jaringan tumbuhan

29
Jaringan Tumbuhan Jaringan Pelindung Tumbuh-tumbuhan memerlukan perlindungan dari semua pengaruh luar yang merugikan pertumbuhannya, misalnya kekurangan air, kerusakan mekanis, suhu udara yang terlalu tinggi atau rendah, kehilangan zat-zat makanan, serta perlindungan terhadap serangan penyakit dan hama. Jaringan pelindung pada tumbuhan berupa jaringan epidermis dan jaringan gabus. 1) Jaringan Epidermis Jaringan epidermis merupakan jaringan terluar tumbuhan yang berasal dari jaringan protoderma dan menutupi seluruh tubuh tumbuhan. Jaringan epidermis biasanya terdiri dari satu lapisan sel yang masih hidup dan terletak pada permukaan luar organ tumbuhan. Bentuk selnya bermacam-macam dan susunannya rapat sehingga tidak terdapat ruang-ruang antarsel (non intercellular spaces). Jaringan epidermis selain berfungsi sebagai jaringan pelindung juga berfungsi sebagai tempat pertukaran zat. Epidermis terdapat pada batang, akar, dan daun.

Upload: steventan96

Post on 01-Feb-2016

50 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jaringan tumbuhan, benda ergastik

TRANSCRIPT

Page 1: Jaringan Tumbuhan

Jaringan Tumbuhan

Jaringan Pelindung

Tumbuh-tumbuhan memerlukan perlindungan dari semua pengaruh luar yang merugikan

pertumbuhannya, misalnya kekurangan air, kerusakan mekanis, suhu udara yang terlalu tinggi

atau rendah, kehilangan zat-zat makanan, serta perlindungan terhadap serangan penyakit dan

hama. 

Jaringan pelindung pada tumbuhan berupa jaringan epidermis dan jaringan gabus.

1) Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis merupakan jaringan terluar tumbuhan yang berasal dari jaringan

protoderma dan menutupi seluruh tubuh tumbuhan. Jaringan epidermis biasanya terdiri dari

satu lapisan sel yang masih hidup dan terletak pada permukaan luar organ tumbuhan. Bentuk

selnya bermacam-macam dan susunannya rapat sehingga tidak terdapat ruang-ruang antarsel

(non intercellular spaces). Jaringan epidermis selain berfungsi sebagai jaringan pelindung

juga berfungsi sebagai tempat pertukaran zat. Epidermis terdapat pada batang, akar, dan

daun.

Epidermis pada permukaan daun dan batang biasanya dilapisi semacam zat lemak yang

disebut kutikula, misalnya pada daun nangka. Sementara itu, pada daun pisang dan daun

keladi, epidermisnya membentuk lapisan lilin yang kedap air. Sebagian sel-sel epidermis

dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan lain yang disebut derivat epidermis, misalnya

stomata dan trikomata.

Page 2: Jaringan Tumbuhan

Sifat sel epidermis :

Sel hidup mempunyai pritoplas dengan plastid sedikit tidak berklorofil.

Vakuolanya besar.

Berisi cairan yang begitu besar yang tidak berwarna.

Pada potongan melintang bentuknya persegi.

Bentuknya tidak teratur,besarnya tidak sama.

Khusus untuk tumbuhan monokotil,epidermisnya tersusun beraturan dn bentuknya

memanjang.

Untuk tumbuhan dikotil , epidermisnya berbentuk sel yang berkerut.

Sel epidermisnya ada yang tebal dan tipis.

Terdapat stomata dan trikoma sebagai alat tambahan.

Fungsi epidermis :

Melindungi jaringan lunak yang trdapat dibawahnya,yang kadang terjadi karena

terjadinya kerusakan mekanis,panas atau dingin.

Mencegah terjadinya penguapan air yang terlalu banyak,dibantu dengan

kutikula,sisikrambut dan lain-lain.

Mencegah serangan dari binatang herbivora.

Membantu proses fotosintesis.

Beberapa epidermis ditemukan memiliki beberapa fungsi-fungsi khusus yang sering disebut

modifkasi jaringan epidermis berikut beberapa contoh modifikasi jaringan epidermis yaitu:

stomata, trikoma, sel bulliform, velamen, sel kersik, dan duri.

a. Stomata (Mulut Daun)

Stomata merupakan derivat jaringan epidermis pada daun. Stomata berupa lubang-lubang

yang masing-masing dibatasi oleh sel penutup, yaitu sel-sel epidermis yang telah mengalami

perubahan bentuk dan fungsi. Stomata berfungsi untuk pertukaran gas. 

Adapun bagian-bagian stomata sebagai berikut.

Sel Penutup (Guard Cell)

o Sel penutup disebut juga sel penjaga. Sel penutup terdiri dari sepasang sel yang

kelihatannya simetris dan umumnya berbentuk ginjal. Sel-sel penutup merupakan

sel-sel aktif (hidup). Pada sel-sel penutup terdapat kloroplas.

Page 3: Jaringan Tumbuhan

a

b b

a

ccd e f

g

Celah (Aperture = porus)

o Di antara kedua sel penutup terdapat celah (porus) yang berupa lubang kecil. Sel

penutup dapat mengatur menutup atau membukanya porus berdasarkan perubahan

osmosisnya.

Sel Tetangga (Subsidiary Cell)

o Sel tetangga merupakan sel-sel yang berdampingan atau yang berada di sekitar

sel-sel penutup. Sel-sel tetangga dapat terdiri dari dua buah atau lebih yang secara

khusus melangsungkan fungsinya secara berasosiasi dengan sel-sel penutup.

Berdasarkan letak sel penutupnya, stomata dapat dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.

Stomata paneropor, yaitu stomata yang sel-sel penutupnya terletak pada permukaan daun

(menonjol) sehingga memudahkan pengeluaran air, misalnya pada tumbuhan hidrofit.

Stomata kriptopor, yaitu stomata yang sel-sel penutupnya berada jauh di bawah

permukaan daun (tersembunyi), fungsinya untuk mengurangi penguapan yang berlebihan.

Contohnya pada tumbuhan xerofit.

Model Phaneropore

Ketereangan:

a: sel epidermis e: porus

b: sel tetangga f: birai-birai kutikula

c: persendian g: ruang udara dalam

d: sel penutup

Page 4: Jaringan Tumbuhan

a

d

b c

f

e

Model Kriptopore

Keterangan:

a: ruang udara dalam d: sel penutup

b: ruang udara luar e: porus

c: sel epidermis f: sel tetangga

Berdasarkan letak penebalan-penebalan pada sel penutup, stomata dapat dibedakan menjadi

beberapa macam yaitu sebagai berikut :

Amaryllidaceae

Bentuk sel penutupnya jika dilihat ari atas adalah seperti ginjal.Dinding punggungnya

tipis akan tetapi dinding perutnya lebih tebal,baik dinding atas maupun bawah ternyata

mempunyai penebalan-penebalan kutikula.

Helliborus

Bentuk sel penutupnya jika dilihat dari atas adalah juga berbentuk seperti ginjal, hanya

pada bentuk ini dinding punggung dan dinding perutnya tipis.

Graminea

Bentuk sel penutupnya seperti halter, dinding sel penutup bagian tengahnya adalah tebal,

bagian ini merupakan penopang pada halter tersebut.

Mnium

Bentuknya juga sama seperti ginjal.Dinding perutnya tipis tetapi dinding lainnya bias

tipis maupun tebal.

Berdasarkan susunan sel, stomata dapat dibedakan menjadi 4 macam yaitu sebagai berikut :

Anomositik

Terdapat 3 atau lebih sel tetangga yang sama besar

Anisositik

Page 5: Jaringan Tumbuhan

Terdapat 3 atau lebih sel tetangga dimana satu sel tetangga lebih kecil dari yang lain

Diasitik

Terdapat 2 sel tetangga yang tegak lurus sumbu panjang sel penutup dan celah

Parasitik

Terdapat 2 sel tetangga yang sejajar sumbu panjang sel penutup dan celah

b. Trikomata

Trikomata merupakan derivat epidermis yang membentuk struktur beragam seperti

rambut, sisik, rambut kelenjar, tonjolan, dan lain-lain. Trikomata terdapat hampir pada semua

organ tumbuhan. Terkadang trikomata berbentuk pendek yang tampak berupa penonjolan-

penonjolan (seperti bukit-bukit kecil) pada permukaan epidermis. Oleh para ahli, trikoma seperti

ini disebut papilla. Papilla merupakan alat sekresi yang mengeluarkan semacam lendir. Papilla

yang tidak mengeluarkan sejenis lendir, tetapi hanya mengeluarkan air disebut papullae. 

Page 6: Jaringan Tumbuhan

Trikomata mempunyai fungsi sebagai berikut.

Memperbesar fungsi epidermis sebagai jaringan pelindung terutama mencegah

penguapan yang berlebihan. Misalnya trikomata pada daun, tulang daun, dan batang.

Sebagai alat pengisap air dan garam-garam tanah, misalnya bulu akar.

Membantu penyebaran biji dan memungkinkan biji-biji itu tumbuh.

Melindungi tumbuhan dari gangguan luar. Misalnya rambut-rambut penyengat

(pneumatokist).

Sebagai alat penerus rangsang yang datang dari luar. Misalnya trikomata pada daun

tembikar.

Sebagai alat sekresi.

Berdasarkan bentuk dan susunannya, trikoma dapat dibedakan menjadi:

1. Unicellular merupakan suatu bulu panjang , perhatikan rambut biji kapas, randu

2. Berbentuk daun: keadaannya kecil, sempit, perhatikan pada paku-pakuan (Pterydophyta)

3. Bercabang seperti bintang: perhatikan pada daun Hibiscus tiliaceus

4. Bentuk sisik bercabang: perhatikan permukaan daun durian

5. Bentuk gelembung: ujung menggelembung, merupakan alat sekresi, perhatikan daun

Nicotiana tabacum.

Berdasarkan ada tidaknya fungsi sekret, trikomata dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai

berikut.

(1) Trikomata yang tidak menghasilkan sekret (trikomata nonglandular). 

Beberapa macam trikomata nonglandular sebagai berikut.

Rambut bersel satu atau bersel banyak dan tidak pipih, contohnya pada Lauraceae dan

Moraceae.

Rambut sisik yang memipih dan bersel banyak, contohnya pada daun durian (Durio

zibetinus).

Page 7: Jaringan Tumbuhan

Gambar AGambar B

Rambut bercabang dan bersel banyak, contohnya pada daun waru (Hibiscus tiliaceus).

(2) Trikomata yang menghasilkan sekret (trikomata glandular). 

Trikomata pada daun tembakau (Nicotiana tabacum) merupakan trikomata glandular

yang sederhana, memiliki tangkai dengan kepala bersel satu atau bersel banyak. 

Pada tumbuhan sering dijumpai berbagai macam trikomata glandular, yaitu sebagai

berikut.

Trikomata hidatoda, terdiri dari sel tangkai dan beberapa sel kepala dan mengeluarkan

larutan. Misalnya pada keluarga keladi (Araceae).

Kelenjar garam, terdiri dari sebuah sel kelenjar besar dengan tangkai yang pendek,

misalnya pada tumbuhan bakau.

Kelenjar madu, berupa rambut bersel satu atau lebih dengan plasma yang kental dan

mampu mengeluarkan madu ke permukaan sel, misalnya pada tanaman pisang.

Rambut gatal, berupa sel tunggal dengan pangkal berbentuk kantung dan ujung runcing.

Isi sel menyebabkan rasa gatal. Misalnya pada rambut sengat kemaduh (Laportea

stimulans).

Page 8: Jaringan Tumbuhan

Keterangan gambar B:

A: Rambut perisai Olea europaea dilihat dari atas

B: Rambut perisai Olea europaea dilihat secara lateral

C: Trikoma multiselular bentuk bintang pada daun Styrax officinalis dilihat secara lateral

D: Trikoma multiselular bercabang seperti kandelabrum pada daun Verbascum

E: Trikoma multiselular bentuk bintang pada daun Styrax officinalis dilihat dari atas

F: Bentuk Artemisia

I: Trikoma glanduler

c. Sel Bulliform/ sel kipas

Sel Bulliform adalah sel-sel yang berbentuk bagaikan gelembung, keadaanya lebih besar,

bervakuola besar, tetapi dinding selnya tipis. Biasa terdapat pada epidermis tumbuh-

tumbuhan dari ordo Monocotyledonae (kecuali Helobiae). Fungsi dari sel bulliform

adalah untuk membuka atau membebaskan daun-daun yang menggulung.Sel Bulliform

tumbuh lebih cepat dan lebih besar dari sel-sel epidermis lainnya.

d. Velamen

Velamen merupakan beberapa jenis sel mati yang terdapat disebelah dalam epidermis

akar gantung atau akar udara pada tanaman Anggrek. Velamen berfungsi untuk

menyimpan air atau menyimpan udara.

Page 9: Jaringan Tumbuhan

e. Sel kersik

sel kersik merupakan sel epidermis yang berisi Kristal kersik (silica/SiO2). Oleh

karenanya, sel kersik disebut pula sel silica. Sel ini terdapat pada tumbuhan Graminae

misalnya tebu, adanya sel silica menyebabkan permukaan batang tebu menjadi keras.

f. Duri/spina

Spina merupakan alat tambahan pada epidermis sel tumbuhan dibagian batang tumbuhan.

Spina dibagi menjadi dua: Spina palsu (emergensia) dan spina asli. Spina palsu

merupakan duri yang dibentuk oleh jaringan dibawah epidermis yaitu pada korteks

batang, contoh duri pada batang mawar. Spina asli merupakan duri yang dibentuk oleh

jaringan dari dalam stele batang, contoh duri pada bunga kertas.

2) Jaringan Gabus

Selain epidermis ada sejenis jaringan tertentu yang sifatnya lebih kuat dari epidermis,

jaringan ini dikenal sebagai jaringan gabus (cork tissue). Biasanya jaringan ini berada di

bagian tepi, meskipun tidak mutlak dan banyak terdapat pada tumbuhan yang berumur

panjang. Dalam hal ini, biasanya epidermis tumbuhan telah mati atau tidak aktif lagi sebelum

terjadi penggabusan itu. 

Page 10: Jaringan Tumbuhan

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jaringan gabus ini menggantikan fungsi

epidermis. Selain itu, jaringan gabus juga berfungsi sebagai pembatas antara jaringan-jaringan

di dalam tumbuhan. Jaringan gabus dibedakan menjadi 3 macam yaitu eksodermis,

endodermis, dan kulit gabus (peridermis).

Epidermis hilang atau rusak, lapisan sel di bawahnya akan berubah menjadi jaringan

pelindung dan bergabus yang mengandung suberin. Jaringan inilah yang dinamakan

eksodermis. Endodermis adalah lapisan sel yang terdapat dalam akar yang dinding selnya

bergabus. Lapisan sel ini sering dianggap sebagai lapisan sel yang paling dalam dari korteks

(kulit kayu) atau lapisan sel paling luar dari silinder pusat (stele).

Sementara itu, kulit gabus atau peridermis mempunyai bagian-bagian sebagai berikut.

Felogen (cork cambium) yaitu kambium gabus yang merupakan suatu lapisan sel

meristematis.

Felem (cork) yaitu gabus sebagai produk dari felogen yang terbentuk ke arah luar.

Feloderma yaitu suatu parenkim gabus yang dapat dikatakan hampir homogen dengan

parenkim korteks yang terbentuk ke arah dalam.

Jaringan Dasar

Jaringan dasar pada tumbuhan adalah jaringan yang mengisi sebagian besar tumbuhan,

mulai dari bagian epidermis sampai kepada silinder pusat. Fungsi utama jaringan dasar adalah

menyusun tubuh tumbuhan, menjalankan berbagai fungsi fisiologi vital, dan menopang serta

memberi bentuk tubuh tumbuhan.

Secara garis besar jaringan dasar terdiri dari 3 bagian:

1. Jaringan kortex

Jaringan kortex merupakan Jaringan yang terletak diantara jaringan epidermis dan

jarinngan perisikel. Jaringan kortex terdiri dari hypodermis, kortex biasa, dan

endodermis.

Fungsi dari jaringan korteks:

1. Pada batang, jaringan korteks sebagai jaringan pelindung dan sebagai tempat

menyimpan makanan cadangan dan tempat fotosintesis.

2. Pada akar, sebagai tempat menyimpan makanan.

Page 11: Jaringan Tumbuhan

Hipodermis: terdiri dari beberapa lapisan jaringan kolenkim dan kadang-kadang

terdapat sklerenkim

Korteks biasa: terdiri dari sel-sel parenkim yang berdinding tipis dengan atau

tanpa kloroplas dan mempunyai ruang antar sel

Endodermis: terdiri dari satu lapisan, ebntuk berombak-ombak atau disebut juga

sarung pati karena mengandung pati.Endodermis hanya ada pada korteks akar.

Pada akar kortex terdiri dari :

- Sel-sel parenkim yang berlapis lapis dengan selnya tipis dan didalamnya terdapat

ruang antar sel.

- Lapisan endodermis yang jelas terlihat.

- Jaringan hypodermis yang terdiri dari beberapa lapis, sel-selnya besar, bentuk

radialnya memanjang dan terdiri dari sel parenkim.

Pada batang monokotil jaringa kortex tidak jelas perbedaannya antara kortex biasa

dengan endodermis karena berkas pembuluh tersebar tidak dalam satu lingkaran saja.

2. Jaringan perisikel

Jaringan perisikel terdapat dalam suatu lingkaran membungkus berkias pembuluh,

empelur (lapisan terluar dari stele atau silinder pusat). Pada batang pteridopita terdiri dari

beberapa lapisan sel yang menebal dan mengandung zat kayu. Pada bebrapa tumbuhan

monokotil perisikel akar mungkin terdiri dari beberapa lapisan sel, tebal dan mengandung

zat kayu.

Fungsi jaringan perisikel :

1. Membentuk cabang akar dan kambium gabus

2. Pada tumbuhan dikotil sebagai tempat pembentukkan meristem sekunder (bagian dari

Kambium)

3. Pada semua batang tumbuhan sebagai tempat pembentukkan akar serabut.

4. Sebagai alat mekanik, sekresi, dan tempat menyimpan makanan.

3. Jaringan empelur

Empelur disebut juga medulla yang terdiri dari sel-sel parenkim yang besar dan

mempunyai ruang antar sel. Pada batang dikotil empelur cukup besar, empelur

Page 12: Jaringan Tumbuhan

membentang sampai pada lapisan perisikel antara berkas pembuluh, dan pada batang

monokotil empelur susah dibedakan karena berkas pembuluhnya tersebar. Sedangkakn

pada akar dikotil empelur tidak ada, dan jikalau ada itu pun hanya kecil atau buluh-buluh

yang besar yang terdapat ditengah dan akar monokotil empelur sangat terlihat jelas.

Fungsi empelur :

1. Menyimpan zat-zat makanan dan jaringan sklerenkim empelur sebagai alat mekanik.

2. Jari-jari empelur berfungsi untuk membawa zat-zat makanan

Jaringan dasar dikelompokkan menjadi 3 jaringan berdasarkan derajat penebalan dinding

selnya, yaitu parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.

a. Jaringan parenkima

Sel parenkima adalah sel hidup yang tidak cukup berspesialisasi, sehingga mampu

berubah lagi menjadi sel meristem. Sel parenkim berfungsi pembungkus yang

membungkus jaringan yang lebih berspesialisasi. Selain itu berfungsi sebagai

pembungkus, parenkima juga ada hubungan dengan fotosintesis dan dengan

penyimpanan kanji dan bahan lain.

b. Jaringan Kolenkima

Kolenkim merupakan jaringan dasar yang berperan sebagai jaringan penguat atau

mekanik.Kolenkima adalah jaringan hidup yang memiliki banyak sifat parenkima dan

tentu secara struktural dapat dianggap sebagai parenkima yang khusus sebagai

jaringan penunjang pada organ mudah. Dinding selulosa yang tebal pada kolenkima

bergabung sehingga menopang organ yang aktif tumbuh, sebab sel-selnya dapat

meregang untuk menyesuaikan diri dengan perpanjangan organ, sehingga

kekuatannya akan tetap.

Menurut tipe penebalan dindingnya, kolenkim dibedakan menjadi beberapa macam,

sebagai berikut:

a)   Kolenkim sudut (angular kolenkim)

Penebalan dinding sel kolenkim ini  terjadi pada sudut-sudut sel. Pada penampang

melintangnya, penebalan ini tampak terjadi pada tempat bertemunya tiga sel atau

lebih, seperti yang terdapat pada tangkai Rumex, Vitis, Begonia, Coleus,

Page 13: Jaringan Tumbuhan

Cucurbita, Morus, Beta, dan pada batang Solanum tuberosum dan Atropa

belladonna.

b)   Kolenkim lamela (lamelar kolenkim) atau kolenkim papan

Penebalan dinding sel kolenkim ini terjadi pada dinding tangensial sel. Kolenkim

lamela terdapat pada korteks batang Sumbucus nigra, Rhamnus,dan

tangkai Cochlearia armoracia

c)    Kolenkim lakuna (lacunar kolenkim) / tubular

Penebalan dinding sel kolenkim ini terjadi pada dinding-dinding yang berbatasan

dengan ruang antarsel. Kolenkim lakuna terdapat pada tangkai beberapa spesies

Compositae, misalnya Salvia, Malva, Athaea,  dan Asclepiasdan pada

batang Ambrosia

d)   Kolenkim cincin

Istilah kolenkim cincin diberikan oleh Duchaigne (1995) untuk tipe kolenkim

yang lumen selnya pada penampang melintang tampak melingkar. Muller (1890)

menyebutnya knorpel-collenchyma.Pengamatan terhadap kolenkim cincin dewasa

tampak adanya penebalan dinding sel secara terus menerus sehingga lumen sel

akan kehilangan bentuk sudutnya.

c. Jaringan sklerenkima

Page 14: Jaringan Tumbuhan

Macrosclereid

Astrosclereid

OsteosclereidBrachysclereid

Trichosclereid

Sklerenkima merupakan jaringan yang sangat bervariasi, tetapi dapat dikenal dua

kategorinya yang besar yaitu serat dan sklereid. Serat adalah sel-sel yang panjang da

sempi berujung runcing. Sklereid berdinding sangat tebal dan berlignin, kadang-

kadang memperlihatkan lapisan kosentrik.

Sklereid dikenal juga sebagai sel batu ini mempunyai berbagai macam bentuk

diantaranya:

a. Brachyscelerid: sel batu yang berbentuk seperti insang ikan

b. Macrosclereid/Rodcell: sel batu yang berbentuk tongkat

c. Osteosclereid/Bone cells: sel batu yang berbentuk tulang

d. Astrosclereid/Stelate cells: sel batu yang berbentuk bintang

e. Trichosclereid/Internal hairs: sel batu yang berbentuk seperti rambut

Perbedaan jaringan kolenkim dan sklerenkim

1.Terdiri dari sel-sel yang hidup, 1.terdiri dari sel-sel yang telah mati,

dinding sel terdiri dari selulosa dan dinding sel tebal dan keras (lignin)

Jaringan Kolenkim Jaringan Sklerenkim

Page 15: Jaringan Tumbuhan

pektin 2.dinding sel bersifat primer,sekunder

2.Mengandung kadar air tinggi bahkan tertier

3.Dinding sel bersifat primer

Jaringan dasar pada daun sering juga disebut mesofil.Mesofil pada daun terbagi menjadi

2 yaitu: mesofil palisade dan mesofil spons. Mesofil palisade tersusun rapat dan tidak ada rongga

antar sel sedang mesofil spons terdapat ruang antar sel. Pada mesofil palisade ini terdapat

kloroplas yang mengandung klorofil yang berfungsi untuk proses fotosintesis. Berdasarkan

susunan mesofil palisadenya, daun dapat dibagi menjadi 2 tipe: 1) isolateral atau isobilateral,

apabila palisadenya pada kedua sisi (abaksial dan adaksial); 2) bifasial atau dorsiventral, apabila

palisadenya hanya pada bagian adaksial.

Pada mesofil daun ini sering pula terdapat benda-benda nonprotoplasmik atau benda tak

hidup yang dikenal juga dengan istilah benda ergastik.Benda ergastik ini dapat bersifat cairan

maupun padatan.

1) Benda ergastik bersifat cairan, terdiri dari:

a. Cairan sel atau cell sap berupa air, asam-asam organik, karbohidrat, alkaloid, tanin,

antosian, asparagin dan glutamin.

b. Minyak dan lemak

c. Minyak eteris dan damar (harsa)

2) Benda ergastik bersifat padatan, terdiri dari:

a. Kristal Ca-oksalat

Bentuk-bentuk kristal Ca-oksalat:

- Prisma teratur contoh pada Psidium guajava

- Jarum contoh Mirabilis jalapa

- Druse contoh Hibiscus rosa sinensis

- Raphida contoh Arenga pinnata

- Sand contoh Amaranthus spinosus

b. Kristal Ca-karbonat sering juga disebut sistolit yang terletak didalam sel yang disebut

litosis, adapun bentuk kristal ini adalah seperti anggur atau sarang lebah atau durian.

Page 16: Jaringan Tumbuhan

c. Amilum adalah benda ergastik yang dibentuk oleh plastida-plastida. Amilum ada dua

macam: amilum konsentris dan eksentris. Perbedaan dari kedua amilum ini adalah

pada letak hilusnya.

Jaringan Pembuluh/ Jaringan Pengangkut/ Vaskular Tissue

Jaringan pengangkut merupakan jaringan yang berperan untuk mengangkut air dan

unsure hara dari akar sampai daun , serta mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh

bagian tubuh tumbuhan.

Jaringan ini terdiri dari sejumlah berkas pembuluh yang terbagi dalam silinder pusat

(stele).Stele merupakan silinder pusat yang terdapat pada batang, akar, dan daun yang dibungkus

oleh lapisan endodermis/berkas pembuluh, perisikel,empelur dan jari-jari empulur.

Berdasarkan fungsinya, jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri dari xylem

(pembuluh kayu), floem (pembuluh tapis), dan kambium (jaringan meristematis).

A. Xilem

Pemberi sebutan xylem atas bagian dari jaringan pengangkut ini adalah NÄGELI.

Xilem berasal dari bahasa Yunani xylos yang berarti kayu, oleh karena itu maka xylem

diartikan sebagai pembuluh kayu.

Xilem mudah dibedakan dari floem karena memiliki dinding yang keras dan tebal

serta kompleks karena terdiri dari beberapa sel.

Unsur-unsur xylem meliputi:

a. Unsur tracheal/trakea/vessel

Merupakan sel mati yang berperan untuk pengangkutan air dan garam dari tanah,jadi

dari bagian bawah keatas, juga sebagai penunjang.

Unsure trakea ini mendapatkan penebalan-penebalan berupa:

Cincin (anular)

Spiral (helical), bentuk transisi ke penebalan bentuk scalari (scalaryform).

Scalariform, penebalan berbentuk tangga

Reticulate, penebalan berbentuk jala

Noktah

b. Serat xylem

Page 17: Jaringan Tumbuhan

Tersusun dari sel-sel yang mempunyai dinding lebih tebal. Serat ini terbagi menjadi 2

macam, yaitu:

1. Serat tracheid

Mempunyai noktah-noktah terlindung yang lebih tereduksi.

2. Serat libriform

Mempunyai noktah-noktah yang sederhana.

Fungsi dari serat ini adalah sebagai jaringan mekanik/penguat tubuh tumbuhan.

c. Fiber kayu/ serabut kayu

d. Parenkim xylem

Terdiri dari:

1. Parenkim kayu/wood parenkim, fungsinya sebagai tempat menyimpan cadangan

makanan (zat tepung atau lemak).

2. Parenkim jari-jari empelur/ray parenkim

Mempunyai 2 bentuk:

Procumbent ray cells: bersumbu panjang ke arah radial

Upright ray cells: bersumbu panjang ke arah vertical

Pada spesies tumbuhan tertentu, kedua macam sel parenkim ini bila terjadi gangguan

seperti terlukanya sel atau tidak aktifnya sel, maka sel-sel tersebut akan membentuk

semacam tonjolan yang tumbuh dan dapat masuk kedalam sel-sel trachea.Sel-sel

parenkim yang demikian disebut tilosis.

Macam-macam pembuluh xylem:

a. Xylem primer adalah pembuluh xylem yang terbentuk dari prokambium. Berdasarkan

proses terbentuknya, xylem terbagi menjadi 2, yaitu:

Protoxilem: xylem yang pertama kali terbentuk yang kemudian

berdifferensiasi dalam bagian tubuh primer yang belum selesai pertumbuhan.

Protoxilem terdiri dari buluh yang berbentuk anular, spiral dan scalariform.

Protoxilem terletak kearah pusat batang dan ruangan buluh-buluhnya sempit.

Metaxilem: xylem yang terbentuk kemudian ketika tubuh primer sedang

tumbuh dan berkembang. Metaxilem terdiri dari buluh-buluh reticular dan

noktah dan sedikit trakeid. Metaxilem terletak kearah perifer (perisikel) dan

menjauhi pusat dan mempunyai rongga yang lebih besar.

Page 18: Jaringan Tumbuhan

b. Xylem sekunder adalah pembuluh xylem yang terbentuk dari kambium. Xylem

sekunder mempunyai parenkimyang bersal dari kambium yang berbentuk fusiform

atau bentuk sel jari-jari, sehingga diperoleh sel-sel yang sumbu panjangnya mengikuti

arah jari-jari organ.

B. Floem

Floem adalah pembuluh tapis yang berfungsi membawa zat pati yang berasal dari

asimilasi daun kesemua bagian tubuh tumbuhan untuk disimpan/ dipergunakan, juga

membawa makanan ini ketempay-tempat yang sedang tumbuh.

Berdasarkan asal terbentuknya, floem terbagi menjadi floem primer dan floem

sekunder.Floem primer berasal dari prokambium sedang floem sekunder dari kambium.

Floem primer mengandung floem fiber atau jaringan floem yang dibungkus oleh

sklerenkim. Berdasarkan proses terbentuknya, floem primer terbagi menjadi protofloem

dan metafloem.Protofloem merupakan bagian sebelah luar dari floem yang terdiri dari

buluh tapis yang kecil, sedangkan bagian sebelah dalam mempunyai buluh tapis yang

lebih besar yang disebut metafloem.

Floem terletak ke arah pusat dan terdiri dari:

a. Unsure-unsur kribral/ sieve element

Unsur ini terdiri dari: sel-sel tapis/sieve cells dan buluh tapis/sieve tube. Sieve tube

ini berfungsi membawa protein dan hidrat arang.

b. Companion cell/ sel pengembara/sel pengantar

Adalah sel yang berfungsi mengantarkan zat-zat makanan yang terlarut ke jaringan

yang terdapat di sekelilingnya.

c. Sel albumen

Sel albumen merupakan sel-sel jari-jari empelur dan sel-sel parenkim pebuluh tapis

(floem).Sel albumen ini terdapat pada golongan Conifer, yang memiliki sifat berbeda-

beda.

d. Parenkim floem

Parenkim floem adalah jaringan parenkim biasa yang terdapat dibagian pembuluh

tapis, selain sel-sel pengantar dan sel albumen yang terdapat pada bagian ini.

Parenkim floem berfungsi mengantarkan amin, asam-asam amino dan hidrat arang

yang terlarut.

Page 19: Jaringan Tumbuhan

C. Kambium

Kambium merupakan benang-benang meristem yang terletak diantara xylem dan floem.

Kambium terdiri dari satu atau beberapa lapis sel yang berdinding tipis. Kambium

berbentuk bersegi-segi yang dikenal sebagai rectangular cell. Namun pada penampang

melintang cambium berbentuk memanjang.

Perbedaan jaringan pengangkut pada batang monokotil dan dikotil

Batang monokotil Batang dikotil

Tipe berkas pembuluh terdiri dari satu xylem

saja atau satu floem saja dan tidak memiliki

cambium serta tersebar dalam jaringan dasar.

Tipe berkas pembuluh terdiri dari xylem,

floem, dan cambium.Berkas pembuluh

dijumpai dengan bentuk teratur dalam satu

lingkaran.

Tipe-tipe berkas pengangkut

1. Radial: xylem dan floem berpisah, masing-masing membentuk berkas pembuluh, yang

terdapat dalam satu lingkaran.

2. Conjoint/ bersekutu: xylem dan floem terdapat dalam satu berkas pembuluh.

a. Kolateral: xylem dan floem terdapat pada radius yang sama. Xilem sebelah dalam dan

floem sebelah luar.

Kolateral terbuka: terdapat cambium, biasa pada batang dikotil.

Kolateral tertutup: tidak terdapat cambium, biasa pada batang monokotil.

b. Bikolateral: floem dan kambium terdapat 2 kali sebanyak berkas kolateral, dengan

urutan floem luar, kambium luar, xylem, kambium dalam, dan floem dalam.

Page 20: Jaringan Tumbuhan

x

f

k x

flkl

fdkd

Kolateral terbukaKolateral tertutupbikolateral

amphivasalamphicribral

c. Konsentris: bila salah satu dari berkas pengangkut (xylem atau floem) dikelilingi oleh

yang lain.

Amphivasal: floem terletak ditengah dan dikelilingi oleh xylem, terdapat pada

batang monokotil.

Amphicribral: xylem terletak ditengah dan dikelilingi oleh floem.

Keterangan:X: xylemF: floemK: kambiumFL: floem luarKL: kambium luarFD: floem dalamKD: kambium dalam

radial