jenis validitas
DESCRIPTION
Validitas penilaian Bahasa IndonesiaTRANSCRIPT
Jenis Validitas
1. Validitas Isi
2. Validitas Konstruk
3. Validitas Sejalan
4. Validitas Prediktif
Untuk membuktikan tinggi rendahnya kadar valditas prediktif, biasanya dilakukan dengan
mencari koefisien korelasi antara hasil tes yang pertama dan hasil tes atau prestasi yang
dicapai kemudian. Tinggi rendahnya koefisien korelasi yang diperoleh membuktikan kadar
validitas produktif alat tes yang diuji validitasnya itu.
Besarnya koefisien korelasi berkisar antara -1,0 sampai dengan +1,0. Koefisien +1,0
menunjukkan adanya korelasi yang sempurna (significan), kesejajaran yang sempurna.
Koefisien -1,0 menunjukkan adanya korelasi yang sempurna, adanya kebalikan yang
sempurna. Artinya, peserta didik yang tes pertama mendapat skor tinggi pada tes kedua
menjadi rendah, sebaliknya peserta didik yang tes pertama mendapat skor rendah pada tes
kedua justru menjadi tinggi. Koefisien 0,00 menunjukkan nilai yang tidak menentu, tidak ada
korelasi.
Penghitungan koefisien korlasi terhadapa skor kedua hasil tes itu dilakukan dengan
menggunakan rumus korelasi product moment. Berikut ini adalah rumus yang dimaksud.
atau
data-data berikut diumpamakan sebagai hasil te Membaca Pemahaman (X1), yang
diuji validitasnya, dan skor hasil tes Kompetensi Bersastra (X2).
2
2
2
1
2
1
2121
2.1
XNXXN
XXXXN
r
)6,5448,3738)(1,5111,3288(
)6,54)(11,5(55,3498
222.1
xx
xr
Tabel 1 Persiapan Penghitungan Koefisien Korelasi Untuk Bukti Hasil Pengukuran Validitas Tes
No Urut Peserta
Tes X1 X2 X22 X12 X1 X2
1. 6,5 7,0 42,25 49,00 45,50
2. 6,5 6,5 42,25 42,25 42,25
3. 6,0 6,5 36,00 42,25 39,00
4. 5,6 6,5 31,36 42,25 36,40
5. 7,0 6,8 49,00 46,24 47,60
6. 7,0 7,5 49,00 56,25 52,50
7. 6,5 7,0 42,25 49,00 45,50
8. 6,0 6,8 36,00 46,24 40,80
N=8 ∑X1= 51,1 ∑X2= 54,6 ∑X22=373,48 ∑X1
2=328,11 ∑X1 X2=349,55
Data-data di atas kita masukkan ke dalam rumus: Berdasarkan ketentuan seperti yang dikemukakan di atas koefisien koelasi yang berkisar antara 0,600 sampai dengan 0,799 termasuk golongan tinggi. Oleh karena koefisien korelasi yang diperoleh dalam perhitungan ini berada di dalam interval tersebut, tes penguasaan kosakata secara aktif reseptif di atas mempunyai validitas sejalan yang tinggi. Akan tetapi, jika penafsiran hasil penghitungan koefisien korelasi itu dengan mengkonsultasikannya dalam tabel nilai kritis korelasi, koefisien sebesar 0,663 di atas tidak signifikan.
68,667,13
06,790.24,796.2
x
56,9
34,6
663,0
)291138)(24768(
)2924()918(
222.1
xx
xxr
6332
686718
x 016.2
32
9,44
32713,0
Tabel 2 Analisis Butir Soal Untuk Persiapan Penghitungan
Korelasi Teknik Reliabilitas Belah Dua
Nomor Urut Peserta Tes
Nomor Butir Soal Skor total
Skor ganjil
Skor genap 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 3 5
2. 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 6 3 3
3. 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 7 3 4
4. 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8 4 4
5. 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 5 2 3
6. 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 4 5
7. 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 6 3 3
8. 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 4 2 2
Data hasil di atasdipergunakan untuk menghitung oefisien korelasi skor ganjil (X1)
dan skor genap (X2) berikut.
Data tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus korelasi product moment
angka kasar.
Nomor Urut Peserta Tes
X1 X2
1. 3 5
2. 3 3
3. 3 4
4. 4 4
5. 2 3
6. 4 5
7. 3 3
8. 2 2
N=8 ∑X1= 24
∑X12=76
∑X2= 29
∑X22=113
∑X1 X2=91
ANalisis Butir Soal Untuk Persiapan Penghitungan Koefisien Reliabilitas dengan Rumus K-R 20
Nomor Urut Peserta Tes
Nomor Butir Soal Jumlah Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 6
2. 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 5
3. 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8
4. 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 4
5. 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 3
6. 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9
7. 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 6
8. 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7
Jumlah 6 6 3 3 5 5 6 3 6 5 48
p 0,75 0,75 0,375 0,375 0,625 0,625 0,75 0,375 0,75 0,625
q 0,25 0,25 0,625 0,625 0,375 0,375 0,25 0,625 0,25 0,375
pq 0,19 0,19 0,234 0,234 0,234 0,234 0,19 0,234 0,19 0,234 2,164
N = 10 s=1,87
∑pq = 2,164 = 6
Dari data di atas kita masukkan ke dalam rumus K-R 20 berikut:
= 1,11 (1-0,686)
= 1,11x0,314
= 0,348