jkptumpo-gdl-ekadwifitr-458-1-abstrak,-a

27
i HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI MENJALANI PENGOBATAN PADA PASIEN TB PARU Di RSUD Dr. HARJONO PONOROGO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan kepada Program Studi D III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo Untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan Oleh : EKA DWI FITRIANI NIM : 10611799 PRODI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO 2013

Upload: haikal-richal-lasandara-malaka

Post on 06-Nov-2015

6 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

n kjnnnkn

TRANSCRIPT

  • i

    HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI

    MENJALANI PENGOBATAN PADA PASIEN TB PARU

    Di RSUD Dr. HARJONO PONOROGO

    KARYA TULIS ILMIAH

    Diajukan kepada Program Studi D III Keperawatan Fakultas Ilmu

    Kesehatan

    Universitas Muhammadiyah Ponorogo

    Untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan

    Oleh :

    EKA DWI FITRIANI

    NIM : 10611799

    PRODI D III KEPERAWATAN

    FAKULTAS ILMU KESEHATAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

    2013

  • ii

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Karya Tulis oleh : Eka Dwi Fitriani

    Judul : Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Motivasi

    Menjalani PengobatanPada PasienTB Paru di RSUD

    Dr.Harjono Ponorogo

    Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah pada

    tanggal: 26 Juli 2013.

    Oleh

    Pembimbing I Pembimbing II

    Sulistyo Andarmoyo, S.Kep. Ns, M.Kep Ririn Nasriati, S.Kep. Ns

    NIDN. 0715127903 NIDN. 0704077501

    Mengetahui

    Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

    Universitas Muhammadiyah Ponorogo

    Siti Munawaroh,S.Kep. Ns, M.Kep

    NIDN. 0717107001

  • iii

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

    Yang bertanda tangan di bawah ini :

    Nama : Eka Dwi Fitriani

    NIM : 10611799

    Tempat, tanggal lahir : Magetan, 18 April 1992

    Institusi : Prodi DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

    Universitas Muhammadiyah Ponorogo

    Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Hubungan Antara

    Pengetahuan Dengan Motivasi Menjalani PengobatanPada Pasien TB Paru

    di RSUD Dr.Harjono Ponorogo ini adalah bukan Karya Tulis Ilmiah orang lain

    baik sebagian atau seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah

    disebutkan sumbernya.

    Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila

    pernyataan ini tidak benar, kami bersedia mendapat sanksi.

    Ponorogo, 26 Juli 2013

    Yang Menyatakan,

    Eka Dwi Fitriani

    NIM: 10611799

    Mengetahui

    Pembimbing I Pembimbing II

    Sulistyo Andarmoyo, S.Kep. Ns, M.Kep Ririn Nasriati, S.Kep. Ns

    NIDN. 0715127903 NIDN. 0704077501

  • iv

    HALAMAN PENGESAHAN

    Karya Tulis Oleh : Eka Dwi Fitriani

    NIM : 10611799

    Judul : Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Motivasi

    Menjalani Pengobatan Pada PasienTB Paru di RSUD

    Dr.Harjono Ponorogo.

    Telah di uji dan disetujui oleh Tim Penguji pada Ujian sidang Karya Tulis Ilmiah

    di Program Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

    Muhammadiyah Ponorogo.

    Tanggal: 26 Juli 2013

    Tim Penguji

    Ketua : Yayuk Dwirahayu, S.Kep,Ns, M. Kes

    Anggota :1. Metti Verawati, S.Kep.Ns, M. Kes

    2. Sulistyo Andarmoyo, S.Kep.Ns, M. Kep

    Tanda Tangan

    : .

    : .

    : .

    Mengetahui

    Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

    Universitas Muhammadiyah Ponorogo

    Siti Munawaroh, S.Kep,Ns, M.Kep

    NIDN. 0717107001

  • v

    MOTTO

    Kebijakan yang sesungguhnya, biasanya tampak melalui kerendahan

    hati dan tidak banyak cakap.

    Napoleon Hill

  • vi

    PERSEMBAHAN

    Sujud syukurku PADA Allah SWT, Yang Maha Sempurna

    Yang memberiku kehidupan

    Orang tuaku, bapak dan ibuku terimakasih telah memberi aku

    cinta, kasih sayang, semangat, dan doa. aku akan selalu berusaha

    untuk bisa mewujudkan impian-impian kalian yang tertunda

    dimasa yang lalu. Aku bahagia menjadi bagian dalam hidup

    kalian.

    Pak Aan dan Bu Ririn, terima kasih yang tak terhingga atas

    keikhlasan waktu dan ilmunya, Insya Allah Tuhan yang membalas

    semua. Seluruh dosen dan pembimbing serta karyawan, terima

    kasih untuk bimbingan dan nasihatnya...

    Sahabat, saudara, temanku tercinta, terima kasih untuk

    kebersamaan kita selama ini dan makasih juga untuk perjuangan

    kita kisah kita akan menjadi warna-warni hidupku ..

    Almamaterku tercinta, seluruh teman-temanku, terimakasih atas

    kerjasamanya, kekompakannya, keramahannya dan kebaikan

    kalian semuannya tetap SEMANGAT....

    Seseorang dalam hatiku yang senantiasa mengisi hariku dengan

    sabar, percayalah semua akan indah pada waktunya nanti........

  • vii

    ABSTRAK

    Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Motivasi Menjalani Pengobatan Pada

    PasienTB Paru di RSUD Dr.Harjono Ponorogo

    Oleh: Eka Dwi Fitriani

    TB Paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang tahan

    terhadap asam. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga

    memerlukan waktu yang lama untuk mengobatinya, disamping rasa bosan karena

    harus minum obat dalam waktu yang lama seorang pasien kadang-kadang juga

    berhenti minum obat sebelum masa pengobatan selesai, hal ini dikarenakan pasien

    belum memahami bahwa obat harus diminum seluruhnya dalam waktu yang telah

    ditentukan, serta pengetahuan yang kurang tentang penyakit akan mempengaruhi

    pengobatan.

    Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasi. Penelitian

    ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan motivasi

    menjalani pengobatan pada pasien TB paru di RSUD Dr.Harjono Ponorogo.

    Populasi penelitian adalah Semua pasien TB paru yang menjalani pengobatan di

    RSUD Dr. Harjono Ponorogo. Besar sampel yaitu 49 responden. Pengumpulan

    data menggunakan kuesoner dengan pertanyaan closed ended. Tehnik analisa

    menggunakan test Uji Chi Square dengan taraf signifikasi 0,05.

    Dari penelitian terhadap 49 responden didapatkan hasil jumlah responden

    dengan pengetahuan baik memiliki motivasi menjalani pengobatan yang tinggi 13

    responden (26,5%), sebanyak 13 responden (26,5%) dengan pengetahuan baik

    memiliki motivasi yang rendah, sebanyak 13 responden (26,5%) dengan

    pengetahuan buruk memiliki motivasi tinggi menjalani pengobatan yang tinggi,

    sedangkan 10 responden (20,4%) dengan pengetahuan buruk memiliki motivasi

    rendah. Berdasarkan Uji Chi Square didapatkan hasil X2

    hitung yaitu 0,32 < X2

    tabel

    3,84 dengan taraf signifikan ( = 0,05), maka H0 diterima dan H1 ditolak. Dari penelitian diatas dapat disimpilkan bahwa penyuluhan kesehatan

    tentang TB paru diperlukan pasien untuk meningkatkan pengetahuan sehingga

    pasien memiliki motivasi yang kuat untuk menjalani pengobatan guna mencegah

    terjadinya kekambuhan.

    Kata Kunci : Pengetahuan, Motivasi, TB Paru.

  • viii

    ABSTRACT

    The Relation Between Knowledge With Motivation Undergoing Treatment In

    Pulmonary Tuberculosis Patients in Dr.Harjono Ponorogo Hospital

    By: Eka Dwi Fitriany

    Tuberculosis was a disease caused by bacteria that are resistant to acid. This

    bacterium was a bacterium bacillus was very strong so it takes a long time to treat

    it, in addition to the tedium of having to take medication for a long time

    sometimes one patient also stopped taking medication before the treatment was

    completed, it was because patient do not understand that the drug should taken

    entirely within the allotted time, as well as lack of knowledge about the disease

    will affect treatment.

    The design of this research was correlational. This study aimed was

    determine the relation between knowledge and motivation to undergo treatment in

    patients with pulmonary tuberculosis in Dr.Harjono Ponorogo hospital. The

    population was all pulmonary TB patients that undergoing treatment in Dr.

    Hardjono Ponorogo hospital. The number of sample was 49 respondents. The data

    collection used questionnaires with closed questions. The data analysis used Chi

    Square test with significance level of 0,05.

    The result of study showed that from 49 respondents indicated that 13

    respondents (26,5%) had good knowledge and high motivation to undergo

    treatment, as many as 13 respondents (26,5%) had good knowledge and low

    motivation, as many as 13 respondents (26,5%) had bad knowledge and high

    motivation. Meanwhile, as many as 10 respondents (20,4%) had bad knowledge

    and low motivation. Based on the results of Chi Square test it turned out that

    X2

    hitung 0,32 < X2tabel 3,84,then H0 was accepted and H1 was rejected.

    Based on the result above, it can be concluded that health education about

    pulmonary TB patients was needed to improve knowledge so that patients had a

    strong motivation to undergo treatment of prevent recurrence.

    Keywords: Knowledge, Motivation, pulmonary TB.

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-nya

    penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Hubungan

    Antara Pengetahuan Dengan Motivasi Menjalani Pengobatan Pada PasienTB Paru

    di RSUD Dr.Harjono Ponorogo. Karya Tulis ini disusun sebagai salah satu syarat

    penyelesaian Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

    Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

    Penulis menyadari dalam Karya Tulis Ilmiah ini banyak memperoleh

    bimbingan, asuhan serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

    kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

    1. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo yang

    telah memberikan kemudahan dan ijin sehingga memperlancar penelitian ini.

    2. Sulistyo Andarmoyo, S. Kep. Ns, M. Kep selaku pembimbing I yang telah

    meluangkan banyak waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan

    dalam penyusunan Karya Tulis ini.

    3. Ririn Nasriati, S. Kep. Ns selaku pembimbing II yang dengan kesabaran dan

    ketelitiannya dalam membimbing, sehingga Karya Tulis ini dapat

    terselesaikan dengan baik.

    4. Para responden yang telah yang telah bersedia menjadi obyek dalam Karya

    Tulis Ilmiah ini.

    5. Ayah dan Ibu serta semua keluarga terdekat yang telah memberi dukungan

    baik moral maupun materi sehingga terselesaikan Karya Tulis ini.

  • x

    6. Teman-teman tingkat III Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

    Muhammadiyah Ponorogo angkatan 2010/2011 atas kerja sama dan

    motivasinya.

    7. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu atas bantuan

    dalam penyelesaikan Karya Tulis ini.

    Semoga allah SWT memberikan imbalan atas budi baik serta

    ketulusan yang telah mereka berikan selama ini pada penulis.

    Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini

    masih jauh dari kesempurnaan sehingga diharapkan adanya kritik dan saran

    yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penelitian ini.

    Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat

    bermanfaat bagi pembaca dan kita semua.

    Ponorogo, 26 Juli 2013

    Penulis

    Eka Dwi Fitriani

    NIM: 106111799

    DAFTAR ISI

    Halaman Sampul Depan .................................................................................. i

  • xi

    Halaman Sampul Dalam ................................................................................. i

    Lembar Persetujuan Pembimbing .................................................................... ii

    Pernyataan Keaslian Tulisan ............................................................................ iii

    Halaman Pengesahan ....................................................................................... iv

    Motto ................................................................................................................ v

    Persembahan .................................................................................................... vi

    Abstrak ............................................................................................................. vii

    Abstrack ........................................................................................................... viii

    Kata Pengantar ................................................................................................. ix

    Daftar Isi .......................................................................................................... xi

    Daftar Tabel ..................................................................................................... xiv

    Daftar Gambar .................................................................................................. xv

    Daftar Lampiran ............................................................................................... xvi

    BAB 1 PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

    1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 6

    1.3 Tujuan Penelitian..................................................................... 6

    1.4 Manfaat Penelitian................................................................... 7

    1.5 Keaslian Penelitian .................................................................. 8

    BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Konsep Pengetahuan ............................................................... 10

    2.1.1 Pengertian ..................................................................... 10

    2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan .......................... 12

    2.1.3 Cara Memperoleh Pengetahuan .................................... 15

    2.2 Konsep Motivasi ..................................................................... 18

    2.2.1 Pengertian .................................................................. . 18

    2.2.2 Teori Motivasi ............................................................ . 19

    2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Motivasi ........ 24

    2.3 Konsep Penyakit TB Paru ....................................................... 28

    2.3.1 Pengertian TB Paru ..................................................... . 28

    2.3.2 Etiologi ....................................................................... . 29

    2.3.3 Patofisiologi TB Paru ................................................. . 30

  • xii

    2.3.4 Manifestasi Klinis ....................................................... . 32

    2.3.5 Komplikasi .................................................................... 33

    2.3.6 Diagnosa ........................................................................ 33

    2.3.7 Penatalaksanaan ............................................................ 37

    2.4 Kerangka Konsep ................................................................... 43

    2.5 Hipotesis ................................................................................. 44

    BAB 3 METODE PENELITIAN

    3.1 Desain Penelitian ..................................................................... 45

    3.2 Kerangka Kerja ....................................................................... 46

    3.3 Variabel Penelitian ................................................................. 48

    3.4 Definisi Operasional ................................................................ 48

    3.5 Sampling Desain ..................................................................... 50

    3.5.1 Populasi ......................................................................... 50

    3.5.2 Sampel ........................................................................... 50

    3.5.3 Besar Sampel ................................................................. 51

    3.5.4 Samplin ......................................................................... 52

    3.6 Pengumpulan Data dan Analisa Data ...................................... 52

    3.6.1 Pengumpulan Data ........................................................ 52

    3.6.2 Instrumen Penelitian...................................................... 54

    3.6.3 Tempat Dan waktu Penelitian ....................................... 54

    3.7 Analisa Data ........................................................................... 54

    3.7.1 Data Umum ................................................................... 55

    3.7.2 Data Khusus .................................................................. 56

    3.8 Etika Penelitian ....................................................................... 61

    3.8.1 Informed Concent.......................................................... 61

    3.8.2 Anonimity (tanpa Nama)............................................... 62

    3.8.3 Confidentiality (Kerahasiaan) ....................................... 62

    BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Gambaran Lokasi Penelitian ................................................... 63

    4.2 Keterbatasan Penelitian ........................................................... 64

    4.3 Hasil Penelitian ....................................................................... 64

    4.3.1 Data Umum .................................................................. 65

  • xiii

    1. Karakteristik Berdasarkan Umur .............................. 65

    2. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 65

    3. Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendidikan ........ 66

    4. Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan ........................ 66

    5. Karakteristik Berdasarkan Lama Menderita ............. 67

    4.3.2 Data Khusus .................................................................. 67

    1. Pengetahuan Tentang TB Paru ................................. 67

    2. Motivasi Dalam Menjalani Pengobatan.................... 68

    3. Hubungan Pengetahuan dengan Motivasi ................ 68

    4.4 Pembahasan ............................................................................. 70

    4.4.1 Pengetahuan Pasien Tentang TB Paru .......................... 70

    4.4.2 Motivasi Menjalani Pengobatan Pasien TB Paru .......... 73

    4.4.3 Hubungan Pengetahuan dengan Motivasi ..................... 77

    BAB 5 PENUTUP ..................................................................................... 81

    5.1 Simpulan.................................................................................. 81

    5.2 Saran ........................................................................................ 81

    DAFTAR PUSTAKA.. .................................................................................... 84

    LAMPIRAN ..................................................................................................... 86

    DAFTAR TABEL

  • xiv

    Tabel 3.1 Definisi Operasional hubungan antara pengetahuan dengan

    motivasi menjalani pengobatan pada pasien TB paru di RSUD Dr.

    HarjonoPonorogo.......................................................................... 49

    Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di RSUD Dr.

    Harjono Ponorogo tahun 2013..................................................... 65

    Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

    di RSUD Dr. Harjono Ponorogo tahun

    2013...................................65

    Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan

    di RSUD Dr. Harjono Ponorogo tahun

    2013..................................66

    Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan

    di RSUD Dr. Harjono Ponorogo tahun

    2013...................................66

    Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Lama Menderita

    di RSUD Dr. Harjono Ponorogo tahun

    2013..................................67

    Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan

    Pasien Tentang TB paru di RSUD Dr. Harjono Ponorogo

    Tahun

    2013.....................................................................................67

    Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Motivasi

    Menjalani Pengobatan pada Pasien TB paru di RSUD

    Dr. Harjono Ponorogo tahun 2013...............................................68

    Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Hubungan

    Antara Pengetrahuan Dengan Motivasi Menjalani Pengobatan Pada

    Pasien TB paru di RSUD Dr. Harjono

    Ponorogo Tahun 2013...................................................................69

  • xv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Kerangka konsephubungan antara pengetahuan dengan motivasi

    menjalai pengobatan pada pasienTB paru di RSUD Dr. Harjono

    Ponorogo....................................................................................... 43

    Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian hubungan antara pengetahuan dengan

    motivasi menjalani pengobatan pada pasien TB paru di RSUD Dr.

    Harjono Ponorogo..................................................................... 47

  • xvi

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1: Jadwal Penelitian ......................................................................... 86

    Lampiran 2: Surat Pengantar Responden ......................................................... 87

    Lampiran 3: Lembar Persetujuan Menjadi Responden .................................... 88

    Lampiran 4: Lembar Kisi-kisi Koesoner.......................................................... 89

    Lampiran 5: Koesoner Penelitian ..................................................................... 90

    Lampiran 6: Cara Menghitung Skor T ............................................................. 93

    Lampiran 7: Tabulasi Pengetahuan TB Paru ................................................... 94

    Lampiran 8: Tabulasi Motivasi Menjalani Pengobatan ................................... 97

    Lampiran 9: Tabulasi Silang Pengetahuan TB Paru ........................................ 99

    Lampiran10: Tabulasi Silang Motivasi Menjalani Pengobatan ....................... 101

    Lampiran 11: Tabel Chi Square ....................................................................... 103

    Lampiran 12: Tes Statistik Chi Square ............................................................ 104

    Lanpiran 13: Surat ijin penelitian ..................................................................... 106

    Lampiran 14: Lembar konsultasi ..................................................................... 107

  • xvii

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Tuberkulosis paru (TB Paru) adalah penyakit infeksi pada paru yang disebabkan

    oleh Mycobacterium tuberculosis yaitu suatu bakteri tahan asam (Suriadi dan Rita,

    2001). Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan

    waktu yang lama untuk mengobatinya, disamping rasa bosan karena harus minum

    obat dalam waktu yang lama seseorang penderita kadang-kadang juga berhenti

    minum obat sebelum masa pengobatan selesai, hal ini dikarenakan penderita belum

    memahami bahwa obat harus diminum seluruhnya dalam waktu yang telah

    ditentukan, serta pengetahuan yang kurang tentang penyakit akan mempengaruhi

    pengobatan.

    Waktu pengobatan yang panjang dengan jenis obat lebih dari satu menyebabkan

    penderita sering terancam putus berobat selama masa penyembuhan dengan berbagai

    alasan. Alasan ini menyebabkan situasi tuberkulosis Paru di dunia semakin

    memburuk dengan jumlah kasus yang terus meningkat serta banyak yang tidak

    berhasil disembuhkan, terutama pada negara yang dikelompokkan dalam 22 negara

    dengan masalah Tuberkulosis Paru besar (high burden countries), sehingga pada

    tahun 1993 WHO/Organisasi Kesehatan Dunia mencanangkan Tuberkulosis Paru

    sebagai salah satu kedaruratan dunia (global emergency) (Depkes RI, 2008).

    Diperkirakan sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh Mycobacterium

    tuberculosis. Pada tahun 1995, diperkirakan ada 9 juta pasien TB Paru baru dan 3 juta

    1

  • xviii

    kematian akibat TB diseluruh dunia. Diperkirakan 95% kasus TB dan 98% kematian

    akibat TB didunia, terjadi pada negara-negara berkembang. Sekitar 75% pasien TB

    adalah kelompok usia yang paling produktif secara ekonomis 15-50 tahun (Depkes

    RI, 2008).

    Menurut Depkes RI, 2008 WHO mencanangkan TB Paru sebagai kedaruratan

    dunia (global emergency) dan Indonesia termasuk kedalam kelompok high burden

    countries, menempati urutan keempat setelah India, China dan Afrika Selatan.

    Dengan jumlah, India 2.200.000 kasus, China 1.000.000 kasus, Afrika Selatan

    500.000 kasus dan Indonesia 450.000 kasus. Terdapat 583.000 kasus baru TB Paru di

    Indonesia dan secara nasional setiap tahunnya penyakit ini dapat membunuh sekitar

    140.000 orang atau 138 kematian, 16 kematian per jam, 1 kematian setiap 4 menit.

    Insiden kasus TB Paru BTA positif sekitar 110 per 100.000 penduduk (Depkes RI,

    2008).

    Pada tahun 2012 Jawa Timur menjadi provinsi dengan kasus tuberkulosis (TB)

    terbanyak ke dua di Indonesia, dengan jumlah (41.404 kasus) setelah Jawa Barat

    (62.563 kasus). Kasus kematian akibat TB di Jawa Timur pertahunnya diperkirakan

    sebanyak 10.108 penderita. Dari jumlah tersebut 26.007 di antaranya merupakan

    kasus yang menular (Dinkes Jawa Timur, 2012). Sedangkan menurut Dinkes

    Ponorogo tahun 2012, Penemuan BTA (+) per triwulan tahun 2012 di Kabupaten

    Ponorogo adalah sebanyak 348 jiwa dengan jumlah penderita terbanyak di Puskesmas

    Badegan sejumlah 32 jiwa dan Puskesmas Babadan 29 jiwa (Dinkes Ponorogo,

    2012).

    Berdasarkan data dari rekam medik RSUD Dr. Harjono Ponorogo tahun 2012

    dari bulan Januari sampai dengan Oktober didapatkan jumlah kasus TB paru

  • xix

    sebanyak 1786 orang dengan 1116 orang pasien lama, dan 670 orang pasien baru

    dengan rata-rata per bulan 179 orang.

    Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 8 Januari

    2013 dari 10 responden didapatkan hasil 80% berpengetahuan baik, sedangkan 20%

    sisanya berpengetahuan buruk dan dari 10 responden didapatkan data 50% memiliki

    motivasi tinggi dan 50% lainnya memiliki motivasi rendah. Responden yang

    memiliki pengetahuan baik dengan motivasi tinggi sebanyak 4 orang, pengetahuan

    baik dengan motivasi rendah sebanyak 3 orang dan responden yang berpengetahuan

    buruk dengan motivasi tinggi berjumlah 1 orang, pengetahuan buruk dengan motivasi

    rendah berjumlah 2 orang.

    Penyebab TB paru adalah mycobacterium tuberculosis, sejenis kuman berbentuk

    batang dengan panjang 1-4/Um dan tebal 0,3-0,6/Um. Dapat menular lewat percikan

    dahak yang keluar saat batuk, bersin atau berbicara karena penularannya melalui

    udara yang terhirup saat bernapas (Rachmawati, 2007). Diperkirakan, satu orang

    menderita TB paru BTA positif yang tidak diobati akan menulari 10-15 orang setiap

    tahunnya, Penyakit TB paru erat kaitannya dengan sanitasi lingkungan rumah,

    perilaku, tingkat pedidikan dan jumlah penghasilan keluarga. Sanitasi lingkungan

    rumah sangat mempengaruhi keberadaan bakteri mycobacterium tuberculosis, dimana

    bakteri mycobacterium tuberculosis dapat hidup selama 12 jam bahkan sampai

    beberapa hari hingga berminggu-minggu tergantung ada tidaknya sinar matahari,

    ventilasi, kelembaban, suhu, lantai dan kepadatan penghuni rumah (Achmadi, 2008).

    TB paru ini cenderung asimtomatik, tanda dan gejala umum yang timbul termasuk

    kehilangan berat badan, letargi, anoreksia, dan demam ringan yang biasanya muncul

    pada sore hari, hal ini merupakan tanda dan gejala umum infeksi kronik. Batuk

    dengan sputum purulen lebih sering dalam waktu beberapa minggu atau bulan.

  • xx

    Berkeringat pada malam hari dan ansietas sering terjadi (Astuti dan Rahmat Angga,

    2010).

    Klien dengan TB paru aktif biasanya mulai diberikan tiga jenis medikasi atau

    lebih untuk memastikan bahwa organisme yang resisten telah disingkirkan. Dosis dari

    beberapa obat mungkin cukup besar karena basil sulit untuk dibunuh, mual, diare, dan

    gatal-gatal merupakan efek samping dari obat yang biasa diberikan dan ini berlanjut

    cukup lama karena untuk menyingkirkan atau mengurangi secara subtansial jumlah

    basil dorman atau semidorman. Terapi jangka panjang yang takterputus merupakan

    kunci sukses dalam pengobatan TB (Asih Niluh, 2003). Apabila obat tidak diminum

    sesuai dengan ketentuan atau penderita berhenti minum obat maka akan muncul

    kuman tubercolusis yang resisten terhadap obat, jika ini terus terjadi dan kuman

    tersebut terus menyebar, pengendalian obat tubercolusis akan semakin sulit

    dilaksanakan dan proses penyembuhan TB paru akan semakin lama, hal ini dapat

    mengakibatkan semakin menurunnya motivasi penderita TB paru karena merasa

    jenuh dan bosan dalam menjalani pengobatan yang berbulan-bulan bahkan bertahun-

    tahun.

    Penyakit TB paru dapat disembuhkan dengan meminum obat secara teratur dalan

    waktu yang telah ditentukan. Dalam minum obat secara teratur sebaiknya pasien

    dalam menjalankan pengobatan juga perlu diawasi oleh anggota keluarga terdekat

    yang tinggal serumah, yang setiap saat dapat mengingatkan pasien untuk minum obat

    Selanjutnya setiap penderita juga harus diawasi dalam meminum obatnya yaitu obat

    diminum di depan seorang pengawas, Penderita juga harus menerima dan menjalani

    pengobatan dalam sistem pengelolaan, penyediaan obat anti tuberkulosis yang tertata

    dengan baik, termasuk pemberian regimen OAT (obat anti tuberkulosis) yang

    adekuat. Dengan demikian berhasil atau tidaknya pengobatan tuberculosis tergantung

    pada pengetahuan pasien, keadaan sosial ekonomi serta dukungan dari keluarga.

  • xxi

    Tidak ada upaya dari diri sendiri atau motivasi dari keluarga yang kurang

    memberikan dukungan untuk berobat secara tuntas akan mempengaruhi kepatuhan

    pasien untuk mengkonsunsi obat (Indan Enjang, 2002).

    Tujuan pengobatan pada penderita TB paru bukanlah sekedar memberikan obat

    saja, akan tetapi Peran petugas kesehatan yang sering berinteraksi dan memiliki

    tanggung jawab dalam hal proses penyampaian informasi mengenai penyakit TB paru

    diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan sehingga pasien memiliki motivasi

    yang kuat untuk menjalani pengobatan guna mencegah kekambuhan. Dilihat dari

    keharusan penderita TB paru untuk berobat dan menjalani pengobatan harus mereka

    alami selama waktu yang telah ditentukan sehingga disini motivasi pasien sangat

    dibutuhkan.

    Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang hubungan

    antara pengetahuan dengan motivasi menjalani pengobatan pada pasien TB

    paru di RSUD Dr. Harjono Ponorogo.

    1.2 Rumusan Masalah

    Adakah hubungan antara pengetahuan dengan motivasi menjalani pengobatan

    pada pasien TB paru di RSUD Dr.Harjono Ponorogo?

    1.3 Tujuan Penelitian

    1.3.1 Tujuan Umum

    Mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan motivasi menjalani

    pengobatan pada pasien TB paru di RSUD Dr.Harjono Ponorogo.

    1.3.2 Tujuan Khusus

  • xxii

    1. Mengidentifikasi pengetahuan pasien tentang TB paru di RSUD

    Dr. Harjono Ponorogo.

    2. Mengidentifikasi motivasi menjalani pengobatan pada pasien TB

    paru di RSUD Dr. Harjono Ponorogo.

    3. Menganalisa hubungan antara pengetahuan dengan motivasi

    menjalani pengobatan pada pasien TB paru di RSUD Dr. Harjono

    Ponorogo.

    1.4 Manfaat Penelitian

    1.4.1 Manfaat Teoritis

    1. Bagi peneliti

    Meningkatkan pengetahuan, pengalaman, dan wawasan tentang penyakit

    TB Paru.

    2. Bagi institusi pendidikan

    Menambah referensi kepustakaan untuk memperkaya ilmu

    pengetahuan khususnya tentang hubungan antara pengetahuan dengan

    motivasi menjalani pengobatan pada pasien TB paru.

    1.4.2 Manfaat Praktis

    1. Bagi Profesi Keperawatan

    Menambah pengetahuan dan ketrampilan dalam melaksanakan asuhan

    keperawatan yang berfokus pada penderita TB paru.

    2. Bagi Rumah Sakit

  • xxiii

    Sebagai gambaran untuk menambah pengetahuan, ketrampilan

    serta melaksanakan intervensi yang tepat bagi penderita TB paru yang

    dirawat di Rumah Sakit tersebut.

    3. Bagi Pasien TB paru

    Memberikan pengetahuan tentang penyakit TB paru untuk

    meningkatkan motivasi dalam menjalani pengobatan pada pasien

    TB paru.

    4. Bagi Peneliti Selanjutnya

    Sebagai masukan data dan sumbangan pemikiran perkembangan

    pengetahuan untuk peneliti selanjutnya, dalam upaya membantu

    meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

    1.5 Keaslian Penelitian

    Beberapa penelitian telah dilakukan tentang TB paru antara lain sebagai berikut:

    1. Djannah Siti Nur. (2009). Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap dengan

    perilaku pencegahan penularan TBC pada mahasiswa di asrama Manokwari

    Yogyakarta. Menggunakan metode observasi analitik dengan hasil penelitian

    Tingkat pengetahuan tentang penyakit TBC di Asrama Manokwari Yogyakarta

    dikategorikan baik sebanyak 20 orang (54,%). Sikap responden terhadap penyakit

    TBC di Asrama Manokwari Yogyakarta dikategorikan baik yaitu sebanyak 25

    orang (67,6%). Perilaku pencegahan penularan pada mahasiswa di asrama

    Manokwari Yogyakarta dikategorikan baik yaitu 20 orang (54,1%). Tidak ada

    hubungan antara tingkat pengetahuan tentang TBC dengan perilaku pencegahan

    penularan pada mahasiswa di Asrama Manokwari Yogyakarta. Ada hubungan

  • xxiv

    antara sikap tentang TBC dengan perilaku pencegahan penularan pada mahasiswa

    di Asrama Manokwari Yogyakarta, Hasil korelasi Regresi Linier sebesar 0,270

    dan nilai Sig 0,001 < 0,05.

    2. Gunawan. (2011). Gambaran motivasi pasien TBC dalam proses pengobatan di

    Puskesmas Jenangan Kabupaten Ponorogo. Menggunakan metode diskriptif

    dengan hasil penelitian bahwa hampir seluruhnya 29 responden atau (85%)

    bermotivasi tinggi dan hampir setengahnya 5 responden atau (15%) bermotivasi

    rendah.

    3. Riswan. (2008). Analisis hubungan pengetahuan tentang penyakit TB paru

    dengan perilaku keluarga dan penderita TB paru di wilayah kerja puskesmas

    Pagak Kabupaten Malang. menggunakan desain cross sectional dengan hasil

    penelitian menunjukkan bahwa 77,9% responden mempunyai pengetahuan yang

    cukup tentang penyakit TB paru, 82,3% responden mempunyai perilaku yang

    cukup dalam upaya pencegahan penularan penyakit TB paru, dan uji statisik

    pearson product moment menunjukkan nilai (r)= 0,402 dengan tingkat

    signifikansi (p)= 0,001 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara

    pengetahuan tantang TB paru dengan perilaku keluarga penderita TB paru.

  • xxv

    DAFTAR PUSTAKA

    Achmadi. 2008. Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

    Asih, Niluh dan Effendy, Chistantie. 2003. Keperawatan Medikal Bedah Klien

    Dengan Gangguan Sistem Pernafasan. Jakarta: EGC.

    Astuti, Harwina dan Rahmat, Angga. 2010. Asuhan Keperawatan Anak dgn

    Gangguan Sistem Pernafasan. Jakarta: TIM.

    Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Revisi IV.

    Jakarta: Rineka Cipta.

    Azwar, S. 2002. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya edisi 1. Yogyakarta: Pustaka

    Pelajar.

    Azwar, S. 2005. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

    Bastable, Susan B. 2002. Perawat Sebagai Pendidik: Prinsip-Prinsip Pengajaran dan

    Pembelajaran. Jakarta: EGC.

    Brunner dan Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan. Medikal Bedah. Edisi 8. Jakarta :

    EGC.

    Depkes, RI. 2008. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis Edisi 2.

    Djarwanto. 2001. Mengenal Beberapa Uji Statistik dalam Penelitian. Yogyakarta:

    Liberty.

    Hidayat, Alimul Azis. 2003. Pengantar Pendidikan Keperawatan. Jakarta: CV. Sagung

    Setyo.

    _________. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta:

    Salemba Medika.

  • xxvi

    _________. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta:

    Salemba Medika.

    Indan, Enjang. 2002. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: Citra Adiya Bakti.

    Notoatmodjo, Sukidjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

    _________ 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

    _________ 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.

    2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

    Nursalam, Pariani. 2001. Pendekatan Praktik Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta:

    CV. Info Medika.

    Nursalam. 2002. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan

    Profesional. Jakarta: Salemba Medika.

    _________2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.

    Jakarta: Salemba Medika.

    _________2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan

    Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta:

    Salemba Medika.

    Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.

    Swanburg, Russel C. 2000. Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan

    Untuk Perawat Klinis. Jakarta: EGC.

    _________2001. Pengembangan Staf Keperawatan, Suatu Komponen Pengembangan

    SDM. Jakarta: EGC.

    61

    84

  • xxvii

    Suyono, Slamet. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II edisi ketiga. Jakarta:

    FKUI.

    Tabrani, Rab. 1996. Ilmu Penyakit Paru. Jakarta: Hipokrates.

    Widayatun, Tri Rusmi. 1999. Ilmu Perilaku M.A.104. Jakarta: Infomedika.

    Yudilastiantoro. 2005. http://ejaurnal.unhas.ac.id/.../64 diakses 5 Desember 2012.