jika belum terlambat

1
Kini (Belum) Terlambat “Bumi ini sungguh panas. Aku tak tahan lagi jika keluar rumah di siang hari. Berdiam di ruang ber-AC menjadi nikmat duniawi dikala terik. Jarang kujumpai sepoi angin atau bahkan cuaca yang sejuk. Yang kutahu, panas matahari sangat menyengat, seperti membakar kulitku.” Dulu, Bumi masih hijau. Pohon tumbuh menjulang, hutan lebat merambat, air mengalir bening ke hulu, dan udara berhembus sejuk. Di hutan, hewan tinggal dengan damai, manusia bisa mendapatkan kebutuhan sandang, pangan, papannya di sana. Tak ada gemuruh longsor, tak ada hanyutan air bah. Dulu, pohon bukan barang yang mahal dan sulit untuk dijumpai. Kini, hutan satu per satu dibabat habis. Manusia bergantung pada pohon dan hutan, tempat tinggal, makanan, pakaian, . saat mereka kehilangan arti pentingnya pohon, saat mereka sadar bahwa efek deforestasi mewabah. Saat itulah mereka belajar menghargai. Manusia kini beramai-ramai bersua. Melantangkan pentingnya lingkungan hijau, pentingnya menanam pohon. Hutan menutupi 31% daratan di Bumi ini. Mereka memproduksi oksigen dan menyediakan tempat tinggal bagi manusia dan hewan-hewan. Kini, belum terlambat untuk menyelamatkan lingkungan “Imagine if trees gave off wifi signals, we would be planting so many trees and we’d probably save the planet too. Too bad they only produce the oxygen we breathe”

Upload: usadhi-lakshmi-iswari

Post on 30-Sep-2015

5 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

igauan

TRANSCRIPT

Kini (Belum) Terlambat

Bumi ini sungguh panas. Aku tak tahan lagi jika keluar rumah di siang hari. Berdiam di ruang ber-AC menjadi nikmat duniawi dikala terik. Jarang kujumpai sepoi angin atau bahkan cuaca yang sejuk. Yang kutahu, panas matahari sangat menyengat, seperti membakar kulitku.

Dulu, Bumi masih hijau. Pohon tumbuh menjulang, hutan lebat merambat, air mengalir bening ke hulu, dan udara berhembus sejuk. Di hutan, hewan tinggal dengan damai, manusia bisa mendapatkan kebutuhan sandang, pangan, papannya di sana. Tak ada gemuruh longsor, tak ada hanyutan air bah. Dulu, pohon bukan barang yang mahal dan sulit untuk dijumpai. Kini, hutan satu per satu dibabat habis. Manusia bergantung pada pohon dan hutan, tempat tinggal, makanan, pakaian, . saat mereka kehilangan arti pentingnya pohon, saat mereka sadar bahwa efek deforestasi mewabah. Saat itulah mereka belajar menghargai. Manusia kini beramai-ramai bersua. Melantangkan pentingnya lingkungan hijau, pentingnya menanam pohon. Hutan menutupi 31% daratan di Bumi ini. Mereka memproduksi oksigen dan menyediakan tempat tinggal bagi manusia dan hewan-hewan. Kini, belum terlambat untuk menyelamatkan lingkungan

Imagine if trees gave off wifi signals, we would be planting so many trees and wed probably save the planet too. Too bad they only produce the oxygen we breathe