jens - jenis alat berat

106
KLASIFIKASI ALAT BERAT BERDASARKAN 1. Fungsi : 1. Alat Pengolah Lahan : 1. Dozer 2. Scraper 3. Motor Grader 2. Alat Penggali : 1. Excavator : Front shovel, Backhou, Dragline, Clamshell 3. Alat Pengangkut Material : 1. Crane (Jarak Pendek vertical dan horizontal) 2. Belt 3. Truck 4. Wagon 4. Alat Pemindah Material (dari alat kealat) : 1. Loder 2. Dozer 5. Alat Pemadat : 1. Tamping Roller 2. Pneumatic Tired Roller

Upload: soerdja-soengoeh

Post on 26-Sep-2015

92 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

jenis jenis alat berat dan kegunaannya.

TRANSCRIPT

Klasifikasi Alat Berat berdasarkan

KLASIFIKASI ALAT BERAT BERDASARKAN1. Fungsi :1. Alat Pengolah Lahan :

1. Dozer

2. Scraper

3. Motor Grader

2. Alat Penggali :

1. Excavator : Front shovel, Backhou, Dragline, Clamshell

3. Alat Pengangkut Material :

1. Crane (Jarak Pendek vertical dan horizontal)

2. Belt

3. Truck

4. Wagon

4. Alat Pemindah Material (dari alat kealat) :

1. Loder

2. Dozer

5. Alat Pemadat :

1. Tamping Roller

2. Pneumatic Tired Roller

3. Compactor

6. Alat Pemroses Material :

1. Crusher

2. Concrete batch Plant

3. Aspalt Mixing Plant

7. Alat Penempatan Akhir Material :

1. Concrete Spreader

2. aspalt Paver

3. Motor Grader

2. Pengeraknya :

1. Crawler dan ban karet

2. Statis : Crane, Baching Plant, Conveyor Belt

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIKAN ALAT BERAT1. Fungsi yang harus dilaksanakan seperti yang tertera diatas

2. Kapasitas peralatan : dibandingan dengan volume total material seluruhnya yang akan dikerjakan dengan waktu proyek yang disedikan oleh Owner

3. Cara operasi : arah gerak (vertical atau horizontal), jarak, kecepatan, frekuensi gerakan

4. Pembatasan dari metode yang dipakai : peraturan lalu lintas, biaya, pembongkaran5. Ekonomi : biaya kepemilikan , sewa alat, biaya operasi, biaya pemeliharaan6. Jenis Proyek : gedung, jalan, jembatan, irigasi, dam, pembukaan hutan dll7. Lokasi Proyek : lokasi daratan tinggi dan daratan rendah8. Jenis dan daya dukung tanah : Padat, lepas, keras, lembek9. Kondisi Lapangan : medan yang sulit dan mudahBIAYA KEPEMILIKAN ALAT BERAT

Alternatif alternative yang digunakan :

1. Alat berat yang dibeli oleh kontraktor

- Biaya pemakaian perjamnya sangat kecil bila digunakan secara optimal

- Pemilik proyek melihat kemampuan kontraktor dari alat berat yang dimiliki2. Alat berat yang disewa beli oleh kontraktor

Waktu pemakaian alat terlalu lama sehingga bila disewa biaya sama dengan dibeli

3. Alat berat yang disewa kontraktor

Waktu proyek singkat sehingga disewa pada pemilik alat beratBiaya alat berat terdiri atas :1. Biaya kepemilikan (ownershipcost)

a) Biaya untuk membeli alat tersebut

b) Biaya bunga pinjam

c) Biaya depresiasi alat (biaya perawatan)

d) Biaya pajak

e) Biaya asuransi alat

2. Biya pengoperasian alat (Operation cost)

a) Bahan bakar

b) Pelumas

c) Roda

Perhitungan biaya depresiasi :

1. Metoda garis lurus (Straight line method)

2. Metoda Penjumlahan tahun (Sum of year method)

3. Metoda penurunan seimbang (Declining balance method)

EFESIENSI ALAT

Perhitungan tergantung pada :

1. Kemampuan operator pemakai alat

2. Pemilihan dan pemeliharaan alat

3. Perencanaan dan pengaturan letak alat

4. Topografi dan volume pekerjaan

5. Kondisi cuaca

6. Metoda pelaksanaan alat

Perhitungan yang paling mudah adalah berapa menit alat tersebut efektif bekerja dalam 1 jam contoh waktu efeftif alat 45 menit dalam 1 jam jadi waktu efektif adalah 45/60 adalah 0,75.

PRODUKTIVITAS DAN DURASI PEKERJAANDurasi pekerjaan adalah volume pekerjaan dibagi produktivitas alat.

Produktivitas = kapasitas x 60 x efesiensi

CT

Dalam suatu pekerjaan dipakai beberapa jenis alat dengan produktivitas masing masing alat berbeda. Untuk menghitung jumlah masing masing alat adalah sebagai berikut :

1. Tentukan alat mana yang mempunyai produktivitas terbesar

2. asumsikan alat dengan produktivitas terbesar berjumlah satu (1)

3. Hitung jumlah alat jenis lainnya dengan selalu berpatokan pada alat dengan produktivitas terbesar

4. Untuk menghitung jumlah alat alat lainnya maka gunakan rumus :

Jumlah alat1 = Produktivitas terbesar

Produktivitas alat 1Lama pekerjaan (durasi) = Volume pekerjaan

Produktivitas terkecilProduktivitas total alat 1 = produktivitas alat 1 x jumlahnya

Produktivitas total alat 2 = produktivitas alat 2 x jumlahnya

Produktivitas total alat 3 = produktivitas alat 3 x jumlahnya

Produktivitas total alat n = produktivitas alat n x jumlahnya

Produktivitas terkecil = Produktivitas total alat yang terkecil antara jenis 1,2,3 dan n.

GAYA YANG MEMPENGARUHI GERAKAN ALAT BERAT1. Tahanan gelinding (rolling resistance =RR)

Gaya yang terjadi akibat gesekan roda alat dengan permukaan jalan.

Tahanan gelinding (rolling resistance =RR) dalam %

Tipe PermukaanRodaRoda Ban

CrawlerBiasaRadial

Jalan (perkerasan lentur maupun kaku)

dengan permukaan keras dan mulus, 01,51,2

dipadatkan dan terpelihara baik

Jalan tanah dengan permukaan mulus

dan keras, dipadatkan, dan 02,01,7

terpelihara baik

Jalan tanah dengan permukaan sedikit

berlumpur dan (pemeliharaan tidak 03,02,5

berkala)

Jalan tanah berlumpur kurang

terpelihara04,0 - 5,04,0 - 5,0

Jalan tanah berlumpur tidak dipadatkan

dan tidak terpelihara 08,0 - 14,08,0 - 14,0

Pasir lepas dan kerikil2,010,010,0

Jalan tanah sangat berlumpur 8,020,020,0

Sumber : Cartepillar Performance Handbook,1993

2. Tahanan kelandaian (grade resistance =GR)

GR = F = 10 kg/ton x G% = Kelandaian jalan (slope) % Total Tahanan (Total Resistance = TR)

TR = RR ( GR

TR = RR + GR

TR = RR - GRPEMOTONGAN DAN PENIMBUNAN TANAHMenghitung volume tanah galian dan timbunan :

1. Metode grid (untuk Bangunan)

Contoh perhitungan volume tanah galian dan timbunan

ABC

1

2

3

TitikElevasiElevasiTinggi Tinggi FrekuensiLuas Volume Volume

BaruLamaGalianTimbunanTetapGalianTimnunan

(m)(m)(m2)(m3)(m3)

1A4,26,52,30,01,032,073,60,0

1B4,45,00,60,02,032,019,20,0

1C4,63,00,01,61,032,00,051,2

2A4,45,10,70,02,032,022,40,0

2B4,63,20,01,44,032,00,044,8

2C4,82,80,02,02,032,00,064,0

3A4,63,60,01,01,032,00,032,0

3B4,82,00,02,82,032,00,089,6

3C5,05,30,30,01,032,09,60,0

Jumlah124,8281,6

2. Metode ruas (untuk jalan)

Contoh hitungan volume galian dan timbunan

StaPanjangLuasRata - rataLuas Rata - rataVolumeVolume

RuasGalianLuas GalianTimbunanLuas TimbunanGalianTimbunan

(m)(m2)(m2)(m2)(m2)(m3)(m3)

0,0005530

10037,522,537502250

0,1002015

10022,547,522504750

0,2002580

10017,589,517508950

0,3001099

100148714008700

0,4001875

10021,562,521506250

0,5002550

10023,54523504500

0,6002240

1002732,527003250

0,7003225

10032,522,532502250

0,8003320

Jumlah1960040900

ALAT PENGERAKTruck, scraper, motor grader = ban karet

Excavator backhou = ban karet atau crawler

Ban Karet = mobilitas tinggi, permukaan tanah yang baik.

Crawler = permukaan tanah yang lembek, basah, berpori

Faktor factor pemilihan roda ban karet atau crawler

Roda Ban KaretRoda Crawler

Digunakan pada permukaan yang baik (missal beton)Digunakan pada bermacam macam jenis permukaan

Bekerja baik pada permukaan yang menurun dan datarDapat bekerja pada berbagai permukaan

Cuaca yang basah dapat menyebabkan slipDapat bekerja pada tanah yang basah atau berlumpur

Bekerja baik untuk jarak tempuh yang panjangMempunyai jarak tempuh yang pendek

Dipakai untuk mengatasi tanah lepasDapat dipakai untuk mengatasi tanah keras

Kecepatan alat dalam keadaan kosong tinggiKecepatab alat dalam keadaad kosong rendah

Sumber: Construction Planning, Equipment, and Methods, 1996ALAT ALAT BERAT1. DOZER

Alat tractor yang dipasang blade didepannya. Dozer = bulldozerFungsinnya :

a. Mengupas top soil dan pembersihan lahan dari pepohonan.

b. Pembukaan jalan baru.

c. Pemindahan material pada jarak pendek < 100 m

d. Membantu mengisi material pada scrapere. Menyebarkan material

f. Mengisi kembali saluran.

g. Membersihkan quary

Macam macam Blade yang dipasang di dozer (tergantung pada jenis pekerjaan yang dilakukan :1. Straight blade (S blade) : pekerjaan pengupasan dan penimbunan tanah (dapat bekerja pada tanah keras)

2. Angel blade (A blade) : menyingkirkan material kesisinya, pengalian saluran, dan pembukaan jalan. (lebih besar 0,3 0,6 dari S blade).

3. Universal blade (U blade) : reklamasi lahan, mampu mengangkut material pada jarak tempuh < 100 m (material ringan / tanah lepas)

4. Cushion blade (C blade) : mendorong scraper (dipasang pada tractor besar dan lebih pendek dari S blade).Gerakan blade ada 3 jenis :1. Tilting : bergerak secara vertical.

2. Pitching : gerakan mendekat atau menjauhi badan tractor

3. Angling : gerakan pada sisi samping menjauhi atau mendekati badan tractor.

Produktivitas Dozer

Produktivitas = Vl x 60 x efisensi

CT

Vl = WHL

2

CT = FT + HT + RT

Ket : W = 1,5 1,67 H (satuan meter untuk tinggi blade)

H = Tinggi blade (M)

L = Lebar blade (M)

CT = Waktu siklus

FT = Fixed time (waktu mempercepat atau perlambat kecepatan 0,10 0,15

Menit.

HT = hauling time (waktu antar )

RT = return time (waktu kembali)

Perkiraan kapasitas blade

PerkiraanKapasitas (lcm)Model

Ukuran (m x m )A - bladeS - bladeU - bladeDozer

4,16 x 1,0333,18--D6H

3,36 x 1,257-3,89-D6H

4,50 x 1,1113,89--D7H

3,90 x 1,363-5,16-D7H

3,98 x 1,553--8,34D7H

4,96 x 1,1744,66--D8H

4,26 x 1,740--11,7D8H

3,88 x 0,9102,5--D6D

3,21 x 1,127-3,77-D6D

4,26 x 0,9602,9--D7G

3,65 x 1,274-4,2-D7G

3,82 x 1,274--5,8D7G

sumber Cartepillar Performance handbook 1993

Cara lain untuk menghitung produktivitas dozer dapat dihitung dengan mengunakan kurva dari cartepillar :Produksi = maksimum prod. Dari kurva x factor koreksi

Kondisi kuva adalah kondisi ideal dimana :

Effisiensi kerja 60 min (100%)

FT = 0.05 menit

Berat tanah : 2300 lb/lcy dengan 0,76 faktor pemuatan.

Kurva :

Faktor koreksi

KeteranganRoda ceawlerRoda ban

Operator

"Baik1,001,00

"Sedang0,750,60

"Buruk0,600,50

Material

"Timbunan tanah lepas1,201,20

" Sulit dipotong

' dengan tilt silinder0,800,75

' dengan kabel kontrol0,70-

" Sulit didorong0,800,80

" Batuan hasil peledakan0,60 - 0,70-

Metode gusuran :

" celah1,201,20

" berdampingan1,15 - 1,251,15 - 1,25

Penglihatan terganggu (debu, kabut)0,800,70

slope

" Menanjak

' 10 %0,800,80

' 20 %0,480,48

' 30 %0,300,30

"Menurun

' 10 %1,201,20

' 20%1,421,42

' 30 %1,601,60

Sumber: Construction Planning, Equipment, and Methods 1996

RIPER adalah alat menyerupai cakar (shank) dipasang dibelakang tractor funsi untuk mengemburkan tanah keras.Shank 2 jenis lurus untuk material padat dan batuan berlapis , yang lengkung untuk batuan yang retak. Perhitungan produksi dilakukan dengan cara mengukur hasil luas tanah yang diriper dengan waktu yang dibutuhkannya. Biasanya riper dipasang bersamaan dengan blade pada tractor.

PEMBERSIHAN LAHANMengunakan crawler tractor dengan blade khusus jenis clearing blade (ada 2 jenis single angel blade (K/G blade dan V blade) atau rake.

Produktivitas (menit / acre) = H ( AB + M1N1 + M2N2 + M3N3 + M4N4 + DF)

D = jumlah diameter pohon ukuran > 6ft satuan feets

F = waktu pemotongan pohon untuk ukuran > 6ft satuan menit/feets

H = faktor kekerasan kayu

A = kepadatan pohon

B = base time

M = waktu pemotongan

N = banyak pohon per arce dengan diameter tertentu

Faktor kekerasan kayu

Kekeran kayu (%)H

75 - 100 % kayu keras1,3

25 - 75 % kayu keras1,0

0 - 75 % kayu keras0,7

sumber Construction planning, equipment and method 1996

A = 2,0 kepadatan pohon > 600 pohon per arce atau pohon yang ada pohon besar

A = 1,0 kepadatan pohon 400 - 600 pohon per acre

A = 0,7 kepadatan pohon < 400 pohon per acre

Faktor produksi

TractorDiameter

(hp)B1-2ft2-3ft3-4ft4-6ft>6ft

M1M2M3M4F

16534,410,73,46,8--

21523,480,51,73,610,23,3

33518,220,21,32,26,01,8

46015,790,10,41,33,01,0

sumber Construction planning, equipment and method 1996

2. SCRAPER

Fungsi adalah untuk mengeruk, mengangkut, dan menabur tanah (top soil kedalaman 10 30 cm) hasil pengerukan secara berlapis. Dapat mengangkut dengan jarak ( 2 km pada tanah datar dengan roda ban.Pemilihan scraper untuk pekerjaan tergantung pada :a) Karakteristik material yang dioperasikan

b) Panjang jarak tempuh

c) Kondisis jalan

d) Alat Bantu yang diperlukan

Type type scraper :

1. Scraper yang ditarik (towed scraper) : umumnya ditarik crawler tractor 300hp atau lebih dan dapat menampung material 8 30 m3.

2. Scraper bermotor (motorized scraper) : mempunyai kekuatan 500hp atau lebih dengan alat pengerak ban kecepatan 60 km/jam. Dapat menampung material 15 30 m3. alat ini memerlukan bantuan crawler tractor yang dilengkapi blade atau scraper lain. Pengoperasian alat ini dilakukan dengan 2 cara :

a. Push-loaded : alat Bantu dipakai hanya saat pengerukan dan pengisian dan saat bak penampung penuh scraper ini dapat bekerja sendiri. Alat Bantu dapat membantu 3 5 scraper. Sraper ini dapat menempuh jarak 3 km. Dozer yang dipakai tergantung scraper yang dipakai, digunakan untuk lahan yang luas.b. Push-pull : 2 buah scraper dioperasikan dengan cara ini, kedua saling membantu dalam pengerukan.Scraper belakan mendorong scraper depan dan scraper depan menarik scraper belakang saat pengerukan.

3. Scraper yang mengisi sendiri (self loading scraper) : kedua type scraper diatas dibantu dengan alat conveyor untuk memuat tanah. Scraper juga digunakan untuk meratakan tanah apabila jarak tempuh > 100 m jika kurang sebaiknya gunakan dozer atau grader untuk biaya yang ekonomis.Cara kerja scraper :1. Apron : dinding bowl bagian depan yang dapat diangkat pada saat pengerukan dan pembongkaran. Apron dapat menutup kembali pada saat pengangkutan material.

2. Tali gate / enjector merupakan dinding belakang bowl. Pada saat pemuatan dan pengangkutan material dinding ini tidak bergeraknamun pada saat pembongkaran muatan enjector bergerak maju untuk mendorong material keluar dari bowl.

3. Bowl : bak penampung yang terletak diantara ban belakang dengan kapasitas 3 38 m3.

Produktivitas scraper tergantung pada :

a. Jenis material

b. Tenaga untuk mengangkut

c. Kondisi jalan

d. Kecepatan alat

e. Efesiensi alat

Prod = V x 60 x eff

CTs

CT = HT + RT + FTFT = LT + DT + ST + TT + ADBT

Ket :

V = Volume Bowl m3

CT = waktu siklus (menit)

HT = Waktu pengangkutan (dilihat dari grafik yang disediakan alat berat) (menit)

RT = Waktu kembali (dilihat dari grafik yang disediakan alat berat) (menit)

LT = Waktu muat (menit)

DT = waktu bongkar (menit)

ST = Waktu antri (menit)

TT = Waktu berputar (menit)

ADBT = Waktu percepatan, perlambatan dan pengereman(menit)

FT = Waktu tetap (menit)

Nilai FT (menit)

KegiatanKecepatan pengangkutan rata - rata

8 - 12,5 kh/j12,5 - 24 km/j24 - 48 km/j

123123123

Pemuatan0,81,01,40,81,01,40,81,01,4

Pembongkaran & memutar0,40,50,60,40,50,60,40,50,6

Percepatan & perlambatan0,30,40,60,60,81,01,01,52,0

Total1,51,92,61,82,33,02,23,04,0

sumber Construction planning, equipment and method 1996

1 = kondisi baik

2 = kondisi sedang

3 = kondisi buruk

Cara mengunakan grafik :

1. Hitung RR dan GR permukaan jalan dan jumlahkan TR

2. Hitung berat alat + berat material di dalam bowl Jumlah berat yang ada tidak boleh melebihi jumlah maksimum yang dianjurkan

3. Untuk permukaan jalan yang datar dan menanjak atau TR > 0 gunakan grafik Rimpull speed gradeability sedangkan untuk jalan yang menurun dan TR < 0 gunakan grafik Continuous grade retarding

4. Tarik garis vertical dari atas yang sesuai dengan berat alat dan material

5. Tarik garis TR hasil penjumlahan no. 1 sesuai dengan TR yang ada sampai bertemu debgab garis vertical no.4

6. Dari titik pertemuan kedua garis tarik garis horizontal kearah garis kurva

7. dari pertemuan kurva dengan garis tarik garis vertical kebawah sampai skala kecepatan.

8. dari kecepatan dan jarak tempuh akan didapat waktu pengangkutan.PUSHER Alat Bantu scraper untuk memuat material ke scraper sehingga menaikan produktivitas scraper.

Waktu siklus Pusher

CTs = 140% x LTs + 0,25

Jumlah scraper yang dibantu oleh 1 buah pusher

N = CTs

CTp

Cara meningkatkan produktivitas scraper :1. Mengemburkan tanah yang akan dimuat kedalam bowl. Kedalaman penetrasi dari riper > kedalaman penetrasi cutting edge.

2. Membasahi tanah yang akan diangkut , pembasahan dilakukan sebelum tanah dimuat kedalam bowl.

3. Memuat material dalam kondisi menurun.

3. LOADER Loader adalah alat untuk memuat material hasil pengalian kedalam truck atau membuat timbunan material dan juga berfungsi mengali basement dan fondasi dengan lebar yang sama dengan bucket fungsi lain perbersihan lahan untuk memindahkan semak dan akar pohon dan lain - lain. Alat ini memakai bucket didepannya (front-end loader). Untuk memuat bias mengunakan loader atau excavator.Loader beroda ban atau crawler. Bucket yang dipasang pada loader ada jenis : general purpose bucket, rock bucket, side dump bucket, dan multipurpose bucket. Ukuran bucket 0,15 15 m3 biasa yang digunakan 6 m3.

Metode pemuatan material oleh loader :a. I shape loading : Truck maju pada sat loader mengambil material dan mundur setelah loader siap mengisi material selanjutnya sisa yang kurang loader melakukan gerakan V/

b. V shape loading : Loader melakukan gerakan V untuk mengisi material pada truck

c. Pass loading : Truck bergerak pada beberapa loader yang bucket telah terisi penuh.

Produktivitas LoaderFaktor yang mempengaruhi peroduktivitas :

a. Kondisi material.

b. Tipe bucket dan kapasitasnya

c. Are untuk pergerakan loader

d. Waktu siklus loader

e. Waktu efesien loader

Produksi = ukuran bucket x 60 x BFF x effesiensi

CT

CT = HT + LT + DT + RT + TT + Faktor koreksi

CT = siklus time

HT = tergantung jauh material dibawa dari grafik

LT = tergantung material dari tabel

DT = dari tabel

RT = tergantung jarak atau dari grafik

TT = ditetapkan 0,2 menit

Faktor koreksi = dari tabel

Waktu muat (menit)

MaterialLT

Berbutir seragam0,03 - 0,05

Berbutir campuran dan basah0,03 - 0,06

Lanau basah0,03 - 0,07

Tanah atau kerikil0,04 - 0,20

Material beton0,05 - 0,20

sumber : cartepillar Performance Handbook,1993

Waktu buang (menit)

PemuatanDT

Ditumpah diatas tanah 0,10

Dimuat ke dalam truck0,04 - 0,07

sumber : cartepillar Performance Handbook,1993

Faktor koreksi penambahan dan pengurangan untuk CT

Uraianfaktor

Kondisi tanah :

Berbutir campuran0,02

Diameter < 3 mm0,02

Diameter 3 - 20 mm-0,02

Diameter 20 - 150 mm0

Diameter > 150 mm0,03

Kondisi tanah asli/lepas0,04

Tombunan :

Timbunan dengan tinggi > 3 m0

Timbunan dengan tinggi < 3m0,01

Pembongkaran dari truck0,02

Lain - lain

Pengoperasian tetap-0,04

Pengoperasian tidak tetap0,04

Target sedikit0,04

Target beresiko0,05

sumber : cartepillar Performance Handbook,1993

Faktor pemuatan bucket (bucket fill factor , BFF)

MaterialFaktor

material seragam atau campuran0,95 - 1,00

Batu kerikil0,85 - 0,90

batuan hasil peledakan (baik)0,80 - 0,95

Batuan hasil peledakan (rata - rata)0,75 - 0,90

Batuan hasil peledakan (buruk)0,60 - 0,75

batuan berlumpur1,00 - 1,20

Lanau basah1,00 - 1,10

Material berbeton0,85 - 0,95

sumber Construction planning, equipment and method 1991

Kapasitas Bucket

tipe loaderHeaped capacityStruck capacity

m3 (yd3)m3 (yd3)

910 F1,20 (1,60)1,02 (1,33)

918 F1,70 (2,25)1,40 (1,80)

928 F2,00 (2,60)1,70 (2,25)

930 T1,72 (2,25)1,29 (1,69)

4. ALAT PENGANGKUTAN (DUMP TRUCK DAN TRUCK WEGON)

Fungsi mengangkut material seperti tanah, pasir, dan batuan untuk proyek konstruksi.Dump truck dan Tractor wagon dalam proyek konstruksi ada beberapa jenis :

a. Rear-dump truck : pengeluaran material dengan pengangkatan bagian depan bak.Material lepas (pasir dan tanah) biasa diangkut jika batu bak dilapisi bahan yang tidak mudah rusak.b. Side-dump truck : mengeluarkan material dengan menaikan salah satu sisi bak.Ini baik digunakan pada tempat yang sempit dan panjang.c. Rear-dump tractor-wagon : pengeluaran material dengan pengangkatan bagian depan bak.Material lepas (pasir dan tanah) biasa diangkut jika batu bak dilapisi bahan yang tidak mudah rusakd. Side-dump tractor-wegon : mengeluarkan material dengan menaikan salah satu sisi bak.Ini baik digunakan pada tempat yang sempit dan panjang.e. Bottom-dump tractor-wagon : Material dikeluarkan pada bagian bawah bak ditengah tenganhya yang dapat dibuka dan ditutup. Material lepas : pasir, kerikil, batuan sediment, lempung keras, dan lain lain.Pembongkaran dilakukan saat kendaraan bergerak. Kelandaian sebaiknya < 5% karena tidak memungkinkan pada daerah terjal.Kerugian dan keuntungan truck besar dengan kecil dalam pemilihan :a. Kelebihan truck kecil terhadap truck besar

Bergerak lebih leluasa dan kecepatan lebih tinggi

Kerugian dalam produktivitas akan lebih kecil jika salah satu truck tidak beroperasi

Kemudahan di dalam memperhitungkan jumlah truck untuk setiap alat pemuat

b. Kerugian truck kecil terhadap truck besar

Kesulitan bagi alat pemuat dalam memuat material Jumlah truck yang besar menyebabkan waktu antrian (ST) akan besar

Memerlukan lebih banyak sopir

Meningkatkan investasi karena jumlah truck yang besar

c. Keuntungan truck besar terhadap truck kecil

Jumlah truck yang sedikit menyebabkan investasi berkurang (bensin, perbaikan, dan perawatan). Kebutuhan sopir yang tidak banyak.

Memudahkan alat pemuat di dalam memuat material.

Waktu antrian (ST) akan berkurang.

d. Kerugian truck besar terhadap truck kecil

Bila alat pemuat kecil maka akan memperbesar waktu muat (LT) Beban yang besar dari truck dan muatannya akan mempercepat kerusakan jalan.

Jumlah truck yang seimbang dengan alat pemuat akan sulit didapat.

Larangan pengangkutan di jalan raya dapat diberlakukan pada truck besar.

Produktivitas alat pengangkut

Selalu tergantung pada waktu siklus. Waktu siklus truck CT = LT + HT + DT + RT + ST.

Faktor yang mempengaruhi waktu siklus adalah :

1) Waktu muat, tergantung pada :

Ukuran dan jenis alat pemuat Jenis dan kondisi material yang dimuat

Kapasitas alat angkut

Kemampuan operator alat pemuat dan alat angkut.

2) Waktu berangkat atau pengangkutan tergantung pada :

Jarak tempuh alat angkut Kondisis jalan yang dilalui (kelandaian, rolling resistance, dan lain lain).

3) Waktu pembongkaran pemuatan tergantung pada :

Jenis dan kondisi material Cara pembongkaran material

Jenis alat pengangkutan.

4) Waktu kembali juga dipengaruhi hal yang sama dengan waktu pengangkutan.5) Waktu antri tergantung pada :

Jenis alat pemuat Posisi alat pemuat

Kemampuan alat pengangkut untuk berputar.

Produksi = Kapasitas x 60 x effesiensi

CT

Waktu berangkat dan kembali mengunakan grafik.Kapasitas dan berat truck

Tipe TruckHeaped capacityTruck capacityBerat kosongBerat maks

m3 (yd3)m3 (yd3)kg (lb)kg (lb)

769 C23,6 (30,9)17,5 (22,9)31178 (68750)67586 (149000)

773 B34,1 (44,6)26,0 (34,0)39396 (86869)92534 (204000)

777 C51,3 (67,1)36,4 (47,6)60055 (132442)146966 (324000)

5. ALAT GALI (EXCAVATOR)

Jenis jenis alat pengali : Front shovel (power shovel) , Backhoe, dragline, clamshell. Alat ini memakai roda ban dan crawler, tapi biasanya memakai roda crawler karena tidak banyak melakukan gerakan berpindah.

1) Front shovel (power shovel)Berfungsi untuk mengali material yang letaknya di atas permukaan tempat alat tersebut berada.Gerakan bucket menjauhi badan tractor,mengali material keras dan akan mengalami kesulitan bila material lunak.Ketinggian material lebih tinggi dari ketinggian minimum yang dibolehkan untuk mengisi bucket.Untuk material pasir dan kerikil ketinggian optimum 30 50% dari ketinggian maksimum pengalian. Tanah 40% lempung dan batuan hasil peledakan berkisar 50% dari ketinggian maksimum pengalian.Kapasitas bucket tergantung dari jenis material yang digunakan maka akan ada factor koreksi.

Prod (m3/jam = uk.bucket x 60 x BFF x eff x FPKPS

CT

Faktor koreksi (BFF) untuk alat gali

MaterialBFF (%)BFF (desimal)

Tanah dan tanah organik80 - 1100,80 - 1,10

Pasir dan kerikil90 - 1000,90 - 1,00

Lempung keras65 - 950,65 - 0,95

Lempung basah50 - 900,50 - 0,90

Batuan dengan peledakan buruk40 - 700,40 - 0,70

Batuan dengan peledakan baik70 - 900,70 - 0,90

sumber Construction planning, equipment and method 1998

Faktor pengali untuk ketinggian pengalian dan sudut putaran (FPKPS)

Presentase kedalaman optimumsudut putaran

45607590120150180

400,930,890,850,800,720,650,59

601,101,030,960,910,810,730,66

801,221,121,040,980,860,770,69

1001,261,161,071,000,880,790,71

1201,201,111,030,970,860,770,70

1401,121,040,970,910,810,730,66

1601,030,960,900,850,750,670,62

sumber Construction planning, equipment and method 1996

Catatan : sudut putaran yang paling ideal 90

Waktu suklus front shovel

Waktu kondisidetik

Waktu muat7" - 9"

Waktu berputar dengan muatan4" - 6"

Waktu bongkar2" - 4"

Waktu berputar kembali4" - 5"

2) Backhoe

Fungsi untuk pengalian saluran, terowongan atau basement.Gerakan bucket mendekati badan tractor. Bisa beroda ban dan crawler. Beroda ban biasa digunakan untuk pekerjaan umum lainnya.Produktivitas = V x 60 x S x BFF x effesiensi

CT

Waktu siklus backhoe beroda crawler (menit)

Jenis MaterialUkuran Alat

< 0,76 m30,94 - 1,72 m3> 1,72 m3

Kerikil, pasir, tanah organik0,2400,3000,400

Tanah, lempung lunak0,3000,3750,500

Batuan, lempung keras0,3750,4620,600

sumber Construction planning, equipment and method 1998

Faktor koreksi untuk kedalaman dan sudut putar (S)

Kedalaman pengalian sudut putaran

(% dari mak)45607590120180

301,331,261,211,151,080,95

501,281,211,161,101,030,91

701,161,101,051,000,940,83

901,041,000,950,900,850,75

sumber Construction planning, equipment and method 1998

3) Dragline

Alat gali yang dipakai untuk mengali material yang letak lebih tinggi dari permukaan tempat alat tersebut berada dengan jangkauan lebih jauh dari alat alat gali lainnya.Pembuatan saluran yang tanahnya mengandung air pemakaian dragline sangat menguntungkan.Dragline dioperasikan dengan sudut boom 40(.Faktor factor yang mempengaruhi produktivitas dragline :a. Jenis material

b. Kedalaman pengalian

c. Sudut swing

d. Ukuran bucket

e. Panjang boo

f. Kapasitas alat pengangkut

g. Kondisi lapangan

Produktivitas alat dihitung pada kondisi tanah asli (bank condition).

Produktivitas = prod.ideal dragline x faktor pengali x eff

Kedalaman optimum dan produktivitas ideal dragline dengan boom pendek (m dan bcm/jam)

Jenis MaterialUkuran bucket (m3)

0,290,380,570,760,961,151,341,531,91

Lempung berpasir,1,51,71,82,02,12,22,42,52,6

tabah organik537299122149168187202233

Pasir dan kerikil1,51,71,82,02,12,22,42,52,6

496995118141160180195225

Tanah umum1,82,02,42,52,62,72,83,03,2

425781104127147162177204

Lempung keras2,22,52,72,83,13,33,53,63,8

27426985104123139150177

Lempung basah2,22,52,72,83,13,33,53,63,8

dan lengket152342587385100112135

sumber Construction planning, equipment and method 1996

Faktor pengali untuk kedalaman pengalian dan pengaruh swing

Presentasesudut swing

Kedalaman

Optimum3045607590120150180

201,060,990,940,900,870,810,750,70

401,171,081,020,970,930,850,780,72

601,241,131,061,010,970,880,800,74

801,291,171,091,040,990,900,820,76

1001,321,191,111,051,000,910,830,77

1201,291,171,091,030,980,900,820,76

1401,251,141,061,000,960,880,810,75

1601,201,101,020,970,930,850,790,73

1801,151,050,980,940,900,820,760,71

2001,101,000,940,900,870,790,730,69

sumber Construction planning, equipment and method 1996

4) Clamshell

Fungsi untuk mengali tanah lepas : pasir, kerikil, batuan pecah dan lain lain. Mengangkat material secara vertical. Bucket ada 2 jenis : ringan untuk mengangkat material dan berat (biasa dipasang gigi) untuk mengali material.Produktivitas belum ada standarisasi, waktu siklus (CT) didapat dari hasil pengalaman.

Produktivitas = V x 60 x BFF x eff

CT

V = Kapasitas bucket

CT = dari hasil pengamatan

Faktor koreksi (BFF) untuk alat gali

MaterialBFF (%)BFF (desimal)

Tanah dan tanah organik80 - 1100,80 - 1,10

Pasir dan kerikil90 - 1000,90 - 1,00

Lempung keras65 - 950,65 - 0,95

Lempung basah50 - 900,50 - 0,90

Batuan dengan peledakan buruk40 - 700,40 - 0,70

Batuan dengan peledakan baik70 - 900,70 - 0,90

sumber Construction planning, equipment and method 1998

6. ALAT PERATA DAN ALAT PEMADATAN

Lahan dibersihkan (crawler tractor) kemudian ditimbun selanjutnya diratakan (motor grader) dan dipadatkan (compactor).Motor Grader

Guna meratakan dan membentuk permukaan tanah.Juga memcampur dan menebarkan tanah dan campuran aspal.

Motor grader dilengkapi blade yang disebut moldboard yang dapt bergerak tilt, pitch, dan angel dengan fleksibelitas yang besar.Panjang blade 3 5 meter.T = N x L ruas x 1

V rata - rata eff

T = lama pekerjaan diselesaikan (jam)

N = (passes) berapa kali melakukan gerakan bolak balik sampai kondisi permukaan yang diinginkan

Lruas = panjang ruas yang ditempuh dalam 1 pass (km)

Vrata - rata = kec. Rata - rata motor grader dalam 1 pass (km/jam)

Prod = 1000 x V x W x eff (m2/jam)

V = kec. Rata - rata motor grader dalam 1 pass (km/jam)

W = lebar efektif perpass (meter)

Rata - rata kec. Motor grader (km/jam)

PekerjaanKecepatan

Membuat slope4

Mengali saluran4,0 - 6,4

Perataan akhir6,5 - 14,5

Perawatan jalan6,4 - 9,7

Pencampuran14,5 - 32,2

Penebaran material9,7 - 14,5

sumber Construction planning, equipment and method 1998

Alat PemadatanAlat pemadat berupa roller. Alat alat berat yang melewati suatu permukaan proyek baik roda ban maupun crawler akan memeberikan konstribusi sekitar 75% terhadap kepadatan yang diinginkan. Faktor factor yang mempengaruhi proses pemadatan :

1) Gradasi material yang akan dipadatkan

2) Kadar air dari material (moisture content)

3) Usaha pemadatan (compactive effort)

Pemadatan juga dilakukan dengan getaran kusus pada partikel- partikel yang kering dan seragam.

Jenis material yang liat dan banyak mengandung air pemadatan dilakukan dengan memberikan tekanan diatasnya.

Tanah yang mengandung partikel halus dan sedikit lembab pemadatan dilakukan dengan memberikan tekanan dengan berat tetap (static weight), getaran (vibrating) atau keduanya.

Energi yang diberikan oleh alat terhadap permukaan tanah dengan metode :a. Kneeding / peremasan

Tanah diremas oleh gigi pada roda sehingga udara dan air yang terdapat diantara partikel material dapat dikeluarkan.

b. Static weight / pemberat

Permukaan tanah ditekan oleh suatu berat tertentu secara perlahan lahan.

c. Vibration / getaran

Tanah dibawah alat pemadat diberikan getaran yang berasal dari alat tersebut sehingga partikel tanah yang kecil dapat masuk diantara partikel partikel yang lebih besar untuk mengisi rongga yang ada.

d. Impact / tumbukan

Dengan menjatuhkan benda dari suatu ketinggian, selain tanah menjadi lebih padat, dengan proses inin partikel tanah yang lebih besar menjadi pecah sehingga butiran partikel menjadi seragam.

Alat pemadat yang cocok untuk jenis tanah tertentu

MaterialSteel wheelPneumaticVibratoryTamping footGrid

Batuan13111

Kerikil bersih atau berlumpur12111

Kerikil, berlempung12212

Pasir bersih atau berlumpur33132

Pasir, berlempung32213

Lempung berpasir atau berlumpur31213

Lempung berat31213

Keterangan : 1 = direkomendasikan

2 = dapat dipakai

3 = kurang direkomendasikan

sumber Construction planning, equipment and method 1998

7 jenis alat berat pemadatan yang dipakai untuk proyek konstruksi :1) Tamping rollerAlat pemadat berupa sheeps foot roller.Dapat bergerak sendiri atau ditarik alat lain.Mempunyai roda baja yang pada permukaanya terdapat gigi gigi.Setiap roller/rodanya mempunyai lebar dan keliling yang bervariasi.1 unit alat terdiri 1 atau lebih roda.Metoda yang digunakan kneding action (peremasan).Dengan metode ini permukaan tanah diharapkan dapat dilalui tampa banyak hambatan. Jika permukaan tanah tidak sesuai dapat disimpulkan bahwa roller yang digunakan terlalu berat atau tanah terlalu lembek untuk dipadatkan dengan metode ini. Tamping roller baik digunakan untuk jenis tanah lempung berpasir dengan kedalaman efektif pemadatan 15 25 cm.2) Modified tamping rollerDisebut juga dengan grid roller. Dengan memberikan pemberat berupa balok beton tekanan yang diberikan alat pada tanah menjadi lebih besar.Jika tanah mengandung batuan grid roller yang diberikan pemberat dapat membantu alat untuk memecahkan batuan sehingga permukaan tanah relative lebih rata.3) Smooth-wheel rollerDibagi berdasarkan tipe dan beratnya. Berat alat ini ditentukan dalam ton. Kadang kadang berat alat ini ditingkatkan dengan diberi pemberat dari air atau pasir. Jika spesifikasi alat 8 14 ton (artinya alat tanpa pemberat 8 ton + berat pemberat 6 ton jadi total dengan pemberat adalah 14 ton). Smooth-wheel roller sangat baik gigunakan untuk memadatkan material berbutir seperti pasir, kerikil, dan batuan pecah. Permukaan tanah yang telah dipadatkan dengan tamping roller akan menjadi lebih licin dan rata jika dipadatkan kembali dengan alat ini.Kepadatan efektif alat ini 10 20 cm.4) Pneumatic-tired rollerAlat ini umumnya digunakan untuk pemadatan aspal hotmix. Proses pemadatan dengan alat ini dengan metode kneeding action dan static weight. Alat ini ada yang kecil dengan jumlah as roda tandem 2 buah yang terdiri dari 4 9 roda pada setiap roda pada asnya. Roda depan dengan belakan letak tidak sejajar sehingga rongga antar roda dapat dipadatkan dengan roda belakang.Tekanan dari roda yang sangat besar serta berat alat yang cukup besar membuat alat ini mampu memadatkan tanah sampai kekedalaman yang lebih besar dari pada alat yang kecil. Alat yang kecil pemadatan untuk kedalaman 20 cm, dan alat yang besar sampai pada kedalaman 60 cm. 5) Vibrating compactor, termasuk tamping, smooth-wheel dan pneumaticJenis material seperti pasir, kerikil, dan batuan pecah dapat dipadatkan dengan lebih baik dengan alat ini karena alat ini memberikan tekanan dan getaran terhadap material dibawahnya. Partikel kecil mengisi rongga antar partikel besar. Jenis jenis alat ini adalah : Vibrating padded drum roller Vibrating steel-drum roller

Vibrating pneumatic-tired roller

Alat yang roda depan besi dan roda belakang karet digunakan untuk pemadatan tanah. Pada ban karet terdapat kembang agar alat tidak slip. Alat yang roda depan dan belakang besi (vibrating padded drum roller) digunakan untuk pemadatan aspal. Mampu memadatkan dengan lapisan 7,5 15 cm. Tapi steel-drum vibratory roller yang besar dapat mencapai 1 meter.6) Vibrating plate secara manual (manually Operated Vibratory Plate Compactor)Digunakan untuk pemadatan tanah dan aspal. Tempat alat yang besar dan digerakan secara manual kurang efektif untuk bekerja.7) Compactor manual (Manually Operated Rammer Compactor)Digunakan untuk memadatkan tanah kohesif dan tanah campuran. Digerakan secara manual.Produktivitas alat pemadat

Untuk mendapatkan produktivitas yang efektif maka ketebalan lapisan yang akan dipadatkan haruslan kecil, untuk semua roller kecuali Vibratory dan pneumatic roller yang besar ketebalan yang disarankan 15 20 cm. Peneumatic roller ketebalan pemadatan 30 cm. Vibratory roller ketebalan tergantung jenis tanah dan berat alat. Untuk tanah berbutir ketebalan efektif 20 122 cm tergantung berat alat. Untuk batuan ketebalan sampai 210 cm.Prod = 10 x W x S x L x eff P

P = jumlah pass yang diperlukan (ccm/jam)W = lebar pemadatan perpass (m)

S = Kecepatan pemadat (km/jam)

L = Ketebalan lapisan yang diinginkan (cm)Jumlah pass yang diperlukan tergantung pada jenis tanah, densitas (kepadatan) (g/cm3, lb/cuft) tertentu. Grafik menghitung jumlah pass dengan kepadatan tanah yang diinginkan.

7. ALAT PENGANGKAT (CRANE)

Yang biasa digunakan untuk alat pengangkat pada proyek adalah crane. Cara kerja adalah mengangkat material yang dipindahkan, memindahkan secara horizontal, kemudian menurunkan di tempat yang diinginkan. Tipe tipe crane dipilih sesuai dengan kondisi proyek.Tipe crane yang umum dipakai :

1) Crane beroda crawler (crawler crane)

Tipe ini mempunyai bagian atas yang dapat bergerak 360(. Dapat bergerak pada sat melakukan pekerjaan dewngan roda crawlernya. Untuk mobilisasi alat crane diangkut dengan lowbed trailer kemudian boom crane dibongkar beberapa bagian untuk memudah pengangkutan. Pada waktu pengoperasian alat yang diperhatikan sekali posisi alat benar benar water level keseimbangan alat dan penurunan permukaan tanah akibat beban alat tersebut.. Untuk kondisi tanah yang jelek alat harus didirikan diatas matras. Pada beberapa crane memiliki crawler lebih panjang untuk menjaga keseimbangan alat.2) Truck crane

Untuk mobilisasi alat ini dapat bergerak sendiri dan bagian bagian boom crane tetap dibongkar. Bagian atasnya dapat berputar 360(. Untuk keseimbangan alat crane ini memiliki kaki(outringger). Dalam pengoperasian kaki harus dipasang dan roda diangkat dari tanah sehingga keselamatan kerja terjaga.semakin keluar outringger semakin stabil. Crane jenis ini sangat tidak stabil oleh karena itu perlu diperhatikan kondisi tempat bebas guncangan, permukaan tanah yang datar(water level), cuaca tampa angin.Jenis lain dari truck crane adalah hydraulic crane / telescopic crane. Boomnya dapat diperpanjang dan diperpendek sesuai kebutuhan dengan bantuan system hidrolis.

3) Truck crane untuk lokasi terbatas

Tipe ini diletakkan diatas dua buah as tempat kedua as ban dapat bergerak secara simultan. Dengan kelebihan itu crane ini dapat bergerak lebih leluasa. Alat pengerak crane ini adalah roda yang sangat besar yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan alat dalam bergerak dilapangan. Alat ini mempunyai kecepatan 30 mph dijalan raya. Alat ini memiliki joy stick sehingga fungsi sung si alat dapat dilakukan secara bersama sama. Letak operator crane pada bagian deck yang dapat berputar dan ada juga jenis lain bagian atas sehingga operator bergerak bersama material diangkatnya.4) Truck crane untuk segala jenis lokasi

5) Tower crane

Merupakan alat yang digunakan untuk mengangkat material secara vertical dan horizontal kesuatu tempat yang tinggi pada ruang gerak yang terbatas. Tipe crane dibagi berdasarkan cara crane tersebut berdiri yaitu :1) Free Standing Crane (Crane yang berdiri bebas)

Berdiri diatas pondasi yang kusus untuk alat ini.Jika mencapai ketinggian yang besar kadang kadang digunakan pondasi tiang pancang. Syarat pondasi crane tahan terhadap momen, berat crane, berat material diangkat.Bagian bagian dari crane ini adalah tiang utama (mast) diletakkan diatas dasar deberi ballast sebagai penyeimbang (counterweight). Tipe jip (lengan tower) ada 2 yaitu saddle jib (lengan yang mendatar dengan sudut 90( terhadap mast(tiang tower) dapat bergerak 360() dan luffing jib (sudut antara tiang dengan jib dapat diatur lebih 90( sehingga hambatan pada saat lengan berputar dapat dihindari.

2) Rail Mounted crane (Crane diatas rel)

Pengunaan rel pada rail mounted crane mempermudah alat untuk bergerak sepanjang rel.Gerakan crane tidak boleh terlalu cepat agar tetap seimbang. Kelemahan harga rel yang mahal dan rel harus diletakan pada tempat yang datar.Crane ini digerakan dengan motor pengerak jika kemiringan tiang melebihi 1/200 motor pengerak tidak mampu mengerakan.Kemudian disaign rel pada tikungan agar crane dapat bergerak secara baik.Ketinggia maksimum 20 meter dengan beban diangkat tidak lebih 4 ton hal ini untuk menghindari jungkir saat crane bergerak.

3) Tied-in tower crane (Crane yang ditambatkan pada bangunan)

Crane dapat berdiri bebas pada ketinggian kurang dari 100 meter. Jika diperlukan ketinggian lebih 100 m maka crane harus ditambatkan atau dijangkar pada bangunan sehingga gaya horizontal dapat ditahan. Sehingga dapat dicapai ketinggian crane 200 meter.4) Climbing crane (Crane panjat)

Pemilihan ini dipakai karena lahan yang sangat terbatas. Crane ini ditempatkan di dalam bangunan atau inti bangunan. Crane naik bersamaan dengan struktur naik. Pengangkatan crane dimungkinkan dengan adanya dongkrak hidrolis (hydraulic jacks).Bagian bagian Crane Mast / tiang utama : tiang vertikal yang berdiri diatas base atau dasar. Jib: merupakan tiang horizontal yang panjangnya ditentukan berdasarkan jangkauan yang diinginkan.

Counter jib : tiang penyeimbang

Counter weight : dipasang di counter jib untuk peyeimbang beban

Trolley : Alat yang bergerak sepanjang jib untuk memindahkan material secara horizontal

Hook (kait) : dipasang pada trolley dan kait ini bergerak secara vertical untuk mengangkat material.

Tie ropes : kawat yang menahan jib supaya tetap pada kondisi 90( terhadap tiang utama.

Ruang operator : terdapat pada bagian atas tiang utama sebelum jib

Slewing ring : berada dibawah ruang operator berfungsi untuk memutar jib.

Climbing device : alat penambah ketinggian crane.

Kriteria Pemilihan Tower Crane

Pemilihan didasarkan pada : kondisi lapangan yang tidak luas, ketinggian yang tidak terjangkau oleh alat lain, tidak dibutuhkan pergerakan alat, ditempatkan pada tempat yang tetap selama proyek beroperasi dan mudah pembongkarannya. Pemilihan jua mempertimbangkan :

Situasi proyek

Bentuk struktur bangunan

Kemudahan operasional baik pada saat pemasangan maupn pada saat pembongkaran

Ketinggian struktur bangunan yang dikerjakan.

Pemilihan kapasitas tower crane didasarkan pada :

Berat, dimensi, dan daya jangkau pada beban terberat

Ketinggian maksimum alat

Perakitan alat di proyek

Berat alat yang harus ditahan oleh strukturnya.

Ruang yang tersedia untuk alat.

Luas area yang dijangkau oleh alat

Kecepatan alat untuk memindahkan material

Kapasitas Tower Crane

Apabila beban material diangkut lebih dari kapasitasnya maka terjadi jungkir pada crane. Oleh karena itu sebaiknya :

Untuk mesin beroda crawler adalah 75% dari kapasitas alat.

Untuk mesin beroda ban karet adalah 85% dari kapasitas alat

Untuk mesin yang memiliki kaki (outringger) adalah 85% dari kapasitas alat.

Faktor luar yang perlu diperhatikan dalam menentukan kapasitas alat adalah :

Kekuatan angin terhadap alat

Ayunan beban pada saat dipindahkan

Kecepatan pemindahan material

Pengereman mesin dalam pergerakannya.

Kapasitas pengangkatan material oleh crane ditentukan berdasarkan table table dan grafik dibawah ini.Sebaiknya untuk perhitungan beban ditambah 5% dari total beban utuk factor keamanan.Kapasitas angkat untuk 200 ton crawler crane dengan boom 180 ft

Radius KapasitasRadius KapasitasRadius Kapasitas

(ft)(lb)(ft)(lb)(ft)(lb)

32146300803920013017900

36122900853580013516700

40105500903280014015500

4589200983020014514500

50769001002790015013600

55672001052580015512700

60594001102390016011800

65530001152220016511100

70476001202060017010300

7543100125192001759600

sumber Construction planning, equipment and method 1996

Kapasitas angkat untuk25 ton hidrolik truck crane (lb)

Radius Panjang boom (ft)

Beban (ft)31,5404856647280

12500004500068700

1541500390003440030000

20295002950027000248002270021000

2519600199002010020100191001770017100

30145001470014700148001480014200

351120011300114001140011400

4088008900900090009000

457200730073007300

505800590060006000

55480049004900

60400040004000

6531003300

702700

752200

sumber Construction planning, equipment and method 1996

Kapasitas angkat tower crane (lb)

Jib ModelL1L2L3L4L5L6L7Jangkauan

Maks.Jangkauan104'123'142'161'180'199'218'kait

Kait

2760027600276002760027600276002760010'-3"

2760027600276002760027600276002760088'-2"

2760027600276002760027600276002580094'-6"

27600276002760027600276002580024200101'-0"

27600276002760027600268002490023400104'-0"

Untuk two-part line276002760027600252002360022200109'-8"

crane (crane 276002760025600233002180020500117'-8"

dengan dua kabel270002700025100228002130020100120'-0"

pada kaitnya)263002630024300222002070019500123'-0"

2480022800208001930018300130'-0"

2240020700187001740016400142'-0"

19500176001630015400150'-0"

18800168001570014800155'-0"

17900162001510014200161'-0"

152001420013300170'-0"

142001320012400180'-0"

1230011600190'-0"

1170010800199'-6"

9700218'-0"

Jib ModelL1L2L3L4L5L6L7Jangkauan

Maks.Jangkauan100 3/4'119 3/4'138 3/4'157 3/4'176 3/4'195 3/4'214 3/4'kait

Kait

5520055200552005520055200552005520013'-6"

5520055200552005520055200552005520048'-9"

5520055200552005520055200552005140051'-0"

5520055200552005520055200515004850053'-6"

5520055200552005520055200552005520013'-6"

5520055200552005520055200552005520048'-9"

Untuk four-part line5520055200552005520055200552005140051'-0"

crane (crane 5520055200552005520055200515004850053'-6"

dengan empat kabel5520055200552005520051300483004560056'-6"

pada kaitnya)5520055200552005070047100446004210060'-6"

4620046200462004280019700374003520070'-0"

3940039400394003650034100319002990080'-0"

3460034600346003190029700177002610090'-0"

30700307003070028200261002410022600100'-9"

278002780025600236002170020300110'-0"

254002540023200213001960018300119'-9"

2310021100193001770016400130'-0"

2130019400178001630015100138'-9"

17600162001470013400150'-0"

16400151001380012700157'-9"

136001240011400170'-0"

129001180010800176'-9"

1150010600180'-0"

107009800190'-0"

102009300195'-9"

9100200'-0"

8300210'-0"

8100214'-9"

Berat Counterweight (lb)

JibL1L2L3L4L5L6L7

105-HP hoist unit AC37200476005080037200408004400054400

165-HP hoist unit AC34000440004760034000408004080040800

Pemasangan dan Pembongkaran Tower CraneDipakai jika diperlukan pengangkatan material secara vertical dan horizontal. Jangkauan ketinggian yang cukup jauh pemasangan tower crane dilakukan secara bertahap mengunakan mobile crane. Yang jadi perhatian adalah pondasi tower crane dan tenaga listrik pengoperasian memadai dalam pengoperasiannya.Langkah pemasangan tower crane :

1. Menempatkan keempat kaki crane pada permukaan mendatar block dooting tepat ditengah tengah dan kaki itu dicor sehingga menjadi 1 bagian dengan block footing.

2. Pemasangan mast atau tiang harus benar benar tegak lurus, saat pemasangan mast juga dipasang climbing divice sebagai alat penambah ketinggian.

3. Slewing dipasang diatas mast selanjutnya pemasangan operator cabin.

4. Pemasangan counter jib. Jib beserta trolley dan hook, dan counter jib.

5. Bila ketinggian tower ditambah maka climbing divice dioperasikan. Perhatian ketinggian tower crane harus 4 6 meter lebih tinggi dari permukaan tertinggi yang akan dilayani.Penambahan ketinggian diperhatikan apakah alat Bantu sudah siap pakai, tambahan tiang sudah disediakan dan cuaca dilokasi proyek tidak berangin.Pembongkaran crane kebalikan dari tahap pemasangan. Perlu jadi perhatikan pada saat pembongkaran lokasi suadh tidak luas karena bangunan sudah didirikan akibatnya tingkat kecelakaan sangat tinggi untuk itu perlu orang yang sudah berpengalaman dan tidak takut dengan ketinggian.

8. ALAT PEMANCANG TIANG

Pondasi tiang pancang ada dua jenis : precast-prestressed (dipasang dengan bantuan alat pancang), cast-in-place (dipasangan dengan melakukan pengeboran tanah kemudian dicor beton).Alat Alat Pancang

Jenis jenis alat pemancang tiang :

a) Drop hammer

Drop hammer adalah palu berat yang diletakan pada ketinggian tertentu diatas tiang.Palu dilepas dan jatuh mengenai bagian atas tiang.Untuk menghindari supaya kepala tiang tidak rusak maka diberi topi atau cap sebagai penahan energi (shock absorber).biasanyan terbuat dari kayu.Ukuran palu biasanya 250 1500 kg. tinggi jatuh 1.5 7 metertergantung jenis bahan dasar pondasi.Sebaiknya untuk energi yang besar mengunakan palu yang besar dengan tinggi jatuh yang rendah. Pemancangan tiang dilakukan secara perlahan. Jumlah jatuhnya palu per menit (blow per minute) dibatasi pada 4 8 kali. Jika jumlah tiang dipancang tidak banyak maka alat ini efektif untuk digunakan.Kelebihan alat ini:

a. Investasi yang rendahb. Mudah dalam pengoperasian

c. Mudah dalam mengatur energi perblow dengan mengatur tinggi jatuh.Kekurangan alat ini :

a. Kecepatan pemancangan yang kecil

b. Kemungkinan rusaknya tiang akibat tinggi jatuh besar.

c. Kemungkinan rusaknya bangunan di sekitar lokasi akibat getaran pada permukaan tanah.

d. Tidak dapat digunakan pada pekerjaan di bawah air.

b) Diesel hammer (pemancang diesel)

Tipe ini lebih sederhana disbanding jenis hammer lainnya. Diesel hamer memiliki 1 silinder dengan 2 mesin, piston atau ram, tangki bahan baker,tangki pelumas, pompa bahan baker, injector, dan mesin pelumas. Energi alat ini didapat dari berat ram yang menekan udara didalam silinder.Kelebihan alat ini :

a. Ekonomis dalam pemakaian.

b. Mudah pemakaian didaerah terpencil.

c. Berfungsi dengan baik pada daerah dingin.

d. Mudah dalam perawatan.

Kekurangan alat ini :

a. Kesulitan dalam menentukan energi per blow.

b. Sulit dipakai pada tanah lunak.

c) Hydraulic hammer (pemancang hidrolis)

Cara kerja alat ini berdasarkan tekanan pada cairan hidrolis. Salah satu hammer tipe ini dimanfaatkan untuk memancangkan pondasi tiang baja H dan pondasi lempengan baja dengan cara dicengkram, didorong dan ditarik. Dengan alat ini tekanan pada pondasi dapat mencapai 140 ton. Getaran dan polusi udara dengan alat ini dapat dikurangi.Alat ini baik digunkan jika ada keterbatasan daerah operasi karena tiang pancang yang dimasukan cukup pendek. Untuk memperpanjang tiang maka dilakukan penyambungan pada ujung ujungnya.d) Vibratory pile driver (pemancangan dengan getaran)

Alat ini sangat baik digunakan pada tanah lembab. Jika dilokasi berupa pasir kering maka pekerjaan sangat sulit Karena tidak terpengaruh oleh getaran alat ini. Alat ini memiliki batang horizontal dengan beban eksentris. Pada saat pasangan batang berputar dengan arah yang berlawanan, berat yang disebabkan oleh beban eksentris menghasilkan getaran pada alat. Getaran yang dihasilkan menyebabkan material disekitar pondasi yang terikat pada alat ikut bergetar.Pada pengoperasian biasanya lead / pengatur letak tiang tidak digunakan dengan demikian maka biasanya alat ini dipasangkan pada crane dengan ukuran yang kecil. Tenaga yang diperlukan untuk pengetaran alat dihasilkan dari tenaga listrik atau tenaga hidrolis.Efektivitas alat ini tergantung pada : amplitude, momen eksentrisitas, frekuensi, berat bagian bergetar, dan berat lain tidak bergetar. Amplitudo adalah gerakan vertical alat pada saat bergetar yang dihitung dalam millimeter. Dengan diketahui momen eksentrisitas maka ukuran alat dapat diketahui. Nilai momen eksentrisitas merupakan hasil perkalian dari berat eksentrisitas dikalikan dengan jarak antar pusar rotasi dengan titik pusat gravitasi eksentris. Frekuensi adalah banyak getaran alat per menit. Pengaruh jenis tanah, pada tanah liat frekuensi lebih kecil disbanding tanah berpasir. Yang dimaksud bagian bergetar adalah tiang, kepala alat, selubung alat. Bagian alat yang tidak ikut bergetar adalah motor pengerak dan mekanisme suspensi.Penahan dan pengatur letak tiangUntuk mengatur tempat tiang akan diletakkan sehingga kekeliruan seperti tiang miring, tiang tidak empatya dapat dihindari. Alat ini dinamakan Lead atau bingkai. Lead yang umum dipakai adalah fixed lead, swing lead, dan hydraulic lead. Dengan adanya lead hammer menumbuk tiang tepat ditengah tengah permukaan atas tiang.a. Fixed leadPengaturan posisi tiang dengan cara ini mengunakan lead yang terdiri dari rangkaian baja dengan tiga sisi berkisi seperti boom pada crane dan sisi yang satu terbuka. Sisi yang terbuka adalah tempat tiang diletakkan. Pada rangkaian ini terdapat rel atau alur tempat hammer akan bergerak. Pada sat penumbukan tiang, lead diletakan dengan bagian bawahnya disambungkan dengan crane atau pelat pemancang sehingga posisi tiang menjadi benar.b. Swing lead

Jika lead tidak disambungkan dengan crane atau pelat pemancang pada bagian bawahnya maka lead jenis ini dinamakan swing lead. Pengunakan lead ini memungkinkan pemancangan tiang yang jaraknya dari badan alat relative jauh. Kelemahan tipe ini adalah sulitnya mengatur tiang tetap vertical.

c. Hydraulic lead

Sistem yang digunakan pada metode ini dengan mengunakan silinder hidrolis sebagai pengaku. Silinder hidrolis tersebut merupakan penghubung bagian bawah lead dengan pemancang. Dengan system ini pengaturan posisi tiang dapat dilakukan secara lebih akurat dan cepat. Metode ini lebih mahal dengan fixed lead, namun dengan produktivitas yang besar maka pengunaan metode ini menjadi bahan pertimbangan yang baik. Lebih lebih alat ini sering dipakai.Pemilihan alat pemancang tiang

Kriteria pemilihan alat pancang tiang dalam suatu proyek :

A. Jenis material, ukuran, berat dan panjang tiang yang akan dipancang.

B. Bagaimanan kondisi lapangan yang mempengaruhi pengoperasian, seperti apakah pemancangan di bawah air atau lokasi terbatas.

C. Hammer yang akan dipilih harus sesuai dengan daya dukung tiang dan kedalaman pemancangan.

D. Pilihlah alat yang paling ekonomis dengan kemampuan alat yang sesuai dengan yang dibutuhkan.

E. Jika Lead digunakan maka pilihlah tipe yang akan dipakai, ukuran rel untuk hammer, panjang hammer, dan tiang yang akan dipancang.

Perhitungan pemancangan tiang

Perhitungan daya dukung tiang pancang tergantung pada jenis tanah, alat pemancang tiang, dan tiang itu sendiri. Pada proses pemancangan 3 faktor itu jadi perhatian dan setelah selesai dipancang factor alat tidak jadi pertimbangan lagi. Dalam menghitung daya dukung tiang pancang yang perlu diperhatikan adalah kekuatan tiang pada saat pemancangan dan kekuatan tiang untuk memikul beban bangunan diatasnya.Untuk alat pemancang diesel hammer maka daya dukung tiang adalah :

R= 2E x W x 1

S + K W + P SF

R = Daya dukung tiang (ton)

W = Berat massa yang dijatuhkan (ton)

K = perpendikan elastis total dari kepala tiang dan tanah

E = Energi alat pancang (ton-cm)

S = Penetrasi pukulan terakhir (cm)

P = Berat tiang pancang

SF= factor keamanan (3 atau 4)

Pelaksanaan pemancangan tiangPada pelaksanaan pemancangan tiang kondisi alat pemancang, kondisi tiang pun perlu diperhatikan. Tiang sebaiknya lurus dengan permukaan rata dan tidak retak. Untuk itu dalam penanganan tiang perlu dilakukan secara hati hati. Penanganan tiang pada saat dibawa kelokasi proyek ditumpuk diproyek, dan pada saat diangkat ke titik pemancangan harus dilakukan dengan aturan tertentu.Tiang yang akan dipancang, mula mula diberi bantalan dan cap sebagai pengaman dari keretakan akibat tumbukan. Kemudian tiang diangkat sampai pada posisi sejajar dengan lead. Tumbukan pertama dilakukan secara perlahan untuk memastikan bahwa tiang sudah tepat pada posisinya dan water level. Bila posisi sudah bebar maka tumbukan dapat dilanjutkan sampai tiang masuk kedalam tanah dan mencapai tanah keras atau sampai perlu dilakukan penambahan tiang. Perlu diperhatikan bahwa jumlah tumbukan tidak terlalu banyak untuk menghindari terjadinya keretakan pada tiang. Jika bantalan dan cap sudah rusak sebelum tumbukan selesai maka perlu dilakukan pengantian sebelum tumbukan dilanjutkan.9. ALAT PEMORESES AGREGAT DAN PENGANGKUTANNYA

Pemanfaatan agregat pada proyek sangat luas salah satu untuk campuran beton dan aspal.Crusher adalah alat pemecah batuan berfungsi untuk memecah batuan alam menjadi ukuran yang lebih kecil sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan juga langsung memisahkan batuan dengan mengunakan saringan (screen). Untuk memasukan batuan dalam crusher digunakan feeder dan untuk mendistrubusikan agregat hasil pemecahan dan mengantarkan kembali agregat yang belum memnuhi spesifikasi kedalam crusher dugunkan conveyor dalam system kerja crusher.CRUSHERTerdiri dari beberapa bagian yaitu :

Crusher primer (primary crusher) : Setelah batuan diledakan dimasukan kedalam crusher primer. Crusher sekunder (secondary crusher) : Hasil crusher primer dimasukan kedalam crusher sekunder untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Crusher tersier ( tertiary crusher) : Bila spesifikasi yang diingikan belum tercapai maka dimasukan ke crusher tersier dan seterusnya.Berdasarkan cara crusher memecah batuan dibagi atas : Crusher yang memecah batuan dengan memberikan tekanan pada batuan adalah jaw, gyratory dan roll crusher.

Impact crusher menghancurkan batuan dengan tumbukan pada kecepatan tinggi.

Pada saat batuan masuk kedalam crusher maka terjadi reduksi ukuran batuan itu. Reduksi tersebut ditetapkan dalam rasio reduksi. Pada jaw crusher rasio didapat dari jarak crusher di bagian atas dibagi jarak bukaan dibagian bawah. Sedangkan pada roller crusher, rasio didapat dari ukuran batuan terbesar yang melewati crusher dibagi ukuran bukaan crusher.

Jenis crusher beserta rasio reduksinya

Tipe crusherRasio reduksi

Jaw

- Gyratory4 : 1 - 9 : 1

- True3 : 1 - 10 : 1

Cone (standard)4 : 1 - 6 : 1

Roll

- Single rollMax 7 : 1

-double rollMax 3 : 1

ImpactSampai 15 : 1

sumber Construction planning, equipment and method 1996

Dari pengalam dalam industri crusher didapat hasil bahw pada setiap pengaturan bukaan tertentu 15% dari batuan yang melewati bukaan tersebut mempunyai ukuran lebih besar dari bukaan. Dengan demikian, batuan yang dihasilkan dari crusher dan kemudian disaring maka 15% dari batuan tidak akan lolos saringan.Diagram aliran Material pada Crusher

Mulai

Ya

Tidak

Tidak

ya1. Jaw crusherCara kerja alat ini adalah dengan menggerakan salat satu jepit, sementara jepit yang lainnya diam. Tenaga yang dihasilkan oleh yang bergerak mampu menghancurkan batuan yang keras. Bagian terlemah adalah toggle yang dapat rusak jika mengenai benda yang tidak dapat dihancurkanatau mengalami kelebihan kapasitas. Bagian atas jaw crusher sebaiknya minimal 5 cm lebih besar dari batuan terbesar yang akan dihancurkan.Kapasitas crusher ditentukan oleh ukuran crushernya. Table dibawah ini merupakan kapasitas crusher dengan tipe blake berdasarkan ukuran bukaanya dan ukuran crusher.

Kapasitas Jaw crusher (ton/jam)

Ukuran crusherUkuran bukaan bawah crusher (mm)

(mm)2538516476102127

254 x406101418

254 x 50812182331

381 x 61024313845

381 x 76630394856

245 x 89142556984113

610 x 9166986103136

762 x 1068113136181226

916 x 1068127145181226

916 x 1220136158202249

1068 x 1220149172226272

1220 x 1542200254309

1422 x 1832286345

sumber Construction planning, equipment and method 1996

Ket : kolom pertama, angka pertama merupakan lebar bukaan feeder (mm) angka kedua merupakan

lebar lempengan jaw (mm)

Gradasi hasil jaw crusher (presentase lewat)

Ukuran saringanUkuran bukaan bawah crusher (mm)

(mm)2538516476102127

12785

11477

1028569

8975

76856654

7079

6485735646

577866

518569594638

44766251

38856654463731

3272564639

2585594637332621

196646363126

16563931

1346332622191613

1036262618

62619161311

31611108

1,696

2. Roll crusher

Digunakan sebagai crusher skunder atau tersier setelah batuan melewati crusher tipe lain yang berfungsi sebagai crusher primer. Roll crusher terdiri dari single roll dan double roll. Single roll digunakan untuk memecah batuan yang lembab dan tidak menguntungkan jika digunakan untuk memecah batuan yang abrasif. Ukuran maksimum material yang masuk kedalam roll crusher tergantung pada diameter roll atau roda. Ukuran batuan yang terlalu besar akan terlempar keluar sebelum masuk diantara roda. Ukuran maksimum batuan yang dapat lewat di antara 2 roda ditentukan dengan rumus :A 0,085 R + C

R = jari jari roda dan C = ukuran batuan hasil dari crusher yang diinginkan.Kapasitas roll crusher tergantung pada jenis batuan, ukuran crusher primer, ukuran batuan yang diinginkan, lebar roda, dan kecepatan roda berputar. Table dibawak memberikan kapasitas roll crusher dalam ton/jam yang dapat digunakan dalam mengestimasi kapasitas yang sebenarnya dari roll crusher.

Kapasitas roll crusher (ton/jam)

Ukuran crusherUkuran bukaan bawah crusher (mm)

(mm)6131925385164

414'41613,627,236,249,777104127

610'41613,627,236,249,777104127

763'45613,627,240,75986113,1140

763'55818,136,249,767,9104140172

1016'50818,131,745,263,495122158,5

1016'61018,136,254,377113,1149,5190

1374'61021,743,564,386130173,8217,5

sumber Construction planning, equipment and method 1996

Ket : Pada kolom pertama angka pertama merupakan diameter roll sedangkan angka kedua

merupakan ketebalan roll.

Gradasi hasil roll crusher (presentase lewat)

Ukuran saringanUkuran bukaan bawah crusher (mm)

(mm)6131925385164

6485

5778

518569

447662

38856654

32725646

2585594637

198566463631

1672563931

13855946332622

10674636262618

85639

685463326191613

5663726

34626191611108

1,626161196

CONVEYOR BELT

Merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan tanah, pasir, kerikil batuan pecah beton dan lain lain. Kapasitas pemindahan material oleh belt conveyor cukup tinggi karena material dipindahkan secara terus menerus dalam kecepatan yang relative tinggi. Bagian dari belt conveyor adalah belt atau ban berjalan, idler, unit pengendali, pulley dan struktur penahan. Jika jarak pindah dekat maka portable dapat digunakan.Dalam pengoperasian saat material dilepas dari ujung conveyor material mengalami segresi / pemisahan ukuran. Untuk menghindari tersebut Peurifoy (1996) menyarankan pada ujung conveyor material jangan dijatuhkan secara bebas. Jadi dapat digunakan alat tambahan berupa rock ladder untuk menghindari segresi. Dan sebaiknya tinggi jatuh material jangan terlalu besar.1. Belt

Terdiri dari beberapa lembar (ply) bahan yang distukan dengan semacam perekat. Jumlah lapisan dapat 4,6,7,8, dan seterusnya, sedangkan berat setiap lapisan adalah 28, 32, 36, 42 oz dan seterusnya. Bagian permukaan belt ditutupi oleh karet yang berfungsi untuk menghindari terjadinya abrasi akibat gesekan material.2. Kapasitas Belt

Formula yang digunakan untuk kapasitas beltT = 60ASW

2000

T = Berat material (ton/jam, A = Potongan luas areal material (sq ft) S = kecepatan ban (ft/menit), W = Berat jenis material (lb/cft)Luas areal material tergantung dari lebar belt, kedalaman material, sudut kemiringan material (angle of repose), lebar ban yang dimuati material. Material sebaiknya diletakan ditengah dan sisi pingir tidak boleh kurang dari 0,05w + 1 in. table bawah merupakan potongan luas area material dengan lebar ban dan sudut kemiringan yang berbeda.Potongan luas area material dengan lebar ban dan sudut kemiringan yang berbeda

Luas Luas tambahan (ft2) untuk Luas total (ft2) untuk sudut

Lebar belt (in)o,o5w + 1 (in)rata - ratasudut kemiringankemiringan

beban (ft2)102030102030

161,80,0720,0290,0590,0900,1010,1310,162

181,90,0960,0380,0780,1180,1340,1740,214

202,00,1220,0480,0980,1500,1700,2200,272

242,20,1850,0720,1460,2250,2570,3310,410

302,50,3030,1180,2380,3650,4210,5410,668

362,80,4500,1740,3510,5400,6240,8010,990

423,10,6270,2410,4880,7490,8681,1151,376

483,40,8330,3210,6490,9921,1541,4821,825

543,71,0680,4080,8261,2641,4761,8942,332

604,01,3330,5101,0271,5751,8432,3602,908

sumber Construction planning, equipment and method 1996

Kapasitas angkut conveyor (ton/jam) pada lebar yang berbeda untuk kecepatan 100 fpm

Lebar belt (in)Berat material (lb/cft)

305090100125150160180200

1491528313946495662

16132138425263677583

181627485467818697107

202033606783100107120133

24305090100125150160180200

304779142158197236252284315

3680117210234292351374421467

42100167300333417500534600667

48138230414460575690736828920

5417829753459374189094810701190

602223696447389221110118013301480

sumber Construction planning, equipment and method 1996

Kecepatan maksimum conveyor (fpm) yang tergantung pada jenis material dan lebar belt

Jenis dan kondisiLebar belt (in)

material1416182024303642485460

Batubara, kerikil,

batu berukuran

tidak seragam,300300350350400450500550600600600

abu dan material

sejenis

Batubara, arang

berukuran seragam250250250300300350350400400400400

dan material yang

dapat dipecahkan

Pasir kering dan

basah400400500600600700800800800800800

Material abrasif

halus250250300400400500500500500500500

Batu besar dan

material abrasif----350350400400400400400

besar

sumber Construction planning, equipment and method 1996

3. Idler

Merupakan alat menahan ban. Idler bagian atas (trouhing idler) yang menahan beban berbentuk trapezium dimana sepertiga lebar di bagian tengah rata dengan kedua bagian sisi yang miring, sedangkan idler bagian bawah (return idler) berbetuk rata.Untuk menentukan daya angkut belt conveyor maka tenaga yang diperlukan oleh idler untuk bergerak perlu ditetapkan. Tenaga tersebut tergantung dari tipe dan ukuran idler, berat bagian yang berputar, berat ban, dan berat material. Idler yang dilengkapi dengan anti friksi memiliki factor friksi yang tercantum pada table dibawah ini.

Faktor friksi

Diameter idler4 in5 in6 in7 in

Faktor friksi0,03750,0360,0300,025

sumber Construction planning, equipment and method 1996

4. Tenaga untuk menggerakan belt

Sejumlah tenaga luar dibutuhkan untuk mengerakan sebuah conveyor belt. Tenaga itu diperlukan untuk mengerakan belt dalam keadaan kosong, memindahkan beban secara horizontal serta mengangkat atau menurunkan beban secara vertical. Ketiga tenaga tersebut kemudian dijumlahkan untuk mengetahui tenaga total yang dibutuhkan.Tenaga yang dibutuhkan untuk mengerakan belt kosong tergantung dari tipe idler, diameter dan jarak antar idler, serta panjang, berat, dan kecepatan belt. Energi yang dibutuhkan ditentukan dengan rumus :

E = LSQC

E = energi (ft lb / menit), L = panjang belt (ft), S = kecepatan belt (fpm), C = factor friksi (dari table) dan Q = berat bagian yang bergerak untuk setiap 1 ft conveyor jika rumus diatas diturunkan jadi hourse power maka menjadi :

Pk = LSCQ 33000

Sedangkan tenaga yang dibutuhkan untuk mengerakan beban secara horizontal didasarkan atas rumus :

Ph = LSCW

33000

W = berat beban (lb) pada setiap 1 ft jika berat beban yang dipindahkan dihitung dengan satuan ton/jam maka rumus diatas menjadi :

Ph = LCT

990

T = berat material yang dipindahkan per jam (ton/jam)

Untuk memnaikan dan menurunkan beban secara vertical tenaga yang dibutuhkan adalah tenaga untuk mengerakan keelevasi yang dituju. Rumus yang digunakan untuk menghitung tenaga agar material sampai keelevasi yang dituju adalah :Pv = TH

990

H = ketinggian elevasi yang dituju (ft)Maka jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk memindahkan material adalah :

P = Pk + Ph ( Pv

Jika material yang diangkut akan diturunkan maka Pv merupakan pengurangan sedangkan jika material akan dinaikan kesuatu elevasi tertentu Pv dijumlahkan.

5. Feeder

Feeder yang diletakkan dibagian awal sebuah system conveyor berfungsi untuk mengatur agar material yang diletakkan diatas belt seragam dalam jumlah. Ada beberapa macam feeder yang umum digunakan antara lain : apron, reciprocating, rotary vane, dan rotary plow.10. ALAT PEMROSES BETON DAN ASPAL

ALAT PEMROSES BETONBeton adalah campuran semen, agregat dan air. Pasta adalah Semen dan air. Agregat yang digunakan adalah agregat kasar dan agregat halus. Kadang ditambah zat aditif seperti plasticizer yang berfungsi mempermudah pelaksanaan, retarder yang berfungsi memperlambat pengerasan, dan hardening accelerator untuk mempercepat penguatan beton. Campuran beton yang normal adalah bagian agregat dan bagian pasta berdasarkan volume dengan rasio air semen berkisar antara 0,4 0,7 berdasarkan berat.

Pekerjaan dalam pembuatan beton meliputi berikut ini :

A. Pengukuran berat setiap komponen beton

B. Pencampuran bahan beton.

C. Pemindahan campuran beton.

D. Penempatan.

E. Konsolidasi.

F. Pengeringan

Kriterian beton dengan campuran yang baik : kemudahan untuk dicampur dan dipindahkan, seragam, tidak mengalami segresi, dan memenuhi seluruh cetakan.

Agar produktivitas besar dan keseragaman dapat dipertahankan maka diperlukan peralatan yang mendukung. Peralatan itu antara lain :

Peralatan pencampur beton (concrete bathing and mixing)

Peralatan pemindahan campuran beton.

Peralatan pengecoran.

1. Pencampuran beton.Agregat pada batching plant diletakan pada staple material / storage bin. Baik pada storage bin maupun staple material agregat dipisahkan menjadi empat bagian yaitu butir kasar (split), butir menegah, butir halus, dan pasir. Sedangkan semen diletakan pada suatu tabung yang disebut cement silo. Tabung ini tertutup rapat sehigga semen tetap dalam keadaan kering.

Pada saat pencampuran, agregat dikeluarkan dari pintu pada bagian bawah storage bin. Sedangkan batching plant yang mengunakan staple material sebagai pemisah agregat, agregat dipindahkan dengan mengunakan dragline. Agregat dari storage bin maupun dari staple material kemudian ditakar dengan mengunakan timbangan. Semen juga dikeluarkan dari silo dari pintu pada bagian bawah tabung dan ditakar. Penakaran ini berfungsi agar diperoleh proposi setiap bahan sesuai dengan yang diinginkan guna mencapai kekuatan beton tertentu. Agregat dan semen yang telah ditakar kemudian dicampurkan didalam batcher yang berbentuk tabung. Hasil dari pencampuran ini bias tetap disimpan didalam batcher atau dipindahkan kedalam mixer untuk pencampuran selanjutnya dengan air. Batcher juga berfungsi sebagai mixer jika pada tabung tersebut air juga dicampurkan. Air yang dicampurkan sebelumnya ditakar dengan menggunakan timbangan atau flow meter.

Batcher dapat berupa batcher yang ditempatkan dalam proyek dan batching plant atau pabrik penakaran beton. Untuk proyek yang besar dimana kebutuhan beton sangat banyak maka biasanya sebuah batcher dibangun dalam lokasi proyek. Batcher seperti ini juga biasanya digunakan bila proyek biasanya juga berfungsi sebagai mixer. Batching plant merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari beberapa unit agregat dan semen. Proses yang dilakukan dalam batching plant dapat secara manual, semi otomatis atau otomatis. Output dari batching plant biasanya diangkut keproyek dengan mengunakan ready-mixed concrete truck atau dipindahkan kedalam mixing plant atau pabrik pencampuran beton. Kapasitas dari batching plant biasanya 3 kali lebih besar dari kapasitas mixing plant.

Mixer terdiri dari ready-mixed concrete truck atau yang sering disebut truck mixer dan mixing plant. Mixing plant dapat berupa plant yang dapat dipindahkan dan plant statis. Mixing plant biasanya terletak bersebelahan dengan batching plant. Selain itu ada juga mixer kecil yang sering digunakan untuk proyek rumah. Mixer seperti ini disebut dengan molen atau drum miring (tilting drum) yang kemiringannya dapat diatur sehingga bahan bahan beton dapat dimasukkan dan beton dikeluarkan dengan mudah. Kapasitas mixer berkisar antara 0,1 sampai 9,2 m3.

2. Pemindahan Beton.

Macam macam alat pengangkut beton adalah : truck mixer, truck agitator, conveyor, pompa, dan crane yang dilengkapi dengan bucket.Truck mixer berfungsi sebagai pengaduk beton dan mengangkut beton kelokasi proyek. Cara kerja alat ini adalah pertama dengan memasukan agregat, semen dan aditif yang telah tercampur dari batching plant kedalam drum yang terletak diatas truck. Air ditambahkan kemudian pada saat pengadukan akan dimulai. Alat ini dapat digunakan sebagai agitator truck yang mengangkut hasil adukan dari mixing plant ke proyek. Beton yang diangkut disebut beton plastis. Sebagai agitator, alat ini memiliki kapasitas yang lebih besar (( 1/3 kali) dibandingkan jika alat berfungsi sebagai mixer. Kapasitas mixer berkisar antara 4,6 m3 sampai lebih dari 11,5 m3.

Hal hal yang perlu diperhatikan dalam pengangkutan beton pertama segresi. Segresi dapat terjadi pada saat pengangkutan beton plastis maka untuk menghindarinya maka tinggi jatuh beton pada saat dikeluarkan dari atau dimasukan kedalam drum mixer harus < 1,5 m, kecuali jika mengunakan pipa. Yang kedua factor jarak tempuh.Pada saat beton tiba diproyek, beton tersebut dicor kedalam cetakan. Untuk memudahkan pengecoran salah satu caranya adalah dengan mengunakan pompa. Pengunaan pompa beton pada masa sekarang bukan merupakan barang baru. Beton disalurkan kedalam cetakan dengan mengunakan pipa. Pipa ini dapat diletakan secara horizontal, vertical atau miring.. agar pemompaan beton ini berhasil maka beton yang disalurkan oleh pompa harus seragam dan konsisten. Pompa tersedia dalam berbagai ukuran sesuai dengan kebutuhan. Pompa diletakan diatas truck. Untuk mencapai elevasi pengecoran tertentu maka alat ini delengkapi oleh pengatur mekanis.

Alat lain yang digunakan dalam pengecoran adalah crane yang dilengkapi dengan bucket. Bucket ini tersedia dalam berbagai ukuran. Beton dimasukan kedalam bucket melalui bagian atas bucket. Dibagian bawah bucket terdapat pintu untuk mengeluarkan beton ke dalam cetakan.

3. Pengecoran Beton.

Setelah Beton dituangkan dalam cetakan maka selanjutnya dikonsolidasi dan diratakan. Cetakan harus dalam keadaan bersih, disangga dengan kuat. Memudahkan pembukaan cetakan beton cetakan dilapisi dengan minyak.Untuk mengurangi rongga dalam beton maka beton dikonsolidasi dengan cara menusuk dengan mengunakan batang atau sekop. Selain manual juga dapat dilakukan dengan getaran. Getaran didapat dengan memasukan kedalam beton plastis secara vertical sampai permukaan dasar cetakan atau dengan cetakan yang bergetar. Pengetaran tidak boleh terlalu lama karena dapt menyebabkan segresi. Dalam proses pengecoran segrese harus dihindari.Setelah konsolidasi permukaan beton diratakan dan dibiarkan mongering. Pada saat pengeringan suhu dan kelembapan pada permukaan beton harus dijaga. Hal ini untuk menghindari beton retak. Proses ini dilakukan dengan cara memberi penutup yang basah langsung diatas beton, daerah pengeringsn ditutupi, atau menyemprotkan air dipermukaan beton.

4. Perkerasan beton.Alat yang digunakan dalam pelaksanaan pengecoran beton untuk perkerasan adalah :A. Paving mixer

Merupakan alat pengaduk beton yang digunakan kusus untuk perkerasan. Alat ini dilengkapi dengan boom dan bucket untuk kemudahan dalam pengecoran. Drum pada paving mixer dapat berjumlah 1 atau 2. Pada dual drum mixer pengadukan beton dilakukan secara bertahap. Setengah dari waktu yang dibutuhkan untuk pengadukan dilakukan pada drum pertama dan setengah waktu berikutnya dilakukan pada drum kedua. Alat ini dapat berfungsi sebagai mixer pengangkut atau mixer statis. Produktivitas alat ini jika digunakan sebagai mixer pengangkut lebih kecil dari jika alat digunakan sebagai mixer statis yang mencapai 76,5 m3.B. Concrete spreader

Digunakan sebagai alat untuk menyebarkan beton plastis dalam pembuatan perkerasan dan kemudian mengetarkannya. Pekerjaan ini dilakukan selama alat bergerak. Beton plastis dimuat ke dalam concrete spreader dengan mengunakan paving mixer atau truck. Jika perkerasan jalan mengunakan tulangan maka alat ini bergerak disamping cetakan perkerasan untuk menghindari kerusakan tulangan.C. Transverse conrete finisher

Berfungsi untuk meratakan dan membentuk permukaan beton sesuai dengan kemiringan yang diinginkan. D. Automatic curing machine

Sedangkan pada saat beton mulai mengering maka alat mesin curing otomatis digunakan untuk menyemprotkan cairan keatas permukaan beton.E. Slipform paver

Berfungsi untuk menyebarkan beton, memadatkan, dan menyelesaikan pekerjaan akhir perkerasan beton. Beton yang disebarkan dengan mengunakan alat ini tidak memerlukan adanya cetakan dan dalam pengoperasiannya tidak mengangu tulangan beton.5. Produktivitas Mixer

Untuk memperoleh kekuatan beton yang diinginkan maka yang pertama dihitung adalah menghitung volume masing masing campuran bahan beton. Hasil perhitungan tersebut disebut mix diseign. Volume dari setiap komponen beton dihitung dengan mengunakan rumus :Volume = massa

1000 x BJ

Volume = komponen beton (m3)

Massa = komponen beton (kg)

BJ = Berat jenis komponen beton (gram/cm3)

Untuk volume agregat dihitung dalam kondisi basah permukaan (SSD = surface saturated dry), sehingga volume air dihitung tidak lebih atau kurang.

Produktivitas mixer dihitung dengan rumus :

Produktivitas = 60 x V x E

T

Produktivitas = Beton (m3/jam)V = volume bach (m3)

E = effesiensi

T = Waktu siklus

ALAT PEMROSES ASPALFungsi dari perkerasan aspal adalah untuk mendapatkan permukaan jalan yang baik dan melindungi lapisan dibawahnya dari pengaruh air. Campuran agregat dalam mix aspalt berkisar 90 95% berdasarkan berat. Agregat yang digunakan adalah agregat kasar, agregat halus dan filler. Filler adalah agregat yang sangat halus yang berfungsi sebagai pengisi. Bahan yang termasuk filler adalh abu batu dan semen. Karakteristik agregat yang harus dipenuhi adalah keras, bersudut, bergradasi baik, bersih dan kering. Tujuannya agar diperoleh campuran dengan kekuatan yang baik. Agregat yang mempunyai permukaan halus dan berbentuk bulat dapat mengurangi kekuatan campuran dan menyebabkan permukaan yang licin.

Fungsi aspal pada mix aspal adalah sebagai pengikat (binder) antar agregat. Aspal mengisi ronga antar agregat dan rongga dalam agregat. Aspalt masih padat disebut aspalt cement. Dalam pengunaanya aspalt cement dipanaskan agar meleleh. Campuran antara aspalt cement dengan minyak bumi disebut aspalt cutback. Aspalt cutback berbentuk cairan dalam suhu ruangan. Bentuk lain dari aspalt adalah aspalt emulsion. Keuntungan dari aspalt ini adalh tidak menimbulkan api dan dapat dituangkan keatas agregat yang basah.

Campuran aspalt yang benar dan berkekuatan sesuai dengan yang diinginkan dapat dihitung. Hasil perhitungan tersebut disebut aspalt mix design. Kriteria dari aspalt mix design adalah :

a) Stabil : stabilitas dari aspalt ditentukan oleh friksi internal dan kohesi. Bentuk agregat akan mempengaruhi friksi internal, sedangkan binder akan mempengaruhi kohesitas campuran aspal.t.b) Tahan Lama : ketahanan campuran terhadap oksidasi, agregat yang saling berpisah, dan memisahnya binder dari agregat. Hal ini dipengaruhi oleh jumlah aspal dalam campuran dan gradasi agregat.c) Kedap air : perkerasan aspalt harus kedap terhadap air dan udara. Kekedapan terhadap air dan udara dapat dicapai dengan melakukan pemadatan dan membuat mix design yang baik.d) Fleksibel : fleksibilitas yang baik dicapai jika perkerasan dapat berubah jika terjadi gerakan minor selama umur perkerasan.e) Tidak menyebabkan selip : permukaan perkerasan aspalt diharapkan dapat menghindari terjadinya selip pada roda kendaraan yang lewat diatasnya.f) Tidak mengalami kelelahan bahan : dengan lewatnya kendaraan diatas perkerasan secara terus menerus maka dapat mengakibatkan kelelahan bahan. Kelelahan bahan dipengaruhi oleh rongga antar partikel dan fiskositas binder.g) Mudah dikerjakan : Campuran aspalt yang dihasilkan sebaiknya dapat dengan mudah dituangkan dan dipadatkan.Alat alat berat yang berhubungan dengan pekerjaan pengaspalan adalah :1. Aspalt plant

Merupakan tempat campuran aspalt diaduk, dipanaskan, dan dicampur. Ada 2 macam aspalt plant yang sering digunakan yaitu : drum mix plant dan batch plant.a. Batch PlantKomponen komponen dari alat ini adalah : Cold feed system atau cold bin : fungsinya adalah untuk tempat penyimpanan agregat dan mengatur pengaliran agregat pada saat pencampuran. Alat ini terdapat pada batch plant maupun mix plant.Alat ini terdiri dari beberapa tempat penyimpanan yang terbuka di bagian atasnya. Pada bagian bawah terdapat pintu yang mengatur pengaliran agregat. Beberapa drum plant mempunyai saringan dibagian pintu yang berfungsi untuk menyaring agregat yang tidak sesuai ukurannya. Drum dryer (drum pengering) : fungsinya sebgai pemanas dan pengering agregat. Suhu agregat dapat mempengaruhi suhu campuran. Agregat yang terlalu panas dapat menyebabkan aspalt cepat membeku pada saat pencampuran. Sebaliknya jika agregat tidak dipanaskan dengan baik maka agregat tidak dapat dilapisi dengan baik. Drum dryer bergerak berputar dan pada bagian dalamnya terdapat aliran gas yang berfungsi untuk mengeringkan agregat. Drum diletakan miring dan pada bagian ujung bawah terdapat pembakaran (burner). Hot elevator (elevator) : fungsinya tempat menampung agregat yang telah dikeringkan dan dipanaskan dari drum drayer yang nanti akan mengalirkan agregat ke saringan. Screen (saringan) : saringan digetarkan sehingga agregat yang lewat dapat diayak. Fungsinya untuk mengatur gradasi agregat menjadi empat macam ukuran yang kemudian ditampung di 4 bak penampungan Hot bin (penampungan) : tempat penampungan agregat setelah lewat screen kemudian agregat dituangkan kedalam hopper yang akan mengukur berat masing masing agregat. Hopper terletak dibawah hot bin dan diatas pugmill mixer. Agregat kasar dan halus yang telah diukur beratnya secara komulatif kemudian ditambahkan filler, baru dijatuhkan kedalam mixer. Aspal dipompakan kedalam mixer dengan mengunakan spray bar atau semprotan Pugmill mixer

b. Drum Mix Plant

Setelah setiap jenis agregat diukur beratnya pada cold feed system maka agregat tersebut dialirkan kedrum mixer yang berotasi secara vertical. Bersamaan dengan masuknya agregat kedalam drum, gas panas dari pembakaran (burner) juga dialuirkan. Pada bagian akhir drum, aspalt dicampurkan kedalam agregat dan kemudian diaduk.c. Tempat Penyimpanan Aspal

Aspal yang digunakan untuk membuat campuran temperaturnya berkisar 150( C. Untuk mempertahankan suhu aspalt maka pada system yang dipakai harus terdapat pengatur suhu. Jika aspal yang dialirkan kedalam system bersuhu rendah maka ada 2 cara untuk meningkatkan temperaturnya yaitu dengan proses pembakaran langsung atau dengan proses minyak panas. Pada proses yang pertama, ditempatkan pembakaran (burner) yang akan membakar aspal di dalam tangki penyimpanan. Keuntungan cara lain adalah efisiensi suhu tinggi. Pada proses peningkatan suhu aspal dengan minyak panas dilakukan dalam 2tahap. Pertama minyak pengantar panas dipanaskan. Kemudian minyak tersebut didistribusikan ked lam pipa pada tangki aspalt.d. Silo

adalah silinder vertical yang digunakan sebagai tempat penyimpanan campuran aspal hasil mixer. Campuran aspal dialirkan kedalam silo melalui bagian atasnya dengan mengunakan conveyor tertutup. Pada bagian bawah terdapat pintu yang akan mengeluarkan campuran aspal untuk dimasukan kedalm truck. Dengan adanya alat ini maka proses campuran dapat terus dilakukan walaupun truck penerima campuran aspal tidak tersedia. Silo merupakan silinder yang tertutup rapat. Hal ini untuk menghindari terjadinya oksidasi yang dapat mengakibatkan campuran menjadi keras.2. Alat untuk Perkerasan

Pada saat membuat perkerasan dengan aspalt, alat yang dibutuhkan selain truck adalah : a. Distributor aspalt (Aspalt distributor)Alat ini adalah truck yang dimodifikasi sesuai dengan fungsinya. Fungsi alat ini adalah untuk menghamparkan aspal cair keatas permukaan pondasi jalan dengan kecepatan yang sama. Tangki pada distributor aspal mempunyai system yang dapat mempertahankan suhu aspal dan pada alat ini juga dilengkapi burner yang berfungsi untuk meningkatkan suhu aspal sesuai dengan ketentuan. Selain itu juga, alat ini dilengkapi dengan pompa yang membantu dalam penyemprotan aspal cair. Aspal cair ini berfungsi untuk mengikat campuran aspal yang kemudian dihamparkan diatasnya.Faktor factor yang mempengaruhi kecepatan distributor aspalt adalah keluaran aspal dari pompa, lebar alat penyemprot ( spry bar) , dan kecepatan penghamparan.S = P W x R

Dimana ;

S = Kecepatan distributor aspal (m/menit)

P = Keluaran aspal dari pompa (liter/menit)

W = Lebar alat penyemprot (meter)

R = kecepatan penghamparan (liter/meter)

b. Aspal Paver atau aspal finisherAlat ini adalah tractor beroda ban ataupun crawler yang dilengkapi suatu system yang berfungsi untuk menghamparkan campuran aspal di atas permukaan pondasi jalan.Paver beroda ban sebaiknya dipilih jika pada pengaspalan jalan alat tersebut sering dipindahkan. Sedangkan paver beroda crawler akan lebih menguntungkan jika kondisi jalan yang akan dibangun menanjak atau menurun. Hal ini karena paver roda crawler lebih stabil.Pada bagian depan terdapat hopper yang berfungsi untuk menerima campuran aspal dari rear dump truck atau dari bottom dump truck. Selanjutnya campuran aspal dihamparkan diatas permukaan pondasi jalan dengan mengunakan conveyor dan auger. Conveyor berfungsi untuk mendistribusikan campuran secara merata dan menghindari segregasi. Karena ketebalan aspal yang dihamparkan belum seragam maka digunakan screed yang ditarik oleh tractor tersebut. Screed dapat diatur lebar dan ketinggiannya. Dengan adanya screed maka ketebalan dan lebar hamparan campuran aspal dapat terjaga. Pada screed terdapat beberapa alat yaitu vibrator dan burner. Vibrator berfungsi untuk memadatkan lapisan aspal. Sedangkan burner berfungsi untuk memanaskan screed sehingga campuran aspal tidak menempel pada screed.

Kecepatan paver saat penghamparan harus dijaga agar tetap konstan. Hal ini dilakukan agar lapisan aspal yang dihasilkan rata permukaannya. Jika kecepatan bertambah maka screed akan menurun yang menyebabkan katebalan lapisan berkurang. Hal yang sebaliknya akan terjadi jika kecepatan alat berkurang.

c. Pemadatan (Compactor)Pemadatan dilakukan beberapa tahap : yaitu tahap pertama pemadatan yang dilakukan pada permukaan lapisan aspal untuk meningkatkan densitas lapisan. Selanjutnya, jika pada tahap pertama lapisan belum mencapai kepadatan yang diinginkan maka lapisan dipadatkan kembali. Tahap akhir pemadatan berfungsi untuk meratakan dan melicinkan permukaan. Campuran aspal yang dihamparkan pada saat pemadatan tidak boleh terlalu panas. Tujuan agar lapisan tidak menjadi pecah. Campuran juga tidak boleh terlalu dingin karena dapat mempersulit pemadatan.

3 macam alat pemadat yang bias digun