j&c roombutter cookies

Upload: wendi-irawan-dediarta

Post on 12-Jul-2015

584 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Laporan Business and Enabling Environment Development Program (BEDP) II PENGELOLAAN USAHA(Studi Komparatif Bisnis Antara Perusahaan J&C Roombutter Cookies Homemade (Selai untuk Kue) Dengan Usaha Selai Lidah Buaya Disusun Oleh : Kelompok 31

Yogiandre Ravenalla Wendi Irawan D Diofani Pratama Dityo Gunarto Rilvanu Luqman

150310080136 150310080137 150310080158 150310080164 150310080167

Dosen/Tutor : Sri Fatimah, Ph.D. Lisye Setiagustina, S.Si.

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2010

BAB I KEADAAN UMUM PERUSAHAAN1.1 Sejarah Perusahaan J&C Cookies sebuah merek kue kering roombutter berstandar internasional adalah merek kue kering tanpa bahan pengawet dengan cita rasa yang khas diolah secara higienis melalui tangan-tangan terampil, serta kemasan dengan desain khusus yang unik, menarik, serta didukung teknologi modern. Berdiri pada tahun 1996, dengan awal mula hanya memperkerjakan beberapa karyawan, namun dengan perkembangan yang cukup baik, kini memperkerjakan 40 karyawan tetap dan 150 karyawan musiman. Arti simbol untuk J&C adalah Jodi dan Cindy putra-putri pasangan bapak Dedi Hidayat dan Ibu Diah Susilawati. Setelah 14 tahun berdiri, J&C Cookies yang pertama kali didirikan di Bandung telah mengembangkan usahanya hingga ke banyak pelosok daerah di Indonesia seperti, Jakarta, Depok, Bekasi, Surabaya, Batam, Bengkulu, Bali, Semarang bahkan hingga ke mancanegara. Selain mendapatkan izin dinas kesehatan, sertifikat halal MUI dan dengan didukung teknologi modern, J&C Cookies kini menggunakan HACCP sebagai sistem keamanan pangan yang diakui internasional. J&C memiliki produk dengan keunggulan tinggi karena selalu menggunakan bahan-bahan berkualitas, tanpa bahan pengawet, higienis, halal dan proses pembutan kue handmade. VISI Menjadikan J&C sebagai kue kering yang diakui kelezatannya. Merubah tradisi dari kue kering yg diminati pada saat hari raya menjadi kue kering konsumsi setiap hari. MISI Menaruh kepuasan pelanggan sebagai prioritas utama kami. Pemberdayaan masyarakat untuk mencapai impian mereka. Menjadikan J&C Cookies sebagai produk dalam negeri unggulan Indonesia.

1.2

Letak Geografis Perusahaan Kantor pusat dan outlet pusat pemasaran J&C Rombutter Cookies

Homemade terletak di Jl.Bojong Koneng Atas No 8A, Bandung 40191 Indonesia. Lokasi tersebut merupakan lokasi yang sangat strategis yang berada kota Bandung yang mudah dijangkau dari berbagai arah pusat kota Bandung. Lokasi J&C juga dekat dengan jalur tol Pasteur dan fly over Pasupati sehingga memudahan transportasi dengan daerah Jakarta dan sekitarnya. Letak J&C cookies yang berada di Jl. Bojong Koneng Atas juga memudahkan J&C dalam perekrutan tenaga kerja musiman. Hal ini dikarenakan kawasan Bojong Koneng Atas serta Cikutra dan sekitarnya merupakan wilayah dengan jumlah penduduk yang cukup padat.

Gambar 1. Peta Jalur Menuju J&C Cookies

1.3

Bidang Usaha Perusahaan

Nama Usaha : J&C Roombutter Cookies Homemade Jenis Usaha : Kue Kering Lokasi Usaha : Bandung Mulai Usaha : 1996 Usaha Lain : Travel, Rental Mobil, Kafe.

BAB II PENGELOLAAN USAHA DI J&C COOKIES2.1 Pengelolaan Produksi Divisi ini merupakan salah satu divisi yang memproduksi selai untuk keperluan bahan baku pembuatan kue nastar. Adapun selai yang diproduksi hanyalah selai nanas. Pembuatan selai dilakukan oleh 3 orang pekerja dan semaunya adalah perempuan. Biasanya untuk hari-hari biasa selai diproduksi dari 300 buah nanas, sedangkan untuk hari spesial seperti hari raya, natal, dan tahun baru produksi mencapai 600 buah nanas. 2.1.1 Kegiatan Produksi Produksi selai setiap harinya dimulai pukul 07.00 WIB. Nanas dicuci terlebih dahulu. Kemudian nanas dikupas oleh 1 orang pekerja menggunkan pisau bergerigi yang sangat tajam. Sementara satu orang pekerja mengupas nanas, 2 orang pekerja lainnya memarut nanas menggunakan parutan yang besar. Proses pemarutan nanas berlangsung sampai pukul 09.30 WIB. Setelah nanas selesai diparut semua mulai dilakukan proses pemasakan dengan komposisi sebagai berikut : Untuk 1 resep selai : 50 buah nanas Gula Pasir 5 Kg Asam Sitrat 1 Bungkus Proses pemasakan satu resep selai (1 wajan) memerlukan waktu selama 2-3 jam. Setelah selai matang (warna selai kecoklatan) selai didinginkan kemudian dimasukan kedalam drumstcok. Selai yang telah berada di dalam drumstcok sebelum digunakan sebagai bahan tambahan ke nastar, selai nanas ditiriskan terlebih dahulu untuk menghilangkan air sari nanas yang terdapat dalam selai.

2.2

Pengelolaan Pemasaran J&C merupakan salah satu perusahaan kue kering terbesar di Indonesia,

khususnya di kota Bandung. Dalam pemasarannya, perusahaan ini menggunakan strategi 4P yaitu : Price Dari segi harga J&C tergolong produk yang memiliki harga jual yang masih cukup terjangkau mengingat target penjualan produk ini yaitu untuk kalangan menengah ke atas. Namun, tidak menutup kemungkinan kalangan menengah ke bawah pun dapat menikmati produk ini, sebab terdapat kemasan paket yang memiliki harga jual lebih murah dibandingkan jika membeli satuan. Product Produk J&C berupa kue kering yang terdiri dari berbagai macam rasa dan bentuk, sehingga konsumen memiliki banyak pilihan dalam membeli produk tersebut. Selain itu, produk dikemas dalam berbagai kemasan yang sangat menarik dan juga dapat diplih langsung oleh konsumen. Promotion Perusahaan ini dalam melaksanakan promosinya dilakukan dengan cara membuka toko dan juga melalui agen-agen penjualan yang berjumlah 700800 agen yang tersebar di seluruh Indonesia. Place Tempat pemasaran produk ini pada mulanya hanya berupa kios kecil, namun seiring dengan berkembangnya perusahaan dan permintaan produk yang semakin tinggi, tempat pemasaran pun semakin meluas. Hingga saat ini terdapat 10 toko kue yang terdapat di Bandung dan 12 toko kue yang terdapat di Jakarta, Depok, Bekasi, Batam dan Bengkulu. Sedangkan untuk outlet-outlet toko kue yang berskala kecil sudah tersebar di seluruh wilayah di Indonesia.

2.3

Pengelolaan Sumberdaya Manusia (SDM) Sumber daya manusia yang terdapat di perusahaan ini terdiri dari 40 pekerja

tetap dan 150 pekerja musiman, namun untuk hari-hari tertentu misalnya idul fitri, natal, dan tahun baru jumlah karyawan bisa mencapai 400 orang. Dalam pengelolaannya, J&C menetapkan sistem yang cukup ketat. Hal ini terbukti dari toleransi yang diberikan oleh perusahaan kepada para karyawan, misalnya jika dalam waktu 3 hari seorang karyawan tidak masuk tanpa keterangan, maka karyawan tersebut apabila karyawan tetap akan diberikan peringatan tetapi jika kayawan musiman akan langsung dikeluarkan. Sedangkan, dalam hal perekrutan karyawan perusahaan ini merekrut karyawan yang berasal dari daerah sekitar produksi untuk lebih memberdayakan masyarakat di daerah tersebut. Dan untuk jenjang pendidikan karyawan, J&C tidak menetapkan standar baku jenjang pendidikan. Namun, perusahaan ini melakukan uji coba bagi karyawan baru selama 2 minggu masa percobaan.

2.4

Pengelolaan Keuangan

2.4.1 Analisis Harga dan Biaya Produksi Untuk kue nastar seharga Rp.55.000/toples 1 resep kue menggunakan 0,66 kg selai nanas 1 toples kue isi 60 buah terbuat dari 1/7 resep Nanas 300 buah x Rp 900 = Rp 270.000 Selai 23 keranjang x 4 kg = 92 kg Menghasilkan 139 resep/hari = 139 resep x 7 loyang = 973 toples/hari Penjualan kue Nastar = 973 x Rp 55.000 = Rp 53.515.000*

Dengan rincian : Selai Rp. 666.000,Nanas Rp 270.000 Gula pasar Rp. 390.000,Asam Sitrat Rp. 6000,Kue Nastar Rp. 53.515.000,-*

*Belum termasuk bahan baku pembuatan adonan kue

Rincian Biaya Tabel 1. Biaya Variabel NO 1 2 3 4 5 6 7 NAMA Nanas Gula Pasir Asam Sitrat Sarung Tangan Kain Sarung Tangan Plastik Gas Sabun Cuci TOTAL HARGA Rp. 270.000,Rp. 390.000,Rp. 6.000,Rp. 15.000,Rp. 6.000,Rp. 90.000,Rp. 1.000,Rp. 778.000,-

Tabel 2. Biaya Tetap NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 NAMA Kompor Wajan Spatula Gayung Selang Gas Baskom Nampan Timbangan Saringan Gentong Keranjang Parutan Serbet Kipas Angin Rak Kursi Plastik Pisau TOTAL JUMLAH 3 3 3 1 3 11 60 1 51 7 4 3 5 2 1 5 3 HARGA SATUAN Rp. 500.000,Rp. 900.000,Rp. 20.000,Rp. 3.500,Rp. 50.000,Rp. 5.000,Rp. 3.000,Rp. 650.000,Rp. 3.000,Rp. 95.000,Rp. 10.000,Rp. 50.000,Rp. 2.500,Rp. 300.000,Rp. 800.000,Rp. 8.500,Rp. 250.000,TOTAL Rp. 500.000,Rp. 2.700.000,Rp. 60.000,Rp. 3.500,Rp. 150.000,Rp. 55.000,Rp. 180.000,Rp. 650.000,Rp. 153.000,Rp. 665.000,Rp. 40.000,Rp. 150.000,Rp. 12.500,Rp. 600.000,Rp. 800.000,Rp. 42.500,Rp. 750.000,Rp. 8.511.500,-

Tabel 3. Biaya Overhead NO 1 2 3 4 NAMA Listrik Air Telepon Tenaga Kerja TOTAL TOTAL Rp. 45.000 Rp. 30.000 Rp. 75.000 Rp . 9.364.500

Biaya Produksi Total

Tabel 4. Total Penjualan Per hari Harga Kue Nastar Jumlah Penjualan Per hari Total Penjualan Per hari 55.000 973 Rp. 53.515.000 Rp.

Tabel 5. Penjualan Selai Nanas Perhari Berdasarkan Penjualan Kue Nastar Per hari Nanas Yang Digunakan (Kg)/Resep Jumlah Produksi Resep/Hari Nanas Yang Digunakan (Kg)/Hari Penjualan Selai Nanas Per hari Berdasarkan Penjualan Kue Nastar Per hari 0,66 139 91,74

Rp. 5.045.700

2.5

Kendala Yang Dihadapi (Aspek Produksi, Pemasaran, SDM, dan Keuangan) Sampai sejauh ini, perusahaan J&C belum mengalami kendala yang cukup

serius. Namun, untuk produk yang akan diekspor kendalanya yaitu dalam hal pengemasan dan packaging. Sebab, pengemasan sangat penting dalam menjaga kualitas produknya.

BAB III STRATEGI PENGELOLAAN USAHA SELAI LIDAH BUAYA3.1 Sekilas mengenai Usaha Selai Lidah Buaya LoeRa Lidah buaya merupakan komoditas pertanian yang ketersediannya melimpah dan banyak dibudidayakan di Indonesia sehingga banyak kita temukan produk olahan yang berasal dari lidah buaya antara lain dodol, teh, dan perawatan kecantikan dari lidah buaya. Budidaya dan produk olahan yang banyak yang tersedia dikarenakan kandungan lidah buaya yang sangat melimpah dan berguna bagi kesehatan. Lidah buaya mengandung vitamin A, B2, B2, B3, dan E serta kaya asam amino yang mampu mencegah berbagai macam penyakit. Pengobatan dengan lidah buaya juga tercatat dalam dokumen-dokumen sejarah pengobatan Arab, Yunani, India, dan China. Di China tanaman ini dipercaya ampuh sebagai obat awet muda, dan hasil penelitian terkini menyebutkan bahwa lidah buaya mampu memperbaiki sel kulit yang rusak. Ada juga yang menyebutkan khasiat tanaman ini untuk mengatasi impotensi. Selain itu kebiasaan menkonsumsi lidah buaya mampu mencegah kanker karena kandungan acemannan yang berfungsi sebagai imunostimulator atau meningkatkan kekebalan tubuh. Sedangkan untuk mengatasi asma dapat meminum air rebusan dari campuran daging lidah buaya, bawang putih, dan sedikit gula batu. Demikian juga dengan meminum jus lidah buaya setiap hari dapat membantu memperlancar menstruasi bagi kaum wanita. Pemanfaatan lidah buaya tidak hanya berkhasiat untuk kesehatan saja, seiring dengan perkembangan zaman, banyak produk kecantikan yang tersedia di pasaran. Ada sabun muka, krim mata, obat creambath, sampai pelembab bibir dengan bahan baku Aloe vera. Olahan berupa selai yang rasanya juga tidak kalah nikmatnya dengan selai nanas, ada juga teh lidah buaya yang dibuat dari pelepahnya. Produk ini bermanfaat membakar lemak tubuh dan menjaga tetap langsing, dan masih

banyak lagi aneka olahan lainnya. Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan membuat permintaan terhadap produksi lidah buaya terus bertambah. Selai adalah produk makanan yang kental atau setengah padat dibuat dari campuran 45 bagain berat buah (cacah buah) dan 55 bagian berat gula. Tiga bahan pokok pada proses pembuatan selai atau jeli adalah pektin, asam, dan gula dengan perbandingan tertentu untuk menghasilkan produk yang baik. Selai Lidah buaya adalah bahan berupa gel yang berkadar gula tinggi dan dibuat dari bubur daging lidah buaya. Selai lidah buaya memiliki kandungan vitamin A, B2, B2, B3, dan E serta kaya asam amino yang sangat baik untuk kesehatan tubuh. Selai lidah buaya sangat cocok disajikan sebagai isi roti karena memiliki rasa segar seperti selai buah lainnya. Kemudian ada Lembaran selai lidah buaya merupakan produk

diversivikasi dari selai lidah buaya dengan berbentuk lembaran seperti yang biasa kita lihat dalam bentuk keju. Lembaran selai lidah buaya memiliki nilai praktis, sehingga bisa dikonsumsi dengan roti tawar dimana saja.

3.2

Strategi Pengelolaan Usaha Selai Lidah Buaya LoeRa

3.2.1 Analisis Faktor Strategis Internal (IFAS) Pada dasarnya, IFAS adalah analisis manajemen perusahaan terhadap faktor-faktor strategis internalnya berdasarkan daftar prioritasnya (menggunakan bobot). IFAS membantu para manajer untuk mengatur faktor-faktor strategis ke dalam kategori-kategori kekuatan dan kelemahan. Selain itu ringkasan itu juga membantu anlisis tentang seberapa baik manajemen merespon faktor-faktor spesifik tersebut, sesuai dengan kriteria yang dipandangnya penting bagi perusahaan. Penggunaan bentuk IFAS melibatkan langka-langkah berikut antara lain: 1. Mengidentifikasi dan mendaftar sekitar lima sampai sepuluh item untuk masing-masing kekuatan dan kelemahan, pada kolom 1. 2. Berikan bobot pada item-item tersebut mulai dari 1,0 (paling penting) saampai 0.0 ( paling tidak penting), pada kolom 2 ( jumalah seluruh bobt harus mencapai 1,0 tanpa memandang faktor strategis perusahaan).

3. Berikan rating pada klolom ketiga untuk masing-masing faktor mulai dari lima ( sangat baik) sampai 1 (sangat buruk), berdasarkan respon manajemen terhadap setiap faktor tersebut. Setiap rating adalah penilaian seberapa analis meyakini bahwa manajemen perusahaan sedang menghadapi faktor-faktor internal tersebut. 4. Kalikan bobot setiap faktor pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk mendapatkan skor terbobot pada kolom 4. 5. Gunakan kolom 5 (keterangan) untuk menunjukkan bagaiman suatu faktor tertentu dipilih dan bagaimana pembobotan dan peringkat dilakukan. 6. Jumlahkan seluruh skor bobot pada kolom 4 untuk memperoleh skor terbobot total untuk perusahaan tersebut. Skor terbobot total menunjukkan seberapa baik perusahaan merespon faktor-faktor strategis internal perusahaan yang ada sekarang dan yang diharapkan. Skor terbobot total dapat merentang dari 5,0 (sangat baik) sampai 1,0 ( sangat buruk) dengan 3,0 sebagai rata-rata. Manajemen dapat menggunakan skor tersebut untuk membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain dalam industrinya.

Tabel 6. Analisis IFAS Selai Lidah Buaya LoeRa Strength (Kekuatan) Kandungan vitamin tinggi dan mengandung zat-zat 0.10 4 0.40 Bobot Rating Skor Keterangan Selai lidah buaya memiliki kandungan vitamin A, B2, B2, B3, dan E serta kaya asam amino yang sangat baik untuk kesehatan tubuh. Inovasi bentuk selai dalam bentuk lembaran selai seta mempunyai rasa yang unik. 0.05 3 1.50 Selai dalam bentuk lebaran mempunyai bentuk yang unik dan praktis ketika akan

esensial yang sulit ditemui dalam produk lain.

dikonsumsi, rasa yang unik selai dibentuk dari ciri khas rasa dari lidah buaya.

Poduk

tidak

diproduksi bahan-bahan aman 0.15 2 0.30

Bahan-bahan yang digunakan untuk memproduksi selai

menggunakan berbahaya

sehingga

lidah buaya sebagian besar merupakan ditambah bahan dengan alami bahan

dan baik untuk dikonsumsi

tambahan yang telah lulus uji kesehatan. Proses produksi tidak Dalam kegiatan produksi

menghasilkan limbah yang berbahaya bagi lingkungan. 0.05 1 0.05

selai, limbah yang berupa kulit lidah buaya bisa

dimanfaatkan sebagai bahan teh, sehingga kegiatan

produksi tidak menghasilkan limbah yang mencemari

lingkungan. Harga yang relatif murah sehingga dapat dijangkau 0.15 3 0.45 Bahan baku dan kegiatan produksi yang relatif murah menjadikan produk dapat

oleh semua kalangan tetapi dengan kualitas selai yang baik.

dijual dengan harga relatif murah sehingga dapat

menjangkau semua kalangan. Weakness (Kelemahan) Bahan baku berupa lidah buaya masih relatif sulit ditemui di kawasan kegiatan produksi. 0.10 4 0.40 Bobot Rating Skor Keterangan Bahan baku yang cukup sulit didapatkan di daerah Pulau Jawa karena produksi lidah buaya lebih banyak terdapat di luar Pulau Jawa seperti Pulau Kalimantan. Teknologi produksi sederhana. dan yang peralatan masih 0.05 2 0.10 Karena masih sederhana,

proses produksi hanya dapat menghasilkan produk dalam jumlah terbatas.

Modal yang masih terbatas. 0.2 4 0.80

Dengan modal yang terbatas, rencana bisnis belum dapat direalisasikan seluruhnya.

Kebiasaan masyarakat yang masih rendah dalam 0.10 3 0.30

Pola konsumsi masyarakat yang banyak mengkonsumsi beras daripada roti

mengkonsumsi selai.

menjadikan tingkat konsumsi selai menjadi rendah pula. Tingkat kepercayaan 0.05 2 0.10 Produk selai dari lidah buaya masih terbilang baru dan belum dikenal luas

terhadap produk yang masih rendah dari masyarakat.

dikalangan masyarakat. Total 1.00 4.40

3.2.2 Analisis Faktor Strategis Eksternal (EFAS) EFAS adalah strategi yang dapat membantu manajer mengorganisir faktorfaktor strategis eksternal ke dalam kategori-kategori yang diterima secara umum mengenai peluang dan ancaman. Selain itu, EFAS merupakan alat dalam analisis untuk mengukur seberapa baik manajemen menanggapi faktor tertentu dalam hal tingkat penting (bobot) faktor tersebut bagi perusahaan. Sebelum merangkum EFAS terlebih dahulu kita harus meneliti dan mengidentifikasi kondisi eksternal, lingkungan kerja, dan faktor-faktor strategis bagi perusahaan. EFAS biasanya disajikan dalam bentuk tabel, penggunaan bentuk tersebut meliputi beberapa langkah di bawah ini : 1. Mengidentifikasi dan membuat kolom mengenai peluang dan ancaman. Susunlah dalam kolom 1, dalam kolom 1 ini terdiri dari 5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman. Dalam menentukan peluang dan ancaman kita dapat menggunakan analisis seperti pada bagan di bawah ini.

Pendatang Baru Potensial Stakeholder Lain Pesaing Industri Pemasok Produk Pengganti Pembeli

2. Menentukan bobot berdasarkan faktor-faktor yang memiliki kemungkinan mempengaruhi posisi strategis perusahaan pada saat ini. Beri bobot masingmasing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Semakin besar bobotnya semakin prioritas faktor tersebut bagi manajemen. 3. Hitung rating atau peringkat (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating 4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating 1). Misalnya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4. 4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor). 5. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.

Tabel 7. Analisis EFAS Selai Lidah Buaya LoeRa Opportunities (Peluang) Bobot Rating Skor Keterangan Masih Sedikitnya produk Selai lidah buaya hanya baru bisa dijumpai di beberapa 0.10 3 0.30 tempat saja, di Pulau Jawa masih belum ada produsen yang memproduksi selai

selai lidah buaya di pasaran khususnya di Pulau Jawa.

lidah buaya. Belum ada produk selai lidah buaya yang berbentuk 0.05 2 0.10 Selai lidah buaya yang sudah ada di pasaran hanya berupa selai biasa, selai lidah buaya dalam bentuk lembaran selai belum terdapat di pasaran. Bahan baku berupa lidah buaya mempunyai harga 0.10 4 0.40 Bahan baku berupa tanaman lidah buaya masih belum bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, sehingga harganya relatif murah di pasaran. Peralatan untuk produksi Peralatan untuk pembuatan selai 0.05 3 0.15 lidah buaya alat tidak khusus, cukup dan banyak

lembaran selai.

yang relatif murah dan belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat.

tidak memerlukan peralatan khusus, bisa menggunakan peralatan-peralatan sederhana. yang

memerlukan peralatannya sederhana

terdapat di pasaran. Kesadaran yang mulai tinggi dari masyarakat akan yang 0.05 1 0.05 Masyarakat mulai menyadari akan kualitas dan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi, sehingga makanan nutrisi yang dan

makanan-makanan

bermutu dan menyehatkan.

mengandung

berkualitas baik akan banyak dipilih oleh masyarakat.

Threats (Ancaman) Perusahaan sejenis yang

Bobot Rating Skor

Keterangan Perusahaan selai lidah buaya yang berada di Pulau

berada di Pontianak bisa memperluas area pemasaran produknya sampai ke Pulau Jawa. 0.15 4 0.60

Kalimantan berpotensi untuk bisa memasarkan produknya ke Pulau Jawa sehingga akan menjadi produsen saingan

untuk bisa menarik minat konsumen. Iklim dan cuaca yang kurang kondusif 0.10 2 0.20 Iklim yang kurang kondusif bisa menyebabkan bahan

baku tidak dapat diproduksi. Sehingga akan menghentikan kegiatan produksi selai lidah buaya.

Perekonomian berfluktuasi

yang

terus 0.05 1 0.05

Perekonomian

Indonesia

yang terus berfluktuasi bisa saja merugikan perusahaan.

Produsen selai jenis lain bisa mengambangkan produknya hingga konsumen bisa menarik 0.20 3 0.60

Produsen

selai

bisa produksehingga

mengambangkan produk selainya

akan menyaingi selai lidah buaya di pasaran.

Menurunnya masyarakat mengkonsumsi roti

minat untuk 0.15 1 0.15

Pola konsumsi masyarakat kita yang relatif jarang

mengkonsumsi roti akan ikut menurunkan konsumsi selai lidah buaya.

Total

1.00

2.60

3.2.3 Analisis SWOT Usaha Selai Lidah Buaya LoeRa Analisis SWOT merupakan sebuah bentuk analisis situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran), baik situasi internal maupun eksternal perusahaan harus dapat dijadikan masukan bagi perusahaan untuk menentukan rencana startegis dalam menyusun sistem pemasaran yang relatif berdaya guna dan tepat guna. Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masingmasing. Analisis SWOT telah lama dikenal di kalangan para ahli manajemen strategi yang banyak dimanfaatkan untuk menganalisis kondisi persaingan usaha. Sedemikian pentingnya hingga hampir tidak ada studi kelayakan usaha yang dapat diterima dengan baik sebelum menyertakan analisis SWOT. Salah satu kelemahan mendasar dari analisis SWOT yang digunakan selama ini adalah

ketergantungannya pada usaha sejenis yang digunakan sebagai pembanding atau menggunakan skala industri yang berasal dari sumber resmi. Manakala keperluan mendesak sementara data pesaing belum terkumpul dan terpetakan maka analisis SWOT tidak bisa diadakan. Pada dasarnya analisis SWOT membandingkan kondisi sama yang dihadapi oleh pesaingnya berdasarkan kriteria subjektif ataupun objektif (skala industri), sebab dengan membandingkan maka perusahaan yang berkepentingan dapat menentukan rencana strategis untuk menghadapi persaingan tersebut. Akan tetapi bila perusahaan yang dimaksud hingga pada saat dilakukan kajian situasi ternyata tidak memiliki data tentang pesaing atau pesaingnya belum terpetakan baik dalam skala industri (kumpulan perusahaan yang menghasilkan barang yang sama) maupun dari hasil inteligen perusahaan, sedangkan perusahaan mendesak sekali untuk mempersiapkan rencana usaha strategis terutama dari segi pemasaran dan manajemen organisasi, maka dengan menggunakan analisis SWOT yang dimodifikasi sedemikian hingga menjadikan ia dapat digunakan oleh perusahaan tanpa harus mengetahui skala industri atau data inteligen mengenai pesaingnya.

Tabel 8. Analisis SWOT Selai Lidah Buaya LoeRa Analisis Faktor Strategi Internal (IFAS) Analisis Faktor Strategi Eksternal (EFAS) Peluang (O) Masih sedikitnya produk selai lidah buaya di pasaran khususnya di Pulau Jawa. Belum ada produk selai lidah buaya yang berbentuk lembaran selai. Bahan baku berupa lidah buaya mempunyai harga yang relatif murah dan belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Peralatan untuk produksi tidak memerlukan peralatan khusus, bisa menggunakan peralatanperalatan yang sederhana. Kesadaran yang mulai tinggi dari masyarakat akan makanan-makanan yang bermutu dan menyehatkan. Kekuatan (S) Kandungan vitamin tinggi dan mengandung zat-zat esensial yang sulit ditemui dalam produk lain. Inovasi bentuk selai dalam bentuk lembaran selai serta mempunyai rasa yang unik. Poduk tidak diproduksi menggunakan bahan-bahan berbahaya sehingga aman dan baik untuk dikonsumsi. Proses produksi tidak menghasilkan limbah yang berbahaya bagi lingkungan. Harga yang relatif murah sehingga dapat dijangkau oleh semua kalangan tetapi dengan kualitas selai yang baik. Strategi (SO) Kesadaran masyarakat akan produk sehat dan bermutu menjadi salah satu alasan kenapa masyarakat harus mengkonsumsi selai lidah buaya Inovasi produk yang unik dan masih sedikitnya kompetitor menjadi keuntungan tersendiri. Bahan baku yang relatif murah menjadikan produk selai lidah buaya bisa dijual di pasaran dengan harga yang relatif murah. Proses pengolahan yang sederhana dan tidak menggunakan zat-zat berbahaya menjadikan selai menjadi lebih higienis. Proses produksi yang tidak menghasilkan limbah dapat menjadi nilai plus dari masyarakat. Kelemahan (W) Bahan baku berupa lidah buaya masih relatif sulit ditemui di kawasan kegiatan produksi. Teknologi dan peralatan produksi yang masih sederhana. Modal yang masih terbatas. Kebiasaan masyarakat yang masih rendah dalam mengkonsumsi selai. Tingkat kepercayaan terhadap produk yang masih rendah dari masyarakat.

Strategi (WO) Bahan baku yang relatif sulit ditemuai di sekitar tempat produksi menjadi tantangan tersendiri agar petani bisa tertarik untuk membudidayakannya Peralatan produksi yang sederhana menjadikan kegiatan produksi tidak membutuhkan modal yang relatif besar Lebih selektifnya masyarakat dalam mengkonsumsi makannnya menjadikan makanan yang sehat lebih banyak dicari. Masih sedikitnya produk selai lidah buaya menjadikan produk bisa lebih cepat dikenal karena mempunyai ciri khas tersendiri

Ancaman (T) Perusahaan sejenis yang berada di Pontianak bisa memperluas area pemasaran produknya sampai ke Pulau Jawa. Iklim dan cuaca yang kurang kondusif Perekonomian yang terus berfluktuasi Produsen selai jenis lain bisa mengambangkan produknya hingga bisa menarik konsumen Menurunnya minat masyarakat untuk mengkonsumsi roti

Strategi (ST) Dengan perluasan pemasaran produk dari kompetitor, maka masyarakat bisa lebih mengenal selai lidah buaya. Selai dalam bentuk lembaran bisa lebih menarik bagi konsumen. Relatif murahnya harga selai lidah buaya di pasaran bisa mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi selai lidah buaya. Inovasi harus terus dilakukan untuk mengantisipasi inovasi produk yang dilakukan kompetitor.

Strategi (WT) Mengoptimalkan kualitas produk dengan modal yang cukup dan surplus maksimal Mendekatkan masyarakat untuk lebih akrab dengan selai melalui promosi-promosi Kerja sama dengan stakeholder dalam pengembangan produk selai lidah buaya Kerja sama dengan para petani dalam mengambangkan bahan baku produk. Bekerja sama dengan kompetitor hingga kedua perusahaan bisa merasakan manfaat dari pasar.

3.2.4 Pebandingan Analisis SWOT Usaha Selai Lidah Buaya LoeRa Dengan J&C

Analisis SWOT J&C Tabel 9. Analisis SWOT J&C Kekuatan (S) Produk sudah mempunyai reputasi di pasaran khususnya masyarakat menengah ke atas baik dalam negeri ataupun luar negeri. Alat produksi yang cukup modern serta mempunyai banyak karyawan yang sudah terlatih. Manajemen dalam perusahaan sudah cukup kompleks sehingga lebih efisien dan efektif dalam produksi, pemasaran, dan distribusi. Mempunyai modal yang besar sehingga mempermudah dalam pengembangan produk ataupun pengembangan pangsa pasar. Mempunyai pengalaman kerja sama yang baik dengan stakeholder sehingga bisa memepermudah dalam segala hal. Peluang (O) Permintaan kue kering yang belum terpenuhi secara maksimal, baik dalam negeri ataupun luar negeri. Kebiasaan masyarakat yang mengkonsumsi kue kering saat hari raya atau hari dengan momen tertentu. Adanya bahan baku yang cukup dan para karyawan yang terampil. Permintaan pasar yang terus meningkat akan produk-produk kue kering. Adanya dukungan dari pemerintah setempat terhadap perusahaanperusahaan kecil dan menengah. Kelemahan (W) Harga yang cukup mahal hanya mampu menjaring konsumen dari kalangan menengah ke atas. Keselamatan kerja dari para karyawan kurang diperhatikan karena fasilitas kerja yang masih kurang memadai. Untuk konsumsi di dalam negeri tingginya permintaan biasanya hanya dalam momen-momen tertentu saja seperti idul fitri, natal, tahun baru, dll. Persaingan yang sangat ketat dengan para kompetitor. Karena perusahaan cukup besar, jadi fluktuasi perekonomian sangat mempengaruhi perusahaan.

Ancaman (T) Banyak perusahaan kue kering yang bermunculan sehingga akan memperbanyak kompetitor. Pengembangan produk dari kompetitor akan menyababkan produk tersaingi. Fluktuasi ekonomi dan tingkat inflasi yang tinggi akan menggoyahkan perusahaan. Kurangnya loyalitas konsumen menyebabkan konsumen gampang beralih produk. Iklim yang kurang kondusif akan mempengaruhi pasokan bahan baku.

Perbandingan Analisis SWOT J&C Dengan Selai Lidah Buaya Dari Analisis SWOT kedua perusahaan yaitu J&C dan LoeRa dapat dibandingkan bahwa kedua perusahaan mempunyai perbedaan yang cukup signifikan. Dalam memasarkan produk J&C tidak memasarkan langsung selai hasil produksinya karena produk utama mereka adalah kue kering, selai yang diproduksi dijual kepada konsumen secara tidak langsung melalui produk kue kering. Sedangkan produk selai lidah buaya LoeRa dipasarkan secara langsung kepada konsumen dalam bentuk selai, sehingga kedua perusahaan akan berbeda perlakuan terhadap produknya masing-masing. Dibandingkan dengan LoeRa, J&C lebih mapan baik dalam hal produksi, distribusi, promosi, dan pemasaran. Pengalaman lebih dari 14 tahun menjadikan J&C sebagai perusahaan yang ternama dan mempunyai posisi tawar yang baik di pasaran. Sedangkan untuk LoeRa, perusahaan belum mempunyai nama di pasaran dan posisi tawar juga masih rendah karena belum mempunyai kepercayaan yang tinggi dari konsumen. Perusahaan J&C yang sudah menjadi perusahaan cukup besar mempunyai daya saing yang cukup tinggi terhadap kompetitor, walaupun perusahaan berada pada level yang mempunyai persaingan yang ketat, tetapi dengan pengalaman dan kerja sama yang baik dengan stakeholder semua permasalahan dapat diatasi dengan baik. Sedangkan untuk LoeRa perusahaan belum mampu sepenuhnya untuk bersaing dengan kompetitor, selain pengalaman dan kepercayaan yang masih rendah dari masyarakat, kerja sama dengan stakeholder juga belum mampu berjalan dengan baik sehingga harus diadakan peningkatan terus menerus dalam berbagai aspek perusahaan. Manajemen cukup kompleks menjadikan J&C lebih terintegrasi, sehingga perusahaan dapat terus konsisten. Untuk ke depannya, Selai lidah buaya LoeRa dapat menarik pembelajaran dari perusahaan J&C dalam berbagai hal untuk mengembangkan perusahaan. Baik dalam aspek produksi, distribusi, promosi, ataupun pemasaran. Sehingga perusahaan dapat terus berkembang dan menjadi perusahaan besar dalam memproduksi selai yang berkualitas baik dan menyehatkan.

3.2.5 Formulasi Strategi Pengelolaan Usaha Selai Lidah Buaya Dengan Merek Produk LoeRa LoeRa berasal dari daging lidah buaya asli yang kaya akan kandungannya yang berguna untuk tubuh, akan tetapi karena lidah buaya tidak memiliki aroma yang menarik kita memodifikasi selai tersebut dengan aroma buah lainnya seperti melon, nanas dan strawberi tetapi tetap berbahan baku lidah buaya. Produk ini juga memiliki kemasan yang baik dan higienis sehingga selai bisa tahan beberapa bulan dan tetap mempertahankan cita rasa dari selai lidah buaya ini. Untuk sementara produk ini hanya memiliki satu ukuran kemasan yakni 225ml yang selanjutnya akan kami kembangkan menjadi 4 ukuran varian kemasan yaitu 100g, 225gr , 500gr kemasan botol kaca serta 250gr kemasan plastik . LoeRa merupakan produk kami yang ramah lingkungan dan tidak menghasilkan limbah yang merusak lingkungan. Dalam proses pembuatan seluruh bagian lidah buaya terpakai seperti kulit lidah buaya yang biasa terbuang kami kembangkan juga menjadi produk teh LoeRa yang akan kami kembangkan dalam periode selanjutnya. Dari segi kemasan kami mendesain dengan warna hijau dan latar gambar lidah buaya serta sedikit variasi warna sehingga bisa menarik perhatian para konsumen.

Gambar 2. Desain Kemasan LoeRa

Strtegi Harga LoeRa Dalam periode awal, produk LoeRa memiliki harga yang murah dibawah harga pesaing guna menarik perhatian konsumen dan dapat diterima dipasar sedangkan dalam periode selanjutnya kami akan mengembalikan harga normal produk tetapi tetap terjangkau. Berikut rincian harga produk LoeRa : Selai LoeRa kemasan botol 100 ml Rp. 6000 , Selai LoeRa kemasan botol 225 ml Rp. 9500 , Selai LoeRa kemasan botol 500 ml Rp. 17.000 , Selai LoeRa kemasan plastik 250 ml Rp. 7500 ,-

Strategi Tempat LoeRa Lokasi pemasaran produk LoeRa kami pilih utuk memasarkan produk kami mulai dari pasar tradisional sampai supermarket yang ada di kota Bandung untuk menjangkau berbagai kalangan. Pendistribusian produk yang kami gunakan adalah dengan cara penjualan langsung dan tidak langsung. Penjualan langsung, kami menyediakan outlet penjualan di lokasi pembuatan nata, sehingga konsumen bisa dapat memperoleh selai LoeRa. Penjualan tidak langsung, kami mendistribusikan produk kami ke berbagai lokasi perbelanjaan. Mengapa kami melakukan penjualan langsung dan tidak langsung, karena dengan cara ini kami yakin konsumen akan lebih mudah mengenal produk kami lebih dekat. Kami juga menyediakan pelayanan delivery order melalui website, jejaring sosial, yahoo messenger dan telepon. Dengan pelayanan ini memudahkan konsumen untuk mendapatkan produk perusahaan kami tanpa perlu mendatangkan toko-toko yang menjual produk LoeRa.

Strategi Promosi LoeRa Promosi yang kami lakukan pertama-tama adalah melalui website dan situs jejaring sosial, website dan situs jejaring sosial ini akan menjadi langkah utama untuk memperkenalkan produk kami karena pada jaman sekarang ini perkembangan teknologi terus maju sehingga melalui website dan situs jejaring sosial akan mempermudah perusahaan kami untuk memperkenalkan produk. Dengan promosi melalui website dan situs jejaring sosial produk yang kami tawarkan akan mudah dilihat oleh konsumen sehingga mereka mengetahui dengan atau tanpa sengaja produk LoeRa. Promosi dengan cara ini akan meminimalisir biaya promosi saat perusahaan sedang melakukan perkembangan dibidang lainnya. Setelah melakukan promosi melalui website dan situs jejaring sosial kami juga melakukan promosi dengan pembuatan iklan baik dari media cetak maupun elektronik dengan cara ini informasi akan lebih mudah terjangkau. Kami juga melakukan promosi dengan mendatangi sekolah-sekolah dasar untuk memperkenalkan produk kepada anak-anak dengan mengadakan acara dan perlombaan, lalu membiayai acara-acara sekolah menengah dan umum yang berhubungan dengan produk perusahaan kami.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Strategi yang digunakan dalam J&C Cookies: a. Dari segi bahan baku, J&C menggunakan bahan baku yang berkualitas dan tanpa bahan pengawet sehingga memiliki cita rasa yang enak dan higienis. b. Dari segi harga, harga-harga yang dikeluarkan oleh J&C memang cukup mahal tetapi sebanding dengan cita rasanya yang khas, kemasan dengan desain khusus yang unik, menarik, serta didukung teknologi modern. c. Dari segi SDM, J&C merekrut tenaga kerja dari masyarakat sekitar untuk lebih memberdayakan masyarakat sekitarnya. 2. Strategi yang digunakan dalam usaha selai lidah buaya setelah melakukan analisis SWOT: a. Dengan adanya produk selai berupa lembaran yang merupakan

inovasi baru adalah salah satu kesempatan untuk mengembangkan produk. b. Strategi pengembangan pemasaran produk juga dapat dilakukan karena harga yang terjangkau dan kemasan menarik serta produk yang tahan lama.

4.2

Saran Dalam proses produksi selai di J&C masih terdapat kekurangan-kekurangan

yang dapat menghambat proses produksi selai, diantaranya : Ruangan yang sempit menyebabkan para pekerja merasa kurang nyaman berada di dalam ruangan sehingga proses produksi selai kurang optimal karena para pekerja tidak dapat bekerja secara maksimal, oleh karena itu perlu adanya perluasan ruangan untuk proses produksi divisi selai agar para

pekerja bisa lebih nyaman dan leluasa dalam melakukan pekerjaannya sehingga produksi selai dapat lebih optimal. Fentilasi dalam ruangan produksi divisi selai juga sangat terbatas sehingga suhu dalam ruangan menjadi panas karena proses pemasakan menggunakan kopor gas juga terdapat di dalam ruangan. Hal ini juga menyebabkan para pekerja merasa kurang nyaman berada di dalam ruangan produksi sehingga mengganggu konsentrasi para pekerja dan dalam jangka panjang mungkin akan mengganggu kesehatan para pekerja. Oleh karena itu perlu adanya perbaikan fentilasi dalam ruangan produksi divisi selai agar ruangan tersebut menjadi lebih nyaman bagi para pekerja saat mereka bekerja dan konsentrasi para pekerja tidak terganggu dengan suhu panas dalam ruangan, kemudian kesehatan pekerja pun dapat terjaga. Lantai di ruangan produksi divisi selai sangat licin, hal ini bisa menyebabkan pekerja terjatuh saat berada dalam ruang produksi sehingga mengancam keselamatan dari para pekerja. Lantai di ruang produksi harus diganti dengan lantai khusus agar lantai tidak licin saat proses produksi dilakukan, sehingga keselamatan para pekerja lebih tejamin. Kompor gas untuk memasak selai tidak mendapatkan tempat ksusus dan menyatu dengan para pekerja dalam ruangan yang sempit, ini sangat membahayakan keselamatan para pekerja. Oleh karena itu, letak dan tempat dari kompor gas ini harus ditata ulang agar keselamatan para pekerja tetap terjaga. Peralatan produksi yang masih sederhana menyebabkan para pekerja selalu kelelahan saat bekerja, oleh karena itu perlu diadakan peralatan yang lebih modern yang dapat mempermudah pekerjaan para pekerja sehingga proses produksi selai dapat lebih efektif dan efisien.

DAFTAR PUSTAKACompany Profile. www.J&Ccookies.com. (Diakses pada tanggal 10 Desember 2010). Heldi. J&C kue kering yang makin menjadi. www.heldiblognetworking online.blogspot.com. (Diakses pada 11 Desember 2010).

LAMPIRAN