Proyek

64

3.5.6. Proses Pemasangan Jembatan

Berdasarkan Instruksi Kerja yang ditentukan oleh PT. Indah Kiat Pulp and

Paper Tbk. proses yang ada pada tahap pengerjaan pemasangan jembatan adalah:

1. Pimpinan Proyek akan memberikan perintah kepada Operator untuk memasang

jembatan.

2. Operator akan mengerjakan pemasangan jembatan sesuai dengan perintah

Pimpinan Proyek.

3. Pengawas mengawasi kualitas jembatan agar sesuai dengan standar yang telah

diberikan.

4. Pengawas memberikan laporan kepada Pimpinan Proyek mengenai

penggunaan alat berat berupa hour meter.

Gambar proses bisnis pemasangan jembatan dapat dilihat pada Gambar 3.10.

Page 21: Job Desk Proyek

65

Gambar 3.8 Proses Bisnis Pemasangan Jembatan Sumber: Dokumen Proses Bisnis CV. Jawara Kasih Sejati

3.6. Standarisasi Penilaian Kinerja

Perusahaan memiliki standarisasi penilaian kinerja yang ditetapkan oleh

Direktur ketika mempelajari dan mendiskusikan langkah-langkah yang akan

diambil untuk menyelesaikan proyek bersama pimpinan proyek dan pengawas

dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Land Clearing

Standarisasi penilaian kinerja land clearing adalah total waktu 3 bulan dengan

jumlah 1.000 jam. Dengan perincian setiap lahan membutuhkan waktu 1 bulan

Page 22: Job Desk Proyek

66

dan ± 333 jam kerja alat berat. Standar ini diambil melalui pengalaman

Perusahaan sudah terbiasa mengerjakan pekerjaan land clearing serta Operator

excavator sudah berpengalaman dalam mengerjakan proses land clearing.

2. Cabut Tunggul

Standarisasi dalam pekerjaan cabut tunggul adalah setiap jamnya mampu

menyelesaikan lahan seluas 20 x 10 meter sehingga untuk mengerjakan lahan

seluas 233,28 Ha membutuhkan waktu ± 11.664 jam.

3. Buang Sampah

Standarisasi untuk membuang sampah adalah kurang lebih 4.500 trip.

Pembuangan dengan traktor tergantung banyaknya sampah yang terdapat pada

lahan produksi dengan jumlah jam kerja alat berat ± 7.000 jam.

4. Gali Parit Jalur

Standarisasi untuk menggali parit adalah 40 jam setiap jalurnya. Dimana dalam

kontrak terdapat 4 lahan dan setiap lahan memiliki kurang lebih 25 jalur

sehingga total jam kerja untuk menggali parit adalah ± 4.000 jam.

5. Meratakan Jalur

Standarisasi untuk meratakan jalur adalah 40 jam setiap jalurnya. Lahan yang

sudah digali paritnya kemudian diratakan tanahnya supaya rapi dan siap untuk

dilakukan proses produksi. Total jam kerja untuk meratakan jalur adalah ±

4.000 jam.

6. Membuat Jembatan

Setelah lahan produksi diratakan jalurnya sebelum diserahkan kepada pihak

produksi terlebih dahulu dibuat jembatan. Standarisasi untuk membuat

Page 23: Job Desk Proyek

67

jembatan adalah 10 jam kerja/jembatan yang dibuat sehingga total jam

pembuatan jembatan adalah 40 jam.

3.7. Masalah yang Dihadapi

Masalah-masalah yang dihadapi oleh Perusahaan sehubungan dengan

Proyek Lahan Gambut berdasarkan interview dan diskusi dengan pihak Direktur

dan pemantauan langsung di lapangan ditemukan bahwa:

1. Karyawan tidak bisa bekerja secara efektif dan efisien karena Perusahaan

belum memiliki standar operasi pekerjaan yang baku.

2. Perusahaan tidak memiliki sistem pengukuran kinerja karyawan.

3. Pengawas kurang ketat dalam mengawasi operasional lapangan.

4. Tidak ada sistem pengendalian dan pelaporan yang baik.