jjjjihynhh
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 jjjjihynhh
1/9
PRODUKSI GAS KLORIN MELALUI PROSES ELEKTROLISIS
Laporan
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktikum Mata Kuliah Satuan Proses Pada
Semester II
Dosen Pembimbing : Ir. Emmanuela W, MT
Tanggal Praktikum : 28 Mei 2012
Tanggal Penyerahan Laporan : Mei 2012
Oleh :
Dini Khairida Lubis (111424005)
Fauzi Yusupandi (111424006)
Husain Akbar S (111424006)
Kamalul Hasan (111424009)
Kelas : 1-A TKPB
Kelompok 2
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2012
-
8/10/2019 jjjjihynhh
2/9
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam menyediakan kebutuhan air bersih diperlukan desinfektan untuk menjaga kualitas air.
Bermacam-macam zat kimia seperti ozon (O3), klorin (Cl2), klordioksida (ClO2) dan proses fisik
seperti penyinaran dengan ultra violet, pemanasan dan lain-lain digunakan untuk desinfeksi air. Dari
bermacam- macam zat kimia tersebut, klor adalah zat kimia yang sering dipakai karena harganya
murah dan masih mempunyai daya desinfeksi sampai beberapa jam setelah pembubuhannya (residu
klor). Selain dapat membasmi bakteri dan mikroorganisme, klor dapat mengoksidasi ion-ion logam
seperti Fe, Mn menjadi Fe, Mr dan memecah molekul organis seperti warna (Alaerts,1990). Gas
klorin diharapkan bisa diproduksi dari larutan NaCl dimana terkandung ion-ion klorida di dalamnya.
Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui teknologi produksi gas klorin dari air garam dengan
konsentrasi 20% dan larutan garam jenuh yang diharapkan dapat dianalisis secara kualitatif dan
kuantitatif baik main productgas Cl2maupun by productberupa NaOH .
1.3. Tujuan Praktikum
1. Menganalisis produksi gas klorin melalui proses elektrolisis;
2. Menganalisis produk samping dari proses elektrolisis berupa NaOH
-
8/10/2019 jjjjihynhh
3/9
II. DASAR TEORI
2. Elektrolisis
Air yang murni kimia, praktis tak menghantarkan listrik, tetapi jika asam, basa, atau garam
dilarutkan didalamnya, larutan yang dihasilkan bukan saja menghantarkan arus listrik, melainkan juga
mengalami perubahan-perubahan kimia. Seluruh proses ini disebut elektrolisis.
Larutan elektrolit ditaruh dalam sebuah bejana, dimana dua buah penghantar (konduktor) zat
padat (misalnya logam), yang disebut elektroda dicelupkan. Dengan bantuan aki (atau sumber arus
listrik searah lainnya), diberi perbedaan potensial antara kedua elektroda itu. Elektroda dengan
muatan negatif dalam sel elektrolisis disebut katoda, sedangkan yang bermuatan positif dinamakan
anoda. Partikel-partikel yang bergerak ke arah salah satu elektroda haruslah bermuatan, dan muatan
ini harus berlawanan dengan muatan elektroda ke arah mana mereka bergerak (Svehla, 1990).
Ada dua tipe elektrolisis, yaitu elektrolisis lelehan (leburan) dan elektolisis larutan.
Pada proses elektrolisis lelehan, kation pasti tereduksi di katoda dan anion pasti tereduksi di
anoda. Sebagai contoh, berikut ini adalah reaksi elektrolisis lelehan garam NaCl
(yangdikenaldenganistilahsel Downs) :
Katoda (-) : 2 Na+(L) + 2e-----2Na (1)
Anoda (+) : 2Cl(l) ---Cl2(g)+ 2e- (2)
Reaksi sel : 2Na+(l) + 2Cl(l)--2 Na(s)+ Cl2(g) . [(1)+(2)]
Reaksi elektolisis lelehan garamNaCl menghasilkan endapan logam natrium di katodadan gelembung gas Cl2di anoda. Bagaimana hal nya jika lelehan garam NaCl diganti dengan
larutan garam NaCl ?Apakah proses yang terjadimasih sama? Untuk mempelajari reaksi
elektrolisis larutan garam NaCl, kita mengingat kembali Deret volta.
Pada katoda, terjadi persaingan antara air dengan ion Na+ . Berdasarkan Tabel Potensial
Standard Reduksi, air memiliki Eored yang lebih besar dibandingkan ion Na+. Ini berarti, air
lebih mudah tereduksi dibandingkan ion Na+.Oleh sebab itu, spesi yang bereaksi di katoda
adalah air.Sementara berdasarkan Tabel Potensial standard Reduksi, nilai EOred ion Cl-dan
air hampir sama. Oleh karena oksidasi air memerlukan potensial tambahan( over voltage),
-
8/10/2019 jjjjihynhh
4/9
maka oksidasi ion Cl- lebih mudah dibandingkan oksidasi air. Dengan demikian reaksi yang
terjadi pada elektrolisis larutangaramNaCl adalahsebagai berikut :
Katoda (-) : 2H2O + 2e----H2(g)+ 2OH
(aq) (1)
Anoda (+) : 2Cl- (aq) -Cl2(g) + 2e- (2)
Reaksi sel : 2H2O(l) + 2Cl
(aq)--H2(g) + Cl2(g) + 2OH-(aq) .............. [(1)+(2)]
Reaksi elektrolisis larutan garam NaCl menghasilkan gelembung gas H2 dan ion OH-
pada katoda dapat dibuktikan dengan perubahan warna larutan dari bening menjadi merah
muda setelah sejumlah indicator penoftalein (pp).Dengan demikian, terlihat bahwa produk
elektrolisis lelehan umumnya berbeda dengan produk elektrolisis larutan. Selain
pembentukan gas chlorine, dalam anoda juga terbentuk gas oksigen, reaksi terjadi sebagai
berikut :
Katoda (-) : 4H2O + 2e----2H2(g)+ 2OH
(aq) (1)
Anoda (+) : 2H2O -4H+ + O2 + 4e
- (2)
Reaksi sel : 6H2O(l) --2H2(g) + O2(g) + 4OH-(aq) + 4 H
+.............. [(1)+(2)]
Rangkaian proses pembuatan gas chlorine :
-
8/10/2019 jjjjihynhh
5/9
III. AlatdanBahan
IV. METODOLOGI PRAKTIKUM
1. Persiapan Larutan Elektrolit
a.Penyiapan larutan garam 15% sebanyak 60 ml
9 gram garam NaCl teknis
60 ml Aquades (H2O)
b.Penyiapan larutan garam 55% sebanyak 60 ml
33 gram garam NaCl teknis
60 ml Aquades (H2O)
Alat :
Seperangkat alat elektrolis
Gelaskimia
Erlenmeyer
Pipet volum
Botol semprot
Bahan :
LarutanNaCl
LarutanHCl
Phenoftalein
Aquades
Larutan KI
Amilum
Pengadukkan
(hingga homogen)
Pengadukkan
(hingga homogen)
-
8/10/2019 jjjjihynhh
6/9
1. Proses Elektrolisis
Masukkan Elektrolit
Kedalam
Reaktor Elektrolisis
Nyalakan saklar rectifier, atur
arus Listrik pada besaran 1Ampere, dan hubungkan
pada reaktor elektrolisis
Sambungkan keluaran dari
valve reaktor(anoda)dengan selang
pada scrubber yang telah
diisi larutan KI 3%
Catat perubahan volume
pada reaktor dengan
interval waktu 10 menit
selama 30 menit
Lihat perubahan warna
pada Scrubber (indikasi
terbentuk Cl2)
Ambil sampel dari tabung
scrubber dan tambahkan
amilum
Lihat perubahan warnanya
Ambil sampel dari reaktor
(sisi katoda) sebanyak 10
ml
Titrasi larutan tersebut
dengan HCL 0,02 M, catat
volume titran dan hitung
konsentrasi NaOH (by
product)
-
8/10/2019 jjjjihynhh
7/9
4. DATA PERCOBAAN
Run 1
Massa NaCl : 9 gram
Volume larutan NaCl : 60 ml
Arus : 1 ampere
Run Waktu (menit) Vol gas Cl2dan O2
dalam anoda (ml)
Vol NaOH dalam
katoda (ml)
0 0 0,0 5,3
1 10 0,8 6,5
2 20 1,8 7,3
3 30 1,8 7,3
Tabel 1, Proses elektrolisis menggunakan lsrutsn elektrolit NaCl 15 % dalam 60 ml
Run 2
Massa NaCl : 33 gram
Volume larutan NaCl : 60 ml
Arus : 1 ampere
Run Waktu (menit) Vol gas Cl2dan O2
dalam anoda (ml)
Vol NaOH dalam
katoda (ml)
0 0 0 9,1
1 10 1,5 10,9
2 20 1,6 11
3 30 1,6 10,8
Tabel 2, Proses elektrolisis dengan menggunakan elektrolit larutan NaCl 55% dalam 60 ml
-
8/10/2019 jjjjihynhh
8/9
Penentuan konsentrasi NaOH dari titrasi
V NaOH : Run 1 : 4,7 ml
Run 2 : 5 ml
N HCl : 0,01 N
V HCl (NaOH 15%) : 14,7 ml
V HCl (NaOH 55%) : 39,1 ml
1. Penghitungan konsentrasi NaOH sebagai by productpada proses elektrolisis larutan NaCl
15%
V NaOH x N NaOH = V HCl x N HCl
N NaOH = (14,1 x 0,01) / 4,7
N NaOH = 0,03 N
2. Penghitungan konsentrasi NaOH sebagai by productpada proses elektrolisis larutan NaCl
55%
V NaOH x N NaOH = V HCl x N HCl
N NaOH = (39,1 x 0,01) / 5N NaOH = 0,0782 N
-
8/10/2019 jjjjihynhh
9/9
DAFTAR PUSTAKA
Abdel-Aal, H.K., dan Hussein I.A. 1993. Parametric Study for Saline Water
Electrolysis: Part I-- Hydrogen Production. International Journal Hydrogen Energy 18 (6),
Hal 485-489.
Abdel-Aal, H.K., Hussein I.A., Sultan. S.M. 1993. Parametric Study for Saline Water
Electrolysis: Part
II-Chlorine Evolution, Selectivity and Determination. International Journal Hydrogen
Energy
18 (7), Hal 545-551.
American Public Health Association (APHA), American Water Work Association, Water
Environmental
Federation. 2005. Standart Method for Examination of Water and Watewater. Brady, J.E. 1999. General Chemistry Principles and Structure. 5th ed. Jakarta: Binarupa
Aksara.
Huang, Yu-R., Hung, Yen-C., Hsu, Shun-Y., Huang, Yao-W., and Hwang, Deng-F. 2008.
Application of
Electrolyzed Water in the Food Industry. Journal of Food Control. 19. Hal 329-345.
Jeffery, G.H., Bassett, J., Mendham, J., dan Denney, R.C. 1989. Vogels Textbook of
Quantitative
Chemical Analysis. New York: John Wiley & Sons.
Svehla, G. 1990. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.
Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka.