jenis jenis penggunaan sae

10
Macam macam sae oli Kekentalan merupakan salah satu sifat karakteristik fisik oli mesin yang sangat penting. Dalam istilah oli mesin kekentalan biasa dikenal sebagai viskositas. Sebenarnya viskositas ga sama dg kekntalan. Tingkat kekentalan suatu oli mesin mengacu pada lembaga SAE berdasarkan table SAE J 300 th 1999. Ada sekitar 30 jenis kekentalan SAE yg dikenal selama ini, diantaranya seperti SAE SAE 40, SAE 10w, SAE 20w50,SAE 15w50,SAE 10w40,SAE 15w40 dst. Selama ini mungkin para biker hanya tahu kalau tingkat SAE itu Cuma membedakan encer dan kentalnya suatu oli mesin. Padahal makna SAE sesungguhnya lebih dari itu …. Makna yg mungkin tidak terfikirkan selama ini…Makna yg justru paling menentukan bagi nasib kondisi mesin motor Anda!!! Pertanyaannya sekarang: Apa makna sesungguhnya dari kode SAE tsb? Yg mana tingkat kekentalan oli mesin yg cocok utk motor? SAE20w50,10w40,15w40 atau 15w50? Benarkah kalau “tarikan enteng”pake oli encer, menandakan oli yg dipake cocok utk motor Kita? Sekarang mari kita coba bahas satu persatu tingkat kekentalan oli mesin yg ideal buat motor!! Umumnya tingkat kekentalan utk motor, bila dilihat dari kondisi iklim di Indonesia , performa mesin dan hasil pengujian,idealnya dapat dibagi 4 jenis yaitu: SAE 20w50, 10w40, 15w40, atau 15w50. Sekarang Kita lihat kelebihan dan kekurangan masing2 tk. SAE ini. - SAE20w50 Makna sesungguhnya : oli mesin yg masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin -10 sd -15 C (kode 20w) dan pd suhu 150 c dg tk.kekentalan tertentu . Oli jenis ini relative kurang efisien dalm pemakain BBM namun sangat baik dlm perlindungan /perawatan mesin, khususnya utk

Upload: ade-kurniawan

Post on 16-Feb-2015

157 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jenis Jenis Penggunaan Sae

Macam macam sae oli

Kekentalan merupakan salah satu sifat karakteristik fisik oli mesin yang sangat penting.Dalam istilah oli mesin kekentalan biasa dikenal sebagai viskositas.Sebenarnya viskositas ga sama dg kekntalan.Tingkat kekentalan suatu oli mesin mengacu pada lembaga SAE berdasarkan table SAE J 300 th 1999.Ada sekitar 30 jenis kekentalan SAE yg dikenal selama ini, diantaranya seperti SAE SAE 40, SAE 10w, SAE 20w50,SAE 15w50,SAE 10w40,SAE 15w40 dst.Selama ini mungkin para biker hanya tahu kalau tingkat SAE itu Cuma membedakan encer dan kentalnya suatu oli mesin.Padahal makna SAE sesungguhnya lebih dari itu …. Makna yg mungkin tidak terfikirkan selama ini…Makna yg justru paling menentukan bagi nasib kondisi mesin motor Anda!!!

Pertanyaannya sekarang:Apa makna sesungguhnya dari kode SAE tsb?Yg mana tingkat kekentalan oli mesin yg cocok utk motor? SAE20w50,10w40,15w40 atau 15w50?Benarkah kalau “tarikan enteng”pake oli encer, menandakan oli yg dipake cocok utk motor Kita?

Sekarang mari kita coba bahas satu persatu tingkat kekentalan oli mesin yg ideal buat motor!!Umumnya tingkat kekentalan utk motor, bila dilihat dari kondisi iklim di Indonesia , performa mesin dan hasil pengujian,idealnya dapat dibagi 4 jenis yaitu: SAE 20w50, 10w40, 15w40, atau 15w50.Sekarang Kita lihat kelebihan dan kekurangan masing2 tk. SAE ini.

- SAE20w50Makna sesungguhnya : oli mesin yg masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin -10 sd -15 C (kode 20w) dan pd suhu 150 c dg tk.kekentalan tertentu .Oli jenis ini relative kurang efisien dalm pemakain BBM namun sangat baik dlm perlindungan /perawatan mesin, khususnya utk kondisi jalan di Jakarta yg sering macet, jarang brjalan jauh ,polusi dan beban berat. Pd kondisi ini dikenal dg istilah “boundary lubrication”, dimana pada kondisi tsb. lapisan oli sangat tipis diantara celah mesin yg cenderung berpotensi terjadinya kontak antara logam dg logam.Oli jenis ini relative paling kecil nilai viskositas indeksnya (VI), diantara 3 jenis oli lainnya (minimal utk.oli mineral/semi sintetis 120, utk. sintetis 145) .Semakin banyak aditiv viscosity index improver ,semakin sensitif oli /kurang baik buat mesin motor -utamanya terhadap stress di gear.VI= ukuran kemampuan suatu oli mesin dalam menjaga kestabilan kekentalan oli mesin dalam rentang suhu dingan sampai tinggi.Semakin tinggi VI semakin baik kestabilan kekentalannya.Utk oli mobil, VI tinggi akan sangat baik dimesin. Utk motor bisa sebaliknya.

- SAE15w50Makna sesungguhnya : oli mesin yg masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin (minus) -15 sd -20 C (kode 15w) dan suhu 150 c dg tk.kekentalan tertentu .Jenis oli relative sama dg SAE20w50.Sedikit yg membedakan adalah sedikit lebih encer dan nilai VI lebih tinggi dari 20w50. (minimal utk.oli mineral 130, utk. sintetis 150) Semakin

Page 2: Jenis Jenis Penggunaan Sae

tinggi nilai VI artinya adlah semakin banyak pemakaian aditif peningkat angka VI.Utk motor hal ini sangat riskan. Aditif ini relative sensitif digunakan utk motor yg menyatukan oli mesin dan gigi (wet clutch).Artinya oli jenis ini relative lebih mudah berubah kekentalannya dibandingkan 20w50.

- SAE10w40Makna sesungguhnya : oli mesin yg masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin -20 sd -25 C (kode 10w) dan suhu 150 C dg tk.kekentalan tertentu .Jenis Oli yg relative paling encer diantaranya ke3 jenis oli lainnya. Oli ini relative paling irit BBM, namun kurang baik dalam perlindungan mesin .Terutama pada kondisi jalan sering macet dan beban berat.(mis.sering dipake boncengan)Relatif sama dg SAE 15w50 , dalam hal pemakaian aditif peningkat angka VI. (minimal utk.oli mineral 130, utk.sintetis 150) Apakah berarti paling bagus?Belum tentu …!Semakin banyak kandungan aditif peningkat angka VI , semakin besar kemungkinan peluang pecahnya aditif VI-nya dan berubah kekentalannya.Ukuran perubahan kekentalan oli biasanya dipakai batasan sampai 25-30% dari kekentalan awal /oli baru. Agak sulit memang indikatornya soalnya Cuma lab.yg bisa memastikan hal ini.Kalaupun Anda ingin tetap memakai oli jenis ini, saran saya , perhatikan jarak pergantian olinya lebih awal.Kalau Anda merasa suara mesin sdh agak berbeda sedikit aja..cepet2 ganti dah..

- SAE15w40Makna sesungguhnya : oli mesin yg masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin -15 sd -20 C (kode 15w) dan suhu 150 C dg tk.kekentalan tertentu .Nilai VI ,minimal utk.oli mineral 125, utk. sintetis 145.Hasil pengujian di motor sebenarnya menunjukkan oli jenis ini yg paling pas.Oli jenis ini relative paling stabil kekentalannya dibandingkan yg lainnya.Masalhnya oli jens ini jarang diaplikasikan utk motor.Biasanya jenis SAE ini, dipakai utk kendaraan jenis mesin disel, yg membutuhkan kestabilan kekekntalan dalam jarak jauh dan kondisi ekstrim pada mesin disel.sebagai tambahan aditif Vi adalah seny.kimia kopolimer -rantai panjang- yg mampu beradaptasi pd suhu rendah dan tinggi ttpi sensitif thd. stress di gear..

Selain hal diats, hal yg terkait dg perlindungan mesin motor adalah factor tingkat kode API dan kode JASO MA.

1. 5W-30 untuk cuaca dingin seperti di Swedia2. 10W-30 untuk iklim sedang seperti di kawasan Inggris3. 15W-30 untuk Cuaca panas seperti di kawasan Indonesia

Page 3: Jenis Jenis Penggunaan Sae

Banyak orang mengira, kode SAE pada oli adalah mewakili mutu pelumas. Ada yang bilang oli lebih encer dengan SAE lebih rendah itu diasumsikan lebih berkualitas.

Sebaliknya, oli yang lebih kental dibilang oli jadul. Pendapat itu salah, karena kode SAE merupakan penunjukkÂan tingkat kekentalannya.

SAE adalah singkatan Society of Automotive Engineers. LemÂbaga ini membuat standardisasi kekentalan pelumas untuk memberi panduan ketepatan penggunaan oli tertentu untuk jenis mesin tertentu.

Karena SAE rendah (encer) tidak identik dengan mutu yg lebih baik atau sebaliknya. Angka SAE lebih tinggi (oli lebih kental) tidak juga menandakan oli lebih buruk. Makna sesungguhnya kode SAE adalah pada kemampuan oli itu beradaptasi pada suhu rendah dan tinggi.

Misalnya SAE 20W-50. Arti kode ini menandakan oli memiliki kemampuan (telah lulus uji) distarter pada suhu (minus) -10 C sampai suhu -20 C. Dan oli itu memiliki minimum kekentalan 50 hingga suhu 150 derajat celcius (HTHS). Sedangkan untuk SAE 10W-40 misalnya, telah lulus uji sampai -30 (minus 30 derajat).

Oli encer menjadi wajib bagi mesin kendaraan BMW masa kini yang telah menggunakan balok mesin dari bahan full aluminium. Mesin itu mengusung teknologi Double VANOS (dalam bahasa Jerman Variable Nockenwellensteuerung atau double over-head camshaft).

Sudah pasti diperlukan pelumas lebih encer dengan kekentalan bervariasi. Selain itu banyak lubang-lubang kecil yang harus dilumasi. Hanya oli encer yang bisa menjawab tuntutan itu. Bila memaksa menggunakan oli kental, sistem pelumasan pasti akan gagal.

Page 4: Jenis Jenis Penggunaan Sae

Sebaliknya mesin mobil lama. Mesin itu justru disaÂrankan menggunakan oli yang lebih kental yang ditunjukkan dengan angka SAE makin besar (SAE 15W-40 atau 20W-50). Karena sifat mesin lama, biasanya celah (gap) antar-komponen di dalam mesin relatif besar.

Dari pembicaraan di atas, jelas bahwa tingkat kekentalan lebih ditujukan pada peruntukan dan tidak berhubungan dengan kualitas. Lalu, apa patokan kualitas sebuah oli? Dalam standar American Petroleum Industry atau API Service, untuk mesin bensin, umumnya menggunakan kode SA, SB, SF, SG, SJ, dan seterusnya.

enurut Fendi lagi, untuk mobil yang pemakaiannya lebih sering di dalam kota, maka disarankan menggunakan oli yang speknya multigrade, dengan SAE75-90 atau 80W90.

Ini dikarenakan viskositas oli tersebut lebih encer sehingga tidak terlalu memberatkan kinerja gardan. Sedangkan untuk mobil yang beban kerjanya berat atau mobil-mobil tahun lawas dapat memilih oli single grade dengan SAE 90 atau SAE 140.

Buat kamu yang punya mobil dengan gardan yang dilengkapi fitur LSD (Limited Slip Differential) disarankan menggunakan oli gardan dengan spesifikasi khusus untuk tipe gardan LS. Contohnya merek Lucas.

Kalau kamu belum tahu, apakah gardan bawaan mobil sudah bertipe LS atau tidak, bisa dicek sendiri kok.

“Dongkrak dua roda belakang, coba putar salah satu roda, kalau roda satunya ikut berputar berarti gardannya dilengkapi LSD,” terang Fendi lagi.

Asal tahu saja, oli gardan untuk tipe LSD ini punya bersifat long life time. Namun tetap dicek berkala agar tetap berfungsi dengan baik.

About these ads

Yang bernama mobil tentunya tidak dapat lepas dengan yang bernama oli sebagai pelumasnya. Pada sebuah mobil, oli disesuaikan dan dikembangkan untuk menjalani fungsinya. Oli pada saat ini terbagi-bagi menjadi beberapa jenis. Terdapat 5 jenis oli pada mobil yang seharusnya menjadi kerutinan dan di cek untuk mengetahui kapan diganti dengan oli baru, ialah : Oli Mesin Oli mesin terbagi dalam tiga jenis oli, ialah oli mineral, semi sintetik dan full sintetik. Oli mineral merupakan oli yang terbuat dari bahan minyak bumi (based oil), untuk oli semi sintetik merupakan oli yang terbuat dari kombinasi antara oli mineral dan sintetik, sedangkan oli full sintetik terbuat dari bahan murni oli sintetik yang dikembangkan untuk pemakaian lebih tahan lama pada mesin mobil.

Pada oli mesin ukuran kental penggunaan telah di tetapkan oleh SAE (Society Automotive Engineers) terhadap iklim di Indonesia yang terletak di wilayah tropis menggunakan 15W-30 sampai 20W/50 Bagi mutu atau kualitas disimbolkan oleh API (American Petroleum Institute), ditandai dengan huruf kapital. Untuk tipe mobil bensin umumnya menggunakan

Page 5: Jenis Jenis Penggunaan Sae

huruf S (service/spark) dan pada bensin menggunakan huruf C (comercial). Mengganti oli mesin umumnya diukur melalui jarak tempuh per kilometer mobil. Oli mineral bisa digunakan maksimal sampai dengan 7000 km dan oli sintetik bisa di gunakan sampai dengan 10.000 km, namun sebaiknya mengganti oli yang telah ditetapkan oleh pihak pabrikan atau ATPM ialah umumnya 5000 km, untuk membuat kondisi mesin tetap prima. Harga penjualan oli mobil per ukuran galon yang beredar di pasaran antara Rp. 113.000,- hingga Rp. 300.000,- tidak termasuk jasa penggantian. Jadi persiapkan jadwal rutin dalam mengganti oli mesin mobil sebelum komponen mesin anda rusak, caranya dengan mencatat kilometer awal ketika menggunakan oli baru. Oli Transmisi Oli juga digunakan dalam transmisi kendaraan. Terutama untuk ini, telah dikenal ada dua jenis oli transmisi ialah untuk transmisi manual dan matik, penggunaan oli-pun tentu tidak sama. Oli transmisi manual mampu digunakan sampai 10.000 km, itu berarti oli bisa digunakan sampai sejauh 10.000 km dalam keadaan jalan, tidak termasuk dalam kondisi macet atau tiap enam bulan sekali. Pada oli khusus matic, sebaiknya menggati setiap kelipatan 20.000 km. Bicara soal harga oli transmisi yang saat ini ialah sekitar Rp. 27.000,- hingga Rp. 43.000 untuk transmisi manual, sedangkan harga oli untuk transmisi matik sekitar Rp. 60.000,- hingga Rp. 220.000,- . Oli Gardan Umumnya penggantian oli gardan dilakukan bersamaan dengan oli transmisi,  Gantilah oli gardan secara teratur setiap 20.000 km, dan gunakan nilai kekentalan pelumas tepat yang dianjurkan produsen kendaraan. Harga oli gardan yang ada di pasaran ialah sekitar Rp. 27.000,- hingga Rp. 43.000,- Oli / Minyak Rem Sama seperti oli mesin, minyak rem ini juga memiliki grade-nya seperti halnya SAE dan API, yang dinyatakan dalam satuan DOT(Department Of Transportation). DOT merupakan nilai titik didih dari minyak rem dalam meredam panas akibat pengereman, semakin rendah angka DOT kemampuan meredam panasnya juga kecil. Umumnya minyak rem DOT 3 yang umum digunakan untuk kendaraan harian, sementara DOT yang tinggi seperti DOT 5 dipergunakan untuk kendaraan lomba. Dipasaran terdapat DOT 3, DOT 4, dan DOT 5. Makin tinggi angka DOT-nya, makin rentan terhadap masa pakai. Kalau grade-nya DOT 3, tidak terdapat masalah pada masa untuk sistem rem, minyak rem itu harus diganti minimal setelah kendaraan digunakan setahun. Kalau DOT-nya lebih tinggi, DOT 5 umpamanya, jadi waktu penggantiannya dapat lebih cepat. Oli / Minyak Power Steering Pada perangkat power steering tidak lepas dari penggunaan oli. Oli pada powersteering digunakan sebagai pompa hidraulik sehingga meringankan pengguna kendaraan mobil untuk menggerakan pengendali stir mobil. Oli pada power steering diganti kurang lebih sama dengan penggantian minyak rem. Biasanya dilakukan penggantian ulang/menguras setiap 25.000 km atau sekitar dua tahun dari pemakaian awal mobil. Harga oli yang ada dipasaran ialah sekitar Rp. 28.000,- sampai Rp. 60.000,-. Yang bernama mobil tentunya tidak dapat lepas dengan yang bernama oli sebagai pelumasnya. Pada sebuah mobil, oli disesuaikan dan dikembangkan untuk menjalani fungsinya. Oli pada saat ini terbagi-bagi menjadi beberapa jenis. Terdapat 5 jenis oli pada mobil yang seharusnya menjadi kerutinan dan di cek untuk mengetahui kapan diganti dengan oli baru, ialah : Oli Mesin Oli mesin terbagi dalam tiga jenis oli, ialah oli mineral, semi sintetik dan full sintetik. Oli mineral merupakan oli yang terbuat dari bahan minyak bumi (based oil), untuk oli semi sintetik merupakan oli yang terbuat dari kombinasi antara oli mineral dan sintetik, sedangkan oli full sintetik terbuat dari bahan murni oli sintetik yang dikembangkan untuk pemakaian lebih tahan lama pada mesin mobil.

Pada oli mesin ukuran kental penggunaan telah di tetapkan oleh SAE (Society Automotive Engineers) terhadap iklim di Indonesia yang terletak di wilayah tropis menggunakan 15W-30 sampai 20W/50 Bagi mutu atau kualitas disimbolkan oleh API (American Petroleum Institute), ditandai dengan huruf kapital. Untuk tipe mobil bensin umumnya menggunakan

Page 6: Jenis Jenis Penggunaan Sae

huruf S (service/spark) dan pada bensin menggunakan huruf C (comercial). Mengganti oli mesin umumnya diukur melalui jarak tempuh per kilometer mobil. Oli mineral bisa digunakan maksimal sampai dengan 7000 km dan oli sintetik bisa di gunakan sampai dengan 10.000 km, namun sebaiknya mengganti oli yang telah ditetapkan oleh pihak pabrikan atau ATPM ialah umumnya 5000 km, untuk membuat kondisi mesin tetap prima. Harga penjualan oli mobil per ukuran galon yang beredar di pasaran antara Rp. 113.000,- hingga Rp. 300.000,- tidak termasuk jasa penggantian. Jadi persiapkan jadwal rutin dalam mengganti oli mesin mobil sebelum komponen mesin anda rusak, caranya dengan mencatat kilometer awal ketika menggunakan oli baru. Oli Transmisi Oli juga digunakan dalam transmisi kendaraan. Terutama untuk ini, telah dikenal ada dua jenis oli transmisi ialah untuk transmisi manual dan matik, penggunaan oli-pun tentu tidak sama. Oli transmisi manual mampu digunakan sampai 10.000 km, itu berarti oli bisa digunakan sampai sejauh 10.000 km dalam keadaan jalan, tidak termasuk dalam kondisi macet atau tiap enam bulan sekali. Pada oli khusus matic, sebaiknya menggati setiap kelipatan 20.000 km. Bicara soal harga oli transmisi yang saat ini ialah sekitar Rp. 27.000,- hingga Rp. 43.000 untuk transmisi manual, sedangkan harga oli untuk transmisi matik sekitar Rp. 60.000,- hingga Rp. 220.000,- . Oli Gardan Umumnya penggantian oli gardan dilakukan bersamaan dengan oli transmisi,  Gantilah oli gardan secara teratur setiap 20.000 km, dan gunakan nilai kekentalan pelumas tepat yang dianjurkan produsen kendaraan. Harga oli gardan yang ada di pasaran ialah sekitar Rp. 27.000,- hingga Rp. 43.000,- Oli / Minyak Rem Sama seperti oli mesin, minyak rem ini juga memiliki grade-nya seperti halnya SAE dan API, yang dinyatakan dalam satuan DOT(Department Of Transportation). DOT merupakan nilai titik didih dari minyak rem dalam meredam panas akibat pengereman, semakin rendah angka DOT kemampuan meredam panasnya juga kecil. Umumnya minyak rem DOT 3 yang umum digunakan untuk kendaraan harian, sementara DOT yang tinggi seperti DOT 5 dipergunakan untuk kendaraan lomba. Dipasaran terdapat DOT 3, DOT 4, dan DOT 5. Makin tinggi angka DOT-nya, makin rentan terhadap masa pakai. Kalau grade-nya DOT 3, tidak terdapat masalah pada masa untuk sistem rem, minyak rem itu harus diganti minimal setelah kendaraan digunakan setahun. Kalau DOT-nya lebih tinggi, DOT 5 umpamanya, jadi waktu penggantiannya dapat lebih cepat. Oli / Minyak Power Steering Pada perangkat power steering tidak lepas dari penggunaan oli. Oli pada powersteering digunakan sebagai pompa hidraulik sehingga meringankan pengguna kendaraan mobil untuk menggerakan pengendali stir mobil. Oli pada power steering diganti kurang lebih sama dengan penggantian minyak rem. Biasanya dilakukan penggantian ulang/menguras setiap 25.000 km atau sekitar dua tahun dari pemakaian awal mobil. Harga

Page 7: Jenis Jenis Penggunaan Sae

oli yang ada dipasaran ialah sekitar Rp. 28.000,- sampai Rp. 60.000,-.