jarkom 2 - nugroho agus h., msim.si. -...

22
Jarkom 2 - Nugroho Agus H M Si Jarkom 2 Nugroho Agus H., M.Si. Nugroho Agus H., M.Si.

Upload: dinhhanh

Post on 26-Aug-2019

228 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Jarkom 2 - Nugroho Agus H M SiJarkom 2 Nugroho Agus H., M.Si.

Nugroho Agus H., M.Si.

Routing menjadi inti kerja jaringanRouter merupakan piranti yang menghubungkan antar network R b l j k di l di iRouter belajar tentang network di luar dirinyamenggunakan routing protokol atau pun routing statisrouting statis.Routing statis paling umum dipakai danhemat sumber dayayRouting statis hanya untuk topologi jaringanyang tidak kompleks

Nugroho Agus H., M.Si.

Nugroho Agus H., M.Si.

Tabel routing merupakan file data dalam RAM yang digunakan untuk menyimpan informasi network-networkdigunakan untuk menyimpan informasi network network yang terhubung dengan dirinya (directly connected maupun remote networks) .

T b l R ti tTabel Routing memuat:◦ Directly connected network: network yang terhubung langsung

dengan interface router.Untuk meneruskan packet menuju host dalam satu network denganinterface terkaitinterface terkait.

◦ Remote network: network yang tidak terhubung langsung denganrouter.

Remote network hanya dapat ditemukan melalui router yang lain. Remote network dapat ditambahkan pada tabel routing secara dinamisRemote network dapat ditambahkan pada tabel routing secara dinamis(secara otomatis menggunakan routing protocol) atau secara statis(dikonfigurasi secara manual)

◦ Informasi rinci tentang jenis koneksi, network address, subnet mask, dan exit-interface atau IP address dari next hop router. , p

Nugroho Agus H., M.Si.

Static Routes dalam Tabel RoutingDi kk k t b l ti l l i k fi i– Dimasukkan ke tabel routing melalui konfigurasilangsung secara manual

– mencakup: network address, subnet mask, danexit interface atau bisa juga IP address dari next hop router

– Dinotasikan dengan kode SDinotasikan dengan kode SKapan menggunakan static routes:– Jika network hanya terdiri dari sedikit router– Network terkoneksi ke internet hanya melaui

sebuah ISP– Network besar namun menggunakan topologiNetwork besar namun menggunakan topologi

Hub-and-spoke

Connected and Static routes

Dynamic routing protocolsDi k t k b hk t– Digunakan untuk menambahkan remote networks ke dalam tabel routing secara dinamis

– Digunakan untuk menemukan network-network yang ada.

– Digunakan untuk memperbaharui danmemperbaiki tabel routing secara dinamismemperbaiki tabel routing secara dinamis

Pencarian network secara otomatis– Routers dapat menemukan network-network

baru dengan berbagi informasi tabel routing masing-masing.masing masing.

RIP (Routing Information Protocol) IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing P t l)Protocol)OSPF (Open Shortest Path First)IS IS (I t di t S t t I t di tIS-IS (Intermediate System-to-Intermediate System)BGP (Border Gateway Protocol)RIP (RoutingBGP (Border Gateway Protocol)RIP (Routing Information Protocol)

Format packet Internet Protocol (IP) memuatfield field penting antara lainfield-field penting, antara lain: ◦ Destination IP address◦ Source IP addressSou ce add ess◦ Version & TTL◦ IP header length

P d & f i◦ Precedence & type of service◦ Packet length

Format Frame (layer 2) memuat field-field penting antara lain: p g– Preamble– Start of frame delimiter– Destination MAC address

Source MAC address– Source MAC address– Type/length– Frame check sequence– Data and paddingp g

Metric adalah ukuran yang digunakan routing protocol untuk menentukan jalur terbaikprotocol untuk menentukan jalur terbaik(best path) menuju tujuan. ◦ Biasanya semakin kecil metric, maka semakin baik

path-nya.path nya.

Beberapa metric yang digunakan routing protocol antara lain:protocol antara lain: ◦ Hop count – banyaknya router/node yang dilalui

packet untuk mencapai tujuan. ◦ Bandwidth – kecepatan link atau kapasitas link

k li k duntuk mengalirkan data. ◦ Delay – waktu tunda karena proses di piranti antara

Nugroho Agus H., M.Si.

Perjalanan packet dari sumber ke tujuan. ◦ Source IP add dan Destination IP addresses TIDAK

PERNAH DIUBAH/DIGANTI. – Perubahan dilakukan hanya pada Source MAC add dan

Destination MAC addresses saat meneruskan packet darirouter satu ke router yang lain atau ke host tujuanrouter satu ke router yang lain atau ke host tujuan.

– Nilai TTL selalu dikurangi satu setiap melewati router. Jika TTL sama dengan nol, maka packet akan didrop.

Koneksi untuk konfigurasi router langsungMenggunakan kabel console untuk menghubungkan◦ Menggunakan kabel console untuk menghubungkanport console dari router dengan port COM dari PC.

Koneksi untuk transmisi data◦ Koneksi router untuk WAN

– Menggunakan konektor DB-60 pada port serialMenggunakan konektor DB 60 pada port serial◦ Koneksi Router untuk Ethernet

– Menggunakan konektor RJ-45 dengan 2 tipe kabelStraight through untuk:• Straight through untuk:

– Switch-Router, Switch-PC, Hub-PC, Hub-Server• Cross-over untuk:

S it h S it h PC PC S it h H b H b H b R t– Switch-Switch, PC-PC, Switch-Hub, Hub-Hub, Router-Router

Melihat/mengontrol interface RouterSh IP t t k lih t t b l ti– Show IP router – untuk melihat tabel routing

– Show Interfaces – untuk melihat status interface– Show IP Interface brief – untuk melihat IP address

dari setiap interface dan informasi lainnya secarasingkat

– Show running-config – untuk melihat file– Show running-config – untuk melihat file configurasi dalam RAM

Pengkonfigurasian interface EthernetSh i t f f tEth t 0/0 t k lih t– Show interfaces fastEthernet 0/0 – untuk melihatinformasi dan status port fa0/0

– Contoh: – R1(config)#interface fa 0/0– R1(config-if)#ip address 172.16.2.1 255.255.255.0– R1(config-if)#no shutdown– R1(config-if)#no shutdown

– Perintah no shutdown digunakan untukmenghidupkan interface.

d f l f l d– Secara default semua interface serial danEthernet adalah administratively down

– Interface Ethernet berpartisipasi dalam ARP

Salah satu router (DTE) harus diubah menjadi DCEdengan memberikan sinyal clocking. ◦ Digunakan perintah clock rate 64000Contoh:

• R1(config)#interface serial 0/0• R1(config-if)#clockrate 64000R1(config if)#clockrate 64000• R1(config-if)#ip add 100.10.1.1 255.255.255.255.192• R1(config-if)#clockrate 64000

Router(config)# ip route network-address s bnet mask {ip address | e it interface }subnet-mask {ip-address | exit-interface }Contoh: ◦ ip route 192 168 5 0 255 255 255 0 192 168 2 2◦ ip route 192.168. 5.0 255.255.255.0 192.168.2.2

Membuat route static menuju network 192.168.5.0 melalui next hop router dengan alamat 192.168.2.2

atau◦ ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 serial 2/0

Membuat route static menuju network 192 168 5 0Membuat route static menuju network 192.168.5.0 melalui exit-interface serial 2/0

◦ R1(config)#ip route 172.16. 1.0 255.255.255.0 172.16.2.2◦ R1(config)#ip route 192 168 1 0 255 255 255 0 172 16 2 2◦ R1(config)#ip route 192.168. 1.0 255.255.255.0 172.16.2.2◦ R1(config)#ip route 192.168. 2.0 255.255.255.0 172.16.2.2atau◦ R1(config)#ip route 172.16. 1.0 255.255.255.0 serial 0/0/0◦ R1(config)#ip route 192.168. 1.0 255.255.255.0 serial 0/0/0◦ R1(config)#ip route 122.168. 2.0 255.255.255.0 serial 0/0/0

Static routes yang sudah dibuat TIDAK BISAdimodifikasi nam n bisa dihap s dengandimodifikasi, namun bisa dihapus denganperintah no ip route– Contoh:Contoh:

– no ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 172.16.2.2– Static route yang baru ditulis ulang:

Default Route: route untuk semua packet yang tidak dikenaldalam tabel routing.Contoh:Contoh: ◦ R1(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 serial 0/0/0 atau◦ R1(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 172.16.2.2

Default route biasanya untuk mengarahkan packet ke jalur internety g p j