jenis-jenis burung aquatik

23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Burung mempunyai daya tarik khusus bagi manusia karena berbagai alasan diantaranya adalah burung lebih mudah dilihat daripada hewan lain. Beberapa burung memiliki ukuran besar, sebagian diurnal dan sebagai anggota kelas maka burung banyak hidup berdampingan dalam lingkungan manusia. Burung memiliki keindahan bentuk dan warna serta cara perkawinan yang menarik. Beberapa aspek pada burung seperti pola terbang, makanan dan kegiatan kawin tidak terlalu sulit untuk diamati. Aspek lain yang menarik adalah tingkah laku burung, suara, siulan dan nyanyian yang indah yang sangat spesifik bagi tiap-tiap burung. Jumlah species burung sangat banyak, bahkan yang terbanyak dibandingkan dengan kelas lainnya kecuali kelas pisces. Burung memiliki struktur tubuh dan fisiologi yang berkembang lebih baik dari pada vertebrata lainnya termasuk mammalia. Meskipun ada sejumlah kecil burung yang tidak dapat terbang, namun semua struktur aves merupakan bentuk adaptasi untuk terbang. Hal ini jelas tampak pada burung yang tak dapat terbang seperti burung unta dan penguin yang menunjukan bahwa mereka berasal dari nenek moyang yang dapat terbang, adaptasi ini tampak dalam bentuk tubuh yang aerodinamik yang memungkinkan mereka untuk terbang. Burung dapat hidup di tanah, dan ada pula yang

Upload: devika-dama-ayu

Post on 28-Dec-2015

29 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jenis-Jenis Burung Aquatik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Burung mempunyai daya tarik khusus bagi manusia karena berbagai alasan diantaranya

adalah burung lebih mudah dilihat daripada hewan lain. Beberapa burung memiliki ukuran besar,

sebagian diurnal dan sebagai anggota kelas maka burung  banyak hidup berdampingan dalam

lingkungan manusia. Burung memiliki keindahan  bentuk dan warna serta cara perkawinan yang

menarik. Beberapa aspek pada burung seperti pola terbang, makanan dan kegiatan kawin tidak

terlalu sulit untuk diamati. Aspek lain yang menarik adalah tingkah laku burung, suara, siulan

dan nyanyian yang indah yang sangat spesifik bagi tiap-tiap burung. Jumlah species burung

sangat  banyak, bahkan yang terbanyak dibandingkan dengan kelas lainnya kecuali kelas  pisces.

Burung memiliki struktur tubuh dan fisiologi yang berkembang lebih baik dari  pada vertebrata

lainnya termasuk mammalia.

Meskipun ada sejumlah kecil burung yang tidak dapat terbang, namun semua struktur

aves merupakan bentuk adaptasi untuk terbang. Hal ini jelas tampak pada burung yang tak dapat

terbang seperti  burung unta dan penguin yang menunjukan bahwa mereka berasal dari nenek

moyang yang dapat terbang, adaptasi ini tampak dalam bentuk tubuh yang aerodinamik yang

memungkinkan mereka untuk terbang. Burung dapat hidup di tanah, dan ada pula yang hidup

sebagai burung aquatik. Burung yang hidup di tanah pada umumnya bersifat omnivora,

mengambil makanan di tanah, dan umumnya mempunyai kaki yang kuat untuk mencakar-cakar

tanah atau untuk menyimpan makanan. Lain halnya dengan burung aquatik. Pada umumnya

burung aquatik menggunakan kakinya untuk berenang, atau mempunyai kaki yang  panjang

untuk berjalan di air yang memungkinkan mereka untuk mencari makanan di lingkungan

aquatik. Burung aquatik cenderung dikategorikan ke dalam tiga kelompok sekalipun batasnya

tidak terlalu tajam. Pertama, adalah burung laut (marine birds) yang mencari makan di laut lepas

dan kembali ke darat untuk berkembang biak di  pulau karang pantai. Kedua adalah kelompok

yang terutama mengandalkan air tawar sebagai sumber makanan dan cenderung membuat sarang

Page 2: Jenis-Jenis Burung Aquatik

dekat sumber makanannya. Ketiga adalah kelompok burung pantai yang terdiri dari sub ordo

yaitu Charadiiformes.

Banyak dari kita yang belum mengetahui jenis burung apa saja yang dikategorikan

sebagai burung laut atau marine birds. Hampir sebagian besar dari kita mengira bahwa burung

hidup di tanah atau bahkan sama sekali tidak ada yang tahu  bahwa burung ada yang hidup di

laut. Maka dari itu, dalam makalah ini penulis akan menjelaskan mengenai burung aquatik

khususnya burung laut (marine bird) beserta  beberapa contoh dari spesies burung laut tersebut.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya ;

a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ornitologi.

b. Mengetahui beberapa contoh dari burung laut.

c. Memahami karakteristik yang dimiliki oleh ordo maupun spesies yang termasuk ke

dalam kelompok burung laut.

 

Page 3: Jenis-Jenis Burung Aquatik

BAB II

ISI

2.1 Burung Laut

Beberapa jenis Carinatae beradaptasi penuh dengan kehidupan laut, jarang  pergi ke darat

kecuali untuk berkembang biak. Ciri khas burung laut termasuk  penguin, berkembang biak

secara berkelompok di daerah pantai yang terpencil atau  pulau-pulau kecil di mana mereka

dapat membuat sarang dengan tenang , bebas dari  predator. Dalam kelompok ini terdapat ordo

yang merupakan burung laut sejati yaitu Ordo Procellariiformes (Tubinares), ordo yang

cenderung secara progresif menjadi  burung air tawar yaitu ordo Pelecaniformes, dan ordo yang

terdiri atas penguin yang sangat divergen yaitu Sphenisciformes. Burung laut tak dapat

menghindar dari penyerapan garam dari air laut yang  bertolak belakang dengan masalah

fisiologi untuk mempertahankan keseimbangan osmotik. Banyak burung laut mengatasi masalah

ini dengan modifikasi kelenjar lacrimal untuk mengeluarkan kelebihan garam melalui lubang

hidung

2.2 Tubenose Birds (Ordo Procellariiformes)

Procellariiformes terdiri atas burung Albatros, Shearwater, Storm- petrel, dan Diving-

petrel dan semuanya merupakan burung laut sejati. Mempunyai hidung tabung yang unik yang

terletak sepanjang mandibula yang terpisah atau bersatu membentuk tabung tunggal, karena

itulah ordo ini dinamai pula Tubinares yang  berarti hidung tabung.

2.2.1 Morfologi

Procellariiformes berbagai ukuran dari yang sangat besar contohnya Wandering

Albatross, dengan berat 11 kg dan lebar sayap 3,6 meter, burung kecil seperti Least Badai Petrel,

dengan berat 20 g dengan lebar sayap 32cm, dan yang terkecil dari prion, Fairy prion, dengan

lebar sayap 23-28cm. Mereka memiliki paruh yang tertutup oleh satu atau dua tabung di

sepanjang paruh mereka, yang beralur dengan ujung paruhnya yang berbentuk seperti pengait.

Paruhnya tersusun dari  beberapa lempengan. Sayap mereka panjang dan tipis, kaki berselaput,

dan kaki  belakang yang belum berkembang atau tidak ada, bulu dewasa mereka didominasi

hitam, putih, dan abu-abu. Ordo Procellariiformes (tubenoses) memiliki beberapa karakteristik

yang sama, dimulai dengan bagian hidung tubular mereka yang digunakan untuk  penciuman.

Kemampuan untuk mencium membantu mereka untuk mencari mangsa di laut dan juga dapat

Page 4: Jenis-Jenis Burung Aquatik

membantu menemukan sarang mereka di dalam koloninya. Struktur paruh mereka, yang berisi

tujuh sampai sembilan piring dengan fungsi rangsangan yang berbeda, meskipun di setiap

spesies ada perbedaan. Petrel memiliki  piringan yang disebut unguis (rahang atas yang

membentuk kait). Beberapa spesies memiliki sisir seperti rahang bawah, yang terbuat dari pelat

tomial, yang berfungsi untuk memakan plankton. Pengecualian untuk Albatrosses besar dapat

membunuh  burung predator besar dengan minyak perut mereka, yang mereka dapati tembakan

dari jarak tertentu. Minyak perut ini, disimpan dalam proventrikulus, adalah residu  pencernaan

yang dibuat dalam foregut, dan digunakan terutama untuk penyimpanan makanan kaya energi

selama penerbangan panjang mereka serta digunakan untuk  pertahanan.

2.2.2 Adaptasi Fisiologi

a. Sayap

Bentuk sayap mereka yang panjang dan tipis memudahkan mereka untuk mengudara

lama di atas lautan. Salah satu contohnya albatross besar (genus Diomedea) dengan

bentangan sayap melebihi 340 cm, dimana merupakan salah satu  burung yang

mempunyai bentangan sayap terbesar diantara burung lainnya. Selain itu, sayapnya

berfungsi untuk mempercepat gerakannya saat memangsa ikan yang ada di dalam laut,

dimana sayapnya yang tipis membuat tubuhnya aero dinamis dengan cepat dapat

memangsa ikan yang ada di dalam air.

b. Kaki

Kebanyakan burung tubenoses tidak dapat berjalan baik di daratan. Kaki  burung

tubenose tidak memiliki kaki belakang, yang menyebabkan mereka tidak dapat berjalan

baik di daratan. Selain itu, kaki tubenoses bird terdiri dari selaput yang membuat mereka

berenang baik saat memburu mangsa di dalam air

c. Paruh

Paruh Tubenose mempunyai keunggulan tersendiri dimana mereka dalam mencium

mangsa dengan baik. Lalu bentuk paruh mereka yang di ujungnya  berbentuk seperti

pengait memudahkan mereka untuk menangkap dan membununh mangsa. Secara umum

bentuk dari paruh tubenoses seperti burung elang namun paruh  burung tubenoses lebih

panjang dan runcing di bagian ujungnya.

Page 5: Jenis-Jenis Burung Aquatik

2.2.3 Reproduksi

Procellariiformes mempunyai sifat monogami dan membentuk ikatan  pasangan jangka

panjang yang terbentuk selama beberapa tahun dan dapat  berlangsung selama hidup mereka.

Hanya ada satu telur diletakkan dalam setiap sarang, dan biasanya hanya satu sarang yang dibuat

per tahun, meskipun kebanyakan albatrosses hanya dapat sarang setiap dua tahun sekali. Kedua

induk tubenoses ikut serta dalam pengeraman dan pemeliharaan anak mereka. Setelah anaknya

dewasa, sang induk akan membiarkannya tumbuh sendiri.

2.2.4 Habitat

Kebanyakan spesies bersarang di daratan, sementara beberapa spesies  bersarang dalam

rongga alam dan lubang. Habitat mereka secara umum menjelajahi lautan, hanya saat melakukan

perkembangbiakan saja mereka datang kembali ke sarang mereka.

2.2.5 Sebaran

Procellariiformes memiliki distribusi yang meluas di seluruh lautan di dunia, meskipun

pada tingkat family dan genus ada yang memilki pola sebaran yang jelas. Family yang paling

banyak tersebar adalah Procellariidae, yang ditemukan di daerah tropis, beriklim sedang dan

kutub dari belahan Utara dan belahan Selatan, meskipun mayoritas tidak berkembang biak di

daerah tropis, dan setengah spesies hidup di daerah beriklim sedang dan kutub selatan. Storm

petrels hampir sama luas sebagai  procellariids, dan terbagi dalam dua subfamili yang berbeda,

yang Oceanitinae memiliki distribusi di belahan bumi selatan dan sebagian besar Hydrobatinae

kebanyakan ditemukan di belahan bumi utara. Mayoritas albatrosses terbatas di  belahan bumi

selatan, makan dan bersarang di daerah beriklim dingin dan diving -  petrel terdapat di belahan

bumi selatan

Page 6: Jenis-Jenis Burung Aquatik

2.3 Pelican Bird (Ordo Pelecaniformes)

Undan atau pelikan adalah sejenis burung air yang memiliki kantung yang dapat

membesar pada bagian bawah paruhnya. Pelikan terdapat pada hampir setiap  penjuru dunia.

Beberapa jenis pelikan merupakan burung laut, dan sebagian lainnya merupakan burung yang \

biasa di air laut dan di air tawar. Pelecaniformes jarang  berada di laut . Dua dari tiga sub ordo

hanya mempunyai satu famili yang benar- benar burung laut, yaitu tropic-birds dan frigate-birds.

Sub ordo ketiga terdiri atas satu burung laut sejati yaitu gannets, sedangkan Cormorant dan

pelikan mewakili  burung laut dan burung air tawar. Famili keempat yaitu darter hanya

ditemukan di  perairan darat. Pelecaniformes memiliki ciri khas yaitu satu-satunya burung yang

jari kakinya berselaput penuh yang mempersatukan jari belakang dengan tiga jari depan.

Page 7: Jenis-Jenis Burung Aquatik

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Pelecaniformes

Family : Pelecanidae

Genus : Pelecanus

2.3.1 Anatomi

Pelikan adalah burung yang terkenal dengan paruhnya yang memiliki kantung. Paruhnya

yang meruncing panjangnya bisa lebih dari 30 cm. Paruh sebelah atas memiliki ujung yang

bengkok membentuk kait. Pada paruh bagian bawah sampai tenggorokan terdapat kantung

berupa kulit elastis, yang digunakan untuk menangkap ikan. Kakinya pendek dan pada jari-

jarinya terdapat selaput yang memudahkannya  berenang. Panjang tubuh pelikan mencapai 1,5m.

Bentangan sayapnya antara 1,8 m sampai 2,7 m tergantung spesiesnya. Pelikan jantan memiliki

rupa yang sama dengan  pelikan betina, namun tubuh pelikan jantan sedikit lebih besar dari

pelikan betina.

Undan terkecil adalah undan cokelat (Pelecanus occidentalis) dengan massa hanya 2,75

kg, panjang tubuh 106 cm dan lebar bentangan sayap maksimum 1,83 m. Pelikan terbesar saat ini

adalah undan dalmasia (Pelecanus crispus) dengan massa 15 kg dan panjang 183 cm, dengan

lebar bentangan sayap hingga 3,5 m. Undan Australia memiliki paruh terpanjang diantara burung

lainnya.

2.3.2 Habitat

Pelikan hidup di pinggir pantai danau dan sungai di berbagai belahan dunia. Pelikan

terdapat di semua benua kecuali benua Antartika. Ada enam spesies burung  pelikan yang

terdapat di benua Amerika.

2.3.3 Makanan dan Perburuan

Sebagai burung air, makanan burung pelikan adalah ikan. Beberapa jenis  pelikan

menangkap ikan dengan berenang secara bekerjasama dalam satu kelompok. Mereka membentuk

suatu barisan membentuk formasi huruf “U” untuk mengepung dan menjebak ikan-ikan ke

pinggir air. Mereka menggunakan sayap untuk mengepak-ngepak permukaan air untuk

Page 8: Jenis-Jenis Burung Aquatik

mengarahkan ikan. Saat ikan-ikan terjebak dan  berkumpul di pinggiran air, mereka

menangguknya dengan paruh berkantungnya. Pelikan kemudian mengarahkan paruhnya ke

bawah untuk membuang air dari kantung tersebut, kemudian menelan ikan yang terperangkap di

paruhnya. Cara  berburu masing-masing spesies tidak semuanya sama. Sebgai contoh, pelikan

putih (Pelecanus erythrorhynchos) biasa mencari makan dalam kelompok, dengan memukul-

mukul dan sayap dan kakinya mengejar ikan kecil ke arah tepi air. Pelikan cokelat (Pelecanus

occidentalis) memburu ikan dengan terjun menyelam dari ketinggian 3-9 m dari atas permukaan

air.

2.3.4 Perilaku

Pelikan adalah burung yang hidup berkelompok dan terbang dalam kawanan. Pelikan

dapat terbang dalam jangka waktu lama. Mereka sering terbang membentuk satu garis panjang.

Kadang kadang mereka juga terbang dengan membentuk formasi huruf “V”. Meskipun lamban

di darat, pelikan adalah penerbang yang kuat serta anggun, dan terkenal karena sarangnya bisa

berjarak 100 km dari tempat mereka mencari ikan. Mereka adalah penangkap ikan yang hebat,

dan dapat melakukan manuver cepat di dalam air karena telapak kaki mereka berselaput. Burung

pelikan  juga berkembang biak dalam kelompok yang disebut koloni. Pelikan biasa berada di

lingkungan kelompok pelikan lainnya, bahkan di lingkungan jenis burung air lainnya seperti

cormorant atau flamingo. Setelah makan sekenyang-kenyangnya, pelikan sering pergi ke tempat

yang sunyi, dan di sana ia duduk dengan pose yang melankolis, kepalanya tenggelam di

bahunya, nyaris tidak bergerak sehingga dari  jauh dapat disangka sebagai batu putih.

2.3.5 Reproduksi

Pelikan bersarang dalam koloni besar, dekat air atau di pohon, bergantung spesies dan

habitatnya. Saat masa berbiak, pelikan jantan dan betina menggunakan kantung di paruhnya

untuk mengumpulkan dan mengangkut material sarang berupa ranting, rumput dan bulu-bulu.

Pelikan betina bertelur dua sampai empat butir telur yang berwarna putih kebiruan. Pelikan

jantan dan betina secara bergantian mengerami telur mereka. Telur akan menetas dalam jangka

waktu sekitar satu bulan. Telur menetas selisih satu hari, dan anak pelikan yang baru menetas

sering menyerang saudaranya yang lebih muda supaya mendapatkan lebih banyak makanan.

Anak pelikan tidak disuapi dari kantung. Induknya akan membuka mulutnya lebar-lebar

sehingga anaknya dapat mencapai kerongkongan induknya untuk mengambil makanan yang

disediakan. Anak pelikan akan segera dewasa dalam tiga tahun

Page 9: Jenis-Jenis Burung Aquatik

2.4 Pinguins (Ordo Sphenisciformes)

Kasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Sphenisciformes

 Family : Spheniscidae

Penguin adalah burung akuatik yang termasuk dalam kategori burung yang tidak dapat

terbang serta secara umum hidup di belahan Bumi Selatan. Terdapat 18 spesies penguin yang

terdapat diseluruh dunia. Walaupun secara umum hidup di  belahan bumi selatan, namun

penguin tidak hanya ditemukan di daerah dingin atau Antartika saja. Terdapat tiga spesies

penguin yang hidup di daerah tropis. Salah satu contohnya adalah penguin yang hidup di

Kepulauan Galapagos (Penguin Galapagos) yang biasanya menyeberangi garis khatulistiwa

untuk mencari makan. Umumnya  penguin memakan krill (sejenis udang), ikan, cumi-cumi dan

hewan air lainnya yang tertangkap ketika berenang di laut dengan paruhnya. Penguin dapat

meminum air laut karena kelenjar supraorbital  pada tubuhnya menyaring kelebihan garam laut

Page 10: Jenis-Jenis Burung Aquatik

dari aliran darah. Garam ini lalu dikeluarkan dalam bentuk cairan lewat saluran  pernapasan

penguin. Tubuh penguin sangat sesuai untuk berenang dan hidup di air. 

Sayapnya merupakan pendayung dan tidak mampu untuk terbang. Di daratan penguin

menggunakan ekor dan sayapnya untuk menjaga keseimbangan ketika berjalan. Setiap penguin

memiliki warna  putih di sebelah dalam tubuhnya dan warna gelap (biasanya hitam) di sebelah

luar tubuh. Hal ini berguna untuk kamuflase.  Hewan  pemangsa seperti singa laut dari dalam air

akan sulit untuk melihat penguin karena perutnya yang berwarna putih bercampur dengan

pantulan permukaan air laut. Sedangkan permukaan gelap pada punggungnya juga menyamarkan

penguin dari  pandangan hewan pemangsa di atas air. Penguin mampu berenang dengan

kecepatan 6 hingga 12 km/jam bahkan pernah tercatat hingga 27km/jam. Penguin yang

berukuran kecil biasanya menyelam selama satu hingga dua menit dari permukaan air untuk

menangkap makanan. Penguin yang berukuran lebih besar, yaitu penguin emperor bisa

menyelam lebih dalam hingga 565 meter selama 20 menit. Untuk menghemat energi, kadang-

kadang penguin berjalan dengan kaki  pendeknya atau meluncur di salju dengan perutnya.

Penguin memiliki pendengaran yang amat baik. Jika berada di daratan, penguin amat

mengandalkan pendengarannya. Mata  penguin beradaptasi untuk penglihatan bawah air dalam

mencari makanan dan menghindar dari pemangsa. Kemampuan daya penciuman penguin hingga

saat ini masih belum banyak diketahui dan membutuhkan penelitian lebih lanjut. Untuk melihat

jenis kelamin  penguin sangat sulit, karena penguin tidak memiliki kelamin eksternal. Akibatnya

untuk membedakan jenis kelamin penguin, manusia harus memakai teknik

pemeriksaan kromosom/DNA. 

2.4.1 Penguin Kaisar (Aptenodytes patagonicus) 

Termasuk jenis yang terbesar di antara famili penguin, yaitu dengan tinggi  badan

mencapai lebih dari 1 meter dan bobot lebih dari 35 kg. Sama seperti jenis  penguin lainnya,

Page 11: Jenis-Jenis Burung Aquatik

penguin kaisar juga memiliki kaki yang berjaring dan bulu tebal di seluruh tubuhnya yang kedap

air, dan merupakan spesies burung yang tidak dapat terbang. Namun ciri yang paling terlihat

untuk membedakan penguin kaisar dengan  jenis penguin lain adalah garis kuning samar pada

bagian lehernya.

Makanan utama penguin kaisar adalah ikan, udang, dan cumi-cumi. Anatomi sayap yang

pendek memungkinkan penguin jenis ini untuk berenang hingga sejauh 15 km dan menyelam

sampai pada kedalaman 900 kaki selama 18 menit. Oleh karena itu, ikan yang dimakannya lebih

besar daripada yang dimakan oleh penguin-penguin dengan ukuran tubuh lebih kecil.

2.4.2 Penguin Raja (Aptenodytes forsteri)

Perbedaan antara penguin raja dengan penguin kaisar adalah pada garis kuning yang terdapat

pada leher penguin raja lebih mencolok dan membentuk lengkungan tegas yang lebih telihat

dibandingkan dengan penguin kaisar.

2.4.3 Penguin Gentoo (Pygoscelis papua) 

Gentoo adalah spesies penguin terbesar nomer tiga setelah king penguin dan Magellan

penguin dengan tinggi antara 51 cm – 90 cm dan berat antara 4,9 kg - 8,5 kg. Penguin gentoo

umumnya dapat memiliki dua ekor anak yang diberi makan induknya dengan memuntahkan ikan

Page 12: Jenis-Jenis Burung Aquatik

atau krill yang langsung disuapkan ke paruh anak-anaknya. Karena sang induk sering

kebingungan yang mana anak yang sudah diberi makan dengan kenyang dan mana yang belum,

si induk mempunyai cara unik yaitu si induk akan berlari yang kemudian akan diikuti oleh anak-

anaknya. Si induk akan tahu anak yang belum kenyang yaitu anak yang mengejarnya paling

depan

2.4.4 Penguin Adelie (Pygoscelis adeliae) 

Penguin Adelie dapat ditemukan di sepanjang pantai Benua Antartika. Secara fisik

penguin ini dapat dikenali dengan melihat paruhya yang pendek dan agak tumpul, kepala dan

badan bagian belakangnya dipenuhi warna hitam, perut berwarna  putih, dan lingkaran putih

disekitar mata dengan tinggi maksimal adalah 75 cm. Saat musim berkembang biak tiba, penguin

jantan dan betina akan mengerami dua butir telur yang mereka hasilkan secara bergantian selama

sekitar satu bulan. Saat telur menetas, kedua pasangan penguin tersebut akan tetap merawat

anaknya hingga usia 22 hari.

2.4.5 Penguin Chinstrap (Pygoscelis Antarctica)

Penguin Chinstrap lebih menghindari es di laut jika dibandingkan dengan  penguin

Adelie yang sangat bergantung pada es di laut.

Page 13: Jenis-Jenis Burung Aquatik

2.4.6 Penguin Rockhopper (Eudyptes chrysocome)

Jenis penguin ini termasuk unik dan lain daripada yang lainnya. Keunikannya dapat

dilihat dari kepalanya yang memiliki jambul berwarna kekuningan yang memanjang dari pangkal

paruh hingga kebagian belakang kepalanya. Keunikan lainnya adalah habitat asli penguin ini

berupa kawasan yang dipenuhi tebing berbatu- batu yang terdapat di pulau-pulau kecil disekitar

Benua Antartika dan Samudra Hindia serta Atlantik bagian selatan. Berdasarkan lokasi

persebaran dan karakteristik fisiknya, penguin pelompat batu dibagi menjadi dua subspecies

yaitu, spesies utara (Eudyptes chrysocome chrysocome) dan spesies selatan (Eudyptes

chrysocome moseleyi). Selebihnya penguin ini memiliki pola hidup yang tidak berbeda dengan

spesies penguin lainnya. Jenis betina mengeluarkan dua butir telur sekali  bereproduksi, namun

umumnya hanya satu yang bisa bertahan hidup. Sejak telur  pertama kali dikeluarkan hingga

menetas dan tumbuh hingga ukuran tertentu, jantan dan betina melakukan pengeraman dan

perawatan anakan secara bergantian.

2.4.7 Penguin Mata Kuning (Megadyptes antipodes) 

Pinguin mata kuning (Megadyptes antipodes) adalah  penguin endemik Selandia Baru.

Seperti kebanyakan penguin lainnya, penguin ini merupakan  piscivora. Spesies ini berkembang

biak di sekitar South Island di Selandia Baru,  begitu juga pulau-pulau Stewart, Auckland, dan

Page 14: Jenis-Jenis Burung Aquatik

Campbell. Penguin mata kuning adalah spesies penguin paling langka, populasinya diperkirakan

sekitar 4.000 burung. Spesies ini hanya dapat ditemukan di sepanjang pantai tenggara Selandia

Baru dan  pulau-pulau terdekatnya.

2.4.8 Penguin Magellanic (Spheniscus magellanicus) 

 

Penguin Magellanic hanya dapat ditemukan di ujung selatan Benua Amerika. Nama

“Magellan” diberikan karena salah satu habitat alaminya adalah pulau-pulau kecil di Selat

Magellan, selat di ujung Amerika Selatan. Secara fisik, penguin Magellan dapat dikenali dengan

melihat paruhnya yang besar dan adanya garis putih  besar dibagian kepala serta lehernya serta

garis hitam dibagian atas dadanya.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Burung laut (marine birds) merupakan burung yang mencari makan di laut lepas dan

kembali ke darat untuk berkembang biak di pulau karang pantai. Ciri khas  burung laut termasuk

penguin, berkembang biak secara berkelompok di daerah pantai yang terpencil atau pulau-pulau

kecil di mana mereka dapat membuat sarang dengan tenang , bebas dari predator. Dalam

kelompok ini terdapat ordo yang merupakan  burung laut sejati yaitu Ordo Procellariiformes

(Tubinares), ordo yang cenderung secara progresif menjadi burung air tawar yaitu ordo

Pelecaniformes, dan ordo yang terdiri atas penguin yang sangat divergen yaitu Sphenisciformes.

Page 15: Jenis-Jenis Burung Aquatik

DAFTAR PUSTAKA

http://olvista.com/fauna/burung-pelikan-si-paruh-berkantung/. Diakses pada tanggal 26 Februari

2014 pukul 12:30 WIB

http://wol.jw.org/en/wol/d/r25/lp-in/1200003425. Diakses pada tanggal 26 Februari 2014 pukul

12:30 WIB

http://www.newzealand.com. Diakses pada tanggal 26 Februari 2014 pukul 19.45

http://www.academia.edu/6417435/makalah_burung_laut

Warham, J. (1996). The Behaviour, Population, Biology and Physiology of the  Petrels. London:

Academic Press, ISBN 0-12-735415-8

Boie, Friedrich (1822). "Ueber Classification insonderheit der europäischenVögel". Isis von

Oken (in German) 10. Col. 562 in Cols 545-564.

Brands, Sheila (14 August 2008). "SytemaNaturae 2000 / Classification  –  Family

Diomedeidae". Project: The Taxonomicon. Archived from the original on 16 June 2009.

Retrieved 17 February 2009 Double, D.C. (2003). "Procellariiformes".In Hutchins, Michael.

Grzimek's Animal Life  Encyclopedia. 8 Birds I Tinamous and Ratites to Hoatzins (2

ed.). Farmington Hills, MI: Gale Group. pp. 107 –  110. ISBN 0-7876-5784-0

Maynard, B. J. (2003). "Shearwaters, petrels, and fulmars (procellariidae)".In Hutchins, Michael.

Grzimek's Animal Life Encyclopedia. 8 Birds I Tinamous and Ratites to Hoatzins (2 ed.).

Gale Group. pp. 123  –  127. ISBN 0-7876-5784-0.