java coff ee kayumas penyulaman tanaman - ptpn12.com 9.pdf · yumas mengandalkan areal tanaman...

1
112 ton sebab tahun ini merupakan tahun off. Musim petik kopi dimulai pertengahan Mei,” tutur Arbana Djoko Prastowo, Mana- jer Kebun Kayumas, saat ditemui di kan- tornya, belum lama ini. Puncak panen kopi dijadwalkan pa- da Agustus, dan diperkirakan panen kopi akan berlangsung hingga Septem- ber mendatang. Produksi kopi arabika di Kebun Ka- yumas mengandalkan areal tanaman menghasilkan (TM) seluas 659,39 ha dari total areal HGU seluas 838,80 ha. Sedangkan areal tanaman tahun ini (TTI) seluas 15,10 ha dan tanaman ta- hun akan datang (TTAD) seluas 6,85 ha. Menurut Arbana, untuk memetik butiran-butiran kopi, Kebun Kayumas membutuhkan sekitar 986 orang pe- metik. Hanya 25% dari seluruh tenaga pemetik berasal dari orang dalam ke- bun dan selebihnya didatangkan dari sejumlah desa di Kab. Situbondo. “Akhir-akhir ini agak sulit mendapat- kan tenaga pemetik dalam jumlah be- sar, karena para wanita muda lebih tertarik kerja di bidang lain bahkan banyak pula yang menjadi tenaga kerja migran ke Malaysia,” papar An- war Sanusi, AsistenTanaman (Astan) Afdeling Kayumas. Namun dia optimistis seluruh buah kopi yang masak akan terpetik saat berlangsung panen, melalui pening- katan layanan terhadap pekerja petik. Seorang pemetik yang terampil bisa memperoleh lebih dari 70 kg kopi ge- londong per hari. Java Coffee Kayumas Penanaman kopi arabika di Kebun Kayumas menggunakan klon kate, USDA, dan tipika yang dirilis Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslit Koka) Jember. Dalam perkembangannya, pi- hak Kebun Kayumas lantas melakukan penyemaian sendiri benih komoditas tersebut. Dengan kondisi lokasi yang berketinggian 1.100 – 1.400 meter di atas permukaan laut (Dpl) didukung perbaikan mi- kro klimat di sekitarnya, pena- naman kopi ara- bika di Kebun Kayumas menghasil- kan kopi bercita rasa khas (specialty) yang dikenal dengan brand Java Cof- fee Kayumas. Selain itu, juga meng- hasilkan jenis kopi berbiji besar yakni maragogype atau kopi gajah. “Produksi kopi maragogype rata- rata sebanyak 200 kg/tahun yang di- hasilkan dari Afdeling Plampang,” kata Arbana. Kopi-kopi dari kebun tersebut me- miliki penggemar khusus di pasar inter- nasional.Termasuk brand Java Coffee Luwak Kayumas yang dikenal berharga jual cukup mahal. Asaku Kebun Kayumas, Agun Sugiharto, menyebutkan, kebun terse- but melakukan pemeliharaan 60 ekor luwak/musang, dengan produksi 4 ton kopi pada tahun 2014. Sementara ta- hun ini diproyeksikan menghasilkan 2 ton, setelah populasi luwak menurun akibat banyak yang mati karena faktor usia. “Masih ada stok kopi luwak cukup banyak yang merupakan hasil produksi tahun 2012,” paparnya. Penyulaman tanaman Menurut Arbana, Kebun Kayumas tidak memiliki hutan cadangan sehing- ga tidak mudah melakukan penganeka- ragaman komoditas. “Yang dapat kami lakukan adalah pemeliharaan rutin tanaman kopi arabika, agar menghasilkan produksi tinggi,” tuturnya. Langkah yang di- tempuh berupa penyu- laman tanaman kopi, terutama di areal yang populasinya masih ku- rang. Idealnya setiap hektar ter- memperoleh lebih dari 70 kg kopi ge- londong per hari. Java Coffee Kayumas Penanaman kopi arabika di Kebun Kayumas menggunakan klon kate, USDA , dan tipika yang dirilis Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslit Koka) Jember. Dalam perkembangannya, pi- hak Kebun Kayumas lantas melakukan penyemaian sendiri benih komoditas tersebut. Dengan kondisi lokasi yang berketinggian 1.100 – 1.400 meter di atas permukaan laut (Dpl) didukung perbaikan mi- kro klimat di sekitarnya, pena- naman kopi ara- bika di Kebun Ka y umas men g hasil- Masih ada stok kopi luwak cukup banyak yang merupakan hasil produksi tahun 2012,paparnya. Penyulaman tanaman Menurut Arbana, Kebun Kayumas tidak memiliki hutan cadangan sehing- ga tidak mudah melakukan penganeka- ragaman komoditas. Yang dapat kami lakukan adalah pemeliharaan rutin tanaman kopi arabika, agar menghasilkan produksi tinggi,tuturnya. Langkah yang di- tempuh berupa penyu- laman tanaman kopi, terutama di areal yang populasinya masih ku- rang. Idealnya setiap hektar ter- Uji Mutu Kopi Edisi 10, Edisi 10, Mei - Juni 2015 Mei - Juni 2015 09-buletin ptpn12 Profil Kebun Arbana Djoko Prastowo, Manajer Kebun

Upload: phungthien

Post on 06-Jun-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Java Coff ee Kayumas Penyulaman tanaman - ptpn12.com 9.pdf · yumas mengandalkan areal tanaman menghasilkan (TM) seluas 659,39 ha dari total areal HGU seluas 838,80 ha. Sedang kan

112 ton sebab tahun ini merupa kan tahun off. Musim petik kopi dimulai perte ngahan Mei,” tutur Arbana Djoko Pras towo, Mana-jer Kebun Kayumas, sa at ditemui di kan-tornya, belum lama ini.

Puncak panen kopi dijadwalkan pa-da Agustus, dan diperkirakan panen kopi akan berlangsung hingga Septem-ber mendatang.

Produksi kopi arabika di Kebun Ka-yumas mengandalkan areal tanaman menghasilkan (TM) seluas 659,39 ha dari total areal HGU seluas 838,80 ha. Sedang kan areal tanaman tahun ini (TTI) seluas 15,10 ha dan tanaman ta-hun akan datang (TTAD) seluas 6,85 ha.

Menurut Arbana, untuk memetik butiran-butiran kopi, Kebun Kayumas membutuhkan sekitar 986 orang pe-metik. Hanya 25% dari seluruh tenaga pemetik berasal dari orang dalam ke-bun dan selebihnya didatangkan dari sejumlah desa di Kab. Situbondo.

“Akhir-akhir ini agak sulit mendapat-kan tenaga pemetik dalam jumlah be-sar, karena para wanita muda lebih tertarik kerja di bidang lain bahkan banyak pula yang menjadi tenaga kerja migran ke Malaysia,” papar An-war Sanusi, AsistenTanaman (Astan) Afdeling Kayumas.

Namun dia optimistis seluruh buah kopi yang masak akan terpetik saat berlangsung panen, melalui pening-katan layanan terhadap pekerja petik. Seorang pemetik yang terampil bisa

memperoleh lebih dari 70 kg kopi ge-londong per hari.

Java Coff ee KayumasPenanaman kopi arabika di Kebun

Kayumas menggunakan klon kate, USDA, dan tipika yang dirilis Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslit Koka) Jember. Dalam perkembangannya, pi-hak Kebun Kayumas lantas melakukan penyemaian sendiri benih komoditas tersebut.

Dengan kondisi lokasi yang berketinggian 1.100 – 1.400 meter di atas permukaan laut (Dpl) didukung perbaikan mi-kro klimat di sekitarnya, pena-

naman kopi ara-bika di Kebun

K a y u m a s menghas i l -

kan kopi bercita rasa khas (specialty) yang dikenal dengan brand Java Cof-fee Kayumas. Selain itu, juga meng-hasilkan jenis kopi berbiji besar yakni maragogype atau kopi gajah.

“Produksi kopi maragogype rata-rata sebanyak 200 kg/tahun yang di-hasilkan dari Afdeling Plampang,” kata Arbana.

Kopi-kopi dari kebun tersebut me-miliki penggemar khusus di pasar inter-nasional.Termasuk brand Java Coffee Luwak Kayumas yang dikenal berharga jual cukup mahal.

Asaku Kebun Kayumas, Agun Sugiharto, menyebutkan, kebun terse-but melakukan pemeliharaan 60 ekor luwak/ musang, dengan produksi 4 ton kopi pada tahun 2014. Sementara ta-hun ini diproyeksikan menghasilkan 2 ton, setelah populasi luwak menurun akibat banyak yang mati karena faktor usia.

“Masih ada stok kopi luwak cukup banyak yang merupakan hasil produksi tahun 2012,” paparnya.

Penyulaman tanamanMenurut Arbana, Kebun Kayumas

tidak memiliki hutan cadangan sehing-ga tidak mudah melakukan penganeka-ragaman komoditas. “Yang dapat kami lakukan adalah pemeliharaan rutin

tanaman kopi arabika, agar menghasilkan produksi

tinggi,” tuturnya.Langkah yang di-

tempuh berupa penyu-laman tanaman kopi, terutama di areal yang populasinya masih ku-rang. Idealnya setiap

hektar ter-

memperoleh lebih dari 70 kg kopi ge-londong per hari.

Java Coff ee KayumasPenanaman kopi arabika di Kebun

Kayumas menggunakan klon kate, USDA, dan tipika yang dirilis Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslit Koka) Jember. Dalam perkembangannya, pi-hak Kebun Kayumas lantas melakukan penyemaian sendiri benih komoditas tersebut.

Dengan kondisi lokasi yang berketinggian 1.100 – 1.400meter di atas permukaan laut (Dpl) didukung perbaikan mi-kro klimat di sekitarnya, pena-

naman kopi ara-bika di Kebun

K a y u m a s menghas i l -

“Masih ada stok kopi luwak cukupbanyak yang merupakan hasil produksitahun 2012,” paparnya.

Penyulaman tanamanMenurut Arbana, Kebun Kayumas

tidak memiliki hutan cadangan sehing-ga tidak mudah melakukan penganeka-ragaman komoditas. “Yang dapat kamilakukan adalah pemeliharaan rutin

tanaman kopi arabika, agarmenghasilkan produksi

tinggi,” tuturnya.Langkah yang di-

tempuh berupa penyu-laman tanaman kopi,terutama di areal yangpopulasinya masih ku-rang. Idealnya setiap

hektar ter-

Uji Mutu Kopi

Edisi 10, Edisi 10, Mei - Juni 2015Mei - Juni 2015

09-buletin ptpn12

Profil Kebun

Arbana Djoko Prastowo, Manajer Kebun